riset keperawatan
TRANSCRIPT
RISET KEPERAWATAN
“ LATAR BELAKANG, TUJUAN, PERUMUSAN MASALAH, DAN
MANFAAT PENELITIAN “
OLEH :
1. ADE MAULANA
2. AJHENG OSHINTA
3. ALVIANDI
4. BUDI SURAHMI
5. DESI FITRIATI
6. DEVI HASTI NURRAYDA
7. DIAH FAURI YANI
8. ERLAN ADE PUTRA
9. NONI WULANDARI
10. NOVARIANI YUSAN
11. NUR HIDAYATI
12. NURUL FAJRI
13. SRI AISYAH MULYATI
14. SUCI SAPITRI
15. SUMBAWATI
16. SUPARMANTO
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN ( STIK )
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
S1 REGULER KEPERAWATAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan limpahan karunia
– Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini di sebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran serta masukan yang konstruktif sangat kami harapkan
guna kesempurnaan di masa mendatang.
Selama menyelesaikan makalah ini tidak terlepas pula dari bantuan baik secara
langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Penghargaan dan ucapan serta haturan
terima kasih pada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan ini dan teman – teman
yang telah mendukung dalam pembuatan makalah kami ini.
Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca
dan teman – teman semua. Namun, apabila terjadi kekeliruan di dalam pembuatan makalah
ini, kami mohon maaf sebesar – besarnya.Karena kami hanya manusia yang daif dan
mempunyai banyak kekurangan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Pontianak, April 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kajian ilmiah tentang ilmu keperawatan merupakan suatau keharusan bagi
para perawat Indonesia saat ini. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa belum
terdapat kejelasan tentang ilmu yang secara impiris dapat diterima secar ilmiah oleh
masyarakat nonkeperawatan. Realitasnya, suatu ilmu dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu proses, produk, dan paradigma etis. Proses merupakan suatu kegiatan untuk
memahami alam semesta dan isinya didasarkan pada tuntutan metode keilmuan
(rasionalitas dan objektif). Produk adalah segala proses keilmuan yang harus menjadi
milik umum dan selalu terbuka untuk di kaji oleh orang lain. Sedangkan paradigma
etis adalah ilmu yang harus mengandung etis nilai-nilai moral dan etika yang tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral yang ada di masyarakat.
2. MASALAH
Dalam makalah ini, masalah yang kami angkat akan terfokus pada bahasan
mengenai latar belakang, tujuan, perumusan masalah dan manfaat penelitian.
3. TUJUAN
Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah riset keperawatan. Selain itu kami juga akan menjelaskan tentang latar
belakang, tujuan, perumusan masalah dan manfaat penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian adalah terjemahan dari kata inggris research. Berasal dari kata “Re” yange
berarti kembali dan “to search” yang berarti mencari. Dengan demikian, arti research adalah
mencari kembali. Menurut Whitney, yang dikutip oleh M.Nazir (1999), penelitian adalah
pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini
dilakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan.
Menurut Hidayat, Aziz Alimul (2010) mengungkapkan bahwa, Penelitian adalah
suatu kegiatan yang menghasilkan suatu karya yang ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah,
diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan (klinik dan
laboratorium), yang dilakukan dari penemuan masalah untuk dianalisis atau diolah sehingga
dapat menghasilkan suatu kesimpulan.
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat
menjelaskan mengapa suatu penelitian menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan
dalam bentuk deduksi, dimulai dengan hal-hal yang umum dan diakhiri dengan
pembatasan masalah. Ada dua model yang dapat digunakan di dalam membuat latar
belakang masalah, yaitu :
1. Menguraikan adanya kesenjangan anatara kondisi objektif dengan kondisi
normatif / asumsi-asumsi tertentu.
Jika penelitian menggunakan model pertama, kondsi objektif dapat
digambarkan melalui data sekunder yang ada, sedangkan kondisi normatif
dapat berbentuk teori, nilai, atau norma yang berlaku secara umum
2. Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi objektif tanpa
membandingkannya dengan kondisi normatif.
Jika peneliti menggunakan model kedua, peneliti hanya
menggambarkan karakteristik suatu gejala secara lebih rinci.
Pada bagian ini, peneliti dapat memberikan gambaran kondisi objektif
dengan alat bantu 5W + 1H, dimana penggunaan alat bantu ini tidak dapat
terpisahkan dengan model yang digunakan dalam pembuatan latar belkang
masalah, tetapi berupa satu kesatuan yang saling melengkapi.
Penulisan Latar Belakang harus memuat beberapa poin penting dengan
alur sebagai berikut:
1. Fenomena / Issue terbaru
Mengemukakan berbagai keadaan di masyarakat atau di kalangan tertentu
yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti. misalnya berbagai
kebijakan pemerintah, issue pendidikan, kenakalan remaja, prestasi siswa dll
2. Kondisi Ideal didukung Teori-teori terbaru
Mengemukakan kondisi yang diharapkan oleh siswa, masyarakat atau
pemerintah didukung oleh pemaparan berbagai kajian teori yang merujuk
kondisi yang diinginkan atau kondisi yang seharusnya.
3. Kondisi Empiris
Mengemukakan kondisi yang terjadi terhadap obyek yang akan di teliti
disertai berbagai bukti yang mendukung terhadap pengungkapan kondisi
tersebut.
4. Penemuan Masalah
Berdasarkan pengungkapan kondisi ideal dan kondisi empiris (No. 2 dan
No. 3) di atas maka akan muncul ketimpangan antara keduanya yang
kemudian akan di analisis dan di teliti.
5. Alasan Penelitian
Pada bagian akhir penulisan Latar Belakang kemukakan pentingnya
penulisan dan pentingnya pemilihan permasalahan yang di teliti.
B. MENYUSUN RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN
1. MASALAH PENELITIAN
Masalah penelitian merupakan langkah awal yang harus dipikirkan dan
disusun berdasarkan suatu fakta empiris di lapangan. Pada tahap awal pelaksanaan
penelitian, kegiatan yang perlu dilakukan adalah memahami konsep masalah
berdasarkan kajian kepustakaan yang dapat dipercaya. Kegiatan tersebut meliputi
berpikir, membaca teori, dan revieuw dengan teman sejawat dan pembimbing.
Selama tahap ini, seorang peneliti perlu memahami pelaksanaan deductive
reasoning dan memilih topik yang diminati dari hasil riset yang telah
dilaksanakan orang lain.
Fakta
Harapan
Masalah penelitian adalah suatu kondisi yang memerlukan pemecahan atau
alternatif pemecahan (Adebo, 1974). Baik buruknya suatu penelitian sangat
ditentukan oleh masalah penelitian (research problem) (Polit & Hungler, 1993).
Masalah penelitian biasanya didapat dari topik yang secara luas berhubungan dengan
keperawatan. Mengingat dalam topik sudah terdapat suatu masalah, maka dalam
melakukan identifikasi masalah hendaknya tidak keluar dari area masalah yang telah
dicantumkan dalam topik.
2. MENYELEKSI MASALAH RISET KEPERAWATAN
Saat memilih masalah penelitian keperawatan, peneliti dituntut untuk menguasai
lingkup masalah dan konsep keperawatan. Gambar berikut ini menjelaskan alur pikir
tentang langkah-langkah memilih masalah penelitian keperawatan.
TOPIK
MASALAH
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT
Kesenjangan berdasar pada konsep masalah (K.I)
Konsep yang digunakan dalam paradigma penelitian/konsep paradigma (konsep I atau II) sebagai sumber variabel untuk menjawab rumusan maslah
JUDUL
GAMBAR 4.2 Penentuan Masalah riset Keperawatan (Nursalam,2002)
Keterangan :
Alur perumusan masalah penelitian keperawatan tersebut berdasar pada
masalah-masalah keperawatan yang berasal dari diagnosis keperawatan,yang terdiri
dari rumus PES. P (problem) adalah respons/masalah yang dirasakan oleh klien, baik
fisik, psikis, maupun sosio-spiritual. Dalam menentukan P, merujuklah pada masalah
keperawatan yang dikemukakan oleh North American Nurses Diagnosis (NANDA),
sebagai acuan penentuan masalah keperawatan di dunia. E (Etilology) adalah
penyebab dari masalah, dapat berupa patofisiologi suatu penyakitm situasi lingkungan
atau tempat tinggal. S (Sign & symptoms) adalah tanda dan gejalan yang biasanya
memberikan kontribusi terhadap timbulnya masalah. Keterangan tersebut dapat
dianalogikan, bahwa PES dipergunakan sebagai suatu variabel penelitian, yaitu P
sebagai variabel dependen; E sebagai variabel independen; dan S dapat berperan
sebagai variabel independen, dependen, moderator, atau variabel lainnya.
NANDA (9 pola perubahanGORDON (11 pola fungsi kesehatan)
P: Problem E: ? (Faktor/ Independen) S : Signs & Symptoms
Proses Keperawatan: Diagnosis Keperawatan
Sumber : -Klinik/ komunitas - literatur: buku/jurnal - diskusi/ seminar
SYARAT: - F : Feasibility - I : Interesting - N : Novel - E : Ethics - R : Relevant
MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH
Pengembangan kerangka konseptual(teori/ilmu keperawatan :ROY;OREM;KING DLL)
Sedangkan syarat masalah riset keperawatan, menurut Sastroasmoro dan
Ismail (1995,hal 11), harus mengandung unsur = FINER
F : Bisa dijalankan (FEASIBLE)
Tersedia subjek penelitian
Tersedia dana
Tersedia waktu, alat, dan keahlian.
E : Menarik (INTERESTING)
Masalah hendaknya menarik untuk diteliti
N : hal baru (NOVEL)
Membantah dan mengonfirmasikan penemuan terdahulu
Melengkapi dan mengembangkan hasil penelitian terdahulu
Menemukan sesuatu yang baru
E : Etika ( ETHICAL)
Tidak bertentanngan dengan etika,khususnya etika keperawatan
R : Relevan (RELEVANT)
Bermanfaat bagi perkembangan IPTEK
Dapat digunakan untuk meningkatkan asuhan keperawatan dan
kebijaksanaan kesehatan
Sebagai dasar penelitian selanjutnya
Contoh lingkup riset keperawatan terlampir (dianmil dari hasil riset peneliti dan
mahasiswa PSIK UNAIR 2001/2001)
3. LINGKUP MASALAH PENELITIAN KEPERAWATAN MENURUT
NURSALAM (2008:8)
Prioritas /lingkup riset keperawatan berdasarkan kelompok ilmu keperawatn di
kembangkan menjadi:
1. Prioritas kesehatan dan pencegahan penyakit pada masyarakat
2. Pencegahan perilaku dan lingkungan yang berakibat buruk pada masalah
kesehatan
3. Menguji model praktik keperawatan di komunitas
4. Menentukan efektivitas intervensi keperawatan pada infeksi HIV-AIDS.
5. Mengkaji pendekatan yang efektif pada gangguan perilaku.
6. Evaluasi intervensi keperawatan yang efektif pada penyakit kronis.
7. Identifikasi faktor-faktor bioperilaku yang berhubungan dengan kemampuan
koping.
8. Mendokumentasikan efektivitas pelayanan kesehatan /keperawatan
9. Mengembangkan masalah dan metodologi riset pelayanan kesehatan
/keperawatan .
10. Menentukan efektivitas boaya perawatan klien.
4. KAJIAN MASALAH / SUMBER MASALAH PENELITIAN
KEPERAWATAN
Masalah riset bisa di dapatkan dari berbagai sumber.akan tetapi pemilihan
sumber harus selektif.aktif,dan imajinatif dalam penggunaan nya.Moody dkk,
(1989) meneliti tentang sumber-sumber permasalahan dan ternyata didaatkan 87%
dari pengalaman praktik klinik ; 57 b% dari literatur (kepustakaan) ; 46% dari
interaksi dan diskusi denga teman sejawat ; 28 % dari interaksi dengan murid ;
dan 9 % dari prioritas dana.
5. PRAKTIK KEPERAWATAN
Praktik keperawatan harus berdasarkan pada ilmu yang di peroleh dari
suatu hasil penelitian,karena praktik tersebut sangat penting untuk mengetahui
sumber permasalah ( Diers,1971,1979;Fuller ,1982).permasalahan atau topik riset
dapat diperoleh dari observasi klinik ( perilaku klien dan keluarga dalam situasi
krisis dan bagaimana perawat mengatasi masalah tersebut ; review status
klien ;proses keperawatan ;dan prosedur atau tindakan perawatan yang mungkin
menimbulkan masalah atau pertanyaan dalam pelaksanaan )/misalnya prosdur
apakah yang bisa diberikan dalam perawatan mulut pada klien kanker mulut atau
klien dengan pemasangan endotrakeal? Tindakan efektif apakah yang dilakukan
untuk mgobati luka ? tindakan keperawatan apakah yang berhubungan dengan
komunikasi klien dengan stroke? Apakah dampak kunjungan rumah dan
pelaksanaan nya setelah klien pulang dari rumah sakit?
Beberapa mahasiswa perawat dan perawat mengumpulkan suatu jurnal atau
data mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pengalaman
praktiknya(artiman dan anderson ,1980). Mereka mencatat pengalaman,ide ,dan
observasinya dalam melaksanankan asuhan keperawatan.analisa dalam hal
tersebut sering kali membantu penyusunan suatu pola dalam mengidentifikasi
peran perawat. Mengapa pemberian asuhan keperawatan pada emosional dan
spiritual klien lebih sedikit dibandingkan dengan perawatan fisik? Apakah
anggota keluarga perlu dilibatkan atau tidak dalam pemberian asuhan keperawatan
pada klien?
6. RUMUSAN MASALAH ATAU PERTANYAAN PENELITIAN
Burns dan Grove (1998) mengemukakakn lima pentanyaan yang perlu
dijawab sebelum merumuskan masalah penelitian : (1) apa yang salah satu yang
perlu di perhatikan pada situasi ini?; (2) dimana letak kesenjangan nya ?:(3)
informasi apa yang di butuhkan untuk mencari masalah ini?: (4 ) perlukan
melakukan tindakan pelayanan di kloinik ? ; dan (5 ) perubahan apa yang perlu
untuk mengatasi masalah tersebut?
Sedangkan menurut Polit dan Hunger (1993 ) pertanyaan yang perlu
dijawab sebelum merumuskan masalah penelitian : (1) apakah pertanyaan
penelitian ini berhubungan dengan teori atau praktik ? ( substan ( 2 ) bagaimana
pertanyaan akan bisa di jawab ? ( metodologi ) ; (3 ) apakah tersedia sarana dan
prasarana yang memadai ( practical dimensions ) ; dan (4) dapatkan pertanyaan ini
dijelaskan secara konsisten yang berdasarkan pada isu etik ?( ethical dimensions).
Riset keperawatan terutama ditujukan pada masalah – maslah keperawatan
di klinik dan komunitas atau keluarga ( isalnya ,sesuai 11 pola fungsi kesehatan
dari Gordon ; 9 pola respons kesehatan dari NANDA ; dan lain – lain) ; maslah
keperawatan pada bidang pendidikan ; dan masalah pada sistem pelayanan
kesehatan lain.
Pertanyaan suatu penelitian adalah suatu pernyataan yang singkat ,jelas, dan
interogatif , yang ditulis dalam bentuk saat sekarang dan melibatkan satu atau
lebih variabel.
Pertanyaan penelitian berguna untuk menjelaskan suatu variabel ,menguji
hubungan antarvariabel ,dan menentukan perbedaan antara dua atau lebih
kelompok sehubungan dengan variabel tertentu.
CONTOH :
a. Bagaimana peran orang tua dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir ?
( deskriptif)
b. Adakah hubungan antara variabel x dan variabel y? ( crossectional : asosiasi
/ korelasi )
c. Adakah pengaruh pemberian terapi bermain pada anak prasekolah selama
masuk rumah sakit terhadap penerimaan selama tindakan invasif ? ( pengaruh
– experiment )
7. FACTOR – FACTOR YANG MENDASARI PERUMUSAN MASALAH
Penyusunan rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada pemahaman
yang dimiliki peneliti tentang masalah yang ada dan berkembang saat ini. Hal-hal
yang harus diperhatikan oleh peniliti meliputi factor-faktor dibawah ini :
a. Mendefinisikan permasalahan / topic (fakta empiris-induktif)
Seorang peneliti biasanya memulai pencarian topic secara umum,
misalnya asuhan keperawatan klien dengan nyeri, pola komunikasi keluarga
pada perawatan klien lanjut usia, atau asuhan keperawatan klien dengan
inkontinensia urin? Kemudian, timbul suatu pertanyaan : Mengapa perlu
dilakukan tindakan? Apa yang akan terjadi seandainya diberikan tindakan?
Atau Ciri-ciri khas apakah ada hubungannya dengan masalah tersebut?
b. Mulai mencari sumber kepustakaan (kajian terori-deduksi)
Kepustakaan dapat memberikan gambaran kepada seorang peneliti
pemula terhadap suatu topic yang diminati. Dengan melakukan kajian
masalah, peneliti akan mampu mengidentifikasi apa yang sudah diketahui
dan belum diketahui pada suatu topic. Perbedaan pendapat akan membantu
menentukan permasalahan di masa mendatang.
Teori merupakan sumber yang sangat penting dalam mendapatkan suatu
permasalahan karena disusun berdasarkan idea tau gambaran situasi sekarang dan
bersifat nyata serta telah di lakukan suatu pengujian mengenai kebenarannya (Chin
dan Kromer, 1991). Permasalahan / topic dapat disusun untuk menjelaskan tentang
konsep, misalnya teori perawatan diri dari Orem.
Replikasi meliputi suatu prosedur atau pengulangan riset untuk menentukan
apakah hasil penemuan akan sama atau berbeda (Taunton, 1989). Beberapa peneliti
melakukan replikasi pada penelitiannya karena mereka setuju dengan penemuan
tersebut dan ingin menguji apa yang akan terjadi jika penelitian tersebut
dilaksanakan pada desain, tempat dan subjek yang berbeda.
Berikut ini adalah contoh penyususnan rumusan masalah berdasarkan
kajian teori, dimulai adanya suatu ide / pendapat yang ada pada pikiran peniliti.
Ide ( masalah – empiris)
Keterlambatan pembukaan KALA I pada wanita in partu
Brainstorming
Factor apakah yang menyebabkan keterlambatan tersebut?
Kajian masalah (kepustakaan)
Berdasarkan literature, terdapat 5 faktor penyebab keterlambatan pembukaan KALA I pada
wanita in partu yang telah diidentifikasi sebagai suatu stressor. Factor tersebut adalah
kekuatan mengejan (power), anatomi jalan lahir (passage), berat bayi (passenger), kejiwaan
(psyche), dan provider. Namun belum ada penelitian mengenai factor-faktor tersebut, kecuali
factor kejiwaan, khususnya pendampingan suami terhadappercepatan pembukaan KALA I.
Kelompok ilmu keperawatan : anak, maternitas dll.
Seleksi kasus : G, E,
natal, dll
P- E
Masalah keperawatan
2
1
3
Identifikasi : potensial varriabel
Kecemasan
Kekuatan mengejan
Usia ibu
Paritas (melahirkan dengan selamat)
Status social ekonomi
Tipe dukungan keluarga-suami
Stess psikologis
Waktu masuk rumah sakit
c. Interaksi antarteman sejawat atau anggota lain
Interaksi dengan peneliti atau anggota tim sangat bermanfaat untuk
menentukan permasalahan penelitian. Seorang peneliti yang berpengalaman
memberikan pengalamannya kepada pemula ataupun seorang dosen
memberikan pengalaman kepada mahasiswanya dalam menyeleksi dan
menyusun suatu permasalahan. Jika memungkinkan, seorang mahasiswa
melakukan penelitian pada topic yang sama dengan dosennya. Dosen dapat
memberikan keahliannya berhubungan dengan program penelitian dan
mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuannya pada topic tertentu
Rumusan masalah :
Apakah ada pengaruh pendampingan suami terhadap
percepatan pembukaan KALA I persalinan
Judul
Pengaruh pendampingan suami terhadap percepatan
pembukaan KALA I
Tujuan
Menjelaskan pengaruh pendampingan suami terhadap
percepatan perubahan KALA I persalinan
4
6
5
(Burns & Grove, 1991). Tipe hubungan ini bisa dikembangkan anatara ahli
peneliti dengan perawat dirumah sakit ataupun klinik.
d. Layak dijabarkan (feasibility)
Kelayakan suatu penelitian untuk dilakukan ditentukan oleh berbagai
pertimbangan, yaitu : (1) waktu, (2) dana, (3) keahlian peneliti, (4)
tersedianya responden, (5) fasilitas dan alat, (6) kerjasama dengan tim lain,
(7) pertimbangan etika (Rogers, 1987).
1) Waktu
Suatu penelitian sering kali memerlukan waktu yang lebih lama dari yang
telah ditentukan, sehingga menjadi kendala bagi semua peneliti terutama peneliti
pemula untuk memperkirakan waktu yang diperlukan. Pertimbangan perkiraan
penentuan waktu dapat ditentukan oleh berbagai factor :
a) Tipe responden yang dipeerlukan
b) Jumlah dan kompleksnya variable yang akan digunakan
c) Metode pengukuran variablel (apakah intrumen sudah tersedia ataukah harus
mengembangkan sendiri)
d) Metode pengumpulan data
e) Proses analisis data
Seorang peneliti sering memperkirakan waktu yang diperlukan tiap
selesainya tahap proses penellitian
2) Dana
Perumusan masalah dan tujuan yang dipilih sangat dipengaruhi oleh alokasi
dana yang tersedia. Potensial sumber dana harus dipertimbangkan pada ssat
penyusunan masalah atau tujuan. Untuk memperkirakan dana yang diperlukan,
beberapa pertanyaan berikut ini perlu dipertimbangkan :
a) Literature: apakah akan diperlukan computer, fotokopi artikel, atau pembelian
buku?
b) Subjek : apakah subjek atau responden perlu diberi biaya dalam partisipasinya?
c) Peralatan : alat –alat apakah yang diperlukan untuk penelitian? Apakah alat-alat
tersebut bisa diperoleh dengan cara meminjam, menyewa, membeli, ataukah
disediakan oleh donator? Apakah bisa menggunakan alat-alat yang tersedia,
ataukah perlu membangun membuat sendiri? Berapakah biaya untuk
pengukuran instrumen?
d) Personel : apakah asisten / konsultan perlu diberikan biaya pengetikan dan
analisis data?
e) Computer : apakah pemakaian computer diperlukan saat menganalisis data? Jika
ya, berapa biayayang diperlukan?
f) Transportasi : Berapa biaya transportasi untuk melakukan penelitian dan
menyajikan hasil?
g) Pendukung: apakah akan diperlukan alat – alat seperti amplop, prangko, pena,
kertas, dan fotokopi? Apakah perlu biaya telpon untuk jarak jauh (interlokal)?
3) Keahlian peneliti
Permasalahan / topic dan tujuan penelitian harus diseleksi berdasarkan
kemampuan peneliti. Hal ini biasanya menuntut seorang peneliti untuk memahami
suatu proses penelitian baru kemudian melakukan penelitian berdasarkan
pengalamannya. Memilih permasalahan yang sulit dan kompleks akan mengakibatkan
frustasi bagi peneliti pemula.
4) Ketersediaan Responden
Dalam menentukan suatu tujuan penelitian, yang perlu dipertimbangkan adalah
tipe dan juumlah responden yang diperlukan. Sampel biasanya sulit jika peneliitian
meliputi populasi yang unik dan jarang. Misalnya quadriplegic yang hidup sendirian.
Semakin spesifik suatu populasi, semakin sulit mendapatkannya. Dana dan waktu
yang tersedia akan berakibat terhadap responden yang dipilih. Dengan keterbatasan
waktu dan dana, seorang peneliti perlu menentukan responden yang tersedia yang
tidak memerlukan biaya (upah).
5) Ketersediaan fasilitas dan peralatan
Peneliti perlu mempertimbangkan apakah riset memerlukan fasilitas tertentu.
Apakah ruangan khusus diperlukan untuk program pendidikan, wawancara, atau
observasi? Jika risett dilaksanakan di rumah sakit, klinik, atau sekolah perawat,
apakah diperlukan seorang perawat agen? Tindakan atau les di laboratorium akan
sangat mahal dan mungkiin membutuhkan dana dari sumber lain. Riset perawatan
biasanya dilaksanakan di rumah sakit, klinik, rumah klien, dan tempat lainnya.
6) Kerja sama dengan tim
Suatu penelitian tidak akan dapat berjalan dengan lancar tanpa kerja sama
dengan tim yang lain. Hampir semua riset keperawatan melibatkan subjek manusia
dan dilaksanakan di rumah sakit, klinik, sekolah perawat, kantor atau rumah. Adanya
hubungan yang baik dengan individu di tempat penelitian akan sangat membantu.
Orang sering berharap dapat terlibat dalam suatu penelitian jika permasalah dan
tujuan penelitian ada hubungannya dengan permasalahan yang ada atau mereka tertrik
secara individu terhadap permasalahannya. Misalnya seorang perawat di rumah sakit
tertarik dengan penelitian yang ada hubungannya dengan effektifitas penggunaan
biaya institusi terhadap program kesejahteraan perawat.
7) Pertimbangan etika
Tujuan suatu penelitian harus etis, dalam arti hak responden dan yang lainnya
dilindungi (Lemo-Kilpi & Tuomaala, 1989). Jika suatu tujuan penelitian akan
berakibat jelek terhadap hak responden, maka penelitian tersebut harus dievaluasi
ulang dan mungkin harus dihindari.
8. MENYUSUN TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian diperoleh dari rumusan masalah penelitian yang telah
ditetapkan sebagai indikator terhadap hasil yang dih.arapkan. Tujuan dari
penelitian berguna untuk mengidentifikasi, menjelaskan, mempelajari,
membuktikan, mengkaji dan memprediksi alternatif pemecahan masalah
terhadapmasalah penelitian. Tujuan tersebut biasanya menandakan tipe dari riset,
misalnya deskriptif : studi kasus, cross sectional, kohort, case control dab
experiment : trust-experiment, quasy-experimant, dab preaexperiment. Dengan
dengan adanya tujuan tersebut akan mempermudah untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
Tujuan penelitian, pertanyaan penelitian (rumusan masalah), dan hipotesis
disusun untuk menjebatani kesenjangan anatara permasalahan penelitian yang
masih abstrak. Kejelasan dari objekvitas biasanya difokuskan pada satu atau dua
variabel.kadang-kadang fokusnya untuk mengidentifikasi suatu hubungan diantara
duaatau lebih variabel atau untuk menentukan perbedaan diantara dua kelompok
dari suatu variabel (Burns & Grove, 1991; Polit & Hungler, 1993; dan LoBiondo
& Wood, 1994).
Tujuan penelitian harus jelas, ringkas dan berupa pernyataan yang
deklaratif, yang biasanya dituliskan dalam bentuk kalimat aktif. Agar tujuan
menjadi jelas, biasanya tujuan perlu dijabarkan lebih lanjut. Fokus tersebut bisa
dalam bentuk identifikasi hubungan atauasosiasi diantara variabel atau
menentukan perbedaan diantara dua kelompok dengan variabel. Misalnya, tujuan
penelitian adalah untuk:
Menjelaskan pengaruh senam aerobik terhadap penurunan tekanan
intraokuler klien glaukoma. Tujuan penelitian dikembangkan dari permasalahan
penelitian, kejelasan variabel (konsep), dan populasi suatu penelitian. Penelitian
deskriptif oleh Owen (1989:235 b211) menggambarkan suatu arah siklus yang
jelas mulai dari perumusan masalah, tujuan, objektif.
Agar lebih jelas, cermati contoh berikut ini:
Rumusan Penulisan Tujuan Penelitan
Bloom + Tujuan Penelitian + Varibel-varibel
C2-C6 Contoh
Contoh Gambar/deskriptif
Menjelaskan Perbedaan
Mengidentifikasi Hubungan
Menganalisis Pengaruh/dampak
Membuktikan Sebab akibat
(diupayakan tidak
menggunakan mengetahui)
1) Mengdentifikasi karakteristik variabel X (identification)
2) Menjelaskan keberadaan variabel X (depscribtion)
3) Menentukan atau mengidentifikasi hubungan antara varibel X dengan varibel Y
(relational)
4) Menentukan perbedaan antara kelompok 1 dan kelompok 2 sehubungan dengan
varibel X (differences).
Masalah/kajian masalah
Penelitian epidiomologis telah menemukan adanyakecenderungan masalah
sakit pinggang bagian bawah (Low Back Problem-LBP) pada perawat. Herber dkk
(1985) menemukan 52% perawat yang bekerja dirumah sakit menderita sakit
pinggang karna penyakit terdahulu dan 48% akibat mengangkat kalien dari tempat
tidur.
Beberapa tidak memberikan indikasi yang jelas tentyang LBP. Beberapa
perhitungan statistik yang berasal dari catatan petugas, pada umumnya hanya
melaporkan angka kejadian LBP. Oleh karena itu, mereka yang tidak tercatat, tidak
mewakili hasil dari statistik dari yang dipublikasikan, yang diperkirakan LBP pada
perawat lebih besar dari pada yang tertulis dikepustakaan.
Tujuan umum
Tujuan penelitian tersebut adalah untuk membuktikan hubungan antara
aktivitas perawat mengangkat klien dan kecenderungan kejadian LBP (retrospektif)
Tujuan khusus
Tujuan penelitian adalah untuk:
1. Menentukan adanya kecenderungan LBP pada perawat
2. Mengukur tingkat perbedaan antara perawat yang punya resiko bekerja terhadap
LBP dan mereka tidak punya resiko bekerja LBP dalam hubungannya dengan
umur
3. Lama kerja dan tugas mengangkat klien dari tempat tidur
4. Menemukan alasan pearawat berhenti bekerja karena menderita LBP
5. Menemukan hubungan antara aktivitas perawat mengangkat klien dan
kecenderungan kejafian LBP.
Tujuan pertama difokuskan untuk mengidentifikasi kecenderungan LBP (variabel)
pada perawat (populasi). Tujuan kedua difokuskan pada perbedaan antara dua
kelompok (perawat dengan dan tanpa LBP) sehubungan dengan tiga variabel
(umur, pengalaman kerja, dan jumlah mengankat klien setiap pergantian jaga).
Tujuaan ketiga difokuskan pada deskriptif dan objektif, sedangkan yang keempat
difokuskan pada identifikasi. Hasil dari penelitian ini menentukan adanya suatu
hubungan yang akan digunakan untuk menyusun suatu hipotesa.
C. MANFAAT PENELITIAN
Ada beberapa manfaat penelitian yaitu :
1. Manfaat teoritis
Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut
penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori mencul jika teori yang
bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang
dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris,
dan hasilnya bisa menolak, atau mengukuhkan atau merevisi teori yang
bersangkutan.
Demikian teori terus berkembang melalui penelitian, dan dengan demikian
ilmu pengetahuan berkembang terus tanpa batas. Itulah sebabnya penelitian
ditetapkan sebagai darma kedua pada tridarma perguruan tinggi sebagai lembaga
yang mengelola ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Praktis
Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masala-masalah
praktis. Mengubah lahan kering menjadi lahan yang subur, mengubah cara kerja
supaya lebih efisien dan mengubah kurikulum supaya lebih berdaya guna bagi
pembangunan sumber daya manusia merupakan contoh-contoh permasalahan
yang dapat dibantu pemecahannya melalui penelitian ilmiah. Hampir semua
lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga
swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan
pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
3. Manfaat Metodologik.
Manfaat yang dapat digunakan untuk mengoreksi dan membangun metode
baru. Melalui kajian sastra lisan dilapangan, diharapkan memang muncul strategi
baru yang dianggap lebih efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Menurut Hidayat, Aziz Alimul (2010) mengungkapkan bahwa, Penelitian
adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu karya yang ditulis berdasarkan
kenyataan ilmiah, diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian
lapangan (klinik dan laboratorium), yang dilakukan dari penemuan masalah untuk
dianalisis atau diolah sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan.
Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat
menjelaskan mengapa suatu penelitian menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan
dalam bentuk deduksi, dimulai dengan hal-hal yang umum dan diakhiri dengan
pembatasan masalah.
2. SARAN
Kami menyarankan agar pembaca dapat menambah referensi dari literatur
lainnya. Karena kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isi
makalah maupun pemaparannya. Dan kami harap pembaca dapat menerapkan dalam
melakukan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Wasis. 2002. Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Hidayat, Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya :
Health Books Publishing
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Gulo, W. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Endraswara, Suwardi. 2009. Metodolgi Penelitian Folklor Konsep, Teori dan Aplikasi.
Yogyakartsa: Media Pressindo.