sang starlet pelari indonesia

Upload: hotma1parulian

Post on 06-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sang Starlet Indonesia

TRANSCRIPT

Sang Starlet Pelari Indonesia Siapa sangka wanita berambut putih ini pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Starlet sudah mengenal olahraga sejak ia berusia 13 tahun. Wanita bertubuh gempal ini bercerita dengan penuh semangat saat ia pertama kali mengenal dunia atletik. Hal ini bermula dari sang mama yang menyenangi olahraga lari.Kebetulan dulu mama saya juga sukanya lari. Terus saya juga dicoba sama mama buat ikut disuruh lari akhirnya saya coba gitu pertandingan terus akhirnya saya jadi suka lari. Pertama-tama ke lapangan lari sedikit- sedikit dulu ya lama-lama ya jadi tambah kuat akhirnya sudah jadi seperti sehari-hari kita punya kegiatan. ujar Starlet.Berbagai perlombaan mulai ia ikuti sejak usia 11 tahun. Saat itu ia mengikuti perlombaan lari dalam nomor 400 meter ia langsung menjadi juara pertama dalam perlombaan tersebut. Kariernya dalam dunia olahraga dimulai di usia 13 tahun. Melihat bakat yang dimiliki Starlet. orang tuanya memasukan Starlet ke dalam klub Union Makes Strength (UMS). Dalam klub ini Starlet dilatih oleh Lellyana Chandrawijaya sang pelatih yang juga menjadi figur penting dalam karir Starlet.Atletik sudah menjadi bagian hidup yang tidak terpisahkan. Saat remaja hidup Starlet lebih banyak di lapangan untuk berlatih. Saat berumur 17 tahun Starlet bahkan sampai berlatih tiga kali sehari untuk persiapan mengikuti PON dan SEA GAMES tahun 1979. Dia punya semangat yang pantang menyerah. Starlet disiplin dan waktu untuk bermain aja dia tidak punya waktu saat remaja yang dipikirkan ya latihan latihan untuk menciptakan waktu terbaik , Ujar Marwan rekan sesama atlet atletik.Perjuangan putri dari pasangan G.F. Boer dan Phelemine Van Haven ini tidak sia-sia. Ia menciptakan rekor baru pada SEA GAMES tahun 1979 di nomor 1500 dengan waktu 4 menit 46 detik dan menjadi juara 3 di ajang tersebut.Walaupun saya nomor 3 tapi saya senang sekali Saat finis pelatih mengatakan waktu kamu segini dia menunjukkan bahwa waktu saya 10 detik melewati rekor nasional tukasnya seraya tersenyum.Dalam perjalanan kariernya juga tak lepas dari kendala. Ia mengaku dulu ia hanya mendapatkan suplemen yang terbatas dari klub saja. Vitamin yang didapatkan hanya vitamin untuk stamina tubuh saja tidak seperti sekarang sudah terdapat banyak jenis vitamin. Dulu kayak vitamin kurang diperhatikan cuman ya dari klub aja yang memperhatikan. Kita dulu hanya vitamin apa yang dikasih engran tambah darah. hemaviton kan itu umum. Bukan yang kayak sekarang yang buat tulang, susu macam-macam dulu kita kurang diperhatikan .Tidak hanya itu cedera juga menjadi kendala saat ia berkarir. Pada tahun 1976 saat ia mengikuti perlombaan POPSI (Pelajar Seluruh Indonesia) ia hampir keluar dari kompetisi tersebut karena cedera di persendian. Pada tahun 1981 ia tidak mengikuti SEA GAMES karena cedera achilles.Saat itu kaki saya ternyata achilles saya sakit akhirnya sea games saya tidak ikut padahal saya udah masuk tim karena kaki saya harus dioperasi dulu , ujar ibu dari enam anak ini.Cedera tidak mengurangi semangatnya untuk berkarya. Usai operasi ia kembali mengikuti ajang proklamaton. Ajang in merupakan ajang lari marathon dengan jarak 45 KM. Di ajang ini ia kembali menjadi juara. Di umur 21 tahun Starlet mulai bekerja sebagai karyawati di BNI 46.Di usia 24 tahun Starlet memutuskan untuk menikah dengan pria yang ia cintai yakni Samuel Makegansar. Karena menikah pula ia memutuskan untuk pensiun dari dunia olahraga. Selama 8 tahun saya jadi ibu rumah tangga total tanpa ke lapangan sama sekali, ujarnya.Setelah pensiun ia mulai hidup mandiriKehidupan saya tidak diurus lagi sama pelatih kalau dulu saya serba diurus sama pelatih makan pelatih yang cariin, uang kuliah juga pelatih yang cariin semuanya dibantu pelatih kalau sekarang saya harus cari sendiri.Pekerjaan sebagai karyawati di BNI 46 ia tinggalkan. Tetapi setelah menikah pekerjaan itu juga ia tinggalkan karena ingin fokus mengurus keluarga.Wanita kelahiran Jakarta 15 April 1962 memutuskan untuk pindah ke Papua bersama sang suami karena keadaan ekonomi yang tidak pasti. Disaat sang anak ke tiga masih berusia tiga bulan ia berangkat ke Papua dengan kapal.Waktu ke Papua saya tidak punya apa apa. Dari Jakarta saya gak ada kerjaan saat itu saya sempet sakit stress terus suami saya bilang ya udah kita pulang ke Papua aja supaya kita kerja disana. Setelah pensiun saya berhenti karena saya ibu rumah tangga jadi saya fokus urus anak sedangkan gaji suami belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga kebetulan anak saya sudah banyak, ujarnya.Di Papua mereka memulai kehidupan baru. Sang suami bekerja sebagai pegawai di PLN. Mereka tinggal di kontrakan sederhana. Pada bulan pertama mereka masih mendapat bantuan dari kakak Samuel dalam bentuk uang kontrakan dan beras. Suami saya mencari nafkah untuk bayar kontrakan sedangkan saya mencari nafkah untuk makan, ujar Starlet.Berbagai cara ia lakukan untuk dapat bertahan hidup disana. Mulai dari menjadi penjual ikat rambut hingga menjadi penjual makanan ia jalani.Saya merintis dari awal lagi jual makanan kecil kayak agar-agar terus akhirnya nasi kuning. Pinjam uang lagi hingga bisa membuka lapak di Pasar Merauke, ujar Starlet.Kerinduan pada dunia atletik sempat ia rasakan setelah ia pensiun. Awalnyanya saya senang karena sudah berkeluarga tapi di saat saya kekurangan dalam keluarga itu saya baru pikirannya ke lapangan. Karena di lapangan saya bisa ngilangin stress.Walaupun sempat berada dalam keadaan ekonomi yang sulit ia tetap optimis dalam menjalani hidup. Tuhan buka jalan apa yang kita kerjakan nih masa bayangin aja, kita cuma jualan pita aja bisa laku kalau gak Tuhan campur tangan darimana, ujar Starlet sambil tersenyum.Page 3 of 3