rpp & hand out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

22
Asuhan Kebidanan II (Persalinan) DOKUMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) No. 8/Doc-Akad/SMRH/XX/2015 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI Program Studi : Diploma III Kebidanan Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan II (Persalinan) Capaian Pebb. : Memahami konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam menghadapi masa persalinan dengan tepat dan benar. Tujuan MK : Menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan Topik : Asuhan Kebidanan pada Persalinan Normal Pengertian persalinan Jenis-jenis persalinan Sebab-sebab mulainya persalinan Tahapan persalinan (Kala I, II, III dan IV) Dosen : Popon Basyit ,Amd.Keb Referensi 1. Bennet, V. R and Brown, L. K. 1996. Myles Text Boox for Midwives. 12th edition. Churchill Livingstone. London. 2. Varney, H. 1997. Varney’s Midwifery 3th edition. Jones and Created by Popon Basyit

Upload: friskha-margareth

Post on 06-Dec-2015

100 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu

TRANSCRIPT

Page 1: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

DOKUMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

No. 8/Doc-Akad/SMRH/XX/2015

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI

Program Studi : Diploma III Kebidanan

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

Capaian Pebb. : Memahami konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu

dalam menghadapi masa persalinan dengan tepat dan

benar.

Tujuan MK : Menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu

dalam masa persalinan

Topik : Asuhan Kebidanan pada Persalinan Normal

Pengertian persalinan

Jenis-jenis persalinan

Sebab-sebab mulainya persalinan

Tahapan persalinan (Kala I, II, III dan IV)

Dosen : Popon Basyit ,Amd.Keb

Referensi 1. Bennet, V. R and Brown, L. K. 1996. Myles Text

Boox for Midwives. 12th edition. Churchill

Livingstone. London.

2. Varney, H. 1997. Varney’s Midwifery 3th edition.

Jones and Bartlett. New York.

3. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku III

Asuhan Kebidanan pada Ibu Intrapartum.

4. Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis

Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Jakarta.

YBP-SP

5. JNPK-KR. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.

JNPK-KR

Created by Popon Basyit

Page 2: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

TAHAPAN PEMBELAJARAN

Waktu Isi Metoda & Alat

Bantu

2” 1. Memberikan Salam

2. Memberikan ilustrasi latar belakang materi,dan

menhubungkan materi ini dengan materi

sebelumnya

3. Menyampaikan OPS

4. Menyampaikan Struktur Pembelajaran

(Menjelaskan pokok-pokok materi yang akan

dibahas, Referensi dan Proses pembelajaran)

5. Menjelaskan pentingnya materi yang akan dibahas

Metoda :

Presentasi

Kuliah

Diskusi

Breaving

Alat Bantu :

LCD

Laptop

Metoda : Presentasi,Kuliah,Diskusi,Breaving

OPS (Enabling Objektif) :

1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar asuhan

kebidanan pada ibu dalam masa persalinan secara baik dan benar sesuai dengan

penjelasan yang diberikan.

2. Mahasiswa mampu menguraikan pengertian, jenis-jenis, sebab-sebab dan tahapan dalam

masa persalinan dengan benar tanpa melihat catatan.

3’’

URAIAN MATERI

Konsep Dasar Asuhan Persalinan

Explaination

1.1 Pengertian PersalinanPersalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul

dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Obstetri

fisiologi,Universitas Padjajaran Bandung).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)

yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui

jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan

(kekuatan sendiri), (Ida Bagus Gde Manuaba,EGC). Partus adalah

suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam

Metoda :

Breaving,

Diskusi

dan

Presentasi

Alat

Bantu:

LCD dan

LAPTOP

Created by Popon Basyit

Page 3: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

uterus melalui vagina kedunia luar (Hanifa Wiknjosastro,2002).

Activity :

Apa kata kunci persalinan ?

Summary :

Mengerti pengertian dari konsep dasar asuhan kebidanan pada masa

persalinan

5”

Persalinan

Explanation :

1.2 Jenis-jenis persalinan

a. Persalinan Spontan

Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan

melalui jalan lahir.

b. Persalinan Buatan

Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya :

extracsi denga forceps, atau dilakukan operasi Section Caesare.

c. Persalinan Anjuran

Persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup

diluar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan

kesulitan dalam persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak

mulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah

pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan

berat janin yang dilahirkan sebagai berikut :

a. Abortus

Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum

mampu hidup diluar kandungan.

Umur hamil sebelum 28 minggu.

Berat janin kurang dari 1.000 gr.

b. Persalinan Prematuritas

Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu.

Berat janin kurang dari 2.499 gr.

c. Persalinan Aterm

Metoda :

Breaving,

Diskusi

dan

Presentasi

Alat Bantu

:

LCD dan

Laptop

Created by Popon Basyit

Page 4: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu.

Berat janin di atas 2.500 gr.

d. Persalinan Serotinus

Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu.

Pada janin terdapat tanda postmaturitas.

e. Persalinan Presipitatus

Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam.

Istilah – istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan

adalah :

a. Gravida

Wanita yang sedang hamil.

b. Primigrafida

Wanita yang hamil untuk pertama kali

c. Para

Wanita yang pernah melahirkan bayi aterm

d. Primipara

Wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali

e. Multipara (pleuripara)

Wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali,

di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali

f. Grandemultipara

Wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali.

1.3 Sebab – sebab mulainya persalinan

Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas.

Agaknya banyak faktor yang memegang peranan dan bekerjasama

sehingga terjadi persalinan.

Beberapa teori yang dikemukakan adalah :

a. Penurunan Kadar Progesteron

Created by Popon Basyit

Page 5: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

Progesterone menimbulkan relaxasi otot-otot rahim, sebaliknya

estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan

terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen

dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron

menurun sehingga timbul his.

b. Teori Oxitosin

Pada akhir kehamilan kadar oxitocin bertambah. Oleh karena itu

timbul kontraksi otot-otot rahim.

c. Keregangan Otot-otot

Seperti halnya dengan Bladder dan Lambung, bila dindingnya

teregang oleh isi karena bertambah maka timbul kontraksi untuk

mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka

dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-

otot rahim makin rentan.

d. Pengaruh Janin

Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga

memegang peranan oleh karena pada anencphalus kehamilan

sering lebih lama dari biasa.

e. Teori Prostaglandin

Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua disangka menjadi

salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan

menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan

secara intravena, intra dan extra amnial menimbulkan kontraksi

miometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong

dengan adanya kadar prostaglandin, yang tinggi baik dalam air

ketuban maupun daerah perifer pada ibu-ibu hamil, sebelum

melahirkan atau selama persalinan.

1.4 Tahapan Persalinan

a. Kala I

Created by Popon Basyit

Page 6: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

Partus dimulai bila timbul his dan wanita tersebut mengeluarkan

lendir yang bersemu darah (Bloody Show). Lendir yang bersemu

darah ini berasal dari lendir canalis servicalis karena servix

mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal

darah dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar

canalis servicalis itu pecah karena pergeseran-pergeseran ketika

servix membuka. Proses membukanya servix sebagai akibat his

dibagi dalam 2 fase :

Fase Laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi

sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter

3cm.

Fase Aktif : dibagi dalam 3 fase,

Fase Akselerasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 3cm

menjadi 4cm.

Fase Dilatasi Maximal : Dalam waktu 2 jam pembukaan

berlangsung sangat cepat dari 4cm menjadi 9cm.

Fase Deselerasi : Pembukaan menjadi lambat sekali

dalam 2 jam pembukaan dari 9cm menjadi lengkap.

Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada

multigravida terjadi demikian akan tetapi fase laten, fase aktif

dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.

Mekanisme pembukanya servix berbeda antara pada

primigravida dan multigravida. Pada yang pertama ostium uteri

interna akan membuka lebih dahulu, sehingga servix akan

mendatar dan menipis baru kemudian ostium uteri eksternum

membuka. Pada multigravida ostium uteri internum sudah

sedikit terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta

penipisan dan pendataran servix terjadi dalam saat yang sama.

Ketuban akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir

atau telah lengkap. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan

ketika pembukaan hampir lengkap / telah lengkap. Bila ketuban

Created by Popon Basyit

Page 7: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

telah lengkap sebelum mencapai pembukaan 5cm, disebut KPD.

Kala I selesai apabila pembukaan servix uteri telah lengkap.

Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 11 jam,

sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.

c. Kala II

Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3

menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah

masukdi ruang panggul, yang secara reflektoris menimbulkan

rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan kepala rectum dan

hendak buang besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan

menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka

dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada

waktu his.

Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak

masuk lagi diluar his, dan dengan his dan kekuatan mengejan

maksimal kepala janin dilahirkan dengan sub oksiput dibawah

simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah

istirahat sebentar, his mulai lagi mengeluarkan badan anggota

bayi. Para primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan

pada multipara rata-rata 0,5 jam.

d. Kala III

Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10

menit. Dengan lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan plasenta

pada lapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot rahim.

Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan

memperhatikan tanda-tanda dibawah ini :

• Uterus menjadi bundar

• Uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepas ke segmen

bawah rahim

Created by Popon Basyit

Page 8: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

• Tali pusat bertambah panjang

• Terjadi perdarahan.

• Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan

secara crede pada fundus uteri.

e. Kala IV

Masa 1 jam setelah plasenta lahir. Walaupun sebenarnya masa

ini merupakan 1 jam pertama dari masa nifas, tetapi dari segi

praktis masa ini sebaiknya dimasukkan dalam persalinan karena

pada masa ini sering timbul perdarahan oleh karena itu penderita

harus tetap dikamar bersalin tidak boleh dipindahkan ke

ruangan, supaya dapat diawasi dengan baik.

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena

perdarahan postpartum paling sering terjadi pada masa ini.

Activity :

1. Jelaskan Jenis-jenis persalinan !

2. Jelaskan Sebab-sebab mulainya persalinan !

3. Jelaskan tahapan persalinan !

Conclussion :

1. Bidan harus dapat mengetahui pengertian dari persalinan

dengan tepat

2. Bidan harus mengetahui jenis-jenis persalinan dengan benar.

3. Bidan harus sebab-sebab mulainya persalinan dengan tepat dan

benar.

4. Bidan harus tahapan persalinan (Kala I, II, III, dan IV) dengan

tepat dan benar

Created by Popon Basyit

Page 9: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

5” Latihan Siswa (Evaluasi)

1. Sebutkan pengertian dari

persalinan !

2. Sebutkan jenis-jenis persalinan !

3. Sebutkan sebab-sebab

dimulainya persalinan !

4. Sebutkan tahapan dalam masa

persalinan !

BUAT SOAL OBJEKTIF PILIHAN GANDA 5 PILIHAN

SEBANYAK 5 SOAL.

Metoda :

Diskusi

Alat Bantu

:

Power

Point dan

LCD

5’ Penutup

1. Menyamakan persepsi dengan mahasiswa

2. menyimpulkan materi bersama-sama dengan mahasiswa

3. menugaskan mahasiswa untuk membaca handout

4. mengucapkan salam

Metode :

Breaving

Note:

Kekurangan waktu pada topik

Evaluasi tidak bisa dilakukan

Created by Popon Basyit

Page 10: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

HAND OUT

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

Kode Mata Kuliah :

Topik : Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

Waktu : 30 Menit

Dosen : Popon Basyit Amd.Keb

Objektif Perilaku Siswa (OPS):

1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar dari auhan

kebidanan pada ibu pada masa pesalinan dengan tepat dan benar.

Referensi :

1. BKKBN. 2003. Kamus Istilah Kependudukan, KB dan Keluarga Sejahtera. Jakarta :

Bennet, V. R and Brown, L. K. 1996. Myles Text Boox for Midwives. 12th edition.

Churchill Livingstone. London.

2. Varney, H. 1997. Varney’s Midwifery 3th edition. Jones and Bartlett. New York.

3. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku III Asuhan Kebidanan pada Ibu Intrapartum.

4. Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal.

Jakarta. YBP-SP

5. JNPK-KR. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. JNPK-KR

Created by Popon Basyit

Page 11: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

MATERI

1. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang

cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput

janin dari tubuh ibu (Obstetri fisiologi,Universitas Padjajaran Bandung).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup

bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan

bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri), (Ida Bagus Gde Manuaba,EGC). Partus

adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui

vagina kedunia luar (Hanifa Wiknjosastro,2002).

2. Jenis-jenis persalinan :

d. Persalinan Spontan

Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.

e. Persalinan Buatan

Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya : extracsi denga forceps, atau

dilakukan operasi Section Caesare.

f. Persalinan Anjuran

Persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar, tetapi tidak

sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Kadang-

kadang persalinan tidak mulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah

pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan

sebagai berikut :

a. Abortus

Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar

kandungan.

Umur hamil sebelum 28 minggu.

Berat janin kurang dari 1.000 gr.

Created by Popon Basyit

Page 12: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

b. Persalinan Prematuritas

Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu.

Berat janin kurang dari 2.499 gr.

c. Persalinan Aterm

Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu.

Berat janin di atas 2.500 gr.

d. Persalinan Serotinus

Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu.

Pada janin terdapat tanda postmaturitas.

e. Persalinan Presipitatus

Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam.

Istilah – istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan adalah :

g. Gravida

Wanita yang sedang hamil.

h. Primigrafida

Wanita yang hamil untuk pertama kali

i. Para

Wanita yang pernah melahirkan bayi aterm

j. Primipara

Wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali

k. Multipara (pleuripara)

Wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, di mana persalinan

tersebut tidak lebih dari lima kali

l. Grandemultipara

Wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali.

3. Sebab - sebab Mulainya Persalinan

Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Agaknya banyak faktor

yang memegang peranan dan bekerjasama sehingga terjadi persalinan.

Beberapa teori yang dikemukakan adalah :

f. Penurunan Kadar Progesteron

Progesterone menimbulkan relaxasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan

kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar

Created by Popon Basyit

Page 13: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

progesteron dan estrogen dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron

menurun sehingga timbul his.

g. Teori Oxitosin

Pada akhir kehamilan kadar oxitocin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-

otot rahim.

h. Keregangan Otot-otot

Seperti halnya dengan Bladder dan Lambung, bila dindingnya teregang oleh isi karena

bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan

rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim

makin rentan.

i. Pengaruh Janin

Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh

karena pada anencphalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.

j. Teori Prostaglandin

Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua disangka menjadi salah satu sebab

permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau

E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extra amnial menimbulkan kontraksi

miometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar

prostaglandin, yang tinggi baik dalam air ketuban maupun daerah perifer pada ibu-ibu

hamil, sebelum melahirkan atau selama persalinan.

4. Tahapan Persalinan

a. Kala I

Partus dimulai bila timbul his dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu

darah (Bloody Show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir canalis

servicalis karena servix mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal

darah dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar canalis servicalis itu

pecah karena pergeseran-pergeseran ketika servix membuka. Proses membukanya

servix sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase :

Fase Laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai

mencapai ukuran diameter 3cm.

Fase Aktif : dibagi dalam 3 fase,

Fase Akselerasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 3cm menjadi 4cm.

Created by Popon Basyit

Page 14: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

Fase Dilatasi Maximal : Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat

cepat dari 4cm menjadi 9cm.

Fase Deselerasi : Pembukaan menjadi lambat sekali dalam 2 jam pembukaan

dari 9cm menjadi lengkap.

Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida terjadi demikian

akan tetapi fase laten, fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.

Mekanisme pembukanya servix berbeda antara pada primigravida dan multigravida.

Pada yang pertama ostium uteri interna akan membuka lebih dahulu, sehingga servix

akan mendatar dan menipis baru kemudian ostium uteri eksternum membuka. Pada

multigravida ostium uteri internum sudah sedikit terbuka. Ostium uteri internum dan

eksternum serta penipisan dan pendataran servix terjadi dalam saat yang sama.

Ketuban akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir atau telah lengkap. Tidak

jarang ketuban harus dipecahkan ketika pembukaan hampir lengkap / telah lengkap.

Bila ketuban telah lengkap sebelum mencapai pembukaan 5cm, disebut KPD. Kala I

selesai apabila pembukaan servix uteri telah lengkap. Pada primigravida kala I

berlangsung kira-kira 11 jam, sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.

b. Kala II

Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit sekali. Karena

biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masukdi ruang panggul, yang secara

reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan kepala rectum

dan hendak buang besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar

dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin

tampak dalam vulva pada waktu his.

Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi diluar his, dan

dengan his dan kekuatan mengejan maksimal kepala janin dilahirkan dengan sub

oksiput dibawah simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah

istirahat sebentar, his mulai lagi mengeluarkan badan anggota bayi. Para primigravida

kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.

c. Kala III

Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit. Dengan lahirnya

bayi, sudah mulai pelepasan plasenta pada lapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot

Created by Popon Basyit

Page 15: RPP & Hand Out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan

Asuhan Kebidanan II (Persalinan)

rahim. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda

dibawah ini :

• Uterus menjadi bundar

• Uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim

• Tali pusat bertambah panjang

• Terjadi perdarahan.

• Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara crede pada fundus

uteri.

d. Kala IV

Masa 1 jam setelah plasenta lahir. Walaupun sebenarnya masa ini merupakan 1 jam

pertama dari masa nifas, tetapi dari segi praktis masa ini sebaiknya dimasukkan dalam

persalinan karena pada masa ini sering timbul perdarahan oleh karena itu penderita

harus tetap dikamar bersalin tidak boleh dipindahkan ke ruangan, supaya dapat diawasi

dengan baik.

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling

sering terjadi pada masa ini.

Created by Popon Basyit