rpp isi joss lama

82
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam hal development. Hal tersebut terjadi karena material andesit yang sangat melimpah dari hasil erupsi Gunung Merapi. Sehingga memicu pembangunan pabrik, gedung perkantoran, perumahan, infra struktur, dan lain-lain. Oleh karena itu PT. CALCO INDONESIA yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan galian andesit dan mix beton berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasar akan baton yang akan digunakan sebagai bahan bangunan. Di perusahan tersebut terdapat crusing plant untuk memenuhi kebutuhan batu spit sehingga terdapat 2 kegiatan yang dilakukan di perusahan tersebut, yaitu crushing plant dan mix plant. Pembahasan akan difokuskan pada crushing plant. Adapun lokasi pengolahan terletak di Jl. Ring road selatan, Ds. Wirokerten, Kec. Bangutapan, Kab. Bantul, Yogyakarta. Produk yang dihasilkan oleh crushing plant adalah batu fragmen batu andesit ukuran - 25+5 (split), dan kurang dari 5 mm (abu batu). Rancangan Pabrik Peremuk 1

Upload: fahmiazis

Post on 15-Feb-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rpp Isi Joss Lama

TRANSCRIPT

Page 1: Rpp Isi Joss Lama

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat ini di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta sedang mengalami

perkembangan yang sangat pesat dalam hal development. Hal tersebut terjadi karena

material andesit yang sangat melimpah dari hasil erupsi Gunung Merapi. Sehingga

memicu pembangunan pabrik, gedung perkantoran, perumahan, infra struktur, dan lain-

lain. Oleh karena itu PT. CALCO INDONESIA yang bergerak dalam bidang pengolahan

bahan galian andesit dan mix beton berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasar akan

baton yang akan digunakan sebagai bahan bangunan. Di perusahan tersebut terdapat

crusing plant untuk memenuhi kebutuhan batu spit sehingga terdapat 2 kegiatan yang

dilakukan di perusahan tersebut, yaitu crushing plant dan mix plant. Pembahasan akan

difokuskan pada crushing plant. Adapun lokasi pengolahan terletak di Jl. Ring road

selatan, Ds. Wirokerten, Kec. Bangutapan, Kab. Bantul, Yogyakarta. Produk yang

dihasilkan oleh crushing plant adalah batu fragmen batu andesit ukuran -25+5 (split),

dan kurang dari 5 mm (abu batu).

Dari front penambangan, pabrik pengolahan mendapatkan suplai batu andesit

sesuai dengan target produksi perusahaan yaitu 225 Ton/Jam atau 1800Ton/hari. Batu

andesit dari front penambangan mempunyai ukuran diameter terbesar 500 mm sehingga

membutuhkan suatu tahapan pengolahan untuk mereduksi ukurannya. Untuk itu dibuat

suatu perencanaan pengolahan agar permintaan pasar akan batuan andesit ukuran

tertentu dapat terpenuhi.

1.2. Bahan Galian Andesit

Ditinjau menurut pemanfaatannya, andesit termasuk bahan galian industri, yaitu

semua bahan galian diluar bahan galian logam, energi dan radioaktif yang pada

Rancangan Pabrik Peremuk 1

Page 2: Rpp Isi Joss Lama

umumnya dapat digunakan pada industri tertentu baik tanpa atau melalui proses

pengolahan yang sederhana, maupun canggih.

1.3. Genesa dan Struktur Andesit

Menurut genesanya, andesit merupakan batuan beku intermediate vulkanik,

artinya memiliki kandungan silika ( SiO2 ) 52% - 66%. Batuan beku vulkanik adalah

batuan beku yang terbentuk di atas atau di dekat permukaan bumi. Menurut

Williams,1983, batuan beku vulkanik memiliki ukuran kristal kurang dari 1 mm. Tekstur

(hubungan antarmineral ), batuan andesit memiliki tekstur Afanitik, yaitu ukuran butir

individu kristal sangat halus, sehingga tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang.

Batuan dengan tekstur afanitik dapat tersusun atas massa kristal, massa gelas atau

keduanya.

Dilihat dari strukturnya andesit pada umumnya memiliki struktur masif, yaitu

tidak menunjukkan adanya fragmen batuan lain yang tertanam dalam tubuhnya. Andesit

memiliki derajat kristalisasi Hipokristalin yaitu batuan yang tersusun oleh massa kristal

dan gelas. Andesit memiliki komposisi mineral hornblende yang melimpah dengan

disertai oleh biotit atau piroksen.

1.4. Pemanfaatan Batu Andesit

Batu andesit dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal dalam kehidupan.Misal :

Bentuk bongkah dengan ukuran yang masih dapat diangkat oleh manusia, dapat

dimanfaatkan untuk fondasi rumah. Apabila akan dibentuk menjadi batu candi (bentukan

empat persegi panjang atau kubus dengan ukuran tertentu) atau dibentuk menjadi batu

temple dengan ukuran tertentu, penggergajian sistem basah pada balok hasil

penambangan dapat dilakukan. Andesit apabila dimanfaatkan sebagai batu temple ,

hiasan pada tembok luar, pengganti tegel dan ditempatkan di luar (yang tidak terlindungi

dari hujan dan panas matahari) tidak ada masalah karena jenis batuan ini cukup resisten.

Rancangan Pabrik Peremuk 2

Page 3: Rpp Isi Joss Lama

Bentukan balok andesit apabila telah disentuh oleh seniman patung dengan

rekayasa seni dapat dibentuk menjadi patung atau relief yang tentu saja akan

meningkatkan nilai jual.

Untuk keperluan lainnya, bongkah hasil penambangan yang ukurannya belum

sesuai dengan ukuran konsumen dapat dipecah lagi dengan alat mekanis untuk

disesuaikan ukurannya. Batu yang sudah sesuai ukurannya diangkut dengan truck ungkit

ke konsumen. Secara umum, kegiatan peremukan terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu

peremukan, pengayakan, dan pengangkutan. Hasil dari pengolahan ini berupa batu pecah

yang terdiri dari berbagai ukuran, misalnya -50 mm +30 mm, 30 mm + 20 mm, -20

mm+10 mm, -10 mm +5mm, -5mm. Sebagian besar batu pecah tersebut dipergunakan

untuk pembangunan rumah (concrete beton) ataupun untuk alas jalan.

Untuk batu pecah kebanyakan dipergunakan spesifikasi ukuran butir sebagai

berikut : untuk batu pecah berdasarkan ukuran yang dihasilkan terdiri dari:

Abu batu dengan ukuran ≤ 10 mm

Split dengan ukuran (1 x 1 cm, 1 x 2 cm, 2 x 3 cm, 3 x 5 cm)

Screening dengan ukuran 2 x 10 cm.

Abu yang dihasilkan tidak tercampur bahan organik. Seperti halnya pasir andesit

yang bersih (tidak tercampur bahan organik) baik digunakan untuk bahan adukan beton.

Ukuran split umumnya digunakan untuk campuran beton dan aspal. Sedang ukuran yang

lebih besar digunakan sebagai pelapis jalan dan pondasi.

1.5. Penyebaran Batu Andesit di Indonesia

Batuan Andesit terdapat disepanjang jalur gunung api baik yang masih aktif

ataupun yang sudah mati. Penyebarannya terdapat di :

Daerah Istimewa Aceh : Daerah Rikit Gaib, Kab. Aceh Tenggara; Krueng Raya,

Kab. Aceh Besar; Pantai Calng, Kab. Aceh Barat; Lhokruet, Kab. Aceh Selatan;

Pantai Lamno, Kab. Aceh Barat.

Sumatera Utara : Daerah Aik Puli, Kab. Tapanuli Utara.

Sumatera Barat : Kota Baru dan S. Sirah Paninan, Kab. Pesisir Selatan

Rancangan Pabrik Peremuk 3

Page 4: Rpp Isi Joss Lama

Jambi : S. Tuntung, Kec. Air Hangat, Kab. Kerinci; Pulau Pandan, Kec. Danau

Kerinci; Ranrau Keloyang, Kab. Muara Bungo; Maliki dan Baru, Kab. Sarko; P.

Sangkar, Kab Kerinci; Bukit Baru, Kec. Pelepat, Kab. Bunga Lebo Tebo.

Bengkulu : G. Kandis dan G. Beringin, Kab. Bengkulu Utara.

Lampung : Langkapura, Tanjungkarang; Kedatuan Bandar Lampung; G.

Merbabu; G. Lubukitik; G. Batuserampuk

Jawa Barat : Ujung Berung, Kab. Bandung; Lagadar, Kab. Bandung; G. Bojong,

Cililin, Kab. Bandung; G. Koromong, Kab. Bandung; Jelekong, Kab. Bandung;

Kebon Tunggul, Kab. Bandung; Selakaso, Kab. Bandung; Kec. Pacet, Kab.

Bandung; Majalaya, Kab. Bandung; Cicalengka, Kab. Bandung; G. Sagu, Kab.

Bandung; Karangtanjung, Kab. Bandung; G. Karang, Kab. Bandung; G.

Cengkik, Kab. Karawang; G. Cipaga, Kab. Karawang; Rajamandala, Kab.

Bandung; G. Sidanglengis, Kec. Plered, Kab. Purwakarta; Ciarok, Kab. Garut; G.

Sugih, Anyer Kab. Serang; G. Gede; Parung panjang Bogor; Ciomas, Parung

panjang, Kab. Bogor.

Jawa Tengah : Kab. Sragen, Selogiri Bendokerep, Kab. Wonogiri; G. Mergi,

Kab. Semarang; Beringin, Suruh, Kab. Salatiga; Kandangan, Bawean, Slawi,

Kec Balapulang Kab. Tegal; Kec. Belik Kab. Pemalang.

Daerah Istimewa Yogyakarta: G. Merapi; G. Gajah; G. Ijo, Kulon Progo.

Jawa Timur : G. Gajah Mungkur Kab. Pasuruan; Ketapang-Lawangan Kab.

Malng, Prigen Kab. Pasuruan; Lumang, Kab. Pasuruan; Polaman Lawang Kab.

Malang; Gamang, Gading, Paiton, Bogo, Kab. Probolinggo; Pasir putih Besuki

Kab. Panarukan; G.Kapuran; Sumbersuko Padaan; G.Pandan Saradan

Kab.Madiun;Pacet Wetan, Kambengan, Barakan, Pelak, Ngemplak, Kesiman,

Tengah Wiyu, Slawe, Briti, dan Padi Kab. Mojokerto; Bantal, Belik, Sumberejo

dan Sukorame Kab. Mojokerto.

Kalimantan Selatan : Jimban, Tambang, Ulang, Pleihan Kab. Tanah Laut, Ujung

Batu, P. Laut Kab. Kotabaru

Rancangan Pabrik Peremuk 4

Page 5: Rpp Isi Joss Lama

Nusa Tenggara Timur : Lekebai, Kec. Paga Kab. Sikka; Ae Baru dan Kelisamba,

Kab. Flores

Sulawesi Utara : Lilang Kab. Minahasa; Noongan dan Mokupa

Sulawesi Selatan : Bilibili Kec. Botonompo Kab. Gowa, Kec. Parangloe

Maluku : G. Mede, Kab. Halmahera Utara; Takome, Tugato, Ternate; Bobo,

Dukiri;Sandora, Tidore, Kab. Maluku Tengah; Babang dan G. Sayoding, P.

Bacaan; Pantai Itawlaka, P. Saparua, Hitu Barat, P. Ambon; G. Lana, Lei Timur.

Irian Jaya : Rumba, Bukit, Cendrawasih Kab. Sorong.

1.6. Teknik Penambangan

Batuan andesit merupakan batuan yang cukup keras dan massif. Apabila

penambangan dilakukan oleh rakyat, karena keterbatasan modal maka dilakukan dengan

peralatan yang sederhana dan dengan produksi yang sangat terbatas. Apabila diinginkan

produksi bongkah yang cukup banyak dalam waktu yang relative singkat, penambangan

dilakukan dengan sistem peledakan, sangat dianjurkan diawali dengan pembuatan

lubang ledak. Walaupun demikian, persyaratan keamanan harus tetap diperhatikan.

Penggunaan backhoe, shovel, bulldoser atau scrapper diajurkan pada pelaksanaan

penambangan, sedang pengangkutan bongkah dari tempat penambangan ke tempat

pengumpulan dipergunakan dengan Dump Truk. Sedangkan dari tempat pengumpulan

sampai ke tempat pengolahan menggunakan DumpTruk.

Rancangan Pabrik Peremuk 5

Page 6: Rpp Isi Joss Lama

BAB II

MATERIAL BALANCE

2.1. Tahap Pengolahan

Tahapan Pengolahan Andesit dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.

Sedangkan uraiannya sebagai berikut :

Hopper

Bongkahan-bongkahan tersebut dimuat dengan menggunakan Dump Truck dan

ditumpahkan ke dalam tempat / bak penampungan sementara sebelum masuk ke

feeder. Bak tersebut dinamakan Hopper.

Grizzly Feeder

Dari Hopper material ditumpahkan ke Grizzly Feeder, yaitu suatu plat yang dapat

mengontrol material dari hopper untuk masuk ke dalam unit peremuk ( Jaw Crusher

). Fungsinya agar batuan / material yang masuk ke unit peremuk sesuai dengan

kapasitas unit peremuk yang tersedia.

SDVSC ( Single Deck Vibrating Screen )

Produk yang dihasilkan dari Grizzly Feeder kemudian masuk ke screen I

menggunakan Single Deck Sreen, alasannya menggunakan Single Deck Screen

adalah umpan terbesar yang masuk pada screen I yaitu 100 mm didapatkan opening

untuk deck I adalah 5 mm. Angka ini didapat dengan alasan supaya beban untuk

deck I tidak terlalu berat sehingga beban yang tertahan pada deck I tidak merusak

screen.

Material yang masih mempunyai ukuran yang besar masih harus diremuk lagi

dengan menggunakan Jaw Crusher. Sedangkan material yang lolos tidak perlu

diremuk lagi tetapi dapat langsung dipisahkan, sebab matrial ini adalah tanah.

Jaw Crusher

Rancangan Pabrik Peremuk 6

Page 7: Rpp Isi Joss Lama

Material mengalami peremukan pertama ( Primary Crushing ) dengan

menggunakan alat yang disebut Jaw Crusher. Jaw Crusher dapat mereduksi material

bongkah berukuran kurang lebih 375 mm menjadi berukuran 90mm

Ada pun tujuan dari peremukan ini adalah untuk memperkecil ukuran butir sesuai

dengan yang diinginkan. Untuk menentukan berapa kali proses peremukan dapat

dilihat dari ukuran umpan terbesar yang masuk dengan produk terbesar yang

diinginkan oleh konsumen. Dari hasil pembagian antara ukuran umpan yang masuk

dengan produk terbesar didapatkan nilai LRR (Limiting Reduction Ratio) adalah

4.17 , sehingga dapat dilihat dari harga LRR tersebut menggunakan dua kali proses

peremukan.

Merupakan tahap penghancuran yang pertama, dimana umpan berupa bongkah

besar berukuran 375 mm. Untuk penentuan alat yang akan dipakai dalam proses

peremukan pertama ini adalah dengan melihat ukuran umpan terbesar yang akan

masuk ke alat serta kapasitas dari umpan, sehingga efektifitas dari alat tersebut

menjadi tinggi dan maksimal. Dari hasil pembagian antara ukuran umpan terbesar

(375 mm) yang masuk dengan LRR Peremuk I diambil nilai 4 maka produk terbesar

dari Peremuk I didapat 90 mm.

DDVSC ( Double Deck Vibrating Screen )

Produk yang dihasilkan dari Jaw Crusher kemudian masuk ke screen I

menggunakan Double Deck Sreen, alasannya karena material yang jatuh pada

screen I mempunyai kapasitas 50.28 ton/jam sehingga agar screen yang digunakan

tidak memiliki luasan yang terlalu besar.

Alasan yang kedua menggunakan Double Deck Screen adalah umpan terbesar yang

masuk pada screen I yaitu 90 mm didapatkan opening untuk deck I adalah 50 mm.

Angka ini didapat dengan alasan supaya beban untuk deck I tidak terlalu berat

sehingga beban yang tertahan pada deck I tidak merusak screen.

Material yang masih mempunyai ukuran yang besar masih harus diremuk lagi

dengan peremuk kedua menggunakan Cone Crusher. Sedangkan material yang

sudah berukuran sesuai dengan permintaan pasar tidak perlu diremuk lagi tetapi

Rancangan Pabrik Peremuk 7

Page 8: Rpp Isi Joss Lama

dapat langsung dipisahkan berdasarkan ukuran butirnya dengan mengunakan screen,

sedangkan material yang lolos deck dua masuk ke vibrating screen selanjutnya.

Cone Crusher

Material yang masih berukuran besar harus di remuk lagi dengan menggunakan

Cone Crusher agar didapatkan material dengan ukuran butir yang sesuai dengan

permintaan pasar.

TDVSC ( Triple Deck Vibrating Screen )

Material baik dari hasil peremukan pertama dan peremukan kedua digabungkan

kemudian disaring dengan menggunakan DDVSC agar didapat empat

pengelompokan produk berdasarkan ukuran butir yang diminta konsumen.

2.2. Diagram Alir

Rancangan Pabrik Peremuk 8

Page 9: Rpp Isi Joss Lama

Target Produksi : 225 tpjUmpan terbesar : 500 mmJam kerja : 8 Jam/hari

Umpan masuk : 236,84 tpjDimensi :

-100 (under size) Op : 100 mmEff : 95 %

Kapasitas : Dek I Op: 50 mm Ef : 95 %

Dek II Op: 5 mm Ef : 95 %

+100 (over size)

Umpan masuk : 135, 589 tpjEff : 95 % Kapasitas :

(tanah)

Dek I Op :50 mm Ef: 95 %Dek II Op :30 mm Ef :93 %

Umpan masuk : tpjSetting : 22 mmOpening : 90 mm

Dek I Op : 20 mm Ef : 95 %Dek II Op : 10 mm Ef : 93 %Dek III Op : 5 mm Ef : 85 %

2.3. Pembahasan

Rancangan Pabrik Peremuk 9

HOPPER

GRIZZLY FEEDER

DOUBLE DECK VIBRATING

SCREEN

-50 + 30 -30+50

-30+20

TRIPLE DECKVIBRATING

SCREEN

CONE CRUSHER

-5-10 + 5-20 + 10

JAW CRUSHER

DOUBLE DECKVIBRATING

SCREEN

-50+5 -100+5-5

TRIPLE DECKVIBRATING

SCREEN

Page 10: Rpp Isi Joss Lama

Target produksi yang direncanakan adalah 255 ton per jam, perusahaan

memberlakukan satu shift (8 jam) per hari. Ukuran umpan terbesar yang berasal dari

tambang adalah 500 mm. Pengotor dari tambang yaitu berupa tanah 5 %. Ukuran produk

yang diinginkan adalah :

-50 + 30 mm ≥ 25 % x 225 tpj = 56,25 tpj

-30 + 20 mm ≥ 25 % x 225 tpj = 56,25 tpj

-20 +10 mm ≤ 25 % x 225 tpj = 56,25 tpj

-10 +5 mm ≤ 20 % x 225 tpj = 45 tpj

-5mm ≤ 5% x 225 tpj = 11,25 tpj

Umpan berikut tanah : 10095 x 225 tpj = 236,84 tpj

Jadi tanahnya adalah : 5

100 x 236, 84 tpj = 11, 84 tpj

DISTRIBUSI UMPAN

-500 + 350 mm = 10% x 236, 84 tpj = 23,68 tpj

-350 + 200 mm = 20% x 236, 84 tpj = 47, 37 tpj

-200 + 100 mm = 25% x 236, 84 tpj = 59, 21 tpj

-100 + 50 mm = 25% x 236, 84 tpj = 59, 21 tpj

-50 + 5 mm = 15% x 236, 84 tpj = 35, 53 tpj

-5 mm = 5% x 236, 84 tpj = 11.84 tpj

Total Umpan = 236, 84 tpj

2.3.1 GRIZZLY FEEDER

Umpan masuk : 236, 84 tpj

Opening : 100 mm

Effisiensi : 95 %

Material yang seharusnya lolos : 118, 42 tpj

Rancangan Pabrik Peremuk 10

Page 11: Rpp Isi Joss Lama

Material yang lolos : 95

100 x 118, 42 = 112,5 tpj

DISTRIBUSI UKURAN GRIZZLY FEEDER

UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)

-500 + 350

-350 + 200

-200 + 100

-100 + 50

-50 + 5

- 5

23,68

47,37

59,21

23,68

47,37

59,21

TOTAL

UNDERSIZE : selanjutnya menjadi umpan screen 1 (single dek)

OVERSIZE : selanjutnya menjadi umpan Jaw Crusher 1.

2.3.2 VIBRATING SCREEN 1 DECK

Umpan masuk : 26.38 tpj

Set : 5 mm

Ef : 95 %

Material yang seharusnya lolos : 5,55 tpj

Material yang lolos : 5.27 tpj

DISTRIBUSI UKURAN PRODUK SCREEN 1

UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)

-100 + 5 mm

-5

20.83

0.28 5.27

20.83

5.55

TOTAL 21.11 5.27 26.38

Rancangan Pabrik Peremuk 11

Page 12: Rpp Isi Joss Lama

UNDERSIZE : adalah berupa tanah yaitu sebesar 5.27 ton

OVERSIZE : selanjutnya menjadi umpan jaw crusher 1.

2.3.3 JAW CRUSHER

DISTRIBUSI UKURAN MASUK JAW CRUSHER

Akmulasi dari oversize grizzly feeder dengan oversize vibrating screen

single deck

-375 + 250 mm : 16.67 ton

-250 + 100 mm : 12.5 ton

-100 + 5 mm : 21.11 ton

TOTAL : 50.28 ton

Umpan masuk :55.55tpj-5.27tpj= 50.28 tpj

Umpan terbesar : 375 mm

RR : 4.17

Ukuran terbesar produk = umpanterbesar daritambang

RR

= 3754.17 = 90

Setting : 55 mm

DISTRIBUSI UKURAN PRODUK JAW CRUSHER

-90 + 80 mm : 100% - 97% = 3% x 50.28 tpj = 1.51 tpj

-80 + 60 mm : 97% - 88% = 9% x 50.28 tpj = 4.52 tpj

-60 + 50 mm : 88% - 78% = 10% x 50.28 tpj = 5.03 tpj

-50 + 40 mm : 78% - 60% = 18% x 50.28 tpj = 9.05 tpj

-40 + 30 mm : 60% - 45% = 15% x 50.28 tpj = 7.54 tpj

-30 + 20 mm : 45% - 30% = 15% x 50.28 tpj = 7.54 tpj

-20 + 10 mm : 30% - 23% = 7% x 50.28 tpj = 3.52 tpj

Rancangan Pabrik Peremuk 12

Page 13: Rpp Isi Joss Lama

-10 + 5 mm : 23% - 1% = 22% x 50.28 tpj =11.06 tpj

- 5 mm : 1% = 1% x 50.28 tpj = 0.51 tpj

TOTAL 50.28 tpj

2.3.4 VIBRATING SCREEN 2 DECK

Umpan masuk : 50.28 tpj

DEK I

Setting : 50 mm

Eff : 95 %

Material yang seharusnya lolos : 39.22 tpj

Material lolos : 37.26 tpj

DISTRIBUSI UKURAN PRODUK SREEN I DEK I

UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)

-90 + 80 mm

-80 + 60 mm

-60 + 50mm

-50 + 40 mm

-40 + 30 mm

-30 + 20 mm

-20 + 10 mm

-10 + 5 mm

-5 mm

1.51

4.52

5.03

1.96 7.09

7.54

7.54

3.52

11.06

0.51

1.51

4.52

5.03

9.05

7.54

7.54

3.52

11.06

0.51

TOTAL 13.02 37.26 50.28

OVERSIZE : selanjutnya menjadi umpan pada cone rusher.

UNDERSIZE : selanjutnya menjadi umpan pada dek II

DEK II

Rancangan Pabrik Peremuk 13

Page 14: Rpp Isi Joss Lama

Setting : 30 mm

Eff : 94 %

Material yang seharusnya lolos : 22.63 tpj

Material lolos : 21.27 tpj

DISTRIBUSI UKURAN

UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)

-50 + 40 mm

-40 + 30 mm

-30 + 20 mm

-20 + 10 mm

-10 + 5 mm

-5 mm

7.09

7.54

1.36 6.18

3.52

11.06

0.51

7.09

7.54

7.54

3.52

11.06

0.51

TOTAL 15.99 21.27 37.26

OVERSIZE : adalah menjadi produk I ( -50 + 30 mm ) yaitu 15.99 Ton

UNDERSIZE : Selanjunya menjadi umpan pada SCREEN III

2.3.5 CONE CRUSHER

Umpan Masuk : 13.02 tpj

Umpan terbesar : 90 mm

Setting : 22 mm

DISTRIBUSI UKURAN PRODUK CONE CRUSHER

-30 + 20 mm : 100% - 80% = 20% x 13.02 tpj = 2.60 tpj

-20 + 10 mm : 80% - 50% = 30% x 13.02 tpj = 3.91 tpj

-10 + 5 mm : 50% - 18% = 32% x 13.02 tpj = 4.17 tpj

-5 mm : 18% = 18% x 13.02 tpj = 2.34 tpj

Rancangan Pabrik Peremuk 14

Page 15: Rpp Isi Joss Lama

TOTAL =13.02 tpj

2.3.6 VIBRATING SCREEN 3 DECK

Akumulasi ( distribusi dari produk cone crusher + undersize vibrating screen

II)

-30 + 20 mm : 2.60 tpj + 6.18 tpj = 8.78 tpj

-20 + 10 mm : 3.91 tpj + 3.52 tpj = 7.43 tpj

-10 + 5 mm : 4.17 tpj + 11.06 tpj = 15.23 tpj

-5 mm : 2.34 tpj + 0.51 tpj = 2.85 tpj

TOTAL = 34.29 tpj

DEK I

Setting : 20 mm

Eff : 95 %

Material yang seharusnya lolos : 25.51 tpj

Material lolos : 24.23 tpj

DISTRIBUSI DEK I

UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)

-30 + 20 mm

-20 + 10 mm

- 10 + 5 mm

-5 mm

8.78

1.28 6.15

15.23

2.85

8.78

7.43

15.23

2.85

TOTAL 10.06 24.23 34.29

OVERSIZE : adalah Produk II( -30 + 20 mm ) yaitu sebesar 10.06 Ton

UNDERSIZE : selanjutnya menjadi umpan pada dek II

Rancangan Pabrik Peremuk 15

Page 16: Rpp Isi Joss Lama

DEK II

Setting : 10 mm

Eff : 93 %

Material yang seharusnya lolos : 18.08 tpj

Material lolos : 16.81 tpj

DISTRIBUSI DEK II

UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)

-20 + 10 mm

- 10 + 5 mm

-5 mm

6.15

1.27 13.96

2.85

6.15

15.23

2.85

TOTAL 7.42 16.81 24.23

OVERSIZE : adalah Produk III ( -20 + 10 mm ) yaitu sebesar 7.42 Tpj

UNDERSIZE : selanjutnya menjadi umpan pada dek III

DEK III

Setting : 5 mm

Eff : 85 %

Material yang seharusnya lolos : 2.85 tpj

Material lolos : 2.42 tpj

DISTRIBUSI DEK III

UKURAN (mm) OVERSIZE UNDERSIZE DISTRIBUSI (tpj)

- 10 + 5 mm

-5 mm

13.96

0.43 2.42

13.96

2.85

TOTAL 14.39 2.42 16.81

Rancangan Pabrik Peremuk 16

Page 17: Rpp Isi Joss Lama

OVERSIZE : adalah Produk IV( -10 + 5 mm ) yaitu sebesar 14.39 Ton

UNDERSIZE : adalah Produk V( -5 mm ) yaitu sebesar 2.42 Ton

DISTRIBUSI HASIL

Produk I ( -50 + 30 mm) : 15.99 tpj = 15.9950.28 x 100% = 31.80 %

Produk II ( -30 + 20 mm) : 10.06 tpj = 10.0650.28 x 100% = 20.01 %

Produk III ( -20 + 10 mm) : 7.42 tpj = 7.42

50.28 x 100% = 14.76 %

Produk IV ( -10 + 5 mm) : 14.39 tpj = 14.3950.28 x 100% = 28.62 %

Produk V ( -5mm) : 2.42 tpj = 2.42

50.28 x 100% = 4.81 %

TOTAL : 50.28 tpj = 100 %

Rancangan Pabrik Peremuk 17

Page 18: Rpp Isi Joss Lama

BAB III

PEMILIHAN ALAT

3.1. Alat Angkut

Densitas andesit diasumsikan 2,771 tom/m3. Jumlah jam kerja adalah 8 jam/hari.

Target produksi perusahaan 55.55 tpj. Sehingga target umpan dari tambang sebesar

55.55 tpj / 2.771 ton/m3 = 20.05 m3/jam.

Untuk memasukkan material ke Hopper digunakan Dump Truck (DT):

Gambar 3.1

Dump Truck

Merk :Golden Prince tipper 6x4

Model : ZZ3251M2946

Capacity : 15 Ton

Max Speed : 75 km/jam

Overall Length : 7416 mm

Rancangan Pabrik Peremuk 18

Page 19: Rpp Isi Joss Lama

Overall Width : 2496 mm

Overall Height : 3486 mm

Perhitungan jumlah DT :

Jarak tempuh : 1000 m= 1 km

Prossesing (Pengisian) : 6 menit = 1/10 jam

Manuver, menumpahkan muatan, dll : 6 menit = 1/10 jam

Kecepatan maksimum saat DT terisi adalah 40 km/jam, maka :

Waktu tempuh = jarak tempuh / kecepatan maksimum

= 1 km / 40 km/jam = 1/40 jam

Waktu bolak- balik = 1/40 x 2

= 1/20 jam

Cycle Time untuk 1 DT :

= waktu prossessing + factor lain + waktu bolak-balik

= 1/10 + 1/10+ 1/20

= 0.25 jam = 15 menit

Jika kecepatan tidak maksimal dengan factor lain 1 menit, maka kecepatan rata-

rata = jarak tempuh

Waktubolak−balik+factor lain

= 1 / ( 1/20 + 1/60 )

= 15 km/jam

Kapasitas maksimal yang didapat = 15ton x 0.8 / 2 t/m3

= 6 m3

Jumlah DT yang dibutuhkan = 20.05 m3 / 6 m3

= 3,34 ≈ 4

= 5 DT ( 1 buah DT cadangan )

Rancangan Pabrik Peremuk 19

Page 20: Rpp Isi Joss Lama

3.2. Hopper

Tampak Samping

c

e a 30o

f

b g

c

b d h

Tampak Atas

Rancangan Pabrik Peremuk 20

Page 21: Rpp Isi Joss Lama

Tampak Depan

h

760

d

Agar material yang akan ditumpahkan dump truck dapat tertampung keseluruhan

kedalam hopper, maka besarnya kapasitas dari hopper harus lebih besar dari kapasitas

dump truck. Hopper terbuat dari plat baja dengan tebal 1 cm.

Tinggi total ( a ) = 1,7 m

Panjang bawah ( b ) = 0,9 m

Panjang atas ( c ) = 3.0 m

Lebar bawah ( d ) = 0,9 m

Lebar (e,i ) = 0,4 m

Tinggi ( f ) = 1,3 m

Lebar ( g ) = 2.1 m

Lebar atas ( h ) = 3.0 m

Sudut kemiringan ( j ) = 30

Luas Atas (La) = c x h

= 3 x 3

= 9 m²

Rancangan Pabrik Peremuk 21

Page 22: Rpp Isi Joss Lama

Luas Bawah (Lb) = b x d

= 0,9 x 0,9

= 0,81 m²

Kapasitas Hopper = (La x e) + 13 x f x [La+Lb+(La+Lb)1/2]

= (9x 0,4) + 13 x 1,3 x [9 + 0,81 +(9+0,81)1/2]

= 3.6 + 1/3 x 1.3 x 12.94

= 9.21 m3

= 9.21 m3 x 2,771 ton / m3

= 25.5 ton

3.3. Grizzly Feeder

Merk = SANME

Model = GZT-0724

Max Feed Size = 450 mm

Capacity = 30-80 t/h

Motor Power = 2 x 1.5 kW

Instalation Slope = 10

Double Amplitude = 4-6 mm

Overal Dimension = 2481 x 1130 x 990 mm

Weight = 2422 kg

3.4. Single Deck Vibrating Screen

Berdasarkan atas luas screen yang digunakan. Perhitungan luas screen :

Luas Teoritis( A )= Total UmpanB . G. V . H . E .M . O. D .T .W

m2

AR = A x F1 x F2

DECK I

Rancangan Pabrik Peremuk 22

Page 23: Rpp Isi Joss Lama

Setting : 5 mm

Effisiensi : 95 %

Total umpan : 26.38 tpj

Didapatkan :

Faktor Deck I

B 19,5

G 1,73

V 2.01

H 0,59

E 0,77

M 1

O 0.96

D 1

T 1

W 1

F1 1,1

F2 1,1

LUAS (AR) 1.08

Luas Teoritis( A )= Total UmpanB . G. V . H . E .M . O. D .T .W

m2

¿ 26.3819.5 x 1.73 x 2.01 x 0.59 x 0.77 x1 x0.96 x 1x 1 x1

¿ 26.3829.57¿0.89

AR = A x F1 x F2

= 0.89 x 1.1 x 1,1

Rancangan Pabrik Peremuk 23

Page 24: Rpp Isi Joss Lama

= 1.08 m2

Maka didapat spesifikasi screen:

Merk : Nordberg

Type of Screen : TY-305 1 Deck

Nominal Size : 914 x 1524 mm

Luas Screen Area : 1,39 m2

Power : 0,5 kw

Weight : 916 kg

Speed : 1800 – 3600 rpm

3.5. Double Deck Vibrating Screen

Berdasarkan atas luas screen yang digunakan. Perhitungan luas screen :

Luas Teoritis( A )= Total UmpanB . G. V . H . E .M . O. D .T .W

m2

AR = A x F1 x F2

DDVSC I, DECK I

Opening = 50 mm

Effisiensi = 95 %

Total Umpan = 50.28 T/J

DDVSC I, DECK II

Opening = 30 mm

Effisiensi = 93 %

Total Umpan = 37.26 T/J

Rancangan Pabrik Peremuk 24

Page 25: Rpp Isi Joss Lama

Didapatkan :

Faktor Deck I Deck II

B 70 55

G 1.73 1,73

V 1 1,15

H 0,7 1.05

E 0,77 0,8

M 1 1

O 0.9 1.19

D 1 0,9

T 1 1

W 1 1

Faktor Deck I Deck II

F1 1,1 1,1

F2 1,1 1,1

LUAS (AR) 1.03 0.46

DECK I

Luas Teoritis( A )= Total UmpanB . G. V . H . E .M . O. D .T .W

m2

¿ 50.2870 x 1.73 x 1 x 0.7 x0.77 x 1x 0.96 x1x 1 x 1

¿ 50.2858.75¿0.85

Rancangan Pabrik Peremuk 25

Page 26: Rpp Isi Joss Lama

AR = A x F1 x F2

= 0.89 x 1.1 x 1,1

= 1.03 m2

DECK II

Luas Teoritis( A )= Total UmpanB . G. V . H . E .M . O. D .T .W

m2

¿ 37.2655x 1.73 x 1.15 x 1.05 x 0.8 x1 x1.29 x0.9 x1 x1

¿ 37.2698.44¿0.38

AR = A x F1 x F2

= 0.38 x 1.1 x 1,1

= 0.46 m2

Maka didapat spesifikasi screen:

Merk : Nordberg

Type of Screen : TY-305 2 Deck

Nominal Size : 914 x 1524 mm

Luas Screen Area : 1,39 m2

Power : 0,5 kw

Weight : 1052 kg

Speed : 1800 – 3600 rpm

3.6. Triple Deck Vibrating Screen

Berdasarkan atas luas screen yang digunakan. Perhitungan luas screen :

Luas Teoritis( A )= Tot alUmpanB . G. V . H . E .M . O. D .T .W

m2

Rancangan Pabrik Peremuk 26

Page 27: Rpp Isi Joss Lama

AR = A x F1 x F2

TDVSC I, DECK I

Opening = 20 mm

Effisiensi = 95 %

Total Umpan = 34.29 T/J

TDVSC I, DECK II

Opening = 10 mm

Effisiensi = 93 %

Total Umpan = 24.23 T/J

TDVSC I, DECK III

Opening = 5 mm

Effisiensi = 85 %

Total Umpan = 16.81 T/J

Didapatkan :

Faktor Deck I Deck II Deck III

B 45 31.5 19.5

G 1.73 1.73 1.73

V 1 1,05 2.4

H 0.8 0.9 1.9

E 0,77 0,82 0.85

M 1 1 1

O 1.3 1.5 1.7

D 1 0,9 0,8

T 1 1 1

W 1 1 1

Faktor Deck I Deck II Deck III

F1 1,1 1,1 1,1

F2 1,1 1,1 1,1

Rancangan Pabrik Peremuk 27

Page 28: Rpp Isi Joss Lama

LUAS (AR) 0.67 0.52 0.11

Rancangan Pabrik Peremuk 28

Page 29: Rpp Isi Joss Lama

DECK I

Luas Teoritis( A )= Total UmpanB . G. V . H . E .M . O. D .T .W

m2

¿ 34,2945 x1.73 x1 x0.8 x 0.77 x1 x 1.3 x1 x 1 x 1

¿ 34.2962.34¿0.55

AR = A x F1 x F2

= 0.55 x 1.1 x 1,1

= 0.67 m2

DECK II

Luas Teoritis( A )= T otal UmpanB . G. V . H . E .M . O. D .T .W

m2

¿ 24.2331.5 x 1.73 x 1.05 x 0.9 x0.82 x1 x1.5 x0.9 x1 x1

¿ 24.2356.65¿0.43

AR = A x F1 x F2

= 0.43 x 1.1 x 1,1

= 0.52 m2

DECK III

Luas Teoritis( A )= Total UmpanB . G. V . H . E .M . O. D .T .W

m2

¿ 16.8119.5 x 1.73 x 2.4 x1.9 x0.85 x 1x1.7 x 0.8 x1 x1

¿ 16.81177.83¿0.09

Rancangan Pabrik Peremuk 29

Page 30: Rpp Isi Joss Lama

AR = A x F1 x F2

= 0.09 x 1.1 x 1,1

= 0.11 m2

Maka didapat spesifikasi screen:

Merk : Nordberg

Type of Screen : TY-305 3 Deck

Nominal Size : 914 x 1524 mm

Luas Screen Area : 1,39 m2

Power : 0,5 kw

Weight : 11424 kg

Speed : 1800 – 3600 rpm

3.7. Jaw Crusher

Dalam perencanaan ini Peremuk I menggunakan “Jaw Crusher” dengan :

Merk = BREAK-DAY

Model = PE500x750

Size feed opening = 500 mm x 750 mm

Max Feed = 425 mm

Range = 50-100 mm

Kapasitas = 50-100 ton/jam

Motor power = 55 kW

Weight = 10.3 ton

Overall Dimension = 2035 x 1921 x 2000 mm

3.8. Cone Crucher

Merk : NORDBERG

Rancangan Pabrik Peremuk 30

Page 31: Rpp Isi Joss Lama

Type : GP100

Motor Size : 75-90 kW = 100 – 125 hp

Stroke : 16. 20. 25 mm

Max lift during liner change : 1600 kg = 3500 lbs

Total Weight (approx) : 5700 kg = 12600 lbs

3.9 STOCK PILE

Jam Kerja/ hari = 8 jam/hari

Hari Kerja/ minggu = 6 hari kerja

Produksi = 50 ton/ jam

( Sehari sekali diambil dari stockpile )

a. Tanah

Volume Total = 5.55 x 8 jam x 1 hari : 2,771 t/j

= 16.02 m3

t Tan 310 =

tr

0,6 R = T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi

3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi

3 x 16.02 = 3,14 R2 x 0,6 x R

25.51 = R3

R = 2.94 m

T = 0,6 x R

T = 1.76 m

b. Produk I ( -50 + 30 mm)

Rancangan Pabrik Peremuk 31

α r

Page 32: Rpp Isi Joss Lama

Volume Total = 15.99 x 8 jam x 1 hari : 2,771 t/j

= 46.16 m3

t Tan 41.40 =

tr

0,8816 R = T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi

3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi

3 x 46.16 = 3,14 R2 x 0,8816 x R

49.99 = R3

R = 3.68 m

T = 0,8816 x R

T = 3.24 m

c. Produk II ( -30 + 20 mm)

Volume Total = 10.06 x 8jam x 1 hari : 2,771 t/j

= 29.04 m3

t Tan 410 =

tr

0,87 R = T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi

3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi

3 x 29.04 = 3,14 R2 x 0,87x R

31.91 = R3

R = 3.17 m

Rancangan Pabrik Peremuk 32

α r

α r

Page 33: Rpp Isi Joss Lama

T = 0,87 x R

T = 2.76 m

d. Produk III ( -20 + 10 mm)

Volume Total = 7.42 x 8jam x 1 hari : 2,771 t/j

= 21.42 m3

t Tan 40.50 =

tr

0,85 R = T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi

3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi

3 x 21.42 = 3,14 R2 x 0,85x R

24.08 = R3

R = 2.89 m

T = 0,85 x R

T = 2.46 m

e. Produk IV ( -10 + 5mm)

Volume Total = 14.39 x 8jam x 1 hari : 2,771 t/j

= 41.54 m3

t Tan 39.20 =

tr

0,82 R = T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi

Rancangan Pabrik Peremuk 33

α r

α r

Page 34: Rpp Isi Joss Lama

3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi

3 x 41.54 = 3,14 R2 x 0,82x R

48.5 = R3

R = 3.64 m

T = 0,82 x R

T = 2.98 m

f. Produk V ( -5mm)

Volume Total = 2.42 x 8jam x 1 hari : 2,771 t/j

= 6.99 m3

t Tan 37.30 =

tr

0,76 R = T

Volume Kerucut = 1/3 x Luas Alas x tinggi

3 x Volume Kerucut = Luas Alas x tinggi

3 x 6.99 = 3,14 R2 x 0,76 x R

8.96 = R3

R = 2.08 m

T = 0,76 x R

T = 1.58 m

Rancangan Pabrik Peremuk 34

α r

Page 35: Rpp Isi Joss Lama

3.10. Belt Conveyor Berdasarkan gambar, belt conveyor yang direncanakan pada rangkaian unit

pengolahan andesit adalah sebanyak 13 unit belt conveyor dengan rincian sebagai

berikut :

Rancangan Pabrik Peremuk 35

HOPPER

GRIZZLY FEEDER

VIBRATING SCREEN

DOUBLE DECK

-50 + 30

VIBRATING SCREEN

TRIPLE DECKTREEPLE DECK

CONE CRUSHER

JAW CRUSHER

VIBRATING SCREEN

SINGLE DECK

BC 1

BC 2

BC 3

BC 5

BC 4

BC 8

BC 7

BC 9

BC 6

Undersize -30Oversize +50

Page 36: Rpp Isi Joss Lama

a. 1 buah Belt Conveyor ( Grezzly Feeder → Vibrating Screen Single Deck )

Produk terbesar : 100 mm

Tinggi : 3 m

Sudut : 180

Panjang horizontal :3 m

tan 18 = 9.1 m

Panjang belt conveyor :3 m

sin 18 = 9.7 m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 245 mm

Power : 4-11 kw

b. 1 buah Belt Conveyor (Vibrating Screen Single Deck → Tanah )

Produk terbesar : 5mm

Tinggi : 2.5 m

Sudut : 200

Panjang horizontal :2.5 mtan 20 = 6.9 m

Rancangan Pabrik Peremuk 36

-30+20 -5-10 + 5-20 + 10

BC 10BC 11 BC 12

BC 13

3m180

Page 37: Rpp Isi Joss Lama

Panjang belt conveyor :2.5 msin 20 = 7.35 m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 245 mm

Power : 4-11 kw

c. 1 buah Belt Conveyor (Vibrating Screen Single Deck → Jaw Crusher)

Produk terbesar : 375mm

Tinggi : 4 m

Panjang horizontal : 15.16 m

Sudut :14.70

Panjang belt conveyor :4

sin 13.6 = 16.98 m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 245 mm

Power : 4-11 kw

Rancangan Pabrik Peremuk 37

2.5m180

4m14.70

Page 38: Rpp Isi Joss Lama

d. 1 buah Belt Conveyor (Grizzly Feeder → Jaw Crusher )

Produk terbesar : 100 mm

Tinggi : 4 m

Sudut : 180

Panjang horizontal :4 m

tan 18 = 12.12 m

Panjang belt conveyor :4 m

sin 18 = 12.9 m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 245 mm

Power : 4-11 kw

e. 1 buah Belt Conveyor (Jaw Crusher → Vibrating Screen Double Deck )

Produk terbesar : 90mm

Tinggi : 3 m

Sudut : 180

Panjang horizontal :3 m

tan 18 = 9.1 m

Panjang belt conveyor :3 m

sin 18 = 9.7 m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Rancangan Pabrik Peremuk 38

4m180

3m180

Page 39: Rpp Isi Joss Lama

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 245 mm

Power : 4-11 kw

f. 1 buah Belt Conveyor ( Vibrating Screen Double Deck → Stockpile -50+30

mm)

Produk terbesar : 90 mm

Tinggi : 3.75 m

Sudut : 200

Panjang horizontal :3.75 mtan 20 = 10.3 m

Panjang belt conveyor :3.75 msin 20 = 10.96 m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 261 mm

Power : 4 & 5.5 kw

g. 1 buah Belt Conveyor (Vibrating Screen Double Deck → Cone Crusher )

Produk terbesar : 90 mm

Tinggi : 4 m

Sudut : 200

Panjang horizontal :4m

tan 20 = 10.98 m

Panjang belt conveyor :4 m

sin 20 = 11.7m

Rancangan Pabrik Peremuk 39

3.75m 200

4m200

Page 40: Rpp Isi Joss Lama

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 261 mm

Power : 4 & 5.5 kw

h. 1 buah Belt Conveyor (Vibrating Screen Double Deck → Vibrating Screen

Triple Deck)

Produk terbesar : 30 mm

Tinggi : 3 m

Panjang horizontal : 15.7 m

Sudut :110

Panjang belt conveyor :3 m

sin 11 = 15.72 m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 245 mm

Power : 4-11 kw

i. 1 buah Belt Conveyor ( Cone Crusher → Vibrating Screen Triple Deck )

Produk terbesar : 30 mm

Tinggi : 3 m

Sudut : 150

Rancangan Pabrik Peremuk 40

3m110

Page 41: Rpp Isi Joss Lama

Panjang horizontal :3 m

tan 15 = 11.2 m

Panjang belt conveyor :4 m

sin 15 = 11.59m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 261 mm

Power : 4 & 5.5 kw

j. 1 buah Belt Conveyor (Vibrating Screen Triple Deck → Stockpile -30+20

mm)

Produk terbesar : 30 mm

Tinggi : 3.25 m

Sudut : 180

Panjang horizontal :3.25 mtan18 = 9.8 m

Panjang belt conveyor :3.25 msin 18 = 10.5m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 261 mm

Rancangan Pabrik Peremuk 41

3m150

3.25m180

Page 42: Rpp Isi Joss Lama

Power : 4 & 5.5 kw

k. 1 buah Belt Conveyor (Vibrating Screen Triple Deck →) Stockpile -20+10

mm

Produk terbesar : 20 mm

Tinggi : 3 m

Sudut : 180

Panjang horizontal :3 m

tan 18 = 9.1 m

Panjang belt conveyor :3 m

sin 18 = 9.7 m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 261 mm

Power : 4 & 5.5 kw

l. 1 buah Belt Conveyor (Vibrating Screen Triple Deck → Stockpile -10+5 mm)

Produk terbesar : 10 mm

Tinggi : 3.5 m

Sudut : 180

Panjang horizontal :3.5 mtan 18 = 10.6 m

Panjang belt conveyor :3.5 msin 18 = 11.3 m

Rancangan Pabrik Peremuk 42

3.m180

3.5m180

Page 43: Rpp Isi Joss Lama

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 261 mm

Power : 4 & 5.5 kw

m. 1 buah Belt Conveyor (Vibrating Screen Triple Deck → Stockpile -5mm)

Produk terbesar : 5 mm

Tinggi : 2.1 m

Sudut : 180

Panjang horizontal :2.1 mtan 18 = 6.4 m

Panjang belt conveyor :2.1 msin 18 = 6.8 m

Spesifikasi Belt Conveyor

Merk : Nordberg

Capacity : 0-100 tpj

Belt width : 500 mm

Pulley diameter : 261 mm

Power : 4 & 5.5 kw

Rancangan Pabrik Peremuk 43

2.1 m 180

Page 44: Rpp Isi Joss Lama

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Didapatkan kesimpulan bahwa:

Rancangan Pabrik Peremuk 44

Page 45: Rpp Isi Joss Lama

1. Dengan adanya tugas penulisan laporan Rancangan Pabrik Peremuk ini maka

mahasiswa dilatih untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan

tatap muka di kelas.

2. Kenyataan memang menunjukkan bahwa dengan adanya tugas ini maka

mahasiswa menjadi lebih memahami tentang seluk beluk pengolahan bahan

galian tambang, khususnya batuan andesit. Serta Mahasiswa dapat membuat

rancangan pabrik peremuk dengan perhitungan yang terperinci.

4.2. Saran

1. Agar kedepannya mata kuliah Rancangan Pabrik Peremuk ini tidak hanya

dengan simulasi, melainkan mahasiswa diharapkan dapat terjun ke lapangan

langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Rancangan Pabrik Peremuk 45

Page 46: Rpp Isi Joss Lama

Rancangan Pabrik Peremuk 46

Page 47: Rpp Isi Joss Lama

LAMPIRAN

LAMPIRAN A

GRIZZLY FEEDER

Rancangan Pabrik Peremuk 47

Page 48: Rpp Isi Joss Lama

LAMPIRAN B

VIBRATING SCREEN

Rancangan Pabrik Peremuk 48

Page 49: Rpp Isi Joss Lama

LAMPIRAN C

FAKTOR- FAKTOR SCREEN

C= Total umpan

B=Basic capacity passing though a square of screen, didapat dengan memasukkan

opening ayakan, maka akan didapat harga kapasitas dasar.

Rancangan Pabrik Peremuk 49

Page 50: Rpp Isi Joss Lama

G = Bulk Density factor

Factor G diperoleh dari bulk density material dibagi dengan 1,6. Untuk material dengan

densitas 1,6 ton.m-3 faktornya = 1,6/1,6 = 1

V = Oversize factor

Diperoleh dari jumlah persen material yang tidak lolos dalam lubang ayakan, material

yang tidak lolos = ….%, maka harga V = …..

H = Halfsize factor

Didapat dari jumlah persen material yang lolos pada setengan opening ayakan. Material

yang lolos setengah opening = …. %, maka harga H = ….

Rancangan Pabrik Peremuk 50

Page 51: Rpp Isi Joss Lama

E = Efficiency factor

Merupakan perhitungan persentase material dalam umpan pada tiap-tiap deck yang

sebenarnya lolos melelui lubang ayakan dibandingkan dengan jumlah material yang

diperkirakan lolos. Pada deck I efisiensi = 95%, maka didapat efisiensinya = 0,77.

M = Moist Condition Factor

factor kondisi material basah bila materialnya berbentuk gravel, crushed stone maupun

sticky stone. Pda lubang ayakan 100 mm, material crushed stone misalnya mempunyai

kandungan air 5%, moist condition factor = 1(tidak ada dalam grafik)

Rancangan Pabrik Peremuk 51

Page 52: Rpp Isi Joss Lama

= Open area factor

Pada opening 100 mm, dari dabel didapat percent of open area 45, kemudian diplotkan

kegrafik, didapat 0,9.

Screen ClothSize of

Opening 1 2.5 5 10 15 20 25 30 35 40 45(square mm)

Wire diameter 0.8 1.7 2.3 3.5 5 6 8 9 10 12 14(mm)Percent Of

open 31 46 47 55 56 59 58 59 61 59 48area (%)

Screen PlateSize of

Opening 40

45

50

60

70 80 10

0 120 150(square mm)

Plate thickness 6 6 8 8 9 9 12 12 14-16(mm)Percent Of

open 38

38

40

40

42 42 45 45 45

area (%)

D = Deck factor

Karena deck ini sebagai deck pertama maka harga factornya = 1

deck Factor

Top 1,0Second 0,9

Rancangan Pabrik Peremuk 52

Page 53: Rpp Isi Joss Lama

third 0,8fourth 0,7

T = Type of Deck factor

Bentuk Permukaaa ayakan juga memepengaruhi kapasitas ayakan, karena lubang

ayakan ini berbentuk square maka harga factornya = 1

W = Wet Screen factor

Digunakan untuk menghitung peningkatan kadar air dalam sejumlah material yang

dapat lolos melalui lubang ayakan (1 sq ft). Untuk pengayakan cara kering factor W

tidak digunakan, atau nilainya = 1

LAMPIRAN D

JAW CRUSHER

Rancangan Pabrik Peremuk 53

Opening factorslotted(length/width) ratio 6 over 1.6slotted(length/width) ratio 3~6 1.4slotted(length/width) ratio 2~3 1.1Square 1Round 0.8

Page 54: Rpp Isi Joss Lama

Rancangan Pabrik Peremuk 54

Page 55: Rpp Isi Joss Lama

LAMPIRAN E

CONE CRUSHER

Rancangan Pabrik Peremuk 55

Page 56: Rpp Isi Joss Lama

Rancangan Pabrik Peremuk 56

Page 57: Rpp Isi Joss Lama

Rancangan Pabrik Peremuk 57

Page 58: Rpp Isi Joss Lama

Rancangan Pabrik Peremuk 58

Page 59: Rpp Isi Joss Lama

LAMPIRAN F

STOK PILE

Rancangan Pabrik Peremuk 59

Page 60: Rpp Isi Joss Lama

LAMPIRAN G

BELT CONVEYOR

Rancangan Pabrik Peremuk 60