sejarah pemikiran ekonomi konvensional.docx

19
Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional 1. Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik a. Zaman Yunani Kuno Terdapat 3 tokoh utama pada zaman Yunani Kuno yaitu : 1. Plato (427-347 SM) Plato yang hidup di zaman keemasan kebudayaan Athena, mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang rendah para pekerja kasar dan orang yang mengejar kekayaan, termasuk lewat perdagangan. Sebaliknya ia sangat menghargai para prajurit, negarawan dan orang yang bekerja di sektor pertanian. Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan (justice) dalam sebuah negara ideal(ideal state). Menurut Plato, dalam sebuah negara ideal, kemajuan tergantung pada pembagian kerja (division of labour) yang timbul secara alamiah dalam masyarakat. Karena manusia diciptakan berbeda, meraka juga memiliki sifat dan kecenderungan yang berbeda, dan akhirnya jenis pekerjaan yang diminati juga berbeda. Plato menyadari bahwa produksi merupakan basis suatu negara dan penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai kebutuhannya. Oleh karena itu,Plato membedakan tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manusia yaitu : a)Petani ,Mereka merupakan dasar ekonomi masyarakat.pekerja hanya boleh bekerja mengejar laba dan mengumpulkan harta b)Tentara, Penjaga dan pembangun urusan Negara yang tidak mempunyai kepentingan sendiri, dan tidak boleh memiliki keluarga dan tidak bekerja demi harta. c)Penjabat tinggi Negara dan filosof, tugas mereka membuat dan mengawasi UU, pejabat ini harus memperdalam filosof dan ilmu pengetahuan. Plato mengamati bahwa naluri manusia untuk memperoleh barang-barang dan jasa sangat besar, jauh melebihi kebutuhan

Upload: ihsan-baegz

Post on 24-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional

1. Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra-Klasik

a. Zaman Yunani Kuno

            Terdapat 3 tokoh utama pada zaman Yunani Kuno yaitu :

1. Plato (427-347  SM)

            Plato yang hidup di zaman keemasan kebudayaan Athena, mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang rendah para pekerja kasar dan orang yang mengejar kekayaan, termasuk lewat perdagangan. Sebaliknya ia sangat menghargai para prajurit, negarawan dan orang yang bekerja di sektor pertanian.

            Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan (justice) dalam sebuah negara ideal(ideal state). Menurut Plato, dalam sebuah negara ideal, kemajuan tergantung pada pembagian kerja (division of labour) yang timbul secara alamiah dalam masyarakat. Karena manusia diciptakan berbeda, meraka juga memiliki sifat dan kecenderungan yang berbeda, dan akhirnya jenis pekerjaan yang diminati juga berbeda. Plato menyadari bahwa produksi merupakan basis suatu negara dan penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai kebutuhannya. Oleh karena itu,Plato membedakan tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manusia yaitu :

a)Petani ,Mereka merupakan dasar ekonomi masyarakat.pekerja hanya boleh bekerja mengejar laba dan mengumpulkan harta                                           

b)Tentara, Penjaga dan pembangun urusan Negara yang tidak mempunyai kepentingan sendiri, dan tidak boleh memiliki keluarga dan tidak bekerja demi harta.

c)Penjabat tinggi Negara dan filosof, tugas mereka membuat dan mengawasi UU, pejabat ini harus memperdalam filosof dan ilmu pengetahuan.

            Plato mengamati bahwa naluri manusia untuk memperoleh barang-barang dan jasa sangat besar, jauh melebihi kebutuhan sewajarnya. Besarnya nafsu untuk memperoleh dan menguasai barang-barang dan jasa ini dipandang sebagai rintangan utama menuju suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Oleh sebab itu,nafsu ini perlu dikekang. Masing-masing mempunyai keutamaan yang identik supaya dapat mencapai tujuannya, hidup yang baik, negara yang baik. Karena keadilan adalah keutamaan umum moral manusia, maka keadilan adalah karakter dari negara yang baik.

            Teori Division of Labour yang dikembangkan oleh Adam Smith berasal dari pandangan Plato, perbedaannya Smith memaksudkan Division of Labour untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi, sedangkan Plato memaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Suatu hal yang patut di catat dari masa Yunani kuno ini adalah bahwa orang sudah mengenal paham hedonisme8, yang dapat cikal bakal paham materialistic yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-XVII dan ke-XVIII. Hedonisme merupakan paham materialisme mekanistik, yang menganggap kenikmatan egoistis sebagai

Page 2: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

tujuan akhir dari kehidupan manusia. Paham yang pertama kali digagas oleh Aristippus ini menganggap bahwa kenikmatan adalah tujuan hidup yang paling mulia dari setiap manusia. Dengan demikian semua tindakan atau aktivitas manusia akan dianggap baik kalau seandainya tindakan tersebut mendatangkan kenikmatan, dan manusia yang bijaksana adalah manusia yang mencari kenikmatan sebesar-besarnya di dunia ini.

Plato dapat dikatakan sebagai orang pertama yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan. Agar tiap orang bisa hidup sejahtera secara merata,maka manusia perlu dan berkewajiban mengendalikan nafsu keserakahannya umat memenuhi semua keinginan yang melebihi kewajaran. Menurut pendapat Plato, jika keserakahan tidak dapat dikendalikan maka sebagian orang yang (pintar,cerdik dan berkuasa) akan hidup mewah, sedangkan sebagian lainnya akan hidup kesengsaraan dan kehinaan9. Walaupun jumlah bangsawan sedikit, tetapi berkat kepintaran dan kelihaian mereka akan dapat menguasai dan mengeksploitir para budak (yaitu kaum proletar) yang banyak jumlahnya.

            Teori Plato dianggap masih relevan dengan keadaan sekarang tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam bukunya Politika, menyatakan bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar, alat pengukur nilai, dan alat untuk menimbun kekayaan. Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan tidak layak dikembangkan (melalui bunga)10.

2. Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles dapat dikatakan sebagai orang pertama yang meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai(value) dan harga(price).

Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang(exchange of commodities) dan kegunaan uang. Menurut pandangan Aristoteles,kebutuhan manusia(man’s need) tidak terlalu banyak ,tetapi keinginan (man’s desire) relatif tanpa batas. Ia membenarkan dan menganggap alami kegiatan produksi, yang dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang guna memenuhi keinginan manusia tanpa batas itu dikecamnya sebagai sesuatu yang tidak alami(unnatural).

Hal pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan memenuhi kebutuhan alami sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran barang terhadap barang tersebut dianggap wajar oleh Aristoteles, tetapi pertukaran menggunakan uang untuk memperoleh laba dikecamnya. Dalam kehidupan masa sekarang tentu pandangan Aristoteles ini dianggap sangat usang dan tidak produktif, sebab tidak melihat dampak positif dari perdagangan.

3.Xenophone(440-335SM)

Xenophone menguraikan bahwa negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara. Athena adalah kota pusat perdagangan yang memiliki iklim sangat nyaman. Tanahnya yang subur dan mengandung deposit emas dan perak dalam jumlah banyak, kota ini juga memiliki pelabuhan laut yang alami,dikelilingi lautan yang kaya dengan berbagai jenis ikan. Dengan berbagai kelebihan tersebut , Xenophone melihat bahwa Athena sangat potensial untuk menarik para pedagang dan pengunjung dari daerah-daerah lain.

Page 3: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

Xenophone menjelaskan bahwa ,pengunjung yang mempunyai naluri untuk berbisnis kepariwisataan harus dilayani dengan baik. Sebab mereka datang dengan membayar pajak sehingga membawa kemakmuran bagi masyarakat Athena. Hal ini menunjukkan bahwa spirit merkantilisme sudah ada pada masa Yunani kuno yang menganjurkan orang melakukan perdagangan dengan negara-negara lain dan juga melayani orang-orang yang datang berdarmawisata.

b.Zaman Romawi

Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata sosial yang kaku. Tetapi, kondisi geografis yang mendukung kekayaan yang melimpah dan kemenangan atas koloni sangat membantu transisi yang cepat dan kompleks menuju kemakmuran. Terjadinya produksi berlebihan(over production) dikarenakan akibat dari ekspansi territorial. Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi, meningkatnya inflasi ,serta keadaan yang tidak terkendali. Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi, pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur lagi, penurunan populasi di Italia, meluasnya perbudakan, serta faktor politik,terjadinya perang.

Seperti halnya pemikiran dari Plato dan Aristoteles, kerajaan Romawi Kuno juga melarang keras setiap pungutan atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka membatasi besarnya suku bunga. Kerajaan Romawi adalah Negara pertama yang menerapkan peraturan tentang bunga untuk melindungi para konsumen.

c.Pemikiran Kaum Skolastik

Ciri utama dari aliran kaum skolastik adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Tokoh-tokoh yang menonjol dari aliran ini adalah St. Albertus Magnus (1206-1280 )dan St. Thomas Aquinas(1225-1274). St. Albertus Magnus adalah seorang filsuf religious dari Jerman yang berpendapat bahwa harga suatu barang seharusnya sama dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Pendapat itu dikenal dengan istilah “harga yang adil dan pantas”. Dengan berpatokan pada harga yang adil dan pantas, unsur etika harus disertakan dalam aktivitas tukar menukar barang. Kalau seorang menetapkan harga jauh melebihi biaya-biaya dan pengorbanan tenaga yang dibutuhkan untuk menciptakan barang tersebut, berarti dia telah melanggar etika dan tidak pantas dihormati.

Thomas Aquinas merupakan pengikut Albertus Magnus yang juga seorang teolog dan filsuf dari Italia. Selain sebagai pengikut Albertus Magnus, pandangan Thomas Aquinas banyak dipengaruhi oleh pandangan Aristoteles serta ajaran Injil. Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas Aquinas berpendapat bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah keuntungan dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha dan biaya.

d.Masa Merkantilisme

Page 4: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

Istilah merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme, tiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain. Paham merkantilisme banyak dianut di negara-negara Eropa pada abad ke-16, antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda. Masa merkantilisme ditandai sebagai periode dimana setiap orang masing-masing menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri. Pada abad ke- 17 karena adanya surplus hasil pertanian maka dilakukan ekspor keluar negeri. Merkantilisme mangajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan tersebut dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor. Inilah yang dinamakan kebijakan merkantilisme.

-          Jean Boudin(1530-1596)

Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu, kenaikan harga-harga barang juga dapat disebabkan oleh praktik monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja serta bertambahnya logam mulia. Dalam praktik tersebut, biasanya rakyat menjadi korban, sehingga sangat dikecam pada saat itu. Teori Jean Boudin tentang nilai uang dinilai sangat maju.

-          Thomas Mun(1571-1641)

Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang biasa dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh Negara itu. Menurutnya pula, perdagangan masih tetap akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan perak, dengan cara melakukan transaksi pembayaran lewat bank. Yang digunakan sebagai jaminan kredit adalah komoditi yang sedang diperjual-belikan itu(barter mungkin).

Suatu Negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik karena menaikkan harga-harga, dan meskipun kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha, namum kenaikan tersebut secara umum langsung merugikan dan mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi akan mengurangi konsumsi dan permintaan.

-          Jean Baptis Colbert(1619-1683)

Ia mendorong usaha dalam sektor kerajinan dan perdagangan dengan menekankan pengenaan pabea impor, dengan tujuan memberikan subsidi kepada kapal-kapal pengangkut Perancis, memperluas daerah jajahan Perancis, memperbaiki sisitem transportasi dalam negeri. Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan murah, maka tenaga kerja Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan imigran dari luar negeri di dorong masuk ke dalam Negara.

-          David Hume(1711-1776)

Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan faktor keadilan, dan beranggapan bahwa ketidak adilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan  kesempatan yang diperolehnya. Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.

Page 5: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

e.Mazhab Fisiokratis

Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan adalah sumber daya alam. Aliran ini dinamai aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature).

Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quessnay (1694-1774). Pada tahun 1758 Quessnay menulis buku  Tableau Economique. Dalam buku tersebut Quessnay menggambarkan sistem perekonomian suatu negara seperti layaknya kehidupan biologis tubuh manusia. Antara satu bagian tubuh  dengan bagian lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu pula proses dan gejala kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubngan antara bagian yang satu dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan hukum-hukum tersendiri.

Quesnay membagi masyarakat kedalam empat golongan:

1. Kelas masyarakat produktif,yaitu masyarakat yang aktif mengolah tanah seperti pertanian dan pertambangan.

2. Kelas tuan tanah

3. Kelas yang tidak produktif atau kelas steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin

4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya

Quesnay menganjurkan agar kebijaksanaan – kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani, bukan memberi hak – hak khusus kepada pemilik tanah dan para saudagar selama ini dinikmati dibawah pemerintahan merkantilisme. Kaum fisiokrat mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan berbagai regulasi perdagangan ketika seharusnya dibebaskan dari kontrol. Kaum merkantilis dianggap membuat barang – barang menjadi lebih mahal dengan menetapkan pajak yang tinggi. Fisiokrat menerapkan single tax, yaitu pajak yang hanya dikenakan kepada pemilik tanah. Pajak yang dianjurkan tinggi supaya orang tidak mempunyai keinginan untuk menguasai tanah berlebihan.

2.Pemikiran tokoh klasik

a.adam smith (1723-1790)

Periode klasik dalam ekonomi  dimulai sejak terbitnya buku Adam Smith yang berjudul The Wealth of Nation. Di buku ini yang akan dikupas lebih lanjut hanya hal-hal yang terkait dengan prespektif ekonomi diantaranya pandangan kaum klasik tentang kekayaan, pembagian kerja, keserakahan manusia, mekanisme pasar, dan paham liberalisme.

Teori-teori Adam Smith:

-          Teori Pembagian Kerja(division of labour)

Page 6: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

Disimpulkan bahwa pembagian kerja akan memunculkan spesialisasi; orang akan memilih untuk mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing.

¢  Pembagian kerja dilakukan agar memperoleh hasil (kekayaan) lebih efisien dan efektif (lebih baik)

¢  Keinginan pribadi sekalipun membutuhkan pembagian kerja

¢  Bisa diterapkan baik dalam tugas tertentu maupun antar sektor dan antar negara.

-          Keserakahan Manusia

Dalam meletakkan dasar-dasar ekonomi Smith secara ekspresif mengeleminiasi motif-motif lain selain kepentingan pribadi. Jelasnya dalam konsep-konsep yang dikembangkan oleh kaum klasik ada asumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional yang akan berusaha memilih alternative terbaik dari berbagai pilihan yang tersedia. Adapun dorongan utama setiap pelaku ekonomi dalam tindakannya adalah kepentingan pribadi. Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasan dan produsen yang rasional berusaha memperolreh keuntungan yang sebesar-besarnya.

-          Mekanisme Pasar

Pada awalnya pasar diartikan sebagai tempat bertemunya konsumen dan produsen. Pada masa sekarang pasar sudah berkembang menjadi lebih jauh lebih rumit, mengintegrasikan individu-individu dan kelompok-kelompok. Proses integrasi pasar mendukung oleh apa yang disebut system harga. Dipasar semua pelaku ekonomi bekerja tanpa konflik social walau setiap orang berpartisipasi didorong kepentingan masing-masing.

¢  Motor penggerak kesejahteraan

¢  Fungsinya mengalokasikan sumberdaya yang langka secara rasional

¢  Invisible hand

¢  Bertemunya supply and demand

¢  Koordinasi melalui mekanisme harga

-          Teori Nilai(value of theory)

Nilai perdagangan barang ditentukan oleh jumlah pekerja yang menjalankan barang di pasar. Tahap demi tahap dalam teori nilai pekerja ini memunculkan adanya ‘real cost’  teori nilai. Teori nilai ini mengandung pengertian pendapatan pekerja. Value menurut Smith dapat dibagi dua yaitu value in use dan value in exchange. Value in use ialah nilai kegunaan barang tersebut sedangkan value in exchange ialah nilai tukar dari barang itu.

-          Teori akumulasi kapital

Untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian harus ada akumulasi

Page 7: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar , pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi sehingga perdagangan internasional menarik perhatiannya karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri: pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga kerja.

Teori pertumbuhan ekonomi dari Adam Smith adalah sebagai berikut:

a. Pembagian kerja

b. Proses pemupukan modal,

c. Agen pertumbuhan ekonomi,

d. Proses pertumbuhan.

Selain Adam Smith,Pemikir Ekonomi lain pada masa klasik diantaranya:

-          Jean Baptiste Say(1767-832)

Adalah seorang pakar ekonomi kelahiran Perancis yang berasal dari keluarga saudagar dan menjadi pendukung pemikiran Adam Smith. Say memperbaiki sistem Adam Smith dengan cara yang lebih sistematis serta logis. Karya Say yaitu theorie des debouchees (teori tentang pasar dan pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s Law) yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi “produksi berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas (pengangguran friksi).

-          Thomas Robert Malthus(1766-1834)

Bagian yang paling penting dalam pola dasar pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya ialah menyangkut teori tentang sewa tanah dan teori tentang penduduk dengan bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population. Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan makanan bertambah secara deret hitung.

-          David Ricardo(1772-1823)

Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi.

Page 8: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

-          John Stuart Mill(1806-1873)

Penerus dari pemikiran Adam Smith, membuat pemikiran ekonomi klasik lebih manusiawi. J.S. Mill tidak terlalu kaku dengan campur tangan pemerintah berupa peraturan-peraturan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat membawa kaearah peningkatan efesiensi dan penciptaan iklim yang lebih baik. Menemukan konsep return to scale.

3.Mazhab Sosialis

a.Sosialisme Pra-marx

Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah memunculkan kelas baru dalam masyarakat, yaitu kaum borjuis (elit) yang menguasai sarana produksi karena penguasaan modal bertimbun di tangan mereka. Di sebelahnya sebagian besar masyarakat kota hidup sebagai buruh yang tenaga kerjanya diperas dan semakin miskin. Kekayaan yang dihasilkan  karena kerja keras kaum  pekerja ini hanya bisa dinikmati oleh kaum  borjuis kapitalis yang  jumlahnya tidak besar. Dari waktu ke waktu kesenjangan sosial dan ekonomi semakin ketara. Ketika itulah individualisme tumbuh.

            Pada akhir abad ke-19 dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti Robert Owen,Charles Fourier, Karl Marx, Engels, Lenin dan lain sebagainya. Pemikiran-pemikiran mazhab klasik dinilai oleh para pemikir ekonomi selanjutnya banyak terdapat kelemahan-kelemahan, dan merugikan masyarakat, terutama  banyak merugikan kaum buruh. Maka kemudian lahirlah mazhab baru yang dinamakan mazhab sosialisme.

            Para tokoh pemikir Sosialisme sangat anti terhadap kapitalisme dan individualisme, karena meraka yang semakin kaya itu adalah hanya kaum pemilik modal atau kaum kapitalis, dengan demikian terjadi kesenjangan atau pun ketimpangan pola hidup, yaitu jurang yang semakin dalam antara si kaya dan miskin. Sehingga para tokoh kaum sosialis menginginkan pentingnya campur tangan pemerintah dalam peningkatan taraf hidup para buruh dan menghapus kepemilikan modal oleh kaum borjuis.

            Kritik yang dikemukakan oleh mazhab sosialis berhubungan dengan doktrin laissez faire dengan pengendalian tangan tak terlihat (invisible hand) dan intervensi pemerintah. Pemikiran yang dibahas adalah tentang teori nilai, pembagian kerja, teori kependudukan, dan the law of deminishing return, dan kritiknya karena asumsi bahwa negaralah yang berhak untuk mengatur kekayaan bangsa.

- sosialisme utopis

       Semenjak abad ke XV terdapat aliran sosialisme utopi yang mau membangun masyarakat baru,membangun sosialisme tanpa bertolak dari kehidupan nyata,tanpa bertolak dari perjuangan kelas. Kaum sosialis utopis mendasari pandangan-pandangan sosialismenya semata mata hanya pada IDEALISME, tanpa memahami syarat-syarat material penghidupan masayarakat dan hukum perkembangan sejarah Sosialisme utopi lahir pada masa keruntuhan FEODALISME,dan berhubungan erat dengan gerakan revolusioner. Berikut ini pemikir-pemikir sosialisme utopia

Page 9: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

a. Thomas Moore (1478-1535)

Thomas moore adalah orang pertama dalam sejarah yang mencoba melukiskan masyarakat sosialis yang ideal. Pulau yang dibayangkanya itu disebut utopia yang artinya suatu tempat yang hanya ada dalam angan-angan saja. Dari sinilah berasal kata " SOSIALISME UTOPI ". Dalam memandang kerja,golongan ini menganggap bekerja cukup dilakukan sekedarnya saja. Tidak perlu mati-matian yang penting bias untuk mencukupi kebutuhan,makanya dianjurkan untuk hidup sederhana.

b.Sosialisme Marx

Diantara sekian banyak pakar sosialis , pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1883) dianggap paling berpengaruh dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa argumentasi Marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan pada pandangan ekonomi saja, tapi juga melibatkan moral, etika, sosial , politik, sejarah, dan falsafah dan sebagainya. Karl marx sangat benci dengan sistem perekonomian liberal yang digagas oleh Adam smith dan kawan-kawan. Argumen argumen yang disusun Marx dapat dilihat dari berbagai segi,baik dari sisi moral, sosiologi maupun ekonomi.

Salah satu buku yang ditulis Marx dan Engels yang sangat berpengaruh adalah Manifesto Komunis yang terbit tahun 1848 dan Das Kapital. Dalam buku Manifesto Komunis dapat diikuti bagaimana teori Marx tentang pertentangan kelas. Menurut Marx , sejarah segala masyarakat yang ada hingga sekarang pada hakikatnya adalah sejarah pertentangan kelas. ada masyarakat kelas kaya dan ada masyarakat kelas tak berpunya. Semua kelas-kelas masyarakat ini dianggap Marx timbul sebagai hasil dari kehidupan ekonomi masyarakat.

Marx juga mengemukakan tentang teori ‘Surplus Value’ dan penindasan buruh. Upah alami yang diterima oleh para buruh hanya cukup sekadar penyambung hidup secara subsisten , yaitu untuk memenuhi kebutuhan yang sangat pokok-pokok saja. Padahal , nilai dari hasil kerja para buruh jauh lebih besar dari jumlah yang diterima mereka sebagai nilai upah alami. Kelebihan nilai produktivitas kerja buruh atas upah alami yang disebut Marx sebagai nilai lebih (surplus value), dinikmati oleh para pemilik modal.

c.Sosialisme Neo-Marxisme

Sebagaimana diketahui, ramalan Karl Marx tentang kejatuhan kapitalisme telah memberikan pengaruh yang luar biasa. diberbagai belahan dunia muncul gerakan yang menyokong faham dan sosialisme dan komunisme ala Marx. Pada abad ke-20,pemikiran-pemikiran Marx dan engels dimodifikasi oleh Lenin. Jika Marx meramalkan kapitalisme jatuh digantikan oleh sosialisme dinegara kapitalis paling lemah (the weakest capitalis countries).

a.Leninisme

Vladimir illich lenin (1870-1924). Ia merupakan bapak revolusi Rusia. Lenin tidak sabar menunggu kejatuhan kapitalis seperti yang telah diramalkan marx, maka ia pun berinisiatif untuk mendirikan negara komunis pertama di Rusia melalui revolusi Bolshevik pada tahun 1917.

Page 10: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

1.Kapitalisme Monopoli dan Imperialisme

Menurut pemikiran Lenin,kapitalisme tahap akhir akan mengarah ke monopoli. Negara kapitalis monopoli akan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan raksasa,kartel dan monopoli.

2.Teori pembangunan yang tak imbang

Teori pembangunan yang tak imbang(Theory of uneven development) merupakan batu loncatan tentang analisis Lenin tentang fokus (tempat kejadian) revolusi proletariat. Menurutnya pertumbuhan di setiap negara tidak sama, termasuk di negara-negara kapitalis. Negara –negara kapitalis baru seperti amerika serikat akan mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi, sementara negara-negara kapitalis lama seperti Perancis akan mengalami pertumbuhan semakin melemah. Namun negara yang baru muncul ini akan sulit mendapatkan sumber daya dari negara jajahan yang sudah lama dikuasai oleh kapitalis monopoli yang sudah mapan.

b. Aliran kiri baru(the new left)

Aliran kiri baru (The new left) bisa dikatakan kombinasi dari Marxisme-Leninisme ortodoks dengan pemikiran-pemikiran radikal. Pemikiran-pemikiran aliran kiri baru sering mendapat sorotan dari kalangan radikal yang sering melakukan serangan terbuka terhadap kapitalisme di Amerika serikat pada tahun 1960-an.

1.Teori Analisis Marjinal

Konsep marjinal ini sering diakui sebagai kontribusi utama dari aliran atau mazhab Austria. Akan tetapi, jika ditelusuri ke belakang ternyata teori ini telah cukup lama dikembangkan oleh  pengarang terdahulu, tepatnya oleh Heindrich Gossen. Heinrich Gossen (1810-1858) telah lama menggunakan konsep marjinal dalam menjelaskan kepuasan atau faedah (utility) dari pengkonsumsian sejenis barang. Menurut Gossen, faedah tambahan (marginal utility) dari pengkonsumsian suatu macam barang akan semakin turun jika barang yang sama dikonsumsi semakin banyak. Pernyataannya ini kemudian dijadikan semacam dalil, dan lebih dikenal sebagai “hukum Gossen Pertama”. Dalam “Hukum Goseen Kedua” ia menjelaskan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara relatif untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang relatif tak terbatas.

Dengan adanya kendala (constrains ) ini, kepuasan maksimum yang bisa diperoleh (sesuai dengan keterbatasan sumber daya dan dana tersebut) terjadi pada saat faedah marjinal ( marginal utility) sama untuk tiap barang yang dikonsumsi tersebut. Namun dengan syarat semua sumber daya dan dana terpakai habis seluruhnya. Sayangnya, pada masanya, teori Gossen tidak mendapat perhatian dari pakar ekonomi. Baru sekitar empat puluh tahun kemudian Jevons, Menger, Bohm-Bawerk, dan von Weiser memberi pengakuan dan penghargaan atar karya Gossen tersebut.

 2.Mazhab Austria

Pandangan mereka mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu penerapan kalkulus dalam pengembangan teori-teori mereka dalam berbagai buku ajar dimasukkan ke dalam aliran tersendiri yang disebut mazhab Austria( Austrian Scholl of  Economics ). Tiga tokoh utama

Page 11: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

mazhab Austria tersebut adalah Karl menger, Freidrich von Wieser, dan Eugen von Bohm Bawerk 

. Karl Menger (1840-1921) menjabat sebagai profesor ekonomi di Universitas Wina dari tahun 1873 hingga 1903. Karya utamanya adalah Grunsatze der Volks Wirtschaftslehre (1871). Dalam buku tersebut Menger mengembangkan teori utilitas marjinal yang ternyata membawa pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan teori-teori ekonomi.

Pada tahun 1903 Wieser dipandang sangat berjasa dalam mengembangkan teori utilitas marjinal Menger, dengan menambahkan formulasi biaya-biaya oportunitas ( opportunity costs ).

Kontribusi utama Bohm Bawerk adalah dalam pengembangan teori tentang modal ( theory of capital ) dan teori tentang tingkat suku bunga. Hal ini dapat diikuti dari bukunya Capital and Interest  (1884). Karyanya yang lain juga menyangkut masalah model adalah Positive Theory of Capital (1889). Teori-teori yang dikembangkan lebih lanjut oleh tokoh-tokoh lain seperti Knut Wicksell, von Mises, F.A. hayek dan J.R. Hicks.

Knut Wicksell (1851-1926) Ia berjasa mengasimilasikan analisi keseimbangan umum Walras dengan teori kapital dan suku bunga Bohm Bawerk menjadi teori distribusi. Asimilasi kedua teori itu didasarkan pada analisis marjinal versi baru dikembangkan oleh Jevons, Walras,dan Menger. Pengaruh Wicksell terhadap pengembangan teori moneter juga sangat besar sebab ia yang pertama melihat hubungan langsung antara tingkat suku bunga dengan harga-harga.

Ludwig Edler von Mises (1881-1973). Menurut von Mises sistem harga merupakan basis paling efisien dalam mengalokasikan sumber daya. Sehubungan dengan pendapatnya tersebut tidak mengherankan jika ia sering mengkritik sistem perekonomian komando. Hal itu karena sistem komando tersebut tidak mempunyai sistem harga. Mises berpendapat bahwa sistem ekonomi komando tidak akan dapat melembagakan sistem harga, tanpa terlebih dahulu menghancurkan prinsip-prinsip politik.

Friedrich August von Hayek (1899),Hayek dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan teori siklus perdagangan (theory of tradecycle) dri von Mises yang diintegrasikannya dengan teori kapital dari Bohm Bawerk. Atas jasa-jasanya dalam mengembangankan ilmu ekonomi.

 3.Mazhab Lausanne

Analisis yang lebih komprehensif tentang teori keseimbangan umum adalah pemikiran Leon Walras. Walras dapat dianggap sebagai pendiri aliran atau mazhab Lausanne. Dalam bukunya Walras menjelaskan teori keseimbangan umum dengan pendekatan matematis.

Sebetulnya pembahasan tentang ketergantungan berbagai faktor dalam suatu sistem ekonomi  bukanlah ide baru. Quesnay, sebagaimana sudahpernah didiskusikan sebelumnya, sudah melihat interdepensi bagian-bagian ekonomi ini dalam Tableau Econoque -nya adam Smith juga telah menjelaskan proses pasar secara gambalang yang memperlihatkan antarhubungan bagian-bagian ekonomi. Cournot, seorang pakar ekonomi dari Perancis, pada 1838 telah menganalisis problema- problema ekonomi perlu mempertimbangkan sistem ekonomi secara keseluruhan. Begitu juga J.H. von Thunen (1783-1850) telah mengaplikasikan kalkulus

Page 12: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

untuk memecahkan persoalan-persoalan ekonomi. Namun, Leon Walras yang mampu memberikan kisi yang lebih jelas tentang indepedensi  bagian-bagian ekonomi ini dengan gamblang dengan model keseimbangan umumnya ( general equilibrium model ). 

Atas jasa Alfred Marshall, yang sangat menghargai konsep matematika Walras menyebabkan pemikiran-pemikiran Walras kemudian dihargai orang dengan sepantasnya. Ia kemudian dianggap sebagai pendiri dan pengembang ilmu ekonomi matematik, yang kira-kira 60 tahun kemudian dikembangkan oleh Frisch dan Tinbergen menjadi ilmu ekonometrika. Wassily Leontief kemudian dikembangkan konsep analisis input-output   atas dasar matematika yang dikembangkan Walras.

4.Mazhab Cambridge

Marshall dianggap sangat berjasa dalam memperbarui asas dan pos-tulat pandangan- pandangan ekonomi yang dikemukakan pakar klasik dan pasar neo-klasik sebelumnya. Menurut kaum klasik, harga barang ditentukan oleh besarnya pengorbanan untuk mengahasilkan barang tersebut. Dengan demikian, bagi kaum klasik yang menentukan harga adalah sisi penawaran. Pendapat klasik tersebut ditentang oleh tokoh-tokoh neo-klasik. Mereka sepakat bahwa yang menentukan harga adalah kondisi permintaan.

Jevons, Menger dan Walras secara bersama-sama telah mengembangkan analisis yang sifatnya revolusioner tentang faktor-faktor yang menentukan harga-harga relatif. Semuanya tidak setuju dengan teori ini dinilai tidak berlaku secara umum. Mereka secara tegas juga mengkritik teori nilai upah buruh (labour theory of value) Ricardo serta teori biaya produksi dari Senior dan Mill. Teori biaya produksi yang ditentang itu mengatakan bahwa harga barang ditentukan oleh biaya-biaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.

Pakar-pakar neo-klasik di atas lebih jauh mengkritik pakar-pakar klasik yang gagal membedakan antara ultilitas total (total utility), utilitas marginal (marginal utility), dan utilitas rata-rata (average utility). Misalnya dalam menjelaskan paradoks antara intan dan air, Smith menjelaskan  bahwa air sangat berfaedah, tetapi mempunyai harga yang rendah. Hal itu karena biaya yang diperlukan untuk memperoleh air, kecil atau tidak ada sama sekali. Sebaliknya, intan yang kurang  berfaidah bagi manusia nilainya sangat tinggi karena dibutuhkan biaya yang besar untuk memperoleh intan tersebut. Menurut kaum neo-klasik, nilai atau harga intan lebih tinggi dari nilai air bukan karena  biaya untuk mendapatkan intan lebih besar daripada untuk mendapatkan air, melainkan karena utilitas marjinal (utilitas dari pengkonsumsian satu unit intan.

  Kaum klasik melihar harga hanya dari sisi produsen) dari jumlah pengorbanan yang dikeluarkan), kaum marjinal melihatnya dari sisi konsumen, yaitu dari kepuasan marjinal (marginal utility) pengonsumsian satu unit barang terakhir.

Marshall tidak menyalahkan kedua konsep diatas, tetapi menggabungnya. Menurut Marshall, selain biaya-biaya, harga juga dipengaruhi oleh unsur subjektif yang mempengaruhi harga dari pihak konsumen maupun dari pihak produsen. Unsur subjektif yang mempengaruhi harga dari pihak konsumen,misalnya pendapatan (daya beli). Dari pihak produsen mungkin keadaan keuangan  perusahaan. Kalau keuangan perusahaan dalam suatu keadaan sulit, misalnya,

Page 13: Sejarah Pemikiran Ekonomi Konvensional.docx

kemungkinan  perusahaan mau menerima harga yang rendah. Akan tetapi, kalau keadaan keuangan cukup kuat, mereka juga akan lebih berani dalam mempertahankan harga.

Pertemuan antara permintaan dan penawran yang menentukan harga yang terbentuk di pasar. Kalau harga yang terbentuk di pasar lebih besar dari biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang, berarti perusahaan dalam jangka pendek memperoleh keuntungan. Akan tetapi, dalam jangka panjang keadaan akan kembali normal. Hal itu karena, keuntungan yang dinikmati  perusahaan tersebut akan menarik perusahaan-perusahaan lain masuk pasar. Makin banyak  perusahaan masuk pasar, berarti semakin banyak pula produksi dan penawaran. Kelebihan penawaran atas permintaan akan memaksa harga-harga turun dan keadaan kembali pada situasi semula.

Jika banyak pembeli dan penjual dan tidak ada halangan masuk atau keluar ( free entry and exit ), dalam jangka panjang harga yang terbentuk di pasar pasar hanya cukup untuk menutup biaya- biaya saja (di dalamnya sudah termasuk biaya-biaya buruh atau jasa para manajer perusahaan). Jadi, dalam jangka panjang perusahaan tidak memperoleh laba ekonomi yang tinggi sebagaimana dikhawatirkan para penentang aliran klasik. Sebaliknya, kaum neo-klasik percaya bahwa bentuk pasar  persaingan sempurna merupakan bentuk pasar yang paling efisien yang akan menguntungkan semua  pihak. Perusahaan-perusahaan memperoleh laba normal (normal profit ), yang besarnya laba hanya cukup untuk dapat bertahan di pasar. Para konsumen dapat membeli barang dalam jumlah cukup dengan harga rendah. Sumber-sumber daya dimanfaatkan secara optimum dan dialokasikan secara efisien.