rpp

15
Nama Sekolah : SMKN 1 Tanjung Raya Program Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik Mata Pelajaran : Instalasi tenaga listrik Kelas/Semester : X/I Pertemuan ke : 1 Alokasi Waktu : 1 x 30 menit Standar Kompetensi : Memahami Dasar- Dasar kontaktor magnet Kompetensi Dasar : Memahami Simbol dan Komponen kontaktor magnet Indikator : 1. Menjelaskan pengertian kontaktor magnet 2. Mendeskripsikan bentuk/ simbol kontaktor magnet dalam instalasi tenaga listrik 3. Menjelaskan perbedaan kontaktor magnet DC dengan kontaktor magnet AC. 4. Mejelaskan fungsi kontaktor magnet pada rangkaian listrik 5. Menjelaskan prinsip kerja kontaktor magnet. 6. Menjelaskan cara pemasangan kontaktor magnet pada beban 1 fasa dan 3 fasa 7. Menjelaskan cara kerja kontaktor magnet I. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran diharapkan siswa mampu : 1. Menjelaskan pengertian kontaktor magnet sebagai salah satu saklar dalam instalasi tenaga RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMK NEGERI 1 TANJUNG RAYA TAHUN DIKLAT 2015 / 2016

Upload: yozri-uncu

Post on 09-Jul-2016

238 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: RPP

Nama Sekolah : SMKN 1 Tanjung Raya

Program Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Mata Pelajaran : Instalasi tenaga listrik

Kelas/Semester : X/I

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

Standar Kompetensi : Memahami Dasar- Dasar kontaktor magnet

Kompetensi Dasar : Memahami Simbol dan Komponen kontaktor magnet

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian kontaktor magnet

2. Mendeskripsikan bentuk/ simbol kontaktor magnet dalam instalasi

tenaga listrik

3. Menjelaskan perbedaan kontaktor magnet DC dengan kontaktor

magnet AC.

4. Mejelaskan fungsi kontaktor magnet pada rangkaian listrik

5. Menjelaskan prinsip kerja kontaktor magnet.

6. Menjelaskan cara pemasangan kontaktor magnet pada beban 1 fasa

dan 3 fasa

7. Menjelaskan cara kerja kontaktor magnet

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah melakukan pembelajaran diharapkan siswa mampu :

1. Menjelaskan pengertian kontaktor magnet sebagai salah satu saklar dalam instalasi

tenaga

2. Mendeskripsikan bentuk/ simbol kontaktor dalam instalasi tenaga listrik

3. Menjelaskan perbedaan kontaktor magnet DC dengan kontaktor magnet AC

4. Mejelaskan fungsi kontaktor magnet dalam instalasi tenaga listrik

5. Menjelaskan prinsip kerja kontaktor magnet

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)SMK NEGERI 1 TANJUNG RAYA

TAHUN DIKLAT 2015 / 2016

Page 2: RPP

I. Materi Ajar

Saklar magnet / kontaktor magnet

Saklar magnet / Kontaktor magnet

Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan

kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi

sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu

mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal

ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi.

Pada saklar magnet ini selalu dilengkapi, kumparan (coil), kontak utama, dan

kontak bantu. Kelompok kontak utama di buat dengan ukuran yang lebih besar dari

kelompok kontak bantu, terutama untuk kemampuan yang daya besar. Kontak bantu

terbagi dua yaitu bagian Normally Open (NO) dan Normally Close (NC), khusus untuk

kontak NC dengan nomor terminal adalah 13 dan 14.

Gambar 1. kontaktor magnet

Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol

kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan

baik seperti: tombol tekan, thermal overload (OL) dan alat bantu lainnya. Kontaktor

magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa,

Page 3: RPP

antara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa

unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain.

Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah

(arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya

dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar

kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan

magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)

Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya

terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi

akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker

yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan,

maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga

kontak kembali membuka atau menutup. Untuk merancang kontaktor arus searah

yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan

mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat

panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil

seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Gambar 2. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua

kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2 satu kontak utama dan dua

kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48

V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus

listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang

besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan Bila kontaktor

untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan

hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

Page 4: RPP

2. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)

Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan

kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk

gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama

dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50

gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh

dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam

1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat

kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai

pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang.

Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara

terus menerus (kontinu).

Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka

pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas.

Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan

hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang

disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100

kali.

3. Prinsip Kerja kontaktor magnet

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO )

dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan

membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC

sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam

keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi

tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi

perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah

salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk

penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor

magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 5: RPP

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti

yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi

tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang

berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus

dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ),

tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan

digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi

lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah

dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

4. Push Button

Swich Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan

atau memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu

sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dn saklar

tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO

(normally open).

Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan

maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai

stop dan kontak NO akan berfungsi sebagai start  biasanya digunakan pada sistem

pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada

industri – industri.

5. Keuntungan penggunaan saklar magnet dari saklar lain (Biasa)

Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan

kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :

a. Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat

manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit

mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun

Page 6: RPP

kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang

tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.

b. Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator

(satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.

c. Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat

digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus

menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara

otomatis.

d. Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang

sangat peka.

e. Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya

dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.

f. Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-

titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan

untuk tombol tekan.

g. Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan

dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti

Programmable Logic Controller (PLC).

II. Metode Pembelajaran :

1. Kombinasi Ceramah dan tanya jawab

2. Demonstrasi

3. Pemberian tugas

III. Langkah – Langkah Pembelajaran

A. Pendahuluan

1. Penguasaan kelas

2. Guru mencek kehadiran siswa

3. Apersepsi

4. Menjelaskan ruang lingkup materi

B. Kegiatan inti

1. Guru menjelaskan pengertian kontaktor magnet, bagian-bagian kontraktor magnet

serta fungsinya.

Page 7: RPP

2. Guru membimbing siswa dalam membuat rangkaian kontaktor magnet ke motor.

Kemudian meminta satu atau dua siswa untuk  menirukan apa yang dilakukan

guru.

3. Guru meminta  semua siswa untuk menirukan  apa yang dilakukan guru dan

mengamati kebenaran hasil kerja para siswa. Apabila ada yang kurang tepat, guru

segera membenarkan. Hal ini dilakukan untuk mengecek pemahaman dan

memberi umpan balik.

4. Pelatihan lanjutan dan penerapan tentang apa yang telah dipelajari para siswa,

diberikan oleh guru dengan cara memberi tugas kepada para siswa dan menjawab

pertanyaan yang relevan.

C. Kegiatan Akhir

1. Guru membimbing siswa untuk bersama-sama menyimpulkan intisari pelajaran

yang dibahas.

2. Guru memberikan Pekerjaan Rumah untuk menambah pemahaman siswa.

IV. Alat/Bahan/Sumber Belajar

A. Alat dan Bahan Pembelajaran

1. white board

2. Spidol

3. Wall Chart

4. Saklar magnet/kontaktor magnet

B. Sumber Belajar

1. Buku paket instalasi tenaga listrik

2. Internet dan buku BSE

V. Penilaian

1. Penilaian tertulis berbentuk uraian soal-soal

2. Penilaian sikap menggunakan lembar pengamatan (terlampir)

Soal tes tertulis:

1. Sebutkan cara kerja kontraktor magnet?

2. Jelaskan fungsi NO, NC dan overload (OL)!

3. Sebutkan fungsi Push Button?

4. Sebutkan kelebihan saklar magnet dari saklar yang lain?

Page 8: RPP

Kunci jawaban:

1. Soal No.1

Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan

kemagnetan, sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai

penarik dan pelepas kontak-kontak

2. Soal No.2

NO: Normally Open (NO) berfungsi sebagai pengunci/penghubung rangkain listrik

NC: Normally Close (NC) berfungsi sebagai pemutus rangkaian listrik

OL: OverLoad (OL) berfungsi sebagai pengaman beban lebih pada beban listrik jika

terjadi gangguan.

3. Soal No.3

Push button berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian – bagian dari suatu

instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar

tekan start

4. Soal No.4

a. Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat

manual yang cocok, maka dari itu sangat di butuhkan kontaktor magnet yang bisa

mengontrol secara otomatis.

b. Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang

sangat peka.

c. Bisa di operasikan dari banyak tempat

d. Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan

peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic

Controller (PLC)

Tanjung Raya, 07 Agustus 2015

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Muhammad Dinin Yosri AlismanNIP. NIP.

Page 9: RPP

LAMPIRAN 1

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siswa :

Kelas :

Tanggal :

Petunjuk

Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa

menggunakan skala berikut ini:

D = Memerlukan C = Menunjukkan B = Memuaskan A = Sangat

perbaikan kemajuan baik

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

Guru Mata Pelajaran

Yosri Alisman NIP.

No Rincian Tugas

Kinerja (RTK)Memerlukan

perbaikan

(D)

Menunjukkan

kemajuan (C)

Memuaska

n (B)

Sangat

baik

(A)

1Jujur

2 Peduli

3 Tanggungjawab

Page 10: RPP

LAMPIRAN 2

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

Siswa :

Kelas :

Tanggal :

Petunjuk

Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa itu

menggunakan skala berikut ini:

D =Memerlukan C = Menunjukkan B = Memuaskan A = Sangat baik

perbaikan kemajuan

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

No Rincian Tugas

Kinerja (RTK)Memerlukan

perbaikan

(D)

Menunjukkan

kemajuan (C)

Memuaskan

(B)

Sangat baik

(A)

1 Bertanya

2 Menyumbang ide atau

pendapat

3 Menjadi pendengar

yang baik

4 Berkomunikasi

Guru Mata Pelajaran

Page 11: RPP

Yosri Alisman

NIP.

GAMBAR KONTAKTOR MAGNET/SAKLAR MAGNET