review journal

22
Title : Strategic Orientation, Organizational Structure, and the Associated Effects on Performance in Industrial Firms Authors : Inge Nickerson, Kuwait University Larry Pleshko, Barry University I. REVIEW PENDAHULUAN Inti dari artikel ini adalah melihat bagaimana keterkaitan antara orientasi stratejik perusahaan, struktur organisasi apa yang lebih tepat menyangkut strategi yang digunakan dan melihat pengaruh-pengaruh lainnya terhadap perusahaan industri di Amerika Serikat. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan konsep Miles dan Snow (1978) yaitu untuk meneliti karakteristik struktur perusahaan melalui penilain orientasi stratejik. Dan dengan melihat perspektif lainnya menyangkut struktur dan strategi oleh Porter (1980), Miller (1986), Katobe (1990), dan referensi- referensi lainnya yang relevan. Penelitian ini menggunakan salah satu konsep utama Miles dan Snow yaitu yang memfokuskan pada strategi adaptasi lingkungan suatu perusahaan atau terhadap agresivitas pasar. Penelitian ini dilakukan dengan melihat perbedaan-perbedaan

Upload: maikel-untu

Post on 08-Aug-2015

86 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Strategic Management Review Journal

TRANSCRIPT

Page 1: Review Journal

Title : Strategic Orientation, Organizational Structure, and the Associated

Effects on Performance in Industrial Firms

Authors: Inge Nickerson, Kuwait University

Larry Pleshko, Barry University

I. REVIEW

PENDAHULUAN

Inti dari artikel ini adalah melihat bagaimana keterkaitan antara orientasi

stratejik perusahaan, struktur organisasi apa yang lebih tepat menyangkut strategi

yang digunakan dan melihat pengaruh-pengaruh lainnya terhadap perusahaan

industri di Amerika Serikat. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan konsep Miles dan Snow (1978) yaitu untuk meneliti karakteristik

struktur perusahaan melalui penilain orientasi stratejik. Dan dengan melihat

perspektif lainnya menyangkut struktur dan strategi oleh Porter (1980), Miller

(1986), Katobe (1990), dan referensi-referensi lainnya yang relevan.

Penelitian ini menggunakan salah satu konsep utama Miles dan Snow yaitu

yang memfokuskan pada strategi adaptasi lingkungan suatu perusahaan atau

terhadap agresivitas pasar. Penelitian ini dilakukan dengan melihat perbedaan-

perbedaan antara empat tipe strategi faktor-faktor internal, mencakup inovasi,

karakterisktik manajemen, kinerja organisasi dan model-model organisasi.

Lebih khusus lagi berdasarkan konsep Miles dan Snow penelitian ini

menekankan pada empat tipe strategi yang didasarkan pada upaya-upaya dalam

inovasi dan aktivitas-aktivitas terkait lainnya. Akan tetapi inovasi yang digunakan

tidak meningkatkan profit perusahaan atau menghasilkan kinerja yang lebih baik

dikarenakan faktor-faktor biaya dan pasar. Sehingga dengan maksud untuk

meningkatkan peluang keberhasilan, sebuah perusahaan harus mencocokkan

antara strategi dan struktur organisasi apa yang paling tepat digunakan.

Page 2: Review Journal

Sedangkan tujuan utama penelitian ini yaitu untuk menentukan tipe struktur

organisasi apa yang diterapkan berdasarkan empat strategi orientasi dan apakah

kombinasi strategi dan struktur tersebut berpengaruh terhadap kinerja.

LANDASAN TEORI

Orientasi Stratejik, Miles dan Snow (1978)

Dikarenakan penelitian ini hanya berdasarkan perspektif Miles dan Snow

maka orientasi stratejik yang digunakan berdasarkan strategi typology yang

mengklasifikasikan perusahaan menjadi empat kelompok, yaitu sebagai

Prospectors, Defenders, Analyzers dan Reactors. Perusahaan-perusahaan industri

yang akan diteliti diklasifikasikan kedalam empat kategori tersebut.

Perspektif yang digunakan diperjelas lagi melalui sudut pandang dari para ahli.

Menurut Zahra dan Pearce (1990) bahwa perusahaan tipe Defenders menekankan

pada bidang sempit dalam industri yang terkendali dan dengan melakukan

efisiensi produk / pengembangan pasar dan efisiensi pengoperasian. Perusahaan

tipe Prospectors terus berusaha menciptakan peluang dan melakukan

pengembangan produk. Perusahaan tipe Analyzers menunjukkan karakteristik dari

tipe Defenders dan tipe Prospectors. Sedangkan Perusahaan tipe Reactors tidak

mengikuti suatu strategi yang konsisten dan dipandang sebagai jenis organisasi

disfungsional.

Mengenai kinerja strategi-strategi yang digunakan, Miles dan Snow (1978)

mengusulkan agar Reactor tidak terlalu berperan, sementara ketiga lainnya

melakukan kinerja yang sama baiknya, tergantung pada situasi dan industri. Hal ini

juga didukung oleh beberapa usulan berdasarkan bukti empiris yang ada, seperti

usulan McKee, dkk. (1989), Smith, dkk. (1989), Hawes dan Crittenden (1984).

Terdapat juga hasil kontradiktif dalam beberapa kasus pada kinerja setiap jenis

strategi, misalnya tidak terdapat dampak kinerja perusahaan pada perusahaan tipe

Reactor, menurut Shoham, dkk. (2002), Slater dan Olson (2001), Woodside, dkk.

(1999), Zajac dan Shortell (1989) , Hambrick (1983), Snow dan Hrebiniak (1980).

Page 3: Review Journal

Model Struktur yang Digunakan

Penelitian dilakukan dengan memfokuskan pada karakteristik struktur

organisasi perusahaan kedalam empat dimensi struktural berupa: formalization,

integration, centralization dan complexity. Centralization merujuk pada tingkatan

dimana proses pengambilan keputusan dan pengendalian aktivitas dilakukan

dengan benar dan terpusat (Fredrickson 1986). Dengan kata lain, sentralisasi pada

tingkatan yang tinggi dalam sebuah organisasi berarti bahwa keputusan penting

yang dibuat berada di tingkat manajemen puncak. Formalization dapat

didefinisikan sebagai sejauh mana sebuah organisasi menggunakan aturan dan

prosedur untuk menentukan perilaku sebagai rincian tentang bagaimana, dimana

dan oleh siapa tugas-tugas akan dilakukan (Fredrickson 1986). Kekurangannya

Formalization yaitu dapat membatasi aktivitas karyawan. Complexity biasanya

menjelaskan tentang keterikatan organisasi-organisasi (Fredrickson 1986).

Termasuk jumlah tingkat hirarki dan rentang waktu proses pengendalian.

Sedangkan Integrasi struktural mengacu pada koordinasi kegiatan diantara

perbedaan spesialisasi dalam perusahaan (Miller 1986).

Perusahaan yang sangat terintegrasi memungkinkan adanya kontak antar

masing-masing departemen dan juga dengan tingkat atas pembuat keputusan.

Hubungan tidak konsisten antara struktur organisasi dan kinerja dikarenakan

adanya hubungan antara pusat dimensi struktural dan kinerja yang tidak

mendapatkan dukungan, Dalton, dkk. (1980). Sehingga Integration, centralization,

complexity, dan Formalization terhadap kinerja tidak menghasilkan pola yang

konsisten. Meskipun inkonsistensi pengaruh dari dimensi struktural pada kerja

dapat diterima, bagaimanapun karakteristik struktural tertentu memang

mempengaruhi kinerja dalam beberapa cara (Miller 1986). Secara khusus,

mungkin bahwa kecocokan antara struktur organisasi dan strategi organisasi

adalah kriteria utama dalam suatu situasi tertentu.

Miller (1986) menemukan bahwa integrasi dan formalisasi relevan untuk

kinerja pada jenis strategi tertentu. Oleh karena itu, sangat mungkin bahwa

dimensi struktural tertentu yang terdapat pada strategi tertentu diberikan agar

Page 4: Review Journal

perusahaan dapat mencapai tingkat kinerja tinggi (Zeffane 1989). Hal ini akan

menunjukkan bahwa interaksi antara strategi dan struktur relevan dengan kinerja.

Perusahaan diberikan alternatif untuk memilih tiga kemungkinan konfigurasi

antara lain: (1) struktur rendah (low level structure) , (2) struktur tinggi (high level

structure), atau (3) konfigurasi struktur campuran (mixed structure). Perusahaan

yang mengimplementasikan struktur rendah akan menunjukkan tingkat yang lebih

rendah di semua dimensi struktural dari perusahaan lain. Perusahaan yang

mengimplementasikan struktur tinggi akan menunjukkan tingkat yang lebih tinggi di

semua dimensi struktural dari perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang

mengimplementasikan struktur campuran akan menunjukkan berbagai tingkat

dimensi struktural dibandingkan perusahaan lain.

Terdapat juga pandangan yang mengklaim bahwa organisasi memerlukan

tingkat tinggi di semua dimensi struktural dalam rangka menerapkan strategi

generik, Porter (1980). Dengan demikian, penggunaan konfigurasi struktural yang

konsisten dapat menyebabkan kinerja yang lebih baik. Mahajan dan Vakharia

(1990) mendukung secara empiris dalam lingkungan yang dinamis, dimana

perusahaan yang memiliki kinerja lebih tinggi lebih konstan atau sama di semua

tingkatan atau sebagian besar karakteristik struktural. Sehingga sangat mungkin

bahwa konfigurasi struktural memainkan peran signifikan dalam kinerja organisasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Deskripsi Sampel yang Digunakan

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel yaitu konsumen maupun

perusahaan industri yang dilakukan secara acak berdasarkan kategori

pengklasifikasian kelompok industri di Amerika Serikat.

Sistematik sampel yang digunakan dikelompokkan berdasarkan empat kategori

industri:

- food and kindred products

- textile mill products

- premary metal industries

Page 5: Review Journal

- miscellaneous manufacturing.

Total responden yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 141

orang, dimana kategori industri food and kindred products 26.6%, kategori industri

textile mill products 22,6%, kategori industri primary metal industries 27,4% dan

kategori industri miscellaneous manufacturing 23,4%. Chi-squared test responden

bertolak belakang dengan kerangka sampel yang mengindikasikan bahwa respon

terhada perusahaan tersebar kedalam empat kelompok industri. Dan sebagai

tambahan peneliti melakukan analisis varian yang dilakukan dengan menentukan

apaila responden kelompok-kelompok tertentu berbeda dengan kapasitas

perusahaan.

Metode Pengukuran, Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran yang

didasarkan pada strategi typology Miles dan Snow, dikenal sebagai strategi

STRATOR. Metode ini digunakan untuk menjawab empat pertanyaan terkait

dengan deskripsi utama masing-masing tipe strategi yang digunakan. Kemudian

Responden dikelompokkan kedalam beberapa grup dengan menggunakan cluster

analisis. Responden diminta untuk menilai empat hal pokok dalam kuisioner pada

skala 1 – 7 (sangat setuju – sangat setuju), mengenal upaya-upaya perusahaan

dalam penempatan pasar. Keempat hal pokok tersebut berasal dari deskripsi

umum jenis strategi dengan skala (S1) mencari peluang baru untuk mendorong

perusahaan, (S2) umumnya mempertahankan posisi aman di pasar, (S3) strategi

jangka pendek terhadap reaksi pasar, dan (S4) menganalisa setiap situasi

sebelum mengambil tindakan.

Skala 1 (S1) adalah perusahaan Agresif-Pasif (A atau P). Perusahaan dengan

skala Agresif adalah pemimpin dalam pengembangan pasar dan produk.

Perusahaan yang termasuk kelompok Prospectors dan Analyzers dimaksudkan

menjadi perusahaan Agresif, sementara kelompok Defenders dan Reactors

menjadi perusahaan Pasif. Skala 2 (S2) adalah perusahaan Focused-Unfocused

(F atau U). Perusahaan yang termasuk kelompok Defenders, Prospectors, dan

Page 6: Review Journal

Analyzer dimaksudkan menjadi perusahaan Terfokus, sedangkan kelompok

Reactor menjadi perusahaan Tidak fokus. Skala 3 (S3) adalah perusahaan

Planner-Reactor (P atau R). Perusahaan yang termasuk kelompok Analyzers dan

Defenders dimaksudkan menjadi perusahaan Planner , sedangkan kelompok

lainnya adalah Reactor. Pada Skala 4 (S4) adalah perusahaan Doer-Thinker (D

atau T). Perusahaan yang termasuk Doers adalah perusahaan yang termasuk

kelompok Prospectors, sedangkan kelompok Defenders, Analyzers dan Reactors

termasuk perusahaan Thnkers.

Selain metode diatas, pengelempokkan tertentu atau penggolongan yang

dilakukan sendiri sangat dimungkinkan sebagai metode pengukuran penelitian.

Pengelompokkan yang dilakukan oleh para ahli juga bisa digunakan mengingat

pengelompokkan perusahaan kedalam grup-grup tertentu dari banyak pandangan

akan memberikan keuntungan tersendiri. Perusahaan-perusahaan dapat

dikelompokkan menjadi empat kelompok berbeda, meskipun harus saling

membagi karakteristik ataupun tipe strategi yang digunakan masing-masing

perusahaan.

ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

Analisis dilakukan dengan langkah awal menginvestigasi struktur konfigurasi

mana yang diimplementasikan melalui strategi-strategi yang digunakan. Data yang

dikelolah menghasilakan statistik chi-square test yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang tidak signifikan antara strategi dan struktur yang digunakan.

Langkah selanjutnya dengan menginvestigasi pengaruh faktor-faktor utama

terhadap kinerja, model linear digunakan untuk melakukan analisis univariate

kovarian. Hasil yang didapatkan menunjukkan adanya pengaruh signifikan

terhadap kinerja.

Hasil-hasil penelitian yang ditabulasikan dalam angka-angka dapat dilihat

pada lampiran. Chi-square test yang menghasilkan hubungan tidak signifikan

antara strategi dan struktur pada tabel 2 menunjukkan sig. (p=0,09), sedangkan

pengaruh signifikan terhadap kinerja dalam tabel 3 menunjukkan sig. (p=0,01).

Page 7: Review Journal

Akan tetapi, strategi orientasi stratejik (STRATOR) menurut Miles dan Snow

menunjukkan pengaruh utama (p=0,01). Uji Post-hoc dengan menggunakan

sebagian squared test menunjukkan bahwa perusahaan yang termasuk kelompok

Analyzers adalah yang paling tinggi, dalam arti secara signifikan lebih baik

daripada perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok Prospectors

(p=0,00), Reactor (p= 0,00), dan Defenders (p=0,04). Sehingga urutannya

berdasarkan tabel Regression with Perceptual Performance (PPERF) adalah

Analyzer, diikuti oleh Prospector dan Defender, kemudian Reaktor.

Dengan demikian hasil temuan menunjukkan bahwa orientasi strategis yang

diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan tidak memiliki kaitan dengan

jenis konfigurasi struktur yang digunakan, juga tidak memiliki kaitan dengan

interaksi strategi dan struktur terhadap pengaruh kinerja secara keseluruhan atau

kemampuan adaptasi perusahaan. Hasil-hasil temuan peneliti tersebut

menunjukkan bahwa yang dimaksudkan disitu adalah orientasi strategis, bukan

konfigurasi struktural perusahaan yang relevan dengan kinerja secara

keseluruhan.

IMPLIKASI DAN KESIMPULAN

Penelitian ini mencoba untuk menjawab beberapa pertanyaan. Pertama,

apakah perusahaan dengan orientasi strategis yang berbeda (Miles & Snow:

STRATOR) menerapkan konfigurasi struktur berbeda (Low, Mixed, High:

STRUCFN)? Kedua, orientasi strategis, konfigurasi struktural, atau interaksi yang

manakah lebih relevan dengan kinerja dan dengan cara apa? Ketiga, apakah

pengaruh-pengaruh dari variabel-variabel strategis memiliki kesamaan dengan

kinerja secara keseluruhan dan kemampuan beradaptasi?

Data statistik menunjukkan bahwa perusahaan industri memanfaatkan

berbagai orientasi strategis, tetapi perusahaan yang termasuk dalam kelompok

Reactor yang terkecil jumlahnya sementara perusahaan kelompok Defender

adalah yang terbesar jumlahnya. Juga, sebagian besar perusahaan menerapkan

konfigurasi struktur campuran (mixed structural), bukannya konsisten pada dimensi

Page 8: Review Journal

struktural. Studi ini juga menemukan tidak ada kecenderungan orientasi strategis

tertentu terkait dengan konfigurasi struktur tertentu. Juga, tidak ada bukti yang ada

untuk mendukung interaksi strategi dengan struktur untuk meningkatkan kinerja.

Hasil penelitian konfigurasi struktural yang diterapkan oleh perusahaan

berdasarkan pengklasifikasian orientasi stratejik Miles & Snow menemukan

bahwa orientasi stratejik yang diterapkan tidak terkait dengan jenis konfigurasi

struktural yang digunakan, juga interaksi stratejik dan struktur tidak berpengaruh

terhadap kinerja secara keseluruhan atau kemampuan beradaptasi perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut adalah orientasi stratejik, bukan

konfigurasi struktural perusahaan, yang mana relevan dengan kinerja secara

keseluruhan dan juga untuk adaptasi. Apabila berusaha mencari strategi yang

terbaik bagi perusahaan-perusahaan industri, maka kelompok perusahaan

Analyzer adalah yang paling mendekati, dalam hal kinerja dan kemampuan

beradaptasi perusahaan. Namun, dimungkinkan untuk jenis strategis lainnya untuk

meningkatkan kinerja dengan menjadi lebih agresif, lebih fokus, lebih bijaksana

ketika mengimplementasikan keputusan.

Beberapa hal perlu diperhatikan ketika menerapkan penelitian ini untuk

perusahaan lain, baik dalam produk atau industri jasa, menyangkut kekurangan

dan keterbatasan penelitian ini. Keterbatasan terdapat dalam pengukuran single-

shot, berdasarkan beberapa temuan terdahulu bahwa efek dari strategi

berkembang dari waktu ke waktu dan bahwa hal tersebut merupakan implementasi

dari strategi yang benar-benar penting, daripada klasifikasi jenis stratejik. Selain

itu, menyangkut implementasi secara internasional, di luar Amerika Serikat.

Stremersch dan Tellis (2004) menunjukkan bahwa strategi berbeda dari satu

negara ke negara. Penelitian ini dilakukan di perusahaan-perusahaan Amerika

Serikat sehingga implementasi hasil penelitian ini tidak akan relevan di negara-

negara lain, karena setiap negara memiliki karakteristik perusahaan, kebudayaan

dan perekonomian yang berbeda-beda. Penelitian selanjutnya mungkin menyelidiki

hubungan jenis-jenis industri produk atau jasa di negara atau daerah yang leih

spesifik untuk lebih menguji temuan dan juga dengan melihat variabel kontrol

lainnya atau strategi lainnya

Page 9: Review Journal

II. ARTICLE CRITIQUE

Setelah melakukan pengkajian terhadap artikel ini, beberapa hal penting

yang terdapat dalam artikel ini antara lain:

Artikel ini bertujuan untuk meneliti karakteristik struktur perusahaan dengan

melakukan pembedaan orientasi stratejik berdasarkan konsep Miles dan

Snow (1978)

Penulis menemukan bahwa kebanyakan perusahaan melakukan

pencapuran struktur-struktur organisasi, namun ada sejumlah perusahaan

yang menggunakan antara high-levels structure dan low-levels structure

Penulis juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan

antara jenis strategi dan struktur organisasi yang terkait dengan setiap jenis

strategi yang memiliki kemungkinan yang sama untuk menerapkan baik

konfigurasi struktural tinggi, campuran, atau rendah.

Dalam hal persepsi kinerja perusahaan, bentuk struktural perusahaan tidak

memiliki pengaruh maupun interaksi terhadap struktur dan strategi. Oleh

karena itu, setiap bentuk struktural memiliki kesempatan yang sama untuk

mencapai kinerja tinggi, terlepas dari strategi yang dilaksanakan.

Dan penulis menyarankan agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja

dengan mengubah profil strategis perusahaan untuk menjadi lebih agresif,

lebih fokus, atau lebih bijaksana sebelum menerapkan hasil keputusan.

Adapun isu-isu penting yang diangkat dalam artikel ini antara lain:

Tujuan utama dari penelitian ini untuk menentukan jenis struktur organisasi

apa yang diterapkan oleh perusahaan dengan menggunakan empat

orientasi stratejik (Analyzers, Defenders, Reactors, Prospector) dan apakah

kombinasi dari strategi dan struktur ini berpengaruh terhadap kinerja.

Terdapat hasil penelitian yang menemukan bahwa penerapan orientasi

strategis yang dilakukan oleh beberapa perusahaan tidak memiliki

hubungan dengan jenis-jenis konfigurasi struktural yang digunakan oleh

perusahaan, juga tidak berhubungan dengan strategi dan struktur yang

Page 10: Review Journal

berpengaruh terhadap kinerja secara keseluruhan ataupun kemampuan

beradaptasi perusahaan.

Beberapa pertanyaan yang coba dijawab dalam penelitian ini yaitu:

- Apakah perusahaan dengan orientasi strategis yang berbeda

menerapkan konfigurasi struktur berbeda?

- Strategi orientasi, konfigurasi struktural, atau interaksi perusahaan

manakah yang lebih relevan dengan kinerja dan dengan cara apa?

- Apakah efek dari variabel-variabel strategis ini sama kinerja dan

kemampuan beradaptasi secara keseluruhan?

Dan rekomendasi penulis bahwa tidak penting melakukan banyak

penyesuaian struktur perusahaan dengan strategi benar yang diterapkan

pada perusahaan industri, karena sangat mungkin untuk meningkatkan

kinerja dengan mengubah strategi agar lebih agresif atau lebih fokus.

Kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam artike ini adalah:

Pemilihan judul artikel yang tepat dan saling berhubungan antara orientasi

strategi, struktur organisasi dan hal-hal lainnya yang terkait terhadap kinerja

perusahaan industri .

Theoritical review dan pemaparan perspektif Miles dan Snow (1978)

dijelaskan secara sederhana, terstruktur dan lengkap sehingga membuat

pembaca tertarik.

Metode pengambilan sampel secara acak dari empat kelompok klasifikasi

industri terpilih di Amerika Serikat dengan menggunakan sistematik sampel.

Pengolahan data dengan menggunakan alat-alat ukur yang perspektif

sehingga dapat mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan

perhitungan pengukuran.

Bahasa, materi dan pengulasan yang jelas dan menarik

Referensi yang digunakan lengkap antara book references dan journal

references.

Sedangkan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam artikel ini adalah:

Page 11: Review Journal

Penelitian ini lebih bersifat case study, alat ukur yang digunakan hanya

berdasarkan strategi typology (STRATOR) untuk menjawab beberapa

pertanyaan yang disesuaikan dengan konteks tipe strategi yang digunakan

dan tidak memiliki hipotesis penelitian.

Penelitian karakteristik struktur perusahaan dengan melakukan pembedaan

orientasi stratejik hanya berdasarkan berdasarkan konsep yang

dikemukakan oleh Miles dan Snow (1978). Padahal banyak teori stratejik

yang dapat digunakan misalnya dengan melihat dari berbagai perspektif

yang dikemukakan oleh Porter (1980), Miller (1986) dan Katobe (1990).

Penelitian ini dilakukan di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat

sehingga implementasi hasil penelitian ini tidak akan relevan di negara-

negara lain, karena setiap negara memiliki karakteristik perusahaan,

kebudayaan dan perekonomian yang berbeda-beda.

Masih dibutuhkan penelitian lanjut mengenai hubungan-hubungan dengan

industri-industri yang berbeda untuk menguji hasil penemuan dan dengan

menggunaan variabel-variabel atau strategi-strategi lainnya.

Pandangan, Pendapat dan Masukan Personal

Merujuk pada segala kelebihan dan kekurangan yang dikemukakan terhadap

artikel ini, kritik terhadap konsep teori yang digunakan akan memberikan hasil

penelitian yang lebih lengkap apa bila menggunakan berbagai perspektif seperti

yang dikemukakan oleh Porter (1980), Miller (1986) dan Katobe (1990). Perspektif

yang hanya didasarkan atas konsep Miles dan Snow (1987) hanya menggunakan

alat ukur yang disebut typology strategi (STATOR) dengan menggunakan empat

pertanyaan terkait dengan deskripsi tipe strategi apa yang digunakan. Penelitian

dengan metode ini akan menghasilkan penelitian yang sementara dan

membutuhkan penelitian lanjutan ataupun pengkajian kembali terhadap hasil yang

diperoleh. Memang dengan menggunakan berbagai perspektif akan sangat

memakan waktu dan daya penulis, akan tetapi hasilnya bisa jadi lebih baik, fokus

dan lebih bertahan terhadap perkembangan sktrategi dari waktu ke waktu.

Page 12: Review Journal

Ditinjau dari wilayah pengambilan sampel dan hasil penelitian yang lebih

relevan terhadap perusahaan industri di Amerika, maka terdapat kendala untuk

penerapan terhadap perusahaan industri di negara-negara lain, karena setiap

negara memiliki karakteristik perusahaan, budaya dan perekonomian yang

berbeda-beda. Pemilihan judul artikel dipandang tepat dan saling berhubungan

antara orientasi strategi, struktur organisasi dan hal-hal lainnya yang terkait

terhadap kinerja perusahaan industri, akan tetapi ada baiknya bila disertakan

dimana penelitian ini dilakukan menyangkut alasan-alasan diatas.

Penelitian ini lebih bersifat case study dimana masih memiliki banyak batasan

teori, metode dan analisa terhadap keterkaitan orientasi strategi dan struktur

perusahaan, meskipun theoritical review berdasarkan konsep Miles dan Snow

dipaparkan sejelas dan selengkap mungkin. Penulis memaksudkan artikel ini

sebagai case study, masih dimungkinkan untuk revisi kedepannya dan

pembatasan untuk wilayah implementasi hasil penelitian. Oleh karena itu artikel ini

dipandang tepat dan sesuai dengan konteksnya.

Hal-hal yang dapat Dipelajari dan Kesimpulan

Artikel ini memuat teori-teori organisasi dan stratejik yang dapat menambah

wawasan siapa saja yang membaca, mengkritisi ataupun menggunakan hasil

penelitian ini untuk kepentingan pendidikan maupun implementasi untuk

perusahaan. Temuan-temuan yang didapati penulis sangat tepat sebagai bahan

pertimbangan perusahaan untuk menselaraskan antara strategi dan struktur

organisasi apa yang tepat untuk digunakan. Sementara untuk kalangan akademisi

temuan-temuan dalam artikel ini bisa dipelajari dan dilakukan peninjauan maupun

penelitian selanjutnya untuk menyesuaikan dengan perkembangan-perkembangan

terkini dalam penentuan strategi perusahaan dari waktu ke waktu.

Sudut pandang, perspektif maupun alur pemikiran yang digunakan penulis

dapat digunakan sebagai contoh untuk penulisan karya ilmiah yang bermutu dan

berkualifikasi tinggi. Korelasi hubungan penulisan dari pendahuluan hingga

kesimpulan dan pembatasan ditulis berdasarkan konsep dan struktur yang mudah

Page 13: Review Journal

dibaca dan dimengerti. Teori-teori, metode, pembahasan dan analisis yang

digunakan sebisa mungkin diambil dari materi-materi perkuliahan yang

memudahkan kalangan akademisi mempelajari maupun mengkritisi artikel ini.

Pada akhirnya kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengkajian

artikel ini adalah bahwa diperlukan pertimbangan lagi ketika mengeneralisasikan

hasil penelitian ini untuk perusahaan produksi atau industri jasa. Hatten, dkk.

(2004) menemukan bahwa efek dari strategi berkembang dari waktu ke waktu dan

implementasi strategi tersebut adalah yang terpenting bukan pengklasifikasian tipe

strategi itu sendiri. Dan dikarenakan penelitian ini dilakukan pada perusahaan di

Amerika Serikat maka tingkat keberhasilan implementasi temuan penelitian ini

tidak akan relevan dengan negara-negara lain dikarenakan perbedaan

karakteristik, budaya maupun perekonomian. Akhirnya, implementasi untuk

penelitian selanjutnya mungkin juga dapat dengan menggunakan variabel kontrol

atau strategi lainnya.

REFERENCES

Jones, Gareth R. (2010), Organizational Theory, Design, and Change, 6th edn,

Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.

Page 14: Review Journal

Miller, D. (1986), Configuration of Strategy and Structure, Strategic Management

Journal, Vol 7.

Nickerson, I., and L. Pleshko (2008), Strategic Orientation, Organizational

Structure, and the Associated Effects on Performance in Industrial Firms,

Academy of Strategic Management Journal, Vol 7.

Wheelen, Thomas L., and J. David Hunger (2012), Strategic Management and

Business Policy, 13th edn, Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New

Jersey.

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCA SARJANAMAGISTER MANAJEMEN

JOURNAL REVIEW

Page 15: Review Journal

Strategic Orientation, Organizational Structure, and the Associated Effects

on Performance in Industrial Firms

Jurusan :Magister Manajemen

Nama Mahasiswa :Maikel Untu

Nomor mahasiswa : 115001675

Nama Mata Kuliah : Manajemen Stratejik

Kode Mata Kuliah : MAN 740

Dosen : Drs. E. Kusumadmo, MM., Ph.D

Kelas : Magister Manajemen

Individual Assignment

Batas waktu penyerahan : 7 September 2012

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas yang saya serahkan semuanya merupakan hasil karya sendiri kecuali beberapa bagian yang saya sebutkan sebagai hasil karya orang lain.

Tanda tangan :Tanggal :

4 September 2012