rumah sakit umum pusat (rsup) surakarta
TRANSCRIPT
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SURAKARTA Jalan Profesor Dokter R. Soeharso No. 28 Surakarta 57144 Telepon/Faksimile 0271-713055/720002
surat elektronik: [email protected]; [email protected]
ii LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan hidayah-Nya, sehingga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta
(RSUP) Surakarta tahun 2020 dapat diselesaikan.
LAKIP RSUP Surakarta tahun 2020 ini disusun dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden
Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP RSUP
Surakarta merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dibebankan kepada RSUP Surakarta selama kurun waktu 2020. Selain itu, laporan ini disusun
sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan
instansi pemerintah yang baik dan bersih (Good Corporate and Clean Government).
LAKIP RSUP Surakarta disusun mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
LAKIP RSUP Surakarta ini memuat pencapaian atas Perjanjian Kinerja RSUP Surakarta
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI yang menyelenggarakan tugas pokok melaksanakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna dengan keunggulan di bidang penyakit paru, sebagaimana
diamanatkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 61 Tahun 2019.
Semoga penyusunan LAKIP ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam upaya
pengembangan RSUP Surakarta kedepan.
Surakarta, Januari 2021
Direktur,
dr. Jamilatun Rosidah, MM NIP.197705032005012002
iii LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
menuntut pelaksanaan kegiatan di setiap lingkungan instansi pemerintahan yang transparan,
akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Setiap pelaksanaan kegiatan di satuan kerja
pemerintah, utamanya di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI harus dilaporkan secara berkala, termasuk pelaksanaan kegiatan di RSUP
Surakarta.
Pengukuran terhadap berbagai indikator yang telah ditetapkan RSUP Surakarta selama
tahun 2020 memberikan hasil yang beragam, sebagaian besar indikator telah mencapai bahkan
melebihi dari target yang ditetapkan. Meskipun, masih tetap ada beberapa indikator yang tidak
bisa mencapai target yang telah ditetapkan diawal tahun 2020. Secara keseluruhan, pencapaian
indikator kinerja utama yang telah ditetapkan selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Sasaran Strategis/program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi
1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan;
1. POBO Persen 38% 60,73%
2. Audit Keuangan WTP WTP WTP
2. Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional;
3. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)
Persen 85% 83,71%
3. Terwujudnya pelayanan kesehatan "beyond experience" (melebihi ekpektasi);
4. Persentase Kepuasan Pasien
Persen >90% 85,88%
5. Persentase respon terhadap komplain
Persen 100% 100%
4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;
6. Nett Death Rate Permil ≤2‰ ≤2‰
5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pedidikan, pelatihan dan penelitian;
7. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama
PKS 27 27
8. Jumlah penelitian terpublikasi
Kegiatan 1 0
9. Jumlah pelatihan terakreditasi
Kegiatan 1 0
6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;
10. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan
Institusi 4 6
7. Terwujudnya RS yang terakreditasi;
11. Pencapaian Akreditasi SNARS
Pencapaian Persiapan Prsiapan
8. Terwujudnya sistem tatakelola RS yang transparan dan akuntabel;
12. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi
CP 17 17
13. Persentase tindaklanjut temuan audit
Persen 100 100%
iv LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Sasaran Strategis/program Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi
9. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;
14. Perijinan terselesaikan
Terbitnya ijin
operasional RS Kelas C
Ijin
operasional
RS Kelas C
terbit
10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;
15. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam
Persen 28% 21,43%
11. Terwujudnya sistem informasi RS yang terintegrasi;
16. Persentase sistem IT terintegrasi
Persen 50% 50%
12. Terwujudnya sarana
dan prasarana sesuai dengan standard RSU kelas B.
17. Persentase Tingkat
keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment Effectiveness/OEE)
Persen 40% 40,67%
Dari 17 indikator kinerja utama yang ada, tercapai sebanyak 12 indikator dan belum
tercapai sebanyak 5 indikator, yaitu:
1) Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)
2) Persentase Kepuasan Pasien
3) Jumlah penelitian terpublikasi
4) Jumlah pelatihan terakreditasi
5) Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam
Alokasi anggaran RSUP Surakarta tahun anggaran 2020 adalah sebesar
Rp55,956,965,000,- dengan rincian bersumber dari Rupiah Murni Rp42.120.933.000,- dan
bersumber dari BLU Rp13.836.032.000,-. Realisasi penyerapan anggaran pada tahun 2020
sebesar Rp50.206.865.468,- atau mencapai 89,72% dari alokasi anggaran sebesar
Rp55,956,965,000,-.
Sementara Pendapatan RSUP Surakarta tahun 2020 dari PNBP berdasarkan data cash
basis berjumlah Rp17.197.821.444,- atau sebesar 127,52% dari target penerimaan yang
ditetapkan di tahun 2020 sebesar Rp13.836.032.000,-.
Secara fisik seluruh output kegiatan telah tercapai sehingga alokasi anggaran yang tidak
terserap merupakan efisiensi kegiatan.
v LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar belakang ....................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 2
C. Tugas pokok dan fungsi ............................................................................. 2
D. Sistematika penulisan .............................................................................. 7
BAB II PROGRAM KERJA DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................ 8
A. Program Kerja Tahun 2020......................................................................... 9
B. Perjanjian Kinerja ................................................................................... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................ 12
A. Capaian Kinerja Organisasi ........................................................................ 12
B. Analisis Capaian Kinerja ............................................................................ 13
C. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ............................................... 33
1. Sumber Daya Manusia ......................................................................... 33
2. Sumber Daya Anggaran ........................................................................ 34
D. Sumber Daya ........................................................................................ 35
1. Sumber Daya Manusia ......................................................................... 35
2. Sumber Daya Anggaran ........................................................................ 36
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ......................................................... 38
E. Realisasi Anggaran .................................................................................. 39
1. Realisiasi Pelaksanaan Anggaran 2020 ...................................................... 39
2. Realisiasi Pendapatan Tahun 2020 .......................................................... 40
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 41
A. Kesimpulan ........................................................................................... 41
B. Rencana Tindak Lanjut ............................................................................. 42
LAMPIRAN
vi LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perjanjian Kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 ............................................. 11
Tabel 2. Target dan Realisasi atas Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2020 .......... 12
Tabel 3. Pegawai RSUP Surakarta berdasar status kepegawaian 2019-2020 ........................ 35
Tabel 4. Jumlah PNS RSUP Surakarta berdasarkan Jabatan ......................................... 35
Tabel 5. PNS RSUP Surakarta berdasarkan Golongan ................................................. 35
Tabel 6. PNS RSUP Surakarta berdasarkan Usia ....................................................... 36
Tabel 7. PNS RSUP Surakarta berdasarkan Pendidikan ............................................... 36
Tabel 8. Anggaran RSUP Surakarta berdasar Kegiatan ............................................... 38
Tabel 9. Perkembangan Barang Milik Negara Tahun 2020 ........................................... 38
Tabel 10. Realisasi Anggaran RSUP Surakarta Tahun 2020 .......................................... 39
Tabel 11. Rincian Pendapatan RSUP Surakarta Tahun 2020 ......................................... 40
Tabel 12. Rekapitulasi Capaian IKU Tahun 2020 ...................................................... 41
1 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
PENDAHULUAN BAB I
A. Latar Belakang
Sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surakarta diawali dengan
dibentuknya BP4 Surakarta. Dalam perkembangannya, BP4 Surakarta kemudian berubah
nama menjadi Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta. Tahun 2011,
BBKPM Surakarta mengalami perpindahan menjadi Unit Pelaksana Teknis Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan melalui Surat Penyerahan dari Direktur Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat Nomor OT.01.01/BI.4/274/2011 tanggal 26 Januari 2011. Terbitnya
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2354/MENKES/PER/XI/2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 532/MENKES/PER/IV/2007 meneguhkan keberadaan
BBKPM Surakarta berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan secara
teknis fungsional dibina oleh Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan. Seiring dengan
perubahan struktur organisasi di lingkungan Kementerian/Lembaga, pada tahun 2017
terbit Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan. Dalam peraturan tersebut, Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan berganti nama menjadi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, dengan
adanya perubahan tersebut terhitung tanggal 1 Januari 2018 BBKPM Surakarta berada
dibawah koordinasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Terbitnya Peraturan Menteri Nomor 61 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta menjadi landasan bagi perubahan status organisasi
BBKPM Surakarta menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta.
Sebagai instansi pemerintah dibawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, RSUP Surakarta berkewajiban untuk memper-
tanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Kewajiban tersebut dijabarkan
dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja. Pelaporan kinerja
atau LAKIP dimaksudkan untuk mengevaluasi dan mengkomunikasikan capaian kinerja
RSUP Surakarta dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian
tujuan dan sasaran. LAKIP juga menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja
yang dicapai sehingga kinerja ke depan dapat dilaksanakan secara lebih produktif, efektif
dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan
maupun koordinasi pelaksanaannya. Penyusunan LAKIP RSUP Surakarta juga dimaksudkan
untuk mengaplikasikan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar
penting pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance).
2 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Tahun 2020, adalah tahun pertama dari rangkaian 5 tahun pelaksanaan Rencana
Strategis Bisnis RSUP Surakarta periode 2020-2024. Pada tahun pertama ini, harus
diletakkan landasan yang kokoh dalam pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka
mencapai visi yang ingin dicapai selama 5 tahun yaitu menjadi Rumah Sakit Umum Pusat
kelas B pada tahun 2024. LAKIP RSUP Surakarta disusun mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Keputusan Direktur Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.02.04/I/1568/12 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelaksana
Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan LAKIP adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan
misi RSUP Surakarta.
Tujuan penyusunan LAKIP adalah menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja
kegiatan dan sasaran RSUP Surakarta. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian
dirumuskan beberapa rekomendasi. Diharapkan rekomendasi yang dihasilkan ini dapat
menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi untuk
meningkatkan kinerja RSUP Surakarta.
C. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 61 tahun 2019 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surakarta, tugas pokok RSUP Surakarta
adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSUP Surakarta menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana program dan anggaran;
2. Pengelolaan pelayanan medis;
3. Pengelolaan pelayanan penunjang medis;
4. Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis;
5. Pengelolaan pelayanan keperawatan;
6. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang
7. Pelayanan kesehatan;
8. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan
9. Penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan;
3 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
10. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
11. Pengelolaan sumber daya manusia;
12. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
13. Pelaksanaan kerja sama;
14. Pengelolaan sistem informasi;
15. Pelaksanaan urusan umum; dan
16. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
Selain menyelenggarakan fungsi diatas, RSUP Surakarta menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan keunggulan di bidang penyakit paru.
Susunan Organisasi RSUP Surakarta terdiri atas:
1. Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan pelayanan medis. keperawatan, penunjang medis, dan penunjang
nonmedis.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang
menyelenggarakan fungsi:
a. Pengelolaan pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis, dan penunjang
nonmedis; dan
b. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang
pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis, dan penunjang nonmedis.
Bidang Pelayanan dan penunjang Kesehatan terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan Medik
Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan dan
pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang
pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.
b. Seksi Pelayanan Keperawatan
Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan
dan pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang
pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.
c. Seksi Pelayanan Penunjang
Seksi Pelayanan Penunjang mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan
dan pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang
pelayanan penunjang medis dan penunjang nonmedis.
4 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
2. Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Negara
Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan keuangan dan
barang milik negara, pengelolaan sisteminformasi,dan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik
Negara menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran;
b. Pelaksanaan urusan perbendaharaan;
c. Pelaksanaan anggaran;
d. Pelaksanaan urusan akuntansi;
e. Pengelolaan barang milik negara;
f. Pengelolaan sistem informasi; dan
g. Pemantauan, dan evaluasi, dan pelaporan.
Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Negara terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi
Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan sistem informasi,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
b. Subbagian Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran
Subbagian Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas
melakukan urusan perbendaharaan dan pelaksanaan anggaran.
c. Subbagian Akuntansi dan Barang Milik Negara
Subbagian Akuntansi dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan urusan
akuntansi dan pengelolaan barang milik negara.
3. Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum
Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan,
dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan, dan urusan hukum,
organisasi, hubungan masyarakat, kerja sama, dan umum.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan urusan administrasi sumber daya manusia;
b. pelaksanaan perencanaan sumber daya manusia;
5 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
c. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia;
d. pelaksanaan kesejahteraan sumber daya manusia;
e. pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan;
f. pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang
pelayanan kesehatan;
g. pelaksanaan urusan hukum;
h. penataan organisasi dan tata laksana;
i. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
j. pelaksanaan urusan kerja sama;
k. pelaksanaan urusan tata usaha dan kearsipan;
l. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum terdiri dari:
a. Subbagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Pelatihan
Subbagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas
melakukan urusan administrasi, perencanaan, pengembangan, pembinaan, dan
kesejahteraan sumberdaya manusia dan pengelolaan pendidikan, pelatihan,
penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan
kesehatan.
b. Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan hukum, organisasi dan tata
laksana, hubungan masyarakat, kerja sama, kemitraan, tata usaha, kearsipan,
rumah tangga, dan perlengkapan.
4. Struktur Organisasi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Surakarta, struktur organisasi RSUP Surakarta terdiri
dari:
a. Direktur
b. Dewan Pengawas
c. Satuan Pemeriksa Internal
d. Kepala Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang membawahi:
1) Kepala Seksi Pelayanan Medik
2) Kepala Seksi Keperawatan
3) Kepala Seksi Pelayanan Penunjang
6 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
e. Kepala Bagian Perencanaan, Keuangan dan Barang Milik Negara membawahi:
1) Kepala Subbagian Perencanaan dan Evaluasi
2) Kepala Subbagian Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran
3) Kepala Subbagian Akuntansi dan Barang Milik Negara
f. Kepala Bagian SDM, Pendidikan dan Umum membawahi:
1) Kepala Subbagian SDM, Pendidikan dan Pelatihan
2) Kepala Subbagian Umum
g. Kelompok Staf Medis
h. Kepala Instalasi
i. Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 1.
Struktur Organisasi RSUP Surakarta berdasar Permenkes Nomor 61 Tahun 2019
7 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 adalah
sebagai berikut:
Kata Pengantar
Ikhtisar Eksekutif
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
Bab I disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis
organisasi serta permasalahan utama
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Dalam Bab II dijelaskan mengenai rencana strategi dan rencana kinerja. Pada bab ini juga
disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator kinerja yang
akan dilaksanakan tahun 2020 dalam rangka pencapaian visi dan misi RSUP Surakarta
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam Bab III diuraikan pengukuran kinerja, sumber daya manusia dan sumber daya
anggaran yang menggambarkan kekuatan yang dimiliki, evaluasi dan analisis akuntabilitas
kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan,
hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif dan
perbaikan yang akan diambil.
BAB IV. PENUTUP
Dalam Bab IV diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di
masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
8 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
PROGRAM KERJA DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II
Pada periode 2020-2024, RSUP Surakarta telah menetapkan visinya sesuai dengan
Rencana Strategis Bisnis yaitu:
Adapun misi RSUP Surakarta adalah:
Berdasar perumusan visi dan misi RSUP Surakarta diatas, maka dirumuskan lebih lanjut
mengenai sasaran strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi, yaitu:
1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost efectiveness pelayanan;
2. Terwujudnya peningkatan capaian indicator kesehatan nasional;
3. Terwujudnya pelayanan kesehatan “beyond experience” (melebihi ekpektasi);
4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;
5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pendidikan, pelatihan
dan penelitian;
6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;
7. Terwujudnya rumah sakit yang terakreditasi;
8. Terwujudnya sistem tatakelola rumah sakit yang transparan dan akuntabel;
9. Terwujudnya status institusi BBKPM menjadi RS Umum Pusat;
10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;
11. Terwujudnya sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi;
12. Terwujudnya sarana dan prasarana sesuai dengan standar RSU kelas B.
V I S I
“MENJADI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT KELAS B PADA TAHUN 2024 “
M I S I
1. Melaksanakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis yang baik dengan
pelayanan unggulan respirasi terpadu;
2. Mengembangkan sumber daya manusia yang unggul;
3. Melengkapi sarana dan prasarana sesuai standar;
4. Mengembangkan upaya kesehatan masyarakat.
9 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
A. Program Kerja Tahun 2020
Untuk mewujudkan VISI dan MISI RSUP Surakarta maka dipastikan langkah-langkah
strategi diarahkan untuk mencapai target indikator kinerja utama (Key Performance
Indicators/KPI). Dari 14 sasaran strategik, RSUP Surakarta mempunyai 17 indikator
kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) sebagai berikut:
1) POBO
2) Audit Keuangan
3) Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)
4) Persentase Kepuasan Pasien
5) Persentase respon terhadap complain
6) Nett Death Rate
7) Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama
8) Jumlah penelitian terpublikasi
9) Jumlah pelatihan terakreditasi
10) Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan
11) Pencapaian Akreditasi SNARS
12) Jumlah Clinical Pathway terpenuhi
13) Persentase tindaklanjut temuan audit
14) Perijinan terselesaikan
15) Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam
16) Persentase sistem IT terintegrasi
17) Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment
Effectiveness/OEE)
Untuk mewujudkan 17 indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) RSUP
Surakarta terseut, ditetapkan program kerja strategis yang bersifat pemantapan, perbaikan
dan pengembangan. Program kerja strategis tersebut adalah:
1) Efisiensi BHP
2) Efisiensi belanja operasional
3) Monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran
4) Laporan keuangan yang akuntabel
5) Monitoring dan evaluasi logistic
6) Tertib pengelolaan BMN
7) Penguatan system pelayanan TB dan TB MDR
8) Pegembangan system marketing RS
9) Penerapan service excellent
10 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
10) Penguatan system pelayanan
11) Peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan
12) Publikasi hasil penelitian
13) Pemenuhan standar akreditasi penyelenggaraan pelatihan
14) Peningkatan jejaring pendidikan dan pelayanan
15) Pendampingan akreditasi
16) Implementasi clinical pathway sesuai pelayanan
17) Pengelolaan tindak lanjut temuan audit
18) Pemenuhan dokumen ijin oprasional RS
19) Pendidikan dan pelatihan kesehatan dan non kesehatan
20) Diklat pimpinan
21) Pendidikan lanjut pegawai
22) Pengembangan SIMRS terintegtrasi
23) Perwujudan IKT RS
24) Pemeliharaan peralatan dan mesin
25) Pemeliharaan prasarana gedung/bangunan
26) Pemeliharaan jaringan
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja merupakan amanat dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima
amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur
tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Dalam hal ini, perjanjian kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 merupakan pernyataan
komitmen antara Direktur RSUP Surakarta dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan untuk mencapai target-target yang tertera dalam Rencana
Strategis Bisnis 2020-2024.
RSUP Surakarta telah menyusun perjanjian kinerja tahun 2020 sesuai dengan kedudukan,
tugas dan fungsinya. Perjanjian kinerja ini telah mengacu pada Rencana Strategis Bisnis
RSUP Surakarta periode 2020-2024.
11 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Tabel 1 Perjanjian Kinerja RSUP Surakarta tahun 2020
SASARAN STRATEGIS/PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan;
1. POBO 38%
2. Audit Keuangan WTP
2. Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional;
3. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)
85%
3. Terwujudnya pelayanan kesehatan "beyond experience" (melebihi ekpektasi);
4. Persentase Kepuasan Pasien >90%
5. Persentase respon terhadap komplain
100%
4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;
6. Nett Death Rate ≤2‰
5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pedidikan, pelatihan dan penelitian;
7. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama
27
8. Jumlah penelitian terpublikasi 1
9. Jumlah pelatihan terakreditasi 1
6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;
10. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan
4
7. Terwujudnya RS yang terakreditasi; 11. Pencapaian Akreditasi SNARS Persiapan
8. Terwujudnya sistem tatakelola RS yang transparan dan akuntabel;
12. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi
17
13. Persentase tindaklanjut temuan audit
100%
9. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;
14. Perijinan terselesaikan
Terbitnya ijin
operasional RS Kelas C
10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;
15. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam
28%
11. Terwujudnya sistem informasi RS yang terintegrasi;
16. Persentase sistem IT terintegrasi
50%
12. Terwujudnya sarana dan prasarana sesuai dengan standard RSU kelas B.
17. Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment Effectiveness/OEE)
40%
12 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
AKUNTABILITAS KINERJA BAB III
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Surakarta, merupakan bentuk pertanggungjawaban
kinerja berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2020. Pada bab
ini akan diuraikan pengukuran, evaluasi dan analisis kinerja BBKPM Surakarta selama tahun
2020, keberhasilan yang dicapai maupun permasalahan terkait, beserta rekomendasi untuk
peningkatan kinerja di masa mendatang.
Pengukuran tingkat capaian kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 dengan realisasinya. Berikut disampaikan
tingkat capaian kinerja RSUP Surakarta tahun 2020 berdasarkan hasil pengukurannya
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran dan analisis pencapaian kinerja bertujuan untuk mendapat informasi
mengenai masing-masing sasaran dan indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan
untuk mengetahui kinerja RSUP Surakarta apabila dibandingkan dengan target yang ingin
dicapai dan ditetapkan di awal tahun. Pencapaian atas target dan realisasi seluruh
indikator pada tahun 2020 ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 2. Target dan Realisasi atas Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2020
Sasaran Strategis/program Indikator Kinerja Utama Target Realisasi
1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan;
1. POBO 38% 60,73%
2. Audit Keuangan WTP WTP
2. Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional;
3. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)
85% 83,71%
3. Terwujudnya pelayanan kesehatan "beyond experience" (melebihi ekpektasi);
4. Persentase Kepuasan Pasien >90% 85,88%
5. Persentase respon terhadap komplain
100% 100%
4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;
6. Nett Death Rate ≤2‰ ≤2‰
5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pedidikan, pelatihan dan penelitian;
7. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama
27 27
8. Jumlah penelitian terpublikasi 1 0
9. Jumlah pelatihan terakreditasi 1 0
6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;
10. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan
4 6
13 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Sasaran Strategis/program Indikator Kinerja Utama Target Realisasi
7. Terwujudnya RS yang terakreditasi;
11. Pencapaian Akreditasi SNARS Persiapan Persiapan
8. Terwujudnya sistem tatakelola RS yang transparan dan akuntabel;
12. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi
17 17
13. Persentase tindaklanjut temuan audit
100% 100%
9. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;
14. Perijinan terselesaikan
Terbitnya ijin
operasional RS Kelas C
Ijin operasional sudah terbit
10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;
15. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembang-an kompetensi ≥ 20 jam
28% 21,43%
11. Terwujudnya sistem informasi RS yang terintegrasi;
16. Persentase sistem IT terintegrasi
50% 50%
12. Terwujudnya sarana dan prasarana sesuai dengan standard RSU kelas B.
17. Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment Effectiveness/ OEE)
40% 40,67%
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
1. Sasaran Terwujudnya Kemandirian Finansial Dan Cost Effectiveness Pelayanan
Sasaran pertama dalam rangka mencapai visi yang hendak dicapai RSUP Surakarta
adalah Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan. Dalam
rangka mengetahui pencapaian keberhasilan sasaran tersebut, RSUP Surakarta telah
menetapkan indikator kinerja utama yaitu:
a. Rasio POBO
Rasio POBO merupakan perbandingan antara pendapatan PNBP dibagi dengan biaya
operasional. Sedangkan pengertian dari pendapatan PNBP merupakan pendapatan
yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada
masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan
pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak
berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan
yang berasal dari APBN.
1) Kondisi yang dicapai
Rasio pendapatan operasional dibanding biaya operasional (POBO) RSUP
Surakarta tahun 2020 sebesar 60,73%. Artinya efisiensi biaya yang dikeluarkan
RSUP Surakarta hanya sebesar 60,73%. Dibanding dengan target yang telah
ditetapkan sebesar 38%, maka pencapaian indikator POBO telah melebihi dari
target yang ditetapkan.
14 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Dengan tercapainya rasio POBO ini, RSUP Surakarta ikut mendorong
pertumbuhan ekonoi nasional.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Rasio pendapatan operasional dibanding biaya operasional tahun 2020
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Pada tahun 2019,
POBO sebesar 42,3%, sedangkan tahun 2020 pencapaian indikator POBO adalah
sebesar 60,73%.
3) Permasalahan yang dihadapi
Dengan adanya pandemik covid-19, pendapatan RSUP Surakarta mengalami
peningkatan yang signifikan. Kunjungan pasien umum dan BPJS berkurang
drastis, tetapi disisi lain pendapatan dari klaim pelayanan Covid-19 membantu
memenuhi target pendapatan. Permasalahan akan timbul ketika pandemik
Covid-19 berakhir tetapi jumlah kunjungan pasien belum pulih. Maka perlu
alternatif lain untuk meningkatkan kunjungan pasien sehingga target
pendapatan tahun selanjutnya dapat tercapai;
4) Usul pemecahan masalah
Terhadap kendala dan permasalahan yang muncul tersebut diusulkan beberapa
usulan pemecahan masalah, diantaranya:
a) Peningkatan promosi dan pemasaran terkait perubahan BBKPM Surakarta
menjadi RSUP Surakarta
b) Pembukaan jenis layanan baru;
c) Peningkatan kepuasan pasien melalui pelayanan yang bermutu dan tepat
waktu;
d) Optimalisasi utilisasi aset dan sarana yang dimiliki untuk peningkatan
pelayanan kepada pasien dan masyarakat serta pendapatan;
5) Pencapaian periode 5 tahun
Tahun 2020 merupakan tahun awal dari pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis
RSUP Surakarta periode 2020-2024. Data pencapaian periode 5 tahun atas
indikator % Rasio pendapatan operasional dibanding biaya operasional (POBO).
Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020
POBO 37,75% 38,28% 35,22% 42,30% 60,73%
Sasaran terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan
diukur dengan % Rasio pendapatan operasional dibanding biaya operasional
(POBO). Cost effectiveness adalah analisis biaya yang dikeluarkan untuk
15 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
mendapatkan manfaat yang diinginkan. POBO dikatakan sehat seharusnya
diatas 50% yaitu beban yang dikeluarkan harus lebih kecil dari pedapatan yang
diperoleh atau kemampuan pendapatan RS harus dapat menutupi biaya
operasionalnya. Target POBO untuk RS umum sebesar 65%. Tapi untuk RSU yang
baru berdiri ditetapkan sebesar 45%. Rasio POBO tahun 2020 sebesar 60,73%
disebabkan kenaikan pendapatan yang berasal dari pelayanan Covid 19 dan
efisiensi biaya yang dilakukan.
Upaya efisiensi untuk operasional diantaranya yaitu:
Uraian Pagu Realisasi Efisiensi
Penggunaan listrik 708,000,000 571,839,240 136,160,760
Penggunaan telepon 12,000,000 6,583,663 5,416,337
Penggunaan air 12,000,000 1,460,550 10,539,450
b. Audit Keuangan
Sebagai satuan kerja yang telah menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU sejak
tahun 2011 maka setiap tahun laporan keuangan dan kinerja RSUP Surakarta tahun
sebelumnya wajib dilakukan pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik. Pada tahun
2020, RSUP Surakarta telah menetapkan target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
atas opini audit keuangan tahun 2019.
1) Kondisi yang dicapai
Hasil audit laporan keuangan tahun 2019 yang dilakukan oleh auditor
independen (kantor akuntan publik) menunjukkan bahwa laporan keuangan dan
kinerja RSUP Surakarta tahun 2019 mendapatkan opini wajar tanpa
pengecualian (WTP).
Dengan tercapainya indikator ini RSUP Surakarta ikut mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Target capaian audit laporan keuangan tahun 2018 dan tahun 2019 oleh KAP
adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan target tersebut selama 2 tahun
tercapai dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
3) Permasalahan yang dihadapi
a) Kurangnya koordinasi internal seperti BAST barang modal yang terlambat
diberikan kepada petugas BMN sehingga pencatatan BMN di aplikasi menjadi
tertunda;
b) Tarif RSUP Surakarta saat ini masih menggunakan PMK lama sehingga
menyulitkan penetapan tariff untuk tindakan/layanan yang baru.
16 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
4) Usul pemecahan masalah
a) Melakukan review SOP pengadaan barang dan pencatatan BMN;
b) Telah diusulkan dokumen revisi PMK tarif RSUP Surakarta ke Eselon I;
5) Pencapaian periode 5 tahun
Berikut data pencapaian periode 5 tahun atas indikator audit laporan keuangan.
Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020
Audit Laporan Keuangan WTP WTP WTP WTP WTP
2. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Capaian Indikator Kesehatan Nasional
Indikator kinerja utama untuk mengetahui pencapaian sasaran strategis terwujudnya
peningkatan capaian indikator kesehatan nasional yaitu:
a. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)
Angka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien baru TB
paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh maupun
pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat.
Dengan demikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan dan
angka pengobatan lengkap
Angka minimal yang harus dicapai adalah 85%. Angka kesembuhan digunakan untuk
mengetahui hasil pengobatan. Walaupun angka kesembuhan telah mencapai 85%,
hasil pengobatan lainnya tetap perlu diperhatikan, yaitu berapa pasien dengan
hasil pengobatan lengkap, meninggal, gagal, default, dan pindah.
1) Kondisi yang dicapai
Angka capaian persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
(success rate) pada tahun 2020 sebesar 83,71%. Keberhasilan pengobatan
pasien TB merupakan salah satu upaya RSUP Surakarta daam mensukseskan
programnasional Eliminasi TB tahun 2025.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Tidak dapat dibandingkan, karena KPI tahun renstra sebelumnya berbeda
dengan KPI tahun RSB 2020-2024.
3) Permasalahan yang dihadapi
Pengobatan Pasien TB memerlukan waktu yang panjang dan kepatuhan pasien
untuk menuntaskan pengobatan. Kepatuhan pasien untuk menyelesaikan
pengobatan TB secara lengkap seringkali menjadi kendala RS dalam melakukan
17 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
monitoring keberhasilan pengobatan TB. Selama pandemic Covid-19 kegiatan
monitoring pasien TB melalui kunjungan rumah tidak dilaksanakan
4) Usul pemecahan masalah
a) Melakukan refresing ilmu mengenai TB untuk medis maupun paramedis yang
terlibat di dalam penanganan pasien TB;
b) Meningkatkan konseling dan edukasi pasien;
c) Menjalin kerjasama yang baik Antara RSUP Surakarta dan fasyankes di
wilayah eks Karesidenan Surakarta dalam pelayanan respirasi khususnya TB;
d) Monitoring pasien TB dapat dilakukan melalui aplikasi seperti WhatsApp,
SMS.
3. Sasaran Terwujudnya Pelayanan Kesehatan “Beyond Experience”
a. Persentase kepuasan pelanggan
1) Kondisi yang dicapai
Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
jasa pelayanan kesehatan yang diberikan dan juga merupakan cerminan dari
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh RSUP
Surakarta.
Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai
atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan
survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM).
Tahun 2020 dilakukan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap pasien RSUP
Surakarta. Hasil penilaian kepuasan masyarakat terhadap pelayanan RSUP
Surakarta adalah sebesar 85,88% dari target yang ditetapkan sebesar >90%.
Keberhasilan pencapaian target indikator ini merupakan upaya RSUP Surakarta
untuk memberikan layanan prima yang efektif dan efisien kepada pelanggan.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Persentase kepuasan pelanggan (nilai IKM) tahun 2019 sebesar 92,58% dengan
target sebesar >90%. Capaian persentase kepuasan pelanggan 2020 jika
dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami penurunan, yang disebabkan
karena adanya pandemi Covid-19.
3) Permasalahan yang dihadapi
a) Selama pandemi Covid-19 RSUP Surakarta memberlakukan pembatasan
beberapa tindakan pelayanan untuk mencegah penularan Covid-19 dan
18 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
lebih mengkhususkan melakukan peningkatan capaian pemanfaatan layanan
rawat inap pelayanan pasien Covid-19.
b) Pengumpulan data penilaian kepuasan pelanggan dilakukan secara online
melalui link google form. Pemahaman terhadap pertanyaan kepada
pelanggan masih banyak yang belum dimengerti sehingga memungkinkan
terjadinya bias dalam penilaian yang diberikan.
c) Hasil survey kepuasan pelanggan yang perlu mendapat penekanan terutama
pada unsur kecepatan pelayanan.
4) Usul pemecahan masalah
a) Meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien terkait
pencegahan Covid-19 dan penyakit infeksi lainnya serta memberikan
kepastian layanan yang akan diperoleh pasien.
b) Memaksimalkan peranan teknologi informasi dalam meningkatan kecepatan
pelayanan kepada pasien.
5) Pencapaian periode 5 tahun
Berikut data pencapaian periode 5 tahun atas indikator persentase kepuasan
pelanggan.
Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase kepuasan pelanggan
85,41% 76,83% 82,27% 92,58% 85,88%
b. Persentase Kecepatan respon terhadap komplain
Setiap komplain dan keluhan pada dasarnya merupakan masukan bagi perbaikan
pelayanan yang diberikan kepada pasien dan masyarakat, setiap komplain atau
keluhan Kondisi yang dicapai dari masyarakat wajib untuk selalu ditindaklanjuti.
Seluruh pasien atau masyarakat yang menyampaikan komplain atau keluhan pada
dasarnya menginginkan tindaklanjut atas komplain yang mereka ajukan secara
cepat dan tepat, guna mengetahui tingkat responsive atas penanganan komplain
tersebut maka ditetapkanlah indikator kinerja utama berupa persentase kecepatan
respon terhadap komplain.
1) Kondisi yang dicapai
Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam
menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media yang sudah
diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading/
dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi (kuning), Rendah (hijau), dan
19 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time komplain tersebut
sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah: cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian,
mengancam sistem/kelangsungan organisasi, potensi kerugian material dll.
Warna Kuning: cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi
kerugian in material, dll.
Warna Hijau: tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun
immaterial.
Komplain-komplain tersebut dapat disampaikan melalui form keluhan
pelanggan, email maupun langsung disampaikan kepada petugas.
Target atas indikator tersebut pada tahun 2020 adalah sebesar 100%. Sedangkan
dalam realisasinya pencapaian atas indikator tersebut mencapai 100%.
Keberhasilan pencapaian target indikator ini merupakan upaya RSUP Surakarta
untuk memberikan layanan prima yang efektif dan efisien kepada pelanggan.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Pencapaian indikator kecepatan respon terhadap komplain pada tahun 2019
sebesar 91,67% sedangkan pada tahun 2020 mencapai 100%. Peningkatan
capaian tersebut berkat koordinasi dari seluruh lini dalam rangka menanggapi
keluhan yang disampaikan oleh pelanggan RSUP Surakarta.
3) Permasalahan yang dihadapi
Permasalahan yang dihadapi adalah komplain dari pelanggan atau pasien RSUP
Surakarta tidak mencantumkan identitas yang jelas sehingga mengakibatkan
keluhan atau komplain dari pelanggan yang bersangkutan tidak dapat
ditindaklanjuti.
4) Usul pemecahan masalah
Dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada diperlukan langkah-langkah
usulan pemecahan masalah sebagai berikut memberikan informasi dan edukasi
kepada seluruh pelanggan atau pasien yang hendak mengajukan keluhan atau
komplain agar menuliskan identitas diri dengan lengkap sehingga memudahkan
RSUP Surakarta untuk memberikan umpan balik tindaklanjut keluhan tersebut.
5) Pencapaian periode 5 tahun
Tahun 2020 merupakan tahun awal dari pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis
RSUP Surakarta periode 2020-2024. Data pencapaian periode 5 tahun atas
indikator % Kecepatan respon terhadap komplain adalah sebagai berikut:
20 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase kecepatan respon terhadap komplain
91% 100% 100% 91,67% 100%
4. Sasaran Terwujudnya Pelayanan Unggulan Respirasi
a. Nett Death Rate (NDR)
Nett Death Rate adalah banyaknya kejadian kematian pasien yang terjadi sesudah
periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit. Perhitungan Nett
Death Rate yaitu Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap >48 jam dibagi
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang keluar hidup dan mati dikali 1000.
1) Kondisi yang dicapai
Target atas pencapaian tersebut pada tahun 2020 adalah apabila ada kejadian
kematian 48 jam setelah dirawat adalah sebesar maksimal 2 orang per seribu.
Realisasi atas pencapaian indikator tersebut selama tahun 2020 adalah ≤2‰.
Pencapaian indikator NDR adalah komitmen RSUP Surakarta dalam
meningkatkan mutu layanan dan keselamatan pasien.
2) Permasalahan yang dihadapi
Pada dasarnya pencapaian atas indikator Nett Death Rate di RSUP Surakarta
pada tahun 2020 memberikan hasil yang baik dimana angka Nett Death Rate
selama tahun 2020 adalah ≤2‰. Namun dalam pelaksanaannya tidak terlepas
dari adanya kendala dan permasalahan, kendala dan permasalahan yang muncul
berkaitan dengan pencapaian indikator tersebut adalah:
a) Sarana dan prasarana yang belum memadai untuk penanganan kasus berat
sehingga pasien dengan kasus berat akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
lebih kompeten;
b) Kesulitan dalam merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih lanjut
setelah penanganan di RSUP Surakarta karena stigma penyakit paru yang
telah ditangani di RSUP Surakarta dalam kondisi parah dan infeksius.
3) Usulan Pemecahan Masalah
Dalam rangka mengatasi kendala dan permasalahan yang muncul tersebut
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Percepatan pengurusan ijin operasional sebagai Rumah Sakit dan
pengembangan layanan sebagai RSU;
2. Koordinasi dan menjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain dalam
penanganan pasien.
21 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
4) Perbandingan tahun sebelumnya
Penghitungan atas indikator Nett Death Rate pada tahun 2019 dan 2020 adalah
sebesar ≤2‰.
5) Pencapaian periode 5 tahun
Tahun 2020 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan Rencana Strategis
Bisnis RSUP Surakarta periode 2020-2024. Data pencapaian periode 5 tahun atas
indikator Nett Death Rate adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020
Nett Death Rate ≤2‰ ≤2‰ ≤2‰ ≤2‰ ≤2‰
5. Sasaran Terwujudnya Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta Sebagai Wahana
Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian
Dalam rangka menilai keberhasilan sasaran strategis Terwujudnya Rumah Sakit Umum
Surakarta sebagai wahana pendidikan, pelatihan dan penelitian ditetapkanlah
indikator kinerja utama, yaitu:
a. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama
1) Kondisi yang dicapai
RSUP Surakarta merupakan tempat bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian
dan praktek kerja lapangan. Penelitian dan dan praktek kerja lapangan
tersebut dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai insitusi pendidikan baik dari
sekitar Kota Surakarta maupun dari luar Kota Surakarta. Melihat tingginya
minat dari berbagai institusi pendidikan untuk mengirimkan mahasiswanya
untuk melakukan penelitian dan praktek kerja lapangan serta untuk mengukur
pencapaian atas sasaran strategis terwujudnya Rumah Sakit Umum Surakarta
sebagai wahana pendidikan, pelatihan dan penelitian maka pada tahun 2020
ditetapkanlah indikator berupa jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama
dengan jumlah target 27 institusi pendidikan.
Realisasi atas pencapaian indikator jumlah institusi pendidikan yang
bekerjasama dalam bidang pendidikan kesehatan paru pada tahun 2020 adalah
sebanyak 27 institusi. Institusi yang telah bekerjasama tersebut adalah:
a) SMK Santo Paulus;
b) Fak Kedokteran UNS;
c) Fisioterapi Universitas Abdurrab Pekanbaru;
d) UNIVET Sukoharjo;
e) Prodi DIII Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia;
f) Prodi DIII RMIK Poltekkes Bhakti Mulia;
22 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
g) Poltekkes Semarang;
h) Stikes Al Irsyad Al Islamiyah Cilacap;
i) Stikes Aisyiyah Surakarta;
j) Fak Kedokteran UMS;
k) Poltekkes Surakarta;
l) Universitas Ngudi Waluyo Ungaran;
m) Akfis RS Dustira Cimahi;
n) Universitas Duta Bangsa;
o) Fak Ilmu Kesehatan Univ Aisyiyah Yogyakarta;
p) Stikes Cirebon;
q) Universitas Setia Budi Surakarta;
r) Sekolah Tinggi Kesehatan Nasional;
s) Fak Ilmu Kesehatan UMS;
t) SMK Trisakti Gemolong;
u) Fak Ilmu Kesehatan Univ Pekalongan;
v) Politeknik Indonusa Surakarta;
w) SMK Citra Medika Surakarta;
x) Fak MIPA UNS;
y) SMKN Gondang Sragen;
z) Fak Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta;
aa) Poltekkes Santo Paulus Surakarta.
RSUP Surakarta dan institusi pendidikan menyediakan tempat pebelajaran yang
akan memberikankesempatan bagi mahasiswa kesehatan untuk mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman sesuai kompetensi yang diharapkan sesuai
standar pendidikan akademik dan standar pendidikan profesi.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Pencapaian atas indikator jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama dalam
bidang pendidikan tahun 2019 sebanyak 26 institusi. Sedangkan jumlah institusi
pendidikan yang bekerjasama pada tahun 2020 sebanyak 27 institusi, terdapat
kenaikan dibanding tahun sebelumnya.
3) Permasalahan yang dihadapi
Permasalahan yang dihadapi dalam rangka pencapaian indikator jumlah
institusi pendidikan yang bekerjasama adalah:
a) Waktu pelaksanaan kegiatan bersamaan;
b) Ada jadwal praktek lapangan yang tidak sesuai dengan kalender akademik
yang dikirim ke RSUP sehingga mempengaruhi kapasitas lahan praktek;
23 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
c) Jumlah yang melaksanakan kegiatan melebihi kapasitas tempat kegiatan.
4) Usul pemecahan masalah
Dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada diperlukan langkah-langkah
usulan pemecahan masalah dengan meningkatkan koordinasi dengan mitra
kerjasama untuk pengaturan jadwal kegiatan penelitian dan magang
mahasiswa, sehingga pelaksanaan kegiatan penelitian dan magang tidak
terkumpul pada satu waktu pelaksanaan.
5) Pencapaian periode 5 tahun
Tahun 2020 merupakan tahun pertama dari pelaksanaan Rencana Strategis
Bisnis RSUP Surakarta periode 2020-2024. Data pencapaian periode 5 tahun atas
indikator Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama dalam bidang
pendidikan kesehatan paru adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama
23 24 26 26 27
Pencapaian indikator tahun 2020 (27 institusi) bila dibandingkan dengan target
jangka menengah (31 institusi) telah mencapai sebesar 87,09%.
6) Realisasi anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis tersebut
ditampilkan dalam table berikut.
Uraian Pagu Realisasi Efisiensi
Pengiriman pelatihan 108.612.000,- 106.928.495,- 1.683.505,-
Operasional kerjasama 40.000.000,- 20.970.000,- 10.030.000,-
Kampanye Kesehatan 66.195.000,- 52.021.000,- 14.174.000,-
Bimbingan Teknis 163.025.000,- 138.205.000,- 24.820.000,-
E-Learning 15.300.000,- 8.400.000,- 6.900.000,-
Penelitian 48.900.000,- 34.664.000,- 14.236.000,-
Pelatihan kesehatan 14.000.000,- 5.506.300,- 8.493.700,-
Terwujudnya RSUP Surakarta sebagai wahana pendidikan dan pelatihan serta
penelitian bertujuan untuk meningkatkan fungsi RS sebagai wahana pendidikan
dan pelatihan serta penelitian RSUP Surakarta. Sasaran strategis ini tercapai
dengan pencapaian target pada indicator jumlah institusi pendidikan yang
bekerjasama, indicator ini tercapai 27 jumlah institusi. Sasaran strategis ini
memberikan dampak:
24 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
a) Dikenalnya RSUP Surakarta sebagai institusi tempat pendidikan, pelatihan
serta penelitian
b) Pengembangan keilmuan dengan kegiatan penelitian yang dilaksanakan
c) Meningkatkan pendapatan selain pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
b. Jumlah penelitian terpublikasi
Penelitian yang dipublikasikan adalah jumlah penelitian yang dilakukan oleh staf
medis yang mampu diterbitkan dalam jurnal nasional dan international dalam
setahun. Publikasi bisa dilakukan dalam media jurnal, poster, buku maupun media
lainnya.
1) Kondisi yang dicapai
Pada tahun 2020 belum ada penelitian yang telah dilaksanakan di RSUP
Surakarta dipublikasikan dalam jurnal nasional maupun internasional.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan indikator penelitian yang
dipublikasikan. Sementara tahun 2019 indikator ini tidak ada.
3) Permasalahan yang dihadapi
Beberapa hal yang menjadi masalah dalam kegiatan publikasi di jurnal baik
nasional maupun internasional adalah belum adanya kemampuan, cara, model
penulisan artikel dan hasil penelitian yang akan dipublikasikan dalam jurnal
ilmiah.
Selama pandemik Covid-19 beberapa program-program yang telah disusun oleh
RSUP Surakarta sementara waktu dihentikan dan lebih mengkhususkan
melakukan peningkatan capaian pemanfaatan layanan rawat inap pelayanan
pasien Covid-19.
4) Usul pemecahan masalah
Untuk jabatan fungsional dengan level muda dan diatasnya perlu diberikan
pembekalan dalam hal penulisan artikel dan hasil penelitan yang pada akhirnya
akan dipublikasikan di jurnal ilmiah. Pebekalan ini bisa dalam bentuk workshop
atau pendampingan dari ekspert dibidang riset dan publikasi ilmiah.
c. Jumlah pelatihan terakreditasi
Jumlah pelatihan terakreditasi adalah jumlah penyelenggaraan kegiatan pelatihan
sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai RSUP Surakarta
yang dalam pelaksanaanya mengacu pada kaidah diklat Pusdiklat SDM Kesehatan
Kemenkes RI.
1) Kondisi yang dicapai
25 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Pada tahun 2020 belum ada pelatihan di RSUP Surakarta yang diakreditasi
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan indikator pelatihan yang
diakreditasi. Sementara tahun 2019 indikator ini tidak ada.
3) Permasalahan yang dihadapi
Kegiatan pelatihan yang sudah direncanakan tidak bisa dilaksanakan karena:
a) Persyaratan yang ketat dan harus dipatuhi oleh penyelenggara pelatihan di
masa pandemi COVID-19
b) Sudah tidak ada waktu/schedule yang kosong dari tim fasilitator
Adanya Pandemi Covid-19 dan belum tersertifikasinya RSUP Surakarta sebagai
lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan juga menjadi kendala dalam
pencapaian indicator ini.
4) Usul pemecahan masalah
a) Mendesain ulang konsep yang ada disesuaikan dengan kondisi new normal
b) Sedini mungkin berkoordinasi dengan tim fasilitator untuk mengatur jadwal
pelaksanaan kegiatan
6. Sasaran Terwujudnya Kerjasama Strategis Pelayanan Kesehatan
Sebagai Rumah Sakit Umum, RSUP Surakarta dituntut untuk menjalin kerjasama
dengan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan lain. Dalam rangka menilai keberhasilan
sasaran strategis terwujudnya Kerjasama Strategis Pelayanan Kesehatan ditetapkanlah
indikator kinerja utama, yaitu:
a. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan
1) Kondisi yang dicapai
RSUP Surakarta dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain mewujudkan jejaring
kerjasama antar fasilitas pelayanan kesehatan yang aktif agar tercipta
pelayanan yang komprehensif bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat
terlayani dengan baik.
Selama tahun 2020, jumlah institusi yang bekerjasama dengan RSUP Surakarta
sebanyak 6 (enam) institusi. Institusi yang bekerjasama tersebut adalah:
RSUD Dr. Muwardi Surakarta
RS Universitas Sebelas Maret Surakarta
Laboratorium Klinik Prodia
Laboratorium Klinik Prahita
PT. Kimia Farma Surakarta
PMI Surakarta
26 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Tidak dapat dibandingkan, karena KPI tahun lalu sudah berbeda dengan KPI RSB
tahun 2020-2024. Namun bila dibandingkan dengan target jangka menengah
(target 6 institusi di tahun 2024) capaian indikator tahun 2020 (6 institusi) ini
telah mencapai 100%.
3) Permasalahan yang dihadapi
Kencenderungan fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk merujuk pasien ke
rumah sakit umum daerah.
4) Usul pemecahan masalah
a) Advokasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta
b) Peningkatan mutu layanan dan pemenuhan sarana dan prasarana sebagai RS
7. Sasaran Terwujudnya Rumah Sakit Yang Terakreditasi
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan diamanatkan bahwa setiap rumah sakit harus
terakreditasi. Akreditasi diberikan kepada rumah sakit yang telah berdiri selambat-
lambatnya 2 tahun setelah berdiri.
a. Pencapaian Akreditasi SNARS
1) Kondisi yang dicapai
Sesuai dengan Rencana Strategis Bisnis RSUP Surakarta periode 2020-2024,
tahapan menuju RS yang terakreditasi telah ditetapkan sebagai berikut:
Persiapan;
Pendampingan;
Penilaian;
Akreditasi.
Tahun 2020 merupakan tahun persiapan untuk pelaksanaan akreditasi RS sesuai
dengan SNARS. RSUP Surakarta melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai RS dimulai pada Juni 2020.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka persiapan akreditasi
diantaranya adalah penyusunan regulasi yang berkaitan dengan akreditasi,
pembentukan Tim Akreditasi (Pokja-pokja), penyusunan dokumen akreditasi,
soialisasi, dan pelatihan.
27 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Tahun 2019 belum dapat dilaksanakan proses penilaian akreditasi dikarenakan
organisasi masih berupa Balai. Yang sudah dilaksanakan berupa proses
assessment penilaian oleh internal BBKPM Surakarta.
3) Permasalahan yang dihadapi
Permasalahan yang dihadapi dalam rangka pencapaian indikator RS akreditasi
nasional adalah masih minimnya pengetahuan dari pegawai mengenai akreditasi
rumah sakit. Akreditasi rumah sakit merupakan hal baru bagi pegawai, sehingga
diperlukan komitmen yang sangat kuat dari pegawai untuk dapat memahami
mengenai akreditasi beserta seluruh komponen penilaiannya.
4) Usul pemecahan masalah
Dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada diperlukan langkah-langkah
usulan pemecahan masalah dengan penguatan untuk persiapan menuju Rumah
Sakit terakreditasi dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti berbagai
pelatihan dan workshop mengenai akreditasi versi SNARS, serta penguatan
komitmen, membuka wawasan serta meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien
8. Sasaran Sistem Tata Kelola Rumah Sakit Yang Transparan dan Akuntabel
a. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi
Clinical pathway merupakan panduan pemberian terapi dan pelayanan bagi pasien
untuk satu jenis diagnosa penyakit dan dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan
yang aman bermutu dan efisien bagi masyarakat. Jumlah pembuatan dan
pengesahan Clinical Pathway sesuai dengan pelayanan/jenis penyakit terbanyak,
dan yang membutuhkan biaya besar.
1) Kondisi yang dicapai
Clinical pathway yang terpenuhi pada tahun 2020 adalah sebanyak 17 CP, sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Clinical pathway tersebut adalah sebagai
berikut:
a) TB Paru
b) TB Pada Keadaan Khusus
c) TB MDR
d) TB HIV
e) TB Hepatitis Imbas Obat
f) TB Ekstra Paru
g) PPOK
28 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
h) Pneumotoraks
i) Pneumonia Komunitas
j) Penyakit Jamur Paru
k) Paru Kerja
l) Nodul Paru Soliter
m) Mesothelioma
n) Kanker Paru
o) Health Care Associated Pneumonia
p) Empiema
q) Bronkitis Akut
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Indikator clinical pathway ini baru dilaksanakan pada tahun 2020, karena
statusnya sekarang sebagai RSUP Surakarta bukan lagi sebagai BBKPM Surakarta.
3) Permasalahan yang dihadapi
Saat ini pemenuhan clinical pathway masih menjadi prioritas berkaitan dengan
operasionalisasi RSUP Surakarta, sementara kegiatan evaluasi kepatuhan
terhadap clinical pathway belum terlaksana.
4) Usul pemecahan masalah
Perlu dilaksanakan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan clinical pathway
yang ada.
b. Persentase tindak lanjut temuan audit
Sebagai instansi yang telah menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan
umum, RSUP Surakarta harus mengedepankan prinsip pengelolaan instansi yang
baik melalui akuntabilitas dan transparansi. Untuk menjalankan fungsi tersebut
maka dibentuklah Satuan Pemeriksaan Internal (SPI). SPI mempunyai tugas untuk
melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelayanan dan kinerja yang ada di RSUP
Surakarta.
1) Kondisi yang dicapai
Berdasarkan perhitungan KPI tiap bulan, didapatkan hasil tindak lanjut temuan
audit 100%. RSUP Surakarta selama tahun 2020 tidak memiliki saldo temuan
baik itu dari audit eksternal maupun internal.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Tidak dapat dibandingkan, karena KPI tahun lalu sudah berbeda dengan KPI
tahun RSB 2020-2024.
29 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
3) Permasalahan yang dihadapi
Kegiatan pengawasan internal lebih difokuskan pada pendampingan dan monev
tidak ke audit karena adanya pandemi Covid-19.
4) Usul pemecahan masalah
Untuk tahun 2021, kegiatan pengawasan tetap dilaksanakan dengan lebih
mengoptimalkan metode e-audit dan CACM (Continuos Auditing &
Continuous Monitoring).
Meningkatkan kapasitas SDM SPI
9. Sasaran Terwujudnya Status Institusi BBKPM Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat
a. Perijinan terselesaikan
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, maka seluruh Rumah Sakit, baik yang
akan berdiri maupun fasilitas pelayanan kesehatan yang akan berubah menjadi
Rumah Sakit maka wajib memiliki ijin, yaitu terdiri atas ijin mendirikan dan ijin
operasional.
Ijin operasional RS sangat dibutuhkan sebagai pendukung pelaksanaan kewenangan
RSUP Surakarta dalam pelayanan kesehatan guna meujudkan pelayanan yang aman,
bermutu dan efisien.
1) Kondisi yang dicapai
Ijin mendirikan RSUP telah terbit melalui Keputusan Walikota Surakarta nomor
449.2/0020L-01/IMRS/IV/2020 tentang Ijin Mendirikan RSUP Surakarta.
Sementara ijin operasional RSUP telah terbit melalui Surat Keterangan nomor
449/183/2020 tentang Perpanjangan Masa Berlaku Dokumen Ijin Operasional
Surakarta terkait status Tanggap Darurat Bencana Wabah Covid-19.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Indikator ini belum dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengingat
tahun 2019 masih berbentuk BBKPM.
3) Permasalahan yang dihadapi
Banyaknya sarana dan prasarana yang harus dipenuhi oleh RSUP Surakarta untuk
memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun
2020, mengingat tahun sebelum RSUP Surakarta masih berbentuk Balai.
4) Usul pemecahan masalah
Melakukan advokasi dan pengajuan tambahan anggaran ke Kementerian
Kesehatan guna pemenuhan persyaratan sarana dan prasarana sebagai RSUP
Surakarta.
30 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
10. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas SDM
a. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam
Adalah persentase pegawai RSUP Surakarta yang mengikuti kegiatan
pengembangan kompetensi (pelatihan/workshop/sarasehan/kursus/penataran/
magang/seminar/simposium/bimtek/sosialisasi/e-learning/pembelajaran jarak
jauh/coaching/kegiatan sejenis) ≥ 20 jam dalam satu tahun.
1) Kondisi yang dicapai
Capaian persentase pegawai RSUP Surakarta yang mengikuti kegiatan
pengembangan kompetensi ≥ 20 jam pada tahun 2020 sebesar 21,43% dari
target yang ditetapkan sebesar 28%.
Pencapaian indikator ini jika dibandingkan dengan target jangka menengah
telah mencapai 66,97% dari target (32% pada tahun 2024).
Pengembangan kompetensi pegawai dimaksudkan untuk membangun kapasitas
dan kapabilitas internal untuk memberikan pelayanan yang aman, bermutu dan
efisien bagi masyarakat.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Tidak bisa dibandingkan, karena KPI tahun lalu sudah berbeda dengan KPI tahun
RSB 2020-2024. Sasaran indikator ini pada tahun 2019 lebih ditekankan pada
SDM tertentu yaitu dokter dan perawat. Sementara pada tahun 2020 sasaran
indikator ini adalah untuk keseluruhan pegawai.
3) Permasalahan yang dihadapi
Kegiatan pengembangan kompetensi SDM pada umumnya adalah upaya untuk
meningkatkan ketrampilan atau praktek. Sementara dengan adanya pandemi
Covid-19 mengakibatkan kegiatan pelatihan dengan praktek dan mengumpulkan
banyak orang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
Kegiatan pengembangan kompetensi yang diikuti maupun yang dilaksanakan
hanya terbatas pada pengembangan yang bersifat penyegaran.
4) Usul pemecahan masalah
Mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi SDM yang dilaksanakan
secara online (daring).
Untuk SDM yang mengikuti kegiatan pengembangan yang sifatnya mandiri
atau inisiatif pribadi dapat dimasukkan dalam pencapaian target
11. Sasaran Terwujudnya Sistem Informasi RS Yang Terintegrasi
Pasal 44 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa “Setiap Rumah
Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan
31 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit”. Untuk melaksanakan pencatatan dan pelaporan tersebut dibutuhkan sistem
informasi kesehatan yang handal guna mendukung pelayanan di Rumah Sakit.
a. Persentase sistem IT terintegrasi
Persentase Sistem IT terintegrasi adalah persentasi sistem informasi yang
terintegrasi antara seluruh unit yang ada di RS yang berbasis komputer dan
perangkat IT lainnya.
Pengembangan system IT yang terintegrasi ini dimaksudkan untuk membangun
kapasitas dan kapabilitas internal untuk memberikan pelayanan yang aman,
bermutu dan efisien.
1) Kondisi yang dicapai
Implementasi SIMRSGOS V2 di Lingkungan RSUP Surakarta dimulai bulan Juli
tahun 2020. SIMRSGOS V2 sudah bisa melakukan integrasi atau bridging dengan
VCLAIM, EKLAIM, Aplicare dan juga aplikasi Kementerian Kesehatan yaitu
SISRUTE, Siranap, SIRS Online.
Selama tahun 2020, pencapaian atas indikator terwujudnya sistem informasi
rumah sakit yang terintegrasi mencapai 50,00%.
Modul yang sudah terintegrasi pada SIMRS sebanyak 7 modul dari 14 modul yang
ditargetkan. Rincian 14 modul yang ditargetkan adalah:
1) Sistem antrian pasien; 2) Pendaftaran pasien; 3) Pelayanan rawat jalan; 4)
Pelayanan rawat darurat; 5) Biiling system; 6) Rawat inap; 7) Penunjang medik;
8) Penunjang umum; 9) Farmasi; 10) Logistik obat; 11) Logistik umum; 12)
Rekam medik elektronik; 13) Integrasi system; 14) Pelaporan
Yang sudah terintegrasi adalah modul 1 s/d 7.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Terdapat perbedaan modul-modul terhadap SIMRS yang dikembangkan dan
diimplementasikan pada tahun 2019 dan tahun 2020. Tahun 2019 masih
menggunakan SIMKES, sementara tahun 2020 sudah mulai menggunakan
SIMRSGOS V2 yang sudah terintegrasi dengan BPJS Kesehatan.
3) Permasalahan yang dihadapi
Seiring dengan berjalannya implementasi SIMRSGOS V2, dari evaluasi dengan
unit-unit yang ada masih ada beberapa data yang belum valid dan adanya
kebutuhan pengembangan modul terkait pelayanan di RSUP Surakarta, hal ini
menjadi kendala tersendiri dalam proses pengembangan karena tim IT belum
mendapat pelatihan terknis terkait pengembangan modul-modul yang ada di
SIMRSGOS V2 dan hanya menunggu update dari tim pengembang. Selain itu
32 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
SIMRSGOS V2 dirilis pada tahun 2018 dan saat ini belum banyak digunakan oleh
RS sehingga kehandalannya belum teruji dilapangan.
4) Usul pemecahan masalah
Koordinasi internal antar instlasi/unit untuk meningkatkan komitmen dalam
pelaksanaan SIMRSGOS V2 dan peningkatan kompetensi tim IT melalui
pelatihan/kursus.
12. Sasaran Sarana dan Prasarana Sesuai Dengan Standard RSU Kelas B
a. Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment
Effectiveness/OEE)
Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau Overall Equipment Effectiveness
(OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan prasarana tertentu yang
dilihat dari 3 aspek yaitu: ketersediaan, kinerja dan kualitas.
o Ketersediaan (availability) : Ke,adalah perbandingan jumlah hari alat
beroperasi dibagi jumlah hari alat tersebut direncanakan beroperasi
o Kinerja (performance) : Ki, adalah kemampuan alat yang ada dibagi
kemampuan ideal alat
o Kualitas (quality) : Ku, adalah keluaran yang baik yang dihasilkan oleh suatu
alat dibagi dengan total keluaran dari alat tersebut.
Peralatan yang akan dilakukan penilaian minimal peralatan sterilisasi, laundry dan
peralatan sanitasi. Rumah sakit dapat menetapkan peralatan non-medis lainnya
yang akan dilakukan penilaian kehandalannya.
1) Kondisi yang dicapai
Peningkatan keandalan sarana dan prasarana dimaksudkan untuk membangun
kapasitas dan kapabilitas internal untuk memberikan pelayanan yang aman,
bermutu dan efisien bagi masyarakat
Capaian persentase tingkat kehandalan sarana dan prasarana (OEE) selama
tahun 2020 adalah sebesar 40,67%.
Peralatan medis dan non-medis yang dilakukan penilaian yang bernilai diatas
Rp 500 juta.
2) Perbandingan tahun sebelumnya
Indikator ini baru diterapkan pada tahun 2020 sehingga belum dapat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengingat tahun sebelumnya masih
berbentuk Balai.
3) Permasalahan yang dihadapi
33 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Masih minimnya jumlah pasien RSUP Surakarta sebagai akibat pandemik Covid-
19 serta proses pengajuan SIP beberapa dokter spesialis masih berproses yang
berakibat proses penghitungan OEE alat kesehatan masih belum optimal.
4) Usul pemecahan masalah
a. Meningkatkan promosi dan pemasaran RSUP Surakarta untuk meningkatkan
jumlah kunjungan.
b. Optimalisasi penggunaan alat kesehatan dengan mengembangkan jejaring
pelayanan rujukan.
c. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam upaya
percepatan penerbitan SIP tenaga dokter spesialis.
C. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
RSUP Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum dituntut untuk terus
meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan pelayanan dengan tetap megutamakan
keselamatan pasien serta pendapatan setiap tahunnya.
Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan sumber
anggaran. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja RSUP Surakarta
senantiasa berupaya melakukan efisiensi dalam rangka pencapaian atas target kinerja
yang telah ditargetkan.
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di lingkungan RSUP Surakarta tahun 2020 apabila dibandingkan
tahun 2019 ditampilkan sebagai berikut:
Dari diagram diatas jumlah SDM RSUP Surakarta tahun 2020 dibandingkan tahun 2019
menunjukkan peningkatan untuk semua jenis pegawai, baik PNS maupun non PNS.
Peningkatan jumlah pegawai di lingkungan RSUP Surakarta ini untuk memenuhi standar
sebagai Rumah Sakit. Walaupun dengan jumlah SDM yang belum memadai, namun
RSUP Surakarta
Jumlah PNS 2019 139
Jumlah PNS 2020 154
Jumlah non PNS 2019 22
Jumlah non PNS 2020 36
139154
2236
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
34 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
pencapaian indikator kinerja utama tahun 2020 sebagian besar telah mencapai target
yang telah ditetapkan.
Manajemen RS terus mengupayakan program pemberdayaan SDM guna efisiensi serta
efektifitas kinerja yang berimbas pada profesionalisme kerja yang bermuara pada
kesejahteraan seluruh karyawan di lingkungan RSUP Surakarta. Untuk analisis atas
efisiensi penggunaaan SDM, RSUP Surakarta memberikan tanggungjawab kinerja
kepada bagian yang berhubungan dengan target kinerja dan setiap pegawai
melaksanakan kinerja sesuai tupoksi masing-masing serta membuat laporan kinerja
berupa log book.
Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib menjalankan
presensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan atau pulang awal akan dikenakan
sanksi.
2. Sumber Daya Anggaran
Sumber daya anggaran RSUP Surakarta Tahun 2020 berjumlah Rp55.956.965.000,- yang
terdiri dari anggaran Rupiah Murni (RM) Rp42.120.933,000,- dan anggaran BLU
Rp13.836.032.000,-. Realisasi sampai akhir tahun 2020 dalam mendukung tercapainya
kinerja RSUP Surakarta adalah sebesar Rp38.666.514.676,- atau 91,80% anggaran RM
dan Rp11.540.350.792,- atau 83,41% anggaran BLU. Realisasi atau penyerapan
anggaran tahun 2020 mencapai sebesar Rp50.206.865.468,- atau sebesar 89,72% dari
alokasi anggaran sebesar Rp55.956.965.000,-.
Realisasi anggaran tersebut dilaksanakan melalui efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan
dan pengadaan yang telah dilakukan tanpa mengurangi volume kegiatan maupun
output. Dari sisi pengadaan, efisiensi anggaran didapat dari selisih nilai HPS yang
dilelangkan dengan nilai kontrak berdasarkan penawaran yang diajukan oleh penyedia.
Untuk pengadaan melalui e-purchasing, efisiensi anggaran diperoleh dari pembebasan
biaya/ongkos pengiriman oleh penyedia
Efisiensi anggaran yang telah dilakukan tersebut tidak berpengaruh terhadap
pencapaian indikator kinerja utama tahun 2020, hal ini terbukti tercapainya rata-rata
kinerja tahun 2020 mencapai target sehingga terjadi efisiensi dari sisi anggaran.
Upaya efisiensi yang telah dilakukan RSUP Surakarta adalah sebagai berikut:
Efisiensi pengadaan barang/jasa. Proses pengadaan dilakukan oleh UKPBJ melalui
lelang LPSE maupun e catalog.
Efisiensi Keuangan:
Pengiriman SDM yang melakukan perjalanan dinas sangat selektif
Penyelenggaraan rapat-rapat didalam kantor, tidak dihotel/diluar kantor
35 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Efisiensi SDM
Efisiensi Pemanfaatan fasilitas dan asset
D. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 61 tahun 2019, RSUP Surakarta perlu didukung dengan adanya
sumber daya manusia (SDM) yang memadai. SDM selama kurun waktu sampai dengan
31 Desember tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Pegawai RSUP Surakarta berdasar status kepegawaian 2019-2020
No Jenis Ketenagaan 2019 2020
1. PNS 139 154
2. Non PNS 22 36
Jumlah 161 190
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa total pegawai RSUP Surakarta kondisi sampai
bulan Desember 2020 berjumlah 190 orang, dengan rincian 154 Orang berstatus PNS
(81%) dan 36 Orang berstatus Non PNS (19%).
Tabel 4. Jumlah PNS RSUP Surakarta berdasarkan Jabatan
No Jabatan 2019 Tambah Kurang 2020
1.
Pejabat Struktural
a. Pejabat Eselon II B 1 0 1 0
b. Pejabat Eselon III A 0 1 0 1
c. Pejabat Eselon III B 3 0 0 3
d. Pejabat Eselon IV A 6 0 6 0
e. Pejabat Eselon IV B 0 8 0 8
2. Jabatan Fungsional Tertentu 80 10 2 88
3. Jabatan Fungsional Umum 49 7 2 54
Jumlah 139 154
Berdasar tabel diatas, per bulan Desember 2020 jumlah pejabat struktural eselon IIIa
sejumlah 1 Orang (0,65%), pejabat eselon IIIb sejumlah 3 Orang (1,95%), pejabat eselon
IVb sejumlah 8 orang (5,19%), jabatan fungsional tertentu sejumlah 88 orang (57,14%),
jabatan fungsional umum sejumlah 54 orang (35,06%).
Tabel 5. PNS BBKPM Surakarta berdasarkan golongan
No Golongan 2019 Tambah Kurang 2020
1. Golongan IV 12 1 1 12
2. Golongan III 94 12 3 110
3. Golongan II 33 9 3 32
Jumlah 139 154
36 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Berdasar data pada tabel diatas, terlihat bahwa jumlah PNS RSUP Surakarta Golongan
IV berjumlah 12 Orang (7,79%), Golongan III berjumlah 110 Orang (71,43%) dan
Golongan II berjumlah 32 (20,78%).
Dilihat dari segi usia, PNS RSUP Surakarta dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
Tabel 6. PNS BBKPM Surakarta berdasarkan Usia
No Usia 2019 Tambah Kurang 2020
1. Usia 20 tahun – 30 tahun 7 12 1 18
2. Usia >30 tahun – 40 tahun 54 6 6 54
3. Usia >40 tahun – 50 tahun 51 8 2 57
4. Usia >50 tahun 27 2 4 25
Jumlah 139 26 13 154
Berdasar data pada tabel diatas, terlihat bahwa jumlah PNS RSUP Surakarta mayoritas
berusia antara 30-50 tahun. Usia tersebut merupakan usia produktif guna
melaksanakan tugas dan fungsi. Kondisi tersebut harus dimanfaatkan guna
mengembangkan RSUP Surakarta
Tabel 7. PNS RSUP Surakarta berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan 2019 Tambah Kurang 2020
1. SLTP 1 1
2. SLTA 14 3 11
3. Diploma 1 1 1
4 Diploma III/Akademi 62 10 72
5. Diploma IV 4 4
6. Sarjana 29 3 1 31
7 Pasca Sarjana dan Dokter 22 4 26
8 Spesialis 6 2 8
TOTAL 139 154
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai memiliki latar belakang
pendidikan diploma, sarjana serta pasca sarjana. Potensi ini merupakan kekuatan RSUP
Surakarta untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan disiplin
dan jenjang pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing pegawai.
2. Sumber Daya Anggaran
Alokasi anggaran RSUP Surakarta di awal tahun anggaran 2020 adalah sebesar
Rp37.723.421.000,- dengan rincian sebagai berikut :
- Bersumber dari BLU : Rp14.000.000.000,-
37 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp23.723.412.000,-
Pada bulan Juli 2020 RSUP Surakarta mendapatkan tambahan alokasi anggaran sebesar
Rp13.581.166.000,-. Tambahan tersebut merupakan penambahan anggaran yang
berasal anggaran BA BUN 1 yang dipergunakan untuk penanganan Pandemi Covid-19.
Alokasi anggaran RSUP Surakarta setelah penambahan adalah sebesar
Rp51.304.578.000,- dengan rincian sebagai berikut :
- Bersumber dari BLU : Rp14.000.000.000,-
- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp37.304.578.000,-
Pada bulan Agustus 2020 RSUP Surakarta mendapatkan tambahan alokasi anggaran
sebesar Rp8.398.681.000,-. Tambahan tersebut merupakan penambahan anggaran
yang berasal dari refocussing anggaran dan penambahan alokasi belanja pegawai.
Alokasi anggaran RSUP Surakarta setelah penambahan adalah sebesar
Rp59.703.259.000,- dengan rincian sebagai berikut :
- Bersumber dari BLU : Rp14.000.000.000,-
- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp45.703.259,000,-
Pada bulan September 2020 RSUP Surakarta memanfaatkan saldo awal BLU sebesar
Rp350.100.000,- Alokasi anggaran RSUP Surakarta setelah penambahan saldo awal
adalah sebesar Rp60.053.359.000,- dengan rincian sebagai berikut :
- Bersumber dari BLU : Rp14.350.100.000,-
- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp45.703.259.000,-
Pada bulan Oktober 2020 RSUP Surakarta mengalami perngurangan alokasi anggaran
sebesar Rp4.096.394.000,-. Pengurangan tersebut merupakan realokasi PEN BA BUN
dari klaim Penggantian biaya perawatan pasien Covid-19 di Direktorat PKR sebesar
Rp3.582.326.000,- dan pegurangan alokasi target PNBP sebesar Rp514.068.000,-.
Alokasi anggaran RSUP Surakarta setelah pengurangan anggaran adalah sebesar
Rp55.956.965.000,- dengan rincian sebagai berikut :
- Bersumber dari BLU : Rp13.836.032.000,-
- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp42.120.933,000,-
Dari total alokasi anggaran yang diterima RSUP Surakarta tersebut, rincian alokasi
anggaran berdasar kegiatan ditampilkan dalam tabel berikut:
38 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Tabel 8. Anggaran RSUP Surakarta berdasar Kegiatan
No Kegiatan Alokasi DIPA
DIPA AWAL
1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
37.723.421.000,-
SETELAH PENAMBAHAN BA BUN 1
1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
51.304.578.000,-
SETELAH REFOCUSSING
1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
59.703.259.000,-
SETELAH PENGGUNAAN SALDO AWAL BLU
1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
60.053.359.000,-
SETELAH REALOKASI BA BUN 2 DAN PENGURANGAN TARGET PNBP
1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
55.956.965.000,-
3. Sumber Daya Sarana Dan Prasarana
Laporan perkembangan Barang Milik Negara (BMN) tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Perkembangan Barang Milik Negara Tahun 2020
Saldo awal Mutasi Saldo akhir
I POSISI BMN DI NERACA 289,044,863,805 24,693,245,845 313,738,109,650
A ASET LANCAR 4,281,097,314 4,105,152,406 8,386,249,720
1 Persediaan 4,281,097,314 4,105,152,406 8,386,249,720
B ASET TETAP 278,710,915,419 20,599,125,731 299,310,041,150
1 Tanah 149,676,973,000 - 149,676,973,000
2 Peralatan dan Mesin 39,664,239,620 14,695,525,722 54,359,765,342
3 Gedung dan Bangunan 56,418,414,399 - 56,418,414,399
4 Jalan, Irigasi, Jaringan 592,806,600 - 592,806,600
5 Aset Tetap Lainnya - - -
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 635,405,760 635,405,760
7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 32,358,481,800 5,268,194,249 37,626,676,049
C ASET LAINNYA 6,052,851,072 (11,032,292) 6,041,818,780
1 Kemitraan dengan Pihak Ketiga -
2 Aset Tidak Berwujud 257,940,000 - 257,940,000
3 Aset Tidak Berwujud dalam Pengerjaan -
4 Aset Lain-lain -
No Akun NeracaNilai BMN Periode Tahun 2020
39 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Saldo awal Mutasi Saldo akhir
5 Aset Tetap yang tidak digunakan 2,816,576,764 (50,300,000) 2,766,276,764
6 Aset Tak Berwujud yang tidak 1,300,000 - 1,300,000
7 Akumulasi Amortisasi Software 218,769,792 39,170,208 257,940,000
8 Akumulasi Amortisasi Aset Tak
Berwujud yang Tidak Digunakan 1,105,000 97,500 1,202,500
9 Akumulasi Amortisasi Aset Tetap yang
Tidak Digunakan 2,757,159,516 - 2,757,159,516
II ASET NON NERACA 210,623,408 18,658,884 229,282,292
A EKSTRAKOMPTABEL 210,623,408 18,658,884 229,282,292
1 BMN Ekstrakomptabel 106,447,734 16,785,452 123,233,186
2 Akumulasi Penyusutan Ekstrakomptabel 104,175,674 1,873,432 106,049,106
B BPYBDS -
C BARANG HILANG -
D BARANG RUSAK BERAT -
TOTAL I + II 289,255,487,213 24,711,904,729 313,967,391,942
No Akun NeracaNilai BMN Periode Tahun 2020
E. Realisasi Anggaran
1. Realisasi Pelaksanaan Anggaran 2020
Anggaran RSUP Surakarta terdiri dari anggaran yang bersumber dari Rupiah Murni dan
bersumber dari PNBP. Realisasi pelaksanaan anggaran selama tahun 2020 ditampilkan
sebagai berikut:
Tabel 10. Realisasi Anggaran RSUP Surakarta Tahun 2020
No ANGGARAN PAGU REALISASI SISA ANGGARAN %
A APBN
1 Belanja Pegawai 9,354,597,000 9,197,403,135 157,193,865 98.32
2 Belanja Barang 15,663,657,000 14,399,984,742 1,263,672,258 91.93
3 Belanja Modal 17,102,679,000 15,069,126,799 2,033,552,201 88.11
TOTAL RM 42,120,933,000 38,666,514,676 3,454,418,324 91.80
B PNBP/BLU -
1 Belanja Pegawai 9,712,715,000 8,288,488,164 1,424,226,836 85.34
2 Belanja Barang 4,123,317,000 3,251,862,628 871,454,372 78.87
3 Belanja Modal - - - -
TOTAL BLU 13,836,032,000 11,540,350,792 2,295,681,208 83.41
TOTAL ANGGARAN 55,956,965,000 50,206,865,468 5,750,099,532 89.72
40 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
a. Anggaran RM alokasi Rp42.120.933.000,- dengan penyerapan Rp38.666.514.676,-
atau sebesar 91,80% terdiri dari:
Belanja pegawai alokasi sebesar Rp9.354.597.000,- realisasi sebesar
Rp9.197.403.135,- atau sebesar 98,32%.
Belanja barang alokasi sebesar Rp15.663.657.000,- realisasi sebesar
Rp14.399.984.742,- atau sebesar 91,93%.
Belanja modal alokasi sebesar Rp17.102.679.000,- realisasi sebesar
Rp15.069.126.799,- atau sebesar 88,11%
b. Anggaran BLU alokasi Rp13.836.032.000,- dengan penyerapan Rp11.540.350.792,-
atau sebesar 83,41% terdiri dari:
Belanja pegawai alokasi sebesar Rp9.712.715.000,- realisasi sebesar
Rp8.288.488.164,- atau sebesar 85,34%.
Belanja barang alokasi sebesar Rp4.123.317.000,- realisasi sebesar
Rp3.251.862.628,- atau sebesar 78,87%.
2. Realisasi Pendapatan Tahun 2020
Pendapatan RSUP Surakarta tahun 2020 dari PNBP berdasarkan data cash basis
berjumlah Rp17.197.821.444,- atau sebesar 127,52% dari target penerimaan yang
ditetapkan di tahun 2020 sebesar Rp13.836.032.000,-. Rincian atas pendapatan RSUP
Surakarta tahun 2020 ditampilkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 11. Rincian Pendapatan RSUP Surakarta Tahun 2020
AKUN URAIAN REALISASI
424911 Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU 155,055,343
424111 Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit 11,260,628,316
424222 Pendapatan Hibah Tidak Terikat Dalam Negeri-
Lembaga/Badan Usaha - Uang 40,000,000
424922 Pendapatan BLU Lainnya dari Sewa Gedung 91,400,000
424421
Pendapatan dari Pelayanan BLU yang bersumber dari
Entitas Pemerintah Pusat dalam Satu Kementerian
Negara/Lembaga
5,548,149,100
424313 Pendapatan Hasil Kerja Sama Pemerintah Daerah 102,588,685
JUMLAH 17,197,821,444
41 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
PENUTUP BAB IV
LAKIP ini menunjukkan pencapaian kinerja RSUP Surakarta sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI yang berada dibawah pembinaan Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan selama kurun waktu dari Bulan Januari–Desember 2020 sesuai dengan
tugas pokok yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
A. Kesimpulan
Pengukuran terhadap berbagai indikator yang telah ditetapkan RSUP Surakarta selama
tahun 2020 sebagian besar telah mencapai bahkan melebihi dari target yang ditetapkan.
Realisasi atas pencapaian indikator kinerja utama RSUP Surakarta 2020 secara lengkap
ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 12. Rekapitulasi Capaian IKU Tahun 2020
Sasaran Strategis/program
Indikator Kinerja Utama Target Capaian %
Capaian Keterangan
1. Terwujudnya kemandirian finansial dan cost effectiveness pelayanan;
1. POBO 38% 60,73% 159,82% Tercapai
2. Audit Keuangan WTP WTP 100,00% Tercapai
2. Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional;
3. Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)
85% 83,71% 98,49% Tidak
Tercapai
3. Terwujudnya pelayanan kesehatan "beyond experience" (melebihi ekpektasi);
4. Persentase Kepuasan Pasien
>90% 85,88% 95,42% Tidak
Tercapai
5. Persentase respon terhadap komplain
100% 100% 100,00% Tercapai
4. Terwujudnya pelayanan unggulan respirasi;
6. Nett Death Rate ≤2‰ 0‰ 100,00% Tercapai
5. Terwujudnya rumah sakit umum pusat Surakarta sebagai wahana pedidikan, pelatihan dan penelitian;
7. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama
27 27 100,00% Tercapai
8. Jumlah penelitian terpublikasi
1 0 0% Tidak
Tercapai
9. Jumlah pelatihan terakreditasi
1 0 0% Tidak
Tercapai
6. Terwujudnya kerjasama strategis pelayanan kesehatan;
10. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam pelayanan kesehatan
4 6 150,00% Tercapai
7. Terwujudnya RS yang terakreditasi;
11. Pencapaian Akreditasi SNARS
Persiapan Persiapan 100,00% Tercapai
8. Terwujudnya sistem tatakelola RS yang transparan dan akuntabel;
12. Jumlah Clinical Pathway terpenuhi
17 17 100,00% Tercapai
13. Persentase tindaklanjut temuan audit
100 100% 100,00% Tercapai
42 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
Sasaran Strategis/program
Indikator Kinerja Utama Target Capaian %
Capaian Keterangan
9. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;
14. Perijinan terselesaikan
Terbitnya ijin
operasional RS Kelas C
Ijin operasional RS Kelas C
terbit
100,00% Tercapai
10. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM;
15. Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam
28% 21,43% 76,54% Tidak
Tercapai
11. Terwujudnya sistem informasi RS yang terintegrasi;
16. Persentase sistem IT terintegrasi
50% 50% 100,00% Tercapai
12. Terwujudnya sarana dan prasarana sesuai dengan standard RSU kelas B.
17. Persentase Tingkat keandalan sarana dan prasarana (Overall Equipment Effectiveness/OEE)
40% 40,67% 101,67% Tercapai
Jumlah 1581,93%
% Rata-rata capaian tahun 2020 93,05%
Dari 17 indikator kinerja utama yang ada, tercapai sebanyak 12 indikator dan belum
mencapai target sebanyak 5 indikator. Persentase capaian terhadap target sebesar
93,05%. Indikator yang belum mencapai target, yaitu:
1) Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (success rate)
2) Persentase Kepuasan Pasien
3) Jumlah penelitian terpublikasi
4) Jumlah pelatihan terakreditasi
5) Persentase semua pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi ≥ 20 jam
Total alokasi anggaran RSUP Surakarta tahun anggaran 2020 adalah sebesar
Rp55.956.965.000,- dengan rincian bersumber dari Rupiah Murni sebesar
Rp42.120.933.000,- dan dari BLU Rp13.836.032.000,-. Realisasi belanja anggaran
tahun 2020 sebesar Rp.50.206.865.486,- atau mencapai 89,72% dari alokasi anggaran yang
tersedia sebesar Rp.55.956.965.000,-.
Sementara pendapatan dari PNBP pada tahun 2020 mencapai Rp17.197.821.444,- atau
mencapai 127,52% dari target pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp13.836.032.000,-.
Seluruh output kegiatan telah dilaksanakan sehingga alokasi anggaran yang tidak terserap
merupakan efisiensi kegiatan.
B. Rencana Tindak Lanjut
Untuk meningkatkan pencapaian kinerja agar lebih baik, rencana tindak lanjut yang
akan dilakukan adalah:
1. Perbaikan kualitas manajemen rumah sakit, peningkatan koordinasi serta kinerja antar
unit kerja/instalasi.
43 LAKIP RSUP SURAKARTA Tahun 2020
2. Meningkatkan komitmen seluruh pegawai mulai dari tingkat manajerial sampai
pelaksana untuk terus berupaya dalam melakukan peningkatan kinerja, mutu layanan
dan keselamatan pasien.
3. Meningkatkan kompetensi pegawai dengan meningkatkan pendidikan formal dan
perencanaan program pelatihan.
Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020
Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020
Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020
Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020
Target Realisasi % Capaian
1 POBO 38% 60.73% 159.82%
Didapat dari penghitungan antara pendapatan dibanding belanja operasional, sebagai berikut :
Pendapatan 20,282,970,529 x 100%Belanja Operasional 33,397,985,501
Nilai POBO = 60,73%
2 Opini audit keuangan WTP WTP 100.00% Hasil audit keuangan oleh Kantor Akuntan Publik tahun 2020 adalah WTP
3Persentase keberhasilan pengobatan pasienTB semua kasus (success rate )
85% 83.71% 98.49%Persentase capaian keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
(success rate ) pada tahun 2020 sebesar 83,71%
4 Persentase Kepuasan Pelanggan >90% 85.88% 95.42%Hasil penilaian kepuasan masyarakat terhadap pelayanan RSUP Surakarta
pada tahun 2020 adalah sebesar 85,88%
5Persentase Kecepatan respon terhadapkomplain
100% 100% 100.00%Kecepatan respon terhadap komplain dihitung setiap bulan dengan rincian sebagai berikut : Januari s/d Desember 2020 rata-rata capaian perbulan
100%
3Terwujudnya pelayanan unggulanrespirasi
6 NDR pada pelayanan <2 ‰ <2 ‰ 100.00% Tidak ada kejadian
7Jumlah institusi pendidikan yangbekerjasama
27 PKS 27 100.00%
1) SMK Santo Paulus; 2) Fak Kedokteran UNS;3) Fisioterapi Universitas Abdurrab Pekanbaru;
4) UNIVET Sukoharjo; 5) Prodi DIII Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia;6) Prodi DIII RMIK Poltekkes Bhakti Mulia; 7) Poltekkes Semarang;
8) Stikes Al Irsyad Al Islamiyah Cilacap; 9) Stikes Aisyiyah Surakarta;10) Fak Kedokteran UMS; 11) Poltekkes Surakarta;
12) Universitas Ngudi Waluyo Ungaran; 13) Akfis RS Dustira Cimahi;14) Universitas Duta Bangsa; 15) Fak Ilmu Kesehatan Univ Aisyiyah
Yogyakarta;16) Stikes Cirebon; 17) Universitas Setia Budi Surakarta;
18) Sekolah Tinggi Kesehatan Nasional; 19) Fak Ilmu Kesehatan UMS; 20) SMK Trisakti Gemolong;
21) Fak Ilmu Kesehatan Univ Pekalongan;22) Politeknik Indonusa Surakarta; 23) SMK Citra Medika Surakarta;
24) Fak MIPA UNS; 25) SMKN Gondang Sragen;26) Fak Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta;
27) Poltekkes Santo Paulus Surakarta.
8 Jumlah penelitian terpublikasi 1 kegiatan 0 0Belum ada penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal nasional
maupun internasional
9 Jumlah pelatihan terakreditasi 1 kegiatan 0 0 Pada tahun 2020 belum ada pelatihan di RSUP Surakarta yang diakreditasi
5Terwujudnya kerjasama strategispelayanan kesehatan
10Jumlah institusi yang bekerjasama dalampelayanan kesehatan
4 institusi 6 150.00%
6Terwujudnya Rumah Sakit yangterakreditasi
11 Pencapaian Akreditasi SNARS Persiapan Persiapan 100.00%
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka persiapan akreditasi diantaranya adalah penyusunan regulasi yang berkaitan dengan akreditasi, pembentukan
Tim Akreditasi (Pokja-pokja), penyusunan dokumen akreditasi, soialisasi, dan pelatihan.
KERTAS KERJA PENGHITUNGAN PENCAPAIAN KINERJA RSUP SURAKARTA TAHUN 2020
2Terwujudnya peningkatan capaian indikator kesehatan nasional
4Terwujudnya rumah sakit umum pusat surakarta sebagai wahana pendidikan, pelatihan, dan penelitian
Keterangan
1Terwujudnya kemandirian finansial dan cost efectiveness pelayanan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama2020
Target Realisasi % CapaianKeteranganSasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
2020
7Terwujudnya sistem tata kelola RSyang transparan dan akuntabel
12 Jumlah Clinical Pathway terpenuhi 17 CP 17 100.00%
13 Persentase tindaklanjut temuan audit 100% 100% 100.00%Hasil tindak lanjut temuan audit 100%. RSUP Surakarta selama tahun 2020 tidak memiliki saldo temuan baik itu dari audit eksternal maupun internal.
14 Perijinan terselesaikanTerbitnya ijin operasional RS kelas C
sudah terbit 100.00%
Ijin mendirikan RSUP telah terbit melalui Keputusan Walikota Surakarta nomor 449.2/0020L-01/IMRS/IV/2020 tentang Ijin Mendirikan RSUP
Surakarta.Sementara ijin operasional RSUP telah terbit melalui Surat Keterangan
nomor 449/183/2020 tentang Perpanjangan Masa Berlaku Dokumen Ijin Operasional Surakarta terkait status Tanggap Darurat Bencana Wabah Covid-
19.
15Persentase semua pegawai yang mengikutipengembangan kompetensi > 20 jam
28% 21.43% 76.54%Sasaran indikator ini pada tahun 2019 lebih ditekankan pada SDM tertentu
yaitu dokter dan perawat, sedangkan tahun 2020 sasaran indikator ini adalah untuk keseluruhan pegawai.
9Terwujudnya sistem informasi RS yangterintegrasi
16 Persentase sistem IT terintegrasi 50% 50% 100.00%
Modul yang sudah terintegrasi pada SIMRS sebanyak 7 modul dari 14 modul yang ditargetkan. Rincian 14 modul yang ditargetkan adalah:
1) Sistem antrian pasien; 2) Pendaftaran pasien; 3) Pelayanan rawat jalan; 4) Pelayanan rawat darurat; 5) Biiling system; 6) Rawat inap; 7) Penunjang
medik; 8) Penunjang umum; 9) Farmasi; 10) Logistik obat; 11) Logistik umum; 12) Rekam medik elektronik; 13) Integrasi system; 14. Pelaporan
Yang sudah terintegrasi adalah modul 1 s/d 7.
10Terwujudnya sarana dan prasaranasesuai dengan standar RSU kelas B
17Tingkat keandalan sarana dan prasarana(Overall Equipment Effectiveness /OEE)
40% 40.67% 101.67%
Capaian OEE tahun 2020 sebagai berikut:Januari 35,00%; Februari 38,00%; Maret 36,00%; April 40,00%; Mei
40,00%; Juni 40,00%; Juli 40,00%; Agustus 41,00%; September 39,00%; Oktober 41,00%; November 41,00%; Desember 57,00%.
Rata-rata OEE tahun 2020 adalah 40,67%
Jumlah 1581.93%
% rata-rata capaian tahun 2020 93.05%
Capaian kinerja tahun 2019 117.12%
Perbandingan kinerja tahun 2020 dengan 2019 79.45%
Kepala Subbagian PE
Achmad Solichin, S.Sos, M.KesNIP. 196603071989031003
Capaian kinerja 2019 (117,12%) dibandingkan dengan capaian kinerja 2020 (79,45%) mengalami penurunan.
Hal ini dapat disebabkan karena 1) Indikator kinerja yang digunakan tahun 2019 ada perberbedaan dengan tahun 2020; 2) Kondisi pandemi Covid-19
yang melanda dunia berimbas pada pelayanan kesehatan yang diberikan; 3) Tahun 2020 merupakan tahun peralihan perubahan dari BBKPM Surakarta
menjadi RSUP Surakarta
8Terwujudnya status institusi BBKPM menjadi RS Umum Pisat
Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020
Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020
Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020
Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020
Lampiran Rencana Strategis Bisnis RSUP Surakarta 2020–2024
Lampiran LAKIP RSUP Surakarta Tahun 2020