riset keperawatan

31
RISET KEPERAWATAN “ LATAR BELAKANG, TUJUAN, PERUMUSAN MASALAH, DAN MANFAAT PENELITIAN “ OLEH : 1. ADE MAULANA 2. AJHENG OSHINTA 3. ALVIANDI 4. BUDI SURAHMI 5. DESI FITRIATI 6. DEVI HASTI NURRAYDA 7. DIAH FAURI YANI 8. ERLAN ADE PUTRA 9. NONI WULANDARI 10. NOVARIANI YUSAN 11. NUR HIDAYATI 12. NURUL FAJRI 13. SRI AISYAH MULYATI 14. SUCI SAPITRI 15. SUMBAWATI 16. SUPARMANTO SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN ( STIK ) MUHAMMADIYAH PONTIANAK S1 REGULER KEPERAWATAN

Upload: dewiputri

Post on 21-Oct-2015

273 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: RISET KEPERAWATAN

RISET KEPERAWATAN

“ LATAR BELAKANG, TUJUAN, PERUMUSAN MASALAH, DAN

MANFAAT PENELITIAN “

OLEH :

1. ADE MAULANA

2. AJHENG OSHINTA

3. ALVIANDI

4. BUDI SURAHMI

5. DESI FITRIATI

6. DEVI HASTI NURRAYDA

7. DIAH FAURI YANI

8. ERLAN ADE PUTRA

9. NONI WULANDARI

10. NOVARIANI YUSAN

11. NUR HIDAYATI

12. NURUL FAJRI

13. SRI AISYAH MULYATI

14. SUCI SAPITRI

15. SUMBAWATI

16. SUPARMANTO

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN ( STIK )

MUHAMMADIYAH PONTIANAK

S1 REGULER KEPERAWATAN

2013/2014

Page 2: RISET KEPERAWATAN

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan limpahan karunia

– Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam

semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari

kesempurnaan, hal ini di sebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami

miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran serta masukan yang konstruktif sangat kami harapkan

guna kesempurnaan di masa mendatang.

Selama menyelesaikan makalah ini tidak terlepas pula dari bantuan baik secara

langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Penghargaan dan ucapan serta haturan

terima kasih pada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan ini dan teman – teman

yang telah mendukung dalam pembuatan makalah kami ini.

Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca

dan teman – teman semua. Namun, apabila terjadi kekeliruan di dalam pembuatan makalah

ini, kami mohon maaf sebesar – besarnya.Karena kami hanya manusia yang daif dan

mempunyai banyak kekurangan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pontianak, April 2013

Penyusun

Page 3: RISET KEPERAWATAN

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kajian ilmiah tentang ilmu keperawatan merupakan suatau keharusan bagi

para perawat Indonesia saat ini. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa belum

terdapat kejelasan tentang ilmu yang secara impiris dapat diterima secar ilmiah oleh

masyarakat nonkeperawatan. Realitasnya, suatu ilmu dapat dibedakan menjadi tiga,

yaitu proses, produk, dan paradigma etis. Proses merupakan suatu kegiatan untuk

memahami alam semesta dan isinya didasarkan pada tuntutan metode keilmuan

(rasionalitas dan objektif). Produk adalah segala proses keilmuan yang harus menjadi

milik umum dan selalu terbuka untuk di kaji oleh orang lain. Sedangkan paradigma

etis adalah ilmu yang harus mengandung etis nilai-nilai moral dan etika yang tidak

bertentangan dengan nilai-nilai moral yang ada di masyarakat.

2. MASALAH

Dalam makalah ini, masalah yang kami angkat akan terfokus pada bahasan

mengenai latar belakang, tujuan, perumusan masalah dan manfaat penelitian.

3. TUJUAN

Adapun tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah riset keperawatan. Selain itu kami juga akan menjelaskan tentang latar

belakang, tujuan, perumusan masalah dan manfaat penelitian.

Page 4: RISET KEPERAWATAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian adalah terjemahan dari kata inggris research. Berasal dari kata “Re” yange

berarti kembali dan “to search” yang berarti mencari. Dengan demikian, arti research adalah

mencari kembali. Menurut Whitney, yang dikutip oleh M.Nazir (1999), penelitian adalah

pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini

dilakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan.

Menurut Hidayat, Aziz Alimul (2010) mengungkapkan bahwa, Penelitian adalah

suatu kegiatan yang menghasilkan suatu karya yang ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah,

diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan (klinik dan

laboratorium), yang dilakukan dari penemuan masalah untuk dianalisis atau diolah sehingga

dapat menghasilkan suatu kesimpulan.

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat

menjelaskan mengapa suatu penelitian menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan

dalam bentuk deduksi, dimulai dengan hal-hal yang umum dan diakhiri dengan

pembatasan masalah. Ada dua model yang dapat digunakan di dalam membuat latar

belakang masalah, yaitu :

1. Menguraikan adanya kesenjangan anatara kondisi objektif dengan kondisi

normatif / asumsi-asumsi tertentu.

Jika penelitian menggunakan model pertama, kondsi objektif dapat

digambarkan melalui data sekunder yang ada, sedangkan kondisi normatif

dapat berbentuk teori, nilai, atau norma yang berlaku secara umum

2. Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi objektif tanpa

membandingkannya dengan kondisi normatif.

Jika peneliti menggunakan model kedua, peneliti hanya

menggambarkan karakteristik suatu gejala secara lebih rinci.

Pada bagian ini, peneliti dapat memberikan gambaran kondisi objektif

dengan alat bantu 5W + 1H, dimana penggunaan alat bantu ini tidak dapat

terpisahkan dengan model yang digunakan dalam pembuatan latar belkang

masalah, tetapi berupa satu kesatuan yang saling melengkapi.

Page 5: RISET KEPERAWATAN

Penulisan Latar Belakang harus memuat beberapa poin penting dengan

alur sebagai berikut:

1. Fenomena / Issue terbaru

Mengemukakan berbagai keadaan di masyarakat atau di kalangan tertentu

yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti. misalnya berbagai

kebijakan pemerintah, issue pendidikan, kenakalan remaja, prestasi siswa dll

2. Kondisi Ideal didukung Teori-teori terbaru

Mengemukakan kondisi yang diharapkan oleh siswa, masyarakat atau

pemerintah didukung oleh pemaparan berbagai kajian teori yang merujuk

kondisi yang diinginkan atau kondisi yang seharusnya.

3. Kondisi Empiris

Mengemukakan kondisi yang terjadi terhadap obyek yang akan di teliti

disertai berbagai bukti yang mendukung terhadap pengungkapan kondisi

tersebut.

4. Penemuan Masalah

Berdasarkan pengungkapan kondisi ideal dan kondisi empiris (No. 2 dan

No. 3) di atas maka akan muncul ketimpangan antara keduanya yang

kemudian akan di analisis dan di teliti.

5. Alasan Penelitian

Pada bagian akhir penulisan Latar Belakang kemukakan pentingnya

penulisan dan pentingnya pemilihan permasalahan yang di teliti.

B. MENYUSUN RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN

1. MASALAH PENELITIAN

Masalah penelitian merupakan langkah awal yang harus dipikirkan dan

disusun berdasarkan suatu fakta empiris di lapangan. Pada tahap awal pelaksanaan

penelitian, kegiatan yang perlu dilakukan adalah memahami konsep masalah

berdasarkan kajian kepustakaan yang dapat dipercaya. Kegiatan tersebut meliputi

berpikir, membaca teori, dan revieuw dengan teman sejawat dan pembimbing.

Selama tahap ini, seorang peneliti perlu memahami pelaksanaan deductive

reasoning dan memilih topik yang diminati dari hasil riset yang telah

dilaksanakan orang lain.

Page 6: RISET KEPERAWATAN

Fakta

Harapan

Masalah penelitian adalah suatu kondisi yang memerlukan pemecahan atau

alternatif pemecahan (Adebo, 1974). Baik buruknya suatu penelitian sangat

ditentukan oleh masalah penelitian (research problem) (Polit & Hungler, 1993).

Masalah penelitian biasanya didapat dari topik yang secara luas berhubungan dengan

keperawatan. Mengingat dalam topik sudah terdapat suatu masalah, maka dalam

melakukan identifikasi masalah hendaknya tidak keluar dari area masalah yang telah

dicantumkan dalam topik.

2. MENYELEKSI MASALAH RISET KEPERAWATAN

Saat memilih masalah penelitian keperawatan, peneliti dituntut untuk menguasai

lingkup masalah dan konsep keperawatan. Gambar berikut ini menjelaskan alur pikir

tentang langkah-langkah memilih masalah penelitian keperawatan.

TOPIK

MASALAH

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT

Kesenjangan berdasar pada konsep masalah (K.I)

Konsep yang digunakan dalam paradigma penelitian/konsep paradigma (konsep I atau II) sebagai sumber variabel untuk menjawab rumusan maslah

JUDUL

Page 7: RISET KEPERAWATAN

GAMBAR 4.2 Penentuan Masalah riset Keperawatan (Nursalam,2002)

Keterangan :

Alur perumusan masalah penelitian keperawatan tersebut berdasar pada

masalah-masalah keperawatan yang berasal dari diagnosis keperawatan,yang terdiri

dari rumus PES. P (problem) adalah respons/masalah yang dirasakan oleh klien, baik

fisik, psikis, maupun sosio-spiritual. Dalam menentukan P, merujuklah pada masalah

keperawatan yang dikemukakan oleh North American Nurses Diagnosis (NANDA),

sebagai acuan penentuan masalah keperawatan di dunia. E (Etilology) adalah

penyebab dari masalah, dapat berupa patofisiologi suatu penyakitm situasi lingkungan

atau tempat tinggal. S (Sign & symptoms) adalah tanda dan gejalan yang biasanya

memberikan kontribusi terhadap timbulnya masalah. Keterangan tersebut dapat

dianalogikan, bahwa PES dipergunakan sebagai suatu variabel penelitian, yaitu P

sebagai variabel dependen; E sebagai variabel independen; dan S dapat berperan

sebagai variabel independen, dependen, moderator, atau variabel lainnya.

NANDA (9 pola perubahanGORDON (11 pola fungsi kesehatan)

P: Problem E: ? (Faktor/ Independen) S : Signs & Symptoms

Proses Keperawatan: Diagnosis Keperawatan

Sumber : -Klinik/ komunitas - literatur: buku/jurnal - diskusi/ seminar

SYARAT: - F : Feasibility - I : Interesting - N : Novel - E : Ethics - R : Relevant

MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH

Pengembangan kerangka konseptual(teori/ilmu keperawatan :ROY;OREM;KING DLL)

Page 8: RISET KEPERAWATAN

Sedangkan syarat masalah riset keperawatan, menurut Sastroasmoro dan

Ismail (1995,hal 11), harus mengandung unsur = FINER

F : Bisa dijalankan (FEASIBLE)

Tersedia subjek penelitian

Tersedia dana

Tersedia waktu, alat, dan keahlian.

E : Menarik (INTERESTING)

Masalah hendaknya menarik untuk diteliti

N : hal baru (NOVEL)

Membantah dan mengonfirmasikan penemuan terdahulu

Melengkapi dan mengembangkan hasil penelitian terdahulu

Menemukan sesuatu yang baru

E : Etika ( ETHICAL)

Tidak bertentanngan dengan etika,khususnya etika keperawatan

R : Relevan (RELEVANT)

Bermanfaat bagi perkembangan IPTEK

Dapat digunakan untuk meningkatkan asuhan keperawatan dan

kebijaksanaan kesehatan

Sebagai dasar penelitian selanjutnya

Contoh lingkup riset keperawatan terlampir (dianmil dari hasil riset peneliti dan

mahasiswa PSIK UNAIR 2001/2001)

3. LINGKUP MASALAH PENELITIAN KEPERAWATAN MENURUT

NURSALAM (2008:8)

Prioritas /lingkup riset keperawatan berdasarkan kelompok ilmu keperawatn di

kembangkan menjadi:

1. Prioritas kesehatan dan pencegahan penyakit pada masyarakat

2. Pencegahan perilaku dan lingkungan yang berakibat buruk pada masalah

kesehatan

3. Menguji model praktik keperawatan di komunitas

4. Menentukan efektivitas intervensi keperawatan pada infeksi HIV-AIDS.

Page 9: RISET KEPERAWATAN

5. Mengkaji pendekatan yang efektif pada gangguan perilaku.

6. Evaluasi intervensi keperawatan yang efektif pada penyakit kronis.

7. Identifikasi faktor-faktor bioperilaku yang berhubungan dengan kemampuan

koping.

8. Mendokumentasikan efektivitas pelayanan kesehatan /keperawatan

9. Mengembangkan masalah dan metodologi riset pelayanan kesehatan

/keperawatan .

10. Menentukan efektivitas boaya perawatan klien.

4. KAJIAN MASALAH / SUMBER MASALAH PENELITIAN

KEPERAWATAN

Masalah riset bisa di dapatkan dari berbagai sumber.akan tetapi pemilihan

sumber harus selektif.aktif,dan imajinatif dalam penggunaan nya.Moody dkk,

(1989) meneliti tentang sumber-sumber permasalahan dan ternyata didaatkan 87%

dari pengalaman praktik klinik ; 57 b% dari literatur (kepustakaan) ; 46% dari

interaksi dan diskusi denga teman sejawat ; 28 % dari interaksi dengan murid ;

dan 9 % dari prioritas dana.

5. PRAKTIK KEPERAWATAN

Praktik keperawatan harus berdasarkan pada ilmu yang di peroleh dari

suatu hasil penelitian,karena praktik tersebut sangat penting untuk mengetahui

sumber permasalah ( Diers,1971,1979;Fuller ,1982).permasalahan atau topik riset

dapat diperoleh dari observasi klinik ( perilaku klien dan keluarga dalam situasi

krisis dan bagaimana perawat mengatasi masalah tersebut ; review status

klien ;proses keperawatan ;dan prosedur atau tindakan perawatan yang mungkin

menimbulkan masalah atau pertanyaan dalam pelaksanaan )/misalnya prosdur

apakah yang bisa diberikan dalam perawatan mulut pada klien kanker mulut atau

klien dengan pemasangan endotrakeal? Tindakan efektif apakah yang dilakukan

untuk mgobati luka ? tindakan keperawatan apakah yang berhubungan dengan

komunikasi klien dengan stroke? Apakah dampak kunjungan rumah dan

pelaksanaan nya setelah klien pulang dari rumah sakit?

Beberapa mahasiswa perawat dan perawat mengumpulkan suatu jurnal atau

data mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pengalaman

Page 10: RISET KEPERAWATAN

praktiknya(artiman dan anderson ,1980). Mereka mencatat pengalaman,ide ,dan

observasinya dalam melaksanankan asuhan keperawatan.analisa dalam hal

tersebut sering kali membantu penyusunan suatu pola dalam mengidentifikasi

peran perawat. Mengapa pemberian asuhan keperawatan pada emosional dan

spiritual klien lebih sedikit dibandingkan dengan perawatan fisik? Apakah

anggota keluarga perlu dilibatkan atau tidak dalam pemberian asuhan keperawatan

pada klien?

6. RUMUSAN MASALAH ATAU PERTANYAAN PENELITIAN

Burns dan Grove (1998) mengemukakakn lima pentanyaan yang perlu

dijawab sebelum merumuskan masalah penelitian : (1) apa yang salah satu yang

perlu di perhatikan pada situasi ini?; (2) dimana letak kesenjangan nya ?:(3)

informasi apa yang di butuhkan untuk mencari masalah ini?: (4 ) perlukan

melakukan tindakan pelayanan di kloinik ? ; dan (5 ) perubahan apa yang perlu

untuk mengatasi masalah tersebut?

Sedangkan menurut Polit dan Hunger (1993 ) pertanyaan yang perlu

dijawab sebelum merumuskan masalah penelitian : (1) apakah pertanyaan

penelitian ini berhubungan dengan teori atau praktik ? ( substan ( 2 ) bagaimana

pertanyaan akan bisa di jawab ? ( metodologi ) ; (3 ) apakah tersedia sarana dan

prasarana yang memadai ( practical dimensions ) ; dan (4) dapatkan pertanyaan ini

dijelaskan secara konsisten yang berdasarkan pada isu etik ?( ethical dimensions).

Riset keperawatan terutama ditujukan pada masalah – maslah keperawatan

di klinik dan komunitas atau keluarga ( isalnya ,sesuai 11 pola fungsi kesehatan

dari Gordon ; 9 pola respons kesehatan dari NANDA ; dan lain – lain) ; maslah

keperawatan pada bidang pendidikan ; dan masalah pada sistem pelayanan

kesehatan lain.

Pertanyaan suatu penelitian adalah suatu pernyataan yang singkat ,jelas, dan

interogatif , yang ditulis dalam bentuk saat sekarang dan melibatkan satu atau

lebih variabel.

Pertanyaan penelitian berguna untuk menjelaskan suatu variabel ,menguji

hubungan antarvariabel ,dan menentukan perbedaan antara dua atau lebih

kelompok sehubungan dengan variabel tertentu.

CONTOH :

Page 11: RISET KEPERAWATAN

a. Bagaimana peran orang tua dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir ?

( deskriptif)

b. Adakah hubungan antara variabel x dan variabel y? ( crossectional : asosiasi

/ korelasi )

c. Adakah pengaruh pemberian terapi bermain pada anak prasekolah selama

masuk rumah sakit terhadap penerimaan selama tindakan invasif ? ( pengaruh

– experiment )

7. FACTOR – FACTOR YANG MENDASARI PERUMUSAN MASALAH

Penyusunan rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada pemahaman

yang dimiliki peneliti tentang masalah yang ada dan berkembang saat ini. Hal-hal

yang harus diperhatikan oleh peniliti meliputi factor-faktor dibawah ini :

a. Mendefinisikan permasalahan / topic (fakta empiris-induktif)

Seorang peneliti biasanya memulai pencarian topic secara umum,

misalnya asuhan keperawatan klien dengan nyeri, pola komunikasi keluarga

pada perawatan klien lanjut usia, atau asuhan keperawatan klien dengan

inkontinensia urin? Kemudian, timbul suatu pertanyaan : Mengapa perlu

dilakukan tindakan? Apa yang akan terjadi seandainya diberikan tindakan?

Atau Ciri-ciri khas apakah ada hubungannya dengan masalah tersebut?

b. Mulai mencari sumber kepustakaan (kajian terori-deduksi)

Kepustakaan dapat memberikan gambaran kepada seorang peneliti

pemula terhadap suatu topic yang diminati. Dengan melakukan kajian

masalah, peneliti akan mampu mengidentifikasi apa yang sudah diketahui

dan belum diketahui pada suatu topic. Perbedaan pendapat akan membantu

menentukan permasalahan di masa mendatang.

Teori merupakan sumber yang sangat penting dalam mendapatkan suatu

permasalahan karena disusun berdasarkan idea tau gambaran situasi sekarang dan

bersifat nyata serta telah di lakukan suatu pengujian mengenai kebenarannya (Chin

dan Kromer, 1991). Permasalahan / topic dapat disusun untuk menjelaskan tentang

konsep, misalnya teori perawatan diri dari Orem.

Replikasi meliputi suatu prosedur atau pengulangan riset untuk menentukan

apakah hasil penemuan akan sama atau berbeda (Taunton, 1989). Beberapa peneliti

melakukan replikasi pada penelitiannya karena mereka setuju dengan penemuan

Page 12: RISET KEPERAWATAN

tersebut dan ingin menguji apa yang akan terjadi jika penelitian tersebut

dilaksanakan pada desain, tempat dan subjek yang berbeda.

Berikut ini adalah contoh penyususnan rumusan masalah berdasarkan

kajian teori, dimulai adanya suatu ide / pendapat yang ada pada pikiran peniliti.

Ide ( masalah – empiris)

Keterlambatan pembukaan KALA I pada wanita in partu

Brainstorming

Factor apakah yang menyebabkan keterlambatan tersebut?

Kajian masalah (kepustakaan)

Berdasarkan literature, terdapat 5 faktor penyebab keterlambatan pembukaan KALA I pada

wanita in partu yang telah diidentifikasi sebagai suatu stressor. Factor tersebut adalah

kekuatan mengejan (power), anatomi jalan lahir (passage), berat bayi (passenger), kejiwaan

(psyche), dan provider. Namun belum ada penelitian mengenai factor-faktor tersebut, kecuali

factor kejiwaan, khususnya pendampingan suami terhadappercepatan pembukaan KALA I.

Kelompok ilmu keperawatan : anak, maternitas dll.

Seleksi kasus : G, E,

natal, dll

P- E

Masalah keperawatan

2

1

3

Page 13: RISET KEPERAWATAN

Identifikasi : potensial varriabel

Kecemasan

Kekuatan mengejan

Usia ibu

Paritas (melahirkan dengan selamat)

Status social ekonomi

Tipe dukungan keluarga-suami

Stess psikologis

Waktu masuk rumah sakit

c. Interaksi antarteman sejawat atau anggota lain

Interaksi dengan peneliti atau anggota tim sangat bermanfaat untuk

menentukan permasalahan penelitian. Seorang peneliti yang berpengalaman

memberikan pengalamannya kepada pemula ataupun seorang dosen

memberikan pengalaman kepada mahasiswanya dalam menyeleksi dan

menyusun suatu permasalahan. Jika memungkinkan, seorang mahasiswa

melakukan penelitian pada topic yang sama dengan dosennya. Dosen dapat

memberikan keahliannya berhubungan dengan program penelitian dan

mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuannya pada topic tertentu

Rumusan masalah :

Apakah ada pengaruh pendampingan suami terhadap

percepatan pembukaan KALA I persalinan

Judul

Pengaruh pendampingan suami terhadap percepatan

pembukaan KALA I

Tujuan

Menjelaskan pengaruh pendampingan suami terhadap

percepatan perubahan KALA I persalinan

4

6

5

Page 14: RISET KEPERAWATAN

(Burns & Grove, 1991). Tipe hubungan ini bisa dikembangkan anatara ahli

peneliti dengan perawat dirumah sakit ataupun klinik.

d. Layak dijabarkan (feasibility)

Kelayakan suatu penelitian untuk dilakukan ditentukan oleh berbagai

pertimbangan, yaitu : (1) waktu, (2) dana, (3) keahlian peneliti, (4)

tersedianya responden, (5) fasilitas dan alat, (6) kerjasama dengan tim lain,

(7) pertimbangan etika (Rogers, 1987).

1) Waktu

Suatu penelitian sering kali memerlukan waktu yang lebih lama dari yang

telah ditentukan, sehingga menjadi kendala bagi semua peneliti terutama peneliti

pemula untuk memperkirakan waktu yang diperlukan. Pertimbangan perkiraan

penentuan waktu dapat ditentukan oleh berbagai factor :

a) Tipe responden yang dipeerlukan

b) Jumlah dan kompleksnya variable yang akan digunakan

c) Metode pengukuran variablel (apakah intrumen sudah tersedia ataukah harus

mengembangkan sendiri)

d) Metode pengumpulan data

e) Proses analisis data

Seorang peneliti sering memperkirakan waktu yang diperlukan tiap

selesainya tahap proses penellitian

2) Dana

Perumusan masalah dan tujuan yang dipilih sangat dipengaruhi oleh alokasi

dana yang tersedia. Potensial sumber dana harus dipertimbangkan pada ssat

penyusunan masalah atau tujuan. Untuk memperkirakan dana yang diperlukan,

beberapa pertanyaan berikut ini perlu dipertimbangkan :

a) Literature: apakah akan diperlukan computer, fotokopi artikel, atau pembelian

buku?

b) Subjek : apakah subjek atau responden perlu diberi biaya dalam partisipasinya?

c) Peralatan : alat –alat apakah yang diperlukan untuk penelitian? Apakah alat-alat

tersebut bisa diperoleh dengan cara meminjam, menyewa, membeli, ataukah

disediakan oleh donator? Apakah bisa menggunakan alat-alat yang tersedia,

Page 15: RISET KEPERAWATAN

ataukah perlu membangun membuat sendiri? Berapakah biaya untuk

pengukuran instrumen?

d) Personel : apakah asisten / konsultan perlu diberikan biaya pengetikan dan

analisis data?

e) Computer : apakah pemakaian computer diperlukan saat menganalisis data? Jika

ya, berapa biayayang diperlukan?

f) Transportasi : Berapa biaya transportasi untuk melakukan penelitian dan

menyajikan hasil?

g) Pendukung: apakah akan diperlukan alat – alat seperti amplop, prangko, pena,

kertas, dan fotokopi? Apakah perlu biaya telpon untuk jarak jauh (interlokal)?

3) Keahlian peneliti

Permasalahan / topic dan tujuan penelitian harus diseleksi berdasarkan

kemampuan peneliti. Hal ini biasanya menuntut seorang peneliti untuk memahami

suatu proses penelitian baru kemudian melakukan penelitian berdasarkan

pengalamannya. Memilih permasalahan yang sulit dan kompleks akan mengakibatkan

frustasi bagi peneliti pemula.

4) Ketersediaan Responden

Dalam menentukan suatu tujuan penelitian, yang perlu dipertimbangkan adalah

tipe dan juumlah responden yang diperlukan. Sampel biasanya sulit jika peneliitian

meliputi populasi yang unik dan jarang. Misalnya quadriplegic yang hidup sendirian.

Semakin spesifik suatu populasi, semakin sulit mendapatkannya. Dana dan waktu

yang tersedia akan berakibat terhadap responden yang dipilih. Dengan keterbatasan

waktu dan dana, seorang peneliti perlu menentukan responden yang tersedia yang

tidak memerlukan biaya (upah).

5) Ketersediaan fasilitas dan peralatan

Peneliti perlu mempertimbangkan apakah riset memerlukan fasilitas tertentu.

Apakah ruangan khusus diperlukan untuk program pendidikan, wawancara, atau

observasi? Jika risett dilaksanakan di rumah sakit, klinik, atau sekolah perawat,

apakah diperlukan seorang perawat agen? Tindakan atau les di laboratorium akan

sangat mahal dan mungkiin membutuhkan dana dari sumber lain. Riset perawatan

biasanya dilaksanakan di rumah sakit, klinik, rumah klien, dan tempat lainnya.

Page 16: RISET KEPERAWATAN

6) Kerja sama dengan tim

Suatu penelitian tidak akan dapat berjalan dengan lancar tanpa kerja sama

dengan tim yang lain. Hampir semua riset keperawatan melibatkan subjek manusia

dan dilaksanakan di rumah sakit, klinik, sekolah perawat, kantor atau rumah. Adanya

hubungan yang baik dengan individu di tempat penelitian akan sangat membantu.

Orang sering berharap dapat terlibat dalam suatu penelitian jika permasalah dan

tujuan penelitian ada hubungannya dengan permasalahan yang ada atau mereka tertrik

secara individu terhadap permasalahannya. Misalnya seorang perawat di rumah sakit

tertarik dengan penelitian yang ada hubungannya dengan effektifitas penggunaan

biaya institusi terhadap program kesejahteraan perawat.

7) Pertimbangan etika

Tujuan suatu penelitian harus etis, dalam arti hak responden dan yang lainnya

dilindungi (Lemo-Kilpi & Tuomaala, 1989). Jika suatu tujuan penelitian akan

berakibat jelek terhadap hak responden, maka penelitian tersebut harus dievaluasi

ulang dan mungkin harus dihindari.

8. MENYUSUN TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian diperoleh dari rumusan masalah penelitian yang telah

ditetapkan sebagai indikator terhadap hasil yang dih.arapkan. Tujuan dari

penelitian berguna untuk mengidentifikasi, menjelaskan, mempelajari,

membuktikan, mengkaji dan memprediksi alternatif pemecahan masalah

terhadapmasalah penelitian. Tujuan tersebut biasanya menandakan tipe dari riset,

misalnya deskriptif : studi kasus, cross sectional, kohort, case control dab

experiment : trust-experiment, quasy-experimant, dab preaexperiment. Dengan

dengan adanya tujuan tersebut akan mempermudah untuk mencapai hasil yang

diharapkan.

Tujuan penelitian, pertanyaan penelitian (rumusan masalah), dan hipotesis

disusun untuk menjebatani kesenjangan anatara permasalahan penelitian yang

masih abstrak. Kejelasan dari objekvitas biasanya difokuskan pada satu atau dua

variabel.kadang-kadang fokusnya untuk mengidentifikasi suatu hubungan diantara

duaatau lebih variabel atau untuk menentukan perbedaan diantara dua kelompok

dari suatu variabel (Burns & Grove, 1991; Polit & Hungler, 1993; dan LoBiondo

& Wood, 1994).

Page 17: RISET KEPERAWATAN

Tujuan penelitian harus jelas, ringkas dan berupa pernyataan yang

deklaratif, yang biasanya dituliskan dalam bentuk kalimat aktif. Agar tujuan

menjadi jelas, biasanya tujuan perlu dijabarkan lebih lanjut. Fokus tersebut bisa

dalam bentuk identifikasi hubungan atauasosiasi diantara variabel atau

menentukan perbedaan diantara dua kelompok dengan variabel. Misalnya, tujuan

penelitian adalah untuk:

Menjelaskan pengaruh senam aerobik terhadap penurunan tekanan

intraokuler klien glaukoma. Tujuan penelitian dikembangkan dari permasalahan

penelitian, kejelasan variabel (konsep), dan populasi suatu penelitian. Penelitian

deskriptif oleh Owen (1989:235 b211) menggambarkan suatu arah siklus yang

jelas mulai dari perumusan masalah, tujuan, objektif.

Agar lebih jelas, cermati contoh berikut ini:

Rumusan Penulisan Tujuan Penelitan

Bloom + Tujuan Penelitian + Varibel-varibel

C2-C6 Contoh

Contoh Gambar/deskriptif

Menjelaskan Perbedaan

Mengidentifikasi Hubungan

Menganalisis Pengaruh/dampak

Membuktikan Sebab akibat

(diupayakan tidak

menggunakan mengetahui)

1) Mengdentifikasi karakteristik variabel X (identification)

2) Menjelaskan keberadaan variabel X (depscribtion)

3) Menentukan atau mengidentifikasi hubungan antara varibel X dengan varibel Y

(relational)

4) Menentukan perbedaan antara kelompok 1 dan kelompok 2 sehubungan dengan

varibel X (differences).

Page 18: RISET KEPERAWATAN

Masalah/kajian masalah

Penelitian epidiomologis telah menemukan adanyakecenderungan masalah

sakit pinggang bagian bawah (Low Back Problem-LBP) pada perawat. Herber dkk

(1985) menemukan 52% perawat yang bekerja dirumah sakit menderita sakit

pinggang karna penyakit terdahulu dan 48% akibat mengangkat kalien dari tempat

tidur.

Beberapa tidak memberikan indikasi yang jelas tentyang LBP. Beberapa

perhitungan statistik yang berasal dari catatan petugas, pada umumnya hanya

melaporkan angka kejadian LBP. Oleh karena itu, mereka yang tidak tercatat, tidak

mewakili hasil dari statistik dari yang dipublikasikan, yang diperkirakan LBP pada

perawat lebih besar dari pada yang tertulis dikepustakaan.

Tujuan umum

Tujuan penelitian tersebut adalah untuk membuktikan hubungan antara

aktivitas perawat mengangkat klien dan kecenderungan kejadian LBP (retrospektif)

Tujuan khusus

Tujuan penelitian adalah untuk:

1. Menentukan adanya kecenderungan LBP pada perawat

2. Mengukur tingkat perbedaan antara perawat yang punya resiko bekerja terhadap

LBP dan mereka tidak punya resiko bekerja LBP dalam hubungannya dengan

umur

3. Lama kerja dan tugas mengangkat klien dari tempat tidur

4. Menemukan alasan pearawat berhenti bekerja karena menderita LBP

5. Menemukan hubungan antara aktivitas perawat mengangkat klien dan

kecenderungan kejafian LBP.

Tujuan pertama difokuskan untuk mengidentifikasi kecenderungan LBP (variabel)

pada perawat (populasi). Tujuan kedua difokuskan pada perbedaan antara dua

kelompok (perawat dengan dan tanpa LBP) sehubungan dengan tiga variabel

(umur, pengalaman kerja, dan jumlah mengankat klien setiap pergantian jaga).

Tujuaan ketiga difokuskan pada deskriptif dan objektif, sedangkan yang keempat

difokuskan pada identifikasi. Hasil dari penelitian ini menentukan adanya suatu

hubungan yang akan digunakan untuk menyusun suatu hipotesa.

Page 19: RISET KEPERAWATAN

C. MANFAAT PENELITIAN

Ada beberapa manfaat penelitian yaitu :

1. Manfaat teoritis

Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut

penelitian verifikatif. Keraguan terhadap suatu teori mencul jika teori yang

bersangkutan tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang

dihadapi. Pengujian terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris,

dan hasilnya bisa menolak, atau mengukuhkan atau merevisi teori yang

bersangkutan.

Demikian teori terus berkembang melalui penelitian, dan dengan demikian

ilmu pengetahuan berkembang terus tanpa batas. Itulah sebabnya penelitian

ditetapkan sebagai darma kedua pada tridarma perguruan tinggi sebagai lembaga

yang mengelola ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

Pada sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masala-masalah

praktis. Mengubah lahan kering menjadi lahan yang subur, mengubah cara kerja

supaya lebih efisien dan mengubah kurikulum supaya lebih berdaya guna bagi

pembangunan sumber daya manusia merupakan contoh-contoh permasalahan

yang dapat dibantu pemecahannya melalui penelitian ilmiah. Hampir semua

lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun lembaga

swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan

pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.

3. Manfaat Metodologik.

Manfaat yang dapat digunakan untuk mengoreksi dan membangun metode

baru. Melalui kajian sastra lisan dilapangan, diharapkan memang muncul strategi

baru yang dianggap lebih efektif dan efisien.

Page 20: RISET KEPERAWATAN

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Menurut Hidayat, Aziz Alimul (2010) mengungkapkan bahwa, Penelitian

adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu karya yang ditulis berdasarkan

kenyataan ilmiah, diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian

lapangan (klinik dan laboratorium), yang dilakukan dari penemuan masalah untuk

dianalisis atau diolah sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan.

Latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat

menjelaskan mengapa suatu penelitian menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan

dalam bentuk deduksi, dimulai dengan hal-hal yang umum dan diakhiri dengan

pembatasan masalah.

2. SARAN

Kami menyarankan agar pembaca dapat menambah referensi dari literatur

lainnya. Karena kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isi

makalah maupun pemaparannya. Dan kami harap pembaca dapat menerapkan dalam

melakukan penelitian

Page 21: RISET KEPERAWATAN

DAFTAR PUSTAKA

Wasis. 2002. Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika

Hidayat, Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya :

Health Books Publishing

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta :

Raja Grafindo Persada

Gulo, W. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Endraswara, Suwardi. 2009. Metodolgi Penelitian Folklor Konsep, Teori dan Aplikasi.

Yogyakartsa: Media Pressindo.