resume se 5209100129
TRANSCRIPT
Resume Studi Ekskursi Angkatan 2009 (SHIELD)
OlehAdityas Ismawati
5209100129
PT. PLNWawasan yang didapatkan saat berkunjung ke perusahaan BUMN PLN. Saya mendapatkan wawasan lebih tentang PLN sendiri yang akan dijelaskan di baris-baris selanjutnya.
Dalam menjalankan usaha PLN tentu memiliki visi dan misi sebagai penggerak kegiatan usahanya sebagai berikut.
Visi PLN : Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani
Misi PLN :
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan kesehariannya PLN menerapkan 4 tata nilai sbb :
Saling percaya Integritas Peduli Pembelajar
PLN menjalankan sistem SCADA berfungsi mempercepat:
Manuver pasokan Isolasi gangguan Mempercepat pernormalan
Terlebih hal ini dilakukan untuk mendukung rencana pemrintahan agar mengejar presentase susut jaringan sebesar 8,5 % sesuai dengan RAPBN 2013. Dimana, pemerintah mendesak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar meningkatkan kinerja perusahaan untuk menjaga presentase susut jaringan sebesar 8,5 %. Saat ini tingkat efisiensi PLN saja telah mencapai sebesar 6,56%.
Kinerja PLN dari tahun ke tahun semakin meningkat terlihat dari persentase periksa, kelalian, dan pelanggaran yang direkap oleh PLN sebagai berikut :
2009 22,36% 2010 19,74% 2011 6,85% 2012 4,08%
Sudah cukup sekilas saja wawasan sekilas tentang perushaan PLN. Sekarang, mari kita lebih menambah wawasan lebih dalam, yaitu membahas tentang IT yang telah diterapkan di PLN. Beberapa fakta tentang IT dan IS yang terdapat pada PLN sebagai berikut.
1. Data asset : jumlah pegawai, gardu induk, travo, penyulang, dll2. IT juga digunakan untuk menjalankan Customer focus: Customer self service
Layanan yang diberikan PLN yang disediakan untuk menangani pelanggan antara lain layanan pelanggan Call Center 123 (2000 panggilan/hari di PLN Disjaya), unit, keliling, LSMS, internet, teknisi pengaduan, self service, dan payment online
3. Pemetaan aplikasi :
a. Aplikasi TerpusatDaftar aplikasi PLN Terpusat :
AP2T aplikasi pelayanan pelanggan terpusat P2APST pengelolaan dan pengawasan arus pendapatan secara terpusat APKT aplikasi pelayanan keluhan terpadu SAP E-Procurement manajemen pengadaan barang dan jasa SIMKPNAS aplikasi penilaian kinerja pegawai SIMPEL aplikasi analisa data pelanggan
b. Aplikasi Internal
PT PertaminaWawasan yang didapatkan saat berkunjung ke perusahaan PT Pertamina. Saya mendapatkan wawasan lebih tentang Pertamina sendiri yang akan dijelaskan di baris-baris selanjutnya.
Dalam menjalankan usaha Pertamina tentu memiliki visi dan misi sebagai penggerak kegiatan usahanya sebagai berikut.
Visi : Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia
Misi : Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Pertamina selalu menerapkan 6 nilai di setiap kegiatannya, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Capable dan Commercial
IPP
Funding
Primary energy
Capacity expansio
n
Cost
Profit & cash flowRevenu
e
Subsidy
Tariff
Regulation and govt
policy
Bagan 1 Bagan Supply Chain Dari Elektrisitas PLN
Sekarang kita masuk ke dalam wawasan tentang keadaan IT di Pertamina. Di bawah ini adalah bagan dari departemen Corporate Shared Service (CSS) di Pertamina. Dimana, departemen tersebut lebih banyak menangani TI / SI di Pertamina.
Bagan 2 Struktur Organisasi Dept. Corporate Shared Service (CSS)
CSS
Korpel ICM
Business Demand
Business relation
Program management
IT solution
Business System
Application Development
Compliance and Internal Governance
IT Operation
Network/infrastructure & regional support
Shared Processing Center
Centralized transaction process
dan master data management
Dalam menerapkan TI, Pertamina memiliki kebijakan-kebijakan dalam manajemen layanan TI-nya yang didasarkan pada Cobit versi 4, sebagai berikut :
1. Increasing the value added, competitiveness and efficiency2. Giving priority to quality and user satisfaction3. Upgrading safety and health4. Comply with all applicable rules and procedures5. Respect all business ethics6. Work professionally and responsibly7. Always make continuous improvement in calling8. Wisely using all assets and properties owned by Pertamina
Pertamina menggunakan sebuah aplikasi yang cukup besar untuk membantu dalam memperlancar usahanya, yaitu aplikasi MySAP. Modul-modul yang digunakan pada MySAP sebagai berikut:
BI-BW IS-Oil SEM-BCS HCM PP-PM-QM Fico-PS JVA SD-MM
Pertamina pun juga memiliki Critical Success Factor agar setiap kegiatannya berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, sebagai berikut :
1. Management Commitment and support2. All user’s involvement3. IT infrastructure best practice4. Good Project management and Tracks5. Issue and resistance identified and addressed6. End-user training and support
PT TelkomselPada saat datang di perusahaan Telkomsel ini. Pertama-tama kita dijelaskan tentang sejarah ponsel sebagai berikut :
Ponsel pertama kali ditemukan pada tahun 1910 oleh Lars Magnus Ericsson (Swedia), yaitu pendiri perusahaan ponsel Ericson yang saat ini lebih dikenal dengan Sony Ericsson setelah bekerja sama dengan perusahaan elektronik Sony
Pada tahun 1921, ponsel mulai digunakan pertama kalinya oleh Departemen Kepolisian Detroit Michigan deng frekuensi 2 MHz
Kemudian, baru kita dikenalkan tentang Telkomsel sendiri. Dimana, Telkomsel merupakan satu-satunya perusahaan provider yang dimiliki oleh Indonesia sebesar 65% saham adalah milik Indonesia. Telkomsel didirikkan pertama kali pada tanggal 26 Maret 1995.
Telkomsel sendiri perusahaan provider yang menyediakan jasa telpon selular dengan menggunakan GSM karena kelebihan GSM yang banyak ditawarkan dibandingkan CDMA yaitu tanpa adanya pengkodean saat melakukan komunikasi sehingga dapat digunakan dimana saja tanpa mengubah kode kota terlebih dahulu.
Strategi Telkomsel untuk memenangkan persaingan di dunia provider adalah selalu terus menambahakan Value Added Services untuk pelanggannya. Value added services tersebut contohnya, NSP, layanan SIM-toolit banking, komunitas, paket-paket internet, dll.
MandiriPada saat kita datang ke Mandiri, pihak Mandiri secara langsung menspesifikkan materi untuk SE ini yaitu, seputar tentang salah satu divisi IT di Mandiri, Data Center – Disaster Recovery Center. Divisi ini sangatlah dibutuhkan oleh Mandiri terutama Mandiri adalah perusahaan perbankan yang harus menyediakan layanan 7 x 24 jam kepada para nasabahanya. Terlebih lagi semakin banyak layanan kemudahan menggunakan TI yang disedikan oleh Mandiri.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia (BI) yaitu pengadaan Business Countinuity Plan setiap dua kali setahun. Standar Pedoman Operasional Business Continuity Plan dari Mandiri di mana bank harus memilih DRC sebagai pengganti fasilitas utama operasional bank (data center) apabila terjadi gangguan/disaster untuk kelangsungan bisnis bank. Oleh karena itu, Mandiri membangun Disasater Recovery Center, yang saat ini terletak di Cikarang dan Borneo. Pertimbangan dalam penentuan letak DRC ini berdasarkan peraraturan BI dimana jarak minimal DRC dengan DC adalah 30-40 km. Hal ini dilakukan adalah untuk mengurangi adanya double disasater bila jarak DRC – DC terlalu dekat.
Data Center yang terletak di Plaza Mandiri berfungsi sebagai fasilitas utama pemrosesan data bank yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendukung kegiatan operasional. Oleh karena itu, data center sangatlah penting bagi kegiatan transaksi perbankan Mandiri. Dimana, bila terjadi gangguan maka DRC akan berfungsi sebagai fasilitas pengganti sementara pada saat Data Center mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan pada data center pun dikategorikan ke dalam 3 jenis antara lain :
G1 : menyebabkan beberapa dan seluruh sistem aplikasi tidak berfungsi namun pegawai IT Operation dan vendor
G2 : evakuasi, sistem masih berfungsi normal dan melakukan remote pada DRC G3 : sistem seluruhnya tidak berfungsi dan mulai menggunakan DRC sebagai pengganti
fasilitas data center sementara
Dimana gangguan tersebut terjadi karena beberapa sebab sebagai berikut :
Faktor alam (banjir, kebakaran, gempa, serangan badai) Faktor manusia internal (kejahatan, pemegang pegawai) Faktor teknis (power failure)
Infrastruktur yang digunakan dalam Disaster Recovery sebagai berikut :
IBM i5, partisi system (Core dan Non Core) Non stop blade server (tandem), seluruh aplikasi B24 (ATM Switching) Blade server, berdasarkan aplikasi (very critical, critical, non critical) Network, berdasarkan provider communication (per backhaul)
MenkominfoPada saat di Menkominfo kita dijelaskan tentang peraturan-peraturan yang seharusnya diaptuhi oleh para penyedia maupun pengguna komunikasi dan informasi serta TI-nya. Salah satunya peraturan UU ITE 27 Ayat 3 Pengaturan Pidana tentang unsur sengaja dan tanpa hak serta PP 82 tahun 2012 tentang penyelenggaran TI dan elektronik.
Selain itu, kita membahas tentang PP E-government serta e-KTP, dan ijin penyiaran. Terutama penyiaran yang menjadi masalah di pertelivisian Indonesia saat ini, khususnya konten dari isi dari tayangan tersebut.