sejarah lahirnya pancasila. · web viewpancasila adalah produk kebudayaan bangsa indonesia yang...
TRANSCRIPT
MODUL 3 Mata Kuliah PANCASILA
PANCASILA danIMPLEMENTASINYA
Fakultas Program Studi On Line Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Manajemen 03 90037 Panti Rahayu, SH, MH
Abstract KompetensiPancasila adalah nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Mahasiswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila.Pancasila adalah produk kebudayaan bangsa Indonesia yang telah menjadi
sistem nilai selama berabad-abad lamanya. Pancsila tidak bersumber dan
bukan hasil dari pengaruh ideologi-ideologi bangsa lainnya yang ada,
walaupun harus diakui bahwa terbentuknya dasar Negara Pancasila memang
menghadapi pengaruh bermacam-macam dari sejumlah ideologi yang ada di
dunia. Sebagai contohnya adalah pada waktu awal-awal kemerdekaan
sampai dengan tahun 1965 Indonesia pernah mengalami berbagai
permasalahan dalam memantapkan penerapan ideologi Pancasila, dimana
faham liberalisme, kapitalisme bahkan sampai komunispun berusaha
memberikan pengaruhnya terhadap sendi-sendi kehidupan bernegara baik
pemerintah maupun rakyatnya.
Istilah Pancasila ditemukan dalam Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular di Jaman
Majapahit (Abad ke-14). Dalam kitab tersebut dinyatakan tentang adanya 5
(lima/panca) perintah untuk melarang setiap orang melakukan hal-hal antara lain
yaitu :
1. Melakukan kekerasan;
2. Mencuri;
3. Berjiwa dengki;
4. Berbohong;
5. Mabuk akibat minuman keras.
Sedangkan istilah “Sila” dapat diartikan sebagai aturan mengenai
perilaku/adab/akhlak dan moral seseorang/bangsa.
2012 2 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
Pancasila untuk pertama kalinya diusulkan oleh Ir. Soekarno dalam sidang Badan
usaha Penyelidik Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dengan susunan Pancasila
sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasional dan Kemanusiaan;
3. Mufakat atau demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ketuhanan yang bekemanusiaan.
Lalu pada tanggal 22 Juni 1945 tokoh-tokoh dalam BPUPKI (Ir. Soekarno, Drs.
Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakar,
Haji Agus Salim, Mr. Achmad Soebardjo, KH. Wachid Hasyim dan Mr. Muhammad
Yamin disebut juga panitia Sembilan) mengadakan pertemuan untuk membahas
usul dasar negara yang dikemukakan dalam sidang BPUPKI. Dalam pertamuan
tersebut pada akhirnya disusun suatu rumusan yang tertuang dalam sebuah piagam
yaitu Piagam Jakarta yang isinya adalah :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2012 3 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
Kesimpulannya adalah bahwa secara historis Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni
1945 dan secara yuridis lahir pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan susunan sesuai
yang tertuang dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Butir-butir Pancasila tersebut mengandung esensi yang meliputi antara lain :
1. Tuhan, yaitu sebagai kausa prima;
2. Manusia, yaitu sebagai mahluk individu;
3. Rakyat, yaitu unsur mutlak adanya suatu Negara yang harus bekerja sama
dan bergotong royong;
4. Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya. (Minto Rahayu : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa, hal
26, Th.2007)
A. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.
1. Pengertian Ideologi : Kata ini berasal dari bahasa Yunani yaitu Eidos berarti
gagasan dan Logos berarti ilmu. Jadi timbul kata ideologi yang berarti ilmu
tentang gagasan yang murni ada dan menjadi landasan atau pedoman dalam
2012 4 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
kehidupan masyarakat yang ada atau berdomisili dalam wilayah Negara
dimana mereka berada; (Srijanti dkk: Etika Berwarganegara, hal.22,
Th.2007). Ideologi dapat juga berarti kumpulan konsep bersistem yang
dijadikan azas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Contohnya : Liberalisme, Kapitalisme, Kolonialisme,
Marxisme, Sosialisme, Fasisme dan Nazisme.
2. Definisi Ideologi :
Menurut BP7 : Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori yang diyakini
kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk
pelaksanaan dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
Menurut Prof. Dr. Maswadi Rauf : Ideologi adalah rangkaian (kumpulan) nilai
yang disepakati bersama untuk menjadi landasan atau pedoman dalam
mencapai tujuan atau kesejahteraan bersama.
Berdasarkan definisi tersebut berarti ideologi Pancasila adalah kumpulan
nilai/norma yang meliputi sila-sila dalam Pancasila yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, alinea IV yang telah ditetapkan pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai ideologi Negara adalah hasil usaha
pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, yang seirama
dengan ruang dan waktu. Hasil pemikiran ini kemudian dituangkan dalam
rumusan kalimat yang bermakna bulat, utuh untuk dijadikan dasar, asas,
pedoman, norma hidup dan kehidupan bersama dalam rangka Indonesia
Merdeka. Jadi Pancasila adalah ideologi yang dianut oleh Negara,
pemerintahan dan rakyat Indonesia secara keseluruhan. Sebagai dasar
2012 5 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
falsafah atau dasar kerohanian Negara, yang merupakan cita-cita bangsa;
Pancasila harus diamalkan dalam penyelenggaraan hidup kenegaraan,
kebangsaan dan kemasyarakatan.
3. Pancasila sebagai ideologi terbuka.
Ideologi terbuka artinya adalah bahwa ideologi tersebut dapat berinteraksi
dengan ideologi lainnya. Sehingga dalam artian ini ideologi Pancasila berarti
ideologi yang dapat mengikuti perkembangan yang terjadi dengan Negara
lainnya yang berbeda dengan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Dengan kata lain ideologi Pancasila mempunyai sifat yang
dinamis. Namun demikian keterbukaan ideologi Pancasila itupun ada batas-
batas yang tidak dapat dilanggar yaitu :
- Stabilitas nasional yang dinamis;
- Larangan terhadap ideologi Marxisme, Leninisme, Komunisme;
- Mencegah berkembangnya paham liberalism;
- Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan
masyarakat;
- Penciptaan norma baru harus melalui consensus (kesepakatan).
Mengapa Pancasila bersifat dinamis ?
Karena Pancasila mempunyai nilai-nilai sebagai berikut :
a. Nilai Dasar : Yaitu nilai yang merepresentasikan nilai atau norma yang ada
dalam masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia. Nilai ini tidak berubah
sepanjang bangsa Indonesia berpedoman pada nilai tersebut. Nilai itu
2012 6 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
adalah sila-sila Pancasila yang ada dalam alinea IV Pembukaan UUD
1945. Nilai dasar Pancasila yang abadi ditemukan dalam empat alineia
Pembukaan UUD 1945, antara lain :
- Alinea I : Keyakinan kita kepada kemerdekaan sebagai hak segala
bangsa, kepada perikemanusiaan dan kepada perkeadilan;
- Alinea II : Cita-cita nasional/kemerdekaan, yaitu suatu Negara yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
- Alinea III : Watak aktif dari rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaan,
untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas;
- Alinea IV : Arahan mengenai tujuan Negara, susunan Negara, sistem
Pemerintahan dan dasar Negara yaitu Pancasila.
b. Nilai Instrumental : yaitu nilai yang menjadi pendukung utama dan nilai
dasar (Pancasila). Nilai ini dapat mengikuti setiap perkembangan zaman,
baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Nilai ini dapat berupa TAP
MPR, UU, Perpu, PP dan peraturan perundang-undangan lainnya yang
ada untuk menjadi tatanan dalam pelaksanaan ideologi Pancasila sebagai
pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Nilai Praktis : yaitu nilai yang harus ada dalam praktek penyelenggaraan
Negara. Sifat nilai ini adalah abstrak. Artinya berupa semangat para
penyelenggara Negara dari tingkat pusat hingga tingkat yang terbawah
dalam struktur sistem pemerintahan Negara Indonesia. Semangat yang
dimaksud adalah semangat para penyelenggara Negara untuk
membangun sila-sila dalam Pancasila secara konsekuen dan istiqomah.
Contohnya adalah memberi teladan untuk tidak KKN (Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme), memberi teladan untuk bersifat jujur, bertanggung jawab,
2012 7 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
cinta pada bangsa dan tanah air, menjujunjung tinggi keadilan, saling
tolong menolong dan menghargai sesame warganegara.
4. Fungsi dan Peranan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa
dan Bernegara.
Fungasi dan peranan Pancasila :
a. Pancasila sebagai Jiwa bangsa Indonesia; Artinya kemanapun dan
dimanapun bangsa/warganegara Indonesia berada sikap, perilaku dan
tutur kata harus didasarkan dan dilandasi semangat Pancasila;
b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia; Artinya adalah bahwa
kepribadian bangsa Indonesia adalah kepribadian positif yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia, seperti bersifat sportif (lega hati dalam menerima
kekalahan tetapi tidak jumawa ketika memperoleh kemenangan), pantang
menyerah, senang dengan kedamaian, ramah tamah dan lain-lainnya;
c. Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia; Artinya adalah
bahwa Pancasila merupakan suatu dasar/nilai/norma untuk mengatur
pemerintahan dan penyelenggaraan Negara yang oleh karenanya proses
pembentukan seluruh peraturan perundang-undangan dan perubahannya,
serta reformasi disegala bidang harus dijabarkan dalam nilai-nilai
Pancasila;
d. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia;
Artinya adalah bahwa Pancasila mengatur sumber kaedah hukum Negara
yang secara konstitusi mengatur Negara Republik Indonesia beserta
seluruh unsur-unsurnya. Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan
2012 8 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
azas kerohanian yang meliputi suasana kebatinan/cita-cita hukum
sehingga menjadi nilai/norma/kaidah baik moral maupun hukum Negara
dan menguasai hukum dasar, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis
(konvensi). Pancasila sebagai pengikat hukum di Indonesia.
e. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia; Artinya adalah bahwa
Pancasila dengan kelima silanya merupakan kesatuan yang utuh, yang
memberikan keyakinan kepada rakyat Indonesia bahwa kebahagiaan
(lahir dan batin) hidup akan tercapai bila didasarkan atas keselarasan dan
keseimbangan, baik pribadi dengan masyarakat dan alam, bangsa dengan
bangsa lain, manusia dan Tuhannya. Dengan keyakinan akan kebenaran
Pancasila, manusia ditempatkan pada keluhuran harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dengan kesadaran untuk
mengemban kodratnya sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Penghayatan dan pengalaman Pancasila bertolak dari tekad yang tunggal,
janji yang luhur kepada diri sendiri bahwa sadar akan kodratnya sebagai
makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
f.
Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Masyarakat.
Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup dan dasar
Negara. Sebagai pandangan hidup berarti setiap warganegara dalam
kehidupan sehari-hari menggunakan Pancasila sebagai petunjuk hidup dalam
rangka mencapai daya saing bangsa, kesejahteraan dan keadilan baik lahir
maupun batin. Sebagai dasar Negara berarti Pancasila dijadikan sebagai
2012 9 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
pedoman bagi warganegara dan penyelenggara Negara agar dalam
melaksanakan kehidupan bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
1. Implementasi Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila ini menghendaki setiap warganegara untuk menjunjung tinggi agama
dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warganegara
diharapkan mempunyai keyakinan akan Tuhan yang menciptakan
manusia dan dunia beserta isinya. Dalam rangka menjalankan kehidupan
beragama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, terdapat
beberapa pedoman yang dapat dilakukan oleh warganegara yaitu :
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab. Pemahaman percaya dan bertaqwa ini
berimplikasi bahwa setiap pemeluk agama dan kepercayaan harus
memahami ajaran agama dan melaksanakannya dengan baik dan
benar dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman ini dilakukan dengan
cara memberikan pendidikan serta kemauan belajar tentang agama,
dan tentang hal- hal yang harus diamalkan;
b. Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda hingga terbina kerukunan
hidup; Sebagai panduannya adalah bahwa dalam hubungan
kemasyarakatan perbedaan agama dan kepercayaan tidak menjadikan
halangan dan hambatan untuk saling bantu membantu dalam
kehidupan bermasyarakat, tetapi apabila sudah berkaitan hubungan
2012 10 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
individu dan Tuhannya maka individu yang lain harus melepaskan diri
sehubungan dengan adanya perbedaan yang harus dihormati;
c. Saling menghormati dan menjaga kebebasan dalam menjalankan
ibadat sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Oleh sebab itu,
setiap warganegara dapat bermusyawarah dan bekerja sama untuk
menentukan tempat-tempat ibadah yang sesuai dengan kebutuhan
dan fungsinya;
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Ketaqwaan mengharuskan penerimaan kebenaran Tuhan kepada
umat manusia sesuai agama dan kepercayaannya. Tidak boleh ada
pemaksaan agama dari agama satu kepada agama yang lainnya.
Kegiatan dakwah tidak boleh ditujukan kepada orang yang sudah
beragama dan percaya kepada Tuhan. Keyakinan bahwa “agamaku
adalah agamaku, dan agamamu adalah agamamu” harus ditekankan
kepada setiap warganegara;
2. Implementasi Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Sila ini mengandung makna bahwa warganegara Indonesia mengakui
adanya manusia yang bermartabat (bermartabat artinya adalah bahwa
manusia mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dan harus
dipertahankan dengan kehidupan yang layak), memperlakukan sesame
manusia secara adil (Adil dalam pengertian tidak berat sebelah, tidak
berpihak dan memperlakukan orang secara sama) dan beradab (beradab
dalam pengertian mengetahui tata karma, sopan santun dalam kehidupan
dan pergaulan) dimana manusia mempunyai daya cipta, rasa, niat dan
2012 11 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
keinginan sehingga jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan.
Butir-butir implementasi sila kedua itu antara lain adalah :
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia;
b. Saling mencintai sesama (yaitu rasa memiliki dan kemauan untuk
berkorban untuk sesama manusia) sehingga tercipta hidup rukun
damai dan sejahtera;
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa yaitu dengan cara
menghormati dan menghargai perasaan orang lain. Sebagai contoh
adalah jika memberikan kritik haruslah kritik yang membangun dan
disampaikan dengan cara-cara yang positif dan fokus kepada
permasalahannya bukan kepada individu-individunya;
d. Tidak semena-mena kepada orang lain disebabkan karena
kelebihannya dalam kekayaan, pangkat maupun kepandaiannya.
Dan juga karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai
martabat dan berhak hidup layak dan terhormat;
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan cara :
-mengakui adanya masyarakat majemuk di Indonesia
-melakukan musyawarah untuk menerima kompromi
-melakukan sesuatu dengan pertimbangan moral dan agama
-melakukan perbuatam dengan jujur dan kompetisi yang sehat
-memperhatikan kehidupan yang layak antar sesame
-melakukan kerjasama dengan itikad baik dan tidak curang
f. Gemar melakukan tindakan kemanusiaan;
g. Berani membela kebenaran dan keadilan;
2012 12 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
jadi harus mengemnagkan sikap menghormati bangsa lainnya.
3. Implementasi Sila Ketiga : Persatuan Indonesia.
Sila ini merujuk pada persatuan yang utuh dan tidak terpecah belah atas
adanya perbedaan suku, agama dan lain-lainnya yang berada di wilayah
Negara Republik Indonesia. Butir-butir implementasi sila ketiga adalah
sebagai berikut :
a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta
keselamatan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan;
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara;
c. Cinta tanah air dan bangsa;
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia;
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
berbhineka tunggal ika.
4. Kebijaksanaan dalam permusyawaratan Perwakilan.
Sila ini mempunyai makna bahwa kekuasaan ada ditangan rakyat dan
dalam melaksanakan kekuasaannya rakyat menjalankan sistem
perwakilan (rakyat memilih wakil-wakilnya melalui pemilihan umum) dan
keputusan diambil dengan jalan musyawarah. Butir-butir implementasi sila
keempat adalah sebagai berikut :
a. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat;
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan;
2012 13 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat
kekeluargaan;
e. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah;
f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur;
g. Keputusan yang diambil harus dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat
martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
5. Implemantasi Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia alendapatkan
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan
dan kebutuhan spiritual rohani sehingga tercipta masyarakat yang adil
dan makmur. Butir-butir implementasi sila kelima adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan;
b. Bersikap adil;
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
d. Menghormati hak-hak orang lain;
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain;
f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain;
g. Tidak bersikap boros;
h. Tidak bergaya hidup mewah;
i. Tidak melakukan kegiatan yang merugikan kepentingan umum;
j. Suka bekerja keras;
k. Menghargai karya orang lain;
l. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
2012 14 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
Implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana telah diuraikan di
atas adalah merupakan penjabaran dari Pancasila sebagai pandangan hidup dan
ideology bangsa Indonesia. Menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk menerapkan
dengan baik dan benar, sehingga kehidupan adil dan makmur dapat tercapai.
2012 15 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id
Daftar PustakaIsmaun. (1977). Tinjauan Pancasila Dasar Filsafat Negara RI. Bandung: Edisi ke IV
Karya Remaja.
Kaelan. (2002). Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Yogyakarta:
Paradigma.
Notonagoro. (1971). Pancasila Dasar Falsafah Negara Republik Indonesia. Jakarta:
Pantjuran Tujuh.
Poespowardoyo, S. (1989). Filsafat Pancasila. Jakarta: Gramedia.
Soegito. (2000). Pancasila Aspek Historis. Semarang.
Srijanti dkk. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa.Yogyakarta:
Graha Ilmu
Syahrial Syarbaini. (2011). Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia
Indonesoa
2012 16 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPanti Rahayu, SH., MH http://www.mercubuana.ac.id