rom

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008). Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005). Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan untuk meningkatkan massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki klasifikasi ROM, jenis ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM dan juga prinsip dasar dilakukan ROM. Untuk dapat mengetahui hal tersebut lebih lanjut maka dapat meninjau pembahasan pada makalah ini. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini yakni untuk memenuhi tugas kelompok dalam ajaran Ilmu Keperawatan Dasar I (IKD I, dan untuk membantu memberi pengetahuan yang lebih kepada pembaca mengenai ROM (Range Of Motion) beserta latihan dasar ROM.

Upload: bayykum

Post on 09-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fghdfghdfg

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangRange of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008).Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total.Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapatmemperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan untuk meningkatkan massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki klasifikasi ROM, jenis ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM dan juga prinsip dasar dilakukan ROM. Untuk dapat mengetahui hal tersebut lebih lanjut maka dapat meninjau pembahasan pada makalah ini.

1.2Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari makalah ini yakni untuk memenuhi tugas kelompok dalam ajaran Ilmu Keperawatan Dasar I (IKD I, dan untuk membantu memberi pengetahuan yang lebih kepada pembaca mengenai ROM (Range Of Motion) beserta latihan dasar ROM.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Pengertian ROM (Range Of Motion)ROM ( Range of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital, transversal, dan frontal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.Mobilisasi sendi disetiap potongan dibatasi oleh ligamen, otot, dan konstruksi sendi. Beberapa gerakan sendi adalah spesifik untuk setiap potongan. Pada potongan sagital, gerakannya adalah fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku) dan hiperekstensi (pinggul). Pada potongan frontal, gerakannya adalah abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan inversi (kaki). Pada potongan transversal, gerakannya adalah pronasi dan supinasi (tangan), rotasi internal dan eksternal (lutut), dan dorsifleksi dan plantarfleksi (kaki).Ketika mengkaji rentang gerak, perawat menanyakan pertanyaan dan mengobservasi dalam mengumpulkan data tentang kekakuan sendi, pembengkakan, nyeri, keterbatasan gerak, dan gerakan yang tidak sama. Klien yang memiliki keterbatasan mobilisasi sendi karena penyakit, ketidakmampuan, atau trauma membutuhkan latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilisasi. Latihan tersebut dilakukan oleh perawat yaitu latihan rentang gerak pasif. Perawat menggunakan setiap sendi yang sakit melalui rentang gerak penuh.Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya eksternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian. Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf.Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).

2.2Tujuan ROM (Range Of Motion)Adapun tujuan dari ROM (Range Of Motion), yaitu :1.Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot2.Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan3.Mencegah kekakuan pada sendi4.Merangsangsirkulasidarah5.Mencegahkelainanbentuk, kekakuandankontraktur

2.3Manfaat ROM (Range Of Motion)Adapun manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu :1.Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan2.Mengkaji tulang, sendi, dan otot3.Mencegah terjadinya kekakuan sendi4.Memperlancar sirkulasi darah5.Memperbaiki tonus otot6.Meningkatkan mobilisasi sendi7.Memperbaiki toleransi otot untuk latihan

2.4Prinsip Latihan ROM (Range Of Motion)Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya :1.ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari2.ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.3.Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.4.Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.5.ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.6.Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.

2.5Jenis-jenis ROM (Range Of Motion)ROMdibedakan menjadiduajenis, yaitu :a.ROM AktifROM Aktifyaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %.Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif.Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.

b.ROM PasifROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klienpasif). Kekuatanotot 50 %.Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008).Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.

2.6Indikasi dan Sasaran ROM1.ROM Aktif :1.1Indikasi :a.Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak.b.Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan persendian sepenuhnya, digunakan A-AROM (Active-Assistive ROM, adalah jenis ROM Aktif yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan).c.ROM Aktif dapat digunakan untuk program latihan aerobik.d.ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas dan dibawah daerah yang tidak dapat bergerak.

1.2Sasaran :a.Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran ROM Aktif serupa dengan ROM Pasif.b.Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak dari kontrol gerak volunter.c.Sasaranspesifik:Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang terlibatMemberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksiMemberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan persendianMeningkatkan sirkulasiMengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik

2.ROM Pasif2.1Indikasi :a.Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhanb.Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau bed rest total2.2Sasaran :a.Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikatb.Meminimalisir efek dari pembentukan kontrakturc.Mempertahankan elastisitas mekanis dari ototd.Membantu kelancaran sirkulasie.Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi persendianf.Menurunkan atau mencegah rasa nyerig.Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasih.Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasien

2.7Kontraindikasi dan Hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROMKontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan ROMa.Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat mengganggu proses penyembuhan cedera.Gerakan yang terkontrol dengan seksama dalam batas-batas gerakan yang bebas nyeri selama fase awal penyembuhan akan memperlihatkan manfaat terhadap penyembuhan dan pemulihanTerdapatnya tanda-tanda terlalu banyak atau terdapat gerakan yang salah, termasuk meningkatnya rasa nyeri dan peradanganb.ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya membahayakan (life threatening)PROM dilakukan secara hati-hati pada sendi-sendi besar, sedangkan AROM pada sendi ankle dan kaki untuk meminimalisasi venous stasis dan pembentukan trombusPada keadaan setelah infark miokard, operasi arteri koronaria, dan lain-lain, AROM pada ekstremitas atas masih dapat diberikan dalam pengawasan yang ketat

2.8Keterbatasan dalam Latihan ROMa.ROM AktifUntuk otot yang sudah kuat tidak akan memelihara atau meningkatkan kekuatan.Tidak akan mengembangkan keterampilan atau koordinasi kecuali dengan menggunakan pola gerakan.

b.ROM PasifROM Pasif tidak dapat :Mencegah atrofi ototMeningkatkan kekuatan dan daya tahanMembantusirkulasi

2.9Macam-macam Gerakan ROMAda berbagai macam gerakan ROM, yaitu :1.Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.2.Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian.3.Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.4.Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh.5.Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh.6.Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang.7.Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian.8.Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk sudut persendian.9.Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah.10.Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke atas.11.Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.

2.10Gerakan ROM Berdasarkan Bagian TubuhMenurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendiansebaga berikut :1.Leher, Spina, SerfikalGerakanPenjelasanRentang

FleksiMenggerakan dagu menempel ke dada,rentang 45

EkstensiMengembalikan kepala ke posisi tegak,rentang 45

HiperektensiMenekuk kepala ke belakang sejauh mungkin,rentang 40-45

Fleksi lateralMemiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu,rentang 40-45

RotasiMemutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,rentang 180

2.BahuGerakanPenjelasanRentang

FleksiMenaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisidi atas kepala,rentang 180

EkstensiMengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh,rentang 180

HiperektensiMengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus,rentang 45-60

AbduksiMenaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapaktangan jauh dari kepala,rentang 180

AdduksiMenurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin,rentang 320

Rotasi dalamDengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang,rentang 90

Rotasi luarDengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala,rentang 90

SirkumduksiMenggerakan lengan dengan lingkaran penuh,rentang 360

3.SikuGerakanPenjelasanRentang

FleksiMenggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu,rentang 150

EktensiMeluruskan siku dengan menurunkan tangan,rentang 150

4.Lengan bawahGerakanPenjelasanRentang

SupinasiMemutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke atas,rentang 70-90

PronasiMemutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah,rentang 70-90

5.Pergelangan tanganGerakanPenjelasanRentang

FleksiMenggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah,rentang 80-90

EkstensiMengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lenganbawah berada dalam arah yang sama,rentang 80-90

HiperekstensiMembawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin,rentang 89-90

AbduksiMenekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari,rentang 30

AdduksiMenekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari,rentang 30-50

6.Jari- jari tanganGerakanPenjelasanRentang

FleksiMembuat genggaman,rentang 90

EkstensiMeluruskan jari-jari tangan,rentang 90

HiperekstensiMenggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,rentang 30-60

AbduksiMereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain,rentang 30

AdduksiMerapatkan kembali jari-jari tangan,rentang 30

7.Ibu jariGerakanPenjelasanRentang

FleksiMengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,rentang 90

Ekstensimenggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan,rentang 90

AbduksiMenjauhkan ibu jari ke samping,rentang 30

AdduksiMengerakan ibu jari ke depan tangan,rentang 30

OposisiMenyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.-

8.PinggulGerakanPenjelasanRentang

FleksiMengerakan tungkai ke depan dan atas,rentang 90-120

EkstensiMenggerakan kembali ke samping tungkai yang lain,rentang 90-120

HiperekstensiMengerakan tungkai ke belakang tubuh,rentang 30-50

AbduksiMenggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh,rentang 30-50

AdduksiMengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin,rentang 30-50

Rotasi dalamMemutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain,rentang90

Rotasi luarMemutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain,rentang 90

SirkumduksiMenggerakan tungkai melingkar-

9.LututGerakanPenjelasanRentang

FleksiMengerakan tumit ke arah belakang paha,rentang 120-130

EkstensiMengembalikan tungkai kelantai,rentang 120-130

10.Mata kakiGerakanPenjelasanRentang

DorsifleksiMenggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas,rentang 20-30

PlantarfleksiMenggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah,rentang 45-50

11.KakiGerakanPenjelasanRentang

InversiMemutar telapak kaki ke samping dalam,rentang 10

EversiMemutar telapak kaki ke samping luar,rentang 10

12.Jari-Jari KakiGerakanPenjelasanRentang

FleksiMenekukkan jari-jari kaki ke bawah,rentang 30-60

EkstensiMeluruskan jari-jari kaki,rentang 30-60

AbduksiMenggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain,rentang 15

AdduksiMerapatkan kembali bersama-sama,rentang 15