rks edit jasa pemeliharaan keam - 1
DESCRIPTION
rks secTRANSCRIPT
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK
PANITIA PENGADAAN JASA PEMELIHARAAN KEAMANANPUSAT PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN PERPAJAKAN
TAHUN ANGGARAN 2009
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PENGADAAN JASA PEMELIHARAAN KEAMANAN
TAHUN ANGGARAN 2009
NOMOR : RKS-02/4863.522119/JS/DDP.11/2009TANGGAL
: 11 Februari 2009
J A K A R T A2 0 0 9
BAB I
UNDANGAN KEPADA PENYEDIA JASA
Pasal 1
Nama dan Alamat Instansi
1. Nama Instansi : Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan2. Alamat : Gedung Dokumentasi Direktorat Jenderal Pajak
Jl. Budhi I No. 1 Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Pasal 2
Pengambilan Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat
1. Penyedia barang/jasa dapat mengambil dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat pada :
Tanggal : 19 Februari s.d. 27 Februari 2009 Waktu : 10.00 – 12.00 WIB dan 13.00 – 15.00 WIB Tempat : Sekretariat Pelelangan Umum
Pengadaan Jasa Pemeliharaan KemananPusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Gedung Dokumentasi Direktorat Jenderal Pajak Jalan Budhi I Nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
2. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat diambil oleh pimpinan/direksi perusahaan.
Apabila pimpinan/direksi perusahaan berhalangan, maka dapat diwakili oleh staf yang
ditunjuk dengan menyertakan surat kuasa di atas kertas bermeterai Rp. 6.000,-
(enam ribu rupiah).
Pasal 3
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
1
.
Panitia akan melaksanakan acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing) pada :
Hari/
tanggal
: Kamis, 26 Februari 2009
Waktu : 10.00 WIB – selesai
Tempat : Gedung Dokumentasi DJP, Ruang Rapat Lantai 7 Jalan Budhi I Nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
2
.
Yang berhak mengikuti acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing) ini adalah
pimpinan/direksi perusahaan peserta pelelangan umum yang diundang. Apabila
pimpinan/direksi perusahaan berhalangan maka dapat diwakilkan kepada pengurus
perusahaan yang namanya tercantum dalam akta pendirian perusahaan atau
perubahan terakhirnya dengan menyertakan surat kuasa khusus untuk mengikuti
Aanwijzing di atas kertas bermeterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dan asli Akta
pendirian perusahaan atau perubahan terakhirnya ditunjukkan kepada Panitia.
- halaman 2 -
3
.
Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas dapat mengikutsertakan hanya 1
(satu) orang staf yang bersangkutan yang namanya tercantum dalam lampiran 1721 A
SPT PPh Pasal 21. Copy KTP dan Copy lampiran 1721 A SPT PPh Pasal 21 diserahkan
kepada Panitia sebelum Acara Pemberian penjelasan (aanwijzing) dimulai.
4
.
Peserta pelelangan umum harus mempelajari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini dan
dapat menanyakan hal-hal yang kurang jelas pada acara pemberian penjelasan
(aanwijzing).
5
.
Kepada peserta akan diberikan penjelasan secara singkat mengenai proses pengolahan
data dan dokumen perpajakan serta peninjauan lapangan yang waktu pelaksanaannya
akan ditentukan pada saat aanwijzing.
6
.
Hasil acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing) ini akan dituangkan dalam berita acara
penjelasan pekerjaan yang ditandatangani oleh anggota panitia yang hadir dan 2 (dua)
orang wakil peserta pelelangan umum sebagai saksi. Berita acara penjelasan pekerjaan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.
7
.
Peserta pelelangan umum yang tidak mengikuti acara pemberian penjelasan
(aanwijzing) dianggap menyetujui semua hasil acara penjelasan pekerjaan yang
dituangkan dalam berita acara penjelasan pekerjaan dan dapat mengambil berita
acara tersebut pada sekretariat panitia dengan menyertakan surat kuasa khusus untuk
pengambilan Berita Acara Aanwijzing di atas kertas bermeterai Rp. 6.000,- (enam ribu
rupiah).
Pasal 4
Penyampaian dan Pemasukan Dokumen Penawaran
Dokumen penawaran harus disampaikan/dimasukkan ke dalam kotak/tempat yang telah
disediakan paling lambat pada :
Hari/
tanggal
: Selasa, 3 Maret 2009
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Gedung Dokumentasi Direktorat Jenderal PajakLobby Lantai DasarJalan Budhi I Nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Pasal 5
Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri
1. Panitia menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS/OE) mengacu kepada perhitungan dari tim teknis Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan, survey harga pasar yang berlaku, kontrak untuk pekerjaan yang sama pada tahun sebelumnya.
- halaman 3 -
2. Penyusunan HPS/OE dilakukan dengan mengacu kepada Keppres 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah serta ketentuan-ketentuan lainnya.
3. Total HPS Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun 2009 = Rp ,-
BAB II
RUANG LINGKUP DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 5
Ruang Lingkup Pekerjaan
1. Paket pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pengadaan Jasa Pemeliharaan
Keamanan DIPA Bagian Anggaran 15 Tahun Anggaran 2009.
2. Ruang lingkup pekerjaan adalah melakukan kegiatan penjagaan dan pemeliharaan
keamanan di Area Gedung dan Halaman Pusat Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan (kerangka acuan kerja terlampir).
3. Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 di atas dilaksanakan sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja sampai dengan 31 Desember Tahun 2009.
4. Perkiraan volume pekerjaan sebagaimana terlampir dalam kerangka acuan kerja,
dengan pelaksanaan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 6
Pemberi Tugas dan Pengawas Pekerjaan
1
.
Pemberi Tugas adalah Kepala Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan
selaku Kuasa Pengguna Anggaran selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
2
.
Pengawas Pekerjaan adalah Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman
Data selaku Pejabat Pembuat Komitmen.
Pasal 7
Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan
tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Bagian Anggaran 15 Kantor
Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Tahun Anggaran 2009 Nomor:
0791.0/015-04.2/XI/2009.
Pasal 8
Metoda Pengadaan, Panitia dan Peserta Pelelangan Umum
1. Metoda yang digunakan dalam pemilihan penyedia jasa adalah Pelelangan Umum
dengan Pascakualifikasi berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
- halaman 4 -
Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 03 Nopember 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2007.
2. Panitia adalah Panitia Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun Anggaran
2009 yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat Pengolahan Data
dan Dokumen Perpajakan Nomor : KEP-/DDP/2009 tanggal 28 Januari 2009.
3. Peserta Pelelangan Umum adalah penyedia jasa yang mendaftar untuk mengikuti
Pelelangan Umum Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun Anggaran 2009.
Pasal 9
Kualifikasi dan Syarat-syarat Peserta Pelelangan Umum
1. Kualifikasi Peserta pelelangan umum Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan
Tahun Anggaran 2009 adalah Usaha Non Kecil dan memiliki kemampuan pada
bidang /subbidang pekerjaan yang sesuai.
2. Syarat-syarat peserta pelelangan umum yang akan mengikuti pelelangan umum
Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun Anggaran 2009 ini adalah sebagai
berikut :
a. Peserta pelelangan umum bersedia mengisi Formulir Penilaian Kualifikasi yang terdiri dari Surat Pernyataan Minat, Pakta Integritas, Daftar Isian Kualifikasi;
b. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan usaha/kegiatan sebagai penyedia barang/jasa;
c. Memiliki keahlian, pengalaman, dan kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan jasa perekaman data dan dokumen yang dibuktikan dengan Surat Referensi Kinerja Baik dari Pengguna Jasa sebelumnya (sesuai yang tercantum dalam pengalaman perusahaan);
d. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
e. Direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
f. Terdaftar sebagai Wajib Pajak dan sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir;
g. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barang/jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak yang dibuktikan dengan menunjukkan kontrak kerja; kecuali penyedia jasa yang berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
h. Memiliki modal, dan fasilitas lain yang diperlukan dalam penyediaan jasa;
i. Tidak masuk dalam daftar hitam di suatu instansi/BHMN/BUMN/BUMD,
j. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos.
3. Dokumen Penawaran teknis harus memuat data:
a. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada sub bidang yang sesuai sekurang-kurangnya sama dengan nilai paket pekerjaan ini :
KD= 5 NPtNPt = nilai kontrak pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan
- halaman 5 -
pemeliharaan keamanan dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir;b. Rencana penanganan pekerjaan yang diusulkan; ruang lingkup pekerjaan, time
line, struktur pelaksanaan pekerjaan, dll;c. Penawaran Teknis harus melampirkan Curiculum Vitae (CV) dari Tenaga Ahli
pelaksana pekerjaan yang dimaksud , dilengkapi copi ijazah dan sertifikat keahlian lainnya; Sertifikat atau pengakuan dari lembaga tertentu yang pernah diperoleh (bila ada). Format CV dapat dilihat pada Lampiran 7;
Pasal 10
Lokasi Penyerahan Jasa
Lokasi penyerahan Jasa adalah di Gedung Dokumentasi Direktorat Jenderal Pajak Jalan
Budhi I Nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Pasal 11
Dokumen Penawaran
1. Dokumen penawaran harus dibuat berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini beserta berita acara penjelasan pekerjaan.
2. Bahasa yang dipergunakan dalam dokumen penawaran adalah Bahasa Indonesia.
3. Dokumen penawaran harus memenuhi ketentuan dalam RKS dan berita acara penjelasan pekerjaan meliputi :
a. Dokumen Penawaran Harga.b. Dokumen Teknis.c. Dokumen Administrasi.
4. Dokumen Penawaran Harga, meliputi :
a. Surat Penawaran
1) Surat Penawaran Harga dibuat sesuai dengan bentuk surat penawaran harga dalam dokumen lelang dan ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur Utama atau penerima kuasa dari Pimpinan/Direktur Utama perusahaan yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau kepala cabang/manajer perusahaan yang diangkat oleh Kantor Pusat dan dibuktikan dengan bukti otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama (joint operation agreement) adalah yang berhak mewakili Joint operation dengan surat kuasa yang ditandatangani diatas meterai Rp.6.000,- (enam ribu rupiah), diberi tanggal dan harus disertakan dalam penawaran harga (sesuai format surat penawaran harga).
2) Surat penawaran bertanggal dan harus bermeterai Rp.6.000,- (enam ribu rupiah).
3) Mata uang yang digunakan dalam surat penawaran harga dan pembayaran pekerjaan adalah mata uang rupiah.
4) Harga penawaran yang tertera dalam Surat Penawaran harus jelas, serta tertulis dalam angka dan huruf.
5) Apabila dalam penawaran terjadi perbedaan antara tulisan angka dan huruf, maka yang berlaku adalah dalam bentuk huruf.
6) Masa berlaku penawaran adalah minimal 60 (enam puluh) hari kalender.7) Penawaran alternatif tidak diterima.
b. Surat Jaminan Penawaran1) Surat Jaminan Penawaran dari bank pemerintah/umum atau lembaga
keuangan lainnya sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 523/KMK.013/1989 tanggal 20 Mei 1989.
- halaman 6 -
2) Masa berlaku Jaminan Penawaran adalah minimal 60 (enam puluh) hari kalender.
3) Nama dan alamat penawar pada surat jaminan penawaran harus sama dengan yang tercantum dalam surat penawaran.
4) Nilai jaminan penawaran adalah 3% (tiga persen) dari HPS/OE.
5) Nilai Nominal harus ditulis dalam angka dan huruf.
6) Nama satuan kerja yang tercantum dalam surat jaminan penawaran adalah Kantor Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan, Jalan Budhi I No.1 Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
7) Nama Pengguna Jasa dalam Surat Jaminan Penawaran diisi dengan Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data
8) Nama Paket Pekerjaan yang dilelangkan; yaitu Pengadaan Security (Jasa Pemeliharaan Keamanan) Tahun Anggaran 2009
9) Surat Jaminan Penawaran harus mencantumkan pernyataan pihak penjamin bahwa jaminan penawaran dapat dicairkan dengan segera sesuai dengan Pasal 1832 dan menyimpang dari Pasal 1831 KUH Perdata;
10) Copy surat jaminan penawaran dilampirkan pada dokumen penawaran sedangkan asli diserahkan kepada panitia.
11) Bagi peserta lelang yang telah ditetapkan sebagai pemenang lelang maka jaminan penawaran dapat diminta kembali setelah yang bersangkutan memberikan jaminan pelaksanaan berupa surat jaminan dari bank pemerintah/lembaga keuangan lainnya sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak.
5. Dokumen Teknis
a. Resume pengalaman melaksanakan pekerjaan di bidang perekaman data dengan dilampiri fotokopi kontrak terbesar dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barang/jasa baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak yang dibuktikan dengan menunjukkan kontrak kerja; kecuali penyedia jasa yang berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
b. Proposal Solusi.Proposal Solusi sekurang-kurangnya memaparkan strategi perusahaan untuk menyelesaikan volume pekerjaan berdasarkan proses bisnis di Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan.
6. Dokumen Administrasi, meliputi :
a. Surat-Surat Pernyataan
Surat-Surat Pernyataan, diberi tanggal dan ditandatangani diatas meterai Rp. 6000,00 (enam ribu rupiah) dan diberi stempel perusahaan.1) Surat Pernyataan tunduk Keppres 80 tahun 2003 tentang Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan-perubahannya.2) Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan pekerjaan dalam jangka
waktu sesuai dengan yang ditawarkan.3) Surat pernyataan bahwa peserta lelang bukan pegawai negeri sipil,
anggota TNI/Polri, pegawai BHMN/BUMN/BUMD dan/atau pegawai bank pemerintah.
4) Surat pernyataan bahwa peserta lelang tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak
- halaman 7 -
sedang dalam menjalani sanksi pidana.5) Surat pernyataan bahwa peserta lelang tidak masuk dalam daftar hitam.
6) Surat pernyataan bahwa tidak akan mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan.
7) Surat Pernyataan kesanggupan menyerahkan jaminan pelaksanaan.
8) Surat pernyataan kebenaran dokumen.
b. Dokumen lainnya yang dipersyaratkan, meliputi :
1) Daftar isian kualifikasi (format terlampir).
2) Surat Pernyataan Minat (jadi satu kesatuan dengan daftar isian
kualifikasi).
3) Pakta Integritas (jadi satu kesatuan dengan daftar isian kualifikasi);
4) Fotocopy Surat Izin Usaha dengan Kualifikasi Bidang/Subbidang usaha
jasa Penyediaan/Pengelolaan tenaga kerja yang masih berlaku dan telah
dilegalisir oleh Instansi yang berwenang.
5) Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan yang masih
berlaku dan telah dilegalisir.
6) Fotocopy akta pendirian perusahaan beserta perubahan-
perubahannya (bila ada perubahan).
7) Fotocopy daftar susunan pemilik modal, daftar susunan
komisaris/direksi/penanggung jawab/pengurus perusahaan
disertai dengan struktur organisasi perusahaan.
8) Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan,
direksi/penanggung jawab/pengurus perusahaan yang telah dilegalisir
oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat terdaftar.
9) Fotocopy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang telah
dilegalisir.
10) Fotocopy SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2007, SPT Tahunan PPh
Pasal 21 Tahun 2007, SPT Masa PPN 3 (tiga) bulan November 2008,
Desember 2008 dan Januari 2009 lengkap dengan lampiran-lampiran
(seperti yang dilaporkan kepada KPP), beserta tanda terima dari Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) dan telah dilegalisir.
11) Fotocopy Surat Keterangan Fiskal (SKF)/Tax Clearence tertanggal
paling lama 1 Juli 2008 yang telah dilegalisir.
12) Laporan Keuangan Tahun 2007 yang sudah diaudit oleh Akuntan Publik
13) Fotocopy nilai Surat Perintah Kerja (SPK)/surat perjanjian kerja
(kontrak)/Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tertinggi dalam kurun waktu
7 (tujuh) tahun terakhir yang menunjukkan berpengalaman dalam
penyediaan jasa. Dalam hal bermitra, maka nilai Surat Perintah Kerja
(SPK)/surat perjanjian kerja (kontrak)/Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
tertinggi yang dilampirkan adalah milik perusahaan yang mewakili
kemitraan (lead firm).
14) Fotocopy perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat
persentase kemitraan dari perusahaan yang mewakili kemitraan
tersebut dalam hal peserta lelang akan melakukan kemitraan.
- halaman 8 -
15) Surat Keterangan Dukungan dari bank Pemerintah/Umum yang
bernilai 5 % (lima persen) dari perkiraan nilai pekerjaan. Copy surat
keterangan dukungan bank dilampirkan pada dokumen penawaran,
sedangkan asli diserahkan kepada panitia.
Dokumen Administrasi disusun rapi sesuai urutan sebagaimana dimaksud pada Pasal ini. Dokumen Administrasi harus diberi halaman, dilengkapi daftar isi dan dijilid mati.
Pasal 12
Tata Cara Penyampaian dan Pemasukan Dokumen Penawaran
1. Metoda penyampaian dokumen penawaran menggunakan Sistem 2 (dua) sampul.
2. Peserta Pelelangan Umum wajib menyampaikan satu asli Dokumen Administrasi dan
Teknis serta satu asli Dokumen Harga Penawaran sebagaimana tersebut dalam Pasal
10 dan mencantumkan kata “ASLI” pada masing-masing halaman terdepan. Selain
dokumen asli, Peserta Pengadaan berkewajiban untuk menyampaikan salinan
dokumen sebanyak 2 (dua) copy untuk masing-masing Dokumen Adminsitrasi dan
Teknis serta Dokumen Penawaran Harga dan mencantumkan pada masing-masing
halaman terdepan tiap salinan pernyataan “Salinan ini dibuat sesuai dengan
aslinya” dan ditandatangani oleh pihak yang menandatangani Surat Penawaran.
Jika terdapat ketidaksesuaian antara dokumen asli dan salinan maka dokumen asli
yang berlaku.
3. Sampul pertama berisi dokumen administrasi dan teknis sebagaimana diatur dalam
pasal 11 ayat 5 dan ayat 6, berjumlah 3 (tiga) set terdiri atas 1 (satu) asli dan 2 (dua)
copy namun tanpa mencantumkan harga penawaran. Sampul pertama berwarna
coklat yang tidak tembus pandang serta ditutup rapat. Pada bagian depan sampul
diberi judul Data Administrasi dan Teknis.
4. Sampul kedua berisi Dokumen Penawaran Harga sebagaimana diatur dalam pasal 11
ayat 4, berjumlah 3 (tiga) set terdiri atas 1 (satu) asli dan 2 (dua) copy.
Sampul/amplop kedua berwarna coklat yang tidak tembus pandang serta ditutup
rapat. Pada bagian depan sampul/amplop diberi judul Data Penawaran
Harga.
5. Sampul pertama dan kedua dimasukkan ke dalam satu sampul/amplop (disebut
sampul/amplop penutup) berwarna coklat yang tidak tembus pandang serta ditutup
rapat.
6. Sampul/amplop penutup hanya boleh mencantumkan alamat Pejabat Pembuat
Komitmen yang mengadakan pengadaan jasa yaitu:
Kepada Yth. Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen pada Pusat Pengolahan Data dan
Dokumen Perpajakan c.q. Panitia Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan
Tahun Anggaran 2009
Jalan Budhi 1 Nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Dan:
“Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun
- halaman 9 -
Anggaran 2009“
7. Batas waktu pemasukan dokumen penawaran adalah sebagaimana diatur dalam
pasal 3.
6. Terhadap dokumen penawaran yang disampaikan/dimasukkan melewati batas waktu
yang telah ditentukan akan ditolak dan dikembalikan tanpa dibuka terlebih dahulu.
7. Peserta pelelangan umum tidak diperbolehkan untuk melakukan perubahan ataupun
tambahan terhadap dokumen penawaran yang telah dimasukkan.
8. Penarikan dokumen penawaran atau pengunduran diri setelah batas akhir waktu
pemasukan dokumen penawaran dapat dikenakan sanksi pencairan Surat Jaminan
Penawaran.
Pasal 13
Pembukaan Dokumen Penawaran
1. Pembukaan dokumen penawaran akan dilaksanakan pada:
Hari/
tanggal
: Selasa, 3 Maret 2009
Waktu : 11.15 WIB – selesai
Tempat : Gedung Dokumentasi Direktorat Jenderal Pajak
Ruang Rapat Lantai 7
Jalan Budhi I Nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
2. Peserta yang berhak mengikuti acara pembukaan dokumen penawaran adalah
pimpinan/direksi dan 1 (satu) orang staf perusahaan yang namanya tercantum dalam
lampiran 1721 A SPT PPh Pasal 21. Copy KTP dan Copy lampiran 1721 A SPT PPh Pasal
21 diserahkan kepada Panitia oleh peserta pelelangan. Apabila pimpinan/direksi
perusahaan berhalangan hadir maka dapat diwakilkan kepada pengurus perusahaan
yang namanya tercantum dalam akta pendirian perusahaan atau perubahan
terakhirnya dengan menyertakan surat kuasa khusus pembukaan penawaran di atas
kertas bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) dan asli akta pendirian perusahaan
atau perubahan terakhirnya ditunjukkan kepada Panitia.
3. Prosedur pembukaan dokumen penawaran :
a
.
Panitia meminta kesediaan 2 (dua) orang wakil peserta pelelangan umum yang hadir
sebagai saksi. Apabila tidak terdapat saksi dari peserta pelelangan umum yang
hadir, panitia akan menunda pembukaan kotak dokumen penawaran selama 2 (dua)
jam. Apabila batas waktu tersebut terlampaui maka pembukaan kotak dokumen
penawaran akan dilakukan dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi diluar panitia
yang ditunjuk secara tertulis oleh panitia.
b
.
Panitia meneliti dan menghitung jumlah sampul dokumen penawaran yang masuk
(tidak dihitung surat pengunduran diri) dan bila penawaran yang masuk kurang dari
3 (tiga) peserta, pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan harus diulang.
c. Panitia membuka sampul dokumen penawaran sampul I di hadapan peserta
pelelangan umum kemudian menyerahkan 2 (dua) rangkap copy dokumen
penawaran kepada peserta pelelangan umum untuk melakukan
- halaman 10 -
pemeriksaan/penelitian bersama.
d
.
Panitia memeriksa, menunjukkan dan membacakan isi dokumen penawaran di
hadapan para peserta pelelangan umum.
4. Hasil acara pembukaan dokumen penawaran dituangkan dalam berita acara
pembukaan penawaran Sampul I yang ditandatangani oleh anggota panitia yang hadir
dan 2 (dua) orang wakil peserta pelelangan umum yang ditunjuk oleh para peserta
pelelangan umum yang hadir.
5. Berita acara pembukaan penawaran dibagikan kepada wakil peserta pelelangan umum
yang hadir tanpa dilampiri dokumen penawaran.
6. Sampul II (dokumen harga) tidak dibuka. Sampul II diberi identitas sesuai nama peserta
lelang yang bersangkutan kemudian Panitia dan Saksi memaraf bagian luar sampul II.
7. Peserta yang lulus dalam tahap evaluasi administrasi dan teknis akan diundang untuk
mengikuti Pembukaan dokumen penawaran sampul II.
8. Peserta yang berhak mengikuti acara pembukaan penawaran sampul II adalah
pimpinan/direksi perusahaan peserta pelelangan yang lulus dalam tahap evaluasi
administrasi dan teknis sampul I. Apabila pimpinan/direksi perusahaan berhalangan
hadir maka dapat diwakilkan kepada pengurus perusahaan yang namanya tercantum
dalam akta pendirian perusahaan atau perubahan terakhirnya dengan menyertakan
surat kuasa khusus pembukaan penawaran sampul II di atas kertas bermeterai Rp
6.000,- (enam ribu rupiah).
9. Pembukaan dokumen penawaran sampul II dilakukan sebagai berikut:
a. Panitia meminta kesediaan 2 (dua) orang wakil peserta pelelangan umum yang hadir
sebagai saksi. Apabila tidak terdapat saksi dari peserta pelelangan umum yang
hadir, panitia akan menunda pembukaan kotak dokumen penawaran selama 2 (dua)
jam. Apabila batas waktu tersebut terlampaui maka pembukaan kotak dokumen
penawaran akan dilakukan dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi diluar panitia
yang ditunjuk secara tertulis oleh panitia.
b. Panitia menghitung dan meneliti jumlah sampul II sesuai dengan hasil pembukaan
Sampul I dihadapan seluruh peserta.
c. Panitia membuka sampul dokumen penawaran sampul II di hadapan peserta
pelelangan umum kemudian menyerahkan 2 (dua) rangkap copy dokumen
penawaran kepada saksi untuk melakukan pemeriksaan/penelitian bersama.
d. Panitia memeriksa, menunjukkan dan membacakan surat penawaran harga di
hadapan para peserta.
10
.
Terhadap peserta yang tidak lulus evaluasi administrasi dan teknis, dokumen
penawaran harganya tidak dibuka dan dapat diambil kembali di sekretariat panitia
pengadaan jasa Pemeliharaan Keamanan setelah pemenang lelang diumumkan.
Pasal 14
Evaluasi Penawaran
1. Evaluasi penawaran dilakukan berdasarkan:
- halaman 11 -
a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat dan Berita Acara Pemberian Penjelasan.
2. Evaluasi penawaran menggunakan sistem gugur, dengan urutan sebagai berikut :
a. Evaluasi Administrasi dan Teknis
1) Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen penawaran yang masuk dan
dievaluasi kelengkapan dan keabsahan dokumen penawaran seperti yang diatur
dalam pasal 10, yang menghasilkan kesimpulan memenuhi atau tidak memenuhi
syarat administrasi.
2) Bagi penawaran yang tidak memenuhi persyaratan administrasi tidak akan
diikutsertakan dalam evaluasi selanjutnya.
3) Evaluasi teknis dilakukan terhadap dokumen penawaran yang telah lulus evaluasi
administrasi.
4) Evaluasi teknis dilakukan dengan memberikan nilai angka terhadap unsur-unsur
teknis yang dinilai.
5) Nilai Teknis akan diberikan dengan pola :
a) Memuaskan 100
b) Baik 80
c) Tidak memuaskan 60
6) Bobot nilai teknis ditetapkan sebagai berikut :
a) Proposal Solusi 50 Point
b) Pengalaman Penyedia Jasa 50 Point
7) Nilai minimal yang harus didapatkan peserta untuk lulus evaluasi teknis adalah 80
c. Evaluasi Harga
1) Evaluasi harga dilakukan terhadap dokumen penawaran yang telah lulus evaluasi
administrasi dan teknis.
2) Evaluasi harga dilakukan dengan cara membandingkan harga penawaran dari
harga terendah ke harga tertinggi.
3
.
Apabila telah dilakukan evaluasi penawaran, maka panitia akan mengusulkan peserta
yang mengajukan harga penawaran terendah kepada Pejabat Pembuat Komitmen
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak untuk ditetapkan sebagai penyedia barang/jasa
Pasal 15 Kerahasiaan Proses
1. Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan dilaksanakan oleh
Panitia secara independen.
2. Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi
dan usulan calon pemenang lelang tidak boleh diberitahukan kepada peserta
lelang atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang
diumumkan.
3. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses evaluasi dokumen
penawaran atau keputusan pemenang lelang dapat berakibat ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.
- halaman 12 -
Pasal 16
Hal-Hal Yang Menggugurkan Penawaran
1. Penawaran peserta pelelangan umum dinyatakan tidak sah dan gugur pada saat
evaluasi penawaran apabila :
a
.
Surat penawaran tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 11
ayat 4a;
b
.
Surat Jaminan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 11 ayat 4b;
c
.
Sampul/amplop dokumen penawaran tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur
dalam Pasal 12;
d
.
Surat pernyataan dan surat dukungan yang diminta berdasarkan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat ini beserta berita acara penjelasan pekerjaannya tidak dipenuhi/tidak
dilengkapi dan/atau isi setiap dokumen tidak benar dan/atau tidak ditandatangani
oleh orang/pihak yang berwenang;
e
.
Jasa yang ditawarkan tidak memenuhi syarat minimal yang telah ditetapkan dalam
RKS dan berita acara penjelasan pekerjaan;
f. Jumlah dan spesifikasi pekerjaan yang ditawarkan tidak sesuai dengan yang diminta;
g
.
Peserta pelelangan umum tidak mau menaikkan jaminan pelaksanaannya
sebagaimana diatur dalam Pasal 21 ayat 3.
2. Bagi peserta pelelangan umum yang dengan sengaja menyampaikan dokumen
penawaran yang isinya tidak benar atau palsu atau dipalsukan selain penawarannya
digugurkan juga dikenakan sanksi berupa larangan mengikuti kegiatan pengadaan jasa
di Direktorat Jenderal Pajak selama 2 (dua) tahun.
Pasal 17
Penetapan Pemenang Lelang
1
.
Peserta lelang yang menawarkan dengan harga terendah serta penawaran tersebut
memenuhi kriteria dan persyaratan evaluasi yang ditentukan dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat ini beserta berita acara penjelasan pekerjaannya akan ditetapkan sebagai
calon pemenang;
2
.
Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas adalah :
a. Penawaran memenuhi syarat administratif dan teknis yang ditentukan dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini beserta berita acara penjelasan pekerjaannya;
b. Harga penawaran yang diajukan masih dalam batas anggaran yang tersedia;
c. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan;
3
.
Dengan memperhatikan ketentuan pada ayat 1 dan 2 di atas, maka Panitia akan
menetapkan calon pemenang lelang untuk diajukan kepada pejabat yang berwenang.
4
.
Berdasarkan usulan Panitia, Pejabat yang berwenang akan menetapkan pemenang
lelang yang selanjutnya akan diberitahukan oleh Panitia kepada peserta pelelangan
umum secara tertulis.
- halaman 13 -
5
.
Peserta pelelangan umum yang ditunjuk berkewajiban menerima penunjukan tersebut.
Jika peserta pelelangan umum yang ditunjuk mengundurkan diri dengan alasan yang
dapat diterima secara objektif oleh panitia maka Surat Jaminan Penawaran dicairkan dan
disetor kepada Kas Negara. Jika alasan pengunduran diri tidak diterima maka selain
pencairan Surat Jaminan Penawaran, peserta pelelangan umum dilarang mengikuti
kegiatan pengadaan jasa di Direktorat Jenderal Pajak 2 (dua) tahun.
6
.
Jika peserta pelelangan umum yang ditunjuk mengundurkan diri, maka calon pemenang
lelang urutan kedua yang masa penawaran dan perpanjangannya masih berlaku ditunjuk
untuk melaksanakan pekerjaan. Jika calon pemenang lelang tidak bersedia maka sanksi
yang mengatur di atas dikenakan kepada yang bersangkutan. Ketentuan mengenai
pergantian penunjukan dan sanksi tersebut di atas berlaku sampai kepada calon
pemenang lelang urutan ketiga.
5
.
Kepada calon pemenang lelang akan diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ).
Pasal 18
Sanggahan Peserta Pelelangan Umum
1 Peserta pelelangan umum yang merasa dirugikan baik secara sendiri maupun
bersama-sama peserta pelelangan umum lainnya dapat mengajukan sanggahan.
2 Sanggahan hanya dapat diajukan terhadap prosedur pelaksanaan pelelangan.
Pasal 19
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
1. Peserta lelang umum yang ditunjuk menjadi pemenang dalam pelelangan ini, harus
sudah memulai pelaksanaan pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh)
hari kalender terhitung sejak mulai dari tanggal dikeluarkannya SPPBJ.
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah
sejak Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan sampai dengan 30 Februari 2009.
3. Pelaksanaan pekerjaan Jasa Pemeliharaan Keamanan dinyatakan selesai oleh Pihak
Direktorat Jenderal Pajak apabila Pihak Penyedia Jasa telah menyelesaikan
seluruh pekerjaan yang dilaksanakan di lokasi penyerahan Jasa dan dinyatakan
dengan tanda terima yang sah berupa Berita Acara Serah Terima penyelesaian
pekerjaan yang ditandatangani oleh pihak unit kantor Direktorat Jenderal Pajak.
Pasal 20
Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang
1
.
Pelelangan dinyatakan gagal dan dibatalkan oleh Panitia apabila :
a. Penyedia jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta pelelangan kurang dari 3
- halaman 14 -
(tiga); atau
b. Penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga); atau
c. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat ini beserta berita acara penjelasan pekerjaannya; atau
d. Semua penawaran di atas pagu dana yang tersedia; atau
e. Adanya sanggahan dari peserta pelelangan umum dan dinyatakan benar; atau
f. Calon pemenang urutan 1, 2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak bersedia ditunjuk;
atau
g. Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat ini beserta berita acara penjelasan pekerjaannya atau prosedur yang
berlaku; atau
h. Adanya pengaduan masyarakat tentang pelaksanaan lelang dan dinyatakan benar;
atau
i. Adanya hal-hal lain yang tidak memungkinkan untuk diadakan penetapan
pemenang lelang.
2
.
Apabila pelelangan dinyatakan gagal dan dibatalkan, maka Panitia akan mengadakan
pelelangan ulang yang akan dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 beserta lampiran-lampirannya sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2007.
Pasal 21
Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pemenang lelang yang telah menerima Surat Penunjukan Penyedia Jasa diwajibkan
untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan berupa Surat Jaminan yang
dikeluarkan oleh bank pemerintah sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak yang
berlaku sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan minimal 14 (empat
belas) hari kalender setelah tanggal penyelesaian pekerjaan.
2. Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditujukan kepada
Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data Selaku Pejabat
Pembuat Komitmen pada Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan
Jalan Budhi 1 Nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
3. Apabila penawaran harga yang diajukan oleh pemenang lelang dinilai terlalu rendah
(harga penawaran di bawah/kurang dari 80% HPS) dan pemenang lelang tetap
menyatakan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat ini beserta berita acara penjelasan pekerjaannya, maka peserta
pemenang lelang tersebut harus bersedia menaikkan jaminan pelaksanaannya
menjadi sebesar 5% (lima persen) dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) bilamana
ditunjuk sebagai pemenang lelang.
4. Jika pemenang lelang sebagaimana dimaksud pada ayat 3 tidak bersedia menaikkan
jaminan pelaksanaannya, maka jaminan penawarannya akan dicairkan dan disetorkan
pada Kas Negara dan pemenang lelang tersebut dikenakan sanksi berupa larangan
mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa di Direktorat Jenderal Pajak selama 1
- halaman 15 -
(satu) tahun.
5. Bila pemenang lelang mengundurkan diri atau tidak mampu melaksanakan pekerjaan
setelah Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ditandatangani sehingga hubungan kerja
terpaksa diputuskan maka jaminan pelaksanaan akan dicairkan dan disetorkan pada
Kas Negara.
Pasal 22
Bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan
Surat Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama dan alamat Pejabat Pembuat Komitmen; yaitu :
Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen pada Pusat Pengolahan Data dan
Dokumen Perpajakan
Jalan Budhi 1 Nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
2. Nama dan alamat Penyedia Jasa;
3. Nama dan alamat Pihak Penjamin;
4. Nama Paket Pekerjaan yang dijaminkan yaitu Pengadaan Jasa Pemeliharaan
Keamanan Tahun Anggaran 2009;
5. Besar jumlah jaminan pelaksanaan dalam angka dan huruf;
6. Pernyataan pihak penjamin bahwa jaminan pelaksanaan dapat dicairkan dengan
segera sesuai dengan Pasal 1832 dan menyimpang dari Pasal 1831 KUH Perdata;
7. Masa berlaku surat jaminan pelaksanaan;
8. Tanda tangan penjamin.
BAB III
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
Pasal 23
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
1
.
Sebagai ikatan antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan pemenang lelang
akan dibuat Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
2
.
Jenis Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) yang akan dibuat adalah Kontrak Harga
Satuan.
- halaman 16 -
3
.
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) akan ditandatangani setelah pemenang lelang
menyerahkan jaminan pelaksanaan pekerjaan sebesar 5% (lima persen) dari
nilai kontrak.
4
.
Semua biaya pembuatan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) menjadi tanggung
jawab pemenang lelang, termasuk bea meterai dan kewajiban-kewajiban
terhadap negara lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 24
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini
beserta berita acara penjelasan pekerjaannya serta ketentuan lain yang telah
ditetapkan dalam kontrak.
Pasal 25
Pengertian Istilah
Dalam Surat Perjanjian Kerja/Kontrak, yang dimaksud dengan:
1
.
Jasa Pemeliharaan Keamanan adalah pekerjaan untuk melaksanakan
Pemeliharaan Keamanan
2
.
Penyedia Jasa adalah peserta pelelangan umum yang ditetapkan sebagai
pemenang lelang pengadaan jasa Pemeliharaan Keamanan tahun 2009;
3
.
Personil adalah orang perseorangan yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa dan
ditugaskan untuk melaksanakan Pemeliharaan Keamanan
4
.
Unit Kantor adalah Unit Kantor di bawah Direktorat Jenderal Pajak yang berada
di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5
.
Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah suatu keadaan yang terjadi di luar
kehendak pihak Direktorat Jenderal Pajak dan pihak Penyedia Jasa sehingga
pengadaan jasa tidak dapat dipenuhi. Keadaan Kahar tidak termasuk hal-hal
yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian pihak
Direktorat Jenderal Pajak dan atau pihak Penyedia Jasa.
6.
Denda Keterlambatan adalah sanksi administrasi berupa denda yang dikenakan
kepada pihak Penyedia Jasa apabila terlambat menyelesiakan jasa
Pemeliharaan Keamanan sesuai jadwal diberikan oleh pihak Direktorat Jenderal
Pajak.
Pasal 26
Hak, Kewajiban, dan Tanggung Jawab
1. Pihak Direktorat Jenderal Pajak berhak meminta laporan secara periodik
(harian, mingguan, bulanan) dan sewaktu-waktu apabila diminta mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak Penyedia Jasa dan Pihak
- halaman 17 -
Penyedia Jasa wajib melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada Pihak Direktorat Jenderal Pajak.
2. Pihak Direktorat Jenderal Pajak wajib membayar pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh Pihak Penyedia Jasa dan Pihak Penyedia Jasa berhak
untuk menerima pembayaran dari Pihak Direktorat Jenderal Pajak sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang diatur lebih lanjut dalam surat perjanjian.
3. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Penyedia Jasa harus mengikuti
dokumen persyaratan (RKS dan/atau hasil penjelasan
pekerjaan/aanwijzing/pengarahan penugasan dan pedoman penugasan), yang
disetujui oleh kedua belah pihak.
4. Pihak Penyedia Jasa akan melaksanakan tugasnya dengan segala
kemampuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya sehingga pelaksanaan
Pekerjaan sesuai dengan Pedoman Persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
5. Semua tugas pekerjaan dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan
merupakan tanggung jawab Pihak Penyedia Jasa.
6. Pihak Penyedia Jasa harus bersedia menyerahkan dokumen pelaksanaan
pekerjaan kepada Pihak Direktorat Jenderal Pajak apabila sewaktu-waktu
dibutuhkan dengan tanggungan biaya dari Pihak Penyedia Jasa.
7. Bila hasil pekerjaan Pihak Penyedia Jasa terdapat hal-hal yang tidak atau
kurang sesuai, maka Pihak Penyedia Jasa harus melakukan perbaikan
dan/atau mengganti sesuai dengan permintaan Pihak Direktorat Jenderal
Pajak tanpa biaya tambahan.
8. Pihak Penyedia Jasa beserta seluruh staf dan Personil-nya wajib mematuhi
tata peraturan yang berlaku di Pusat Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan.
9. Pihak Penyedia Jasa Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak
Pasal 27
Cara dan Syarat-Syarat Pembayaran
1
.
Pembayaran atas jasa perekaman yang telah dilakukan setiap bulannya
dilakukan di awal bulan berikutnya.
2
.
Apabila Penyedia Jasa dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 ayat 1, maka denda tersebut harus dibayarkan
terlebih dahulu ke kas negara sebelum menerima pembayaran atas pekerjaan
yang telah dilaksanakannya.
Pasal 28
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
- halaman 18 -
1
.
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (force majeure) adalah keadaan atau
kejadian di luar batas kemampuan manusia seperti peristiwa hukum atau
peraturan, perang saudara, invasi dari negara lain, bencana alam, kebakaran,
pemberontakan, dan hal-hal lain yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan
dan tidak dapat diatasi.
2
.
Apabila terjadi keadaan kahar maka penyedia jasa memberitahukan dalam
waktu 14 (empat belas) hari dari hari terjadinya keadaan kahar dengan
menyertakan pernyataan keadaan kahar dari instansi yang berwenang.
3
.
Sehubungan dengan ayat 2 di atas Pejabat Pembuat Komitmen dapat
menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan atas kontrak setelah
melakukan penelitian dan evaluasi terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh
penyedia jasa.
4
.
Persetujuan atas perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan dituangkan di
dalam adendum kontrak.
5
.
Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin penyedia jasa
memberitahukan kepada pengguna jasa bahwa keadaan telah kembali normal
dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan ketentuan:
a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap
mengikat. Apabila harus diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama
dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat
keadaan kahar;
b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar,
penyedia jasa berhak menerima pembayaran sebagaimana ditentukan
dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai yang
telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk melaksanakan
tindakan yang disepakati;
c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia jasa tidak dapat
melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 60 (enam
puluh) hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak dengan
pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan setelah itu
penyedia jasa berhak atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai
dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 29.8.
Pasal 29
Penghentian dan Pemutusan Kontrak
1) Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.
2) Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan
(keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan
- halaman 19 -
kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak. Dalam hal kontrak dihentikan, maka
pengguna barang wajib membayar kepada penyedia barang/jasa sesuai dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
3) Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa lainnya cidera janji atau
tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam
kontrak. Kepada penyedia barang/jasa dikenakan sanksi;
4) Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi,
kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses seleksi penyedia barang/jasa
maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hat ini: Penyedia barang/jasa dapat
dikenakan sanksi yaitu :
a) Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia barang/jasa;
b) Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
c) Pengguna barang/jasa dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disipilin Pegawai Negeri Sipil atau
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5) Memutusan kontrak oleh pengguna barang sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)
hari setelah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyampaikan pemberitahuan
rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada penyedia barang untuk kejadian
tersebut di bawah ini, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)dapat memutuskan
kontrak.
6) Kejadian dimaksud adalah :
a) Penyedia barang/jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan
kontrak
pada tanggal mulai kerja sesuai dengan Pasal 14.;
b) Penyedia barang/jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan
pelaksanaan,
sebagaimana di rinci dalam surat pemberitahuan penangguhan
pembayaran sesuai dengan Pasal 16.2.;
c) Penyedia barang/jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau
bangkrut;
d) Penyedia barang/jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian
perselisihan;
e) Penyedia barang/jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar
kepada
pengguna barang/jasa dan pernyataan tersebut berpengaruh besar pada
hak, kewajiban, atau kepentingan pengguna barang;
f) Terjadi keadaan kahar dan penyedia barang tidak dapat melaksanakan
pekerjaan.
- halaman 20 -
7) Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian
sebagaimana dirinci dalam huruf a. sampai f. diatas, Pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan. Atas pemutusan kontrak yang timbul
karena salah satu kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai e. penyedia
barang dimasukkan dalam daftar hitam.
8) Pemutusan kontrak oleh penyedia barang sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)
hari setelah penyedia barang menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan
kontrak secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk kejadian
tersebut di bawah ini, penyedia barang dapat memutuskan kontrak. Kejadian
dimaksud adalah:
a) Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia barang tidak dapat melaksanakan
pekerjaan;
b) Pengguna barang gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian
perselisihan.
9) Prosedur pemutusan kontrak, Setelah salah satu pihak menyampaikan atau
menerima pemberitahuan pemutusan kontrak, sebelum tanggal berlakunya
pemutusan tersebut penyedia barang harus:
1. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan kontrak;
2. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua laporan, desain,
spesifikasi, dan perhitungan, baik yang sudah selesai atau selesai sebagian.
Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan pada
waktu yang ditentukan oleh pengguna barang;
3. Menyerahkan semua fasilitas yang disediakan oleh
pengguna barang.
10) Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 19.5., pengguna
barang/jasa tetap membayar hak penyedia sampai dengan batas tanggal
pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 19.6., selain
pembayaran tersebut di atas pengguna barang/jasa harus membayar pengeluaran
langsung yang dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa sehubungan dengan
pemutusan kontrak.
11) Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia barang/jasa tidak
bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan kontrak.
Pasal 30
Denda dan Sanksi
1
.
Jika penyedia jasa tidak mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jangka
waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dalam Pasal 19 ayat 1, maka untuk
- halaman 21 -
tiap hari keterlambatan akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda
sebesar 1 o/oo (satu permil) dari nilai kontrak.
2
.
Apabila akumulasi denda tersebut pada ayat 1 di atas melebihi dari nilai jaminan
pelaksanaan pekerjaan yang diserahkan oleh Penyedia Jasa, maka Pejabat
Pembuat Komitmen dapat membatalkan kontrak/perjanjian kerja.
Pasal 31
Perselisihan dan Domisili
1
.
Pada dasarnya perselisihan yang timbul antara pihak Pejabat Pembuat
Komitmen dengan Penyedia Jasa akan diselesaikan secara musyawarah dan
mufakat.
2
.
Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah dan
mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, maka penyelesaian perselisihan
akan diputuskan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
3
.
Beban biaya yang ditimbulkan akibat perselisihan tersebut akan dibebankan
kepada pihak yang dinyatakan salah.
Pasal 32
Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal yang tercantum dalam Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan harus selesai sesuai dengan jadual yang
ditetapkan.
2. Pengguna jasa lainnya harus menerbitkan SPMK selambat- lambatnya 14 (empat
belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak.
3. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa lainnya telah menyerahkan
laporan akhir pekerjaan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
4. Apabila penyedia jasa lainnya berpendapat tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai jadual karena keadaan di luar pengendaliannya dan penyedia
jasa lainnya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), maka pengguna jasa lainnya melakukan penjadualan kembali
pelaksanaan tugas penyedia jasa lainnya dengan adendum kontrak.
Pasal 33
Penggunaan Dokumen Kontrak dan informasi
Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen kontrak dan
informasi yang ada kaitannya dengan kontrak di luar keperluan dari pekerjaan yang
tersebut dalam kontrak, kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari pengguna
barang/jasa.
- halaman 22 -
Pasal 34
Hak Paten, Hak Cipta, dan Merek
Apabila penyedia barang/jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan merek dalam
pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi tanggungjawab penyedia barang/jasa
sepenuhnya dan pengguna barang/jasa dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim
dari pihak ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek.
Pasal 35
Asuransi
Asuransi yang harus disediakan oleh penyedia jasa lainnya dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan yaitu;
1. Penyedia jasa lainnya harus mengasuransikan semua barang dan
peralatan-peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, serta personil untuk pelaksanaan pekerjaan kontrak atas segala resiko
yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta resiko lain yang tidak
dapat diduga;
2. Penyedia jasa lainnya harus mengasuransikan pihak ketiga sebagai akibat
kecelakaan di tempat kerja;
3. Besarnya asuransi ditentukan di dalam syarat-syarat khusus kontrak.
Pasal 36
Amandemen Kontrak
1. Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi perubahan kontrak. Amandemen bisa
dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat kontrak tersebut.
Perubahan kontrak dapat terjadi apabila:
2. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak
dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
3. Perubahan jadual pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
4. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan
pelaksanaan pekerjaan.
5. Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai berikut:
a) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memberikan perintah tertulis kepada penyedia
barang untuk melaksanakan perubahan kontrak, atau penyedia barang
mengusulkan perubahan kontrak;
b) Penyedia barang/jasa memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan mengusulkan perubahan harga;
- halaman 23 -
c) Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara hasil
negosiasi;
d) Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat amandemen kontrak.
Pasal 37
Pengawasan
Apabila diperlukan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat memerintahkan tim teknis
untuk melakukan penilaian atas laporan-laporan yang disampaikan oleh penyedia jasa
lainnya dan melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang sedang atau telah dilaksanakan oleh penyedia jasa lainnya.
Pasal 38
Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Bila penyedia jasa lainnya terlambat melaksanakan pekerjaan, maka dikenakan
sanksi penangguhan pembayaran setelah pengguna jasa lainnya
memberitahukan penangguhan pembayaran tersebut secara tertulis.
2. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian keterlambatan dan
keharusan penyedia barang/jasa untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu sebagaimana tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan
pembayaran tersebut.
3. Bila penyedia barang/jasa terlambat melaksanakan pekerjaan disebabkan oleh
pengguna jasa lainnya, maka pengguna jasa lainnya dikenakan sanksi
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan.
4. Bila keterlambatan terjadi karena keadaan kahar, maka pasal 37.1 tidak
diberlakukan.
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 39
Hal-Hal Lain
1
.
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini,
baik yang menyangkut persyaratan administrasi maupun teknis akan disampaikan
- halaman 24 -
pada waktu acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing).
2
.
Tambahan dan perubahan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini akan
dituangkan dalam berita acara penjelasan pekerjaan yang merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.
3
.
Hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan ini yang belum dicantumkan, baik dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini maupun dalam berita acara penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing) akan diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
Jakarta, 2009
Mengetahui,
Pejabat Pembuat KomitmenPusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan
Rizaldi K. RidwanNIP. 060087138
Panitia Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan
Ketua
Anang PrayitnoNIP. 060078225
- halaman 25 -
Lampiran 1Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor : RKS-02/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2009 Tanggal : 21 Januari 2009
KERANGKA ACUAN KERJA
Pasal 1KETENTUAN UMUM
1. UMUM
Yang dimaksud dengan pemeliharaan keamanan di sini adalah pekerjaan menjaga dan mengamankan area/lokasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kepada Penghuni dan Pengunjung agar merasa aman dan nyaman.
Dilihat dari luasnya area/lokasi dan sangat banyaknya penghuni serta banyaknya kendaraan yang masuk – keluar kompleks, perlu adanya Pengaturan tugas-tugas pemeliharaan keamanan dengan baik, sehingga Penghuni dan Pengunjung merasa Aman dan Nyaman
Dalam pelaksanaan pemeliharaan keamanan perlu diperhatikan antara lain:
a. Penyedia Jasa memahami dengan sebaik-baiknya secara keseluruhan tentang pekerjaan pemeliharaan jasa keamanan yang dimaksud.
b. Penyedia Jasa diwajibkan mempelajari secara seksama kondisi di lapangan, seluruh uraian teknis yang disampaikan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam Rencana Kerja dan Syarat ini.
c. Bila terdapat ketidakjelasan dalam uraian ini, Penyedia Jasa dapat menanyakan hal tersebut kepada Pemberi Tugas untuk memperoleh penjelasan dan persetujuan.
2. KHUSUS
Penyedia Jasa pemeliharaan keamanan adalah perusahan yang bergerak di bidang penyediaan jasa pemeliharaan keamanan, dapat menyediakan tenaga kerja yang terampil, peralatan kerja yang memadai, dan bahan-bahan yang dipergunakan serta bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan kebersihan perlu diperhatikan:
a. Persyaratan Penyedia Jasa1) Perusahaan yang mengikuti lelang pekerjaan pemeliharaan keamanan ini
harus memiliki keahlian dalam bidang pekerjaan pemeliharaan keamanan.2) Dapat menyediakan tenaga kerja yang terampil, peralatan kerja yang
memadai, dan bahan-bahan yang dipergunakan.3) Perusahaan berpengalaman dalam bidang pemeliharaan keamanan
minimum 5 (lima) tahun di Gedung bertingkat.4) Referensi pengguna jasa pemeliharaan keamanan.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
- halaman 26 -
1) Mengurus surat ijin dari instansi teknis terkait apabila diperlukan.2) Mengadakan koordinasi dengan Bagian Umum dalam bidang tugas tersebut.
c. Penyedia Jasa wajib menunjuk seorang pengawas yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan dan dapat menerima/melaksanakan/memutuskan segala sesuatu yang diperlukan guna kelancaran pekerjaan.
d. Penyedia Jasa bertanggung jawab dan wajib memenuhi seluruh peraturan keselamatan kerja yang berlaku serta bertanggung jawab terhadap hal-hal sebagai berikut:1) Menjamin keselamatan pekerja dan menanggung semua risiko apabila
terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaian pekerja;2) Menyediakan dan menjaga kedisiplinan pekerja dalam memakai alat-alat
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
3. SARANA KERJA
a. Penyedia Jasa wajib menyampaikan dalam dokumen penawaran lelang antara lain:1) Jadwal pelaksanaan pekerjaan2) Struktur organisasi dan posisi penempatan tenaga keamanan3) Daftar peralatan, tenaga kerja, dan bahan-bahan yang digunakan
b. Semua bahan dan peralatan yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, agar dapat mendukung kelancaran dan memudahkan pelaksanaan di lokasi pekerjaan.
4. JAMINAN KUALITAS
a. Penyedia Jasa diwajibkan memeriksa peralatan kerja dan bahan dalam kondisi baik dan jumlah yang mencukupi sebelum memulai pekerjaan.
b. Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pekerjaan dengan baik,bebas dari cacat teknis serta sesuai dengan persyaratan teknis yang ditetapkan.
c. Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap disiplin tenaga kerja melalui daftar hadir tenaga kerja.
d. Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan sebelum diserahterimakan kepada Pemberi Tugas.
5. KETENTUAN PERSIAPAN
a. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Struktural guna izin pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan minimal 3x24 jam sebelum memulai pekerjaan.c. Pekerja wajib menggunakan seragam dan tanda pengenal resmi dari
perusahaan.d. Jam kerja efektif tenaga kerja adalah hari Senin s.d. Minggu selama 24 jam.
6. TENAGA KERJA
Tenaga kerja yang akan melaksanakan pekerjaan adalah:
a. Mempunyai keterampilan yang baik dengan memberikan pelatihan khusus tentang pengamanan oleh Penyedia Jasa.
- halaman 27 -
b. Mempunyai pengalaman kerja yang dibuktikan oleh referensi dari perusahaan.c. Berbadan sehat, berkelakuan baik, disiplin, jujur, sopan dan dapat menjaga
etika kerja.d. Rekruitmen tenaga kerja dan penggantian tenaga kerja melalui keputusan
bersama pihak pemberi tugas.
7. PENGAWASAN/MONITORING PEKERJAAN
Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas hasil pekerjaan yang dilaksanakan, dan wajib melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap kinerja pekerja serta memberikan pengarahan dan teguran terhadappekerja.
Untuk maksud tersebut maka Penyedia Jasa harus menerapkan metode pengawasan sebagai berikut:
a. Menunjuk tenaga pengawasUntuk pelaksanaan pemeliharaan kebersihan gedung, Penyedia Jasa menyediakan pengawas minimal 1 (satu) orang Manajer Lapangan dan 2 (dua) orang Tenaga Pengawas dengan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Manajer LapanganBertindak untuk dan atas nama perusahaan dan dapat menerima/melaksanakan/memutuskan segala sesuatu yang diperlukan guna kelancaran pekerjaan.
Syarat Manajer Lapangan:
a) Pendidikan minimal D3 (melampirkan copy ijazah)b) Pengalaman sebagai manajer pemeliharaan keamanan gedung minimal 3
(tiga) tahun (melampirkan referensi dari perusahaan)
2) Komandan Regu yang dimaksud bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan pada area yang diawasi.Syarat Komandan Regu:
a) Pendidikan minimal SLTA (melampirkan copy ijazah)b) Pengalaman sebagai pengawas pemeliharaan keamanan minimum 3
(tiga) tahun (melampirkan referensi dari perusahaan)
b. Menerapkan sistem pengawasan dengan laporan pekerjaan.
PASAL 2
KETENTUAN TEKNIS
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang menjadi tugas Penyedia Jasa adalah meliputi:
a. Penyediaan tenaga, bahan-bahan dan peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan kebersihan gedung dalam ruangan, luar ruangan dan halaman gedung.
- halaman 28 -
b. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan bersifat rutin dan terjadwal, Penyedia Jasa harus dapat menyampaikan jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci dan jelas.
c. Lingkup area pekerjaan pemeliharaan kebersihan gedung meliputi: Gedung Dokumentasi Direktorat Jenderal Pajak, Area Parkir, Halaman, dan Taman.
d. Luas Area :
NO. GEDUNG LUAS LANTAI BANGUNAN
1 GEDUNG PUSAT PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN PERPAJAKAN
5.643 M2
2 HALAMAN GEDUNG 1.310 M2LUAS TOTAL 6.953 M2
2. URUTAN DAN URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Uraian dari pekerjaan pemeliharaan keamanan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa mempunyai urutan sebagai berikut:
a. Komandan Regu (Dan. Ru.)
1). Menerima penyerahan tugas Pengamanan dari Komandan Regu yang digantikan.
2). Memimpin Apel kesiapan Tugas
3). Mengatur giliran masuk Pos per Pos
4). Membuat Jurnal Kegiatan
5). Mengecek apakah Anggota telah masuk Pos sesuai jadwal
6). Mengadakan Kontrol Areal / Lokasi Jaga
7). Mengadakan penggantian Pos per Pos
8). Mengatur pelaksanaan makan dan Sholat
9). Menyelesaikan permasalahan yang terjadi
10). Menerima laporan dari Anggota Regu dan menindaklanjuti laporan tersebut
11). Memberikan teguran kepada Anggota yang melanggar Ketentuan / Peraturan yang berlaku
12). Memberikan Penekanan / Petunjuk kepada Anggota-nya agar Anggota-nya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
13). Mengisi Checklist
14). Menggantikan Anggota Regu apabila Anggota Regu berhalangan / melaksanakan makan, Sholat
15). Mengawasi keluar – masuknya barang ke Areal / Lokasi Jaga
16). Bertanggung jawab kepada Koordinator
17). Menyerahkan Tugas Pengamanan kepada Komandan Regu Pengganti
- halaman 29 -
2. Shift I (Pagi)
a. Menempati Pos 1 dengan tugas sebagai berikut :
1). Mengawasi kendaraan mobil / motor yang keluar masuk kompleks
2). Memberikan karcis tanda masuk untuk kendaraan (mobil yang telah dibubuhi cap, tanggal, paraf dan Nomor Polisinya, baik kendaraan Dinas Perusahaan / Tamu dengan mengucapkan “SELAMAT PAGI / SIANG, SILAHKAN,”
3). Menulis Nomor Polisi mobil yang memasuki Areal / Lokasi Jaga
4). Memperhatikan keadaan Fisik kendaraan yang masuk Areal / Lokasi Jaga (cacat / tidak, lampu-lampu rusak / tidak ada, dan lain-lain)
5). Melarang Personil lain berada di Pos atau sekitarnya, baik secara perorangan maupun secara kelompok
6). Melaporkan segera kepada Komandan Regu apabila terjadi sesuatu / hal-hal yang mencurigakan
b. Menempati Pos dengan tugas sebagai berikut ;
Petugas SATPAM di lapangan parkir :
1). Mengawasi Personil dan materiil (khususnya mobil) yang berada di Areal / Lokasi parker
2). Mengawasi Personil, materil di depan Areal / Lokasi Jaga dan sekitar pagar
3). Apabila ada sesuatu / hal-hal yang mencurigakan :a) Segera melaporkan kepada Komandan Regub) Segera memberitahukan / menginformasikan kepada Petugas SATPAM yang lain.
Petugas Patroli :
1). Mengatur alur lalu lintas kendaraan sesuai marka jalan yang ada
2). Membantu pengendara kendaraan yang kesulitan parker
3). Memberi peringatan / menegur dengan halus dan sopan pengendara kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya
4). Memperhatikan keadaan fisik kendaraan yang berada di Areal / Lokasi parkir (cacat / tidak, lampu-lampunya ada / tidak, dll) serta mencatat dan melaporkan kepada Komandan Regu.
5). Membantu Petugas lain (petugas Kebersihan dan Penghuni) untuk kelancaran pihak lain dalam beraktifitas.
6). Segera melaporkan kepada Komandan Regu apabila ada sesuatu / hal-hal yang mencurigakan (misalnya : ada orang-orang yang bergerombol, orang-orang yang lama-lama di halaman parkir).
3. Shift II (Malam)a. Komandan Regu (Dan. Ru.)- Menerima penyerahan tugas Pengamanan dari Komandan Regu shift I (siang)- Memimpin Apel kesiapan Tugas- Mengatur dan merencanakan Pelaksanaan Jaga
- halaman 30 -
- Mengatur Patroli Kompleks Areal / Lokasi Jaga- Mengatur giliran istirahat Anggota SATPAM- Mengatur dan merencanakan pemeriksaan secara keseluruhan Areal / Lokasi Jaga- Menyerahkan tugas Pengamanan kepada Komandan Regu shift I (pagi).b. Menempati Pos 1 dengan tugas sebagai berikut :- Mengawasi pintu keluar / masuk Areal / Lokasi Jaga, pagar kiri / kanan, pagar depan, halaman parkir dan depan Areal / Lokasi Jaga- Melaporkan kepada Komandan Regu apabila ada sesuatu / hal-hal yang mencurigakan.c. Menempati Pos 2 dengan tugas sebagai berikut :- Mengawasi pagar belakang dan pagar depan, Areal luar depan dan belakang Lokasi Jaga- Melaporkan kepada Komandan Regu apabila ada sesuatu / hal-hal yang mencurigakan.d. Petugas Patroli dengan tugas sebagai berikut :- Mengawasi sekeliling Areal / Lokasi Jaga yang dapat dilihat langsung karena adanya lampu penerangan- Melaksanakan Patroli sesegera mungkin di Areal / Lokasi Jaga dengan mengadakan pemeriksaan serta pengujian dengan cermat dan teliti pada bagian-bagian :a. Periksa pintu-pintu, jendela-jendela apakah sudah tertutup dengan benar dan dalam keadaan terkunci, adakan pengujian terhadap gembok / kunci apakah sudah terpasang dengan baik dan benarb. Periksa kamar-kamar mandi apakah kran-krannya sudah tertutup dengan benar apabila belum segera matikanc. Apabila terjadi kebocoran air, agar diatasi dengan penanganan darurat dan buat laporan serta catat pada buku jurnald. Periksa lampu-lampu penerangan apakah dalam keadaan hidup, apabila ada yang mati buat laporane. Apakah lampu-lampu luar Areal / Lokasi Jaga yang seharusnya hidup dalam keadaan mati yang seharusnya mati dalam keadaan hidup (sesuai aturan) apabila ada buat laporanf. Periksa rumah Genset apakah dalam keadaan terkunci dengan baik dan benar, adakah pengujian / check ulangg. Periksa saluran air sekeliling Areal / Lokasi Jaga kemungkinan untuk dijadikan jalan keluar / masuk pencuri pada saat malam harih. Periksa instalasi listrik yang kelihatan, mulai dari panel sampai dengan saluran listrik, apakah ada bunga api, api membara, keluar asap dan lain-lain, segera hubungi petugas tehnisii. Periksa kemungkinan adanya barang-barang yang ketinggalan / barang di luar Pagar dan lain-lain apabila ada segera amankan dan apabila barang itu mencurigakan (BOM) awasi dan laporan kepada yang berwajibj. Hasil pemeriksaan catat dalam buku jurnal dan gunakan sebagai Pedoman awal Pengamanan.
B. SATPAM KHUSUS1. Penentuan Shifta. Untuk Kelancaran dan Ketertiban Pelaksanaan Tugas, serta tetap terpeliharanya Kesiapan Personil dalam melaksanakan tugas diatur Shift sebagai berikut :1. Shift I / Regu 1 (pagi) pukul 07.00 – 15.00 WIB2. Shift II / Regu 2 (sore) pukul 15.00 – 23.00 WIB3. Shift III / Regu 3 (malam) pukul 23.00 – 07.00 WIB4. Shift IV / Regu 4 (libur) - off -b. Shift dapat berubah sesuai dengan situasi yang dihadapi
- halaman 31 -
2. Penentuan PosPos-Pos SATPAM Khusus tidak tetap tetapi dengan adanya tempat-tempat yang rawan yang kemungkinan terjadi kehilangan, pencurian, dan lain-lain yang mengakibatkan terjadinya shrinkage, perlu adanya pengawasan khusus oleh Petugas PAMSUS
3. Jadwal JagaUntuk Kelancaran dan Ketertiban Pelaksanaan Tugas PAMSUS, jadwal Dinas diatur sesuai daftar terlampir4. Jadwal KegiatanUntuk Kelancaran dan Ketertiban Pelaksanaan Tugas PAMSUS jadwal Dinas diatur sesuai daftar terlampir5. Pelaksanaan Tugasa. Secara umum Tugas PAMSUS adalah mengamankan Personil dan Materiil di Areal / Lokasi Jaga secara terselubung, menciptakan Ketertiban dan Keamanan didalam dan diluar kantor, serta mendeteksi dini dan mencegah terjadinya shrinkageb. Melakukan tindakan Preventive / Pencegahan terhadap hal-hal yang dapat mengancam Keamanan di dalam Lingkungan / Areal / Lokasi Jaga serta mengupayakan suasana Tertib dan Aman secara terus menerus.c. Melakukan Penjagaan, Perondaan dan Pengawasan serta Kegiatan lain dalam Areal / Lokasi Jagad. Secara berkala melakukan Pemeriksaan terhadap kondisi seluruh Peralatan Darurat yang ada di dalam Areal / Lokasi Jagae. Melakukan Koordinasi dari bagian Pemeriksaan yang lain (Internal Audit)f. Melakukan Koordinasi dengan Satuan Intelijen terkait kemungkinan adanya ancaman dari luar / dalam.
C. APELUntuk Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Tugas dan untuk Pembinaan Disiplin Anggota SATPAM perlu adanya Apel Kesiapan Kerja / Tugas yang dilaksanakan sebagai berikut :1. Apel PagiDilaksanakan oleh Shift I (pagi) setiap hari sebelum pukul 07.00 WIB2. Apel MalamDilaksanakan oleh Shift II (malam) setiap hari sebelum pukul 19.00 WIB
D. BRIEFINGUntuk mengetahui Situasi dan Kondisi Areal / Lokasi Jaga diadakan Briefing setiap seminggu sekali pukul 07.00 yang diikuti SATPAM Shift I (Pagi) dipimpin Koordinator
E. PEMBINAAN FISIKUntuk menjaga Kebugaran Jasmani perlu adanya Pembinaan Fisik secara rutin dan berkesinambungan.Untuk itu dilaksanakan Pembinaan Fisik pada setiap hari Minggu selama + 45 menit dengan Kegiatan sebagai berikut :
1. Lari Jalanan2. PBB3. Senam / Bela Diri4. Senam Borgol dan Senam Tongkat
SARANA PENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS
1. Untuk mendukung Kelancaran dan Keberhasilan Pelaksanaan Tugas
- halaman 32 -
SATPAM diperlukan sarana pendukung Alat Komunikasi berupa HT2. Untuk Pengawasan Areal / Lokasi belakang Gedung , perlu adanya Pos tambahan untuk mengawasi Areal / Lokasi belakang Gedung, khususnya pada saat sepi3. Untuk mempercepat Koordinasi / Komunikasi dengan Polsek dan Koramil setempat tentang adanya bahaya kebakaran, perampokan, penyerangan dari pihak luar dan lain-lain yang mengancam jiwa Manusia dan kehancuran harta benda, perlu dukungan minimal 1 HT yang dapat berhubungan langsung dengan Polsek dan telephone koin / H.P4. Untuk mengantisipasi Ancaman Bom perlu dukungan Alat Deteksi Bom dan Personil Khusus untuk menangani Bom.
- halaman 33 -
Lampiran 2
Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor : RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008 Tanggal : 21 Juli 2008
FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA
SURAT PERNYATAAN MINATUNTUK MENGIKUTI PENGADAAN …………..
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………………………………………Jabatan : ……………………………………………………Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Koperasi ………………………….
Dan atas nama
Alamat : ……………………………………………………Telepon/Fax : ……………………………………………………Email : ……………………………………………………
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui pengadaan yang akan dilaksanakan oleh proyek/unit kerja …………………, tahun anggaran ..…………, maka dengan ini saya menyatakan berminat untuk mengikuti proses pengadaan paket pekerjaan/kegiatan : ……………………….. (nama pekerjaan/kegiatan) sampai selesai.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab
……………………., ………..2009PT/CV/Firma/Koperasi
(Nama Jelas)Jabatan
- halaman 34 -
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dalam rangka pengadaan ……………………….. (nama pekerjaan/kegiatan) pada proyek/satuan kerja ……………………….. dengan ini menyatakan bahwa saya :
1. Tidak akan melakukan praktek KKN;
2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses pengadaan ini;
3. Dalam proses pengadaan ini, berjanji akan melaksanakan tugas secara bersih, transparan, dan professional dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara optimal untuk memberikan hasil kerja terbaik mulai dari penyiapan penawaran, pelaksanaan, dan penyelesaian pekerjaan/kegiatan ini;
4. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jakarta., …………..……….2009
1. Pejabat Pembuat Komitmen : Rizaldi Kurniawan Ridwan ................................................
2. Panitia/Pejabat Pengadaan : a. Wahyu Pratomo ................................................
b Anang Prayitno ................................................
c. Maman Alimansyah ................................... ............
3. Penyedia Barang/Jasa : (nama jelas) (tanda tangan)
- halaman 35 -
FORMULIR ISIAN PENILAIAN KUALIFIKASI
Pengadaan ……………………….Proyek/Unit kerja ………………………..
Departemen/Lembaga/Pemda ………………………Tahun Anggaran …………………….
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : …………………………………………………….Jabatan : …………………………………………………….Bertinda untuk : PT/CV/Firma/Koperasi
Dan atas nama
Alamat : …………………………………………………….Telepon/Fax : …………………………………………………….Email : …………………………………………………….
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan Surat
…………………………………. (sesuai akta pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas nomor akta pendirian/perubahan/surat kuasa dan tangalnya);
2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan;
3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan kondite professional saya;
4. Data/data saya/perusahaan saya adalah sebagai berikut :
A. Data Administrasi1. Umum
1 Nama (PT/CV/Firma/ Koperasi/Perorangan)
:
2 Status (PT/CV/Firma/ Koperasi/Perorangan)
: Pusat Cabang
3 Alamat (PT/CV/Firma/ Koperasi/Perorangan)No. TeleponNo. FaxE-Mail
:
:::
4 Alamat Kantor PusatNo. TeleponNo. Fax
:::
(diisi, dalam hal yang menawar cabang perusahaan/ bukan perusahaan pusatnya)
B. Ijin Usaha………………
- halaman 36 -
B . Ijin Usaha
No. IUJK/SIUP/SIUI/TDP* : ……………………………… Tanggal ………………
Masa berlaku ijin usaha : ………………………………………………………….
Instansi pemberi ijin usaha : ………………………………………………………….* Pilih yang sesuai
C. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan
1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/Koperasia. Nomor Aktab. Tanggalc. Nama Notaris
:::
2. Akta Perubahan Terakhira. Nomor Aktab. Tanggalc. Nama Notaris
:::
D. Pengurus1. Komisaris (untuk PT)
No. Nama No. KTPJabatan dalam
Perusahaan
2. Direksi/Penanggung Jawab/Pengurus Perusahaan
No. Nama No. KTPJabatan dalam
Perusahaan
E. Data Keuangan……………..
- halaman 37 -
E. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Persero (untuk CV/Firma)No. Nama No. KTP Alamat Persentase
2. Pajak
1. Nomor Pokok Wajib Pajak :
2.Bukti Pelunasan Pajak Tahun terakhir Nomor/Tanggal
:
3.Laporan bulanan PPH/PPN tiga bulan terakhir Nomor/Tanggal
:
3. Neraca Perusahaan Terakhir Per Tanggal … Bulan … Tahun …(hanya untuk jasa pemborongan)
(dalam ribuan rupiah)AKTIVA PASIVAI Aktiva Lancar : Rp ……….. IV Utang Jangka pendek
Kas : Rp ……….. Utang dagang : Rp ……….Bank : Rp ……….. Utang pajak : Rp ……….Piutang *) : Rp ……….. Utang lainnya : Rp ……….Persediaan barang : Rp ……….. Jumlah (d) Rp ……….Pekerjaan dalam proses : Rp ………..
Jumlah (a) Rp ……….. V Utang jangka panjang (c) Rp ……….
II Aktiva Tetap Rp ……….. VI Kekayaan bersihPeralatan dan Mesin Rp ……….. (a+b+c)-(d+e) Rp ……….Inventaris Rp ………..Gedung-gedung Rp ………..
Jumlah (b) Rp ………..Rp ………..
III Aktiva Lainnya tetap
Jumlah Rp ……….. Jumlah*) Piutang jangka pendek (sampai dengan enam bulan) : Rp.
Piutang jangka panjang (lebih dari enam bulan) : Rp.Jumlah : Rp.
F. Data Personalia................
- halaman 38 -
F. Data Personalia 1. Tenaga ahli/teknis yang diperlukan (prinsipnya hanya untuk jasa pemborongan)
No. NamaTgl/bln/thn
lahir pendidikanJabatandalamproyek
Pengalamankerja
“proyek”
Profesi/keahlian
Sertifikat/Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
G. Data Peralatan/Perlengkapan (prinsipnya hanya untuk jasa pemborongan)
No. JenisPeralatan/
Perlengkapan
Jumlah
Kapasitasatau output
pada perusahaan
saat ini
Merk dan tipe
Tahun pembuatan
Kondisi baik/rusak
Lokasi sekarang
Bukti kepemilikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Catatan : bila diperlukan dapat dibuat rincian tersendiri untuk setiap jenis dan bukti-bukti surat pemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu diperlukan.
H. Data Pengalaman Perusahaan (nilai 3 paket tertinggi pengalaman di bidang/subbidang yang sesuai)
No.Nama Paket Pekerjaan
Bidang/Sub Bidang
PekerjaanLokasi
Pemberi Tugas/Penggunaan Jasa
Kontrak *) Tanggal SelesaiMenurut
NamaAlamat/Telepon
No/Tanggal Nilai Kontrak
BA. Serah
Terima1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan ……………..
- halaman 39 -
I. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan (prinsipnya hanya untuk jasa pemborongan)
No. BidangPekerjaan
Sub Bidang Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas/Penggunaan Jasa
Kontrak *) Progres Terakhir
NamaAlamat/Telepon
No/Tanggal Nilai Kontrak
PrestasiKerja (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
J. Modal KerjaSurat dukungan keuangan dari Bank :Nomor :Tanggal :Nama Bank :Nilai :
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Apabila dikemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan dalam daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu selama 2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- halaman 40 -
………….., tanggal ……….2009
PT/CV/Firma/Koperasi..........................Direktur Utama/Penanggung Jawab
Perusahaan
MateraiRp. 6.000,-
Tanggaldan CapPerusahaan
(Nama Jelas)Jabatan
Lampiran 3 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Nomor : RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008 Tanggal : 21 Juli 2008
KOP PERUSAHAAN
Nomor :Lampiran : 1 (satu) set dokumen biayaPerihal : Penawaran Harga Pengadaan
Jasa Pemeliharaan KeamananTahun Anggaran 2009
KepadaKepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman DataSelaku Pejabat Pembuat Komitmen Pada Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakanc.q. Panitia Pelelangan Umum Pengadaan
Jasa Pemeliharaan KeamananTahun Anggaran 2009
Jl. Budhi I No. 1, Jakarta
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………
Bertindak untuk dan atas nama : PT……………………………………
Alamat perusahaan : ………………………………………………………………………………
Dengan ini menyatakan :
1. Setelah mempelajari dan memahami dokumen lelang Nomor RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008 tanggal 21 Juli 2008 dan menyetujui semua ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam dokumen tersebut serta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, dengan ini mengajukan penawaran harga untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan.
2. Sesuai dengan ketentuan dokumen lelang, bersama ini kami lampirkan satu set dokumen pendukung sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan.
3. Kami mengajukan penawaran sebesar :Rp…………………………………………………………………………………………………..(Terbilang ........................................................................................................................................)harga tersebut sudah termasuk PPN 10 % dan sanggup melaksanakan dan menyelesaikan seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam kontrak dalam waktu sesuai yang tercantum di dokumen lelang.
4. Setuju bahwa penawaran ini berlaku secara sah dan mengikat selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender, sejak tanggal penawaran dan kami terikat atas penawaran tersebut.
5. Menyerahkan jaminan penawaran sebesar Rp………………..(terbilang........) sesuai dengan syarat yang telah ditentukan dalam dokumen lelang.
6. Apabila penawaran kami disetujui, kami akan menyerahkan jaminan pelaksanaan dengan nilai sebesar 5% (lima per seratus) dari harga kontrak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa dan menandatangani kontrak dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ).
7. Akan tunduk kepada ketentuan-ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tetang Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 beserta Petunjuk Administrasi dan Teknisnya dalam Dokumen Pelelangan dan segala syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Panitia Lelang sehubungan dengan pekerjaan ini.
Jakarta, .............................................PT..............................
Meterai Rp 6000,-cap perusahaan dan tanda tangan
(Nama Jelas)
- halaman 41 -
(Jabatan)
- halaman 42 -
Lampiran 4Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor :
RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008Tanggal: 21 Juli 2008
LAMPIRAN SURAT PENAWARAN HARGANOMOR : .................................TANGGAL : ..............................
No. Keterangan Area Harga Satuan Jumlah
1 Pemeliharaan Kemanan Rp ...................... Rp ......................
Sub Total Rp ......................
PPN Rp ......................
Total Rp ......................
Terbilang : ...........................................................................................................................................
Jakarta, .............................................PT..............................
Meterai Rp 6000,-cap perusahaan dan tanda tangan
(Nama Jelas)(Jabatan)
- halaman 43 -
Lampiran 5Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor :
RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008Tanggal: 21 Juli 2008
(KOP PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAANTUNDUK DAN PATUH PADA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 80 TAHUN 2003
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………
Bertindak untuk : PT……………………………………dan atas nama
Alamat perusahaan : ………………………………………………………………………………
Dengan ini kami menyatakan tunduk kepada peraturan dan ketentuan yang tercantum didalam Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan presiden No. 95 Tahun 2007 dan ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh panitia lelang.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab.
Jakarta, .............................................PT..............................
Meterai Rp 6000,-cap perusahaan dan tanda tangan
(Nama Jelas)(Jabatan)
- halaman 44 -
Lampiran 6Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor : RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008Tanggal: 21 Juli 2008
(KOP PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAANKESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN SESUAI JADWAL
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………
Bertindak untuk : PT……………………………………dan atas nama
Alamat perusahaan : ………………………………………………………………………………
Dengan ini kami menyatakan bahwa kami bersedia dan sanggup untuk menyelesaikan pekerjaan Pemeliharaan Keamanan sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja sampai dengan Desember 2009 sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Rencana Kerja dan Syarat-syaratnya nomor RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008 tanggal 21 Juli 2008 Pasal 19 ayat 2.Demikian surat pernyataan ini dibuat sebagai persyaratan turut serta dalam Pekerjaan Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun Anggaran 2008 sesuai dengan dokumen pelelangan Nomor: RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008 tanggal 21 Juli 2008.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab.
Jakarta, .............................................PT..............................
Meterai Rp 6000,-cap perusahaan dan tanda tangan
(Nama Jelas)(Jabatan)
- halaman 45 -
Lampiran 7 Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor :
RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008Tanggal: 21 Juli 2008
(KOP PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAANBUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TNI/POLRI, PEGAWAI BHMN/BUMN/BUMD
DAN/ATAU PEGAWAI BANK PEMERINTAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ………………………………………
Tempat dan Tgl Lahir : ………………………………………
Alamat : ………………………………………
Telepon : ………………………………………
Adalah benar-benar bukan Pegawai negeri sipil, anggota TNI/POLRI, pegawai BHMN/BUMN/BUMD dan/atau pegawai Bank Pemerintah dan saya bekerja dengan penuh waktu pada Perusahaan :
Nama Perusahaan : PT. ………………………….......Jabatan dalam Perusahaan : ………………………………………
Alamat Perusahaan : ………………………………………
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut di muka pengadilan apabila keterangan yang diberikan tidak benar.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab.
Jakarta, .............................................PT..............................
Meterai Rp 6000,-cap perusahaan dan tanda tangan
(Nama Jelas)(Jabatan)
- halaman 46 -
Lampiran 8Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor : RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008Tanggal: 21 Juli 2008
(KOP PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAANTIDAK SEDANG DALAM PENGAWASAN PENGADILAN, TIDAK BANGKRUT/PAILIT,
USAHA TIDAK SEDANG DIHENTIKAN DAN ATAU TIDAK SEDANG MENJALANI SANKSI PIDANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ........................Jabatan : ........................Alamat : ........................
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Saya dan / atau perusahaan saya tidak sedang dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut / pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan / atau tidak sedang menjalani sanksi pidana.
2. Apabila dikemudian hari diketahui ternyata pernyataan kami ini tidak benar, maka Panitia berhak untuk menggugurkan dokumen kualifikasi kami dan kami bersedia untuk dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk melengkapi persyaratan pendaftaran sebagai peserta lelang Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun Anggaran 2009.
Jakarta,........................ 2009
PT./CV...............................
Ttd, Cap dan Meterai Rp 6000,00
(Nama Jelas)Jabatan
- halaman 47 -
Lampiran 9Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor : RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008Tanggal: 21 Juli 2008
(KOP PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAANTIDAK MASUK DALAM DAFTAR SANKSI HITAM
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :Jabatan :Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Saya dan / atau perusahaan saya mempunyai kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di instansi manapun baik pemerintah ataupun swasta di seluruh Indonesia.
2. Apabila dikemudian hari diketahui ternyata pernyataan kami ini tidak benar, maka Panitia berhak untuk menggugurkan dokumen kualifikasi kami dan kami bersedia untuk dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk melengkapi persyaratan pendaftaran sebagai peserta lelang Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun Anggaran 2009.
Jakarta,........................ 2009
PT./CV...............................
Ttd, Cap dan Meterai Rp 6000,00
(Nama Jelas)Jabatan
- halaman 48 -
Lampiran 10Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor :
RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008Tanggal: 21 Juli 2008
(KOP PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAANTIDAK MENSUBKONTRAKAN PEKERJAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………
Bertindak untuk : PT……………………………………dan atas nama
Alamat perusahaan : ………………………………………………………………………………
Dengan ini kami menyatakan tidak mensubkontrakan Pekerjaan Pengadaan jasa secara keseluruhan/kesatuan kepada pihak lain untuk Pekerjaan Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun Anggaran 2009 sesuai dengan dokumen pelelangan nomor RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008 tanggal 21 Juli 2008.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab.
Jakarta, .............................................PT..............................
Meterai Rp 6000,-cap perusahaan dan tanda tangan
(Nama Jelas)(Jabatan)
- halaman 49 -
Lampiran 11Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor : RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008Tanggal: 21 Juli 2008
(KOP PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAANJAMINAN PELAKSANAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………
Bertindak untuk : PT……………………………………dan atas nama
Alamat perusahaan : ………………………………………………………………………………
Dengan ini kami menyatakan sanggup menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak termasuk PPN, apabila ditunjuk sebagai pelaksana penyedia jasa untuk Pekerjaan Pengadaan Jasa Pemeliharaan Keamanan Tahun Anggaran 2009 sesuai dengan dokumen pelelangan Nomor: RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008 tanggal 21 Juli 2008.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab.
Jakarta, .............................................PT..............................
Meterai Rp 6000,-cap perusahaan dan tanda tangan
(Nama Jelas)(Jabatan)
- halaman 50 -
Lampiran 12Rencana Kerja dan Syarat-SyaratNomor :
RKS-01/DIPA-15/JR-PPDDP/PJ.015/2008Tanggal: 21 Juli 2008
(KOP PERUSAHAAN)
SURAT PERNYATAANK E B E N A R A N D O K U M E N
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ………………………………………
Jabatan : ………………………………………
Bertindak untuk : PT……………………………………dan atas nama
Alamat perusahaan : ………………………………………………………………………………
Dengan ini kami menyatakan bahwa semua dokumen dan surat pernyataan yang kami buat adalah benar. Apabila di kemudian hari ditemukan hal-hal yang tidak benar dan bertentangan dalam pelaksanaannya, maka kami bersedia diberikan sanksi dimasukkan dalam daftar hitam (black list) selama 2 (dua) tahun sejak ditemukan ketidakbenaran hal tersebut.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab.
Jakarta, .............................................PT..............................
Meterai Rp 6000,-cap perusahaan dan tanda tangan
(Nama Jelas)(Jabatan)
- halaman 51 -