roda gigi lurus

8
RODA GIGI LURUS A. PENGEFRAISAN RODA GIGI LURUS 1. System setandar pembuatan roda gigi System modul System diameter pitch dan circular pitch A. System modul Negara yang memakai system ini adalah Negara yang memakai satuan metric diantaranya : Nederland, japan, jerman demikian juga Negara yang menganut system ISO. Modul adalah kepeendekan dari modulus yaitu perbandingan antara diameter jarak bagi dan jumlah giginya. M= D/Z M= modul D= diameter jarak bagi Z= jumlah gigi B. System diameter pitch dan circural pitch System ini digunakan sebagian Negara amerika dan eropa yang menggunakan satuan inchi Diameter pitch adalah perbandingan jumlah gigi dengan ukuran diameter jarak bagi dalam satuan inchi. Dp= Z / D” Circural pitch adalahjarak antara gigi dalam satuan inchi. Jika diameter lingkaran jarak bagi mempunyai ukuran D dalam satuan inchi dengan jumlah gigi Z buah gigi maka circular pitch

Upload: edhy-soeliztyo

Post on 30-Dec-2014

129 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Elemen Mesin

TRANSCRIPT

Page 1: Roda Gigi Lurus

RODA GIGI LURUSA.    PENGEFRAISAN RODA GIGI LURUS1.      System setandar pembuatan roda gigi

  System modul  System diameter pitch dan circular pitchA.    System  modul

Negara yang memakai system ini adalah Negara yang memakai satuan metric diantaranya : Nederland, japan, jerman demikian juga Negara yang menganut system ISO.

            Modul adalah kepeendekan dari modulus yaitu perbandingan antara diameter jarak bagi dan jumlah giginya.

M= D/Z M= modulD= diameter jarak bagiZ= jumlah gigi

B.     System diameter pitch dan circural pitchSystem ini digunakan sebagian Negara amerika dan eropa yang menggunakan satuan inchi            Diameter pitch adalah perbandingan jumlah gigi dengan ukuran diameter jarak bagi dalam satuan inchi.

Dp= Z / D”

            Circural pitch adalahjarak antara gigi dalam satuan inchi.Jika diameter lingkaran jarak bagi mempunyai ukuran D dalam satuan inchi dengan jumlah gigi Z buah gigi maka circular pitch   

PERHITUNGAN RODAGIGI LURUS.

Page 2: Roda Gigi Lurus

1.      MODUL GIGI  (M)M=D/ZD=diameter jarak bagiZ=jumlah gigi

2.      DIAMETER JARAK BAGI (D)D=M x Z

3.      TINGGI KEPALA GIGI (HK)HK= 1 x M

4.      DIAMETER KEPALA GIGI (DK)DK=M.(Z+2)

5.      TINGGI KAKI GIGI (HF)HF= 1,5 x M                NENHF=1,166 x M                          DIN

6.      DIAMETER KAKI GIGI (DK)      DK=M.(Z+2)

1.      TINGGI KAKI GIGI (HF)      HF= 1,5 x M 

 DIAMETER KAKI GIGI (DF)

DF= M.(Z – 2,5)

1.      JARAK ANTARA POROS (A)

      A= D1-D2                 A= M.(Z1 + Z2)

          2                                  2

1.      ANGKA TRANSMISI (I)I= Z2       Z1

1.      LEBAR GIGI (B)

Page 3: Roda Gigi Lurus

B= (6 sampai 8). M                 roda gigi di buat kasarB= (10 sampai 15). M             roda gigi di buat normalB= (15 sampai 30). M             roda gigi di buat halus

1.      TEBAL PELEK (K)       K = <  1,5 x M

KEPALA PEMBAGI

            Kepala pembagi berfungsi untuk membagi benda kerja menjadi bagian yang sama besar.            Macam – macam kepala pembagi :

1.      Kepala pembagi dengan plat pembagi.2.      Kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing dan ulir cacing.3.      Kepala pembagi dengan roda gigi cacing dan poros cacing yang di lengkapi dengan piring pembagi.4.      Kepala pembagi universal.5.      Kepala pembagi dengankelengkapan optic.

A.    KETERANGAN KEPALA PEMBAGI DENGAN RODA GIGI CACING DAN POROS CACING YANG DI LENGKAPI PIRING PEMBAGI                  Roda gigi cacng dan ulir cacing mempunyai perbandingan 40 : 1 artinya jika engkol diputar 40 putaran maka roda gigi cacing baru berputar 1 kali putaran sehingga untuk pembagian  keliling Z bagian diperlukan putaran engkol sebanyak  N putaran.

N = 40 / ZN = putaran engkol .Z =  jumlah pembagi yang di perlukan.40 = angka pembandingan transmisi.

Piring pembagi

Page 4: Roda Gigi Lurus

      Piring pembagi mempunyai lubang pembagi yang di lengkapi gunting pembatas .Table jumlah lubang  piring pembagi

 

1.      PEMBAGIAN DENGAN KEPALA PEMBAGI.A.      PEMBAGIAN SECARA LANGSUNG.

   Adalah pembagian yang menggunakan piring pembagi dengan jumlah lubang tertentu. Jumlah pembagi langsung tergantung dengan jumlah lubang pada piring pembagi yang digunakan. Putaran engkol pada piring pembagi langsung dapat dihitung dengan persamaan :N = 40/ ZN = PETARAN ENGKOLZ = JUMLAH PEMBAGI40 = TETAPAN

Contoh1.      Diket     : z = 64 gigi

Ditanya : N & piring pembagi . . . . ?Jawab :N = 40/ ZN = 40 / 64 GIGIN = 10 / 16 putaranArtinya :engkol di putar 10 bagian dari piring pembagi yang jumlah lubangnya 16.

B.      PEMBAGIAN TIDAK LANGSUNG.Jika pembagian secara langsung tidak biasa dilaksanakan misalnya kita akan membuat roda gigi

yang mempunyai gigi 97 gigi .Maka perhitungan pembagian langsung :N = 40 /ZN = 40 / 97Lihat piring pembagi seri A1, A2, B1, B2, dan B3.Piring pembagi yang mempunyai lubang 97 tidak ada, jadi kita harus menghitung secara tidak

langsung dengan menggunakan roda gigi tambahan  untuk memutar piring pembagi kearah ber lawanan / searah putaran engkol dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

N = 40 / ZU = Z1 – Z

SERI A SERI B

1 2 1 2 330 69 38 77 15 21 3741 81 42 87 16 23 3943 91 47 93 17 27 4148 99 49 111 19 29 4351 117 53 119 19 31 4757 - 59 - 20 33 49

Page 5: Roda Gigi Lurus

(40 / Z)

N = putaran engkolZ1 = jumlah pembagi yang    di misalkan.Z = jumlah pembagi yang      seharusnya (-) putaran engkol berlawanan arah putaran dengan putaran engkol. Begitu se baliknya.

Dari rumus di atas akandidapat angka yang menunjukkanjumlah roda gigi tambahan  yangharus di gunakan.

Roda gigi pada kepala pembagi sebagai roda – roda persediaan mempunyai seri sebagai:

Seri dan jumlah roda gigi1 2 3 4

24 86 24 56 24 48 100 24 48 7624 100 24 64 28 56 127 28 49 7828 127 28 72 30 64 30 56 8032 32 86 32 68 32 60 8440 36 100 39 72 36 64 8648 40 127 40 76 37 66 9056 44 44 86 40 68 9664 48 48 96 48 72 10072

ContohZ = 73 gigiUmpama z = 80 sehingga putaran engkolnyaN = 40 / Z1 = 40 / 80 = 4 / 8  = 8 / 16 putaran.Roda gigi tambahnya adalah :U = Z1 – Z (40 / Z 1)U = 80 – 73 (40 / 80)U = 7 (40 / 80)U = 280 / 80 = 28 / 8U = 84 / 24Jadi       Z1 = 84              Z2 = 24

GIGI RACK              Gigi reck adalah batang gigi yang berfungsi untuk merubah gerak ber putar menjadi gerak lurus.

Page 6: Roda Gigi Lurus

              Contoh pemakaian gigi reck terdapat pada mesin bor tegak, mesin bubut dan lain – lain. Gigi reck selalu berpasangan dengan roda gigi lurus. rumus untuk menentukan dimensi gigi rack 

Dengan salah satu diantara 2 sistem standard roda gigi yaitu1.      System modul2.      System diameter pitch.

1.      System modul  Kepala gigi (ha)

Ha = 1 x m  Kaki  gigi (hi)

Hi = 1,25 x m  Tusuk  gigi (p)

P =   Tebal gigi (tg)

tg =1,5708 x m  Panjang batang gigi (lg)

Lg =   Dalam gigi (hg)

Hg = 2,25 x m

2.      System diameter pitch  Ha = 1/dp  Hi = 1,157 /dp

 P = 

 Tg = 1,5708 / dp

 Hg = 2,157 / dp

 Lg = 

Menentukanpisau frais pada helixsNe = 

Page 7: Roda Gigi Lurus

contoh

1.      Rencanakan roda gigi reck dan roda gigi lurus bila dikketahuiM                 = 2Z lurus         = 22Z rack          = 12Lg                = 1500 mm

GIGI  RACK1.      Kepala gigi (ha)                         4.  Kaki  gigi (hi)

Ha = 1 x m                                Hi = 1,25 x mHa = 1x2                                   hi = 1,25 x 2Ha = 2 mm                                hi = 2,50 mm

2.      Tebal gigi (tg)                            5. Tusuk  gigi (p)tg =1,5708 x m                          P = tg = 1,5708 x 2                          p = 3,14 . 2tg = 3,1416 mm                         p= 6,28 mm

3.      Dalam gigi (hg)                         6. Panjang batang gigi (lg)Hg = 2,25 x m                           Lg = Hg = 2,25 x 2                            lg = 3,14 x 2 x 12Hg = 4,50 mm                           lg = 74,36 mm

RODAGIGI LURUS.1.      Tinggi kepala gigi (hk)                           4. Tinggi kaki gigi (hf)

Hk = 1 x m                                            hf = 1,25 x mHk = 1 x 2                                             hf = 1,25 x 2Hk = 2 mm                                            hf = 2,50 mm

2.      Diameter kepala gigi (dk)                      5. Diameter kaki gigi (df)Dk = m (z + 2)                                      df = d – 2,5 . mDk = 2 (22 + 2)                                     df = 44 – 2,5 . 2

Page 8: Roda Gigi Lurus

Dk = 48 mm                                          df = 39 mm

3.      Diameter jarak bagi (d)                         6. Tinggi gigi (h)D = m x z                                               h = hk + hfD = 2 x 22                                             h = 2 + 2,50D = 44 mm                                            h = 5 mm