renstra bppt 2010-2014 (sk) + lampiran
TRANSCRIPT
RENSTRA BPPT Tahun 2010-2014
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Tahun 2010
RENSTRA BPPT Tahun 2010-2014
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Tahun 2010
Rencana Strategis BPPT 2010-2014
Pengantar dan Daftar Isi Halaman i
KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan Rencana Strategis (Renstra) BPPT Tahun 2010-2014 dapat diselesaikan. Penyusunan Renstra ini sebagai hasil berkelanjutan hasil Rapat Kerja BPPT tahun 2009 dan pembahasan secara intensif oleh Tim Penyusun dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait dengan telah mempertimbangkan berbagai perubahan dan tuntutan baik internal maupun eksternal BPPT, khususnya platform-visi-misi Presiden dan Wakil Presiden pada Buku I RPJMN dan program prioritas bidang pada Buku II RPJMN serta program Reformasi Birokrasi yang dilakukan BPPT sejak tahun 2008. Buku Renstra BPPT Tahun 2010-2014 ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen perencanaan lainnya yang disusun dengan berpedoman pada RPJMN 2010-2014, Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Rencana Pembangunan Nasional, SEB Menteri Negara PPN/Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 0142/2009 tentang Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan, serta Peraturan Menteri Negara PPN/Bappenas Nomor 5/2009 tentang Pedoman Penyusunan Renstra K/L, Renstra BPPT terdiri dari Bab Pertama tentang kondisi umum, potensi dan tantangan kedepan. Bab Kedua tentang visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, indikator kinerja, strategi pelaksanaan, kebijakan, program BPPT. Pada Bab Ketiga tentang arah dan kebijakan strategi tingkat nasional dan tingkat BPPT. Bab Empat berisi tentang Penutup dan akuntabilitas kinerjanya sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang BPPT. Lampiran sebagai bagian tak terpisahkan berisi tentang daftar Program, Kegiatan, Output dan Indikator Kinerja BPPT dilengkapi dengan perkiraan anggaran dan target. Renstra BPPT tahun 2010-2014 yang telah disesuaikan ini selalu terbuka untuk perbaikan dan penyempurnaan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan situasi serta kemajuan Iptek yang berkembang pesat. Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Renstra BPPT Tahun 2010-2014.
Jakarta, Desember 2010 Kepala BPPT, Dr. Marzan A. Iskandar
Rencana Strategis BPPT 2010-2014
Pengantar dan Daftar Isi Halaman ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Pengantar 1
1.2. Kondisi Umum 2
1.3. Potensi dan Permasalahan 4
BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 10
2.1. Pengantar 10
2.2. Visi BPPT 11
2.3. Misi BPPT 11
2.4. Tujuan Strategis BPPT 13
2.5. Sasaran Strategis BPPT 13
2.6. Indikator Kinerja Utama BPPT 14
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 15
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional 15
1. Prioritas Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II 15
2. Prioritas Bidang Iptek pada RPJMN 2010-2014 20
3. Strategi Kebijakan Nasional 21
3.2. Arah dan Kebijakan Strategi BPPT 22
1. Arah Kebijakan 22
2. Strategi Pelaksanaan 26
3. Program BPPT 26
4. Kegiatan Prioritas Nasional, Bidang, dan Lembaga 27
5. Kegiatan BPPT 28
BAB IV PENUTUP 31
LAMPIRAN
1. Formulir I. Target Pembangunan Untuk Tahun 2010-2014
2. Formulir II Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Tahun 2010-2014
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 1. Pendahuluan Halaman 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
Dalam platform Presiden dan Wakil Presiden dinyatakan bahwa pembangunan ekonomi
berlandaskan pada keunggulan daya saing, kekayaan sumberdaya alam, sumberdaya
manusia dan budaya bangsa yang dikelola melalui penguasaan Iptek dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan rakyat, selain juga mewujudkan kehidupan berbangsa
yang demokratis dan berkeadilan. Dengan kekayaan alam yang melimpah dan potensi
SDM yang besar, serta penguasaan Iptek yang maju, Indonesia memiliki potensi yang
sangat besar untuk menjadi negara kuat. Pembangunan Iptek merupakan sumber
terbentuknya iklim inovasi yang menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas
sumberdaya manusia (SDM), yang pada gilirannya dapat menjadi sumber
pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Selain itu iptek menentukan tingkat efektivitas
dan efisiensi proses transformasi sumberdaya menjadi sumberdaya baru yang lebih
bernilai. Dengan demikian peningkatan kemampuan iptek sangat diperlukan untuk
meningkatkan standar kehidupan bangsa dan negara, serta kemandirian dan daya saing
bangsa Indonesia di mata dunia.
Teknologi merupakan faktor yang memberikan kontribusi signifikan dalam
peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Fenomena ini tercermin pada terjadinya
proses transisi perekonomian dunia yang semula berbasiskan pada sumber daya
(Resource-Based Economy) menjadi perekonomian yang berbasiskan pengetahuan
(Knowledge-Based Economy-KBE). Pada KBE, kekuatan bangsa diukur dari kemampuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) sebagai faktor primer ekonomi menggantikan
modal, lahan dan energi untuk peningkatan daya saing.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan lembaga pemerintah
yang berperan sebagai lembaga intermediasi, technology clearing house (TCH), pengkajian
teknologi, audit teknologi, dan solusi teknologi dalam meningkatkan kemampuan
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 1. Pendahuluan Halaman 2
teknologi untuk mendukung pembangunan nasional sehingga mampu meningkatkan
standar kehidupan bangsa, kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia.
Kemampuan BPPT dalam melaksanakan peran tersebut akan tercermin dari program
dan kegiatan-kegiatan di masa yang akan datang yang tertuang dalam Renstra Program
BPPT 2010-2014.
1.2. Kondisi Umum
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPPT, sebagaimana direncanakan pada
Renstra BPPT 2005-2009 serta Rencana Kerja (Renja) BPPT per tahun telah
melaksanakan pembangunan Iptek dengan kegiatan penelitian, pengembangan, dan
kerekayasaan (Litbangyasa) pada 6+3 fokus bidang teknologi sebagaimana diuraikan di
bawah ini.
Dalam Bidang Teknologi Ketahanan Pangan, BPPT telah berhasil mengembangkan
teknologi pangan protein berupa Genetic Engineering Ikan Nila yaitu ikan Nila Salin 20
yang mempunyai pertumbuhan 150-200 persen dari populasi normal; teknologi
pangan karbohidrat berupa varietas unggul jagung, pabrik pengolah jagung dan
formula komposit jagung; teknologi pangan fungsional berupa makanan anti kolestrol
(kolesta dan profiy yoghurt) dan anti oksidan (isoflavon drink dan hanoman).
Dalam Bidang Teknologi Energi Kelistrikan, BPPT telah berhasil mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Skala Kecil 1 MW dengan Teknologi Binary
Cycle; rancangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu skala 20 KW dan Tenaga Arus Laut
skala 1 KW.
Dalam Bidang Teknologi Energi Bahan Bakar, BPPT telah berhasil pada pembuatan
Pilot Plant Pure Palm Oil skala 100 kg/jam dan konverter otomatik untuk mobil dan
genset; pengembangan Bio Etanol dari Sorgum kapasitas 8 kiloliter/hari; pembuatan
pabrik Biodiesel skala 30 ton/hari dan desain pabrik biodiesel skala komersial 100
ton/hari; dan pembuatan Pilot Plant Gasifikasi Pyrolisis Katalitik Circulating Fluidized
Bed Kapasitas 100 Kg/jam umpan batubara (200 KWe).
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 1. Pendahuluan Halaman 3
Dalam Bidang Teknologi Kesehatan, BPPT telah berhasil mengembangkan obat
herbal anti kanker dari ekstrak daun Laban Abang dan daun Sambiloto, teknologi
material untuk kesehatan berupa Hydroxyapatite untuk tulang buatan dan metal implant,
mesin prototipe untuk membuat model organ manusia secara cepat, disposable
chlolesterol biosensor dan multideteksi biosensor untuk kadar gula, asam urat dan
kolesterol
Dalam Bidang Teknologi Informasi dan dan Komunikasi, BPPT telah berhasil
membuat Sistem Pengendalian Lalu Lintas Udara CNS/ATM sampai pada tahap
pembuatan prototype ADSB Class C2, ATN Router Ground End System dan Prototype Air
Ground Transmission; Pengembangan Free Open Source Software berupa aplikasi e-government
dan e-UKM, Sistem Iktisar Dokumen (Perisalah) untuk Bahasa Indonesia yang
berfungsi untuk membuat ringkasan secara otomatis dokumen berbahasa Indonesia;
pengembangan teknologi untuk penyiaran digital dimana hasil yang telah dicapai
adalah desain mesin translation pada mobil phone, local bandwidth 100 Mbps dan portal
produk asli daerah.
Dalam Bidang Teknologi Transportasi, BPPT telah berhasil mengembangkan Fasilitas
Uji Dinamika Kereta Api pengujian ride index, jarak pengereman, kecepatan pengisian
dan pelepasan tekanan udara pada tangki rem, tingkat kebocoran pada sistem pipa
saluran udara, tingkat kebisingan dan temparatur roda utk 10 kereta dalam 1 rangkaian
secara bersama, desain kereta monorel, Kapal Bersayap (Wing in Surface Effek, WISE).
Dalam Bidang Teknologi Hankam dan Keselamatan, BPPT telah berhasil
mengembangkan Teknologi Militer berupa Blast Effect Bomb (BEB) sebagai bom latih;
Kendaraan Tempur Amphibi, Kendaraan tempur Nir Awak, Kendaraan Benam Nir
Awak (Kabana) Sotong, Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) yang digunakan untuk
penginderaan baik keperluan militer maupun non militer; dan Teknologi Hankam Nir
Militer berupa Ina-TEWS (Indonesian Tsunami Erlay Warning Sistem) atau Sistem
Peringatan Dini Tsunami.
Dalam Bidang Teknologi Teknologi Material dan Teknologi Manufaktur, BPPT telah
berhasil mengembangkan Teknologi Fuel Cell yang sudah sampai pada tahap
pembuatan Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC) dengan menggunakan
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 1. Pendahuluan Halaman 4
kandungan lokal 70 persen; desain dan pembuatan Turbin Uap 4 MW; desain dan
Pembuatan Pipa Apung untuk industri minyak; formulasi pupuk Slow Release Fertilizer
(SRF) yang bisa meningkatkan efisiensi pemupukan 25-30 %, hanya perlu 1 kali
pemupukan dalam setahun dan ramah lingkungan.
Dalam Bidang Teknologi Lingkungan dan Kebumian, BPPT telah berhasil
mengembangkan Teknologi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sanitary Landfill;
Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); Pilot Plant Biowaste Energy; Teknologi
Modifikasi Atmosfer yang antara lain telah digunakan untuk membuat hujan buatan
untuk mengisi Waduk Wonogiri, Kedung Ombo, Sempor, Gajah Mungkur, Saguling,
Cirata, Wadaslintang; pelayanan Teknologi Jasa Survey Kelautan dengan menggunakan
4 buah kapal riset Baruna Jaya BPPT.
Kemitraan dan keterlibatan industri dan swasta serta masyarakat selama kurun waktu
2005-2009 tercermin dari kegiatan kerjasama dan MoU antara BPPT dengan
Pemerintah Daerah, Swasta, BUMN, Industri, Universitas dan Lembaga Pemerintah/
LPNK. Selama kurun waktu tersebut BPPT telah tercatat ada 69 MoU dan 55
Perjanjian Kerjasama dengan Pemda, 46 MoU dan 29 Perjanjian Kerjasama dengan
Swasta, 14 MoU dan 15 Perjanjian Kerjasama dengan Universitas, 22 MoU dan 15
Perjanjian Kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan 26 MoU dan
8 Perjanjian Kerjasama dengan Lembaga Pemerinta/LPND. BPPT juga mempunyai
kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari eksternal BPPT sebagai bentuk Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 533 Milyar melalui pelayanan jasa teknologi.
1.3. Potensi dan Permasalahan
Potensi dan permasalahan di lingkungan BPPT dilakukan dengan melakukan
identifikasi dan analisis lingkungan berpengaruh berupa analisis Kekuatan, Kelemahan,
Peluang, dan Ancaman (Kekepan) serta dilengkapi dengan kondisi lingkungan
berpengaruh tingkat Nasional dan Internasional. Analisis Kekepan dan lingkungan
berpengaruh tersebut seperti dirinci di bawah ini:
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 1. Pendahuluan Halaman 5
1. Analisis Kekepan BPPT
Kekuatan
1) BPPT memiliki SDM unggul dengan tingkat pendidikan yang tinggi dari
berbagai disiplin ilmu dan bidang keahlian.
2) Kewenangan BPPT yang unik dalam Audit Teknologi dan Technology
Clearing House (TCH).
3) BPPT memiliki infrastruktur (laboratorium, workshop, pilot plant) yang
lengkap, maju, unik dan sesuai standar internasional.
4) BPPT menggunakan sistem dan tata kerja kerekayasaan yang bercirikan team
work, well structured and well documented.
5) BPPT memilik tupoksi dan mandat khusus di bidang perekayasaan
teknologi, audit teknologi, technology clearing house dan intermediasi teknologi.
6) Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dalam melaksanakan program
litbangyasa, BPPT telah mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk
produk dan jasa tertentu.
7) BPPT memiliki networking yang luas dengan mitra, stakeholder, dan
pengguna.
8) BPPT merupakan organisasi pembelajar (learning organization) sehingga
bersifat dinamis dan adaptable.
Kelemahan
1) Rendahnya komitmen kerja dan kurangnya motivasi SDM pada beberapa
unit kerja di BPPT.
2) Pendekatan pelaksanan kerja di BPPT masih individual yang belum sesuai
dengan Sistem Tata Kerja Kerekayasaan.
3) Rendahnya technopreneurship SDM BPPT sehingga kurang memperhatikan
aspek keekonomian dan komersialisasi produk.
4) Tingginya kesenjangan komposisi usia pegawai BPPT.
5) Reward dan punishment belum diterapkan secara memadai.
6) Program dan kegiatan BPPT masih bersifat inward looking dan belum
berorientasi pada kebutuhan dan permintaan pengguna/market (dunia
usaha dan masyarakat).
7) Koordinasi, komunikasi dan kerjasama internal BPPT masih lemah.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 1. Pendahuluan Halaman 6
8) Kepemilikan HKI BPPT masih relatif rendah.
9) Produk teknologi dan jasa layanan BPPT belum dikenal luas akibat
kurangnya sosialisasi dan promosi.
10) Hubungan BPPT dengan instansi lain termasuk industri belum berdasarkan
pada inisiatif/kebutuhan BPPT dan masih didasarkan pada kebutuhan
mereka.
11) Hasil-hasil litbangyasa BPPT belum dikelola dengan baik.
Peluang
1) Adanya Program Prioritas Nasional dalam Buku I dan Program Prioritas
Bidang dalam Buku II RPJMN 2010-2014 yang dikoordinir Menko,
Departemen Teknis, Kementerian, LPNK dan BUMN yang memerlukan
keterlibatan BPPT sesuai dengan kompetensi dan tupoksinya.
2) Adanya kebijakan pada industri untuk meningkatkan kandungan teknologi
dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemandirian.
3) Meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa layanan teknologi
BPPT oleh pihak pengguna (dunia usaha, masyarakat dan pemerintah/
pemda).
4) Perubahan ekonomi internasional menuju era ekonomi berbasis
pengetahuan (knowledge-based economy) yang menuntut penguatan
pengetahuan dan kemampuan inovasi sebagai elemen kunci keberhasilan.
5) Adanya kebutuhan untuk peningkatan kapasitas iptek nasional, dan
kemandirian serta daya saing bangsa pada 6 + 3 bidang teknologi.
6) Adanya otonomi daerah yang mendorong permintaan teknologi untuk
UMKM dan daya saing daerah
7) Tuntutan peran BPPT pada pola kerja jejaring (networking) dalam beragam
aktivitas produktif, baik di sektor publik dan bisnis, maupun dalam
masyarakat secara umum.
Ancaman
1) Terjadinya brain drain yang dapat mengurangi keunggulan BPPT.
2) Anggaran yang tersedia terbatas, tidak fleksibel, tidak dapat dilaksanakan
secara multi years sehingga membatasi pengembangan program BPPT.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 1. Pendahuluan Halaman 7
3) Industri belum menggunakan jasa layanan teknologi BPPT karena
ketergantungan mereka terhadap principal nya.
4) Globalisasi menuntut agar BPPT mampu berhadapan dengan pesaing dari
Luar Negeri dan Dalam Negeri.
5) Kontribusi teknologi terhadap perekonomian nasional belum diukur
dengan jelas sehingga terkesan BPPT belum banyak berperan dalam kancah
pembangunan nasional.
6) Koordinasi dan harmonisasi pada tataran regulasi/kebijakan, antar institusi,
program sangat lemah.
7) Meningkatnya kompetitor asing pada bidang litbangyasa sehingga
memperlemah peran dan fungsi BPPT.
Dari daftar Kekepan tersebut, yang menjadi faktor-faktor kunci adalah seperti
pada Tabel di bawah ini.
Tabel Faktor-faktor Kunci BPPT
KEKUATAN KELEMAHAN Memiliki SDM yang unggul Komitmen dan motivasi kurang kuat Memiliki infrastruktur lengkap dan maju Technopreneurship rendah Institusi yang learning and growth Reward dan punishment belum memadai Mempunyai networking yang luas Hasil HKI masih rendah Kewenangan unik dalam audit teknologi dan Technology Clearing House (TCH)
Promosi, sosialisasi dan manajemen hasil perekayasa masih rendah
PELUANG ANCAMAN Adanya program nasional dan otonomi daerah yang memerlukan peran BPPT
Adanya brain drain
Peningkatan permintaan terhadap produk dan jasa teknologi
Peningkatan pesaing dan globalisasi
Perubahan ekonomi dunia menuju EBP Koordinasi dan harmonisasi kebijakan dan program antar intitusi lemah
Tuntutan pola kerja jejaring Adanya permintaan instansi pemerintah dan industri dalam Technology Clearing House (TCH) dan Audit Teknologi
2. Kondisi Perekonomian Nasional
1) Harga migas sangat berpengaruh besar terhadap struktur APBN, dimana
fluktuasi kenaikan harga minyak membuat kegiatan pembangunan yang
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 1. Pendahuluan Halaman 8
didanai dari APBN harus terus menyesuaikan dengan perubahan harga
migas.
2) Tingkat Kandungan Teknologi Dalam Negeri (TKDN) pada struktur
industri dalam negeri masih rendah.
3) Kontribusi sektor industri yang besar (lebih dari 27%) terhadap PDB.
4) Kontribusi teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi masih belum ada
sehingga perlu dilakukan justifikasi dan pengukurannya.
5) Pangan, Energi dan Air (FEW: Food, Energy, Water) masih menjadi
permasalahan utama sehingga perlu adanya kebijakan infrastrukturnya.
6) Penduduk miskin yang besar (masih diatas 10%) disertai dengan distribusi
pendapatan yang tidak merata.
7) Dominasi modal asing semakin besar dalam pengelolaan SDA sehingga
keuangan negara sangat tergantung terhadap modal dari luar negeri.
8) Indonesia hanya menjadi bagian dari kegiatan produksi dan pemasaran bagi
perusahaan asing, tetapi kegiatan riset dan pengembangan teknologi hanya
dilakukan di perusahaan induk nya.
9) Arus modal selalu minus untuk jasa, hal tersebut karena infrastruktur
keuangan dan transportasi masih lemah sehingga diperlukan penguatan
teknologi informasi jasa keuangan serta teknologi transportasi nasional.
3. Kebijakan Teknologi Nasional
1) LPNK dan KNRT mengacu pada RPJMN tahun 2010-2014 dan RPJPN
tahun 2005-2025 dengan arah pembangunan untuk mewujudkan Bangsa
yang berdaya saing, dengan 7 bidang teknologi prioritas (Pangan, Informasi
dan Komunikasi, Energi, Kesehatan dan Obat-obatan, Hankam,
Transportasi,dan Material Maju). Adapun Kementerian dan Lembaga lain,
maka arah pembangunannya sesuai dengan prioritasnya masing-masing,
dengan demikian kebijakan pengembangan teknologi perlu dilakukan
koordinasi, penyelarasan dan penyamaan.
2) UU No. 18/2002 tentang Sisnas P3 Iptek sebagai dasar acuan dalam
pelaksanaan Sistem Inovasi Nasional (SIN).
3) Adanya kebijakan Riset dan Teknologi yang tidak terkait langsung dengan
kebijakan industri, pertanian, energi, kehutanan, sehingga tidak ada
kesinambungan kebijakan ristek dengan sektor lain.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 1. Pendahuluan Halaman 9
4) Kebijakan ristek tidak didukung kebijakan fasilitas pengembangan iptek
oleh instansi lain, termasuk misalnya Kementerian Keuangan dapat
memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang melakukan kegiatan
pengembangan teknologi.
5) Teknologi dalam Pembangunan Nasional belum diukur dengan jelas
kontribusinya terhadap perekonomian nasional, sehingga kegiatan
pengembangan teknologi dalam pembangunan masih sering diabaikan
sehingga diperlukan justifikasi peran teknologi dalam pembangunan
nasional.
6) Anggaran Riset dan Teknologi dalam PDB 2007 hanya 0,09% dan
UNESCO merekomendasikan rasio anggaran iptek sebesar 2% PDB.
7) Minat generasi muda untuk mendalami Iptek cenderung menurun, karena
profesi yang terkait dengan Iptek tidak menjanjikan secara material.
4. Perkembangan Lingkup Internasional
1) Kesepakatan Asean mempererat integrasi ekonomi (AFTA) yang semula
direncanakan pada tahun 2020 menjadi 2015.
2) Indonesia juga terikat dengan perjanjian perdagangan di Asia Pasifik
(APEC) dan Dunia (WTO).
3) Negara-negara maju sebagai mitra dagang utama Indonesia yang terkena
resesi global yang telah dimulai di AS pada akhir tahun 2008 perlu
dilakukan antisipasi dampaknya.
4) Kesepakatan Internasional untuk Kesejahteraan pada Millenium Development
Goals (MDG’s) dengan 8 goals, yaitu: menanggulangi kemiskinan dan
kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak,
meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS-malaria dan penyakit
menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, membangun
kerjasama global. Yang belum dilaksanakan diantaranya diindikasikan
dengan masih banyaknya penduduk Indonesia yang berada di bawah garis
kemiskinan dengan tingkat kebutuhan kalori yang rendah.
5) Isu perubahan cuaca (climate change) akibat pemanasan global sebagai salah
satu agenda dalam Kyoto Protocol yang berakhir tahun 2012, pertemuan
UNFCCC di Bali, dan dilanjutkan dengan Pertemuan Kopenhagen.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 2. Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Strategis BPPT Halaman 10
BAB 2
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BPPT
2.1. Pengantar
Renstra BPPT tahun 2010-2014 disusun dengan memperhatikan perkembangan
lingkungan strategis terakhir serta mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) 2005-2025, khususnya Rencana Pembangunan Bidang Iptek. Dalam
RPJP 2005-2025 diamanatkan bahwa Penguasaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan
Iptek difokuskan pada 7 (tujuh) bidang prioritas yaitu : (i) pembangunan ketahanan
pangan, (ii) penciptaan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan (iii)
pembangunan teknologi transportasi, (iv) penciptaan dan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi, (v) pengembangan teknologi pertahanan, (vi)
pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan, dan (vii) pengembangan
teknologi material maju.
Penyusunan visi dan misi BPPT mengacu pula pada dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Iptek 2005-2025. Visi pembangunan bidang Iptek adalah:
‘Terwujudnya ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kekuatan utama kesejahteraan
berkelanjutan dan peradaban bangsa’.
Sedangkan, Misi Iptek adalah :
1. Menempatkan Iptek sebagai landasan kebijakan pembangunan nasional untuk
mewujudkan kesejahteraan berkelanjutan;
2. Memberikan landasan etika pada pengembangan dan penerapan Iptek;
3. Mewujudkan sistem nasional inovasi yang tangguh guna meningkatkan daya saing
global;
4. Meningkatkan difusi Iptek melalui pemantapan jaringan pelaku dan kelembagaan
Iptek, termasuk pengembangan mekanisme dan kelembagaan intermediasi Iptek;
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 2. Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Strategis BPPT Halaman 11
5. Mewujudkan SDM, sarana dan prasarana serta kelembagaan iptek yang
berkualitas dan kompetitif;
6. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, kreatif dan kompetitif dalam
suatu peradaban berbasis pengetahuan (Knowledge-Based Society).
2.2. Visi BPPT
Berdasarkan hasil pencermatan terhadap dokumen acuan tersebut di atas beserta
dokumen pendukung lainnya, tugas pokok dan fungsi BPPT, serta
mengakomodasikan perkembangan terakhir dan tuntutan terhadap BPPT maka Visi
BPPT 2010-2014 ditetapkan sebagai berikut :
‘Pusat Unggulan Teknologi Yang Mengutamakan Kemitraan dan
Pemanfaatan Hasil Rekayasa Teknologi Secara Maksimum’ (100, 50, 2025).
2.3. Misi BPPT
Dalam mencapai visi tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan BPPT adalah sebagai
berikut :
1. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan daya saing industri.
Kontribusi teknologi dalam sektor produksi masih sangat rendah tercermin pada
kenyataan bahwa 60% ekspor produk manufaktur memiliki kandungan teknologi
rendah. BPPT harus mampu meningkatkan kontribusi teknologi di dunia industri,
oleh karena itu semua hasil kegiatan BPPT harus ditindaklanjuti dengan
pemanfaatan oleh industri sehingga rencana kegiatan harus berorientasi pada
kebutuhan (demand driven) dengan meningkatkan kualitas produk/proses, harga,
efisiensi, efektivitas, kualitas lingkungan industri/daerah/nasional. Untuk
meningkatkan daya saing industri, kegiatan BPPT dapat dilakukan dengan
orientasi:
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 2. Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Strategis BPPT Halaman 12
1) Menghasilkan produk/proses/rekomendasi yang dapat meningkatkan
produktivitas industri, daerah, dan nasional.
2) Menghasilkan teknologi yang dapat meningkatkan potensi industri, daerah,
dan nasional.
3) Menghasilkan teknologi yang dapat mendorong peningkatan pangsa pasar
dan pengguna.
4) Menghasikan produk/proses teknologi yang unik/khas.
5) Menghasilkan nilai tambah suatu potensi/produk/proses.
2. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik
instansi pemerintah.
Meningkatkan pelayanan publik instansi pemerintah yang terkait dengan
penggunaan teknologi dan produk teknologi yang State of the Art dengan orientasi
pada :
1) Mengembangkan teknologi atau metodologi baru (one step ahead) dalam
tingkat industri, daerah, dan nasional.
2) Menggunakan teknologi atau metodologi mutakhir atau yang digunakan
oleh lembaga terkemuka di dunia.
3) Memberikan solusi atau rekomendasi kebijakan teknologi terkait dengan isu
strategis industri, daerah, dan nasional.
4) Belum ada atau belum banyak yang menguasai.
3. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan kemandirian
bangsa
1) Menghasilkan produk/proses/rekomendasi untuk peningkatan ekspor dan
atau subtitusi impor.
2) Menghasilkan produk/proses/rekomendasi untuk peningkatan kandungan
lokal melalui skema Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
3) Menghasilkan sesuatu inovasi, penguasaan, kemampuan, teknologi
(technological capabilities) dalam tingkat industri, daerah, dan bangsa.
4) Menghasilkan produk/proses/rekomendasi yang mendorong tumbuhnya
perekonomian daerah dan nasional.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 2. Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Strategis BPPT Halaman 13
2.4. Tujuan Strategis
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPPT ke dalam program-program yang akan
dilaksanakan maka tujuan strategis BPPT adalah sebagai berikut :
1. Memastikan dukungan Resources Sharing dalam biaya operasi penyelenggaraan
Pelayanan Teknologi menuju Visi ‘Mengutamankan Kemitraan’ (100, 50, 2015).
2. Memastikan pengembangan organisasi menuju Visi sebagai lembaga ‘Pusat
Unggulan Teknologi’ bereputasi internasional’.
3. Memastikan manfaat produk layanan teknologi menuju Visi ‘Pemanfaatan Hasil
Rekayasa Teknologi secara Maksimum’ (100, 50, 2015).
4. Memastikan peningkatan penerimaan pasar atas produk layanan teknologi dalam
rangka pelaksanaan Misi ‘Pelayanan Publik untuk meningkatkan Daya Saing
Industri Nasional dan Kemandirian Bangsa’.
5. Memastikan dukungan Sumberdaya Manusia yang memiliki integritas dari
profesionalitas dalam menghasilkan layanan teknologi.
6. Memastikan tingkat akuntabilitas organisasi dalam mendukung Pelayanan Publik
Instansi Pemerintah.
7. Memastikan kemampuan internal Sumberdaya Manusia yang memiliki integritas
dan profesionalitas dalam menghasilkan layanan teknologi.
2.5. Sasaran Strategis
Sesuai dengan tujuan strategis yang telah ditetapkan tersebut, sasaran strategis adalah
sebagai berikut :
1. Peningkatan Rasio Resources Sharing Kemitraan penyelenggaraan Pelayanan
Teknologi.
2. Peningkatan pertumbuhan HKI yang diaplikasikan per tahun.
3. Peningkatan hasil layanan teknologi yang diaplikasikan di Industri dan
Masyarakat.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 2. Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Strategis BPPT Halaman 14
4. Peningkatan jumlah Mitra/Pengguna Industri dan Instansi Pemerintah.
5. Peningkatan Indeks Pelanggan per tahun.
6. Penurunan Pegawai berprestasi yang mengundurkan diri.
7. Peningkatan Nilai atas Laporan Keuangan menuju WTP.
8. Peningkatan Nilai atas Laporan Kinerja.
9. Komposisi Ideal Pejabat Fungsional Perekayasa sesuai peran dalam Sistem Tata
Kerja Kerekayasaan.
2.6. Indikator Kinerja Utama
Sesuai dengan tujuan strategis dan sasaran strategis yang telah ditetapkan tersebut,
Indikator Kinerja Utama (IKU) BPPT adalah sebagai berikut :
1. Prosentase perbandingan dana mitra terhadap total APBN BPPT.
2. Jumlah HKI yang diaplikasikan per tahun.
3. Jumlah Pelayanan Teknologi yang diaplikasikan per tahun.
4. Jumlah Mitra per tahun.
5. Indeks tingkat kepuasan pelanggan.
6. Jumlah Pegawai berprestasi yang mengundurkan diri per tahun.
7. Capaian opini penilaian WTP.
8. Capaian tingkat penilaian sangat baik untuk Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP).
9. Prosentase capaian komposisi ideal Pejabat Fungsional Perekayasa.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 15
BAB 3
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
1. Prioritas Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II
Presiden dan Wakil Presiden telah menetapkan 11 (sebelas) Prioritas Nasional
dalam program pembangunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dan tertuang
dalam Buku I Dokumen RPJMN 2010-2014, yaitu :
1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola *
2) Pendidikan
3) Kesehatan
4) Penanggulangan Kemiskinan
5) Ketahanan Pangan *
6) Infrastruktur
7) Iklim investasi dan Iklim Usaha
8) Energi *
9) Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana *
10) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik *
11) Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi *
Selain 11 (sebelas) Prioritas Nasional, ada 1 (satu) prioritas nasional dari 3 (tiga)
Prioritas Lainnya yang BPPT juga ditugaskan yaitu:
1). Bidang Politik, Hukum dan Keamanan *
2). Bidang Perekonomian
3). Bidang Kesejahteraan Rakyat
Catatatan: *) keterkaitan kegiatan BPPT terhadap Prioritas Nasional
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 16
Peran pembangunan Iptek, sangat dituntut untuk mendukung dan mensukseskan
implementasi 11 Prioritas Nasional di atas, khususnya sesuai dengan penugasan
pada 6 Prioritas Nasional. Sebagai langkah awal KIB II, telah disusun dan
diumumkan program nasional dan rencana aksinya dalam 100 hari dimana
program pada lingkungan Menteri Koordinator Perekonomian adalah sebagai
berikut:
PROGRAM DAN RENCANA AKSI 100 HARI Program 1: Ketersediaan Lahan Dan Keterpaduan Tata Ruang
1) Review sinkronisasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan tata ruang
2) Penyempurnaan standar prosedur operasional pengaturan pengaturan dan pelayanan pertanahan (mengacu pada UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik)
3) Integrasi data dan pelayanan pertanahan nasional secara online
4) Pengembangan Kantor Pertanahan Bergerak (LARASITA)
5) Penyusunan RPP tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
6) Penyusunan RPP tentang Pemanfaatan Kawasan Hutan Program 2: Pembiayaan untuk Pembangunan Infrastruktur
1) Perubahan Perpres Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur
2) Perluasan modal lembaga pembiayaan infrastruktur
3) Perubahan Keppres Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
4) Penyempurnaan Keppres 80/2003 mengenai tata cara pengadaan barang dan jasa pemerintah yang mencakup skema co-financing dan mengakomodasi tata cara pengadaan hasil industri kreatif, inovatif, budaya, dan hasil penelitian laboratorium atau institusi pendidikan
5) Penetapan skema co-financing bagi program pembangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (penciptaan ownership di daerah) serta Pemerintah dan Swasta/BUMN (Public Private Partnership)
Program 3: Pembangunan dan pemeliharaan Infrastruktur Strategis
1) Peningkatan kesehatan lingkungan berupa pembangunan sarana air minum di 1.379 lokasi/kawasan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pembangunan sanitasi masyarakat di 61 lokasi
2) Penyelesaian audit teknis untuk pengembalian dan pemastian fungsi embung, waduk, bendung dan bendungan, serta jaringan irigasi secara holistik dan terintegrasi
3) Peningkatan kapasitas jalan lintas di Sumatera dan Sulawesi sepanjang 695 km; sebagai bagian dari pembangunan jalan lintas Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi dan Papua sepanjang 19.370 km dalam 5 tahun
4) Pembentukan tim penyiapan prasarana penghubung Jawa-Sumatera yang bertugas melakukan studi kelayakan
5) Penyelesaian struktur penampang basah prasarana pengendalian banjir Banjir Kanal Timur (BKT) Jakarta sehingga dapat mengalirkan air
6) Peningkatan tingkat hunian rusunawa yang sudah/sedang dibangun dari sekitar 40% menjadi 80% dalam 100 hari dan melakukan kaji ulang menyeluruh atas kebijakan pembangunan dan penghunian rusunawa dan rusunami
7) Penyelesaian penyediaan akses telepon di 32 provinsi, mencakup 25.000 desa (Desa Berdering)
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 17
PROGRAM DAN RENCANA AKSI 100 HARI 8) Pencanangan dukungan kepada Teknologi Informasi dan Komunikasi lokal
sekaligus pemantapan program IGOS (Indonesia Go Open Source)
9) Peningkatan layanan transportasi bagi masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca-konflik
10) Dimulainya perbaikan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan dengan mengutamakan penyediaan sarana air bersih dan pabrik es oleh pemerintah serta pembenahan sistem rantai dingin mulai dari penyortiran di laut sampai dengan di tempat pemasarannya
Program 4: Pengadaan Lahan Bagi Pertanian, Perkebunan Dan Perikanan
1) Perubahan PP Nomor 36 Tahun 1998 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
2) Perubahan PP Nomor 46 Tahun 2002 tentang PNBP Bidang Pertanahan Program 5: Iklim Investasi Pertanian Dan Perikanan
1) Penyusunan Perpres tentang Pertanian Pangan Skala Luas (Food Estate)
2) Pencanangan Food Estate di Merauke
3) Pencanangan program peningkatan daya saing dan nilai tambah produk pertanian dengan pemberian insentif bagi tumbuhnya industri perdesaan berbasis produk
Program 6: Kesinambungan Swasembada Pangan
1) Penyusunan Cetak Biru Swasembada Pangan tahap ke-2 untuk kedelai, jagung, gula dan daging sapi
Program 7: Jaminan Pasokan Energi
1) Pemenuhan BBM dalam negeri khususnya untuk Indonesia bagian timur
2) Perencanaan pasokan gas bumi untuk keperluan domestik
3) Penerbitan PP dan Peraturan Menteri ESDM tentang Pasokan batubara Dalam Negeri (DMO)
4) Penerbitan Perpres tentang Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik 10.000 MW Tahap II
Program 8: Sistem Harga Energi Yang Kompetitif
1) Penerbitan Perpres tentang Harga Patokan Pembelian Listrik Dari Panas Bumi Program 9: Ketahanan Energi
1) Perumusan penyelesaian permasalahan PPA di tingkat korporat PT PLN
2) Penuntasan reorganisasi PLN dan Pertamina
3) Pemanfaatan coal bed methane melalui penyusunan perangkat peraturan sehingga bisa menghasilkan energi pada tahun 2011
Program 10: Pengalihan Sistem Subsidi: Bbm, Pupuk, Dan Listrik
1) Perumusan pengalihan sistem subsidi: BBM, pupuk dan listrik Program 11: Pengembangan energi terbarukan nasional
1) Menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Insentif pemanfaatan renewable energy
Program 12: Revitalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR)
1) Penyediaan dana penjaminan untuk KUR dalam APBN sebesar Rp. 2 triliyun pertahun
2) Perubahan Peraturan Pelaksanaan Penyaluran KUR
3) Perluasan akses KUR: linkage antara perbankan besar nasional dan bank daerah Program 13: Pengembangan UKM
1) Memperluas program diklat dan pendidikan vocational bagi pelaku UKM
2) Perluasan One Village One Product (OVOP)
3) Percepatan pembangunan atau revitalisasi pasar tradisional sebanyak 90 pasar Program 14: Ketenagakerjaan
1) Perubahan Peraturan tentang Upah Minimum Sektoral
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 18
PROGRAM DAN RENCANA AKSI 100 HARI Program 15: Kelancaran Arus Barang Dan Daya Saing
1) Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
2) Pengoperasian pelayanan kepelabuhanan dan kepabeanan 24 jam per hari dan 7 hari per minggu
Program 16: Revitalisasi Industri Pupuk Dan Gula
1) Penyusunan rencana aksi revitalisasi industri pupuk dan gula Program 17: Pengembangan Klaster Industri-industri berbasis sumber daya alam fosil dan terbarukan
1) Pencanangan klaster industri berbasis pertanian, oleochemical di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Riau
2) Pencanangan klaster industri berbasis migas, kondesat di Jawa Timur dan Kalimantan Timur
Program 18: Aksesibilitas dan keterhubungan (connectivity) Antar Wilayah
1) Penyusunan cetak biru transportasi multimoda sesuai dengan cetak biru sistem logistik nasional
2) Penyusunan konsep dasar perencanaan jaringan transportasi angkutan laut dan rencana pembangunan pelabuhan
3) Integrasi sistem angkutan umum massal perkotaan antar-moda, dimulai di Jakarta dengan penerapan tiket terusan kereta api dan busway
Program 19: Keselamatan Transportasi
1) Penyusunan pedoman teknis tentang keselamatan transportasi
Dari program Prioritas Nasional pada KIB II, sebagai program pilihan adalah
sebagai berikut:
1) Pemberantasan mafia hukum di semua lembaga negara dan penegakan
hukum seperti makelar kasus, suap menyuap, pemerasan, jual beli perkara,
mengancam saksi, pungutan tidak semestinya dan sebagainya yang sesuai
dengan rasa keadilan dan kepastian hukum;
2) Revitalisasi industri pertahanan. Perlu ada rencana induk dan arah
revitalisasi sehingga bisa penuhi kebutuhan dalam negeri dan kontrak
sedang berjalan;
3) Penanggulangan terorisme. Peningkatan kapasitas dan restrukturisasi
lembaga penanggulangan terorisme untuk lebih melibatkan seluruh lapisan
masyarakat;
4) Listrik. Memastikan terpenuhinya kebutuhan listrik di seluruh Indonesia
dalam lima tahun kedepan;
5) Peningkatan produksi dan ketahanan pangan. Perumusan kembali rencana
induk untuk meningkatkan ketahanan pangan yang lebih terintegrasi
dengan faktor pendukung, irigasi, pupuk dan subsidi khusus bunga bagi
petani;
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 19
6) Perindustrian. Memastikan revitalisasi industri pabrik pupuk dan gula yang
meliputi penggunaan teknologi dan pembiayaannya;
7) Pembenahan keruwetan penggunaan tanah dan tata ruang. Terutama
sinkronisasi antara UU Kehutanan, UU Pertambangan, UU Lingkungan
Hidup serta tata perijinan dan penggunaan di lapangan;
8) Infrastruktur. Prioritasnya pemotongan rencana pembangunan ruas jalan
yang penting antar propinsi dan di pulau besar, termasuk fasilitas
pelabuhan, dermaga, bandara dan infrastruktur perhubungan dan
perikanan;
9) Pemberdayaan usaha mikro, usaha kecil dan menengah yang dikaitkan
dengan KUR. Pemantapan rencana penyaluran KUR senilai Rp.10 triliun
dalam 5 tahun yang libatkan bank, swasta dan lembaga penjaminan;
10) Mobilisasi sumber pembiayaan di luar APBN dan APBD untuk membiayai
pembangunan. Ini terkait pembangunan infrastruktur, listrik, ketahanan
pangan yang klop dengan segi pembiayaan dan investasi;
11) Perubahan iklim dan lingkngan hidup, yaitu intensifkan pemberantasan
pembalakan hutan, menjaga hutan lindung dan mencegah kebakaran hutan
serta kelestarian terumbu karang;
12) Reformasi kesehatan. Prioritasnya bukan lagi berobat gratis, melainkan
sehat gratis bagi warga miskin. Maka fasilitas kesehatan masyarakat harus
lebih diberi penguatan kapasitas dan kapabilitas;
13) Reformasi pendidikan. Memastikannya ada keterkaitan antara hasil lembaga
pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha selaku pasar tenaga kerja;
14) Peningkatan kesiapan penanggulangan bencana dengan membentuk satuan
khusus dengan segala fasilitas yang dibutuhkan dan siap setiap saat
diterjunkan ke berbagai lokasi bencana;
15) Sinergi antara pusat dan daerah yang bisa mencegah pemborosan. Sinergi
meliputi jajaran pemerintah, kegiatan pembangunan ekonomi,
kesejahteraan, hukum dan keamanan.
Mengacu pada landasan idiil, landasan konstitusionil, landasan operasional dan
Prioritas Nasional KIB II dan Program Pilihan di atas, maka pembangunan Iptek
diharapkan berada dalam track yang benar sesuai tujuannya, yakni bagian yang
tidak terpisahkan dari upaya percepatan pencapaian Tujuan Negara, sesuai dengan
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 20
Pembukaan UUD’45, yakni: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia (hankam); memajukan kesejahteraan umum
(kesejahteraan dan ekonomi); mencerdaskan kehidupan bangsa (pelayanan); dan
turut serta menjaga ketertiban dunia), serta meningkatkan daya saing, serta
kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan
internasional. Dalam rumusan yang lebih konkret, maka pembangunan Iptek
diharapkan mampu:
1) Berperan penting dalam membangun kemandirian bangsa guna
menciptakan sistem pertahanan keamanan nasional yang kokoh, yang
mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang bernilai tambah tinggi guna
meningkatkan daya saing ekonomi nasional, dalam rangka mengurangi
pengangguran dan angka kemiskinan, serta memajukan kesejahteraan
umum.
3) Mempercepat upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, tercapainya
kemajuan bangsa dan kesejahteraan kehidupan rakyat, melalui pelayanan
teknologi bagi publik.
4) Memberikan solusi bagi terciptanya pembangunan berkelanjutan dalam
rangka turut berpartisipasi menangani masalah lingkungan global seperti:
pemanasan global, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan hidup.
2. Prioritas Bidang Iptek pada RPJMN 2010-2014
Dalam dokumen RPJMN 2010-2014 ada 2 (dua) hal pokok terkait dengan
pembangunan Iptek, yaitu mengenai penguatan SIN dan peningkatan P3 Iptek
seperti pada gambar Fokus Pembangunan Iptek dibawah ini. Unsur SIN terdiri
atas 3 (tiga) fokus pembangunan sebagai berikut :
1) Kelembagaan Iptek (menguatnya kelembagaan Iptek) : Perguruan Tinggi,
Lembaga Litbang, dan Badan Usaha.
2) Sumberdaya Iptek (menguatnya Sumberdaya Iptek) : terdiri atas keahlian,
kompetensi dan pengoperasannya, kekayaan inteletual, dan sarpras iptek,
dimana masing-masing bertanggungjawab meningkatkan terus menerus
daya guna dan nilai guna sumberdaya.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 21
3) Jaringan Iptek (menguatnya Janginran Iptek): membentuk jalinan hubungan
interaktif yang memadukan unsur-unsur kelembagaan iptek untuk
menghasilkan kinerja dan manfaat yang lebih besar dari keseluruhan yang
dapat dihasilkan.
Pada RPJMN 2010-2014, agar prioritas penguatan P3 Iptek sesuai dengan arah
reformasi program dan kegiatan dalam administrasi perencanaan dan
penganggaran, fokus pembangunan seperti pada gambar di bawah ini, dijabarkan
dalam bentuk gugus (cluster) pusat-pusat litbang yang setingkat dengan eselon II,
yaitu sebagai berikut :
1) Biologi Molekuler, Bioteknologi, dan Kedokteran
2) Ilmu Pengetahuan Alam
3) Energi, Energi Baru dan Terbarukan
4) Material Industri dan Material Maju.
5) Industri, Rancang bangun, dan Rekayasa.
6) Informatika dan Komunikasi.
7) Ilmu Kebumian dan Perubahan Iklim.
8) Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemasyarakatan.
9) Ketenaganukliran dan Pengawasannya.
10) Penerbangan dan Antariksa.
3. Strategi Kebijakan Nasional
Untuk menjalankan 11 prioritas nasional, 3 prioritas lainnya dan prioritas terpilih
dari KIB II, maka strategi yang dipilih adalah:
1) Sinergi kebijakan lintas sektoral (perubahan dan keberlanjutan,
menghilangkan hambatan, percepatan dan peningkatan),
2) Kemitraan antara pemerintah dan swasta,
3) Pemerintah berperan sebagai regulator dan fasilitator,
4) Menjaga stabilitas ekonomi, politik dan keamanan,
5) Memperkuat rantai nilai perekonomian,
6) Meningkatkan akses pendidikan,
7) Meningkatkan kesehatan masyarakat.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 22
Gambar Fokus Pembangunan Iptek pada Bab 4 Buku II RPJMN 2010-2014
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
1. Arah Kebijakan
Program dan kegiatan BPPT diorientasikan pada 6 + 3 Bidang Teknologi,
Kebijakan Teknologi, Sumberdaya dan Kelembagaan, Sarana dan Prasarana.
Rincian orientasi bidang teknologi secara lengkap adalah sebagai berikut :
1) Teknologi Energi
2) Teknologi Informasi dan Komunikasi.
3) Teknologi Ketahanan Pangan.
4) Teknologi Transportasi.
5) Teknologi Kesehatan.
6) Teknologi Pertahanan, Keamanan dan Keselamatan.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 23
7) Teknologi Lingkungan dan Kebumian.
8) Teknologi Material.
9) Teknologi Manufaktur.
10) Kebijakan Teknologi.
11) Sumberdaya dan Kelembagaan.
12) Sarana dan Prasarana.
Kebijakan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi diarahkan pada :
1) Pengkajian dan Penerapan Teknologi Energi Bersih.
2) Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Pemerintahan dan Industri.
3) Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk Ketahanan Pangan Nasional.
4) Pengkajian dan Penerapan Teknologi Transportasi Massal.
5) Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Obat Generik dan Obat
Herbal.
6) Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertahanan, Keamanan dan
Keselamatan.
7) Pengkajian dan Penerapan Teknologi Material untuk Energi, Transportasi,
Kesehatan dan Hankam.
8) Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan dan Kebumian untuk
mendukung Energi, Pangan, dan Penanggulangan Bencana
9) Pengkajian dan Penerapan Teknologi Manufaktur untuk Teknologi Energi,
Pangan, Transportasi, Kesehatan dan Hankam.
10) Pengkajian dan Penerapan Kebijakan Teknologi.
11) Peningkatan Pelayanan Jasa Teknologi.
12) Peningkatan dan Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan.
13) Peningkatan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Iptek.
Langkah-langkah untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut dilaksanakan melalui
program dan kegiatan yang mampu mewujudkan visi dan misi BPPT sebagai
berikut:
1) BPPT mengarahkan program dan kegiatan dengan ruang lingkup seperti
pada Diagram 1 di bawah ini untuk memenuhi kriteria :
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 24
a. Adanya permintaan dan kebutuhan industri, masyarakat, instansi
pemerintah, dan dunia usaha.
b. Berskala nasional dan dapat memecahkan isu nasional serta selaras
dengan 6+3 fokus bidang teknologi.
c. Mampu berperan sebagai lembaga intermediasi, technology clearing house,
pengkajian teknologi, audit teknologi dan solusi teknologi;
d. Adanya pelayanan teknologi BPPT dalam bentuk rekomendasi, alih
teknologi, survei, advokasi, pengujian, konsultasi, jasa operasi, pilot
project, pilot plant, prototype.
e. Adanya value propositon kepada customer dan stakeholder berupa State of the
Art Technology, Daya Saing Industri, dan Kemandirian Bangsa.
Diagram 1. Ruang Lingkup Program dan Kegiatan BPPT
RUANG LINGKUP PROGRAM BPPT
Value
Preposition :
Jenis Pelayanan
Teknologi :
Rekomendasi
Alih Teknologi
Survei
Pengujian
Konsultasi
Jasa Operasi
Advokasi
Pilot Project
Prototype
Peran BPPT
sebagai Lembaga
:
INTERMEDIAS
PENGKAJIAN
TEKNOLOGI
TCH
AUDIT
SOLUSI
TEKNOLOGI
PENG-
KAJIA
N DAN
PENE-
RAPA
N
TEKNO
-LOGI
PADA
9
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 25
2) BPPT menyusun program dan kegiatan secara partisipatif dengan format
lintas unit kerja (internal dan eksternal BPPT) dan lintas bidang teknologi
dengan menerapkan Sistem Tata Kerja Kerekayasaan (STKK).
3) Peningkatan kualitas sumberdaya (SDM, paket teknologi, kelembagaan,
anggaran, sarana-prasarana) dan budaya kerja (yang bermoral, profesional,
integritas, produktif dan bertanggungjawab).
4) Segala aktivitas pengkajian dan penerapan dalam tahapan dalam tahapan
Research, Development, Engineering, and Operation (R,D,E,O).
5) Program BPPT dilaksanakan dalam kerangka Sistem Inovasi Nasional
(SIN) seperti pada Diagram 2 di bawah.
Diagram 2. Kerangka SIN sebagai Acuan Kegiatan BPPT
Penyusunan program dan kegiatan BPPT masing-masing secara lebih rinci dibuat
dalam dokumen perencanaan berupa Program atau Technology Road Map (TRM)
dengan time frame jangka pendek (3-5 tahun) dan terukur, Program Manual (PM),
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 26
Rencana Tindak per tahun, mempunyai exit policy, berkontribusi terhadap
pencapaian Indikator Kinerja BPPT/Unit Kerja, dan memperlihatkan adanya
rencana peningkatan jenjang jabatan fungsional Perekayasa.
2. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut :
1) Terus menerus meningkatkan kompetensi dalam pengkajian dan penerapan
teknologi yang unggul (state-of-the-art) pada 6+3 bidang teknologi.
2) Menerapkan Sistem Tata Kerja Kerekayasaan didalam perencanaan dan
pelaksanaan program BPPT.
3) Memposisikan BPPT sebagai penggerak utama dalam penguatan sistem
inovasi nasional (SIN).
4) Membangun kemitraan dan pemanfaatan jejaring dengan industri, instansi
pemerintah, masyarakat dalam rangka penguasaan teknologi, promosi dan
difusi teknologi, pemanfaatan teknologi, kerjasama dalam dan luar negeri.
5) Pemutakhiran kemampuan infrastruktur dan SDM secara
berkesinambungan.
6) Melakukan peningkatan kesejahteraan dan penghargaan bagi Pegawai.
7) Melaksanakan program Reformasi Birokrasi BPPT.
3. Program BPPT
Penyusunan kegiatan dalam program BPPT berdasarkan tugas pokok dan fungsi
BPPT dan untuk menindaklanjuti visi dan misi BPPT, kegiatan BPPT
dikelompokan kedalam 2 (dua) jenis program, yaitu Program Teknis dan Program
Generik.
1) Program Teknis.
Berisi kegiatan-kegiatan untuk melakukan pelayanan eksternal BPPT dan
bersifat teknis sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPPT, Deputi Bidang,
Unit Eselon II, dan Satker Eselon II dan III di lingkungan BPPT. Program
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 27
teknis BPPT hanya 1 (satu) program yaitu Program Pengkajian dan
Penerapan Teknologi.
2) Program Generik.
Berisi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pelayanan internal dalam rangka
peningkatan pelayanan eksternal. Program generik ini terdapat 2 (dua)
program, yaitu :
a. Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPPT
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPPT.
4. Kegiatan Prioritas Nasional dan Prioritas Bidang
Sesuai dengan RPJMN 2010-2014 yang telah disahkan melalui Peraturan Presiden
Nomor 5 Tahun 2010, program dan kegiatan BPPT yang dilakukan oleh Unit
Kerja di lingkungan BPPT adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan Prioritas Nasional, Buku I RPJMN 2010-2014
Bidang Prioritas Nama Kegiatan Prioritas Ketahanan Pangan
1. Pengembangan Pupuk Berimbang (3488)
Energi 2. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Skala Kecil (3496)
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
3. Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak Pemanasan Global (3511)
Daerah Tertinggal 4. Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Air (3499)
Inovasi Teknologi 5. Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi (3463) 6. Pengkajian dan Penerapan Audit Teknologi (3515) 7. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (PC USG, Perisalah, U-GOS) (3485) Lainnya : Polhukam
8. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan (3490)
2) Kegiatan Prioritas Bidang Iptek, Buku II Bab 4 RPJMN 2010-2014
Bidang Pembangunan
Nama Kegiatan Bidang
Penguatan SIN : Sumberdaya Iptek 1. Peningkatan dan Pembangunan Laboratorium BPPT
Terpadu (3475)
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 28
Bidang Pembangunan
Nama Kegiatan Bidang
Jaringan Iptek 2. Peningkatan Kemandirian Daya Saing Industri dan UMKM Berbasis Teknologi (3476)
3. Pengkajian dan Penerapan Kebijakan Teknologi (3475)
Peningkatan P3IPTEK : Biologi Molekuler, Bioteknologi dan Kesehatan
4. Pengembangan Teknologi Pembenihan Ikan Nila Unggul (3502)
5. Pengembangan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan dan Perternakan.(3477)
6. Bioremediasi Lahan Pertanian di Pulau Jawa.(3479) 7. Teknologi Hyperspectral untuk Pemetaan Sentra
Produksi Pertanian (3492) 8. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Obat
Generik dan Obat Herbal (3466) Ilmu Pengetahuan Alam
9. Pengembangtan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan Tsunami Bouy dalam Program Ina-TEWS. (3472)
Energi, Energi Baru dan Terbarukan
10. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Energi Bersih. (3504)
11. Pemanfaatan Dimethyl Ether (DME) sebagai bahan bakar rumah tangga. (3505)
12. Pengembangan Industri Energi Listrik Tenaga Surya (solar cell). (3497)
Industri Rancang Bangun dan Perekayasaan.
13. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi untuk Pemerintahan dan Industri.(3483)
14. Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk Transportasi Massal.(3494)
15. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Manufaktur untuk Energi, Pangan, Transportasi, Kesehatan dan Hankam (3486).
Informatika 16. Teknologi Komunikasi dan Sistem Informasi (ICT) Pertanian.(3484)
5. Kegiatan Prioritas Lembaga
Kegiatan Prioritas Lembaga adalah kegiatan yang belum tertera dalam Buku I dan
Buku II RPJMN 2010-2014 namun perlu untuk dilaksanakan oleh lembaga, baik
karena statusnya sebagai prioritas, pendukung, pengelolaan tugas dan pekerjaan
yang bersifat rutin atau adhoc maupun kegiatan yang telah mempunyai komitmen
dengan pihak ketiga dan kegiatan lanjutan.
Kegiatan Lembaga dapat dilakukan oleh Unit Kerja di lingkungan BPPT dalam
bentuk dan nama kegiatan dengan rincian sebagai berikut :
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 29
Unit Kerja Nama Kegiatan
PAT Pengkajian dan Penerapan Audit Teknolog i(3515)
PPKDT
Pengkajian dan Penerapan Kebijakan Difusi Teknologi (3474)
PPKIT
Pengkajian dan Penerapan Kebijakan Teknologi (3475)
PPKPDS
Peningkatan Kemandirian Daya Saing Industri dan Umkm Berbasis Teknologi (3476)
BIT
Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi. (3463)
PTISDA
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam (3492)
PTL Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (3500)
PTSM
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Sumberdaya Mineral (3508)
PTSLWMB
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Reduksi Risiko Bencana (3507)
UPTHB
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (3512)
BTSK
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Survei Kelautan (3473)
BTL
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rekayasa Remediasi Lingkungan (3470)
PTIK
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (3481)
PTKKE
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Konversi dan Konservasi Energi (3498)
PTM
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Material (3501)
PTSDE
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi (3506)
BJII
Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Jaringan Informasi Iptek (3462)
BTP
Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Polimer (3468)
BRDST
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rekayasa Disain dan Sistem Teknologi (3469)
BBTE
Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Teknologi Energi (3458)
UPT PSTKP Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Keramik Seni (3514) PTIP
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Proses (3489)
PTIM
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Manufaktur (3487)
PTIPK
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan (3490)
PTIST
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri dan SistemTransportasi (3495)
BTMP
Pengkajian, Penerapandan Pelayanan Teknologi Termodinamika, Motor dan Propulsi (3471)
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 3.Arah Kebijakan dan Strategi Halaman 30
Unit Kerja Nama Kegiatan
BPDP
Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Dinamika Pantai (3467)
BMEPPO
Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Mesin Perkakas, Teknik Produksi dan Otomasi (3464)
BPPH
Pengkajian, Penelitian dan Pelayanan Teknologi Hidrodinamika (3510)
BBTKS
Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Kekuatan Struktur
UPT LAGG Pengkajian, Penerapandan Pelayanan Teknologi Aero Gas Dinamika dan Getaran (3513)
PTPP
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Pertanian (3503)
PTA
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Agroindustri (3478)
PTB
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bioindustri (3480)
PTFM
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Farmasi dan Medika (3482)
BPBIOTEK
Pengkajian dan Penerapan Bioteknologi (3465)
BBTP
Pengkajian, Penerapan dan Pelayanan Teknologi Pati (3460)
Pusbindiklat
Dukungan Manajemen Diklat SDM BPPT dan Pembinaan Nasional Jabfung Perekayasa dan Teknisi Litkayasa (3509)
PDIS
Dukungan Manajemen Layanan Sistem Informasi dan Standardisasi BPPT (3453)
BE
Dukungan Manajemen Pelayanan Jasa Teknologi (3461)
Inspektorat
Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur BPPT (3451)
Biro Perencanaan
Dukungan Manajemen Perencanaan Program dan KegiatanBPPT (3454)
Biro SDM&O
Dukungan Manajemen dan Administrasi Sumberdaya Manusia dan Organisasi BPPT (3455)
Biro Umum dan Humas
Dukungan Manajemen Layanan Umum dan Kehumasan BPPT (3456)
Biro Keuangan
Dukungan ManajemenDalam Pelaksanaan Pengelolaan Perbendaharaan, Verifikasi dan Akuntansi Keuangan BPPT (3452)
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 4.Penutup Halaman 31
BAB 4
P E N U T U P
Renstra BPPT 2010-2014 merupakan acuan dalam menyusun program, kegiatan, dan
anggaran serta indikator kinerja dan targetnyadi lingkungan BPPT. Renstra ini selanjutnya
akan menjadi bahan untuk laporan akuntabilitas lembaga kepada stakeholders dan
customersdalam perencanaan program, perencanaan sumberdaya, perencanaan kelembagaandan
pengendalian pelaksanaan program serta pengawasan agar lebih berhasil dan berdaya guna
dalam menjalankan tugas pokok, fungsi dan wewenang BPPT.
Renstra BPPT 2010-2014 untuk dapat ditindak-lanjuti dengan penyusunan Technology Road
Map (TRM) dengan time frame jangka pendek 3-5 tahun, Rencana Kerja Tahunan (RKT),
Program Manual (PM) masing-masing kegiatan, dan Rencana Strategis Unit Kerja baik di
tingkat Kedeputian/Setama maupun Biro, Pusat, Satuan Kerja UPT/Balai Besar maupun
Satker Balai di Lingkungan BPPT. Rencana Strategis Unit Kerja merupakan cerminan dari
Program, Kegiatan, anggaran, indikator kinerja, dan target yang lebih operasional yang disusun
dan ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Kegiatana Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKA-KL) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
Kegiatan-kegiatan yang mendukung prioritas nasional dan prioritas bidang tentu akan selalu
diutamakan, selain kegiatan-kegiatan yang secara langsung menjadi tanggung jawab dan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi BPPT. Namun demikian, untuk hal-hal yang bersifat
mendesak akan tetap dipertimbangkan untuk diprogramkan sesuai dengan skala urgensinya
dan ketersediaan dukungan pembiayaannya.
Pelaksanaan pengukuran kinerja akan dilakukan dengan mengacu pada sistem dan prosedur
pengukuran kinerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan BPPT dan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku dari Pemerintah. Dalam Diagram 3, di bawah ini diberikan pola
dan sistem yang diterapkan didalam penyusunan dan pengukuran kinerja BPPT yang akan
melibatkan segenap sumberdaya dan unit kerja yang ada di BPPT maupun pihak eksternal
yang terkait.
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Bab 4.Penutup Halaman 32
Diagram 3. Pola dan Sistem Penyusunan dan Pengukuran Kinerja BPPT
Suatu instrumen dapat dibuat dan dikembangkan sebagai alat bantu yang
dipergunakan didalam melakukan evaluasi hasil pelaksanaan program, kegiatan dan
anggaran di BPPT sesuai kebutuhan.
Perencanaan
Strategis
Perencanaan
Kinerja Tahunan
Penganggaran
Kinerja
Penetapan
Kinerja
Pengukuran
Kinerja
Pelaporan
Kinerja
Diagram Pola
dan Sistem
Penyusunan dan
Pengukuran
Kinerja BPPT
Indikator
Kinerja
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Formulir 1. Halaman 33
FORMULIR I. TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2010-2014
KEMENTERIAN/LEMBAGA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
NO
PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT
INDIKATOR TARGET
UNIT 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I PROGRAM TEKNIS
1 PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI BPPT
1 Meningkatkan dukungan Resource Sharing dalam biaya operasi penyelenggaraan PelayananTeknologi menuju Visi "Mengedepankan Kemitraan" (100, 50, 2025)
1 Prosentase perbandingan dana mitra terhadap total APBN BPPT.
24% 27% 29% 33% 37%
2 Memastikan pengembangan organisasi menuju Visi sebagai lembaga ‘Pusat Unggulan Teknologi’ bereputasi internasional’.
2 Jumlah HKI yang diaplikasikan per tahun.
13 HKI 17 HKI 17 HKI 18 HKI 19 HKI
3 Memastikan manfaat produk layanan teknologi menuju Visi ‘Pemanfaatan Hasil Rekayasa Teknologi secara Maksimum’ (100, 50, 2015).
3 Jumlah Pelayanan Teknologi yang diaplikasikan per tahun.
3220 3437 3635 3797 3979
4 Memastikan peningkatan penerimaan pasar atas produk layanan teknologi dalam rangka pelaksanaan Misi ‘Pelayanan Publik untuk meningkatkan Daya Saing Industri Nasional dan Kemandirian Bangsa’.
4 Jumlah Mitra per tahun. 242 Mitra 271 Mitra 297 Mitra 327 Mitra 348 Mitra
5 Indeks tingkat kepuasan pelanggan. 75,05% 77,65% 79,75% 82,80% 84.4%
5 Memastikan dukungan Sumberdaya Manusia yang memiliki integritas dari profesionalitas dalam menghasilkan layanan teknologi
6 Jumlah Pegawai berprestasi yang mengundurkan diri per tahun.
0 0 0 0 0
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Formulir 1. Halaman 34
NO
PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT
INDIKATOR TARGET
UNIT 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6 Memastikan tingkat akuntabilitas organisasi dalam mendukung Pelayanan Publik Instansi Pemerintah.
7 Capaian opini penilaian WTP. WTP WTP WTP WTP WTP
8 Capaian tingkat penilaian sangat baik untuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
AA AA AA AA AA
7 Memastikan kemampuan internal Sumberdaya Manusia yang memiliki integritas dan profesionalitas dalam menghasilkan layanan teknologi.
9 Prosentase capaian komposisi ideal Pejabat Fungsional Perekayasa.
PU=5%, PMd=15% Pmu=30% PPt 50%
PU=5%, PMd=15% Pmu=30% PPt 50%
PU=5%, PMd=15% Pmu=30% PPt 50%
PU=5%, PMd=15% Pmu=30% PPt 50%
PU=5%, PMd=15% Pmu=30% PPt 50%
II PROGRAM GENERIK
1 PROGRAM DUKUNGAN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BPPT
1 Meningkatkan Resource Sharing Kemitraaan penyelenggaraan Pelayanan Teknologi
1 Prosentase jumlah penyelesaian administrasi Resource Sharing Kemitraan pelayanan teknologi per tahun
70 75 80 85 90
2 Prosentase proses administrasi Kemitraan yang dilaksanakan tepat waktu per tahun
80 82 85 87 90
2 Meningkatkan pertumbuhan HKI yang diaplikasikan
3 Prosentase jumlah usulan HKI yang diproses tepat waktu per tahun
75 78 81 86 90
3.
Meningkatkan hasil layanan teknologi yang diaplikasikan di Industri dan masyarakat
4 Prosentase penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi hasil layanan teknologi yang berkualitas
80 82 85 87 90
4 Meningkatkan jumlah mitra/pengguna Industri dan Instansi Pemerintah
5 Prosentase jumlah pemasaran dan pemasyarakatan hasil rekayasa teknologi yang dilaksanakan
60 62 65 70 75
5.
Meningkatkan indeks kepuasan pelanggan
6 Prosentase Indeks kepuasan pelanggan di Sekretariat Utama
70 72 75 78 80
6 Menurunkan jumlah pegawai berprestasi yang mengundurkan diri
7 Prosentase Pegawai berprestasi yang masuk dalam Pola Karir yang tepat
60 62 65 70 75
7 Meningkatkan nilai atas laporan keuangan menuju WTP
8 Jumlah temuan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
0 0 0 0 0
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Formulir 1. Halaman 35
NO
PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT
INDIKATOR TARGET
UNIT 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8.
Meningkatkan nilai atas laporan kinerja 9 Tingkat nilai capaian sangat baik atas Laporan Hasil Evaluasi (LHE) LAKIP
A A A A A
9 Memastikan komposisi ideal Pejabat Fungsional Perekayasa sesuai peran dalam Sistem Tata Kerja Kerekayasan
10 Prosentase Kesesuaian Jumlah dan Komposisi Pegawai terhadap Komposisi Ideal
30 35 40 45 50
11 Jumlah Pegawai yang masuk dalam program peningkatan SDM per tahun.
500 600 700 800 850
12 Prosentase jumlah unit kerja yang telah mencapai target kinerja pengelolaan SDM
50 75 90 100 100
2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA APARATUR BPPT BPPT
Peningkatan dan Pembangunan Laboratorium BPPT Terpadu Termafaatkannya laboratorium BPPT
terpadu untuk mendukunga sistem inovasi nasional dan P3IPTEK
Laboratorium dari Klaster I s/d VI untuk : Transportasi & Produksi, Material, Proses & Konstruksi, Hankam & ICT, GeosTech, Energi serta Fasilitas lain
1 1 1 1 1
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Formulir 2. Halaman 36
FORMULIR 2. KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN/LEMBAGA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
NO PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN (Rp. Miliar) TOTAL
ALOKASI 2010-2014
UNIT ORGANI-
SASI 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 152,27 207,63 204 ,04 243 ,30 282 ,97 1.090,21 PRIORITAS NASIONAL 40,42 101,80 87,35 88,70 90,25 408,52 a. Pengkajian dan Penerapan
Audit Teknologi (PN11) Rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas Litbang untuk mendukung kemandirian industri nasional
Sejumlah rekomedasi, advokasi,
sruvei dan konsultasi mengenai
audit teknologi untuk
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas litbang
2,00 5,00 6,00 6,50 6,50 26,00 PAT
b. Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi (PN11)
Inkubasi teknologi untuk membangun antara lembaga litbangyasa, industri dan pemerintahan serrta tumbuhnya usaha/industri inovatif.
Sejumlah rekomendasi,
advokasi, survei dan konsultasi
mengenai inkubasi untuk
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas litbang dan
terbangunnya sinergi antara
lembaga litbangyasa, industri
dan pemerintah
7,40 13,00 15,00 15,00 15,00 65,40 BIT
c Pengembangan Pupuk Berimbang (PN 5)
Rekomendasi Kebijakan untuk Pupuk Berimbang; Prototip pupuk mineral Fertilizer; Pilot Plant Teknologi Pupuk BCOF; Pilot Plan Produksi Pupuk Hayati Majemuk; Pilot Project Teknologi Produksi SRF
Sejumlah alih teknologi,
rekomendasi, pilot project/plant
pada SRF, Biofertilizer, mineral
sebagai Pupuk Berimbang
4,00 25,00 16,00 17,00 17,00 79,00 P2KIT, PTSM, PTB, BBIO, PTIP
d Pengembangan PLTP Skala Kecil (PN 8)
Pilot Plant PLTP 3 MW; Engineering Design Turbin untuk PLTP 5 MW
Jumlah prototype, alih teknologi sistem dan komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi/PLTP (alih teknologi 2 MW)
18,00 48,00 37,00 37,00 37,00 177,00 PTKKE
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Formulir 2. Halaman 37
NO PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN (Rp. Miliar) TOTAL
ALOKASI 2010-2014
UNIT ORGANI-
SASI 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
e Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Air (PN 10)
Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air (unit sistem pemanfaatan air hujan); Model SRATD (Sumur Resapan Air Tanah Dangkal/ Dalam); Software SISDA & SITPA untuk Suatu Lokasi Tertentu
Rekomendasi dan pilot plant untuk pemanfaatan sumberdaya air
1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 6,25 PTL
f Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PN11)
Desain dan prototip USG; Aplikasi Ubiquitous E-Government Services sebagai FOSS; Sistem Aplikasi Perisalah Versi 2.0
Terbangun dan termanfaatkannya prototipe Perangkat PC USG Multi Chanel, Perangkat Lunak Free-Open Source Software dan Komputasi serta Sistem pengenal wicara pada Perisalah (jumlah paket prototype, advokasi, dan rekomendasi)
3,00 5,00 7,00 7,00 8,00 30,00 PTFM, PTIK
g Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak Pemanasan Global (PN 9)
Sistem MRV Nasional dan hasil kajian neraca karbon laut; Teknologi penyerapan dan penangkapan CO2 secara biologi serta pemanfaatan biomasa mikroalgae; Monitoring dan prediksi iklim dan muka air laut
Rekomendasi kebijakan pengurangan emisi dan peningkatan carbon sink dan Pilot plant fotobioreaktor untuk penyerap CO2 (paket rekomendasi dan model)
2,25 3,05 3,60 2,95 3,00 14,85 UPT HB
h Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan (PNL1)
Prototipe Sistim PUNA Tipe jangkauan jarak menengah dengan Telemetry, Control and Command (TCC)
Prototipe pesawat udara nir awak 2,52 1,50 1,50 2,00 2,50 10,02 PTIPK
PRIORITAS BIDANG 47,35 37,50 65,00 71,00 75,20 296,05
i Pengkajian dan Penerapan Kebijakan Teknologi
Rekomnedasi Kebijakan Penerapan Jaringan Inovasi dan Kebijakan Spesifik
Sejumlah paket rekomendasi, advokasi, sruvei dan konsultasi kebijakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang
7,20 2,00 2,00 2,00 2,00 15,20 PKIT
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Formulir 2. Halaman 38
NO PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN (Rp. Miliar) TOTAL
ALOKASI 2010-2014
UNIT ORGANI-
SASI 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
j. Pengembangan Teknologi Pembenihan Ikan Nila Unggul
Prototip Ikan Nila Salin Unggul; PrototipVaksin DNA Streptococcus Ikan Nila,; Prototip Protein Recombinant Growth Hormon Ikan Nila
Sejumlah rekomendasi, alih
teknologi, prototipe, pengujian
pada pengembangan benih
unggul ikan nila
1,25 1,00 1,25 1,25 1,25 6,00 PTPP
k Pengembangan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan dan Peternakan;
Prototip Teknologi penanganan dan pengolahan hasil perikanan dan peternakan
Sejumlah rekomendasi, alih teknologi, prototipe, pengujian pada pengolahan hasil ikan dan ternak (paket prototype)
1,00 0,75 1,00 2,00 2,00 6,75 PTA
l Bioremediasi Lahan Pertanian di Pulau Jawa,
Teknologi bioremediasi lahan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan
Sejumlah rekomendasi, alih
teknologi, prottotipe, pengujian
pada Bioremediasi Lahan
Pertanian di Pulau Jawa
1,00 1,50 2,00 2,00 6,50 PTB
m. Teknologi hyperspectral untuk pemetaan sentra produksi pertanian
Teknologi Hyperspektral untuk mendukung ketahanan pangan; Kajian Akuntansi Sumberdaya Alam untuk Ketahanan Pangan
Sejumlah rekomendasi mengenai sentra-sentra produksi pertanian
1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 5,00 TISDA
n. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Obat Generik dan Obat Herbal
Prototip ekstrak dan sediaan obat herbal terstandar untuk indikasi penyakit kanker dan degeneratif; Rekomendasi Teknologi proses produksi Penisilin G dan 6-APA serta Amoxicillin untuk mendukung kemandirian obat generik beta laktam
Jumlah rekomendasi, prototipe,
alih teknologi dan pengujian
untuk teknologi farmasi dan
medika, produk bahan farmasi,
alat medis
4,50 3,00 5,00 6,00 7,00 25,50 BBIOTEK, PTFM
o. Pengembangan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan Tsunami Buoy dalam Program Nasional InaTEWS
Operasional InaBUOY TEWS sistem di perairan Indoensia
Terlaksananya pemeliharaan, pemanfaatan dan pengembangan Pilot Plant Tsunami Buoy dalam program nasional InaTEWS (Jumlah buoy)
6,50 6,50 7,50 8,00 8,00 36,50 BTSK
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Formulir 2. Halaman 39
NO PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN (Rp. Miliar) TOTAL
ALOKASI 2010-2014
UNIT ORGANI-
SASI 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
p. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Energi Bersih
Desain Teknologi Operasi Tenaga Listrik utk Kontrol Power Quality; Teknologi gasifikasi batubara untuk substituasi BBM dan BBG; Tersedianya Teknologi Efisiensi Energi untuk Menurunkan Elastisitas Energi Nasional
Jumlah alih teknologi untuk
perekayasaan konversi dan
konservasi energi serta sistem
kelistrikan; Jumlah HAKI,
prototipe, rekomendasi, pilot
plant, paper, Studi Kelayakan,
hasil pengujian, dan PNBP
teknologi Gasifikasi Batubara/
Biomasa; Jumlah kajian desain
& aplikasi, prototyping, studi
kelayakan, rekomendasi
kebijakan danpelaksanaan, dan
intermediasi teknologi energi
terbarukan, energy fosil dan
efisiensi energi,
4,00 6,00 6,00 7,00 23,00 PTKKE, PTPSE, B2TE,
q. Pemanfaatan Dimethyl Ether (DME) sebagai bahan bakar rumah tangga
Prototip kompor DME Sejumlahvrekomendas pada DME untuk alternatif energi
0,50 2,00 2,50 2,50 3,00 10,50 PTPSE
r. Pengembangan listrik tenaga surya
Termanfaatkannya listrik tenaga surya
Sejumlah rekomendasi dan alih
teknologi pada pengembangan
listrik tenaga surya
2,50 2,00 2,00 2,50 9,00 PTKKE
s Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi untuk Pemerintahan dan Industri
Teknologi Communication Navigation and Surveilance /Air Traffic Management (CNS/ATM); National Innovation Network (JARSINAS)
Prototipe, alih teknologi, pengujian untuk pendukung transportasi dan kepemrintahan pada transportasi udara, sistem informasi dan akuntasi, jaringan infostructure
6,50 5,00 13,00 15,00 17,00 56,50 PTIK, IPTEKNET
t. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Untuk Transportasi Masal
Desain Kendali dan Rekomendasi Perkeretaapian; Prototip TKDN komponen otomotif dan bis
Jumlah alih teknologi, rekomendasi, prototipe, pengujian dan jasa operasional pada perkereta-apian dan otomotif
7,00 3,00 10,00 10,00 9,20 39,20 PTIST, MEPPO
Rencana Strategis BPPT Tahun 2010-2014
Formulir 2. Halaman 40
NO PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR PROYEKSI ANGGARAN (Rp. Miliar) TOTAL
ALOKASI 2010-2014
UNIT ORGANI-
SASI 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
u Pengkajian dan Penerapan Teknologi Manufaktur untuk Teknologi Energi, Pangan, Transportasi, Kesehatan, dan Hankam
Program revitalisasi industri gula nasional melalui peningkatan QCD & TKDN; Rekomendasi Basic Sistem Inventori Industri Baja
Jumlah rekomndasi, alih teknologi, advokasi, konsultasi,prototipe, mini plant pada otomasi industri
8,00 2,50 8,00 8,00 8,00 34,50 MEPPO, PTIM
v Teknologi Komunikasi dan Sistem Informasi (ICT) pertanian
Model TIK Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan
Prototipe untuk penerapan sistem informasi dan komunikasi untuk pertanian
0,50 0,75 0,75 0,75 0,75 3,50 PTIK
w Peningkatan Kemandirian daya Saing Industri dan UMKM Berbasis Teknologi
Rekomendasi Pengkajian dan Penerapan Sistem Inovasi Daerah
Terlaksanakanya pelayanan teknologi berupa rekomendasi, alih teknologi, survei, konsultasi dan advokasi pada bidang kebijakan teknologi (paket)
3,40 2,50 3,50 4,50 4,50 18,40 PKPDS
PRIORITAS LEMBAGA 64,50 68,33 51,69 83,60 117,52 385,64
2 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA
361,73 389,67 423,46 456,41 494,20 2.125,47 SETAMA
3 PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA APARATUR BPPT
20,00 80,10 85,50 85,50 85,50 356,60
a. Peningkatan dan Pembangunan Laboratorium BPPT Terpadu
Termafaatkannya laboratorium BPPT terpadu untuk mendukunga sistem inovasi nasional dan P3IPTEK
Laboratorium dari Klaster I s/d VI untuk : Transportasi & Produksi, Material, Proses & Konstruksi, Hankam & ICT, GeosTech, Energi serta Fasilitas lain
20,00 80,10 85,50 85,50 85,50 356,60 SETAMA
TOTAL ALOKASI BPPT 2010-2014 534,00 677,40 713,00 785,21 862,67 3.572,28
PENGARAH Marzan A. Iskandar, Jumain Appe, Utama H. Padmadinata
TIM PENYUSUN
Darnanto, Dharmawan, Husni Yasin, Erry Ricardo, Atang Sulaeman, Iding Chaidir, Bambang Haryanto, Heri Sadmono, Yudi S. Garno, Sidik Boedoyo, Nyoman Djujur,
Joko Purwono, Prawoto, Kunto Ismoyo, Iwan Sudrajat, Eddy Nugroho
PENYELARAS AKHIR YBS. Sananugraha, Darnanto, Dirham Cahyono
VISI BPPT Menjadi Pusat Unggulan Teknologi Yang Memanfaatkan Kemitraan Dan Pemanfaatan Hasil Rekayasa Teknologi Secara Maksimum (100, 50, 2025)
MISI 1. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan daya saing industri.
2. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik instansi pemerintah. 3. Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan kemandirian bangsa