resume fisika zat padat bab iii
DESCRIPTION
pendahuluan fisika zat padatTRANSCRIPT
-
RESUME FISIKA ZAT PADAT
IKATAN KRISTAL
Nama : Hernanda Imawan
NIM : 1203081
Kristal tersusun dari atom atom atau ion ion (untuk kristal ionic) penyusunnya. Atom atom ini
saling berikatan sehingga membentuk suatu kristal. Atom atom atau ion ion dalam kristal tetap
bersatu karena adanya interaksi tarik menarik atau disebut dengan gaya elektrostatis antara muatan
muatan positif pada inti atom dengan muatan muatan negative yaitu elektron electron yang
mengelilingi inti atom.
Kristal terdiri dari atom atom yang bersatu. Untuk memecahkan komponen komponen dari
kristal menjadi atom atom bebas yang netral pada keadaan diam dan jarak tak hingga maka
dibutuhkan energi, yang disebut dengan Energi kohesi. Ketika kristal terdiri dari ion ion, atau
kirtal ionic maka energi yang dibutuhkan untuk memecahkannya disebut Energi Lattice.
1. Ikatan Kristal pada Gas Mulia (Golongan VIII A)
Gas gas mulia atau gas inert dapat membentuk kristal kristal sederhana. Kristal kristal
sederhana ini kemudian dapat berikatan satu sama lain. Hal ini disebabkan adanya Interaksi
Van Der Waals-London.
a. Interaksi Van Der Waals-London.
Interaksi Van Der-Waals-London dapat terjadi pada gas mulia (golongan VIII A)
seperti Ne, Ar, Kr, Xe, Rn. Interaksi Van Der Waals-London erjadi ketika gas mulia
suhunya diturunkan, sehingga membentuk padatan. Padatan ini memiliki ikatan yang
disebabkan oleh momen dipol magnet.
b. Interaksi Repulsif
Selain interaksi Van Der Waals-London, ikatan kristal pada gas mulia juga
memiliki interaksi repulsive. Repulsive artinya saling tolak mennolak. Interaksi repulsive
terjadi ketika daua buah atom bersama saling tumpang tindih, sehingga merubah energi
elektrosatik system. Atom atom yang saling tumpang tindih ini memiliki energi repulsive
terhadap atom yang berada d dekatnya. Sedangkan, untuk atom atom yang berjauhan, maka
hal ini mengakibatkan munculnya prinsip larangan Pauli, yaitu bahwa dua buah atom tidak
boleh memiliki bilangan kuantum yang sama. Energi dari interaksi Repulsif ini dapat
ditulis :
=
12 , dimana B = Konstanta= parameter empiris.
Energi Potensial Lenard-Jones
Uf (R) = 1
2(4 ){(
)12 (
)6}
c. Energi Kohesi dan Konstanta Kesetimbangan Kisi
-
Energi Kohesi pada suhu 0 K adalah
Uf (R) = 2[ (12,13)(
)12 (14,45)(
)6]
Konstanta Kesetimbangan Kisi
Ut (R) = 1
2 (4 [ (
)12 (
)6 )
2. Ikatan Ionik
Ikatan ionic terbentuk dari ion positif dan ion negative. Akibat adanya gaya elektrostaik
antara kedua muatan tersebut menyebabkan ikatan ion menjadi ikatan yang kuat. Dua sturktur
kristal yang berikatan ionic yang sering ditemui adalah NaCl dan CeCl. Ikatan ionic dapat
terjadi antara atom tom yang memiliki beda keelektronegativitasan tinggi. Semakin tinggi
bedda keelektronegativitasannya, maka semakin kuat ikatan ioniknya.
a. Energi Elektrostatik = Energi Madelung
Dalam ikatan ionic, gaya yang menyebabkan ion ion berikatan adalah gaya elektrostatik.
Sehingga, kristal ionic memiliki energi ikat yang disebut dengan Energi Elektrostatik atau
disebut juga Energi Madelung. Interaksi antara atom I dengan atom j bisa dinyatakan
dengan energi
Uf = Energi repulsive hanya terjadi pada atom atom terdekat , sehingga
Uij =
2
Uf =
2
Dimana = 2
disebut Konstanta Madelung
Maka
Utotal = NUf = N (
2
)
Pada Jarak seimbang (equilibrium) (R=R0) pada T = 0 K
N (
+ 2
) = R0
Ro2
=
2
=
=2
Uf = N (2
02
2
) = (
2
)(
1)
Energi Madelung = (
)
-
Nilai Energi Ikat Ionik pada T = 0 K
Uf = 2ln (2)2
(1
)
3. Ikatan Kristal Kovalen
Ikatan Kovalen terbentuk karena hampir setiap unsur memiliki ruang kosong dan orbit luar
berenergi rendah. Makin rendah energi suatu orbit, makin tinggi stabilitas electron di dalamnya.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk antara dua atom dengan pemakaian bersama
sepasang electron atau lebih. Ikatan kovalen terjadi karena kecenderungan atom-atom untuk
mencapai konfigurasi electron atom gas mulia (kaidah octet). Ikatan kovalen merupakan gaya
tarik-menarik yang terjadi ketika setiap atom memasok 1 elektron yang tidak berpasangan untuk
dipasangkan dengan yang yang lain. Dan ada satu ruang kosong untuk menerima electron dari
atom lain. Sehingga 2 elektron ditarik oleh kedua inti atom tersebut.
4. Ikatan Logam
Ikatan kimia pada atom logam dibentuk oleh gaya tarik menarik electron oleh inti yang
berbeda. Electron pada suatu atom ditarik oleh inti atom tetangganya, dan electron ini disharing
dengan inti atom lain yang mengelilinginya. Atom atom logam memiliki nilai electron valensi
yang rendah, sehingga terdapat banyak ruang kosong. Hal ini menyebabkan electron dapat
berpindah secara bebas. Electron bebas dalam orbit ini berfungsi sebagi perekat atu lem. Atom
atom logam dapat berikatan ke segala arah sehingga dapat menjadi molekul yang besar.
Akibatnya, ikatannya kuat sehingga atom logam berbentuk padat.
5. Ikatan Hidrogen
Ikatan hydrogen terjadi antara atom hydrogen dengan atom lainnya dengan bentuk ikatan
kovalen. Karena hydrogen hanya mempunyai satu electron, maka hydrogen akan membentuk
ikatan hanya denhan satu atom lainnya. Ikatan hydrogen memiliki karakteristik ion yang besar,
keadaan dibentuk hanya antara atom-atom yang paling elektronegatif, terutama F, O, dan N.
energi ikat dari ikatan hydrogen adalah 0,1 eV. Pada bentuk ikatan hydrogen yang kuat, atom
hydrogen kehilangan elektronnya karena diberikan kepada atom atau molekul lainnya yang
mempunyai proton bebas sehingga membetuk ikatan hydrogen.