SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRAKTIKUMKIE PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA IBU POSTPARTUMDosen Pembimbing : Hikmah Sobri, S.Pd., M.Kes

Disusun Oleh:

Disusun Oleh:Baik Dysa Garudiwati201310104219

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANAISYIYAH YOGYAKARTA

2014SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRAKTIKUM

KIE PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA IBU POSTPARTUM

Disusun oleh:

BAIK DYSA GARUDIWATI

201310104219

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti

Ujian Real Teaching Pada Program Studi Bidan Pendidik

Jenjang D IV STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Oleh :

Pembimbing : Hikmah Sobri, S.Pd., M.Kes Tanggal

:

Tanda Tangan:

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRAKTIKUMKIE PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA IBU POSTPARTUM

I. IDENTITAS MATA KULIAH1. Mata Kuliah

: Asuhan Kebidanan Nifas2. Program Studi

: DIII Bidan Reguler3. Kode/Bobot SKS

: BD4108/ 4 sks4. Semester

: II/ Kelompok B15. Elemen Kompetensi: Mata Kuliah Berkarya (MKB)6. Jenis Kompetensi

: Utama7. Waktu

: Rabu, 23 April 2014 (1 x 60 menit)8. Pokok Bahasan

: Kie Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)

II. STANDAR KOMPETENSIMahasiswa memiliki wawasan dan pemahaman tentang perubahan psiko,sosial dan spiritual ibu nifas hari ke 0 20 sehingga mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas.III. KOMPETENSI DASARMahasiswa mampu mempraktikkan KIE Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari) sesuai dengan prosedur dan standar pada asuhan nifas kebidanan dengan tepat dan benar sesuai dengan kasus yang dihadapi.IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSIMahasiswa dapat :

1. Memahami prinsip-prinsip atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian KIE Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)2. Mempraktekkan Kie Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)V. TUJUAN PEMBELAJARANMelalui pembelajaran praktikum di skill lab, mahasiswa diharapkan dapat :1. Memahami prinsip-prinsip atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian KIE Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)

2. Mempraktekkan Kie Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)

VI. DESKRIPSI MATERI1. Materi Perubahan Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)2. Materi masalah Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)

3. Materi kebutuhan Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)

4. KIE Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)

VII. METODE1. Metode

: Interactive learning dan Demonstrasi

2. Strategi: Role PlayVIII. MEDIA PEMBELAJARAN1. Check list 2. ScenarioIX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Komponen LangkahUraian KegiatanEstimasi Waktu

Pendahuluan 1. Memberikan salam2. Membaca doa3. Perkenalan4. Relevansi ayat al-quran

5. Menjelaskan tujuan pembelajaran6. Melakukan apersepsi10 menit

Inti 1. Menjelaskan prinsip-prinsip atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian KIE Psikologis, Sosial Dan Spiritual Pada Ibu Postpartum (0-20 hari)

2. Membagi mahasiswa menjadi berpasang-pasangan 3. Setiap mahasiswa dibagikan scenario dan diberi waktu +10 menit untuk melakukan KIE berdasarkan kasus yang ada di scenario kemudian setelah 1 pasang mahasiswa selesai akan dilanjutkan dengan pasangan mahasiswa yang lainnya.

4. Mahasiswa lain yang tidak melakukan konseling harus memperhatikan dan mengamati jalannya KIE.

5. Pengajar mengawasi dan mengamati KIE yang dilakukan oleh mahasiswa dan merujuk pada check list serta memperhatikan lingkungan sekitar dan mahasiswa agar tetap focus.

6. Setelah KIE selesai sebelum dilanjutkan ke pasangan selanjutnya, mempersilahkan mahasiswa lainnya untuk merespon dan memberikan feedback atas KIE yang telah dilakukan oleh mahasiswa.7. Melakukan evaluasi bersama mahasiswa

40 menit

Penutup1. Bersama dengan mahasiswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan.2. Merencanakan materi untuk pertemuan selanjutnya.3. Menutup pertemuan dengan doa.4. Memberi salam.10 menit

X. PENILAIANA. Jenis

Unjuk kerja (non test)B. Bentuk

Check listXI. SUMBER BELAJAR

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Helen & Jennifer. (2012). Midwifery Essentials Postnatal Volume 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hikmah, Nurul & Siti. (2011). Modul Asuhan Kebidanan IIIB (Nifas). Yogyakarta : STIKES Aisyiyah Yogyakarta.

Rahmat & Karyawati. (2013). Psikologi Untuk Bidan. Padang : Akademia Permata.

Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.Yogyakarta, 23 April 2014Dosen Pembimbing

Mahasiswa(Hikmah Sobri, S.Pd., M.Kes)

(Baik Dysa Garudiwati) LAMPIRAN MATERI

A. PANDANGAN ISLAM

Ayat Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 222:

Artinya:

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah (darah) haid adalah kotoran, maka menjauhlah kalian dari istri kalian di tempat keluarnya haid. Dan janganlah kalian mendekati mereka sampai mereka suci. Jika mereka telah bersuci maka datangilah (campurilah) mereka sesuai dengan cara yang diperintahkan Allah kepada kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan orang-orang yang menyucikan diri.Makna dari ayat tersebut bahwasanya darah nifas itu kondisinya sama dengan darah haid. Batasan waktu menjauhi dan tidak mendekati istri yang haidh/nifas adalah, { }sampai mereka suci, yaitu, darah mereka telah berhenti, maka apabila darah mereka telah berhenti, hilanglah penghalang yang berlaku saat darah masih mengalir. yat ini juga menunjukkan disyariatkannya bersuci secara mutlak, karena Allah Taala menyukai orang-orang yang bersifat dengannya (baca yang suka bersuci, ed). Itulah sebabnya, bersuci secara mutlak adalah syarat sahnya Shalat, thawaf dan bolehnya menyentuh mushaf. Juga bersuci secara maknawi seperti (mensucikan diri) dari akhlak-akhlak yang hina, sifat-sifat yang rendah dan perbuatan-perbuatan yang kotor.

I. Prinsip-prinsip Pelaksanaan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) :

Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE adalah:1. Memperlakukan klien dengan sopan baik dan ramah.

2. Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu (status, pendidikan, social, ekonomi, dan emosi) sebagaimana adanya.3. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh kehidupan sehari-hari

5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki ibu