ricketts cephalometric analysis
DESCRIPTION
analisis sefalo rickettsTRANSCRIPT
7/16/2019 Ricketts Cephalometric Analysis
http://slidepdf.com/reader/full/ricketts-cephalometric-analysis 1/4
ANALISIS RICKETTS
Robert Ricketts mempercayai bahwa analisis sefalometrik merupakan salah satu alat
bantu paling penting untuk mendiagnosis dan memantau pasien, serta untuk mengevaluasi
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pada tahun 1969, Ricketts mengembangkan analisis
terkomputerisasi yang ditujukan untuk penggunaan rutin oleh dokter dengan menggunakan
tracing sefalometrik lateral dan frontal dan proyeksi pertumbuhan jangka panjang hingga
dewasa.
Gambar 8-1 menunjukkan tracing sefalometrik lateral Ricketts. Gambar 8-2 hingga 8-
46 mengidentifikasi dan menggambarkan titik dan bidang kraniofasial yang digunakan dalam
analisis Ricketts.
Interpretasi
Chin in space
Sumbu fasial
Sudut yang terbentuk di antara bidang Ba-N dan bidang dari foramen rotundum (PT) ke Gn.
Besar rata-rata sudut ini adalah 90 derajat. Sudut yang lebih kecil menunjukkan dagu
retropositioned , sedangkan sudut yang lebih besar dari 90 derajat menunjukkan dagu
protrusif atau berkembang ke depan.
Sudut fasial
Sudut antara bidang fasial (N-Pog) dan FH. Sudut ini memberikan indikasi posisi horisontal
dagu. Sudut ini juga menunjukkan apakah pola skeletal kelas II atau III disebabkan oleh
posisi mandibula.
Bidang Mandibula
Mengukur sudut terhadap FH. Besar rata-rata sudut ini adalah 26 derajat pada usia 9 tahun
dan menurun sekitar 1 derajat setiap 3 tahun. Sudut bidang mandibula yang tinggi atau curam
mengindikasikan bahwa open bite mungkin disebabkan karena karakteristik morfologi
skeletal mandibula. Bidang mandibula yang rendah menunjukkan sebaliknya (yaitu, deep
bite).
Convexity
Konveksitas pada titik A
Konveksitas wajah bagian tengah diukur dari titik A ke bidang fasial (N - Pog). Norma klinis
pada usia 9 tahun adalah 2,0 mm dan menurun 1 mm setiap 3 tahun. Konveksitas tinggi
7/16/2019 Ricketts Cephalometric Analysis
http://slidepdf.com/reader/full/ricketts-cephalometric-analysis 2/4
mengindikasikan pola skeletal kelas II, konveksitas negatif mengindikasikan pola skeletal
kelas III.
Gigi
Insisivus mandibula ke A-Pog
Garis atau bidang A-Pog disebut sebagai bidang dental dan merupakan garis referensi yang
berguna untuk mengukur posisi gigi anterior. Idealnya, gigi insisivus mandibula harus
terletak 1,0 mm di depan garis A-Pog. Pengukuran ini digunakan untuk menentukan protrusi
lengkung mandibula.
Molar maksila ke PtV
Pengukuran ini adalah jarak dari PtV (belakang maksila) ke distal molar maksila. Rata-rata
pengukuran ini sama dengan usia pasien ditambah 3,0 mm (misalnya, pasien 11 tahun
memiliki norma 11 + 3 = 14 mm). Pengukuran ini membantu menentukan apakah maloklusi
disebabkan posisi molar maksila atau mandibula. Hal ini juga berguna dalam memutuskan
apakah ekstraksi diperlukan atau tidak.
Inklinasi insisivus mandibula (1 ke A-Pog)
Sudut antara sumbu insisivus mandibula dan bidang A-Pog (1 ke A-Pog) diukur untuk
memberikan beberapa gagasan procumbency insisivus mandibula. Pada rata-rata, besar sudut
ini 22 ± 4 derajat.
Profil
Bibir bawah ke garis E
Jarak antara bibir bawah dan bidang estetik (hidung-dagu) adalah indikasi keseimbangan
jaringan lunak antara bibir dan profil. Rata-rata norma pengukuran ini adalah -2.0 mm pada
usia 9 tahun. Nilai positif diberikan apabila posisinya di depan garis E.
Gambar 8-1. Tracing sefalometrik lateral dari seorang wanita dengan proporsi dan
keseimbangan wajah yang baik dan oklusi kelas I.
N (nasion): Titik pada midline dari puncak hidung dan sutura nasofrontalis.
Or (Orbitale): Titik terendah dari margin bawah orbita.
Po (Porion): Titik tertinggi dari margin atas meatus akustikus kutaneus eksternal.
FH (Frankfort Horizontal Plane): Garis yang menghubungkan Po dan Or.
Ba (Basion): Titik paling inferior dan posterior tulang occipital pada margin anterior foramen
occipital.
7/16/2019 Ricketts Cephalometric Analysis
http://slidepdf.com/reader/full/ricketts-cephalometric-analysis 3/4
Pt (Point): Perpotongan batas inferior foramen rotundum dengan dinding posterior fissura
pterygomaksila.
CC (Center of Cranium): Penunjuk sefalometrik yang dibentuk oleh perpotongan garis Ba-N
dan Pt-Gn.
CF (Center of Face): Penunjuk sefalometrik yang dibentuk oleh perpotongan FH dan garis
tegak lurus melalui titik Pt.
ANS (Anterior Nasal Spine).
PNS (Posterior Nasal Spine).
Titik A: Titik terdalam pada kurva maksila di antara ANS dan alveolus gigi.
PM (Protuberance menti atau suprapogonion).
Pog (Pogonion): Titik paling anterior dari tengah mandibula.
Gn (Gnathion): Titik terendah pada midline batas bawah dagu.
Go (Gonion): Titik paling lateral pada sudut mandibula dekat dengan bony gonion.
Gambar 8-2. Titik Xi: titik yang terletak pada pusat geometris ramus. Letak Xi merupakan
kunci geometris ke Po-Or (FH) dan garis tegak lurus melalui Pt (pterygoid vertikal [PtV];
garis tegak lurus FH pada margin posterior fossa pterygopalatinus) pada langkah sebagai
berikut.
1. Gambar bidang tegak lurus terhadap FH dan dan PtV.
2. Garis yang dibentuk bersinggungan dengan titik R1, R2, R3, dan R4 pada batas
ramus.
3. Bidang-bidang yang dibentuk membentuk persegi panjang mengelilingi ramus.
4. Xi terletak di tengah persegi panjang pada titik pertemuan kedua diagonal.
R1-mandibula: Titik terdalam dari kurva batas anterior ramus setengah jarak antara kurva
inferior dan superior.
R2-mandibula: Titik yang terletak pada batas posterior ramus mandibula.
R3-mandibula: Titik yang terletak pada tengah-tengah dan aspek paling inferior dari notch
sigmoid pada ramus mandibula.
R4-mandibula: Titik pada batas bawah mandibula, tepat di bawah pusat notch sigmoid ramus.
Gambar 8-3. B6 (molar mandibula): Titik pada bidang oklusal yang tegak lurus terhadap
permukaan distal mahkota molar pertama mandibula.
A6 (molar maksila): Titik pada bidang oklusal yang tegak lurus terhadap permukaan distal
mahkota molar pertama maksila.
7/16/2019 Ricketts Cephalometric Analysis
http://slidepdf.com/reader/full/ricketts-cephalometric-analysis 4/4
Titik DC: Penunjuk sefalometrik yang menandai tengah-tengah leher kondil pada garis Ba-N.
Xi: Pusat geometris dari ramus.
Pn (pronasal): Titik paling menonjol dari ujung hidung.
Pog’ (pogonion jaringan lunak): Titik paling menonjol dari kontur jaringan lunak dagu.
St (stomion): Titik tengah dari fissura labial di antara bibir yang menutup dengan rileks.
Ls (labrale superior): Titik paling anterior dari bibir atas.
Li (labrale inferior): Titik paling anterior dari bibir bawah.