selama ini pengurusan jenazah menjadi urusan keluarga orang yang meninggal 2

4
Selama ini pengurusan jenazah menjadi urusan keluarga orang yang meninggal. Namun, RS PKU Muhammadiyah membuka layanan perawatan jenazah hingga siap untuk dikuburkan.Tak sekadar merawat, layanan perawatan terhadap jenazah orang tercinta akan dilakukan secara khusnul khotimah atau sesuai dengan keyakinan islam. Wasis ,dari bagian layanan Khusnul Khotimah RS PKU Muhammadiyah, menyatakan Layanan Khusnul Khotimah ini menjawab kebutuhan pasien dan keluarganya dalam mempersiapkan akhir hidup yang baik dengan mengintegrasikan nilai-nilai islam.Konsep ini diangkat dalam asuhan untuk membantu keluarga pasien agar keluarga pasien tabah selama pasien sakit dan memandang kematian sebagai suatu proses yang normal. Semenjak diluncurkan pada 15 Februari 2011,sudah ada 1700 orang yang mendaftar. Menurutnya,semua boleh mendaftar untuk mendapatkan layanan ini.Syaratnya beragama Islam,menyatakan bersedia dirawat secara agama islam,membayar uang pendaftaran 10 ribu perbulan dan iuran Rp 5 ribu perbulan.Saat ada yang meninggal ,layanan akan langsung diberikan mulai dari memandikan hingga ke proses pemakaman. Wasis juga menyatakan layanan ini juga bisa diakses oleh mereka yang belum menjadi anggota.Masyarakat yang membutuhkan tinggal menelpon bagian husnul khotimah RS PKU Muhammadiyah Jogja.Untuk yang belum jadi anggota biayannya perawatan jenazah dewasa Rp 650 ribu dan anak anak Rp 450 Ribu.

Upload: arina-elhaqqa

Post on 30-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Selama Ini Pengurusan Jenazah Menjadi Urusan Keluarga Orang Yang Meninggal 2

Selama ini pengurusan jenazah menjadi urusan keluarga orang yang meninggal. Namun, RS PKU Muhammadiyah membuka

layanan perawatan jenazah hingga siap untuk dikuburkan.Tak sekadar merawat, layanan perawatan terhadap jenazah orang

tercinta akan dilakukan secara khusnul khotimah atau sesuai dengan keyakinan islam.

Wasis ,dari bagian layanan Khusnul Khotimah RS PKU Muhammadiyah, menyatakan Layanan Khusnul Khotimah ini menjawab

kebutuhan pasien dan keluarganya dalam mempersiapkan akhir hidup yang baik dengan mengintegrasikan nilai-nilai islam.Konsep

ini diangkat dalam asuhan untuk membantu keluarga pasien agar keluarga pasien tabah selama  pasien sakit dan memandang

kematian sebagai suatu proses yang normal. Semenjak diluncurkan pada 15 Februari 2011,sudah ada 1700 orang yang mendaftar.

Menurutnya,semua boleh mendaftar untuk mendapatkan layanan ini.Syaratnya beragama Islam,menyatakan bersedia dirawat

secara agama islam,membayar uang pendaftaran 10 ribu perbulan dan iuran Rp 5 ribu perbulan.Saat ada yang meninggal ,layanan

akan langsung diberikan mulai dari memandikan hingga ke proses pemakaman.

Wasis juga menyatakan layanan ini juga bisa diakses oleh mereka yang belum menjadi anggota.Masyarakat yang membutuhkan

tinggal menelpon bagian husnul khotimah RS PKU Muhammadiyah Jogja.Untuk yang belum jadi anggota biayannya perawatan

jenazah dewasa Rp 650 ribu dan anak anak Rp 450 Ribu.

Page 2: Selama Ini Pengurusan Jenazah Menjadi Urusan Keluarga Orang Yang Meninggal 2

RS Nur Hidayah Buka Layanan “Hu Care”JETIS (KR) - Sebuah terobosan baru dilakukan Rumah Sakit Nur Hidayah Trimulyo Jetis Bantul. Salah satunya layanan Hu Care atau

“Husnul Khatimah Care” yang merupakan pengembangan perawatan paliatif yang sudah dikenal sebagai sistem perawatan terpadu. Tujuannya meningkatkan kualitas hidup dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lainnya.“Memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat. Termasuk dukungan pada keluarga yang kehilangan,” kata Dewan Pengawas RS Nur Hidayah, Dr.dr. Sagiran, Sp.B,M.Kes, minggu (10/6)

Program ini sekaligus menjawab kebutuhan pasien dan keluarganya dalam mempersiapkan akhir hidup yang baik dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam. Terutama dalam hal memahami konsep sehat-sakit, ikhtiar-tawakal, keyakinan-amalan yang bermanifestasi pada sikap dan perilaku pasien. Menurutnya, unsur utama meraih husnul khatimah dalam pelayanan Hu Care adalah pasien dapat menerima takdir sakitnya.

Sagiran menjelaskan, konsep Hu Care diangkat dalam asuhan untuk membantu keluarga pasien agar tabah selama pasien sakit dan memandang kematian sebagai suatu proses yang normal. Menurutnya, ketika pasien memasuki fase kritis, Tim Hu Care akan mendampingi perawatan medis secara intensif. Tetapi Tim Hu Care akan melakukan dengan melibatkan keluarga. Tidak hanya pasien yang dirawat di RS Nur Hidayah, tapi kami juga siap layanan home care (Kunjungan Rumah) untuk pendampingan pasien kritis dan rukti jenazah.(Roy)-m

RS Nur Hidayah Kenalkan Layanan SpiritualBANTUL-- Rumah Sakit (RS) Nur Hidayah Jetis Bantul memperkenalkan layanan spiritual Hu Care. Layanan ini dikenalkan oleh Dr.dr.

Sagiran, Sp.B,M.Kes selaku Dewan Pengawas di RS Nur Hidayah untuk menjawab kebutuhan pasien dan keluarganya dalam mempersiapkan akhir hidup yang baik.

Nilai-nilai Islam pada titik-titik strategis diintegrasikan terutama dalam hal memahami konsep sehat-sakit, ikhtiar-tawakal, keyakinan-amalan yang bermanifestasi pada sikap dan perilaku pasien.

“Ini untuk mengetahui apakah pasien perlu tahu bahwa dirinya dalam keadaan kritis. Atau cukup keluarganya yang mempersiapkan kematiannya. Husnul Khatimah hanya bisa dicapai dengan hati yang ikhlas menerima takdir sakitnya, bersih dari kesyirikan, taubat dan kalimah Laa Ilaaha Illallah diembusan nafas yang terakhir,” kata dr. Sagiran.

Dijelaskan, Hu Care merupakan pengembangan perawatan paliatif yang sudah dikenal sebagai sitem perawatan terpadu. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lainnya, memberikan dukungan spriritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/berduka.

Husnul Khatimah adalah keadaan dimana seorang hamba sebelum akhir hayatnya mendapatkan taufik guna menjauhi segala sesuatu yang menjauhi segala sesuatu yang dibenci Allah, bertaubat dari segala perbuatan maksiat dan dosa serta bersegera malakukan amal kebijakan secara kontinu sampai tarikan nafas terakhirnya.

Unsur utama meraih husnul khatimah dalam pelayanan Hu Care adalah pasien dapat menerima takdir sakitnya (Teori Pargament) dan memahami perjalanan alamiah penyakitnya.

“Ketika pasien tahu bahwa penyakitnya sudah mendekati ajal, maka persiapan akan menjadi lebih optimal,” jelasnya.Hu Care juga untuk membantu keluarga pasien agat tabah selama pasien sakit dan memandang kematian sebagai suatu proses yang

normal. Terapi paliatif tidak bertujuan untuk mempercepat ataupun menunda kematian.Tim Hu Care mendampingi setiap pasien dan keluarganya dalam kondisi apapun. Ketika pasien dan keluarga belum bisa menerima

keadaan sakitnya atau pasien dan keluarganya belum beribadah dengan baik maka pendampingan yang lebih intensif akan dilakukan. Hal ini sedikit berbeda dengan pasien dari keluarga yang telah menerima kondisi sakitnya dan terbiasa beribadah.

“Tidak ada pemaksaan pasien untuk beribadah dalam Hu Care, namun yang ada adalah pendampingan untuk menjadi lebih baik sehingga ibadah dilaksanakan dengan penuh kesadaran. Pasien harus dipahamkan bahwa hasil akhir sakit itu ada tiga macam yaitu sembuh sempurna, sembuh dengan dengan meninggalkan cacat dan meninggal,” tambahnya.

Dengan memahami hasil akhir sakit maka pasien dan keluarga akan lebih menerima. “Menerima keadaan sakit ini terbukti memberikan ketenangan batin dan juga dapat membantu penyembuhan atau menghasilkan kematian yang indah,” kata dr. Sagiran lebih lanjut.

Ketika pasien memasuki fase kritis, Tim Hu Care akan mendampingi perawatan medis secara intensif. Keluarga yang kurang memahami pentingnya waktu di akhir kehidupan bisa hanya menungggu dan mendoakan semampunya.

Tim Hu Care akan melakukan (dengan melibatkan keluarga) prosedur penatalaksanaan sakaratul maut yang baik, sehingga ada upaya terpadu untuk membantu pasien menjalani proses sakaratul maut dan mengembuskan nafas terakhirnya dalam keadaan khusnul khatimah bahkan disiapkan rukti jenazah jika diinginkan.

“Kami juga siap layanan home care (kunjungan rumah) untuk pendampingan pasien kritis dan rukti jenazah,” kata dr. Arrus Ferry dan dr. Tri Ermin Fadlina, M.Kes selaku Dewan Pengawas RS Nur Hidayah.

Tri Ermin yang biasa dipanggil dokter Mimin ini menjelaskan misi layanan Hu Care, yaitu untuk meraih kesempurnaan dan bertambahnya ibadah meski dalam keadaan sakit serta mengantar kematian dalam husnul khatimah.

Dengan adanya layanan ini, vital sing di RS Nur Hidayah yang semula adalah tensi, nadi, respirasi dan suhu, akan ditambahkan dengan pengamatan nyeri dan pelaksanaan salat bagi pasien terutama untuk shalat fardlu. Ketika ada kendala pelaksanaan shalat dan atau thaharah, petugas akan senang hati membantunya.

Ustadz Yusuf Mansyur, seorang ustad ternama di Indonesia, pada Januari 2011 saat meresmikan RSU Nur Hidayah menyampaikan, rumah sakit ini menawarkan sesuatu yang berbeda. Pasien datang membawa keluhan, pulang membawa rasa syukur kepada Allah SWT.

“Kalimat tersebut sangat menginspirasi kami sehingga kami meluncurkannya program ini,” kara dr. Arrus Ferry selaku Direktur RSU Nur Hidayah melalui siaran pers ke Bernas Jogja, Senin (11/6).

Layanan spiritual di RS Nur Hidayah menjadi sangat komprehensif dengan adanya panduan ibadah bagi pasien umum, rawat jalan mupun rawat inap.

“Semuanya akan diberikan kepada pasien kami termasuk konsultasi langsung di Gerai Hu Care RSU Nur Hidayah,”ungkap dr. Arrus Ferry. (hul) 

Page 3: Selama Ini Pengurusan Jenazah Menjadi Urusan Keluarga Orang Yang Meninggal 2

Bantul, pengajian rutin bulanan (Pengajian Ahad Kliwon/PAK) yang di selenggarakan oleh Rumah Sakit Nur Hidayah jl Imogiri Timur Km 11,5 Trimulyo, jetis, Bantul, Yogyakarta kali ini berlangsung sangat ramai.Euforia sembuhnya ny Supiatimewarnai sepanjang pengajian karena hal tersebutmenjadi topik yang dinanti-nanti oleh semua jamaah. Ny Supiati adalah pasien Rumah Sakit Nur hidayah yang di duga  terkena penyakit dari non medis (sihir) yang lebih dari sepekan menjalani perawatan khusus di rumah Sakit ini. Ny Supiati kini sudah bisa tersenyum lebar dan bisa berjalan tanpa bantuan menuju panggung utama. Momen ini merupakan suatu hal yang paling di tunggu oleh semua pihak yang terkait. Proses penyembuhan ny Supiati membutuhkan penanganan khusus yang berasal dari gabungan ilmu medis non medis(Spiritual islami).

Rumah Sakit Nur Hidayah sudah mempunyai program pembinaan secara spiritual yang di namai Hu Care (khusnul Khotimah Care) yang dengan sigap sudah menangani kasus ini sampai perawatan di rumah pasien. Keberhasilan tim Hu care ini memantapkan Rumah Sakit Nur Hidayah untuk mengepakkan sayapnya dan menjadikan Rumah Sakit Nur Hidayah sebagai Rumah sakit peduli Ibadah. Momen PAK juga di gunakan oleh Dr Rumah Sakit  untuk meresmilan/ me-Launching RUMAH SAKIT PEDULI IBADAH yang pencanangnya dilakukan oleh dr. Sagiran.

Dengan di sematkannya nama “Peduli Ibadah”, manajemen berharap rumah sakit ini bukan hanya menjadi Rumah Sakit seperti pada umumnya namun mempunyai ciri khas sebagai rumah sakit yang benar-benar peduli akan ibadah (baik pasien, keluarga pasien, pengunjung maupun karyawanya). “saya sangat senang dengan adanya layanan Hu Care yang selalu membimbing saya untuk tetap beribadah ketika sakit meskipun saya tidak bisa turun dari tempat tidur untuk mengambil air wudlu, namun tim Hu Care menuntun saya untuk bertayamum (berwudlu dengan debu). Alhamdulillah akhirnya saya tetap bisa beribadah” ujar sumardiyanto (40) pasien bangsal marwa. “

Peresmian Rumah Sakit Peduli Ibadah di tandai dengan penyerahan seperangkat alat sholat, Al-Qur’an, alat wudlu (spray dan debu sebagai alat untuk bertayamum kepada pasien. Momen ini juga di tandai dengan pembagian pin kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Nur hidayah.

Pengajian sendiri di isi oleh Dr. dr sagiran SpB. M. Kes yang menyampaikan pentingnya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT apapun keadaan kita. Hal ini dilakukan selain untuk beribadah kepasa Allah SWT juga sebagai benteng diri akan hal-hal gaib (Sihir).

Dengan peresmian ini, seluruh pihak terkait Rumah Sakit Nur Hidayah diharapkan untuk selalu melaksanakan ibadah dimanaun, kapanpun dalam keadaan apapun.

Sebagai penutup dr Sagiran menyampaikan bahwa dengan adanya Rumah Sakit Peduli Ibadah (RSPI), akan dilakukan pendampingan spiritual pasien sehingga mencapai perbuatan, sikap dan prilaku yang benar dalam memahami takdir sakitnya.

Page 4: Selama Ini Pengurusan Jenazah Menjadi Urusan Keluarga Orang Yang Meninggal 2

“Sakit adalah anugerah, sembuh makin sholeh, hidup tambah berkah, mati khusnul khotimah adalah jargon kita yang baru” demikian dr. Sagiran menutup ceramahnya.