resume kasus 1 repro2

78
DINA ASTRIANA 220110080075 F.KEP ‘08 I. DEFINISI Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua adalah 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga adalah 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40). II. FAKTOR RESIKO - Obat-obatan Beberapa obat-obatan yang digunakan selama kehamilan menyebabkan kerusakan kelahiran. Misalnya alkohol, isotretinoin (digunakan untuk mengobati jerawat akut), beberapa antikonsulvan, litium, beberapa antibiotik (seperti streptomisin, kanamisin, dan tetrasiklin), thalidomide, warfarin, dan penghambat enzim angiotensin-converting (ACE) (digunakan selama akhir trismester kedua). Menggunakan obat-obatan yang menghambat kerja folic acid (seperti methotrexate immunosuppressant atau antibiotik trimethoprim) juga bisa menyebabkan cacat sejak lahir (kekurangan asam folat meningkatkan resiko memiliki bayi cacat sejak lahir). Menggunakan kokain bisa menyebabkan cacat sejak lahir, pelepasan plasenta yang prematur (placental abruption), dan kelahiran prematur. Merokok meningkatkan resiko memiliki seorang bayi dengan berat lahir rendah. Awal kehamilan, wanita ditanyakan apakah mereka menggunakan obat-obatan tersebut. Terutama sekali yang perlu diperhatikan adalah alkohol, kokain, dan merokok. - Gangguan Yang Terjadi Selama Kehamilan Selama kehamilan, wanita bisa mengalami gangguan yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan. Beberapa gangguan meningkatkan masalah beresiko pada wanita hamil atau janin. Hal tersebut termasuk gangguan yang menyebabkan demam tinggi, infeksi, dan gangguan yang membutuhkan operasi perut. Gangguan- gangguan tertentu lebih mungkin terjadi selama kehamilan karena

Upload: dina-astriana

Post on 02-Jul-2015

1.872 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Kasus 1 Repro2

DINA ASTRIANA220110080075F.KEP ‘08

I. DEFINISI Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua adalah 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga adalah 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40).

II. FAKTOR RESIKO- Obat-obatan

Beberapa obat-obatan yang digunakan selama kehamilan menyebabkan kerusakan kelahiran. Misalnya alkohol, isotretinoin (digunakan untuk mengobati jerawat akut), beberapa antikonsulvan, litium, beberapa antibiotik (seperti streptomisin, kanamisin, dan tetrasiklin), thalidomide, warfarin, dan penghambat enzim angiotensin-converting (ACE) (digunakan selama akhir trismester kedua). Menggunakan obat-obatan yang menghambat kerja folic acid (seperti methotrexate immunosuppressant atau antibiotik trimethoprim) juga bisa menyebabkan cacat sejak lahir (kekurangan asam folat meningkatkan resiko memiliki bayi cacat sejak lahir). Menggunakan kokain bisa menyebabkan cacat sejak lahir, pelepasan plasenta yang prematur (placental abruption), dan kelahiran prematur. Merokok meningkatkan resiko memiliki seorang bayi dengan berat lahir rendah. Awal kehamilan, wanita ditanyakan apakah mereka menggunakan obat-obatan tersebut. Terutama sekali yang perlu diperhatikan adalah alkohol, kokain, dan merokok. 

- Gangguan Yang Terjadi Selama Kehamilan

Selama kehamilan, wanita bisa mengalami gangguan yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan. Beberapa gangguan meningkatkan masalah beresiko pada wanita hamil atau janin. Hal tersebut termasuk gangguan yang menyebabkan demam tinggi, infeksi, dan gangguan yang membutuhkan operasi perut. Gangguan-gangguan tertentu lebih mungkin terjadi selama kehamilan karena banyak perubahan kehamilan terjadi di dalam tubuh wanita. Misalnya penyakit thromboembolic, anemia, dan infeksi saluran kemih. 1. Demam : sebuah gangguan yang menyebabkan suhu lebih besar dari 103º F (39.5ºC) selama

trimester pertama meningkatkan resiko dari keguguran dan kerusakan otak atau spinal cord pada bayi. Demam pada akhir kehamilan meningkatkan resiko persalinan sebelum waktunya. 

2. Infeksi : beberap infeksi yang terjadi secara kebetulan selama kehamilan dapat menyebabkan cacat sejak lahir. Campak jerman (rubella) bisa menyebabkan cacat sejak lahir, terutama sekali pada jantung dan bagian dalam mata. Infeksi cytomegalovirus bisa melewati plasenta dan merusak hati dan otak janin. Infeksi virus lainnya yang bisa membahayakan janin atau menyebabkan kerusakan kelahiran termasuk herpes simplex, dan cacar air (varicella). Toksoplasma, infeksi protozoa, bisa menyebabkan keguguran, kematian janin, dan cacat sejak lahir serius. Listeriosis, infeksi bakteri, juga bisa membahayakan janin. Infeksi bakteri pada vagina (seperti bakteri vaginosis) selama kehamilan bisa menyebabkan persalinan sebelum waktunya atau membran yang berisi janin gugur sebelum waktunya. Pengobatan pada infeksi dengan antibiotik bisa mengurangi kemungkinan masalah-masalah ini. 

3. Gangguan yang membutuhkan operasi : selama kehamilan, gangguan yang membutuhkan operasi emergensi meliputi perut mungkin dijalankan. Jenis operasi ini meningkatkan resiko

Page 2: Resume Kasus 1 Repro2

persalinan sebelum waktunya dan menyebabkan keguguran, khususnya pada awal kehamilan. Juga, operasi biasanya ditunda selama mungkin kecuali jika kesehatan jangka panjang si wanita kemungkinan terpengaruhi. 

Jika radang usus buntu terjadi selama kehamilan, operasi untuk mengangkat usus buntu (appendectomy) dilakukan dengan segera karena pecahnya usus buntu bisa menjadi fatal. Appendectomy tidak mungkin membahayakan janin atau menyebabkan keguguran. Meskipun begitu, radang usus buntu kemungkinan sulit untuk dikenali selama kehamilan. Rasa kram menyakitkan pada radang usus buntu menyerupai kontraksi rahim, yang mana biasa selama kehamilan. Usus buntu ditekan ke bagian atas perut sebagai proses kehamilan, sehingga letak rasa sakit pada radang usus buntu kemungkinan tidak seperti yang diharapkan. 

Jika kista ovarium terjadi selama kehamilan, operasi biasanya ditunda hingga 12 minggu kehamilan. Kista kemungkinan menghasilkan hormon yang membantu kehamilan dan seringkali hilang tanpa pengobatan. Meskipun begitu, jika kista atau massa lain membesar, operasi kemungkinan diperlukan sebelum 12 minggu. Beberapa massa kemungkinan bersifat kanker. 

Kerusakan pada usus selama kehamilan bisa jadi sangat serius. Jika kerusakan mengarah ke ganggren usus dan radang selaput perut (peradangan pada membran yang melintasi rongga perut), seorang wanita bisa keguguran dan nyawanya dalam bahaya. Operasi exploratory biasanya dilakukan dengan segera ketika wanita hamil mengalami gejala-gejala kerusakan usus, terutama jika mereka pernah menjalani operasi perut atau infeksi perut. 

4. Penyakit thromboembolic : di Amerika Serikat, penyakit thromboembolic merupakan penyebab utama kematian pada wanita hamil. Pada penyakit thromboembolic, gumpalan darah terbentuk di dalam pembuluh darah. Mengalir melalui aliran darah dan menghalangi arteri. Resiko pada pembentukan penyakit thromboembolic meningkat sekitar 6 sampai 8 minggu setelah melahirkan. Kebanyakan komplikasi menyebabkan penggumpalam darah akibat dari penyakit yang terjadi selama melahirkan. Resiko bertambah banyak setelah operasi sessar dibandingkan setelah melahirkan normal. 

Penggumpalan darah biasanya terbentuk di pembuluh luar pada kaki seperti thrombophlebitis atau di dalam darah seperti pembuluh dalam thrombosis. Gejala-gejala termasuk pembengkakan, rasa sakit di betis, dan urat. Akutnya gejala tersebut tidak ada hubungannya dengan penyakit parah. Gumpalan bisa pindah dari kaki menuju paru-paru, dimana bisa menghalangi satu atau lebih arteri pada paru-paru. Penyumbatan ini, disebut emboli paru-paru, bisa mengancam nyawa, jika gumpalan menghambat arteri yang mensuplai otak, menghasilkan stroke. Penggumpalan darah bisa juga terjadi pada pelvis. 

Wanita yang mengalami pembekuan darah pada kehamilan sebelumnya bisa diberikan heparin (sebuah antikoagulan) selama kehamilan berikutnya untuk mencegah pembentukan gumpalan darah. Jika wanita memiliki gejala yang diduga pembekuan darah, ultrasonografi Doppler kemungkinan dilakukan untuk memeriksa pembekuan. Jika pembekuan darah diketahui, heparin mulai diberikan tanpa menunda. Heparin kemungkinan disuntikkan ke dalam pembuluh (secara infus) atau di bawah kulit (subkutan). Heparin tidak melalui plasenta dan tidak membahayakan janin. Pengobatan dilanjutkan untuk 6 sampai 8 minggu setelah melahirkan, ketika resiko pembekuan darah tinggi. Setelah melahirkan, warfarin kemungkinan digunakan sebagai pengganti heparin. Warfarin bisa digunakan dengan mulut, memiliki resiko komplikasi rendah dibandingkan heparin., dan bisa digunakan oleh wanita yang menyusui. 

Page 3: Resume Kasus 1 Repro2

Jika emboli paru-paru diduga, ventilasi paru-paru dan perfusion scan kemungkinan dilakukan untuk memastikan diagnosa. Prosedur ini meliputi menyuntikkan bahan radio aktif dalam jumlah sedikit ke dalam pembuluh. Prosedur ini aman selama kehamilan karena dosis bahan radio aktif kecil. Jika diagnosa pada emboli paru-paru tetap tidak pasti, angiography paru-paru dibutuhkan. 

5. Anemia : kebanyakan wanita hamil mengalami beberapa tingkat anemia karena zat besi dibutuhkan untuk menghasilkan sel darah merah pada janin. Anemia bisa muncul selama kehamilan karena kekurangan asam folat. Anemia biasanya dapat dicegah atau diobati dengan menggunakan zat besi dan suplemen asam folat selama kehamilan. Meskipun begitu, jika anemia menjadi parah dan berlangsung lama, kapasitas darah untuk membawa oksigen menurun. Akibatnya, janin tidak bisa mendapatkan cukup oksigen, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal, khususnya pada otak. Wanita hamil yang mengalami anemia berat bisa menjadi lelah berlebihan, nafas tersengal-sengal, sakit kepala berkunang-kunang. Resiko persalinan preterm meningkat. Jumlah pendarahan normal selama persalinan dan melahirkan bisa menyebabkan anemia yang sangat membahayakan pada wanita ini. Wanita dengan anemia lebih mungkin mengalami infeksi setelah melahirkan. Juga, jika asam folat berkurang, resiko memiliki bayi dengan cacat lahir pada otak dan tulang belakang, seperti spina bifida, meningkat. 

6. Infeksi saluran kemih : infeksi saluran kemih biasa selama kehamilan, kemungkinan disebabkan melebarnya rahim memperlambat aliran air seni dengan menekan pipa yang menghubungkan ginjal dengan kantung kemih (ureters). Ketika air seni mengalir lambat, bakteri tidak bisa membilas pada saluran air seni. meningkatkan resiko sebuah infeksi. Infeksi ini meningkatkan resiko persalinan preterm dan cepat luruh pada selaput yang mengandung janin. Kadangkala infeksi pada kantung kemih atau ureter menyebar ke saluran air seni dan menuju ginjal, menyebabkan. Pengobatan terdiri dari terapi antibiotik.

III. KOMPLIKASI1. Hiperemesis

adalah muntah-muntah yang berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari.Penyebab Masih belum jelas Faktor psikis dan hormonalGejalaHiperemesis ringan/tingkat 1 Berat badan menurun Badan lemas dan lemah Nafsu makan berkurang Perasaan nyeri di ulu hati Belum terdapat tanda-tanda dehidrasiHiperemesis sedang/tingkat 2 Sudah ada tanda-tanda dehidrasi Badan menjadi kurus Kulit keriput kering, kadang-kadang ada kekuningan (akibat kadar keton dalam tubuh) Lidah kering dan kotor Mulut berbau Nadi cepat, suhu tinggi Air seni berkurang Albuminuria (terdapat albumin dalam urine) dan asetonuria (terdapat aseton dalam urin)Hiperemesis berat/tingkat 3 Gangguan kesadaran Gelisah, samnolen, koma Nadi kecil dan cepat, suhu tinggi

Page 4: Resume Kasus 1 Repro2

DehidrasiPenatalaksanaan - Penderita ditempatkan di ruangan yang tenang dengan pengunjung dibatasi- Ibu dan keluarga diberikan penjelasan tentang proses kehamilan- Pemberian makanan dan minuman dihentikan- Pasang infus larutan glukosa 5%, yang perlu diperhatikan : jumlah air seni (urine), jumlah

cairan yang dimuntahkan, jumlah cairan yang diberikan melalui infus- Diberikan suntikan penenang- Setelah 48 jam perawatan dan keadaan umum baik dapat dimulai pemberian makanan dan

minuman- Keadaan umum semakin baik dan penderita sudah kuat boleh mobilisasi (bangun dari tempat

tidur)

2. Perdarahan dalam kehamilan Adalah keluarnya darah pervaginam yang belum jelas penyebabnya. Perdarahan antepartum/kehamilan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.Saat terjadinya perdarahanTrimester 1 : abortus, KETTrimester 2 : mola hidatidosaTrimester 3 : plasenta previa, solusio plasentaKala 1 : plasenta previa, solusio plasentaKala 2 : ruptur uteri, trauma jalan lahirKala 3 : retensio plasentaKala 4 : atonia uteri, retensio plasentaPrinsip dasar penanganan perdarahan Harus segera dilariakn ke RS yang memiliki fasilitas untuk melakukan transfusi darah dan

operasi Tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan dalamAbortus adalah Terminasi/pengakhiran kehamilan oleh karena berbagai faktor penyebab dimana janin dalam keadaan belum mampu hidup, umur kehamilan 20 minggu atau kurang, berat janin 500 gram atau kurangDerajat abortusDiagnosis Perdarahan Servix Besar uterus Gejala lainImminens Sedikit/sedang Tertutup Sesuai usia

kehamilanTes kehamilan positif, kram, uterus lunak

Insipiens Sedang-banyak Terbuka Sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan

Kram, uterus lunak

Incomplit Sedikit-banyak Terbuka (lunak) Lebih kecil dari usia kehamilan

Kram, keluar jaringan, uterus lunak

Complit Sedikit atau tidak ada

Lunak tidak terbuka Lebih kecil dari usia kehamilan

Tidak ada, kram, uterus kenyal

Missed abortion Sedikit dan berwarna kehitaman

Agak kenyal dan tertutup

Lebih kecil dari usia kehamilan

Menghilangkan sebagian gejala kehamilan, uterus tidak membesar, embrio mati

Page 5: Resume Kasus 1 Repro2

IV. PERKEMBANGAN JANIN

12 MINGGUTampak luar Kuku terbentuk; lebih menyerupai manusia; kepala tegak tetapi

6 MINGGUTampak luar Badan mulai berbentuk; hidung rata; mata jauh terpisah; jari-jari

sudah terbentuk; kepala mulai terangkat; ekor hampir ilang; mata, telinga, hidung, dan mulut mulai dapat dikenali

Ukuran puncak kepala dan bokong (cm), berat (gr)

2,5 sampai 3 cm ; 2gr

System pencernaan Vili usus berkembang; usus halus menggulung di dalam tali pusat; terdapat lipatan-lipatan palatum; hati sangat besar

System musculoskeletal Mula mula terlihat adanya osifikasi (penulangan)-oksiput, mandibula, dan humerus; janin dapat sedikit bergerak, otot-otot badan anggota gerak, dan kepala sudah dapat dilihat dengan jelas

System sirkulasi Pembuluh-pembuluh darah utama sudah hamper selesai dibentuk; darah banyak mengandung sel darah merah berinti

System penapasan Pembentukan rongga pleura dan pericardial; percabangan bronkiolus; lubang hidung tertutup sumbatan epitel

System ginjal Tubulus sekretori dini berdeferensial; kandung kemih-uretra memisahkan diri dari rektum

System saraf Kortek cerebri mulai membentuk sel-sel khas; diferensiasi korteks cerebri,meninges, foramen-foramen ventrikel sirkulais cairan cerebrospinal; medulla spinalis meluas sepanjang tulang belakang

Organ-organ sensoris Pleksus koroid primordial terbentuk; ventrikel relative besar dibandingkan korteks; perkembangan terus berlanjut; mata saling mendekat dengan cepat; terbentuk telinga dalam

System genital testis dan ovarium dapat dibedakan ; genitalia eksterna tidak dapat dibedakan (pria atau wanita) tetapi mulai berdeferensiasi

4 MINGGUTampak luar badan fleksi, membentuk huruf C , terdapat badan lengan dan

tungkai kepala pada sudut kanan badanUkuran puncak kepala dan bokong (cm), berat (gr)

0,4 sampai 0,5 cm ; 0,4gr

System pencernaan perut berada pada garis tengah dan berbentuk fusiform; hati jelas terlihat; esophagus pendek ; usus halus berupa tabung pendek

System musculoskeletal semua somit adaSystem sirkulasi jantung terbentuk terlihat 2 serambi mulai berdenyut terbentuk

lengkung aorta dan vena utamaSystem penapasan paru-paru primer munculSystem ginjal bakal ureter rudimenter munculSystem saraf lengkungan otak tengah jelas terlihat, tidak terdapat otak belakang

atau lengkungan servical; alur saraf menutupOrgan-organ sensoris Mata dan telinga muncul sebagai pembuluh optic dan otosisSystem genital Parit genital (genital ridge) muncul pada minggu ke lima

Page 6: Resume Kasus 1 Repro2

besarnya tidak sebanding, kulit merah muda dan lembutUkuran puncak kepala dan bokong (cm), berat (gr)

6 sampai 9 cm ; 19gr

System pencernaan Empedu disekresi; penyatuan langit-langit selesai; usus halus terpisah dari medulla spinalis dan mulai menempati tempat yang khusus

System musculoskeletal Beberapa tulang mulai dibentuk, osifikasi meluas ; lengkung servical dan sacral bagian bawah dan tubuh mulai menjadi tulang; lapisan otot polos mulai terdapat di rongga visera

System sirkulasi Pembentukan darah di sumsum tulang System penapasan Paru-paru mendapatkan bentuk yang tetap; muncul pita suaraSystem ginjal Ginjal dapat mensekresi urine ; kandung kemih menggembuh

seperti kantongSystem saraf Konfigurasi structural otak secara garis besar selesai; medulla

spinalis menunjukan pembesaran di daerah servical dan lumbar; tebentuk foramen ventrikel keempat, mulai menghisap jari

Organ-organ sensoris Mulai ada bakal pengecap yang pertama; karakteristik dan orgasasi mata mulai terjadi

System genital Jenis kelamin mulai dikenali; organ-organ seks internal dan eksternal semakin menipis

16 MINGGUTampak luar Kepala masih dominan; wajah menyerupai manusia; pada

pemeriksaan kasar mata,telinga, dan hidung mulia menyerupai bentuk sebenarnya, perbandingan lengan-kaki sesuai; muncul rambut kepala

Ukuran puncak kepala dan bokong (cm), berat (gr)

11,5 sampai 13,5 cm ; 100gr

System pencernaan Mekonium di dalam usus; mulai menyekresi beberapa enzim; anus terbuka

System musculoskeletal Kebanyakan tulang dapat dibedakan di seluruh tubuh; muncul rongga sendi; pergerakan otot dapat dideteksi

System sirkulasi Otot jantung telah berkembang dengan baik; pembentukan darah secara aktif di limpa

System penapasan Serabut elastic muncul dalam paru; muncul bronkhiolus terminalis dan respiratorius

System ginjal Ginjal menempati tempat yang tetap; mulai mempunyai bentuk dan fungsi yang khas

System saraf Lobus-lobus serebri terbentuk; serebelum mulai menonjolOrgan-organ sensoris Organ-organ perasa berdiferensiasiSystem genital Testis dalam posisi turun ke dalam skrotum ; vagina terbuka

20 MINGGUTampak luar Verniks kaseosa muncul lanugo muncul; tungkai sangat bertambah

panjang; mulai terlihat kelenjar sebaseaUkuran puncak kepala dan bokong (cm), berat (gr)

16 sampai 18,5 cm ; 300gr

Page 7: Resume Kasus 1 Repro2

System pencernaan Deposit enamel dan dentin; kolon asenden dapat dikenaliSystem musculoskeletal Sternum mengalami osifikasi; gerakan janin cukup kuat untuk dapat

dirasakan ibuSystem sirkulasi -System penapasan Lubang hidung terbuka kembali; gerakan primitive mirip

pernapasan dimulaiSystem ginjal -System saraf Secara kasar otak terbentuk ; mielinisasi medulla spinalis dimulai;

medulla spinalis berakhir pada tingkat S-1Organ-organ sensoris Hidung dan telinga membentuk tulangSystem genital -24 MINGGUTampak luar Tubuh menjadi langsing, tetapi dengan perbandingan sesuai; kulit

menjadi merah dan berkeriput; terdapat verniks karseosa; pembentukan kelenjar keringat

Ukuran puncak kepala dan bokong (cm), berat (gr)

23 cm ; 600gr

System pencernaan -System musculoskeletal -System sirkulasi Pembentukna darah meningkat dalam sumsum tulang tetapi

berkurang di hatiSystem penapasan Terdapat duktus dan sakus alveolaris; lesitin mulai muncul pada

cairan amnion (minggu ke 26-27)System ginjal -System saraf Kortek cerebri dilapisi secara khas; proliferasi neuron pada korteks

serebri berakhirOrgan-organ sensoris Dapat mendengarSystem genital testis pada cincin inguinalis dalam proses turun ke dalam skrotum

Page 8: Resume Kasus 1 Repro2
Page 9: Resume Kasus 1 Repro2

28 MINGGUTampak luar badan langsing keriput berkurang dan berwarna merah; terbentuk

kukuUkuran puncak kepala dan bokong (cm), berat (gr)

27 cm ; 1100gr

System pencernaan -System musculoskeletal Astragalus (talus tulang tumit)menjalani osifikasi; gerakan lemah

dan cepat tonus minimumSystem sirkulasi -System penapasan Lesitin terbentuk pada permukaan alveolusSystem ginjal -System saraf Tampak fisura serebralis, pembentukan lipatan otak dengan cepat;

siklus tidur-bangun yang tidak tetap; dapat menangis lemah dan belum sama sekali; reflex menghisap lemah

Organ-organ sensoris Kelopak mata terbuka kembali; lapisan retina selesai dibentuk dapat menerima cahaya; pupil dapat bereaksi terhadap cahaya

System genital -30-31 MINGGUTampak luar Lemak subkutan mulai terkumpul; tampak lebih bulat; kulit merah

muda dan licin; mengambil posisi persalinanUkuran puncak kepala dan bokong (cm), berat (gr)

31 cm ; 1800 sampai 2000gr

System pencernaan -System musculoskeletal Falang medial keempat mengalami penulangan; terlihat primordial

;gigi permanen; dapat menengok ke sampingSystem sirkulasi -System penapasan Rasio L/S = 1,2 : 1System ginjal -System saraf -Organ-organ sensoris Terdapat rasa kecap; sadar akan suara di luar tubuh ibuSystem genital Testis turun ke dalam skrotum

Page 10: Resume Kasus 1 Repro2

Ini adalah skema perkembangan janin mulai hari pertama hingga siap untu dilahitkan. Untuk lebih detail melihat perkembangan janin sejak mulai fertilisasi dapat dilihat dalam link berikut ini http://www.youtube.com/watch?v=Z96AjXl29is

V. PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM REPRODUKSI1. Uterus

Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :– tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)– kehamilan 8 minggu : telur bebek– kehamilan 12 minggu : telur angsa– kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat– kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat– kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat– kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid– kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid– 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32 minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat ruptur, mengancam nyawa janin dan nyawa ibu. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan. Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala keputihan

2. Vagina / vulvaTerjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan (tanda Chadwick).

3. OvariumSejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi

Page 11: Resume Kasus 1 Repro2

pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.

4. PayudaraAkibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol. (beberapa kepustakaan tidak memasukkan payudara dalam sistem reproduksi wanita yang dipelajari dalam ginekologi)

5. PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMILNormal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

PERUBAHAN PADA ORGAN-ORGAN SISTEM TUBUH LAINNYA1. Sistem respirasi

Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

2. Sistem gastrointestinalEstrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).

3. Sistem sirkulasi / kardiovaskularSelama kehamilan, perubahan dramatis terjadi pada system kardiovaskuler. Perubahan ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ibu sekaligus janin selama kehamilan (Blackburn 2003). Sirkulasi uteroplasenta turut mengikuti perubahan transport gas, nutisi dan hasil buangan ibu dan janin.Adaptasi system kardiovaskuler kehamilan yang penting terjadi pada trimester awal kehamilan. Menurut hasil penelitian, system imun dan system hormonal bekerjasama segera untuk mulai adaptasi hemodinamik. Perubahan Hemodinamik yang paling penting pada sirkulasi selama kehamilan adalah peningkatan volume darah dan Cardiac Output serta penurunan tahanan pembuluh perifer. Perubahan yang lain terjadi pada letak dan ukuran jantung, detak jantung, stroke volume dan distribusi darah (de Swiet 1998).Volume jantung meningkat dari 70 ml menjadi 80 ml antara trimester I dan trimester III. Perubahan anatomi dan fisiologi normal jantung dapat pula mengakibatkan perubahan suara jantung. Desiran systole dan diastole dapat ditemukan pada usia kehamilan 12-20 minggu. Pada wanita yang tidak hamil, suara desiran diastole merupakan suatu kelainan, namun pada wanita hamil hal tersebut tidak terlalu signifikan karena peningkatan aliran darah pada katup trikuspidal.Peningkatan Cardiac Output disebabkan oleh peningkatan denyut jantung dan stroke volume. Peningkatan Stroke Volume terjadi secara progresif selama trimester pertama dan kedua berkisar 30% dibandingkan keadaan tidak hamil.Perubahan uterus yang semakin membesar juga merupakan pengaruh utama perubahan cardiac output sesuai posisi tubuh ibu hamil. Pada posisi terlentang, uterus menekan vena cava inferior

Page 12: Resume Kasus 1 Repro2

sehingga terjadi penurunan aliran darah balik vena  serta penurunan Cardiac Output hingga 20-30%. Hal ini dinamakan dengan sebutan Supine Hipotensi, yaitu meningkatkan denyut jantung karena terjadi penurunan CO.Peningkatan volume darah total termasuk didalamnya peningkatan volume plasma yang begitu signifikan (50%) dibandingkan peningkatan sel darah merah (18%) juga merupakan sebab peningkatan CO. Darah yang diperlukan uterus meningkat dari 100ml/min pada akhir trimester pertama menjadi 500ml/min selama kehamilan. Proses Hemodelusi pada kehamilan dan penurunan kadar Hb sering menyebabkan anemia fisiologis.Aliran darah vena balik yang sulit pada daerah kaki kadang-kadang dapat menyebabkan Varises pada vena kaki dan vulva. Selain itu, Oedema kaki dapat juga terjadi.Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK maternal, meliputi :- retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung- anemia relative- akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun- tekanan darah arterial menurun- curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir

kehamilan- volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%- volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah secara

perlahan sampai akhir kehamilan

Pada trimester pertama, terjadi : penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai

peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus penambahan / retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan

TBW / total body water akibatnya terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk

pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga. akibatnya pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan

osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit meningkat hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif). Cardiac output meningkat sampai 20-40%. Resistensi perifer juga menurun, sering tampak sebagai varisces tungkai. Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai 300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan. Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan meningkat.

4. MetabolismeBasal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena :

Page 13: Resume Kasus 1 Repro2

- ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat- produksi glukosa dari hati menurun- produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun- aktifitas ekskresi ginjal meningkat- efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,

hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

5. Traktus urinariusUreter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.

6. KulitPeningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae lividae pada perut, dsb.

7. Perubahan darah dan system pembekuan darahDarah mengangkut oksigen, karbondioksida, nutrisi dan hasil metabolisme ke seluruh tubuh. Selain itu darah juga berfungsi sebagai alat keseimbangan asam basa, perlindungan dari infeksi, dan merupakan pemelihara suhu tubuh. Darah terdiri dua komponen yaitu plasma (55%) dan sel-sel darah (45%). Plasma mengandung air, protein plasma, dan elektrolit. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (99%), leukosit dan trombosit. Volume darah merupakan kombinasi dari volume plasma dan volume sel darah merah. Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan mekanisme hormonal.Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50%, hal ini dimaksdukan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini erat hubungannya dengan berat badan bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang lebih besar daripada ibu dengan kehamilan biasa.

8. Adaptasi sistem muskuloskeletal1. Dinding perut dan peritoneum

Dinding perut akan longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan pulih kembali dalam 6 minggu. Pada wanita yang asthenis terjadi diastasis dari otot-otot rectus abdominis, sehingga sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fasia tipis dan kulit.

2. Kulit abdomen.Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar, melonggar dan mengendur hingga berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen dapat kembali normal kembali dalam beberapa minggu pasca melahirkan dengan latihan post natal.

3. Striae.Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut pada dinding abdomen. Striae pada dinding abdomen tidak dapat menghilang sempurna melainkan membentuk garis lurus yang samar. Tingkat diastasis muskulus rektus abdominis pada ibu post partum dapat dikaji melalui keadaan umum, aktivitas, paritas dan jarak kehamilan, sehingga dapat membantu menentukan lama pengembalian tonus otot menjadi normal.

4. Perubahan ligamen.Setelah janin lahir, ligamen-ligamen, diafragma pelvis dan fasia yang meregang sewaktukehamilan dan partus berangsur-angsur menciut kembali seperti sediakala. Tidak

Page 14: Resume Kasus 1 Repro2

jarangligamentum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan letak uterus menjadi retrofleksi.

5. Simpisis pubis.Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini dapat menyebabkan morbiditas maternal. Gejala dari pemisahan simpisis pubis antara lain: nyeri tekan pada pubis disertai peningkatan nyeri saat bergerak di tempat tidur ataupun waktu berjalan. Pemisahan simpisis dapat dipalpasi. Gejala ini dapat menghilang setelah beberapa minggu atau bulan pasca melahirkan, bahkan ada yang menetap.

Beberapa gejala sistem muskuloskeletal yang timbul pada masa pasca partum antara lain:1. Nyeri punggung bawah.

Nyeri punggung merupakan gejala pasca partum jangka panjang yang sering terjadi. Hal ini disebabkan adanya ketegangan postural pada sistem muskuloskeletal akibat posisi saatpersalinan.Penanganan: Selama kehamilan, wanita yang mengeluh nyeri punggung sebaiknya dirujuk padafisioterapi untuk mendapatkan perawatan. Anjuran perawatan punggung, posisi istirahat, dan aktifitas hidup sehari-hari penting diberikan. Pereda nyeri elektroterapeutik dikontraindikasikan selama kehamilan, namun mandi dengan air hangat dapat menberikan rasa nyaman pada pasien.

2. Sakit kepala dan nyeri leher.Pada minggu pertama dan tiga bulan setelah melahirkan, sakit kepala dan migrain bisa terjadi.Gejala ini dapat mempengaruhi aktifitas dan ketidaknyamanan pada ibu post partum. Sakitkepala dan nyeri leher yang jangka panjang dapat timbul akibat setelah pemberian anestasi umum.

3. Nyeri pelvis posterior.Nyeri pelvis posterior ditunjukan untuk rasa nyeri dan disfungsi area sendi sakroiliaka. Gejala ini timbul sebelum nyeri punggung bawah dan disfungsi simfisis pubis yang ditandai nyeri di atas sendi sakroiliaka pada bagian otot penumpu berat badan serta timbul pada saat membalikantubuh di tempat tidur. Nyeri ini dapat menyebar ke bokong dan paha posterior.Penanganan: pemakaian ikat (sabuk) sakroiliaka penyokong dapat membantu untuk mengistirahatkan pelvis. Mengatur posisi yang nyaman saat istirahat maupun bekerja, serta mengurangi aktifitas dan posisi yang dapat memacu rasa nyeri.

4. Disfungsi simpisis pubis.Merupakan istilah yang menggambarkan gangguan fungsi sendi simfisis pubis dan nyeri yang dirasakan di sekitar area sendi. Fungsi sendi simfisis pubis adalah menyempurnakan cincin tulangpelvis dan memindahkan berat badan melalui pada posisis tegak. Bila sendi ini tidak menjalankan fungsi semestinya, akan terdapat fungsi/stabilitas pelvis yang abnormal, diperburuk dengan terjadinya perubahan mekanis, yang dapat mrmpengaruhi gaya berjalan suatu gerakan lembut pada sendi simfisis pubis untuk menumpu berat badan dan disertai rasa nyeri yang hebat.Penanganan: tirah baring selama mungkin; pemberian pereda nyeri; perawatan ibu dan bayi yang lengkap; rujuk ke ahli fisioterapi untuk latihan abdomen yang tepat; latihan meningkatkan sirkulasi; mobilisasi secara bertahap; pemberian bantuan yang sesuai.

5. Diastasis rekti.Diastasis rekti adalah pemisahan otot rektus abdominis lebih dari 2,5 cm pada tepat setinggi umbilikus (Noble, 1995) sebagai akibat pengaruh hormon terhadap linea alba serta akibat

Page 15: Resume Kasus 1 Repro2

perenggangan mekanis dinding abdomen. Kasus ini sering terjadi pada multi paritas, bayi besar, poli hidramnion, kelemahan otot abdomen dan postur yang salah. Selain itu, juga disebabkangangguan kolagen yang lebih ke arah keturunan, sehingga ibu dan anak mengalami diastasis. Penanganan: melakukan pemeriksaan rektus untuk mengkaji lebar celah antara otot rektus; memasang penyangga tubigrip (berlapis dua jika perlu), dari area xifoid sternum sampai di bawahpanggul; latihan transversus dan pelvis dasar sesering mungkin, pada semua posisi, kecuali posisi telungkup-lutut; memastikan tidak melakukan latihan sit-up atau curl-up; mengatur ulangkegiatan sehari–hari, menindaklanjuti pengkajian oleh ahli fisioterapi selama diperlukan.

6. Osteoporosis akibat kehamilan.Osteoporosis timbul pada trimester ketiga atau pasca natal. Gejala ini ditandai dengan nyeri, fraktur tulang belakang dan panggul, serta adanya hendaya (tidak dapat berjalan), ketidakmampuan mengangkat atau menyusui bayi pasca natal, berkurangnya tinggi badan, posturtubuh yang buruk.

7. Disfungsi rongga panggul.Disfungsi dasar panggul, meliputi :1. Inkontinensia urin.2. Inkontinensia alvi.3. Prolaps.

9. Perubahan Psikis I. Perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I

Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hampir 80 % kecewa, menolak,gelisah, depresi dan murung.Kejadian gangguan jiwa sebesar 15 % pada trimester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama. Menurut kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya. Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas.

Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu :1. Taking On

Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.

2. Taking InSeorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan

3. Letting GoWanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya.

Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda - tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat

Page 16: Resume Kasus 1 Repro2

menggangu. Mimpinya seringkali tentang bayinya yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.

Bentuk Motivasi suami Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Bentuk dukungan yang diberikan oleh suami lebih pada :a) Untuk saling berkomunikasi dari sejak awalb) Menempatkan nilai-nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkanmenjadi orang tua.Memperkuat IkatanKemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan memberikan kesempatan pada seorang ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan yang kuat lebih penting dari yang lainnya. Masa-masa kehamilan,persalinan dan bulan-bulan sesudahnya merupakan saat – saat yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan semakin baik akhirnya. Jadi, pada saat hidup masih relatif normal, luangkan waktu untuk berdua, berbicara tentang perasaan pasangannya.Betapapun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang timbul karena kondisi baru merupakan suatu yang normal.

Motivasi Keluarga Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.

II. Perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II1. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II

Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase; prequickeckening(sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut :A. Fase prequickening

Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya yang telah terjadi selamaini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubunganinterpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Iaakan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas keibuannya.Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.

B. Fase postquickeningSetelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya.

Page 17: Resume Kasus 1 Repro2

Pada wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses persalinan. Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut system patrilineal/matrilineal).

III. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester IIIGerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu - waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau - kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan tenaga kesehatan.Trimester ketiga sering kali disebut periodemenunggu / penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi.

Peran perawat dalam persiapan psikologis ibu hamil trimester I, II, IIIa. Informasi dan pendidikan kesehatan

• Mengurangi pengaruh yang negatifKecemasan dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita – cerita yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada penderita.

• Memperkuat pengaruh yang positifMisalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.

• Meganjurkan latihan – latihan fisik seperti senam hamil untukmemperkuat otot – otot dasar panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang baik dan latihan – latihan relaksasi.

VI. TANDA-TANDA KEHAMILAN1. TANDA TIDAK PASTI KEHAMILAN

Tanda presumtif / tanda tidak pasti Tanda presumtif / tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan yang dirasakan oleh ibu (subyektif ) yang timbul selama kehamilan.

a. Amenorhoe ( tidak dapat haid)Pada wanita sehat dengan haid yang teratur , amenorhoe menandakan kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele.

Page 18: Resume Kasus 1 Repro2

Kadang-kadang amenorhoe disebabkan oleh hal-hal lain diantaranya penyakit berat seperti TBC, Typhus, Anemia atau karena pengaruh psychis misalnya karena perubahan lingkungan ( dari desa ke asrama ) juga dalam masa perang sering timbul amenorhoe pada wanita.

b. Nausea ( enek ) dan emesis ( muntah )Enek terjadi umumnya pada bulan–bulan pertama kehamilan sampai akhir triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis, namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut dengan hiperemesis gravidarum.

c. Mengidam ( menginginkan makanan atau minuman tertentu )Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang sengan makin tuanya kehamilan.

d. Mamae menjadi tegang dan membesarKeadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli pada mamae, sehingga glandula Montglomery tampak lebih jelas. Pada kehamilan, korionik somatotropin akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu dan berbagai perubahan metabolic yang mengiringinya. Estrogen merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan sistem alveoli kelenjar susu.

e. Anoreksia ( tidak ada nafsu makan )Terjadi pada bulan –bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk “dua orang“, sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

f. Sering kencing Terjadi karena kandung kencing pada bulan–bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul . Pada akhir triwulan gejala bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing.

g. ObstipasiTerjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.

h. Pigmentasi kulit Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi, kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum ( topeng kehamilan ). Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba . Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kortiko steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

i. EpulisSuatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama.

j. Varises ( penekanan vena- vena )Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, kemudian timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang – kadang timbulnya carises

Page 19: Resume Kasus 1 Repro2

merupakan gejala pertama kehamilan muda.     

2. Tanda Kemungkinan Hamil (Tanda Probabilitas)

a. Pertumbuhan dan perubahan uterus

Peningkatan hormon estrogen dan progesteron menyebabkan hipertrofi miometrium yang diikuti peningkatan jaringan elastin dan akumulasi jaringan fibrosa sehingga struktur uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi.

1) Tanda hegar adalah melunaknya segmen bawah uterus

2) Tanda goodel adalah melunaknya serviks

3) Lightening adalah turunya janin tiba-tiba kedalam pelvis ibu sebagai persiapan lahir

4) Ballotemen adalah pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang

mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenggang menjauh dan kemudian

kembali ke posisi semula.

5) Uteri soffle (desiran) adalah goyangan, desiran nadi yang terdengar diatas uterus ibu

hamil

6) Kontraksi Braxton hicks adalah kontraksi intermitten yang mungkin dapat terjadi

selama masa kehamilan.

b. Tanda Chadwick adalah perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina dan serviks. Tanda Goodell adalah perubahan konsistensi (dianalogikan dengan bibir) serviks dibandingkan dengan konsistensi kenyal (dianalogikan dengan ujung hidung) pada saat tidak hamil. Tanda Hegar adalah pelunakan dan kompresibilitas ismus serviks sehingga ujung jari seakan dapat ditemukan bila ismus ditekan dari arah yg berlawanan.

c. Fenomena BandulDapat dikenali dengan jalan menekan tubuh janin melalui dinding abdomen yang lalu terdorong melalui cairan ketuban, memantul balik ke dinding abdomen.

d. Perubahan Abdomen1) Striae gravidarum2) Linea nigra

3. Tanda Pasti Kehamilan (Tanda Positif)a. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janinb. Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janinc. Dapat dirasakan gerakan janin dan ballotemend. Tampak kerangka janin pada pemeriksaan roentgene. Dapat dilihat adanya janin pada USG. (Saifuddin, 2002)

pemeriksaan kehamilan pastia. Mendengar denyut jantung janin

Page 20: Resume Kasus 1 Repro2

Denyut jantung janin adalah diagnosis pasti kehamilan, yang dapat didengarkan dengan fetoskop pada usia kehamilan 17-19 minggu, dan pada Doppler pada usia kehamilan 10-12 minggu.

b. Meraba dan melihat gerakan janin

Gerakan janin mulai dapat dirasakan pada ibu, diraba oleh pemeriksa  pada usia kehamilan 20 minggu ke atas

c. Pemeriksaan Ultrasonografi

Pada pemeriksaan ultrasonografi , dapat dilihat kantung kehamilan pada usia gestasi 5 minggu, denyut  jantung janin pada usia 7 minggu

d. Pemeriksaan electrocardiografi

e. Pemeriksaan Radiologi

Pada wanita hamil minggu ke 14, akan terlihat gambaran fokki ossifikasi

2. TANDA MUNGKIN HAMIL

            a. Hegar Sign

Pada wanita hamil minggu ke 6, isthmus uteri akan sangat lembek karena peningkatan kadar estrogen dan progesterone. Sehingga pada pemeriksaan bimanual, corpus uteri seolah-olah menyatu  dengan serviks

Page 21: Resume Kasus 1 Repro2

            b. Goedel Sign

Pada wanita hamil 6-8 minggu, serviks uteri menjadi sangat lembek, yang juga disebabkan peningkatan kadar estrogen dan progesterone

            c. Piskacek Sign

Adalah suatu tanda dimana uterus membesar tidak rata, karena perkembangan organ janin

d. Braxton Hicks

adalah tanda dimana uterus berkontraksi tidak teratur, dan tidak disertai rasa nyeri

e. Pembesaran Perut

Perut akan membesar pada kehamilan dan makin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan

f.Ballotement

Suatu tanda dimana volume air ketuban lebih banyak daripada volume bayi , sehingga jika dilakukan pemeriksaan ballottement, akan terasa lentingan, dan jika bayi melenting seluruhnya disebut ballottement in toto.

g. Pemeriksaan Hcg

Pada wanita hamil , kadar Hcg akan meningkat, dan urine akan mengandung Hcg

VII. PEMERIKSAAN FISIK DAN LABORATORIUM1. Pemeriksaan fisik umuma. Postur tubuh , perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat. Pemeriksaan pandang dimulai

semenjak bertemu dengan pasien. Perhatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalannya. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, scoliosis atau pincang dsb. Lihat dan nilai kekuatan ibu ketika berjalan, apakah ia tampak nyaman dan gembira, apakah ibu tampak lemah

b. Berat badan dan tinggi badan , Timbanglah berat badan ibu pada setiap pemeriksaan kehamilan. Bila tidak tersedia timbangan, perhatikan apakah ibu bertambah berat badannya. Berat badan ibu hamil biasanya naik sekitar 9-12 kg selama kehamilan. Yang sebagian besar diperoleh terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kenaikan berat badan menunjukkan bahwa ibu mendapat cukup makanan. Jelaskan bahwa berat badan ibu naik secara normal yang menunjukkan janinnya tumbuh dengan baik bila kenaikan berat badan ibu kurang dari 5 kg pada kehamilan 28 minggu maka ia perlu dirujuk.Tinggi berat badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Bila tidak tersedia alat ukur tinggu badan maka bagian dari dinding dapat ditandai dengan ukuran centi meter. Pada ibu yang pendek perlu diperhatikan kemungkinan mempunyai panggul yang sempit sehingga menyulitkan dalam pemeriksaan. Bila tinggu badan ibu kurang dari 145 atau tampak pendek dibandingkan dengan rata-rata ibu, maka persalinan perlu diwaspadai.

c. Tanda – tanda vital : tekanan darah, denyut nadi, suhu. Pemeriksaan tekanan darahTekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap normal, kecuali bila ada kelainan. Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih mintalah ibu berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah ibu bersantai sampai terkantuk. Setelah 20 menit beristirahat, ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan darah tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu menderita pre

Page 22: Resume Kasus 1 Repro2

eklamsia dan harus dirujuk ke dokter serta perlu diperiksa kehamilannya. Khususnya tekanan darahnya lebih sering (setiap minggu). Ibu dipantau secara ketat dan anjurkan ibu persalinannya direncanakan di rumah sakit.

d. Kepala dan lehera. Edema diwajah, Bila terdapat bengkak diwajah, periksalah adanya bengkak pada tangan

dan kaki. Sedikit bengkak pada mata kaku dapat terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangn dan atau wajah tanda preeklamsi. Perhatikan wajah ibu apakah bengkak dan tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan cincin atau gelang yang dipakainya. Mata kaki yang bengkak dan menimbulkan cekungan yang tak cepat hilang bila ditekan, maka ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau ketat kehamilannya dan tekanan darahnya, serta direncanakan persalinannya dirumah sakit.

b. Ikterus pada mata, . Bila terdapat pucat pada wajah periksalah konjungtiva dan kuku pucat menandakan bahwa ibu menderita anemia, sehingga memerlukan tindakan lebih lanjut. Jelaskan bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang darah atau tidak. Sebutkan bahwa bila ibu tidak kurang darah ia akan lebih kuat selama kehamilan dan persalinan. Jelaskan pula bahwa tablet tambah darah mencegah kurang darah. wajahSelain memeriksa ada tidaknya pucat pada konjungtiva, lihatlah sclera mata adakah sclera kuning atau ikterik

c. Mulut pucat, Adakah tampak bibir pucat, bibir kering pecah-pecah adakah stomatitis, gingivitis, adakah gigi yang tanggal, adakah gigi yang berlobang, caries gigi. Selain dilihat dicium adanya bau mulut yang menyengat.

d. Leher meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan kelenjar thyroid. Lihatlah kelenjar gondok, adakah pembesaran kelenjar thyroid, pembengkakan saluran linfe

e. Tangan dan kakia. Edema di jari tangan dan kaki , memeriksa adanya oedema yang paling mudah dilakukan

didaerah pretibia dan mata kaki dengan cara menekan jari beberapa detik. Apabila terjadi cekung yang tidak lekas pulih kembali berarti oedem positif. Oedem positif pada tungkai kaki dapat menendakan adanya pre eklampsia. Daerah lain yang dapat diperiksa adalah kelopak mata. Namun apabila kelopak mata sudah oedem biasanya keadaan pre eklamsi sudah lebih berat.

b. Kuku jari pucatc. Varices venad. Reflek – reflek, pemeriksaan reflek patella, mintalah ibu duduk dengan tungkainya

tergantung bebas dan jelaskan apa yang akan dilakukan. Rabalah tendon dibawah lutut/ patella. Dengan menggunakan hammer ketuklan rendon pada lutut bagian depan. Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila reflek lutut negative kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1. bila gerakannya berlebihan dan capat maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklamsi.

f. Payudaraa. Ukuran simetrisb. Putting menonjol / masuk. . Putting susu yang datar atau masuk akan mengganggu proses

menyusui nantinyc. Keluarnya kolostrom atau cairan laind. Retraksie. Massaf. Nodul axillag. Areola. Lihatlah kebersihan areola mammae adakah hiperpigmentasi areola mammae.

Page 23: Resume Kasus 1 Repro2

h. Abdomena. Luka bekas operasib. Tinggi fundus uteri

Umur kehamilan Tinggi fundus uteri20 minggu -/+20 cm24 minggu -/+24 cm28 minggu -/+28 cm32 minggu -/+32 cm36 minggu -/+34- 46 cm

c. Letak, presentasi, posisi dan penurunan kepala (jika>36 minggu)d. Denyut jantung janin (jika>18 minggu)e. Tanda kehamilan pada abdomen, Lihatlah bentuk pembesaran perut (melintang,

memanjang, asimetris) adakah linea alba nigra, adakah striae gravidarum, adakah bekas luka operasi, adakah tampak gerakan janin, rasakan juga dengan pemeriksaan raba adanya pergerakan janin.

i. Genetalia luar (externa)a. Varisesb. Perdarahanc. Lukad. cairan yang keluar. Pada vulva terlihat adanya sedikit cairan jernih atau berwarna putih

yang tidak berbau. Pada kehamilan normal, tak ada rasa gatal, luka atau perdarahan. Rabalah kulit didaerah selangkangan, pada keadaan normal tidak teraba adanya benjolan kelenjar. Setelah selesai cucilah tangan dengan sarung tangan yang masih terpasang, kemudian lepaskan sarung tangan dan sekali lagi cucilah tangan dengan sabun.

e. pengeluaran dari uretra dan skenef. kelenjar bartholini : bengkak (massa), ciaran yang keluar

g. Genetalia dalam (interna)a. servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi, mobilitas, tertutup atau

terbukab. vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darahc. ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada trimester pertama)d. uterus meliputi : ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, massa pada trimester petama

Pemeriksaan fisik secara teknis : 1. Pemeriksaan leopold I, untuk menentukan bagian janin yang berada dalam fundus uteri. 

Petunjuk cara pemeriksaan :

Page 24: Resume Kasus 1 Repro2

- Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap kearah kepala pasien. Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti bentuk uterus. Lakukan palpasi secara lembut untuk menentukan bentuk, ukuran konsistensi dan gerakan janin.Tentukan bagian janin mana yang terletak di fundus.

Hasil: jika kepala janin yang nerada di fundus, maka palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang terletak di fundus,maka pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada letak lintang palpasi didaerah fundus akan terasa kosong.

2. Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus.Petunjuk pemeriksaan : Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap kepala pasien. Kedua telapak tangan diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan tekanan yang lembut tetapi cukup dalam untuk meraba dari kedua sisi. Secara perlahan geser jari-jari dari satu sisi ke sisi lain untuk menentukan pada sisi mana terletak pada sisi mana terletak punggung, lengan dan kaki.

Hasil : bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang keras pada beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur,sedangkan bila teraba adanya bagian – bagian kecil yang tidak teratur mempunyai banyak tonjolan serta dapat bergerak dan menendang, maka bagian tersebut adalah kaki, lengan atau lutut. Bila punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin punggung janin berada pada sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat pula berada pada posisi dengan punggung teraba disalah satu sisi.

3. Pemeriksaan Leopold III, untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian bawah. Petunjuk cara memeriksa:dengan lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan hati-hati bagian bawah abdomen pasien tepat diatas simfisis pubis. Coba untuk menilai bagian janin apa yang berada disana. Bandingkan dengan hasil pemeriksaan Leopold

bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial ibu, maka bagian terbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala yang berada diabagian terbawah, coba untuk menggerakkan kepala. Bila kepala tidak dapat digerakkan lagi, maka kepala sudah “engaged” bila tidak dapat diraba adanya kepala atau bokong, maka letak janin adalah melintang.

Page 25: Resume Kasus 1 Repro2

4. Pemeriksaan Leopold IV, untuk menentukan presentasi dan “engangement”.Petunjuk dan cara memeriksa :Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu. Kedua lutut ibu masih pada posisi fleksi. Letakkan kedua telapak tangan pada bagian bawah abdomen dan coba untuk menekan kearah pintu atas panggul

Hasil: pada dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold III, menilai bagian janin terbawah yang berada didalam panggul dan menilai seberapa jauh bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul.

5. Pemeriksaan denyut jantung janin.Denyut jantung janin menunjukkan kesehatan dan posisi janin terhadap ibu. Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) sejak kehamilan 20 minggu. Jantung janin biasanya berdenyut 120-160 kali permenit. Tanyakan kepada ibu apakah janin sering bergerak, katakana pada ibu bahwa DJJ telah dapat didengar. Mintalah ibu segera bila janinnya berhenti bergerak. Bila sampai umur kehamilan 28 minggu denyut jantung janin tidak dapat didengar atau denyutnya lebih dari 160 atau kurang dari 120 kali permenit atau janinnya berkurang gerakannya atau tidak bergerak, maka ibu perlu segera dirujuk.

Page 26: Resume Kasus 1 Repro2

6. pemeriksaan punggung dibagian ginjal. Tepuk punggung di bagian ginjal dengan bagian sisi tangan yang dikepalkan. Bila ibu merasa nyeri, mungkin terdapat gangguan pada ginjal atau salurannya.

7. Distansia tuberanyaitu ukuran melintang dari pintu bawah panggul atau jarak antara tuber iskhiadikum kanan dan kiri dengan ukuran normal 10,5-11cm

8. Konjugata eksterna (Boudeloge)yaitu jarak antar tepi atas simfisis dan prosesus spinosus lumbal V, dengan ukuran normal sekitar 18-20 cm. bila diameter bouldelogue kurang dari 16 cm, kemungkinan besar terdapat kesempitan panggul.

9. Pemeriksaan panggul pada ibu hamil terutama primigravida perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan. Ada empat cara melakukan pemeriksaan panggul yaitu dengan pemeriksaan pangdang (inspeksi) dilihat apakah terdapat dugaan kesempitan panggul atau kelainan panggul, misalnya pasien sangat pendek, bejalan pincang, terdapat kelainan seperti kifosis atau lordosis, belah ketupat michaelis tidah simetris. Dengan pemeriksaan raba, pasien dapat diduga mempunyai kelainan atau kesempitan panggul bial pada pemeriksaan raba pasien didapatkan: primigravida pada kehmilan aterm terdapat kelainan letak. Perasat Osborn positif fengan melakukan pengukuran ukuran-ukuran panggul luar.Alat untuk menukur luar panggul yang paling sering digunakan adalah jangka panggul dari martin. Ukuran – ukuran panggul yang sering digunakan untuk menilai keadaan panggul adalah:a. Distansia spinarum

Yaitu jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, dengan ukuran normal 23-26 cm

b. Distansia kristarum Yaitu jarak antara Krista iliaka terjauh kanan dan kiri dengan ukuran sekitar 26-29 cm. bila selisih antara distansi kristarum dan distansia spinarum kurang dari 16 cm, kemungkinan besar adanya kesempitan panggul.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM.Pemeriksaan ini meliputi tes urin dan tes darah. Kedua tes ini sama-sama mencari adanya hCG di dalam sampel yang diambil. Perbedaannya, tes darah dilakukan di rumah sakit sedangkan tes urin bisa di lakukan sendiri di rumah.a. TES DARAH

Tes darah dapat dilakukan sekitar 10 hari setelah ovulasi. Tes darah biasanya lebih sensitif, tapi harganya lebih mahal dan tidak mudah dilakukan.Dokter menggunakan dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yakni kualitatif dan kuantitatif. Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sekitar enam sampai delapan hari setelah Anda berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium). Tes darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak. Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin.Selama hamil, mungkin Ibu perlu melakukan pemeriksaan darah beberapa kali. Jangan khawatir, pemeriksaan ini tidak beresiko terhadap bayi.Melalui pemeriksaan darah, bisa diketahui:• Kadar zat besi dalam darah. Bila rendah, Ibu akan merasa mudah lelah dan lesu. Sumber : Bayam dan daging merah. Bila kadar zat besi Ibu berubah-ubah selama kehamilan, jangan ragu melakukan tes lagi di kehamilan 28 minggu.

Page 27: Resume Kasus 1 Repro2

• Golongan darah dan faktor Rhesus Ibu. Dokter harus mengetahui golongan darah Ibu, apakah darah Ibu Rhesus positive (RH+) atau Rhesus negative (RH-). Bila darah Ibu RH- dan Ibu mengandung bayi dengan RH+, tubuh Ibu akan memproduksi antibodi untuk melawan/menentang sel-sel darah RH+ . Ini berbahaya bagi bayi Ibu. Kalau dokter sudah mengetahui golongan darah Ibu, kemungkinan yang akan terjadi bisa diatasi.• Infeksi akibat virus Toxoplasma, Rubella, dan Cytomegalovirus yang berbahaya bagi kesehatan bayi, pemeriksaan yang sering disebut pemeriksaan TORCH ini perlu untuk melihat adanya antibodi dalam darah Ibu.• Penyakit lain seperti HIV B, Syphilis, bahkan HIV/AIDS.Tes darah juga untuk memeriksa adanya anemia (kurang darah), dan mendeteksi adanya sifilis, AIDS, hepatitisB, juga untuk memastikan golongan darah dan antibodi Rh. Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi Rh. Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah ayah memiliki Rh-positif, maka janin bisa memiliki Rh-positif. Jika darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki peredaran darah ibu yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh yang bisa masuk ke aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa menyebabkan kerusakan otak atau kematian janin.

B. TES URINETes urin biasanya lebih akurat bila dilakukan sekitar 14 hari setelah ovulasi, atau sekitar saat anda tidak mendapatkan haid. Dan dilakukan pada pagi hari, saat Anda pertama kali bangun tidur. Tes urine ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat strip test.Alat ini dijual pada hampir setiap apotik dan penggunaan mudah, dengan menempatkan sampel urin pada semacam tongkat atau piringan. (Ikuti instruksi pada kotaknya). Hasilnya berupa tanda positif atau negatif. Kadar hCG diatas 5 mIU biasanya sudah dianggap hamil. Sebagian alat untuk tes urin mengukur kadar hCG antara 25 – 200 mIU. Tidak ada resiko bila menjalani tes ini.Cara kerja tes kehamilan ini.Alat tes kehamilan mendeteksi hormon khusus yang ada dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang perempuan sedang hamil. Hormon yang sering disebut dengan hormon kehamilan ini adalah HCG atau human chorionic gonadotropin. HCG diproduksi oleh plasenta dan hormon ini ada dalam tubuh ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Hal ini terjadi sekitar enam hari setelah hubungan seksual. Tetapi pada beberapa perempuan, lamanya bisa lebih dari enam hari. Kadar HCG akan meningkat secara drastis seiring dengan bertumbuhnya janin.Selain itu, tes urine juga berguna untuk menghindari:Infeksi Saluran kencing. Protein dalam urin bisa menjadi tanda adanya.Diabetes karena glukosa dalam urin dapat mengindikasikan tingginya kadar gula.Tes urine juga dilakukan untuk mendeteksi adanya gula dan protein dalam air seni. Untuk menilai kemungkinana kencing manis (gula dalam urin) dan menilai kemungkinan adanya kelainan fungsi ginjal (protein dalam urin).

2. PEMERIKSAAN CANGGIH.Selain dengan tes urine dan darah, pemeriksaan diagnostik kehamilan juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan canggih. Meliputi pemeriksaan dengan menggunakan alat-alat berteknologi tinggi. Dengan keakuratan dan ketepatan yang lebih baik. Tetapi memiliki kerugian karna dapat memberikan dampak yang buruk pada janin. Pemeriksaan ini dapat berupa:a. ULTRASONOGRAFI (USG)

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) ibu dan suami dapat melihat bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim. Pemeriksaan tersebut juga merupakan alat yang berguna untuk mendapatkan informasi detail dari perkembangan si janin. Pemeriksaan USG tidak menimbulkan bahaya bagi Anda maupun si bayi.Keuntungan USG : Non invansif, aman, praktis, dan hasil cukup akurat.Fisik Dasar Gelombang Ultrasonik. Ultrasonografi adalah pemeriksaan yang memberikan hasil gambar

Page 28: Resume Kasus 1 Repro2

dua dimensi tentang janin atau embrio yang sedang berkembang di dalam perut ibu hamil. Pemeriksaan itu mencakup penggunaan gelombang suara yang berfrekuensi tinggi yang dibuat dengan memasang pengubah arus pada suatu alat yang disebut dengan transduser.Transduser akan menerima dan mengirimkan gelombang suara. Transduser bergerak diatas gel yang sudah dioleskan di atas perut ibu hamil. Transduser tersebut mengumpulkan gelombang suara echo ketika memantul pada bayi, kemudian komputer akan menerjemahkannya ke dalam gambar. Keadaan itu dapat diilustrasikan seperti radar yang digunakan oleh pesawat udara atau kapal selam untuk menciptakan gambaran tanah lapang di kegelapan malam ataupun di dasar lautan. USG bekerja dengan frekuensi tinggi yang terpantul kembali oleh cairan tubuh. Dengan metode ini lah kemudian alat USG dalam kondisi tertentu juga dapat digunakan untuk mendiagnosa otot, hati, ginjal dan jantung. Dokter juga akan memberikan suatu cairan tertentu pada perut ibu hamil dan kemudian menempelkan alat pemindainya di perut. Gambar rahim ibu hamil akan terlihat begitu pula janin. Untuk ibu hamil muda (1 bulan atau 2 bulan), dokter dapat melakukan USG transvaginal (melalui vagina) bila USG cara biasa belum bisa mendeteksi adanya janin, padahal saat itu ibu hamil telah mengalami terlambat datang bulan selama 1 bulan (usia janin 2 bulan). Pemeriksaan USG transvaginal hanya dilakukan bila dokter mencurigai adanya tanda-tanda kehamilan yang berbahaya seperti hamil anggur. Sebelum pemeriksaan, klien mungkin diminta untuk meminum 1 liter air. Dengan meminum air, akan membuat teknisi kesehatan menjadi lebih mudah untuk melihat rahim. Kandung kemih terletak di depan rahim. Jika kandung kemih penuh, maka rahim terdorong ke depan dan keluar dari area panggul dan dapat dilihat dengan mudah melalui USG. Jika kandung kemih sedang kosong, rahim akan terletak lebih jauh ke bawah di dalam panggul dan membuatnya akan sulit untuk dilihat.

WAKTU PEMERIKSAAN USGUSG pertama dilakukan pada kehamilan minggu ke 7 untuk memastikan kehamilan, menilai detak jantung janin, mengukur panjang janin untuk menilai usia kehamilan.USG ke dua biasanya dilakukan pada kehamilan 18-22 minggu untuk menilai kelainan congenital, kelainan bentuk, posisi plasenta, detak jantung janin, juga untuk menilai perkembangan janin. Pada pemeriksaan di minggu ini anda mungkin dapat juga mengetahui jenis kelamin bayi .USG yang ketiga biasanya dilakukan pada kehamilan minggu ke 34 unutk mengevaluasi ukuran fetus dan menilai pertumbuhan fetus, pergerakan dan pernafasaan, detak jantung bayi juga jumlah air ketuban di sekeliling bayi serta posisi bayi dan plasenta..Pada dasarnya USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan karena USG tidak berbahaya untuk bayi dan ibu. USG terutama dilakukan bila terjadi masalah kehamilan misalnya adanya detak jantung janin yang tidak teratur.

JENIS-JENIS USG- USG Awal Kehamilan

Pemeriksaan USG di awal kehamilan penting dilakukan bila Ibu mengalami nyeri, perdarahan, atau pernah mengalami keguguran atau kehamilan ectopic pada kehamilan 6-10 minggu.Karena di awal kehamilan ukuran bayi Ibu masih sangat kecil, maka scan dilakukan dengan alat khusus melalui vagina. Walaupun proses ini tidak rumit, wajar bila Ibu takut dan khawatir menjalaninya. Dating scan (menetapkan tanggal scan)Scan ini dilakukan pada kehamilan 6 sampai 12 minggu. Proses scan ini hanya berlangsung sekitar 10 menit. Kebanyakan rumah sakit menawarkan scan ini untuk mengetahui beberapa hal penting, seperti:• Usia bayi Ibu• Apakah terdapat lebih dari satu bayi

Page 29: Resume Kasus 1 Repro2

• Memeriksa detak jantung bayi• Apakah ada kelainan yang jelas.• Apakah ovarium Ibu dalam kondisi yang sehatScan Nuchal TranslucencyScan ini dilakukan untuk mengetahui apakah bayi Ibu mengalami Down’s Syndrome atau kelainan kromosom lainnya. Biasanya scan ini dilakukan pada wanita hamil beresiko tinggi atau berusia di atas 35 tahun. Saat paling baik melakukan scan ini antara usia kehamilan 11 sampai 14 minggu. Scan di Trimester ke-2Seperti halnya kenyamanan yang Ibu rasakan di kehamilan trimester ke-2, scan pada kehamilan 18 sampai 21 minggu ini juga jadi hal paling menggembirakan. Seru rasanya melihat melihat bayi Ibu yang sudah berkembang pesat di layar monitor. Ibu juga sudah bisa tahu jenis kelaminnya.Pemeriksaan ini hanya 15 sampai 20 menit. Pihak rumah sakit biasanya mengizinkan Ibu mencetak foto-foto bayi dari pemeriksaan tersebut.Pada pemeriksaan ini, dokter akan memantau:

Kepala bayi Ibu, apakah ada masalah pada otak atau bibir sumbing. Tulang belakang dan perut bayi lurus dan berkembang dengan baik. Ukuran dan bentuk jantung bayi Ibu. Melihat sejumlah cairan ketuban (amniotic fluid) tertelan bayi – tampak seperti

gelembung hitam dalam perutnya. Ginjal dan kandung kemih bayi. Perkembangan tangan dan kaki bayi Ibu Plasenta, tali ari-ari (umbilical cord) dan cairan ketuban (amniotic fluid) Ukuran kepala, perut dang tulang tumbuh dengan baik.

USG Pertumbuhan (Growth scan)

USG 3-D:Dilakukan dengan menggunakan pemindai yang dirancang khusus dan piranti lunak untuk menghasilkan citra tiga dimensi dari janin yang sedang berkembang.Janin dapat terlihat utuh dan jelas, seperti laiknya bayi yang sesungguhnya. USG 3-D dinamis atau 4-D:Dilakukan dengan pemindai yang dirancang khusus untuk melihat wajah dan pergerakan bayi sebelum kelahiran.seluruh tubuh bayi , berikut gerak-gerik seperti kita menonton film animasi dapat dilihat.Echokardiografi Janin:Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui fungsi dan anatomi jantung bayi. Ini digunakan untuk membantu pemeriksaan dugaan cacat jantung kongenital.

TIPS UNTUK MELAKUKAN USG1. USG minimal dilakukan 2 kali selama masa kehamilan2. Lakukan pemeriksaan USG pada dokter yang kompeten3. Keuntungan lain dengan USG 3D-4D gambar dapat direkam dalam bentuk CD-ROM

dimana animasi disimpan dalam format jpg dan bisa dilihat di komputer, tidak hanya dicetak seperti hasil USG 2D selama ini.

4. USG 3D-4D ini paling ideal bila dilakukan pada janin yang berumur 24-28 minggu, dimana air ketuban masih cukup sehingga muka bayi dapat terlihat.

5. Pada trimester pertama dan USG dilakukan tidak dengan USG transvaginal, dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih kira-kira satu jam sebelum pemeriksaan kemudian minum 2-3 gelas, jadi diperlukan kandung kemih cukup penuh. Beda dengan USG transvaginal, kandung kemih harus dalam keadaan kosong.

6. USG aman selama dilakukan oleh ahli yang kompeten.

Page 30: Resume Kasus 1 Repro2

INDIKASI PEMERIKSA USG OBSTETRI:1. Usia kehamilan tidak jelas2. Tersangka kehamilan multiple3. Perdarahan dalam kehamilan4. Tersangka kematian mudiqah (janin)5. Tersangka kehamilan ektopik6. tersangka kehamilan mola7. Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea8. Presentasi janin tidak jelas9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat10. tersangka janin besar11. Tersangka oligohidramnion/polihidramnion12. Penentuan profil tersangka biofisik janin13. Evaluasi letak dan keadaan plasenta14. Adanya resiko/tersangka cacat bawaan15. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi, plasenta

manual, dsb16. Tersangka hamil dengan IUD17. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal18. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal19. Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi seperti amniosintesis, biopsivili

korales, transfusi intrauterine, fetuskopi, dsb.

b. RONTGEN Dengan sinar rontgen kelihatan rangka janin pada usia 15 minggu. Tentu saja pemeriksaan dengan sinar rontgen ini tidak dianjurkan jika hanya bertujuan untuk mengetahui kehamilan, akibat sinarnya tidak aman. Khusus foto rontgen alias sinar-X memang san4/8/gat tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Sinar X dapat mengubah kromosom bayi di dalam kandungan yang berisiko bayi lahir cacat,'' ujarnya. Bagaimana bila keadaan gawat darurat? ''Kalaupun terpaksa, perut harus ditutup dengan bahan tertentu yang terbuat dari timah.Pengertian Sinar XSinar X atau sinar rontgen adalah suatu sinar pancaran radiasi yang memiliki daya tembus sifat mengionkan benda yang dilewatinya. Meskipun dia memiliki sifat sinar pada umumnya, yaitu berjalan melalui garis lurus, namun ia juga memiliki efek bias. Itulah sebabnya dokter ahli radiologi selalu bersembunyi di balik tirai berlapis timbal (Pb), atau menggunakan flanel jacket berlapis timbal. Menurut teori, paparan sinar x yang jauh tidak menimbulkan pengaruh bagi janin selama tingkat radiasi paparannya kurang dari 0,5 rad. Namun tidak dapat dipastikan apakah kondisinya akan aman atau tidak, mengingat sinar X adalah cahaya radiasi yang tak terlihat. Sinar-X adalah sejenis radiasi ion bertenaga besar yang bila terjadi kontak dengan suatu material akan menyebabkan material tersebut kehilangan elektron dan terionisasi. Paparan radiasinya diukur dengan satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah penghitungan berdasarkan kerusakan biologis akibat paparan radiasinya. Penting untuk diingat, bahwa sinar-x mempengaruhi hanya jaringan tubuh yang mendapat kontak langsung dengan sinarnya. Misalnya rontgen pada tangan tidak menimbulkan pengaruh radiasi ke organ lainnya.

Sinar-X dan KehamilanSinar-X merupakan radiasi berenergi kuat yang tergantung pada dosisnya, dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik, dan menimbulkan efek pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi

Page 31: Resume Kasus 1 Repro2

dalam perut ibu sensitif terhadap sinar-x karena sel-selnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat, dan berkembang menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan sinar-x pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa. Memang sebagian besar prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan. Namun sebagai langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar perlu, harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status kehamilannya harus berbicara kepada dokternya.Bayi dalam perut ibu adalah sensitif terhadap sinar X karena bayi tersebut sedang mengalami pembelahan sel-sel secara cepat untuk menjadi jaringan dan organ yang bermacam-macam.Tergantung pada tingkat paparannya, sinar X yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya. Komisi pengaturan nuklir memberikan gambaran radiasi 2-6 pada janin akan meningkatkan resiko terbentuknya sel kanker. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paparan 5 - 10 rad pada wanita hamil dan cacat bawaan. Berikut adalah tabel yang merangkum efek sinar-X terhadap janin dalam rahim.Sebuah penelitian di Inggris memperkirakan jumlah paparan sinar X pada janin setelah ibunya mengalami pemeriksaan rontgen sebelum menyadari bahwa mereka dalam keadaan hamil. Hasil pemeriksaannya cukup menggembirakan, bahwa janin hanya terpapar 0.5 - 1.5 rad setelah pemeriksaan rontgen perut atau punggung bawah ibu, sementara bagian tubuh ibu yang jauh menerima paparan 10-100x lebih rendah. Komisi pengaturan nuklir membatasi satuan 2 rads sebagai ambang radiasi yang mungkin menyebabkan kerusakan janin.

Menggunakan sinar X untuk tes kehamilan.Usia Kehamilan (minggu ke) Efek 0–1 (pre-implantasi) Kematian embryo2–7 (pembentukan organ) Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker8–40 (fetal stage) Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker, gangguan pertumbuhan mental

Jadi sinar x itu tidak aman. Apalagi kalau harus melakukan tes kehamilan dengan sinar x tanpa ada indikasi tertentu. Tentunya akan lebih berbahaya lagi bagi janin.

VIII. MASALAH DARI TRIMESTER I,II,III

Kondisi Khas Ibu Hamil Trimester Pertama (0-12 minggu)1. Jerawat di dada. Ketika hamil, hormon-hormon Anda pun ikut berubah. Salah satu

akibatnya adalah munculnya jerawat, yang tidak hanya muncul di wajah tetapi juga di dada, leher, dan juga punggung.  

2. Tumbuh Rambut di mana-mana. Saat hamil, bukan hanya rambut Anda yang menjadi lebih lebat, tetapi juga rambut di wajah, tangan, ketiak, kaki, kemaluan, bahkan payudara.

3. Mata kering. Perubahan kadar hormon terkadang menyebabkan terjadinya beberapa gangguan penglihatan, salah satunya adalah berkurangnya cairan mata.

4. Keluar air liur. Keluar air liur saat tidur alias ngiler, sangat mungkin terjadi pada ibu hamil, karena semua cairan tubuh meningkat, termasuk ludah.

5. Payudara membesar, lunak, dan nyeri. Masalah kehamilan ini biasanya terjadi di minggu kedua atau ketiga sesudah terlambat haid. Ini dikarenakan adanya peningkatan hormon esterogen. Fisiologi ; Hipertrofi kelenjar, hipervaskularisasi, pigmentasi ukuran payudara dan puting serta areola bertambah, yang semuanya akibat hormonal). 

Page 32: Resume Kasus 1 Repro2

Intervensi ; memakai bra yang memakai penyerap, dapat dipakai pada malam hari. Perawatan payudara dengan air hangat dan pertahankan keadaan kering. Payudara lembek sifatnya sementar.

6. Keringat bercucuran. Saat hamil, Anda akan merasa mudah kepanasan atau kegerahan. Ini karena peningkatan aliran darah dan metabolisme.

7. Basah di daerah vagina. Selain air liur, cairan yang juga meningkat jumlahnya adalah cairan vagina. Ada tidak perlu cemas selama masih dalam batas wajar.

8. Jantung berdebar. Ini dikarenakan jantung mendapatkan beban tambahan dan sirkulasi darah meningkat.

9. Hidung sering tersumbat. Ini dialami oleh 20%-30% ibu hamil. Situasi ini disebut rinitis kehamilan atau juga hiperemia mukosa mulut karena peningkatan estrogenIntervensi; Pakai inhaler,hindari trauma. Irigasi dengan cairan garam fisiologis atau spray.

10. Sering kencing dan tidak bisa ditunda Fisiologi ; Gangguan fungsi kandung kemih akibat perubahan vaskuler yang berhubungan dengan hormonal, volume kandung kemih mengecil akibat terdorong rahim serta presentasi janin.Intervensi ; Upayakan kencing teratur, latihan kegel, kurangi minum sebelum tidur. Pakai pembalut dan lapor kepada petugas kesehatan bila perlu.

11. Rasa letih, lesu, lemahFisiologi; sulit diterangkan mungkin peningkatan hormon progesteron, estrogen dan HCGIntervensi; Istirahat secukupnya, diet seimbang

12. Mual dan muntah (50-75%) terjadi syok mulai kehamilan 2-8 mingguFisiologi; Tidak diketahui, kemungkinan perubahan hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen, penolakan kehamilan.Intervensi ; jaga agar tidak terlalu lapar/kekenyangan, tidak merokok, bangun pagi makan biskuit, berbaring sebentar sampai keluhan berkurang. Minum teh rendah kafein hangat, makan sedikit sering dalam porsi kecil, hindari makanan yang menyengat dan berbumbu.

13. Hipersaliva (dapat terjadi 2-3 minggu kehamilan)Fisiologi ; Peningkatan estrogen sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat dan vaskularisasi, malas menelan karena emesis.Intervensi ; Kumur dengan obat kumur, sering mengunyah permen, diet seimbang, sayur-buah. Sikat gigi berhati-hati. Jaga kebersihan mulut, kalau perlu ke dokter gigi. 

14. Keputihan (sering/kadang selama kehamilan berlangsung)Fisiologi; Serviks terangsang oleh hormon sehingga menebal, hiperaktif dan mengeluarkan banyak lenderIntervensi; Sulit dicegah, biarkan pakai pembalut, jaga kebersihan vulva, sering ganti pakaian dalam, kalau gatal berbau dan ada perubahan warna lendir, segera periksa

Kondisi saat trimester ke 2 (13 minggu-27 minggu)1. Kram otot

Karena tekanan syaraf pada ekstrimitas bawah oleh uterus yang besar, Faktor yang memperberat pencapaian sirkulasi perifer kurang, penyerapan kalsium oleh janin meningkat sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tulang dan gigi

2.    Anemiakekurangan nutrisi, zat besi, folic acid, hemoglobinopati.Penanganan :Kolaborasi untuk mendapatkan SF dan vit C, konsul tentang pemberian diet, beri nutrisi yang adekuat, istirahat yang cukup

3. Perubahan LibidoPenyebab : pengaruh antara psikologis, hormonal dan perubahan emosi

Page 33: Resume Kasus 1 Repro2

Penanganan :Komunikasi yang baik dengan pasangannya, kasih sayang (kontak fisik yang dilakukan dialihkan ke kontak psikis).

4. PruritusPenyebab : belum diketahi secara pastiPenanganan :Pastikan kuku wanita hamil, pendek dan bersih untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya masalah baru, Oleskan air hangat atau lotion

5. Hiperpigmentasi, jerawatFisiologi rangsangan dari hormon mellanosit (dari pituitari anterior) biasanya akan hilang pada masa nifas.Penanganan :Kuku hendaknya pendek dan bersih

6. Sakit punggung bagian bawahPenyebab :Krvatur dari vertebra umbosakral yang meningkat saat uterus semakin membesar, Spasme otot karena tekanan terhadap akar saraf, kadar hormone yang meniongkat, sehingga cartilage di dalam sendi-sendi besar menjadi lembek, keletihan.Penanganan :Gunakan bodi mekanik yang baik untuk mengangkat benda, hindari sepatu atau hak tinggi, hindari mengangkat beban yang berat, gunakan kasur yang keras untuk tidur dan bantal untuk meluruska punggung.

7. Chloasma GravidarumPenyababKecenderungan genetic peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesterone dapat merangsang hormone melanogenikPencegahan Hindari sinar matahari yang berlebih selama masa kehamilan, gunakan bahan pelindungan non alergi

8. DiarrheaPenyebabPeningkatan hormone serta adanya efek samping dari infeksi virus.PenangananCairan pengganti oral, hindari makanan yang berserat tinggi, makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi.

9. Edema DependenPenyebabPeningkatan kadar yodium dikarenaka pengaruh hormone, peingkatan kadar permeabilitas kapiler, tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/vena kava inverior ketika berbaring, kongesti sirkulasi pada ekstrimitas bawahPenangananHindari posisi berbaring terlentang, hindari posisi berdiri untuk waktu yang lama, angkat kaki ketika duduk atau istirahat, hindari pemakaian kaos yang ketat/tali/ pita pad kaki, lakukan senam secara teratur

10. InsomniaPenyebabPerasaan gelisa, kawatir ataupun bahagia, serta ketidak nyamanan fisik seperti pembesaran uterus, pembearan jaini, bangun ditengah malam karenaCara meringankan

Page 34: Resume Kasus 1 Repro2

Gunakan teknik relaksasi, mandi air hangat, minum-minuman yang hangat, melakukan aktifitas yang tidak menstimulasi sebelum tidur

11.  Striae GravidarumPenyebabTimbul karena perubahan hormone atau gabungan dari perubahan hormone dan pereganganCara meringankanGunakan emollient topical jika ada indikasinya, gunakan pakaian yang menopang payudarah dan abdomen

12.  Tahi lalat bertambah ( angioma ) dileher dada dan wajah .FisiologiDilatasi arteriole akibat peningkatan estrogen.IntervensiMenghilang perlahan selama laktasi. Jarang sembuh sempurna.

13.  Telapak tangan merah ( eritema palmaris ) 50%ibu hamil.FisiologiBias karena hiper estrogen atau genetic.IntervensiMenghilang seminggu post partum.

14.  PalpitasiFisiologiTidak diketahui sebanya , jangan sampai terdapat gangguan jantung.IntervansiLapor petugas kesehatan bila ada tanda dekompensasi jantung.

15.  Hipotensi baring ( syndrome venacava ) dan bradikardia.FisiologiDirangsang timbulnya oleh penekanan rahim pada venacava inferior ketika berbaring. Ini dapat menganggu aliran darah ke uterus, plasenta dan ginjal.IntervensiBerbaring miring posisi semi fowler dengan lutut sedikit fleksi

16.  Perasaan terbakar pada dada, seringkali regurgitasi.FisiologiProgesteron memperlambat gerakan usus dan pencernaan, peristaltic berlawanan, sfinkter lambung berelaksasi juga akibat lambung tertekan rahim.IntervensiHindari makanan yang mengandung gas, dan berlemak, minum tea herbal, kunyah permen, kalau perlu beri antasida diantara waktu makan. Bila gejala menetap periksakan.

17.  SembelitFisiologiGerakan saluran pencernaan melambat, oleh progesterone, mengakibatkan peningkatan absorpsi air, usus tertekan oleh uterus, juga sering kali akibat minum suplemen zat besiIntervensiMeminum air 16 gelas perhari, latihan fisik ringan, BAB teratur, senam relaksasi, napas dalam, jangan menggunkan obat pencahar dan sejenisnya tanpa konsultasi.

18.  FlatulensiFisiologiBerkurangnya peristaltic usus sehingga bakteri yang ada menghasilkan gas, di tambah udara yang tertelan.IntervensiKunyah makanan perlahan-lahan dan seksama, hindari makanan yang menimbulkan gas, dan berlemak, hindari makan banyak, latihan fisik dan BAB teratur.

19.  Vareises, tungkai nyeri bisa sampai vulva dan hemorrhoid

Page 35: Resume Kasus 1 Repro2

FisiologiPredisposisi herediter, dinding otot polos vena melebar, akibat hormonal, pembesaran uterus dan gravitasi sehingga menekan vena-vena.IntervensiHindari : kegemukan, berdiri atau duduk lama, baju ketat, sembelit. Latihan fisik ringan , istirahat dengan kaki lebih tinggi, pakai stoking, evakuasi pembekuan darah bila ada hemoroid. Mandi air hangat.

20.  Sakit kepala, sampai minggu ke-26 kehamilanFisiologiGangguan emosi : sering migain, mata lelah, gangguan faskuler dan kongesti/ sumbatan sinus akibat pengaruh hormon.IntervensiRelaksasi, konsul untuk mengontrol hipertensi.

21.  Kesemutan pada ujung jari ( jarang )FisiologiPenekanan pada pleksus brakhialis.IntervensiAtur sikap tubuh yang baik dan pakai bra

Kondisi saat trimester ke 2 (28 minggu-40 minggu)Dalam tiga bulan terakhir ini, beberapa penyakit menghilang tetapi penyakit lain dapat bertambah parah. Beberapa masalah muncul disebabkan karena ukuran tubuh anda yang semakin membesar.

Uterus menjadi sangat besar dan kerasUterus terasa berkontraksi dan terkadang terasa mengencang.Otot-otot menjadi semakin rileks sebagai persipan melahirkan. Kondisi ini menyebabkan frekuensi buang air kecil semakin meningkat sekitar 5 menit sekali, bahkan terkadang sampai merembes keluar.Sesak napas karena paru-paru harus memasok udara untuk anda dan janinGerakan anda menjadi kaku dan cenderung kurang terkoordinasi karena berat dan ukuran badan yang bertambahNyeri punggung dan sakit kaki menjadi lebih parahSulit tidur dan menemukan posisi berbaring yang nyaman. Kegelisahan sebagai calon ibu juga dapat menyebabkan sulit tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan.Pada bulan terakhir anda akan merasa agak lega. Uterus telah tumbuh meninggi kearah paru-paru sehingga tersedia ruang yang cukup besar bagi janin. Tetapi pada minggu ke-36, uterus semakin membesar sebagai persiapan proses melahirkan. Ruang untuk janin semakin luas dan kepalanya sedikit menunduk, sehingga anda lebih mudah bernapas.Sekitar minggu ke-40, tubuh anda sudah siap menhadapi proses persalinan.

Page 36: Resume Kasus 1 Repro2

1. Pembesaran PerutRahim terus membesar, sampai ke 36 ukuran uterus mencapai pinggir bagian bawah tulang iga teredah pada dada. Pembesaran perut sering membuat puser/udel jadi menonjol.

2. Nyeri perut kiri atas (Heartburn). Heartburn sering dialami oleh bumil, terutama di TM III. Akibat pertumbuhan janin, rahim akan mendorong lambung, sehingga mengakibatkan mengalirnya asam lambung kearah kerongkongan dan menimbulkan rasa nyeri terutama setelah makan.Perubahan kadarhormon bisa memperlambat proses pencernaan dan merelaksasi otot lambung sehingga asam lambung keluar ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi heartburn spt diatas.Sehingga dianjurkan bumil untuk menghindari makanan yang pedas. berminyak dan goring-gorengan, serta makan dalam porsi kecil-kecil dan sering. Setelah makan dianjurkan posisi tetap tegak (jangan berbaring), untuk mencegah terjadinya aliran balik makanan dari lambung ke kerongkongan.

3. Pembesaran payudara. Diakhir kehamilan payudara semakin membesar guna mempersiapkan proses ngASI. Pertambahan jaringan payudara bisa mencapai 1.4 kg, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan tdk nyaman. Dianjurkan untuk memakai bra khusus untuk mensuport payudara. Payudara juga bisa mengeluarkan kolustrum (ASI awal), sehingga dianjurkan untuk memasang pada khusus didalam bra, agar asi nggak berceceran kemana2.

4. Nyeri dan sakit. Akibat lain dari pembesaran raim adalah nyeri di bagian perut, selangkangan dan paha. Tekanan kepala bayi, penambahan BB, dan longgarnya sendi akibat hormon juga dapat menyebabkan sakit pinggang dan tuling-tulang panggul.Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Jika wanita tersebut tidak memberi perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Masalah memburuk apabila wanita hamil memiliki struktur otot abdomen yang lemah sehingga gagal menopang berat rahim yang membesar. Tanpa sokongan, uterus akan mengendur. Kondisi yang membuat lengkung punggung semakin memanjang. Kelemahan otot abdomen lebih sering terjadi pada wanta grande multipara yang tidak pernah melakukan latihan untuk memperoleh kembali struktur otot abdomen normal. Nyeri punggung juga bisa disebabkan karena membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, angkat beban, hal ini diperparah apabila dilakukan dalam kondisi wanita hamil sedang lelah. Mekanika tubuh yang tepat saat mengangkat beban sangat penting diterapkan untuk menghindari peregangan otot tipe ini. Berikut ini adalah dua prinsip penting yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil:1) Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengambil atau mengangkat apapun dari bawah2) Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain saat menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari proses setengah jongkok

Cara untuk mengatasi ketidaknyamanan ini antara lain:1) Postur tubuh yang baik

Page 37: Resume Kasus 1 Repro2

2) Mekanik tubuh yang tepat saat mengangkat beban3) Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat4) Gunakan sepatu bertumit rendah; sepatu tumit tinggi tidak stabil dan memperberat masalah pada pusat gravitasi dan lordosis5) Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong penyokong abdomen eksternal dianjurkan (contoh korset maternal atau belly band yang elastic)6) Kompres hangat (jangan terlalu panas) pada punggung (contoh bantalan pemanas, mandi air hangat, duduk di bawah siraman air hangat)7) Kompres es pada punggung8) Pijatan/ usapan pada punggung9) Untuk istirahat atau tidur; gunakan kasur yang menyokong atau gunakan bantal dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan meringankan tarikan dan regangan.

5. Varises pembuluh vena. Akibat tekanan pembuluh vena besar yang terletak dibelakang uterus, darah balik dari tubuh bagian bawah terhambat dan menyebabkan peningkatn tekanan pembuluh vena, akibatnya muncul varises. Vena membesar dan terasa nyeri. Lokasi tersering munculnya adalah betis, paha dan vagina. Sehingga dianjurkan untuk jangan berdiri lama, berbaringlah dengan posisi miring atau duduk dengan kaki ditinggikan.

6. Hemoroid. Sama halnya dengan varises, pembuluh darah vena didaerah anus juga membesar. Diperparah lagi akibat tekanan kepala terhadap vena di rektum (bgian dalam anus). Konstipasi berkontribusi dalam menimbulkan pecahnya hemorid sehingga menimbulkan perdarahan. Untuk menghindari pecahnya pembuluh darah ini maka dianjurkan untuk mengkonsumsi banyak serat, banyak minum, buah dan sayuran.

7. Susah bernafas.Sering dikeluhkan berupa sesak nafas,akibat pembesaran uterus yang menghalangi pengembangan paru-paru secara maksimal. Bumil dianjurkan untuk manarik nafas dalam dan lama.

8. Perubahan rambut dan kuku. Terjadi perubahan tekstur dan tingkat pertumbuhan rambut.Kebanyakannya pertumbuhan lebih lebat/tebal, akibat rangsangan hormon. Sementara ada sebagian yang mengalami perubahan warna, lebih kering atu lebih berminyak dari biasanya. Keluhan lain adalah tumbuhnya bulu pada tempat2 yng tidk diinginkan seperti pada wajah, perut dan puting susu. Hormon yng dihasilkan selama hamil bisa mengakibatkan pertmbuhan kuku yang cepat serta lebih keras dari biasanya. Ada juga yang mengalami kukunya mudah patah. Perubahan ini hilang setelah kelahiran.

9. Keringat meningkat. Sering terjadi peningkatan produksi keringat. Ini akibat meningkatnya metabolisme (pembakaran kalori) tubuh wanita hamil. Jika udara panas, agar tidak over heating, dianjurkan meminum air dingin, beristirahat, serta mandi air dingin.Saat hamil terjadi peningkatan aliran darah, agar penyuluhan zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dapat berjalan lancer. Kondisi ini bisa menyebabkan anda mudah merasa kepanasan atau kegerahan. Umumnya, keluhan ini muncul saat kandungan mencapai 20 minggu atau saat aliran darah di dalam tubuh mulai meningkat.Kegerahan disebabkan selain karena peningkatan kadar hormone progesteron yang membuat pembuluh darah melebar dan aliran darah lebih meningkat, bisa juga disebabkan metabolisme di tubuh

Page 38: Resume Kasus 1 Repro2

yang makin meningkat makin tinggi laju metabolisme, makan banyak pula kalori atau energy panas yang dihasilkan atau dilepaskan. Selain itu, disebabkan juga karena proses bernapas dan berkeringat yang anda lakukan, yang antara lain berfungsi membuang kelebihan panas di dalam tubuh ibu hamil. Janin juga mengahasilkan panas di dalam tubuhnya, tetapi janin belum bisa melakukan proses berkeringat dan bernapas maka kelebihan panas di dalam tubuh janin di buang ke melalui tubuh ibu. Itu sebabnya, semakin bertambah usia janin anda, panas yang dikeluarkan tubuhnya juga semakin banyak. Anda pun jadi mudah kegerahan, serta akan lebih banyak mengelurakan keringat.

Cara mengatasi kegerahan yang dialami oleh ibu hamil adalah:1) Pakai baju yang longgar dan nyaman.2) Pilihlah baju dari bahan yang mudah menyerap keringat seperti dari bahan katun.3) Jaga sirkulasi udara di dalam rumah agar tetap baik. Misalnya, dengan sering membuka jendela atau pintu.4) Hidari tempat-tempat sempit yang membuat anda merasa pengap.5) Sering-seringlah berada di ruangan terbuka atau alam terbuka.6) Perbanyak minum cairan, baik air putih maupun jus buah segar untuk mengganti cairan tubuh yang keluar dalam bentuk keringat2

10. Stretch mark dan perubahan warna kulit.Garis-garis parut berwarna merah, pink atau keunguan atau kehitaman bisa muncul diperut, paha, bokong da payudara. Munculnya terutama mulai TM II dan bertambah bnyak di TM III. Separuh wanita hamil mengalami ini. Setelah lahir stretch mark akan memudar sampai minimal, tetapi tidak bisa hilang.Mulai TM II terjadi perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Daerah puting juga bisa menghitam, juga timbul garis hitam dibagian tengah perut mulai dri udel ke darah diatas bulu kemaluan (linea nigra). Juga bisa menimbulkan hitam atau coklat hidung, jidat dan pipi, dikenal dengan istilah melasma atau chloasma (topeng hamil). Perubahan ini lazim menghilang setelah persalinan.

11. Konstipasi atau Sembelit.Konstipasi atau Sembelit selama kehamilan terjadi karena: Peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, konstipasi juga dipengaruhi karena perubahan uterus yang semakin membesar, sehingga uterus menekan daerah perut, dan penyebab lain konstipasi atau sembelit adalah karena tablet besi (iron) yang diberikan oleh dokter/ bidan pada ibu hamil biasanya menyebabkan konstipasi juga, selain itu tablet besi juga menyebabkan warna feses (tinja) ibu hamil berwarna kehitam-hitaman tetapi tidak perlu dikhawatirkan oleh ibu hamil karena perubahan warna feses karena pengaruh zat besi ini adalah normal.

Cara mengatasi konstipasi atau sembelit adalah:1) Minum air putih yang cukup minimal 6-8 gelas/ hari.2) Makanlah makanan yang berserat tinggi seerti sayuran dan buah-buahan.3) Lakukanlah olahraga ringan secara teratur seperti berjalan (Jogging).4) Segera konsultasikan ke dokter/ bidan apabila konstipasi atau sembelit tetap terjadi setelah menjalankan cara-cara no. 1 sampai 3 diatas 2.

12. Edema atau pembengkakanEdema pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Gangguan sirkulasi ini disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri pada vena kava inferior saat ia berada dalam posisi terlentang. Pakaian ketat yang menghambat aliran balik

Page 39: Resume Kasus 1 Repro2

vena dari ekstremitas bagian bawah juga memperburuk masalah. Edema akibat kaki yang menggantung secara umum terlihat pada area pergelangan kaki dan hal ini harus dibedakan dengan perbedaan edema karena preeklamsia/eklamsia.

Adapun cara penangaannya adalah sebagi berikut:1) Hindari menggunakan pakaian ketat2) Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring4) Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen maternal yang dapat melonggarkan vena-vena panggul

13. InsomniaPada ibu hamil, gangguan tidur umunya terjadi pada trimester I dan trimester III. Pada trimester III gangguan ini terjadi karena ibu hamil sering kencing (dibahas pada sub bahasan sebelumnya yaitu sering buang air kecil/nokturia), gangguan ini juga disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang dirasakan ibu hamil seperti bertambahnya ukuran rahim yang mengganggu gerak ibu.Bebearapa cara untuk mengurangi gangguan insomnia, yaitu:1). Ibu hamil diharapkan menghindari rokok dan minuman beralkoholMenghindari merokok dan mengkonsumsi alcohol pada saat hamil. Selain membahayakan janin, rokok dan alkohol juga membuat ibu hamil sulit tidur.2). Ibu hamil diharapkan menghindari kafeinMenghindari kafein dapat membuat seseorang susah tidur dan membuat jantung berdebar. Selain, selain terdapat pada kopi, kafein juga terdapat pada teh soda, dan cokelat. 1) Sejukkan kamar tidur. Hentikan olahraga, setidaknya 3 atau 4 jam sebelum tidur. Melakukan latihan fisik atau berolahraga ringan selama hamil memang sangat baik untuk menunjang kesehatan fisik dan mental ibu. Namun, jangan sampai karena berolahraga, jangan sampai tubuh ibu tidak sempat untuk beristirahat cukup setelah berolahraga.2) Usahakan tidur sebentar di siang hariTidur di siang hari dapat membantu ibu mengusir rasa lelah. Sebaiknya tidur di sing hari cukup dilakukan 30 sampai 60 menit saja. Jika ibu terlalu lama tudursiang, bisa jadi ibu tidak dapat tidur di malam hari.3) Buat jadwal yang teraturMengatur waktu tidur dan bangun akan membantu ibu untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya. Untuk mempermudah tertidur, usahakan agar ibu tenang dan rileks.4) Biasakan miring kiriBiasakan tidur dalam posisi miring ke kiri mulai trimester pertama sampai akhir kehamilan. Posisi tidur miring ke kiri juga akan membantu darah dan nutrisi mengalirlancar ke janin dan rahim, serta membantu ginjal untuk sedikit memperlambat produksi urine. Membiasakan tidur dalam posisi ini juga bermanfaat untuk membantu ibu tidur lebih optimal ketika perut semakin membesar pada trimester III.5) Kurangi minum pada malam hariSebaiknya ibu lebih banyak minum pada pagi dan siang hari untuk mengurangi frekuensi buang air kecil pada malam hari yang berakibat juga ibu sering kencing pada malam hari.6) Minum segelas susu hangatMeminum segelas susu hangat akan membuat ibu hamil mudah terlelap. Kandungan asam amino tryptophan yang terdapat dalam susu akan meningkatkan kadar serotonin dalam otak dan membantu ibu hamil tidur. Susu juga akan membangkitkan hormone melatonin dalam darah yang membuat seseorang menjadi mudah mengantuk.

Page 40: Resume Kasus 1 Repro2

14. Sering Buang Air KecilPeningkatan frekuensi berkemih atau sering buang air kecil disebabkan oleh tekanan uterus karena turunnya bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat karena kapasitas kandung kemih berkurang12. Sebab lain adalah karena nocturia yang terjadinya aliran balik vena dari ekstremitas difasilitasi saat wanita sedang berbaring pada saat tidur malam hari. Akibatnya adalah pola diurnal kebalikannya sehingga terjadi peningkatan pengeluaran urin pada saat hamil tua.Cara mengurangi ketidaknyamanan ini adalah:1). Ibu perlu penjelasan tentang kondisi yang dialaminya2). Mengurangi asupan cairan pada sore hari

15. Respon Psikososial (Perasaan Kacau, Dan Bertambah Cemas)Adapun fisiologinya yaitu adaptasi hormonal dan metabolic, prasaan mengenai bersalin,melahirkan dan menjadi orang tua yang akan datang. Untuk perawatannya yaitu menenangkan hati klien dan doronga dari orang lain , dari orang yang berarti lainnya dan perawat, memperbaiki komunikasi dengan partner, keluarga dan yang lainnya.

16. Kontraksi Braxton HicksAdapun fisiologinya yaitu intensifikasi kontraksi uterus untuk persiapan bersalin. Untuk perawatannya yaitu tenangkan hati klien, istirahat, ubah posisi, lakukan teknik pernafasan, ketika kontraksiu yang menyakitkan mengurut, mengalihkan perhatian terhadap persalinan.

17. Kaki Kram (Spasme Gastroknemius)Adapun fisiologinya yaitu tekanan saraf yang mensarafi ektermitas bawah Karena pembesaran uterus, mengurangi tingkat penyebaran kalsium serum yang berlebihan, atau menambah serum fosfor. Factor-faktor yang mengganggu kelelahan sirkulasi perifer yang berkurang, berjinjit merentangkan kaki atau saat berjalan, minum lebih dari 1 liter /hari, penyebabnya tidak jelas.Perawatannya yaitu: menyingkirkan bekuan-bekuan darah dengan mengecek tanda tanda humans dengan massage dan pamanasan yang mempangaruhi otot sampai spame relaksasi.berdiri di atas permukaan yang dingin , dokter memberikan suplemen oral dengan kalsium karbonat atau tablet kalsium laktat, aluminium hidrosit gell, 1 oz pada setiap makanan yang menghilangkan fosfor yang mengarpsorpsinya.

18. Perut Kembung Terjadi pada trimester II dan IIIMotilitas gastrointestinal menurun, menyebabkab terjabdinay perlambatan waktu pengosongan menimbulkan efek peningkatan progesterone pada relaksasi otot polos dan penekanan uterus pada usus besarCara meringankan • Hindari makanan yang memngandung gas• Mengunyah makanan secara sempurna• Pertahankan kebiasaan• BAB yang teratur• Posisi knee chest (posisi seperti sujud tapi dadaditempelkan ke lantai) hal ini dapat

membantu ketidaknyamanan dari gas yang tidak keluar

19. Sakit kepala• Biasa terjadi pada trimester II dan III• Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta

keletihan• Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika

Page 41: Resume Kasus 1 Repro2

• cairan syaraf yang berubah

Cara meringankan• Teknik relaksasi• Memassase leher dan otot bahu• Penggunaan kompres panas/es pada leher• Istirahat• Mandi air hangat

Terapi • Gunakan paracetamol• Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik

Tanda bahaya• Bila bertambah berat atau berlanjut• Jika disertai dengan hipertensi dan proteinuria (preeklampsi)• Jika ada migraine• Penglihatan berkurang atau kabur

IX. PEMENUHAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

Pemenuhan sexual saat kehamilan

Pantangan dalam hubungan seks saat hamil :

1. Meniup udara ke dalam vagina pada saat melakukan oral seks. Udara yang ditiupkan dapat menyebabkan terjadinya emboli udara yang berbahaya buat ibu dan si jabang bayi.

2. Melakukan hubungan seks dengan pasangan yang memiliki penyakit menular seksual seperti herpes, bakterial, kutil genital ataupun positif HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit seperti ini akan berakibat fatal untuk janin.

Hubungan seks yang tidak di perbolehkan dengan factor resiko :

Riwayat keguguran Riwayat premature (lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu) atau gejala yang menunjukkan

terjadinya kelahiran premature seperti kontraksi uterus Pendarahan dalam vagina yang tidak bisa dicari penyebabnya Cairan amnion (cairan yang melindungi bayi dari trauma) yang kurang Plasenta previa (kondisi dimana plasenta menutup serviks/jalan lahir) Serviks yang lemah dan dilatasi premature Kehamilan kembar.

PERUBAHAN BIOLOGIS YANG TERJADI SELAMA KEHAMILAN

Trimester pertama: Lemas, sering mual dan muntah, sehingga aktivitas seks menjadi tidak nyaman pada beberapa wanita

Trimester kedua: Penurunan hormon, rasa lemas dan morning sickness berkurang, resiko keguguran berkurang, banyak wanita yang lebih mempunyai hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Disini bisa didapatkan sensasi yang berbeda jika dilakukan hubungan seksual.

Page 42: Resume Kasus 1 Repro2

Trimester ketiga: Pada bulan terkahir ini sang wanita lebih fokus menjadi seorang ibu sehingga tidak sedikit wanita yang enggan melakukan hubungan seksual, apalagi fisik ibu sudah terlalu besar.

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA WAKTU SIKLUS RESPON SEKSUAL WANITA

Fase Eksitasi: Fase ini dimulai dari rangsangan fisik dan psikologis yang berlangsung selama beberapa menit atau beberapa jam. Terjadi ”flush” pada dada sehingga puting payudara terangkat/eversi dan payudara membesar. Uterus terangkat dan mulai terjadi proses lubrikasi vagina. Klitoris dan labia membengkak dan terjadi peningkatan denyut nadi serta tekanan darah. Sebagian besar otot menjadi tegang. Pada kehamilan, payudara bahkan menjadi lebih sensitive daripada biasanya, aliran darah juga sangat meningkat. Payudara yang sensitive ini bisa menstimulasi atau sebaliknya terasa menyakitkan pada wanita.

Fase Plateau: Payudara bertambah tegang dan klitoris terangkat serta lebih menonjol. Terjadi sekresi dari kelenjar Bartholini yang mengalir di dekat orofisium vagina. Terjadi perubahan uterus untuk mempermudah jalannya sperma. Pada kehamilan, perubahan yang terjadi pada vagina berbeda dari biasanya. Peningkatan aliran darah pada vagina menyebabkan rasa penuh. Beberapa dapat menikmati keadaan ini dan yang lainnya merasa tidak nyaman. Sekresi vagina dan lubrikasi vagina meningkat dan bau berubah. Beberapa merasa ’kepenuhan’ karena vagina terisi mukus dan meninggalkan ruangan yang sedikit untuk penis. Peningkatan darah ke serviks juga bisa menyebabkan pendarahan, penetrasi yang tidak terlalu dalam dapat mencegah hal ini. Jika terjadi pendarahan dan dicurigai berbahaya segera hubungi dokter untuk membedakan pendarahan tersebut berasal dari uterus atau bukan.

Fase Orgasme: Selama fase ini terjadi pelepasan tegangan seksual. Fase ini berpusat pada klitoris, vagina, dan uterus. Biasanya terjadi dalam 5-12 kontraksi yang bersifat sinkron dengan jeda waktu sekitar 1 detik. Sejumlah kontraksi pada awalnya bersifat sangat kuat dengan jeda waktu sangat singkat, peningkatan tekanan darah, denyut nadi dan frekuensi pernafasan mencapai puncaknya, dan biasanya disertai hilangnya tonus otot bergaris. Wanita dapat memperoleh orgasme ganda sebelum mencapai fase resolusi. Ingat, kontraksi ini berbeda dengan kontraksi kehamilan.

Fase Resolusi: Ukuran payudara dan puting susu berkurang, serta vagina, klitoris dan uterus kembali pada ukuran normal. ”Sex flush” menghilang dan nilai tekanan darah, frekuensi denyut nadi, serta pernafasan kembali normal.

Komunikasi selama kehamilan juga dapat mengalami perubahan. Setiap pasangan harus saling berusaha mengerti pasangannya. Jika wanita merasa nyaman atau tidak nyaman dengan seks yang dilakukan sebaiknya ia mengungkapkannya. Hal ini disebabkan oleh bertambah sensitifnya organ wanita pada masa kehamilan. Jika perangsangan organ menimbulkan rasa tidak nyaman jangan dipaksakan untuk dilakukan tetapi jika ternyatamenimbulkan rasa nyaman, rangsangan tersebut dapat dilanjutkan dan dinikmati.

posisi seks yang aman :

Posisi sendok: Posisi ini bisa jadi sangat intim. Wanita dan pria tidur pada satu sisi tubuh. Pria berada dibelakang wanita, keduanya menekuk tubuh seperti huruf C dan penis dimasukkan dari belakang.

Posisi sisi sama sisi: Baik untuk kehamilan trimester akhir karena mampu mengontrol tekanan dan berat kandungan. Pria dan wanita tidur di sisinya masing-masing, saling berhadapan, kaki pria masuk dibawah kaki wanita ( kaki wanita bisa lurus atau ditekuk), penis dimasukkan dengan berbagai sudut. Variasi lainnya wanita tidur berbaring dan pria di salah satu sisi

Page 43: Resume Kasus 1 Repro2

wanita. Letakkan kaki wanita lebih dekat kepada kaki pria. Sang pria bisa memasukkan penisnya dari belakang dan menyamping dan wajahnya masih bisa terlihat.

Wanita diatas: Posisi yang memuaskan untuk trimester akhir. Yang penting kontrol agar penis tidak masuk terlalu dalam.

Dari sisi tempat tidur: Wanita tidur disisi tempat tidur, dengan kaki menyentuh lantai. Pria berdiri disisi tempat tidur. Pada posisi ini, penis dapat dimasukkan jauh kedalam namun harus dengan pelan dan hati-hati.

Berikut adalah tips melakukan hubungan sex selama hamil :

Selama kehamilan Anda normal dan tidak tampak adanya gejala aneh, maka Anda dapat berhubungan intim dengan pasangan Anda kapan saja.

Untuk sementara kurangi gaya yang dapat membahayakan kandungan. Misalnya pada saat posisi suami diatas jangan sampai menekan perut istri, atau Anda dapat mencoba berbagai posisi yang nyaman untuk sang Istri.

Ada yang menganggap bahwa posisi wanita diatas paling nyaman untuk ibu hamil. Perut yang membesar saat kehamilan membuat hubungan seksual menjadi tak nyaman. Banyak

pasangan menemukan posisi berbaring bersampingan, saling berhadapan atau masuk dari posisi belakang dianggap lebih merasa nyaman.

Jika saat melakukan hubungan sex menimbulkan pendarahan pada istri meskipun dalam jumlah sedikit, segera hentikan dan konsultasikan dengan dokter atau bidan.

Jangan ragu untuk mengutarakan keluhan maupun pertanyaan seputar hubungan sex selama hamil dengan dokter anda.

Hal-hal yang dikhawatirkan dapat timbul karena melakukan hubungan seks terhadap kehamilan:

Keguguran

Banyak pasangan yang merasa khawatir bahwa seks selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran. Tapi sesungguhnya masalah sebenarnya bukan pada aktivitas seksual itu sendiri. Keguguran (early miscarriage) biasanya berhubungan dengan ketidaknormalan kromosom atau masalah lain yang dialami janin yang sedang berkembang. Bukan pada apa yang Anda lakukan atau tidak lakukan. Menyakiti janin Kontak seksual tidak akan menjangkau atau mengganggu janin yang terlindung oleh selaput dan cairan ketuban. Cairan ketuban adalah peredam kejut yang sangat baik sehingga gerakan saat senggama maupun kontraksi rahim saat orgasme akan teredam dan tidak mengganggu janin. Ejakulasi yang terjadi juga tidak akan membuat sperma menjangkau janin karena ada selaput ketuban yang melindungi. Penis pasangan Anda juga tidak akan menyentuh janin. Tetapi jika kenyamanan adalah masalahnya, tentu sebaiknya Anda membicarakan dengan pasangan Anda mengenai posisi pilihan.

Orgasme

Orgasme memicu kelahiran prematur karena orgasme dapat memicu kontraksi rahim. Namun kontraksi ini berbeda dengan kontraksi yang dirasakan menjelang saat melahirkan. Penelitian mengindikasikan bahwa jika Anda menjalani kehamilan yang normal, orgasme -dengan atau tanpa hubungan intim (yang berarti para lelaki tidak perlu melakukan penetrasi penis, cukup 'lainnya')- tidak memicu kelahiran prematur. Khawatir saja Jika Anda memiliki sindrom pra-

Page 44: Resume Kasus 1 Repro2

menstruasi (PMS), besar kemungkinannya Anda akan mengalami mood swing yang lebih parah saat hamil. Ini tidak saja berpengaruh terhadap hasrat seksual, tapi juga kekhawatiran yang cenderung berlebihan pada dampaknya.

Perhatikan beberapa hal ini!! Jika Anda memilih seks oral, pastikan pasangan tidak meniupkan udara ke dalam vagina. Walaupun jarang, tapi masuknya udara ke dalam pembuluh darah (emboli) dapat berakibat fatal bagi Anda dan janin. Jadi sebaiknya dihindari sebisa mungkin. Hindari berbaring telentang selama berhubungan intim. Jika rahim (dan janin) menekan pembuluh darah utama di bagian belakang perut, Anda dapat merasa pusing (lightheaded) atau mual. Tapi jika anda tidak bermasalah dengan posisi ini, lakukan saja. Jika Anda memang sedang tidak ingin melakukan hubungan seksual, katakan apa adanya pada pasangan anda.

Cemas, tak nyaman, tidak tertarik sama sekali (no desire), atau tidak memungkinkan (harus menghindari) adalah beberapa alasan yang umum. Paparan pada penyakit menular seksual (PMS) selama kehamilan meningkatkan risiko infeksi yang dapat mempengaruhi kesehatan kehamilan dan janin. Jika Anda berganti pasangan seksual selama kehamilan, gunakan kondom saat berhubungan intim. Berkaitan dengan penyakit menular seksual: Safe sex is no sex. Keamanan 100% adalah ketika tidak berhubungan seksual. Ini tidak berarti bahwa suami-istri sebaiknya tidak berhubungan intim. Namun jika anda termasuk yang sering berganti-ganti pasangan seksual, camkan hal tersebut baik-baik.

Sebaiknya tidak berhubungan seks jika:

Placenta previa

Ini adalah keadaan dimana plasenta (sebagian atau seluruhnya) berada di bagian bawah rahim, menutupi mulut/jalan keluar janin. Plasenta normalnya terletak di atas rahim. Jika penetrasi menekan mulut rahim, dikhawatirkan akan terjadi perdarahan. Kelahiran prematur Ibu hamil dapat diduga mengalami kelahiran prematur jika mulai mengalami kontraksi reguler sebelum usia kehamilan 37 minggu yang menyebabkan mulut rahim mulai membuka.

Orgasme dikhawatirkan akan memicu kontraksi. Selain itu, paparan terhadap hormon prostaglandin di dalam semen (cairan sperma) juga dapat memicu kontraksi, yang walaupun tidak berbahaya bagi kehamilan normal, harus diwaspadai jika Anda memiliki risiko melahirkan (janin) prematur. Jika tetap memilih berhubungan seks, keluarkan sperma di luar vagina. Perdarahan (flek/vaginal bleeding) Perdarahan dapat dikaitkan dengan tanda-tanda keguguran. Sebaiknya hubungan seksual dihindari jika ada kasus perdarahan. Kecuali jika dokter Anda menyatakan bahwa flek yang anda alami adalah gejala normal yang kadang terjadi, tergantung usia kehamilan, kondisi janin, volume dan rupa flek, dan kondisi Anda sendiri.

Mulut rahim (cervix) lemah

Jika mulut rahim mulai membuka secara prematur, seks dapat meningkatkan risiko infeksi. Janin kembar Jika anda mengandung janin kembar, dokter/bidan mungkin menganjurkan untuk menghindari berhubungan intim saat kehamilan memasuki trimester tiga, walaupun hingga saat ini belum ditemukan ada hubungannya antara seks dengan kelahiran kembar prematur.

Tidak ada patokan yang ketat tentang batas seberapa sering hubungan seksual dapat dilakukan selama kehamilan. Sepanjang kondisi kehamilan Anda baik-baik saja, berapakalipun tidak masalah. Walaupun demikian, ada baiknya Anda memperhitungkan dampaknya agar tidak terlalu

Page 45: Resume Kasus 1 Repro2

letih. Setelah melahirkan, kapan mulai berhubungan seks lagi? Tubuh Anda memerlukan waktu untuk pulih ke keadaan normal seperti sebelum hamil, baik melahirkan melalui vagina atau dengan operasi caesar.

Banyak dokter menyarankan untuk menunggu setidaknya 6 minggu sebelum mulai berhubungan intim atau selesai masa nifas. Periode ini memberi waktu bagi mulut rahim untuk kembali menutup dan bagi jahitan/luka untuk sembuh. Ketika Anda merasa siap untuk kembali berhubungan intim, mulailah perlahan. Gunakan metode yang dapat diandalkan sebagai alat kontrasepsi. Menyusui secara eksklusif (dianjurkan selama 6 bulan) akan memberi Anda perlindungan optimal. Walaupun 6 minggu telah terlewati, jika tubuh Anda merasa belum siap, jangan memaksakan diri. Pasangan Anda adalah orang yang paling patut untuk mengerti dan berempati atas kondisi yang sedang Anda alami.

X. PLACENTA

IMPLANTASI.

Implantasi merupakan saat yang paling kritis untuk mendapatkan kehamilan. Proses ini membutuhkan perkembangan yang sinkron antara hasil konsepsi, uterus, transformasi endometrium menjadi desidua dan akhirnya pembentukan plasenta yang definitif.

Blastosis berada dalam kavum uteri selama lebih kurang 2 hari sebelum terjadi implantasi. Selama waktu ini makanan diambil dari hasil sekresi kelenjar endometrium. Proses implantasi terjadi kemudian, meliputi beberapa proses yaitu : penghancuran zona pelusida, aposisi dengan endometrium dan perkembangan dini tropoblas.

Zona pelusida mengalami kehancuran sebelum mulainya implantasi akibat adanya faktor litik yang terdapat dalam kavum uteri. Faktor litik ini (diduga adalah plasmin) berasal dari prekursor yang berada pada reseptor di uterus, menjadi aktif akibat pengaruh dari sejenis zat yang dihasilkan oleh blastosis.

Hancurnya zoba oelusida menyebabkan terjadinya reduksi muatan elektrostatik.

Page 46: Resume Kasus 1 Repro2

Kondisi ini memudahkan perlengketan blatosis (lapisan tropektoderm) dengan epitel endometrium, yang terjadi pada kripti endometrium. Penyatuan ini adalah seperti “ligand-receptor binding”. Diduga sebagai ligand adalah heparin/heparin sulfate proteoglycan yang terdapat pada permukaan blastosis, sedangkan reseptor terdapat pada surface glycoprotein epitel endometrium. Interaksi ligand-receptor ini mengakibatkan terganggunya fungsi sitoskeleton dari sel epitel berupa terangkat/terlepasnya sel-sel epitel dari lamina basalis dan memudahkan akses sel-sel trophoblast ke lamina basalis guna terjadinya penetrasi.

Aposisi blastosis dengan endometrium terjadi pada hari ke 6 setelah fertilisasi. Sel-sel bagian luar blastosis berproliforasi membentuk trophoblast primer. Trophoblast berproliferasi dan berdifferensiasi menjadi 2 bentuk yaitu sitotrophoblas di bagian dalam dan sinsitiotrophoblas di bagian luar. Proses yang terjadi pada sinsitiotrophoblas meluas melewati epitel endometrium, untuk kemudian menginvasi stroma endometrium. Sel stroma di sekitar  ‘implantation site’ , menjadi kayu dengan lemak dan glikogen, bentuknya berubah menjadi polihedral dan dikenal dengan sel desidua. Sel desidua berdegenerasi pada daerah invasi dan memenuhi nutrisi untuk embrio yang sedang berkembang, Sinsitiotrophoblas mengandung zat yang dapat menghancurkan jaringan maternal dan memudahkan invasi ke endometrium dan miometrium, sehingga akhirnya blastosis menancap (embedded) secara sempurna dalam desidua. Proses implantasi sempurna pada hari ke 10 – 11 pasca ovulasi.

PERKEMBANGAN PLASENTA.

Selama aposisi dan invasi epitel endometrium, sel trophoblas berproliferasi menghasilkan 2 lapis trophoblas. Lapisan dalam disebut sititrophoblas, merupakan sel mononuklear dengan batas sel yang tegas, disebut juga dengan sel Langhan.Lapisan luar disebut sinsitiotrophoblas, berupa sel multinuklear dengan batas sel yang tidak tegas, berasal dari lapisan sitotrophoblas. Lapisan sinsititophoblas berproliferasi dengan cepat, membentuk massa yang solid dana menebal. Periode perkembangan ini disebut prelacunar stage Wiskocki dan Streeter.Pada hari ke 10-13 pasca ovulasi vakuola kecul muncul dalam lapisan sinsitiotrophoblas, dan merupakan awallacunar stage. Vakuola tumbuh dengan cepat dan bergabung membentuk satu lakuna, yang merupakan prekursor pembentukan ruang intervillosa. Lakuna dipisahkan oleh pita trabekula, dimana dari trabekula inilah nantinya villi berkembang. Pembentukan lakuna membagi triphoblas kedalam 3 lapisan yaitu primary chorionic plate (sebelah dalam), sistim lakuna bersama  trabekula dan trophoblastic shell (sebelah luar). Aktifitas invasif lapisan sinsitiotrophoblas menyebabkan disintegrasi pembuluh darah endometrium (kapiler, arteriole dan arteria spiralis). Kalau invasi terus berlanjut maka pembuluh darah – pembuluh darah ini dilubangi, sehingga lakuna segera dipenuhi oleh darah ibu. Pada perkembangan selanjutnya lakuna yang baru terbentuk bergabung dengan lakuna yang telah ada dan dengan demikian terjadi sirkulasi intervillosa primitif. Peristiwa ini menandai terbentuknya “hemochorial” placenta, dimana darah ibu secara langsung meliputi trophoblas.

Page 47: Resume Kasus 1 Repro2

Peningkatan proliferasi sinsitiotrophoblas diikuti dengan fusi sinsitium, akibatnya trabekula yang tumbuh dan cabang-cabang sinsitium menonjol ke dalam lakuna membentukvilli primer. Selain terjadi peningkatan dalam hal panjang dan diameter, primary villi juga diinvasi oleh sitotrophoblas. Kedua proses ini menandai mulainya villous stage dari perkembangan plasenta. Dengan proliferasi lebih lanjut  terbentuk percabangan primary villi, yang merupakan awal pembentukan villous tree primitif; dan pada saat yang bersamaan sistim lakuna berubah menjadi ruang intervillus.Sementara itu perkembangan jaringan mesenkim ektraembrional meluas sampai kedalam villi sehingga terbentuk villi sekunder. Setelah angiogenesis terjadi dari inti mesenkim in situ, villi yang terjadi dinamakan villi tertier. Bila pembuluh darah pada villi ini telah berhubungan dengan pembuluh darah embrio, maka akan terciptalah sirkulasi fetoplasenta yang komplit. Pada minggu-minggu selanjutnya terjadi maturasi dan pertumbuhan lebih lanjut cabang-cabang villi dengan penanaman mesenkim pada cabang-cabang baru yang diikuti oleh angiogenesis.

Pada perkembangan plasenta yang telah sempurna terdapat 2 sistim sirkulasi darah yaitu sirkulasi uteroplasental (sirkulasi maternal) dan sirkulasi fetoplasental. Kedua sirkulasi ini dipisahkan oleh membrana plasenta (placental berrier) yang terdiri dari lapisan sinsitiotrophoblas, sitotrophoblas, membrana basalis, stroma villi dan endotel kapiler. Sirkulasi utero plasental yaitu sirkulasi darah ibu di ruang intervilus.Diperkirakan aliran darah ini sebesar 500-600 ml permenit pada plasenta yang matur. Sirkulasi fetoplasental adalah sirkulasi darah janin dalam villi-villi.Diperkirakan aliran darah ini sekitar 400 ml per menit. Aliran darah ibu dan janin ini bersisian, tapi dalam arab yang berlawanan. Aliran darah yang berlawanan ini ( counter current flow) ini memudahkan pertukaran material antara ibu dan janin.

Setelah mencapai batas usia tertentu, plasenta mengalami penuaan, ditandai dengan terjadinya proses degeneratif pada plasenta. Proses ini meliputi komponen ibu maupun janin. Perubahan pada villi meliputi : 1),. Pengurangan ketebalan sinsitium dan munculnya simpul sinsitium (agregasi sinsitium pada daerah kecil pada sisi villi, 2). Hilangnya sebagian sel-sel Langhan’s, 3). Berkurangnya jaringan stroma termasuk sel Hofbauer, 4) obliterasi beberapa pembuluh darah dan dilatasi kapiler, 5). Penebalan membrana basalis endotel janin dan sitotrophoblas, dan 6) deposit fibrin pada permukaan villi. Perubahan pada desidua berupa deposit fibrinoid yang disebut lapisan Nitabuch pada bagian luar sinsitiotrophoblas, sehingga menghalangi invasi

Page 48: Resume Kasus 1 Repro2

desidua selanjutnya oleh trophoblas. Pada ruang intervillus juga terjadi degenerasi fibrinoid dan membentuk suatu massa yang melibatkan sejumlah villi disebut dengan white infarct, berukuran dari beberapa milimeter sampai satu sentimeter atau lebih. Klasifikasi atau bahkan pembentukan kista dapat terjadi daerah ini. Dapat juga terjadi deposit fibrin yang tidak menetap yang disebut Rohr’s stria pada dasar ruang intervillus dan disekitar villi.

Fungsi plasenta.

Fungsi utama plasenta adalah transfer nutrien dan zat sisa antara ibu dan janin (meliputi fungsi respirasi, ekskresi dan nutritif), menghasilkan hormon dan enzim yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan, sebagai barier dan imunologis.Fungsi transfer tergantung kepada sifat fisik zat yang mengalami transfer dalam darah ibu maupun janin, integritas fungsi membrana plasenta (exchange membrane) dan kecepatan aliran darah pada kedua sisi exchang membrane (ibu dan janin).Mekanisme transfer zat melalui plasenta meliputi : diffusi sederhana, facilitated diffusion (akselerasi), transfer aktif (melawan concentration gradient), pinositosis dan leakage (merusak membrana plasenta). Zat dengan berat molekul rendah dan yang mudah larut dalam lemak mudah ditransfer melalui plasenta. Pada fungsi respirasi, intake oksigen dan output karbon dioksida terjadi secara diffusi sederhana.Demikian juga pembuangan zat sisa oleh janin ke darah ibu seperti urea, asam urat dan kreatinin terjadi secara diffusi sederhana.Enzim yang dihasilkan plasenta diantaranya adalah : 1) diamin oksidase yang berfungsi menginaktifkan pressor amine, 2). Oksitosinase yang berfungsi menetralisir oksitosin dan, 3). Pospolipase A2 yang mensintesa asam arakjidonat. Dari segi fungsi hormonal, plasenta menghasilkan hormon korionik gonadotropin, korionik somatomammotropin (placental lactogen), korionik tirotropin, estrogen dan progesteron.Fetal membrane pada plasenta dianggap sebagai protective barrier bagi janin terhadap zat-zat berbahaya yang beredar dalam darah ibu. Substansi dengan berat molekul lebih dari 500 dalton dicegah memasuki darah janin. Sebaliknya antibodi dan antigen dapat melewati plasenta dari kedua arah. Infeksi dalam kehamilan karena virus (rubella, chicken pox, measke, mump, poliomielitis), bakteri (treponema pallidum, tbc) atau protozoa (toksoplasma, malaria) dapat melewati plasenta dan mengenai janin. Demikian juga dengan obat-obatan, dimana sebagian besar obat-obatan yang dipakai dalam kehamilan dapat melewati barrier plasenta dan mungkin mempunyai efek yang tidak baik terhadap janin.Janin dan plasenta mengandung penentu antigen yang diturunkan dari bapak dan merupakan sesuatu yang asing bagi ibu. Namun tidak terjadi reaksi penolakan dari ibu. Mekanisme yang pasti untuk menerangkan hal ini belum jelas, tapi teori yang dikemukakan adalah bahwa : a). fibrinoid dan sialomusin yang menutupi trophoblas menekan antigen trophoblas, b). hormon-hormon plasenta, protein, steroid dan korionik gonadotropin mungkin berperan dalam produksi sialomusin, c). lapisan Nitabuch kemungkinan menginaktifkan antigen jaringan, d). hanya sedikit sekali human leucpcyte antigen (HLA) pada permukaan trophoblas, sehingga reaksinya kecil sekali, e). umumnya terdapat maternal-paternal immuno-incompatibility pada

Page 49: Resume Kasus 1 Repro2

derajad tertentu, sehingga ada blocking antibody yang dihasilkan ibu dan melindungi janin dari reaksi penolakan.

PENGKAJIAN

I. Identifikasi dan Riwayat Kesehatan

1. Data Umum Pribadi

Nama : Ny. K

Usia : 23th

Alamat : -

Pekerjaan Ibu/Suami : -

Lamanya menikah : -

Kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan : -

2. Keluhan Saat ini

Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu : klien cepat lelah, BAK sering, keputihan, kaki bengkak dan malam sering kram, klien belum melakukan imunisasi TT yang kedua

Lamanya mengalami gangguan tersebut :

3. Riwayat Haid

Hari Pertama haid Terakhir (HPHT) : 02-09-2010 Usia Kehamilan dan Taksiran Persalinan (Rumus Naegele: tanggal HPHT ditambah 7 dan

bulan dikurangi 3) : 09-06-20114.Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Asuhan antenatal, persalinan dan nifas kehamilan sebelumnya :- Cara persalinan :- Jumlah dan jenis kelamin anak hidup : - Berat badan lahir : - Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan : - Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir : -

5. Riwayat Kehamilan Saat Ini

Identifikasi kehamilan : status paritas G1P0A0

Identifikasi penyulit (preeklampsia atau hipertensi dalam kehamilan) : - Penyakit lain yang diderita : - Gerakan bayi dalm kandungan : -

6. Riwayat Penyakit Pada Keluarga

Diabetes Melitus, Hipertensi atau Hamil Kembar Kelainan Bawaan

Page 50: Resume Kasus 1 Repro2

7. Riwayat Penyakit Pada Ibu

Penyakit yang pernah diderita DM, HDK, Infeksi Saluran Kemih Penyakit Jantung Infeksi Virus Berbahaya Alergi obat atau makanan tertentu Pernah mendapat transfusi darah dan indikasi tindakan tersebut Inkompatibilitas Rhesus Paparan sinar X/Rontgen

8. Riwayat Penyakit Yang Memerlukan Tindakan Pembedahan

Dilatasi dan Kuretase Reparasi Vagina Seksio Sesar Serviks Inkompeten Operasi non-ginekologi

9. Riwayat Mengikuti Program Keluarga Berencana

10. Riwayat Imunisasi : belum imunisasi TT yang kedua

11. Riwayat Menyusui

B. Pemeriksaan

1. Keadaan Umum

• Tanda vital : BB = 72kg (sebelum hamil 55kg), TD = 110/70 mmHg, Nadi : 78x/m, RR= 20x/m, wajah tampak kloasme gravidarum

• Pemeriksaan jantung dan paru

• Pemeriksaan payudara : kolostrum (-)

• Kelainan otot dan rangka serta neurologik

2. Pemeriksaan Abdomen

• Inpeksi

• Bentuk dan ukuran abdomen : tidak simetris

• Parut bekas operasi : -

• Tanda-tanda kehamilan : tidak ada linea nigra dan striae gravidarum

• Gerakan janin : puki,letkep,djj = 134x/m

• Varises atau pelebaran vena : -

• Hernia : -

Page 51: Resume Kasus 1 Repro2

• Edema : -

• Palpasi

• Tinggi fundus : 3 jari di atas pusat

• Punggung bayi

• Presentasi

• Sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas panggul

• Auskultasi

• 10 minggu dengan doppler

• 20 minggu dengan fetoskop Pinard

3. pemeriksaan vagina inspeksi : chedwick (+), keluaran cairan bening tidak baud an jumlah sedikit, tidak ada

varises vagina4. pemeriksaan ekstermitas bawah

inspeksi : edema (+2), common sign (+), varises (-) perkusi : reflek patella (+)

C. Laboratorium

• Pemeriksaan USG : bayi tunggal hidung letak kepala cairan amnion cukup

• Analisis urin

• Analisis tinja

• Analisis darah

• Hitung darah

• Gula darah

• Antigen Hepatitis B Virus

• Antibodi Rubella

• pemeriksaan leopard : janin teraba bulat lunak

Page 52: Resume Kasus 1 Repro2

Dx.Keperawatan :1. Ketidak nyamanan b.d. menurunnya penyebaran kalsium ke ekstermitas bawah D. D

kram kaki

KH :

Mengidentifikasi tindakan yg melegakan & menghilangkan Ketidak nyamanan

Melaporkan penatalaksanaan Ketidak nyamanan

Intervensi :

Catat derajat rasa tidak nyaman minor

Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dl keluarga

Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama pemeriksaan lanjutan

menyingkirkan bekuan-bekuan darah dengan mengecek tanda tanda humans dengan

massage dan pamanasan yang mempangaruhi otot sampai spame relaksasi

berdiri di atas permukaan yang dingin, 1 oz pada setiap makanan yang menghilangkan

fosfor yang mengarpsorpsinya

Intruksikan posisi dorsofleksi pd kaki & mengurangi keju/susu

Kolaborasi : memberikan suplemen oral dengan kalsium karbonat atau tablet kalsium

laktat, aluminium hidrosit gell

2. Perubahan eliminasi urine b.d. Pembesaran uterus d. d klien mengeluh sering BAK

KH :

Mengungkapkan penyebab sering kencing

Mengidentifikasi cara mencegah stasis urinarius

Intervensi :

Page 53: Resume Kasus 1 Repro2

Berikan informasi perubahan berkemih

Anjurkan menghindari posisi tegak & supine dl waktu lama

Berikan informasi intake cairan 6-8 gls/hr, penurunan intake 2-3 j pra rest

Kaji nokturia, anjurkan keagel exercise

Tekankan higiene toileting, memakai celana dr katun & menjaga vulva tetap

kering

Kolaborasi : Kaji riwayat medis (hipertensi, peny. ginjal & jantung)