ringkasan materi ekonomi kelas x semester 1

69
Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1 KEBUTUHAN Pada dasarnya kebutuhan manusia itu berkaitan dengan kelangsungan hidup dan kepuasan yang diinginkan. Kelangsungan hidup manusia merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan beragamnya kepuasan yang diinginkan menjadikan kebutuhan manusia tidak terbatas. Seseorang apabila sudah terpenuhi kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan (perumahan) akan berfikir untuk memenuhi kebutuhan lain. Misalnya, keinginan memiliki radio, televisi, sepeda motor, mobil, dan sebagainya. Kebutuhan manusia ternyata tidak hanya bersifat konkret (nyata) saja, melainkan juga bersifat abstrak (tidak nyata) misalnya rasa aman dan tentram, ingin dihargai dan dihormati, dan sebagainya. Penyebab tidak terbatasnya kebutuhan manusia itu antara lain sebagai berikut: 1. Semakin bertambah jumlah penduduk 2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Lingkungan pergaulan atau tempat tinggal 4. Tingkat kebudayaan manusia semakin maju. Berikut ini macam-macam kebutuhan manusia, dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu berdasarkan intensitas kegunaan, waktu, sosiobudaya, sifat, dan subyek yang membutuhkan. 1. Menurut intensitas kegunaan atau menurut tingkatannya Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan dibedakan menjadi tiga yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tertier. a. Kebutuhan primer

Upload: dede-saripudin

Post on 04-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

xx

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

KEBUTUHAN

Pada dasarnya kebutuhan manusia itu berkaitan dengan kelangsungan

hidup dan kepuasan yang diinginkan. Kelangsungan hidup manusia merupakan

suatu proses yang berkesinambungan dan beragamnya kepuasan yang

diinginkan menjadikan kebutuhan manusia tidak terbatas. Seseorang apabila

sudah terpenuhi kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan (perumahan)

akan berfikir untuk memenuhi kebutuhan lain. Misalnya, keinginan memiliki

radio, televisi, sepeda motor, mobil, dan sebagainya.

            Kebutuhan manusia ternyata tidak hanya bersifat konkret (nyata) saja,

melainkan juga bersifat abstrak (tidak nyata) misalnya rasa aman dan tentram,

ingin dihargai dan dihormati, dan sebagainya. Penyebab tidak terbatasnya

kebutuhan manusia itu antara lain sebagai berikut:

1.    Semakin bertambah jumlah penduduk

2.    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

3.    Lingkungan pergaulan atau tempat tinggal

4.    Tingkat kebudayaan manusia semakin maju.

Berikut ini macam-macam kebutuhan manusia, dapat dikelompokkan menjadi

lima kategori, yaitu berdasarkan intensitas kegunaan, waktu, sosiobudaya, sifat,

dan subyek yang membutuhkan.

1.    Menurut intensitas kegunaan atau menurut tingkatannya

Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan dibedakan menjadi tiga

yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tertier.

a.       Kebutuhan primer

Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu

kebutuhan yang harus dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup

manusia. Kebutuhan ini meliputi makanan, pakaian, dan perumahan (pangan,

sandang, dan papan). Agar tetap hidup manusia membutuhkan makan setiap

hari, berpakaian layak, dan mempunyai tempat tinggal untuk menghindari

sengatan matahari, siraman air hujan, an pengaruh udara. Kebutuhan primer

disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi

karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Apabila kebutuhan

Page 2: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

primer ini tidak terpenuhi, maka manusia sulit untuk melangsungkan kehidupan

dan mewujudkan jati diri sesuai dengan kodratnya.

b.      Kebutuhan sekunder

Kebutuhan sekunder antara lain radio, televisi, meja, dan kursi, tempat

tidur dan sebagainya. Kebutuhan ini timbul setelah manusia dapat memenuhi

kebutuhan primer. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya mempunyai

kebutuhan yang berkembang seiring dengan tuntutan kepuasan yang

diinginkan. Kebutuhan sekunder sebenarnya tidak begitu penting untuk

diwujudkan, karena tanpa pemenuhan inipun manusia dapat tetap hidup.

c.       Kebutuhan tersier (lux)

Kebutuhan tertier atau kebutuhan akan barang mewah antara lain villa, mobil

mewah/ kapal pesiar dan kebutuhan mewah lainnya. Setelah manusia mampu

memenuhi kebutuhan primer dan sekundernya maka akan timbul kebutuhan

lain. Kebutuhan tersier timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder

terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan tersier ini pada dasarnya berkenaan dengan

status atauprestise seseorang, agar lebih dihargai oleh orang lain dan lebih

terpandang. Batas antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier untuk

masing-masing orang tidaklah sama. Hal ini berhubungan dengan kedudukan

dan status ekonomi orang tersebut ditengah masyarakat. Kemungkinan bagi

orang tertentu, kebutuhan sekunder akan menjadi kebutuhan tersier untuk

orang yang lain. Misalnya TV berwarna bagi golongan berpenghasilan tinggi

merupakan kebutuhan sekunder, sedangkan bagi mereka yang berpenghasilan

rendah merupakan kebutuhan tertier.

2.    Menurut waktu

Berdasarkan waktunya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang,

kebutuhan mendesak, dan kebutuhan yang akan datang.

a.    Kebutuhan sekarang

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini atau tidak

dapat ditunda, misalnya kebutuhan pokok (makanan saat lapar) dan kesehatan

(obat untuk orang sakit).

b.    Kebutuhan mendesak

Merupakan kebutuhan yang kritis (tiba-tiba) dan sifatnya insidental. Misalnya,

bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam,

kebutuhan konsultasi kesehatan atau pengacara.

c.    Kebutuhan yang akan datang

Page 3: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Kebutuhan ini lebih mengarah pada persiapan-persiapan guna menghadapi

kebutuhan pada waktu yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Meskipun dapat ditunda, kebutuhan ini termasuk hal yang penting,

sebab dengan memenuhi kebutuhan ini manusia akan mempunyai jaminan bagi

hidupnya dimasa yang akan datang. Misalnya menabung di bank, asuransi, dan

tabungan hari tua bagi orang yang akan pensiun.

3.    Menurut sosio-budaya

Pada dasarnya kebutuhan ini berkaitan erat dengan lingkungan dan tradisi

masyarakat sekaligus sifat-sifat psikologis manusia. Berkenaan dengan

haltersebut maka kebutuhan ini meliputi kebutuhan sosial dan kebutuhan

psikologis.

a.       Kebutuhan sosial

Dalam hidup bermasyarakat manusia biasanya mempunyai status atau

kedudukan tertentu yang mengharuskan seseorang untuk mempunyai atau

melaksanakan berbagai hal supaya dipandang layak dan pantas. Misalnya,

pakaian dinas bagi seorang pegawai negeri dan memberikan sumbangan bagi

yang membutuhkan. Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang timbul

berkenaan dengan tuntutan pergaulan atau hidup bersama dalam masyarakat.

b.      Kebutuhan ini berkenaan dengan sifat rohani manusia sehingga tidak bersifat

ekonomis dan tidak semuanya dapat dipenuhi dengan usaha ekonomi. Misalnya

kebutuhan  rasa aman, kebahagiaan, ketentraman, dan kebebasan. Meskipun

kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak bersifat ekonomis (tidak dapat dibeli

dengan uang), tetap saja ada segi ekonominya atau sangat berpengaruh

terhadap parilaku seseorang di bidang ekonomi. Misalnya kebutuhan untuk

membentuk rumah tangga atau keluarga memerlukan perlengkapan rumah

tangga dan uang yang tidak sedikit.

4.    Menurut sifat

Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan

jasmani dan kebutuhan rohani.

a.    Kebutuhan jasmani atau material

Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan fisik. Misalnya kebutuhan akan

minuman, makanan, dan pakaian yang cukup. Sekarang ini khususnya di daerah

perkotaan sudah semakin berkembang tempat-tempat untuk kegiatan

kebugaran jasmani yang pada dasarnya merupakan usaha manusia untuk

Page 4: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

memenuhi kebutuhan jasmani. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

kebutuhan jasmani (material) merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan

manusia untuk memelihara badannya.

b.        Kebutuhan rohani (nonmaterial)

Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan rohani sehingga sifatnya tidak

berwujud. Kebutuhan rohani berkaitan dengan tuntutan perasaan, etika, dan

keyakinan seseorang demi terpenuhinya kepuasan batin. Misalnya kebutuhan

orang akan rasa aman dan kebutuhan meyakini suatu agama atau kepercayaan

tertentu. Kebutuhan untuk memeluk agama atau kepercayaan tertentu

menjadikan seseorang merasa tentram dan mempunyai pegangan atau

pedoman dalam hidupya. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, menyebabkan kebutuhan ini semakin penting dirasakan manusia

baik dalam kedudukannya sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial.

Misalnya, untuk menenangkan pikiran dari kesibukan kerja sehari-hari,

seseorang atau sekelompok berdarmawisata ke pantai.

c.    Menurut subyek yang membutuhkan

Berdasarkan subyek yang membutuhkan, kebutuhan manusia dibedakan

menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan kelompok atau kolektif.

a.       Kebutuhan individual

Kebutuhan ini berhubungan langsung atau diperuntukkan bagi perseorangan.

Manusia sebagai makhluk pribadi, mempunyai kepentingan atau kebutuhan

yang berbeda-beda. Misalnya kebutuhan pakaian seorang guru berbeda dengan

seorang petani atau buruh pabrik.

b.      Kebutuhan  kelompok atau kolektif

Kebutuhan yang dimanfaatkan atau dirasakan secara bersama-sama dalam

masyarakat disebut kebutuhan kelompok (kolektif). Misalya kebutuhan adanya

pasar, jalan, jembatan, listrik, dan rumah sakit.

Macam-Macam Barang Atau Benda Sebagai Alat Pemuas Kebutuhan

Keanekaragaman kebutuhan manusia terjadi demi kelangsungan hidup dan

kepuasan. Untuk memenuhi kebutuhan yang beragam itu, manusia memerlukan

Page 5: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

alat pemuas kebutuhan. Alat-alat tersebut berupa barang dan jasa. Barang atau

benda merupakan pemuas kebutuhan yang berwujud. Jasa merupakan pemuas

kebutuhan manusia yang tidak berwujud.

Macam-macam barang atau benda dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1.    Menurut Cara Memperoleh

Berdasarkan cara memperolehnya, barang dibedakan menjadi barang ekonomi

dan barang bebas.

a.    Barang atau benda ekonomi

Rumah, pakaian, makanan dan minuman, dan kendaraan merupakan barang

ekonomi. Barang ekonomi merupakan barang pemuas kebutuhan yang

jumlahnya terbatas, tidak sebanding dengan yang dibutuhkan masyarakat.

Karena sangat terbatas jumlahnya, maka diperlukan pengorbanan untuk

mendapatkannya.

b.    Barang atau benda bebas

Barang bebas merupakan barang pemuas kebutuhan yang jumlahnya tidak

terbatas sehinggga untuk mendapatkannyatidak perlu mengeluarkan biaya atau

pengorbanan. Barang ini tersedia dalam jumlah yang melebihi dan merupakan

pemberian alam, seperti air laut, sinar matahari, udara, pasir dipadang pasir.

Ada kalanya barang bebasdapat berubah status menjadi barang ekonomi.

Misalnya apabila seseorang tinggal di dearah yang sumber airnya melimpah,

baik, dan jernih, maka air tersebut  merupakan barang bebas. Sedangkan untuk

penduduk yang beriam di kota-kota besar, air bersih umumnya diperoleh

melalui jasa Perusahaan Air Minum atau penjual air keliling. Dalam hal ini, air

sudah berubah menjadi barang ekonomi.

2.    Menurut Kegunaannya

Berdasarkan kegunaannya barang dibedakan menjadi barang komsumsi dan

barang produksi.

a.    Barang konsumsi

Barang konsumsi merupakan barang yang dapat igunakan atau dipakai untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Barang ini sering disebut barang jadi atau barang

siap pakai. Misalnya sepatu, jam tangan, roti, minuman kaleng, perabotan

rumah tangga dan lain-lain. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua

yaitu barang konsumsi tidak tahan lama dan barang konsumsi tahan lama.

Barang konsumsi tidaka tahan lama merupakan barang yang dipakai sekaligus

Page 6: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

habis, misalnya, roti, teh botol, makanan dan minuman lainnya. Barang

konsumsi taahn lama merupakan barang yang tidak habis sekali pakai, misalnya

pakaian, sepatu dan perabotan rumah tangga.

b.      Barang produksi

Bahan mentah, benang untuk pabrik kain akan habis dalam sekali produksi,

seang mesin-mesin, alat-alat kantor, dan gedung tidak akan habis dalam sekali

produksi termasuk barang produksi. Barang ini disebut juga barang modal.

Artinya barang yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain.

Barang produksi ada yang satu kali habis pakai dan ada yang tidak habis dalam

satu proses produksi.

3.    Menurut Proses Pembuatannya

Berdasarkan proses pembuatannya, benda dibedakan menjadi bahan

mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi.

a.    Bahan Mentah (bahan baku)

Bahan mentah merupakan bahan dasar atau barang yang belum mengalami

proses produks. Misalnya kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit.

b.    Barang Setengah Jadi

Barang setengah jadi merupakan barang yang sudah diproses tetapi belum siap

pakai. Misalnya benang dari kapas untuk membuat kain (tekstil) dan kopra dari

kelapa untuk membuat minyak goreng.

c.    Barang Jadi

Barang jadi merupakan barang yang sudah diproses produksi dan siap pakai

untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya, sepatu, pakaian, minuman dalam keleng.

4.    Menurut Hubungannya dengan Benda Lain

Berdasarkan hubungannya dengan barang lain, benda dibedakan menjadi

barang substitusi dan barang komplementer.

a.       Barang substitusi

Barang substitusi merupakan barang pemuas kebutuhan yang pemakaiannya

dapat saling mengganti. Misalya, beras dengan jagung, tidak ada kain wol

adapat diganti dengan wol sintesis, mentega dengan margarine, dan

sebagainya.

b.      Barang komplementar

Barang komplementer atau barang pelengkap merupakan barang pemuas

kebutuhan yang dalam penggunaannya saling melengkapi. Barang ini baru

Page 7: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

dirasakan manfaatnya jika dipakai bersama dengan barang pemuas kebutuhan

yang lain. Misalnya tinta dengan bolpoint, kamera dengan filmnya, bensin

dengan kendaraan, dan kopi dengan gula.

Kegunaan Barang Pemuas Kebutuhan

Barang akan bermanfaat apabila dapat memuaskan kebutuhan manusia

atau pada saat barang itu mempunyai nilai guna (utility). Nilai guna barang ada

beberapa macam, yaitu kegunaan bentuk, kegunaan dasar, kegunaan tempat,

kegunaan pemilikan, dan kegunaan waktu.

1.    Kegunaan bentuk (form utility)

Barang atau benda itu mempunyai nilai guna setelah diudah terlebih dahulu

dari bentuk aslinya. Kayu gelondongan akan mempunyai nilai guna yang lebih

tinggi apabila diubah bentuknya menjadi meja, kursi, lemari, dan bentuk

lainnya.

2.    Kegunaan dasar (elementary utility)

Kegunaan macam ini merupakan peningkatan dari bahan dasar menjadi barang

jadi yang mempunyai nilai guna lebih tinggi dari pada barang atau bahan

asalnya. Misalnya, kapas sebagai bahan dasar benag, benag sebagai bahan

dasar untuk membuat kain/ tekstil, kain/ tekstil merupakan bahan dasar untuk

membuat pakaian.

3.    Kegunaan tempat (utility of place)

Ada kalanya barang menjadi lebih berguna jika dipindahkan ketempat lain.

Misalnya, pasir yang da di sungai atau di daerah gunung berapi (bekas letesan

gunung berapi) akan sangat berguna setelah diangkut ke tempat-tempat lain

sebagai bahan bangunan.

4.    Kegunaan pemilikan (ownership utility)

Suatu barang akan menjadi lebih berguna apabila barang tersebut talah

dimiliki. Kegunaan pemilikan ini menunjuk pada pertambahan nilai guna barang

pemuas kebutuhan, sesudah barang itu dimiliki. Misalnya, laptop yang dipajang

ditoko akan mempunyai nilai guna lebih jika sudah dimiliki oleh seorang

(wartawan, pengarang, dan mahasiswa).

5.    Kegunaan waktu (time utility)

Page 8: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Kegunaan waktu ini menunjukkan bahwa barang pemuas kebutuhan akan lebih

menjadi berguna pada saat barang tersebut dimanfaatkan atau digunakan.

Misalnya jas hujan dan payung akan besar manfaatnya pada musim penghujan.

Kelangkaan

Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan timpang antara kebutuhan

manusia yang tidak terbatas, dihadapkan pada sarana ekonomi yang

terbatas. Kelangkaan (scarcity) ada karena orang ingin memiliki lebih banyak

barang dan jasa yang diproduksi dari sumberdaya yang tersedia.

  Hal-hal yang menyebabkan timbulnya kelangkaan antara lain:

      Terbatasnya persediaan sumber daya alam

      Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah

      Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat rusaknya

barang-barang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.

      Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuanmanusia

untuk menghasilkan atau menemukan sumber-sumber baru.

  Cara mengatasi kelangkaan:

      Menghemat penggunaan sumber daya alam

      Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik 

      Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)

      Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih

bermanfaat bagi kehidupan manusia

Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha

bahkan jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan dana,

tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan

sumber alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.

A.    Faktor produksi sebagai sumber ekonomi

Beragamnya kebutuhan hidup dan terbatasnya sumber ekonomi atau

barang dan jasa menjadikan manusia harus berusaha mencari jalan keluar.

Barang dan jasa merupakan sumber daya ekonomi yang jumlahnya terbatas

atau langka. Langka berarti jumlahnya relatif sedikit dibanding dengan jumlah

yang dibutuhkan manusia.

Page 9: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

            Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut

produksi. Usaha produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-

sumber daya tersebut terdiri dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan,

bahan-bahan tambang, dan sebagainya), sumber daya nara atau manusia

(pengusaha, modal, dan segala macam alat buatan manusia yang membantu

dalam proses produksi). Sumber-sumber daya ini disebut faktor-faktor produksi

karena diperlukan dalam proses produksi yang menghasilkan barang dan jasa.

            Terbatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala

usaha bahkan jika perlu dengan pengorbanan tertentu misalnya menghabiskan

dana, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan

hidup.

Adapun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan

sumber alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi.

1.      Kelangkaan sumber alam

Tidak semua negara di dunia memiliki sumber alam yang dapat memenuhi

seluruh kebutuhan manusia. Bagi negara-negara maju seperti Amerika, Jepang,

Belkamu, dan negara maju lain, biasanya mengalami kelangkaan sumber alam

berupa bahan mentah, misalnya minyak bumi, rempah-rempah, hasil hutan, dan

hasil penangkapan dari laut. Sumber alami yang lain dan dianggap langka juga

termasuk kategori sumber ekonomi, misalnya besi, perak, nikel, emas, tembada,

dan barang galian lainnya. Sumber ekonomi ini dapat diperjualbelikan dan tidak

semua tanah di muka bumi ini mengandung bahan tersebut. Apakah air

termasuk sumber alami yang langka? Demikian juga matahari, dapat disebut

langka atau tidak?

2.    Kelangkaan tenaga kerja

Indonesia dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa sebenarnya sangat

potensial, apabila dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan. Hanya saja

ada permasalahan mengenai tenaga kerja yang potensial sekaligus produjtif.

Permasalahan ketenagakerjaan di negara-negara sedang berkembang seperti

Indonesia, Brasilia, Kolumbia, India, dan negara berkembang lain adalah di satu

sisi jumlahnya besar tetapi pada sisi lain masih kurang produktif. Artinya,

mayoritas tenaga kerja yang ada di negara-negara itu memiliki sifat: (a) kurang

terdidik (tingkat pendidikan rendah), (b) kurang terlatih, (c) kurang

Page 10: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

pengalaman, (d) kurang terampil, (e) kurang memiliki jiwa wiraswasta, dan (f)

kurang kreatif.

Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, tenaga ahli termasuk langka.

Meskipun tenaga kerja banyak, kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja kurang

memenuhi syarat. Penawaran tenaga kerja dari masyarakat terlalu banyak,

sedangkan tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit.

3.    Kelangkaan modal dan teknologi

a.    Kelangkaan Modal

Kekurangan modal berupa uang untuk membiayai kegiatan produksi

biasanya dihadapi negara miskin dan negara yang sedang berkembang,

misalnya kendala modal untuk pengadaan bahan mentah, membayar gaji, dan

pembayaran lainnya.

b.    Kelangkaan Teknologi

Bagi negara yang sedang berkembang, teknologi dapat dikatakan masih

langka sehingga perlu didatangkan dari negara maju. Teknologi dalam hal ini

berupa alat produksi, yang lebih produktif dan lebih canggih. Sebenarnya di

negara yang sedang bekembang teknologi itu ada, tetapi masih tradisional

sehingga tingkat produksinya sangat terbatas, sedangkan yang dibutuhkan

adalah teknologi yang produktivitasnya tinggi. Contohnya kita membeli mesin

tenun dari Cina yang mampu berproduksi dengan cepat untuk menggantikan

mesin tenun tradisional yang lebih lambat.

4.    Kelangkaan Sumber Daya Kewirausahaan

Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu

mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber

daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya.

Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang

ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat

memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat. Keterbatasan-

keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan

yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas kebutuhan.

Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini.

a. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.

b. Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.

Page 11: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

c. Terbatasnya kemampuan manusia.

d. Sifat serakah manusia.

e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.

Permasalahan Ekonomi

Masalah Pokok Ekonomi yang Dihadapi

Dalam menghadapi kelangkaan sumber daya, orang harus menetapkan

pilihan terbaik dari berbagai kemungkinan pilihan yang bisa dilakukan. Nah,

untuk menganalisis penentuan pilihan dan permasalahan ekonomi dapat

digunakan beberapa pedoman pertanyaan sebagai berikut.

1. Apa yang akan Diproduksi (What)

Pernahkah terpikir oleh Anda bagaimana asal usul barang dan jasa

hingga bisa memenuhi kebutuhanmu? Tentu saja barang-barang tersebut tidak

asal dibuat saja, melainkan seorang produsenharus mampu menguraikan

pertanyaan ”what”. Pertanyaan ini menyangkut tentang  barang apa yang akan

dihasilkan dan berapa banyak jumlah yang akan diproduksi. Jadi, pertanyaan

”what” untuk menentukan penggunaan satu sumber daya tertentu dan apa yang

akan dihasilkan.

2. Bagaimana (How)

Setelah Anda menjawab pertanyaan pertama, pertanyaan selanjutnya

yaitu bagaimana cara memperoleh atau memproduksi barang yang diinginkan

tersebut. Ya, pertanyaan ”how”  untuk menentukan bagaimana sumber daya

disediakan, dialokasikan, dan dikombinasikan agar mendapat hasil yang

maksimal. Artinya, hasil yang diinginkan lebih banyak daripada biaya yang

dikeluarkan.

3. Untuk Siapa (For Whom)

Di sekitar tempat tinggal Anda mungkin terdapat industri rumah tangga.

Dari kegiatannya, sebenarnya industri tersebut memproduksi barang untuk

siapa? Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri ataukah untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat luar negeri? Jika untuk konsumsi di dalam

negeri, masyarakat manakah yang menjadi target penjualan? Kemudian,

Page 12: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

bagaimana pendistribusiannya, apakah melalui koperasi, pasar, toko, atau

membeli langsung dari produsen?

Perbedaan Biaya Sehari-hari dengan Biaya Peluang

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, setiap orang akan berusaha untuk

mendapatkan barang dan jasa. Barang dan jasa yang dibutuhkan oleh setiap

orang jumlahnya sangat terbatas dan untuk mendapatkannya dibutuhkan

pengorbanan terutama berupa uang. Banyaknya uang yang di korbankan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari disebut biaya sehari-hari. Biaya sehari- hari

dapat dikeluarkan oleh rumah tangga keluarga dan rumah tangga perusahaan.

Biaya sehari-hari yang dikeluarkan oleh rumah tangga keluarga biasanya

berhubungan dengan kebutuhan rumah tangga seperti biaya untuk membeli

makan dan minum, pakaian, majalah, hiburan dan lain-lain.

Biaya sehari-hari yang dikeluarkan oleh setiap orang berbeda-beda. Hal

tersebut dipengaruhi oleh pendapatan, selera, intensitas kebutuhan,

lingkungan, adat-istiadat, agama dan lain-lain.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan dengan masalah

keinginan untuk mencukupi segala kebutuhannya yang berupa alat pemuas

kebutuhan. Manusia memiliki banyak kebutuhan dan keinginan yang semuanya

menghendaki pemenuhan. Padahal alat untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya

sangat terbatas. Faktor keterbatasan atau kelangkaan itulah yang mendorong

manusia bekerja giat untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Sebab, untuk

memperoleh sarana atau sumber pemenuhan kebutuhan yang terbatas  tersebut

diperlukan pengorbanan ekonomis yaitu harus mengeluarkan biaya untuk

memenuhi kebutuhaannya.

Sedangkan biaya sehari-hari yang dikeluarkan oleh perusahaan

berhubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan seperti biaya bahan baku,

biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja, biaya iklan, biaya sewa, biaya bunga

dan lain-lain. Biaya sehari-hari yang dibayar dengan uang seperti biaya gaji,

biaya bahan baku disebut biaya eksplisit, sedangkan biaya sehari-hari yang

tidak dibayar dengan uang seperti biaya penyusutan peralatan, biaya

pemakaian perlengkapan disebut biaya implisit.

Selain biaya sehari-hari, ada juga biaya yang dikeluarkan oleh setiap pelaku

ekonomi baik perorangan maupun perusahaan yaitu biaya peluang atau biaya

kesempatan (opportunity cost). Apakah biaya kesempatan itu? Biaya

Page 13: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

kesempatan adalah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan atau

mendapatkan barang dan jasa yang dikorbankan karena kita memiliki pilihan

yang lain. Contoh biaya peluang antara lain sebagai berikut :

1. Jika kita memiliki kain 5 meter. Kain tersebut dapat digunakan untuk membuat

baju, membuat korden, membuat taplak meja dan sprei. Namun jika kita

memilih membuat baju, maka kesempatan kita untuk membuat korden, taplak

meja dan sprei hilang. Kesempatan yang hilang tersebut dinamakan biaya

peluang.

2. Pak Danu memiliki sebidang tanah seluas 1000 m2.Tanah tersebut sebetulnya

dapat ditanami tanaman-tanaman seprti singkong, pepaya, pisang dan lain-lain,

tetapi Pak Danu membiarkan tanah tersebut kosong tidak ditanami tanaman-

tanaman. Kesempatan untuk mendapatkan hasil tanaman yang hilang tersebut

dinamakan biaya peluang.

Dalam kehidupan sehari-hari, pada umumnya pelaku ekonomi kurang

memperhatikan biaya peluang yang dikorbankan, sehingga banyak potensi atau

sumber daya yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Biaya peluang timbul akibat adanya kenyataan bahwa faktor produksi atau

sumber daya ekonomi yang tersedia bagi suatu perekonomian jumlahnya sangat

terbatas atau langka. Sumber ekonomi yang sangat terbatas tidak dapat

seenaknya diambil dan digunakan, tetapi harus diperoleh dengan pengorbanan.

Misalnya Budi memiliki uang sebesar Rp 150.000,00. Ia ingin membeli tas

senilai Rp 125.000,00, tetapi ia juga harus membeli buku pelajaran senilai Rp

75.000,00. Ternyata, Budi memutuskan untuk membeli tas daripada buku

pelajaran. Dengan demikian, biaya peluang yang dikorbankan Budi ialah senilai

dengan harga buku pelajaran yang tidak terbeli, yaitu Rp 75.000,00.

Dengan kenyataan adanya kelangkaan / keterbatasan sumber ekonomis,

manusia terpaksa mengadakan pilihan-pilihan atau memilih peluang yang ada.

Artinya bahwa apabila telah dipilih penggunaan suatu sumber ekonomi berarti

hilanglah alternatif penggunaan sumber ekonomi yang lain. Jelasnya, untuk

memperoleh suatu barang, haruslah mau mengorbankan barang lain. Intinya

bahwa bagaimana dengan biaya-biaya yang tersedia manusia bisa memilih

peluang/alternatif yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya.

Secara sederhana, biaya yang dikorbankan Budi karena memilih tas

daripada buku pelajaran ialah senilai harga buku tersebut. Tetapi, biaya

peluang yang muncul sebenarnya tidak hanya itu. Biaya peluangnya senilai

Page 14: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

harga buku pelajaran ditambah dengan kesempatan mendapat ilmu dan nilai

yang lebih tinggi saat ujian. Jadi, biaya peluang dari suatu pilihan termasuk

semua resikonya, baik kehilangan uang maupun manfaat lain yang

menyertainya.

Kelangkaan atau keterbatasan memaksa kamu untuk memilih salah satu dari

beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi. Artinya, kamu akan melepas peluang

atau kesempatan untuk memenuhi satu jenis kebutuhan lainnya.

Biaya peluang ini akan muncul karena kamu harus memutuskan apa saja

yang dapat dilakukan dengan waktu dan pendapatan yang terbatas. Mungkin

kamu sering bertanya: "Haruskah saya naik bus kota atau berjalan kaki untuk

tiba di sekolah?" atau "Haruskah saya meneruskan kuliah atau langsung bekerja

setelah tamat SMA?" Jika kamu sering menghadapi dua hal yang harus kamu

pilih, artinya kamu dihadapkan pada biaya peluang. Mengapa demikian? Karena

satu pilihan yang kamu ambil menyebabkan pilihan lainnya tidak dapat kamu

kerjakan coba kamu hitung dan bayangkan berapa banyak biaya peluang yang

telah kamu ambil dalam kehidupanmu sehari-hari.

Biaya peluang juga dapat digambarkan melalui kurva kemungkinan produksi

(Production Possibilities Frontier - PPF). Tabel kemungkinan produksi

menunjukkan kombinasi dari dua komoditi yang dihasilkan oleh masyarakat

dengan menggunakan seluruh sumber daya dan teknologi terbaik yang mereka

miliki.Tabel tersebut juga menunjukkan banyaknya komoditi yang harus

dikorbankan agar dapat memproduksi komoditi lain dalam jumlah yang lebih

banyak. Jika suatu tabel kemungkinan produksi diubah dalam bentuk grafik,

kamu akan mendapatkan sebuah kurva kemungkinan produksi (Production

Possibilities Frontier Curve). Berikut ini contoh tabel dan kurva kemungkinan

produksi sandang dan pangan.

Biaya kesempatan (Opportunity Cost) atau biaya peluang, adalah biaya

yang kita terima bila kita memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-

hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan.

Seperti jika ingin menonton film di bioskop, ada opportunity cost yang

ditimbulkan. Opportunity cost yang timbul misalnya dari segi waktu dan biaya,

dengan menonton film di bioskop kita dapat menghemat waktu, dibandingkan

dengan membaca buku atau novel yang juga menceritakan tentang film yang

diputarkan di bioskop. Dalam waktu ± 2 jam saja kita dapat mengetahui hampir

seluruh cerita dari novel yang difilmkan dengan menonton di bioskop. Kita juga

tidak perlu membayangkan atau berimajinasi seperti halnya membaca buku

Page 15: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

atau novel, karena dengan menonton film sudah terlihat jelas apa yang

sebenarnya ingin disampaikan. Selain itu biaya yang dikeluarkan untuk

menonton film dibioskop juga lebih terjangkau dibandingkan dengan membeli

CD/DVD film tersebut, biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Jadi

opportunity cost dari menonton film di bioskop dapat dilihat dari segi waktu dan

biaya.

Produksi merupakan kegiatan untuk menambah atau meningkatkan nilai

guna barang/jasa. Usaha melakukan produksi memerlukan tenaga kerja. Jadi,

dengan adanya kegiatan produksi akan menambah adanya kesempatan kerja

bagi angkatan kerja.

Namun, dengan adanya kemajuan teknologi seperti adanya mekanisasi atau

komputerisasi dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan kerja. Begitu juga

perubahan sistem produksi dari efisiensi tenaga kerja menjadi efisiensi modal.

Jadi, faktor yang dapat menyebabkan hilangnya kesempatan kerja adalah

berhenti dan berpindahnya kegiatan produksi, adanya mekanisasi dan

komputerisasi serta produksi dengan sistem efisiensi modal.

Tabel 1.1 Kemungkinan Produksi Sandang dan Pangan

Alternatif/Titik Unit Pangan Unit SandangBiaya Tambahan

Pangan

A

B

C

D

E

0

1

2

3

4

10

9

7

4

0

1

2

3

4

Sumber : Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 2002

12

    ●A

9        ●B

                  ●C                   ●F

6        ●G

                              ●D

3

                                         

Page 16: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

0                                        ●E

1        2        3         4          5

Gambar 1.7 Kurva Kemungkinan Produksi

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pergerakan dari titik A ke B menunjukkan

pengurangan produksi jumlah sandang dari 10 ke 9. Faktor-faktor produksi

yang dikorbankan sudah cukup untuk memproduksi 1 unit bahan pangan yang

pertama.Pergerakan dari B ke C memperlihatkan bahwa masyarakat harus

mengorbankan 2 unit sandang untuk mendapatkan 2 unit bahan pangan. Begitu

seterusnya sampai pada pergerakan dari titik D ke titik E. Jadi, produksi pangan

dapat terus ditambah jika produksi sandang juga terus dikurangi.

Gambar 1.7 merupakan Tabel 1.1 yang disajikan secara grafis. Pergeseran

dari titik A sampai titik E menunjukkan produksi pangan yang semakin

meningkat. Garis AE juga menjadi batas produksi dari kombinasi sandang dan

pangan. Artinya, produksi disepanjang garis (titik A, B, C, D, dan E) merupakan

produksi tertinggi atau maksimum yang dapat dilakukan masyarakat.

Coba kamu perhatikan titik F ke G. Titik di dalam wilayah kurva

kemungkinan produksi, misalnya titik G, menandakan bahwa kegiatan ekonomi

tidak memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia. Sementara itu, titik

diluar kurva, misalnya, titik F, tidak dapat dicapai dengan sumber daya atau

teknologi yang tersedia.

Kurva Kemungkinan Produksi (PPF) di atas menunjukkan jumlah barang dan

jasa yang dapat diproduksi terbatas. Selain dihadapkan pada biaya peluang,

sumber daya sebagai bahan baku untuk memproduksi barang dan jasajuga

tersedia dalam jumlah terbatas.

Sistem Ekonomi

1. Pengertian Sistem Ekonomi

        Seperti telah dibahas dalam Bab I masalah pokok ekonomi terkait dengan

mencari jawaban tiga pertanyaan what, how, dan for whom. Beberapa ahli

Page 17: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

menyatakan bahwa jawaban terhadap ketiga pertanyaan tersebut diatur dalam

sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, seperti yang terlihat dalam

pengertian sistem ekonomi di bawah ini.

Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk

mengoordinasi-kan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,

pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi

(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi

satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.

2. Macam-macam Sistem Ekonomi

    a. Sistem Ekonomi Komando/Terpusat (Komunisme/Kolektivisme)

            Kita sering mendengar istilah komunisme dan sosialisme. Semula kedua

kata tersebut memiliki pengertian yang sama. Akan tetapi kemudian komunisme

dipakai untuk menyebutkan sosialisme paling radikal, yang menuntut

penghapusan total terhadap hak-hak pribadi.

        Sementara itu, sosialisme adalah ajaran dan gerakan yang menganutnya

bahwa keadilan sosial tercapai melalui penghapusan hak milik pribadi atas alat-

alat produksi atau suatu keadaan masyarakat yang hak milik pribadi atas alat-

alat produksinya telah dihapus. (Suseno, 1999 : 270).

            Sistem ekonomi komando/terpusat/komunisme/kolektivisme atau dalam

pembelajaran ini kita gunakan istilah Sistem Ekonomi Komando diartikan

sebagai suatu sistem dengan kendali yang ketat berada di pihak pemerintahan

dalam menentukan kepemilikan bisnis, laba, dan alokasi sumber daya untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah sebagai berikut.

1. Semua sumber daya ekonomi dikuasai negara atas nama rakyat.

2. Seluruh kegiatan produksi diusahakan bersama. Tidak ada perusahaan swasta

yang ada   perusahaan negara.

3. Harga dan penyaluran barang ditentukan dan dikendalikan oleh negara.

4. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.

Page 18: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Kapital (pasar murni) sebagai sistem ekonomi semata-mata mementingkan

kapital untuk mendapatkan kapital yang lebih besar lagi. Adapun ciri-ciri sistem

ekonomi pasar bebas adalah sebagai berikut.

    1. Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh perseorangan.

    2. Orang  bebas  memilih  lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.

    3. Para produsen bebas menentukan apa dan berapa yang akan diproduksi dengan

harapan mendapatkan laba yang sebesar-besarnya.

    4. Campur tangan negara ditiadakan/dibatasi.

    5. Ada persaingan antarpengusaha.

    Kebaikan sistem ekonomi pasar bebas adalah sebagai berikut.

    1. Setiap individu bebas mengatur perekonomian.

    2. Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi.

    3. Adanya persaingan mengarah ke kemajuan.

    4. Produksi berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat.

    Keburukan sistem ekonomi pasar bebas adalah sebagai berikut.

    1. Menimbulkan eksploitasi.

    2. Menimbulkan monopoli.

    3. Tidak ada pemerataan pendapatan.

    4. Terjadinya ketidakstabilan ekonomi.

c. Sistem Ekonomi Campuran

        Dalam sistem ekonomi ini, pemerintah dan swasta mempunyai peranan yang berimbang dalam

kegiatan ekonomi.

    Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut.

    1. Gabungan dari sistem ekonomi komando dan sistem pasar.

    2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai langsung oleh pemerintah.

3. Pemerintah melakukan intervensi dengan cara membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal,

moneter, membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta.

    4. Peran pemerintah dan swasta berimbang.

Dalam sistem ini pemerintah dapat mengatur, mengawasi, menstabilkan, dan

memajukan ekonomi nasional secara keseluruhan dengan cara mendorong dan

Page 19: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

membimbing inisiatif swasta dan prakarsa rakyat. Pada umumnya campur

tangan pemerintah dalam perekonomian melalui kebijakan fiskal dan moneter.

Pada saat ini dapat dipastikan tidak ada satu negara pun yang menganut sistem

ekonomi komando ataupun sistem ekonomi pasar secara murni. Amerika

Serikat yang mengikrarkan diri sebagai negara paling kapitalis tetap saja

pemerintahnya ikut mengatur sektor swasta, seperti Lembaga Federal

mengatur keselamatan kerja, kualitas lingkungan, persaingan, dan kegiatan-

kegiatan lainnya.

            Negara RRC, yang semula menerapkan sistem komando, sekarang

menggunakan pendekatan pasar bebas yang semakin meningkat setiap saat.

Maka tidak heran kita akan sangat mudah menemukan produk-produk Cina di

negara kita.

B. Sistem  Demokrasi Ekonomi

Sistem Ekonomi Komando, Sistem Ekonomi Pasar, dan Sistem Ekonomi

Campuran adalah tiga sistem ekonomi yang secara umum dikenal di seluruh

dunia. Bagaimana dengan sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia? Indonesia

tidak menganut Sistem Ekonomi Komando, Sistem Ekonomi Pasar, maupun

Sistem Ekonomi Campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia

adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi

ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi

Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk

rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam

pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah

berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang

sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, dan daya

kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak

merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan

usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.

            Landasan pokok perekonomian Indonesia adalah Pasal 33 Ayat 1, 2, 3,

dan 4 UUD 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagai berikut.

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

Page 20: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup

orang banyak dikuasai oleh negara.

c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi

dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan

kesatuan ekonomi nasional.

Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi

ekonomi tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1966 sebagai cita-cita

sosial dengan ciri-cirinya. Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN

mencantumkan demokrasi ekonomi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan

dengan ciri-ciri positif yang selalu harus dipupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri

positif diuraikan dalam poin-poin berikut:

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

    kekeluargaan.

b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup

orang banyak dikuasai oleh negara.

c. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

    negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi

    ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efesiensi berkeadilan, berkelanjutan,

    berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan

    kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

e. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan

    pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.

f. Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang

    layak.

g. Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan

    dengan kepentingan masyarakat.

h. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam

    batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

i.        Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

    Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita

Page 21: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

karena bersifat kontradiktif dengan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia

adalah sebagai berikut.

1. Sistem _Free Fight Liberalism_, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan

    bangsa lain.

2. Sistem _Etatisme_, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya

    kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.

3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan

masyarakat

Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan

Ekonomi

Apa yang terlintas dalam pikiran kalian jika mendengar kata kegiatan

ekonomi dari lingkungan sekitarmu? Dapatkah kalian membuat garis besar

mengenai kegiatan-kegiatan tersebut? Dan apakah kalian bisa membuat

gambaran tentang pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan

ekonomi?

Bila kalian pernah pergi ke sebuah industri kue, kalian akan melihat orang-

orang yang sedang membuat kue dan tentu kalian akan mencoba memakan kue

itu,bukan? Nah, semua itu merupakan serangkaian kegiatan ekonomi yang

dilakukan oleh produsen dan konsumen. Dan bagaimana pula konsumen dan

produsen menentukan pilihan untuk mencapai tujuan masing-masing?

A.  Kegiatan Ekonomi

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kalian sering mendengar perkataan

ekonomi. Coba sebutkan, apa saja yang mengandung perkataan ekonomi! Ya!

Dapat juga ditambahkan, misalnya: kegiatan ekonomi, pembangunan ekonomi,

kesulitan ekonomi, dan banyak lagi. Dalam materi yang pertama, kita

membahas tentang pengertian kegiatan ekonomi. Apakah kegiatan ekonomi itu?

Dengan melihat kehidupan di lingkungan sekitarmu, kalian akan tahu apa

kegiatan ekonomi itu!

Istilah ekonomi mula-mula berasal dari Yunani. Oikos berarti rumah tangga,

dan nomos berarti aturan. Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi

mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam

Page 22: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

suatu rumah tangga. Dalam perkembangannya, kita mengenal seorang tokoh

sekaligus sebagai Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723-1790). Dalam

bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa

disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776. Secara

sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan eknnomi

secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan satu

sama lain.

Ilmu ekonomi terkait erat dengan kemakmuran. Telah diketahui, bahwa ilmu

ekonomi adalah bahan kajian yang mempelajari upaya memenuhi kebutuhan

untuk mencapai kemakmuran. Kalau begitu, jika masyarakat sejahtera berarti

masyarakat tersebut mengalami kemakmuran. Masyarakat dikatakan makmur

apabila semua kebutuhan materi dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya, dan

tingkat kemakmuran dapat diukur dari banyaknya barang dan jasa yang

dihasilkan serta banyak barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup.

B.  Perilaku Konsumsi dalam Kehidupan Sehari-hari

1.      Pengertian Konsumsi

Sebenarnya apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan konsumsi itu?

Apakah dengan sekedar makan nasi, kalian bisa dikatakan telah melakukan

konsumsi? Seperti diketahui, motif utama konsumen dalam mengonsumsi

barang dan jasa adalah memperoleh kepuasan yang sebesar-besarnya. Pada

dasarnya, kepuasaan ini diperoleh karena adanya manfaat atau daya guna dari

barang dan jasa. Sepiring nasi yang kalian santap misalnya, dapat memberi rasa

kenyang. Dengan menyantap nasi tersebut, kalian telah menghabiskan manfaat

atau daya guna nasi tersebut.

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, secara singkat konsumsi sering

diartikan sebagai kegiatan memakai, meng- gunakan, memanfaatkan barang

atau jasa. Dalam pengertian ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatan

manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau

jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur

maupun sekaligus habis.

2.      Fungsi Konsumsi

Page 23: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Apa yang kalian tahu tentang fungsi konsumsi? Kegiatan-kegiatan

konsumsi yang pernah kalian lakukan pasti memiliki fungsi. Coba lakukan

kegiatan konsumsi di kehidupanmu! Kemudian pikirkan apa fungsi kegiatan

konsumsi yang telah kalian lakukan. Dari situlah kalian akan tahu fungsi

konsumsi.

Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh konsumen pada dasarnya memiliki

fungsi sebagai berikut:

         Untuk memenuhi kebutuhan manusia.

         Memberikan kesenangan kepada manusia.

         Indikator untuk mengukur tingkat status sosial manusia.

         Menambah tingkat permintaan masyarakat.

Berbagai macam kebutuhan konsumsi sangat mempengaruhi tingkat

permintaan kebutuhan tersebut oleh masyarakat.Semakin banyak kebutuhan

konsumsi yang diperlukan oleh konsumen, semakin banyak pula permintaan

barang kebutuhan yang dikeluarkan.

3.  Tujuan Konsumsi

Jika kalian melakukan kegiatan konsumsi, misalnya membeli baju, apakah

kalian dapat mengetahui tujuan konsumsi yang kalian lakukan?

Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia secara umum bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan sebesar-

besarnya dan mencapai tingkat kemakmuran.Namun, dengan adanya

tingkatan/lapisan masyarakat yang berbeda-beda, tujuan konsumsi juga

berbeda pula.

Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum

maju dan kebutuhan masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari guna untuk mempertahankan kelangsungan

hidup. Contohnya kehidupan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pada

masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekedar

mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan

kesenangan atau prestise (harga diri). Contohnya konsumsi barang mewah.

4.  Utilitas (Utility) Barang dan Jasa

a.      Barang dan Jasa

Di dalam teori ekonomi, benda-benda yang dapat dipakai untuk memenuhi

kebutuhan manusia disebut barang. Syarat utama yang harus dipenuhi oleh

Page 24: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

suatu benda untuk dapat disebut barang adalah dapat dipakai untuk memenuhi

kebutuhan manusia.

Barang dan jasa dapat dibedakan berdasarkan ketersediaannya,

berdasarkan daya tahannya, dan berdasarkan penggunaanya, berdasarkan

hubungannya dengan barang lain, berdasarkan jaminan, dan dari proses

pembuatannya.

1)      Berdasarkan ketersediaan

2)      Berdasarkan hubungannya dengan barang/jasa lain

3)      Berdasarkan jaminan

4)      Berdasarkan proses pembuatan

5)   Berdasarkan daya tahan                                       

6)   Berdasarkan penggunaannya

b.   Utilitas Barang/Jasa

Setiap hari dalam kehidupan, kalian memanfaatkan barang seperti tas, sepatu,

televisi, jasa potong rambut dan sebagainya. Mengapa barang/jasa tersebut

kalian pakai? Karena barang/jasa berguna bagi kalian. Namun, apa saja bentuk-

bentuk kegunaan dari suatu barang/jasa yang sering kalian

gunakan? Jawabannya adalah sebagai berikut.

1)      Time Utility (berguna karena waktu)

2)      Place Utility (berguna karena tempat)

3)      Form Utility (berguna karena bentuk)

4)      Ownersheep Utility (berguna karena pemilikan)

5)      Element Utility (berguna karena unsur)

5.  Nilai Barang dan Jasa (Value of Good)

Barang dan jasa mempunyai nilai.Nilai dapat dibedakan menjadi dua jenis,

sebagai berikut.

         Nilai Pakai Objektif

Adalah kemampuan dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Contoh nasi bagi setiap penduduk Indonesia mempunyai nilai pakai objektif,

sebab tanpa membeda-bedakan orangnya, setiap penduduk Indonesia dapat

memakan nasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya waktu lapar.

         Nilai Pakai Subjektif

Adalah arti yang yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda/jasa

sehubungan benda/jasa tersebut dapat dipakai memenuhi kebutuhan hidup

pribadi pemakainya (unsur psikologis pemakainya.

Page 25: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Unsur psikologis pemakai adalah kepercayaan pemakai terhadap barang yang

dipakainya.Misalnya barang yang dianggap menjadi jimat, menimbulkan

kekuatan supranatural, meningkatkan prestise atau dapat memberikan

kepuasan yang sangat mendalam bagi si pemakai. Contohnya benda antik,

lukisan, batu akik, model pakaian, dan kemenyan.

6.   Bentuk-bentuk Perilaku Konsumsi

Bila dilihat dari segi pertimbangan rasional (akal sehat), perilaku konsumen

dalam berbelanja dibedakan menjadi dua macam: (1) perilaku konsumsi

rasional; dan (2) perilaku konsumsi irasional.

1.      Perilaku Konsumsi Rasional.

Adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar)

dalam mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional,

bila dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut.

a.      Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum

utility) bagi konsumen.

Suatu pembelian dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang,

darang tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan kita. Semakin lama

jangka waktu pemuasannya, maka akan semakin baik. Misalnya, akan lebih baik

jika kita membeli pakaian yang dapat digunakan dalam banyak acara daripada

membeli pakaian yang hanya bisa digunakan dalam satu acara.

b.      Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen.

Butuh tidaknya kita akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang

tersebut dalam skala prioritas kita. Bila manusia membeli barang yang ada di

posisi paling atas dalam skala prioritas, berarti manusia telah melakukan

tindakan konsumsi yang rasional.

c.       Mutu produk terjamin.

Bagaimana kita tahu mutu produk itu terjamin? Bila barang tersebut

merupakan makanan, barang tersebut sudah terdaftar di Departemen

Kesehatan. Bagi kaum muslim, suatu produk dapat terjamin bila telah

mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.

d.      Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang

membeli.

Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, bila ada kesesuaian

antara harga yang harus dibayar dan uang yang dimiliki.

2.      Perilaku Konsumsi Tidak Rasional (Irrasional)

Page 26: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Sebuah tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan tidak rasional bila

seorang konsumen memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan yang

baik. Contoh perilaku konsumsi irrasional:

a.      Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya.

Banyak iklan yang menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau kalian

memperhatikan sebuah iklan dan keesokan harinya kalian membeli barang

karena barang itu kelihatan bagus di iklan, berarti kalian termasuk konsumen

yang irrasional.

b.      Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.

Banyak orang yang menganggap kalau mereka punya barang merek tertentu

mereka akan dianggap hebat. Namun, kalau kalian membeli jeans hanya karena

mereknya yang terkenal tanpa meneliti dan membandingkan kualitasnya

dengan produk lain, maka perilakumu dapat dikatakan irrasional.

c.       Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus.

Pikirkanlah tujuanmu saat membeli barang obral atau barang yang ada

bonusnya. Apakah kalian membeli barang memang karena membutuhkan

barang tersebut, ataukah karena obral? Karena bila kalian membeli hanya

untuk obral atau bonus, kalian dikategorikan sebagai konsumen yang irrasional.

d.      Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan

akan barang tersebut.

Memiliki baju yang bermerek mungkin terlihat keren di mata teman-

temanmu. Tetapi bila baju itu telah kalian kenakan, apakah teman-temanmu

masih dapat mengenali mereknya sepintas lalu? Bila demikian, apakah

pengeluaranmu sebanding dengan penghargaan yang kalian peroleh?

C.  Pola Perilaku Konsumen

Coba luangkan waktumu untuk mengamati kesibukan di pagi hari! Suasana

pagi yang ramai dengan kesibukan orang-orang yang ingin bergegas menuju

tempat beraktivitas. Siapa sajakah mereka? Bisakah kalian menemukan

jawabannya? Betul! Mereka adalah pegawai  yang menuju kantor, guru dan

murid yang tidak ingin terlambat masuk sekolah, serta para pembeli yang ingin

berbelanja.

Aktivitas yang mereka lakukan merupakan perwujudan dari pilihan yang

telah mereka ambil dengan harapan dapat mengalokasikan sumber daya yang

mereka miliki untuk mencapai tujuan yang optimal.

Page 27: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Bila kita amati lebih jauh, mereka adalah para konsumen. Kegiatan utama

konsumen membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sudut

pandang ekonomi mikro, konsumen memiliki pola tertentu dalam menjalankan

kegiatannya. Berikut akan dibahas lebih dalam.

1.      Pendekatan Teori

Kegiatan utama konsumen adalah membeli barang dan jasa dengan tujuan

memperoleh kepuasan (utility). Pola perilaku konsumen dalam membeli barang

dan jasa tersebut dapat dijelaskan dengan pendekatan:

1.      Teori Kardinal

2.      Teori Ordinal

3.      Teori Atribut

Teori ke 2 dan 3 akan kalian pelajari di perguruan tinggi nanti. Sekarang kalian

akan mempelajari teori kardinal.

Untuk memahami teori kardinal perlu beberapa anggapan (asumsi) dasar,

yaitu:

a.       Kepuasan (utility) setiap konsumen dapat diukur dengan satuan tertentu.

Sebagai contoh, apabila kalian mengonsumsi sebatang coklat, maka kalian bisa

menyatakan kepuasan yang kalian peroleh sebesar misalnya 50 satuan utilitas.

Lebih lanjut kepuasan konsumen dianggap bersifat dapat dijumlahkan. Apabila

bersama coklat kalian juga mengonsumsi makanan kecil yang kalian nilai

memberi kepuasan 25, maka kepuasan total kalian akan menjadi 50 + 25 = 75

satuan kepuasan.

b.      Dalam setiap kegiatan konsumsi berlaku The Law of Diminishing Marginal

Utility yaitu semakin banyak unit barang yang dikonsumsi maka tambahan

kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap suatu tambahan barang

yang dikonsumsi akan menurun.

c.       Konsumen selalu berusaha mendapatkan kepuasan maksimum.

d.      Konsumen menggunakan seluruh anggaran yang dimilikinya.

2.      Teori Nilai Konsumen

Pada halaman sebelumnya, kita telah membahas tentang pendekatan teori

kardinal yang di dalamnya telah disinggung mengenaimarginal utility, law of

diminishing marginal utility, dan total utility.Di dalam teori nilai konsumen,

akan dibahas secara lebih lanjut!

Dalam ilmu ekonomi, berbagai keputusan yang diambil oleh konsumen

dalam melakukan konsumsi dijelaskan dengan teori nilai guna. Nilai guna atau

utilitas berarti kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang

Page 28: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

atau jasa. Nilai guna total seorang konsumen biasanya meningkat saat ia

mengkonsumsi suatu produk dalam jumlah yang semakin meningkat, namun

pada tingkat yang umumnya lebih lambat. Artinya, setiap unit tambahan yang

dikonsumsi menambahkan nilai guna marjinal yang lebih kecil dibandingkan

dengan unit sebelumnya, sejalan dengan kejenuhan individu bersangkutan

terhadap produk tersebut. Pada umumnya, kita dapat menggolongkan teori nilai

guna ke dalam empat macam sebagai berikut.

D.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

         Faktor Internal

1.      Pendapatan

Pendapatan konsumen berpengaruh pada besarnya konsumsi yang

dilakukan. Semakin tinggi pendapatan konsumsi, konsumsi cenderung semakin

besar pula. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan rendah biasanya tidak

akan banyak melakukan kegiatan konsumsi karena daya belinya juga rendah.

Pendapatan dan konsumsi dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:

2.   Motivasi

Setiap orang mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan

kegiatan konsumsi. Ada yang melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan

yang benar-benar diperlukan. Namun ada pula orang yang membeli barang

hanya karena ikut-ikutan orang lain, padahal sebenarnya ia tidak

membutuhkannya. Sebagian lain mengkonsumsi barang/jasa tertentu demi

memperlihatkan status sosial/gengsi. Misalnya seorang siswa membeli

handphone keluaran terbaru agar dianggap keren oleh teman-temannya.

3.   Sikap dan kepribadian

Sikap dan kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya.

Orang yang hemat hanya akan membeli barang-barang yang telah

direncanakan, sementara orang yang boros seringkali membeli barang-barang

diluar perhitungannya. Orang yang menyukai barang kuno akan berani membeli

barang itu dengan harga tinggi, sementara orang yang tidak menyukai barang

kuno tidak akan membeli barang itu meskipun diberi gratis.

4.   Selera

Masing-masing individu mempunyai selera yang berbeda-beda dalam

memilih berbagai jenis barang/jasa. Ini juga berpengaruh terhadap pola

konsumsi. Misalnya, meskipun sama-sama remaja, kalian dan teman-temanmu

memiliki selera yang berbeda dalam pemilihan benda konsumsi. Dalam hal

Page 29: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

celana, misalnya. Temanmu mungkin menyukai jins sementara kalian menyukai

celana kargo.

         Faktor Eksternal

1.   Kebudayaan

Kebudayaan yang terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi

masyarakat di daerah tersebut.Di Jepang dan Cina, orang makan dengan

menggunakan dengan menggunakan sumpit. Sementara di negara barat,

sendok dan garpu sering ditemani pisau. Bagaimana dengan kalian sebagai

orang Indonesia? Apakah kalian makan dengan cara orang barat, cara orang

Cina atau makan dengan menggunakan tangan?

2.   Status Sosial

Status/posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan

membentuk pola konsumsi orang tersebut. Konsumsi seorang presiden, raja,

atau menteri sudah jelas berbeda dengan konsumsi sopir, tukang kayu, atau

pengusaha kecil. Bagi tukang kayu, makan nasi dan tempe sudah cukup. Namun

bagi seorang konglomerat, harus ada pilihan lauk hingga lima macam dan

tempatnya harusnya mewah.

3.  Harga Barang

Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa bila harga barang naik, konsumsi akan

menurun, dan bila harga barang rendah, konsumsi akan tinggi. Ini juga berlaku

untuk tingkat harga barang substitusi, seperti yang sudah yang diuraikan dalam

pembahasan tentang hukum permintaan dan penawaran.

Model Diagram Interaksi Pelaku Kegiatan Ekonomi

            Apa yang kalian pikirkan tentang model diagram interaksi? Dapatkah

kalian membuat garis besar mengenai model diagram tersebut? Dan apakah

kalian bisa menjelaskan bagaimana interaksi para pelaku ekonomi dalam

diagram tersebut?

Perlu kalian tahu di dunia nyata, para pelaku ekonomi saling berinteraksi dan

berhubungan dalam melakukan kegiatan ekonomi. Tanpa adanya interaksi

diantara mereka, kegiatan ekonomi di seluruh dunia tidak akan berjalan. Nah,

siapa mereka? Mereka adalah konsumen, produsen, pemerintah, dan

masyarakat ekonomi luar negeri. Interaksi diantara mereka dapat dianalisis

dengan menggunakan circulair flow diagram. Dengan model ini, kalian dapat

Page 30: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

memahami dengan mudah bagaimana kegiatan ekonomi yang melibatkan para

pelaku ekonomi berjalan dengan situasi dan kondisi tertentu.

A.  Pelaku Kegiatan Ekonomi

Dari ilustrasi di halaman sebelumnya, apakah kalian masih ingat siapa para

pelaku kegiatan ekonomi? Ingat! Semua kegiatan dalam perekonomian

mempunyai pelaku ekonomi.Coba sebutkan! Benar! Para pelaku ekonomi adalah

konsumen, produsen, pemerintah, dan masyarakat ekonomi luar negeri. Tanpa

pelaku tersebut, kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi,

tidak akan dapat berjalan.  

Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)

Apa yang kalian tahu tentang rumah tangga produksi? Coba kunjungilah

pabrik-pabrik yang ada di dekat rumahmu. Dengan itu, kalian pasti akan tahu

siapa rumah tangga produksi itu. Rumah tangga produksi disebut juga

perusahaan atau produsen. Perusahaan adalah kelompok masyarakat yang

tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat.

Contohnya kayu balok dijadikan perabot rumah tangga. Untuk mengubah

kayu balok menjadi peralatan rumah tangga diperlukan paku, gergaji, cat, dan

tukang kayu. Faktor produksi berperan penting dalam produksi perusahaan

untuk menghasilkan barang dan jasa hasil produksi. Dari manakah perusahaan

memperoleh faktor produksi? Perusahaan membeli faktor-faktor produksi dari

rumah tangga konsumen dan membeli bahan-bahan serta alat-alat

produksi. Rumah tangga   produksi memiliki beberapa bentuk, yaitu:

Perusahaan PerseoranganYaitu usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang yang

bertanggung jawab penuh terhadap semua resikodan aktivitas perusahaan.

Contoh: warung, café, restoran, kedai.

Firma (Fa)Yaitu suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama

untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota

firma tidak terbatas. Contoh: kantor hukum atau kantor akuntan.

Perseroan Komanditer (CV)Yaitu suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara

orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta

Page 31: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya. Contoh: usaha

percetakan dan transportasi.

Perseroan Tarbatas (PT)Yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai

modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu turut

mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham. Contoh: PT Indosat, PT

Kimia Farma.

KoperasiYaitu suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan

yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan

bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi

kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)

Apa yang kalian pikirkan tentang rumah tangga konsumsi? Sudahkah kalian

menyadari bahwa kalian merupakan seorang konsumen? Misalnya, kalian

menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas, tindakan yang kalian

lakukan merupakan kegiatan mengkonsumsi barang. Jadi dapat dikatakan,

kalian sebagai seorang konsumen.

 Rumah tangga konsumsi disebut juga dengan konsumen. Konsumen adalah

rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan

dan sebagai pemilik faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan

wirausaha). Rumah tangga konsumsi membutuhkan barang dan jasa yang

dihasilkan oleh rumah tangga produksi untuk hidup.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan konsumsinya, setiap rumah tangga

konsumsi harus memiliki pendapatan. Bagaimana dan dari mana rumah tangga

memperoleh pendapatan agar kegiatan konsumsi dapat terlaksana?

Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari perusahaan dengan cara

sebagai berikut.

a.       Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah

menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.

b.      Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah

mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan

produksi.

Page 32: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

c.       Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari perusahaan

karena telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan

dalam kegiatan produksi.

d.      Laba (profit), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari rumah tangga

produsen karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola

perusahaan sehingga perusahaan memperoleh laba.

Rumah Tangga Negara (Pemerintah)

Di dalam kehidupan nyata, apakah kalian bisa menilai tindakan pemerintah

dalam bidang ekonomi sudah berjalan dengan maksimal? Apakah peran

pemerintah untuk menyukseskan kegiatan ekonomi di Indonesia sudah

dilakukan hingga merata ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah?

Ingat! Bagaimana pun hasilnya, pemerintah memegang peran utama dalam

kegiatan ekonomi.

Pemerintah adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menjalankan kegiatan

ekonomi berdasarkan motif ekonomi sosial, yaitu motif mencari penghasilan

guna kepentingan umum. Tidak ada perekonomian yang berjalan tanpa campur

tangan sama sekali dari pemerintahnya. Pemerintah merupakan pihak yang

mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Di dalam perekonomian,

pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan serta mengadakan

kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar negara bisa maju dan rakyat

bisa hidup dengan layak dan damai.

Perusahaan negara dikelompokkan menjadi:

Perusahaan Negara Umum (PERUM)Yaitu kegiatan usaha yang ditujukan untuk melayani kepentingan

umum. Contoh: Perum Perhutani dan Perum Pegadaian.

Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)Yaitu perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh negara

dari kekayaan negara yang dipisahkan. Contoh: PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN.

Masyarakat Ekonomi Luar Negeri

Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang

lain. Kita tidak bisa mencukupi semua kebutuhan kita tanpa bantuan orang lain.

Hal ini juga berlaku pada warga negara, di mana negara kita tidak mampu

mencukupi semua kebutuhan warga negaranya. Hal ini menyebabkan negara

Page 33: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

membutuhkan bantuan negara lain agar kebutuhan masyarakat dapat

terpenuhi.

Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang mendukung

suksesnya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara. Berbagai kerja

sama dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan masyarakat luar negeri.

Kerja sama tersebut tidak hanya berupa perdagangan, namun juga dapat

berbentuk pertukran tenaga kerja, penanaman modal, pinjaman, dan bantuan.

Masyarakat ekonomi luar negeri pada dasarnya merupakan pelaku ekonomi

yang berhubungan dengan transaksi luar negeri. Sektor ini mencakup ekspor

impor barang dan jasa, aliran modal yang berkaitan dengan transaksi

perbankan serta investasi. Transaksi luar negeri bersih (neto) akan

mempengaruhi tingkat dan komposisi aktivitas

B.  Circulair Flow Diagram

Perlu kalian ingat, antara empat pelaku ekonomi, yaitu konsumen, produsen,

pemerintah dan masyarakat luar negeri terjadi interaksi karena mereka saling

membutuhkan sehingga terjadi arus lingkar kegiatan ekonomi (circulair flow

economic activity) yang menggambarkan arus barang yang mengalir dari dan

kepada masing-masing pelaku ekonomi. Interaksi tersebut dapat dianalisis

dengan menggunakan diagram aliran melingkar (circulair flow diagram)

Peran Produsen dan Konsumen Dalam Kegiatan

Ekonomi

Setelah kalian mempelajari bab dua mengenai Model Diagram Interaksi,

apakah kalian masih ingat pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dan interaksi

diantara mereka? Kalian harus selalu mengingatnya di kehidupan nyata.

Dengan itu, kalian akan mengenal lebih dalam para pelaku kegiatan ekonomi

tersebut.  Nah, untuk memperdalam pengetahuanmu, masih berkaitan dengan

bab sebelumnya, pada bab tiga ini akan dibahas mengenai peran konsumen dan

produsen, serta hubungan diantara mereka. Perlu kalian ketahui di kehidupan

nyata, konsumen dan produsen memiliki peran masing-masing dalam

melakukan kegiatan ekonomi. Dalam menjalankan peran tersebut, mereka juga

melakukan hubungan sehingga terwujud suatu kerjasama yang baik dalam

Page 34: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

kegiatan ekonomi. Dengan itu, juga turut mengembangkan perekonomian di

negara kita

A.     PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI

Tentu kalian telah mengetahui tentang pengertian, tujuan, fungsi serta

perilaku konsumen dan produsen pada bab terdahulu. Masih ingatkah kalian

tentang hal-hal tersebut? Nah, jika kalian masih ingat, maka akan lebih mudah

bagi kalian untuk menetukan peran konsumen dan produsen dalam bidang

ekonomi.

1.      Peran Konsumen.

  Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-

faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.

  Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.

  Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa

dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal

ini konsumen berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.

  Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai

distributor. Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas

dari daerah yang dituju sebagai buah tangan.

  Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan

nilai sebuah barang dibebankan sebagian kepada konsumen.

2.      Peran Produsen

  Penghasil barang dan jasa.

  Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah

untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan

  Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen

berupa pembayaran upah dan sewa..

  Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan

jasa.

  Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi

pemilik modal tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya.

  Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.

  Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan

sebagian kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara.

Page 35: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

3.      Peran pemerintah

a.       Sebagai pengatur kehidupan ekonomi.

b.      Membuat perencanaan jangka panjang dan menengah (GBHN)

c.       Menyediakan sarana dan prasarana pembangunan.

d.      Menetapkan peraturan perundangan untuk mengatur, melindungi, atau

menentukan cara-cara melakukan kegiatan ekonomi.

e.       Sebagai konsumen. Untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan

berbagai macam barang atau jasa, misalkan kegiatan administrasi pemerintah

diperlukan alat tulis dan peralatan kantor untuk transportasi diperlukan

kendaraan, dan sebagainya. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai

konsumen.

f.       Sebagai produsen. Pemerintah bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan

barang atau jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak yang dilakukan

melalui bumn.

4.      Masyarakat luar negeri.

a.       Mengelola investasi atas penanaman modal asing dengan mendirikan

perusahaan milik asing dan swasta nasional (joint venture).

b.      Menerima bantuan luar negeri berupa pinjaman dari negara-negara asing atau

lembaga keuangan internasional.

c.       Pengekspor atau pengimpor barang dan jasa.

d.      wisatawan mancanegara.

B.     HUBUNGAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN

EKONOMI.

Setelah mengetahui tentang peranan konsumsi dan produksi apakah kalian

tahu tentang hubungan antara keduanya dalam perekonomian

Indonesia. Konsumsi dan produksi tentu tidak bisa dilepaskan antara satu sama

lain. Mengapa? Tentu pertanyan ini akan kalian ajukan. Maka, untuk menjawab

pertanyaan kalian simak hubungan antara produsen dan konsumen dibawah ini!

Pernahkan kalian pergi kesebuah pusat perbelanjaan? Jika iya, apakah kalian

pernah membeli sebuah barang sebagai pelengkap kebutuhan? Konsumsi

merupakan bagian dari pemenuhan  kebutuhan manusia tidak tergantung pada

jenis dan macam barang itu sendiri. Maka bisa disimpulkan bahwa setiap

manusia akan melakukan kegiatan konsumsi setiap hari selama masa hidupnya.

Page 36: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Apakah kalian pernah berpikir apakah barang yang ditawarkan penjual

(produsen) dapat terjual semua apabila konsumen tidak memilih barang

tersebut? Hubungan antara produsen dan konsumen merupakan sebuah

hubungan sebab akibat yang selalu beriringan antara satu dan lainnya. Bisa

dikatakan bahwa tanpa adanya konsumen maka kegiatan produsen dalam

memproduksi barang tidak akan berjalan dengan lancar bisa pula akan

mengalami kebangkrutan, begitu pula sebaliknya. Tanpa adanya produsen

konsumen akan kesulitan bahkan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan.

Dalam kehidupan ekonomi, kedua kegiatan tersebut akan saling

berpengaruh. Dimana produsen sebagai penyedia layanan dan konsumen

sebagai pemakai layanan akan berusaha untuk mencapai kepuasan-kepuasan

maksimum masing-masing.

 

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1. Pengertian Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah jumlah produk (baik barang maupun jasa) yang diinginkan konsumen

pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu.

Permintaan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Permintaan absolut

Permintaan absolut adalah permintaan yang tidak didukung oleh daya beli, tetapi lebih

merupakan angan-angan. Setiap orang dapat dipastikan mempunyai permintaan absolut.

b. Permintaan potensial

Permintaan potensial adalah permintaan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang

yang dimiliki. Artinya, permintaan yang didukung daya beli, tetapi belum dilaksanakan.

Misalnya, dengan uang sebesar Rp100.000,00 di tabungan, seseorang berniat membeli

sepatu, dan sedang memikirkan sepatu merk apa yang hendak dibelinya. Orang-orang yang

memiliki permintaan potensial inilah yang biasanya menjadi sasaran iklan dan berbagai

bentuk promosi lainnya.

c. Permintaan efektif

Page 37: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang atau jasa yang dilakukan sesuai

dengan daya beli yang dimiliki. Misalnya, Faris akhirnya membeli sepatu dengan merk X

seharga Rp75.000,00.

Konsep penawaran menunjukkan berbagai jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual

di pasar oleh seseorang atau beberapa orang penjual. Dalam ilmu ekonomi, penawaran

(supply) diartikan sebagai berbagai jumlah barang yang akan dijual di pasar oleh seseorang

atau beberapa orang penjual pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.

2. Faktor – Faktor Permintaan

    Permintaan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :

1. Harga barang itu sendiri

Harga barang merupakan faktor utama yang memengaruhi permintaan seseorang atau

pasar. Harga yang murah, tetapi mutu yang baik, akan menjadikan permintaan lebih banyak,

sedangkan harga tinggi dengan mutu yang biasa-biasa saja menjadikan permintaan

berkurang.

2. Perubahan harga barang yang berkaitan

Jika kompor gas disubstitusikan dengan kompor minyak tanah maka ketika terjadi

kenaikan harga gas maka permintaan terhadap kompor minyak tanah bertambah sebagai

barang pengganti karena dianggap lebih murah. Contoh lainnya jika gas adalah barang

komplementer dari kompor gas maka ketika harga gas naik akan menyebabkan permintaan

kompor gas menjadi turun.

3. Pendapatan masyarakat (daya beli masyarakat)

Pendapatan memengaruhi daya beli seseorang. Semakin besar pendapatan, permintaan

terhadap barang cenderung meningkat. Begitupun semakin kecil pendapatan maka akan

semakin kecil pula permintaan terhadap barang.

4. Populasi penduduk (banyak sedikitnya jumlah penduduk)

Semakin banyak jumlah penduduk suatu daerah maka semakin besar pula permintaan

barang di daerah tersebut.

5. Selera konsumen (minat/keinginan masyarakat)

Misalnya, setelah ditemukan alat komunikasi berupa telepon selular, selera orang beralih

dari telepon rumah ke telepon selular sehingga permintaan akan jenis telepon tersebut

semakin meningkat.

6. Adanya barang pengganti (subtitusi)

Page 38: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Ketika harga gas naik, masyarakat beralih pada barang substitusinya, yaitu minyak tanah

sehingga permintaan minyak tanah akan meningkat.

7. Tingkat kebutuhan terhadap suatu macam barang (intensitas kebutuhan)

Kebutuhan barang pokok, seperti pangan, papan, dan sandang di daerah bencana (seperti

di NangroeAceh Darussalam dan Pangandaran, Jawa barat) sangat mendesak sehingga

tingkat permintaan akan kebutuhan pangan, papan, dan sandang sangat besar dibandingkan

didaerah lainnya.

8. Mode (trend)

Mode mendorong orang untuk menyesuaikan diri dengan zamannya sehingga sangat

memengaruhi permintaan akan barang karena jika tidak membeli barang sesuai dengan mode

atau trendnya saat itu, akan cenderung ketinggalan zaman.

2. Faktor yang Memengaruhi Penawaran

Kesediaan produsen atau perusahaan memproduksi dan menawarkan berbagai

jumlah barang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.

a. Harga Barang Itu Sendiri

Produsen atau perusahaan akan menawarkan lebih banyak barang jika harga naik.

Begitupun sebaliknya, jika harga turun, jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit.

Hal ini sesuai dengan hukum penawaran yang menjelaskan hubungan antara harga suatu

barang dan jumlah barang yang ditawarkan.

b. Biaya Produksi

Produsen membutuhkan berbagai faktor produksi untuk dapat menghasilkan barang  dan

jasa. Faktor-faktor produksi tersebut harus dibeli oleh produsen dari pemilik faktor-faktor

produksi (konsumen). Oleh karena itu, semakin murah harga faktor produksi, biaya produksi

akan sedikit sehingga produsen dapat lebih banyak memproduksi barang yang ditawarkan.

Sebaliknya, jika harga faktor produksi tinggi, barang yang ditawarkan produsen akan

menurun pada setiap tingkat harga.

c. Tingkat Teknologi

Penggunaan teknologi memiliki peranan penting dalam kegiatan produksi. Perusahaan

yang menggunakan teknologi pada tingkat yang lebih tinggi dapat meningkatkan hasil

produksinya dengan cepat. Di samping itu,  penggunaan teknologi yang tinggi juga akan

menyebabkan biaya produksi semakin murah. Peningkatan hasil produksi dan biaya produksi

yang semakin murah akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak

pada tingkat harga tertentu.

Page 39: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

d. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah di antaranya dalam hal pajak dan subsidi. Semakin besar pajak,

jumlah barang yang ditawarkan akan menurun, begitu pula sebaliknya. Adapun semakin

besar subsidi, jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah. Sebagai contoh, pada waktu

pemerintah masih memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM), perusahaan dapat

melakukan proses produksi dengan biaya yang relatif lebih murah. Setelah kebijakan subsidi

BBM dikurangi, biaya produksi meningkat dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan

menurun.

e. Faktor Alam

Pengaruh alam terutama akan memengaruhi penawaran produk pertanian dan perikanan.

Misalnya, bagi para petani, iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan gagal panen

sehingga jumlah barang yang ditawarkan (contohnya beras) akan berkurang.

HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1.  Hukum Permintaan dan Asumsi yang Mendasarinya

Hukum permintaan merupakan rumusan yang menjelaskan hubungan antara harga suatu

barang dan jumlah barang yang diminta pada jumlah barang yang diminta merupakan

variabel yang dipengaruhinya.

Hukum permintaan berbunyi:

“Jika harga suatu barang naik, jumlah barang yang diminta per  unit waktu akan turun.

Begitu sebaliknya, jika harga suatu barang turun, jumlah barang yang diminta per unit waktu

akan naik.”

Adapun asumsi yang mendasari hukum permintaan adalah faktor-faktor  lain selain

harga yang memengaruhi jumlah barang yang diminta dalam  keadaan tetap sama (ceteris

paribus). Keadaan lain yang harus tetap sama  antara lain pendapatan konsumen, harga

barang, dan selera konsumen. Acuan dari semua permintaan adalah kebutuhan individu.

Namun, dalam analisis harga dan jumlah barang diminta yang menjadi acuan adalah

permintaan pasar yaitu penjumlahan total dari semua permintaan individu.

2.  Hukum Penawaran dan Asumsi yang Mendasarinya

Hukum penawaran merupakan rumusan yang menjelaskan hubungan antara harga

suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan pada berbagai tingkat harga

Page 40: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

selama jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, harga barang merupakan variabel yang

berpengaruh. Adapun jumlah barang yang ditawarkan merupakan variabel yang dipengaruhi.

Hukum penawaran berbunyi:

            “Jika harga suatu barang naik, ceteris paribus (keadaan lain tetap sama), jumah barang

yang ditawarkan per unit waktu akan bertambah. Begitu sebaliknya, jika harga suatu barang

turun, ceteris paribus, jumlah barang yang ditawarkan per unit waktu akan turun.”

            Asumsi yang mendasari hukum penawaran adalah faktor-faktor lain selain harga yang

memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Faktor-faktor lain yang harus

tetap sama antara lain biaya produksi, harga barang lain, dan tingkat teknologi. Hal yang

dianalisis pada penawaran konsumen adalah hubungan jumlah barang yang ditawarkan

dengan harga pasar atau hubungan antara harga pasar dan jumlah barang yang akan

diproduksi dan dijual, dengan asumsi keadaan lain tetap tidak berubah. 

HARGA KESEIMBANGAN

1. Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan

Interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran di pasar, akan melahirkan

keseimbangan harga dan kuantitas yang disebut dengan keseimbangan pasar. Jadi,

keseimbangan pasar terjadi jika harga dan jumlah barang yang diminta di pasar sama dengan

harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Dengan kata lain, keseimbangan pasar terjadi pada

harga dan jumlah barang ketika kekuatan penawaran dan permintaan seimbang. Pada kondisi

ini, akan tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan

(equilibrium quantity). Pada kondisi keseimbangan, harga dan kuantitas cenderung tetap tidak

berubah, selama faktor lain tetap (tidak berubah). Untuk mengetahui harga dan jumlah

keseimbangan dapat dilakukan dengan cara tabel, cara kurva, dan cara matematis.

2. Elastisitas

1. Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan menghitung perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang

dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya. Elastisitas

permintaan yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga

permintaan (price elasticity of demand). Adapun elastisitas permintaan yang dikaitkan

Page 41: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity) dan jika dikaitkan dengan

pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).

a. Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)

Elastisitas harga permintaan (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang

berubah jika harganya berubah sebesar satu persen.Angka elastisitas harga permintaan

bernilai negatif, Ep = –2 memiliki arti, jika harga barang naik 1%, permintaan terhadap

barang tersebut

turun 2%. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, semakin elastic

permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga.

Angka Ep dapat disebut dalam nilai absolut. Ep = 2, artinya sama dengan Ep = –2.

1) Koefisien Elastisitas Harga Permintaan (Ep)

a) Inelastik (Ep < 1)

 Perubahan permintaan lebih kecil daripada perubahan harga. Jika harga naik 10%,

menyebabkan per mintaan barang turun sebesar 6%. Permintaan barang kebutuhan pokok

umumnya inelastik, misalnya perubahan harga beras di Indonesia.

b) Elastik (Ep > 1)

 Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastik jika perubahan harga suatu barang

menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya, jika harga turun 10%,

menyebabkan permintaan barang naik 20%. Oleh karena itu, nilai Ep lebih besar daripada

satu.

c) Elastik Uniter (Ep = 1)

 Jika harga naik 10%, permintaan barang turun 10%.

d) Inelastik Sempurna (Ep = 0)

 Berapa pun harga suatu barang, orang akan tetap membeli jumlah yang dibutuhkan.

Contohnya permintaan garam.

e) Elastik Sempurna (Ep =  )

 Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang besarnya.

2) Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur

Elastisitas titik (point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu.

Konsep elastisitas titik digunakan jika peruhahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya

sehingga mendekati 0, tetapi konsep ini kurang akurat jika perubahan harga yang terjadi

Page 42: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

relatif besar. Dalam kasus tersebut, lebih tepat jika diukur dengan elastisitas busur (arch

elasticity),

yang mengukur elastisitas permintaan antara dua titik. Dengan demikian, dalam suatu kurva

permintaan yang berbentuk garis lurus, koefisien elastisitasnya berbeda-beda pada berbagai

tingkat harga.

b. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)

Elastisitas silang (Ec) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang

sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.

Ec =     Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta

Persentase perubahan harga Y

c. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)

Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen perubahan

permintaan terhadap suatu barang (ωQ) jika pendapatan berubah (ΔI)

sebesar satu persen.

Ei =     Persentase perubahan jumlah barang yang diminta

Persentase perubahan pendapatan

Umumnya nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan

permintaan. Semakin besar nilai Ei, elastisitas pendapatan nya semakin besar. Barang dengan

Ei > 0 merupakan barang normal (normal goods). Barang dengan nilai 0 < Ei < 1, barang

tersebut merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang dengan nilai Ei > 1

merupakan barang mewah (luxurius goods).Adapun barang dengan nilai Ei < 0 merupakan

barang inferior (inferior goods).

2. Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang

yang ditawarkan berubah, jika harga barang berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga

dapat dihubungkan dengan faktor-faktor atau variabel lain yang dianggap memengaruhinya,

seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga bahan baku, dan harga bahan antara. Persentase

perubahan jumlah barang yang ditawarkan persentase perubahan harga

PASAR BARANG

Page 43: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

1. Pengertian dan Cara Perdagangan Pasar Barang

Pasar barang atau pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan penawaran

terhadap barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utama berasal dari

sektor rumah tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan permintaan

akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor perusahaan.

Di dalam perekonomian modern, terutama dengan semakin tingginya tingkat

spesialisasi, tidak semua perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang dipakai untuk

memproduksi barang dan jasa. Sebagai contoh, perusahaan mobil tidak menambang sendiri

bijih besi yang dibutuhkan, demikian juga fasilitas mesin pembuat rangka mobilnya karena

akan lebih efisien bagi perusahaan tersebut jika membeli mesin dari perusahaan yang

bergerak di bidang permesinan. Dengan kata lain, mesin yang dibeli perusahaan tersebut

merupakan input perantara untuk memproduksi mobil. Beberapa komoditas yang umumnya

diperjualbelikan di pasar komoditas memiliki standar tertentu, antara lain barang-barang hasil

produksi dan industri, hasil pertambangan, hasil pertanian dan perkebunan. Komoditas

tersebut antara lain kopi, gula, jagung, cengkeh, kedelai, emas, tembaga, kapas, lada,

gandum, dan minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO).

2. Keanggotaan Pasar Komoditas

Anggota pasar komoditas secara garis besar terdiri atas dua, yaitu anggota biasa dan

anggota luar biasa.

3. Perdagangan di Pasar Komoditas              

Perdagangan di pasar komoditas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Perdagangan Fisik (Physical Trading) yang Bersifat Efektif

b. Perdagangan Berjangka (Future Trading) yang Bersifat Spekulatif

4. Fungsi dan Manfaat Pasar Komoditas

a. Fungsi Pasar Komoditas

Fungsi  pasar komoditas antara lain sebagai berikut.

1) Sebagai tempat atau sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa jenis barang

yang diperdagangkan di pasar dunia.

2) Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang berlaku di

pasaran dunia.

3) Sebagai tempat atau sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan barang.

b. Manfaat Pasar Komoditas

Manfaat pasar komoditas antara lain sebagai berikut.

1) Bagi Penjual (Produsen) Pasar barang dapat mempermudah pemasaran atau penjualannya.

Page 44: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

2) Bagi Pembeli (Konsumen)

 Pasar barang dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan

barang yang diinginkan dengan kualitas terjamin.

3) Bagi Pemerintah

Pembentukan pasar barang bagi pemerintah dapat memberikan tambahan devisa.

Dengan devisa akan memudahkan pemerintah untuk melakukan berbagai transaksi

internasional yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.

5. Struktur Pasar

Sebagaimana diketahui komposisi pasar terdiri atas seluruh perusahaan dan konsumen

yang ingin dan mampu membeli serta menjual barang tertentu baik secara tunai maupun

kredit. Jumlah penjual (perusahaan) dan pembeli (konsumen) antara satu pasar dan pasar

lainnya tidaklah sama. Pada umumnya pasar tradisional terdiri atas banyak penjual dan

pembeli.

Berdasarkan struktur pasarnya bentuk-bentuk pasar dibedakan menjadi sebagai

berikut

a. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)

Beberapa karakteristik dari pasar persaingan sempurna, yaitu:

1) di pasar terdapat banyak perusahaan (penjual) dan konsumen (pembeli);

2) penjual menjual produk yang homogen;

3) baik penjual maupun pembeli secara bebas dapat masuk dan keluar pasar;

4) adanya mobilitas yang sempurna dari sumber daya;

5) baik penjual maupun pembeli memiliki pengetahuan sempurna.

b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)

Pasar persaingan tidak sempurna jika dilihat dari aspek penjual dan pembelinya dapat

dikelompokkan menjadi pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar persaingan monopolistik,

pasar monopsoni, dan pasar oligopsoni.

1) Pasar Monopoli

Pasar monopoli merupakan situasi pasar di mana hanya terdapat satu penjual (single firm)

komoditi atau barang ini tidak ada penggantinya (substitusi) yang sangat mirip (close

substitute). Oleh karena dalam pasar monopoli hanya ada satu penjual, pada pasar ini tidak

terdapat pesaing

sehingga penjual (monopolis, berasal dari bahasa Yunani mono = satu dan polist = penjual)

berkuasa untuk mengubah jumlah dan harga barang di pasar. Dewasa ini bentuk pasar

Page 45: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

monopoli sudah jarang sekali. Di Indonesia pasar monopoli dikenal pada Perusahaan Listrik

Negara (PLN), perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI), dan Perusahaan Air Minum

(PDAM).

Beberapa kebaikan pasar monopoli, yaitu sebagai berikut.

(a) Di Indonesia, monopoli yang dilakukan negara terhadap cabang-cabang produksi

yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak telah memberikan manfaat yang besar

terhadap masyarakat. Contoh transportasi kereta api untuk rakyat, bus kota, listrik, air bersih

(PDAM).

(b) Pemberian hak paten dan hak penjualan tunggal (exclusive franchise) dapat

mendorong pengusaha untuk menemukan produk-produk inovatif yang dibutuhkan

masyarakat.

(c) Dengan adanya monopoli alamiah, harga suatu produk dapat lebih murah.

(d) Monopoli akan memacu perusahaan untuk selalu meningkatkan daya saing, baik

secara lokal maupun global.

 Adapun beberapa keburukan dari monopoli, yaitu sebagai berikut.

(a) Harga sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan pemegang monopoli, sehingga

memungkinkan terjadi permainan harga yang dapat merugikan konsumen.

(b) Konsumen tidak memiliki alternatif pilihan baik yang menyangkut kualitas

maupun harga barang.

(c) Adanya monopoli yang diberikan pemerintah, menyebabkan proses produksi

berjalan kurang efisien, etos kerja rendah, dan layanan kepada konsumen kurang memuaskan.

(d)  Monopolis dapat melakukan kebijakan diskriminasi harga (price discrimination).

Misalnya, penetapan harga karcis bioskop yang dikelola “group 21(Twenty One)”. Jika

menonton bioskop di Bandung Supermall (BSM) harga karcisnya mencapai Rp25.000,00 per

orang, di Bandung Indah Plaza (BIP) hanya Rp15.000,00 per orang. 

2) Pasar Oligopoli

Sebagaimana istilah monopoli, istilah oligopoli juga berasal dari bahasa Yunani,

yakni oligospolein yang berarti “beberapa penjual”. Berdasarkan arti kata tersebut, pasar

oligopoli dapat diartikan sebagai pasar yang hanya terdiri atas beberapa perusahaan atau

penjual yang menjual produk homogen (sejenis). Pasar oligopoli terdiri atas dua perusahaan

atau dua penjual saja disebut pasar duopoli. Produk yang dijual dapat berupa produk yang

identik (homogen) maupun produk yang terdiferensiasi. Produk yang identik (homogen)

misalnya, sama-sama menjual besi. Adapun yang dimaksud dengan diferensiasi produk

adalah produk yang memiliki karakteristik yang bervariasi. Misal, produk telepon seluler

Page 46: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

masing-masing memiliki banyak karakteristik yang berbeda  baik dari ukuran, berat, model,

dan fitur.

3) Pasar Persaingan Monopolistik

Dalam kehidupan sehari-hari, jarang dilihat pasar persaingan sempurna maupun pasar

monopoli secara murni. Justru bentuk pasar yang banyak ditemui adalah bentuk pasar

monopolistik. Bentuk pasar monopolistik ini ada di antara pasar persaingan sempurna dan

pasar

monopoli. Dikatakan mengandung persaingan sempurna karena pada pasar monopolistik

terdapat banyak perusahaan atau penjual tersebut yang memiliki pangsa pasar (market share)

yang cukup besar sehingga tidak dapat memengaruhi pasar. Oleh karena itu, dalam industri

terdapat banyak perusahaan.Perbedaan pasar monopolistik dengan pasar persaingan

sempurna terletak pada produk yang dijual. Jika pada pasar persaingan sempurna produk

yang dijual identik (bersifat sama), pada pasar monopolistik produk yang dijual merupakan

produk yang terdiferensiasi (diferensiasi produk).Adanya diferensiasi produk telah

mendorong perusahaan atau penjual melakukan persaingan nonharga (non-price competition)

melalui iklan, diskon, dan hadiah-hadiah. Oleh karena itu, jika dalam persaingan sempurna

produsen tidak menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam membeli produk, dalam pasar

monopolistik produsen suatu produk justru menjadi penting bagi konsumen. Misalnya,

seorang pria yang selalu memakai produk sabun mandi merek “HARY” dan tidak mau

memakai produk sabun mandi dari perusahaan lain. Dalam hal ini terlihat bahwa perusahaan

sabun mandi “HARY” memiliki daya monopoli meskipun

terbatas. 

PASAR INPUT

1. Pengertian Faktor Produksi

Dalam pasar output permintaan konsumen bertemu dengan penawaran dari pihak

produsen. Selain pasar output dikenal pasar input, pasar  input terjadi ketika permintaan 

input dari produsen bertemu dengan penawaran tenaga kerja dan  input-input lain (tanah dan

barang modal) dari rumah tangga konsumen. Pada pasar input ditentukan tingkat harga, upah,

sewa, dan suku bunga yang kemudiaan akan menjadi pendapatan bagi konsumen. Pendapatan

yang diperoleh akan bergantung pada banyak sedikitnya faktor produksi serta harga dari

faktor produksi tersebut. Menurut Samuelson terdapat dua sifat khusus dari permintaan pasar

input yaitu, saling kebergantungan dan sifat permintaannya merupakan turunan (derived).

Page 47: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Seperti yang telah kita ketahui faktor produksi terdiri dari:

1. sumber daya alam (tanah);

2. sumber daya manusia;

3. modal;

4. skill. Dalam hal ini kewirausahaan

Permintaan dalam pasar input memiliki sifat saling kebergantungan karena pada

kenyataannya input  tidak dapat bekerja sendirian. Misalnya, petani akan menggarap sawah,

tetapi petani tersebut tidak dapat menggarap sawahnya tanpa menggunakan traktor. Demikian

pula, traktor tidak dapat bekerja sendiri tanpa digerakkan oleh petani. Dengan demikian,

produktivitas dari satu macam input seperti tenaga kerja akan bergantung pada jumlah  input

lainnya yang bekerja bersamanya. Dengan demikian terdapat saling kebergantungan

produktivitas antara tanah, tenaga kerja, dan barang modal.

 Sifat Permintaannya Merupakan Turunan (Derived). Permintaan konsumen  terhadap

barang-barang adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, permintaan faktor produksi

(input) oleh produsen akan digunakan untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh

konsumen. Oleh karena itu, permintaan  input bergantung pada permintaan barang yang

dibutuhkan konsumen.Berikut faktor-faktor yang memengaruhi permintaan terhadap input

(faktor produksi), yaitu sebagai berikut.

a. Harga Faktor Produksi

Dalam kondisi normal, semakin murah harga faktor produksi, semakin besar jumlah

(kuantitas) yang diminta. Adapun yang dimaksud dengan harga faktor produksi adalah gaji

atau upah bagi tenaga kerja, sewa untuk tanah dan barang modal.

b. Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain

Jika faktor produksi yang satu dengan faktor produksi yang lain memiliki hubungan yang

bersifat komplementer, meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi yang satu akan

semakin meningkatkan permintaan faktor produksi lainnya. Adapun, jika hubungannya

bersifat substitusi, permintaan terhadap faktor produksi yang satu akan menurunkan

permintaan faktor produksi yang lainnya.

c. Harga Faktor Produksi Lain

Pengaruh harga faktor produksi terhadap permintaan faktor produksi bergantung pada sifat

hubungan antara faktor-faktor produksi tersebut. Jika hubungan antara satu faktor produksi

dengan faktor produksi lainnya adalah komplementer, meningkatnya harga faktor produksi

akan

Page 48: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

menurunkan permintaan faktor produksi pelengkapnya. Adapun jika hubungannya bersifat

substitusi, meningkatnya harga suatu faktor produksi akan meningkatkan permintaan faktor

produksi penggantinya.

d. Permintaan terhadap Output

Oleh karena sifat permintaan  input merupakan turunan (derived), permintaan terhadap  input

bergantung pada sifat hubungan antara teknologi dengan faktor produksi yang digunakan.

Jika sifat hubungannya komplementer, penggunaan teknologi akan menambah permintaan

terhadap faktor produksi karena adanya peningkatan produktivitas. Adapun jika sifat

hubungannya substitusi, penggunaan teknologi akan menurunkan permintaan terhadap faktor

produksi. Apa yang telah dibahas sebelumnya, merupakan gambaran dari permintaan  input.

Sekarang secara ringkas akan diuraikan penawaran faktor produksi. Pada umumnya

perekonomian pasar, faktor produksi dimiliki secara pribadi. Seseorang memiliki tenaga

kerjanya dalam arti ia dapat mengontrol dirinya sendiri dalam bekerja. Adapun faktor

produksi modal dan tanah dapat dimiliki oleh rumah tangga maupun perusahaan.

EKONOMI MIKRO DAN MAKRO

1. Pengertian Ekonomi Mikro dan Makro

Ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang secara khusus membahas

perilaku individu dan perusahaan yang dihadapkan pada keterbatasan sumber daya. Ekonomi

mikro mempelajari kegiatan-kegiatan ekonomi dari unit-unit ekonomi individual, yaitu

individu sebagai konsumen, individu sebagai pemilik faktor produksi, dan individu sebagai

produsen.

Ekonomi makro adalah bidang ilmu yang mempelajari keseluruhan ekonomi dalam

bentuk jumlah barang dan jasa yang diproduksi, total pendapatan yang dihasilkan, tingkat

pengangguran, serta sifat-sifat umum harga barang. Ekonomi makro dapat digunakan untuk

menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan, seperti

pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja, dan pencapaian keseimbangan neraca

yang berkesinambungan.

Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia menghadapi berbagai

masalah ekonomi makro. Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan Kesempatan Kerja/Tingkat Employment

2. Meningkatkan Kapasitas Produksi Nasional

Page 49: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

3. Meningkatkan Pendapatan Negara

4. Menstabilkan Situasi Perekonomian

5. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran Luar Negeri

6. Pemerataan Distribusi Pendapatan

7. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

sebagai berikut.

1. Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja.

2. Lemahnya kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait.

3. Tingginya potensi tekanan inflasi secara struktural.

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PEMERINTAH DI BIDANG

EKONOMI

B. Kebijakan Ekonomi dan Permasalahannya

Masalah ekonomi yang dihadapi setiap negara akan berbeda. Hal ini akan bergantung pada

kondisi perekonomian setiap negara tersebut. Namun, pada intinya masalah ekonomi suatu

negara dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu masalah ekonomi mikro dan masalah

ekonomi makro.

1. Masalah Ekonomi Mikro

Pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien, jika asumsi-asumsinya terpenuhi,

antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi yang sempurna, pasar berbentuk

persaingan sempurna, dan barang bersifat privat. Proses pertukaran di pasar tidak terbatas

dimensi waktu dan tempat. Namun, dalam kenyataannya banyak asumsi yang tidak sesuai

dengan kondisi di lapangan. Akibatnya pasar gagal menjadi alat alokasi yang efisien (market

failure). Masalah yang dihadapi di lapangan berkaitan dengan ekonomi mikro, yaitu sebagai

berikut.

a. Informasi Tidak Sempurna

Dalam kenyataan, kadang kita tidak pernah tahu persis kualitas barang yang dikonsumsi,

misalnya ketika membeli mobil bekas. Untuk memperoleh informasi mengenai mobil

tersebut, seringkali harus mengeluarkan biaya, misalnya dengan menyewa montir mobil yang

ahli

Page 50: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

mesin dan dapat dipercaya.

b. Daya Monopoli

Diasumsikan bahwa pasar dalam keadaan sempurna tidak terpenuhi. Kenyataannya sering

dijumpai di pasar yang hanya ada satu produsen (monopoli) atau beberapa produsen

(oligopoli) yang begitu kuat. Mereka mampu memengaruhi pasar dengan menentukan tingkat

harga. Kemampuan itu menyebabkan barang yang diproduksi lebih sedikit, harga yang lebih

tinggi, jika dibanding harga dalam pasar persaingan sempurna.

c. Eksternalitas

Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku ekonomi

sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang normal. Misalnya, di  suatu kota banyak pabrik

tekstil yang mencemari lingkungan dengan membuang limbahnya ke sungai. Kerugian yang

diderita masyarakat sekitarnya, tidak masuk dalam perhitungan biaya produksi tekstil.

Akibatnya, walaupun secara finansial biaya produksi tekstil menjadi murah (karena tidak

perlu investasi fasilitas pengolahan limbah), namun secara ekonomis biayanya mahal. Karena

sebagian biaya itu ditanggung masyarakat dalam bentuk biaya sosial.

d. Barang Publik

Asumsi dasar lain yang seringkali tidak relevan adalah barang yang dipertukarkan bersifat

private (rival dan eksklusif ). Rival artinya, barang tidak dapat dikonsumsi secara bersamaan

tanpa saling merugikan. Eksklusif artinya siapa yang tidak mau membayar tidak dapat

menikmati atau memanfaatkannya. Misalnya, jika satu kaleng softdrink sudah kita minum,

maka orang lain sudah tidak dapat mengonsumsi  softdrink tersebut (barang yang sama).

Berarti untuk mengonsumsi  softdrink diperlukan rival. Selain bersifat rival, untuk

memperoleh softdrink kita

juga perlu membayar, dengan demikian softdrink bersifat eksklusif.

2. Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro

Kegagalan pasar, seringkali menuntut campur tangan (intervensi) pemerintah. Namun, yang

harus diperhatikan adalah tidak semua campur tangan pemerintah memberikan hasil yang

baik, walaupun tujuannya baik. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi pemerintah dalam

menentukan kebijakan yaitu adanya konflik (trade off  ) antara tujuan yang ingin dicapai.

Misalnya konflik antara tujuan efisiensi dan pemerataan. Agar rumah dapat terjangkau oleh

rakyat kecil yang berpenghasilan rendah, pemerintah memberikan subsidi. Tetapi, pemberian

subsidi itu cenderung mengorbankan efisiensi, karena uang subsidi dapat dialokasikan ke

sektor-

sektor lain yang lebih produktif.

Page 51: Ringkasan Materi Ekonomi Kelas X Semester 1

Tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah adalah sebagai berikut.

a. Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan eksploitasi

dapat dihindarkan.

b. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan

stabil.

c. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang

dapat memengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan praktik-praktik monopoli yang

merugikan.

d. Menyediakan barang publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

e. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikanmasyarakat dapat

dihindari atau dikurangi.

3. Intervensi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro