resume jakarta great sea wall

Upload: laras-kun-rahmanti-putri

Post on 29-Mar-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

Laras Kun Rahmanti Putri21040113130114Jakarta Giant Sea Wall (GSW)

Sumber gambar: liputanislam.com

Proyek Jakarta Giant Sea WallJakarta Giant Sea Wall adalah salah satu proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN). Proyek ini ialah proyek pembangunan tanggul laut raksasa kerjasama antara Indonesia dan Belanda. Tanggul laut raksasa berbentuk burung garuda ini akan dibangun sepanjang 33 km dari dari wilayah Tanjung Burung, Tangerang hingga ke Tanjung Priok, dan dari Tanjung Priok sampai di Muara Gembong, Bekasi. Tujuan dari proyek ini ialah untuk mengurangi banjir Jakarta, pembuangan air dari daratan ke laut dan sebagai tempat penyimpanan air bersih. Meski begitu, rencana ini justru dinilai menimbulkan masalah yang lebih besar dan merugikan.Dalam prosesnya, proyek ini akan terdiri dari 3 tahapan yaitu A, B, dan C yang total akan selesai di tahun 2030 dengan kebutuhan dana sekitar Rp500 triliun. Tahapan A yakni tahap konstruksiGiant Sea Wall, merupakan tugas dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemprov DKI Jakarta. Pemerintah pusat atau pemerintah DKI Jakarta adalah menggarap 8 km dengan nilai investasi dana Rp 3,2 triliun dan dibiayai oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemprov DKI Jakarta masing-masing 50%. Kemudian Tahapan B yaitu pengembangan kawasan.Para developer yang menggarap sisa panjang dinding penahan air 25 km tersebut juga dapat melakukan reklamasi di tanah lepas bendungan berjarak 300 meter dari bendungan. Jadi bendungan diselesaikan dulu sebelum pengerukan sehingga dalam waktu tiga tahun,tanggul raksasabisa menahan masuknya air laur di wilayah DKI Jakarta. Pengembangan kawasan disini ialah membangun 17 pulau buatan pada tanggul tersebut yang masing-masing pulau itu akan ada pemiliknya (pengembangnya). Dengan demikian, akan ada kerja sama antara tiga pihak, yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah dan swasta. Kepemilikan Indonesia sendiri atas 17 pulau itu ialah 5%. Di salah satu pula tersebut, akan dibangun bandara. Pengerjaan tahap B dikoordinir oleh BUMD DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Terdapat 5-6 pengembang yang ikut dalam proyek NCICD ini, di antaranya perusahaan-perusahaan dari Belanda, Korea, dan Tiongkok, dan Indonesia sendiri.

DampakOleh Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), disebutkan bahwa dalam pelaksanaan proyek reklamasi pantai Jakarta seluas 2500 ha sepanjang tahun 2000-2011, sedikitnya 3.579 Kepala Keluarga nelayan tergusur. Dalam proyek Giant Sea Wall ini sedikitnya 16.855 nelayan akan kembali lagi digusur dari ruang hidup dan ruang usahanya.Proyek ini sangat merusak ekosistem pesisir Teluk Jakarta. Kerusakan hutan mangrove dan terumbu karang akan menyebabkan bencana ekologis yang lebih besar, antara lain hilangnya ikan di perairan utara Jakarta, mengurangi potensi pariwisata bahari karena rusaknya laut, serta abrasi di pesisir teluk Banten maupun pantai utara Jawa karena tambang pasir untuk pembuatan pulau buatan. Hilangnya ikan di perairan utara Jakarta jelas akan mematikan sendi perekonomian warga nelayan. Jika nelayan dipindahkan ke rusun, tentu tidak sinkron dengan budaya melaut para nelayan. Kemudian pembangunan GWS juga belum memiliki kajian AMDAL dan studi komprehensif KLHS. Di kawasan pengembangan tanggul ini, di atas pulau-pulau buatan itu, dikhawatirkan pula akan adanya suatu wilayah otoritas bukan miliki Indonesia. Sementara lokasinya tepat berdekatan dengan ibukota negara, yang kemudian dinilai dapat sangat mengganggu privasi dan kestabilan negara. Dikhawatirkan suatu bentuk penjajahan akan timbul dari proyek pembangunan GWS ini.

SolusiDaripada membangun GWS yang memakan biaya sangat banyak dan membutuhkan waktu lama, dampak ke depannya justru akan memperparah banjir di Jakarta, merusak lingkungan laut Teluk Jakarta, mempercepat pendangkalan sungai, mengancam sektor perikanan lokal, dan menyebabkan permasalahan sosial, yang perlu dilakukan ialah membuat tanggul sungai. Tanggul sungai ini dikerjakan dengan membuat tanggul di sepanjang pantai di daerah yang mengalami penurunan tanah atau subsidence dan meningkatkan tanggul sungai. Tanggul dirancang dengan tiang-tiang terjebak ke dalam tanah pertama, sehingga konstruksinya kuat, meskipun tanah turun namun tanggul tapi masih akan berdiri. Desain ini murah dan tidak menutup fasilitas yang ada. Perbaikan mutu air sebaiknya difokuskan pada bagian hulu sungai, bukan malah menampung air di hilir lalu membersihkannya. Kebijakan reklamasi juga kurang tepat karena akan memusnahkan biota laut. Jika perairan laut tercemar, yang sebaiknya dilakukan pelarangan mengambil hasil laut, sementara pemerintah mengontrol pembuangan limbah lebih lanjut dan membuat perbaikan, bukannya reklamasi lingkungan beserta warga.

Pihak yang Bertanggung JawabBeberapa pihak yang bertanggungjawab ialah Presiden Republik Indonesia yang mengizinkan dan mendukung proyek ini; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT), sebagai badan pengawas pengerjaan proyek; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, Andi Baso Mappapoleonro yang juga memberikan izin; Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna; dan pihak DPR yang jika memberikan perlindungan undang-undang. Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) serta masyarakat luas dari berbagai kalangan juga bertanggung jawab dalam mencegah dan menghentikan proyek ini.

Daftar Pustaka

AR-2. 2014. Pakar ITB: Jakarta Tak Butuh Giant Sea Wall dalam Koran Jakarta. http://www.koran-jakarta.com/. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014.Gideon, Arthur. 2014. Giant Sea Wall, Tanggul Raksasa Jakarta yang Dikepung 17 Pulau dalam Liputan6. bisnis.liputan6.com/read/2103686/giant-sea-wall-tanggul-raksasa-jakarta-yang-dikepung-17-pulau. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014.____________. 2014. :Tanggul Laut Raksasa Jakarta Seksi A Mulai Konstruksi Juli Ini 30 Jun 2014 http://bisnis.liputan6.com/read/2070734/tanggul-laut-raksasa-jakarta-seksi-a-mulai-konstruksi-juli-ini. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014._________. 2014. Pemprov DKI Siapkan Dana Patungan Bangun Giant Sea Wall dalam Liputan6. http://bisnis.liputan6.com/read/2115527/pemprov-dki-siapkan-dana-patungan-bangun-giant-sea-wall. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014.Hatta, Raden Trimutia. 2014. Pembelaan Ahok Atas Kritik WALHI Terkait Tanggul Raksasa dalam Liputan6. http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2116583/pembelaan-ahok-atas-kritik-walhi-terkait-tanggul-raksasa-jakarta. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014.__________. 2014. Cegah Jakarta Tenggelam, Ahok Tetap Bangun Giant Sea Wall dalam Liputan6. http://news.liputan6.com/read/2116000/cegah-jakarta-tenggelam-ahok-tetap-bangun-giant-sea-wall. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014.Isnaeni, Nadya. 2014. Perusahaan Tiongkok Tertarik Bangun Giant Sea Wall dalam Liputan6. http://news.liputan6.com/read/2062163/perusahaan-tiongkok-tertarik-bangun-giant-sea-wall. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014.Ramdani , Alwan Ridha . 2014. Giant Sea Wall tak layak jika biaya kerusakan lingkungan mahal dalam Merdeka. http://www.merdeka.com/uang/giant-sea-wall-tak-layak-jika-biaya-kerusakan-lingkungan-mahal.html. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014.Rachel. 2014. proyek-giant-sea-wall-rugikan-warga-jakarta dalam LiputanIslam. http://liputanislam.com/berita/proyek-giant-sea-wall-rugikan-warga-jakarta/. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014.Yulianingsih, Tanti. 2014. Jokowi Minta Korsel Bantu Bangun Tanggul Raksasa Jakarta dalam Liputan6. http://news.liputan6.com/read/2116648/jokowi-minta-korsel-bantu-bangun-tanggul-raksasa-jakarta. Diunduh Selasa, 21 Oktober 2014.