revisiiiiiii.docx

15
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cholestasis 2.1.1. Definisi Kolestasis adalah kegagalan aliran cairan empedu masuk duodenum dalam jumlah normal. Gangguan dapat terjadi mulai dari membrana-basolateral dari hepatosit sampai tempat masuk saluran empedu ke dalam duodenum. 1 Dari segi klinis di definisikan sebagai akumulasi zat-zat yang diekskresi ke dalam empedu seperti bilirubin, asam empedu, dan kolesterol di dalam darah dan jaringan tubuh. Secara patologi-anatomi kolestasis adalah terdapatnya timbunan trombus empedu pada sistem bilier. Kolestasis ditandai dengan keadaan tubuh berwarna kuning yang disebut dengan keadaan ikterus. Ikterus adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah. Bila kadar

Upload: ugar-dranger

Post on 12-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

12

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Cholestasis 2.1.1. DefinisiKolestasis adalah kegagalan aliran cairan empedu masuk duodenum dalamjumlah normal. Gangguan dapat terjadi mulai dari membrana-basolateral dari hepatosit sampai tempat masuk saluran empedu ke dalam duodenum.1Dari segi klinis di definisikan sebagai akumulasi zat-zat yang diekskresi ke dalam empedu seperti bilirubin, asam empedu, dan kolesterol di dalam darah dan jaringan tubuh. Secara patologi-anatomi kolestasis adalah terdapatnya timbunan trombus empedu pada sistem bilier. Kolestasis ditandai dengan keadaan tubuh berwarna kuning yang disebut dengan keadaan ikterus.Ikterus adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah. Bila kadar bilirubin >1,5 mg/100 cc, maka pada jaringan elastik kulit dan membran mukosa mulai terdapat penimbunan bilirubin, dan akan terlihat kekuningkuningan.22.1.2. EtiologiEtiologi dari kolestatis terjadi karena adanya gangguan metabolisme bilirubin akibat obstruksi mekanikekstrahepatik yang mengakibatkan hiperbilirubinemia konjugasi/direk dalam tubuh yang dapat terjadi akibat penurunan eksresi bilirubin ke dalam empedu. Obstruksi ekstrahepatik dapat total maupun parsial. Obstruksi total dapat disertai tinja yang akolik. Penyebab tersering obstruksi bilier ekstrahepatik adalah:2 Obstruksi di dalam lumen saluran empedu: batu empedu, askaris. Kelainan di dinding saluran empedu: atresia kongenital, striktur traumatik, tumor saluran empedu. Tekanan dari luar saluran empedu: Tumor caput pancreas, tumor Ampula Vatery, pancreatitis, metastasis tumor di ligamentum hepatoduodenale.2.1.3. PatofisiologiBilirubin terkonjugasi larut dalam air sehingga dapat dieksresi dalam urin dan menimbulkan bilirubinuria serta urin yang gelap. Sterkobilinogen menurun sehingga feses terlihat pucat. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai bukti-bukti kegagalan ekskresi hati lainnya, seperti peningkatan kadar fosfatase alkali, AST, kolesterol dan garam empedu dalam serum. Kadar garam empedu yang meningkat dalam darah menimbulkan gatal-gatal pada ikterus4Ikterus akibat hiperbilirubinemia terkonjugasi biasanya lebih kuning dibandingkan akibat hiperbilirubinemia tak terkonjugasi. Perubahan warna berkisar dari orange-kuning muda atau tua sampai kuning-hijau muda atau tua bila terjadi obstruksi total saluran empedu.3

2.1.3. Pemeriksaan Diagnosis 2.1.3.1. Anamnesa Riwayat ikterus yang terlihat dalam inspeksi bila kadar bilirubin serum >2,5 mg/dl. Perubahan warna urine, urine jadi gelap seperti warna teh. Perubahan warna feses, menjadi pucat seperti dempul dalam minimal 3x pemeriksaan berturut-turut. Nyeri perut terutama di regio perut kanan atas, lebih sering diakibatkan oleh obstruksi mekanis. Kolik bilier merupakan gejala yang umum terjadi berupa nyeri hilang timbul pada area epigastrium yang menjalar ke subcostal dextra, scapula dextra, dan leher. Waktu munculnya nyeri pada obstruksi bilier terutama dirasakan setelah makan makanan berlemak yang diikuti mual dan muntah. Gejala anoreksia dan kaheksia. Demam muncul setelah nyeri timbul Terdapat pruritus.2.1.3.2. Pemeriksaan FisikDikatakan pembesaran hati apabila tepi hati lebih dari 3 cm dibawah arkus kosta pada garis midklavikula kanan. Perabaan tumpul dengan permukaan rata dan konsistensi lunak. Nyeri tekan di hati pada saat pasien inspirasi (murphys sign) tanda adanya obstruksi saluran empedu oleh massa (batu).3

KOLESTASISPENURUNAN ALIRAN EMPEDU KE USUSSIROSIS BILIER PROGRESIFREGURGITASI/ RETENSI EMPEDUAs. Empedu Pruritus HepatotoksikKolesterol HiperkolesteroliemiaBilirubinIkterusHipertensi portalKonsentrasi asam empedu intraluminal turunMalabsorbsiMalnutrisi Hambatan PertumbuhanA : Rabun Senja B : Kelainan Tulang Metabolik E : Degenerasi Neuromuskular K : HipoprothrombinemiaDiare, Kalsium turunDefisiensi Vitamin Larut Lemak

Gambar 2.1 Gejala Klinis Kolestasis 2,32.1.3.3. Pemeriksaan PenunjangDan berikut adalah beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin dapat dilakukan, yaitu: 1,21. Tes Fungsi Hati, Peningkatan level bilirubin direk (terkonjugasi), Normal= 2 detikGerakan aktif : yaSikap paksa : tidakTB = 163 cmBB = 40 kgBBW = BB/(TB-100) x 100%= 40/ (163-100) x 100% =40/63 x 100% = 66%Kesan : gizi kurang

Kepala : seklera ikterikLeher : ikterusThoraks : ikterusAbdomen : ikterus, hepatomegali, nyeri tekan (+), Murphy sign (+)Ekstremitas : ikterus3.2. Pemeriksaan Penunjang Darah rutin : Hb= 10,7 gr/dleritrosit= 3,7 106/ml Ht= 31,9% trombosit= 150.000/L Eosinofil = 2%basofil= 0% Monosit= 6% N.seg = 85 % Limfosit= 9%Leukosit= 11.200//L Kimia klinik : KGDS : 171 mg/dlBilirubin Total: 29,31 mg/dlBilirubin Direk: 22,28 mg/dlAST (SGOT): 47 U/l

Pemeriksaan Ultra Sonography (USG) Liver

Hepar: Membesar, permukaan rata,terlihat dilatasi ductus CBD intra dan ekstra hepaticaTerlihat batu di ductus Choleducus ukuran 13,3 mmKesan : Icterus Obstruktif e.c CholedocolithiasisDiagnosa SementaraCholestasis e.c CholedocolithiasisTerapi :1. Aktifitas: Bed Rest2. Diet ( Jumlah, jenis, jadwal): DH II3. Medikamentosa: IVFD RL 20 gtt/iInj. Ranitidin 1 amp/12 jam/ivInj. Ketorolac 1 amp/8 jam/ivInj. Cefotaxime 1g/12jam/ivKenodioksikolat Acid tab 2x250mg Lansoprazol tab 30mg 3x1Ulsicral tab 500mg 3x1Antasida syr 3xC1Curcuma syr 3xC14. Konsul ke Spesialis Bedah Digesti.