schizophyta
DESCRIPTION
laporan praktikum Schizophyta 2011TRANSCRIPT
![Page 1: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/1.jpg)
A. Tujuan
Adapun tujuan melaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui ciri-ciri organisme yang tergolong
bakteri dan ganggang hijau-biru.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk sel bakteri dan sel ganggang hijau-biru.
3. Agar mahasiswa mengenal beberapa organisme yang tergolong kedalam
bakteri dan organisme yang tergolong ganggang hijaubiru.
B. Dasar Teori
Alga hijau-biru mirip dengan alga lainnya dalam habitatnya dan dalam
hal cara fotosintesisnya. Meskipun demikian, alga hijau-biru ini adalah
prokariota dan dengan demikian jauh lebih dekat kerabatnya dengan bakteri
daripada dengan alga lainnya yang bersifat eukariotik. Walaupun alga hijau-biru
itu berfotosintesis dan bersifat prokariotik, mereka berbeda dengan bakteri
fotosintetik dalam banyak hal penting. Klorofilnya a, yaitu molekul yang sama
dengan yang dijumpai pada tumbuhan (dan alga lain). Selain itu mereka mampu
menggunakan air sebagai sumber electron dan dengan mereduksi karbon
dioksida menjadi karbohidrat (Kimball, 1983).
Alga hijau-biru memiliki ciri umumnya tidak dapat bergerak karena tidak
memiliki bulu cambuk, kalau pun bergerak hanya bergerak merayap yang
meluncur pada alas yang basah, perkembangbiakan hanya secara vegetatif yaitu
membelah diri. Secara generatif belum pernah ditemukan, bias berupa sel tunggal
atau koloni berbentuk benang. Contohnya ganggang hijau-biru: Chroococcus
turgidus, Gleocapsa sanguine, Oscillatoria, Nostoc, Anabaena cicadae,
Anabaena azollae (Tim Dosen, 2012).
Divisio Cyanophyceae dibedakan dalam 3 ordo berdasarkan bisa tidaknya
membentuk spora yaitu : ordo Chroococcales, Chamaesiphonales, dan
Hormogonales. Ordo Chroococcales berbentuk tunggal atau kelompok tanpa
spora, warna biru kehijau – hijauan. Umumnya alga ini membentuk selaput lendir
pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan sel – sel tetap
![Page 2: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/2.jpg)
bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk
kelompok – kelompok atau koloni contoh spesies dari ordo Chroococcales.
Chroococcus adalah Organisme uniseluler atau berkelompok dalam bentuk
agregat dari 2 atau 4 sel. Hasil pembelahan sel dari Chrocooccus berbentuk
setangah bola. Gleocapsa berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh
membran dengan beberapa generasi sel yang terdapat di dalamnya. Membran
kadang – kadang ada yang berpigmen. Gleocapsa terdapat pada batuan yang
lembab atau pada air. Kemudian ada pula Ordo Chamaesiphonales, merupakan
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang mempunyai
spora. Benang – benang itu dapat putus – putus merupakan hormogonium yang
dapat merayap dan merupakan koloni baru prosesnya disebut fragmentasi. Dan
Ordo Hormogonales Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau
diselubungi suatu membran. Benang – benang itu melekat pada substratnya, tidak
bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai
percabangan semu. Benang – benang itu selalu dapat membentuk
hormogonium.contohnya : Oscillatoria, Nostoc comune, Anabaena, Spirulina dan
Rivularia (Anonim, 2011).
Klasifikasi bakteri benar-benar sulit. Klasifikasi berdasarkan berbagai cirri
seperti bentuk, kemampuan membentuk spora, cara produksi energi (glikolisis
pada saat anaerobic, respirasi pada saat aerobic) dan reaksi terhadap pewarnaan.
Sukar untuk mengetahui dua spesies bakteri yang berkerabat dekat dapat banyak
berbeda dalam sifat-sifat yang mendasar demikian seperti penggunaannya akan
kode genetic. Jadi, kapan pun kita menemukan dua spesies bakteri yang memiliki
rasio C + G ; A + T yang amat divergen, kita harus menganggap kalau mereka
berkerabat jauh walaupun kita telah mengklasifikasikannya bersama-sama
berdasarkan hal-hal lain seperti bentuk dan lain-lain. Meskipun petunjuk-petunjuk
seperti itu, klasifikasi bakteri, terutama kategori diatas tingkat family dan
ordo,tetap bersifat tidak alamiah (Kimball, 1983).
![Page 3: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/3.jpg)
C. Metode Praktikum
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
mikroskop, objek glass, deck glass, silet, pipet tetes, alat tulis menulis,
pensil warna.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
aquadest, bintil akar kacang tanah (Arachis hypogea), bintil akar putri
malu (Mimosa pudica), bintil akar kacang hijau (Vigna radiata), bintil
akar kacang panjang (Phaseolus vulgaris), bintil akar pakis haji ( Cycas
rumphii ), Azolla pinnata, air genangan berwarna hijau, selaput lendir
pada cadar atau tembok yang basah.
2. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah
sebagai berikut :
Hari/Tanggal : Sabtu/29 Desember 2012
Pukul : 13.00-15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Dasar lantai I
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,
Samata – Gowa.
3. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengiris dengan hati – hati dan setipis mungkin hingga nampak
transparan bintil akar tumbuhan kacang – kacangan.
2. Mengiris tipis bintil akar meletakkan di atas objek glass.
3. Dengan menggunakan pipet, irisan tersebut ditetesi setetes aquades.
![Page 4: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/4.jpg)
4. Menutup dengan deck glass, kemudian mengamati preparat tersebut
dengan mikroskop cahaya.
5. Menggambar sel bakteri yang ditemukan pada lembaran yang telah
disiapkan serta mewarnai sesuai warna sel aslinya tersebut.
D. Hasil Pengamatan
1. Bintil akar kacang tanah (Arachis hypogea)
Perbesaran : 10 x 0,25
Nama mikroba : Anabaena sp
Keterangan :
1. Heterocyst
2. Photosynthetic cells
3. Akinete
Deskripsi :
Pada bintil akar kacang tanah terdapat ditemukan mikroba
Anabaena sp ang memiliki akinet berdinding tebal yang mengandung banyak
cadangan makanan, terdapat heterotista yang berfungsi mengikat oksigen.
Anabaena sendiri bersifat koloni sehingga pada mikroskop hanya nampak
rantai-rantai yang berwarna hijau, pada umumnya tidak bergerak karena tidak
memiliki bulu cambuk dan mengandung peptidoglikan sehingga membuat
dindingnya tebal. Pada Azolla pinnata Anabaena sp bersimbiosis untuk
mengikat nitrogen, untuk kelangsungan hidup pada paku sawah ini, Anabaena
mengikat oksigen dari hasil fotosintesis.
2. Bintil akar putri malu (Mimosa pudica)
Perbesaran : 10 x 0,25
Nama mikroba : Chrococcus
![Page 5: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/5.jpg)
Keterangan :
1. Monokokus
2. Diplokokus
3. Streptokokus
4. Tetrakokus
Deskripsi :
Pada bintil akar tanaman putri malu ditemukan mikroba Chrooccus.
Ganggang ini biasanya hidup didasar kolam yang tenang, tembok yang basah
atau cadas. Sel-sel muda biasa tetap bersatu karena ada selubung yang
mengikatnya. Pembiakan berlangsung secara vegetatif , dengan membelah
diri. Setelah pembelahan, sel-sel tetap bergandengan sehingga membentuk
koloni.
3. Bintil akar kacang hijau (Vigna radiata)
Perbesaran : 10 x 0,4
Nama mikroba : Rhizobium sp
Keterangan :
1. Diplokokus
2. Tetrakokus
Deskripsi :
Pada bintil tanaman kacang hijau terdapat mikroba Rhizobium sp.
Rhizobium sp membantu putri malu untuk mendapatkan sari makanan N atau
![Page 6: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/6.jpg)
nitrogen. Sari pati makanan atau istilahnya hata nitrogen adalah salah satu
makanan utama tanaman-tanaman. Bintil tanaman yang aktif berukuran besar
dan berwarna merah jika pecah. Bintil akar yang tidak aktif berwarna pucat
dan kecil. Rhizobium sp memiliki kemampuan luar biasa yang tidak banyak
dimiliki oleh mikroba lain.
4. Bintil akar kacang panjang (Phaseolus vulgaris)
Perbesaran : 4 x 0,10
Nama mikroba : Rhizobium
Keterangan :
1. Streptococus
Deskripsi :
Pada bintil akar kacang panjang terdapat mikroba Rhizobium sp.
Rhizobium sp membantu tanaman kacang panjang untuk mendapatkan sari
makanan N atau nitrogen. Sari pati makanan atau istilahnya hata nitrogen
adalah salah satu makanan utama tanaman-tanaman. Bintil tanaman yang aktif
berukuran besar dan berwarna merah jika pecah. Bintil akar yang tidak aktif
berwarna pucat dan kecil.
5. Bintil akar pakis haji (Cycas rumphii)
Perbesaran : 10 x 0,25
Nama mikroba : Gleocapsa
![Page 7: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/7.jpg)
Keterangan :
1. Monococcus
2. Diplococus
3. Streptococus
Deskripsi :
Pada bintil akar tanaman pakis haji terdapat mikroba Gleocapsa.
Gloeocapsa merupakan alga bersel satu, dikelilingi selaput gelatin yang di
dalamnya mungkin terdapat beberapa generasi sel membentuk organisasi
koloni untuk sementara. Selnya berbentuk ovoid-ellipsoidal (bundar telur –
ellips). Sejumlah spesies Gloeocapsa ada yang hidup pada butiran basah,
sedangkan yang lainnya aquatik.
6. Azolla pinnata
Perbesaran : 4 x 0,10
Nama mikroba : Oscillatoria sp
Keterangan :
1. Streptococus
Deskripsi :
![Page 8: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/8.jpg)
Didalam Azolla pinnata terdapat Oscillatoria sp. Azolla pinnta
merupakan hijauan sejenis paku yang tumbuh di sawah atau di daerah tropis
yang bernilai gizi tinggi untuk dijadikan pakan ternak. Oscillatoria sp
berbentuk filament atau benang. Oscillatoria sp mendiami berbagai
lingkungan air tawar dan laut. Seridaknya beberapa strain Oscillatoria sp
menghasilkan microcystins hepatoxic.
7. Air genangan berwarna hijau
Perbesaran : 10 x 0,25
Nama mikroba : Anabaena
Keterangan :
1. Heterocyst
2. Photosynthetic cells
3. Akinete
Deskripsi :
Pada air genangan yang berwarna hijau terdapat mikroba Anabaena
sp. Anabaena sp mirip dengan Nostoc, tetapi koloni Anabaena sp bersifat
mikroskopis. Pada umumnya hidup di air, beberapa jenis bersimbiosis dengan
tumbuhan lain
8. Selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah
Perbesaran : 4 x 0,10
Nama mikroba : Gleocapsa
Keterangan :
1. Monococcus
2. Diplococcus
3. Stapilococcus
![Page 9: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/9.jpg)
4. Tetracoccus
Deskripsi :
Pada pengamatan selaput lendir pada tembok yang basah
ditemukan mikroba yaitu Gleocapsa. Gloeocapsa merupakan alga bersel satu,
dikelilingi selaput gelatin yang di dalamnya mungkin terdapat beberapa
generasi sel membentuk organisasi koloni untuk sementara. Selnya berbentuk
ovoid-ellipsoidal (bundar telur – ellips). Sejumlah spesies Gloeocapsa ada
yang hidup pada butiran basah, sedangkan yang lainnya aquatik.
E. Pembahasan
1. Anabaena sp pada bintil akar kacang tanah (Arachis hypogea)
a. Morfologi
Anabaena sp memiliki selaput lendir yang berfungsi melindungi
dirinya dari kondisi lingkungan yang ekstrim, memiliki dinding sel yang
berfungsi untuk mempertahankan bentuk selnya, juga memiliki akinet
berdinding tebal yang mengandung banyak cadangan makanan. Heterosista
yang berfungsi mengikat oksigen dan baeosit yaitu alat
perkembangbiakan vegetatif (Anonim, 2012).
b. Anatomi
Anabaena sp memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis
dinding sel yang mengandung peptide dan mengandung peptidoglikan
sehingga membuat dindingx keras. Anabaena sp tidak memiliki inti sel
hanya filamen yaitu benang halus (Anonim,2012).
c. Sistem Reproduksi
Reproduksi aseksual atau vegetatif, caranya dengan pembelahan
biner yaitu proses pembelahan diawali dengan proses replikasi DNA
menjadi 2 copy DNA dan diikuti pembelahan sitoplasma (Anonim,2012).
d. Habitat
![Page 10: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/10.jpg)
Pada umumnya habitat bakteri ini di tanah, di air, sisa makhluk
hidup (Anonim, 2012).
e. Peranan
Anabaena sp ini dapat menambat nitrogen dengan bersimbiosis
dengan paku air, dan tumbuhan paku air ini sangat berguna bagi kesuburan
tanaman, misalnya padi di sawah, berfungsi seperti pupuk. Anabaena sp ini
dapat menambat nitrogen dengan bersimbiosis dengan paku air, dan
tumbuhan paku air ini sangat berguna bagi kesuburan tanaman, misalnya
padi di sawah, berfungsi seperti pupuk (Anonim, 2012).
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi Anabaena sp
Kingdom : Plantae
Divisi : Chyanophyta
Kelas : Chyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Nostocaceae
Genus : Anabaena
Spesies : Anabaena sp (Anonim,2012).
2. Chrococcus turgidus pada bintil akar putri malu (Mimosa pudica)
a. Morfologi
Bangsa Choococcales, berbentuk tunggal atau kelompok tanpa
spora, warna biru kehijau-hijauan (Anonim, 2012).
b. Anatomi
Setelah pembelahan, sel – sel tetap bergandengan dengan
perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk kelompok –
kelompok atau koloni (Anonim, 2012).
c. Reproduksi
![Page 11: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/11.jpg)
Reproduksi Chroococcales dapat secara pembelahan sel,
fragmentasi dan spora karena tergolong kedalam Cyanophyceae. Sel
membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel – sel
tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah searah dan tidak
saling terpisah sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan
mata rantai sel yang disebut trikom.Fragmentasi adalah cara memutuskan
bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru.Pada
keadaan yang kurang menguntungkan Cyanobacteria akan membentuk
spora yang merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena
penimbunan zat makanan (Anonim, 2012).
d. Habitat
Chroococcus diketahui tradisional mendiami wilayah air tawar,
tetapi juga telah diidentifikasi dalam sumber air salinitas tinggi.
Chroococcus juga telah ditemukan dalam cadangan air plankton menghuni
(Komárek). Chroococcus sering salah diidentifikasi, sehingga
menguraikan pola habitat yang benar adalah sulit (Anonim, 2012).
e. Peranan
Penemuan baru yang masih terus diuji coba dalam penelitian
menunjukkan bahwa Cyanophyceae jenis Chroococcus turgidus dapat
digunakan sebagai pestisida hayati yang dapat membunuh larva nyamuk
Aides aigepty (Anonim, 2012).
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Chroococcus turgidus adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Schizophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Famili : Chroococcaceae
![Page 12: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/12.jpg)
Genus : Chroococcus
Spesies : Chroococcus turgidus (Anonim, 2012).
3. Rhizobium sp pada bintil akar kacang hijau (Vigna radiata)
a. Morfologi
Morfologi Rhizobium sp dikenal sebagai bakteroid. Rhizobium
sp menginfeksi akar Vigna radiata melalui ujung-ujung akar.Interaksi
bakteri Rhizobium sp dengan akar-akar kacang-kacangan. Interaksi ini
menyebabkan terbentuknya nodul akar pada tumbuhan kacang-kacangan
(Anonim, 2012).
b. Anatomi
Rhizobia sebagai genus memiliki struktur yang sederhana di
sel mereka. Rhizobium sp adalah bakteri batang seperti (Bacillus),
berbeda dari bakteri lain yang bulat dan spiral. Ini memiliki dua membran
sel pada dinding selnya. Dalam beberapa kasus Rhizobium sp memiliki
flagela, tapi itu hanya ketika berada di luar tanaman. Sebagian besar
waktu rhizobia tidak memiliki flagela menyerang mereka (Anonim,
2012).
c. Reproduksi
Reproduksi Rhizobium sp adalah proses yang menarik. Ini
dimulai dengan sel melingkar membentuk dalam sel batang seperti
Rhizobium sp. Sel tumbuh melingkar di dalam sel Rhizobium sp sampai
cukup besar untuk meninggalkan. Kemudian dilepaskan dari sel batang
seperti lebih besar. Bola kemudian memanjang dan berubah menjadi sel
Rhizobium sp penuh. Salah satu karakteristik yang paling penting dari
proses ini adalah bahwa Rhizobium sp dapat bereproduksi tanpa
merugikan tanaman inangnya. Karakteristik kedua dari kemampuan
reproduksi Rhizobium sp adalah bahwa tidak semua rhizobia dapat
![Page 13: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/13.jpg)
mereproduksi. Jika Rhizobium sp memiliki tumbuh karena lingkungannya
tidak dapat mereproduksi. Namun yang lebih kecil yang tidak harus
tumbuh dapat mereproduksi. Bakteri pada umumnya bereproduksi secara
aseksual melalui pembelahan biner, di mana sel tumbuh dan membelah
menjadi dua sel "anak". Rhizobia bereproduksi secara aseksual juga, tapi
mereproduksi dalam gaya reproduksi aseksual gonidia. Bakteri dalam
genus Rhizobium sp melakukan spora bentuk selama mereka reproduksi
aseksual. Penciptaan spora disebut sporogeneisis (Anonim, 2012).
d. Habitat
Rhizobium sp yang ditemukan di akar tanaman. Mereka tidak
sangat besar. Satu tidak bisa benar-benar melihat mereka. Rhizobium sp
adalah benjolan kecil di akar. Ini adalah bakteri yang memperbaiki
nitrogen (dikenal sebagai Diazotrophy). Rhizobium sp bergabung ke
kacang-kacangan. Tanaman itu menempel khusus untuk nodul akar itu. Ia
bekerja dengan tanaman dalam pengaturan saling menguntungkan. Hal ini
juga dapat ditemukan dalam tanah di sekitar tanaman. Rhizobium sp yang
ditemukan di seluruh dunia (Anonim, 2012).
e. Peranan
Peranan Rhizobium sp terhadap pertumbuhan tanaman
khususnya berkaitan dengan masalah ketersediaan nitrogen bagi tanaman
inangnya. Pada tanaman legum, Rhizobium sp mampu mencukupi 80%
kebutuhan nitrogen tanaman legum dan meningkatkan produksi antara
10% - 25%. Tanggapan tanaman sangat bervariasi tergantung pada
kondisi tanah dan efektivitas populasi asli (Anonim, 2012).
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Rhizobium sp adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Schyzophyta
Kelas : Schyzomycetes
![Page 14: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/14.jpg)
Ordo : Eubakteriales
Familia : Ruzobiaceace
Genus : Rhizobium
Spesies : Rhizobium sp (Anonim, 2012).
4. Rhizobium radicicola pada bintil akar kacang panjang (Phaseolus vulgaris)
a. Morfologi
Pada umumnya bentuk bakteri ini seperti batang dalam
keadaan normal, dan pada saat dalam keadaan tertentu berbentuk seperti
batang yang bercabang. Ukuran tubuhnya mencapai beberapa micron ( 1
mikron = 0,0001 mm ) dan paling besar sekitar 100 mikron, hingga
hamper dilihat dengan kasat mata. Bentuknya menyerupai batang dan
sering disebut dengan monocaccus dan memiliki warna orange (Anonim,
2012).
b. Anatomi
Protoplasma pada bakteri ini belum terdeferensiasi dengan
jelas, inti bakteri belum tampak jelas demikian pula halnya dengan
plastidanya. Bakteri ini tidak memiliki sel inti. Isi sel berupa protoplas
dengan membran yang dapat diperlihatkan.dengan mellasmosikan sel
tersebut (Anonim, 2012).
c. Reproduksi
Perkembang biakan bakteri ini berlangsung secara vegetatif
atau dengan kata lain perkembangbiakan secara aseksual dengan
membelah diri. Setelah melakukan pembelahan sel-sel anakan dapat tetap
saling bergandengan satu sama lain dan membentuk koloni bakteri baru
(Anonim, 2012).
d. Habitat
Pada umumnya habitat bakteri ini di tanah, di air, sisa makhluk
hidup (Anonim, 2012).
e. Peranan
![Page 15: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/15.jpg)
Peranan dalam kehidupan sehari-hari yaitu, ada bakteri yang
menjadi kawan sehingga menguntungkan bagi manusia, tetapi ada juga
merugikan. Bakteri yang hidupnya sebagai saprofit beberapa sebagai
pengurai dengan demikian menjadi pembersih atau setidaknya mencegah
terjadinya akumulasi sisa-sisa bahan organik dari tumbuhan maupun
hewan yang berlebihan (Anonim, 2012).
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Rhizobium radicicola adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Schyzophyta
Kelas : Schyzomycetes
Ordo : Eubakteriales
Familia : Ruzobiaceace
Genus : Rhizobium
Spesies : Rhizobium radicicola (Anonim, 2012).
5. Gleocapsa pada bintil akar pakis haji (Cycas rumphii)
a. Morfologi
Ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat
sederhana, tubuh ditutupi oleh lendir, warna biru kehijauan namun juga
kadang kemerahan, ukuran mikroskopis dan tidak memiliki spora
(Anonim, 2012).
b. Anatomi
Bentuk sel membulat tunggal atau berkelompok memiliki
klorofil, karotenoid, fikosianin, fikoklorofil berwarna kehijauan pada
habitat berair di bagian tepi protoplasma atau dinding sel berlendir
(menyebabkan warnanya berkilau) habitat di tempat lembab (Anonim,
2012).
c. Reproduksi
![Page 16: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/16.jpg)
Adapun reproduksi Gleocapsa sanguine yaitu dengan cara
pembelahan sel. Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap
bergabung membentuk koloni (Anonim, 2012).
d. Habitat
Gloeocapsa sanguine banyak ditemukan diperairan-perairan air
tawar yang sedikit tercemar seperti air got. tumbuh pada suhu dan pH
optimum yaitu pada rentan suhu 32-35ºC dan pH 6,0. Biasanya hidup
dilingkungan yang sedikit asam hingga basa (Anonim, 2012).
e. Peranan
Gloeocapsa sanguine dapat menambat atau menangkap
Nitrogen dan melakukan fiksasi nitrogen yaitu mengubah nitrogen (N2)
menjadi ammonia (NH3) untuk digunakan tumbuhan sebagai bahan untuk
mensintesis senyawa organik (asam amino) sehingga dapat menyuburkan
tanah Anonim, 2012).
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Gleocapsa sanguine adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Schizophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Family : Chroococcaceae
Genus : Gloeocapsa
Spesies : Gloeocapsa sanguine (Anonim, 2012).
6. Oscillatoria pada pakis haji (Cycas rumphii)
a. Morfologi
Morfologi Oscillatoria berbentuk filament atau benang-benang
(Anonim, 2012).
![Page 17: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/17.jpg)
b. Anatomi
Berbagai gerakan banyak strain dapat mencakup anatomi dari
Oscillatoria, antara lain trikoma membungkuk, rotasi, dan translasi
reversibel "meluncur" gerak. Gerakan mungkin karena protein kontraktil
dalam dinding sel dalam kombinasi dengan sinyal antara sel-sel di
sepanjang trikoma tersebut (Anonim, 2012).
c. Reproduksi
Fragmentasi terutama pada ganggang yang berbentuk filament,
misalnya Oscillatoria. Pada filament yang panjang, bila salah satu selnya
mati, maka sel mati itu membagi filament menjadi dua atau lebih . masing
– masing potongan disebut hormogonium. Bila hormogonium terlepas
dari filament induk maka akan menjadi individu baru. Ada pula sebagian
dengan akinet (Anonim, 2012).
d. Habitat
Oscillatoria mendiami berbagai lingkungan dari air tawar ke
laut, plankton untuk benthos. Dalam habitat yang sangat organik seperti
rawa-rawa garam strain berwarna sering bisa ditemukan (Anonim, 2012).
e. Peranan
Setidaknya beberapa strain Oscillatoria menghasilkan
microcystins hepatoxic (terutama P. agardhii dan P. rubescens) dan
anatoxin neurotoksik (Anonim, 2006).
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Oscillatoria adalah sebagai berikut :
Kingdom : Monera
Divisi : Chyanophyta
Kelas : Chyanophyceae
Ordo : Oscillatoriales
Famili : Oscillatoriaceae
Genus : Oscillatoria
![Page 18: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/18.jpg)
Spesies : Oscillatoria sp (Anonim, 2012).
7. Anabaena cynidae pada air genangan berwarna hijau
a. Morfologi
Anabaena cynidae memiliki selaput lendir yang berfungsi
melindungi dirinya dari kondisi lingkungan yang ekstrim, memiliki
dinding sel yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk selnya, juga
memiliki akinet berdinding tebal yang mengandung banyak cadangan
makanan. Heterosista yang berfungsi mengikat oksigen dan baeosit yaitu
alat perkembangbiakan vegetatif (Anonim, 2012).
b. Anatomi
Mikroba Anabaena cynidae memiliki klorofil sehingga
mampu berfotosintesis dinding sel yang mengandung peptide dan
mengandung peptidoglikan sehingga membuat dindingnya keras.
Anabaena tidak memiliki inti sel hanya filamen yaitu benang halus
(Anonim, 2012).
c. Reproduksi
Reproduksi aseksual atau vegetatif, caranya dengan
pembelahan biner yaitu proses pembelahan diawali dengan proses
replikasi DNA menjadi 2 copy DNA dan diikuti pembelahan sitoplasma
(Anonim, 2012).
d. Habitat
Pada umumnya habitat bakteri ini di tanah, di air dan sisa
makhluk hidup (Anonim, 2012).
e. Peranan
Mikroba Anabaena sp ini dapat menambat nitrogen dengan
bersimbiosis dengan paku air, dan tumbuhan paku air ini sangat berguna
![Page 19: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/19.jpg)
bagi kesuburan tanaman, misalnya padi di sawah, berfungsi seperti pupuk
(Anonim, 2012).
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Anabaena cynidae adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Monera
Divisi : Schyzophyta
Kelas : Schyzomycetes
Ordo : Nostocale
Familia : Nostocaceace
Genus : Anabaena
Spesies : Anabaena cynidae (Anonim, 2012).
8. Gleocapsa sanguine pada Selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah
a. Morfologi
Ganggang bersel tunggal, struktur tubuh masih sangat
sederhana, tubuh ditutupi oleh lendir, warna biru kehijauan namun juga
kadang kemerahan, ukuran mikroskopis dan tidak memiliki spora
(Anonim, 2012).
b. Anatomi
Bentuk sel membulat tunggal atau berkelompok memiliki
klorofil, karotenoid, fikosianin, fikoklorofil berwarna kehijauan pada
habitat berair di bagian tepi protoplasma/dinding sel berlendir
(menyebabkan warnanya berkilau) habitat di tempat lembab (Anonim,
2012).
c. Reproduksi
![Page 20: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/20.jpg)
Adapun reproduksi Gleocapsa yaitu dengan cara pembelahan
sel. Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung
membentuk koloni (Anonim, 2012).
d. Habitat
Gloeocapsa sanguine banyak ditemukan diperairan-perairan air
tawar yang sedikit tercemar seperti air got. Tumbuh pada suhu dan pH
optimum yaitu pada rentan suhu 32-35ºC dan pH 6,0. Biasanya hidup
dilingkungan yang sedikit asam hingga basa (Anonim, 2012).
e. Peranan
Gloeocapsa sanguine dapat menambat atau menangkap
Nitrogen dan melakukan fiksasi nitrogen yaitu mengubah nitrogen (N2)
menjadi ammonia (NH3) untuk digunakan tumbuhan sebagai bahan untuk
mensintesis senyawa organik (asam amino) sehingga dapat menyuburkan
tanah (Anonim, 2012).
f. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Gleocapsa sanguinea adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Schizophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Family : Chroococcaceae
Genus : Gloeocapsa
Spesies : Gloeocapsa sanguine (Anonim, 2012).
F. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu :
1. Ciri-ciri bakteri yaitu merupakan organisme multiseluler, prokariot ( tidak
memiliki membran inti sel ), umumnya tidak memiliki klorofil, memiliki
ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 – rantusan mikron. Umumnya
![Page 21: Schizophyta](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061604/5530872b4a7959f7328b4776/html5/thumbnails/21.jpg)
memiliki ukuran rata-rata 1-5 mikron, memiliki bentuk tubuh yang beraneka
ragam, hidup bebas atau parasit, yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada
mata air panas, kawah atau gambut dinding sel nya tidak mengandung
peptidoglikan, yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding sel
nya mengandung peptidoglikan.
2. Bentuk sel pada bakteri antara lain : peluru, bola, batang, bengkok, spiral.
Sedangkan untuk ganggang hijau biru biasanya berupa sel tunggal atau koloni
berbentuk batang.
3. Organisme yang tergolong kedalam kategori bakteri yaitu Rhizobium sp,
sedangkan organisme yang tergolong pada bakteri ganggang hijau biru antara
lain: Chroococcus turgidus, Gleocapsa sanguine, Oscillatoris, Anabaena
azollae.