sejarah perang khandaq
TRANSCRIPT
![Page 1: SEJARAH PERANG KHANDAQ](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022083116/5887a98c1a28aba2088b63f5/html5/thumbnails/1.jpg)
SEJARAH PERANG KHANDAQ
Asal Mula Sejarah Perang Khandaq – Perang Parit yang Mendunia Kumpulan Sejarah - Sejarah
perang Khandaq – Perang Parit yang merupakan bagian dari perang antara umat Muslim melawan
Quraysh ini terjadi pada Maret hingga April di abat ke enam.
Pertempuran Konfederasi ini merupakan sebuah gempuran dua minggu terhadap Yathrib yang
sekarang menjadi Madinah oleh bangsa Arab dan Yahudi. Kekuatan pihak konfederasi sebagai pihak
penyerang adalah 10.000 pasukan dengan 6.000 tentara berkuda dan beberapa pasukan unta,
sementara tentara pertahanan yang ada di Madinah hanya berjumlah 3.000 orang. Pertempuran al-
Ahzabini ini sendiri merupakan perang kecerdasan yang berhasil dimenangkan oleh kaum Muslim yang
berhasil mengalahkan musuh mereka secara taktis dengan hanya mengalami sedikit korban. Perang ini
tercatat dalam al-Qur’an, yaitu pada surat al-Ahzab (surat ke-33) ayat 9 hingga 27.
Asal Mula Sejarah Perang Khandaq–Perang Parit yang Mendunia Alasan Sejarah Dibalik
Terjadinya perang Khandaq Sejarah perang Khandaq–Perang Parit – Sudah menebar bibitnya ketika
pengusiran umat Muslim dari Mekkah. Setelah pengusiran ini, beberapa kali umat Muslim maju ke dalam
pertempuran melawan kaum Quraysh dari Mekkah seperti misalnya dalam perang Badar tahun 624 dan
perang Uhud pada tahun 625. Meskipun dalam perang Uhud umat Muslim tidak menang ataupun kalah,
kekuatan militer mereka mulai berkembang secara signifikan hingga pada bulan April tahun 626 nabi
Muhammad SAW memajukan 300 pasukan dan 10 kuda untuk melawan 1.000 tentara Quraysh di Badar
untuk kedua kalinya. Meskipun tidak ada perselisihan yang terjadi, suku pesisir Arab mulai merasa
terpukau dengan kemampuan umat Muslim. Awal mula terjadinya perang Khandaq yang mengambil
namanya dari bahasa Persia kandak – berarti “hal yang telah digali” – ini adalah untuk menlindungi kota
Madinah dari serangan. Serangan yang muncul melawan tentara Madinah ialah sebuah pasukan
gabungan yang berisi Bani Nadir dan Bani Qaynuqa, dimana mereka berdua juga sudah membuat aliansi
dengan Bani Quraysh sebagai balas dendam karena pengusiran kedua kaum tersebut yang terjadi ketika
penyerangan Bani Qaynuqa dan Bani Nadir sebelumnya. Salah satu ilmuwan Islam yang bernama Ibnu
Kathir menyatakan bahwa pihak konfederasi menyerang dikarenakan pemimpin kaum Yahudi yang
merupakan anggota Bani Nadir datang ke Mekkah untuk bertemu pemimpin Bani Quraysh dan
memaksanya untuk berperang melawan nabi Muhammad SAW.
Setelah Bani Nadir bersama Bani Qaynuqa bertemu dengan pimpinan Bani Quraysh, konfederasi
ini mulai mengumpulkan pasukan. Yang pertama hanyalah kaum Quraysh pagan, dipimpin oleh Abu
Sufyan yang berhasil mengumpulkan 4.000 tentara kaki, 300 pasukan kavaleri kuda, dan sekitar 1.000
hingga 1.500 kavaleri unta. Sementara itu, Bani Nadir mulai memihak kaum nomad dari Najd, dan
mengajak Bani Ghatafan ke sisi mereka dengan membayar setengah dari total hasil pertanian mereka.
Perkumpulan baru ini menyumbangkan 2.000 orang dan 300 kavaleri kuda yang dipimpin oleh Unaina
bin Hasan Fazari. Selain itu, Bani Assad setuju untuk membantu dan dipimpin oleh Tuleha Asadi. Bani
Nadir juga berhasil membujuk Bani Sulaym bergabung dan menyumbangkan 700 pasukan. Kaum lainnya
![Page 2: SEJARAH PERANG KHANDAQ](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022083116/5887a98c1a28aba2088b63f5/html5/thumbnails/2.jpg)
yang tergabung adalah Bani Murra dengan 400 orang dibawah pimpinan Hars bin Auf Murri dan Bani
Shuja dengan 700 pasukan yang dipimpin oleh Ibnu Abd Shams. Gabungan seluruh kaum-kaum ini
menghasilkan jumlah besar, yaitu 10.000, dimana jumlah ini bisa bertambah besar kalau bukan karena
beberapa pemimpin kaum tersebut merasa kasihan dengan Islam. Keputusan Nabi Muhammad SAW
yang Mempengaruhi Perang Khandaq Berita tentang penyerangan yang akan menuju kepada sejarah
perang Khandaq – Perang Parit tiba di telinga nabi Muhammad SAW setelah empat hari, yaitu
disampaikan oleh orang-orang dari Bani Khuza’a. Mendengar kabar tersebut, nabi Muhammad SAW
mengumpulkan orang-orang Madiah untuk mendiskusikan strategi yang paling tepat untuk menghalau
musuh-musuh ini.
Taktik-taktik yang diajukan oleh masyarakat Madinah di antara lain adalah langsung menghalau
musuh mereka (sebuah taktik yang berhasil memenangkan perang Badar), dan menunggu hingga musuh
ada di dalam kota (pelajaran yang mereka ambil menyusul kekalahan perang Uhud) meski akhirnya kaum
Muslim yang kalah jumlah memutuskan untuk melakukan pertempuran dengan taktik bertahan yaitu
dengan menggali parit yang berguna sebagai penghalang jika musuh tiba. Metode penggalian parit yang
mereka pelajari ketika Salman yang berasal dari Persia memperkenalkannya ini membuat seluruh Muslim
di Madinah termasuk nabi Muhammad SAW bekerja keras untuk menggali parit besar dalam waktu 6
hari. Parit ini hanya mereka gali di bagian utara, mengingat Madinah sendiri merupakan sebuah kota
yang dikelilingi oleh pegunungan berbatu dan pohon, membuatnya tidak dapat ditembus oleh tentara
dengan ukuran besar terutama kavaleri. Penggalian parit ini juga kebetulan bersamaan dengan masa
paceklik di Madinah, sehingga wanita dan anak-anak dipindahkan ke bagian dalam kota. Sejarah perang
Khandaq – Perang Parit – dimulai pada 31 Maret 627, dimanapada saat itu metode penyerangan besar-
besaran bukanlah hal biasa dalam dunia perang Arab. Karena hal itu juga, pasukan konfederasi sangat
tidak siap ketika mereka dihadapi dengan parit yang digali oleh umat Muslim. Pihak konfederasi
berusaha melewati parit dengan kuda, dan tetap gagal. Akhirnya, dua hingga tiga minggu hanya
berbalas-balasan umpatan, disusul dengan pelepasan anak panah dari kejauhan. Meski begitu, hal ini
tidak berlangsung lama karena pihak konfederasi mulai kehabisan makanan dan akal.
Sejarah perang Khandaq – Perang Parit berakhir dengan mundurnya pihak konfederasi.
Kekalahan pihak penyerang ini kemudian disusul dengan penyerangan kepada Bani Qurayza sebagai
bayaran akan pengkhianatan mereka karena sempat bergabung dengan pasukan konfederasi. Setelah 25
hari penyerangan, pasukan Bani Qurayza menyerah dan umat Muslim mengambil alih persediaan
mereka. Sa’ad bin Mu’adh kemudian dipilih oleh nabi Muhammad SAW sebagai penengah dan pemutus
hukuman yang akan diterima oleh Banu Qurayza.