resume 5 laparatomo eksplorasi

10
Resume Operation Theater Suite 1 RS. Universitas Hasanuddin PROSEDUR DAN INSTRUMENTASI TEKNIK LAPARATOMI EKSPLORASI IKTERUS OBSTRUKTIF Oleh: ANDI NURCAHAYA C12109008 CI. INSTITUSI CI. LAHAN (........................................) (........................................) PROGRAM PROFESI NERS

Upload: andi-nurcahaya

Post on 13-Feb-2015

108 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laparatomi

TRANSCRIPT

Page 1: Resume 5 Laparatomo Eksplorasi

ResumeOperation Theater Suite 1RS. Universitas Hasanuddin

PROSEDUR DAN INSTRUMENTASI TEKNIK LAPARATOMI EKSPLORASI

IKTERUS OBSTRUKTIF

Oleh:

ANDI NURCAHAYA

C12109008

CI. INSTITUSI CI. LAHAN

(........................................) (........................................)

PROGRAM PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: Resume 5 Laparatomo Eksplorasi

LAPORAN PROSEDUR DAN INSTRUMENTASI

TEKNIK LAPARATOMI EKSPLORASI PADA IKTERUS OBSTRUKTIF

A. Informasi Umum

Nama klien : Ny. M

Umur : 83 Tahun

Ruang perawatan : VIP RSU

No. RM. : 010183

Diagnosa medis : Ikterus Obstruktif

Masuk COT : Tanggal 19 April 2013

Rencana tindakan operasi: Laparatomo dan Bypass Residif

B. Alasan Masuk Rumah Sakit

Kuning pada kedua mata dialami sejak 3 minggu sebelum masuk Rumah Sakit. Lama

kelamaan semakin kuning disertai dengan perasaan lemah, tidak ada nafsu makan, gatal-

gatal dan sering BAK seperti teh pekat. Tidak ada riwayat penyakit kuning sebelumnya

C. Instrumentasi Teknik

1. Pengertian

Instrumentasi teknik pada laparatomi adalah suatu teknik/tindakan menyiapkan alat-

alat instrumen dalam keadaan steril untuk suatu tindakan laparatomi.

2. Tujuan

a. Memperlancar jalannya operasi.

b. Dapat menyiapkan dan mengatur instrumen secara sistematis di meja mayo.

c. Dapat menjaga dan mempertahankan alat instrumen tetap steril selama

operasi.

D. Prosedur

1. Preoperatif

a. Persiapan klien

Pada pukul 12.30 WITA, Klien tiba di COT, kemudian terjadi serah terima

petugas ruangan. Informed consent telah ditandatangani, gelang identitas

terpasang ditangan kiri, klien dipuasakan dan belum makan padat sejak pukul

20.00 dan air putih dari pukul 22.00 WITA dan terpasang infus pada tangan kanan

dengan cairan Nacl 0.9%. Pasien telah disuntikkan antibiotik ceftriaxone 1 gram

dan metronidazole pada pukul 12.20 WITA. Baju klien diganti dengan baju

operasi dan lepaskan semua benda yang dipakai oleh Klien, seperti perhiasan,

Page 3: Resume 5 Laparatomo Eksplorasi

kosmetik, gigi palsu, dll. Tanda vital pasien sebelum operasi yaitu TD 120/70, N :

89 x/mnit, P : 23x/mnit.

b. Persiapan ruang operasi

1) Meja mayo/meja instrumen : 2 unit

2) Meja operasi : 1 unit

3) Meja tangan : 1 unit

4) Trolli : 1 unit

5) Surgical Light : 2 unit

6) Standar Infus : 1 unit

7) Patient monitor : 1 unit

8) Mesin couter : 1 unit

9) Tempat sampah medis : 1 unit

10) Tempat sampah benda tajam : 1 unit

11) Perlak : 1 lembar

12) Linen untuk meja operasi : 1 lembar

13) Peralatan anastesi dan obat-obatan.

c. Persiapan instrumen

1) Instrumen dasar

a) Kom : 2 buah

b) Nierbekken : 1 buah

c) Pinset anatomis : 3 buah

d) Pinset Sirurgi : 2 buah

e) Klem Bengkok : 4 buah

f) Hook otomatis : 1 buah

g) Hook S besar : 2 buah

h) Disinfeksi klem (sponge holding forcep) : 1 buah

i) Gunting jaringan : 1 buah

j) Gunting benang : 1 buah

k) Scalpel handle no.3 : 1 buah

l) Needle holder : 1 buah

m) Doek klem (towel clamp) : 5 buah

n) Allis : 1 buah

o) Monopolar : 1 buah

p) Canul Suction : 1 buah

2) Bahan penunjang operasi yang sekali pakai

a) Steril

Page 4: Resume 5 Laparatomo Eksplorasi

Kasa

Benang no. 3/0 untuk menjahit dalam

Benang no. 4/0 untuk menjahit jaringan subkutikuler

Pisau bedah (blade) no.10

Gloves steril no. 7.5, 7 dan 6.5

Spoit 10 cc

Spoit 5 cc

Aquades 25 mL.

Larutan NaCl 0,9%

Betadine

b) Non steril, berupa plester Hipafix.

3) Linen steril

a) Gaun/Jas operasi : 5 lembar

b) Doek kecil : 4 lembar

c) Doek besar tanpa lubang (layar) : 2 lembar

d) Doek besar berlubang : 1 lembar

2. Intraoperatif

a. Pada pukul 13.00 WITA, klien diambulasi ke ruang OK 1.

b. Klien dipindahkan ke meja operasi.

c. Perawat dan dokter menandai lokasi yaitu pada bagian abdomen yang akan

dilakukan laparatomi.

d. Persiapan untuk general anestesi

e. Klien dipasangi monitor TTV.

f. Klien dipasangi plat negatif mesin couter pada kaki kanan.

g. Mengatur posisi klien dengan posisi supine.

h. Pada pukul 13.30 WITA, operasi dimulai.

i. Perawat instrumen dan operator mencuci tangan dengan menggunakan larutan

sabun kemudian dikeringkan dengan waslap steril dan memakai jas operasi

serta glove steril. Perawat sirkuler membantu mengikat jas operasi.

j. Perawat instrumen menyiapkan alat-alat di meja mayo dan meja instrumen

secara sistematis sesuai kebutuhan.

k. Perawat instrument/operator melakukan disinfeksi area operasi (pada bagian

abdomen dengan menggunakan klem disinfeksi (sponge holding forcep) untuk

memegang kasa steril yang telah di basahi dengan larutan betadine yang

disiapkan pada com steril.

Page 5: Resume 5 Laparatomo Eksplorasi

l. Prosedur drapping dengan 4 doek kecil dengan 1 doek besar lubang untuk

mempersempit lapangan operasi.

m. Perawat instrumen mendekatkan alat-alat instrumen ke meja operasi, dan

menginformasikan kepada operator bahwa operasi siap dimulai.

n. Operator menginsisi pada midline abdomen, dua jari dibawah processus

xyphoideus hingga regio suprapubik.

o. Perdalam insisi secara tajam dan tumpul hingga mencapai peritoneum kemudian

membuka peritoneum.

p. Tampak hidrops dari gall bladder, mengaspirasu dengan menggunakan needle

no.1 dan spoit 5 dan 10. Terdapat empiema.

q. Mengidentifikasi organ padat dan menemukan tumor pada hepar dan kesan

sirosis hepatis.

r. Temukan massa tumor pada pankreas dengan konsistensi padat yang

menginfiltarasi duktus austikus dan duktus lain.

s. Mengevaluasi dan mengontrol perdarahan, mencuci cavum abdomen dengan

NaCl 0,9%.

t. Menjahit luka lapis demi lapis.

u. Menutup luka operasi dengan kasa kering dan plester Hipafix.

v. Operasi selesai.

3. Postoperatif

a. Pada pukul 15.30 WITA, operasi selesai. Pasien dipindahkan ke recovery room.

b. Merapikan kembali alat di dalam ruangan yang telah terpakai dan

membersihkan instrumen yang telah terpakai.

c. Memasang monitor TTV klien.

d. Kesadaran baik (CM),GCS 15, TD 130/77 mmHg, N: 79x/i, P: 17x/i, Suhu Afebris.

e. Pada pukul 17.00 WITA, klien dipindahkan ke ruang perawatan atas instruksi

dari dokter anastesi.

E. Asuhan Keperawatan

1. Asuhan Keperawatan Perioperatif

Analisis data:

DS:  Pasien mengatakan takut karena belum pernah dilakukan operasi sebelumnya

DO: Pasien tampak gelisah dan cemas di ruangan pre operasi

Diagnosa keperawatan:

Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan

Intervensi keperawatan:

Page 6: Resume 5 Laparatomo Eksplorasi

Tujuan intervensi: Setelah dilakukan tindakan selama di ruang pre operatif

diharapkan pasien dapat lebih tenang dan siap untuk menjalani operasi

Gali penyebab kecemasan

Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya

Berikan informasi tentang prosedur operasi

Berikan semangat dan motivasi pada pasien

2. Asuhan Keperawatan Intraoperatif

a. DO: Tampak alat-alat bedah dimasukkan ke dalam kulit pasien

Diagnosa keperawatan:

Resiko injury berhubungan dengan kemungkinan tertinggalnya alat-alat bedah

pada tubuh pasien

Intervensi keperawatan:

Tujuan: untuk mencegah terjadinya luka yang disebabkan oleh alat-alat bedah

yang dapat tertinggal di dalam tubuh pasien

Perhatikan area insisi tempat memasukkan alat bedah

Hitung jumlah alat yang digunakan pada saat proses pembedahan sebelum

menutup luka

Pastikan tidak ada alat atau bahan yang tertinggal dalam tubuh pasien

sebelum luka insisi dibalut dan difiksasi

b. Diagnosa keperawatan

Risiko infeksi dengan faktor risiko trauma jaringan.

Intervensi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan aseptik, infeksi tidak terjadi.

Intervensi :

Tetap pada fasilitas kontrol infeksi, sterilisasi dan prosedur/kebijakan aseptik.

R : Tetapkan mekanisme yang dirancang untuk mencegah infeksi.

Uji kesterilan semua peralatan.

R : Benda-benda yang dipaket mungkin tampak steril. Meskipun demikian, setiap

benda harus secara teliti diperiksa kesterilannya, adanya kerusakan pada

pemaketan, efek lingkungan pada paket dan teknik pengiriman. Sterilisasi paket,

tanggal kadaluarsa, nomor seri harus didokumentasikan jika perlu.

Identifikasi gangguan pada teknik aseptik dan atasi dengan segera pada waktu

terjadi.

R : Kontaminasi dengan lingkungan/kontak personal akan menyebabkan daerah

yang steril menjadi tidak steril sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi.

Page 7: Resume 5 Laparatomo Eksplorasi

Sediakan pembalut yang steril.

R : Mencegah kontaminasi lingkungan pada luka yang baru.

Lakukan irigasi luka yang banyak, misalnya salin, air, antibiotik atau antiseptik.

R : Dapat digunakan dalam intra operasi untuk mengurangi jumlah bakteri pada

lokasi dan pembersihan luka debris.

3. Asuhan Keperawatan Post Operatif

Analisis data:

DO: Pasien tampak meringis kesakitan

DS: Pasien mengatakan sakit pada daerah abdomen

Diagnosa keperawatan:

Nyeri berhubungan dengan prosedur pembedahan

Intervensi keperawatan:

Tujuan : Nyeri berkurang sampai dengan hilang, dengan kriteria :

-         Klien tampak tenang

-         Skala nyeri 0 ( 0-5)

INTERVENSI RASIONAL

1. Pantau : Tekanan darah, nadi dan

pernapasan setiap 4 jam.

2. Kaji intensitas nyeri

Informasikan ke dokter jika nyeri

diberikan sampai pemberian obat

respon terhadap analgetik yang

bertambah buruk atau tidak ada

selanjutnya.

3.Bantu pasien untuk mengambil

posisi yang nyaman. Tinggikan

ekstremitas yang terasa sakit. Tekuk

lutut dengan menggunakan bantal

atau penyokong lutut ditempat tidur

untuk menurunkan ketegangan otot-

otot perut setelahtindakan bedah

atau bila ada nyeri dipunggung.

4.Ajarkan pasien  teknis napas dalam

berirama untuk nyeri yang ringan

1. Untuk mengenal indikasi kemajuan atau

penyimpangan dari hasil yang diharapkan.

2. Ini merupakan indikasi bahwa perlu

analgetik yang lebih keras atau mulai ada

komplikasi.

3. Tempatkan tubuh pada posisi yang nyaman

untuk mengurangi penekanan dan

mencegah otot-otot tegang membantu

menurunkan rasa tidak nyaman.

4. Distraksi mengganggu stimulus nyeri

dengan mengurangi rasa nyeri. Distraksi

Page 8: Resume 5 Laparatomo Eksplorasi

sampai sedang dalam hubungannya

deengan nyeri yang lain

meringankan intervensi : Instrusikan

pasien untuk memelihara kontak

mata pada suatu objek sambil

menarik napas perlahan melalui

mulut dan mengeluarkan napas

melalui bibir yang dikerutkan.

5.Berikan istirahat sampai nyeri

hilang. Kurangi kebisingan dan sinar

yang terang. Jaga kehangatan pasien

dengan selimut ekstra.

tidak mengubah intensitas nyeri. Paling

baik digunakan untuk periode pendek pada

nyeri ringan sampai sedang.

5. Istirahat menurunkan pengeluaran energi.

Vasokontriksi perifer terjadi pada nyeri

hebat dan menyebabkan pasien merasa

dingin. Biasanya rangsangan lingkungan

yang kuat, memperhebat  persepsi nyeri.