rks pipa

23
BAB I PERATURAN UMUM Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT PEKERJAAN Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan Pekerjaan : Pekerjaan yang dimaksud adalah Pekerjaan pengadaan dan pemasangan jaringan pipa PVC Dia 100 mm dan 75 mm Lokasi : Kecamatan Indrapuri – Aceh Besar Tahun Anggaran : 2012 Pekerjaan pelaksanaan meliputi : 1. Pengukuran Kontraktor diharuskan melakukan pengukuran kembali jaringan pipa transmisi dan distribusi sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar denah jaringan transmisi dan distribusi. 2. Peta dan Gambar Kerja. Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja, jaringan pipa transmisi dan distribusi yang dilengkapi dengan gambar kerja yang menunjukkan posisi pipa terhadap jalan maupun perumahan, tempat- tempat persilangan dengan sungai, jalan, pipa-pipa PLN, Telkom, gas, jalan KA, dan sebagainya. 3. Perijinan Penggalian. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus minta ijin kepada Instansi yang bersangkutan bilamana jalur pemasangan tersebut melewati atau sejajar bangunan-bangunan, jalur-jalur kabel listrik atau telpun, jalur-jalur jalan aspal dan sebagainya dari Instalasi tersebut.

Upload: oman-yuliansyah

Post on 29-Jan-2016

438 views

Category:

Documents


101 download

DESCRIPTION

PEKERJAAN PIPA

TRANSCRIPT

Page 1: RKS PIPA

BAB I PERATURAN UMUM

Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT PEKERJAAN

Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih PerdesaanPekerjaan : Pekerjaan yang dimaksud adalah Pekerjaan pengadaan dan

pemasangan jaringan pipa PVC Dia 100 mm dan 75 mm

Lokasi : Kecamatan Indrapuri – Aceh Besar

Tahun Anggaran : 2012

Pekerjaan pelaksanaan meliputi :

1. Pengukuran

Kontraktor diharuskan melakukan pengukuran kembali jaringan pipa transmisi dan

distribusi sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar denah jaringan transmisi dan

distribusi.

2. Peta dan Gambar Kerja.

Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja, jaringan pipa transmisi dan distribusi yang

dilengkapi dengan gambar kerja yang menunjukkan posisi pipa terhadap jalan maupun

perumahan, tempat-tempat persilangan dengan sungai, jalan, pipa-pipa PLN, Telkom,

gas, jalan KA, dan sebagainya.

3. Perijinan Penggalian.

Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus minta ijin kepada Instansi yang

bersangkutan bilamana jalur pemasangan tersebut melewati atau sejajar bangunan-

bangunan, jalur-jalur kabel listrik atau telpun, jalur-jalur jalan aspal dan sebagainya dari

Instalasi tersebut.

Kontraktor harus mengembalikan seperti keadaan semula bekas-bekas galian tersebut

atas biaya sendiri, seperti jalan aspal, pagar, selokan dsb.

4. Pemasangan Pipa.

Syarat-syarat Pemasangan pipa harus dalam keadaan bersih di bagian dalam, sebelum

pipa dipasang harus dibersihkan dari kotoran tanah, lumpur maupun benda-benda lain

yang dapat mengotori maupun menyumbat aliran air.

Tiap meninggalkan pekerjaan, pemborong diwajibkan menutup ujung-ujung pipa yang

terbuka dengan plastik menutup salurannya dan diikat dengan kawat yang kuat dibagian

luarnya.

Page 2: RKS PIPA

Apabila esok harinya atau hendak menyambung lagi dengan pemasangan pipa

berikutnya, maka kawat dan plastik dilepas dan dibuang. Pemborong harus menjaga

bahwa didalam pipa yang telah dipasang tetap dalam keadaan bersih dari segala benda-

benda maupun kotoran-kotoran yang dapat mengganggu aliran dan mengotori air

minum.

Pemborong harus melakukan test tekanan pada pipa yang telah dipasang dan tidak

boleh ada bocoran maupun bocoran pipa sambungan. Apabila bocor dan demikian pula

apabila kotor maka pemborong harus memperbaiki dan membersihkan.

Hal-hal yang harus diperhatikan pemborong antara lain :

- Pengetesan pipa

- Pemotongan pipa

- Perbaikan fitting

- Penyediaan bend yang kurang

- Dasar pasir urugan pasir dengan tanah

- Pembuatan tanda - tanda dari beton

- Pembuatan surface box dan penyediaan kunci kran T.

- Menyediakan alat test flange buntu dan pompa test.

- Menyediakan gambar akhir menyambung perpipaan ke instalasi air bersih.

a. Pemasangan Jaringan Pipa Tranmisi

Pemasangan jaringan pipa tranmisi lengkap dengan accessoriesnya

dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan, pada daerah-daerah yang

permukaan tanahnya relatif datar. Kemiringan pipa diatur sedemikian rupa

sehingga pada jarak 500 m atau 750 m beda tinggi ± 40 cm.

Apabila permukaan tanah sudah naik turun atau terdapat jembatan-jembatan pipa

dimana perletakan pipa terpaksa harus dinaikkan maka pemasangan pipa

mengikuti naik turunnya tanah dengan memasang air valve assembly pada

puncak tanjakan dan blow off pada penurunan (titik terendah).

Tiap blow off harus dibuat drain chamber seperti gambar standard terlampir, tiap

air valve di dalam tanah harus terlindung dalam air valve chamber.

Untuk kapasitas 40 liter/det dipakai : Pipa-pipa dari jenis ACP, PVC / GIP &

Steel.

Untuk kapasitas 20 liter/det dipakai : Pipa-pia dari jenis ACP, PVC / GIP.

Untuk kapasitas 10 liter/det dipakai : Pipa-pipa dari jenis ACP, PVC / GIP.

b. Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi

Page 3: RKS PIPA

Pemasangan jaringan pipa distribusi lengkap dengan accessoriesnya

dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan.

Pipa dia. 150 mm Jenis PVC

Pipa dia. 125 mm Jenis PVC

Pipa dia. 100 mm Jenis PVC

Pipa dia. 75 mm Jenis PVC

Pipa dia. 50 mm Jenis PVC

5. Pekerjaan Pengadaan Barang.

Untuk bahan-bahan yang belum ada, maka kontraktor diminta untuk mengadakan

barang-barang tersebut, untuk hal ini bisa dilihat dalam volume pekerjaan terlampir.

6. Pekerjaan Tambah Kurang.

Jika terjadi ketidak sesuian antara gambar rencana dengan gambar pengukuran dan

pemetaan yang baru maka yang rnengikat adalah gambar yang baru, sedangkan volume

akan diadakan pekerjaan tambah kurang dengan menggunakan unit price dari kontrak.

Kelebihan-kelebihan tersebut dimaksudkan sebagai kelebihan dari barang-barang yang

diberikan oleh Direksi ( bouwheer ).

Pasal 2

BESTEK, GAMBAR-GAMBAR DAN PEMOTRETAN.

1. Gambar-gambar pokok disediakan oleh Pemberi tugas/Direksi Pelaksanaan dalam

rangkap 1(satu). Selanjutnya apabila diperlukan lebih banyak lagi dapat diperoleh dari

Direksi.

2. Gambar-gambar detail yang mungkin masih diperlukan selama pelaksanaan dan belum

dapat dibuat harus dilakukan pemborong dan harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

3. Selain pelaksanaan, Pemborong diwajibkan melakukan permotretan yang

menggambarkan kemajuan pekerjaan. Pemotretan paling sedikit sebanyak 6 (enam) kali

pada tiap unit bangunan berukuran 9 x 12 cm, dalam rangkap 4 (empat) dan

disampaikan kepada Direksi.

4. Apabila pada waktu pelaksanaan ada perubahan-perubahan dalam pekerjaan, maka

Pemborong harus menyampaikan gambar-gambar revisi kepada Direksi dengan

menyatakan perubahannya.

Gambar-gambar revisi tersebut dimaksud sebagai lampiran untuk memperhitungkan

pekerjaan tambah dan kurang yang akan terjadi.

Page 4: RKS PIPA

Perhitungan tersebut harus disampaikan kepada Direksi, segera setelah mendapat

persetujuan dan penyerahan pertama dan pekerjaan pembangunan. Untuk membuat

gambar revisi yang dibuat oleh Pemborong dengan cuma-cuma, Direksi pelaksanaan

akan memberikan gambar-gambar yang dibutuhkan kepada Pemborong.

Page 5: RKS PIPA

BAB II

SYARAT-SYARAT KHUSUS

PENGADAAN PIPA DAN ACESSORIESNYA

Pasal 3

U m u m

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pemborong harus menyediakan semua pipa-pipa dan sebagainya seperti yang

ditentukan dalam daftar material yang harus disediakan Pemborong dan termasuk pula

semua baut-baut, mur, packing, alat pengetes tekanan pipa dan flange penutup untuk

test, ring-ring, tali-tali untuk isolasi, bahan-bahan pengisi, penumpu-penumpu dan

sebagainya yang akan ditentukan pada pekerjaan tersebut. Semua bahan-bahan

tersebut harus cocok untuk dipakai pada iklim tropis dimana suhu air dan sebagainya +

30°C.

2. TEKANAN KERJA.

Tekanan kerja maksimum adalah 7 kg/cm2 belum termasuk water hammer. Test

lapangan maksimum adalah 15 kg/cm2, dan perpipaan tersebut harus tidak bocor pada

tekanan tersebut dan dilakuan tiap jarak 500 m.

3. GAMBAR-GAMBAR KERJA.

Sebelum pekerjaan pabrikasi dan sebagainya, Pemborong harus mengajukan gambar-

gambar kerja kepada Direksi untuk disetujui.

Gambar-gambar kerja untuk semua perpipaan dan sambungan-sambungannya harus

mencakup:

a. Type material yang dipakai, ukuran, tebal, panjang type-type khusus, bentuk, berat,

klas, batasan-batasan yang diijinkan dan mutunya.

b. Standard dari pembuatannya.

c. Gambar-gambar pabrikasi lengkap termasuk detail-detail khusus sambungan dan

rencana hubungannya

d. Cara pengujian.

e. Cara-cara melapis dengan bahan-bahan tertentu jika diperlukan.

Page 6: RKS PIPA

Pasal 5

Pipa-Pipa PVC

1. Bahan / Material

Pipa-pipa PVC harus sesuai dengan “JIS Standard” atau standard yang sama. Pipa-pipa

PVC harus tidak membahayakan kesehatan dari pemakai air.

Keadaan yang paling buruk, air yang disadap dari pipa harus tidak mengandung timah

hitam atau sejumlah bahan-bahan racun lain yang merugikan kesehatan.

2. HUBUNGAN ( JOINT )

Hubungan dengan “solvent cement “ dapat dipakai hanya untuk diameter 2” kecuali

untuk diameter-diameter pipa yang lebih besar dimana dipasang di dalam tanah, dipilih

hubungan dengan ring karet.

Pipa-pipa PVC dan pipa-pipa lengkung untuk hubungan-hubungan dengan ring karet

harus salah satu diakhiri dengan spigot dengan hubungan ring karet yang bundar.

Ujung-ujung pipa yang rata harus dengan lengkung tidak lebih dari 15 derajat atau

dipakai ketentuan-ketentuan dari pabrik pembuatnya sehingga hubungan tersebut kedap

air dan tidak bocor.

3. PENYAMBUNG (FITTING)

a. Penyambung-penyambung PVC yang dipakai pada pipa-pipa PVC seperti yang

disebut dalam Pasal 4. harus sesuai dengan JIS atau standard yang sama,

b. Penyambung-penyambung (tidak termasuk pipa-pipa lengkung) yang dipakai untuk

pipa-pipa PVC yang diletakkan di dalam tanah di atas diameter nominal 125 mm

harus terdiri dari “ductile iron” atau “Grey iron” atau standard yang sama.

c. Flange socket (ujung-ujung flange dan socket) harus dipakai untuk menyambung

bagian-bagian dari pipa-pipa PVC ke flange pekerjaan pipa.

d. Perlengkapan untuk pengangkatan (Lifting lug) harus dilengkapi pada pusat

kesetimbangan penyambung jika beratnya lebih besar dari 50 kg penyambung-

penyambung tersebut tidak terjadi.

e. Penyambung-penyambung instalasi yang berada didalam tanah dilindungi lagi pada

bagian dalam dan luar terhadap karat dengan lapisan bitumen dengan tebal tertentu (

sebelah dalam paling kecil 0,025 mm dan sebelah luar kira-kira 0.04 mm). Pelapis

sebelah dalam harus bebas dari racun dan bau.

4. BAHAN-BAHAN PENGHUBUNG

Page 7: RKS PIPA

a. Bahan-bahan penghubung termasuk “solvent cement” cairan pembersih dan

pelumas, yang dilengkapi oleh pabrik pembuatnya harus disediakan dengan jumlah

yang cukup dan ditambah 20% dari seluruh kebutuhan.

b. Cincin karet penutup harus tahan terhadap serangan micro organis dan terhadap

semua zat yang dikandung oleh air dan tanah pada keadaan normal. Cincin penutup

yang terdiri dari karet-karet asli atau karet-karet sintetis harus sesuai dengan 1S0/R

1398 atau standard internasional lainnya yang diakui.

c. Pelumas untuk cincin-cincin karet harus tidak menimbulkan bau, rasa atau warna

pada air minum disamping bahan-bahan lain yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Sebaiknya pelumas-pelumas yang dipakai harus tidak berpengaruh apa-apa

terhadap bahan PVC.

5. PENGUJIAN

Setiap pipa dan penyambungnya harus mampu terhadap pengujian tekanan hydrostatis

sebesar 2,5 kali dari tekanan maksimum yang akan bekerja.

Pipa-pipa dan penyambungnya yang bocor dan tidak bisa diperbaiki harus diganti yang

baru.

6. PEMBERIAN TANDA

Pada bagian luar setiap pipa dan penyambungnya harus diberi tanda yang mencakup

diameter nominal dalam mm, tebal dinding nominal dalam mm, tingkat klas, nama pabrik

pembuatnya atau cap, tahun pembuatannya dan nomor pengeluaran.

Setiap pipa lengkung (bend) harus juga sebagai tambahan, mencantumkan besarnya

sudut pada setiap sisinya. Pemberian tanda tersebut harus tidak mempengaruhi

kekuatan pipa disamping ke dapan dan sambungan tersebut.

Page 8: RKS PIPA

BAB III

SYARAT-SYARAT KHUSUS

PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIESNYA.

Pasal 13

U M U M

Pemborong harus bertanggung jawab dan menyelesaikan semua pekerjaan

pemasangan, pengujian dan pekerjaan-pekerjaan khusus lain seperti ketentuan-

ketentuan yang disebutkan di bawah ini. Semua biaya termasuk untuk buruh, bahan,

keperluan-keperluan lain seperti pelumas, bahan-bahan kimia dan sebagainya sampai

kepada kelengkapan-kelengkapan lain harus sudah termasuk dalam harga kontrak.

Pasal 14

PEMASANGAN DAN PENGUJIAN.

Pemborong harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan

sesuai dengan yang disebut dalam kontrak. Pemborong harus bertanggung jawab

terhadap pekerjaan-pekerjaan khusus dan pemasangan instalasi seperti yang telah

ditentukan. Pondasi dan atau perletakan dan semua peralatan dan matenial seperti

pompa, katup-katup pengontrol, switch-gear tegangan tinggi maupun tegangan rendah,

termasuk pekerjaan-pekerjaan sipil seperti plat pondasi pompa dan sebagainya harus

dilaksanakan oleh Pemborong.

Jika ditentukan bahwa untuk pemasangan baut angkur dan sebagainya harus di grout

maka Pemborong harus bertanggung jawab terhadap ketepatan pemasangannya dan

harus diperiksa kembali letak dan ketinggiannya.

Dimana dapat dipakai, lantai dan sebagainya harus dipotong dan dipersiapkan untuk

baut-baut pondasi seperti yang disediakan Pemborong dan disetujui Direksi.

Pengeboran lubang untuk alat-alat yang akan dipasang harus betul-betul sesuai dengan

yang diperuntukkan dan Pemborong bertanggung jawab terhadap ketepatan atau

ketelitian yang ditentukan.

Lubang-lubang lebih baik kalau dilaksanakan dengan rotary driil dan bukan dari jenis-

jenis tumbuk (percussion driil). Tidak satu pun konstruksi baja atau kayu yang dibor

tanpa sepengetahuan pihak Direksi. Semua kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh

Pemborong selama pemasangan harus diperbaiki kembali secara memuaskan seperti

yang dikehendaki Direksi.

Page 9: RKS PIPA

Pasal 15

PEMASANGAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA

SERTA PENGUJIANNYA.

1. Umum

Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa

sesuai dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalarn bestek ini.

Pekerjaan yang tidak tercantum dalam syarat-syarat ini akan dilaksanakan sesuai

dengan praktek-praktek yang biasa dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi.

2. LINTASAN DAN SUDUT BELOKAN.

a. Tanggung jawab pemborong.

Pemborong harus bertanggung jawab atas persyaratan dasar bahwa pipa dipasang

sesuai dengan lintasan dan sudut belokan yang dikehendaki dengan sambungan-

sambungan (fitting) katup-katup (valves) dan penguras (drain) pada tempat yang

diperlukan. Untuk tujuan ini Pemborong harus bekerja atas dasar pengukuran atau

titik referensi atas biayanya sendiri.

b. Penyimpangan-penyimpangan (Deviasi) oleh Struktur lain.

Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar rencana dan akan

mengganggu kemajuan pekerjaan, sehingga diperlukan perubahan-perubahan,

Direksi berhak untuk merubah gambar rencana.

Jika perubahan ini menyebabkan perubahan volume pekerjaan, pekerjaan

tambahan/kurangan ini akan dikerjakan atas dasar penambahan pembayaran atau

pengurangan pekerjaan.

c. Berhati-hati Dalam Penggalian.

Pemborong harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan galian, sehingga

lokasi yang tepat dari struktur-struktur lain dibawah tanah dapat ditentukan.

Kerusakan-kerusakan yang terjadi atas struktur-struktur tersebut menjadi tanggung

jawab Pemborong.

d. Explorasi Bawah Permukaan.

Jika dikehendaki oleh Direksi, Pemborong harus mengadakan penelitian dan

penggalian untuk menentukan lokasi struktur bawah tanah yang ada, atas biaya

sendiri dan di bawah pengawasan Pemberi Tugas.

e. Kedalaman Pipa.

Semua pipa harus dipasang dengan kedalaman sebagai berikut:

- Ø 125 mm - 150 mm, h = 0,80 m

Page 10: RKS PIPA

- Ø 50 mm - 100 mm, h = 0,60 m

dimana : d = diameter nominal pipa,

h = kedalaman timbunan.

Meskipun demikian, dalam hal tidak tercantum dalam gambar atau diminta oleh

Pemberi Tugas, kedalaman pipa akan disesuaikan.

3. PENGGALIAN DAN PERSIAPAN GALIAN.

a. Umum

Galian harus dibuat sedemikian sehingga pipa dapat diletakkan pada lintasan dan

kedalaman yang dikehendaki, dan penggalian hanya dilakukan sejauh yang akan

dipasang seperti yang diperbolehkan oleh direksi. Galian harus dikeringkan dan

dijaga selama pelaksanaan pekerjaan, sehinggga pekerja dapat bekerja didalamnya

dengan aman dan efisien.

b. Lebar Galian.

Lebar galian harus cukup untuk dapat meletakkan pipa dan menyambungkannya

dengan baik. dan timbunan harus ditempatkan dan dimampatkan seperti yang

disyaratkan.

Galian harus dibuat dengan lebar ekstra bila diperlukan, seperti untuk memasukkan

penyangga-penyangga galian dan peralatan-peralatan pipa.

c. Ruang penyambungan

Ruang penyambungan harus dibuat pada setiap sambungan agar sambungan dapat

dikerjakan dengan baik.

d. Penggalian dan Pembuatan Dasar Pipa

Galian harus dibuat dengan kedalaman yang dikehendaki untuk membuat dasar

pipa, yang rata dan seragam pada tanah yang padat pada setiap tempat diantara

ruang penyambungan. Setiap bagian dan dasar galian yang dibuat yang tidak sesuai

dengan yang disyaratkan harus diganti dengan bahan yang disetujui, yang

dimampatkan seperti yang diarahkan oleh Direksi.

Batu-batu dan bahan-bahan kasar, bila ditemukan, harus disingkirkan untuk

mendapatkan ruang sekurang-kurangnya 15 cm di bawah dan di setiap sisa pipa dan

peralatannya untuk pipa ø 60 mm ke bawah dan 20 cm untuk pipa yang berdiameter

60 mm ke atas.

Page 11: RKS PIPA

e. Penggalian pada tanah yang jelek.

Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan tidak stabil

seperti debu-debu, sampah dan sebagainya dan dalam pandangan Direksi harus

disingkirkan, maka Pemborong harus mengadakan penggalian dan menyingkirkan

bahan-bahan yang tidak stabil tersebut. Jika menurut pendapat Direksi diperlukan

pondasi khusus, seperti penggantian tanah, atau penimbunan dengan bahan yang

sesuai, Pemborong harus menyelesaikannya dengan petunjuk Direksi.

Pembayaran tambahan akan disediakan untuk pekerjaan tambahan.

f. Penguatan Galian.

Galian harus diheri penguatan jika perlu sehingga tidak runtuh, menjaga para pekerja

untuk bekerja dengan aman dan pengamanan permukaan jalan dan bangunan-

bangunan lainnya seperti yang ditunjukkan oleh Direksi.

g. Pemakaian bahan-bahan bangunan.

Bahan-hahan bangunan yang dalam pemikiran Direksi dapat dipakai kembali untuk

memperbaiki permukaan bekas galian, harus dipisahkan dan bahan-bahan buangan

lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh Direksi.

h. Penimbunan bahan-bahan galian.

Semua bahan-bahan galian harus ditimbun sedemikian sehingga tidak menggangu

pekerjaan dan tidak mengganggu jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidàk

boleh merusak bangunan-bangunan perorangan lainnya. Jika perlu dan diminta oleh

Direksi, Pemborong harus mengangkut bahan galian untuk dibuang sesuai dengan

petunjuk Direksi.

i. Barikade, Petunjuk Direksi.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kerusakan, harus diadakan barikade,

papan-papan penunjuk, lampu-lampu merah dan penjaga secukupnya yang

ditempatkan selama pekerjaan berlangsung.

Semua bahan-bahan penyangga, peralatan, dan pipa yang akan mengganggu lalu-

lintas harus dilindungi dengan pagar atau barikade dan jika benda ditempat yang

kurang penerangannya harus diberikan lampu secukupnya. Peraturan-peraturan

pemerintah daerah/kota yang ada mengenai keamanan dan pengamanan harus

diikuti.

j. Pengamanan lalu-lintas.

Pemborong harus mengatur pekerjaan sedemikian sehingga tidak banyak

menyebabkan kemacetan lalu-lintas. Jika lalulintas terpaksa harus lewat di atas

Page 12: RKS PIPA

galian, Pemborong harus menyediakan jembatan pelat baja atau semacam penutup

yang sesuai dengan panjang galian sesuai petunjuk Direksi. Pemborong harus

menyediakan pos pengaturan lalu lintas sesuai petunjuk Direksi.

k. Gangguan Pelayanan.

Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dari pipa baru ke pipa yang telah

ada harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak banyak mengganggu

langganan dan tidak terlalu lama rnenghentikan dinas, dan daerah yang terganggu

diusahakan sekecil mungkin. Tidak ada satu katup (valve) yang dari sistem yang

telah ada, yang dirubah-rubah oleh Pemborong untuk tujuan apapun juga. PAM

setempat akan mengatur semua valve jika diperlukan.

4. PEMASANGAN PIPA.

a. Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan, Pemborong harus

menggunakan semua peralatan dan fasilitas yang telah disetujui Direksi. Semua

pipa, sambungan-sambungan dan katup-katup harus diturunkan ke dalam galian

dengan hati-hati dengan peralatan derek, tali, atau peralatan yang memadai untuk

menghindarkan kerusakan pipa dan menjaga lapisan pipa. Dalam keadaan apapun

juga pipa tidak boleh dijatuhkan ke dalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, sambungan-sambungan, katup atau peralatan

lainnya sewaktu pengangkutan, kerusakan harus segera dilaporkan kepada Direksi.

Direksi akan mengadakan perbaikan atau membuang bahan-bahan yang rusak

tersebut.

b. Pemeriksaan sebelum pemasangan.

Semua pipa dan sambungan-sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap

retak-retak dan kerusakan-kerusakan lainnya ketika pipa berada di atas galian,

segera sebelum pemasangannya pada posisi terakhir.

Ujung spigot harus diperiksa secara seksama karena bagian ini yang paling mudah

rusak pada waktu pengangkutan.

Pipa atau peralatan yang rusak harus diletakkan dekat galian untuk diperiksa oleh

Direksi, yang akan menentukan perbaikan atau dibuang.

c. Pembersihan pipa dan peralatan.

Seluruh kotoran dan sisa lapisan (coating) harus dihilangkan dari akhiran-akhiran bell

dan spigot. Tiap pipa, bagian luar, akhiran spigot dan bagian dalam dari bell harus

dbersihkan, kering dan bebas dari lemak dan minyak sebelum pipa dipasang.

Page 13: RKS PIPA

d. Peletakan pipa.

Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk ke dalam pipa ketika pipa

diletakkan. Selama pekerjaan berlangsung tidak boleh ada bahan-bahan, peralatan,

pakaian atau barang-barang lain yang diletakkan di dalam pipa.

Pada waktu peralatan pipa dalam galian, letak akhiran spigot harus tepat dengan bell

dan dipasang dengan lintas dan sudut yang benar. Pipa harus terletak dengan betul

dan timbunan harus dipadatkan kecuali pada bagian bell. Harus dijaga agar kotoran

tidak masuk ke dalam ruang antara sambungan.

Jika pasangan pipa berhenti pada suatu saat, ujung pipa harus ditutup dengan bahan

yang disetujui oleh Direksi.

e. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup (valve) harus dikerjakan

dengan rapih dan teliti tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa dan lapisannya dan

ujungnya harus dibuat halus.

f. Ujung bell menghadap ke arah depan dari pemasangan.

Pipa harus dipasang dengan arah bell yang menghadap ke arah depan dari

pemasangan, kecuali jika ditentukkan lain oleb Direksi.

Jika pipa diletakkan pada sudut 10% atau lebih besar, pemasangan harus dimulai

pada bagian atas dan harus rnendahului bagian atas dengan akhiran bell dari pipa

yang bersudut.

g. Kondisi yang tidak cocok untuk pemasangan pipa.

Pipa tidak boleh dipasang, bila menurut pendapat Direksi kondisi galian tidak

memungkinkan.

TABEL KEBOCORAN YANG DIPERKENANKAN (l/jam)

UNTUK PIPA DENGAN JUMLAH SAMBUNGAN 100.

Pengujian

Tekanan

Kg / cm2

Diameter ( mm )

7

5

100 125 150 200 250 300 350 400 450 500 600

4 2.

5

5

3.0

4

3.8

0

4.5

6

6.0

8

7.6

0

9.1

2

10.6

4

12.1

6

13.6

8

15.2

0

18.2

4

3 1.

9

2.6 3.2 3.9 5.2 6.5 7.9 9.21 10.5 11.6 13.1 15.7

Page 14: RKS PIPA

7 3 9 5 6 8 0 3 4 6 9

2 1.

6

1

2.1

5

2.6

8

3.2

2

4.3

0

5.5

7

6.4

5

7.52 8.60 9.67 10.7

5

12.8

9

h. Variasi dan kebocoran yang diijinkan.

Jika pada pengujian terhadap pipa yang terpasang terjadi kebocoran lebih besar dari

tabel yang diberikan diatas, Pemborong harus memperbaiki sambungan hingga

kebocoran terjadi dalam batas yang dikehendaki, dengan biaya pemborong.

i. Penimbunan sebelum pengujian.

Jika penimbunan sebagian dikehendaki karena masalah gangguan lalulintas atau

keperluan lainnya, Pemborong harus mengerjakannya dengan petunjuk Direksi.

5. PENIMBUNAN KEMBALI.

a. Bahan Timbunan.

Semua bahan timbunan harus bebas dari batu-batuan, sampah, debu atau bahan-

bahan lain yang menurut Direksi tidak sesuai sebagai bahan timbunan.

b. Penggunaan Bahan Galian Sebagai Timbunan

Jika macam bahan timbunan tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan maupun

gambar, Pemborong dapat menimbun dengan bahan galian, meliputi bahan-bahan

yang mengandung lempung, pasir, kerikil atau bahan lainnya yang menurut petunjuk

Direksi dapat dipakai sebagai bahan timbunan.

c. Penimbunan Pasir dan kerikil.

Jika penimbunan pasir dan kerikil tidak ditunjukkan dalam gambar, dan jika menurut

Direksi harus digunakan pada sebagian dari pekerjaan, Pamborong harus

menyediakan dan menimbun dengan pasir atau kerikil sesuai petunjuk Direksi

sebagai suatu pekerjaan tambahan.

d. Penimbunan di bawah pipa.

Semua galian harus ditimbun dengan tangan, mulai dari dasar sampai pertengahan

pipa dengan pasir, kerikil, atau bahan lain yang disetujui. Ditimbun dengan lapisan

setebal 10 cm dan dipadatkan dengan pemadat. Bahan timbunan harus disebarkan

ke setiap penjuru ruangan dalam galian sekitar sisi pipa dan perlengkapan-

perlengkapan secara merata.

Page 15: RKS PIPA

e. Penimbunan diatas pipa.

Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 30 cm di atas

pipa, galian harus ditimbun dengan tangan atau dengan metode mekanis yang

disetujui. Pemborong harus bekerja dengan hati-hati dalam penempatan timbunan ini

untuk menghindarkan terjadinya kerusakan atau penggeseran pipa.

f. Penimbunan hingga Kepermukaan.

Dari kedalaman 30 cm diatas pipa hingga kepermukaan, galian harus ditimbun

dengan tangan atau metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat

pemadat untuk mencegah menurunnya permukaan setelah selesainya pekerjaan

penimbunan.

g. Pasir penimbunan.

Samua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dan pasir alam, dengan

butiran dan halus sampai kasar tidak bertepung, dan bebas dari kotoran, debu-debu

atau bahan-bahan lain yang menurut Direksi dapat dianggap tidak dikehendaki.

lempung yang terdapat pada pasir tidak boleh melebihi 10% berat keseluruhan.

6. PEMBERSIHAN PIPA

Pemborong harus membersihkan seluruh pipa yang terpasang dengan penggelontoran

sesuai dengan petunjuk Direksi. Penggelontoran dilakukan dengan memancarkan air

dari cabang penguras, dimulai dari bagian hulu dan secara berturut-turut ke bagian hilir.

Lamanya pemancaran air dari tiap-tiap pengerasan harus dikerjakan sesuai dengan petunjuk

Direksi.

7. PENYAMBUNGAN PIPA PELAYANAN.

Semua penyambungan pipa pelayanan ke dalam bangunan dari pipa utama (pipa

sekunder) hendaknya dilakukan dengan menggunakan “Clamp Sadle’ atau tapping

clamp” untuk jenis pipa pelayanan yang ditap.

Penyambungan cara ini hanya diperkenankan untuk menyambung berdiameter 75 mm

atau 50 mm. Apabila diperlukan penyambungan yang lebih besar, hendaknya

penyambungan dilakukan dengan menghubungkan pipa-pipa penyambungan

berdiameter 75 mm atau 50 mm secara paralel, hingga diameter pipa ekivalensi (pipa

dinas) tidak diperkenankan, kecuali karena beberapa hal dilakukan dengan persetujuan

Direksi.

Page 16: RKS PIPA

Penyambungan hendaknya terpasang lengkap dengan peralatan-peralatan penyambung

seperti yang terlihat dalam gambar perencanaan, meliputi :

- Insulating bushing,

- Corporation stop (stop cook)

- Hexagonal nipple,

- Stop valve,

- Meteran.

Tiap penyambungan hendaknya disertai dengan pemasangan bak meteran lengkap.

8. PERLINTASAN KALI /SUNGAI.

1. Untuk pipa-pipa yang melintasi kali/sungai bila diijikan pipa digantungkan pada

jembatan yang ada dengan konstruksi yang sederhana yaitu dengan memakai

gantungan dari besi plat yang diikatkan pada gelagar jembatan. Pipa yang digunakan

untuk perlintasan ialah pipa baja. Untuk hal ini direksi akan memberikan petunjuk-

petunjuk khusus tersendiri.

2. Apabila tidak memungkinkan digantungkan pada jembatan yang ada, harus diadakan

jembatan pipa tersendiri. Konstruksi jembatan pipa tersebut akan diberikan oleh

Direksi.

9. PERLINTASAN REL KERETA API.

- Apabila dijumpai perlintasan dengan rel Kereta Api (P.J.K.A.) gambar-gambar

konstruksi perlintasan akan diberikan oleh Direksi (atas persetujuan PJKA).

- Didalam pelaksanaannya nanti, pengawasan akan dilakukan oleh Direksi bersama-

sama dengan pengawas dan P.J.K.A. ( bila diperlukan).

10. PERBAIKAN KEMBALI.

Pemborong berkewajiban serta bertanggung jawab untuk perbaikan kembali seperti

keadaan/konstruksi semula dengan konstruksi dan kwalitas yang minimal harus sama

yaitu untuk semua bangunan dan sebagainya yang rusak oleh Pemborong akibat

pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemasangan pipa, antara lain :

- Jalan aspal harus kembali beraspal,

- Jalan batu harus kembali berbatu,

- Trotoar beton harus kembali berbeton,

-. Bidang tanah berumput/tanam-tanaman yang dirusak harus kembali

berumput/tanam-tanaman seperti semula.

- Dan lain-lain yang dijumpai semasa pelaksanaan pekerjaan.

Biaya yang timbul akibat perbaikan ini adalah tanggungan Pemborong. ==000==