resumepsak 13 prasoperti investasi

3
Tugas Resume PSAK 13 Properti Investasi Nama : Banon Keke Irnowo NO. Absen : 12 Kelas : 8-C Akuntansi Khusus PSAK 13 Properti Investasi 1. Definisi Properti adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu tanah dan bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk: digunakan dalam produksi atau penyediaan barang/jasa atau untuk tujuan administratif dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari 2. Untuk dapat mengklasifikasikan suatu properti sebagai properti investasi, harus memenuhi kedua kriteria berikut: Tujuan penggunaan (rental dan/atau kenaikan nilai), dan Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau melalui sewa pembiayaan). 3. Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16 Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut. Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam hal ini harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini dari Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus diakui sebagai kewajiban sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama. 4. Pengukuran Awal Sama dengan PSAK 16 Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa, dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara: Nilai wajar properti, dan Nilai kini dari pembayaran sewa minimum. 5. Pengukuran setelah Pengakuan

Upload: masanun

Post on 16-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

Tugas Resume PSAK 13 Properti Investasi

Nama : Banon Keke Irnowo

NO. Absen : 12

Kelas : 8-C Akuntansi Khusus

PSAK 13 Properti Investasi1. Definisi Properti adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu tanah dan bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk: digunakan dalam produksi atau penyediaan barang/jasa atau untuk tujuan administratif

dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari

2. Untuk dapat mengklasifikasikan suatu properti sebagai properti investasi, harus memenuhi kedua kriteria berikut: Tujuan penggunaan (rental dan/atau kenaikan nilai), dan Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau melalui sewa pembiayaan). 3. Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16 Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut. Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam hal ini harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini dari Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus diakui sebagai kewajiban sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama. 4. Pengukuran Awal

Sama dengan PSAK 16

Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa, dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara: Nilai wajar properti, dan Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.5. Pengukuran setelah Pengakuan Properti yang dikuasai dalam sewa operasi yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, asset tertentu termasuk properti investasi

Properti investasi yang nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal atas dasar berkelanjutan 6. Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu. Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang dilaporkan berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika diestimasi pada waktu yang berbeda. Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi yang wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai seandainya pertukaran dan penyelesaian tersebut tidak dilakukan secara serempak. 7. Transfer, dari dan ke, properti investasi terjadi jika terdapat perubahan penggunaan atas properti : Dari Properti Investasi

Dimulainya penggunaan oleh pemilik : Properti yang dipakai sendiri

Dimulainya pengembangan untuk dijual : Persediaan

Ke Properti Investasi

Berakhirnya pemakaian oleh pemilik : Properti yang dipakai sendiri

Dimulainya sewa operasi ke pihak lain : Persediaan

8. Pengungkapan

apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya; Jika menerapkan nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan bagaimana, hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan-dicatat sebagai propertiinvestasi; apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan kriteria yang digunakan untuk membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri dan dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari; metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi, sejauhmana penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi profesional yang relevan serta memiliki pengalaman mutakkht di lokasi dan kategori properti investasi yang dinilai.