rpp & hand out konsep dasar asuhan kebidanan persalinan
DESCRIPTION
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibuTRANSCRIPT
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
DOKUMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No. 8/Doc-Akad/SMRH/XX/2015
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEORI
Program Studi : Diploma III Kebidanan
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
Capaian Pebb. : Memahami konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu
dalam menghadapi masa persalinan dengan tepat dan
benar.
Tujuan MK : Menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu
dalam masa persalinan
Topik : Asuhan Kebidanan pada Persalinan Normal
Pengertian persalinan
Jenis-jenis persalinan
Sebab-sebab mulainya persalinan
Tahapan persalinan (Kala I, II, III dan IV)
Dosen : Popon Basyit ,Amd.Keb
Referensi 1. Bennet, V. R and Brown, L. K. 1996. Myles Text
Boox for Midwives. 12th edition. Churchill
Livingstone. London.
2. Varney, H. 1997. Varney’s Midwifery 3th edition.
Jones and Bartlett. New York.
3. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku III
Asuhan Kebidanan pada Ibu Intrapartum.
4. Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Jakarta.
YBP-SP
5. JNPK-KR. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.
JNPK-KR
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
TAHAPAN PEMBELAJARAN
Waktu Isi Metoda & Alat
Bantu
2” 1. Memberikan Salam
2. Memberikan ilustrasi latar belakang materi,dan
menhubungkan materi ini dengan materi
sebelumnya
3. Menyampaikan OPS
4. Menyampaikan Struktur Pembelajaran
(Menjelaskan pokok-pokok materi yang akan
dibahas, Referensi dan Proses pembelajaran)
5. Menjelaskan pentingnya materi yang akan dibahas
Metoda :
Presentasi
Kuliah
Diskusi
Breaving
Alat Bantu :
LCD
Laptop
Metoda : Presentasi,Kuliah,Diskusi,Breaving
OPS (Enabling Objektif) :
1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar asuhan
kebidanan pada ibu dalam masa persalinan secara baik dan benar sesuai dengan
penjelasan yang diberikan.
2. Mahasiswa mampu menguraikan pengertian, jenis-jenis, sebab-sebab dan tahapan dalam
masa persalinan dengan benar tanpa melihat catatan.
3’’
URAIAN MATERI
Konsep Dasar Asuhan Persalinan
Explaination
1.1 Pengertian PersalinanPersalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Obstetri
fisiologi,Universitas Padjajaran Bandung).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri), (Ida Bagus Gde Manuaba,EGC). Partus adalah
suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
Metoda :
Breaving,
Diskusi
dan
Presentasi
Alat
Bantu:
LCD dan
LAPTOP
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
uterus melalui vagina kedunia luar (Hanifa Wiknjosastro,2002).
Activity :
Apa kata kunci persalinan ?
Summary :
Mengerti pengertian dari konsep dasar asuhan kebidanan pada masa
persalinan
5”
Persalinan
Explanation :
1.2 Jenis-jenis persalinan
a. Persalinan Spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir.
b. Persalinan Buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya :
extracsi denga forceps, atau dilakukan operasi Section Caesare.
c. Persalinan Anjuran
Persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup
diluar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga menimbulkan
kesulitan dalam persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak
mulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan
berat janin yang dilahirkan sebagai berikut :
a. Abortus
Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum
mampu hidup diluar kandungan.
Umur hamil sebelum 28 minggu.
Berat janin kurang dari 1.000 gr.
b. Persalinan Prematuritas
Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu.
Berat janin kurang dari 2.499 gr.
c. Persalinan Aterm
Metoda :
Breaving,
Diskusi
dan
Presentasi
Alat Bantu
:
LCD dan
Laptop
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu.
Berat janin di atas 2.500 gr.
d. Persalinan Serotinus
Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu.
Pada janin terdapat tanda postmaturitas.
e. Persalinan Presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam.
Istilah – istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan
adalah :
a. Gravida
Wanita yang sedang hamil.
b. Primigrafida
Wanita yang hamil untuk pertama kali
c. Para
Wanita yang pernah melahirkan bayi aterm
d. Primipara
Wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali
e. Multipara (pleuripara)
Wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali,
di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali
f. Grandemultipara
Wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali.
1.3 Sebab – sebab mulainya persalinan
Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas.
Agaknya banyak faktor yang memegang peranan dan bekerjasama
sehingga terjadi persalinan.
Beberapa teori yang dikemukakan adalah :
a. Penurunan Kadar Progesteron
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
Progesterone menimbulkan relaxasi otot-otot rahim, sebaliknya
estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan
terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen
dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron
menurun sehingga timbul his.
b. Teori Oxitosin
Pada akhir kehamilan kadar oxitocin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
c. Keregangan Otot-otot
Seperti halnya dengan Bladder dan Lambung, bila dindingnya
teregang oleh isi karena bertambah maka timbul kontraksi untuk
mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka
dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-
otot rahim makin rentan.
d. Pengaruh Janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga
memegang peranan oleh karena pada anencphalus kehamilan
sering lebih lama dari biasa.
e. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua disangka menjadi
salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan
menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan
secara intravena, intra dan extra amnial menimbulkan kontraksi
miometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong
dengan adanya kadar prostaglandin, yang tinggi baik dalam air
ketuban maupun daerah perifer pada ibu-ibu hamil, sebelum
melahirkan atau selama persalinan.
1.4 Tahapan Persalinan
a. Kala I
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
Partus dimulai bila timbul his dan wanita tersebut mengeluarkan
lendir yang bersemu darah (Bloody Show). Lendir yang bersemu
darah ini berasal dari lendir canalis servicalis karena servix
mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal
darah dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar
canalis servicalis itu pecah karena pergeseran-pergeseran ketika
servix membuka. Proses membukanya servix sebagai akibat his
dibagi dalam 2 fase :
Fase Laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter
3cm.
Fase Aktif : dibagi dalam 3 fase,
Fase Akselerasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 3cm
menjadi 4cm.
Fase Dilatasi Maximal : Dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat dari 4cm menjadi 9cm.
Fase Deselerasi : Pembukaan menjadi lambat sekali
dalam 2 jam pembukaan dari 9cm menjadi lengkap.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada
multigravida terjadi demikian akan tetapi fase laten, fase aktif
dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
Mekanisme pembukanya servix berbeda antara pada
primigravida dan multigravida. Pada yang pertama ostium uteri
interna akan membuka lebih dahulu, sehingga servix akan
mendatar dan menipis baru kemudian ostium uteri eksternum
membuka. Pada multigravida ostium uteri internum sudah
sedikit terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta
penipisan dan pendataran servix terjadi dalam saat yang sama.
Ketuban akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir
atau telah lengkap. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan
ketika pembukaan hampir lengkap / telah lengkap. Bila ketuban
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
telah lengkap sebelum mencapai pembukaan 5cm, disebut KPD.
Kala I selesai apabila pembukaan servix uteri telah lengkap.
Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 11 jam,
sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.
c. Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3
menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah
masukdi ruang panggul, yang secara reflektoris menimbulkan
rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan kepala rectum dan
hendak buang besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan
menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka
dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada
waktu his.
Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak
masuk lagi diluar his, dan dengan his dan kekuatan mengejan
maksimal kepala janin dilahirkan dengan sub oksiput dibawah
simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah
istirahat sebentar, his mulai lagi mengeluarkan badan anggota
bayi. Para primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan
pada multipara rata-rata 0,5 jam.
d. Kala III
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10
menit. Dengan lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan plasenta
pada lapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot rahim.
Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan
memperhatikan tanda-tanda dibawah ini :
• Uterus menjadi bundar
• Uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepas ke segmen
bawah rahim
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
• Tali pusat bertambah panjang
• Terjadi perdarahan.
• Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan
secara crede pada fundus uteri.
e. Kala IV
Masa 1 jam setelah plasenta lahir. Walaupun sebenarnya masa
ini merupakan 1 jam pertama dari masa nifas, tetapi dari segi
praktis masa ini sebaiknya dimasukkan dalam persalinan karena
pada masa ini sering timbul perdarahan oleh karena itu penderita
harus tetap dikamar bersalin tidak boleh dipindahkan ke
ruangan, supaya dapat diawasi dengan baik.
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena
perdarahan postpartum paling sering terjadi pada masa ini.
Activity :
1. Jelaskan Jenis-jenis persalinan !
2. Jelaskan Sebab-sebab mulainya persalinan !
3. Jelaskan tahapan persalinan !
Conclussion :
1. Bidan harus dapat mengetahui pengertian dari persalinan
dengan tepat
2. Bidan harus mengetahui jenis-jenis persalinan dengan benar.
3. Bidan harus sebab-sebab mulainya persalinan dengan tepat dan
benar.
4. Bidan harus tahapan persalinan (Kala I, II, III, dan IV) dengan
tepat dan benar
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
5” Latihan Siswa (Evaluasi)
1. Sebutkan pengertian dari
persalinan !
2. Sebutkan jenis-jenis persalinan !
3. Sebutkan sebab-sebab
dimulainya persalinan !
4. Sebutkan tahapan dalam masa
persalinan !
BUAT SOAL OBJEKTIF PILIHAN GANDA 5 PILIHAN
SEBANYAK 5 SOAL.
Metoda :
Diskusi
Alat Bantu
:
Power
Point dan
LCD
5’ Penutup
1. Menyamakan persepsi dengan mahasiswa
2. menyimpulkan materi bersama-sama dengan mahasiswa
3. menugaskan mahasiswa untuk membaca handout
4. mengucapkan salam
Metode :
Breaving
Note:
Kekurangan waktu pada topik
Evaluasi tidak bisa dilakukan
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
HAND OUT
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
Kode Mata Kuliah :
Topik : Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
Waktu : 30 Menit
Dosen : Popon Basyit Amd.Keb
Objektif Perilaku Siswa (OPS):
1. Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar dari auhan
kebidanan pada ibu pada masa pesalinan dengan tepat dan benar.
Referensi :
1. BKKBN. 2003. Kamus Istilah Kependudukan, KB dan Keluarga Sejahtera. Jakarta :
Bennet, V. R and Brown, L. K. 1996. Myles Text Boox for Midwives. 12th edition.
Churchill Livingstone. London.
2. Varney, H. 1997. Varney’s Midwifery 3th edition. Jones and Bartlett. New York.
3. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku III Asuhan Kebidanan pada Ibu Intrapartum.
4. Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal.
Jakarta. YBP-SP
5. JNPK-KR. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. JNPK-KR
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
MATERI
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput
janin dari tubuh ibu (Obstetri fisiologi,Universitas Padjajaran Bandung).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri), (Ida Bagus Gde Manuaba,EGC). Partus
adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui
vagina kedunia luar (Hanifa Wiknjosastro,2002).
2. Jenis-jenis persalinan :
d. Persalinan Spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
e. Persalinan Buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya : extracsi denga forceps, atau
dilakukan operasi Section Caesare.
f. Persalinan Anjuran
Persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar, tetapi tidak
sedemikian besarnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Kadang-
kadang persalinan tidak mulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan
sebagai berikut :
a. Abortus
Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar
kandungan.
Umur hamil sebelum 28 minggu.
Berat janin kurang dari 1.000 gr.
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
b. Persalinan Prematuritas
Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu.
Berat janin kurang dari 2.499 gr.
c. Persalinan Aterm
Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu.
Berat janin di atas 2.500 gr.
d. Persalinan Serotinus
Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu.
Pada janin terdapat tanda postmaturitas.
e. Persalinan Presipitatus
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam.
Istilah – istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan adalah :
g. Gravida
Wanita yang sedang hamil.
h. Primigrafida
Wanita yang hamil untuk pertama kali
i. Para
Wanita yang pernah melahirkan bayi aterm
j. Primipara
Wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali
k. Multipara (pleuripara)
Wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, di mana persalinan
tersebut tidak lebih dari lima kali
l. Grandemultipara
Wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali.
3. Sebab - sebab Mulainya Persalinan
Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Agaknya banyak faktor
yang memegang peranan dan bekerjasama sehingga terjadi persalinan.
Beberapa teori yang dikemukakan adalah :
f. Penurunan Kadar Progesteron
Progesterone menimbulkan relaxasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan
kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
progesteron dan estrogen dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron
menurun sehingga timbul his.
g. Teori Oxitosin
Pada akhir kehamilan kadar oxitocin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-
otot rahim.
h. Keregangan Otot-otot
Seperti halnya dengan Bladder dan Lambung, bila dindingnya teregang oleh isi karena
bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan
rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim
makin rentan.
i. Pengaruh Janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh
karena pada anencphalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
j. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua disangka menjadi salah satu sebab
permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau
E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extra amnial menimbulkan kontraksi
miometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar
prostaglandin, yang tinggi baik dalam air ketuban maupun daerah perifer pada ibu-ibu
hamil, sebelum melahirkan atau selama persalinan.
4. Tahapan Persalinan
a. Kala I
Partus dimulai bila timbul his dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu
darah (Bloody Show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir canalis
servicalis karena servix mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal
darah dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar canalis servicalis itu
pecah karena pergeseran-pergeseran ketika servix membuka. Proses membukanya
servix sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase :
Fase Laten : Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai
mencapai ukuran diameter 3cm.
Fase Aktif : dibagi dalam 3 fase,
Fase Akselerasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 3cm menjadi 4cm.
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
Fase Dilatasi Maximal : Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat
cepat dari 4cm menjadi 9cm.
Fase Deselerasi : Pembukaan menjadi lambat sekali dalam 2 jam pembukaan
dari 9cm menjadi lengkap.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida terjadi demikian
akan tetapi fase laten, fase aktif dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
Mekanisme pembukanya servix berbeda antara pada primigravida dan multigravida.
Pada yang pertama ostium uteri interna akan membuka lebih dahulu, sehingga servix
akan mendatar dan menipis baru kemudian ostium uteri eksternum membuka. Pada
multigravida ostium uteri internum sudah sedikit terbuka. Ostium uteri internum dan
eksternum serta penipisan dan pendataran servix terjadi dalam saat yang sama.
Ketuban akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir atau telah lengkap. Tidak
jarang ketuban harus dipecahkan ketika pembukaan hampir lengkap / telah lengkap.
Bila ketuban telah lengkap sebelum mencapai pembukaan 5cm, disebut KPD. Kala I
selesai apabila pembukaan servix uteri telah lengkap. Pada primigravida kala I
berlangsung kira-kira 11 jam, sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.
b. Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit sekali. Karena
biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masukdi ruang panggul, yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan kepala rectum
dan hendak buang besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar
dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin
tampak dalam vulva pada waktu his.
Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi diluar his, dan
dengan his dan kekuatan mengejan maksimal kepala janin dilahirkan dengan sub
oksiput dibawah simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah
istirahat sebentar, his mulai lagi mengeluarkan badan anggota bayi. Para primigravida
kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.
c. Kala III
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit. Dengan lahirnya
bayi, sudah mulai pelepasan plasenta pada lapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot
Created by Popon Basyit
Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
rahim. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda
dibawah ini :
• Uterus menjadi bundar
• Uterus terdorong ke atas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim
• Tali pusat bertambah panjang
• Terjadi perdarahan.
• Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara crede pada fundus
uteri.
d. Kala IV
Masa 1 jam setelah plasenta lahir. Walaupun sebenarnya masa ini merupakan 1 jam
pertama dari masa nifas, tetapi dari segi praktis masa ini sebaiknya dimasukkan dalam
persalinan karena pada masa ini sering timbul perdarahan oleh karena itu penderita
harus tetap dikamar bersalin tidak boleh dipindahkan ke ruangan, supaya dapat diawasi
dengan baik.
Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling
sering terjadi pada masa ini.
Created by Popon Basyit