sejarah polimer

16
Pengantar Polimer Pada tahun 1833, Jons Jacon Berzelius memperkenalkan istilah polimer untuk pertama kalinya. Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, poly yang artinya banyak dan meros yang  berarti bagian. sedangkan, definisi umum menyebutkan bahwa polimer  merupakan suatu molekul besar yang terbentuk dari susunan berulang molekul kecil (monomer). Sejarah perkembangan polimer dimulai pada tahun 1811 ketika Henri Braconnot memperlakukan senyawa turunan selulosa. Disusul dengan perkembangan polimer alam rubber/karet yang merupakan polimer semi sintesis terpopuler pertama. Berkembangnya industri polimer ini diawali ketika Charles Goodyear dari Amerika Serikat berhasil menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Di tahun 1907, Leo Baekeland telah menciptakan  polimer sintetis yang disebut dengan bakelit melalui reaksi phenol dengan formaldehid. Bakelit ini kemudian diperkenalkan pada t ahun 1909. Pada saat itu, kemajuan dibidang sintesis dan karakterisasi polimer begitu pesat. Akan tetapi,  pemahaman akan struktur molekul polimer belum juga muncul hingga tahun 1920-an. Walaupun demikian, para ilmuwan percaya bahwa polimer tersusun dari molekul-molekul kecil hingga pada akhirnya, tahun 1922, Hermann Staudinger mengusulkan bahwa polimer terdiri dari rantai panjang ataom-atom yang terikat bersama-sama melalui ikatan kovalen. Pada tahun 1920-an, ada usulan bahwa polimer bisa disintesis dari monomer  penyusunnya. Giulio natta (Italia) dan Karl Ziegler (German) memberikan kontribusi  begitu penting dibidang tersebut dimana mereka mengembangkan katalis Ziegler-Natta.  Kontribusi besar juga diberikan oleh Paul Flory. Beliau meneliti tentang kinetika  polimerisasi tahap pertumbuhan, polimerisasi adisi, transfer rantai, teori larutan Flory- Huggins dan Kaidah Florry. Polimer sintetik sekarang ini menduduki peringkat pertama. Nilon, polietilen, teflon dan silikon merupakan bentuk polimer yang telah dikenal secara luas dalam indutri polimer. Tidak hanya itu, sekarang ini telah dikembangkan polimer sebagai drug delivery, lubricant , dan material  photoresist . Selain itu juga telah dkembangkan polimer sebagai  flexible  substrates dalam organic light-emitting diodes untuk display elektronik.

Upload: rita-ucchata

Post on 31-Oct-2015

1.123 views

Category:

Documents


46 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 1/16

Pengantar Polimer

Pada tahun 1833, Jons Jacon Berzelius memperkenalkan istilah polimer untuk pertama

kalinya. Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, poly yang artinya banyak dan meros yang

 berarti bagian. sedangkan, definisi umum menyebutkan bahwa polimer   merupakan suatu

molekul besar yang terbentuk dari susunan berulang molekul kecil (monomer).

Sejarah perkembangan polimer dimulai pada tahun 1811 ketika Henri Braconnot 

memperlakukan senyawa turunan selulosa. Disusul dengan perkembangan polimer alam

rubber/karet yang merupakan polimer semi sintesis terpopuler pertama. Berkembangnya

industri polimer ini diawali ketika Charles Goodyear dari Amerika Serikat berhasil

menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Di tahun 1907, Leo Baekeland telah menciptakan

 polimer sintetis yang disebut dengan bakelit melalui reaksi phenol dengan formaldehid.

Bakelit ini kemudian diperkenalkan pada tahun 1909.

Pada saat itu, kemajuan dibidang sintesis dan karakterisasi polimer begitu pesat. Akan tetapi,

 pemahaman akan struktur molekul polimer belum juga muncul hingga tahun 1920-an.

Walaupun demikian, para ilmuwan percaya bahwa polimer tersusun dari molekul-molekul

kecil hingga pada akhirnya, tahun 1922, Hermann Staudinger mengusulkan bahwa polimer

terdiri dari rantai panjang ataom-atom yang terikat bersama-sama melalui ikatan

kovalen. Pada tahun 1920-an, ada usulan bahwa polimer bisa disintesis dari monomer 

 penyusunnya. Giulio natta (Italia) dan Karl Ziegler (German) memberikan kontribusi

 begitu penting dibidang tersebut dimana mereka mengembangkan katalis Ziegler-Natta. 

Kontribusi besar juga diberikan oleh Paul Flory. Beliau meneliti tentang kinetika

 polimerisasi tahap pertumbuhan, polimerisasi adisi, transfer rantai, teori larutan Flory-

Huggins dan Kaidah Florry.

Polimer sintetik sekarang ini menduduki peringkat pertama. Nilon, polietilen, teflon dan

silikon merupakan bentuk polimer yang telah dikenal secara luas dalam indutri polimer.

Tidak hanya itu, sekarang ini telah dikembangkan polimer sebagai drug delivery, lubricant ,

dan material  photoresist . Selain itu juga telah dkembangkan polimer sebagai  flexible

 substrates dalam organic light-emitting diodes untuk display elektronik.

Page 2: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 2/16

Polimer

Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang

ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang disebut monomer. Oleh karena itu polimer 

mempunyai massa molekul relatif yang sangat basar, berat molekul polimer minimal 10.000.

Polimer Polyethylene, misalnya, adalah salah satu jenis bahan polimer dengan rantai linear 

sangat panjang yang tersusun atas unit-unit terkecil (mer) yang berulang-ulang yang berasal

dari monomer molekul ethylene.

Polimer adalah salah satu bahan rekayasa bukan logam (non-metallic material) yang penting.

Saat ini bahan polimer telah banyak digunakan sebagai bahan substitusi untuk logamterutama

karena sifat-sifatnya yang ringan, tahan korosi dan kimia, dan murah, khususnya untuk 

aplikasi-aplikasi pada temperatur rendah. Hal lain yang banyak menjadi pertimbangan adalah

daya hantar listrik dan panas yang rendah, kemampuan untuk meredam kebisingan, warnadan tingkat transparansi yang bervariasi, kesesuaian desain dan manufaktur.

Bentuk Polimer

A.  Bentuk Polimer : Plastik 

Plastik  merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda.

Umumnya setelah suatu polimer plastik terbentuk, polimer tersebut dipanaskan secukupnya

hingga menjadi cair dan dapat dituangkan ke dalam cetakan. Setelah penuangan, plastik akan

mengeras jika plastik dibiarkan mendingin.

Sifat plastik pada dasarnya adalah antara serat dan elastomer. Jenis plastik dan

 penggunaannya sangat luas. Plastik yang banyak digunakan berupa lempeng, lembaran dan

film. Ditinjau dari penggunaannya plastik digolongankan menjadi dua yaitu plastik keperluan

umum dan plastik untuk bahan konstruksi (engineering plastics). Plastik mempunyai

 berbagai sifat yang menguntungkan, diantaranya:

  Umumnya kuat namun ringan.  Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali dan berbagai zat

kimia lain).

  Merupakan isolator listrik yang baik.

  Mudah dibentuk, khusunya dipanaskan.

  Biasanya transparan dan jernih.

  Dapat diwarnai.

  Fleksibel/plastis

  Dapat dijahit.

  Harganya relatif murah.

Page 3: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 3/16

Beberapa contoh plastik yang banyak digunakan antara lain polietilen, poli(vinil klorida),

polipropilen, polistiren, poli(metil pentena), poli (tetrafluoroetilen) atau teflon. 

1. Polietilen

Poli etilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang

kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen densitas rendah (low-density polyethylene /

LDPE) dan polietilen densitas tinggi (high-density polyethylene / HDPE). Polietilen densitas

rendah relatif lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas,

 botol, industri bangunan, dan lain-lain. Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang

transparan dan tahan panas sampai suhu 1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan

 polietilen densitas tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak,

dan lain-lain.

2. Polipropilen

Polipropilen mempunyai sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan terhadap bahan kimia,

asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilen digunakan

untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil, pembungkus

tekstil, botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.

3. Polistirena

Polistiren adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan paling berguna serta bersifat

 jernih, keras, halus, mengkilap, dapat diperoleh dalam berbagai warna, dan secara kimia tidak 

reaktif. Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan kotak tempat makanan,

 polistirena juga digunakan untuk peralatan medis, mainan, alat olah raga, sikat gigi, dan

lainnya.

4. Polivinil klorida (PVC)

Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan kimia, dan dapat diperoleh

dalam berbagai warna. Jenis plastik ini dapat dibuat dari yang keras sampai yang kaku keras.

Banyak barang yang dahulu dapat dibuat dari karet sekarang dibuat dari PVC. Penggunaan

PVC terutama untuk membuat jas hujan, kantong kemas, isolator kabel listrik, ubin lantai,

 piringan hitam, fiber, kulit imitasi untuk dompet, dan pembalut kabel.

5. Potetrafluoroetilena (teflon)

Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 2600C)

Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat padanya.

Penggorengan yang dilapisi teflon dapat dipakai untuk menggoreng telur tanpa minyak.

Page 4: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 4/16

6. Polimetil pentena (PMP)

Plastik poli metil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 2400C. Barang

yang dibuat dari PMP bentuknya tidak berubah bila dipanaskan sampai 2000C dan daya

tahannya terhadap benturan lebih tinggi dari barang yang dibuat dari polistiren.

Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut organik,

kecuali pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan karbon tetraklorida.

PMP cocok untuk membuat alatalat laboratorium dan kedokteran yang tahan panas dan

tekanan, tanpa mengalami perubahan, Barang-barang dari bahan ini tahan lama.

B.  Bentuk Polimer : Elastomer (karet) 

Proses lain yang sering terjadi pada gabungan reaksi dengan reaksi adisi atau reaksi

kondensasi merupakan gabungan/ikatan bersama dari banyak rantai polimer. Hal ini disebutikatan silang, dan ikatan silang ini memberikan kekuatan tambahan terhadap polimer. Pada

tahun 1844, Charles Goodyear telah menemukan bahwa lateks dari pohon karet yang

dipanaskan dengan belerang dapat membentuk ikatan silang antara rantai-rantai hidrokarbon

di dalam lateks cair. Karet padat yang dibentuk dapat digunakan pada ban dan bola-bola

karet. Proses ini disebut vulkanisasi, untuk menghormati dewa Romawi yang bernama

Vulkan.

Gambar, karet alam merupakan polimer adisi alam yang paling penting. Karet disadap dari

 pohon karet dalam bentuk suspensi di dalam air yang disebut lateks. Karet alam adalah

 polimer isoprena.

Page 5: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 5/16

Lateks atau karet alam yang dihasilkan dari pohon karet bersifat lunak/lembek dan lengket

 bila dipanaskan. Kekuatan rantai dalam elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur 

 jaringan, tetapi energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh

elastomer yang banyak digunakan adalah poli (vinil klorida), polimer stirena-butadiena-

stirena (SBS) merupakan jenis termoplastik elastomer.

Saat perang dunia II, persediaan karet alam berkurang, industri polimer tumbuh dengan cepat

karena ahli kimia telah meneliti untuk pengganti karet. Beberapa pengganti yang berhasil

dikembangkan adalah neoprena yang kini digunakan untuk membuat selang/pipa air untuk 

 pompa gas, dan karet stirena  – buatdiena (SBR /styrene – butadiene rubber), yang digunakan

 bersama dengan karet alam untuk membuat ban-ban mobil. Meskipun pengganti – pengganti

karet sintesis ini mempunyai banyak sifat-sifat yang diinginkan, namun tidak ada satu

 pengganti karet sintesis ini yang mempunyai semua sifat-sifat dari karet alam yang

dinginkan.

C.  Bentuk Polimer : Serat

Serat adalah polimer yang perbandingan panjang terhadap diameter molekulnya kira-kira

100:1. Sifat serat ditentukan oleh struktur makromolekul dan teknik produksinya. Supaya

dapat dibuat menjadi serat, polimer harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a.  Polimer harus linier dan mempunyai berat molekul lebih dari 10.000, tetapi tidak 

 boleh terlalu besar karena sukar untuk dilelehkan atau dilarutkan.

 b.  Molekul harus simetris dan dapat mempunyai gugus-gugus samping yang besar yang

dapat mencegah terjadinya susunan yang rapat.

c.  Polimer harus memberi kemungkinan untuk mendapatkan derajat orientasi yang

tinggi, yang dengan cara penarikan mempunyai kekuatan serat yang tinggi dan kurang

elastik.

d.  Polimer harus mempunyai gugus polar yang letaknya teratur untuk mendapatkan

kohesi antar molekul yang kuat dan titik leleh yang tinggi.

e.  Mudah diberi zat warna, apabila serat diberi zat warna maka sifat fisika serat tidak 

 boleh mengalami perubahan yang mencolok dan warna bahan makanan jadinya harus

tetap tahan terhadap cahaya dan pencucian.

Sejarah perkembangan serat sintetis dimulai dengan dibuatnya serat poliamida oleh Dupont

 pada tahun 1938 dengan nama nilon, dan oleh IG Farben pada tahun 1939 dengan nama

 perlon. Serat dapat juga diperoleh dari hasil pengolahan selulosa secara kimiawi. Selulosa

merupakan serat alami dan merupakan bagian terbesar yang terdapat dalam tumbuh-

tumbuhan. Serat diperoleh dari hasil pengolahan selulosa adalah rayon. Serat banyak 

digunakan dalam industri tekstil.

Page 6: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 6/16

Dengan ditemukannya beberapa macam serat sintetis, perkembangan selanjutnya diarahkan

 pada memperbaiki cara pembuatan dan pengubahan bahan serat untuk mendapatkan kualitas

hasil akhir yang lebih baik. Serat poliamida (nilon) mempunyai banyak jenis antara lain:

nilon 66, nilon 6, nilon 610, nilon 7, nilon 11 (krislan). Nomor yang ada di belakang nama

nilon menunjukkan jumlah atom karbon monomer pembentuknya.

Penggolongan Polimer 

Polimer Berdasarkan Asalnya

1.  Polimer Alam

Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.

Contoh polimer alam dapat dilhat pada tabel berikut :

Polimer  Monomer  Polimerisasi  Sumber/terdapatnya  

Protein Asam amino Kondensasi Wol, sutera

Amilum Glukosa Kondensasi Beras, gandum

Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu(tumbuhan)

Asam nukleat Nukleotida Kondensasi DNA, RNA

Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan:

Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut

dapat terjadi karena karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta

lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan

makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai

sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar 

mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan

masyarakat sehari-hari.

2.  Polimer Sintetis

Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam danharus dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Polimer  Monomer  Polimerisasi  Sumber/terdapatnya  

Polietilena Etena Adisi Plastik 

PVC Vinilklorida Adisi Pelapis lantai, pipa

Polipropilena Propena Adisi (Tali,karung ,botol )plastik 

Teflon Tetraflouroetilena Adisi Gasket,panci anti lengket

Page 7: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 7/16

Polimer Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya

1.  Polimer Linier

Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama

lainnya membentuk rantai polimer yang panjang.

Struktur polimer linier

2.  Polimer Bercabang

Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang

membentuk cabang pada rantai utama.Struktur polimer bercabang

3.  Polimer Berikatan Silang (Cross-linking)

Pembentukan sambungan silang dilakukan dengan sengaja melaluli proses industri

untuk mengubah sifat polimer, sebagaimana terjadi pada proses vulkanisasi karet.

 pembentukan sambungan silang tiga dimensi terjadi pada tahap akhir produksi. Proses

ini memberikan sifat kaku dan keras kepada polimer. Jika tahap akhir produksi

melibatkan penggunaan panas, polimer tergolong mengeras  –  bahang  dan polimer 

disebut dimatangkan. Akan tetapi, beberapa sistim polimer dapat dimatangkan pada

keadaan dingin dan karena itu tergolong polimer  mengeras  –  dingin. Polimer lurus

(hanya mengandung sedikit sekali sambungan silang, atau bahkan tidak ada sama

sekali) dapat dilunakkan dan dibentuk melalui pemanasan. Polimer seperti itu disebut

 polimer lentur  – bahang .

Struktur polimer berikatan silang

Page 8: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 8/16

Polimer Berdasarkan Jenis Monomer Pembentuknya 

1.  Homopolimer (polimer yang terbentuk dari monomer sejenis)

Misalnya : polietilen, polipropilen, teflon, PVC, poliisoprena (karet alam),

amilum dan selulosa.

(─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─)n 

2. Kopolimer (polimer yang terbentuk dari monomer tak sejenis)

Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya

tidak sejenis. pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau

dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis struktur molekul yang terbentuk tidak 

 beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai

dengan yang diharapkan

Misalnya : nilon 66, dakron dan bakelit.

(─ A ─ B ─ B ─ A ─ B ─ A ─ B ─ A ─ B ─ B ─ A ─ A ─)  

Berdasarkan penyusunnya kopolimer diklasifikasikan menjadi 4 jenis :

  Kopolimer Alternatif Adalah kesatuan berulang yang berbeda berselang - seling secara teratur dalam rantai

 polimer. 

A - B - A - B - A - B - A - B - A – B – A -

  Kopolimer Acak (Random)

Adalah sejumlah kesatuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai

 polimer. 

A - B - B - A - B - A - A - A - B - A –  

  Kopolimer Blok 

Adalah kesatuan berulang berselang-seling dengan kelompok kesatuan berulang

lainnya dalam rantai polimer.

A - A - A - B - B - B - A - A - A –  

Page 9: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 9/16

  Kopolimer Cangkok 

Adalah kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang sejenis dan

rantai cabang monomer yang sejenis.

B

B

- A - A - A - A - A - A - A - A - A - A –  

B

B

Polimer Berdasarkan Sifat terhadap Pemanasan 

1. Polimer  Termoplastik adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila

dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur 

ulang). Polimer ini terdiri dari molekul rantai lurus dengan gaya tarik yang lemah

antarsesamanya. Contohnya : polietilen, PVC, polipropilen, dan polistirena.

2. Polimer  Termosetting (polimer yang tahan terhadap pemanasan, tidak melunak jika

dipanaskan, dan tidak dapat didaur ulang). Polimer ini terdiri dari molekul rantai lurus

dengan ikatan yang kuat antar sesamanya. Contohnya : bakelit/fenol-formaldehida (plastik 

yang digunakan untuk peralatan listrik), urea-formaldehida dan melamin-formaldehida.

Contoh polimer termosetting :

Page 10: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 10/16

Polimer Berdasarkan Aplikasinya

1.  Polimer Komoditi

Polimer komersial, yaitu polimer yang disintesis dengan biaya murah dan diproduksi

secara besar - besaran. Polimer komersial pada prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer 

utama yaitu: Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan Polisterena.

Polietilena dibagi menjadi produk massa jenis rendah (< 0,94 g/cm3), dan produk 

massa jenis tinggi (> 0,94 g/cm3). Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari

strukturnya yakni: polietilena massa jenis tinggi secara esensial merupakan polimer 

linier dan polietilena massa jenis rendah bercabang. Plastik-plastik komoditi mewakili

sekitar 90% dari seluruh produksi termoplastik dan sisanya terbagi diantara kopolimer 

stirena-butadiena, kopolimer Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS), poliamida dan

 poliester.

Contoh plastik komoditi

2.  Polimer Teknik 

Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi harganya mahal.

Konsumsi plastik teknik kimia hingga akhir tahun 1980-an mencapai kira - kira 1,5 x

109 kg/tahun diantaranya poliamida, polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida) dan

poliester mewakili sekitar 99% dari pemasaran. Yang tidak diperhatikan adalah

 bahan-bahan berkualitas teknik dari kopolimer akrilonitril-butadiena-stirena, berbagai

 polimer terfluorinasi dan sejumlah kopolimer serta bahan paduan polimer yang

meningkat jumlahnya. Ada banyak kesamaan dalam pasaran plastik-plastik teknik 

tetapi plastik-plastik ini dipakai terutama dalam bidang transportasi seperti (mobil,

truk, pesawat udara), konstruksi (perumahan, instalasi pipa ledeng, perangkat keras),

 barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri

dan barang-barang konsumsi.

Page 11: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 11/16

Contoh polimer teknik 

3.  Polimer dengan tujuan khusus

Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat spesifik yang unggul

dan dibuat untuk keperluan khusus.

Contoh: alat-alat kesehatan seperti termometer/timbangan.

Page 12: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 12/16

Reaksi Pembentukan Polimer

Polimerisasi merupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer bereaksi untuk 

membentuk rantai yang besar. Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi

adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan

reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti

monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom

yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses

 polimerisasi.

1.  Reaksi Polimerisasi Adisi  

Reaksi polimerisasi adisi adalah penggabungan monomer-monomer yang

mempunyai ikatan rangkap. Ikatan rangkap pecah menjadi ikatan tunggal ketika

monomer-monomer saling berikatan membentuk rantai molekul yang sangat panjang.

Polimer yang dihasilkan disebut polimer adisi . Pada reaksi ini rumus empiris

monomer tidak mengalami perubahan. Contohnya :

Pembentukan Polieti lena (Polietena)  

Monomer polietilena adalah etilena (etena), CH2 ═   CH2 

H H H H H H H H H H H H

│  │  │  │  │  │  │  │  │  │  │  │ 

C ═ C + C ═ C + C ═ C + ....→   ─ C ─ C ─ C ─  C ─ C ─ C ─  

│  │  │  │  │  │  │  │  │  │  │  │ 

H H H H H H H H H H H H

Reaksi dapat disederhanakan menjadi :

n CH2  ═ CH2  →  (─ CH2  ─ CH2  ─ )n 

Page 13: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 13/16

Pembentukan Polivini lkl orida (PVC)  

Monomer polivinilklorida adalah vinilklorida (kloro etena), CH2  ═ CHCl 

H H H H H H H H H H H H

│  │  │  │  │  │  │  │  │  │  │  │ 

C ═ C + C ═ C + C ═ C + ....→   ─ C ─ C ─ C ─ C ─ C ─ C ─  

│  │  │  │  │  │  │  │  │  │  │  │ 

H Cl H Cl H Cl H Cl H Cl H Cl

Reaksi dapat disederhanakan menjadi :

n CH2  ═ CHCl  →  (─ CH2  ─ CH ─ )n 

│ 

Cl

Pembentukan Poliisoprena (karet alam)

CH3 

│ 

Monomer poliisoprena adalah 2- metil-1,3-butadiena, CH2  ═ C ─ CH ═ CH2 yang dalam

 perdagangan dikenal sebagai isoprena. Mula-mula ikatan rangkapnya terbuka sehingga

terbentuk 4 elektron tunggal. Kemudian elektron tunggal dari atom C2 dan C3 membentuk 

ikatan rangkap. Sedangkan elektron tunggal pada atom C1 dan C4 digunakan untuk 

 bersambungan dengan monomer yang lain.

n CH2  ═ C ─ CH ═ CH2  →  ( ─ CH2  ─ C ═ CH ─ CH2  ─ )n 

│ │ 

CH3 CH3 

(isoprena) (poliisoprena)

Page 14: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 14/16

2.  Reaksi Polimerisasi Kondensasi 

Reaksi polimerisasi kondensasi adalah penggabungan monomer-monomer yang

mempunyai gugus fungsional. Ketika monomer-monomer berikatan terjadi reduksi pada

gugus fungsionalnya disertai pelepasan molekul-molekul kecil seperti H2O atau CH3OH

(metanol). Polimer yang terbentuk disebut polimer kondensasi. Contohnya :

Pembentukan Nilon 66

Monomer nilon 66 adalah asam adipat (asam 1,6-heksanadioat) dan heksametilendiamin (1,6-

diaminoheksana). 

O O H H

║  ║  ║  ║ 

nHO ─ C ─ (CH2)4  ─ C ─ OH + nH ─ N ─ (CH2)6  ─ N ─ H  → 

asam adipat heksametilendiamin

O O H H

║  ║  │  │ 

(─ C ─ (CH2)4  ─ C ─ N ─ (CH2)6  ─ N ─ )n + nH2O

 Nilon 66

Page 15: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 15/16

Pembentukan Dakron

Monomer dakron terdiri dari metiltereftalat dan etilenaglikol (1,2- etanadiol)

O O

║  ║ 

nH3CO ─ C ─ ─ C ─ OCH3 + nHOCH2  ─ CH2OH → 

metiltereftalat etilenaglikol

O O

║  ║ 

(C─    ─ C ─ OCH2  ─ CH2O)n + nCH3OH

Dakron metanol

Page 16: Sejarah Polimer

7/16/2019 Sejarah Polimer

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 16/16

Berat Molekul dan Derajat Polimerisasi

Panjang rata-rata dari rantai polimer dapat dilihat dari berat molekul (molecular weight)

 polimer. Berat molekul dari polimer pada dasarnya adalah penjumlahan dari berat molekul-

molekul mer-nya. Jadi semakin tinggi berat molekul dari suatu polimer tertentu, semakin besar panjang rata-rata dari rantai polimernya. Mengingat polimerasasi adalah peristiwa yang

terjadi secara acak, maka berat molekul biasanya ditentukan secara statistik dalam bentuk 

rata-rata berat molekul atau distribusi berat molekulnya.

Berdasarkan bobot molekulnya, polimer dapat digolongkan menjadi polimer tinggi dan

 polimer rendah. Polimer tinggi mempunyai bobot molekul lebih besar dari 104, sedangkan

polimer rendah mempunyai bobot molekul kurang dari 104. Polimer rendah disebut juga

oligomer. Contoh dari polimer tinggi antara lain karet alam, damar, poliester alam, grafit,

fosfat, karbohidrat, selulosa, protein, polietilen, polistirena, polivinil klorida.

Derajat polimerisasi (DP) dari suatu polimer adalah rasio atau perbandingan berat molekul polimer dengan berat molekul mer-nya. Suatu polyethylene (PE) dengan berat molekul28.000 g misalnya, memiliki derajat polimerisasi 1000 karena berat molekul dari mer-nya

(C2H4) adalah 28 (12x2 + 1x4). DP menggambarkan ukuran molekul dari suatu polimer 

 berdasarkan atas jumlah dari monomer penyusunnya.