saku_e
DESCRIPTION
Ok here we goTRANSCRIPT
-
5/28/2018 saku_e
1/11
15Buku Saku Pemilu 2009KOMIS
I
UMU
M
PEMI LIHAN
2009PEMILIHANUMUM
Pemilu Anggota DPR, DPD danDPRD
Bagian 2
KOMISI
UMUM
P
E
MIL
IHA N
KOMIS
I
UMUM
PEM
ILIHAN
2009PEMILIHAN UMUM
-
5/28/2018 saku_e
2/11
16 Buku Saku Pemilu 2009KOMISI
UMU
MP
EM
I
LIHAN
A. Tahapan dan Jadwal Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD
Penyerahan data kependudukan
Pemuktahiran data pemilih
Penyusunan dan pengesahan DPS
Pengumuman DPS
Penyusunan dan penetapan DPT
Tahap Pendaftaran Pemilih
Partai Politik
Pengumuman pendaftaran peserta Pemilu
Pendaftaran parpol peserta Pemilu
Penelitian administrasi dan pengumuman
Verikasi Faktual
Penetapan parpol peserta Pemilu 2009
Pengumuman parpol peserta Pemilu 2009
DPR/DPRD
Pengambilan formulir calon Anggota DPR/DPRD
Pengajuan bakal calon oleh Parpol
Verikasi kelengkapan administratif
Penyampaian hasil verikasi kepada Parpol
Penyusunan dan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT)
Penetapan & pengumuman DCT Anggota DPR/DPRD
DPD
Pendaftaran calon Anggota DPD
Penelitian administratif
Verikasi faktual
Penyusunan dan penetapan Daftar Calon Tetap
Penetapan & pengumuman DCT Anggota DPD
Simulasi penyampaian hasil perhitungan suara dengan
menggunakan sistem informasi/elektronik.
Pengadaan dan distribusi surat suara.
Pengadaan DCT Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kab/Kota
Distribusi DPT dan Daftar Pemilih Tambahan
Distribusi DPT luar negeri dan Daftar Pemilih Tambahan Luar
Negeri untuk TPSLN oleh PPLN
Distribusi DCT Anggota DPR/DPRD Prov/DPRD Kab/Kota
Monitoring persiapan pemungutan suara di daerah
Pengumuman dan pemberitahuan tempat & waktu pemungutan
suara kepada pemilih & saksi oleh KPPS/KPPSLN
Penyiapan TPS/TPSLN
Pidato Ketua KPU menjelang pemungutan suara
Penetapan hasil Pemilu
KPU Kabupaten/Kota menetapkan hasil Pemilu Anggota DPRD
Kabupaten/Kota.
KPU Provinsi menetapkan hasil Pemilu Anggota DPRD Provinsi
KPU menetapkan hasil Pemilu DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota secara nasional
Peserta Pemilu dapat mengajukan permohonan pembatalan
penetapan hasil perhitungan perolehan suara oleh KPU Kepada
MK paling lama 3x24 jam sejak diumumkan penetapan perolehan
suara hasil pemilu secara nasional oleh KPU
Penetapan perolehan kursi dan calon terpilih
DPRD Kabupaten/Kota
DPRD Provinsi
Anggota DPR dan DPD
Penetapan dan pengumuman calon terpilih
Anggota DPRD Kabupaten/Kota
Anggota DPRD Provinsi
Anggota DPR dan DPD
Peresmian keanggotaan
DPRD Kabupaten/Kota
DPRD Provinsi
DPR dan DPD
Pengucapan sumpah/janji
DPRD Kabupaten/Kota
DPRD Provinsi
DPR dan DPD
Pemungutan suara
PPS mengumumkan salinan hasil dari TPS
Rekapitulasi di PPK
Rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota
Rekapitulasi di KPU Provinsi
Rekapitulasi di KPU
Tahap Pencalonan
Tahap Jelang Pemungutan dan
Penghitungan Suara Tahap Penetapan Hasil
Pemungutan Suara
Pelaksanaan kampanye
Pelaksanaan kampanye melalui pertemuan terbatas,
tatap muka, media massa cetak atau elektronik,
penyebaran bahan kampanye kepada umum Pelaksanaan kampanye melalui rapat umum
Masa tenang
Kampanye
-
5/28/2018 saku_e
3/11
17Buku Saku Pemilu 2009KOMIS
I
UMU
M
PEMI LIHAN
2009PEMILIHANUMUM
B. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
C. Pemutakhiran Data Pemilih Dan Penyusunan Daftar Pemilih
Untuk melaksanakan Pemilihan Umum tahun 2009, KPU berpedoman pada Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, Undang-UndangNomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, dan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Di samping itu KPU telah menetapkan pedoman
yang bersifat teknis untuk tiap tahapan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD. KPU juga
telah menerbitkan 51 (lima puluh satu) buah Peraturan KPU dan 29 (dua puluh sembilan)
Keputusan KPU.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum, KPU dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD
mempunyai tugas dan wewenang untuk memutakhirkan data pemilih berdasarkan data
kependudukan dan menetapkannya sebagai daftar pemilih. Dalam memutakhirkan data
pemilih, KPU merupakan pengguna akhir data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan
oleh Pemerintah. Ketentuan tersebut diatur juga di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD yaitu KPU melakukan pemutakhirandata pemilih berdasarkan data kependudukan dari Pemerintah.
Berdasarkan ketentuan Pasal 33 ayat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD yang mengamanatkan kepada KPU untuk
mengatur lebih lanjut tata cara penyusunan daftar pemilih dalam Peraturan KPU, maka KPU
mengeluarkan:
a. Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Daftar Pemilih
untuk Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD.
b. Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Daftar Pemilih di
Luar Negeri untuk Pemilu Anggota DPR.Proses penyusunan daftar pemilih yang dilaksanakan KPU berdasarkan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD yaitu KPU merencanakan,
mengkoordinir dan melaksanakan tahapan penyusunan daftar pemilih tersebut. Dimulai
dengan diterimanya Data Kependudukan dan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4)
dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah, KPU memulai tahapan penyelenggaraan Pemilu
yaitu dengan pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih.
Pemerintah melalui Departemen Dalam Negeri (Depdagri) dan Departemen Luar Negeri
(Deplu) pada hari Sabtu tanggal 5 April 2008, menyerahkan data kependudukan nasional dan
data kependudukan di luar negeri kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Sasana
-
5/28/2018 saku_e
4/11
18 Buku Saku Pemilu 2009KOMISI
UMU
MP
EM
I
LIHAN
Bhakti Depdagri lantai 3 Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta Pusat
Serah terima tersebut dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto
dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Hasan Wirayuda kepada Ketua KPU A. Haz Anshary
AZ. Data yang diserahterimakan tersebut berbentuk softcopy, yang terdiri dari data agregat
kependudukan perkecamatan (DAK2) serta data potensial penduduk pemilih Pemilu (DP4) didalam dan luar negeri. Pada hari yang sama secara serentak diserahkan juga data kependudukan
dari Pemerintahan Daerah (Pemda) kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota seluruh
Indonesia.
KPU dalam melaksanakan tahapan penyusunan Daftar Pemilih telah melaksanakan
beberapa hal sebagai berikut:
a. Pembentukan PPK, PPS dan PPDP yang membantu KPU dalam melaksanakan
pemutakhiran data pemilih.
b. Pemutakhiran data pemilih selama 3 (tiga) bulan setelah diterima data kependudukan
oleh KPU Kabupaten/Kota dibantu PPK dan PPS. Ditingkat RT/RW petugas PPS dibantuoleh PPDP ( 6 April-6 Juli 2008)
c. Pengumuman DPS oleh PPS/PPLN dibantu PPDP/PPDPLN (7 Juli-8 Agustus 2008)
d. Pengumuman DPS selama 14 (empat belas) hari oleh PPS/PPLN (9-23 Agustus 2008)
e. Menerima tanggapan dan masukan dari masyarakat dan peserta Pemilu selama 14 hari
(10-24 Agustus 2008)
f. Pengumuman Daftar Pemilih Sementara hasil perbaikan awal (DPS HP) selama 3 (tiga)
hari (25-27 Agustus 2008)
g. Penyusunan dan perbaikan DPS HP akhir oleh PPS/PPLN. DPS HP akhir disampaikan
kepada peserta pemilu di desa/kelurahan (28-30 Agustus 2008)
h. Penyampaian DPS HP akhir termasuk data pemilih oleh PPS kepada KPU Kabupaten/
Kota (31 Agustus-15 September 2008)
i. Penyusunan dan penetapan DPT oleh Kabupaten/Kota, berdasarkan DPS HP (dalam
bentuk CD disampaikan kepada peserta pemilu (1-7 Oktober 2008)
j. DPT yang dilaksanakan oleh PPLN disampaikan kepada KPU melalui kepala perwakilan
RI di luar negeri dan Departemen Luar Negeri.
k. Rekapitulasi DPT oleh KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU. DPT dilengkapi
dengan daftar pemilih tambahan sejak DPT ditetapkan paling lambat 3 (tiga) hari sebe-lum hari/tanggal pemungutan suara.
l. Komisi Pemilihan Umum menggelar rapat pleno pembahasan DPT pada tanggal 18 Ok-
tober 2008 yang diikuti oleh 33 Ketua KPU Provinsi. Terdapat tiga KPU Provinsi yang be-
lum melaporkan DPT, yaitu KPU Provinsi Sumatera Selatan, KPU Provinsi Maluku Utara
dan KPU Provinsi Papua Barat. Ketiga KPU Provinsi tersebut masih diberi kesempatan
untuk menyerahkan DPT hingga tanggal 22 Oktober 2008.
m. Pada tanggal 9 Januari 2009, KPU mengeluarkan Keputusan KPU Nomor 02/SK/KPU/
Tahun 2009 tentang Penetapan Badan Pelaksana Pemilu dan Daftar Pemilih Tetap se-
cara Nasional dalam Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2009 yang menetap-
-
5/28/2018 saku_e
5/11
19Buku Saku Pemilu 2009KOMIS
I
UMU
M
PEMI LIHAN
2009PEMILIHANUMUM
-
5/28/2018 saku_e
6/11
20 Buku Saku Pemilu 2009KOMISI
UMU
MP
EM
I
LIHAN
D. Sosialisasi dan Penyebaran Informasi Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pasal 8 ayat (1) huruf q, pasal 9
ayat (1) huruf n, pasal 10 ayat (1) huruf o, pasal 44 huruf l, pasal 47 huruf p, pasal 51 huruf k,
program/ kegiatan sosialisasi Pemilu 2009 tidak hanya dilaksanakan oleh KPU, KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota tetapi juga oleh PPK, PPLN dan PPS.
Pengertian Sosialisasi Pemilu adalah upaya memperkenalkan atau menyebarluaskan
informasi mengenai Pemilu kepada masyarakat sebagai penerima program, maupun kelompok
kan bahwa jumlah pemilih dalam negeri 169.558.775 orang, jumlah pemilih luar negeri
1.509.892 orang, jumlah total 171.068.667 pemilih.
n. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, KPU telah mengeluarkan Keputusan KPU No-mor 164/Kpts/Tahun 2009 tanggal 7 Maret 2009 tentang Perubahan Penetapan Badan
Pelaksana dan Perbaikan Rekapitulasi DPT Secara Nasional Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD, dan DPRD. yang menetapkan bahwa DPT Pemilu Anggota DPR, DPD dan
DPRD Tahun 2009 sebanyak 171.265.442 jiwa, yang terdiri dari jumlah pemilih dalam
negeri sebanyak 169.789.595 jiwa dan jumlah pemilih luar negeri sebanyak 1.475.847
jiwa.
Berkenaan dengan hal tersebut, KPU juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 607/KPU/
III/2009 tanggal 27 Maret 2009 mengenai pemeriksaan dan penelitian DPT pasca PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009. Untuk itu KPU:
a. Melaksanakan Rapat Koordinasi dengan KPU Provinsi se Indonesia
b. Menyampaikan himbauan kepada Pengawas Pemilu agar berperan aktif mengawasi dan
membantu proses pemutakhiran data pemilih
c. Melaksanakan sosialisasi melalui berbagai media, baik media cetak maupun media elek-
tronik, sosialisasi tatap muka, termasuk himbauan melalui sarana tempat ibadah, dimana
masyarakat di himbau untuk aktif mengecek namanya dalam DPS. Bagi yang belum ter-
daftar agar aktif mendaftarkan diri pada Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP)
setempat.
Sehubungan dengan adanya kegiatan penyusunan Daftar Pemilih Tetap di KPU Provinsi/
Kabupaten/Kota, maka Bawaslu, Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu
Kecamatan melakukan pengawasan atas pelaksanaan penyusunan Daftar Pemilih Sementara,
pemutakhiran daftar pemilih sementara, penyusunan daftar pemilih tetap, daftar pemilih
tambahan, dan rekapitulasi daftar pemilih tetap yang dilaksanakan oleh KPU, KPU Provinsi,
KPU Kabupaten/Kota.
-
5/28/2018 saku_e
7/11
21Buku Saku Pemilu 2009KOMIS
I
UMU
M
PEMI LIHAN
2009PEMILIHANUMUM
masyarakat lainnya serta kepada para pelaku dan instansi dan lembaga penyelenggara pemilu
semua tingkatan
Sosialisasi yang dilakukan oleh KPU beserta jajaran penyelenggara di tingkat bawah
sangat penting untuk peningkatan pemahaman, pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang pemilu. Dengan pemahaman dan pengetahuan yang tinggi, diharapkan partisipasimasyarakat dalam pemilu 2009 juga meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas.
1. Sosialisasi P
emilu 2009
a. Sosialisasi Pemilu 2009 didasarkan atas Peraturan KPU No. 23 Tahun 2008 tentang Pedo-
man Pelaksanaan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi Pemilu Anggota DPR, DPD dan
DPRD. Tujuan sosialisasi Pemilu 2009 adalah untuk menyebarluaskan kepada masyarakat
serta Parpol peserta Pemilu aturan teknis setiap tahapan menyangkut Pemilu 2009
khususnya tentang tata cara pemilihan umum calon anggota DPR, DPD dan DPRD.
b. Metode sosialisasi dilaksanakan dengan tatap muka, komunikasi media masa dan mobi-lisasi sosial.
c. Dalam metode tatap muka, KPU, KPU Provinsi, Kabupaten/Kota dan seluruh jajaran
penyelenggara dibawahnya melakukan sosialisasi melalui pertemuan, workshop, coffee
morning, diskusi, ceramah dengan seluruh stakeholder Pemilu seperti Instansi Pemer-
intah, Partai Politik, LSM, Ormas, dan pemilih secara langsung. Pertemuan tatap muka
yang dilakukan oleh KPU dengan instansi pemerintah antara lain, Kementerian Sosial,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Pertanian,
Kementerian Perikanan dan Kelautan, Kementerian ESDM, Kementerian Pertahanan,
Kementerian Kebudayan dan Pariwisata dan Kementerian Perumahan Rakyat.d. Komunikasi media masa juga dilakukan dengan penyampaian informasi melalui media
massa serta berbagai eventpers (Konferensi pers, editor forum, pers background). Metode
melalui komunikasi media massa dilakukan dengan cara penyebaran media cetak berupa
leaet, brosur, yer, spanduk, poster, stiker dll, maupun melalui media elektronik seperti
iklan layanan masyarakat, Talkshow Interaktif melalui TV dan Radio, Website dll.
e. Mobilisasi sosial merupakan kelanjutan program sosialisasi tatap muka. Strategi ini mengajak
seluruh komponen bangsa untuk terlibat dalam usaha mensukseskan pemilu. Dengan
demikian Pemilu bukan hanya menjadi pekerjaan KPU tetapi tanggung jawab seluruh bangsa
Indonesia. Mobilisasi sosial melalui Gerakan Nasional Sosialisasi Pemilu dan Partnershipdengan berbagai organisasi (kemitraan) non government organizations(NGO/LSM dan Civil
Society Organization) menjadi partnerutama KPU dalam melaksanakan mobilisasi sosial.
KPU telah melakukan MoU dengan Trans 7, TVRI, IFES, Bappenas, Kominfo, Depdagri,
RCTI, Tv One, SCTV, Trans TV, RRI, Global TV, TNI/Polri, Elshinta 68 H.
f. Above the line yaitu dengan membuat serta menayangkan PSA Pemilu DPR, DPD dan
DPRD dengan judul Tata Cara Memilih yang ditayangkan di 8 stasiun TV yaitu RCTI,
Tv One, TVRI, SCTV, TPI, Global TV, Trans TV, dan Trans 7.
g. Below the lineyaitu mendesain, mencetak dan mendistribusikan materi sosialisasi dalam
bentuk 4 desain poster, 4 leaet, 2 brosur, 2 yer, 2 jenis spanduk, dan tas kain. Jumlah
-
5/28/2018 saku_e
8/11
22 Buku Saku Pemilu 2009KOMISI
UMU
MP
EM
I
LIHAN
cetakan 600.000 eksemplar. Seluruh materi sosialisasi baik Pemilu Anggota DPR, DPD
dan DPRD maupun Pemilu Presiden/Wakil Presiden didistribusikan ke-33 KPU Provinsi
dan 471 KPU kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
i. Bimbingan Teknis pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Anggota DPR, DPD, dan
DPRD bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai tata cara teknis pemung-utan dan penghitungan suara Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2009 kepada
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota agar KPU Kabupaten/Kota dapat memberikan
sosialisai dengan baik pada tingkat PPK/PPS. Untuk selanjutnya PPK/PPS dapat memberi-
kan sosialisasi kembali pada tingkat KPPS, sehingga pemungutan dan penghitungan suara
yang dilakukan pada tingkat TPS yang dilakukan oleh KPPS dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
Kegiatan sosialisasi Pemilu 2009 yang sudah dilaksanakan KPU pada Pemilu Anggota
DPR, DPD dan DPRD 2009 antara lain:
1. LaunchingGerakan Nasional Sosialisasi Pemilu 2009 di Istana Negara bersama PresidenSBY Juni 2008.
2. Pembuatan peraturan KPU Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pedoman Sosialisasi dan
Penyampaian Informasi Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD dan Peraturan KPU
Nomor 40 Tahun 2008 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu Anggota DPR, DPD
dan DPRD dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden.
3. Sosialisasi Undang-Undang dan Juklak/Juknis Pemilu.
4. LaunchingPeraturan KPU Nomor 19 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampa-
nye Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD pada Juli 2008.
5. Deklarasi kampanye damai 12 Juli 2008.
6. Pembagian zona kampanye.
7. Pencetakan suara KPU, leaet, poster, standing banner.
8. Sosialisasi program/kegiatan tahapan Pemilu 2009.
9. Sosialisasi pendaftaran, verikasi dan penetapan Partai Politik.
10. Sosialisasi pendaftaran, penelitian dan penetapan peserta Pemilu perseorangan untuk
pemilihan Umum anggota DPD.
11. Sosialisasi penetapan daftar pemilih Pemilu 2009 (Daftar Pemilih Sementara, Daftar Per-
baikan Pemilih Tambahan, dan Daftar Pemilih Tetap).
12. Sosialisasi penetapan anggota KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK dan PPS.
13. Sosialisasi daerah pemilihan dan alokasi kursi anggota DPR, dan DPRD.
2. Media Center Sebagai Pusat Informasi Pemilu.
Tujuan pendirian pusat informasi Media Center adalah menyiapkan akses yang cepat
dan mudah bagi publik dan wartawan (cetak/elektronik) untuk memperoleh data/info yang
terkini, akurat, objektif dan faktual tentang kegiatan KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/
Kota, PPK, PPS, KPPS dan KPPSLN.
-
5/28/2018 saku_e
9/11
23Buku Saku Pemilu 2009KOMIS
I
UMU
M
PEMI LIHAN
2009PEMILIHANUMUM
Strategi yang dilakukan adalah:
a. Menyajikan data terkini pada website KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
(meningkatkan kemudahan dalam mengakses informasi); menggunakan jaringan dalam
setiap diseminasi informasi sehingga informasi tersebar cepat dan merata.
b. Menyiapkan ruang yang nyaman dan fasilitas komputer, telepon dan internet untukpewarta.
c. Membangun hot line service/call center.
Berbagai event
di Media Center antara lain:
a. Press conference(konferensi pers), suatu pertemuan khusus dengan pihak media yang
bersifat resmi dan dijalankan oleh Biro Teknis/Hupmas KPU sebagai fasilitator dalam
rangka menjelaskan suatu rencana, program atau permasalahan tertentu terkait Pemilu
dan KPU.
b. Press reception (resepsi pers), event ini lebih bersifat santai dimana berfungsi untukpeningkatan kualitas hubungan antara KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dan
media massa.
c. Press briefng(penjelasan pers), mirip sebuah diskusi atau dialog, dimana didalamnya ter-
dapat jumpa pers. Pada event ini, KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota bisa
memaparkan secara komprehensif program-program sosialisasi dan rencana kerjanya
serta informasi penting tentang Pemilu yang wajib diketahui masyarakat.
d. Trainning of journalist(pelatihan bagi wartawan), merupakan kegiatan yang bertujuan un-
tuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman wartawan tentang KPU/KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota dan penyelenggaraan Pemilu secara komprehensif.e. Media visit(kunjungan ke Media), yakni, kegiatan Hupmas KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota beserta komisioner untuk mengunjungi kantor redaksi. Selain bersila-
turahmi, tujuan kunjungan adalah mengetahui proses manajemen redaksi media massa.
Sedangkan kontak tidak resmi dengan pihak media masa dapat dilakukan:
a. Press statementatau keterangan pers, dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja oleh
anggota KPU bahkan melalui telepon dan SMS. Press statementbiasanya diberikan jika
ada hal-hal yang tidak jelas mengenai Pemilu yang beredar di masyarakat. Press statement
juga merupakan bentuk sosialisasi singkat KPU ke masyarakat.b. Press interview (tanya jawab dengan pers), biasanya inisiatif dari pihak media massa se-
telah terlebih dahulu melakukan perjanjian dengan narasumber. Wawancara yang berisi
informasi seputar Pemilu dan KPU serta hal-hal ihwal mengenai Pemilu 2009. Informasi
ini juga merupakan bentuk sosialisasi KPU kepada masyarakat dan meningkatkan penge-
tahuan masyarakat.
3. Sosialisasi Tanda contreng.
Masalah contreng ini secara umum tercantum dalam pasal 153 UU Nomor 10 Tahun
-
5/28/2018 saku_e
10/11
24 Buku Saku Pemilu 2009KOMISI
UMU
MP
EM
I
LIHAN
2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD. Namun, secara teknis masalah ini diatur
lebih lanjut dalam Peraturan KPU Nomor 35 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan
dan Penghitungan Suara di TPS. Pemberian suara untuk Pemilu anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota, pemilih memberi tanda satu kali pada surat suara. Pemilih tidak
boleh membubuhkan tulisan dan/atau catatan lain pada surat suara. Surat suara yang terdapattulisan dan/atau catatan dinyatakan tidak sah. Pemerintah kemudian mengeluarkan Perpu
Nomor 1 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu
Anggota DPR, DPD dan DPRD, apabila ditemukan lebih dari satu kali tanda contreng, suara
tersebut dinyatakan sah secara hukum.
4. Hambatan dalam Sosialisasi Pemilu Tahun 2009.
Hambatan-hambatan sosialisasi 2009 adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya dana sosialisasi.
2. Terbatasnya waktu yang tersedia untuk pembuatan materi sosialisasi.3. Terbatasnya waktu untuk distribusi materi sosialisasi.
E. Pendaftaran dan Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2009
Dalam menyeleksi parpol peserta pemilu, KPU dituntut bisa mempertemukan dua
kepentingan. Pertama, kepentingan partai sebagai peserta Pemilu dengan membangun
kehidupan kepartaian yang sehat. Kedua, tujuan pemilu itu sendiri sebagai upaya menciptakan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat yang berkualitas. Saling keterkaitan sistematik antara
sistem kepartaian, sistem pemilu, dan sistem pemerintahan menuntut adanya kehidupan
kepartaian yang mampu menampung keberagaman masyarakat. Inilah tujuan kemasyarakatan
dan kenegaraan yang berwawasan kebangsaan. Tidak semua parpol yang terdaftar dan lolos
verikasi oleh Kementerian Hukum dan HAM langsung mengikuti Pemilu 2009. UU Nomor
10 Tahun 2008 menetapkan aturan dan persyaratan bagi parpol untuk dapat menjadi peserta
pemilu 2009.
Menteri Hukum dan HAM mengatur tentang verikasi Partai Politik, KPU telah melakukan
penerimaan pendaftaran Parpol sebanyak 62 Partai Politik. Setelah dilakukan verikasiadministratif dan faktual. Dari 62 Partai Politik yang mendaftar, KPU telah menetapkan 40
Partai Politik Peserta Pemilu 2009, dengan rincian 34 Parpol Tingkat Nasional dan 6 Parpol
Lokal Aceh. (Keputusan KPU Nomor 149/SK/Tahun 2008)
Dengan memperhatikan Putusan MK Nomor 12/PUU-VI/2008 tanggal 10 Juli 2008 dan
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Nomor 104/G/2008/PTUN-JKT tanggal 13
Agustus 2008, pada 16 Agustus 2008 KPU telah menetapkan Keputusan Nomor 208/SK/KPU/
Tahun 2008 tentang Perubahan Keputusan KPU Nomor 149/SK/KPU/Tahun 2008 yang me-
netapkan 4 (empat) Partai Politik tambahan, sehingga jumlah Partai Politik Peserta Pemilu 2009
yang semula berjumlah 40 menjadi 44 Partai Politik Peserta Pemilu 2009, yang terdiri dari:
-
5/28/2018 saku_e
11/11
25Buku Saku Pemilu 2009KOMIS
I
UMU
M
PEMI LIHAN
2009PEMILIHANUMUM
a. 7 Partai Politik peserta Pemilu Tahun 2004 yang telah memenuhi syarat menjadi peserta
Pemilu Tahun 2009, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 315 UU Nomor 10 Tahun 2008;
b. 9 (sembilan) Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2004 yang telah memenuhi syarat men-
jadi Peserta Pemilu Tahun 2009, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 316 huruf d UU
Nomor 10 Tahun 2008;c. 18 (delapan belas) Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2004 yang telah memenuhi syarat
menjadi Peserta Pemilu Tahun 2009, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 316 huruf e UU
Nomor 10 T
ahun 2008;
d. 6 (enam) Partai Politik Lokal di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
e. 4 (empat) Partai Politik hasil Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 12/PUU-
VI/2008 tanggal 10 Juli 2008.
F. Prol Partai Politik, Anggota DPR, DPD dan DPRD
Peserta Pemilu 2009
Pada tanggal 8 Juli 2008, KPU mengumumkan 38 Partai Politik (Parpol) berskala nasional
sebagai Peserta Pemilu 2009 dan mengumumkan 6 Partai Politik lokal yang lulus verikasi
faktual di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang ikut berkompetisi untuk memilih
DPRA. Dari 38 nama parpol 16 Parpol di antaranya adalah parpol peserta Pemilu 2004 yang
memenuhi ketentuan pasal 315 dan 316 huruf d Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD.
Untuk Provinsi Aceh Nanggroe Aceh Darussalam dari 10 Parpol lokal yang diverikasifaktual, 6 parpol lolos sebagai peserta Pemilu Anggota DPRA dan DPRK tahun 2009 yaitu:
1. Partai Aceh (PA)
2. Partai Aceh Aman Seujahtera (PAAS)
3. Partai Bersatu Atjeh (PBA)
4. Partai Daulat Atjeh (PDA)
5. Partai Rakyat Aceh (PRA)
6. Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA)
Setelah ditetapkan sebagai peserta pemilu 2009, KPU mengundi nomor urut Parpol dandiumumkan sebagai peserta Pemilu 2009 pada Rabu, 9 Juli 2008. Tiga hari setelah diumumkan
sebagai peserta pemilu yaitu tanggal 12 Juli 2008, ke-44 Parpol tersebut dapat memulai
melakukan kampanye kecuali kampanye dalam bentuk rapat umum.