RETINOPATI HIPERTENSI

Tekanan darah (Tensi Saguinis = TS)Curah darah jantungTahanan periferNormal : Tek. Sistolik 120 mm Hg Tek. Diastolik 80 mm HgHipertensi ( HT ) : Tek. Sist. Diatas 140 mm Hg Tek. Diast. Diatas 90 mm Hg- HT esensial / primer / idioptik (95%)- HT sekunder : kompl. Peny. Organik (5 %)WHO

Faktor Risiko :Pola makan - GenderPekerjaan- UmurRas - Herediter

Komplikasi : Pemb. DarahMata (retina)JantungGinjalOtak

Perubahan patologis dinding vasa :Hiperplasi + hipertrofi otot tun. MediaDeposit kolagen meningkat pada Tun. Med.Tun. Intima Sel endothel tergencet :Fungsi terganggu vasa vasokonstriksiTahanan perifer meningkatKerusakan blood barrierDeposit protein pada dd. Vasa nekrosis dd. VasaAda reaksi fibrin dan jar. Nekrosis trombus oklusi vasa

Arteriosklerosis

Kelainan secara kronologis pada fundus okuli :Hipertonus / angiospasmeAngipatiRetinopati

Hipertomus :- Reversibel- Sebelum ada arteriosklerosis vasokonstriksi difus/menyeluruh arteriole tampak sedikit kelokan (lurus) percabangan arteriole membentuk sudut tajam- Sesudah ada arteiosklerosis kaliber arteriole iregular / konstriksi tidak difus pada bag. Yang masih elastis kaliber lebih besar.

2. Angiopati :terjadi perubahan organik dd. Vasa- Fibrosis sampai tun. Adventitia- Degenerasi hialim- Elastistas dan transparansi dd. Vasa berkurang- Perubahan refleks copper wire dan silver wire- Lumen vasa menyempit gang. Sirkulasi + nutrisi- Terjadi fenomena arterio venous crossing

3. Retinopati : - Hipertonus kronis gang. Sirkulasi - Angipatidd. Vasa lebih permeabel

Terjadi : - Eksudasi elemen 2 darah - Degenerasi jar. Retina + sel-sel sarafKerusakan blood retinal barrier :- Cairan + plasma edema ; makula retina papil saraf II- Perdarahan ; mengikuti jalur serabut saraf(flame shape hemorrhage) disekitar papil saraf II perdarahan radierGang. Sirkulasi + nutrisi :DegenerasiNekrosis/infark Sel saraf cotton wool spot

KLAISIFKASI RETINOPATI HIPERTENSI

Berdasar perubahan-perubahan struktur fundus okuliBermanfaat untuk menentukan terapiPrognosisLife expentencyYang masih banyak di anut :1. Klasif. Keith-Wagener & Barker (1939)- Menggabungkan HT dan arteriosklerosis2. Klasif. Scheie (1953)- Memisahkan klasif. HT dan Klasif. arteriosklerosis

Tabel : Klasifikasi retinopati hipertensi + arteriosklerosis Keith Wahener and Barker (1939)Grade I : Konstriksi art. Dan sklerosis ringan kesehatan baikGrade II : Konstriksi art. Lebih jelas ujud sklerosis fokal kesehatan masih baikGrade II : Sudah terjadi retinopati (perdarahan Fleme shape cotton wool spot Kesehatan mulai waspada, TS tinggi menetap Sefalgia, gangguan fungsi : jantung, otak, ginjalGrade IV : TS tinggi menetap, keluhan seperti Grade III Live expectency sampai tinggal 5%

Grade/DerajadRatie A/VSpasme A/VMemorrhageEksudatEdema papilReflek arteri olePersilangan A/VNormal 3/4 1/1 - - -Kolom darah jelas -I 1/2 1/1 - - -Refl. dd melebardepresi ringanII 1/3 1/1 - - -copper wiredd. Vena tak jelasIII 1/4 1/2 + + -silver werearterio venous crossing jelasIVbenang fibrous okulis + + +kolom darah tak tampakarterio venous crossing jelas