rfp_derap

5
Undangan Pengiriman Proposal Delivering Expanded Resources for AIDS Programming (DERAP) I. JUDUL Partnership with CSOs on DERAP implementation II. PERIODE PROGRAM 1 Juli 2015 – 31 Maret 201 !" #ulan$ III. SUMBER PENDANAAN %SA&D'&n(onesia I. LA!AR BELA"ANG Se)a* tahun 1""3+ %SA&D telah men)a(i mitra pentin, #a,i pemerintah (an mas-ara*at &n(onesia (alam men(u*un, pro,ram pen,en(alian penularan .&/ melalui pen-e(iaan (u*un,an te*nis untu* memeta*an situasi epi(emi .&/ (an pen,uatan *apasitas te*nis la-anan -an, #er*elan)utan mulai (ari pen e,ahan+ perawatan+ (an (u*un,an serta pen,o#atan Pen,em#an,an *apasitas te*nis terse#ut termasu* (u*un,an ter*ait monitorin, (an e aluasi #ai* se ara lan,sun, (ila*u*an #a,i CSOs maupun *e peman,*u *epentin,an (i tin,*at pusat+ pro insi+ (an *a#upaten'*ota &n(onesia saat ini (i,olon,*an (i(alam ne,ara (en,an epi(emi .&/ ter*onsenterasi menurut *riteria .O+ artin-a pa(a satu atau le#ih populasi *un i pre alensi .&/ telah le#ih #esar (ari 54 Populasi *un i -an, memili*i pre alensi .&/ tin,,i a(alah pen,,una nap a sunti*+ waria+ 6S6+ (an pe*er)a se*s serta pelan,,ann-a Satu analisis ter*ini -an, masih memerlu*an *on7rmasi+ #ahwa pa(a tahun 2018 ter)a(i *e en(erun,an penin,*atan epi(emi .&/ se ara ta)am pa(a #e#erapa populasi *un i Data S9:P 2011 menun)u**an (ata a(an-a penin,*atan pre alensi .&/ pa(a 6S6 (ari 54 tahun 200; men)a(i 124 Pa(a populasi aria meman, ter)a(i penurunan tetapi ti(a* #erma*na (an tetap tin,,i -aitu (ari 284 tahun 200; men)a(i 234 .al -an, sama ter)a(i pula pa(a populasi PS -aitu 104 tahun 200; men)a(i "4 .asil S9.P tahun 2013 (i (ua pro insi (i 9anah Papua menun)u**an pre alensi .&/ se#esar 2+34 <amun (emi*ian+ (iper*ira*an #ahwa pre alensi pa(a populasi asli a(alah le#ih #esar Semasa pro-e* S%M &&+ %SA&D men,alo*asi*an (ana hi#ah ter#atas *epa(a CSO untu* memper*uat a*ses (an memperluas la-anan *esehatan ter*ait .&/ (an A&DS -an, (ise(ia*an oleh Pus*esmas (an Rumah Sa*it serta *lini* swasta mitra *er)a S%M && CSO )u,a men(apat (u*un,an te*nis (i #i(an, *e#er(a-aan or,anisasi a,ar (apat men)alan*an la-anan pro,ram -an,

Upload: cepjun

Post on 04-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DERAP

TRANSCRIPT

Undangan Pengiriman ProposalDelivering Expanded Resources for AIDS Programming(DERAP)

I. JUDUL

Partnership with CSOs on DERAP implementation

II. PERIODE PROGRAM

1 Juli 2015 31 Maret 2016 (9 bulan)

III. SUMBER PENDANAAN

USAID/Indonesia

IV. LATAR BELAKANG

Sejak tahun 1993, USAID telah menjadi mitra penting bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam mendukung program pengendalian penularan HIV melalui penyediaan dukungan teknis untuk memetakan situasi epidemi HIV dan penguatan kapasitas teknis layanan yang berkelanjutan mulai dari pencegahan, perawatan, dan dukungan serta pengobatan. Pengembangan kapasitas teknis tersebut termasuk dukungan terkait monitoring dan evaluasi baik secara langsung dilakukan bagi CSOs maupun ke pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

Indonesia saat ini digolongkan di dalam negara dengan epidemi HIV terkonsenterasi menurut kriteria WHO, artinya pada satu atau lebih populasi kunci prevalensi HIV telah lebih besar dari 5%. Populasi kunci yang memiliki prevalensi HIV tinggi adalah pengguna napza suntik, waria, LSL, dan pekerja seks serta pelanggannya. Satu analisis terkini yang masih memerlukan konfirmasi, bahwa pada tahun 2014 terjadi kecenderungan peningkatan epidemi HIV secara tajam pada beberapa populasi kunci.

Data STBP 2011 menunjukkan data adanya peningkatan prevalensi HIV pada LSL dari 5% tahun 2007 menjadi 12%. Pada populasi Waria memang terjadi penurunan tetapi tidak bermakna dan tetap tinggi yaitu dari 24% tahun 2007 menjadi 23%. Hal yang sama terjadi pula pada populasi WPS yaitu 10% tahun 2007 menjadi 9%. Hasil STHP tahun 2013 di dua provinsi di Tanah Papua menunjukkan prevalensi HIV sebesar 2,3%. Namun demikian, diperkirakan bahwa prevalensi pada populasi asli adalah lebih besar.

Semasa proyek SUM II, USAID mengalokasikan dana hibah terbatas kepada CSO untuk memperkuat akses dan memperluas layanan kesehatan terkait HIV dan AIDS yang disediakan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit serta klinik swasta mitra kerja SUM II. CSO juga mendapat dukungan teknis di bidang keberdayaan organisasi agar dapat menjalankan layanan program yang berkelanjutan, mampu mengakses sumber pendanaan dari berbagai sumber, menjalankan advokasi efektif tentang peningkatan mutu dan cakupan layanan serta peningakatan anggaran pemerintah.

V. APA ITU DERAP?

DERAP merupakan singkatan dari Deliverying Expanded Resources for AIDS Programming for HIV and AIDS. DERAP merupakan bagian dari proyek kerjasama Pemerintah Amerika Serikat dengan Pemerintah Indonesia untuk mendukung program pengendalian penularan HIV dan penanganan AIDS di Indonesia. DERAP yang dimaksud pada dokumen ini adalah berjangka 12 bulan, selanjutnya disebut sebagai DERAP Bridging Project dibawah USAID/Indonesia, dan dialihkelolakan kepada Training Resources Group Inc. (TRG) dan tiga lembaga konsorsium yakni Pact Washington DC, Yayasan Penabulu Jakarta, dan Circle Indonesia. DERAP memiliki dua tujuan utama yaitu:1. Memperkuat keberdayaan kapasitas organisasi dan teknis pemangku kepentingan tingkat kabupaten/kota untuk mendekatkan akses dan memperluas cakupan layanan HIV dan AIDS secara terus menerus bagi populasi kunci. 2. Menyediakan dana hibah terbatas bagi CSO untuk memperkuat layanan komprehensif pencegahan penularan HIV, perawatan dan dukungan, serta pengobatan ARV bagi WPS, Penasun, LSL dan Waria, serta LBT.

Pada implementasinya, DERAP akan menyediakan dukungan teknis bagi CSO, pemerintah dan swasta, terutama penyedia layanan kesehatan, serta pemangku kepentingan terkait pada tingkat kabupaten/kota dan provinsi di mana DERAP bekerja. Sesuai dengan tujuan ke-2 diatas, DERAP akan menyalurkan dana hibah terbatas melalui kemitraan dengan CSO yang dimaksudkan sebagai sumber daya tambahan dari sumber daya yang telah tersedia di masing-masing CSO. Sumber daya tambahan ini ditujukan untuk mendukung pelaksanaan program pencegahan penularan HIV, perawatan dan dukungan serta pengobatan ARV. Dana hibah terbatas dapat dialokasikan oleh CSO untuk mendukung penguatan mutu dan teknis layanan klinik bagi penyedia layanan kesehatan jaringan kerjanya, dalam hal ini Puskesmas. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung peningkatan kapasitas manajemen dan teknis layanan klinik melalui pelatihan (in-house training) dan pendampingan, serta dukungan insentif untuk tenaga tambahan non kesehatan, dengan status tenaga honorer yang belum memiliki hukum tetap sebagai pegawai negeri sipil.

Untuk itu, CSO bersama Puskesmas yang menjadi jaringan kerja layanan program mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pendampingan. Bilamana diperlukan tenaga tambahan, diperlukan uraian tugas (job description) dan permintaan tenaga tambahan telah mendapat persetujuan tertulis dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. CSO dan Puskesmas mengestimasikan biaya pelatihan dan pendampingan serta permintaan tenaga tambahan untuk dimasukkan ke dalam proposal anggaran.

Sebagaimana telah diketahui Strategic Use of Antiretroviral (SUFA) telah mulai berjalan sejak tahun 2013 di beberapa kabupaten/kota dengan tujuan tercapainya target nasional tentang perawatan klinik dan pengobatan ARV bagi ODHA, meningkatnya kepesertaan dan kepatuhan pengobatan ARV agar berdampak pada penurunan penularan HIV. Untuk mendukung dan mengacu pada permintaan Kementerian Kesehatan RI, USAID/Indonesia melalui DERAP akan memberikan dukungan pelaksanaan SUFA di tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama dengan CSO dan jaringan kerjanya yakni penyedia layanan kesehatan. Dukungan tersebut termasuk kegiatan penjangkauan dan pendampingan (outreach) yang berorientasi pada peningkatan cakupan layanan tes HIV sukarela, mempromsoikan perilaku hidup sehat melalui pemakaian alat pencegahan penularan HIV secara konsisten (kondom dan pelicin, dan/atau alat suntik); mengakses layanan pemeriksaan dan pengobatan IMS secara reguler; mengakses pengobatan ARV secara dini; peningkatan kepatuhan minum obat, mengakses tes viral load, serta pemeriksaan dan pengobatan infeksi oportunistik.

VI. PRINSIP KERJA DERAP:

DERAP akan melanjutkan kegiatan pengembangan kapasitas CSO di bidang kinerja organisasi dan teknis intervensi pencegahan penularan HIV dan penanganan AIDS yang komprehensif dan berkelanjutan. DERAP mengutamakan intervensi program yang berorientasi pada keluaran, pada masa SUM II disebut management for result. DERAP akan memberikan maximum tiga prioritas bidang kinerja organisasi dan memberikan perhatian penuh pada dukungan teknis layanan program.

DERAP memberikan pendampingan teknis untuk mengintegrasikan sumberdaya yang telah tersedia dengan dana hibah terbatas yang disediakan oleh DERAP agar menghasilkan cakupan yang efektif berorientasi pada peniadaan penularan baru HIV.

DERAP menjalankan programnya di tingkat kabupaten/kota untuk mendukung secara penuh pelaksanaan SUFA bagi semua populasi kunci dan populasi terdampak agar memberikan pengaruh yang signifikan dalam upaya meniadakan penularan baru HIV. Untuk itu DERAP akan melanjutkan dan memperkuat pelaksanaan One Strategy Approach dimana lebih dari satu CSO dapat bekerja melalui dalam kerangka Technical Cluster agar dapat menjalankan stretegi dan pendekatan yang sama dan saling mendukung untuk melakukan tekanan perubahan Kebijakan program penanggulangan AIDS berbasis kabupaten/kota (wilayah). Technical Cluster akan menyediakan struktur pengorganisasian dan kerangka kerja pelaksanaan DERAP yang memungkinkan bagi Lead CSO dan CSO Members untuk bekerja bersama untuk meningkatkan kinerja teknis dan kapasitas organisasi (perencanaan dan alokasi sumberdaya) serta kerja-kerja advokasi untuk mendukung program penanggulangan AIDS yang efektif dan efisien serta peningkatan kualitas layanan kesehatan terkait HIV.

Technical cluster yang pernah dibentuk di masa SUM II, direkomendasikan untuk dilanjutkan dan diperluas pada masa DERAP, termasuk yang selama ini belum mejalankan. Berkenaan dengan Technical Cluster, Lead CSOs bersama dengan CSOs Members dibantu oleh TA Providers menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai berikut:1. Menetapkan identitas, misi dan visi dari penanggulangan AIDS berbasis wilayah (Technical Cluster),2. Mengalokasikan sumberdaya untuk pelaksanaan dukungan teknis, termasuk technical assistance, pelatihan, mentoring, advokasi, mengembangkan jaringan kerja,3. Mengembangkan rencana kerja terintegrasi dan kerangka kerja Monitoring dan Evaluasi-nya,4. Mengkonsolidasikan/mengumpulkan data/informasi terkait Monitoring dan Evaluasi-nya yang akan dikompilasi sebagai laporan pelaksanaan program,5. Menjalankan layanan program sebagaimana proyeksi cakupan yang diusulkan di dalam proposal, dan6. Memenuhi laporan keuangan DERAP sebagaimana standar pelaporan yang disediakan

VII. CAKUPAN GEOGRAFIS

Wilayah kerja DERAP mencakup 18 kabupaten/kota di tujuh provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Papua. Daftar nama kabupaten/kota terdapat pada LAMPIRAN A. Semua kabupaten/kota yang menjadi wilayah kerja DERAP adalah wilayah kerja LKB/SUFA. Kemenkes RI telah menetapkan 75 kabupaten/kota merupakan wilayah tahap I, dan 18 kabupaten/kota wilayah LKB/SUFA tahun 2015.

VIII. TARGET CAPAIAN DERAP:

Populasi kunci sebagai peserta DERAP adalah LSL, Waria, Penasun, dan WPS. Populasi terdampak adalah pasangan tetap penasun yang bukan penasun, pelanggan dan pasangan tetap WPS. Proyeksi cakupan selama masa implementasi DERAP dapat dilihat pada LAMPIRAN B untuk kegiatan yang berbasis CSO dan LAMPIRAN C untuk kegiatan yang berbasis klinik.

Selama masa implementasi DERAP populasi kunci diharapkan telah mendapatkan layanan komprehensif pencegahan penularan HIV berkelanjutan, sebagai berikut: Outreach berorientasi pada menumbuhkan kebutuhan layanan HIV dan pentingnya mengetahui status HIV, dan layanan HIV lanjutan HIV Test Councelling Care dan Support Terapi ARV Kepatuhan pengobatan ARV Gender Base Violence, diutamakan bagi WPS, Waria, dan Perempuan Papua Dewasa Screening TB bagi ODHA

IX. PROSES PENGAJUAN PROPOSAL

Manajemen DERAP melakukan call for proposal secara tertutup dengan mengundang Yayasan/Lembaga untuk mengajukan proposal kepada DERAP dengan cara online. Format penulisan proposal dapat diperoleh pada website DERAP. Silahkan diakses pada http://rfp.derap.org.

Semua CSO harus mengirimkan proposal online dengan ketentuan format penulisan proposal dapat dilihat pada LAMPIRAN D. Khusus untuk CSO yang berada di wilayah Papua dengan mempertimbangkan koneksi internet maka diperbolehkan mengirimkan proposal melalui email ditujukan kepada Regional Coordinator DERAP Papua, Novia Purnamasari ([email protected]) dengan cc ke [email protected].

Semua proposal paling lambat diterima oleh manajemen DERAP paling lambat pada tanggal 22 Mei 2015 pukul 17:00.

X. PENYAMPAIAN HASIL REVIEW

Manajemen DERAP akan mengirimkan umpan balik kepada CSO paling lambat pada tanggal 22 Mei 2015 melalui email individual lembaga. Umpan balik hanya akan diberikan kepada CSO yang proposalnya memungkinkan untuk dinegosiasikan lebih lanjut.

XI. KONTAK PERSON

Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi: Wilson Sitorus ([email protected]) untuk provinsi Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta. Meytha Nurani ([email protected]) untuk provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Novia Purnamasari ([email protected]) untuk provinsi Papua.