saputra

255
Berikut ini adalah versi HTML dari file http://lib.unnes.ac.id/7739/1/10301.pdf . G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web. Page 1 i STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XI IPS MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWODADI TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh ILHAM JOKO SAPUTRA 7101407058 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 Page 2 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari :

Upload: ma-hda-li-na

Post on 23-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

oplod

TRANSCRIPT

Berikut ini adalah versi HTML dari filehttp://lib.unnes.ac.id/7739/1/10301.pdf.Googlemembuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.Page 1

iSTUDI KOMPARASI ANTARA METODEPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAWDENGAN METODE CERAMAH BERVARIASITERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERIJURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XIIPS MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWODADITAHUN AJARAN 2010/2011SKRIPSIUntuk Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanPada Universitas Negeri SemarangOlehILHAM JOKO SAPUTRA7101407058JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2011

Page 2

iiPERSETUJUAN PEMBIMBINGSkripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujianskripsi pada:Hari:Tanggal:Dosen Pembimbing IDrs.Subowo, M.Si.NIP.195504161984031003Semarang, 2011Dosen Pembimbing IIRediana Setiyani, S.Pd.M.SiNIP.197912082006042002Mengetahui,PlT Ketua Jurusan PendidikanEkonomiDra. Nanik Suryani, M.Pd.NIP. 195604211985032001ii

Page 3

iiiPENGESAHAN KELULUSANSkripsi ini telah dipertahankan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi FakultasEkonomi Universitas Negeri Semarang pada:Hari:Tanggal:Penguji UtamaDra. Sri KustiniNIP. 195003041979032001Anggota IDrs. Subowo, M.Si.NIP.195504161984031003Semarang,2011Anggota IIRediana Setiyani, S.Pd.M.SiNIP.197912082006042002Mengetahui,Dekan Fakultas EkonomiDrs. S. Martono, M. SiNIP. 196603081989011001iii

Page 4

ivPERNYATAANSaya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karyasaya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atauseluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi inidikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hariterbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka sayabersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Semarang, 2011-06-29Ilham Joko SaputraNIM. 7101407058iv

Page 5

vMOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTOJangan menolak perubahan hanya karena kita takut kehilangan yangtelah dimiliki, karena dengannya kita merendahkan nilai yang bisa kitacapai melalui perubahan itu. (Mario Teguh)Janganlah hanya mencoba untuk menjadi manusia sukses, tetapi jadilahmanusia yang memiliki otak yang bernilai. ( Albert Einstin )Sesungguhnya sesudah kesulitan itu, ada kemudahan.(QS. Al-Insyiroh:6)Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit. Berkasihsayanglah. Perubahan itu tidak mudah, terutama untuk memperbaikikualitas hidup. (Mario Teguh)PERSEMBAHANSkripsi ini penulis persembahkan kepada:Bapak, Ibu, kakak,serta nenekku tercinta,terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doaserta dukungan yang telah diberikan selamaini.AlmamaterkuSahabat-sahabatku (Rahman, Eko, Yogi,Andry, dan semua teman-teman Pend.Akuntansi A07 ) terima kasih motivasi dansemangatnya selama ini.Teman-teman The Thunk-Thunk Brunkz(Pend. Akuntansi07).Untuk yang tersayang, (Zahro) terima kasihselalu ada untukku.Teman-teman PPL UNNES SMA N 4Magelang 10Teman-teman KKN UNNES Desa Gondang10Teman-teman Amanda Kost (Luhur, Denny,Aryo, Aris, Ryan, Kiki) Terima kasih atasbantuannya selama ini.v

Page 6

viKATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanlimpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul StudiKomparasi antara Metode Pembelajaran Kooperatif TipeJigsawdengan MetodeCeramah Bervariasi Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal PenyesuaianPada Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran2010/2011 , dapat penulis selesaikan.Penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas daribimbingan, bantuan dan saran dari segala pihak. Oleh karena itu, dalamkesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas NegeriSemarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas NegeriSemarang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.3.Dra. Nanik Suryani, M.Pd., PlT Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi, FakultasEkonomi Universitas Negeri Semarang.4. Drs. Subowo, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah membimbing danmengarahkan skripsi ini.5. Rediana Setiyani, S.Pd.M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah membimbingdan mengarahkan skripsi ini.6. Drs. Mashudi, M.Ag, Kepala MAN Purwodadi Kabupaten Grobogan yangtelah memberikan ijin penelitian, guru dan karyawan MAN PurwodadiKabupaten Grobogan yang telah memberi bantuan dalam melaksanakanpenelitian.vi

Page 7

vii7. Siswa-siswi kelas XI IPS MAN Purwodadi yang telah membantu dalampenelitian ini.8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telahmemberikan ilmu yang bermanfaat dan membantu kelancaran dalampenyusunan skripsi ini.9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapatpenulis sebutkan satu persatu.Semoga Allah SWT memberi rahmat serta hidayah-Nya pada kita semuabaik di dunia maupun di akhirat. Penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya milikAllah Yang Maha Kuasa, penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagiAlmamater pada khususnya serta pembaca pada umumnya.Semarang,2011Penyusunvii

Page 8

viiiSARISAPUTRA, ILHAM JOKO.2011.Studi Komparasi Antara MetodePembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dengan Metode Ceramah BervariasiTerhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian Pada SiswaKelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran2010/2011. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi. UniversitasNegeri Semarang. Pembimbing I : Drs. Subowo, M.Si. Pembimbing II :Rediana Setiyani, S.Pd, M.si.Kata Kunci: Metode Ceramah Bervariasi, Metode JIGSAW, Hasil belajar.Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal daneksternal. Faktor yang dibahas dalam penelitian ini adalah faktor eksternal yaitumetode pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalampenelitian ini adalah metode kooperatifJIGSAWdan metode Ceramah bervariasi.Permasalahan dalam penelitian ini adalah Adakah perbedaan hasil belajarakuntansi antara penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipeJISAWdenganmetode pembelajaran Ceramah bervariasi materi jurnal penyesuaian pada siswakelas XI IPS MAN Purwodadi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahuiperbedaan hasil belajar antara penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipeJIGSAWdengan metode pembelajaran Ceramah bervariasi pada siswa kelas XIIPS Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purwodadi.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MAN Purwodadiyang berjumlah 90 siswa. Dari populasi tersebut seluruhnya akan digunakansebagai sampel, hal ini disebabkan karena populasi kurang dari 100. Sampeltersebut dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas XI IPS 1 sebagai kelas Eksperimen dankelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan metodepembelajaran kooperatif tipeJIGSAWsedangkan pada kelas kontrol diterapkanmetode Ceramah bervariasi. Metode pengumpulan data dalam penelitian iniadalah observasi/pengamatan, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Sedangkanteknik analisis data menggunakan uji t.Hasil perhitungan datapre-testdiperoleh diperoleh t hitung sebesar 0,088dengan taraf signifikan 5% dan dk = 88 maka t tabel 1,67, karena t hitung < t tabelmaka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil perhitungan datapost-testdiperolehthitung sebesar 4,955 dengan taraf signifikan 5% dan dk = 88 dan ttabel 1,67,karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti bahwaada perbedaan rata-rata hasilpost-testyang signifikan antara kedua kelas.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada perbedaan hasil belajarakuntansi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipeJIGSAWdengan metode Ceramah bervariasi pada pokok bahasan jurnalpenyesuaian siswa kelas XI IPS MAN Purwodadi. Hasil belajar metode kooperatiftipeJIGSAWlebih baik dibandingkan dengan hasil belajar metode Ceramahbervariasi pada pokok bahasan jurnal penyesuaian. Saran penulis bahwa guruperlu menambah wawasan dan pengetahuan tentang metode-metode pembelajaranyang inovatif sehingga proses pembelajaran akuntansi akan lebih efektif.viii

Page 9

ixABSTRACTSAPUTRA, JOKO. 2011.Comparative Study Between Jigsaw CooperativeLearning Method and Speech Variation Method to The Result of AccountingStudying in Adjusting Journal Material for The IPS Eleventh GradeStudents of MAN Purwodadi in the Academic Year of 2010/2011. FinalProject, Accounting Program, Economic Faculty. Semarang StateUniversity. Supervisors I: Drs. Subowo, M. Si. II: Rediana Setiyani, S. Pd,M. Si.Key word:Learning concept, Cooperative JIGSAW's method, Learning result.Constant selection of learning method determines the success of teachinglearning process. Since then we always know a variety of lecturing method, whichis a teaching method that combines both lecturing and giving instructions such astasks. In this research, the teacher uses cooperative method type-JIGSAW andvarieties of lecturing methods. The purpose of the research is to find out thedifference of learning outcome in the lesson of Service Companys adjustmentjournal by using JIGSAW method and varieties of lecturing methods to thestudents of XI IPS MAN Purwodadi.This research takes in the population of 90 students from XI IPS MANPurwodadi academic years of study 2010/2011. All the population will be used assample, for its amaunt was less then 100.The result shows that the average score of the experiment group is 78.73meanwhile the average score of the control group is 70.93 with n1= 45 and n2= 45acquired that taccount= 4,955 by reality level is 5% and dk= 88 acquired ttable=1,67,since taccount= 4,955 < ttable= 1,67, soHo is refused.It means that there is adifference of result between teaching adjustment journal by using JIGSAWmethod and by using varieties of lecturing methods to the students of XI IPSMAN Purwodadi in the academic year 2010/2011.Based on the research a conclusion can be drawn. The result of teachingadjustment journals of a service company by using cooperative method type-JIGSAW is different from teaching it by using varieties of lecturing methods.Writer suggests for teachers to be more knowledgeable about innovative teachingmethods in order to spice up the teaching and learning process to get the studentsmore involved in the process so that the teaching and learning process ofaccounting will be more effective.ix

Page 10

xDAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL ............................................................................................ iPERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iiPENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iiiPERNYATAAN.................................................................................................... ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vKATA PENGANTAR .......................................................................................... viSARI ..................................................................................................................... viiiABSTRACT .......................................................................................................... ixDAFTAR ISI ........................................................................................................ xDAFTAR TABEL .............................................................................................. xiiiDAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvDAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xviDAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviiBAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 11.1 Latar Belakang ................................................................................... 11.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 81.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 91.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 9BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 112.1 Landasan Teori .................................................................................... 112.1.1 Pengertian Belajar ........................................................................ 112.1.2 Unsur-Unsur Belajar .................................................................... 12x

Page 11

xi2.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar ................................................................. 162.1.4 Pengertian Hasil Belajar............................................................... 172.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 202.1.6 TeoriKontruktivisme.................................................................... 232.2 Model Pembelajaran ........................................................................... 242.2.1 Pengertian Model Pembelajaran .................................................. 242.2.2 Jenis-Jenis Model Pembelajaran .................................................. 242.2.3 Model Pembelajaran Kooperatif .................................................. 262.2.4 Metode Pembelajaran Kooperatif tipeJigsaw .............................392.2.5. Metode Ceramah Bervariasi ....................................................... 422.2.6 Metode Ceramah ......................................................................... 422.2.7 Metode Diskusi ............................................................................ 442.2.8 Metode Tugas dan Resitasi .......................................................... 462.2.9 Metode Konvensional .................................................................. 482.2.10 Ayat Jurnal Penyesuaian ............................................................ 512.3 Kerangka Berfikir ................................................................................ 572.4 Hipotesis .............................................................................................. 60BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 613.1 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................... 613.1.1 Populasi .................................................................................. 613.2 Variabel Penelitian ............................................................................ 643.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 643.3.1 Metode Tes ............................................................................. 643.3.2 Metode Dokumentasi .............................................................. 653.4 Analisis Instrumen Penelitian ........................................................... 65xi

Page 12

xii3.4.1 Validitas Butir Soal ................................................................. 653.4.2 Reliabilitas .............................................................................. 663.4.3 Daya Pembeda (D) .................................................................. 673.4.4 Tingkat Kesukaran Butir Soal ................................................ 693.5 Metode Analisis Data ........................................................................ 703.5.1 Analisis Tahap Awal ............................................................... 713.5.2 Prosedur Penelitian ................................................................. 733.5.3 Kelas Kksperimen ................................................................... 743.5.4 Kelas Kontrol .......................................................................... 753.5.5 Analisis Data Tahap Akhir ..................................................... 76BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 814.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 814.1.1 Analisis Data Awal (pre-test).................................................... 814.1.2 Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 844.1.3 Tahap Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kontrol ................ 844.1.4 Analisis Data Akhir (post-test).................................................. 934.1.5 Hasil Belajar .............................................................................. 964.2 Pembahasan ............................................................................................ 98BAB V PENUTUP ............................................................................................... 1055.1 Simpulan ............................................................................................... 1055.2 Saran ...................................................................................................... 105DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 106LAMPIRANxii

Page 13

xiiiDAFTAR TABELTabelHalamanTabel 1.1 Nilai Ketuntasan Siswa Per Kelas ......................................................... 2Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ...................................... 38Tabel 3.1 Analisis Uji Normalitas Populasi ........................................................ 62Tabel 3.2 Analisis Uji Homogenitas Populasi .................................................... 63Tabel 3.3 Analisis Validitas Butir Soal ............................................................... 65Tabel 3.4 Analisis Daya Pembeda Butir Soal ..................................................... 69Tabel 3.5 Tingkat kesukaran butir soal ............................................................... 70Tabel 3.6 Interval dan Kategori Aspek Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ....... 79Tabel 3.7 Interval dan Kategori Aspek Aktifitas Siswa Kelas Kontrol .............. 80Tabel 3.8 Aspek-aspek yang Dinilai dalam Lembar Observasi Kelas Eksperimen............................................................................................................................. 80Tabel 3.9 Aspek-aspek yang Dinilai dalam Lembar Observasi Kelas Kontrol .. 80Tabel 4.1 Analisis Uji Normalitas Data Awal .................................................... 82Tabel 4.2 Anjalisis Uji Kesamaan Dua Varian Data Awal ................................. 83Tabel 4.3 Analaisis Perbedaan Dua Rata-rata Data Awal .................................. 83xiii

Page 14

xivTabel 4.4 Perbandingan Rata-rata Nilaipre-testKelas Eksperimen dan KelasKontrol ................................................................................................ 85Tabel 4.5 Pengamatan kelas eksperimen ............................................................ 89Tabel 4.6 Analisis Aspek Keaktifan Siswa Kelas Kontrol ................................. 92Tabel 4.7 Analisis Uji Normalitas Data Akhir .................................................... 93Tabel 4.8 Analisis Uji Kesamaan Dua Varian Data Akhir ................................. 94Tabel 4.9 Analisis T-test Data Akhir .................................................................. 95Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Siswa .................................................... 96xiv

Page 15

xvDAFTAR GAMBARGambarHalamanGambar 1.1 Tahap-tahap pembelajaran kooperatif tipejigsaw ......................... 41Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 59xv

Page 16

xviDAFTAR GRAFIKGrafikHalamanGrafik 4.1 Tingkat Ketuntasan Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..... 97Grafik 4.2 Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol ....................... 97xvi

Page 17

xviiDAFTAR LAMPIRANhalamanLampiran 1 Nilai Ulangan Tengah Semester Kelas XI IPS 1 .............................. 109Lampiran 2 Nilai Ulangan Tengah Semester Kelas XI IPS 2 .............................. 111Lampiran 3 Daftar Nama Kelas Eksperimen ........................................................ 113Lampiran 4 Daftar Nama Kelas Kontrol ............................................................... 115Lampiran 5 Daftar Nama Kelas Uji Coba ............................................................. 117Lampiran 6 Uji Kisi-Kisi Soal Uji Coba ............................................................... 118Lampiran 7 Soal Uji Coba .................................................................................... 120Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ........................................................... 129Lampiran 9 Daftar Nilai Uji Coba ........................................................................ 130Lampiran 10 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 131Lampiran 11 Instrumen Penelitian ........................................................................ 133Lampiran 12 Kunci JawabanPre-test................................................................... 140Lampiran 13 Lembar Jawab SoalPre-test........................................................... 141Lampiran 14 Daftar NilaiPre TestKelas Eksperimen.........................................142Lampiran 15 Daftar NilaiPre TestKelas Kontrol................................................144xvii

Page 18

xviiiLampiran 16 NilaiPost TestKelas Eksperimen ................................................... 146Lampiran 17 NilaiPost TestKelas Kontrol .......................................................... 148Lampiran 18 RPP kelas Kontrol ........................................................................... 150Lampiran 19 RPP Kelas Eksperimen .................................................................... 158Lampiran 20 Daftar skripsi ................................................................................... 169Lampiran 46 Dokumentasi .................................................................................... 210xviii

Page 19

1BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagipembangunan suatu bangsa dan negara. Dengan adanya pendidikan maka akantercipta suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi.Disamping itu dengan adanya pendidikan akan tercipta pula suatu sumber dayamanusia yang berkualitas (Emildadiany, 2008:1).Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang PendidikanNomor 20/2003, pasal 1 ayat 1). Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harusselalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kemajuansuatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik.Pendidikan yang baik adalah dimana pendidikan tersebut dapatmenghasilhkan suatu peserta didik yang berdaya saing tinggi dan juga dapatmenghasilkan peserta didik yang berkualitas dan kreatif. Salah satu cara untukmengukur keberhasilan pendidikan, dapat kita lihat melalui hasil belajar siwa.Pendidikan bisa dikatakan berhasil apabila para peserta didiknya memperolehhasil belajar yang baik.1

Page 20

2Pada umumnya di sekolah-sekolah pada saat ini telah menerapkanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan keterlibatan aktifantara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam KTSP menuntutadanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. jadi kegiatan belajar terpusat padasiswa, guru hanya sebagai motivator dan fasilitator agar suasana kelas menjadilebih hidup (Emildadiany, 2008:2).Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajarsetelah mengalami aktivitas belajar (Anni, 2007:5). Hasil belajar siswadipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputifactor kesehatan, minat, bakat, motivasi, perhatian, kematangan, tingkatintelegensi, cara belajar, dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal diantaranyaadalah factor keluarga, factor sekolah, faktor metode pembelajaran, factormasyarakat dan lingkungan.Pada observasi awal yang dilakukan di MAN Purwodadi tahun pelajaran2010/2011 yaitu kelas XI IPS diperoleh data yang menunjukan masih banyak nilaisiswa kurang dari ketuntasan yaitu 70,00.Tabel 1.1Nilai Ulangan Tengah Semester Akuntansi Siswa Kelas XI IPS MANPurwodadi.KelasNilairata-ratakelasNilai dibawah 70(%)Nilai diatas 70(%)JumlahsiswaXI.IPS 1 56,783578%1022%45XI.IPS 2 59,133373%1227%45jumlah115,9168151%2249%90Rata-Rata 57,953475,5%1124,5%45Sumber : Data Nilai Ulangan Tengah Semester Akuntansi

Page 21

3Nilai yang memenuhi standar ketuntasan yang ditetapkan oleh MadrasahAliyah Negeri (MAN) Purwodadi adalah sebesar 70. Dari tabel di atas dapatdilihat bahwa hanya terdapat 24,5% siswa yang telah memenuhi standarketuntasan sedangkan sisanya 75,5% siswa belum tuntas. Dari percakapan denganguru mata pelajaran akuntansi di sekolah tersebut, dapat diketahui hal inidisebabkan karena mata pelajaran akuntansi merupakan pokok bahasan barudalam kelas XI dimana pada saat kelas X siswa hanya mendapatkan matapelajaran ekonomi saja. Guru juga menyebutkan bahwa materi yang paling sulitbagi siswa adalah materi jurnal penyesuaian, dalam materi jurnal penyesuaianbanyak sekali siswa yang nilainya masih di bawah rata-rata. Hal ini disebabkankarena siswa sulit sekali untuk memahami materi ini, kebanyakan siswa sulituntuk menentukan akun-akun apa saja yang perlu disesuaikan serta siswakesulitan juga untuk menentukan nama-nama akun yang masuk dalam jurnalpenyesuaian.Salah satu penyebab dari masih adanya nilai siswa yang kurang adalahmasih kurangnya tingkat kreatifitas siswa dan juga masih kurangnya tingkatkeaktifan siswa dalam proses pembelajaran, selain itu guru masih lebih condongmenggunakan metode pembelajaran ceramah, sehingga para siswa merasa bosandalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran seperti ini berpusat pada guru yaitudengan memadukan metode ceramah, tanya jawab dan tanpa ada variasi lain padatiap kali mengajar. Siswa sebagai penerima dan pelaksanaan tugas dari guru yangmerasa kurang termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran akuntansi. Apabilaguru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang

Page 22

4belum dipahami mereka hanya diam dan tidak mau bertanya. Maka dibutuhkanpengembangan metode pembelajaran guna menciptakan lingkungan pembelajaranyang dapat meningkatkan peran aktif siswa dan meningkatkan hasil belajar bidangstudi akuntansi.MenurutAmerican Institute of Certified Public Accountants, akuntansiadalah seni pencatatan, pengelompokan, pengiktisaran menurut cara yang berartidan dinyatakan dalam nilai mata uang, semua transaksi serta kejadian yangsedikit-dikitnya bersifat finansial dan dari catatan itu dapat ditafsirkan hasilnya.Sedangkan AmericanAccounting Assocationmendefinisikan akuntansi adalahproses mengidentifikasi/mengenali, mengukur, dan melaporkan informasiekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusanyang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut(Suhadimanto, 2005:2).Mata pelajaran akuntansi mempunyai karakteristik sebagai berikut:Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan menghasilkan informasikeuangan dan penalaran dalam materi akuntansi bersifat deduktif (dari pengertianakuntansi secara umum sampai laporan keuangan baik perusahaan jasa, dagang,maupun koperasi dan akhirnya pada analisis laporan keuangan). Tujuan pelajaranakuntansi adalah membekali siswa berbagai pengetahuan dan pemahaman agarmereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip danprosedur akuntansi yang benar.Salah satu materi pelajaran akuntansi pada kelas XI IPS adalah ayat jurnalpenyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal untuk menyesuaikan

Page 23

5angka-angka dalam neraca sisa yang masih belum memperlihatkan transaksioperasional perusahaan yang sesungguhnya pada akhir periode (Suhadimanto,2005:115). Dalam pokok bahasan jurnal penyesuaian ini, siswa dituntut untukkonsentrasi penuh dalam proses pembelajaran, karena untuk dapat memahamimateri ini siswa harus benar-benar memperhatikan agar siswa tau akun-akun apasaja yang masuk dalam ayat jurnal penyesuaian ini. Masalah yang biasanyadihadapi oleh para siswa dalam mempelajari jurnal penyesuaian adalah merekasusah untuk menentukan akun-akun serta nama akun yang harus disesuaikan.Jurnal penyesuaian merupakan materi yang dianggap paling sulit oleh para siswakarena, akun-akun yang disesuaikan adalah akun yang bersifat tidak tetap atauberubah-ubah. Materi ini sangat tetap apabila menggunakan metode pembelajarankooperatif tipejigsaw,karena dalam mengerjakan atau memahami materi jurnalpenyesuaian memerlukan suasana yang santai dan kondusif, serta dalam suasanagotong royong, sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam proses pembelajaran.Dengan metode ini masalah siswa yang takut untuk bertanya pada guru jugaterpecahkan, hal ini dikarenakan pada metode ini siswa bisa bertanya pada temansatu kelompoknya yang telah berdiskusi dalam kelompok ahli, sehingga merekabenar-benar dapat memahami tentang materi jurnal penyesuaian.Pembelajaran akuntansi yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran yangbersifat kreatif dan juga inovatif, sehingga siswa dapat terlibat aktif di dalamproses belajar menmgajar. Dengan terlibatnya siswa secara aktif dalampembelajaran, maka siswa akan merasa senang dan tertarik dalam pembelajaran.Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat semakin baik. Namun, tidak hanya

Page 24

6itu pembelajaran yang dapat menimbulkan atau meningkatkan kerjasama, sifatmenghargai pendapat orang lain juga diperlukan.Dari masalah di atas maka di perlukan adanya suatu metode pembelajaranyang lebih inovatif dan lebih bervariatif guna untuk menciptakan suasanapembelajaran yang kondusif dan untuk menciptakan lingkungan pembelajaranyang dapat meningkatkan peran aktif siswa dan dapat meningkatkan hasil belajarsiswa dalam bidang akuntansi pada khususnya. Salah satu alternatif metodepembelajaran yang dapat dipakai adalah metode pembelajaran kooperatif.Menurut Slavin (2010:26). Pembelajaran kooperatif adalah modelpembelajaran dengan setting kelompok kelompok kecil dengan memperhatikankeberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama danmemecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya,memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu denganbaik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yanglain.Metode pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, dandiantaranya adalah metode pembelajaran kooperatif tipejigsaw. Metodepembelajaran kooperatif tipejigsawadalah, merupakan metode pembelajarandimana siswa di bagi-bagi dalam kelompok kecil yang memiliki kemampuan yangberbeda, di sini mereka dilatih untuk menyelesaikan permasalahan dengan carasetiap kelompok saling bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang optimal, danjuga mereka dapat memahami apa yang telah mereka kerjakan. Metodepembelajaran ini sangatlah bagus untuk dipakai guru-guru mengajar di kelas

Page 25

7karena, dalam metode pembelajaran ini, selain siswa dituntut untuk dapatmenyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru,siswa juga di tuntut untuk bisamemahami apa yang telah diberikan oleh guru,karena mereka semua mendapattugas masing-masing. Dan dalam metode ini siswa juga dilatih untuk bisatanggung jawab dan dapat bekerja sama dengan siswa lain.Metode pembelajaran kooperatif tipejigsawmenggabungkan kegiatanmembaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Pendekatan ini bisa puladigunakan dalam beberapa mata pelajaran ,seperti ilmu pengetahuan sosial,agama, dan bahasa. Teknik ini cocok untuk semua kelas atau angkatan. Dalamlatar belakang pengalaman (skemata) siswa dan membantu siswa mengaktifkanskemata tersebut agar bahan ajaran menjadi lebih bermakna. Siswa dalam suasanagotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasidan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi (Lie, dalam Partana 2008:155).Secara teoritis metode pembelajaran kooperatif tipejigsawmempunyaikeunggulan tersendiri untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran Akuntansidibandingkan dengan metode pembelajaran Ceramah bervariasi. Berdasarkanhasil penelitian yang dilakukan oleh partana dalam kajian efektivitas penerapanmetode pembelajaran kooperatif tipejigsawdan STAD dalam mata pelajaran IPAaspek kimia pada SMP 2 Mlati Sleman. penggunaan metode pembelajarankooperatif tipe jigsaw dan STAD, dapat dikatakan efektif karena terbukti dapatmeningkatkan prestasi belajar, motivasi belajar kimia siswa dan keaktifan siswadalam proses pembelajaran (Partana,2008:162).

Page 26

8Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Supriono (2005)pada mata pelajaran kewarganegaraan menunjukkan hasil yang sangat signifikan,nilai siswa yang rata-rata awalnya berada di bawah standar ketuntasan minimal,bisa menjadi rata-rata 75 dan tingkat kelulusan siswa bisa mencapai 100%. Dalampenelitian ini Supriono mengatakan, bahwa terjadi perubahan dalam prosespembelajaran yang meliputi peningkatan ketrampilan sosial, interaksi dankerjasama antar siswa, serta dapat memunculkan keberanian siswa untuk bertanyadan mengemukakan pendapat, sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam prosespembelajaran di kelas.Berdasarkan permasalahan dari hasil observasi yang terjadi di MANPurwodadi dimana sekolah tersebut dalam proses pembelajaran masihmenggunakan metode Ceramah Bervariasi dan diperkuat oleh keberhasilanbeberapa penelitian sebelumnya tentang metode kooperatif tipeJigsaw,makapeneliti tertarik untuk mengajukan judul skripsiSTUDI KOMPARASIANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEJIGSAWDENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASILBELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADASISWA KELAS XI IPS MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWODADITAHUN AJARAN 2010/20111.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitiandapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 27

9Adakah perbedaan hasil belajar akuntansi antara penggunaan metodepembelajaran kooperatif tipeJigsawdengan metode pembelajaran Ceramahbervariasi materi jurnal penyesuaian pada siswa kelas XI IPS Madrasah AliyahNegeri ( MAN ) Purwodadi?1.3. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara penggunaan metodepembelajaran kooperatif tipeJigsawdengan metode pembelajaran Ceramahbervariasi pada siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purwodadi.1.4. Manfaat PenelitianHasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secarateoritis maupun secara praktis bagi segenap pihak yang berkepentingan.1. Manfaat TeoritisPenelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai Akuntansi siswakompetensi dasar jurnal penyesuaian dengan menggunakan metodekooperatifJigsawdan dapat memberikan sumbangan informasi bagi yangingin meneliti permasalahan yang sama guna penyempurnaan penelitianini.2. Manfaat Praktisa. Bagi Guru1) Sebagai pertimbangan guru dalam memilih metode apa yang akandigunakan dalam memberikan pelajaran.

Page 28

102) Memberikan informasi bagi guru untuk menggunakan MetodePembelajaran Kooperatif tipeJigsawsebagai salah satu alternatifdalam proses belajar mengajar akuntansi.b. Bagi Siswa1) Mempermudah siswa untuk menyerap materi yang diberikan.2) Memperbaiki persepsi siswa terhadap mata pelajaran akuntansiyang semula dianggap sulit, tetapi ternyata mata pelajaranakuntansi mudah dipahami dan menyenangkan denganpembelajaran antar teman.c. Bagi SekolahSebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembinaan danpengelolaan sumber-sumber belajar.

Page 29

11BAB IILANDASAN TEORI2.1Tinjauan Belajar2.1.1 Pengertiah BelajarMenurut Rifai (2009:82) belajar merupakan proses penting bagiperubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yangpikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Beberapa pengertian tentang belajarmenurut para ahli (dalam Rifai, 2009:82) :a. Gage dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimanasuatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.b. Morgan et.al menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatifpermanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.c. Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yangdisebabkan oleh pengalaman.d. Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi ataukecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, danperubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.Menurut Sugandi (2007:7) teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melaluieksperiment.Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenaibagaimana terjadinya belajar dan bagaimana informasi diproses di dalam pikiransiswa. Gagne dalam Supriyono (2010:2) menyatakan belajar adalah perubahan11

Page 30

12disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahandisposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan secaraalamiah. Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalaha. Perubahan terjadi secara sadar.b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.Dari beberapa rumusan tentang belajar di atas mengambil kesimpulanbahwa belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku individu melaluipengalaman dan melalui proses latihan yang dilakukan oleh diri sendiri.Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifatpengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik) maupun nilai dan sikap(afektif).2.1.2 Unsur-Unsur BelajarUnsur-unsur belajar menurut Gagne dalam Rifai (2009:84) yaitu :a. Peserta didik, dapat diartikan peserta didik, warga belajar dan pesertapelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar.b. Rangsangan (stimulus), peristiwa yang merangsang pengindraan pesertadidik.c. Memori, berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, ketranpilan,dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya.

Page 31

13Teori belajarbehavioristikadalah sebuah teori yang dicetuskan oleh gagnedan berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.Dalam perspektikbehaviorismepembelajaran diartikan sebagai prosespembentukan hubungan antara rangsangan(stimulus)dan balas(respons).Hasilpembelajaran yang diharapkan adalah perubahan perilaku berupa kebiasaan.Teoribehavioristiksering disebutstimulus-respons(S-R) psikologisartinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran ataurewarddanpenguatan ataureinforcementdari lingkungan. Dalam tingkah laku belajarterdapat jalinan erat antara reaksi-reaksibehavioraldengan stimulnya. Tokoh-tokoh perilaku yang tergolong dalam pengkondisian klasik adalah Ivan PetrovichPavlov sedangkan tokoh-tokoh perilaku yang termasuk dalam pengondisianoperan adalah Edward Lee Thorndike dan Skinner.1.Clasical Conditioningmenurut Ivan PavlovPavlov mengadakan percobaan labortoris terhadap anjing. Dalam percobaanini anjing diberistimulusbersarat sehingga terjadi reaksi bersarat padaanjing.Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi beldikelas untuk penanda sesuatu terhadap bunyi-bunyian. Melalui berbagaibunyi bel ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara menggantistimulusalami denganstimulusyang tepat untuk mendapatkan pengulanganrespon yang diinginkan. Belajar menurut teori ini adalah suatu prosesperubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkanreaksi.

Page 32

142.Connectionsim (S-R Bond)menurut ThorndikeMenurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang disebutstimulusdanrespons. Teori belajar inidisebut teoriconnectionism. Eksperimentyang dilakukan dengan kucingyang dimasukan pada sangkar tertutup. Percobaan tersebut menghasilkanteoriTrialandError.Sumbangan pemikiran Thorndike mengenai perubahan perilaku sebagaihasil belajar adalah hukum-hukum sebagai berikut:a. Hukum kesiapan atauLaw of Readiness`Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untukmemperolehstimulus, maka pelaksanaan tingkah laku akanmenimbulkan kepuasan individu sehingga assosiasi cenderungdiperkuatb. Hukum latihan atauLaw of ExerciseSemakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan, makaasosiasi cenderung diperkuat.c. Hukum hasil atauLaw of EffectHubungan antara rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabilaterdapat kepuasan dan akan makin diperlemah apabila tidak terdapatkepuasan3.Operant Conditioningmenurut B.F SkinnerOperantConditioning adalah suatu proses penguatan perilakuoperantpositif atau negatif yang mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang

Page 33

15kembali atau menghilang sesuai keinginan. Peneguhan positif adalahrangsangan yang makin memperkuat atau mendorong suatu tindak balas.Peneguhan negatif ialah peneguhan yang mendorong individu untukmenghindari suatu tindak balas tertentu yang tidak memuaskan.Implikasi prinsip-prinsipbehaviorismepada kegiatan pembelajaranadalah:a. Kegiatan belajar adalah belajar figuratif.b. Belajar menekankan perolehan informasi dan panambahan informasi.c. Belajar merupakan proses dialog imperatif, bukan dialog interaktif.d. Aktivitas belajar didominasi oleh kegiatan menghafal dan latihan.e. Belajar bukan proses organik dankonstruktifmelainkan proses mekanik.Aplikasi teoribehavioristikpada proses pembelajaran, di dalam teori iniguru yang menggunakan paradigmabehaviorismeakan menyusun bahan pelajarandalam bentuk sudah siap. Dalam pembelajarannya dimana siswa berpusat padaguru (teacher centered learning),bersifat mekanistik dan hanya diamati dandiukur. Tujuan dalam pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yangditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan. Evaluasi didasari atas perilakutampak dalam diri siswa.Berdasarkan ciri-ciri di atas maka peneliti dapat menarik kesimpulanbahwa proses mengajar bukan hanya merupakan kegiatan memindahkanpengetahuan atauTransfer knowledgedari guru ke siswa tetapi suatu kegiatanyang memungkinkan siswa me-rekrontruksisendiri pengetahuannya danmenggunakan pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan di sekitarnya.

Page 34

16Maka dari itu seorang guru mempunyai peran yang sangat penting dan gurusangat dibutuhkan siswa sebagai seorang fasilitator, serta sebagai mediator dalamproses pembelajaran.2.1.3 Prinsip-Prinsip BelajarMenurut Gagne dalam Rifai (2009:95) terdapat tiga prinsip yang menjadikondisi internal yang harus ada pada diri pembelajar. Ketiga prinsip itu harusdimiliki pembelajar sebelum melakukan kegiatan belajar baru, ketiga prinsipitu adalah :a. Informasi faktual (Faktual Information), informasi ini dapat diperolehmelalui tiga cara, yaitu (1) dikomunikasikan kepada pembelajar; (2)dipelajari oleh pembelajar sebelum memulai belajar baru; dan (3) dilacakdari memori, karena informasi itu telah dipelajari dan disimpan di dalammemori selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu.b. Kemahiran intelektual(Intelectual Skill), pembelajar harus memilikipelbagai cara dalam mengerjakan sesuatu, terutama yang berkaitan dengansimbol-simbol bahasa dan lainnya, untuk mempelajari hal-hal baru.c. Strategi(Strategy), setiap aktivitas belajar memerlukan pengaktifan strategibelajar dan mengingat. Pembelajar harus mampu mengunakan strategi untukmenghasilkanstimulusyang kompleks; memilih dan membuat kode bagian-bagianstimulus; memecahkan masalah; dan melacak kembali informasiyang telah dipelajari.Selain tiga prinsip belajar yang berhubungan dengan kondisi internal diatas, Gagne juga mengakui beberapa prinsip belajar yang berhubungan dengan

Page 35

17kondisi eksternal pembelajar. Beberapa prinsip tersebut menurut Rifai (2009:95)adalah :a. Keterdekatan (contiguity), bahwa situasistimulusyang hendak diresponoleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya denganrespon yang diinginkan.b. Pengulangan (repetition), bahwa situasi stimulus dan responnya perludiulang-ulang atau dipraktikkan, agar belajar dapat diperbaiki danmeningkatkan resistensi belajar.c. Penguatan(reinforcement), bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuatapabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.Dari uraian di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa prinsip-prinsip belajar dibagi menjadi dua, yaitu prinsip yang dipandang sebagai kondisiinternal dan prinsip yang dipandang sebagai kondisi eksternal. Prinsip yangdipandang sebagai kondisi internal, yaitu : (a) Informasi faktual; (b) Kemahiranintelektual; dan (c) Strategi. Sedangkan prinsip yang dipandang sebagai kondisieksternal, yaitu : (a) Keterdekatan; (b) Pengulangan; dan (c) Penguatan.2.1.4 Pengertian Hasil BelajarMenurut Rifai (2009:85) hasil belajar merupakan perubahan perilakuyang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari olehpeserta didik. Sedangkan menurut Handayani (2009:12) hasil belajar terdiri daritiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar kognitifmerupakan tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Hasil belajar aspek afektif

Page 36

18lebih berorientasi pada pembentukan sikap melalui proses pembelajaran.Sedangkan hasil belajar psikomotor berkaitan dengan hasil kemampuan fisiksiswa.Menurut Suprijono (2010:5), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Menurutpemikiran Gagne dalam Suprijono (2010:5), hasil belajar berupa:1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalambentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secaraspesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidakmemerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapanaturan.2) Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dalamlambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengatagorisasi,kemampuan analitis-sintesis, fakta-konsep dan mengembangkan prinsipkeilmuan. Ketrampilan intelektual merupakan kemampuan melakukanaktivitas kognitif bersifat khas.3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitaskognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dankaidah dalam memecahkan masalah.4) Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerakjasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujudotomatismegerakjasmani.

Page 37

195) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkanpenilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuanmenginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakankemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.Menurut Bloom dalam Suprijono (2010:6), hasil belajar mencakupkemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalahknowledge(pengetahuan , ingatan),comprehension(pemahaman, menjelaskan,meringkas, contoh),application(menerapkan),analysis(menguraikan,menentukan hubungan),synthesis(mengorganisasikan, merencanakan,membentuk bangunan baru), danevaluation(menilai). Domain afektif adalah,receiving(sikap menerima),responding(memberikan respon),valuing(nilai),organizating(organisasi),caracterization(karakterisasi). Domain psikomotormeliputi,initiatory, pre-routine, danrountinized. Psikomotor juga mencakupketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementaramenurut Lindegren hasil pembelajaran meliputi, kecakapan, informasi, pengertiandan sikap.Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secarakeseluruhan, bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya,hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimanatersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkankomprehensif.Dari berbagai uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajaradalah suatu pola perbuatan, tindakan, nilai, sikap, apresiasi dan ketrampilan yang

Page 38

20didapatkan oleh para peserta didik melalui suau proses belajar, yang mencakupkemampuan kognitif, afektif, dan juga psikomotorik.2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil BelajarMenurut Rifai (2009:97) menyatakan bahwa faktor-faktor yangmemberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internaldan eksternal peserta didik. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, sepertikesehatan organ tubuh; kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional;dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Samakompleksnya pada kondisi internal adalah kondisi eksternal yang ada dilingkungan peserta didik. Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan tingkatkesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar,iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhikesiapan, proses, dan hasil belajar.Metode pembelajaran yang dipakai oleh guru pada saat mengajar di kelas,seharusnya juga dibuat sedemikian rupa agar siswa dalam mengikuti prosesbelajar mengajar tidak merasakan jenuh dan bahkan siswa dapat menyukai prosesbelajar mengajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.Karena metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat berkaitanlangsung dengan proses belajar maka peneliti akan mencoba membandingkanantara hasil belajar akuntansi menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipejigsawdengan hasil belajar akuntansi yang menggunakan metode ceramahbervariasi.

Page 39

21Menurut Slameto (2010:54) menerangkan bahwa faktor faktor yangmempengaruhi hasil belajar adalah:a. Faktor intern meliputi :1.Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.2.Faktor psikologis terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,kematangan, dan kesiapan.3.Faktor kelelahan baik kelelahan secara jasmani maupun kelelahan secararohani.b. Faktor ekstern meliputi:1. Faktor keluarga terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antaranggotakeluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan.2. Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi gurudengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alatpelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaangedung, metode belajar, dan tugas rumah.3. Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, massmedia, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.Sedangkan menurut Anni (2004:13) menyatakan bahwa seperangkat faktoryang memberikan kontribusi belajar adalah kondisi internal dan eksternalpembelajar. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organtubuh, kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional dan kondisisosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kesempurnaan

Page 40

22dalam kondisi internal yang dimiliki oleh pembelajar akan berpengeruh terhadapkesiapan, proses dan hasil belajar.Sama kompleknya pada kondisi internal, kondisi eksternal juga sangatberpengaruh dalam hasil belajar siswa, diantaranya adalah variasi dan derajatkesulitan materi yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dandaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses dan hasil belajar.Dari beberapa pendapat para ahli mengenai faktor-faktor diatas makadapat disimpulkan bahwa hasil belajar akuntansi dapat dipengaruhi oleh duafaktor utama yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal, yang mana faktorinternal merupakan faktor-faktor yang bersumber dari individu masing-masingsiswa, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang bersumber dari luarindividu siswa itu sendiri. Berkaitan dengan proses belajar mengajar ada satufaktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu faktorpemilihan metode pembelajaran. Faktor ini sangat penting karena pemilihanmetode pembelajaran yang tepat oleh guru akan mempengaruhi antusiasme parasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran.Metode pembelajaran harus disusun sedemikian rupa, sehingga pesertadidik tidak merasa bosan dan jenuh dengan metode pembelajaran yangberlangsung. Selain penyusunan metode pembelajaran yang baik, juga diperlukanbeberapa variasi cara mengajar guru untuk meminimalisir tingkat kejenuhan siswadlam suatu proses pembelajaran.

Page 41

232.1.6 TeoriKontruktivismeSeiring perbaikan kualitas pembelajaran ke arah pembelajaran organis,filsafatkontruktivismekian populer pada dekade terakhir ini. Teorikontruktivismeadalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit yang kemudian hasilnyadiperluas melalui konteks yang terbatas. Sebagaimana telah dikemukakan bahwamenurut teori belajarkontruktivisme, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitusaja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya bahwa siswa harus aktif secaramental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitifyang dimilikinya.Pendekatankontruktivismeadalah pendekatan yang mengajak siswa untukberpikir dan mengkontruksi dalam memecahkan suatu permasalahan secarabersama-sama sehingga didapatkan suatu penyelesaian yang akurat. Prinsip utamadalam pembelajaran dengan teori belajarkontuktivismeadalah pengetahuan tidakdapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif siswa danfungsi kognitif bersifat aditif dan membantu pengorganisasian melaluipengalaman nyata yang dimiliki anak.Model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teorikontruktivismeialahContextual Teaching and Learning(CTL), model pembelajaranQuantum,dan model pembelajaran kooperatif.

Page 42

242.2 Model Pembelajaran2.2.1 Pengertian Model PembelajaranMenurut Joyce dalam Trianto (2007:5), model pembelajaran adalah suatuperencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakanpembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukanperangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film,komputer dan lain-lain.Menurut Suprijono (2010:46), model Pembelajaran adalah kerangkakonseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikanpengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagaipedoman bagi para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.Dari uraian di atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwamodel pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang melukiskan prosedursitematis yang akan digunakan untuk menentukan apa yang akan dipakai olehseorang guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas.2.2.2 Jenis-Jenis Model PembelajaranMenurut Suprijono (2010:46), model pembelajaran terdiri dari modelpembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif, dan Model berbasismasalah.a. Model Pembelajaran LangsungPembelajaran langsung ataudirect intructiondikenal dengan sebutanactive teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar dimana guruterlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan

Page 43

25mengajarkannya secara langsung kepada seluruh siswa. Pembelajaranlangsung dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuandeklaratif (pengetahuan faktual) serta berbagai keterampilan. Pembelajaranlangsung dimaksudkan untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitupenguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaanketerampilanb. Model Pembelajaran KooperatifPembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semuajenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin lebih dipimpinoleh guru atau diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif tidak samadengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasarpembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembagian kelompokyang dilakukan asal-asalan.c. Model Pembelajaran Berbasis MasalahModel pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkankonsep-konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebutadalah belajar penemuan ataudiscovery learning.Mengenaidiscoverylearning, Johnson membedakannya denganinquiry learning.Hal ini karenaproses akhirdiscovery learningadalah penemuan, sedangkaninquirylearningproses akhir terletak pada kepuasan meneliti.Walaupun ada pendapat yang membedakan antaradiscovery learningdaninquiry learning, namun keduanya memiliki persamaandiscovery learningdaninquiry learningmerupakan pembelajaran beraksentuasi pada masalah-masalah

Page 44

26kontekstual. Keduanya merupakan pembelajaran yang menekankan aktivitaspenyelidikan meliputi proses informasi, transformasi dan evaluasi.2.2.3 Model Pembelajaran KooperatifPembelajaran kooperatif merujuk pada berbagau macam metodepengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuksaling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin,2010:4)Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semuajenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru ataudiarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebihdiarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaanserta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantupeserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkanbentuk ujian tertentu pada akhir tugas. (Suprijono 2010:54)Menurut Abdurahman dan Bintoro dalam Nurhadi (2000:78) pembelajarankooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat elemen-elemen yangsaling terkait. Adapun elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah adanya: (1)saling ketergantungan positif; (2) interaksi tatap muka; (3) akuntabilitasindividual, dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atauketerampilan sosial yang secara sengaja diajarkan.1. Saling ketergantungan positifDalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yangmendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling

Page 45

27membutuhkan inilah yangt dimaksud dengan saling ketergantungan positif.Saling ketergantungan positif menuntut adanyaInteraksi promotifyangmemungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi untukmeraihhasil belajar yang optimal. Saling ketergantungan tersebut dapat dicapaimelalui: (a) saling ketergantungan pencapaian tujuan, (b) salingketergantungan dalam menyelesaikan tugas, (c) saling ketergantunganbahan atau sumber, (d) saling ketergantungan peran, dan (e) salingketergantungan hadiah.2. Interaksi tatap mukaInteraksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapatsaling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanyadengan guru, tetapi juga sesama siswa. Interaksi semacam itumemungkinkan para siswa dapat saling menjadi sumber belajar sehinggasumber belajar lebih bervariasi. Interaksi semacam itu sangat penting karenaada siswa yang lebih mudah belajar dari sesamanya.3. Akuntabilitas individualPembelajar kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajarkelompok. Meskipun demikian, penilaian ditujukan untuk mengetahuipenguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasilpenilaian secara individual tersebut selanjutnya disampaikan oleh gurukepada kelompok agar anggota kelompok mengetahui siapa anggotakelompok yang memerlukan bantuan dan siapa anggota kelompok yangdapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil

Page 46

28belajar semua anggotanya, dan karena itu tiap anggota kelompok harusmemberikan urunan demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yangdidasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secarainividual inilah yang dimaksud dengan akuntabilitas individual.4. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadiDalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial seperti tenggangrasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritikteman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendomonasi oranglain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalinhubungan antar pribadi(interpersonal relationship) tidak hanyadiasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapatmenjalin hubungan antar pribadi tidak hanya memperoleh teguran dari gurutetapi juga dari sesama siswa.Menurut Slavin (2010:10-17), metode pembelajaran kooperatifmenyumbangkan ide bahwa siswa yang bekerja sama dalam belajar danbertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri merekabelajar sama baiknya. Peneltian mengenai metode pembelajaran kooperatif telahmengindikasikan bahwa penghargaan tim dan tanggung jawab individual sangatpenting untuk meningkatkan prestasi kemampuan dasar. Pembelajaran kooperatifterdiri dari beberapa macam metode diantaranya yaitu :a.Students Team Achievement Division(STAD)Suatu metode pembelajaran dimana para siswa dibagi dalam tim belajaryang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis

Page 47

29kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalusiswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota timtelah menguasai pelajaran. Selanjutnya semua siswa mengerjakan kuismengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidakdiperbolehkan untuk saling bantu.Adapun kelebihan dan kelemahan dari metode pembelajaran kooperatiftipe STAD adalah:1. Kelebihana. Membantu siswa mempelajari isi materi pelajaran yang sedangdibahas.b. Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswamendapatkan nilai rendah, karena dalam pengetesan lisan siswadibantu oleh anggota kelompoknya.c. Menjadikan siswa mampu belajar berdebat, belajar mendengarkanpendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untukkepentingan bersama.d. Menghasilkan pencapaian belajar siswa yang tinggi serta menambahharga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya.e. Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan doronganbagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.f. Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmupengetahuannya.

Page 48

30g. Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untukmemonitor siswa dalam belajar bekerja sama2. Kelemahana. Adanya ketergantungan sehingga siswa yang lambat berpikir tidakdapat berlatih belajar mandirib. Memerlukan waktu yang lama sehingga target pencapaian kurikulumtidak dapat dipenuhic. Tidak dapat menerapkan materi pelajaran secara cepatd. Penilaian terhadap individu dan kelompok serta pemberian hadiahmenyulitkan bagi guru untuk melaksanakannya.b.Team Games Tournament(TGT)Metode pembelajaran ini pada mulanya dikembangkan oleh DavidDeVries dan Keith Edwards. Metode ini menggunakan pelajaran yang samayang disampaikan guru dan tim kerja yang sama seperti dalam STAD, tetapimenggantikan kuis dengan turnamen mingguan, dimana siswa memainkangame akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagiskor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang pada mejaturnamen, dimana ketiga peserta dalam satu meja turnamen ini adalah parasiswa yang memiliki rekor nilai terakhir yang sama. Peraih rekor tertinggidalam tiap meja turnamen akan mendapatkan poin untuk timnya, tanpamenghiraukan dari meja mana ia mendapatkannya. Ini berarti bahwa merekayang berprestasi rendah (bermain dengan yang berprestasi rendah juga) danyang berprestasi tinggi (bermain dengan yang berprestasi tinggi juga)

Page 49

31keduanya memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Tim dengan tingkatkinerja tertinggi mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya.Adapun kelebihan dan kelemahan dari metode pembelajaran kooperatiftipe TGT adalah:1. Kelebihana. Melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status.b. Melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsurpermainan dan penguatan.c. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalampembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajarlebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,persaingan sehat dan keterlibatan belajar.2. Kelemahana. Penggunaan waktu yang relatif lama dan biaya yang besar.b. Pembelajaran kooperatif tipe TGT sulit dilaksanakan jika kemampuanguru sebagai motivator dan fasilitator kurang memadai atau saranayang tidak cukup tersedia.c. JigsawMetode pembelajaranJigsawini, siswa bekerja dalam anggotakelompok yang sama, yaitu empat orang, dengan latar belakang yang berbeda.Para siswa ditugaskan untuk membaca bab, buku kecil, atau materi lain. Tiapanggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi ahli dalam aspek tertentudari tugas membaca. Setelah membaca materi para ahli dari tim berbeda

Page 50

32bertemu untuk mendiskusikan topik yang sedang mereka bahas, lalu merekakembali kepada timnya untuk mengajarkan topik mereka itu kepada temansatu timnya.Adapun kelebihan dan kelemahan dari metode pembelajaran kooperatiftipeJigsawadalah:1. Kelebihana. Dapat mengembangkan hubungan antar pribadi positif di antara siswayang memiliki kemampuan belajar yang berbeda.b. Menerapkan bimbingan sesama teman.c. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi.d. Memperbaiki kehadiran.e. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar.f. Sikap apatis berkurang.g. Pemahaman materi lebih mendalam.h. Meningkatkan motivasi belajar.2. Kelemahana. Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakanketerampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masingmaka dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.b. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah,misal jika ada anggota yang hanya membonceng dan menyelesaikantugas-tugas dan pasif dalam diskusi.

Page 51

33c. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila penataan ruangbelum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubahposisi yang dapat menimbulkan gaduh.d.Team Assisted Individualization(TAI)Pembelajaran ini sama seperti STAD dan TGT menggunakan baurankemampuan empat anggota yang berbeda, tetapi TAI menggabungkanpembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual. Para siswa memasukisekuen individual berdasarkan tes penempatan dan kemudian melanjutkannyadengan tingkat kemampuan mereka sendiri. Siswa bertanggung jawab untuksaling mengecek satu sama lain dan mengelola materi yang disampaikan, gurudapat mengabaiskan waktu di dalam kelas menyampaikan pelajaran kepadakelompok kecil siswa yang terdiri dari beberapa tim. Disini siswa salinmendukung dan salin membantu satu sama lain untuk berusaha keras karenamereka semua menginginkan tim mereka berhasil. Tanggung jawab individubias dipastikan hadir karena satu-satunya skor yang diperhitungkan adalahskor akhir, dan siswa melakukan tes akhir tanpa bantuan teman satu tim.Adapun kelebihan dan kelemahan dari metode pembelajaran kooperatiftipe TAI adalah:1. Kelebihana. Siswa mencapai tujuan secara bersama-sama dengan menjunjungtinggi kebersamaan.b. Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-samaberhasil.

Page 52

34c. Siswa aktif berperan sebagai tutor teman sebaya, dalam mencapaitujuan.d. Interaksi antarsiswa seiring dengan peningkatan kemampuan merekadalam berpendapat.e. Interaksi antarsiswa juga membantu meningkatkan perkembangankognitif siswa.2. Kelemahana. Dibutuhkan tenaga dan biaya yang besar.b. Dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk pembuatan danpengembangan perangkat pembelajaran.c. Jika siswa dalam kelas sangat besar, guru akan mengalami kesulitanmanajemen kelas, sehingga bimbingan kurang optimal.e.Cooperative Integrated Reading and Composition(CIRC)Merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca danmenulis pada kelas sekolah dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga padasekolah menengah. Siswa ditugaskan untuk berpasangan dalam tim merekauntuk belajar dalam serangkaian kegiatan yang bersifat kognitif. Siswa jugabelajar dalam timnya untuk menguasai gagasan utama dan kemampuankomprehensif lainnya. Para siswa tidak mengerjakan kuis sampai teman satutimnya menyatakan bahwa mereka sudah siap. Penghargaan untuk tim dansertifikat akan diberikan kepada tim berdasarkan kinerja rata-rata dari semuaanggota tim dalam semua kegiatan membaca dan menulis.

Page 53

35Adapun kelebihan dan kelemahan dari metode pembelajaran kooperatiftipe CIRC adalah:1. Kelebihana. CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalammenyelesaikan soal pemecahan masalahb. Dominasi guru dalam pembelajaran berkurangc. Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalamkelompokd. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecekpekerjaannyae. Membantu siswa yang lemahf. Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yangberbentuk pemecahan masalah2. Kelemahana. Waktu anggota kelompok yang tidak membaca banyak terbuangpercuma.b. Apabila guru sedang menagajarkan satu kelompok membaca, siswa-siswa lain di dalam kelas tersebut harus diberikan kegiatan-kegiatanyang dapat mereka selesaikan dengan sedikit penagarahan dari guru.Dari semua metode pembelajaran kooperatif yang telah dijelaskan di atas,penulis tertarik memilih metode kooperatif tipeJigsawdengan alasan metodejigsawmemiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh metode yang lain, yaitudalam metodejigsawpelaksanaan diskusi terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok

Page 54

36asal dan kelompok ahli. Dengan adanya kelompok ahli siswa akan lebihmemahami mengenai materi diskusi, karena dalam kelompok ahli siswa hanyamembahas satu sub pokok bahasan saja. Setelah berdiskusi di kelompok ahli,siswa ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi di kelompok ahli kepadateman-teman satu kelompoknya di kelompok asal, selain itujigsawsesuai untukditerapkan pada materi jurnal penyesuaian hal ini dikarenakan dalam memahamijurnal penyesuaian diperlukan tingkat pemahaman dan ketelitian yang tinggi,apabila diterapkan pada diskusijigsawmasing-masing kelompok ahli membahassub pokok bahasan yang berbeda, sehingga mereka sudah benar-benar pahammengenai pokok bahasan tersebut, dan siswa mampu menjelaskan pada teman-teman kelompok asal dengan lancar.Salah satu aksentuasi model pembelajaran kooperatif adalah interaksikelompok. Interaksi kelompok merupakan interaksi personal (interaksiantaranggota). Interaksi kelompok dalam pembelajaran kooperatif bertujuanmengembangkan intelegensi interpersonal. Intelegensi ini berupa kemampuanuntuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak,tempramen orang lain. Secara umum intelegensi interpersonal berkaitan dengankemampuan seseorang menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang.Interaksi kelompok dalam interaksi pembelajaran kooperatif dengan kata lainbertujuan mengembangkan keterampilan sosial (social skill). Beberapa komponenketerampilan sosial adalah kecakapan berkomunikasi, kecakapan bekerjakooperatif dan kolaboratif, serta solidaritas (Supriyono, 2010:61-62)

Page 55

37Menurut Roger dan David dalam Suprijono (2010 : 58-61), menjelaskanada lima unsur dalam pembelajaran kooperatif, yaitu :a. Saling Ketergantungan PositifUnsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajar kooperatif ada duapertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskankepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individumempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. Keberhasilan kelompok sangattergantung pada usaha setiap kelompok.b. Tanggung Jawab PerseoranganTanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semuaanggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar mengajar. Setelah mengikutikelompok belajar bersama, anggota kelompok harus dapat menyelesaikantugas yang sama.c. Interaksi PromotifSetiap kelompok diberikan kesempatan untuk saling bertemu danberdiskusi. Mereka juga dapat saling membantu dalam merumuskan pendapatserta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi.Hal ini dapat memotivasi mereka untuk memperoleh keberhasilan bersama.d. Komunikasi AntaranggotaUnsur ini menghendaki para peserta didik untuk mampu berkomunikasidengan baik antaranggota kelompok.

Page 56

38e. Pemrosesan KelompokMelalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atautahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Tujuanpemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalammemberikan kontribusi terhadap kegiatan bersama untuk mencapai tujuanLangkah-langkah utama atau harapan didalam pelajaran yangmenggunakan pembelajaran kooperatif. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut:Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran KooperatifFase-fasePerilaku guruFase 1Menyampaikantujuandanmempersiapkanpeserta didikMenjelaskan tujuan pembelajaran danmempersiapkan peserta didiksiap belajar.Fase 2MenyajikaninformasiMempresentasikan informasi kepada pesertadidik secara verbal.Fase 3Mengorganisirpeserta didik kedalamtim-timbelajarMemberikan penjelasan kepada peserta didiktentang tata cara pembentukan tim belajar danmembantu kelompok melakukan transisi yangefisien.Fase 4Membantu kerja timdan belajarMembantu tim-tim belajar selama peserta didikmengerjakan tugasnya.Fase 5MengevaluasiMenguji pengetahuan peseta didik mengenaiberbagai materi pembelajaran atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasilnya.Fase 6MemberikanpengakuanataupenghargaanMempersiapkan cara untuk mengakui usaha danprestasi individu maupun kelompok.Sumber: (Suprijono, 2010:65)

Page 57

39Dari beberapa uraian di atas tentang metode pembelajaran kooperatifpeneliti dapat menarik kesimpulan bahwa model pembelajaran koperatif adalahkegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama salingmembantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Menurutteori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggotakelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang, siswa heterogen (kemampuan,gender,karekter), ada kontrol dan fasilitas, dan meminta tanggung jawab hasil kelompokberupa laporan atau presentasi.2.2.4Metode Pembelajaran Kooperatif TipeJigsawMenurut Nurhadi (2004:65) pembelajaran kooperatif salah satunya adalahtipejigsaw. Tipe ini dikembangkan dan diuji oleh Elliot Aronson dan teman-teman dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasikan oleh salvin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins. Dalam penerapan model pembelajaran iniguru membagi satu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompokterdiri dari 5-6 siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini disebutkjelompok asal. Jumlah anggota dari kelompok asal menyesuaikan dengan jumlahmateri yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akandicapai. Dalam tipe jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satubagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaranyang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli. Dalamkelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, sertamenyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali kekelompok asal. Kelompok asal ini oleh Arson sebagai kelompokjigsaw. Setelah

Page 58

40siswa berdiskusi dalam kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok.Metode pembelajaran kooperatif tipejigsawadalah salah satu pendekatanpembelajaran kooperatif. Pembelajaranjigsawdideskripsikan sebagai strategipembelajaran dimana siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok yangdisebut kelompok asal. Kemudian siswa juga menyusun kelompok ahli yangterdiri dari perwakilan kelompok asal untuk belajar dan/atau memecahkanmasalah yang spesifik. Setelah kelompok ahli selesai melaksanakan tugas makaanggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menerangkan hasilpekerjaan mereka di kelompok ahli tadi. (Rodiyansyah, 2010:3).Menurut Handayani (2010:3) definisi dari jigsaw merupakan,pembelajaran kooperatif suatu model pembelajaran yang dirancang agar siswamempelajari informasi-informasi divergen dan tingkat tinggi melalui kerjakelompok. Rodiyansyah (2010:4) mengemukakan tahap-tahap pembelajarankooperatif tipeJigsawseperti yang diilustrasikan pada bagan berikut :

Page 59

41Gambar 1.1 :Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif TipeJigsawDari berbagai pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpilan bahwametode pembelajaran kooperatif tipejigsawadalah suatu metode pembelajarandimana guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang disebutSiswa berkumpul di kelompok asaldan masing-masing mendapatkantugas yang berbedaSetiap siwa dengan bagian tugasyang sama berkumpul dalamkelompok ahli, untuk membahasmateri yang diberikanSiswa kembali ke kelompok asaluntuk mengajarkan bagian materisesuai tugasnya masing-masingkepada seluruh anggota kelompokasalDiskusi kelas antar kelompok yangdipimpin oleh guru kelasMelaksanakan tes individuTESPemberian penghargaan kelompokSUPERTEAMGREATTEAMGOODTEAM

Page 60

42kelompok asal yang kemudian siswa-siswa tersebut akan dibagi lagi dalamkelompok ahli dimana dalam kelompok ahli tersebut siswa akan melakukandiskusi mengenai materi yang telah ditentukan oleh guru. Setelah berdiskusi dikelompok ahli siswa akan kembali ke kelompok asal untuk menyampaikankepada teman-teman di kelompok asal mengenai hasil yang dia dapatkan dalamdiskusi di kelompok ahli.2.2.5 Metode Ceramah Bervariasi2.2.6 Metode CeramahMenurut Djamarah (2010:97) metode ceramah adalah metode yang bolehdikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah digunakansebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajarmengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anakdidik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatanpengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran tradisional, seperti dipedesaan yang kurang fasilitas.Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknikkuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikanketerangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan sertamasalah secara lisan.Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah carapenyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisansecara langsung terhadap siswa.

Page 61

43Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:a. Kelebihan Metode Ceramah1. Guru mudah menguasai kelas.2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.3. Dapat diikuti oleh siswa yang berjumlah besar.4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.b. Kelemahan Metode Ceramah1. Mudah menjadiverbalisme(pengertian kata-kata).2. Yang visual menjadi rugi, yangauditif(mendengar) yang besarmenerimanya.3. Bila sering digunakan dan terlalu lama akan membosankan.4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik padaceramahnya, ini sukar sekali.5. Menyebabkan siswa menjadi pasif.Menurut Murwani (2006:64), diantara metode pembelajaran siswa, metodeceramah banyak digunakan oleh guru dalam berbagai situasi dan tujuan. Padamasa lalu dan mungkin sampai skarang, banyak orang berpendapat seseorangyang berprofesi sebagai guru berdiri di depan kelas, sementara yang lain dudukdiam mendengarkan dan melaksanakan perintahnya. Metode ini hingga sekarangmasih berlaku. Pusat pengetahuan hanya ada pada sang guru. Metode seperti inikurang mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan belajar tentang

Page 62

44nilai-nilai. Ada beberapa kerugian dari mendengarkan dalam metode ceramah,diantaranya adalah:1. Pengetahuan yang disampaikan hanya didasarkan pada apa yang dimilikipenceramahnya, ibarat komunikasi maka hanya satu arah tanpa peranpartisipan dan tak ada umpan balik dari pendengarnya.2. Ada kesenjangan pengetahuan antara penceramah dan pendengarnya.Anggapannya peserta adalah orang yang tidak berpengetahuan sama sekalisehingga harus diisi.3. Peserta hanya menerima informasi secara pasif, maka mereka akan cepatbosan dan lelah.4. Metode kuliah menekankan pada transfer informasi dan fakta, lebih banyakmengadakan pesan-pesan dari informasi dibandingkan dengan faktanya.5. Rentang waktu peserta untuk dapat berkonsentrasi penuh sangat terbatas,apalagi ceramah dengan suara monoton. Rata-rata orang melupakan 50% dariapa yang mereka dengar.6. Penceramah biasanya tidak memiliki cara untuk memastikan seberapa jauhpara peserta menangkap dan memahami apa yang disampaikan olehpenceramah, apalagi jika tidak ditinjau ulang selama ceramah atau setelahceramah.2.2.7 Metode DiskusiMenurut Djamarah (2010:87), metode diskusi adalah cara penyajianpelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan pada sesuatu masalah yang bias berupa

Page 63

45pernyataan maupun pertanyaan yang bersifat problematis yang bisa dipecahkansecara bersama-sama.Teknik diskusi adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan olehseorang guru di sekolah. Di dalam proses diskusi ini proses belajar mengajarterjadi, dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat saling tukarmenukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi jugasemuanya aktif, tidak yang pasif sebagai pendengar saja. Metode diskusi adakebaikan dan kekurangannya, diantaranya adlah:Kebaikan metode diskusi1. Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa dantrobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.3. Memperluas wawasan.4. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkansuatu masalah.Kekurangan metode diskusi1. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yangpanjang.2. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.3. Peserta mendapat informasi yang terbatas.4. Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau menonjolkandiri.

Page 64

462.2.8 Metode Tugas dan ResitasiMenurut Djamarah (2010:85), metode resitasi (penugasan) adalah metodepenyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukankegiatan belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukandi dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel,di rumah siswa, atau di mana saja asal tugas tersebut dapat dikerjakan.Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak,sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktukurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan batas waktu yangditentukan maka metode inilah yang guru pakai untuk mengatasinya.Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauhlebih luas dari itu. Tugas biasanya dilaksanakan di rumah, di sekolah, diperpustakaan atau di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untukaktif belajar, baik secara individu maupun secara kelompok.Tugas yang diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis. Karena itusangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai seperti tugasmeneliti, menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan motorik),tugas di laboraturium dan lain-lain.Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugasatau resitasi, yaitu:a. Fase pemberian tugasTugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:- Tujuan yang akan dicapai

Page 65

47- Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti yang ditugaskantersebut- Sesuai dengan kemampuan siswa- Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa- Sediakan waktu yna cukup untuk mengerjakan tugas tersebutb. Langkah pelaksanaan tugas- Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru- Diberikan dorongan sehingga anak mau kerja- Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain- Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baikdan sistematikc. Fase mempertanggungjawabkan tugas- Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah dikerjakannya- Adanya Tanya jawab atau diskusi kelas- Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes, non tes ataupun dengancara lainnya.Metode tugas juga memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:Kelebihan metode tugas1. Lebih merangsang siswa dalam aktivitas belajar individual ataupun kelompok.2. Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.3. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.4. Dapat mengembangkan kreatifitas siswa.

Page 66

48Kekurangan metode tugas1. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas, atau oranglain.2. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan danmenyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnyatidak berpartisipasi dengan baik.3. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individusiswa.4. Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkankebosanan siwa.Dari uraian di atas dapat disimpulakn bahwa ceramah bervariasi adalahgabungan antara metode ceramah, diskusi dan penugasan. Penggunaan ketigajenis mengajar ini dapat dilakukan diawali dengan pemberian kepada siswatentang bahan yang akan didiskusikan, lalu memberrikan amsalah untukdidiskusikan oleh siswa. Kemudian diikuti oleh tugas-tugas yang harusdiselesaikan oleh siswa.Ceramah dimaksudkan untuk memberikan penjelasan atau informasimengenai bahan yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga diskusi dapat berjalandengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.pada akhir diskusi, siswadiberikan beberapa tugas yang harus dikerjakan saat itu juga.2.2.9 Metode KonvensionalPembelajaran konvensional merupakan kegiatan belajar mengajar yangdiawali dengan penyajian informasi bahan ajar yang akan dipelajari yang disertai

Page 67

49dengan pemberian contoh soal, pemberian tugas, diskusi,dan tanya jawab sampaipada akhirnya siswa dapat mengerti apa yang diajarkan oleh guru (Trianto,2007:41). Penyajian materi pelajaran secara lisan sangat berbeda denganpenyampaian secara tertulis. Hal ini tergantung pada cara guru mengajar,kecepatan bicaranya serta volume bicara guru.Pembelajaran konvensional lebih berpusat pada guru(teacher centered).Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru menekankan pentingnya aktivitasguru dalam membelajarkan peserta didik. Peserta didik berperan sebagai pengikutdan penerima pasif dari kegiatan yang dilaksanakan.Guru dalam pembelajaran konvensional biasanya menyampaikan matapelajaran yang dalam bentuk ceramah atau penjelasan lisan, siswa diharapkandapat mengungkapkan kembali semua yang telah dimiliki ketika diberi pertanyaanoleh guru. Komunikasi yang digunakan adalah searah, kegiatan siswa terbataspada ucapan guru, mencatat dan sesekali bertanya. Lingkungan belajar kurangmendapat perhatian, siswa kebanyakan pasif hanya sebagai pendengar.Pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:1. Dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran sedangkan peserta didikbersifat pasif dan hanya melakukan kegiatan melalui perbuatan pendidik.2. Bahan belajar terdiri atas konsep-konsep dasar atau materi belajar tidakdikaitkan dengan pengetahuan awal siswa3. Pembelajaran tidak dilakukan secara kelompok4. Pembelajaran tidak dilaksanakan melalui kegiatan laboratoriun

Page 68

50Kelebihan metode pembelajaran konvensional:1. Bahan belajar dapat dituntaskan secara tuntas2. Dapat dipahami oleh peserta didik dalam jumlah besar3. Pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu4. Target materi relatif mudah dicapaiKekurangan pembelajaran konvensional:1. Sangat membosankan karena mengurangi motivasi dan kreativitas siswa2. Keberhasilan perubahan sikap dan perilaku peserta didik relatif sulit diukur3. Kualitas pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan adalah relatifrendah karena pendidik sering hanya mengejar targrt waktu untukmenghabiskan target materi pembelajaran4. Pembelajaran kebanyakan menggunakan ceramah dan Tanya jawabPembelajaran konvensional yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitutahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.Berdasarkan penjelasan mengenai metode ceramah bervariasi dan metodekonvensional, maka dapat disimpulkan bahwa metode ceramah bervariasi lebihbaik daripada metode konvensional, karena dalam metode ceramah bervariasi,siswa tidak hanya berperan sebagai pendengar saja saat guru menerangkan didepan kelas. Hal ini disebabkan pada metode caramah bervariasi terdapat metodediskusi, dalam metode diskusi siswa dituntut untuk bekerja sama menyelesaikanmasalah yang diberikan oleh guru.

Page 69

512.2.10 Tinjauan tentang Ayat Jurnal Penyesuaian (Perusahaan Jasa)Menurut Suhadimanto (2005:115), Ayat jurnal penyesuaian adalahayat jurnal untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca sisa yang masihbelum memperlihatkan transaksi operasional perusahaan yang sesungguhnyapada akhir periode.Beberapa transaksi yang memerlukan penyesuaian diantaranya adalah1. Transaksi yang sudah terjadi tapi belum dicatata. Beban yang masih harus dibayar.b. Piutang pendapatan.c. Penyusutan aktiva tetap.2. Transaksi yang sudah dicatat akan tetapi pada akhir periode masihperlu dikoreksia. Beban dibayar di muka1) Beban dibayar di muka dicatat sebagai harta2) Beban dibayar di kuka dicatat sebagai bebanb. Pendapatan diterima di muka1) Pendapatan diterima di muka dicatat sebagi utang ataukewajiban2) Pendapatan diterima di muka dicatat sebagai pendapatanc. Pemakaian perlengkapanMenurut Kusmuryanto (2005:76), ayat jurnal penyesuaian (adjustingentries=adjustment) adalah proses untuk menetapkan dan mengakui aktiva,

Page 70

52utang, pendapatan dan beban dan membetulkan kesalahan yang terjadidilakukan dengan membuat jurnal.Jurnal penyesuaian ini diperlukan karena sering kali perusahaan mengalamisituasi dimana pendapatan yang diterima dengan beban biaya yang dikorbankantidak jatuh bersamaan. Dengan dilakukannya penyesuaian terhadap beberapaperkiraan, maka seluruh transaksi yang dipengaruhi laba periodik dan posisikeuan