respon imun humoral udang putih (litopenaeus …digilib.unila.ac.id/27465/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
RESPON IMUN HUMORAL UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei, Boone
1931) PADA PEMBERIAN SINBIOTIK DENGAN KANDUNGAN
PROBIOTIK Bacillus sp. D2.2
(Skripsi)
Oleh
BINTI AMANAH
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ABSTRACT
HUMORAL IMMUNE RESPONSE OF WHITE SHRIMP (Litopenaeus
vannamei, Boone 1931) AT GRANTING OF SINBIOTIK WITH PROBIOTIC
CONTENT Bacillus sp. D2.2
Oleh
Binti Amanah
White shrimp (Litopenaeus vannamei) is one of the leading commodities in the
aquaculture sector whose demand is increasing and growing rapidly. Cultivators often
experience high disease problems. Sinbiotik is an effort that can be done to overcome
the disease with the increase of non-specific immune system that produces humoral
immune response white shrimp. The purpose of this study was to determine the effect of
giving synbiotics with probiotic Bacillus sp. D2.2 to humoral immune response of white
shrimp phenoloxidase activity (PO), superoxidase dismutase activity (SOD) and Total
Protein plasma (TPP). This study used a RAL with 4 treatments and 3 replications of
treatment A (0% probiotic + 3% sweet potato extract + 2% binder), B (2% probiotic +
3% sweet potato flour + 2% binder) C (4% probiotic + 3% sweet potato flour + 2%
binder), and D (6% probiotic + 3% sweet potato flour + 2% binder). The stored
variables were phenoloxidase activity (PO), superoxidase dismutase activity (SOD) and
Total Protein plasma (TPP). The data was analyzed by ANOVA 95% confidence
interval and BNT. Sampling was done on day 0, day 4, day 8 and day 12. Differentiate
the use of probiotic Bacillus sp. D2.2 gives effect to PO and SOD activity on day 8.
Keywords: white shrimp, phenoloxidase activity, superoxidase dismutase activity and
Total Protein plasma.
ABSTRAK
RESPON IMUN HUMORAL UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei, Boone
1931) PADA PEMBERIAN SINBIOTIK DENGAN KANDUNGAN
PROBIOTIK Bacillus sp. D2.2
Oleh
Binti Amanah
Udang putih (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas unggulan dalam
sektor perikanan budidaya yang permintaannya terus meningkat dan berkembang pesat.
Pembudidaya sering terjadi masalah penyakit yang sedang tinggi. Sinbiotik merupakan
upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit dengan peningkatan sistem
imun non spesifik yang menghasilkan respon imun humoral udang putih. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sinbiotik dengan kandngan
probiotik Bacillus sp. D2.2 terhadap respon imun humoral udang putih aktivitas
phenoloksidase (PO), aktivitas superoxidase dismutase (SOD) dan Total Protein plasma
(TPP). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3
ulangan yaitu perlakuan A (0% probiotik + 3% ekstrak tepung ubi jalar + pengikat 2%),
B (2% probiotik + 3% ekstrak tepung ubi jalar + 2% Pengikat), C (4% probiotik + 3%
ekstrak tepung ubi jalar + 2% pengikat), dan D (6% probiotik + 3% ekstrak tepung ubi
jalar + 2% pengikat). Variabel yang diamati adalah aktivitas phenoloxidase (PO),
aktivitas superoxidase dismutase (SOD) dan Total Protein plasma (TPP). Data
dianalisis dengan ANOVA selang kepercayaan 95% dan BNT (Beda Nyata Terkecil).
Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke-0, hari ke-4, hari ke-8 dan hari ke-12.
Bedakan penggunaan probiotik Bacillus sp. D2.2 memberikan pengaruh terhadap
aktivitas PO dan SOD pada hari ke-8.
Kata kunci: udang putih, aktivitas phenoloxidase, aktivitas superoxidase dismutase dan
Total Protein plasma.
RESPON IMUN HUMORAL UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei, Boone
1931) PADA PEMBERIAN SINBIOTIK DENGAN KANDUNGAN
PROBIOTIK Bacillus sp D2.2
Oleh
BINTI AMANAH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PERIKANAN
Pada
Jurusan Perikanan Dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Judul Skripsi : Respon Imun Humoral Udang Putih (Litopenaeus
vannamei, Boone 1931) pada Pemberian Sinbiotik
dengan Kandungan Probiotik Bacillus sp. D2.2
Nama Mahasiswa : Binti Amanah
No, Pokok Mahasiswa : 1314111013
Program Studi : Budidaya Perairan
Fakultas : Pertanian
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Esti Harpeni, S.T., MAppSc.
NIP. 19791118 200212 2 001
Limin Santoso S.Pi., M.Si.
NIP. 19770327 200501 1 001
2. Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan
Ir. Siti Hudaidah, M.Sc.
NIP. 19640215 199603 2 001
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Esti Harpeni, S.T., MAppSc. ………………
Sekretaris : Limin Santoso, S.Pi., M.Si. ………………
Penguji
Bukan Pembimbing : Eko Efendi, S.T., M.Si. ………………
2. Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.S.
NIP. 19611020 198603 1 002
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 26 Mei 2017
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Karya tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (Sarjana/Ahli Madya) baik di Universitas
Lampung maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dicatumkan sebagai
acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan
dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya yang sesuai dengan
norma yang berlaku di Perguruan Tinggi ini.
Bandar Lampung, Mei 2017
Yang membuat pernyataan
Binti Amanah
NPM. 1314111013
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Rajabasa Lama Satu, pada tanggal
06 Desember 1994 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara
pasangan Bapak Tamzid dan Kartini.
Penulis memulai pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Rajabasa
Lama diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)
1 Labuhan Ratu diselesaikan pada tahun 2010, Sekolah Menengah Atas Negeri
(SMAN) 1 Labuhan Ratu diselesaikan pada tahun 2013. Penulis melanjutkan
pendidikan ke jenjang S1 di Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN) pada tahun 2013.
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa
Budidaya Perairan UNILA (HIDRILA) sebagai sekretaris bidang Kerohanian
periode 2014-2015 dan sebagai Sekretaris Umum periode 2015-2016. Penulis
pernah melakukan magang di Laboratoriun Quality Control PT. CPB Tulang
Bawang Lampung pada bulan maret 2014. Penulis telah melaksanakan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Kabupaten Lampung Timur pada bulan Januari-Maret 2016. Penulis mengikuti
Praktik Umum di PT. CPB Suak Lampung Selatan dengan Judul “Analisis
Patologi Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di PT. Central Pertiwi
Bahari Suak Lampung Selatan” pada bulan Juli-Agustus 2016.
Penulis pernah menjadi Asisten Mata Kuliah Plankton dan Tumbuhan Air pada
tahun ajaran 2014/2015 dan 2015/2016, Biologi Perikanan dan Fisiologi Hewan
Air pada tahun ajaran 2014/2015, serta Menajemen Kesehatan Ikan, Bioteknologi
Akuakultur, dan Toksikologi Perairan pada tahun ajaran 2016/2017. Penulis
melakukan penelitian pada bulan September-November 2016 di Balai Besar
Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Pesawaran, Lampung dengan judul “Respon
Imun Humoral Udang Putih (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) pada
Pemberian Sinbiotik dengan Kandungan Probiotik Bacillus sp. D2.2”.
“Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan” (QS. Al Insyirah:6)
“Jika Anda tidak dapat melakukan hal-hal besar, lakukan hal-hal kecil dengan cara yang hebat”
(Napoleon Hill)
“Tidak seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, penyakit atau kesedihan. Bahkan duri yang
melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan karenanya”
(HR. Bukhari:564)
“Bangunlah tekad untuk masa depan yang cemerlang”
(Subhan Zein)
“Hidup adalah perjuangan” (Nyanuar Algiovan)
“Kerjakan kebaikan dengan tulus ikhlas dan sabar, serahkan segala urusan pada-Nya”
(Binti Amanah)
“Karena harapan yang mampu melihat bahwa ada setitik cahaya dibalik pekatnya kegelapan”
(Binti Amanah)
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-NYA
sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Respon Imun
Humoral Udang Putih (Litopenaeus vannamei) pada Pemberian Sinbiotik dengan
Kandungan Probiotik Bacillus sp. D2.2” yang merupakan syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kedua Orang tuaku tercinta Bapak Tamzid dan Ibu Kartini yang selalu
memberikan kasih sayang, perhatian, pengorbanan, dukungan dan do’a yang
dipanjatkan tanpa henti demi kelancaran, keselamatan dan kesuksesan
penyusun.
2. Kedua Kakak dan keluarga besar yang selalu memberikan nasehat, dukungan
dan do’a yang menjadi penyemangat penyusun.
3. Bapak Prof. Dr. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
4. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan.
5. Ibu Esti Harpeni, S.T., MAppSc. selaku pembimbing I atas kesediaan
meluangkan waktu dan kesabarannya memberikan bimbingan, dukungan,
masukan dan saran.
6. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si. selaku pembimbing II atas kesediaan
meluangkan waktu dan kesabarannya memberikan bimbingan, dukungan,
masukan dan saran.
7. Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si. selaku penguji atas masukan dan saran yang
diberikan.
8. Bapak Dr. Ir. Abdullah Aman Damai, M.Si. selaku Pembimbing Akademik
atas bimbingan dan arahan selama ini.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 Ema, Mba Diah, Mba Ikem, Idul,
Wede, Mita, Nenek (Yeni), Indri, Nia, Acil (Aida), Arlin, Yunov, Ari, Ulan,
Ute, Rizka, Kurno, Ricky, Rifki, Wahyu, Uwo (Ratna), Uni (Masna), Rara,
Kuple (Aji S), Arifal beserta teman-teman almamaterku yang belum
disebutkan satu per satu atas bantuan, dukungan dan kebersamaan kita selama
ini.
10. Seluruh teman-teman presidium HIDRILA periode 2015-2016 atas semangat
yang telah diberikan.
11. Kak Yan, Mba Ncun, Mba Wen, Mba Sulis, Mba Soib, Bang Zein, Mba Ayu,
Mba Ncim dan Dian atas bantuan dan dukungan yang diberikan.
12. Seluruh kakak tingkat dan adik tingkat serta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu atas bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penyusun menyadari dalam pembuatan dan peyusunan skripsi ini masih jauh dari
kata kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan
untuk kesempurnaan skripsi ini.
Bandar Lampung, Mei 2017
Penyusun
Binti Amanah
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ v
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian ................................................................................. 2
1.4 Kerangka Pikir ....................................................................................... 3
1.5 Hipotesis ................................................................................................ 4
II. METODE PENELITIAN ........................................................................... 6
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 6
2.2 Alat dan Bahan Penelitian .................................................................. 6
2.3 Rancangan Penelitian ............................................................................. 9
2.4 Prosedur Penelitian ................................................................................ 9
2.4.1 Persiapan Wadah dan Hewan Uji .................................................. 9
2.4.2 Persiapan Probiotik Bacillus sp. D2.2 ........................................ 10
2.4.3 Persiapan Prebiotik Ekstrak Tepung Ubi Jalar Putih ................. 10
2.4.4 Persiapan Pakan Hewan Uji .................................................... 10
2.4.5 Pemeliharaan Hewan Uji ........................................................ 11
2.4.6 Pengambilan Sampel Hemolymph ........................................... 11
2.5 Parameter uji ................................................................................... 11
2.5.1 Aktivitas Phenoloxidase (PO) ................................................. 11
2.5.2 Aktivitas Superoxidase Dismutase (SOD) .............................. 12
2.5.3 Total Protein Plasma ............................................................... 12
2.5.4 Kualitas Air ............................................................................. 12
i
2.6 Analisis Data ................................................................................... 12
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 14
3.1 Aktivitas Phenoloxidase (PO) ............................................................. 14
3.2 Aktivitas Superoxidase dismutase (SOD) ........................................... 17
3.3 Total Protein Plasma ........................................................................... 19
3.4 Kualitas Air ......................................................................................... 21
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 22
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 22
4.2 Saran ................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23
LAMPIRAN .......................................................................................................... 27
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir ............................................................................................... 4
2. Nilai Phenoloxidase (PO) pada Udang Putih .................................................. 14
3. Melanisasi pada Udang Putih .......................................................................... 15
4. Proses Melanisasi yang disebabkan oleh Aktivitas Phenoloxidase (PO) ....... 16
5. Nilai Superoxidase dismutase (SOD) pada Udang Putih ................................ 18
6. Nilai Total Protein Plasma pada Udang Putih ................................................ 20
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat-Alat dalam Penelitian ............................................................................. 6
2. Bahan–Bahan dalam Penelitian ..................................................................... 8
3. Rancangan Perlakuan ...................................................................................... 9
4. Kisaran Kualitas Air ....................................................................................... 21
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Persiapan Wadah Hewan Uji ............................................................................ 29
2. Persiapan Pakan Hewan Uji ............................................................................. 30
3. Pemeliharaan Hewan Uji .................................................................................. 34
4. Pengambilan Sampel Hemolymph ................................................................... 34
5. Prosedur Kerja Uji Aktivitas PO, Aktivitas SOD dan TPP .............................. 35
5.1 Aktivitas Phenoloxidase (PO) .................................................................... 35
5.2 Aktivitas Superoxidase dismutase (SOD) .................................................. 36
5.3 Total Protein Plasma (TPP) ........................................................................ 36
6. Perhitungan Statistik Phenoloxidase (PO) ....................................................... 38
7. Perhitungan Statistik Superoxidase dismutase (SOD) ..................................... 41
8. Perhitungan Statistik Total Protein Plasma (TPP) .......................................... 44
v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udang putih atau vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu
komoditas unggulan dalam sektor perikanan budidaya (Sukenda et. al., 2015)
yang permintaannya terus meningkat dan berkembang pesat. Berdasarkan data
sementara statistik Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) tahun 2014,
produksi udang putih mencapai 284.551 ton. Angka itu baru mencapai 63,23%
dari target produksi pada tahun 2014 sebesar 450.000 ton. Untuk memenuhi
permintaan pasar akan udang putih memberikan dampak yang positif terhadap
perkembangan sistem budidaya udang putih dari sistem tradisional sampai sistem
intensif. Semakin berkembang sistem budidaya maka padat tebar yang digunakan
semakin meningkat. Hal tersebut dapat memungkinkan menyebabkan
perkembangan penyakit.
Penanggulangan penyakit udang dapat dilakukan dengan cara meningkatkan imun
non spesifik yang menghasilkan respon imun humoral udang dengan penggunaan
sinbiotik dengan kandungan probiotik Bacillus sp. D2.2 dan prebiotik ubi jalar
putih. Beberapa Penelitian telah dilakukan yaitu pemberian sinbiotik dengan dosis
berbeda pada pakan udang vaname untuk pencegahan IMNV (Infectious
Myonecrosis Virus) (Damayanti, 2011) aplikasi sinbiotik untuk pencegahan
infeksi infectious myonecrosis virus udang vaname (Litopenaeus vannamei)
(Widanarni et. al., 2016).
Arisa (2011), Cerezuela et. al., (2011), dan Hamed et. al., (2012) menyatakan
bahwa sinbiotik merupakan suplemen nutrisi kombinasi antara probiotik dan
prebiotik yang memberikan efek menguntungkan pada inang. Probiotik
merupakan mikroba yang memberikan pengaruh menguntungkan bagi kesehatan
inang. Prebiotik adalah bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh inang tetapi
memberikan efek menguntungkan bagi inang dengan cara merangsang
pertumbuhan mikroflora normal di dalam saluran pencernaan inang. Penambahan
sinbiotik dalam pakan dapat memberikan kelangsungan hidup dan respon imun
tertinggi pada udang putih dibandingkan dengan hanya diberikan dalam bentuk
probiotik atau prebiotik saja. Salah satu contoh bakteri probiotik adalah Bacillus
sp. Bakteri ini merupakan bakteri Gram positif yang bersifat heterotrof yang
memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya, sehingga
diperlukan sumber zat organik yang dapat dijadikan nutrisi untuk mendukung
potensi pertumbuhan bakteri probiotik dalam tubuh inang. Nutrisi yang dapat
digunakan yaitu ekstrak tepung ubi jalar (prebiotik) sesuai penelitian yang telah
dilakukan oleh Sukenda et, al., (2015) yang menggunakan ekstrak tepung ubi jalar
sebagai media teknis untuk tumbuh bakteri probiotik.
Probiotik Bacillus sp. D2.2 merupakan bakteri isolat lokal dari Desa Mulyosari,
Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung (Aji,
2014). Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri
patogen V. harveyi dan mampu menstimulasi sistem imunitas udang putih
(Hardiyani et., al 2016). Penggunaan sinbiotik dengan kandungan Bacillus sp.
D2.2 diharapkan dapat meningkatkan sistem imun non spesifik pada udang putih
yang menghasilkan respon imun humoral.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan mempelajari respon imun humoral udang putih meliputi
Aktivitas Superoxidase Dismutase (SOD), Phenoloxidase (PO) dan Total Protein
Plasma udang Putih sinbiotik dengan kandungan probiotik Bacillus sp.D2.2.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan yakni dapat memberikan informasi pengaruh pemberian
untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen V. harveyi dan mampu
menstimulasi sistem imunitas udang putih terhadap respon imun humoral udang
putih.
2
1.4 Kerangka Pikir
Udang putih merupakan komoditas unggulan perikanan budidaya yang
permintaannya terus meningkat. Untuk memenuhi permintaan tersebut dilakukan
peningkatan produksi dengan padat tebar tinggi pada sistem budidaya secara
intensif. Penggunaan sistem padat tebar tinggi tersebut memungkinkan serangan
penyakit dalam budidaya semakin meningkat.
Penyakit bakterial pada udang putih dapat disebabkan oleh salah satunya infeksi
patogen karena penurunan pertahanan tubuh udang. Sinbiotik dengan kandungan
probiotik Bacillus sp. D2.2 dapat digunakan sebagai aternatif untuk mencegah
serangan penyakit bakterial pada udang putih dengan meningkatkan sistem imun
non spesifik yang menghasilkan respon imun humoral udang putih. Beberapa
penelitian telah dilakukan yakni aplikasi probiotik dengan konsentrasi berbeda
pada pemeliharaan udang vaname (Suwoyo, 2010), pemberian sinbiotik dengan
dosis berbeda pada pakan udang vaname untuk pencegahan IMNV (Infectious
Myonecrosis Virus) (Damayanti, 2011) aplikasi sinbiotik untuk pencegahan
infeksi infectious myonecrosis virus udang vaname (Litopenaeus vannamei)
(Widanarni et. al., 2016).
Penelitian ini menggunakan Bacillus sp. D2.2 sebagai probiotik yang merupakan
isolat bakteri lokal dari tambak tradisional di Desa Mulyosari, Kecamatan Pasir
Sakti, Kabupaten Lampung Timur (Mariska 2013). Bakteri ini merupakan bakteri
Gram positif yang bersifat heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat
organik dari lingkungannya. Prebiotik merupakan media untuk mendukung
pertumbuhannya. Sehingga digunakan ekstrak tepung ubi jalar yang mengandung
karbohidrat berupa oligosakarida yang dimanfaatkan bakteri sebagai karbon
organik untuk asupan energi (Sukenda et, al., 2015). Keduanya saling berkaitan
ekstrak tepung ubi jalar (prebiotik) secara selektif memberikan nutrisi pada
bakteri probiotik, sehingga akan menstimulasi pertumbuhan bakteri probiotik
(Hamed et. al., 2012). Penambahan probiotik Bacillus sp. D2.2 yang dicampur
dengan prebiotik ekstrak tepung ubi jalar putih dalam pakan diharapkan dapat
3
memberikan respon imun humoral pada udang putih dengan meningkatkan
aktivitas phenoloxidase (PO), aktivitas superoxidase dismutase (SOD) dan total
protein plasma (TPP) pada udang putih.
Gambar 1. Kerangka Pikir
1.5 Hipotesis
Hipotesis Aktivitas Phenoloxidase (PO), Superoxidase Dismutase (SOD), dan
Total Protein Plasma (TPP) :
H0 : µo = 0 : Tidak ada beda antar perlakuan terhadap berpengaruh
Aktivitas Phenoloxidase (PO), Superoxidase Dismutase
(SOD), dan Total Protein Plasma (TPP) udang putih.
Udang putih komoditas unggulan
perikanan budidaya
Sistem Budidaya
Penyakit meningkat
Penanggulangan dan pencegahan
Penggunaan sinbiotik
Prebiotik ubi jalar putih
4
Probiotik Bacillus sp. D2.2
Respon imun humoral
meningkat
H1 : τo ≠ 1 : Setidaknya ada satu perlakuan yang menghasilkan respon
berbeda terhadap Aktivitas Phenoloxidase (PO),
Superoxidase Dismutase (SOD), dan Total Protein Plasma
(TPP) udang putih.
5
II. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2016 di Balai
Besar Perikanan Budidaya Laut, Hanura, Pesawaran Provinsi Lampung.
2.2 Alat dan Bahan
Penelitian ini menggunakan alat (tabel 1) dan bahan (tabel 2) sebagai berikut :
Tabel 1. Alat-Alat dalam Penelitian
No. Alat Spesifikasi Kegunaan
1. Bak kontainer
Volume 150 L, ukuran
74 x52x40 cm, jumlah 4
kontainer. Merk CB 150
Wadah pemeliharaan
hewan uji.
2. Pipa paralon
Ukuran diameter ¾ inch Shelter atau tempat
berlindung udang ketika
moulting dan untuk
menyambung aliaran air
laut dan aerasi.
3. Selang aerasi 4 buah/kontainer dengan
panjang 1-1,5m
Menyalurkan aerasi ke
titik yang diinginkan.
4. Batu aerasi
Panjang 2 cm, diameter
1 cm, 4 buah/kontainer
Meningkatkan level
optimal oksigen pada
kontainer.
5. Spuit 1 cc Spuit 1 cc/ml, ukuran 26G
x ½ (0,45x13 mm)
Pengambilan sampel
hemolimph.
6. Gelas ukur
Volume 100 ml dan
1000 ml.
Untuk menakar volume
larutan yang akan
digunakan.
7. Cawan petri
Merk Iwaki Diameter
15 cm, menampung media
15-20 ml.
Untuk kultur bakteri.
8. Ice box
Terbuat dari fiber glas
dapat menyimpan suhu
dingin.
Menyimpan sampel
hemolimph, untuk di
bawa ke laboratorium.
9. Cool ice Ditempatkan pada cool
box menjaga suhu ±12
jam bergantung suhu luar.
Mempertahankan suhu di
dalam cool box.
10. Serokan Panjang tongkat 1 m Menangkap udang
Tabel 1. (Lanjutan) Alat-Alat dalam Penelitian
No. Alat Spesifikasi Keterangan
11. Jaring Ukuran 6x0,5 m dan
2x6 m.
Menutup permukaan bak
uji dan tandon.
12. Mikropipet Tipe micropipette
socorex, made in swiss,
volume 20-100 µl.
Memindahkan larutan
dalam volume kecil.
13. Timbangan Merk Kern ABJ max
320 gram, d=0,1 mg.
Untuk menakar bahan
yang akan digunakan.
14. Erlenmeyer Merk iwaki pyrex, made
in Japan, volume
(50, 100, 100) ml.
Pencampuran larutan dan
bahan, menyimpan
media.
15. Plastik tahan
panas
Ukuran 0,5 dan 1 kg. Membungkus alat saat di
autoklaf.
16. Sentrifuge Merk Hitachi RXII series Memisahkan partikel-
partikel zat berdasarkan
berat molekul.
17. Inkubator Merk memmert, konversi
suhu 20-80oC, made in
Germany.
Menginkubasi mikroba
pada suhu terkontrol.
18. Autoklaf Elektrik 75 LT, merk
Himaraya Hva 85.
Mensterilkan alat dan
bahan uji.
19. Waterbath Suhu 0-110oC, dengan
6 lubang.
Mempertahankan suhu
air dalam selang waktu
yang ditentukan.
21. Spatula Logam dan semi plastik,
bibir lonjong dengan
panjang 155 mm.
Mengambil bahan saat
proses menimbang.
22. Microplate
Plastik dengan sumuran
96 well merk Micro Plate
test made in America
Tempat sampel uji PO,
SOD dan TPP.
23. Spekrofotometer
Pengukuran dengan
panjang gelombang
490 nm dan 630 nm.
Mengukur absorbansi uji
PO, SOD dan TPP
24. DO meter
Merk Jenway Rentang
pengukuran 0,00-2,00
mg/L, resolusi 0,01 mg/L.
Mengukur kadar oksigen
terlarut dalam air.
25. pH paper Range pH 0-14, isi
100 strip/kotak.
Mengukur kadar
keasaman.
26. Refraktometer Merk atago hand
refraktometer.
Mengukur salinitas
media hidup hewan uji.
27. Freezer Suhu -4 dan -20oC Menyimpan Sampel
7
Tabel 1. (Lanjutan) Alat-Alat dalam Penelitian
No. Alat Spesifikasi Keterangan
28. Tabung reaksi Merk Iwaki made in
Japan
Untuk kultur bakteri
29. Erlenmeyer Merk Iwaki made in
Japan
Untuk kultur bakteri
Dan pembuatan sinbiotik
30. Plate reader Merk Byofarm mad in
China
Untuk mengukur
absorbansi
31. Vortex Merk Maxi max plus
made in Chinna
Untuk menghomogenkan
larutan
Tabel 2. Bahan-Bahan dalam Penelitian
No. Bahan Kegunaan
1. Udang putih Hewan uji dalam penelitian mengenai uji
imunitas.
2. Air laut steril
Pergantian air sebagai media hidup,
dilakukan setiap hari dengan volume ½
atau secukupnya.
3. Na Sitrat Antikoagulan saat pengambilan sampel
hemolimph
4. Bacillus sp. D2.2 Probiotik yang ditambahkan ke dalam
pakan.
5. Ekstrak ubi jalar Prebiotik media tumbuh probiotik.
6. Alkohol Disenfektan
7. Nitroblue Tetrazolium Untuk uji Superoxidase Dismutase.
8. Pospate Bufer Saline Untuk pengenceran.
9. Cacodylate citrate buffer Untuk uji Phenoloxidase.
10. Trypsin Untuk uji Phenoloxidase.
11. L-DOPA Untuk uji Phenoloxidase.
12. Reagen Brodfod Untuk uji Total Protein Plasma
13. Bovine serum albumin Untuk uji Total Protein Plasma
14. Aquades Untuk membuat media kultur bakteri
15. Bacto pepton Untuk membuat media SWC
16. Bacto agar Untuk membuat media SWC
17. Yeast ekstra Untuk membuat media SWC
18. Gliserol Untuk membuat media SWC
19. Asam phospat Untuk membuat reagen brodfod
20. Kaporit Untuk sterilisasi wadah uji dan air laut
21. Thiosulfat Untuk menetralkan kaporit
22. Pakan komersil Untuk pakan yang dicampurkan dengan
sinbiotik
8
2.3 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan design Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari
empat perlakuan tiga kali ulangan dengan individu pada populasi diasumsikan
sebagai ulangan dengan model linear sebagai berikut :
Keterangan :
i = perlakuan
j = ulangan
Yij = pengamatan pada perlakuan ke-a,b,c,d ulangan ke-1,2,3
µ = rataan umum
τi = pengaruh perlakuan ke-a,b,c,d
εij = galat percobaan perlakuan ke-a,b,c,d ulangan ke-1,2,3
Komposisi pakan hewan uji yang digunakan yakni probiotik (0%, 2%, 4%, dan
6%) dan ekstrak ubi jalar 3% serta binder 2% (tabel 3).
Tabel 3. Rancangan Perlakuan
Perlakuan Komposisi
Bacillus sp. D2.2 (%) Ekstrak Tepung Ubi Jalar (%) Binder (%)
A 0 3 2
B 2 3 2
C 4 3 2
D 6 3 2
2.4 Prosedur Penelitian
2.4.1 Persiapan Wadah dan Hewan Uji
Wadah uji dalam penelitian ini menggunakan kontainer plastik CB 150 dengan
ukuran 74x52x40 cm3 sebanyak empat unit. Wadah uji diseterilisasi dengan
direndam air tawar selama satu hari, kemudian dibilas dengan kaporit, dan
dikeringkan dibawah sinar matahari (Lampiran 1). Ketika wadah uji telah kering
dilakukan sterilisasi air yang mengacu pada metode Ekasari et. al., (2013).
Yij = µ + τi + εij
9
Hewan uji pada penelitian ini yaitu udang vaname sebanyak 10 ekor tiap wadah
uji yang diambil dari pembesar udang vaname PT. CPB Suak Lampung Selatan.
Rata-rata berat hewan uji yang digunakan adalah 12 ± 2 g. Untuk mencegah
kanibalisme ketika udang melakukan pergantian kulit (moulting) digunakan
shelter yang terbuat dari paralon dengan ukuran ¾ inch ± 10 cm.
2.4.2 Persiapan Probiotik Bacillus sp. D2.2
Probiotik Bacillus sp. D2.2 dibuat dengan ditanam kembali isolat bakteri D2.2
pada media SWC padat, selanjutnya bakteri diinokulasikan ke dalam media SWC
cair yang mengacu pada metode Septiani (2016), dan diinkubasikan selama
24 jam pada suhu ruang dengan dikocok menggunakan shaker kemudian dihitung
kepadatan bakteri menggunakan spekrtofotometer dengan kepadatan bakteri
108 CFU/mL untuk dicampurkan pada pakan.
2.4.3 Persiapan Ekstrak Tepung Ubi Jalar Putih
Ekstrak ubi jalar putih atau prebiotik dibuat terlebih dahulu tepung ubi jalar
berdasarkan metode yang telah dilakukan dari metode yang telah dimodifikasi
oleh Lesmanawati et. al., (2013). Pengekstraksian tepung ubi jalar putih
dilakukan dengan mengacu pada metode Sukenda et. al., (2015) yaitu
dimasukkan 5 g tepung ubi jalar putih dalam 40 mL air dipanaskan pada suhu
85±2°C dengan menggunakan waterbath dan diaduk secara terus menerus selama
10 menit, disaring menggunakan kertas saring steril.
2.4.4 Persiapan Pakan Hewan Uji
Pakan hewan uji dibuat terlebih dahulu dibuat sinbiotik sesuai dengan perlakuan
(tabel 3). Sinbiotik tersebut disemprotkan pada pakan komersial dengan kadar
protein 30%. Pakan yang telah disemprot, diangin-anginkan agar kering dan
disimpan pada tempat yang kering untuk menghindari pakan berjamur
(Lampiran 2).
10
2.4.5 Pemeliharaan Hewan Uji
Hewan uji dipelihara selama 15 hari, sebelum dipelihara diaklimatisasi selama
3 hari dan 12 hari pemeliharaan dengan pemberian pakan yang telah dicampur
dengan sinbiotik dengan presentase pakan 3%. Pemberian pakan dilakukan
sebanyak empat kali sehari pada jam kisaran 06.30-07.00, 11.30-12.00,
16.30-17.00, dan 21.30-22.00. Kualitas air pemeliharaan yang diamati yaitu DO,
pH, salinitas, dan suhu dilakukan sebanyak 2 kali selama perlakuan. Pergantian air
dilakukan sebanyak satu kali yaitu pada pagi hari sekitar 10% dari volume total
(Lampiran 3).
2.4.6 Pengambilan Sampel Hemolymph
Sampel hemolymph diambil sebanyak 0,2 ml tiap ekor pada hari ke-0, 4, 8, dan
12. Pengambilan hemolymph untuk setiap perlakukan diambil pada 4 ekor sampel.
Sampel tersebut akan didistribusikan untuk uji Phenoloxidase (PO) sebanyak 100
µL, uji Superoxidase dismutase (SOD) sebanyak 50 µL, dan uji Total Protein
Plasma (TPP) sebanyak 15 µL (Lampiran 4).
2.5 Parameter Uji
Parameter uji yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.5.1 Aktivitas Phenoloxidase (PO)
Hemolymph 100 µL diencerkan dengan Pospate Bufer Saline (PBS) (1:1)
disentrifuge pada 700 xg dengan suhu 4 0C selama 20 menit supernatan dibuang.
Endapan diambil dan ditambahkan 100 µL cacodylate cytrate buffer disentrifuge
pada 700 xg dengan suhu 4 0C selama 20 menit supernatan dibuang. Endapan
diambil kembali ditambahkan 100 µL buffer cocodylate, dimasukkan 100 µL
dalam 96 well microplate kemudian masing-masing well microplate yang sudah
berisi sampel ditambahkan dengan 100 µL Trypsin, diresuspensi dan diinkubasi
selama 10 menit ditambahkan 50 µL L-DOPA dan diukur nilai Phenoloxidase
berdasarkan nilai kepadatan pada panjang gelombang atau Optical density (OD)
490 nm (Chen et. al., 2008) (Lampiran 5.1).
11
2.5.2 Superoxide Dismutase (SOD)
Hemolymph 50 µL dimasukkan dalam mikrotube dan diencerkan dengan 150 µL
PBS (4x pengenceran), divortex kemudian disentrifuge pada 700 xg. Supernatan
diambil dan dipanaskan dalam waterbath pada suhu 65 0C selama 5 menit
sehingga didapatkan ekstrak kasar SOD. Estrak kasar (crude extract) SOD bisa
disimpan dalam suhu -20 0C hingga digunakan untuk uji SOD (Chen et. al.,
2008). Uji SOD dilakukan berdasarkan metode Yudiati et. al., (2016). Nilai
Superoxide Dismutase (SOD) diukur berdasarkan nilai kepadatan pada panjang
gelombang atau Optical density (OD) 630 nm (Yudiati et. al., 2016)
(Lampiran 5.2).
2.5.3 Total Protein Plasma
Hemolymph 15 µL disentrifuge pada 700 xg selama 10 menit. Supernatan diambil
sebanyak 5 µL dalam 96 well mikroplate dan ditambahkan 250 µL reagen
brodfod Lampiran 7. diinkubasi selama 10 menit. Nilai TPP di diukur berdasarkan
nilai kepadatan pada panjang gelombang atau Optical density (OD) 630 nm
(Chen et. al., 2008) Sebelumnya dibuat standar kadar protein dengan
menggunakan bovine serum albumin (BSA) (Lampiran 5.3).
2.5.4 Kualitas Air
Kualitas air yang diamati yaitu pH menggunakan pH paper, DO dan suhu
menggunakan water quality caker (WQC), dan salinitas menggunakan
refraktometer. Pengamatan kualitas air dilakukan hari ke-0 (sebelum perlakuan)
dan hari ke- 12 setelah perlakuan.
2.6 Analisis Data
Analisis data dengan parameter uji SOD, PO, TPP yang digunakan pada penelitian
ini adalah uji ANOVA (analysis of variance) dengan selang kepercayaan 95%.
12
Apabila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan maka dilanjutkan uji lanjut
Beda Nyata Terkecil (BNT). Sedangkan untuk parameter kualitas air dilakukan
analisis secara deskriptif.
13
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Pemberian sinbiotik memberikan pengaruh terhadap aktivitas phenoloxidase
(PO) dengan terbentukanya melanin sebagai respon terhadap munculnya
benda asing yang mampu memperbaiki jaringan dengan pembentukan
melanisasi pada hari ke-8.
2. Pemberian sinbiotik memberikan pengaruh terhadap aktivitas superoxidase
dismutase (SOD) pada hari ke-8.
3. Total protein plasma (TPP) udang yang diberi sinbiotik cenderung stabil
selama pemeliharaan.
4.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai penambahan sinbiotik dengan
kandungan probiotik Bacillus sp. D2.2 melalui pakan pada budidaya udang putih
menggunakan metode lain serta kecernaan sinbiotik tersebut dalam tubuh udang
putih.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, M. B. (2014). Aktivitas Senyawa Antimikroba dari Bakteri Biokontrol D2.2
Terhadap Bakteri Pada Udang dan Ikan Secara In Vitro. Skripsi. Bandar
Lampung: Unila.
Amparyup, P., Charoensapsri, A., and Tassanakajon, A. (2013).
Prophenoloxidase system and its role in shrimp immune responses against
major pathogens. Fish & Shellfish Immunology. 34, 990-1001.
Arisa, I. K. (2011). Pemberian prebiotik, probiotik, dan sinbiotik untuk
meningkatkan respon imun udang vaname (Litopenaeus vannamei)
terhadap infeksi Vibrio harveyi. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Bachere, E. (2000). Shrimp immunity and disease control. Aquaculture, 191, 3-11.
BMP. (2014). Budidaya Udang Vaname. Jakarta Selatan. WWF-Indonesia.
Braak, V.D. (2002). Haemocytic defence in black tiger shrimp (Penaeus
monodon). Disertation. van wareningan Universiteit, Germany.
Caurdova, C, A,I., Saavedra, N.Y.H., Philippis, R, D, dan Ascencio, F. (2002).
Generation of superoxide anion and SOD activity in haemocytes and
muscle of American white shrimp (Litopenaeus vannamei) as a response
to -glucan and sulphated polysaccharide. Fish & Shellfish Immunology.12,
353–366.
Cerezuela, R., Meseguer J, and Esteban, M.A. (2011). Current Knowledge in
Synbiotic Use for Fish Aquaculture: A Review. J Aquac Res Development,
S1:008.doi:10.4172/2155-9546.S1-008.
Chang, C.F., Chen, H.Y., Su, M.S., and Liao, I.C. (2003). Immunomodulation by
dietary ²-1,3-glucan in the brooders of the black tiger shrimp Penaeus
monodon. Fish Shellfish Immunol. 10, 505-514.
Chayati, T.N. (2012). Kinerja imunitas udang vaname Litopenaeus vannamei
dalam teknologi bioflok dan probiotik terhadap koinfeksi infectious
myonecrosis virus dan Vibrio harveyi. Skripsi. IPB. Bogor.
Chen, J.C., Che Li, C., and Yen, S.T. (2008). The Immune response of white
shrimp Litopenaeus vannamei following Vibrio alginolyticus injection.
Fish & Shellfish Immunology. 25, 853-860.
Chen Y.Y., Chen J.C., Lin Y.C., Yeh S.T., and Chao K.P. (2014). White Shrimp
Litopenaeus vannamei that have received Petalonia binghamiae Extract
Activate Immunity, Increase Immune Response and Resistance against
Vibrio alginolyticus. J Aquac Res Development, 5 (6), 268.
Damayanti. (2011). Pemberian Sinbiotik dengan Dosis Berbeda pada Pakan
Udang Vaname Untuk Pencegahan Infeksi iMNV (Infectious Myonecrosis
Virus). Thesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (2014). Data produksi sementara
triwulan 3 tahun 2014. Statistik DJPB. 23 Maret 2014.
Ekasari, J., Sarmin., Suprayudi, M.A., dan Jusadi, D. (2013). Pertumbuhan dan
respons imun Litopenaeus vannamei yang diberi β-(1,3) glukan dan poli-
β-hidroksibutirat. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12 (2), 121-127.
Ekawati, A. W., Nursyam, H, dan Widjayanto, E. (2012). Diatomae Chaetoceros
ceratosporum dalam Formula Pakan Meningkatkan Respon Imun Seluler
Udang Windu (Penaeus monodon Fab.). J. Exp. Life Sci. 2 (1), 20-28.
Hamed N., Susan J, dan Reza I. (2012). Effect of synbiotics (Biomin imbo) on
fecundity and Reproductive Factors of Zebrafish (Danio rerio). World
Journal of Fish and Marine Sciences, 4 (1), 65-67.
Hardiyani, S., Harpeni, E., Setyawan, A., dan Supono. (2016). Pathogenicity And
In Vivo Study Of Local Isolate Bacillus sp. D2.2 At The Vannamei
Culture (Litopenaeus vannamei). Aquasains, 5(1), 421-425.
Hastuti, S.D. (2012). Suplementasi ß-glucan dari ragi roti (Saccharomyces
cerevisiae) dalam pakan terhadap aktivitas fagositosis, aktivitas NBT, total
protein plasma dan aktivitas aglutinasi darah ikan nila (Orechromis
niloticus). Depik, 1 (3), 199-155.
Jeuling, P., Cuchrid, N., dan Lismuwan, C. (2013). The Effects of Probiotik, B-
1,3-glukan and Organic Acid on Pacific White shrimph’s (Litopenaeus
vannamei)Immune System and Survaival Upon Challenge with vibio
harveyi. Thailand. University Bangkok. Fisheries research, 35 (3), 25-37.
Lesmanawati, W., Widanarni., Sukenda., dan Purbiantoro, W. (2013). Potensi
ekstrak oligosakarida ubi jalar sebagai prebiotik bakteri probiotik
akuakultur. Jurnal Sains Terapan, 3, 21−25.
Nurhayati, S., Kisnanto, T, dan Syaifudin, M. (2011). Superoksida Dismutase
(SOD). Iptek Ilmiah dan Populer: 13 (2), 67-74.
24
Mariska, D. C. (2013). Penapisan Kandidat Bakteri Biokontrol dari Perairan
Tambak Udang Tradisional terhadap Bakteri Vibrio harveyi. Lampung:
Universitas Lampung.
Neves, C. A., Santos, E. A. dan Bainy, A. C. D. (2000). Reduced superoxide
dismutaseactivity in Palaemonetes argentinus (Decapoda, Paleminedae),
infected by Probopyrus ringueleti (Isopoda, Bopyridae). Diseases of
Aquatic Organisms, 39,155–158.
Permana, G.N., Haryanti, dan Rustidja. (2010). Perubahan Histologi, Protein
Hemolimp dan Ekspresi Allozyme (GPI, PGM, EST, SOD dan SP) pada
Udang L. vannamei selama InfeksiTaura Syndome Virus (TSV). Prosiding
Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 473-483.
Septiani, D.R. (2016). Uji Kinetika Dan Aktivitas Antibakteri Dari Bakteri
Biokontrol D2.2 Pada Salinitas dan pH yang Berbeda. Skripsi. Lampung:
Universitas Lampung.
Standar Nasional Indonesia. (2006). Produksi udang vaname (L. vannamei) di
tambak dengan teknologi intensif. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional:
SNI-01-7246-2006.
Subagiyo. (2009). Uji Pemanfaatan Rumput Laut Halimeda sp. Sebagai Sumber
Makanan Fungsional untuk Memodulasi Sistem Pertahanan Non Spesifik
pada Udang Putih (Litopenaeus vannamei). Jurnal Ilmu Kelautan, 13 (4),
142-149.
Sukenda., Prasetyo, R, dan Widanarni. (2015). Efektivitas sinbiotik dengan dosis
berbeda pada pemeliharaan udang vaname di tambak. Jurnal Akuakultur
Indonesia, 14, 1–8.
Suwoyo, H. S., dan Mangampa, M. (2010). Aplikasi Probiotik dengan
Konsentrasi Berbeda pada Pemeliharaan Udang vaname (Litopenaeus
vannamei). Prosiding Forum Inovasi Teknologi, 239-247.
Tampangalo, B.R., Pakidi, C.C., dan Rantetondok, A. (2013). Sintasan Benih
Udang Windu Yang Dipelihara Dengan Beberapa Jenis Probiotik Rica
Dan Resistensinya Terhadap Bakteri Patogen V. harveyi. Prosiding Forum
Inovasi Teknologi Akuakultur, 863-874.
Wei, X., Liu, X., Yang, J., Fang, J., Qiao, H., Zhang, Y. dan Yang, J. (2012). Two
C-type lectins fromshrimp Litopenaeus vannamei that might be involved
in immune response against bacteria and virus. Fish & Shellfish
Immunology, 32,132-140.
25
Widanarni., Sukenda, dan Septiani, G.R. (2016). Aplikasi Sinbiotik Untuk
Pencegahan Infeksi Infectious Myonecrosis Virus pada Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei). Jurnal Kedokteran Hewan, 10 (2), 121-127.
Yudiati, E., Isnansetyo, A., Murwantoko, Ayuningtyas, Triyanto, dan Handayani,
C.R. (2016). Innate immune-stimulating and immune genes up-regulating
activities of three types of alginate from Sargassum siliquosum in Pacific
white shrimp, Litopenaeus vannamei. Fish & Shellfish Imunology, 54,46-
53.
Zheng, L., Chen, H., Han, X., Lin. W, and Yan X. (2005). Antimicrobial
screening and o active compound isolation from marine bacterium NJ6-3-1
associated with o the sponse Hymeniacidonperleve. World journal of
Microbiology & Biotechnology, 21,201-206.
26