review journal
DESCRIPTION
Strategic Management Review JournalTRANSCRIPT
Title : Strategic Orientation, Organizational Structure, and the Associated
Effects on Performance in Industrial Firms
Authors: Inge Nickerson, Kuwait University
Larry Pleshko, Barry University
I. REVIEW
PENDAHULUAN
Inti dari artikel ini adalah melihat bagaimana keterkaitan antara orientasi
stratejik perusahaan, struktur organisasi apa yang lebih tepat menyangkut strategi
yang digunakan dan melihat pengaruh-pengaruh lainnya terhadap perusahaan
industri di Amerika Serikat. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan konsep Miles dan Snow (1978) yaitu untuk meneliti karakteristik
struktur perusahaan melalui penilain orientasi stratejik. Dan dengan melihat
perspektif lainnya menyangkut struktur dan strategi oleh Porter (1980), Miller
(1986), Katobe (1990), dan referensi-referensi lainnya yang relevan.
Penelitian ini menggunakan salah satu konsep utama Miles dan Snow yaitu
yang memfokuskan pada strategi adaptasi lingkungan suatu perusahaan atau
terhadap agresivitas pasar. Penelitian ini dilakukan dengan melihat perbedaan-
perbedaan antara empat tipe strategi faktor-faktor internal, mencakup inovasi,
karakterisktik manajemen, kinerja organisasi dan model-model organisasi.
Lebih khusus lagi berdasarkan konsep Miles dan Snow penelitian ini
menekankan pada empat tipe strategi yang didasarkan pada upaya-upaya dalam
inovasi dan aktivitas-aktivitas terkait lainnya. Akan tetapi inovasi yang digunakan
tidak meningkatkan profit perusahaan atau menghasilkan kinerja yang lebih baik
dikarenakan faktor-faktor biaya dan pasar. Sehingga dengan maksud untuk
meningkatkan peluang keberhasilan, sebuah perusahaan harus mencocokkan
antara strategi dan struktur organisasi apa yang paling tepat digunakan.
Sedangkan tujuan utama penelitian ini yaitu untuk menentukan tipe struktur
organisasi apa yang diterapkan berdasarkan empat strategi orientasi dan apakah
kombinasi strategi dan struktur tersebut berpengaruh terhadap kinerja.
LANDASAN TEORI
Orientasi Stratejik, Miles dan Snow (1978)
Dikarenakan penelitian ini hanya berdasarkan perspektif Miles dan Snow
maka orientasi stratejik yang digunakan berdasarkan strategi typology yang
mengklasifikasikan perusahaan menjadi empat kelompok, yaitu sebagai
Prospectors, Defenders, Analyzers dan Reactors. Perusahaan-perusahaan industri
yang akan diteliti diklasifikasikan kedalam empat kategori tersebut.
Perspektif yang digunakan diperjelas lagi melalui sudut pandang dari para ahli.
Menurut Zahra dan Pearce (1990) bahwa perusahaan tipe Defenders menekankan
pada bidang sempit dalam industri yang terkendali dan dengan melakukan
efisiensi produk / pengembangan pasar dan efisiensi pengoperasian. Perusahaan
tipe Prospectors terus berusaha menciptakan peluang dan melakukan
pengembangan produk. Perusahaan tipe Analyzers menunjukkan karakteristik dari
tipe Defenders dan tipe Prospectors. Sedangkan Perusahaan tipe Reactors tidak
mengikuti suatu strategi yang konsisten dan dipandang sebagai jenis organisasi
disfungsional.
Mengenai kinerja strategi-strategi yang digunakan, Miles dan Snow (1978)
mengusulkan agar Reactor tidak terlalu berperan, sementara ketiga lainnya
melakukan kinerja yang sama baiknya, tergantung pada situasi dan industri. Hal ini
juga didukung oleh beberapa usulan berdasarkan bukti empiris yang ada, seperti
usulan McKee, dkk. (1989), Smith, dkk. (1989), Hawes dan Crittenden (1984).
Terdapat juga hasil kontradiktif dalam beberapa kasus pada kinerja setiap jenis
strategi, misalnya tidak terdapat dampak kinerja perusahaan pada perusahaan tipe
Reactor, menurut Shoham, dkk. (2002), Slater dan Olson (2001), Woodside, dkk.
(1999), Zajac dan Shortell (1989) , Hambrick (1983), Snow dan Hrebiniak (1980).
Model Struktur yang Digunakan
Penelitian dilakukan dengan memfokuskan pada karakteristik struktur
organisasi perusahaan kedalam empat dimensi struktural berupa: formalization,
integration, centralization dan complexity. Centralization merujuk pada tingkatan
dimana proses pengambilan keputusan dan pengendalian aktivitas dilakukan
dengan benar dan terpusat (Fredrickson 1986). Dengan kata lain, sentralisasi pada
tingkatan yang tinggi dalam sebuah organisasi berarti bahwa keputusan penting
yang dibuat berada di tingkat manajemen puncak. Formalization dapat
didefinisikan sebagai sejauh mana sebuah organisasi menggunakan aturan dan
prosedur untuk menentukan perilaku sebagai rincian tentang bagaimana, dimana
dan oleh siapa tugas-tugas akan dilakukan (Fredrickson 1986). Kekurangannya
Formalization yaitu dapat membatasi aktivitas karyawan. Complexity biasanya
menjelaskan tentang keterikatan organisasi-organisasi (Fredrickson 1986).
Termasuk jumlah tingkat hirarki dan rentang waktu proses pengendalian.
Sedangkan Integrasi struktural mengacu pada koordinasi kegiatan diantara
perbedaan spesialisasi dalam perusahaan (Miller 1986).
Perusahaan yang sangat terintegrasi memungkinkan adanya kontak antar
masing-masing departemen dan juga dengan tingkat atas pembuat keputusan.
Hubungan tidak konsisten antara struktur organisasi dan kinerja dikarenakan
adanya hubungan antara pusat dimensi struktural dan kinerja yang tidak
mendapatkan dukungan, Dalton, dkk. (1980). Sehingga Integration, centralization,
complexity, dan Formalization terhadap kinerja tidak menghasilkan pola yang
konsisten. Meskipun inkonsistensi pengaruh dari dimensi struktural pada kerja
dapat diterima, bagaimanapun karakteristik struktural tertentu memang
mempengaruhi kinerja dalam beberapa cara (Miller 1986). Secara khusus,
mungkin bahwa kecocokan antara struktur organisasi dan strategi organisasi
adalah kriteria utama dalam suatu situasi tertentu.
Miller (1986) menemukan bahwa integrasi dan formalisasi relevan untuk
kinerja pada jenis strategi tertentu. Oleh karena itu, sangat mungkin bahwa
dimensi struktural tertentu yang terdapat pada strategi tertentu diberikan agar
perusahaan dapat mencapai tingkat kinerja tinggi (Zeffane 1989). Hal ini akan
menunjukkan bahwa interaksi antara strategi dan struktur relevan dengan kinerja.
Perusahaan diberikan alternatif untuk memilih tiga kemungkinan konfigurasi
antara lain: (1) struktur rendah (low level structure) , (2) struktur tinggi (high level
structure), atau (3) konfigurasi struktur campuran (mixed structure). Perusahaan
yang mengimplementasikan struktur rendah akan menunjukkan tingkat yang lebih
rendah di semua dimensi struktural dari perusahaan lain. Perusahaan yang
mengimplementasikan struktur tinggi akan menunjukkan tingkat yang lebih tinggi di
semua dimensi struktural dari perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang
mengimplementasikan struktur campuran akan menunjukkan berbagai tingkat
dimensi struktural dibandingkan perusahaan lain.
Terdapat juga pandangan yang mengklaim bahwa organisasi memerlukan
tingkat tinggi di semua dimensi struktural dalam rangka menerapkan strategi
generik, Porter (1980). Dengan demikian, penggunaan konfigurasi struktural yang
konsisten dapat menyebabkan kinerja yang lebih baik. Mahajan dan Vakharia
(1990) mendukung secara empiris dalam lingkungan yang dinamis, dimana
perusahaan yang memiliki kinerja lebih tinggi lebih konstan atau sama di semua
tingkatan atau sebagian besar karakteristik struktural. Sehingga sangat mungkin
bahwa konfigurasi struktural memainkan peran signifikan dalam kinerja organisasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Deskripsi Sampel yang Digunakan
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel yaitu konsumen maupun
perusahaan industri yang dilakukan secara acak berdasarkan kategori
pengklasifikasian kelompok industri di Amerika Serikat.
Sistematik sampel yang digunakan dikelompokkan berdasarkan empat kategori
industri:
- food and kindred products
- textile mill products
- premary metal industries
- miscellaneous manufacturing.
Total responden yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 141
orang, dimana kategori industri food and kindred products 26.6%, kategori industri
textile mill products 22,6%, kategori industri primary metal industries 27,4% dan
kategori industri miscellaneous manufacturing 23,4%. Chi-squared test responden
bertolak belakang dengan kerangka sampel yang mengindikasikan bahwa respon
terhada perusahaan tersebar kedalam empat kelompok industri. Dan sebagai
tambahan peneliti melakukan analisis varian yang dilakukan dengan menentukan
apaila responden kelompok-kelompok tertentu berbeda dengan kapasitas
perusahaan.
Metode Pengukuran, Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran yang
didasarkan pada strategi typology Miles dan Snow, dikenal sebagai strategi
STRATOR. Metode ini digunakan untuk menjawab empat pertanyaan terkait
dengan deskripsi utama masing-masing tipe strategi yang digunakan. Kemudian
Responden dikelompokkan kedalam beberapa grup dengan menggunakan cluster
analisis. Responden diminta untuk menilai empat hal pokok dalam kuisioner pada
skala 1 – 7 (sangat setuju – sangat setuju), mengenal upaya-upaya perusahaan
dalam penempatan pasar. Keempat hal pokok tersebut berasal dari deskripsi
umum jenis strategi dengan skala (S1) mencari peluang baru untuk mendorong
perusahaan, (S2) umumnya mempertahankan posisi aman di pasar, (S3) strategi
jangka pendek terhadap reaksi pasar, dan (S4) menganalisa setiap situasi
sebelum mengambil tindakan.
Skala 1 (S1) adalah perusahaan Agresif-Pasif (A atau P). Perusahaan dengan
skala Agresif adalah pemimpin dalam pengembangan pasar dan produk.
Perusahaan yang termasuk kelompok Prospectors dan Analyzers dimaksudkan
menjadi perusahaan Agresif, sementara kelompok Defenders dan Reactors
menjadi perusahaan Pasif. Skala 2 (S2) adalah perusahaan Focused-Unfocused
(F atau U). Perusahaan yang termasuk kelompok Defenders, Prospectors, dan
Analyzer dimaksudkan menjadi perusahaan Terfokus, sedangkan kelompok
Reactor menjadi perusahaan Tidak fokus. Skala 3 (S3) adalah perusahaan
Planner-Reactor (P atau R). Perusahaan yang termasuk kelompok Analyzers dan
Defenders dimaksudkan menjadi perusahaan Planner , sedangkan kelompok
lainnya adalah Reactor. Pada Skala 4 (S4) adalah perusahaan Doer-Thinker (D
atau T). Perusahaan yang termasuk Doers adalah perusahaan yang termasuk
kelompok Prospectors, sedangkan kelompok Defenders, Analyzers dan Reactors
termasuk perusahaan Thnkers.
Selain metode diatas, pengelempokkan tertentu atau penggolongan yang
dilakukan sendiri sangat dimungkinkan sebagai metode pengukuran penelitian.
Pengelompokkan yang dilakukan oleh para ahli juga bisa digunakan mengingat
pengelompokkan perusahaan kedalam grup-grup tertentu dari banyak pandangan
akan memberikan keuntungan tersendiri. Perusahaan-perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok berbeda, meskipun harus saling
membagi karakteristik ataupun tipe strategi yang digunakan masing-masing
perusahaan.
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
Analisis dilakukan dengan langkah awal menginvestigasi struktur konfigurasi
mana yang diimplementasikan melalui strategi-strategi yang digunakan. Data yang
dikelolah menghasilakan statistik chi-square test yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang tidak signifikan antara strategi dan struktur yang digunakan.
Langkah selanjutnya dengan menginvestigasi pengaruh faktor-faktor utama
terhadap kinerja, model linear digunakan untuk melakukan analisis univariate
kovarian. Hasil yang didapatkan menunjukkan adanya pengaruh signifikan
terhadap kinerja.
Hasil-hasil penelitian yang ditabulasikan dalam angka-angka dapat dilihat
pada lampiran. Chi-square test yang menghasilkan hubungan tidak signifikan
antara strategi dan struktur pada tabel 2 menunjukkan sig. (p=0,09), sedangkan
pengaruh signifikan terhadap kinerja dalam tabel 3 menunjukkan sig. (p=0,01).
Akan tetapi, strategi orientasi stratejik (STRATOR) menurut Miles dan Snow
menunjukkan pengaruh utama (p=0,01). Uji Post-hoc dengan menggunakan
sebagian squared test menunjukkan bahwa perusahaan yang termasuk kelompok
Analyzers adalah yang paling tinggi, dalam arti secara signifikan lebih baik
daripada perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok Prospectors
(p=0,00), Reactor (p= 0,00), dan Defenders (p=0,04). Sehingga urutannya
berdasarkan tabel Regression with Perceptual Performance (PPERF) adalah
Analyzer, diikuti oleh Prospector dan Defender, kemudian Reaktor.
Dengan demikian hasil temuan menunjukkan bahwa orientasi strategis yang
diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan tidak memiliki kaitan dengan
jenis konfigurasi struktur yang digunakan, juga tidak memiliki kaitan dengan
interaksi strategi dan struktur terhadap pengaruh kinerja secara keseluruhan atau
kemampuan adaptasi perusahaan. Hasil-hasil temuan peneliti tersebut
menunjukkan bahwa yang dimaksudkan disitu adalah orientasi strategis, bukan
konfigurasi struktural perusahaan yang relevan dengan kinerja secara
keseluruhan.
IMPLIKASI DAN KESIMPULAN
Penelitian ini mencoba untuk menjawab beberapa pertanyaan. Pertama,
apakah perusahaan dengan orientasi strategis yang berbeda (Miles & Snow:
STRATOR) menerapkan konfigurasi struktur berbeda (Low, Mixed, High:
STRUCFN)? Kedua, orientasi strategis, konfigurasi struktural, atau interaksi yang
manakah lebih relevan dengan kinerja dan dengan cara apa? Ketiga, apakah
pengaruh-pengaruh dari variabel-variabel strategis memiliki kesamaan dengan
kinerja secara keseluruhan dan kemampuan beradaptasi?
Data statistik menunjukkan bahwa perusahaan industri memanfaatkan
berbagai orientasi strategis, tetapi perusahaan yang termasuk dalam kelompok
Reactor yang terkecil jumlahnya sementara perusahaan kelompok Defender
adalah yang terbesar jumlahnya. Juga, sebagian besar perusahaan menerapkan
konfigurasi struktur campuran (mixed structural), bukannya konsisten pada dimensi
struktural. Studi ini juga menemukan tidak ada kecenderungan orientasi strategis
tertentu terkait dengan konfigurasi struktur tertentu. Juga, tidak ada bukti yang ada
untuk mendukung interaksi strategi dengan struktur untuk meningkatkan kinerja.
Hasil penelitian konfigurasi struktural yang diterapkan oleh perusahaan
berdasarkan pengklasifikasian orientasi stratejik Miles & Snow menemukan
bahwa orientasi stratejik yang diterapkan tidak terkait dengan jenis konfigurasi
struktural yang digunakan, juga interaksi stratejik dan struktur tidak berpengaruh
terhadap kinerja secara keseluruhan atau kemampuan beradaptasi perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut adalah orientasi stratejik, bukan
konfigurasi struktural perusahaan, yang mana relevan dengan kinerja secara
keseluruhan dan juga untuk adaptasi. Apabila berusaha mencari strategi yang
terbaik bagi perusahaan-perusahaan industri, maka kelompok perusahaan
Analyzer adalah yang paling mendekati, dalam hal kinerja dan kemampuan
beradaptasi perusahaan. Namun, dimungkinkan untuk jenis strategis lainnya untuk
meningkatkan kinerja dengan menjadi lebih agresif, lebih fokus, lebih bijaksana
ketika mengimplementasikan keputusan.
Beberapa hal perlu diperhatikan ketika menerapkan penelitian ini untuk
perusahaan lain, baik dalam produk atau industri jasa, menyangkut kekurangan
dan keterbatasan penelitian ini. Keterbatasan terdapat dalam pengukuran single-
shot, berdasarkan beberapa temuan terdahulu bahwa efek dari strategi
berkembang dari waktu ke waktu dan bahwa hal tersebut merupakan implementasi
dari strategi yang benar-benar penting, daripada klasifikasi jenis stratejik. Selain
itu, menyangkut implementasi secara internasional, di luar Amerika Serikat.
Stremersch dan Tellis (2004) menunjukkan bahwa strategi berbeda dari satu
negara ke negara. Penelitian ini dilakukan di perusahaan-perusahaan Amerika
Serikat sehingga implementasi hasil penelitian ini tidak akan relevan di negara-
negara lain, karena setiap negara memiliki karakteristik perusahaan, kebudayaan
dan perekonomian yang berbeda-beda. Penelitian selanjutnya mungkin menyelidiki
hubungan jenis-jenis industri produk atau jasa di negara atau daerah yang leih
spesifik untuk lebih menguji temuan dan juga dengan melihat variabel kontrol
lainnya atau strategi lainnya
II. ARTICLE CRITIQUE
Setelah melakukan pengkajian terhadap artikel ini, beberapa hal penting
yang terdapat dalam artikel ini antara lain:
Artikel ini bertujuan untuk meneliti karakteristik struktur perusahaan dengan
melakukan pembedaan orientasi stratejik berdasarkan konsep Miles dan
Snow (1978)
Penulis menemukan bahwa kebanyakan perusahaan melakukan
pencapuran struktur-struktur organisasi, namun ada sejumlah perusahaan
yang menggunakan antara high-levels structure dan low-levels structure
Penulis juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan
antara jenis strategi dan struktur organisasi yang terkait dengan setiap jenis
strategi yang memiliki kemungkinan yang sama untuk menerapkan baik
konfigurasi struktural tinggi, campuran, atau rendah.
Dalam hal persepsi kinerja perusahaan, bentuk struktural perusahaan tidak
memiliki pengaruh maupun interaksi terhadap struktur dan strategi. Oleh
karena itu, setiap bentuk struktural memiliki kesempatan yang sama untuk
mencapai kinerja tinggi, terlepas dari strategi yang dilaksanakan.
Dan penulis menyarankan agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja
dengan mengubah profil strategis perusahaan untuk menjadi lebih agresif,
lebih fokus, atau lebih bijaksana sebelum menerapkan hasil keputusan.
Adapun isu-isu penting yang diangkat dalam artikel ini antara lain:
Tujuan utama dari penelitian ini untuk menentukan jenis struktur organisasi
apa yang diterapkan oleh perusahaan dengan menggunakan empat
orientasi stratejik (Analyzers, Defenders, Reactors, Prospector) dan apakah
kombinasi dari strategi dan struktur ini berpengaruh terhadap kinerja.
Terdapat hasil penelitian yang menemukan bahwa penerapan orientasi
strategis yang dilakukan oleh beberapa perusahaan tidak memiliki
hubungan dengan jenis-jenis konfigurasi struktural yang digunakan oleh
perusahaan, juga tidak berhubungan dengan strategi dan struktur yang
berpengaruh terhadap kinerja secara keseluruhan ataupun kemampuan
beradaptasi perusahaan.
Beberapa pertanyaan yang coba dijawab dalam penelitian ini yaitu:
- Apakah perusahaan dengan orientasi strategis yang berbeda
menerapkan konfigurasi struktur berbeda?
- Strategi orientasi, konfigurasi struktural, atau interaksi perusahaan
manakah yang lebih relevan dengan kinerja dan dengan cara apa?
- Apakah efek dari variabel-variabel strategis ini sama kinerja dan
kemampuan beradaptasi secara keseluruhan?
Dan rekomendasi penulis bahwa tidak penting melakukan banyak
penyesuaian struktur perusahaan dengan strategi benar yang diterapkan
pada perusahaan industri, karena sangat mungkin untuk meningkatkan
kinerja dengan mengubah strategi agar lebih agresif atau lebih fokus.
Kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam artike ini adalah:
Pemilihan judul artikel yang tepat dan saling berhubungan antara orientasi
strategi, struktur organisasi dan hal-hal lainnya yang terkait terhadap kinerja
perusahaan industri .
Theoritical review dan pemaparan perspektif Miles dan Snow (1978)
dijelaskan secara sederhana, terstruktur dan lengkap sehingga membuat
pembaca tertarik.
Metode pengambilan sampel secara acak dari empat kelompok klasifikasi
industri terpilih di Amerika Serikat dengan menggunakan sistematik sampel.
Pengolahan data dengan menggunakan alat-alat ukur yang perspektif
sehingga dapat mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan
perhitungan pengukuran.
Bahasa, materi dan pengulasan yang jelas dan menarik
Referensi yang digunakan lengkap antara book references dan journal
references.
Sedangkan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam artikel ini adalah:
Penelitian ini lebih bersifat case study, alat ukur yang digunakan hanya
berdasarkan strategi typology (STRATOR) untuk menjawab beberapa
pertanyaan yang disesuaikan dengan konteks tipe strategi yang digunakan
dan tidak memiliki hipotesis penelitian.
Penelitian karakteristik struktur perusahaan dengan melakukan pembedaan
orientasi stratejik hanya berdasarkan berdasarkan konsep yang
dikemukakan oleh Miles dan Snow (1978). Padahal banyak teori stratejik
yang dapat digunakan misalnya dengan melihat dari berbagai perspektif
yang dikemukakan oleh Porter (1980), Miller (1986) dan Katobe (1990).
Penelitian ini dilakukan di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat
sehingga implementasi hasil penelitian ini tidak akan relevan di negara-
negara lain, karena setiap negara memiliki karakteristik perusahaan,
kebudayaan dan perekonomian yang berbeda-beda.
Masih dibutuhkan penelitian lanjut mengenai hubungan-hubungan dengan
industri-industri yang berbeda untuk menguji hasil penemuan dan dengan
menggunaan variabel-variabel atau strategi-strategi lainnya.
Pandangan, Pendapat dan Masukan Personal
Merujuk pada segala kelebihan dan kekurangan yang dikemukakan terhadap
artikel ini, kritik terhadap konsep teori yang digunakan akan memberikan hasil
penelitian yang lebih lengkap apa bila menggunakan berbagai perspektif seperti
yang dikemukakan oleh Porter (1980), Miller (1986) dan Katobe (1990). Perspektif
yang hanya didasarkan atas konsep Miles dan Snow (1987) hanya menggunakan
alat ukur yang disebut typology strategi (STATOR) dengan menggunakan empat
pertanyaan terkait dengan deskripsi tipe strategi apa yang digunakan. Penelitian
dengan metode ini akan menghasilkan penelitian yang sementara dan
membutuhkan penelitian lanjutan ataupun pengkajian kembali terhadap hasil yang
diperoleh. Memang dengan menggunakan berbagai perspektif akan sangat
memakan waktu dan daya penulis, akan tetapi hasilnya bisa jadi lebih baik, fokus
dan lebih bertahan terhadap perkembangan sktrategi dari waktu ke waktu.
Ditinjau dari wilayah pengambilan sampel dan hasil penelitian yang lebih
relevan terhadap perusahaan industri di Amerika, maka terdapat kendala untuk
penerapan terhadap perusahaan industri di negara-negara lain, karena setiap
negara memiliki karakteristik perusahaan, budaya dan perekonomian yang
berbeda-beda. Pemilihan judul artikel dipandang tepat dan saling berhubungan
antara orientasi strategi, struktur organisasi dan hal-hal lainnya yang terkait
terhadap kinerja perusahaan industri, akan tetapi ada baiknya bila disertakan
dimana penelitian ini dilakukan menyangkut alasan-alasan diatas.
Penelitian ini lebih bersifat case study dimana masih memiliki banyak batasan
teori, metode dan analisa terhadap keterkaitan orientasi strategi dan struktur
perusahaan, meskipun theoritical review berdasarkan konsep Miles dan Snow
dipaparkan sejelas dan selengkap mungkin. Penulis memaksudkan artikel ini
sebagai case study, masih dimungkinkan untuk revisi kedepannya dan
pembatasan untuk wilayah implementasi hasil penelitian. Oleh karena itu artikel ini
dipandang tepat dan sesuai dengan konteksnya.
Hal-hal yang dapat Dipelajari dan Kesimpulan
Artikel ini memuat teori-teori organisasi dan stratejik yang dapat menambah
wawasan siapa saja yang membaca, mengkritisi ataupun menggunakan hasil
penelitian ini untuk kepentingan pendidikan maupun implementasi untuk
perusahaan. Temuan-temuan yang didapati penulis sangat tepat sebagai bahan
pertimbangan perusahaan untuk menselaraskan antara strategi dan struktur
organisasi apa yang tepat untuk digunakan. Sementara untuk kalangan akademisi
temuan-temuan dalam artikel ini bisa dipelajari dan dilakukan peninjauan maupun
penelitian selanjutnya untuk menyesuaikan dengan perkembangan-perkembangan
terkini dalam penentuan strategi perusahaan dari waktu ke waktu.
Sudut pandang, perspektif maupun alur pemikiran yang digunakan penulis
dapat digunakan sebagai contoh untuk penulisan karya ilmiah yang bermutu dan
berkualifikasi tinggi. Korelasi hubungan penulisan dari pendahuluan hingga
kesimpulan dan pembatasan ditulis berdasarkan konsep dan struktur yang mudah
dibaca dan dimengerti. Teori-teori, metode, pembahasan dan analisis yang
digunakan sebisa mungkin diambil dari materi-materi perkuliahan yang
memudahkan kalangan akademisi mempelajari maupun mengkritisi artikel ini.
Pada akhirnya kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengkajian
artikel ini adalah bahwa diperlukan pertimbangan lagi ketika mengeneralisasikan
hasil penelitian ini untuk perusahaan produksi atau industri jasa. Hatten, dkk.
(2004) menemukan bahwa efek dari strategi berkembang dari waktu ke waktu dan
implementasi strategi tersebut adalah yang terpenting bukan pengklasifikasian tipe
strategi itu sendiri. Dan dikarenakan penelitian ini dilakukan pada perusahaan di
Amerika Serikat maka tingkat keberhasilan implementasi temuan penelitian ini
tidak akan relevan dengan negara-negara lain dikarenakan perbedaan
karakteristik, budaya maupun perekonomian. Akhirnya, implementasi untuk
penelitian selanjutnya mungkin juga dapat dengan menggunakan variabel kontrol
atau strategi lainnya.
REFERENCES
Jones, Gareth R. (2010), Organizational Theory, Design, and Change, 6th edn,
Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.
Miller, D. (1986), Configuration of Strategy and Structure, Strategic Management
Journal, Vol 7.
Nickerson, I., and L. Pleshko (2008), Strategic Orientation, Organizational
Structure, and the Associated Effects on Performance in Industrial Firms,
Academy of Strategic Management Journal, Vol 7.
Wheelen, Thomas L., and J. David Hunger (2012), Strategic Management and
Business Policy, 13th edn, Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New
Jersey.
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCA SARJANAMAGISTER MANAJEMEN
JOURNAL REVIEW
Strategic Orientation, Organizational Structure, and the Associated Effects
on Performance in Industrial Firms
Jurusan :Magister Manajemen
Nama Mahasiswa :Maikel Untu
Nomor mahasiswa : 115001675
Nama Mata Kuliah : Manajemen Stratejik
Kode Mata Kuliah : MAN 740
Dosen : Drs. E. Kusumadmo, MM., Ph.D
Kelas : Magister Manajemen
Individual Assignment
Batas waktu penyerahan : 7 September 2012
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas yang saya serahkan semuanya merupakan hasil karya sendiri kecuali beberapa bagian yang saya sebutkan sebagai hasil karya orang lain.
Tanda tangan :Tanggal :
4 September 2012