representasi makna pernikahan dalam islam pada film
TRANSCRIPT
REPRESENTASI MAKNA PERNIKAHAN DALAM ISLAM
PADA FILM WEDDING AGREEMENT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memproleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
SAVIRA SALSANABILA
NIM : 11160510000203
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
i
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Savira Salsanabila
Nim : 11160510000203
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
REPRESENTASI MAKNA PERNIKAHAN DALAM ISLAM
PADA FILM WEDDING AGREEMENT adalah benar merupakan
karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam
proses permbuatannya. Adapun kutipan yang ada dalam
penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya
dalam skripsi. Saya bersedia melalukan proses yang semestinya
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata
skripsi ini sebagaian atau keseluruhan merupakan plagiat dari
karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
ii
REPRESENTASI MAKNA PERNIKAHAN DALAM ISLAM
PADA FILM WEDDING AGREEMENT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memproleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Savira Salsanabila
NIM. 11160510000203
Dosen Pembimbing
Ade Masturi M.A.
NIP. 197506062007101001
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
iii
iv
ABSTRAK
Savira Salsanabila 11160510000203
Representasi Makna Pernikahan Dalam Islam Pada Film
Wedding Agreement
Film Wedding Agreement merupakan film drama religi
yang menceritakan tentang pernikahan yang dijodohkan oleh
orang tua mereka. Secara garis besar film mengenai konflik
hubungan suami istri dalam pernikahan, dimana Sejak hari pertama
menikah, Byan memberikan surat perjanjian kepada Tari yang berisi
mereka akan bercerai setelah satu tahun pernikahan mereka berdua.
Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk menjawab pertanyaan Bagaimana makna ikon, indeks dan
simbol dalam film Wedding Agreement menurut teori semiotika
model Charles Sander Peirce dan Bagaimana makna pernikahan
dalam Islam yang terdapat dalam film Wedding Agreement
direpresentasikan.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif paradigma konstruktivisme. Dalam memperoleh data
dilakukan kegiatan observasi yaitu menonton, mengamati setiap
adegan dan dialog. Pemilihan adegan dilakukan dengan teknik
purposive sampling dengan kriteria adegan yang mengandung
makna pernikahan. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan
menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Peirce
membagi tanda menjadi 3 model utama yaitu ikon, indeks, dan
simbol yang masing-masing memiliki kriteria.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa film ini
mendeskripsikan Ikon dari film Wedding Agreement adalah Tari
dan Byan sebagai suami istri. Indeks dalam film ini adalah
pernikahan yang dijodohkan yang memiliki hubungan sebab-
akibat dalam hubungan rumah tangga. Simbol dalam film ini
adalah kata “Wedding” karena dalam memiliki arti positif
Pernikahan karena ibadah dan disandingkan dengan “Agreement”
yang memiliki arti negatif perjanjian karena setelah satu tahun
pernikahan akan bercerai.
Kata Kunci: Representasi, Makna, Semiotika, film, Wedding
Agrement
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang maha pemurah dan lagi
maha penyayang yang telah memberikan rahmat dan karunianya
dalam kehidupan umat manusia. Atas rahmat dan karunia-Nya
jugalah penulis dalam dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Representasi Makna Pernikahan Dalam Islam Pada
Film Wedding Agreement”. Tidak lupa juga shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Dalam penelitian ini penulis menyadari masih jauh dari
kata sempurna. Namun tidak menghilangkan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlihat dalam penulisan skripsi
ini baik secara moril maupun materil. Dengan demikian
penelitian mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA, Selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Syarfi Hidayatullah Jakarta.
2. Suparto,M.Ed,Ph.D, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, Selaku
Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Shihabudin Noor,
M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum, serta Cecep Castrawijaya, M.A selaku Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
3. Ketua Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Dr.
Armawati Arbi, M.Si dan Sekretaris Jurusan, Dr. Edi
Amin, MA.
vi
4. Ade Masturi, M.A. selaku dosen pembimbing penelitian
yang senantiasa membimbing, mengarahkan, dan
memberikan dukungan penuh selama proses penelitian.
5. Pimpinan, Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan
dalam meminjam literatur untuk penulisan skripsi.
6. Seluruh jajaran dosen dan staff Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Sutradara film Wedding Agreement Archie Hekagery
beserta seluruh kru dan pemain yang telah menghasilkan
karya luar biasa sehingga memberikan inspirasi kepada
penulis untuk menjadikan karyanya sebagai subjek
penelitian.
8. Kedua orang tua tercinta, Bapak Rusni dan Ibu Nila
Karmila, serta saudara kandung Ari Herlangga.
9. Risma Febby Hambekti kakak di kampus yang selalu
membantu dalam skripsi ini dari awal penelitian hingga
selesai.
10. Iim Abdul Mun‟im kakak di kampus yang selalu
membantu dalam penelitian ini hingga selesai.
11. Sarah Anggita, Nurul Dwiana, Rizki Dewi Ayu, Nabila
Maulidya, Danvie Nurjiyanti, Helmi Huwaidah teman
seperjuangan selama perkuliahan serta mendukung
penulis dikala suka dan duka dalam penelitian ini.
12. Atia Malia, Wandha Shapira, Zaqiah PR teman bermain
dan belajar yang selalu membantu.
vii
13. Rahma Putri Cesar yang telah membantu peneliti dalam
mengerjakan skripsi ini.
14. Teman-teman KPI D dan seluruh angkatan 2016.
15. Dedi Fahrudin dan seluruh anggota DNKTV tercinta.
16. Semua pihak, rekan-rekan, teman-teman yang telah
membantu penelitian ini yang tidak bisa disebutkan satu
persatu tanpa mengurangi rasa hormat.
Sekali lagi penulis mengucapkan terimakasih telah
memberikan semangat dan bantuan kepada penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 09 Juli 2020
Savira Salsanabila
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN...........................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................ii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................iii
ABSTRAK ................................................................................. iiiv
KATA PENGANTAR .................................................................. v
DAFTAR ISI .............................................................................. viii
DAFTAR TABEL ......................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................. 8
C. Rumusan Masalah .............................................................. 8
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 9
E. Manfaat Penelitian ............................................................. 9
F. Tinjauan Pustaka .............................................................. 10
G. Metodologi Penelitian ...................................................... 12
H. Sistematika Penulisan ...................................................... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................... 19
A. Representasi ..................................................................... 19
ix
B. Konsep Makna Pernikahan .............................................. 21
C. Semiotika ......................................................................... 29
D. Film .................................................................................. 38
E. Kerangka Berfikir............................................................. 50
BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 51
A. Sekilas Tentang Film Wedding Agreement ...................... 51
B. Sinopsis Film Wedding Agreement .................................. 52
C. Profil Sutradara Film Wedding Agreement ...................... 55
D. Profil Aktor dan Aktris Film Wedding Agreement .......... 56
E. Tim Produksi Film Wedding Agreement .......................... 65
F. Rumah Produksi ............................................................... 67
G. Sumber Film ..................................................................... 69
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .................... 71
BAB V PEMBAHASAN ........................................................... 82
BAB VI PENUTUP ................................................................. 101
A. Kesimpulan .................................................................... 101
B. Saran ............................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 104
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Tanda dan Cara Kerjanya………………...36
Tabel 2.2 Asosiasi Warna…………………………………49
Tabel 4.1 Adegan 1………………………………………..72
Tabel 4.2 Adegan 2………………………………………..73
Tabel 4.3 Adegan 3………………………………………..75
Tabel 4.4 Adegan 4………………………………………..76
Table 4.5 Adegan 5………………………………………..78
Tabel 4.6 Adegan 6……………………………………….79
Tabel 4.7 Adegan 7………………………………………..80
Tabel 5.1 Identifikasi Tanda Adegan 1……………………82
Tabel 5.2 Identifikasi Tanda Adegan 2……………………85
Tabel 5.3 Identifikasi Tanda Adegan 3……………………89
Tabel 5.4 Identifikasi Tanda Adegan 4……………………91
Tabel 5.5 Identifikasi Tanda Adegan 5……………………93
Tabel 5.6 Identifikasi Tanda Adegan 6……………………95
Tabel 5.7 Identifikasi Tanda Adegan 7…………………....98
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Charles Sandres Pierce…………………….34
Gambar 3.1 Poster Film……………………………………...52
Gambar 3.2 Archie Hekagery………………………………..55
Gambar 3.3 Refa Hady……………………………………....56
Gambar 3.4 Indah Permatasari………………………………58
Gambar 3.5 Aghniny Haque…………………………………60
Gambar 3.6 Mark Jeffrey Smith……………………………..62
Gambar 3.7 Ria Ricis………………………………………...64
Gambar 3.8 Tim Produksi…………………………………...65
Gambar 3.9 Rumah Produksi………………………………...67
Gambar 3.10 Sumber Film……………………………………69
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beberapa tahun belakangan ini di Indonesia banyak muncul
film religi atau film tersebut bergenre Islami. Dalam film tersebut
mengandung pesan dakwah yang merupakan pesan agama yang
universal. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa dakwah
merupakan proses yang berjalan (proses makro) dan holistik.
Alur cerita dalam sebuah film beragam dan sering kali sangat
dekat dengan cerita di kehidupan yang sering dijumpai seperti
halnya mengenai pernikahan. Pernikahan antara laki-laki dan
wanita sudah ditentukan oleh Allah Swt. dan tertulis di Lauhul
Mahfudz, takdir jodoh sudah ditentukan oleh Allah Swt. dengan
seseorang yang tepat. Sebagai mana firman Allah dalam Qs. Az
Dzariyat (51:49) :
رون ومن كل شيء خلقنا زوجي لعلكم تذك
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar
kamu mengingat (kebesaran Allah)."
Pada saat ini, seni di bidang perfilman sudah berkembang
pesat terutama di Indonesia dengan sajian yang beraneka ragam,
seperti film bernuansa drama religi ini yang masih sangat
digemari masyarakat umum. Oleh karena itu, peneliti ingin
mengkaji suatu film yang berjudul Wedding Agreement yang
dirilis ke publik pada 8 Agustus 2019 dan disutradarai oleh
2
Archie Hekagery. Film ini di garap oleh rumah produksi PT.
Kharisma Starvision Plus serta Chand Parwez Servia dan Fiaz
Servia yang menjadi produser dalam film Wedding Agreement
ini. Film yang bergenre drama religi ini merupakan film yang
diangkat berdasarkan novel berjudul sama karya Eria Chuzaimiah
alias Mia Chuz, yang terlebih dahulu populer di aplikasi Wattpad
yaitu aplikasi komunitas online bagi para penulis dan pembaca.
Dikutip dari hhtp://filmindonesia.or.id dan Instagram
@Starvisionplus, sepanjang tahun 2019 film Wedding Agreement
ini mencatat angka jumlah penonton sebanyak 893.136 penonton
yang bersumber dari penonton bioskop di Cinema 21, Blitz
Megaplex, CGV, PPFI (Persatuan Produser Film Indonesia) serta
sumber-sumber lainnya.1 Film ini diperankan oleh aktor dan
aktris berbakat Indonesia yaitu Indah Permatasari, Refal Hady,
Aghniny Haque, Jeff Smith, Ria Ricis, Bucek, Unique Priscilla,
Mathias Muchus, Ria Irawan, Fergie Brittany, Yati Surachman.
Film Wedding Agreement ini berdurasi 100 menit.
Secara garis besar film ini bercerita tentang pernikahan
dua orang yang di jodohkan oleh orang tua mereka, Btari Hapsari
dinikahkan dengan Byantara Wicaksana. Kehidupan yang indah
setelah menikah sepertinya tidak singgah dalam rumah tangga
Tari (nama panggilan Btari). Sejak hari pertama menikah, Byan
memberikan surat perjanjian yang berisi mereka akan bercerai
setelah satu tahun pernikahan mereka berdua. Tari baru
1 hhtp://filmindonesia.or.id/moie/viewer2019#.XhLalOQ0M diakses pada
tanggal 11 Januari 2020, pukul 10.16.
3
mengetahui bahwa sebelumnya Byan sudah mempunyai pacar
dan bertunangan dengan Sarah. Namun, Byan menikahi Tari
sebagai bentuk baktinya kepada orang tua. Selama masa
perjanjian, Tari mencoba menjadi istri yang baik. Tari sangat
senang dengan pernikahannya karena untuk menyempurnakan
ibadahnya dengan menikah. Tari selalu belajar untuk menjadi
istri yang baik selalu mengingatkan Byan tentang ibadah dan
sebagaimana hal-hal baik untuk mengubah Byan menjadi laki-
laki saleh, menjalankan segala bentuk baktinya sebagai seorang
istri, melaksanakan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan
karena Tari menganggap pernikahan ini sangat penting. Tari
ingin meluluhkan hati Byan. Tari mencoba sekuat tenaga
bertahan, namun hasilnya selalu sama kecewa dan sakit hati.2
Pernikahan merupakan ibadah dalam suatu kebaikan, dalam
pernikahan banyak hal-hal yang dilakukan sehingga akan
mendapatkan keberkahan dan ketentraman. Ibadah adalah suatu
jalinan komunikasi antara hamba dan Tuhan-nya, sesuatu yang
sudah semestinya dilakukan seorang hamba tanpa embel-embel
apapun. Dalam pandangan Islam, salah satu pilar utama
kehidupan manusia adalah ibadah, dalam arti khusus menghadap
kepada Allah.3 Allah Swt. berfirman dalam (QS. Al-Fatihah 1:
Ayat 5) :
2 https://tirto.id/sinopsis-wedding-agreement-film-refal-hady-yang-rilis-hari-
ini-efSb diakses pada 11 Januari 2020, 12.57 3 Syekh Tosun, Energi Ibadah, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2007)
h.127.
4
ايا ك ن عبد وا يا ك نستعي
“Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada
Engkau-lah kami memohon pertolongan”
Kehadiran film Wedding Agreement ini menjadi refleksi
bahwa masyarakat Indonesia masih menggemari film yang
bernuansa drama religi dengan data statistik berupa jumlah
penonton yang diraih dari film ini. Film drama religi memang
dapat memainkan emosi bagi para penontonnya dengan alur
cerita yang dekat dengan masyarakat, penataan suara atau musik
yang menambah unsur melankolis dalam hampir semua film yang
ber-genre drama religi. Pesan-pesan keagamaan yang dikemas
dalam bentuk film dan dihantarkan melalui layar lebar menarik
khalayak untuk mengikutinya. Melalui film, ajaran agama
disampaikan secara lebih menarik, tak membosankan. Melalui
media film, komunikator dakwah mengemas pesan-pesan
keagamaan untuk dimasukan ke relung hati sesuai dengan
kesadaran khalayak penonton atau permirsa.4
Film Wedding Agreement sendiri juga sangat banyak sekali
nilai-nilai ajaran Islam yang terkandung dalam setiap dialog dan
peran yang tersaji didalamnya, sehingga perlu untuk di teliti
setiap makna pernikahan yang terdapat disetiap adegan dalam
film tersebut. Film ini adalah film drama yang juga bernuansa
religi, maka ada banyak sekali makna, pesan, dan nilai moral
yang terkandung di film ini, film yang memainkan emosi
4 Bambang S. Ma‟arif, Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Akasi,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), h.167.
5
penonton ini juga dapat menjadi bahan renungan bagi penonton.
Film sering kali dianggap oleh banyak orang hanya sebagai
media hiburan, sebenarnya adalah salah satu media yang juga
digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas.
Film sebagai alat komunikasi massa yang kedua muncul di dunia,
mempunyai massa pertumbuhannya pada akhir abad ke-19,
dengan kata lain pada waktu unsur-unsur yang merintangi
perkembangan surat kabar telah dibuat lenyap.5
Ini berarti bahwa permulaan dari sejarahnya, film dengan
lebih mudah dapat menjadi alat komunikasi yang sejati, karena
tidak mengalami unsur-unsur teknik, politik, ekonomi, sosial, dan
demografi yang merintangi kemajuan surat kabar pada masa
pertumbuhannya dalam Abad ke-18 dan permulaan Abad ke-19.
Film mencapai puncaknya antara Perang Dunia I hingga Perang
Dunia II, namun merosot tajam setelah munculnya medium
televisi.6
Perkembangan seni film di Indonesia mempunyai sisi
kemajuan yang sangat pesat dan saat ini perfilman di negeri
Indonesia sudah mampu menunjukkan keberhasilannya untuk
menampilkan film yang lebih dekat dengan budaya bangsa
Indonesia dan sudah banyaknya masyarakat yang bangga
terhadap film Indonesia. Film dapat dimaknai sebagai medium
5 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Penerbit Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 10. 6 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Penerbit Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 12.
6
yang menghubungkan komunikator dan komunikan yang
berjumlah banyak.7
Film merupakan media komunikasi yang efektif untuk
menyampaikan suatu pesan-pesan sosial maupun moral kepada
khalayak banyak dengan tujuan memberikan informasi, hiburan,
dan ilmu yang tentunya bermanfaat dan mendidik ketika dilihat
dan didengar oleh khalayak banyak. Film mempunyai seni
tersendiri dalam memilih suatu peristiwa untuk dijadikan sebuah
cerita. Film terkadang merupakan ekspresi seseorang atau
pernyataan dari sebuah perasaan, juga mencerminkan dan
menyatakan segi-segi yang kadang-kadang kurang jelas terlihat
dalam masyarakat.
Selanjutnya, “Representasi” yang merupakan konsep yang
menghubungkan antra makna dan bahasa. Representasi juga
dapat berarti menggunakan bahasa untuk mengatakan sesuatu
yang penuh arti kepada orang lain. Representasi juga merupakan
bagian esensial dari proses dimana makna dihasilkan dan diubah
oleh anggota kultur tersebut.8
“Representasi” merupakan peristiwa kebahasaan. Bagaimana
seseorang ditampilkan, dijelaskan dengan menggunakan sebuah
bahasa. Melalui bahasa berbagai tindakan representasi tersebut
ditampilkan oleh media dan dihadirkan dalam pemberitaan. Maka
7 Sri Wahyuningsih, Film & Dakwah, (Surabaya: Media Sahabat Cendikia,
2019), h. 6. 8 Stuart Hall, Culture, The Media And The Ideological Effect, (London: Mass
Communication & Society,1997), h. 113.
7
yang patut dikritisi ialah pemakaian bahwa yang ditampilkan oleh
media. Proses ini mau tidak mau sangat berhubungan dengan
pemikiran bahwa dalam menuliskan realitas untuk dibaca
khalayak.9
Tanda-tanda dalam film ini merepresentasikan makna
pernikahan dalam Islam. Film umumnya dibangun dengan
banyak tanda. Tanda-tanda itu dikolaborasikan untuk mencapai
efek yang diinginkan. Karena film merupakan produk visual dan
audio, maka tanda-tanda ini berupa gambar dan suara. Tanda-
tanda tersebut adalah sebuah gambaran tentang sesuatu.
Untuk mengetahui itu semua, maka peneliti memilih
melalui model teori semiotika. Tanda tidak pernah benar-benar
mengatakan suatu kebenaran secara keseluruhan.10
Ia hanya
merupakan representasi dan bagaimana suatu hal
direpresentasikan dan medium yang dipilih untuk melakukan itu
bisa sangat berpengaruh pada bagaimana orang menafsirkannya.
Dari sekian banyak model semiotik yang ada, peneliti
memilih model semiotik Charles Sanders Peirce karena
menurutnya, sebuah film dibangun dengan banyak tanda dan
semiotika model Charles Sanders Peirce ini memusatkan
perhatian pada berfungsinya tanda pada umumnya. Menurut
Pierce tanda-tanda berkaitan dengan objek-objek yang
9 Stuart Hall, The Work of Representation: Representation and Signifiying
Practies, (London: Sage Publication,1998) h.17. 10
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta:
JalaSutra, 2012) h. 21.
8
menyerupainya, keberadaaanya memiliki hubungan sebab akibat
dengan tanda-tanda atau karena ikatan konvensional dengan
tanda tersebut dan juga menggunakan teori rapresentasi model
Stuart Hall menurutnya representasi diproleh dari produksi
makna melalui bahasa. Maka dari itu peneliti ingin melakukan
penelitian judul skripsi yaitu “Representasi Makna Pernikahan
dalam Islam pada Film Wedding Agreement.
B. Batasan Masalah
Untuk membatasi penelitian ini agar tidak dapat melebar
luas, maka pembatasan permasalahan yang diambil dari
penelitian ini adalah penggambaran makna pernikahan dalam
beberapa cuplikan adegan atau scene dan serta teks cerita dan
tokoh yang bersifat nilai keislaman dalam sebuah cerita
drama religi dalam film Wedding Agreement yang
mempresentasikan makna pernikahan dalam islam. Penelitian
ini akan dibatasi pada klasifikasi Charles Sanders Peirce
dengan mencari makna ikon, indeks, dan simbol dalam
masing-masing adegan dalam scene dan cupilkan film
tersebut.
C. Rumusan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini lebih terarah, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini dirangkum melalui
pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimana makna ikon, indeks dan simbol dalam film
9
Wedding Agreement menurut teori semiotika model
Charles Sander Peirce ?
b. Bagaimana makna pernikahan dalam Islam yang
terdapat dalam film Wedding Agreement
direpresentasikan ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang
akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mendeskripsikan makna ikon, indeks dan simbol yang
terdapat pada alur cerita di dalam film Wedding Agreement.
b. Untuk merepresentasikan makna pernikahan yang terdapat
dalam film Wedding Agreement.
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian yang
memberikan kontribusi bagi khasanah akademik kepada Ilmu
Komunikasi, khususnya Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, yakni analisis semiotika dapat digunakan untuk
menganalisis sebuah film karena pondasi pokok dari film
adalah setiap gambaran atau visual yang memiliki makna
masing-masing yang mempresentasikan sesuatu dan dapat
dianalisis menggunakan metode semiotika Charles Sanders
Peirce.
10
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
dalam membaca makna-makna yang terjadi, dalam sebuah
film. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi praktis perfilman dan
masyarakat, praktis komunikasi dan tentunya mahasiswa Ilmu
Komunikasi khususnya Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Penelitian ini juga untuk memberikan masukan dan
menambah wawasan dan dakwah melalui sebuah media film
dalam mengemas nilai-nilai kebaikan yang berhubungan erat
dengan nilai keagamaan yang menjadikan sebuah kajian yang
menarik.
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan skripsi dan
tesis terdahulu yang memiliki beberapa kesamaan dalam
penelitian ini, sebagai bahan rujukan dan referensi bagi
peneliti dalam merumuskan permasalahan sekaligus sebagai
refrensi dalam tambahan selain buku, jurnal, artikel maupun
internet. Adapun beberapa judul-judul skripsi di bawah ini
yang peneliti temukan adalah :
1. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang ditulis oleh Nurlaelatu Fajriah
tahun 2017 yang berjudul “Analisis Semiotik Film CIN(T)A”
persamaan skripsi tersebut dengan skripsi yang dibuat yaitu
11
sama-sama menggunakan semiotika Charles Sanders Peirce.
Namun terdapat perbedaan di perumusan masalah.
2. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang ditulis oleh Mulidya Septiani
tahun 2018 yang berjudul “Representasi Pesan Moral Dalam
Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar” persamaan skripsi
tersebut dengan skripsi yang dibuat yaitu sama-sama
menggunakan semiotika Charles Sanders Peirce dan Stuart
Hall. Namun terdapat perbedaan di perumusan masalah.
3. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang ditulis oleh Meta Yunita Kusuma
pada tahun 2014 yang berjudul “Representasi Toleransi Umat
Beragama Dalam Film Sang Martir” persamaan skripsi
tersebut dengan skripsi yang dibuat yaitu sama-sama
menggunakan semiotika Charles Sanders Peirce. Namun
terdapat perbedaan di perumusan masalah.
4. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar pada tahun 2014, yang ditulis oleh Ayu Purwati
Hastim yang berjudul “Representasi Makna Film Surat Kecil
Untuk Tuhan” persamaan dengan penelitian ini dalam teori
yang digunakan yakni teori semiotik, sedangkan perbedaanya
terletak di subjek penelitiannya dan teknik analisis data dan
perumusan masalah.
12
5. Tesis Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang ditulis oleh Indra Dita Puspito,
S.Sos. Tahun 2017. Tesis yang berjudul “Analisis Semiotika
Makna Cinta Dalam Komunikasi Antar Budaya Pada Film
Assalamualaikum Beijing”. Tesis tersebut meneliti mengenai
pemaknaan tanda sebuah film dalam perspektif segi
percintaan dalam pandangan Islam dan metode yang
digunakan dengan penelitian ini, Perbedaannya terletak pada
subjek penelitiannya yaitu pada adegan atau cuplikan dan
scene dalam film yang diteliti dalam tesis tersebut.
G. Metodologi Penelitian
1. Paradigma penelitian
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Konstruktivisme. Paradigma Konstruktivisme ini memandang
realitas sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi realitas sosial
yang terbentuk dari hasil konstruksi.11
Sehingga paradigma ini
berpandangan bahwa pengetahuan itu bukan hanya hasil
pengalaman terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil
konstruksi pemikiran subjek yang diteliti. Pengenalan manusia
terhadap realitas social berpusat pada subjek dan bukan pada
objek, hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan bukan hasil
11
Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011), h. 43.
13
pengalaman semata, tetapi merupakan juga hasil konstruksi oleh
pemikiran.12
2. Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena
memungkinkan peneliti untuk menginterpretasikan dan
menjelaskan suatu fenomena secara holistik (utuh) dengan
menggunakan kata-kata tanpa harus bergantung pada sebuah
angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Bodgan dan Taylor yang
mengemukakan pendekatan kualitatif merupakan sebuah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara
holistik (utuh). Jadi tidak boleh mengisolasi individu atau
organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu
memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.13
3. Metode penelitian
Metode riset kualitatif ini menggunakan metode analisis
semiotika Charles Sanders Peirce yaitu studi tentang tingkatan
makna terbagi menjadi tiga yaitu ikon, indeks, dan simbol.
Kemudian penelitian ini menggunakan teori Stuart Hall Peirce
yang dikenal dengan teori representasi. Peirce menyebut tanda
sebagai representamen. Konsep, benda, gagasan dan seterusnya,
12
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,
(Bandung: Rosdakarya, 2012), h. 140. 13
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1990), h. 4.
14
yang diacunya sebagai objek. Makna (impresi, kogitasi, perasaan,
dan seterusnya) yang diproleh dari sebuah tanda oleh Peirce
diberi istilah interpretan.14
Melalui analisis ini, dapat membantu
peneliti untuk mengetahui tentang isi film dan bagaimana pesan
tersebut disampaikan lewat film “Wedding Agreement”.
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah film “Wedding Agreement”,
sedangkan objek penelitiannya ini adalah meneliti makna, ikon,
indeks, simbol, aspek sinematografi.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Segi cara atau teknik pengumpulan
data, maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, angket dan dokumentasi. Namun dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah
dengan melalui dua metode, yaitu:
a. Observasi
Observasi atau pengamaran adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan pengindraan. Maka, dalam
penelitian ini peneliti melakukan observasi atau
pengamatan secara mendalam dengan melihat setiap
adegan-adegan atau cuplikan-cuplikan dari film “Wedding
14
Norman K. Denzin dan Yvonna S Lincoln, Handbook of Qualitaive Reserch,
(California: Sage Publication, 1994) h.128.
15
Agreement”. Kemudian peneliti mencatat dan memilih
beberapa adegan atau scene yang penting yang merupakan
inti dari permasalahan yang telah dirumuskan kemudian
dianalisis menggunakan teori dan metode yang telah
ditentukan.
b. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental seseorang. Hasil penelitian dari
observasi atau wawancara akan lebih kredibel jika
didukung oleh dokumen-dokumen yang bersangkutan.
Pada penelitian ini penulis mengumpulkan dokumen-
dokumen yang terkait dengan film “Wedding Agreement‟
di antaranya adalah salinan film bentuk, softcopy,
beberapa review, resensi, dan literatur film dari internet,
atau media lainnya serta menggunakan buku-buku yang
relevan dengan penelitian. Juga dengan adanya data
premier yang berupa film yang diteliti yaitu Wedding
Agreement yang dilihat/ditonton di aplikasi Iflix dengan
menonton sekaligus mengamati setiap adegan yang cocok
untuk diteliti dan dianalisis. Juga mengumpulkan melalui
Data skunder dengan berbagai referensi di internet seperti
artikel yang berkaitan dengan film tersebut seperti di bab
III dengan melengkapi data-data dari film tersebut.
16
6. Teknik Analisis Data
Analisa data dalam penelitian ini dengan cara
mengumpulkan data-data yang terkait, dimulai dengan
mengklasifikasikan adegan-adegan dalam film “Wedding
Agreement” yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian.
Kemudian, data dianalisis dan di representasikan menggunakan
teori semiotika model Charles Sanders Pierce yaitu dengan
mencari makna ikon, indeks, dan simbol dalam masing-masing
adegan atau cuplikan. Indikator masing-masing nya adalah :
a. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan “rupa”
(resemblance) sebagaimana dikenali oleh para
pemakainya. Di dalam ikon hubungan anatara
representamen terwujud sebagai kesamaan dalam
beberapa kualitas.
b. Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal
atau eksistensial diantara representamen dan objeknnya.
Di dalam indeks, hubungan antara tanda dengan
objeknya bersifat kongkret, aktual, dan biasnya melalui
suatu cara yang sekuensial atau kausal.
c. Simbol adalah jenis tanda yang bersifat arbiter dan
konvensional sesuai kesepakatan atau konvensi sejumlah
orang atau masyarakat. Tanda-tanda kebahasaan pada
umumnya adalah simbol-simbol.15
15
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai
Semiotikadan Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Jalan Sutra, 2012), h. 33.
17
Tahap lainnya peneliti juga menganalisis dengan
mendownload film tersebut lalu mencatat dan merangkum mana
saja adegan yang mengandung makna-makna pernikahan dalam
Islam yang bisa untuk diteliti.
7. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dikediaman pribadi penulis
di Tangerang dan juga di Universitas Islam Negeri Jakarta.
Penelitian ini dilaksanakanselama enam bulan, terhitung dari
Januari 2020 hingga Juni 2020.
8. Pedoman Penulisan
Pedoman pada penelitian ini mengacu kepada Pedoman
Umum Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
karya Tim Penulis UIN Jakarta Nomor: 507 Tahun 2017.16
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dibuat untuk mempermudah
pemahaman mengenai penelitian ini. Sistematika penulisan
dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari sub-sub bab. Adapun
sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab I terdiri atas Latar Belakang, Batasan dan Rumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian,
16
Tim Penulis UIN Jakarta, PedomanPenulisanKaryaIlmiah (Skripsi, Tesis,
dan Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: 2017), h.18.
18
paradigma penelitian, pendekatan penelitian, sumber data,
pengumpulan data dan Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II membahas tentang landasan teori, kajian pustaka,
kerangka berpikir, semiotika, konsep semiotika Charles Sanders
Peirce, Representasi, konsep makna pernikahan dalam islam,
serta membahas mengenai pengertian film, sejarah film,
karakteristik film, jenis-jenis film, teknik pengambilan gambar.
BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
Bab III gambaran umum tentang film Wedding
Agreement, yang membahas produksi, sinopsis, dalam Kajian
Narasi dan profil penulis, sutradara film, biografi para pemain
film dan tim produksi film Wedding Agreement.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Bab IV ini menjabarkan hasil temuan penelitian dari data
film berupa potongan adegan film, audio dan temuan tanda dalam
adegan
BAB V PEMBAHASAN
Bagian ini berisi uraian yang mengaitkan latar belakang,
teori dan rumusan reori baru dari penelitian. Mengkaji mengenai
pembahasan yang diteliti untuk lebih detail.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini berisi mengenai kesimpulan dan kritik saran.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Representasi
Dalam penelitian ini menggunakan teori representasi dan
representasi sendiri dapat didefinisikan sebagai penggunaan tanda
seperti gambar, bunyi dan lain-lain. Untuk menghubungkan,
menggambarkan, memotret atau memproduksi atau memproduksi
sesuatu yang dilihat, diindra, dibayangkan atau dirasakan dalam
bentuk fisik tertentu.17
Representasi yang merupakan konsep menghubungkan antra
bahasa dan makna. Representasi juga dapat berarti menggunkan
bahasa untuk mengatakan sesuatu yang penuh arti kepada orang
lain. Representasi juga merupakan bagian esensial dari proses
dimana makna dihasilan dan diubah oleh anggota kultur
tersebut.18
Bagi Stuart Hall representasi harus dipahami dari peran aktif
dan kreatif orang memaknai dunia karena representasi adalah
jalan dimana makna diberikan kepada hal-hal yang tergambar
melalui citra atau bentuk lainnya pada layar atau kata-kata. Hall
menuturkan bahwa sebuah citra akan mempunyai makna yang
berbeda dan tidak ada gaaransi bahwa citra akan berfungsi atau
berbeda atau bekerja sebagaimana mereka dikresi atau dicipta.
17
Marcel Danesi, Pesan, Tanda Dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra,2010), h.
24. 18
Stuart Hall, Culture, The Media And The Ideological Effect, (London: Mass
Communication & Society, 1997), h. 113.
20
Stuart Hall berargumentasi bahwa representasi ialah
perwakilan budaya dan praktek yang signifikan, perwakilan
mengubungkan makna dan bahasa atas kebudayaan, perwakilan
merupakan bagian penting dari proses yang berarti dihasilkan dan
ditukar diantara para anggota.
Stuart Hall menjabarkan bawa ada dua proses representasi,
pertama ialah representasi mental yaitu konsep tentang sesuatu
yang ada di kepala kita masing-masing, representasi mental
masih berperan penting dalam ptoses konstruksi makna. Konsep
abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan ke
bahasa yang lazim agar dapat menghubungkan konsep dan ide-
ide kita tentang sesuatu dengantanda dari simbol tertentu.19
Menurut Marcel Danesi sendiri ia menjabarkan bahwa
representasi sendiri sebagai proses merekam ide, pengetahuan
dan pesan dalam berbagai cara. Danesi juga mendefinisikan
bahwa lebih tepat representasi sebagai kegunaan tanda untuk
menyambungkan, melukiskan, dan meniru sesuatu untuk dirasa,
dimengerti dalam berbagai bentuk fisik.20
Representasi bisa disebut sebagai bahasa dalam kebudayaan
dan dapat mengkontruksi makna karena bahasa beroprasi dan
berfungsi sebagai sistem representasi. Bahasa yang dimaksud
tidak lagi hanya berupa bahasa tertulis dan bahasa lisan (berupa
suara dan kata-kata tertulis), namun juga berupa tanda dan simbol
seperti gambar, not musik, bahkan sebuah benda. Semua hal
19
Stuart Hall, The Work of Representation: Representation and Signifiying
Practies, (London: Sage Publication, 1998) h. 17. 20
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media (Yogyakarta:
Jalasutra,2010) h.3
21
tersebut digunakan oleh manusia unntuk mengekspresikan atau
mempresentasikan konsep, ide, emosinya kepada orang lain.21
Berbicara soal representasi, kita belajar mengenai hubungan
antara tanda dan makna. Tanda yang akan direpsentasikan juga
bisa berubah seiring dengan manusia itu sendiri yang terus
bergerak dan berubah seiring dengan berkembangnya
kemampuan intelektual dan kebutuhan dari tanda tersebut.22
A. Konsep Makna Pernikahan
1. Pengertian Pernikahan
Pernikaan adalah salah satu ibadah dalam agama
Islam. Pernikahan bukan saja merupakan satu jalan untuk
membangun rumah tangga dan melanjutkan keturunan.
Pernikahan juga dipandang sebagai jalan untuk meningkatkan
ukhuwah Islamiyah dan memperluas serta memperkuat tali
silaturahmi diantara manusia dengan menyatu dalam tali
pernikahan.
Secara etimologi bahasa Indonesia pernikahan berasal dari
kata nikah, yang kemudian diberi imbuhan awalan “per” dan
akhiran “an”. Pernikahan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
berarti diartikan sebagai perjanjian antara laki-laki dan
perempuan untuk menjadi suami istri. Pernikahan dalam Islam
21
Stuart Hall, Representation: Cultural Representations and Signifiying
Practice, (London: Sage Publication, 2003) h. 1. 22
Wibowo, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis bagi penelitian dan Skripsi
Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011) h.123
22
juga berkaitan dengan pengertian mahram (baca muhrim dalam
Islam) dan wanita yang haram dinikahi.23
Pernikahan atau perkawinan merupakan suatu hubungan
antara manusia dengan sesamanya yang menyangkut penyaluran
kebutuhan biologis antarjenis dan hak serta kewajiban yang
berhubungan dengan akibat perkawinan. Menurut istilah ilmu
fiqih, nikah berarti suatu akad (perjanjian) yang mengandung
kebolehan melakukan hubungan seksual dengan memakai kata-
kata (lafadz) nikah atau tazwij.24
Perkawinan/pernikahan antara laki-laki dan wanita serta
untuk menyatu sebagai suami dan istri dalam ikatan pernikahan
adalah salah satu ciri manusia sejak pertamakali diciptakan.
Tidaklah Allah Swt, menciptakan Nabi Adam alaihis salam,
kecuali diciptakan pula Hawwa sebagai pasangan hidupnya, lalu
mereka menjadi suami dan istri dalam ikatan pernikahan. Semua
peradaban umat manusia yang hidup di permukaan bumi
mengenal pernikahan dan menjalani hidup dalam ikatan
pernikahan. Pernikahan adalah jaminan atas keberlangsungan
peradaban umat manusia.25
Menikah merupakan fase kehidupan yang lazim dilakukan
oleh setiap manusia dewasa (akil baligh), siap secara lahir dan
23
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/fiqih-pernikahan Diakses
pada tanggal 20 Mei 2020, Pukul 12.49 24
Drs. H. Rahmat Hakim, Hukum Pernikahan Islam, Cet. I, (Bandung: Pustaka
Setia, 2000), h.12 25
Ahmad Sarwat, Ensiklopedia Fikih Indonesia 8:Pernikahan, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama,2019) h.8.
23
batin, serta memiliki rasa tanggung jawab dalam membangun
rumah tangga. Setiap orang yang telah memenuhi persyaratan
tersebut dianjurkan agar menginjakkan kakinya kejenjang
pernikahan. Jenjang inilah menandai sebuah fase kehidupan yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup seseorang pada masa
mendatang. Kehidupan berkeluarga memiliki banyak tantangan
dan sekaligus mengandung jumlah harapan positif. Tidak
dipungkiri dalam pernikahan terdapat banyak manfaatnya jika
kita dapat mengelolanya dengan baik.26
Ada beberapa tujuan
pernikahan dalam Islam yaitu :
1. Melaksanakan Sunnah Rasul
Pernikahan dapat menjauhkan dari perbuatan maksiat yang
menimbulkan dosa. Karena sebagai seorang muslim tentu saja
kita memiliki panutan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Dan ada baiknya kita mengikuti apa yang dicontohkan dan
diajarkan oleh Rasulullah. Dan pernikahan merupakan salah satu
sunnah dari Rasulullah yang dianjurkan.
2. Memenuhi Tuntutan Naluri Manusia
Karena sudah dianjurkan bagi mereka yang telah mampu
untuk menikah. Hal ini karena pernikahan merupakan fitrah
manusia serta naluri kemanusiaan itu sendiri. Naluri manusia
dipenuhi pula dengan hawa nafsu, maka lebih baik untuk
26
Happy Susanto, Nikah Sirri Apa Untungnya?, (Jakarta Selatan:
Visimedia2007), h. 1
24
dipenuhi dengan jalan yang baik dan benar yaitu melalui
penikahan yang sah dimata agama dan negara. Karena apabila
naluri tersebut tidak terpenuhi, maka dapat menjerumuskan
seseorang kepada jalan yang sangat diharamkan oleh Allah Swt.
dan dibenci yaitu berzina.
3. Penyempurna Agama
Dalam Islam menikah merupakan salah satu cara untuk
menyempurnakan agama dan ibadah yang dianjurkan. Karena
dengan menikah maka separuh agama telah terlaksana. Jadi salah
satu dari tujuan pernikahan ialah penyempurnakan agama yang
belum terpenuhi agar semakin kuat seorang muslim dalam
beribadah.
4. Menguatkan Ibadah Manusia
Pernikahan merupakan hal yang mulia, karena pernikahan
merupakan sebuah jalan yang paling bermanfaat dalam menjaga
kehormatan diri serta terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh
agama.
Hal ini pula sesuai dengan HR. Muslim No. 1.400 di
mana Rasullullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai
para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan
untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih
menundukkan pandangan, lebih membentengi farji (kemaluan).
25
Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum
(puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya."
Sasaran utama dalam pernikahan dalam Islam ialah untuk
menundukkan pandangan serta membentengi diri dari perbuatan
keji dan kotor yang dapat merendahkan martabat seseorang.
Dalam Islam, sebuah pernikahan akan memelihara serta
melindungi dari kerusakan serta kekacauan yang ada di
masyarakat.
5. Memperoleh Ketenangan
Dalam Islam, sebuah pernikahan sangat dianjurkan karena
tujuan pernikahan nantinya akan ada banyak manfaat yang
didapat. Perasaan tenang dan tentram atau sakinah akan hadir
selepas menikah.
Sebuah pernikahan jangan hanya mengandalkan perasaan
biologis serta syahwat saja, karena hal ini tidak akan sanggup
untuk menumbuhkan ketenangan di dalam diri seseorang yang
menikah.
6. Memperoleh Keturunan
Sesuai dengan Surat An Nahl Ayat 72, Allah SWT telah
berfirman, yang artinya: "Dan Allah menjadikan bagimu
pasangan (suami atau isteri) dari jenis kamu sendiri dan
menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta
26
memberimu rizki dari yang baik. Mengapa mereka beriman
kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah."
Maka dapat dilihat tujuan pernikahan dalam Islam lainnya
ialah untuk memperoleh keturunan. Tentunya dengan harapan
keturunan yang diperoleh ialah keturunan yang sholeh dan
sholehah, agar dapat membentuk generasi selanjutnya yang
berkualitas.27
2. Pernikahan Dalam Pandangan Islam
Nikah atau zawajatau menurut bahasa adalah اىطءاىض (adh-
dhommu dan al-wath‟u) yang berarti berkumpul atau
bercampur.28
Bisa juga diartikan dengan akad (al-aqdu) atau
ikatan, karena dalam suatu proses pernikahan terdapat ijab
(pernyataan penyerahan dari pihak perempuan) dan Kabul
(pernyataan penerimaan dari pihak laki-laki).29
Bahwa menikah merupakan perintah yang datang langsung
dari Allah Swt. Selain itu, menikah juga merupakan sunnah
Rasulullah Saw. Salah satu keutamaan menikah, selain untuk
mendapatkan lima hal yang dijanjikan oleh Allah Swt adalah
untuk mengindikasikan bahwa ibadahnya orang yang sudah
menikah itu memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada ibadahnya
27
Happy Susanto, Nikah Sirri Apa Untungnya?, (Jakarta Selatan:
Visimedia2007), h. 9-11 28
Djamaan Nur, Fiqih Munakahat, (Semarang: CV. Toha Putra Group, 1993),
h. 1. 29
Tihami dan Sohari Sahran, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap,
(Jakarta: PT Raja grafindo Persada, 2010) .h.: 7
27
seseorang yang belum menikah.30
Adapun firman Allah Swt.
mengenai pernikahan pada sebuah Ayat Al-Qur‟an dalam surat
(Yasiin 36: 36) :
لرض ا ت ب ن ت ما ا له لزواج ك ا ق ل خ ي لذ ا ن ا ح ب ن س م وون م ل ع ي ل وما م ه س ف ن أ
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari
diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”
Perkawinan/ pernikahan merupakan salah satu perintah
agama kepada yang mampu untuk segera melaksanakannya.
Karena perkawinan/pernikahan dapat mengurangi hal dosa yaitu
kemaksiatan, baik dalam bentuk penglihatan maupun dalam
bentuk perzinahan. Bagi seorang muslim yang berkeinginan
untuk melakukan pernikahan, tetapi belum mempunyai persiapan
bekal (fisik dan non fisik) dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Untuk berpuasa.31
Pernikahan salah satu pelaksanaan perintah Allah dan
sunnah Rasulullah, pernikahan juga media untuk memperbanyak
amal kebaikan. Pernikahan merupakan pondasi yang baik untuk
membangun keluarga muslim. Islam telah meletakkan pondasi
30
Rizem Aizid, Bismillah, Kami Menikah, (Yogyakarta: Diva Press, 2018) h.
27-30. 31
Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Palu: Sinar Grafika,
2006) h. 7
28
yang kokoh dalam fase pernikahan dan menerangkan tentang hak
dan kewajiban masing-masing bagi suami dan istri.32
Perkawinan/pernikahan adalah fitrah kemanusiaan maka dari
itu Islam menganjurkan untuk menikah, karena nikah merupakan
gharizah insaniyah (naluri kemanusiaan). Bila gharizah ini tidak
dipenuhi dengan jalan yang sah yaitu perkawinan, maka ia akan
mencari jalan-jalan syetan yang banyak menjerumuskan
kelembah hitam. Seperti dijelaskan dalam QS. Ar-Rum 30: (30) : ين حنيفا ها فأقم وجهك للد ل ت بديل فطرت ٱلله ٱلت فطر ٱلناس علي
ين ٱلقيم ولكن أكث ر ٱلناس للق ٱلله لك ٱلد ل ي علمون ذ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui”33
Pernikahan merupakan cara paling mulia yang dipilih
pencipta alam semesta untuk mempertahankan proses regenerasi
dan keberlangsungan dinamika kehidupan. Fitrah yang diberikan
Allah pada manusia meniscahyakan pentingnya penyatuan antara
pria dan wanita demi keutuhan jenis manusia agar mereka bisa
memakmurkan bumi, mengeluarkan kekayaan alam,
32
Syaikh Mahmud, Bekal Pernikahan,(Jakarta: Qisthi Press, 2010) h. 5 33
Djamaludin Arra‟uf bin Dahlam, Aturan Pernikahan Dalam Islam, (Jakarta:
JAL Publising, 2011) h. 11
29
mengembangkan nikmat-nikmat yang dikandung, dan
memnafaatkan kekuatan alam bumi selama waktu yang
diinginkan Allah. Maka, kehidupan tidak akan mungkin bisa
berlangsung tanpa melalui proses pernikahan yang secara terus
menerus berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya.34
Al-Quran telah menyebut kata “nikah” sebagai suatu bentuk
perjanjian (mitsaq) antara laki-laki dan wanita yang telah terikat
dalam sebuah hubungan pernikahan yang sah. Atas dasar itulah,
Imam Taqiyuddin mendefinisikan pernikahan sebagai “suatu
ungkapan menyangkut tentang akad yang sudah dikenal oleh
masyarakat, mencakup rukun dan syarat tertentu”.35
B. Semiotika
1. Pengertian Semiotika
Kata “Semiotika” berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“semeion” yang berarti tanda atau “seme” yang berarti penafsir
tanda. Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni
logika, retorika dan poetika. Tanda pada masa itu bermakna
sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya jika
ada asap berarti ada itu tanda adanya api juga.36
34
Adil Abdul Mun‟im Abu Abbas, Ketika Menikah Jadi Pilihan,(Jakarta: Al
Mahira,2008) h.10 35
Syauqi Nawawi, Sikap Islam tentang Poligami dan Monogami, dalam
ChuzaimahT.Yanggo dan HA. Hafiz Anshary AZ(ed.), Problematika Hukum
Islam Kontemporer, (Jakarta: Pustaka Firdaus,2002), h. 112 36
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Penerbit Remaja
Rosdakarya, 2013), h.17.
30
Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda, semiotik
mempelajari sistem, aturan, konvensi yang memungkinkan tanda-
tanda tersebut memiliki makna. Semiologi adalah ilmu tentang
bentuk, sebab dia mempelajari penandaan secara terpisah dari
kandungannya.37
Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh penting yaitu
Ferdinand de Saussure dan Charles Sander Peirce karena
keduanya mengembangkan ilmu semiotika dengan cara terpisah
dan tidak mengenal satu sama lain. Di eropa Saussure
mengembangkan teori tersebut sedangkan Peirce di Amerika
Serikat.38
Peirce membuat pemikiran yang dibedakan menjadi
tiga yakni lambang (symbol), ikon (icon), dan indeks (index).
Lambang adalah tanda yang dibentuk kerena adanya konsesus
dari pengguna tanda. Ikon adalah hubungan antara tanda dan
acuannya berupa hubungan kemiripan. Indeks adalah suatu tanda
yang mempunyai hubungan langsung berupa kausal dengan
objeknya.39
Semiotika telah diperkenalkan oleh sejumlah ilmuan hebat.
Secara garis besar, pandangan mereka tentang tanda dapat
digolongkan menjadi dua yaitu pandangan dikotomis dan
pandangan trikotomis. Tanda dilihat sebagai model diadik dan
37
Roland Barthes, Mitologi, Diterjemahkan oleh: Nurhadi & A.Sihabul Millah
(Yogyakarta:Kreasi Wacana,2004), h. 156. 38
Tinarbuko Sumbo, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra,
2008) h.11 39
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:Kencana
Prenada Media,2006), h.264.
31
triadik atau juga semiotik struktural (bertumpu pada
strukturalisme de Saussure) dan semiotik pragmatis.40
Semiotika yang pada dasarnya mempelajari bagaimana
kemanusiaan memaknai hal-hal. Memaknai padahal ini tidak
dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan. Secara
sederhana semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Semiotika
mempelajari sistem-sistem,atau aturan-aturan dan konvensi-
konvensi yang mungkin tanda-tanda tersebut memiliki arti.41
Semiotika sudah digunakan sebagai salah satu pendekatan
dalam menelaah sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti
karya sastra, dan teks berita dalam media. Semiotika merupakan
varian dari teori strukturalisme. Strukturalisme berasumsi bahwa
teks adalah funngsi dari isi dan kode, sedangkan makna adalah
produk dari sistem hubungan.42
Sudah dijelaskan diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa
semiotika adalah memahami bagaimana tanda-tanda yang ada di
masyarakat baik barupa bahasa, simbol, sinyal, sikap, maupun
teks sebagai salah satu alat yang memiliki makna dan maksud
tertentu. Penelitian ini yang merupakan menggunakan semiotika
analitik yaitu sistem tanda yang dihasilkan film melalui proses
peran dan dialog, perilaku pemain dalam memaainkan setiap
40
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 95 41
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006) cet ke-2. h.261 42
Benny H. Hoed, Semiotik Dan Dinamika Sosial Budaya, (Jakarta:
Komunitas Bambu, 2011), h. 28.
32
adegan maupun hal-hal lain digunakan untuk mewakilkan makna
tertentu yang tekandung didalamnya.
2. Teori Semiotika Charles Sanders Peirce
Pada penelitian ini peneliti memilih model semiotika Charles
Sanders Peirce karena yang menjadi dasar dari semiotika adalah
konsep tentang tanda tak hanya bahasa dan sistem. Pada Teori
Peirce tersebut seringkai dikenal dengan teori segitiga maknanya
adalah (triangle meaning). Berdasarkan teori tersebut, semiotika
berangkat dari tiga element utama yang terdiri dari: Tanda (Sign),
Acuan tanda (Object), Pengguna tanda (Interpretant).
Karena bagi seorang Peirce tanda “is something which stands
to somebody for something in somerespect or capacity”. yaitu
Sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi, oleh Peirce
disebut ground. Konsekuensinya, tanda (sign atau representamen)
selalu terdapat dalam hubungan triadic, yakni ground, object, dan
interpretant. Atas dasar hubungan ini peirce mengadakan
klasifikasi tanda. Peirce menuturkan bahwa semiotika tidak lain
dari pada sebuah nama lain bagi logika, yaitu doktrin formal
tentang tanda-tanda.43
Dalam penelitiannya Peirce menggolongkan tanda menjadi
tiga titik dalam segitiga yang disebut juga sebagai signifikasi.
Dengan demikian tanda atau reprasentamen memiliki relasi
43
Benny H. Hoed, Semiotika Dan Dinamika Sosial Budaya, (Jakarta:
Komunitas Bambu, 2011). h.19
33
triadik dengan interpretan dan objeknya.44
Pemaknaan tanda yang
dilakukannya berkaitan antara representamen dan objek didasari
oleh pemikiran bahwa objek tidak selalu samadengan realitas
yang diberikan representamen. Objek yang timbul karena
pengalaman makna pada tanda. Tanda menurut Peirce adalah
“Something than represents something else.”
Bagi Pierce, tanda (representamen) ialah sesuatu yang lain
dalam batas-batas tertentu. Tanda akan selalu mengacu ke sesuatu
yang lain, oleh Pierce disebut objek (denotatum). Mengacu
berarti mewakili atau menggantikan. Tanda baru dapat berfungsi
bila diinterpretasikan dalam benak penerima tanda melalui
interpretan. Jadi interpretant ialah pemahaman terjadi berkat
ground, yaitu pengetahuan tentang sistem tanda dalam suatu
masyarakat. Hubungan ketiga unsur yang dikemukakan Pierce
dengan nama segi tiga semiotik.45
44
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2013) h.18 45
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra,
2009) h.12
34
Gambar 2.1
Teori Triadik Charles Sanders Peirce
Representamen
Interpretan Objek
Peirce membagi tiga tahapan tanda, dimulai dari penyerapan
aspek tanda atau reprasentamen melalui panca indra. Tahap
kedua, mengaitkan secara reprasentamen dengan pengalaman
dalam kognisi manusia yang disebut objek. Tahap ketiga
menafsirkan objek sesuai dengan keinginannya yang disebut
interpretan.46
Model segitiga Peirce memperlihatkan masing-masing titik
dihubungkan oleh garis dengan dua arah, yang artinya setiap
istilah dapat dipahami hanya dalam hubungan satu dengan yang
lainnya. Peire menggunakan istilah yang berbeda untuk
menjelaskan fungsi tanda,baginya adalah proses konseptual, terus
berlangsung sebagai semiosis tak terbats. Apabila ketiga elemen
makna itu berinteraksi dalam benak seseorang. Maka munculkah
makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut.
46
Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012)
h.115
35
Sebuah tanda mempunyai dua aspek yang dianggap indra
yang seringkali disebut sebagai signifier yaitu bidang penanda
atau bentuk. Aspek lainnya yaitu signified adalah bidang petanda
atau konsep ataupun makna. Aspek kedua tersebut tekandung
dalam aspek pertama. Pertanda merupakan konsep yang
dipresentasikan oleh aspek pertama. Petanda terletak pada level
of content (tingkatan isi atau gagasan) dari apa yang diungkapkan
melalui tingkatan ungkapan. Hubungan antara kedua unsur
melahirkan makna.47
Tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi
qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign adalah kualitas yang
ada pada tanda, misalnya kata-kata kasar, keras, lembut lemah
dan merdu. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa
yang ada pada tanda,misalnya kata kabur atau keruh yang ada
pada urutan kata “air sungai keruh” yang menandakan bahwa ada
hujan di hulu sungai. Legisign adalah norma yang dikandung oleh
tanda, misalnya rambu-rambu lalu lintas yang menadakan hal-hal
yang boleh atau tidak boleh dilakukan manusia.
Peirce membagi tanda menjadi: ikon (icon), indeks (index),
simbol (symbol) yang didasarkan atas relasi diantara
representamen dan objeknya. Berikut tipology tanda Peirce :
a. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan
“rupa” (resemblance) sebagaimana dikenali oleh
47
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra,
2009) h.13
36
para pemakainya. Didalam ikon hubungan antara
representamen terwujud sebagai kesamaan dalam
beberapa kualitas.
b. Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan
fenomenal atau eksistensial diantara
representamen dan objeknnya. Di dalam indeks,
hubungan antara tanda dengan objeknya bersifat
kongkret, aktual, dan biasnya melalui suatu cara
yang sekuensial atau kausal.
c. Simbol adalah jenis tanda yang bersifat arbiter dan
konvensional sesuai kesepakatan atau konvensi
sejumlah orang atau masyarakat. Tanda-tanda
kebahasaan pada umumnya adalah simbol-
simbol.48
Tabel 2.1
Jenis Tanda dan Cara Kerjanya
Jenis
Tanda
Ditandai Dengan Contoh Proses Kerja
Ikon - Persamaan
(Kesamaan)
- Kemiripan
Gambar, Foto dan Patung Dilihat
Indeks - Hubungan
sebab-akibat
- keterkaitan
- asap.....Api
- gejala..Penyakit
diperkirakan
48
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis
Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2011). h. 14.
37
Simbol - konvensi
- kesepakatan
sosial
- kata-kata
- isyarat
dipelajari
Dari sudut pandang Charles Sanders Peirce ini, proses
signifikan bisa saja menghasilkan rangkaian hubungan yang tidak
berkesudahan, sehingga pada gilirannya sebuah interpretant akan
menjadi representamen, menjadi interpretant lagi, jadi
representamen lagi dan seterusnya.
Selain itu, peirce juga memilah-milah apa saja tipe tanda yang
cocok untuk menjadi kategori lanjutan, yakni kategori firstness,
secondness, thirdness. Tipe-tipe tanda tersebut meliputi :
qualisign, sinsign, lehisign. Begitu juga dibedakan menjadi rema
(rheme), tanda disen (dicent sign), dan argument (argument).
Dari berbagai kemungkinan persilangan diantara seluruh tipe
tanda ini tentu dapat dihasilkan berpuluh-puluh kombinasi yang
kompleks.49
Ikon adalah tanda yaitu antara tanda acuannya berhubungan
kemiripan yang biasa disebut metafora, contoh ikon adalah potret
karena bila dihubungkan kededakatan eksistensinya tanda
demikian disebut indeks dan biasanya tanda seperti ini disebut
metonimi. Contoh indeks yaitu panah petunjuk arah bahwasanya
di sekitar tempat tersebut ada bangunan tertentu yang terlihat.
49
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2003)
h.34
38
Sedangkan simbol merupakan tanda yang diakui keberadaannya
berdasarkan hukum konvensi. Contoh simbol adalah bahasa
tulisan.50
C. Film
1. Film Sebagai Media Dakwah
Film adalah wadah dari berbagai bentuk yang memainkan
emosi bagi para penikmatnya, film tempat berimajinasi dalam
memainkan pikiran seseorang, film yang hebat adalah film yang
berhasil membawa penontonnya masuk ke dalam film tersebut.
Saat ini film sudah sangat berkembang khususnya di Indonesia
berbagai genre berlomba-lomba untuk saling bersaing meraih
film-film yang berkualitas.
Film saat ini menjadi salah satu media komunikasi massa,
karena film dapat memainkan peran dirinya sebagai saluran
menarik untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dari dan
untuk manusia, termasuk pesan-pesan keagamaan yang lazimnya
disebut dakwah.51
Film dapat menjadi media dakwah yang efektif
dengan pendekatan seni budaya. Yang dibuat berdasarkan kaidah
sinematografi. Pesan dakwah dapat diekspresikan dalam bentuk
cerita dan disajikan dalam film kepada khalayak dengan pengaruh
yang besar.
50
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra,
2009) h. 14 51
Asep Saepul Muhtadi, Komunikasi Dakwah: Teori, Pendekatan dan
Aplikasi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012) h. 112.
39
Film yang bisa disebut sebagai media dakwah mempunyai
kelemahan karena film sebagai media komunikasi terutama
karena besarnya hambatan geografis karena harus ditonton atau
dilihat disebuah tempat tertentu sehingga khalayak harus
menyadiakan waktu tersendiri untuk pergi ketempat yang
disediakan dan di daerah tertntu juga terkendala jarak. Disamping
kelemahan tersebut, film memiliki keunggulan terutama karena
film dapat dinikmati oleh semua kalangan dari khalayak yang
berpendidikan tinggi dan saat ini sudah ada beberapa film yang
disajikan kepada seseorang yang buta huruf atau pun tunarungu
agar mereka bisa menikmatinya film juga.
Film adalah gambar hidup yang disajikan karena film
mempunyai kecenderungan umum yang unik dalam keunggulan
daya efektifnya terhadap penonton. Kebanyakan persoalan atau
hal yang bersifat abstrak dan samar-samar serta sulit, dapat
disunguhkan oleh film kepada khalayak secara lebih baik dan
efisien. Demikian juga film menyugguhkan pesan dengan
menghidupkan atau dapat mengurangi jumlah besar keraguan.
Apa yang disuguhkan oleh film itu lebih mudah diingat.
Film sebagai media komunikasi dakwah yang perlu
memiliki standar untuk bisa disebut sebagai “film bertema
religi”, yaitu karena : Isi ceritanya membawa kepada penyucian
Asma Allah, mengajarkan ajaran-ajaran Islam yang baik dan
penagungannya, berusaha meningkatkan citra Islam atau
meluruskan pemandangan orang yang keliru akan Islam, gaya
tampilan busana sopan dan tertutup yang disesuaikan dengan
40
tema film bernafaskan agama/religi, menggunakan berbagai
temuan teknologi, tetapi tidak mengumbar mitor, takhayul
seksual, dan kekerasan, unsur musikalitas pengiring film turut
mendukung terbinanya kepribadian penontonnya.
Mensosialisasikan makna-makna kehidupan yang baik, adil, dan
bijak kepada sesama manusia, serta perduli akan alam dan dapat
menghindari hal-hal yang sahun dan lahun (lupa diri).52
2. Pengertian Film
Film merupakan rangkaian imaji fotografi yang
diproyeksikan ke layar dalam sebuah ruangan gelap. Definisi
tersebut merupakan sebuah penjelasan sederhana atas fenomena
gambar bergerak yang terlihat dalam bioskop. Film, secara umum
dapat dibagi menjadi dua unsur pembentuk yakni, unsur naratif
dan unsur sinematik. Kedua unsur tersebut saling terkait satu
sama lain. Unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah,
sedangkan unsur sinematik adalah cara (gaya) untuk
mengolahnya.53
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), film
diartikan dalam dua pengertian. Pertama, film merupakan sebuah
selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan
gambar negatif dari sebuah objek. Kedua, film diartikan sebagai
52
Bambang S. Ma‟arif, Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010) h. 165 53
Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta : Homerian Pustaka,
2008), h. 1.
41
lakon atau gambar yang hidup.54
Pada tingkat penanda, film
adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang
mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan
nyata.55
Adapun pengertian film menurut Undang – Undang
Republik Indonesia No.8 Tahun 1992 yaitu :
Film merupakan karya cipta seni dan budaya yang
merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat
berdasarkan asas sinematografi dengan di rekam pada pita
seluloif, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil
penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan
ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses
lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan
atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,
dan atau lainnya.56
Film sering kali membawa penontonnya ke dalam dunia
khayal yang telah diciptakan sedemikian rupa sehingga membuat
siapa pun larut didalamnya. Itulah sebabnya film dapat
mengambil perhatian dengan pesat.
54
Apriandi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media
Massa (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 112. 55
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Cet. Ke-1
(Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 134. 56
Misbach Yusa Biran, Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia
(Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga, 2009), h. 112-113.
42
Dapat disimpulkan bahwa film adalah serangkaian dari
beberapa gambar yang membuatnya tampak hidup atau bergerak
dan diikat dalam sebuah cerita. Film merupakan karya seni yang
menggabungkan unsur audio dan visual sehingga tidak jarang
digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan
informasi baik tersirat ataupun tersurat dalam sebuah cerita. Oleh
karena itu, saat ini banyak orang menggunakan film bukan hanya
untuk hiburan semata namun juga untuk bisnis.
3. Jenis – Jenis Film
Film secara umum dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni
dokumenter, fiksi, dan eksperimental. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
1) Film Dokumenter
Hal yang menjadi kunci utama pada film dokumenter adalah
penyajiannya yang berupa fakta. Film dokumenter tidak
menciptakan suatu peristiwa atau sebuah kejadian, melainkan
merekam peristiwa yang sungguh terjadi atau otentik.57
Dalam film dokumenter menyajikan fakta yaitu kenyataan
apa yang sebenar-benarnya terjadi mengenai kehidupan yang
biasanya ada dimasyarakat.
2) Film Fiksi
Film fiksi yang seringkali terjadi menggunakan simbol-
simbol personal yang seseorang ciptakan dengan imajinasinya
sendiri. Film fiksi terikat oleh plot. Film fiksi relatif lebih
57
Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta : Homerian Pustaka,
2008), h. 4.
43
kompleks dibanding dua jenis film lainnya, baik masa pra-
produksi, produksi, maupun pasca produksi. Biasanya, film fiksi
menggunakan perlengkapan yang lebih banyak, bervariasi, serta
mahal. Film fiksi berada pada dua kutub, yaitu nyata dan
abstrak.58
3) Film Eksperimental
Film eksperimental tidak memiliki plot namun tetap
memiliki struktur. Biasanya struktur tersebut sangat dipengaruhi
oleh insting subjektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta
pengalaman batin mereka. Para sineas eksperimental umumnya
bekerja di luar industri film utama (mainstream) dan bekerja pada
studio independen atau perorangan.59
Selain ketiga kategori utama tersebut, film dapat dibedakan
berdasarkan cerita, orientasi pembuatannya, dan genrenya sebagai
berikut :
a) Berdasarkan cerita, film fapat dibedakan menjadi dua, yaitu
film fiksi dan nonfiksi. Film fiksi merupakan film yang dibuat
berdasarkan imajinasi manusia, dengan kata lain film ini tidak
didasarkan pada kejadian nyata. Sedangkan film non-fiksi
merupakan film yang didasari oleh suatu kejadian yang benar-
benar terjadi.
b) Berdasarkan orientasi pembuatannya, film dapat digolongkan
dalam film komersial dan film non-komersial. Orientasi dari
58
Himawan Pratista, Memahami Film, h. 6 59
Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta : Homerian Pustaka,
2008), h. 7-8.
44
film komersial dalam pembuatannya adalah bisnis dan
mengejar keuntungan. Dan orientasi film non-komersial
adalah bukan dalam rangka mengejar target keuntungan
melainkan murni sebagai seni dalam menyampaikan suatu
pesan dan sarat akan tujuan.
c) Berdasarkan genre film, terdapa beragam genre film yang
biasa diperkenalkan kepada masyarakat selama ini, yaitu
action, komedi, drama, petualangan, epik, musical, perang,
science fiction, pop, horror, gangster, thriller, fantasi, dan
disaster.60
Jika dilihat dari segi teknis, ada lima hal yang perlu
diperlihatkan dalam pengambilan gambar untuk jurnalistik
televisi.61
Genre film serta formulanya sesungguhnya tumbuh dalam
perkembangan yang dinamis, tidak saja dalam relasi dengan
aspek estetis dan historis, tetapi juga bagaimana menemukan
penonton ditengah krisis serta persaingan baru industri hiburan
lokal dan internasional. Dalam formula genre yang terus adaptif,
beragam aspek hubungan film dengan penonton dikelola, maka
beragam paradoks lahir: formula lokal vs populer baru, tradisi
tutur lama vs baru, katarsis frustasi sosial vs relaksasi, agama vs
60
Apriandi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), h. 113-115. 61
Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006) cet-1, h. 120.
45
hiburan, sosiologi seks vs ketakutan, krisis vs survival, lokal vs
internasional.62
4. Teknik Pengambilan Gambar
Beberapa hal dibawah ini dilakukan dengan teknik pada
pengambilan gambar untuk film yaitu :
Camera Angle yakni posisi kamera terhadap objek yang akan
dibidik dan pada saat pengambilan gambar. Masing-masing angle
punya makna tersendiri. Camera angel terbagi atas lima teknik
sebagai berikut yaitu :
1. Bird eye view : Teknik pengambilan gambar yang
dilakukan dengan posisi kamrea di atas ketinggian objek
yang direkam. Hasil teknik ini memperlihatkan
lingkungan yang luas dengan benda-benda lain yang
tampak dibawah begitu kecil dan berserakan tanpa makna.
2. High angle : Merupakan teknik pengambilan gambar dari
atas objek. Selama kamrea di atas objek maka sudah
dianggap high angle. Dengan teknikini makan objek
nampak lebih kecil
3. Low angle : Juru kamrea mengemasnya dengan
pengambilan gambar yang diawali dengan tilt up. Teknik
ini menunjukan bahwa orang yang sedang direkam
memiliki dominasi, kuasa atau kekuatan dengan
menonjolkan wibawanya.
62
Nugroho Garin & Herlina Dyna, Krisis dan Paradoks Film Indonesia
(Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara,2015), h. 227.
46
4. Eye level, : Teknik pengambilan gambar yang sejajar
dengan objek. Posisi kamrea dan objek lurus sejajar
sehingga gambar yang diproleh tidak ke atas atau ke
bawah.
5. Frog eye : Pengambilan gambar yang dilakukan juru
kamrea dengan ketinggian kamrea sejajar dengan dasar
kedudukan objek atau ketinggian yang lebih rendah dari
dasar kedudukan objek.
6. Straight Angle : sudut pandang kamera yang normal
ketinggian kamera setinggi dada, sering digunakan
padaacara yang gambarnya tetap. Angel camera ini
menempatkan objek pada posisi sejajar dengan penonton.
7. Tilting : gerakan kamera vertikal ke atas (tilt up) dan ke
bawah (tilt down). Gerakan tilt up dimaksudkan untuk
menunjukan ketinggian, efek yang ditimbulkan dapat
merangsang emosi, perhatian dan keinginan.
5. Sinematografi
Ada beberapa jenis ukuran gambar yang dikembangkan
menjadi beberapa variasi sesuai dengan keperluannya :
1. Close Up : ukuran gambar yang jika objeknya adalah
manusia maka diambil dari bahu hingga sedikit ruang
diatas kepala.
2. Extreme Close Up : gambar detail untuk menunjukkan
sesuatu yang ingin ditonjolkan. Misalnya wajah
47
seseorang yang ditonjolkan kedua matanya, telinga
seseorang untuk menonjolkan anting-antingnya.
3. Big Close Up : diambil kepala secara penu untuk
menonjolkan ekspresi seseorang, hampir sama dengan
VCU.
4. Very Close Up : gambar diambil dari dagu hingga
wajah untuk menunjukkan ekspresi wajah seseorang,
misalnya sedih, marah atau dingin.
5. Medium Close Up : ukuran gambar yang jika
objeknya manusia maka diambil dari dada hingga di
atas kepala.
6. Medium Shot : ukuran gambar jika objkenya manusia
maka diambil dari panggul hingga ke atas kepala,
objek hampir memenuhi layar.
7. Knee Shot : gambar diambil dari lutut hingga di atas
kepala.
8. Full Shot : gambar memenuhi layar kamera dari kaki
hingga atas kepala, biasa juga disebut medium long
shot.
9. Long Shot: gambar objek memenuhi sekitar tiga per
empat layar kamera.
10. Ektreme Long Shot : objek memenuhi setengah layar
kamera.
11. Two Shot : dua objek dalam layar mulai dari panggul
hingga keatas kepala.
12. Three Shot : tiga objek dalam layar penu dari dada
hingga atas kepala.
48
13. Over Shoulder Shot : gambar dua orang berhadap-
hadapan terlihat dari punggung.63
Komposisi dalam sebuah objek frame ditentukan oleh tiga
faktor yaitu :
1. Headrooom : komposisi dimana sebuah objek dengan
midshot maka harus proposional yakni kepala bagian atas
dengan batas frame harus diatur tidak terlalu tinggi atau
rendah. Jika headroomnya terlalu tinggi maka objek akan
terkesan menggantung. Apabila terlalu rendah maka objek
akan terpotong frame.
2. Noseroom : Diartikan sebagai jarak pandang seseorang
terhadap objek lainnya, baik ke kiri atau kekanan.
Komposisi ini dikemas unntuk mendapatkan gambar yang
menarik, karena dengan ini berarti seseorang sedang
melakukan interaksi dengan dua orang atau benda
disekitarnya.
3. Looking space : orang yang sedang berjaan atau berlari
selalu menyisakan ruang di depan atau belakangnya.
Ruangan di depan orang yang sedang berjalan atau berlari
itulah yang disebut dengan looking space. Sementara
bagian belakangnya disebut back space.64
63
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, (Jogjakarta: Duta
Wacana University Press, 1994) h.88-100 64
Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006) cet-1, h. 136.
49
6. Makna Warna dalam Film
Warna menjadi salah satu representasi pesan dan bisa menjadi
konotasi yang dipakai untuk menyimbolkan sederetan suasana
atau mood yang ingin disampaikan sutradara ke para penonton.
Pada warna juga bisa memperlihatkan karakter permainnya.
Film merupakan media penyampaian pesan-pesan yang cukup
efektif. Pesan disampaikan dapat melalui berbagai hal seperti
dialog, sikap pemain, pola pikir, suasana adegan, bahkan
nonverbal seperti gerak tubuh, mimik wajah dan warna yang
ditampilkan. Sebagaimana diungkapkan oleh Barker (1954) pada
table dibawah ini.
Tabel 2.265
Suasana Hati yang diasosiasikan Warna
Suasana Hati Warna
Kemurnian, kebaikan, kelembutan Putih
Berkuasa, kuat, bagus sekali Hitam
Aman, Nyaman Biru
Menantang, Melawan, Memusuhi Merah
Menyenagkan, Riang, Gembira Kuning
Tertekan, Terganggu, Bingung Oranye
Berwibawa, Agung Ungu
Kelembutan, Rasa sayang, Romantis Merah Muda
Kalem, Damai, Tentram Hijau
Ketabahan, Kesederhanaan, Keramahan Coklat
65
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Aplikasi : Aplikasi Praktis Bagi
Penelitian dan Skripsi Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Mediam 20`3)
h.172-173
50
D. Kerangka Berfikir
Penelitian ini diawali dengan menganalisis setiap
adegan pada film Wedding Agreement yang dipilih
menggunakan teknik purposive sampling. Penulis
memilih adegan berdasarkan kriteria adegan yang
mengandung makna pernikahan. Adegan-adegan dipilih
kemudian dianalisis menggunakan model utama semiotika
Charles Sanders Peirce, yaitu ikon, indeks dan simbol.
Agar penelitian ini memiliki arah yang pasti dan
terstruktur sesuai dengan apa yang ingin dicapai berikut
gambaran krangka berpikir penelitian.
Representasi Makna Pernikahan Dalam
Islam Pada Film Wedding Agreement
Semiotika Charles
Sanders Peirce
Ikon Indeks Simbol
mMakna Pernikahan
51
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sekilas Tentang Film Wedding Agreement
Wedding Agreement adalah sebuah film drama religi
Indonesia tahun 2019 yang di sutradarai oleh Archie Hekagery,
diangkat berdasarkan novel yang berjudul sama karya Eria
Chuzaimiah alias Mia Chuz, yang terlebih dahulu populer di
Aplikasi wattpad film ini tayang di bioskop Indonesia serentak
pada 8 Agustus 2019. Mia sempat menawarkan cerita novelnya
ke beberapa rumah produksi film, namun sempat ditolak, hingga
ditahun 2019 Starvision Plus menjadikan isi dari novelnya ini
menjadi sebuah film.
Film ini mengisahkan tentang seorang laki-laki yaitu Byan
yang diperankan oleh aktor berbakat Refal Hady, dalam film
tersebut Byan rela dijodohkan dengan Tari yang di perankan oleh
Indah Permatasari demi membahagiakan ibunya, meskipun ia
sudah menjalin hubungan selama lima tahun dengan kekasihnya,
Sarah yang diperankan oleh Aghniny Haque.
Sebagian masyarakat menjalani pernikahan setelah melewati
masa pacaran. Ada pula yang hijrah dan mengikuti ketentuan
agama. Dalam film Wedding Agreement berupaya untuk
memotret fenomena ini tanpa bermaksud menggurui. Archie
Hekagery dan Parwez sepakat Wedding Agreement memiliki
dimensi luas. Cocok untuk masyarakat awam maupun yang
52
hijrah. Persoalannya, bagaimana menyajikan sebuah cerita tanpa
terkesan menggurui. Seringkali para sineas Indonesia
menyampaikan sesuatu yang bagus namun caranya kurang luwes.
Produser dari film ini tidak sembarangan memfilmkan novel
karenannya harus ada ide besar. Ide besar itu macam-macam dan
rumah produksi Starvision cukup banyak membuat (film
berdasarkan) cerita asli jika dibandingkan dengan adaptasi novel
atau buku lain. Novel adalah ide besar dan sudah punya pembaca
sendiri. Saat membaca novel Mia Chuz, saya menemukan ide
besar dan isu penting.66
B. Sinopsis Film Wedding Agreement
Gambar 3.1 Poster Film Wedding Agremeent
66
https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/134234/alasan-
produser-mengusung-novel-wedding-agreement-ke-layar-lebar diakses pada
tanggal 20 Maret 2020, pukul 13.10
53
Sinopsis dalam film ini berawal pada peran Btari Hapsari
(biasa dipanggil Tari) adalah pengusaha muda yang sukses
dengan usaha roti goreng dan sering menghadiri seminar tentang
wirausahanya, sedangkan Byantara Wicaksana (Byan) bekerja
sebagai insinyur. Mereka menikah bukan berdasarkan saling
mencintai, tetapi mereka menikah karena perjodohan orang tua
mereka.
Kedua orang tua mereka saling bersahabat dan saling
mendukung. Mama Bian menderita kanker payudara dan sering
menjalani kemoterapi, sehingga Byan menerima perjodohan itu
untuk membahagiakan Mama-nya. Sedangkan orang tua Tari
meninggal karena kecelakaan ketika Tari SMP, sejak itu Tari
diasuh dan besarkan oleh Pakde dan Bude nya yang tidak
memiliki anak.
Pada awal pernikahan mereka dalam rumah tangga Byan
memberikan Tari selembar kertas perjanjian yang bermaterai,
bahwa mereka tidak boleh mengurusi kehidupan yang lain, dan
pada saat usia pernikahan mereka berusia 1 tahun, mereka akan
bercerai, menempati kamar terpisah, dan Tari dilarang untuk
memasuki area pribadi Byan, dan menyuruh untuk hidup masing-
masing walau satu rumah. Byan beralasan karena ia tidak
mencintai Tari, sebelumnya Byan sudah bertunangan dengan
Sarah yang kemudian dibatalkan karena Mama Byan tidak
menyukai Sarah. Hal ini membuat Tari terkejut dan tidak
menerima karena pernikahan bukan untuk dipermainkan, Byan
54
pun menantang Tari jika tidak terima bisa menuntut cerai ke
Pengadilan Agama. Disisi lain Byan masih bertemu dengan Sarah
dan berjanji akan menikahi Sarah setelah Byan dan Tari bercerai,
awalnya Sarah menolak karena ia tidak mau menjadi perusak
rumah tangga, Sarah pun akhirnya bersedia menunggu. Byan
masih sering menemui sarah walaupun sudah menikah dan
menjadi suami Tari.
Dalam pernikahan tersebut Tari mencoba untuk menjadi
istri yang baik bagi Byan suaminya, dengan menjalankan apa
yang harusnya dilakukan sebagai seorang istri yang baik. Karena
bagi Tari pernikahan ini bukanlah pernikahan sembarangan
karena menikah merupakan salah satu ibadah.
Tari selalu berdoa dan menarik perhatian Byan agar Byan
berubah menjadi suami dan imam yang baik untuk dirinya.
Dengan segala usaha yang dilakukannya agar perlahan-lahan
rumah tangganya baik-baik saja tanpa adanya masalah-masalah
yang dirasakan.
Dengan usaha yang dilakukan Tari selama ini untuk
meluluhkan hati suaminya, perlahan Byan mulai sedikit demi
sedikit mencintai Tari, perlahan sikap Byan melembut terhadap
Tari dan mulai untuk membuka hatinya yang selama ini keras dan
mencoba memperbaiki rumah tangganya walaupun masih
dibayang-bayangi oleh Sarah.
55
C. Profil Sutradara Film Wedding Agreement
Gambar 3.2
Archie Hekagery
Archie Hekagery (lahir di Jakarta, 8 Januari 1978) adalah
seorang produser, penulis dan sutradara televisi Indonesia.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini, memulai
kariernya dengan serial berjudul “Mat Grobak” (2006) yang
tayang di Trans TV.
Archie berkarir sebagai sutradara dan juga penulis naskah
dalam beberapa film yang ia garap, seperti ia pernah menuliskan
naskah di film Loe Gue End pada tahun 2012, dan pada tahun
2019 film Wedding Agreement yang disutradarai dan penulis
nasakah oleh Archie sendiri, film terbaru yang ia garap di tahun
2020 sebagai sutradara dan penulis naskah adalah film Tarung
Sarung dan penulis naskah di film Terimakasih Emak,
Terimakasih Abah. Selain itu archie juga membuat karya lainnya
56
seperti ia sudah membuat beberapa judul ftv, serial televisi dan
video musik yang ia garap.67
D. Profil Aktor dan Aktris Film Wedding Agreement
1. Refal Hady
Gambar 3.3
Refal Hady
Refal Hady aktor kelahiran 24 Oktober 1993 adalah
seorang aktor berkebangsaan Indonesia. Kariernya dimulai sejak
membintangi serial Drama Queen di NET tahun 2016. Tahun
2017 ia dipercaya memerankan tokoh Galih dalam film remake
dari film Gita Cinta dari SMA yang diproduksi 2017. Dalam film
arahan Lucky Kuswandi yang berjudul Galih dan Ratna tersebut,
Refal bersanding dengan penyanyi Indonesia, Sheryl Sheinafia.
67
https://www.imdb.com/name/nm10770267/ diakses pada tanggal 20 maret
2020, pukul 13.57
57
Refal Hady menempuh pendidikan di Universitas Bina
Nusantara dengan mengambil jurusan Broadcasting. Oleh sebab
itu ia magang di salah satu stasiun televisi sebagai salah satu
syarat kelulusannya sebagai mahasiswa. Ibarat menyelam sambil
minum air, dari tempat magangnya ia berhasil mendapatkan
peluang untuk meniti karir di dunia entertaiment.
Setelah mendapatkan kesempatan menjadi host di suatu
acara, ia berhasil mendapatkan tawaran untuk menjadi model dan
bintang iklan. Tentu saja berkat wajahnya yang tampan pula ia
berhasil dan sukses dengan karir modelingnya.68
Perjalanan karir Refal di perfilman sebagai aktor yang
dimulai pada tahun 2017 di film Galih dan Ratna disini Refal
menjadi pemeran utama film ini adalah remake dari film Gita
Cinta dari SMA yang dibuat tahun 1979, dan ditahun yang sama
di film Critical Eleven dan Susah Sinyal, di tahun 2018 ia
bermain dalam film Dilan 1990 dan Teman Tapi Menikah, di
tahun 2019 ia bermain dalam film Orang Kaya Baru, Antologi
Rasa, Dilan 1991 dan di film Wedding Agreement Refal
dipercaya menjadi pemeran utama kembali.
68
https://www.dailysia.com/biodata-profil-dan-fakta-refal-hady/ diakses pada
tangga 20 Maret 2020, pukul 14.32
58
2. Indah Permatasari
Gambar 3.4
Indah Permatasari
Indah Permatasari Wanita kelahiran Makassar, 16 Mei
1997 adalah seorang Aktris dan Model berkebangsaan Indonesia.
Ia mulai dikenal lewat iklan Verile dan film Heart 2 Heart pada
tahun 2010. Dan semakin dikenal lewat sinetron Putri Duyung
dan iklan Mastin, keduanya pada tahun 2014.
Perjuangannya dimulai ketika ia berhasil membintangi
iklan yang membuat namanya tekenal. Kemudian banyak tawaran
berdatangan kepadanya seakan membukakan jalannya menuju
karir yang lebih tinggi lagi.
Ia berkesempatan untuk bermain sinetron bahkan bermain
film. Sinetron yang berhasil melambungkan namanya yakni
sinetron Cinta Fitri musim 3. Setelah itu tawaran demi tawaran
mendatangi Indah sampai dimana ia berhasil menjadi pemeran
utama dalam sebuah sinetron.
59
Karirnya untuk menjadi pemain film juga tidak kalah
menarik. Kemampuan aktingnya berhasil menarik perhatian
sehingga ia ditawari untuk bermain beberapa judul film. Karir
perfilmannya bisa dikatakan sukses karena ia berhasil meraih
prestasi di ajang penghargaan.
Perjalanan di perfilman Indah sudah tak diragukan lagi
karena sudah banyak film yang ia perankan dimulai pada 2010
film Heart 2 Heart, 2014 film After School Horror, Tak Kemal
Maka Tak Sayang, 2015 film 7 Hari Menembus Waktu, 2016
film Pesantren Impian, Rudy Habibie, Athirah, 2017 film Stip &
Pensil, A: Aku, Benci & Cinta dan Jomblo Reboot, 2018 film
Takut Kawin, Kafir Bersekutu dengan Setan, 2019 film Wedding
Agreement dan Si Manis Jembatan Ancol dan di 2020 film
terbaru yang ia akan perankan adalah film Akad.
Berkat aktingnya yang berbakat dalam dunia perfilman
Indah Permatasari berhasil meraih penghargaan Peraih
"Pemeran Pembantu Wanita Terpuji" pada Festival Film
Bandung 2016 lewat perannya sebagai R.A. Ayu Puspitasari
dalam film {rudy habibie}.69
69
https://www.dailysia.com/biodata-profil-fakta-unik-dan-foto-indah-
permatasari/ diakses pada tanggal 20 Maret 2020, pukul 15.08
60
3. Aghniny Haque
Gambar 3.5
Aghniny Haque
Aghniny Haque Wanita kelahir di Semarang, 8 Maret
1997 adalah seorang aktris berkebangsaan Indonesia. Ia juga
merupakan seorang atlet taekwondo. Aghniny menjadi bagian
Timnas taekwondo Indonesia sejak 2011. Namun ia sudah
didegradasi dari pelatnas pada 2016. Selepas berkarier sebagai
atlet, Aghniny lalu memutuskan pulang ke Semarang. Saat dalam
masa pemulihan itulah, karena atar belakangnya sebagai atlet bela
diri membawanya ke casting untuk film laga komedi berjudul
Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 atau 212
Warrior. Ternyata, Aghniny lolos casting dan mendapatkan peran
61
sebagai Rara Murni. Film tersebut tayang pada bulan Agustus
2018. 70
Setelah itu, Aghniny mendapat banyak tawaran untuk
bermain film layar lebar, sinetron di televisi, dan sebagainya
Setelah bermain film, Aghiny bermain di sinetron Rhoma Irama:
Cinta dan Do'a yang tayang di Indosiar tahun 2018. Dalam
sinetron ini, Aghniny berperan sebagai Hilda. Tahun 2019 seakan
menjadi momen baik untuk Aghniny. Pasalnya, Aghiny
mendapatkan lebih banyak tawaran untuk bermain film layar
lebar, menandakan jika bakatnya sudah dilirik oleh para sineas
Indonesia.
Pada tahun 2019, Aghniny main dalam 3 film layar
lebar populer, yakni Taufiq: Lelaki yang Menentang Badai yang
disutradari oleh Ismail Basbeth, Wedding Arrangement yang
disutradarai oleh Archie Hekagery dan Habibie & Ainun 3 yang
disutradari oleh Hanung Bramantyo.
Pada film Taufiq: Lelaki yang Menentang Badai, Aghniny
berperan sebagai Megawati Soekarnoputri. Sedangkan dalam film
Wedding Arrangement, Aghniny berperan sebagai Sarah,
perempuan yang menjadi kekasih dari pemeran laki-laki utama
bernama Bian (diperankan oleh Refal Hady). Lalu pada film
Habibie & Ainun 3, Aghniny mendapatkan peran sebagai Arlis,
salah satu kawan dari kampus Ainun semasa muda.
70
https://www.dailysia.com/10-potret-aghniny-haque-artis-cantik-mantan-
atlet-taekwondo/ diakses pada tanggal 20 Maret 2020, pukul 15.48
62
Di tahun 2020 Aghniny akan kembali bermain di salah satu
film layar lebih berjudul KKN di Desa Penari yang rencananya
akan tayang bulan Maret 2020 dan bermain di film berjudul
Generasi 90an Melankolia. Bersama Ari Irham, keduanya akan
menjadi pemeran dalam film yang diangkat dari salah satu buku
karya Marchella. 71
4. Jeff Smith
Gambar 3.6
Mark Jeffrey Smith
Mark Jeffrey Smith atau lebih dikenal dengan Jeff Smith
lelaki kelahiran Jakarta, 4 Januari 1998 adalah seorang aktor dan
model berkebangsaan Indonesia. Nama Jeff Smith ini menjadi
terkenal setelah dirinya menjadi pemeran utama pada tahun 2016
dalam sinetron Romeo & Juminten yang tayang di SCTV. Di
sinetron tersebut, Jeff Smith berperan sebagai Romeo, sang tokoh
71
https://www.popbela.com/career/inspiration/dinalathifa/7-fakta-perjalanan-
karier-aghniny-haque-dari-atlet-jadi-aktris/full diakses pada tangga 20 Maret
2020, pukul 16.09
63
utama. Ia beradu peran dengan Naysila Mirdad yang memerankan
tokoh Juminten.
Kemudian di tahun yang sama, Jeff Smith kembali
berakting dan memerankan sinetron di SCTV yang berjudul
'Magic Cinta dan Pink Angel'. Beberapa FTV yang diperankan
oleh Jeff Smith yakni 'Pangeran Jalanan' pada 2016, 'Princess
Ikan Asin' pada 2016, 'Kusir Kece Narik Angkot' pada 2016, dan
FTV 'Cinderella 100 Kilogram' pada 2017.
Perjalanannya di dunia perfilman sudah tak diragukan
lagi, Jeff sudah membintangi beberapa film dimulai pada tahun
2016 film Koala Kumal, 2017 film The Underdogs, 2018 film
Sajen, Alas Pati, Raja Ratu & Rahasia, di tahun 2019
membinntangi film Zeta dan Wedding Agreement. kariernya
makin melejit hingga Jeff didapuk sebagi aktor utama di film 4
Mantan, sebuah film horor besutan RA Pictures yang tayang
2020.72
72
https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/30/jeff-smith diakses pada
tanggal 21 Maret 2020, pukul 10.18
64
5. Ria Ricis
Gambar 3.7
Ria Ricis
Ria Yunita wanita kelahiran Batam, 1 Juli 1995, atau
lebih dikenal sebagai Ria Ricis, adalah aktris dan selebriti internet
berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan adik kedua dari penulis
sekaligus aktris Oki Setiana Dewi. Ricis kuliah di Universitas
Pancasila, jurusan Ilmu Komunikasi. 73
Ria Ricis yang lebih dikenal sebagai Youtubers Hingga
saat ini, baik youtube maupun instagram, Ria Ricis sudah
memperoleh puluhan juta follower dan subscribers. Di Youtube,
Ia sudah memperoleh sekitar 15 juta subscribers dan di instagram.
Tak heran jika di youtube, ia dijuluki sebagai ratu youtuber
Indonesia karena jumlah subscribernya yang mencapai puluhan
juta.
73
https://www.viva.co.id/siapa/read/701-ria-ricis diakses pada tanggal 21
Maret 2020, pukul 11.47
65
Dan Ria berhasil melebarkan sayapnya di dunia perfilman
dan sudah tak diragukan lagi aktingnya. Ria beberapa kali
memerankan film dimulai pada tahun 2017 memerankan empat
film yaitu Selebgram, Mars Met Venus (Part Cewe), Mars Met
Venus (Part Cowo), The Underdogs, dan di tahun 2018
memerankan film Yowis Ben, Target, 212 The Power Of Love,
dan di tahunn 2019 memerankan film Wedding Agreement dan
film terbarunya di 2020 yaitu Aku Tahu Kapan Kamu Mati.
Meski bukan menjadi aktor utamanya. 74
E. Tim Produksi Film Wedding Agreement
Gambar 3.8
Tim Produksi
1. Produser : Chand Parwez Servia
Fiaz Servia
2. Sutradara : Archie Hekagery
3. Produser Eksekutif Mithu Nisar
74
https://www.biografiku.com/biografi-ria-ricis-dari-selebgram-menjadi-ratu-
youtuber-indonesia/ diakses pada tanggal 21 Maret 2020, pukul 12.04
66
Reza Servia
Riza
Raza Servia
4. Produser Lini : Oke Bayu Aji
5. Penulis Skenario : Archie Hekagery
Eria Chuzaimiah (Mia
Chuz)
6. Produksi : Starvision
7. Dari Novel Bestseller : Mia Chuz
8. Penata Artistik : Deko
9. Penata Kamera : Akhmad Khomaini
10. Editor : Cesa David Lukmansyah
11. Penata Suara : Syamsurrijal
12. Penata Musik : Tya Subiakto
13. Video Grafis : Capluk
14. Perekam Suara : Juned
15. Penata Warna : Susanto Priyo
16. Perancang Poster : Endone Graphz & Stuff
17. Penata Rias : Nunung Afief
18. Penata Busana : Yani Sari Ayu
19. Penata Casting : Pilip Tenonet
20. Foto Still : Muhammad Bayu Rahut
Tomo
21. Pemeran : Indah PermatasarI, Refal
Hady, Aghniny Haque, Jeff Smith, Ria Ricis, Bucek,
67
Unique Priscilla, Mathias Mucus, Ria Irawan, Fergie
Brittany, Yati Surachman, Teddy Snada. 75
F. Rumah Produksi
Gambar 3.9
Starvison
Film ini dirumah produksikan oleh Kharisma
StarVision Plus atau yang lebih dikenal dengan Starvision
yaitu salah satu perusahaan rumah produksi di Indonesia
yang diperkenalkan kepada publik pada 10 Oktober 1995.
Starvision didirikan melalui kolaborasi antara Chand
Parwez Servia, pemilik rumah produksi Kharisma Jabar
Film, dengan Shankar RS dan Raj Indra Singh yang saat
itu mengundurkan diri dari Multivision Plus. Meskipun
diperkenalkan pada 10 Oktober 1995 atau tepat 3 hari
sebelum sinetron produksi perdana dirilis, Starvision telah
didirikan pada 26 Februari 1995 melalui siaran pers yang
digelar oleh Shankar RS. Starvision Plus terpandang di
75
https://klikstarvision.com/page/movie_detail/197/sinopsis/Wedding-
Agreement diakses pada tanggal 21 Maret 2020, pukul 13.31
68
masyarakat sejak adanya Sinetron Mutiara Cinta yang
merupakan sinetron produksi perdana dan ditayangkan
oleh RCTI pada 13 Oktober 1995 serta Sitkom "Spontan"
yang ditayangkan di SCTV pada tahun 1996. Saat ini,
Starvision Plus telah memproduksi lebih dari 50 sinetron
dan lebih dari 100 film layar lebar dalam berbagai genre.
Karya Starvision sering jadi trendsetter dengan
genre beragam dan meraih sukses seperti The Tarix Jabrix
(2008), Perempuan Berkalung Sorban, Get Married 2
(2009), Laskar Pemimpi, Kabayan Menjadi Milyuner
(2010), Purple Love, Get Married 3, Hafalan Shalat
Delisa (2011), Perahu Kertas (2012), Cinta Brontosaurus
(2013), Marmut Merah Jambu (2014), Ngenest (2015),
Koala Kumal dan Cek Toko Sebelah (2016), Critical
Eleven dan Sweet 20 (2017). Karyanya selain digemari
juga memilki value dan meraih berbagai penghargaan
lokal juga internasional. Pada ulang tahun ke 22
Starvision meraih 22 Nominasi di Festival Film Indonesia
2017.
Motto dari rumah produksi Starvison adalah
“Ingin membuat Perfilman Indonesia bermanfaat untuk
masyarakat”.76
76
https://klikstarvision.com/page/about diakses pada 16 Juni 2020, pukul
09.59
69
G. Sumber Film
Gambar 3.10
Iflix
Dalam menganalisis film Wedding Agreement penulis
mendapatakan materi film dari aplikasi Iflix. Iflix merupakan
sebuah layanan hiburan video streaming asal Malaysia. Iflix
sendiri didirikan pada tahun 2014 oleh seorang pengusana
bernama Mark Britt dan di Indonesia sendiri layanan ini masuk
sekitar tanggal 19 April 2016 dengan menggandeng perusahaan
Telekomunikasi Indonesia ( Telkom ).
Iflix sebenarnya sudah ada sejak tahun 2014 , namun
masyarakat di Indonesia baru mengenalnya di akhir tahun 2015.
Jenis konten yang disediakan pada Iflix sangat beragam . Mulai
dari Serial TV , Film Box Office hingga acara khusus Anak –
Anak .77
77
https://ngelag.com/apa-itu-iflix-berapa-tarif-berlangganannya/ diakses pada
tanggal 29 April 2020, pukul 13.08
70
Untuk kontent video yang disediakan mencapai ratusan
ribu video dengan berbagai kategori, mulai dari film action
sampai serial televisi mancanegara dengan dukungan kualitas
video yang cukup tinggi. selain itu sobat juga dapat
mendownloadnya dan menontonnya secara offline.78
Keunggulan utama dari iflix adalah biaya langganan yang
gratis untuk pelangganan sejumlah layanan internet atau seluler.
Untuk tayangan yang disajikan mencakup film atau serial
produksi sendiri, serial TV dan film Barat, film Indonesia, film
India, drama Korea, hingga pertandingan sepakbola dan tayangan
e-sports.
Untuk pembayaran biaya berlangganan, iflix melayani
kartu kredit dan debit, electronic voucher, hingga potong pulsa
sehingga memudahkan pengguna mobile.79
78
https://www.utopicomputers.com/apa-itu-iflix-bagaimana-cara-mendaftar-
dan-berlangganan/ diakses pada tanggal 29 April 2020, pukul 13.03 79
https://www.dewaweb.com/blog/netflix-adalah-layanan-streaming-yang-
cukup-populer-di-indonesia/ diakses pada tanggal 29 April 2020, pukul 13.05
71
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Film Wedding Agreement merupakan film yang berasal
dari Indonesia yang memiliki durasi 100 menit dan yang dirilis ke
publik pada 8 Agustus 2019. Film yang bergenre drama religi ini
merupakan film yang diangkat berdasarkan novel berjudul sama
karya Eria Chuzaimiah alisa Mia Chuz, yang terlebih dahulu
populer di aplikasi Wattpad yaitu aplikasi komunitas online bagi
para penulis dan pembaca.
Wedding Agreement Film Indonesia yang berhasil
mencapai 70 ribu lebih jumlah penonton pada hari pertama
perilisan di bioskop. Sepanjang film tersebut berusaha mengubah
pandangan dan gaya hidup menjadi yang selaras dengan
pandangan dalam pernikahan dan gaya hidup 'Islami' yang ia anut
serta makna-makna yang terlintas dalam setiap adegan-adegan
yang dilakukan di dalam film tersebut.
Film menjadi salah satu media yang berpengaruh dalam
setiap penyampaiannya melalui pesan-pesan yang disajikan
kepada penonton. Film memiliki fungsi menyampaikan edukasi,
informasi, hiburan, moral yang terkandung dalam setiap adegan
dan terdapat pula makna-makna yang bisa diambil untuk diteliti.
Informasi dapat disampaikan melalui pengalaman baru yang
disajikan film. Sisi hiburan dapat didapatkan melalui karakter dan
dialog pemain film.
72
Film Wedding Agreement yang bergenre drama dan religi.
Genre drama cocok dengan film Wedding Agreement karena di
dalam ceritanya dekat dan realistis di masyarakat. Sedangkan
genre religi yang juga sangat cocok disematkan pada film ini
karena bernuasa dan bermakna pernikahan yang islami.
Penemuan tanda ikon, indeks dan simbol telah penulis
amati dari film Wedding Agreement dan di temukan tujuh adegan
yang mengandung makna pernikahan.
Tabel 4.1
Adegan 1
Video
Gambar 4.1 Gambar 4.2
Gambar 4.3 Gambar 4.4
Audio
Pakde : Ananda Byantara Wicaksana bin Arya Wicaksana saya
nikahkan dan kawinkan engkau dengan Btari Hapsari bin Adiaksa
73
Daut dengan mas kawin yang tersebut tunai.
Byan : Saya terima nikah dan kawinnya Btari Hapsari bin
Adiaksa Daut dengan maskawin terbut tunai
Penghulu : Gimana saksi, sah ?
Saksi : Sah, Alhamdulillah.
Adegan 1 menceritakan Ijab qabul yang di wali nikahkan
oleh pakde sebagai wakil wali dari Tari, karena ayah Tari sudah
meninggal dunia. Byan mengucapkan ijab qabul di hadapan wali,
orangtua dan saksi-saksi yang hadir pada saat itu untuk
menikahkan Tari, dengan berjabat tangan dan satu tarikan nafas
yang Byan ucapkan, Tari dan Byan sudah sah menjadi suami istri
dan sudah menjalankan sunnah yang diperintahkan oleh Allah
Swt. Dan cincin yang sudah melingkar di jari manis mereka
sebagai simbol komitmen dalam pernikahan.
Tabel 4.2
Adegan 2
video
Gambar 4.5 Gambar 4.6
74
Gambar 4.7
Audio
Byan : Kamu liat handuk aku gak ?
Tari: Oh aku baru cuci kemarin, ntar aku ambil yang baru yah
Byan : Kamu yang nyuci ?
Tari : Iya
Byan : Terus semua kamu yang ngerjain sendiri, besok-besok
kamu pake aplikasi cleaning service
Tari : Gapapa aku juga bisa sendiri
Adegan ke 2 menceritakan tentang Byan yang
menghampiri Tari ketika sedang menyiapkan sarapan untuk Byan
sebelum berangkat kerja. Byan menanyakan handuknya ke Tari
karena tidak ada, ternyata tari mencuci handuk Byan, karena
kesal Byan tidak memperbolehkan Tari untuk melakukannya dan
menyruhnnya untuk menggunakan aplikasi cleaning service.
Tetapi karena Tari merasa sudah menjadi istri tidak ada salahnya
untuk melakukannya sebagai bakti untuk melayani Byan sebagai
suaminya.
75
Tabel 4.3
Adegan 3
Video
Gambar 4.8 Gambar 4.9
Gambar 4.10 Gambar 4.11
Audio
Byan : Papah ngundang makan nanti sore
Tari : Hah papa ulang tahun, ko mendadak ngasih taunya
Byan : Ini ngasih tau
Tari : Iya tapi aku belum nyiapin kado
Byan : Selain papa, mama,kinan nanti ada keluarga aku yang lain
juga hadir, jadi nanti kita mungkin perlu pura-pura bahagia biar
mereka ga curiga
Tari : Maksudnya ?
Byan : Ya kaya pasangan bahagia aja, yang jalannya
76
berdampingan senyum-senyum pegangan tangan.
Adegan ke 3 ini menceritakan saat keluarga Byan
membuat acara ulang tahun papa nya, Byan dan Tari diundang
untuk hadir bersama, karena mereka yang belum pernah
bersentuhan selama pernikahan sebagai suami istri. Byan
meminta Tari untuk bersikap mesra di acara tersebut karena ada
orangtua mereka dan tamu-tamu yang hadir akan memperhatikan
mereka sebagai pasangan baru. Saat sampai dilokasi mereka
bersentuhan bergandengan tangan untuk pertama kalinya, karena
bersentuhan dengan pasangan yang sudah sah merupakan halal
untuk dilakukan.
Tabel 4.4
Adegan 4
Video
Gambar 4.12 Gambar 4.13
77
Gambar 4.14
Audio
Tari : Kita harus bicarakan lagi kesepakatan pernikahan ini
Byan : Apa lagi si yang harus dibicarakan.
Tari : Mengenai kamu yang masih ketemu perempuan itu. Aku
Ingin kamu berhenti ketemu sama dia.
Byan : Ga bisa, kenapa harus ?
Tari : Mas aku tau kita menikah ini karena perjodohan, kamu
boleh terpaksa untuk menjalani ini, tapi aku enggak.
Byan : Itu masalah kamu aku ga perduli
Tari : Aku menjalani pernikahan ini dengan sungguh-sungguh,
karena menikah itu adalah ibadah
Byan : Ini bukan ibadah tari ini pernikahan terpaksa
Pada adegan ke 4 ini menceritakan tentang, Byan yang
baru saja bertemu dengan sarah tunangannya terdahulu. Tari
menunggu Byan untuk membicarakan kesepakatan pernikahan
mereka, Tari menganggap pernikahan perjodohan ini adalah
ibadah bukan dengan terpaksa sedangkan Byan pernikahan ini
terpaksa. Tari meminta satu tahun ke Byan untuk bisa menjaga
nama baiknya sebagai istri dan nama baik keluarganya, tetapi
Byan marah jika Tari tidak suka menyuruhnya untuk datang ke
pengadilan agama untuk bercerai.
78
Tabel 4.5
Adegan 5
video
Gambar 4.15
Gambar 4.16 Gambar 4.17
Audio
Sarah : Aku khawatir banget sama kamu
Byan : Aku gapapa kok, kamu ngapain kesini ?
Sarah : Aku dapet kabar kalo kamu ga masuk kantor hari ini,
kamu sakit apasih ?
Byan : Aku gapapa, kemarin sempet meriang cuman sekarang
udah mendingan.
Adegan ke 5 ini menceritakan tentang Sarah yang datang
kerumah Byan, Sarah berniat untuk menjenguk Byan karena ia
khawatir setelah mendengar kabar bahwa Byan tidak masuk
kantor karena sakit. Kedatangan Sarah tidak disukai oleh Tari
sebagai istri nya sehingga Tari pun pergi untuk sementara karena
79
kesal, Sarah yang datang kerumah mereka dan langsung memeluk
Byan yang bukan mahramnya sendiri.
Tabel 4.6
Adegan 6
Video
Gambar 4.18 Gambar 4.19
Gambar 4.20 Gambar 4.21
Audio
Byan : Kamu ada acara apa si di Bandung ?
Tari : Aku ada seminar
Byan : Emangnya ga bisa ditunda ?
Tari : Ga Bisa, aku udah janjian sama resellernya disana
Byan : Naik Mobil Ini, nyetir sendiri ?
Tari : Iya
Byan : Ga boleh
Tari : Loh kenapa ga boleh
Byan : Mobil ini udah ga layak
80
Tari : Ga layak dari mana aku sering banget pake mobil ini, ini
masih layak
Byan : Yaudah kalo gitu aku mohon sama kamu, kan aku suami
kamu. Dalam Islam kan ga boleh kalo istri pergi tanpa izin suami
Adegan ke 6 ini menceritakan tentang Tari yang ingin
pergi mengendarai mobilnya, namun Byan khawatir karena
menurut Byan mobilnya sudah tidak layak untuk dipakai. Byan
tidak mengizinkan Tari untuk pergi dengan membawa mobil itu
sendiri, tetapi Tari menghiraukan ke khawatiran Byan dan tetap
pergi menggunakan mobil tersebut. Ketika dijalan mobil tersebut
bermasalah dimulai dari ban bocor hingga mesin mobilnya
berasap. Disitu Tari sadar bahwa bila pergi tanpa adanya izinnya
suami tidak baik.
Tabel 4.7
Adegan 7
Video
Gambar 4.22 Gambar 4.23
81
Gambar 4.24 Gambar 4.25
Audio
(Backsound)
Pada adegan ke 7 ini menceritakan Byan yang mengajak
Tari yang sudah sah menjadi istrinya, untuk melakukan hubungan
badan yang halal untuk pertama kalinya mereka melalakukannya.
karena berhubungan badan salah satu bentuk ibadah yang
menjadi wujud ketaatan, cinta serta kasih sayang yang mendalam.
Byan dan Tari yang sudah sah memiliki hak untuk mendapatkan
nafkah lahir dan batin.
82
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan analisis data
temuan berupa tujuh adegan yang telah di pilih dengan
mengidentifikasi tiga tanda dari teori semiotika Charles Sanders
Peirce yaitu ikon, indeks dan simbol. Penulis juga memberikan
intrepretasi dari setiap masing-masing adegan tentang pesan
makna pernikahan dalam Islam yang muncul melalui tanda
sebagai berikut :
Tabel 5.1
Identifikasi Tanda Pada Adegan 1
Jenis Tanda Unit Pengamatan Keterangan
Ikon
1. Gambar Berjabat
tangan
Mewakili ijab qabul
mempelai laki-laki
berjabat tangan wali
nikah
2. Gambar laki-laki
dan wanita
mengenakan baju
pengantin
Mewakili Byan dan
Tari yang berdoa
sesudah ijab qabul
3. Gambar wali dan
penghulu
Mewakili wali nikah
dan penghulu yang
menikahkan
4. Gambar cincin di
jari
Mewakili tanda bahwa
sudah menikah
83
Indeks
1. Berjabat tangan
diatas meja
Menunjukan keyakinan
untuk mengucapkan
ijab qabul
2. Mempelai wanita
dan laki-laki
menunduk dan
mengangkat tangan
untuk berdoa
Menujukan rasa syukur
setelah selesai
mengucapkan ijab
qabul dan sudah resmi
menjadi pasangan sah
3. penghulu dan wali
yang sudah selesai
menikahkan
Menujukan rasa
bahagia setelah
menyelesaikan untuk
menikahkan
4. Cincin di jari Byan Menunjukan cincin
yang sudah terpasangan
bukti sudah menikah
Simbol 1. Cincin emas Lambang dari
komitmen dalam
pernikahan
Dalam adegan 1 ini mengenai makna pernikahan dalam
Islam terdapat pada pola pikir dan tindakan yang dilakukan Byan
sebagai suami. Byan mengucapkan ijab qabul untuk menikah
dengan Tari sebagai istrinya. Dihadapan penghulu, wali nikah,
saksi dan tamu undangan Byan dengan lantang dan satu tarikan
nafas mengucapkan ijab untuk memperistri Tari sebagai pasangan
yang sah dihadapan Allah Swt. Ijab qabul dalam pernikahan
84
merupakan salah satu tindakan yang wajib dilakukan karena
untuk mendapatkan ridha dan pahala dari Allah Swt.
Dalam agama Islam, biasanya Ijab qabul berarti ucapan
yang dianggap sakral dalam setiap prosesi akad nikah, karena
dapat menghalalkan hubungan pasangan yang akan menikah dan
menjadi suami istri yang sah. Ijab kabul sendiri merupakan
ucapan yang dilakukan oleh wali mempelai perempuan dan
penerimaan oleh mempelai laki-laki. Ijab kabul biasanya diawali
dengan permintaan dari pihak pengantin laki-laki yang kemudian
diterima dan diserahkan oleh pihak wali perempuan. Kehadiran
wali pada akad nikah disamping untuk menetapkan pengakuan
pihak keluarga terhadap perkawinan ini seperti Aisyah berkata
bahwa Rasulullah Saw bersabda :
“ Tidak ada nikah kecuali dengan adanya wali, dan sultan
(penguasa/pemerintah) adalah wali bagi orang yang tidak
mempunyai wali.” (HR Ahmad).80
Untuk mendapatkan kehalalan dalam pernikahan di mata
Allah Swt. Maka ijab qabul harus dilakukan dengan baik dan
benar agar mendapatkan keridhaan dan keberkahan dalam
pernikahan yang akan dijalankan nantinya dan juga dihadirkan
oleh wali dan saksi-saksi dalam pernikahan tersebut.
80
Abdul Halim, Tahriirul-Mar‟ah fi‟ Ashrir-Risaalah, (Jakarta: Gema Insani
Press, 1998) h.114
85
Tabel 5.2
Identifikasi Tanda Pada Adegan 2
Jenis Tanda Unit Pengamatan Keterangan
Ikon
1. Gambar Laki-laki
dan wanita di dapur
Mewakili Tari yang
sedang menyiapkan
sarapan untuk Byan
2. Gambar laki-laki
dan wanita yang
berhadapan
Mewakili Byan dan
Tari yang memberikan
handuk
3. Gambar seorang
laki-laki dan wanita
yang membelakangi
Mewakili Byan yang
marah dan memerintah
Tari
Indeks
1. Posisi Byan
menghampiri Tari
Menunjukan
pertanyaan tentang hal
yang tidak
diketahuinya
2. Tari memberikan
handuk
Menunjukan bahwa
Tari sudah menemukan
apa yang dicari Byan
3. Byan memerintah
dengan mengacungkan
jari
Menunjukan rasa
marah ketika Tari
melakukan apa yang
tidak disukai
Simbol
1. Handuk Lambang dari melayani
suami setelah menjadi
86
istri
2. Gerakan jari
tulunjuk
Melambangkan ketidak
setujuan akan
perbuatan
Berdasarkan cerita pada adegan ke 2 bahwa makna
pernikahan terlihat dari tindakan yang terlihat dari karakter Tari
sebagai istri yang berbakti untuk melayani suami dari membuat
sarapan dan pekerjaan rumah lainnya. Hal ini menunjukan bakti
yang ingin dilakukan kepada suaminya.
Sikap Tari yang ingin melayani suaminya dalam segala
kebutuhan-kebutuhannya adalah salah satu tugas dari seorang
istri. Karena diantara kewajiban seorang istri atas suaminya juga
adalah hendaknya seorang istri benar-benar menjaga amanah
suami di rumahnya, baik harta suami dan rahasia-rahasianya,
bagitu juga bersungguh-sungguh mengurus urusan-urusan rumah.
Karena Islam mengajarkan bahwa berbakti untuk
melayani kebutuhan suami merupakan salah satu kewajiban bagi
seorang istri. Allah berfirman dalam surat An-Nisa (4):34 :
ى ب عض و الرجا ل ق وا مون على النسا ه ب عضهم عل ل الل با ان فقوا من ء با فض
ت فا اموا لم لح ت لص فظت قنت ه حفظ با للغيب ح ف ون تا لت وا الل
87
فل اطعنكم ن فا واهجروهن ف المضا جع وا ضرب وهن فعظوهن نشوزهن
غوا ه ان سبيل عليهن ت ب را عليا ن كا الل كبي
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,
oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-
laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka
(laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab
itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah
telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu
khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah
mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah
kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya
Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
34.
Para lelaki merupakan pemimpin bagi para wanita dengan
mewajibkan mereka menjalankan hukum-hukum Allah, seperti
menjaga kewajiban-kewajiban dan hukum-hukum-Nya; dan
pemimpin bagi mereka dalam hal menjaga dan melindungi, serta
dalam hal bekerja dan mencari rezeki. Ummu Salamah berkata:
“Para lelaki dapat pergi berperang, sedangkan para wanita
tidak dapat melakukannya dan bagi kami hanya setengah bagian
88
harta warisan jika dibandingkan dengan para lelaki.” Maka
Allah menurunkan ayat:
بعضكم على بعض ول تتمنوا ما فضل الله به
Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah
dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (an-
Nisa: 23).
(Sunan at-Tirmidzi bab surat an-Nisa, nomor hadist 329,
Syeikh al-Albani berkata: sanad hadist ini shahih).
Kemudian Allah menjelaskan bahwa para wanita terbagi
menjadi dua macam, yaitu wanita yang shalihah dan taat kepada
Allah serta taat kepada suaminya meski disaat suaminya tidak
ada, ia akan menjaga diri dan harta suaminya, hal ini berkat
penjagaan dan taufik Allah baginya. Dan yang kedua adalah
wanita yang kalian takutkan akan membangkang kepada
suaminya dengan perkataan atau perbuatan. Cara menghadapi
wanita macam ini adalah dengan mendidiknya secara bertahap
tahap pertama yaitu dengan menjelaskan hukum Allah dalam
mentaati dan membangkang para suami, menganjurkannya untuk
berbuat taat dan memperingatkannya dari pembangkangan, jika
dengan tahap ini ia telah berubah maka inilah yang diharapkan,
namun jika tidak maka hendaklah suami berpisah ranjang
darinya, dengan tidak berjima dengannya.81
81
https://tafsirweb.com/1566-quran-surat-an-nisa-ayat-34.html diakses pada
tanggal 5 Juni 2020, Pukul 11.04
89
Berbakti kepada suami merupakan perintah Allah untuk
para istri agar berbuat baik begitupun sebaliknya suami juga
harus berbuat baik terhadap istri. Harus dilakukan dengan niat
yang tulus dan menggunakan cara yang di ridhai Allah Swt.
Tabel 5.3
Identifikasi Tanda Pada Adegan 3
Jenis Tanda Untik Pengamatan Keterangan
Ikon
1. Gambar laki-laki
yang menghadap
wanita berjilbab
Mewakili karakter
Byan suami Tari
2. Gambar Laki-laki
dan wanita yang
menatap
Mewakili Byan dan
Tari sebagai suami
istri
3. Gambar
Bergandengan Tangan
Mewakili Tangan Byan
dan Tari yang
bergandengan
Indeks
1. Posisi Byan berdiri
menghadap Tari
Menunjukan rasa
kecemasan akan
menghadiri acara
2. Tari menatap Byan Menujukan rasa
kebingungan ketika
melihat Byan cemas
3. Tari dan Byan
bergandengan tangan
Menunjukan rasa
bahagia dihadapan
orang yang melihat
90
mereka diacara
Simbol
1. Bergandengan
Tangan
Menunjukan bahwa
saling menghargai dan
bahagia
Berdasarkan adegan ke 3 terlihat makna pernikahan pada
pola pikir Byan dan Tari yang sudah menjadi suami istri secara
sah, tetapi belum pernah berpegangan tangan atau bersentuhan
selama menikah.
Bersentuhan dalam suatu hubungan dalam pernikahan
merupakan lumrah untuk dilakukan dan bukanlah perbuatan dosa,
karena dengan bersentuhan atau berpegangan tangan menunjukan
bahwa dalam pernikahan tersebut merupakan bentuk dari kasih
sayang dan kebahagiaan.
Allah justru melarang ketika seorang laki-laki atau wanita
bersentuhan dengan yang bukan mahramnya karena itu perbuatan
yang akan menimbulkan dampak negatif dan juga fitnah, maka
dari itu haruslah untuk selalu menjaga agar terhindar dari
perbuatan dosa. Karena dengan bersentuhan dengan mahram
yang sudah sah akan mendapatkan pahala dan di ridhai Allah
Swt.
91
Tabel 5.4
Identifikasi Tanda Pada Adegan 4
Jenis Tanda Unit Pengamatan Keterangan
Ikon
1. Gambar wanita
duduk ditangga dan
laki-laki berdiri
Mewakili Tari yang
menunjukan surat
kesepakatan pernikahan
kepada Byan
2. Gambar seorang
wanita
Mewakili Tari sebagai
istri
3. Gambar seorang
laki-laki
Mewakili Byan sebagai
suami
Indeks
1. Gerakan tangan tari
yang menunjukan
surat duduk di tangga
di hampiri Byan
Menunjukan Tari yang
sedang duduk
memperlihatkan kepada
Byan
2. Arah pandang ke
Byan
Menunjukan rasa
kecewanya terhadap
Byan yang mengingkari
janji kesepakatan
3. Arah pandang ke
Tari
Menunjukan rasa
kesalnya karena masih
membahas kesepakatan
pernikahan dengan
terpaksa
1. Surat kesepakatan Lambang dari
92
Simbol pernikahan keterikatan dalam
sebuah hubungan
pernikahan
Berdasarkan cerita pada adegan ke 4 makna pernikahan
ditemukan pada pola pikir Byan sebagai suami yang membuat
surat kesepakatan perjanjian pernikahan, namun Tari sebagai istri
merasa kecewa karena Byan mengingkari janji yang sudah
tertulis di surat tersebut. Dalam literatur fikih klasik, perjanjian
nikah disebut dengan istilah. Persyaratan dalam Pernikahan‛
.dengan maksud yang sama (النكاح في الشروط)
Pembahasan tentang persyaratan dalam pernikahan ini
berbeda dengan materi syarat perkawinan yang isinya adalah
tentang syarat-syarat untuk keabsahan suatu perkawinan. Wahbah
Zuhaili mengartikan syarat dalam pernikahan tersebut sebagai
berikut82
:
“Syarat dalam pernikahan ialah : sesuatu yang disyaratkan oleh
salah satu mempelai atas suatu yang lain, yang mana sesuatu itu
memang dikehendaki adanya tujuan.”83
Pada dasarnya, membuat perjanjian apapun, termasuk
dalam pekawinan hukumnya adalah mubah, dalam artian suatu
pasangan boleh membuat perjanjian dan boleh juga tidak.
82
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan islam di Indonesia
(Jakarta:Kencana,2006) h.145 83
Wahbah al-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islam Wa „Adilatuhu,Juz VII, (TP: Dar al-
Fikr, 1989) h.53
93
Namun apabila perjanjian tersebut sudah dibuat, maka harus
memenuhi perjanjian tersebut menjadi wajib hukumnya.
Tabel 5.5
Identifikasi Tanda Pada Adegan 5
Jenis Tanda Unit Pengamatan Keterangan
Ikon
1. Gambar laki-laki
dan perempuan yang
sedang berpelukan
Mewakili karakter Sarah
dan Byan
2. Gambar Perempuan
yang memeluk
Mewakili Sarah sebagai
mantan tunangannya
terdahulu
3. Gambar Laki-laki
yang memeluk
Mewakili Byan sebagai
suami Tari
Indeks
1. Saling berpelukan
satu sama-lain
Menunjukan Sarah yang
khawatir dan langsung
memeluk Byan
2. Memejamkan mata
sambil memeluk
Menunjukan ekspresi
khawatirnya ke Byan
karena sedang sakit
3. Ekspresi wajah
kaget sambil memeluk
Menunjukan ekspresi
kaget karena kedatangan
Sarah kerumahnya
Simbol 1. Berpelukan Melambangkan simbol
kedekatan antara
seseorang
94
Berdasarkan cerita pada adegan ke 5 menunjukan makna
pernikahan pada sikap Sarah yang datang kerumah Byan, Sarah
mendengar kabar bahwa Byan tidak datang ke kantor karena
sedang sakit. Sesampainya dirumah Byan yang membukakan
pintu adalah Tari, Tari marah karena sarah berani datang
kerumahnya. Setelah bertemu dengan Byan sarah langsung
memeluk Byan dan menanyakan keadaanya. Sedangkan sarah
hanyalah mantan tunangannya yang bukan mahramnya.
Dijelaskan pada QS an-Nuur: 30-31 bahwasanya diharamkan
antara laki-laki dan wanita yang bukan muhrim bersentuhan
tangan apa lagi berpelukan.
رهم ويفظوا قل للمؤمني ي غضوا لك أزكى ف روجهم من أبص ذ
با يصن عون إن ٱلله خبي لم
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat”.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah
pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid
(Imam Masjidil Haram)
95
Katakanlah wahai Nabi, kepada laki-laki Mukmin agar
mereka menundukkan pandangan-pandangan mereka dari
wanita-wanita dan aurat-aurat yang tidak halal bagi mereka,
memelihara kemaluan mereka dari perkara yang diharamkan
Allah, seperti zina, homoseksual dan membuka aurat serta
perkara terlarang lainnya. Yang demikian itu lebih suci bagi
mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat terkait perkara yang Allah perintahkan
kepada mereka dan perkara yang Allah melarang mereka
darinya.84
Pada intinya laki-laki yang sudah beristri tidaklah baik
jika masih memiliki hubungan dengan wanita lain dan juga
seorang wanita tidaklah baik untuk mengganggu rumah tangga
orang lain, bahkan sampai masuk kerumahnya dan bersentuhan
dengan yang bukan mahramnya karena sesungguhnya itu
perbuatan dosa dan menyakiti.
Tabel 5.6
Identifikasi Tanda Pada Adegan 6
Jenis Tanda Untit Pengamatan Keterangan
1. Gambar Laki-laki
berhadapan dengan
wanita
Mewakili karakter
pemeran suami istri
84
https://tafsirweb.com/6158-quran-surat-an-nur-ayat-30.html diakses pada 11
Juni 2020, Pukul.13.39
96
Ikon
2. Gambar laki-laki
berbaju pink di
belakang mobil putih
Mewakili karakter Byan
sebagai suami
3. Gambar ban bocor Mewakili ban mobil
milik Tari
4. Gambar seorang
wanita berjilbab hijau
Mewakili karakter Tari
sebagai istri
Indeks
1. Byan berbicara ke
Tari yang mau pergi
Menunjukan rasa
khawatir terhadap Tari
karena mobilnya sudah
tidak layak
2. Gambar Byan yang
menatap Tari pergi
dengan mobilnya
Menunjukan rasa
kepasrahan saat Tari
tetap memaksa untuk
pergi
3. Ban mobil putih
bocor
Menunjukan mobil yang
digunakan Tari rusak
dan tidak layak dipakai
4. Ekspresi Tari Menunjukan ekspresi
menyesal karena tidak
menurut oleh ucapan
Byan yang melarangnya
pergi
Simbol
1. Dialog Byan
“Mobil ini udah ga
layak”
Melambangkan
kebahasaan yang
menunjukan rasa
97
khawatir
2. Ban mobil bocor Melambangkan alat
transportasi yang
digunakan sudah tidak
layak dan rusak
Berdasarkan cerita pada adegan ke 6 menunjukan makna
pernikahan pada sikap Tari yang hendak pergi dengan
menggunakan mobil, dihalangi oleh Byan yang khawatir terjadi
apa-apa jika tetap digunakan. Selain itu simbol kebahasaan
berupa dialog Byan “Mobil ini udah gak layak”. Juga mewakili
sikap khawatir tetapi Tari tidak menurut dan pergi tanpa seizin
suami.
Allah Swt. Berfirman dalam surat Qs Al-Ahzab (33):33
yang berbunyi :
وة وا تي ا ل وة وق رن ف ب ي وتكن ول ت ب رجن ت ب رج الاهلية ال ول وا قمن الص لزك
ه ورسوله ه ليذهب عنكم الرجس اهل الب يت وا طعن الل ا يريد الل ان
را ركم تطهي ويطه
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah
kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah
dahulu, dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud
98
hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlulbait dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya."
Pada Intinya seorang istri tidak boleh meninggalkan
rumah tanpa izin suaminya, boleh keluar rumah melainkan untuk
urusan yang penting, karena apabila tetap pergi tanpa adanya izin
maka tidak dapat diridhai bahkan mendapatkan dosa.
Tabel 5.7
Identifikasi Tanda Pada Adegan 7
Jenis Tanda Unit Pengamatan Keterangan
Ikon
1. Gambar laki-laki
dan wanita yang
menaiki tangga
Mewakilkan karakter
suami istri Byan dan
Tari
2. Gambar tangan
yang bergenggaman
Mewakili tangan Byan
dan Tari
3. Gambar wanita
yang duduk di ranjang
Mewakili karakter Tari
sebagai Istri
4. Gambar wanita
yang memakai handuk
dikepala dan laki-laki
berbaju putih
Mewakili pasangan sah
suami dan istri
1. Byan dan Tari
saling bertatapan saat
menaiki tangga
Menunjukan Byan yang
mengajak Tari menaiki
Tangga untuk kekamar
2. Tari duduk di Menunjukan ekspresi
99
Indeks
ranjang dan Byan
menutup pintu
gugup Tari yang
menunggu Byan untuk
menghampirinya
3. Byan dan Tari
berpandangan
Menunjukan ekspresi
bahagia setelah
melakukan hubungan
suami istri
Simbol
1. Ranjang Melambangkan tempat
untuk melakukan
hubungan suami istri
2. Handuk di kepala Melambangkan dari
berkeramas dan bersuci
setelah melakukan
hubungan suami istri
Berdasarkan cerita pada adegan ke 7 makna pernikahan
dapat ditemukan dalam sikap Byan yang mengajak Tari untuk
melakukan hubungan suami istri yang untuk pertama kalinya
mereka lakukan setelah sah menjadi suami istri. Dijelaskan dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda :
ها الملئكة حت تصبح ىء لعنت إذا دعا الرجل امرأته إل فراشه فأبت أن ت
“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri
enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga
waktu Shubuh” (HR. Bukhari no. 5193 dan Muslim no. 1436)
100
Berhubungan suami-istri setelah menikah adalah salah
satu ibadah yang bernilai pahala. Hal ini berdasarkan hadis Nabi
Muhammad bahwa berhubungan suami istri bisa mendatangkan
pahala, keberkahan dan kebahagiaan bagi mereka yang
melakukanya ketika sudah menjadi suami istri.
101
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
penulis tentang makna pernikahan dalam Islam pada film
Wedding Agreement berikut adalah kesimpulan yang
dapat dapatkan dan dipaparkan.
1. Ikon dari film Wedding Agreement adalah
Tari yang seorang istri. Hal ini dikarenakan
Tari memiliki fungsi yang sesuai dengan
objeknya sebagai seorang istri yang
dinikahkan dengan Byan karena perjodohan
oleh orang tua mereka. Tari di gambarkan
dengan seseorang yang memiliki sifat baik,
penyabar dan tabah menjadi seorang istri
sedangkan Byan di gambarkan difilm
tersebut dengan seseorang yang egois, keras
kepala. Mereka disatukan menjadi suami istri
yang penuh dengan konflik dalam
pernikahannya.
2. Indeks dalam film ini adalah pernikahan
yang dijodohkan yang memiliki hubungan
sebab-akibat. Hubungan sebab akibat ini
terbentuk dari berbagai penyebab seperti
perjanjian pernikahan yang dibuat oleh Byan
kepada Tari sebagai istrinya. Pada akhirnya
102
Byan meminta Tari untuk sepakat dan
menjalankan semua yang sudah tertulis
disurat perjanjian tersebut, perjanjian
tersebut merupakan salah satu tindakan yang
menunjukan tidak baiknya hubungan mereka
menjadi suami istri karena adanya hal-hal
yang dibatasi dalam pernikahan.
3. Simbol dalam film ini adalah kata
“Wedding” karena dalam terjemahan bahasa
Indonesia memiliki arti positif Pernikahan
karena ibadah dan sah secara agama dan
negara dan disandingkan dengan
“Agreement” yang memiliki arti negatif
perjanjian karena dalam cerita di film terebut
adanya surat yang menunjukan bawa setelah
satu tahun menikah akan bercerai. Kata
Wedding dalam film ini menjadi petunjuk
utama dan pengingat bahwa tindakan negatif
dari perjanjian pernikahan akan
mempengaruhi dari hubungan rumah tangga
yang dilakukan suami istri.
B. Saran
Saran yang disampaikan penulis dengan penelitian ini
yaitu :
1. Untuk film Wedding Agreement dan
pembuat film Indonesia. Terus membuat
103
karya-karya yang luar biasa yang bisa
dicerna dan masyarakat teredukasi ketika
menontonnya, dan meningkatkan isu-isu
yang sering terjadi dimasyarakat. Film ini
mampu menyampaikan sisi hiburan
sekaligus pembelajaran yang diperlihatkan
dengan sesuai dan apa sering kali terjadi
dikehidupan sehari-hari.
2. Untuk penonton dan masyarakat. Sebagai
penikmat film Indonesia harus menghargai
karya anak bangsa dengan menontonnya
dibioskop, dan harus bisa mendukung
karya-karyanya sehingga bisa terus maju
dan berkembang di negeri sendiri ataupun
luar.
3. Untuk universitas. Semoga universitas
mendukung fasilitas-fasilitas yang ada
dikampus untuk menyediakan wadah yang
baik sehingga mahasiswa dapat
mengekspresikan dan mengembangkan
minat dan bakatnya agar dapat
mumunculkan karya-karya baru yang
dihasilkan.
104
DAFTAR PUSTAKA
Adil, Abdul Mun‟im Abu Abbas. Ketika Menikah Jadi Pilihan,
Jakarta: Al Mahira, 2008
Asep, Saepul Muhtadi. Komunikasi Dakwah: Teori, Pendekatan
dan Aplikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2012.
Askurifai, Baskin. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
Bambang, S. Ma‟arif. Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk
Akasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010.
Barthes, Roland Mitologi, Diterjemahkan oleh: Nurhadi &
A.Sihabul Millah Yogyakarta:Kreasi Wacana, 2004.
Benny, H. Hoed. Semiotik Dan Dinamika Sosial Budaya, Jakarta:
Komunitas Bambu, 2011.
Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media,
Yogyakarta: JalaSutra, 2012.
Danesi, Marcel. Pesan, Tanda Dan Makna, Yogyakarta:
Jalasutra, 2010.
Danesi, Marcel. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar
Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi,
Yogyakarta: Jalan Sutra, 2012
Djamaan, Nur. Fiqih Munakahat, Semarang: CV. Toha Putra
Group, 1993.
Djamaludin, Arra‟uf bin Dahlam. Aturan Pernikahan Dalam
Islam, Jakarta: JAL Publising, 2011.
105
Rahmat Hakim, Hukum Pernikahan Islam, Cet. I, Bandung:
Pustaka Setia, 2000.
Halim, Abdul. Tahriirul-Mar‟ah fi‟ Ashrir-Risaalah, Jakarta: Gema
Insani Press, 1998.
Eriyanto. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian
Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Indiawan, Seto Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi Aplikasi
Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi,
Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.
Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006.
Lexy, J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1990.
Misbach, Yusa Biran. Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film
Indonesia, Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga,
2009.
Norman, K. Denzin dan Yvonna S Lincoln, Handbook of
Qualitaive Reserch, California: Sage Publication,
1994.
Nugroho, Garin & Herlina Dyna. Krisis dan Paradoks Film
Indonesia, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara,
2015.
Pratista, Himawan. Memahami Film, Yogyakarta : Homerian
Pustaka, 2008
106
Rizem, Aizid. Bismillah, Kami Menikah, Yogyakarta: Diva Press,
2018.
Sastro, Subroto Darwanto. Produksi Acara Televisi, Jogjakarta: Duta
Wacana University Press, 1994.
Sarwat, Ahmad. Ensiklopedia Fikih Indonesia 8: Pernikahan,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2019.
Sobur, Alex Analisis Teks Media Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012.
Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Penerbit
Remaja Rosdakarya, 2006.
Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Penerbit
Remaja Rosdakarya, 2013.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk
Analisis Wacana, Analisis Framing, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2006.
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003.
Sri, Wahyuningsih. Film & Dakwah, Surabaya: Media Sahabat
Cendikia, 2019.
Stuart, Hall. Culture, The Media And The Ideological Effect,
London: Mass Communication & Society, 1997.
Stuart, Hall. Representation: Cultural Representations and
Signifiying Practice, London: Sage Publication, 2003.
Sumbo, Tinarbuko. Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta:
Jalasutra, 2009.
107
Susanto, Happy. Nikah Sirri Apa Untungnya?, Jakarta Selatan:
Visimedia, 2007.
Syaikh, Mahmud. Bekal Pernikahan, Jakarta: Qisthi Press, 2010.
Syarifuddi, Amir. Hukum Perkawinan islam di Indonesia,
Jakarta: Kencana, 2006.
Syauqi, Nawawi. Sikap Islam tentang Poligami dan Monogami,
dalam ChuzaimahT.Yanggo dan HA. Hafiz Anshary
AZ(ed.), Problematika Hukum Islam Kontemporer,
Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002.
Syekh, Tosun. Energi Ibadah, Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta, 2007.
Tamburaka, Apriandi. Literasi Media: Cerdas Bermedia
Khalayak Media Massa, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Tihami, dan Sohari Sahran, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah
Lengkap, Jakarta: PT Raja grafindo Persada, 2010.
Wahbah, al-Zuhaily. Al-Fiqh Al-Islam Wa „Adilatuhu,Juz VII,
TP: Dar al-Fikr, 1989.
Wibowo. Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis bagi penelitian
dan Skripsi Komunikasi, Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2011.
Zainal, Arifin. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma
Baru, Bandung: Rosdakarya, 2012.
Zainuddin, Ali. Hukum Perdata Islam di Indonesia, Palu: Sinar
Grafika, 2006.
108
Sumber Lain
hhtp://filmindonesia.or.id/moie/viewer2019#.XhLalOQ0M
diakses pada tanggal 11 Januari 2020, pukul 10.16.
https://tirto.id/sinopsis-wedding-agreement-film-refal-hady-yang-
rilis-hari-ini-efSb diakses pada tanggal 11 Januari
2020, pukul 12.57.
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/fiqih-
pernikahan Diakses pada tanggal 20 Mei 2020, Pukul
12.49
https://klikstarvision.com/page/about diakses pada 16 Juni 2020,
pukul 09.59
https://klikstarvision.com/page/movie_detail/197/sinopsis/Weddi
ng-Agreement diakses pada tanggal 21 Maret 2020,
pukul 13.31
https://ngelag.com/apa-itu-iflix-berapa-tarif-berlangganannya/
diakses pada tanggal 29 April 2020, pukul 13.08
https://tafsirweb.com/1566-quran-surat-an-nisa-ayat-34.html
diakses pada tanggal 5 Juni 2020, Pukul 11.04
https://tafsirweb.com/6158-quran-surat-an-nur-ayat-30.html
diakses pada 11 Juni 2020, Pukul.13.39
https://www.biografiku.com/biografi-ria-ricis-dari-selebgram-
menjadi-ratu-youtuber-indonesia/ diakses pada
tanggal 21 Maret 2020, pukul 12.04
109
https://www.dailysia.com/10-potret-aghniny-haque-artis-cantik-
mantan-atlet-taekwondo/ diakses pada tanggal 20
Maret 2020, pukul 15.48
https://www.dailysia.com/biodata-profil-dan-fakta-refal-hady/
diakses pada tanggal 20 Maret 2020, pukul 14.32
https://www.dailysia.com/biodata-profil-fakta-unik-dan-foto-
indah-permatasari/ diakses pada tanggal 20 Maret
2020, pukul 15.08
https://www.dewaweb.com/blog/netflix-adalah-layanan-
streaming-yang-cukup-populer-di-indonesia/ diakses
pada tanggal 29 April 2020, pukul 13.05
https://www.imdb.com/name/nm10770267/ diakses pada tanggal
20 maret 2020, pukul 13.57
https://www.popbela.com/career/inspiration/dinalathifa/7-fakta-
perjalanan-karier-aghniny-haque-dari-atlet-jadi-
aktris/full diakses pada tangga 20 Maret 2020, pukul
16.09
https://www.popbela.com/relationship/married/andinarahayu/arti-
dan-bacaan-ijab-kabul/3 diakses pada tanggal 5 Juni
2020, Pukul 10.52
https://www.tabloidbintang.com/film-tv-
musik/kabar/read/134234/alasan-produser-
110
mengusung-novel-wedding-agreement-ke-layar-lebar
diakses pada tanggal 20 Maret 2020, pukul 13.10
https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/30/jeff-smith diakses
pada tanggal 21 Maret 2020, pukul 10.18
https://www.utopicomputers.com/apa-itu-iflix-bagaimana-cara-
mendaftar-dan-berlangganan/ diakses pada tanggal 29
April 2020, pukul 13.03
https://www.viva.co.id/siapa/read/701-ria-ricis diakses pada
tanggal 21 Maret 2020, pukul 11.47