rks mck

15
PEMBANGUNAN MCK PERSYARATAN TEKNIS Standard-standard yang berlaku Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-praturan Nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu : PUBI – 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia NI – 8 :Peraturan Semen Portland Indonesia PPI – 1983 : Peraturan pembebanan Indonesia ASTM : American Society for Testing & Materials NI – 10 :Bata Merah Sebagai bahan bangunan PBI – 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia SII : Standar Industri Indonesia PPBBI : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia AV 1941 :Algemene Voorwarden AISC : American Institute of Steel Construcion AWS : American Welding Society Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961). Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker tentang penggunaan Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI 1980. Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum. Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standard-standard yang tersebut di atas, maupun standard Nasional lainnya maka diberlakukan standard Internasional yang berlaku atas pekerjaan- pekerjaan tersebut atau setidak tidaknya berlaku standard-standard persyaratan teknis dari Negara-negara asal bahan pekerjaan yang bersangkutan. Sebelum setiap memulai pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan/material dimulai, Pemborong wajib dan harus menyerahkan : a. Time Schedule

Upload: dian-sastra

Post on 15-Jan-2016

639 views

Category:

Documents


121 download

DESCRIPTION

rks mck

TRANSCRIPT

Page 1: RKS MCK

PEMBANGUNAN MCK

PERSYARATAN TEKNIS

Standard-standard yang berlakuSemua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-praturan Nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :

PUBI – 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia NI – 8 : Peraturan Semen Portland Indonesia PPI – 1983 : Peraturan pembebanan Indonesia ASTM : American Society for Testing & Materials NI – 10 : Bata Merah Sebagai bahan bangunan PBI – 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia SII : Standar Industri Indonesia PPBBI : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia AV 1941 : Algemene Voorwarden AISC : American Institute of Steel Construcion AWS : American Welding Society Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961). Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker tentang penggunaan Tenaga

Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI

1980. Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh

Departemen Pekerjaan Umum. Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat.

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standard-standard yang tersebut di atas, maupun standard Nasional lainnya maka diberlakukan standard Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak tidaknya berlaku standard-standard persyaratan teknis dari Negara-negara asal bahan pekerjaan yang bersangkutan.

Sebelum setiap memulai pekerjaan pembangunan dan pemasangan bahan/material dimulai, Pemborong wajib dan harus menyerahkan :a. Time Scheduleb. Spesifikasi bahan/material dari pabrik pembuatan untuk bahan material tertentu

sesuai dengan perintah Direksi Pengawas dan Konsultan Perencana.c. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing).d. Contoh bahan, warna termasuk mock-up untuk pekerjaan tertentu sesuai dengan

permintaan Direksi, Pengawas, dan Konsultan Perencana.e. Referensi, lisensi, sertifikat khusus dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan

tertensu sesuai permintaan Direksi/Pengawas dan Konsultan Perencana.

Page 2: RKS MCK

f. Izin Pelaksanaan dari Direksi Pengawas diperlukan untuk diteliti dan disetujui oleh Direksi Pengawas jika tidak memenuhi syarat akan ditolak dan harus diganti sampai memenuhi syarat yang diminta atas tanggung jawab dan biaya Pemborong.

Data data UmumSeluruh titik ukuran sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu titik-titik ukuran yang ada di lapangan.

Penyerahan PekerjaanPekerjaan harus diserahkan oleh Pemborong sampai selesai sama sekali hingga memuaskan, sisa pembongkaran dan lain-lain yang sudah tidak terpakai dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN1. PEKERJAAN PERSIAPAN

- Sebelum memulai Pekerjaan, terlebih dahulu memasang PAPAN NAMA PROYEK yang memuat tentang Indentitas Proyek yang Kontraktor Kerjakan.

- Pembuatan DIREKSI KEET dan Gudang Material.Adapun Bahan dalam membuat Direksi Keet ini, akan menggunakan bahan-bahan yang sederhana seperti, Kayu 5/7. Papan, Seng, Triplek. Direksi Keet meliputi Pembuatan Gudang Material, Ruang Staf dan Kamar Pekerja.Termasuk Ruang Untuk Keamanan + P3K.Penyediaan Air Kerja, Penyediaan Listrik ( Genset ), Pengadaan Peralatan Kerja.

- Setelah Pembuatan Direksi Keet, Membersihkan bangunan lama, Pembersihan Lapangan akan mengawali Kerja.

- Membongkar bangunan lama. Kemudian dibuang dengan menggunakan Alat Dump Truck dibuang kelokasi yang telah ditentukan, menimbun kembali Bekas Bongkaran sehingga mencapai kepadatan seperti tanah yang lainnya. Jika perlu timbunan akan dilakukan dengan berlapis dan dipadatkan dengan Vibrator sehingga mencapai kepadatan yang Optimal. Mengupas tanah bagian atas/striping dari top Soil untuk lokasi Pembangunan dimana tebal tanah humus ( ± 30 cm ) atau lebih terutama daerah telaga yang lembek. Membuat Patok Duga diluar bangunan dari patok beton 20 x 20 Cm² tinggi patok 1.00 meter diberi tanda 0,00 yaitu lantai bangunan terhadap jalan.

2. PEKERJAAN TANAHLingkup Pekerjaan Galian tanah pondasi tapak dan Galian Pondasi Menerus Timbunan kembali galian tanah pondasi Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi, termasuk pemadatannya. Perataan tanah sekelilling bangunan Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang di syaratkan

(bila ada). Pekerjaan Cut & Fill (bila ada). Penggalian tanah untuk pondasi tapak pada lapisan batu harus menggunakan

alat berat seperti Back hoe atau sejenisnya.

Pedoman Pelaksanaan

Page 3: RKS MCK

Galian pondasi dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut.

Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat.

Galian-galian untuk septictank, saluran air hujan, saluran air kotor dan air bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan gambar detail.

Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Kontraktor harus memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.

Bila galian pondasi pada kedalaman rencana diragukan terhadap daya dukungnya, maka kontraktor harus segera melaporkan secara tertulis kepada direksi untuk dipertimbangkan.

Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir Pasang.

Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran air hujan, saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat, kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.

Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis hingga ketebalan 20 cm, dipadatkan dengan vibrator compaction atau alat pemadat lain samapai mencapai kepadatan maksimum, sebelum urungan lapis berikutnya dilanjutkan.

Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian dipadatkan dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.

Dibawah pondasi, diurug dengan pasir pasangan setebal 5 cm dan dipadatkan.

3. PEKERJAAN PONDASILingkup PekerjaanMeliputi pengerjaan pondasi teras bangunan, terdiri dari : Pondasi Batu Kali

Pedoman Pelaksanaan Pondasi baru dibuat sesuai bentuk dan ukuran yang

tertera dalam gambar. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan

Page 4: RKS MCK

pengukuran-pengukuran untuk as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.

Dibawah dasar pondasi tapak didasari dengan pasir pasang setebal 5 cm , Pondasi plat tapak beton bertulang dan pondasi batu kali/batu belah, untuk lantai kerja dipasang batu kali dan pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi. Lantai kerja pondasi batu bata (rollag) digunakan beton cor setebal 5 cm.

Pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail. Pondasi batu kali/belah dipasang dengan perekat 1 Pc : 3 Ps. Pondasi batu bata (rollag) merupakan pasangan satu batu dipasang dengan perekat 1 Ps : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar/brappen adukan 1 Pc : 2 Ps.

4. PEKERJAAN BETON BERTULANGLingkup PekerjaanBeton bertulang dengan mutu K250 harus dibuat untuk : Balok Sloof pada sepanjang pondasi yang

direncanakan. Kolom-kolom induk yang direncanakan. Kolom-kolom praktis yang direncanakan. Ring balok, balok-balok latai, top gavel, talang dan

Kanopi Beton yang direncanakan. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton

bertulang sesuai dengan gambar rencana.

Pedoman Pelaksanaan Sebelum pekerjaan beton bertulang dilaksanakan kontraktor akan

mengajukan 2 (dua) set shop drawing untuk diteliti Direksi Lapangan. Jika ada revisi satu set akan dikembalikan untuk dikoreksi, setelah koreksi akhir kontraktor harus menyerahkan kembali 2 (dua) set gambar lengkap dengan bill yang mencakup perubahan yang ada.

Pekerjaan pemasangan tulangan berpedoman pada gambar perencanaan, baik itu ukuran. diameter besi dan bentuk rangkaian besi.

Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03 dan SNI 03 – 3247 - 2002.

Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.

Adukan beton Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat

pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu: Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang

sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1 SK SNI T-15.1991.03.

Page 5: RKS MCK

Pengecoran Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan

tertulis Direksi. Atas petunjuk Direksi, Kontraktor harus membuat benda uji (silinder atau kubus). Pengujian tersebut dilakukan setiap 1 M3 adukan. Apabila beton tidak memebuhi syarat slump test maka beton tersebut tidak boleh dipakai dan segera disingkirkan dari tempat pekerjaan. Jika pengujian kokoh kubus atau silinder tidak memenuhi syarat maka perbaikan harus dilakukan dengan mengikuti prosedur PBI - 1971. Segala biaya yang berhubungan dengan pekerjaan ini menjadi tanggungan kontraktor. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penuangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.

Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan.

Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.

Perawatan Beton Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban

untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :

Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.

Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko kontraktor.

Perawatan benda uji menggunakan karung-karung goni basah atau direndam dalam bak perendaman yang disediakan.

5. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERANLingkup Pekerjaan Dinding Bata

Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh pembatas ruangan, bagian saluran keliling emperan bangunan dan septicktank, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

Pedoman PelaksanaanPekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu: Pasangan kedap air (1 PC : 2 PS) Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 30

cm diatas lantai Pasangan dinding saluran keliling bangunan Pasangan dinding WC setinggi 2 cm diatas permukaan lantai Pasangan dinding septicktank

Page 6: RKS MCK

Pasangan adukan 1 PC : 4 PS berada pada semua dinding diatas pasangan kedap air tersebut.

Persyaratan Adukan Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di

dalam bak kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai di dapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.

Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar dan disetujui oleh direksi, dengan syarat:

Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan benang.

Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.

Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.

Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan suatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahi secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

PEKERJAAN PLESTERANLingkup PekerjaanPekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang, saluran keliling bangunan dan septicktank.

Pedoman Pelaksanaan Sebelum plesteran dilakukan, maka : Dinding dibersihkan dari semua kotoran Dinding dibasahi dengan air Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm

menggunakan sikat baja Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran

dapat merekat dengan baik. Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 PC : 2 PS,

plesteran pada beton bertulang dipakai campuran 1 PC : 3 PS, sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 PC : 4 PS.

Page 7: RKS MCK

Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakan secara horizontal dan vertikal.

Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu sejak permulaan plesteran dengan cara membasahi secara terus menerus

Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.

6. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIKLingkup Pekerjaan Lantai Keramik Anti Slip 20 x 20 cm (Kulit Jeruk).

Pedoman Pelaksanaan Dinding bata tempat pemasangan keramik atau porselin diplester

kasar dengan campuran 1 PC : 3 PS, kemudian diatas plester tersebut ditempel keramik dengan menggunakan pasta semen.

Permukaan pasangan keramik atau porselin harus datar, rata alurnya, harus sama besarnya. Celah-celah antar keramik/porselin diisi dengan semen berwarna sama dengan warna keramik/porselin.

- PEKERJAAN LANTAILingkup PekerjaanPemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, teras depan dan keliling bangunan. Pekerjaan lantai terdiri dari : Lantai Beton Tumbuk yang dikerjakan pada seluruh ruangan. Keramik Lantai Ruangan Kelas Dan Tangga.

Pedoman Pelaksanaan Dasar lantai Dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan Pemeriksaan Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasangan

pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai, pekerjaan ini harus sudah disetujui direksi.

Adukan Adukan untuk tegel 1 Pc : 3 Pc Untuk beton tumbuk beton K-175 dan diplester 1 Pc : 3 Ps Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga didapat campuran

yang plastis.

Pemasangan Lantai beton tumbuk dipasang dengan ketebalan 7 cm dan diplester setebal

1 cm. Adukan perekat lantai dipakai 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan plesteran 1 Pc

Page 8: RKS MCK

: 3 Ps Adukan perekat untuk lantai harus betul-betul padat/penuh agar tidak

terdapat rongga-rongga dibawah pasangan keramik yang dapat melemahkan konstruksi. Sambungan antara pasangan keramik dengan pasangan keramik harus sama lebarnya, lurus dan harus diisi dengan air semen yang warnanya sesuai dengan warna pasangan keramik. Hasil pasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan waterpass.

Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada yang retak, noda dan cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.

Permukaan pasangan keramik harus datar dan waterpass, pada lantai ruangan.

7. PEKERJAAN KAYU

Lingkup PekerjaanLingkup Pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian pekerjaannya adalah : Pekerjaan kosen pintu dan jendela. Daun pintu/jendela dan Jalusi. Listplank.

Pedoman PelaksanaanKozen pintu dan jendela Ukuran kayu untuk kosen pintu adalah 6/13 cm (ukuran

setelah jadi dibuat). Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar

ikatan perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik.

Setiap kosen pintu harus dilengkapi angker minimal 3 buah untuk kiri kanan kosen yang melekat ke tembok. Untuk kosen jendela 2 buah di kiri kanan kosen yang melekat ke tembok. Khusus untuk kosen pintu di bawah kosen dilengkapi dengan dork yang diangker ke dalam neut beton.

Semua bidang kosen yang bersinggungan dengan dinding/beton dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan dengan cat meni 2 (dua) lapis.

Daun pintu/jendela dan ventilasi Daun pintu dibuat dengan kayu klas I, disyaratkan agar utamanyaKontraktor

memesan langsung pada tempat khusus pembuat pintu atau pada toko. Kontraktor diperkenankan membuat sendiri dilapangan pekerjaan apabila memungkinkan.

Jendela dibuat model sesuai dengan gambar detail. Kaca untuk jendela dipasang kaca polos tebal 5 mm. Pasangan kaca harus memperhatikan muai susut baik dari kozen, maupun bahan kaca tersebut.

Listplank dibuat dari papan ukuran lebarnya sesuai gambar. Pemasangannya dipakukan langsung pada gording. Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban Kontraktor.

Page 9: RKS MCK

Untuk semua daun pintu dan daun jendela digunakan kayu kelas I kualitas terbaik.

Untuk lisplank digunakan papan kelas I Kualitas terbaik.

8. PEKERJAAN ATAP DAN PLAPOND

PEKERJAAN PLAFOND Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup Plafond/langit-langit pada semua ruang gedung dan selasar. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan rangka Plafond/ langit-langit dan list Plafond langit-langit.

Pedoman pelaksanaan Rangka Plapond / langit-langit induk dipasang dengan urutan

pertama, yang dikaitkan pada gapit dan dinding bata serta kuda-kuda (balok tarik). Rangka ini kemudian dipakai penggantung dari papan kualitas terbaik ke kiri kuda-kuda dan gording. Setelah rangka induk terpasang, dilanjutkan pemasangan rangka pembagi dari furing sesuai dengan spec.

Pemasangan furing ini harus rapi dan waterpass, Kontraktor bertanggung jawab atas kerapian pemasangan rangka ini.

Tripleks super quality dipasang pada rangka ini, dengan memakukannya menggunakan Baut eternity/Paku. Hasil akhir harus Rata /waterpass. Apabila ada tripleks yang retak, bergelombang harus diganti dengan tripleks baru.

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

Lingkup PekerjaanBagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap

bangunan.

Pedoman Pelaksanaan Pasangan seng metal disusun berlapis sesuai dengan bentuk seng

yang ada di atas gording yang berjarak 60 cm. Bumbungan ditutup dengan bahan yang sejenis dengan bahan atap.

Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

9. PEKERJAAN LISTRIKA. Pekerjaan Listrik

- Pekerjaan Box Zekering.- Pekerjaan Intalasi Titik Lampu dengan kabel NYM 4 x 2,5mm2 + accecories.- Pekerjaan Intalasi stop kontak dengan kabel NYM 4 x 2,5mm2 + accecories.- Pekerjaan lampu Philips 40 watt + terpasang.

Seluruh pekerjaan instalasi listrik dikerjakan dengan rapi dan hati-hati serta dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman. Pekerjaan Instalasi listrik dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bahan yang digunakan antara lain: panel, penghantar, fixture, pengaman pentanahan.

Page 10: RKS MCK

Adapun pelaksanannya yaitu panel listrik yang dipasang sesuai dengan ketentuan dan peraturan PUIL. Semua kabel instalasi harus sesuai dengan jenis dan ukuran dalam gambar. Stop kontak dan saklar dipasang didalam dinding dengan menggunakan roset-roset dai bahan galvanis dan jaraknya dari lantai harus 150 cm (saklar) dan 30 cm (stopkontak). Seluruh pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan instalatir yang mempunyai sertifikat yang dikeluarkan oleh Pemerintah dan pemasangan harus sesuai dengan Standart PLN, gambar as buid drawing instalasi listrik harus sesuai dengan akidah dan aturan PLN serta mendapatkan pengesahan dari PLN.Pekerjaan ini adalah pemasangan Instalasi titik lampu dan instalasi stop kontak yang tergambar dan siap pakai sesuai dengan gambar. Segala masalah sebelum pemasangan harus konsultasi sama pengawas proyek, setelah dipasang konstruksi tersebut harus sepengetahuan Pengawas.Mengadakan pengujian dan pemeriksaan terhadap seluruh pekerjaan dan menjamin akan bekerja dengan sempurna yang disaksikan oleh pengawas proyek yang dituntut pengujian dan pemeriksaan.

10. PEKERJAAN PENGECATAN

Lingkup Pekerjaan Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ke

tembok, sambungan-sambungan konstruksi kayu pada kuda-kuda dan lain-lain. Meni besi untuk rangka kuda-kuda baja, rangka toren

air, baut-baut dan besi strip. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang

nampak, daun pintu panel dan ventilasi kayu, listplank, dan lis eternit, serta dinding papan yang dapat dibuka dan plafond lambri sering.

Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton, plafond triplek.

Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pekerjaan yang akan dicat selesai

dikerjakan. Pekerjaan meni harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2

(dua) kali. Pekejaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan

waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan. Yaitu :- 2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar.- 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu.- Penghalusan dengan amplas. - Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali.

Pengecatan dinding dilakukan menurut proses sebagai berikut : Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu

dilap dengan kain basah hingga bersih. Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-

betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih.

Pengecatan dengan cat tembok baik untuk tembok terlindungi atau berhubungan langsung dengan cuaca harus rata, minimal 2 (dua) lapis pengecatani.

Page 11: RKS MCK

Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut : Membersihkan bidang plafond yang akan dicat. Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan

yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

Warna yang digunakan apabila tidak ditentukan lain oleh Pemberi Tugas maka digunakan warna sebagai berikut : Dinding dalam/luar digunakan warna yang sesuai dengan bentuk dan fungsi

bangunan. Plafond asbes warna putih (pear white) Kozen pintu dan jendela digunakan warna Candy Brown 925 dari daftar warna

cat Kuda Terbang atau yang sekualitas. Daun pintu Panel dan plafond lambrisering digunakan warna Candy Brown 925

dari daftar warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.

11. PEKERJAAN SANITASI

Lingkup PekerjaanPekerjaan sanitasi meliputi Pemasangan Pipa Air Kotor, Aksesoris dan perlengkapan, Pipa Air Bersih dan perlengkapan, Septictank Beton + Resapan,

Pemasangan Kloset Jongkok, Bak fiber, Kran Air dipasang atau dibuat pada setiap titik.

Pedoman pelaksanaan Sebelum pemasangan pemipaan air kotor dan air bersih harus

diperhatikan ukuran pipa,sambungan,dan titik perletakan pipa , pipa harus yang berkualitas baik.

Pembuatan septitank beton dan peresapan harus betul-betul sesuai dengan dimensi yang ada digambar,septitank dan peresapan dikerjakan dengan menggunakan pasangan bata 1:2 dan diplester.

Pemasangan closed, bak fiber dan kran air menggunakan bahan yang berkualitas.

12. PEKERJAAN FINISHINGLingkup PekerjaanSebelum pekerjaan diserah terimakan, Kontraktor sudah membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.

Pada waktu diadakan serah terima pertama pekerjaan, maka Kontraktor menyerahkan :

Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah daerah setempat

Surat Tanda good keer pemasangan instalasi listrik dan berikut gambar pemasangan instalasi dari pihak Instalateur/PLN setempat.

Page 12: RKS MCK

14. PEKERJAAN NON STANDAR

Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya Keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :(i) Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala

sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.(ii) Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan

jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.

(iii)Dokumen Foto :

KONTRAKTOR membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaskanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan Pengelola Teknis.Foto dokumentasi :

a) Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah, b) Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut

pengambilan tersebut pada butir (a).