(revisi) petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi …
TRANSCRIPT
(REVISI) PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM RANGKA PENANGGULANGAN
PANDEMI COVID-19
dr. H.Muhmmad Budi Hidayat, M.KesSesditjen P2P Kemenkes RI
LATAR BELAKANG REVISI JUKNIS ATARA LAIN:
•Adanya update informasi terkait vaksin COVID-19 yang digunakan dalam vaksinasi COVID-19 baik di nasional maupun global seperti usia penerima vaksin, kelompok sasaran dan skrining terhadap kondisipenerima vaksin berdasarkan rekomendasi ahli•Adanya perkembangan dalam pelaksanaan vaksinasi
COVID-19 dengan memperhatikan kondisipelaksanaan dilapangan seperti metod/strategi pelaksanaan vaksinasi ( Vaksinasi Massal, MobileVaksinasi)•Adanya penyempurnan mekanisme pendataan
sasaran, dan alur pelaksanaan
STRUKTUR1. BAB I PENDAHULUAN2. BAB II PERENCANAAN VAKSINASI COVID-193. BAB III PELAKSANAAN PELAYANAN VAKSINASI
COVID-194. BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN5. BAB V STRATEGI KOMUNIKASI6. BAB VI PEMANTAUAN DAN PENANGGULANGAN
KEJADIAN IKUTAN PASCA VAKSINASI7. BAB VII MONITORING DAN EVALUASI
1
32
LATAR BELAKANG
SASARANpara pengambil
kebijakan, pengelola program dan logistik
vaksinasi serta tenaga kesehatan lainnya di
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Puskesmas, serta tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memberikan layanan vaksinasi
COVID-19
RUANG LINGKUP
Acuan bagi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang
meliputi perencanaan kebutuhan, sasaran, pendanaan, distribusi
serta manajemen vaksin dan logistik lainnya,
pelaksanaan pelayanan, kerja sama, pencatatan dan pelaporan, strategi
komunikasi, pemantauan dan penanggulangan
Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-19, serta monitoring dan
evaluasi
PENDAHULUAN
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS PENERIMA VAKSIN
PENDATAAN SASARAN
PENDATAAN DAN PENETAPAN FASYANKES
REGISTRASI SASARAN
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SERTA RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN, PERALATAN PENDUKUNG DAN LOGISTIK
1
2
3
4
5
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
PERENCANAANPELAYANAN
VAKSINASI COVID-19
PENDANAAN6
PENYUSUNAN RENCANA ADSOS, PELATIHAN, MONEV DAN OPERASIONAL DAERAH SULIT7
Perubahan Pada Bab II (Perencanaan)
JUKNIS LAMA JUKNIS REVISIPENDATAAN SASARAN MELALUI MEKANISME TOP-DOWN PENDATAAN SASARAN MELALUI MEKANISME TOP-DOWN DAN BOTTOM-
UPMekanisme Bottom-Up à upaya verifikasi atas data sasaran yang
diperoleh secara top-down atau untuk melengkapi mekanisme top-down
REGISTRASI ULANG SASARANSasaran mendapat SMS blast dan harus melakukan registrasi
ulang untuk mendapat nomor e-ticket
REGISTRASI SASARANTidak lagi ada notifikasi via SMS blast dan sasaran tidak perlu registrasi
ulang secara mandiriRegistrasi dilakukan kolektif melalui SI terintegrasi dan secara individual
pada saat kedatangan di tempat pelayanan dengan aplikasi PCare
TEMPAT DAN JADWAL PELAYANANPuskesmas, Pustu, Klinik, RS, KKP dan pos pelayanan vaksinasi.Kuota per sesi pelayanan dibatasi 10-20 orang sasaran per sesi
TEMPAT DAN JADWAL PELAYANANPuskesmas, Pustu, Klinik, RS, KKP dan pos pelayanan vaksinasi serta pos
vaksinasi massal yang juga dapat berupa mobile vaksinasi.Kuota per sesi pelayanan disesuaikan dengan kapasitas fasyankes.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN VAKSIN DAN LOGISTIK SERTA RENCANA DISTRIBUSI
Alokasi vaksin dan logistik vaksinasi lainnya (Auto Disable Syringe/ADS, Safety Box dan alcohol swab) bagi setiap
puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnyaditentukan berdasarkan data sasaran yang terverifikasi melalui
Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19
PERHITUNGAN KEBUTUHAN VAKSIN DAN LOGISTIK SERTA RENCANA DISTRIBUSI
Alokasi bagi setiap fasilitas pelayanan kesehatan ditentukan berdasarkankapasitas layanan masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat melakukan realokasivaksin dan logistik.
PETUGAS PUBLIK MASYARAKAT LAINNYAAGUS-DES 2021
MASYARAKATRENTAN
MEI-JULI 2021
PETUGASKESEHATANJAN-MINGGU 3 FEB 2021
Vaksinasi dilakukan untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang di
fasyankes tersebar di 34 provinsi
Masyarakat di daerah dengan resiko penularan
tinggi
Dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin
1 2 3 4
Catatan:1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun2. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS PENERIMA VAKSINASI
TOTAL SASARAN: 181,5 JUTA
LANSIA
17,4 JtMINGGU KEEMPAT FEB 2021PETUGAS PUBLIK MINGGU
KE-4 FEB 2021
Pendataan sasaran
Dalam hal sasaran individu sesuai tahapan belum terdaftar oleh instansi/badanusaha/lembaga/organisasi maupun oleh perangkat daerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan
kesehatan pelaksana vaksinasi COVID-19, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun DinasKesehatan Provinsi, maka dapat dilakukan pendataan melalui Aplikasi PCare Vaksinasi.
Mekanisme Top-Down
MekanismeBottom-Up
• Dilakukan sebagai upaya verifikasi atas data sasaranyang diperoleh secara top-down atau untuk melengkapimekanisme top-down.
• Dilakukan secara kolektif oleh instansi/badanusaha/lembaga/organisasi maupun oleh perangkatdaerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatanpelaksana vaksinasi COVID-19, Dinas KesehatanKabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan Provinsi.
Dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari Kementerian/Lembaga/Badan
Usaha/Instansi terkait atau sumber lainnya meliputi NomorInduk Kependudukan, nama, tanggal lahir, nomor kontak
(HP) dan alamat tempat tinggal sasaran
PENDATAAN DAN PENETAPAN FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19Fasilitas PelayananKesehatan milikPemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah daerahKabupaten/Kota atau milikmasyarakat/swastayang memenuhipersyaratan:1. Puskesmas,
puskesmaspembantu;
2. Klinik;3. Rumah sakit;
dan/atau4. Unit pelayanan
kesehatan di Kantor KesehatanPelabuhan(KKP)
KRITERIA
1. memiliki tenaga kesehatan pelaksana vaksinasi COVID-19;
2. memiliki sarana rantai dingin sesuai dengan jenis Vaksin COVID-19 yang digunakan atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
3. memiliki izin operasional Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau penetapan oleh Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Fasilitas pelayanan Kesehatan yang tidakdapat memenuhi persyaratan poin 2 dapat
menjadi tempat pelayanan vaksinasiCOVID-19 namun dikoordinasi oleh
puskesmas setempat
Dalam hal FasilitasPelayanan
Kesehatan tidakdapat memenuhikebutuhan dalam
memberikanVaksinasi bagi
seluruh sasarandan/atau tidak
memenuhipersyaratan, Dinas
KesehatanKabupaten/Kota dapat membuka
pos VaksinasiCOVID-19
Jumlah sasaran per sesipelayanan disesuaikan
dengan kapasitas masing-masing fasilitas pelayanan
kesehatan
Fasyankes dan pos vaksinasi ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta diinput ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi
Percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, pelayanan vaksinasi dapat dilakukan dengan empat strategi sebagai berikut (EDIT):
1. Berbasis fasilitas kesehatan untuk pelayananpublik
2. Institusi pemerintah/lembaga atau BUMN yangmemiliki fasilitas kesehatan di institusinya,maka vaksinasi dilayani di fasilitas kesehatanmasing-masing.
3. Vaksinasi massal terpusat di gedung-gedung
4. Vaksinasi mobile terpusat di tempat keramaian.
VAKSINASI MASSAL
Dalam rangka percepatan
pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Kementerian
Kesehatan bekerja samadengan Dinas
Kesehatan Provinsi dan
pihak lain yang terkait dapat
membuka pos pelayanan
vaksinasi massal
Pos pelayanan vaksinasi massal dapat berupa pos layanan yang memanfaatkan area/tempat di luar fasilitas pelayanan kesehatan atau
berupa pelayanan kesehatan bergerak
Perlu disusun perencanaan kegiatan: menentukan jumlah haripelaksanaan, jumlah target sasaran per hari, jumlah sasaran per sesi danjumlah sesi per hari, waktu pelayanan per sesi, jumlah meja pelayanan
per sesi, jumlah sasaran per meja per sesi jumlah tenaga per sesi
Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan vaksinasi harusmenerapkan protokol kesehatan dan memenuhi standar pelayanan
vaksinasi COVID-19
Pos pelayanan vaksinasi massal merupakan bagian dari fasilitaspelayanan kesehatan yang telah ditetapkan melalui SK Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai tempat pelayanan vaksinasi COVID-19, sehingga pencatatan dan pelaporannya menjadi bagian dari fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut
Sebagai upaya antisipasi terjadinya KIPI serius, perlu disiapkan ambulans atau mobil puskesmas keliling atau ruangan khusus (ICU mini) beserta kit anafilaktik yang memadai. Minimal 1 orang dokter ahli disiapkan
untuk memantau proses observasi dan melakukan penanganan pertama terhadap KIPI
REGISTRASI SASARAN
• Proses pembentukan nomor tiket untuk sasaran yang telah dilakukan pendataan sebagai calon penerima vaksinasi COVID-19.
• Sasaran yang sudah memiliki tiket dapat memperoleh vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan atau pos pelayanan vaksinasi yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
KOLEKTIF
INDIVIDUAL
Kolektif : melalui Sistem Informasi SatuData Vaksinasi COVID-19
Individual : dilakukan pada waktukedatangan di tempat pelayananmenggunakan aplikasi PCare Vaksinasi, atau aplikasi lainnya yang ditetapkankemudian dengan verifikasi data NIK danbukti pendukung lainnya sesuai kriteriasasaran per tahapan vaksinasi.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SERTA RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK LAINNYA
• Perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik vaksinasi lainnyadilakukan berdasarkan jumlah sasaran. Alokasi vaksin dan logistikvaksinasi lainnya pada tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota dilakukan dengan mempertimbangkan estimasi wastage rate vaccine (estimasi wastage rate vaccine multidosis adalah 15%) serta buffer stock logistik (untuk ADS ditambahkan 5%).• Alokasi bagi setiap fasilitas pelayanan kesehatan ditentukan
berdasarkan kapasitas layanan masing-masing fasilitas pelayanankesehatan.
Perlu disusunrencana distribusivaksin dan logistik
lainnya denganmencantumkanjadwal distribusi
serta sumberpembiayaan yang
dibutuhkan. Vaksindan logistik lainnya
didistribusikansampai ke
Puskesmas maupunfasilitas pelayanankesehatan lainnya.
Seluruh pihak terkaitharus memastikanjadwal pengirimanvaksin dan logistik
lainnya dilaksanakantepat waktu dalam rangka menjamin
ketersediaan vaksindan logistik lainnyadi tingkat provinsi,
kabupaten/kota sertapuskesmas dan
fasilitas pelayanankesehatan lainnya.
Prinsippelaksanaan
tidak menganggudistribusi vaksin
dan logistikuntuk pelayananimunisasi rutin. Dinkes Prov danKab/Kota dapat
melakukanrealokasi biladibutuhkan
PENDANAANPendanaan pelaksanaan kegiatan vaksinasi COVID-19
bersumber dari APBN (Dekonsentrasi, DAK non fisik/BOK), APBD dan sumber lain yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Kegiatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dibiayai oleh APBN, APBD dan sumber lain yang sesuai ketentuan peraturan perundang-undanganantara lain :1. biaya operasional, 2. biaya distribusi vaksin dan logistik lainnya, 3. biaya pengembangan dan penyebarluasan materi KIE, 4. biaya penyelenggaraan pertemuan advokasi, koordinasi dan sosialisasi, 5. bimbingan teknis dan monitoring, dan6. surveilans KIPI
Penggunaan anggaran operasional pelaksanaan vaksinasi merujuk padaKeputusan Menteri yang menetapkan tentang Petunjuk Teknis
Perencanaan Penganggaran Pelaksanaan Vaksinasi dalam RangkaPenanggulangan Pandemi Covid-19 bersumber Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Dana Bagi Hasil (DBH) Tahun Anggaran 2021
Pendanaan untukpemantauan dan
penanggulangan KejadianIkutan Pasca Vaksinasi
COVID-19 dibebankan padaAnggaran Pendapatan dan
Belanja Negara atau sumberpendanaan lain yang sahsesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pendanaan ini termasukuntuk perawatan dan
pengobatan Kejadian IkutanPasca Vaksinasi COVID-19
DISTRIBUSI VAKSIN, PERALATAN PENDUKUNG DAN LOGISTIK
MANAJEMEN VAKSIN DAN LOGISTIK
PRINSIP PELAKSANAAN
STANDAR PELAYANAN
KERJA SAMA
1
2
3
4
5
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
PELAKSANAAN PELAYANAN
VAKSINASI COVID-19
6 MANAJEMEN LIMBAH
Perubahan Pada Bab III (Pelaksanaan)JUKNIS LAMA JUKNIS REVISI
DISTRIBUSIPemerintah Pusat, melalui badan usaha tertentu yang ditugaskan atau ditunjuk sesuai ketentuan perundang-undangan, mendistribusikan vaksin,
peralatan pendukung dan logistik lainnya ke Dinas Kesehatan Provinsi. Dinas Kesehatan Provinsi
mendistribusikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, lalu Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota mendistribusikan ke Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lain di
wilayahnya.
DISTRIBUSIDistribusi vaksin COVID-19 pada vaksinasi tahap 2 dilakukan
melalui penugasan PT. Bio Farma (Persero). PT. Bio Farma (Persero) akan menetapkan jumlah dan lokasi Hub/PBF di
tiap provinsi dengan sesuai dengan syarat dan kriteria yang ditentukan.
Distribusi dilakukan oleh PBF ke fasyankes, denganberkoordinasi dengan Dinkes Prov dan Kab/Kota
ALUR PELAYANAN• Alur Meja 1, 2, 3 dan 4, format skrining sesuairekomendasi PAPDI yang pertama•Input hasil observasi 30 menit pasca vaksinasi :Pulang Normal atau Potensi KIPI
ALUR PELAYANAN• Alur Meja 1A, 2, 3 dan 4, ditambah 1B bila dibutuhkan•Format skrining sesuai rekomendasi PAPDI terbaru danmasukan dari ITAGI•Input hasil observasi 30 menit pasca vaksinasi : “AdaKeluhan atauTanpa Keluhan.
• Ada keluhan à input reaksi/gejala/keluhan yangdialami
• Input tindak lanjut à Dapat Ditangani atau Dirujuk
MANAJEMEN LIMBAHSesuai dengan PMK 12 tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
MANAJEMEN LIMBAHTelah disesuaikan dengan input dari Ditjen Kesmas
PENYIMPANAN VAKSIN DALAM VACCINE REFRIGERATOR
Petunjuk Teknis ini menjelaskanmenajemen penyimpanan 3 jenis vaksinCOVID-19, yaitu :1.vaksin COVID-19 dengan suhupenyimpanan 2-8 °C, 2.vaksin COVID-19 dengan suhupenyimpanan -20 °C (vaksin mRNA, Moderna), dan 3.vaksin COVID-19 dengan suhupenyimpanan -70 °C (vaksin mRNA, Pfizer).
Pemantauan Suhu1. Pemantauan suhu sebaiknya
dilakukan lebih sering, lebihdari 2 kali dalam sehari.
2. Catat hasil monitoring suhupada grafik pemantauansuhu.
3. Apabila menggunakan alatpemantau dan perekam suhuterus menerus secara jarakjauh yang sudah terhubungdengan aplikasi SMILE, makapetugas dapat memantausuhu dari jarak jauh melaluiaplikasi.
4. Alat transportasi vaksin UCC harus dilengkapi dengandatalogger.
MEKANISME
Suhu dalam penyimpananvaksin harus terjaga sesuai
dengan yang direkomendasikan
Perlu dilakukan pemantauansuhu menggunakan alat
pemantau suhu
1. Alat pemantau suhu (termometer, termometer muller,dll);
2. Alat pemantau dan perekam suhu terus menerus;3. Alat pemantau dan perekam suhu dengan teknologi
Internet of Things (IoT) terus menerus secara jarak jauh
Jenis Alat Pemantau Suhu
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
• Saat pelayanan, kontainer pasif jangan terpapar sinar mataharilangsung. Pastikan kontainer pasif dalam keadaan bersih sebelumdigunakan• Vaksin yang akan dipakai harus dipantau kualitasnya• Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke ruang
penyimpanan• Untuk vaksin dengan kemasan multidosis, penting untuk
mencantumkan tanggal dan waktu pertama kali vaksin dibuka ataudiencerkan.• Untuk pelayanan dalam gedung atau di fasilitas pelayanan kesehatan maka
vaksin yang sudah dibuka dapat bertahan selama 6 jam dalam vaccine carrier atau kontainer pasif yang digunakan. • Untuk pelayanan luar gedung, vaksin yang sudah dibuka dapat bertahan
selama 6 jam dalam atau kontainer pasif yang digunakan, namun apabila sesi pelayanan selesai dalam waktu kurang dari 6 jam maka vaksin yang sudah dibuka harus dibuang, tidak boleh disimpan kembali di vaccine refrigerator.
q Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memilikikompetensi, dibuktikan dengan kepemilikan Surat Tanda Registrasi (STR)
q Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan imunisasi rutindan pelayanan kesehatan lainnya;
q Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran LEBIH AWAL sebelumdilakukan pemberian vaksinasi
q Menerapkan protokol kesehatan; serta
q Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam mendeteksikasus dan analisa dampak
Ketentuan Ruangdan Alur
Ketentuan Waktu
Dosis dan Cara Pemberian
Standar Pelayanan
SasaranvaksinasiCOVID-19
datang
Meja 1A (Pendaftaran)• Sasaranmenunjukkan KTP (NIK) atau nomor tiket untuk verifikasi• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare• Bila data tidak ditemukan atau data tdk sesuai, lakukan registrasi atau
perubahan data di Meja 1B (Meja Veriffikasi Data Sasaran)
Meja 2 (Skrining)• Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
• Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare• Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya dapat kembali
sesuai rekomendasi petugas
Meja 3 (Vaksinasi)• Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip
penyuntikan aman• Petugas melakukan scan barcode atau mencatat merek/jenis, nomor
batch dan nomor serial vaksin yang diberikan kepada sasaran, tulis pada memo dan berikan pada sasaran. Memo diberikan saaran kpd petugas meja 4
Meja 4 (Pencatatan dan Observasi)• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. • Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan
KIPI à hasil observasi diinput ke Pcare ”Pulang Sehat” atau ”Pulang KIPI”
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19
P Care
Meja 1B • Sasaran menunjukan KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja
dan/atau dokumen lainnya• Petugas melakukan registrasi atau perubahan data sasaran
menggunakan aplikasi Pcare Vaksinasi• Sasaran dan petugas menandatangani formulir pernyataan.• Jika data sudah sesuai dan masuk dalam aplikasi PCARE, sasaran
kembali ke meja 1A.
Registrasi sasaran dengan aplikasi PCare Fitur baru, langsung dilakukan di tempat pelayanan, pada Meja 1B (Meja Verifikasi Data Sasaran)
1.Melakukan pendaftaran sasaran apabila yang bersangkutan belum memiliki nomortiket, data yang bersangkutan tidak ditemukan dalam PCare Vaksinasi dan belumpernah dilakukan proses pencatatan registrasi/skrining/vaksinasi di PCare Vaksinasisebelumnya. Verifikasi sasaran calon penerima vaksinasi sesuai dengan kriteriadan tahapan yang telah ditentukan berdasarkan data NIK dan dokumen terkaitberupa KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja dan/atau dokumen lainnya.
2.Petugas juga dapat melakukan perubahan data sasaran bila dibutuhkan.3.Petugas Meja Verifikasi Data Sasaran melakukan pencetakan Formulir Pernyataan
Pendaftaran Sasaran Vaksinasi COVID-19 atau Formulir Pernyataan PerubahanData Sasaran Vaksinasi COVID-19 luaran aplikasi PCare Vaksinasi yang kemudianditandatangani oleh sasaran dan petugas Meja Verifikasi Data Sasaran.
4.Sasaran akan mendapatkan tiket setelah pencetakan dan penandatangan FormulirPernyataan Pendaftaran Sasaran Vaksinasi COVID-19 atau Formulir PernyataanPerubahan Data Sasaran Vaksinasi COVID-19.
5.Sasaran diminta kembali ke Meja 1. Formulir yang telah ditandatangani diberikan kesasaran untuk ditunjukkan ke petugas Meja 1. Formulir disimpan oleh petugas Meja1. Selanjutnya, setelah diverifikasi kembali oleh petugas Meja 1, sasaran dapatmelanjutkan ke Meja selanjutnya.
Upaya Skrining di Meja 2 (Edit)
Petugas kesehatanmelakukan anamnesauntuk melihat kondisi
kesehatan danmengidentifikasi kondisi
penyerta (komorbid) serta melakukanpemeriksaan fisik
sederhana
Pemeriksaan meliputisuhu tubuh dan tekanan
darah
Untuk mengurangi terjadinya penundaan vaksinasi, skrining dapat dilakukan sebelum hari pelaksanaan vaksinasi paling kurang tiga hari sebelumnya agar
dapat memberikan kesempatan bagi sasaran terkontrol penyakitnya. Untuk pengukuran tekanan darah dan gula darah dapat terintegrasi dengan
Posbindu PTM.
Dosis dan Cara Pemberian Vaksin COVID-19
Vaksin COVID-19 diberikan melalui suntikanintramuskular di bagian lengan kiri atas.Dosis dan cara pemberian harus sesuai denganyang direkomendasikan untuk setiap jenisvaksin COVID-19.
Jadwalpemberian
Sinovac bagiLansia: 0,28
KERJA SAMA DALAM PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-191. Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di tingkat provinsi dikoordinasikan oleh Gubernur,
sedangkan di tingkat kabupaten/kota dikoordinasikan oleh Bupati/Wali Kota.
2. Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 perlu melakukan kerja sama dengan badan usaha milik negara/daerah atau badan usaha swasta, organisasi profesi/kemasyarakatan, Tentara Nasional Indonesia/ Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan pihak terkait lainnya. Upaya kerja sama yang dilakukan meliputi:a. dukungan penyediaan tenaga kesehatan;b. tempat vaksinasi COVID-19;c. keamanan; d. sosialisasi dan penggerakan masyarakat;e. dukungan penyediaan tenaga non kesehatan; dan f. pengelolaan limbah medis.
3. Agar kerja sama dapat terlaksana dengan efektif, dibutuhkan Tim Pelaksana mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas. Tim ini harus melibatkan seluruh lintas program di lingkungan sektor kesehatan serta lintas sektor terkait.
Pembentukan Tim PelaksanaVaksinasi COVID-19 :
qTim pelaksana melibatkan seluruh lintas program dilingkungan sektor kesehatan, serta lintas sektor terkait,termasuk orgaisasi profesi, organisasi kemasyarakatan danorganisasi keagamaan.
qTim terdiri dari 5 bidang :1) Bidang Perencanaan2) Bidang Vaksin, Logistik dan Sarana Prasarana3) Bidang Pelaksanaan4) Bidang Komunikasi, Advokasi dan Pemberdayaan
Masyarakat5) Bidang Monitoring Evaluasi
Manajemen Limbah
Langkah-langkahPengelolaan Limbah
Medis KegiatanVaksinasi COVID-19
Pengelolaan LimbahMedis dengan
Metode Penguburan
PENCATATAN DAN PELAPORAN
HASIL PELAYANAN
VAKSIN DAN LOGISTIK
Pencatatan dan pelaporan secara elektronikmenggunakan aplikasi Primary Care (PCare)
Setiap fasyankes dan pos vaksinasi yang menyelenggarakan pelayanan vaksinasi
COVID diharuskan mencatat dan melaporkanhasil pelayanan vaksinasi COVID-19
menggunakan PCare
Pencatatan dan pelaporan vaksin danlogistik pelaksanaan vaksinasi COVID-19 menggunakan sistem monitoring logistikelektronik yaitu Bio Tracking dan SMILE
(Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik secara Elektronik)
Perubahan Pada Bab IV (Pencatatan dan Pelaporan)
JUKNIS LAMA JUKNIS REVISI
INPUT DATA HASIL LAYANAN BACKDATE (H-1)Petugas hanya dapat menginput data hasil layanan 1
hari ke belakang
INPUT DATA HASIL LAYANAN BACKDATE à BATAS WAKTU PANJANG
Petugas dapat menginput data hasil layanan 120 hari ke belakang
BACK-UP DATA MANUALBack up data dengan format manual hanya untuk
pencatatan di level fasyankes, tidak ada rekapitulasi yang disampaikan berjenjang
BACK-UP DATA MANUAL•Back up data dengan format manual termasuk rekap yangdisampaikan secara berjenjang dengan format standar•Pelaporan manual tersebut disampaikan kepada KementerianKesehatan c.q Subdit Imunisasi secara berjenjang setiap haripaling lambat pukul 16.00 WIB.
KEBUTUHAN PENGELUARAN ICV UNTUK PELAKU PERJALANAN
Memanfaatkan aplikasi Vaksinku
KEBUTUHAN PENGELUARAN ICV UNTUK PELAKU PERJALANANMemanfaatkan aplikasi eHAC
PENCATATAN DAN PELAPORAN HASIL PELAYANAN VAKSINASI COVID-19 DENGAN PCARE VAKSINASI
• Terpisah daripencatatan danpelaporanimunisasi rutin• dilakukan secara
elektronikmelalui aplikasiPcare Vaksinasi• Online, dilakukan
saat pelayananberlangsung(real-time)
• Apabila tidak memungkinkan menginput data hasillayanan secara daring (online) pada saat pelayanan berlangsung, pencatatan dilakukan secara manualmenggunakan format standar yang kemudianditandatangani oleh pimpinan fasilitas pelayanankesehatan. Data kemudian diinput ke dalam sistemPCare di hari yang sama apabila sudah tersedia jaringan internet.
• Apabila dilakukan input kembali ke sistem PCare di hari yang berbeda maka dilakukan pada fiturPencatatan Pelayanan Vaksin Manual pada aplikasiPCare Vaksinasi.
• Sebagai langkah antisipasi, semua hasil pelayananvaksinasi tetap dilaporkan manual secara berjenjangmenggunakan format rekap standar. Pelaporanmanual tersebut disampaikan kepada KementerianKesehatan c.q Subdit Imunisasi secara berjenjangsetiap hari paling lambat pukul 16.00 WIB.
INPUT DATA HASIL OBSERVASI 30 MENIT PASCA VAKSINASI
ADA KELUHAN TANPA KELUHAN
Input reaksi/gejala/keluhan sbb, sesuai kondisi sasaran:1. Tanda-tanda syok anafilaktik (sesak nafas/berdebar/dada
tidak nyaman/nyeri ulu hati/padangan kabur, mual/muntah, penurunan kesadaran)
2. Demam3. Peningkatan tekanan darah (≥140/90)4. Urtikaria (kemerahan/ruam/gatal tersebar)5. Lethargia (lemas, mengantuk)6. Kemerahan, gatal di sekitar lokasi suntikan7. Bengkak, nyeri, pegal di lokasi suntikan8. Batuk/pilek, sakit kepala, pusing9. Gangguan kecemasan, syncope10. Lain-lain: (dapat diisi oleh petugas)
TINDAK LANJUT:DAPAT
DITANGANI ATAU DIRUJUK
Reaksi/keluhan/gejala (KIPI) yang dialami selama observasi kemudian ditindaklanjutidengan pencatatan dan pelaporan KIPI melalui website keamanan vaksin
Pencatatan dan PelaporanLogistik
Monitoring logistikmenggunakan Bio Tracking
Biofarma dan SMILE (SistemMonitoring Imunisasi Logistik
secara Elektronik)
• Bila tidak memungkinkan dilakukan pencatatan secara elektronik maka dapat digunakan secara manual menggunakan format standar yang kemudian dicatat dan dilaporkan secara elektronik apabila telah mendapatkan jaringan selular (GSM).
• Sebagai langkah antisipasi, semua hasil pelayananvaksinasi tetap dilaporkan manual secara berjenjangmenggunakan format rekap standar. Pelaporan manual tersebut disampaikan kepada Kementerian Kesehatanc.q Subdit Imunisasi secara berjenjang setiap haripaling lambat pukul 16.00 WIB.
TUJUAN
PERUBAHAN PERILAKU BERKELANJUTAN TARGET SASARAN
KAMPANYE
RUANG LINGKUP STRATEGI KOMUNIKASI
STRATEGI KOMUNIKASI
ANALISIS SITUASI
PESAN KUNCI DAN STRATEGI KOMUNIKASI
KONTEKS PESAN DAN INTERVENSI
KOMUNIKASI PENDEKATAN KOMUNIKASI
REKOMENDASI MEDIA
PETA PESAN
ALAT BANTU DAN MATERI KOMUNIKASI PEMBERD. MASY.
RANCANGAN IMPLEMENTASI STRATEGI KOMUNIKASI1
2
3
4
5
6 7
8
9
10
1112
Tujuan
Meningkatkankepercayaan publik
terhadap vaksin
Mendorongpenerimaan vaksinasii
bagi kelompoksasaran
Meningkatkankepatuhan terhadap
pesan kunci COVID-19
StrategiKomunikasi publik
Komunikasi massa
Pemberdayaanmasyarakat
Peningkatan Kapasitas
Keterlibatan Pemangku Kepentingan(Profesi Kesehatan, Agama, Budaya,
dan Politik)
Kerjasama Lintas Sektor
Pesan
Vaksinasi COVID-19
Tetap CTPS, pakaimasker dan jaga
jarak
SaluranTV/Radio
Media sosial (chat, web, FB, twitter, IG dll)
Digital Application
Faskes dan posyandu
PKB/Kader/relawan
Tokoh masyarakat danagama
Strategi Komunikasi Vaksinasi COVID-19
Strategy Community Engagement (CE)
Juru bicara vaksin Nasional
Pelatihan juru bicara vaksin di tingkat daerah
Logo/ karakter / branding
Pelatihan sosialisasi media KIE bagi tenaga kesehatan dan vaksinator
PosVaksinasi
Kolaborasi mitra
KIE package /
tools
Comm-based
responses
media advocacy support
media campaign support
Puskesmas support(vaksinato
r)
Puskesmas sebagai pusat kegiatan CE
FASE TUJUAN PESAN FAKTOR PENUNJANG
Pra Vaksinasi (Komunikasi Publik)
Meningkatkan penerimaan terhadap vaksin (vaccine acceptance)
• Info dasar vaksin terpilih (aman, efektif, halal, double dose)
• Bagaimana vaksin melindungi• Info jenis Vaksin Mandiri dan program • Info kelompok prioritas vaksin• Info Bulan Vaksinasi program• Tetap CTPS, PM, JJ• Meluruskan hoaks dan rumors
- Transparency - Kordinasi antar lembaga pemerintah- Kerjasama dengan organisasi profesi
dan pemangku kepentingan- Penguatan pesan CTPS, pakai masker
dan jaga jarak
Bulan Vaksinasi(Komunikasi terfokus dan media KIE)
Meningkatkan akses vaksin kepada kelompok sasaran prioritas
• Info dasar vaksin terpilih (aman, efektif, halal, double dose)
• Info wilayah Vaksinasi• Kelompok prioritas (tahapan)• Info registrasi vaksinasi • Info persyaratan penapisan • Lokasi vaksinasi • Prokes 3M
- Pelayanan / pos vaksinasi - Logistik vaksin - Pendataan kelompok prioritas - Vaccine coverage - Penguasaan KIE tentang vaksin oleh
Nakes, relawan kesehatan dan PLKB- Penguatan pesan Prokes 3M- Kualitas pelayanan kesehatan
Pasca vaksinasi(komunikasi publik & komunikasi terfokus)
Mengelola umpan balik (KIPI)
• Info gejala efek samping dan cara mengatasinya
• Prokes 3M
- Kualitas pelayanan kesehatan - Sistem pelaporan KIPI- Penguatan pesan Prokes 3M
Peta Pesan
PEMANTAUAN DAN PENANGGULANGAN KIPI
PENGERTIAN
KIPI YG MUNGKIN TERJADI DAN ANTISIPASINYA
MEKANISME PEMANTAUAN DAN PENANGGULANGAN
KURUN WAKTU PELAPORAN
PELACAKAN KIPI
PENGENALAN DAN PENANGANAN ANAFILAKTIK
Form KIPINon Serius
Form KIPI Serius
Form Investigasi
Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapatdilakukan melalui:
FORM KIPI
E-mail: [email protected] Website: keamananvaksin.kemkes.go.id
Formulir KIPI, KIPI Serius & Investigasi dapat diunduh di : https://bit.ly/formkipi
atau di:www.keamananvaksin.kemkes.go.id
Tatacara pelaporan melalui web keamanan vaksin dapat dilihat pada Buku Pedoman:https://bit.ly/jukniswebkipi
ALUR DAN KURUN WAKTU PELAPORAN
Jenjang Administrasi Kurun waktu diterimanya laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Pokja KIPI
24 jam dari saat penemuan kasus
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda PP-KIPI 24-72 jam dari saat penemuan kasus
Sub Direktorat Imunisasi/Komnas PP-KIPI 24 jam-7 hari dari saat penemuan kasus
Alur Pelaporan danKajian KIPI
• Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menetapkan petugas penanggung jawab surveilans KIPI yang dapat dihubungi apabila ada laporan KIPI dari penerima vaksin, masyarakat, kader atau pihak lain serta melakukan pencatatan dan pelaporan KIPI.
• Selanjutnya, setiap fasilitas pelayanan kesehatan akan melaporkan KIPI melalui laman web Keamanan Vaksin (www.keamananvaksin.kemkes.go.id), secara otomatis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi akan menerima laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan pelapor. Apabila kasus merupakan KIPI serius maka segera dilakukan investigasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Kesehatan Provinsi. Hasil investigasi juga dilaporkan melalui laman web Keamanan Vaksin, secara otomatis Pokja maupun Komda PP KIPI akan menerima laporan tersebut.
• Untuk dugaan KIPI serius, maka dilakukan kajian KIPI oleh Pokja PP KIPI Kabupaten/Kota atau Komda PP KIPI Provinsi setelah investigasi selesai dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Dinas Kesehatan Provinsi termasuk Balai Besar POM Provinsi. Komnas PP KIPI akan melakukan tanggapan ketika sudah dilakukan kajian oleh Pokja PP KIPI Kabupaten/Kota atau Komda PP KIPI Provinsi.
• Pencatatan dan pelaporan KIPI dilakukan melalui website keamanan vaksin secara manual. Apabila tidak memungkinkan, maka dapat dilakukan secara manual menggunakan format standar yang dapat diunduh pada tautan bit.ly/LampiranJuknisVC19. Laporan segera dikirim secara berjenjang kepada Kementerian Kesehatan cq. Sub Direktorat Imunisasi/Komnas PP-KIPI atau melalui WA grup Komda KIPI –Focal Point, email: [email protected] dan [email protected].
MONITORING DAN EVALUASI
SEBELUM(PRA)
SAAT
SETELAH(PASKA)
COVID-19 Vaccine Introduction Readiness Assessment Tools (VIRAT)
• Monitoring capaian cakupan• Monitoring kualitas pelayanan
• Penilaian Cepat Cakupan Vaksinasi Mel.Survei Daring
• Monev Vaksin dan Logistik• Evaluasi Dampak mel. Surv COVID-19• Pemantauan dan Evaluasi Strategi
Komunikasi
Sebelum pelaksanaanq Monitoring dan evaluasi persiapan sebelum
pelaksanaan dilakukan menggunakan “COVID-19vaccine introduction readiness assessment tool”(VIRAT)
q Tujuan: menilai kesiapan pelaksanaan VaksinasiCOVID-19
q Terdiri dari komponen:
1. komunikasi, advokasi dan pelatihan,
2. sistem yang diperlukan dalam pencatatan dan pelaporan (data dan monitoring),
3. koordinasi,
4. pedoman operasional pelaksanaan (kesiapan, penerimaan masyarakat atas
5. vaksinasi COVID-19, rencana distribusi termasuk kesiapan sarana cold chain),
6. pelatihan, monitoring dan evaluasi (termasuk surveilans COVID-19),
7. vaksin, cold chain dan logistik,
8. surveilans keamanan vaksin.
Monitoring Pencapaian Cakupan
q Menggunakan daftar tilik supervisi pelaksanaan à terdapat revisi pada form ceklist
q Memantau kegiatan yang sedang berlangsung serta kendalanya.
q Dapat dilaksanakan langsung atau daring
q Pelaksana adalah Dinas Kesehatan kabupaten atau provinsi, organisasi profesi, Kemenkes, mitra pembangunan dan unsur Tim Pelaksanaan Imunisasi COVID-19 lainnya.
q Dilakukan dengan memantau laporan capaian vaksinasi COVID-19 dengan memanfaatkan teknologi komunikasi cepat, Sistem Informasi Satu data Vaksinasi COVID-19 dan pelaporan manual.
q Variabel-variabel yang dipantau :q cakupan vaksinasi dosis 1, q cakupan vaksinasi dosis 2, q cakupan vaksinasi dosis lengkap, dan q angka drop-out. q Data dikemas berdasarkan wilayah, jenis kelamin,
kelompok usia, profesi dan jenis vaksin.
q Monitoring juga dilakukan dengan memperhatikan diskrepansi data yang bersumber dari dashboard dan manual, atau kumulatif antara berbagai jenjang administratif level.
q Analisa dilakukan harian dan bulanan diikuti dengan umpan balik kepada pihak-pihak terkait untuk tindakan perbaikan (corrective actions) segera.
q Target kegiatan pemberian Vaksinasi COVID-19 adalah seluruh sasaran mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap. Target mengacu pada jumlah sasaran yang sudah ditetapkan.
q Monitoring dilakukan per tahapan kegiatan vaksinasi.
Monitoring Kualitas Pelayanan
Saat Pelaksanaan
Sesudah Pelaksanaan
q Dilakukan melalui survei secara daring, misalmelalui SMS blast, notifikasi melalui aplikasi,website, whatsapp kepada sasaran.
q Dilakukan sesudah pelaksanaan setiap tahapan
q Hasil akan didiseminasikan dalam bentukringkasan data melalui SMS/ WhatsApp dandata rinci melalui dashboard pada semuatingkatan.
Penilaian Cepat Cakupan Vaksinasi Monitoring Vaksin dan Logistik
q Melakukan penilaian indeks pemakaian (IP) vaksin
q Data IP vaksin dapat diakses pada dashboard Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19
q Monitoring untuk logistik vaksinasi lainnya (ADS, Safety Box, Alcohol Swab) dilakukan dengan memantau penerimaan dan pengeluaran stok
q Pemantauan dampak vaksinasi terhadappenularan COVID-19.
q Dilakukan dengan analisa angka kesakitan,kematian dan indikator surveilans COVID-19lainnya.
q Dilakukan oleh Tim Surveilans
q Evaluasi dilakukan pada 1,3,6 dan 12 bulansetelah pelaksanaan untuk setiap tahapan,dilakukan di setiap tingkatan administrasi
Evaluasi Dampak melalui Surveilans COVID-19 Pemantauan dan Evaluasi Strakom
q Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan StrategiKomunikasi Vaksinasi COVID-19 akan menitikberatkanpada:
q Keluaran utama;q Faktor-faktor pendukung;
q Dampak dan capaian program komunikasi.q Metode untuk melakukan pemantauan dan evaluasi
antara lain:
q Survei
q Observasi/ pengamatan
q Cerita atau praktik terbaik
TERIMA KASIH