rencana strategis perubahan - dinas pertanian dan...
TRANSCRIPT
RENSTRA-P 2016 - 2021
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
KABUPATEN BLITAR
Periode 2016-2021
RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
dihadayah-Nya, sehingga dapat tersusun Rencana Strategis Perubahan (Renstra-
P) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar sebagai salah satu
Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu
Bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pertanian dan
pangan mendapatkan berbagai masalah dan tantangan. Dalam menyikapi
keadaan tersebut, maka diperlukan perencanaan yang secara sistematis dan
akuntabel agar pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
Perencanaan dimaksud tertuang dalam Rencana Strategis yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan untuk masa 5 (lima) tahun
kedepan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dokumen ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun demikian kami yakin dengan
tersusunnya Renstra Perubahan SKPD Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Blitar Tahun 2016-2021 ini dapat dijadikan landasan dan pedoman dalam
melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar yang telah ditetapkan.
Blitar, 10 Nopember 2018
Plh. KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN BLITAR Ir. WAWAN WIDIANTO
Pembina Utama Muda NIP. 19630909 199403 1 005
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................... 2
1.3. Landasan Hukum .................................................................................... 2
1.4. Sistematika Penulisan ........................................................................... 3
BAB II. GAMBAR PELAYANAN DINAS PERTANIAN & PANGAN
KABUPATEN BLITAR ........................................................................................ 4
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian dan Pangan ............ 4
2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian dan Pangan .................................. 10
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan ........................ 17
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS ........................................... 6
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi ..................... 20
3.2 Hambatan yang dihadapi .................................................................... 22
3.3. Tantangan yang dihadapi .................................................................... 25
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN .................................................................................. 27
4.1. Visi ................................................................................................................ 27
4.2. Misi ............................................................................................................... 28
4.3. Tujuan ......................................................................................................... 29
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............................................................ 33
BAB VI. RENCANA PROGRAM KEGIATAN SERTA PENDANAAN .................... 37
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ............................... 39
BAB VIII. PENUTUP ............................................................................................................. 45
LAMPIRAN
a. Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2016
b. Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2017
c. Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar
Periode 2016-2017
d. Kertas Kerja Renstra Perubahan 2016-2021
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Bila dilihat dari potensi sumber daya alamnya, Kabupaten Blitar
adalah daerah yang bercorak agraris, sebagian besar penduduknya tinggal di
pedesaan yang mengandalkan kehidupannya pada sektor pertanian dan pangan.
Dengan keunggulan komparatif sebagai daerah agraris penghasil komoditas
tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan maka pembangunan pertanian
dan pangan perlu diletakkan sebagai prioritas dalam rangka memacu
pertumbuhan ekonomi daerah mengingat pula dominasi sektor petanian dan
pangan dalam pembentukan angka PDRB yaitu sekitar 35%
Dengan berlakunya otonomi daerah, memberikan peluang bagi
pemerintah Kabupaten Blitar untuk lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam
melakukan pembangunan sesuai dengan potensinya sebagai daerah pertanian
yang dilakukan dengan pendayagunaan keunggulan komparatif menjaddi
keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsip-prinsip agribisnis.
Ketahanan pangan sendiri mencakup 3 pilar yang luas yaitu
pilar ketersediaan pangan, pilar distribusi pangan dan pilar pemanfaatan
pangan, dan untuk mewujudkannya perlu didukung semua stakeholder baik
pemerintah maupun masyarakat. Ketahanan pangan harus terwujud pada
tingkat Nasional, lokal, rumah tangga serta individu. Dimana menimbulkan
berbagai permasalahan dan tantangan, serta potensi dan peluang yang terus
berkembang sehingga perlu diatasi dan diantisipasi melalui kerja sama yang
harmonis antar seluruh aspek dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Pembangunan pertanian, perkebunan dan pangan di Kabupaten Blitar
harus dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan seluruh stake-holder
pertanian. Baik oleh masyarakat petani, pengusaha saprodi, pelaku pasar produk
pertanian, pangan dan perkebunan serta kegiatan usaha penunjang lainnya.
Untuk terlaksananya pembangunan pertanian sesuai dengan visi dan misi
pembangunan daerah yang mengutamakan prinsip transparansi, akuntabel dan
transparansi sebagai pilar Good Governance, maka Dinas Pertanian dan Pangan
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) perlu menyusun suatu
2
perencanaan yang juga mengutamakan prinsip-prinsip tersebut yang disusun
dalam bentuk Rencana Strategis SKPD (Renstra – SKPD).
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Perencanaan pembangunan pertanian, pangan dan perkebunan harus
merupakan suatu bagian yang terintegrasi dalam sistem pembangunan secara
keseluruhan. Dinas Pertanian dan Pangan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) menyusun Renstra – SKPD Tahun 2016 - 2021 sebagai dokumen
perencanaan SKPD untuk periode 5 tahun tersebut dengan berpedoman pada
Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Blitar dalam kurun waktu tahun 2016 – 2021.
1.3. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar adalah :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah;
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 31 Tahun 2000 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blitar;
3
10. Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Blitar Nomor 724
Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembang-unan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Blitar;
11. Peraturan Bupati Blitar Nomor 62 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Uraian Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Blitar
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana strategis Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar
2016-2021 disusun menurut sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, berisi Latar Belakang, Maksud dan Tujuan,
Landasan Hukum, dan Sistematika Penulisan.
Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Blitar, Berisi Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar, Sumber Daya Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar, Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian danPangan
Kabupaten Blitar, Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar.
Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, berisi
Isu Strategis Pembangunan Pertanian dan Pangan di Kabupaten
Blitar dan Program Prioritas SKPD.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan, berisi
Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi dan Kebijakan
Kabupaten Blitar.
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan, berisi Rencana Program, Kegiatan, Kelompok
sasaran dan Pendanaan yang menjadi kewenangan SKPD.
Bab VI Indikator Kinerja SKPD, Berisi Tujuan dan sasaran, Indikator
Kinerja Sasaran, dan Cara Mengukur Indikator Kinerja SKPD.
Bab VII Penutup.
4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR
2.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Blitar Nomor 59 Tahun
2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan di bidang pertanian, ketahanan pangan dan perkebunan.
Berkaitan dengan tugas pokok tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar mempunyai fungsi, yaitu:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pertanian, ketahanan
pangan,hortikultura, dan perkebunan
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pertanian, ketahanan pangan, hortikultura dan perkebunan
3. Pelayanan ijin usaha pertanian
4. Pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian serta
serangan organisme penggenggu tanaman
5. Pengembangan,pengawasan, dan evaluasi infrastruktur sarana dan
prasarana pertanian
6. Pembuatan, peredaran, penggunaan, pengawasan serta standart
teknis saprodi pertanian
7. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas
8. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas
9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya
5
Susunan organisasi dan tugas masing-masing bidang adalah sebagai
berikut:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat,
- Sekretaris mempunyai tugas:
Membantu kepala dinas dalam menyusun kebijakan,
mengkoordiansikan bidang bidang, membina, melaksanakan dan
mengendalikan admisitrasi umum, keuangan, sarana dan prasarana,
ketenagaan, kerumahtanggaan dan kelembagaan.
- Untuk melaksanakan tugas tersebut, sekretaris mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja dinas.
2) Pemantauan dan evaluasi hasil program kerja dinas.
3) Pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil pemantauan
program kerja dinas.
4) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang pada dinas.
5) Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, kehumasan dan
keprotokolan.
6) Pelaksanaan fungsi tata usaha keuangan pada dinas.
7) Pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan
pegawai.
8) Pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai.
9) Pengelolaan dan pengadministrasian perlengkapan kantor,
pemanfaatan dan perawatan inventaris kantor.
10) Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepala dinas dan
semua unit organisasi di lingkungan dinas.
11) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas.
- Dalam melaksanakan tugasnya sekretaris dibantu oleh:
1. Sub Bagian Penyusunan Program, dengan tugas:
Menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun
rencana program dinas, monitoring dan evaluasi pelaporan serta
penyusunan laporan.
6
2. Sub Bagian Keuangan, dengan tugas:
Melakukan perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan dan
mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan pengelolaan keuangan dinas.
3. Sub Bagian Umum, dengan tugas:
Melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah
tangga, memelihara barang-barang inventaris, serta laporan
berkala.
c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas:
Membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan, pengendalian,
pengawasan, pengumpulan, perumusan, menyiapkan dan mengolah
data dalam rangka penetapan kebijaksanaan dan penyusunan pedoman
serta petunjuk teknis pelaksanaan pengembangan tanaman pangan dan
hortikultura
- Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang tanaman mempunyai
fungsi:
1) Pengumpulan bahan dan pengolah data dalam rangka penyusunan
rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas di bidang tanaman pangan dan hortikultura
2) Pengumpul bahan dan penganalisaan data dalam rangka
pembinaan dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di
bidang tanaman pangan dan hortikkultura
3) Penyiapan bahan penetapan kebijaksanaan tentang
pengembangan, pendayagunaan lahan dan jenis tanaman pangan
dan hortikultura
4) Penghimpunan data dan informasi dalam rangka penyusunan
rencana kegiatan yang berhubungan dengan tanaman pangan dan
hortikultura
5) Penyiapan bahan pembinaan penyediaan benih, pembinaan
penangkar, produsen dan pedagang benih derta pengelolaan balai
benih.
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
7
Dalam melaksanakan tugasnya Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura
dibantu :
1. Seksi Serealia, dengan tugas:
Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang tanaman
serealia.
2. Seksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, dengan tugas:
Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang tanaman
kacang-kacangan dan umbi-umbian.
3. Seksi Buah buahan, Sayuran dan Tanaman Hias, dengan tugas:
Menghimpun bahan data dalam rangka menyusun program kerja
pengembangan perbenihan tanaman buah-buahan, sayur dan
tanaman hias.
d. Bidang Perkebunan
- Kabid Perkebunan mempunyai tugas:
Membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan, pengendalian,
pengawasan, pengumpulan, perumusan, menyiapkan dan mengolah
data dalam rangka penetapan kebijakan dan penyusunan pedoman
serta petunjuk teknis pelaksanaan pengembangan tanaman
perkebunan.
- Dalam melaksanakan tugasnya Kabid Perkebunan dibantu :
a. Seksi Tanaman Tahunan, dengan tugas:
Menghimpun bahan dan mengolah data dalam rangka penyusunan
rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas di bidang tanaman tahunan
b. Seksi Tanaman Semusim dengan tugas:
Menghimpun bahan dan mengolah data dalam rangka penyusunan
rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas di bidang tanaman semusim
8
c. Seksi Tanaman Penyegar dan Biofarmaka, dengan tugas:
Menghimpun bahan dan mengolah data dalam rangka penyusunan
rencana dan program kerja di bidang tanaman penyegar dan
biofarmaka
e. Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian
- Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai tugas:
Membantu Kepala Dinas dalam menyusun program pengembangan
sarana prasarana, pembinaan, pengawasan dan pembinaan dalam
rangka peningkatan nilai tambah produk usaha pertanian.
- Dalam melaksanakan tugasnya Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian
dibantu :
a. Seksi Alsintan dan Lingkungan Tanaman, dengan tugas:
Pengumpulan bahan dan pengamalisaan data dalam rangka
penyusunan rencana kegiatan dibidang alsintan dan pengelolaan
lingkungan tanaman.
b. Seksi Saprodi, Permodalan dan Pemasaran, dengan tugas:
Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka
penyusunan terkait rencana kebutuhan bidang saprodi,
permodalan dan pemasaran.
c. Seksi Perlindungan Tanaman dan Pembenihan, dengan tugas:
Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka
penyusunan terkait rencana kebutuhan bid
f. Bidang Ketahanan Pangan
- Kabid Ketahanan Pangan mempunyai tugas:
Membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan, pengendalian,
pengawasan, pengumpulan, perumusan, menyiapkan dan mengolah
data dalam rangka penetapan kebijakan dan penyusunan pedoman
serta petunjuk teknis pelaksanaan ketahanan pangan.
9
- Dalam melaksanakan tugasnya Kabid Ketahanan Pangan dibantu :
a. Seksi ketersediaan dan kerawanan pangan
Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang peningkatan
ketersediaan pangan dan penanganan kerawanan pangan.
b. Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan, dengan tugas:
Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang distribusi dan
cadangan pangan.
c. Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan keamanan pangan dengan
tugas:
Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang
penganekaragaman konsumsi pangan, pengembangan pangan local
dan keamanan pangan.
g. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Kabid Pengembangan SDM mempunyai tugas:
Membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan,
pengendalian, pengawasan, pengumpulan, perumusan, menyiapkan
dan mengolah data dalam rangka penetapan kebijakan dan
penyusunan pedoman serta petunjuk teknis pelaksanaan
pengembangan Sumber Daya Manusia.
- Dalam melaksanakan tugasnya Kabid Pengembangan SDM dibantu :
a. Seksi Ketenagaan dan kelembagaan penyuluhan, dengan tugas:
Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang ketenagaan
dan kelembagaan penyuluhan
b. Seksi Penyuluhan dengan tugas:
Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang penyuluhan
10
c. Seksi Pengembangan informasi dan teknologi pertanian, dengan
tugas:
Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang
pengembangan informasi dan teknologi pertanian
2.2. SUMBER DAYA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya didukung oleh sumberdaya yang dimiliki seperti dalam tabel
berikut :
2.2.1. Sumber Daya Manusia / Sumberdaya Aparatur
Tabel 1. Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Uraian S-2 S-1 Diploma SMA SMP SD Jml
1. Kepala Dinas 0 1 0 0 0 0 1
2. Sekretaris 0 1 0 0 0 0 1
3. Kepala Bidang 2 3 0 0 0 0 5
4. Kasubbag 1 2 0 0 0 0 3
5. Kepala Seksi 3 9 1 2 0 0 15
6. Staf 9 86 3 22 0 0 125
Total 15 102 4 24 0 0 145
Tabel 2. Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan dan Latihan Penjenjangan, Teknis dan Fungsional
No. Jenis Diklat Jumlah (orang)
1. Spamen/Diklatpim II 1
2. Spama/Diklatpim III 5
3. Spada/Adum/Diklatpim IV 18
4. Diklat Teknis Substantif 0
Jumlah 24
11
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN
DAN PANGAN SESUAI PERBUP NO. 63 /2016
ksi aneka Kacang-Kacangan dan umbi
Seksi aneka Kacang-Kacangan dan umbi
KEPALA DINAS
Sekretaris
ESELON II : 1 Orang
ESELON III : 6 Orang
ESELON IV : 18 Orang
STAFF : 18 Orang
Mantri Tani 22 Kecamatan
Bidang Sarana
Prasarana
Seksi Sayuran dan Tanaman
Hias
Subbag Keuangan
Subbag Umum dan Kepegawaian
Subbag Sungram
Bidang
Perkebunan
Bidang Tanaman
Pangan dan
hortikultura
Seksi Serealia
Seksi Aneka
Kacang dan Umbi
Seksi buah,sayur
dan tanaman hias
Seksi tanaman
tahunan
Seksi tanaman
semusim
Seksi Tanaman
Penyegar dan
Biofarmaka
Bidang Ketahanan
Pangan
Seksi ketersediaan
& kerawanan
pangan
Seksi distribusi dan
cadangan pangan
Seksi
penganekaragaman
konsumsi dan
keamanan pangan
Bidang
pengembangan
SDM
Seksi ketenagaan
dan
kelembagaan
penyuluhan
Seksi
Penyuluhan
Seksi
pengembangan
informasi dan
teknologi
pertanian
Bidang Sarana dan
Prasarana
Seksi Alsintan dan
Lingkungan
Tanaman
Seksi Saprodi,
Permodalan dan
Pemasaran
Seksi perlindungan
tanaman dan
pembenihan
Petugas Penyuluh Lapangan 22
kecamatan (95 orang)
12
2.2.2. Sumberdaya Sarana Prasarana
Kinerja SKPD juga didukung dengan sarana dan prasarana yang dimiliki
antara lain gedung dan perlengkapan Kantor/Dinas, kendaraan (roda empat dan
dua) Tanah, Gedung BPP, UPTD dan tenaga lapangan sebagai ujung tombak
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
Tabel 3. Sarana/prasarana Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar
No. Jenis Barang/Asset Jumlah (Rp)
1 Tanah 13.431.650.000,00
2 Peralatan dan mesin 4.651.673.055,24
3 Alat Kantor dan Rumah Tangga 5.638.586.260,00
4 Bangunan/Gedung 5.638.586.260,00
5 Irigasi 390.139.500,00
6 Aset Lainnya 241.002.661,00
2.2.3. Sumberdaya Anggaran
Ditinjau dari sumber daya anggaran (Alokasi dan Realisasi) Dinas Pertanian
dan Pangan berdasarkan data yang ada dapat dijabarkan mulai tahun 2016–
2021 sebagai berikut :
1). Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2015
Alokasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pertanian Kabupaten
Blitar pada tahun 2015 adalah sebesar Rp. 27.130.503.000,- terealisasi
sebesar Rp. 17.860.736.758,-capaian kinerja kegiatan sebesar 65,8%.
Tabel 4. Alokasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pertanian Kabupaten Blitar TA. 2015
No Program/Kegiatan Anggaran
(%) Alokasi Realisasi
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan dan Peningkatan
Administrasi Perkantoran
351,515,000
315,208,561
89.67
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
428,825,000
380,067,952
88.63
13
No Program/Kegiatan Anggaran
(%) Alokasi Realisasi
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pendidikan dan pelatihan
formal
5,000,000
4,550,000
91.00
4. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Pendamping Anti Proverty
Program (APP) Pertanian
69,125,000
68,255,000
98.74
5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan) Penyusunan data base potensi
produksi pangan
Pengembangan Sistem Informasi Pasar
Prasarana dan Sarana
Pertanian (Pendamping Dana Tugas Pembantuan)
Monitoring, evaluasi dan
pelaporan kebijakan Subsidi Pertanian
40,590,000
20,735,000
39,170,000
16,940,000
40,590,000
20,495,000
39,170,000
16,940,000
100.00
98.84
100.00
100.00
Pengembangan pertanian dan Ketahanan Pangan (DAK)
Pendampingan PUAP Monitoring, evaluasi Hama
Penyakit Tanaman
Pasar murah dalam rangka Idul Fitri
Pembangunan Sarana dan
Prasarana Pertanian (DAK Tambahan)
Pembangunan sumur dalam
lanjutan 2014 (Silpa DAK)
6,794,036,000
42,530,000
57,330,000
180,745,000
17,232,000,000
187,798,300
6,214,775,079
41,480,000
52,945,000
179,465,000
254,794,500
100,445,000
91.47
97.53
92.35
99.29
1.48
53.49
14
No Program/Kegiatan Anggaran
(%) Alokasi Realisasi
6. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Promosi atas hasil produksi
pertanian/perkebunan unggulan daerah
Gelar potensi produk unggulan pertanian/perkebunan
63,200,000
60,875,000
52,230,000
60,290,000
82.64
99.04
7. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Pengadaan sarana & prasarana
teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Teknologi Pengembangan Perbenihan
Pengelolaan Laboratorium Pertanian
Penyebarluasan informasi teknologi melalui media cetak/ Elektronik
553,600,000
59,230,000
436,515,000
92,580,000
499,670,500
49,670,000
421,514,750
76,409,000
90.26
83.86
96.56
82.53
8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan padi hibrida
Pengembangan agribisnis
tanaman sayuran dan tanaman hias
Pengembangan agribisnis tanaman buah-buahan dan biofarmaka
Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman Pangan
Pengembangan Budidaya
Kacang-kacangan Pengembangan budidaya ubi-
ubian
94,390,000
156,970,000
13,245,000
24,426,800
59,285,000
49,846,900
90,582,000
147,110,000
13,245,000
24,002,000
58,515,000
47,346,900
95.97
93.72
100.00
99.99
98.70
94.98
15
No Program/Kegiatan Anggaran
(%) Alokasi Realisasi
TOTAL ANGGARAN TOTAL REALISASI
Rp 27.130.503.000,- Rp. 9.269.766.242,-
PROSENTASE REALISASI
65,8%
2). Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2016
Alokasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pertanian dan Pangan
pada tahun 2016 sebesar Rp. 20.321.293.270,- terealisasi sebesar Rp.
2.392.100.536,- atau sebesar 12 % dengan capaian kinerja kegiatan
sebesar 98,00 %. Rincian program /kegiatan beserta alokasi anggaran
dan realisasinya adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Alokasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pertanian Kabupaten Blitar TA. 2016
No Program/Kegiatan Anggaran
(%) Alokasi Realisasi
1.
1.1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran)
502.683.000
381.741.961
76%
2. 1.2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
396.100.000
382.311.425
97%
3. 1.3 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan pelatihan formal
32,000,000
13.600.000
43%
4
5.
1.4 Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan
1.5
1.6 Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Pendamping Anti Proverty Program (APP) Pertanian
48,000,000
67.325.000
43,275,000
0
90.16%
0
16
No Program/Kegiatan Anggaran
(%) Alokasi Realisasi
6. 7.
1.7 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan)
1.8 Penyusunan data base potensi
produksi pangan
Pengembangan Sistem Informasi Pasar
Prasarana dan Sarana Pertanian
(Pendamping Dana Tugas Pembantuan)
Monitoring, evaluasi dan
pelaporan kebijakan subsidi pertanian
Pengembangan pertanian dan
Ketahanan Pangan (DAK) Pembangunan Sarana dan
Prasarana Pertanian Partisipatif (DAK, DAK P3K2)
Monitoring, evaluasi Hama
Penyakit Tanaman Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Promosi atas hasil produksi
pertanian/perkebunan unggulan daerah
57.765.000
63.630.000
259.865.000
54.662.500
3.790.887.620
13.564.904.000
117.279,000
174.080.000
57.765.000
57.765.000
225.166.000
50.840.000
0
0
117.279.000
161.486.000
100%
91%
87%
93%
0
0
100%
93%
8..
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Penyebarluasan teknologi
informasi melalui media cetak/elektronik
Pengelolaan Laboratorium Pertanian
236.650.000
210.050.000
174.450.000
154.902.000
74%
74%
17
No Program/Kegiatan Anggaran
(%) Alokasi Realisasi
9. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pengembangan agribisnis
tanaman sayuran dan tanaman hias
Pemberdayaan Penangkar Benih
Tanaman Pangan Pengembangan Budidaya Kacang-
kacangan Pengembangan budidaya ubi
ubian
165.085.000
52.400.000
193.388.000
98.299.000
157.085.000
40.880.000
0
84.475.000
95%
78%
0
86%
TOTAL ANGGARAN TOTAL REAlSASI
Rp. 20.231.293.270,-
Rp. 2.392.100.536,-
PROSENTASE REALISASI 12 %
2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
Kinerja pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Blitar dapat diukur
berdasarkan target Renstra SKPD dan realisasi capaiannya selama kurun
waktu 5 (lima) tahun sebelumnya. Capaian RPJMD Kabupaten Blitar Tahun
2011-2015 dapat dijabarkan sebagai berikut :
2.3.1. Capaian RPJMD Tahun 2015
1) Capaian kinerja peningkatan produksi padi tahun 2011 sampai 2015
dapat terwujut. Terjadi peningkatan produksi padi dari 276.247 ton
pada tahun 2011, menjadi 351.568 ton pada tahun 2015. Prosentase
peningkatan produksi padi dari tahun 2011 sampai 2015 sebesar
27,27%. Sehingga rata-rata peningkatan produksi padi pada tiap
tahunnya adalah sebesar 5,45%.
18
2) Peningkatan produksi jagung dari 458.526 ton pada tahun 2011,
menjadi 597.536 ton pada tahun 2015. Terjadi peningkatan produksi
jagung dari tahun 2011 sampai 2015 sebesar 30,32%. Sehingga
capaian rata-rata peningkatan produksi Jagung pada tiap tahunnya
adalah sebesar 6,06%.
3) Produksi Kedelai dari tahun 2011 sampai 2015 juga mengalami
peningkatan. Pada tahun 2011 produksi kedelai sebesar 11.128 ton,
sedangkan pada tahun 2015 produksi kadelai sebesar 16,662 ton.
Sehingga dari tahun 2011 sampai 2015 terjadi peningkatan produksi
kedelai sebesar 49,73%. Rata-rata peningkatan produksi kedelai pada
tiap tahunnya sebesar 9,95%
4) Peningkatan produksi cabe besar pada tahun 2011 sampai 2015 dapat
terwujut. Terjadi peningkatan produksi cabe besar dari 11.770 ton
pada tahun 2011, menjadi 19.475 ton pada tahun 2015. Prosentase
peningkatan produksi padi dari tahun 2011 sampai 2015 sebesar
65,46%. Sehingga rata-rata peningkatan produksi padi pada tiap
tahunnya adalah sebesar 13,09%.
5) Peningkatan produksi cabe rawit dari 9.592 ton pada tahun 2011,
menjadi 31.027 ton pada tahun 2015. Terjadi peningkatan produksi
jagung dari tahun 2011 sampai 2015 sebesar 223,47%. Sehingga
capaian rata-rata peningkatan produksi cabe rawit pada tiap tahunnya
adalah sebesar 44,69%.
6) Produksi kentang dari tahun 2011 sampai 2015 mengalami
peningkatan besar. Pada tahun 2011 Produksi kentang sebesar 180
ton. Pada tahun 2015 produksi kentang sebesar 1687 ton. Sehingga
prosentase peningkatan kentang dari tahun 2011 sampai 2015 adalah
sebesar 837,22%. Rata-rata peningkatan produksi kentang pada tiap
tahun adalah sebesar 167,44%
7) Dari tahun 2011 sampai 2015 produksi nanas mengalami
peningkatan. Pada tahun 2011 produksi nanas sebesar 3.087 ton,
sedangkan pada tahun 2015 produksi nanas sebesar 16.437 ton.
Sehingga dari tahun 2011 sampai 2015 terjadi peningkatan produksi
nanas sebesar 432,46%. Rata-rata peningkatan produksi nanas pada
tiap tahunnya sebesar 86,49%
19
Tabel 6. Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Blitar 2011 – 2016
No Indikator Kinerja Realisasi Capaian Tahun Ke
2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase sumbangan
PDRB dari sektor kehutanan
terhadap seluruh PDRB di
Kabupaten Blitar
0,72%
1,04%
1,05%
1,08% 1,11%
2 Penurunan Lahan Kritis 9,95% 9,09% 9,81% 6,72% 3,66%
3 Persentase peningkatan
produksi kayu hutan rakyat
1,30% 1,36% 3,47% 39,70% 5,10%
4 Persentase peningkatan luas
areal hutan rakyat
1,19% 1,36% 1,52% 1,54% 2,18%
5 Persentase jumlah bangunan
Konservasi Tanah dan Air
(KTA)
53,85% 65,00% 36,36% 75,55% 46,84%
6 Persentase peningkatan
produksi tanaman
perkebunan
2,00%
2,50%
4,47%
1,03%
4,06%
7 Persentase peningkatan luas
areal tanaman perkebunan
1,10% 5,68% 0,19% 1,40% 1,01%
8 Persentase jumlah sarana
dan prasarana produksi
perkebunan
67,30% 44,00% 65,66% 39,70% 73,04%
| 20
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar memiliki tiga aspek kajian
Isu-isu strategis, yaitu: Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar, Kajian RTRW ( Rencana Tata Ruang dan Wilayah) dan Kajian
KLHS ( Kajian Lingkungan Hidup Strategis).
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUPOKSI DINAS
PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN BLITAR
Kondisi Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar dalam
hal peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produksi tanaman pangan
dan hortikultura serta tanaman perkebunan saat ini belum stabil. Selain itu
fasilitas infrastruktur pertanian (jaringan irigasi tersier, jalan usaha tani, sumur
air dalam, embung dan rehabilitasi infrastruktur) juga belum terpenuhi.
Kondisi Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar
tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam (kewenangan
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar). Faktor dari dalam yang
mempengaruhi kondisi pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar
antara lain belum optimalnya program teknis pertanian, belum optimalnya
pelayanan informasi pertanian dan belum optimalnya penerapan teknologi
budidaya yang ramah lingkungan. Sedangkan faktor dari luar yang
mempengaruhi kondisi pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar
antara lain: pengaruh kebijakan belanja pemerintah daerah, belum optimalnya
dukungan anggaran bagi pertanian, sumberdaya manusia (SDM) petani yang
belum sepenuhnya dapat mengadopsi teknologi pertanian dan anomaly iklim
yang tidak dapat diprediksi. Permasalahan pelayanan Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Blitar adalah keterbatasan anggaran di bidang infrastruktur
pertanian
| 21
Selain itu penegakan hukum yang kurang efektif berakibat masih adanya
pencurian dan perdagangan kayu ilegal masih terjadi, gangguan usaha kehutanan
dan perkebunan belum sepenuhnya mampu dikendalikan, kebijakan investasi
dalam pengembangan usaha kehutanan dan perkebunan kurang menarik,
fluktuasi harga produk perkebunan yang cenderung merugikan berakibat
menurunkan minat masyarakat dalam mengembangkan usaha bidang kehutanan
dan perkebunan.
Juga tentang peningkatan program-program kementerian terhadap
ketahanan pangan, peningkatan kebijakan -kebijakan pimpinan yang
mendukung ketahanan pangan, rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya
aparatur, minimnya ketersediaan data dan penyampaian sistem informasi
ketahanan pangan
Selain itu kapasitas penyuluh dan kelembagaan yang masih rendah,
kualitas penyuluhan yang belum optimal serta masih rendahnya kapasitas pelaku
utama, pelaku usaha dan kelembagaannya, juga merupakan permasalahan dalam
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar
3.1.1. Kajian Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Dilihat dari sisi kajian rencana tata ruang dan wilayah, kondisi
pertanian di Kabupaten Blitar saat ini adalah sebagai berikut: sempitnya
rata-rata kepemilikan lahan pertanian individu petani, Semakin
berkurangnya lahan pertanian karena alih fungsi lahan.
Kajian rencana tata ruang dan wilayah tersebut dipengaruhi oleh
faktor dari luar maupun dari dalam (kewenangan Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Blitar). Faktor dari dalam yang mempengaruhi kajian
rencana tata ruang dan wilayah antara lain: Optimasi lahan melalui
pengembangan teknologi pertanian, optimalisasi pemanfaatan sumber
daya air untuk pemenuhan kebutuhan budidaya pertanian, pengembangan
kawasan komoditi pertanian dan perlindungan lahan pertanian pangan
melalui LP2B. Sedangkan faktor dari luar yang mempengaruhi kajian
rencana tata ruang dan wilayah adalah: komitmen Pemerintah Daerah
terhadap Perlindungan Lahan Pertanian dalam pelaksanaan LP2B (Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan). Permasalahan pelayanan Dinas
Pertanian dan Pangan terkait kajian rencana tata ruang wilayah adalah
belum optimalnya pemanfaatan lahan, belum optimalnya pemanfaatan
| 22
teknologi pertanian dan belum optimalnya dukungan infrastruktur
pertanian.
3.1.2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dilihat dari sisi kajian lingkungan hidup strategis, kondisi pertanian
di Kabupaten Blitar, saat ini adalah sebagai berikut: rendahnya kandungan
bahan organik pada lahan pertanian (kurang dari 2%), tingginya
penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam usaha tani , dan belum
optimalnya produk pertanian berbasis organik.
Kondisi saat ini tentang kajian lingkungan hidup strategis
dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam (kewenangan Dinas
Pertanian Kabupaten Blitar). Dari kajian lingkungan hidup strategis faktor
yang mempengaruhi dari dalam antara lain: pengembangan penggunaan
pupuk organik dalam budidaya, Pengembangan penggunaan pestisida
organik, rintisan budidaya pertanian organic. Sedangkan factor yang
mempengaruhi dari luar adalah: Orientasi petani belum pada kualitas
produk, serangan OPT (hama dan penyakit tanaman) yang tinggi terutama
pada tanaman hortikultura, anomali iklim yang sangat fluktuatif sebagai
pemicu serangan OPT, belum tersedianya akses pasar untuk produk
organik. Permasalahan pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Blitar
terkait kajian lingkungan hidup strategis adalah menurunnya daya dukung
sumber daya alam (mengecilnya luas tumbuhan penghijauan untuk
tersedianya air) dan belum maksimalnya dukungan masyarakat petani
dalam bertani organik.
3.2. HAMBATAN YANG DIHADAPI
Hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan perlu diatasi
melalui Renstra SKPD ini adalah :
a) Pendapatan petani masih rendah dibandingkan sektor lain
Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 1 - 5 tahun kedepan harus
mendorong melalui program kegiatan untuk peningkatan pendapatan petani
karena merupakan sisi yang terkait langsung dengan tugas pokok dan
fungsinya. Oleh karena itu dalam kerangka peningkatan kesejahteraan petani,
prioritas utama adalah upaya meningkatkan pendapatan petani yang masih
rendah dibandingkan sektor lain.
| 23
Nilai pendapatan petani dapat bersumber dari usaha pertanian dan
usaha nonpertanian. Nilai pendapatan yang bersumber dari usaha pertanian
akan diperoleh dari selisih nilai penjualan komoditas usahatani yang
dihasilkan dengan biaya usahatani yang dikeluarkan. Nilai penjualan hasil
usahatani akan ditentukan oleh volume produksi yang dihasilkan serta harga
jual. Makin besar volume produksi yang dihasilkan makin besar pula volume
fisik yang dapat dijual, di mana upaya peningkatan volume produksi ini
merupakan hal yang sudah banyak dipaparkan pada saat mengupayakan
target peningkatan produksi dan swasembada berkelanjutan.
Sementara itu, walaupun komoditas pertanian berhasil ditingkatkan
produksinya, hal tersebut hanya akan secara nyata meningkatkan nilai
penjualan jika harga jual paling tidak konstan atau meningkat. Oleh karena
itu hal fundamental yang perlu diupayakan dalam rangka peningkatan nilai
jual ini adalah mempertahankan agar harga jual tidak mengalami penurunan.
Agar harga jual tidak mengalami penurunan, maka perlu menempuh
beberapa rencana aksi guna menjamin peningkatan pendapatan petani.
Rencana aksi tersebut antara lain :
i. Meningkatkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), khususnya
komoditas padi, agar petani mendapat jaminan kepastian harga jual padi
yang mereka hasilkan.
ii. Mengembangkan kelembagaan sistem tunda jual yang memungkinkan
petani mendapatkan harga jual produk pertanian yang wajar.
iii. Mendorong Pemerintah Daerah untuk menciptakan terminal agribisnis
untuk produk pertanian.
iv. Mengembangkan kelembagaan lumbung pangan yang bisa menjadi alat
pelindung bagi petani dari jatuhnya harga akibat tidak memiliki gudang
penyimpanan.
b) Rendahnya Nilai Tukar Petani (NTP)
Petani Indonesia pada umumnya tidak memiliki modal besar. Dengan
usahatani berskala kecil dan subsisten, akses petani terhadap sumber
permodalan menjadi terbatas. Kondisi ini ditambah dengan petani kurang
memiliki fasilitas penyimpanan hasil pasca panen, sementara produk
pertanian bersifat mudah rusak. Akibatnya banyak petani memilih sistem ijon
atau tengkulak. Meskipun hasil survei statistik menghasilkan perhitungan
| 24
NTP di atas 100, dimana artinya penerimaan lebih besar dari pembelanjaan,
tetapi nilai NTP saat ini masih sangat kecil untuk menyatakan bahwa
kesejahteraan petani sudah baik.
c) Masih Lemahnya Kapasitas dan Kelembagaan Petani dan Penyuluh
Kondisi organisasi petani saat ini lebih bersifat budaya dan sebagian
besar berorientasi hanya untuk mendapatkan fasilitas pemerintah, belum
sepenuhnya diarahkan untuk memanfaatkan peluang ekonomi melalui
pemanfaatan aksesibilitas terhadap berbagai informasi teknologi,
permodalan dan pasar yang diperlukan bagi pengembangan usahatani dan
usaha pertanian. Di sisi lain, kelembagaan usaha yang ada di pedesaan, seperti
koperasi belum dapat sepenuhnya mengakomodasi kepentingan
petani/kelompok tani sebagai wadah pembinaan teknis. Berbagai
kelembagaan petani yang sudah ada seperti Kelompok Tani, Gabungan
Kelompok Tani, Asosiasi Hortikultura, LM3 (Lembaga Mandiri yang
Mengakar di Masyarakat dihadapkan pada tantangan ke depan untuk
merevitalisasi diri dari kelembagaan yang saat ini lebih dominan hanya
sebagai wadah pembinaan teknis dan sosial menjadi kelembagaan yang juga
berfungsi sebagai wadah pengembangan usaha yang berbadan hukum atau
dapat berintegrasi dalam koperasi yang ada di pedesaan.
d) Lemahnya Dukungan Kredit bagi Petani
Hingga saat ini kondisi masyarakat petani dihadapkan pada kecilnya
skala penguasaan dan pengusahaan lahan petani yang mengakibatkan
terbatasnya kemampuan petani untuk melakukan pemupukan modal melalui
tabungan dan investasi. Di sisi lain petani juga belum memiliki kemampuan
untuk mengakses sumber permodalan/ lembaga keuangan formal,
diantaranya akibatkan oleh tidak mudahnya prosedur pengajuan kredit dan
ketiadaan agunan yang dipersyaratkan, sehingga petani lebih memilih
“rentenir” yang menyediakan pinjaman modal dengan cepat walau dengan
tingkat bunga yang lebih tinggi dibanding lembaga keuangan formal.
Kondisi ini, pada akhirnya semakin memperburuk kondisi arus tunai
(cash flow) dan kesejahteraan petani. Tantangan ke depan yang harus
dikembangkan adalah bagaimana menjembatani kesenjangan manajemen
antara lembaga perbankan formal yang kebanyakan berada di daerah
perkotaan dengan masyarakat petani yang tersebar di perdesaan. Serta
| 25
pemberdayaan kelembagaan usaha kelompok untuk menjadi cikal bakal
lembaga keuangan mikro di pedesaan perlu dilakukan.
Pada akhirnya lembaga ini diharapkan dapat berkembang menjadi
lembaga mandiri milik masyarakat petani perdesaan. Namun pengembangan
lembaga ini membutuhkan dukungan pemerintah dalam bentuk pembinaan
manajemen kepada kelompok tani atau gabungan kelompok tani yang sudah
benar-benar siap dirintis untuk tumbuh menjadi lembaga keuangan mikro di
pedesaan.
e) Rendahnya Kualitas SDM Pertanian
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia merupakan kendala yang
serius dalam pembangunan pertanian, karena mereka yang berpendidikan
rendah pada umumnya adalah petani yang tinggal di daerah pedesaan.
Kondisi ini juga semakin diperparah dengan semakin berkurangnya upaya
pendampingan dalam bentuk penyuluhan pertanian. Di sisi lain, bagi mereka
yang telah mengenyam pendidikan formal tingkat menengah dan tinggi
kurang tertarik lagi bekerja dan berusaha di sektor pertanian, sehingga
mengakibatkan semakin tingginya urbanisasi ke perkotaan.
Kondisi ini dapat ditekan dengan mengembangkan agroindustri
pertanian di pedesaan, karena dapat membuka peluang keterlibatan peran
seluruh pelaku, termasuk kelompok pemuda dan wanita di pedesaan.
Kelompok ini sesungguhnya dapat lebih memegang peranan penting dalam
seluruh proses produksi usaha tani seperti penyediaan dan distribusi sarana
produksi, usaha jasa pelayanan alat dan mesin pertanian, usaha indusri pasca
panen dan pengolahan hasil, usaha jasa transportasi hasil pertanian,
pengelolaan lembaga keuangan mikro, konsultan manajemen agribisnis serta
tenaga pemasaran produk agroindustri.
3.3. TANTANGAN YANG DIHADAPI
Tantangan ke depan yang harus dihadapi adalah bagaimana memberikan
kesempatan yang lebih luas kepada seluruh masyarakat untuk dapat beraktivitas
di sektor pertanian on Farm dan off-farm. Beberapa bidang usaha yang sangat
terbuka untuk dikembangkan adalah usaha penanganan pasca panen, pengolahan
dan pemasaran hasil pertanian, usaha penangkaran bibit dan benih, perbengkelan
| 26
alat dan mesin pertanian, pelayanan jasa alsintan, konsultan penyuluhan
pertanian, analisis kredit perbankan serta pengelolaan lembaga keuangan mikro
di perdesaan.
1. Belum optimalnya perencanaan pemanfaatan lahan dan pengendalian
menggunaan lahan dalam meningkatkan produksi dan ketersediaan bahan
pangan
2. Terjadinya pencemaran lingkungan sebagai akibat meningkatnya jumlah
limbah domestik, limbah industri/perusahaan yan berakibatnya ekosistem
perairan
3. Masih rendahnya pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam
pelaksanaan tata kelola/administrasi/manajemen pemerintahan serta
pelayanan publik untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah
4. Belum optimalnya Pembangunan dan tata kelola/administrasi/manajemen
pemerintahan Desa/Kelurahan dalam rangka menciptakan kawasan mandiri
pangan.
5. Belum optimalnya pengembangan perekonomian lokal berbasis koperasi dan
UMKM (terutama sumber daya manusia pengelola) dalam mewujudkan daya
saing produk pangan
6. Masih rendahnya daya saing, nilai tambah dan pemasaran produk hasil
pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan
7. Datangnya musim hujan yang sulit diperkirakan sehingga mengurangi tingkat
keberhasilan dalam kegiatan penanaman.
8. Penegakan hukum hukum yang kurang efektif berakibat masih adanya
pencurian dan perdagangan kayu ilegal masih terjadi
9. Gangguan usaha kehutanan dan perkebunan belum sepenuhnya mampu
dikendalikan kebijakan investasi dalam pengembangan usaha kehutanan dan
perkebunan kurang menarik
10. Fluktuasi harga produk kehutanan dan perkebunan yang cenderung
merugikan berakibat menurunkan minat masyarakat dalam
mengembangkan usaha bidang kehutanan dan perkebunan.
| 27
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1. VISI
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2016-2021
adalah visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada
waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). bupati dan wakil bupati terpilih yaitu
Bapak Drs. H. Rijanto, MM dan Bapak Marhaenis U. W.
Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih memberikan
gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan bagi kabupaten Blitar
yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang
diemban.
Visi Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih periode 2016-2021
selanjutnya menjadi visi dan misi pembangunan periode 2016-2021, sebagai
berikut:
“ MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING”
Makna dari beberapa kata kunci pada pernyataan visi, sebagai berikut:
Lebih Sejahtera, berarti meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara lahir dan
batin. Secara lahir adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara baik,
pengurangan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat,
peningkatan kesempatan kerja, kemudahan akses masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan dan kesehatan. Peningkatan kesejahteraan secara batin
diwujudkan dalam penciptaan suasana kehidupan yang religious, aman dan
kondusif, serta adanya kebebasan dan kemudahan masyarakat dalam
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Maju, dimaknai dengan adanya perkembangan positif dalam setiap aspek
kehidupan masyarakat terutama terkait dengan kualitas dan kapasitas sumber
daya manusia (SDM), tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Berdaya saing, dimaknai dengan terwujudnya kemampuan masyarakat
Kabupaten Blitar untuk memanfaatkan keunggulan komparatif dan kompetitif
yang dimiliki sehingga mampu bersaing secara regional, nasional bahkan
internasional.
| 28
4.2. MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Pernyataan misi memberi gambaran alasan
yang menjelaskan jati diri sesungguhnya dari Pemerintah Daerah. Lebih lanjut,
rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan
sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan
ditempuh untuk mencapai visi.
Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Blitar 2016-2021
diwujudkan dengan misi sebagai berikut:
Misi 1:
Meningkatkan Taraf Kehidupan masyarakat melalui akselerasi program
pengentasan kemiskinan, optimalisasi dan pengembangan program
pembangunan dan kemasyarakatan yang tepat sasaran.
Misi 2:
Memantapkan Kehidupan Masyarakat Berlandaskan Nilai-nilai Keagamaan,
Kearifan Lokal dan Hukum melalui optimalisasi kehidupan beragama dan
kehidupan social, serta penerapan peraturan perundang-undangan.
Misi 3:
Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia (SDM) masyarakat melalui
peningkatan mutu bidang pendidikan (termasuk di dalamnya adalah wawasan
kebangsaan, budi pekerti, praktek keagamaan) dan kesehatan serta kemudahan
akses memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai
Misi 4:
Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik melalui reformasi birokrasi,
serta pelayanan public berbasis teknologi informasi.
Misi 5:
Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang
memiliki daya saing melalui peningkatan ketrampilan dan keahlian,
pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis Koperasi dan UMKM, ekonomi
kreatif, jiwa kewirausahaan, potensi lokal daerah dan penguatan sector
pariwisata serta pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup.
| 29
Misi 6:
Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan pedesaan melalui
optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.
4.3. TUJUAN
Pernyataan tujuan pembangunan daerah mempunyai peran penting
sebagai rujukan utama dalam perencanaan pembangunan daerah secara
keseluruhan. Perumusan tujuan dari visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala
daerah menjadi landasan perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Renstra
perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Tujuan Pembangunan Kabupaten Blitar 2016-2021 disusun untuk
menjabarkan masing-masing misi. Dalam mengukur pencapaian tujuan yang
diharapkan di akhir periode pembangunan jangka menengah, maka disusun
indikator dan target indikator pernyataan tujuan.
Tabel 7. Tujuan RPJMD Kabupaten Blitar 2016-2021
Tujuan Indikator Tujuan Target Indikator
Tujuan Tahun 2021
Misi I: Meningkatkan Taraf Kehidupan Masyarakat
10. Meningkatkan derajat
ekonomi masyarakat
a. Pertumbuhan ekonomi
(%)
b. Indeks Gini
> 5,5
≤ 0,3
Misi II: Memantapkan Kehidupan Masyarakat Berlandaskan Nilai-nilai Keagamaan
(Religius), Kearifan Lokal dan Hukum
11. Menciptakan SDM yang
berdaya saing
Angka kriminalitas yang
tertangani (%)
100
Misi III: Meningakatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
12. Mewujudkan SDM yang
berdaya saing
Indeks pembangunan
Manusia (IPM)
≥ 70
Misi IV: Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik
| 30
Tujuan Indikator Tujuan Target Indikator
Tujuan Tahun 2021
13. Mewujudkan
pemerintahan daerah
yang efektif, efisien, dan
akuntabel
Indeks Reformasi Birokrasi > 80
Misi V: Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Dan Usaha Ekonomi Masyarakat yang
Memiliki Daya Saing
14. Mengembangkan
ekonomi kerakyatan
dengan penguatan
system inovasi daerah
(SIDa) dan
memperhatikan daya
dukung lingkungan
PDRB ADHB (Triliun Rupiah) > 47
Misi VI: Meningkatkan Pembangunan Berbasis Desa dan Kawasan Perdesaan
15. Meningkatkan
kemandirian desa
Indeks Desa Membangun 0.75
Sedangkan hubungan antara visi, misi RPJMD dengan tujuan dan sasaran
OPD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
| 31
Tabel 8. Matrik Linieritas visi, misi RPJMD dengan tujuan dan sasaran SKPD
NO
Misi RPJMD
Sasaran RPJMD
Tujuan SKPD
Sasaran SKPD
Indikator Kinerja Utama SKPD
Target Indikator Kinerja SKPD
Visi RPJMD : Menuju Kabupaten Blitar lebih Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Dan Usaha Ekonomi Masyarakat yang Memiliki Daya Saing
Meningkatnya kualitas pelayanan public
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Meningkat nya pelayanan kesekreta riatan
Prosentase kepuasan aparatur 100 100 100 100
Prosentase sarana prasarana aparatur
dengan kondisi layak fungsi
84,87 87,42 90,04 92,74
Prosentase peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
50% 50% 50% 50%
Mewujudkan perencanaan penganggaran yang berkualitas
Prosentase penyelesaian dokumen
perencanaan laporan kinerja dan keuangan
perangkat daerah tepat waktu
100% 100% 100% 100%
Meningkatnya produktivi tas usaha masyara kat,koperasi, dan UMKM berbasis pertanian dan pariwisata
Meningkatkan pertumbuhan produksi pertanian dan memantapkan ketersediaan pangan
Meningkatnya produksi tanaman pertanian
Jumlah produksi tanaman pangan utama 650000 663000 676260 689785
Prosentase budidaya tanaman pangan
ramah lingkungan
1,2% 1,4% 1,5% 1,6%
Prosentase peningkatan produksi
tanaman hortikultura utama
2% 2,2% 2,6% 2,7%
| 32
NO Misi
RPJMD Sasaran RPJMD
Tujuan SKPD
Sasaran SKPD
Indikator Kinerja Utama SKPD
Target Indikator Kinerja SKPD
Visi RPJMD : Menuju Kabupaten Blitar lebih Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Angka indeks pertanaman 2 2,2 2,3 2,3
Prosentase pemenuhan teknologi
pertanian
46,31 48,32 51,05 53,60
Prosentase petani yang telah mengikuti
pelatihan
50% 55% 60% 65%
Prosentase penyuluh yang telah mengikuti
pelatihan
50% 55% 60% 65%
Prosentase peningkatan pengetahuan
petani untuk peningkatan kualitas bahan
baku pertanian
8% 8% 8% 8%
Prosentase peningkatan pengetahuan
petani perkebunan
8% 8% 8% 8%
Prosentase peningkatan mutu
/produktivitas tanaman perkebunan
0,5% 0,5% 0,5,% 0,5%
Prosentase peningkatan areal tanaman
perkebunan
0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
Meningkatnya ketersediaan akses pangan
Rasio ketersediaan pangan 1,5 1,5 1,5 1,5
Prosentase IKM yang telah memperoleh
sertifikat BPOM dan MUI
0,91% 0,91% 0,91% 0,91%
| 33
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Dalam menetapkan strategi arah dan kebijakan Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar berdasarkan pada hasil Analisa SWOT dibawah ini:
Tabel 9. Analisis SWOT Penentuan Strategi Komitmen Pemerintah
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Ketersediaan aparatur
sebanyak 145 orang baik yang
berstatus PNS maupun yang
kontrak kerja
2. Tersedia kantor dan perangkat
keras yang cukup memadai.
3. Tersedia kendaraan sarana
mobilitas berupa kendaraan
roda 4 dan roda 2.
4. Memiliki kebun produksi
sebagai sumber PAD
5. Mempunyai petugas penyuluh
fungsional yang selalu berada
di lapangan.
6. Kepastian anggaran dari
pemerintah daerah
1. Luas lahan pertanian yang
semakin menurun
2. Petani lebih mengutamakan
menanam tanaman yang lebih
mempunyai nilai ekonomis
pada saat tertentu.
3. Terbatasnya alokasi anggaran
4. Agroindustri yang kurang
berkembang sehingga
memperlemah posisi tawar
usaha perkebunan
5. Sarana prasarana tingkat
lapangan belum memadai
didaerah yang sulit dijangkau
kendaraan
6. Implementasi pengawasan
dan pengendalian
pengelolaan perkebunan
belum efektif
Peluang (Opportunity) Strategi SO Strategi WO
1. Potensi sumberdaya pertanian
dan perkebunan yang masih
cukup besar.
2. Peluang pasar untuk
produkproduk pertanian dan
perkebunan masih mempunyai
peluang untuk ditingkatkan
3. Potensi masyarakat untuk
mengelola sumber daya alam (
tanah, dan air) masih dapat
dikembangkan.
4. Peluang upaya inovasi
komoditas pertanian dan
perkebunan sesuai dengan
permintaan pasar
5. Dukungan pembiayaan
anggaran dari APBD I dan
APBN.
1. Meningkatkan produksi,
produktivitas, dan mutu
tanaman pertanian dan
perkebunan
2. Pengembangan kelembagaan
dan kemitraan usaha
3. Pengembangan komoditi
unggulan daerah
4. Pengembangan SDM Petugas
dan SDM Petani dan
masyarakat
5. Pengembangan dukungan
terhadap pengelolaan SDA dan
lingkunagn hidup
1.
1. Peningkatan kapasitas
aparatur dalam pengelolaan
pertanian dan perkebunan
2. Melaksanakan evaluasi
terhadapa capaian kinerja
Dinas.
3. Implementasi teknologi
bidang pertanian dan
perkebunan
4. Mendorong investasi usaha
bidang pertanian dan
perkebunan.
Lingkungan Internal
Lingkungan Eksternal
| 34
Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT
1. Datangnya musim hujan yang
sulit diperkirakan sehingga
mengurangi tingkat
keberhasilan dalam kegiatan
penanaman
2. Tingkat kesejahteraan
masyarakat di sekitar kawasan
pertanian dan perkebunan pada
umumnya masih sangat rendah
3. Fluktuasi harga produk
kehutanan dan perkebuan yang
cenderung merugikan
berakibat menurunkan minta
masyarakat dalam
mengembangkan usaha bidang
pertanian dan perkebunan
4. Hama dan penyakit perkebunan
dan pertanian yang belum
sepenuhnya dapat dikendalikan
1. Penyesuaian dan
pengembangan sistem usaha
tani terhadap perubahan iklim.
2. Peningkatan peran masyarakat
dalam pengelolaan pertanian
dan perkebunan
3. Peningkatan pengembangan
kelembagaan dan kemitaan
usaha
4. Penguatan Pengendali
Organisme Pengganggu
Tanaman – Pengamat Hama dan
Penyakit
1. Mengoptimalkan Penyuluh
Pertanian dan Perkebunan
2. Distribusi data dan informasi
kepada semua pihak yang
berkepentingan
3. Pengelolaan lahan pertanian
dan perkebunan berbasis
masyarakat
| 35
Tabel 10. Matrik Linieritas Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program di Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Blitar
Visi : Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing
Misi Ke V : Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Dan Usaha Ekonomi Masyarakat yang Memiliki Daya Saing
Sasaran RPJM Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Perkantoran
Meningkatnya pelayanan kesekretariatan
Menciptakanefektifitas organisasi melalui pemenuh an administr asi perkantoran serta sarana dan prasarana secara kualitas maupun kuantitas
peningkatanpemenuhan admini strasi perkantoran, sarana dan prasarana
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Mewujudkan perencanaan penganggaran yang berkualitas
meningkatkan kualitas manajemen organisasi melalui peningkatan soft skill dan hard skill aparatur serta peningkat an sisten akuntabilitas kinerja dan keuangan
Peningkatan pembinaan dan pengembangan potensi kemampuan pegawai dalam kualitas kinerja serta dalam perencanaan dan pelaporan
1. Program Perencanaan, Pengangggaran dan Pengendalian Kinerja dan Keuangan
Meningkatnya produktivitas usaha masyarakat,koperasi, dan UMKM berbasis pertanian dan pariwisata
Meningkatkan pertumbuhan produksi pertanian dan memantapkan ketersediaan pangan
Meningkatnya produksi tanaman pertanian
Meningkatkan produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan melalui penambahan luas tanam dan sertifikasi benih/bibit tanaman pertanian
Peningkatan luas tanam tanaman pangan, serta bantuan bibit unggul serta pendampingan budidaya tanaman pertanian dan pembinaan penangkar benih tanaman
1. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Pangan
2. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Hortikultura
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
| 36
5. Program Pengembangan SDM Pertanian
6. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian
7. Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian
8. Program peningkatan produksi dan mutu tanaman perkebunan
Meningkatkan ketersediaan akses pangan
Meningkatkan kemandirian pangan dengan mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia, system informasi ketahanan pangan dan mutu keamanan pangan
Peningkatan produksi dan ketersediaan bahan pangan informasi ketahanan pangan dan mutu keamanan pangan
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2. Program Peningkatan Mutu produk Pangan
| 37
BAB VI
RENCANA PROGRAM KEGIATAN SERTA PENDANAAN
5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Penyusunan program dan kegiatan berdasarkan pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah. Program adalah instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dirumuskan untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai tugas dan
fungsi SKPD penyelenggara urusan pemerintahan daerah. Kegiatan adalah bagian
dari program yang memuat sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya
sebagai masukan (input), untuk menghasilkan keluaran (ouput) dalam bentuk
barang dan jasa.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar menempatkan program
dan kegiatan pembangunan bidang pertanian tahun 2016 – 2021 adalah sebagai
berikut:
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
- Penyediaan,Pemeliharaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Pembangunan gedung kantor
- Pengadaan tanah untuk bangunan gedung
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- Pendidikan dan pelatihan formal
Program Perencanaan, Pengangggaran dan Pengendalian Kinerja dan Keuangan
- Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengangggaran dan Pengendalian Kinerja dan Keuangan
- Penyusunan Pelaporan Kinerja dan Keuangan
- Penyusunan Data Base Pertanian
Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Pangan
- Pengembangan budidaya kacang-kacangan dan ubi ubian
| 38
- Pengembangan dan peningkatan produksi budidaya tanaman serealia
- Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman pangan
- Sertivikasi Mutu produksi tanaman pangan
Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Hortikultura
- Pengembangan budidaya tanaman hortikultura
- Pemberdayaan penangkar benih tanaman hortikultura
- Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman hortikultura
- Sertivikasi tanaman hortikultura
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
- Pengembangan sarana prasarana pertanian
- Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi Pertanian
- Pengendalian dan Monitoring OPT
- Pendampingan pembangunan sarana prasarana pertanian (Pendamping dana tugas pembantuan)
- Promosi atas hasil produksi pertanian dan perkebunan dan ketahanan pangan
- Pendampingan Kegiatan APP
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
- Pengembangan alat dan mesin pertanian
- Pengelolaan Laboratorium Pertanian
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
- Peningkatan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian dan Optimalisasi Pekarangan
- Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten
- Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering
- Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten
- Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering
- Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat
- Peningkatan Pola Konsumsi Pangan B2SA
- Pemantauan distribusi pangan
Program Peningkatan Mutu produk Pangan
- Optimalisasi Penganekaragaman konsumsi pangan
- Fasilitasi Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Program Pengembangan SDM Pertanian
- Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian
- Peningkatan Kapasitas Petani
| 39
- Pengembangan dan penyebaran informasi teknologi pertanian
Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian
- Pembinaan dan fasilitasi Pembentukan dan/ Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Pelatihan untuk Petani Tembakau (DBHCHT)
- Pembudidayaan bahan baku berkadar nikotin rendah melalui eksplorasi dan pemurnian varietas tembakau local rendah nikotin tahun kedua
- Penganganan panen dan pasca panen nahan naku melalui penanganan panen dan pasca panen bahan baku/tembakau
- Pelatihan Penerapan PHT pada Pengendalian OPT Tembakau
Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian
- Pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan budidaya tanaman perkebunan tahunan
Program peningkatan produksi dan mutu tanaman perkebunan
- Penyediaan teknologi dan mutu tanaman perkebunan
- Pengembangan dan peningkatan produksi Tanaman Perkebunan tahunan
- Pengembangan dan peningkatan produksi Tanaman Perkebunan Semusim
- Pengembangan budidaya tanaman penyegar dan Biofarmaka
- Pengelolaan kebun dinas
5.2. KELOMPOK SASARAN
Kelompok sasaran dari program dan kegiatan pembangunan dari Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar adalah :
a) Aparatur Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Pengembangan SDM dan Perkebunan
b) Kelompok Tani/ Buruh Tani
c) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
d) HIPPA
e) LM3 (Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat).
f) Asosiasi hortikultura (Asosiasi buah, sayur dan tanaman hias/ bunga)
g) Pengusaha Pangan Olahan dan Produsen Buah dan Sayuran.
| 40
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara No 20 Tahun 2008, Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang
manggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah
ditetapkan organisasi atau ukuran kinerja yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan upaya dalam mencapai hasil kerja yang dicapai. Jadi indikator
kinerja adalah sesuatu yang mengindikasikan terwujudnya kinerja yang
diingikan.
Adapun indikator kinerja Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Blitar
terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan RPJMD
Kabupten Bllitar tahun 2016-2021, pada masing-masing program sebagai
berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran,
Indikator program (Outcome): Prosentase Kepuasan Aparatur Sedangkan
indikator (Output) pada kegiatan adalah: Jumlah jenis layanan administrasi
perkantoran
2. Program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur,
Indikator program (Outcome): Prosentase sarana prasarana aparatur
dengan kondisi layal fungsi.
Sedangkan indikator (Output) pada kegiatan adalah: Rasio sarana dan
prasarana aparatur yang layak fungsi, jumlah gedung yang dibangun dan
jumlah tanah yang dibeli.
3. Program Peningkatan kapasitas Sumberdaya Aparatur,
Indikator program (Outcome): Prosentase peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur.
Sedangkan indikator (Output) pada kegiatan adalah: Jumlah aparatur yang
mengikuti diklat.
| 41
4. Program Perencanaan, Penganggaran dan Pengendalian Kinerja dan
keuangan
Indikator program (Outcome): Prosentase penyelesaian dokumen
perencanaan, laporan kinerja dan keuangan perangkat daerah tepat
waktu.
Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:
a. Jumlah dokumen perencanaan kinerja dan keuangan
b. Peringkat penilaian LPPD se Jawa Timur
c. Jumlah ubinan produktivitas pertanian
5. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Pangan
Indikator program (Outcome): Jumlah produksi tanaman pangan utama,
prosentase budidaya tanaman pangan ramah lingkungan.
Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:
a. Luas lahan yang ditanami tanaman serealia, jumlah penangkar benih
tanaman serealia yang dibina, Luas lahan yang ditanami padi organik,
Luas lahan intensifikasi jagung hibrida
b. Luas lahan yang ditanami kacang-kacangan jenis unggul, jumlah
varietas tanaman kacang-kacangan yang dijadikan percontohan,
jumlah penangkar benih tanaman kacang-kacangan yang dibina, Luas
lahan yang ditanami ubi-ubian jenis unggul, , jumlah varietas tanaman
ubi ubian yang dijadikan percontohan, jumlah penangkar benih
tanaman ubi ubian yang dibina
c. Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi tanaman
pangan yang didampingi
d. Jumlah komoditas tanaman pangan yang bersertivikat mutu
6. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Hortikultura,
Indikator program (Outcome): Prosentase peningkatan produksi tanaman
hortikultura utama, Prosentase budidaya tanaman hortikultura ramah
lingkungan.
Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:
a. Luas kawasan tanaman sayuran, Luas kawasan tanaman hias, Luas
kawasan tanaman buah-buahan, Jumlah penangkar benih tanaman
hortikultura yang dibina, jumlah kelompok tanaman hortikultura yang
melaksanakan GAP
| 42
b. Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi tanaman
hortikultura yang didampingi
c. Jumlah komoditas hortikultura yang diobservasi,Jumlah komoditas
hortikultura yang didaftarkan di pusat varietas tanaman,Jumlah
komoditas tanaman hortikultura yang bersertivikat mutu.
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
Indikator program (Outcome): Rasio peningkatan indeks pertanaman
Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:
a. Panjang irigasi tersier yang di bangun, Jumlah sumur dan embung
yang dibangun, Panjang jalan usaha tani yang dibangun
b. Jumlah dokumen monev kebijakan subsidi pertanian
c. Jumlah kecamatan yang dimonitoring dan evaluasi hama penyakit,
luas lahan yang dikendalikan dari hama kwangwung pada tanaman
kelapa, tanamannya, jumlah kelompoktani yang mengikuti bimtek
pengendalian OPT
d. Jumlah paket pembandingan dana tugas pembantuan prasarana
sarana pertanian
e. Jumlah kelompok petani kecil yang dibina kegiatan APP
f. Jumlah pameran yang diikuti, Jumlah gelar produk unggulan yang
dilaksanakan.
9. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
Indikator program (Outcome): Prosentase pemenuhan teknologi
pertanian
Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:
a. Jumlah alat dan mesin pertanian
b. Jumlah laboratorium pertanian yang dikelola
.
10. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Indikator Program : Prosentase ketersediaan pangan
Outputnya yaitu:
a. Jumlah desa yang mengembangkan pangan 42local berbasis umbi-
umbian
| 43
b. Jumlah desa yang memanfaatkan pekarangan untuk pengembangan
pangan, Jumlah kelompok yang mengoptimalkan pekarangan rumah
untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan gizi keluarga melalui
konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), jumlah kelompok
yang memanfaatkan pekarangan
c. jumlah laporan pangan dan gizi daerah
d. jumlah kelompok di desa mandiri pangan, jumlah kelompok olahan
pangan di daerah lahan kering dengan memberdayaan kelompok
usaha olahan pangan di daerah lahan kering serta mengembangkan
pangan alternatif berbasis sumber daya local
e. jumlah kelompok yang mengikuti sosialisasi pengembangan toko tani
f. Jumlah peserta sosialisasi dan score pola pangan harapan
g. peningkatan informasi ketahanan pangan, , jumlah laporan hasil
monev
11. Program Peningkatan Mutu produk Pangan
Dengan outcome : Peningkatan IKM yang telah memperoleh sertifikat
BPOM dan MUI
Outputnya :
a. Jumlah orang yang menerapkan penanganan pasca panen dan
pengolahan bahan pangan non beras , jumlah penyelenggaraan dan
keikutsertaan dalam lomba cipta menu dan festival olahan pangan
local
b. Jumlah IKM/UKM yang telah diaudit BPOM dan MUI , jumlah petani
yang mendapatkan sosialisasi mutu dan keamanan pangan segar
12. Program Pengembangan SDM Pertanian
Dengan outcome : Peningkatan SDM Penyuluh Pertanian dan Petani
Outputnya yaitu
a. Jumlah penyuluh dan petani yang dinilai menjadi penyuluh dan
petani teladan tingkat kabupaten, Jumlah Penyuluh Pertanian
yang mengikuti peningkatan kapasitas, Jumlah Penyuluh yang
menyusun program dan kegiatan penyuluhan yang sesuai
dengan potensi wilayahnya,
b. Jumlah Penyuluh Pertanian yang mengikuti peningkatan kapasitas
| 44
c. Jumlah petani yang mengikuti pelatihan, Jumlah orang yang
mengikuti SLPTT menuju organic, Jumlah Lahan BP3K yang
termanfaatkan untuk model percontohan budidaya tanaman dan
kolam ikan, Jumlah orang yang mengikuti SLPTT menuju organic
d. Jumlah informasi yang diterima Masyarakat tani mengenai
informasi teknologi pertanian melalui media radio, televisi, surat
kabar dan tabloid
13. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian
Outcomenya Peningkatan kualitas petani tembakau
outputnya :
a. Jumlah kelompok petani yang mengikuti pelatihan Pengembangan
b. Bahan Baku Tembakau untuk Substitusi Impor dan Promosi
c. Jumlah kelompok yang mengikuti SLPTT tembakau
d. Jumlah peserta yang mengikuti denfarm
e. Jumlah kelompok tani yang mengikuti pelatihan pengolahan pasca panen
f. Jumlah kelompok yang mengikuti pelatihan managemen
g. penguatan kelembagaan kelompok tani
h. Jumlah kelompok yang mengikuti pelatihan pembuatan pupuk
i. organic dan pestisida nabati bagi petani tembakau
14. Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian
Outcomenya : Prosentase peningkatan pengetahuan petani
Output :
a. Jumlah masyarakat yang mengikuti pembinaan dan pelatihan
keterampilah kerja
| 45
15. Program peningkatan produksi dan mutu tanaman perkebunan
Outcomenya : prosentase budidaya tanaman perkebunan,
Prosentase peningkatan produksi tanaman
Outputnya :
a. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana, Jumlah alat perkebunan
yang diberikan, jumlah petani yang mengikuti Bimteknis
tanaman perkebunan dan kemitraan perkebunan besar
b. Jumlah luas areal
pengembangan,diversifikasi,intensifikasi,rehabilitasi tanaman
perkebunan tahunan
c. Jumlah luas areal pengembangan dan intensidfikasi tanaman
perkebunan semusim
d. Jumlah kelompok tani yang mengikuti pembinaan APP
e. Jumlah luas kawasan tanaman penyegar dan biofarmaka
f. Jumlah pupuk untuk tanaman di kebun Dinas
Program dan kegiatan 2016-2021 terlampir.
| 46
BAB VIII
PENUTUP
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Blitar Tahun 2016- 2021 merupakan pedoman bagi aparatur Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dalam pelaksanaan pembangunan sebagai
unit kerja pelaksana bidang perencanaan dan penelitian pengembangan.
Penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Pangan ini
berdasarkan visi dan misi Bupati Blitar terpilih sebagaimana termuat dalam
Peraturan Pemerintah Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten tahun 2016-
2021 serta tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar
sebagaimana termuat dalam Peraturan Bupati Nomor 63 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pertanian dan Pangan kabupaten. Selain sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan, juga sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan kinerja
tahunan dan lima tahunan.
Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar drbagai salah satu faktor
pendukung keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar tahun 2016-2021
Demikian Rencana Strategis ini dibuat dengan harapan dapat
diimplementasikan secara konsisten.
LAMPIRAN
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
KABUPATEN BLITAR
Periode 2016-2021
RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN
Tabel. Program / Kegiatan Tahun Anggaran 2016 No Program / Kegiatan Indikator Target Pagu
DINAS PERTANIAN
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran Tersedianya administrasi perkantoran dan keuangan 12.00 bulan 381,741,961
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Terpelihara dan tercukupinya sarana prasarana aparatur (2 Mobil, 2 Gedung Kantor, 1 Lab)
12.00 bulan 382,311,425
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan pelatihan formal Terlaksananya Diklat pengadaan barang jasa 2.00 Orang 13,600,000
4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan yang akuntabel
90.00 % 8,690,150
5 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Pendamping Anti Proverty Program (APP) Pertanian Pendampingan Program APP dengan Bantuan alat cultivator 0.00 -
6 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan)
501,739,000
Penyusunan data base potensi produksi pangan Terselenggaranya ubinan 66.00 unit 57,765,000
Pengembangan Sistem Informasi Pasar Tersedianya Data informasi harga 6.00 Bulan 57,765,000
Prasarana dan Sarana Pertanian (Pendamping Dana Tugas Pembantuan)
Terlaksananya Pertemuan sosialisasi dan koordinasi 1.00 pertemuan 225,155,000
Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian Terlaksananya pemantauan pupuk bersubsidi 6.00 50,840,000
Tabel. Program / Kegiatan Tahun Anggaran 2016 No Program / Kegiatan Indikator Target Pagu
Pengembangan pertanian dan Ketahanan Pangan (DAK dan Pendamping DAK)
Pembangunan prasarana pertanian 0.00 Unit -
Pengembangan Sarana Prasarana pertanian (DAK DAK P3K2) Pembangunan prasarana pertanian 0.00 -
Monitoring, evaluasi Hama Penyakit Tanaman Terlaksananya monitoring dan evaluasi hama dan penyakit 4.00 bulan 117,279,000
7 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
161,486,000
Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
Terlaksananya pameran provinsi 1.00 kegiatan 161,486,000
8 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
329,352,000
Pengelolaan Laboratorium Pertanian Terlaksananya pengadaan bahan laboratorium 1.00 paket kegiatan
154,902,000
Penyebarluasan informasi teknologi melalui media cetak/elektronik
Terlaksananya penyebarluasan informasi melalui media 3.00 kegiatan 174,450,000
9 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 613,180,000
Pengembangan agribisnis tanaman sayuran dan tanaman hias Pengembangan tanaman hias dan sayuran (alat dan pupuk) 1 paket 157,085,000
Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman Pangan Terlaksananya pembinaan dan studi penangkar benih tanaman pangan
0 kelompok 40,880,000
Pengembangan Budidaya Kacang-kacangan Terlaksananya Pengembangan kacang tanah unggul 4 Ha -
Pengembangan budidaya ubi-ubian Terlaksananya Pengembangan ubi jalar unggul 5 Ha 84,475,000
2,392,100,536
Tabel. Program / Kegiatan Tahun Anggaran 2016 No Program / Kegiatan Indikator Target Pagu
DINAS PERKEBUNAN
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran 92,36 % 253.349.796
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 96,57 % 131.291.000
Pendidikan dan Pelatihan Formal 37,50 % 3.750.000
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
99,66 % 24.916.000
Bimbingan Teknis Pengendalian OPT Tanaman Kakao 88,68 % 35.162.000
Anti Proverty Program (APP) Perkebunan Terbinanya petani perkebunan 99,12 % 40.411.000
Posko Bibit 94,01 % 32.902.700
Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional
87,44 % 98.942.000
DAK Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sub Bidang Kehutanan Tahun 2016
96,13 % 28.446.000
Pengembangan Hutan Rakyat Agroforestry (Silpa DAK 2014 dan 2015)
92,92 % 128.667.375
Bimbingan Teknis Pengembangan Hutan Terlaksananya Bimteknis 97,80 % 99.463.000
Rakyat Agroforestry %
Pembinaan Petani Hutan, Kebun Rakyat, dan Perkebunan Besar Swasta serta PUHH
Terwujudnya pembinaan petani hutan,kebun 97,83 % 45.080.000
Pembinaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Hutan Prosentase petani yang dibina 94,71 % 99.441.000
Pemutahiran Data base Tenurial Kawasan Hutan Prosentase penggunaan data base 51,62 % 25.810.000
Bimbingan Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Prosentase petani yang dibina 99,85 % 50.224.000
Operasional Pendapatan Kebun Dinas Prosentase petani yang dibina 96,26 % 23.849.085
Tabel. Program / Kegiatan Tahun Anggaran 2016 No Program / Kegiatan Indikator Target Pagu
Pengendalian Hama Kwangwung (O. rhynoceros) pada Tanaman Kelapa
Prosentase hama kwangwung yang dikendalikan 97,09 % 29.127.500
Bimbingan Teknis Diversifikasi Tanaman Perkebunan Prosentase petani yang dibina 98,08 % 66.555.000
Bimbingan Teknis Pengembangan Tanaman Kakao Prosentase petani yang dibina 99,87 % 53.991.500
Penyusunan Renstra dan Renja SKPD Terlaksananya penyusunan Renstra 99,77 % 22.109.000
Penyusunan Profil Dokumentasi Pembangunan Kehutanan Kabupaten Blitar
Terwujudnya profil dokumen 96,63 % 96.434.055
Pembinaan dan Fasilitasi Pembentukan dan/atau Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik
Prosentase petani yang dibina 94,12 % 62.051.000
Pembinaan dan Fasilitasi Pembentukan dan/atau Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Penguatan Kelembagaan
Prosentase petani yang dibina 70,95 % 53.215.000
Pembinaan dan Fasilitasi Pembentukan dan/atau Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Budidaya Cengkeh
Prosentase petani yang dibina 95,74 % 97.650.000
BADAN PENYELENGGARA PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN,KEHUTANAN
Pelayanan Administrasi Perkantoran 439,867,143
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran 22 paket 439,867,143
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2,118,971,558
Pembangunan gedung kantor 1 unit 1,797,547,550
Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung 1 lokasi 1,050,500
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 18 paket 320,373,508
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 122,924,500
Character Building Karyawan Karyawati untuk Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
187 orang 118,132,500
Tabel. Program / Kegiatan Tahun Anggaran 2016 No Program / Kegiatan Indikator Target Pagu
Penilaian Angka Kredit dan Supervisi Kinerja bagi Penyuluh Pertanian Lapngan
97 orang 4,792,000
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
25,000,000
Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1 tahun 25,000,000
Peningkatan Kesejahteraan Petani 402,930,500
Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis Jumlah pendampingan petani agribisnis 1 kali 97,607,000
Monitoring Evaluasi Penyusunan RDKK Kelompok tani yang dimonitoring 44 Kelompok tani
26,406,000
Pelatihan Manajemen Usaha Tani Terlaksananya pelatihan 2 hari 134,567,500
Pelatihan Pemberdayaan Wanita Tani Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,350,000
Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
340,605,000
Pelatihan Kewirausahaan Komoditas Unggulan Terlaksananya pelatihan 2 hari 97,956,000
Pelatihan Pengolahan Hasil Produk Unggulan Terlaksananya pelatihan 2 hari 97,949,000
Pelatihan Strategi Pemasaran Tanaman Cabai Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,700,000
Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 1,880,245,500
Penyebarluasan Informasi Teknologi melalui Media Cetak dan Elektronik
Terlaksananya penyebaran informasi 22, 8, 2 dan
2000
kali, kali, kali dan eks
360,184,000
Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokhasi dan Pestisida Organik Terlaksananya pelatihan 2 hari 97,709,000
Pelatihan Pengelolaan Tanaman Jagung dan Kedelai Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,700,000
Pelatihan Budidaya Tanaman Belimbing Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,675,000
Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000
Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Bernilai Tambah Terlaksananya pelatihan 2 hari 126,207,500
Pelatihan Budidaya Tanaman Pisang Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000
Tabel. Program / Kegiatan Tahun Anggaran 2016 No Program / Kegiatan Indikator Target Pagu
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pertanian Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000
Pelatihan Strategi Pengolahan Lahan Pertanian Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000
Pelatihan Teknologi Budidaya padi sistem Jajar Legowo Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000
Pelatihan Pengolahan Produk Pertanian Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000
Peningkatan produksi pertanian/perkebunan 255,133,825
SLPTT menuju Organik Terlaksananya pelatihan 60 orang 222,341,825
Efisiensi Penggunaan Lahan melalui Mina Padi untuk Mendukung Program Minapolitan
Lokasi Minapolitan 1 lokasi 32,792,000
Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan 318,847,108
Penyusunan Program dan Programa Penyuluhan Penyuluh dan masyarakat penyusun programa 282 orang 93,889,850
Pemanfaatan Lahan BP3K sebagai BP3K Model Terlaksananya dem 1 Dem 79,968,508
Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian Swadaya Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,988,750
Peningkatan pemasaran hasil produksi perikanan dan Peternakan
195,092,200
Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan bagi Keluarga Petani Terlaksananya pelatihan 2 hari 96,884,000
Pelatihan Pengolahan Produk Susu Sapi Terlaksananya pelatihan 2 hari 98,208,200
Peningkatan Kualitas Bahan Baku 2,404,256,477
Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan-Pelatihan untuk Petani Tembakau (DBHCHT)
Terwujudnya pembinaan petani tembakau 425 per 15
orang, kel. 2,196,765,077
Mendorong Pembudidayaan Kualitas Bahan Baku Berkadar Nikotin Rendah melalui Eksplorasi Varietas Tembakau Lokal Rendah Nikotin
Terwujudnya pembinaan petani tembakau 30 orang 207,491,400
Tabel. Program / Kegiatan Tahun Anggaran 2016 No Program / Kegiatan Indikator Target Pagu
KETAHANAN PANGAN
1 Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran 96,57 % 194.464.439
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 89,76 % 101.599.500
3 Pendidikan dan Pelatihan Formal 84,20 % 37.000.000
4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
71,27 % 4.811.000
5 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Prosentase monev yang dilaksanakan 84,31 % 55.685.000
6 Pengembangan Desa Mandiri Pangan Terwujudnya desa mandiri pangan 97,91 % 41.011.000
7 Analisis Pola Konsumsi Pangan Wilayah Adanya analisa pola konsumsi pangan wilayah 99,34 % 38.266.000
8 Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten Terwujudnya kelembagaan pangan 80,33 % 25.551.000
9 Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (DAK) Peningkatan lumbung pangan masyarakat 0% 0
10 Lomba Cipta Menu dan Pangan Olahan Lomba cipta menu olahan pangan yang diikuti 90,65 % 254.077.500
11 Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan IHT melalui Bantuan Bibit buah dan Sayuran melalui Konsep KRPL
0% 0
12 Publikasi dan Sosialisasi Pembangunan Ketahanan Pangan Terlaksananya publikasi ketahanan pangan 98,33 % 589.955.000
13 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Meningkatnya mutu pangan 47,90 % 69.557.000
14 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Terwujudnya KRPL 95,96 % 260.565.250
15 Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan Bertambahnya pekarangan untuk pengembangan pangan 97,96 % 197.195.000
16 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah Tersedianya cadangan pangan 82,41 % 41.245.000
17 Pameran dan Promosi Ketahanan Pangan Terselenggaranya promosi ketahanan pangan 75,96 % 193.690.000
18 Pengembangan Pangan non Beras Terciptanya pangan non beras 94,82 63.987.500
19 Peningkatan Produksi, Produktifitas Mutu Produk Perkebunan/pertanian
Meningkatnya produksi,produktivitas mutu produk pertanian dan perkebunan
97,93 146.887.500
Tabel. Program/Kegiatan Tahun Anggaran 2017
No Program/ Kegiatan Indikator Kondisi Awal Tahun 2017
Target PAGU Target PAGU
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Prosentase tercukupinya administrasi perkantoran
12 bulan 381,741,961 100% 912,314,000
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rasio sarana dan prasarana aparatur layak fungsi
12 bulan 382,311,425 0,82 1,090,435,000
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Jumlah aparatur yang mengikuti diklat 2.00 Orang 13,600,000 13 orang 117,200,000
Pendidikan dan pelatihan formal
4 Program perencanaan, penganggaran, pengendalian, dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Jumlah dokumen 90.00 % 8,690,150 3 dokumen 8,600,000
Penyusunan perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
Jumlah dokumen NA NA 4 dokumen 13,300,000
Penyusunan Data Base Pertanian jumlah ubinan NA NA 220 ubinan 55,965,000
5 Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian
Jumlah desa yang mengembangkan pangan lokal berbasis umbi umbian
NA NA 600 orang 150,000,000
Kegiaan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Jumlah kelompok yang mengoptimalkan pekarangan rumah untuk meningkatkan pangan dan gizi keluarga
95,96 % 260.565.250 400 orang 253,455,000
No Program/ Kegiatan Indikator Kondisi Awal Tahun 2017
Target PAGU Target PAGU
Kegiatan Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten
Jumlah rakor yang diselenggarakan 80,33 % 25.551.000 4 kali 184,647,600
Pengembangan Desa Mandiri Pangan Jumlah kelompok didesa mandiri pangan 97,91 % 41.011.000 8 kelompok 153,000,000
Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering Jumlah kelompok olahan pangan daerah lahan kering
NA NA 3 kelompok 100,000,000
Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Jumlah laporan hasil evaluasi 84,31 % 55.685.000 4 laporan 93,340,000
Kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Jumlah toko tani yang dikembangkan NA NA 5 kelompok 200,000,000
Kegiatan Analisis Pola Konsumsi Pangan Wilayah Skor pola pangan NA NA 86,10 69,000,000
Kegiatan Peningkatan Pola Konsumsi Pangan B2SA Jumlah peserta sosialisasi 99,34 % 38.266.000 100 org 217,400,000
Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan
Jumlah software NA NA 1software 150,000,000
Kegiatan Peningkatan Pemantauan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan
Jumlah murid sekolah/masyarakat yang disosialisasi
NA NA 100 org 302,885,000
6 Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku
Pembinaan dan fasilitasi Pembentukan dan/atau Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau Melalui pelatihan pelatihan untuk petani tembakau (DBHCHT)
Jumlah kelompok tani yang dibina 425 per 15
orang, kel. 2,196,765,077 4 kelompok 374,900,000
Pembudidayaan Bahan Baku Berkadar Nikotin Rendah melalui Eksplorasi Tembakau Lokal Rendah Nikotin
Jumlah kelompok tani yang dibina 30 orang 207,491,400 3 kelompok 125,100,000
7 Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan
Pengembangan budidaya padi hibrida Luas lahan yang ditanami padi hibrida NA NA 60 ha 157,170,000
No Program/ Kegiatan Indikator Kondisi Awal Tahun 2017
Target PAGU Target PAGU
Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman pangan
Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi yang ditangani
NA NA 3 komoditas 395,120,000
8 Program Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura
Pengembangan budidaya tanaman buah-buahan Luas kawasan tanaman buah buahan NA NA 35 ha 303,855,000
Pemberdayaan penangkar benih tanaman hortikultura
Jumlah penangkar benih hortikultura yang dibina
0 kelompok 40,880,000 1 kelompok 87,700,000
9 Program Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Hortikultura
Pengembangan kualitas tanaman sayuran melalui sistem GAP
Jumlah kelompok sayuran yang melaksanakan GAP
NA NA 8 klpk 310,143,000
Observasi tanaman hortikultura Jumlah komoditas hortikultura yang diobservasi
NA NA 1 jenis 43,000,000
10 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pertanian
Pengembangan sumber daya air pertanian Jumlah sumur pantek yang dibangun NA NA 7 unit 2,452,035,000
Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi Pertanian Jumlah dokumen monev 6.00 50,840,000 1 dokumen 75,407,500
Pengembangan Sistem Informasi Pasar Jumlah pasar sebagai informasi harga pasar 6.00 Bulan 57,765,000 10 pasar 62,130,000
Monitoring Evaluasi Hama dan Penyakit Tanaman Jumlah kecamatan yang dimonitoring 4.00 bulan 117,279,000 22 kec 66,825,000
Pendampingan pembangunan sarana prasarana pertanian (Pendamping dana tugas pembantuan)
Jumlah paket pendampingan 1.00 pertemuan
225,155,000 1 paket 87,040,000
Pendampingan Kegiatan APP Jumlah kelompok tani yang dibina kegiatanAPP
NA NA 2 kelompok 53,565,000
Peningkatan Produksi Pertanian (DAK SILPA) Jumlah pembangunan irigasi dan sumber daya air
NA NA 120 unit 13,000,000,000
No Program/ Kegiatan Indikator Kondisi Awal Tahun 2017
Target PAGU Target PAGU
11 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanian (Hasil Musrenbang)
Jumlah alat dan mesin pertanian NA NA 6 unit 100,000,000
Pengelolaan Laboratorium Pertanian Jumlah laboratorium yang dikelola 1.00 paket kegiatan
154,902,000 1 unit 83,100,000
Sistem informasi teknologi pertanian Paket informasi yang disampaikan melalui media
3.00 kegiatan 174,450,000 1 paket 75,670,000
12 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian
Promosi atas hasil produksi pertanian Jumlah pameran yang diikuti 1.00 kegiatan 161,486,000 5 pameran 226,800,000
Blitar Agro Festival Jumlah kegiatan pameran yang dilaksanakan
NA NA 1 kegiatan 393,425,000
13 Program Peningkatan Mutu produk Pangan 97,93 146.887.500
Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Bahan Pangan Lokal non Beras
Jumlah orang yang menerapkan penanganan pasca panen dan pengolahan bahan pangan non beras
NA NA 100 org 70,000,000
Kegiatan Lomba Cipta Menu dan olahan pangan local
Jumlah penyelenggaraan dan keikutsertakan dalam lomba cipta menu dan festival olahan pangan lokal
90,65 % 254.077.500 3 kegiatan 150,000,000
Kegiatan Penigkatan Mutu dan Keamanan Pangan Jumlah IKM/UKM yang telah diaudit BPOM dan MUI
47,90 % 69.557.000 2 IKM/UKM 240,000,000
Kegiatan Publikasi dan Pameran Pembangunan Ketahanan Pangan
Jumlah pameran yang diikuti 75,96 % 193.690.000 5 kali 657,272,400
No Program/ Kegiatan Indikator Kondisi Awal Tahun 2017
Target PAGU Target PAGU
14 Program pengembangan SDM Penyuluh dan Petani
Penilaian Penyuluh dan Petani Teladan Tingkat Kabupaten
Jumlah Penyuluh,Kelompok tani yang dinilai
NA NA 95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya,
1878 petani,1878
gapoktan
82,604,000
Pelatihan pengolahan pasca panen komoditas unggulan
Jumlah hari pelatihan NA NA 2 hari 169,075,000
Pelatihan stategi pemasaran komoditas unggulan Jumlah hari pelatihan NA NA 2 hari 114,895,000
Pelatihan Penguatan Kelembagaan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT)
Jumlah hari pelatihan NA NA 2 hari 108,217,000
Pelatihan Pengolahan Hasil Pemanfaatan Pekarangan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT)
Jumlah hari pelatihan NA NA 6hari 108,217,000
Pelatihan Tenaga Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo Super
Jumlah hari pelatihan 2 hari 167,795,000 2 hari 113,617,000
Pelatihan Intensifikasi Lahan Dengan Tanaman Alpukat
Jumlah hari pelatihan NA NA 2 hari 148,533,000
Pelatihan Analisa Usaha Tani NA NA
15 Program Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
Penyusunan program dan programa penyuluhan Jumlah masyarakat dan aparat yang menyusun program
282 orang 93,889,850 380 orang 115,110,000
SLPTT Komoditas Unggulan Jumlah pelatihan NA NA 1 lokasi 9 kali 80,381,500
No Program/ Kegiatan Indikator Kondisi Awal Tahun 2017
Target PAGU Target PAGU
Temu Usaha Pertanian Lamanya pertemuan NA NA 1 hari 82,561,600
Penas Tani Jumlah hari pelatihan NA NA 5 hari 212,700,000
Dem Inovasi Padi Sistem Jajar Legowo Super dan Bawang Merah
Jumlah lokasi NA NA 10 dan 4 lokasi
247,872,900
NA NA
16 Program Pengembangan Informasi dan Teknologi Pertanian
Penyebaran informasi penyuluhan melalui media cetak dan elektronik
Jumlah informasi teknologi melalui media cetak dan elektronik
22, 8, 2 dan 2000
kali, kali, kali dan
eks
360,184,000 3 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual
213,601,000
17 Program peningkatan produksi perkebunan
Pengembangan Tanaman Kelapa Jumlah luas areal penanaman kelapa NA NA 50 ha 116,467,500
Pengendalian Hama Tanaman Perkebunan Jumlah luas areal NA NA 30 ha 58,760,000
Intensifikasi Tanaman Perkebunan Jumlah pengadaan pupuk NPK NA NA 10000 kg 164,847,500
Operasional Pengelolaan Kebun Dinas Jumlah luas areal perkebunan yang dibina 96,26 % 23.849.085 5 ha 38,000,000
18 Program peningkatan kapasitas SDM non aparatur kehutanan dan perkebunan
Pelatihan Petani Kehutanan dan Perkebunan (APP Kehutanan dan Perkebunan)
Jumlah petani kakao yang dilatih 99,12 % 40.411.000 2 kelompok 35,070,000
Pembinaan Petani Hutan, Kebun Rakyat, dan Perkebunan Besar Swasta
Jumlah kelompok tani yang dibina NA NA 3 kelompok 83,450,000
Bimbingan teknis pengendalian OPT Perkebunan Jumlah kelompok tani yang dibina 88,68 % 35.162.000 4 kelompok 71,508,000
Bimbingan teknis pengembangan tanaman perkebunan
Jumlah petani yang mengikuti bimteknis NA NA 4 kelompok 68,797,000
Tabel. Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Periode 2016-2017
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Prosentase kepuasan aparatur
12 bulan 381,741,961 100.00 900,000,000 100.00 950,000,000 100.00 1,060,720,000 100.00 1,198,541,600 100.00 4,477,544,420
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
Jumlah jenis layanan administrasi perkantoran
12 bulan 381,741,961 5.00 900,000,000 5.00 950,000,000 5.00 1,060,720,000 5.00 1,198,541,600 5.00 4,477,544,420
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Prosentase sarana prasarana aparatur dengan kondisi layak fungsi
12.00
bulan 382,311,425 92.74 1,800,000,000 90 1,950,000,000 95 2.086.000.000 95 2.173.080.000 95 8,009,080,000
Penyediaan,Pemeliharaan dan Peningkat an Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah Sarpras yang berfungsi baik
12.00
bulan 382,311,425 85.00 1,000,000,000 90.00 1,050,000,000 95.00 1,086,000,000 95.00 1,173,080,000 95.00 4,409,800,000
Pembangunan gedung kantor
jumlah gedung yang dibangun
NA NA 2 unit 400,000,000 2 unit 500,000,000 2 unit 500,000,000 2 unit 500,000,000 2 unit 1,870,000,000
Pengadaan tanah untuk bangunan gedung
jumlah tanah yg dibeli NA NA 2 lokasi 400,000,000 2 lokasi 400,000,000 2 lokasi 500,000,000 2 lokasi 500,000,000 2 lokasi 1,729,280,000
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Prosentase aparatur yang mengikuti peningkatan kapasitas SDM
82 Orang 13,600,000 84% 128,920,000 84.5 131,498,400 85 135,443,352 85.5 139,506,653 85.5 535,368,405
Pendidikan dan pelatihan formal
Jumlah aparatur yang mengikuti diklat
NA NA 4.00 128,920,000 4.00 131,498,400 4.00 135,443,352 4.00 139,506,653 4.00 535,368,405
4 Program Perencanaan, Pengangggaran dan Pengendalian Kinerja dan Keuangan
Prosentase penyelesaian dokumen perencanaan, laporan kinerja dan keuangan tepat waktu
80 % 8,690,150 88 128,000,000 90 139,040,000 92 151,373,200 94 164,892,596 94 583,305,796
Penyusunan Dokumen Anggaran dan laporan Keuangan
Jumlah dokumen NA NA 4.00 22,000,000 4.00 22,440,000 4.00 23,113,200 4.00 23,806,596 4.00 124,500,000
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Kinerja
Jumlah dokumen NA NA 10.00 40,000,000 10.00 44,000,000 10.00 48,400,000 10.00 53,240,000 10.00 258,750,000
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
Penyusunan Data Base Pertanian
Jumlah ubinan produktivitas pertanian
NA NA 220.00 66,000,000 220.00 72,600,000 220.00 79,860,000 220.00 87,846,000 220.00 200,055,796
5 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Pangan
Jumlah produksi tanaman pangan utama
NA NA 650000 1,462,200,000 655,000 1,571,188,000 660,000 1.716.976.490 665,000 1.876.969.930
665,000 6,627,334,420
Prosentase budidaya tanaman pangan ramah lingkungan
1,2% 1,4% 1,5% 1,6% 1,6%
Pengembangan dan peningkatan produksi Tanaman Serealia
NA NA 873,200,000 920,188,000 971,876,490 1,016,359,930 3,176,000,000
Luas lahan yang ditanami serealia jenis unggul
NA NA 20.00 20.00 1.00 1.00 1.00
Jumlah penangkar benih tanaman serealia yang dibina
NA NA 1.00 1.00 12.00 12.00 12.00
Luas lahan yang ditanami padi organik
NA NA 15.00 17.00 1.00 1.00 1.00
Luas lahan intensifikasi jagung hibrida
NA NA 10.00 10.00 1.00 1.00 1.00
Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman pangan
Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi tanaman pangan yang didampingi
NA NA 3.00 75,000,000 3.00 110,000,000 3.00 150,000,000 3.00 206,000,000 3.00 1,200,000,000
Sertivikasi Mutu produksi tanaman pangan
Jumlah komoditas tanaman pangan yang bersertivikat mutu
NA NA 1.00 39,000,000 1.00 43,000,000 3.00 47,300,000 3.00 52,030,000 3.00 706,534,420
Pengembangan budidaya kacang-kacangan dan ubi ubian
NA NA 475,000,000 498,000,000 547,800,000 602,580,000 1,544,800,000
Luas lahan yang ditanami kacang-kacangan jenis unggul
NA NA 12.00 12.00 10.00 - 10.00 - 10.00 -
Jumlah penangkar benih tanaman kacang kacangan yang dibina
1.00 1.00 1.00 - 1.00 - 1.00 -
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
Jumlah varietas tanaman kacang kacangan yang dijadikan percontohan
NA NA 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Luas lahan yang ditanami ubi-ubian jenis unggul
NA NA 5.00 5.00 5 5 5
Jumlah penangkar benih tanaman ubi ubian yang dibina
NA NA 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Jumlah varietas tanaman kacang kacangan yang dijadikan percontohan
NA NA 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
6 Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Hortikultura
Prosentase peningkatan produksi tanaman hortikultura utama
2.00 901,000,000 2,1 937,220,000 2,2 963,219,100 2,3 990,253,423 2,3 3,791,692,523
Pengembangan budidaya tanaman hortikultura
NA NA 540,000,000 515,120,000 3.00 517,219,100 3.00 522,000,000 3.00 1,760,000,000
Luas kawasan tanaman sayuran
NA NA 5.00 5 5.00 5.00 5.00
Luas kawasan tanaman hias
NA NA 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Luas kawasan tanaman buah-buahan
NA NA 7.00 8.00 8.00 9.00 9.00
Jumlah penangkar benih tanaman hortikultura yang dibina
NA NA 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Jumlah kelompokhortikultura yang melaksanakan GAP
4.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman hortikultura
Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi tanaman hortikultura yang didampingi
NA NA 3.00 200,000,000 3.00 242,000,000 3.00 255,000,000 3.00 267,253,423 3.00 1,513,000,000
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
Sertifikasi tanaman hortikultura
Jumlah komoditas hortikultura yang di observasi
NA NA 1.00 161,000,000 1 180,100,000 191,000,000 201,000,000 518,692,523
Jumlah komoditas hortikultura yang didaftarkan di pusat varietas tanaman
NA NA 1.00 1
Jumlah komoditas tanaman hortikultura yang bersertivikat mutu
NA NA 1.00 1.00
7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
Angka indeks pertanaman
NA NA 2.00 8,332,860,000 2 8,777,850,000 2,5 9.011.960.000 2,7 9.909.506.000 2,7 36.032.176.000
Pengembangan sarana prasarana pertanian
NA NA 5,846,860,000 5,931,250,000 6,180,960,000 7,038,506,000 13,814,305,998
Panjang irigasi tersier yang di bangun
NA NA 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Jumlah sumur dan embung yang dibangun
NA NA 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Panjang jalan usaha tani yang di bangun
6. 50,840,000 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi Pertanian
Jumlah dokumen monev kebijakan subsidi pertanian
4. bulan 117,279,000 1.00 101,000,000 1.00 91,000,000 1 66,000,000 1 71,000,000 1 5,417,870,000
Pengendalian dan monitoring OPT
NA NA 475,000,000 450,000,000 475,000,000 480,000,000 4,480,000,000
Jumlah Kecamatan yang dimonitoring dan evaluasi hama penyakit tanamannya
NA NA 22.00 22.00
Luas lahan yang dikendalikan dari hama kwangwung pada tanaman kelapa
1.00
pertemuan
225,155,000 30 Ha 30 Ha
Jumlah kelompok tani yang mengikuti Bimtek pengendalian OPT
1.00
kegiatan
161,486,000 4 klpk 4 klpk
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
Pendampingan pembangunan sarana prasarana pertanian (Pendamping dana tugas pembantuan)
Jumlah paket pendampingan dana tugas pembantuan Prasana Sarana Pertanian
1.00 155,000,000 1.00 264,000,000 270,000,000 276,000,000 4,276,000,000
Promosi atas hasil produksi pertanian dan perkebunan dan ketahanan pangan
NA NA 1,595,000,000 1,871,600,000 1,890,000,000 1,906,000,000 6,906,000,000
Jumlah pameran yang diikuti
NA NA 7.00 7.00 7 8 8
Jumlah gelar produk unggulan yang dilaksanakan
NA NA 1.00 1.00 1 1 1
Jumlah komoditas yang dipamerkan di event Blitar Agro Festival
NA NA 30 31 34 35 35
Pendampingan Kegiatan APP
Jumlah kelompok petani kecil yang dibina kegiatan APP
NA NA 3.00 160,000,000 3.00 170,000,000 130,000,000 138,000,000 1,138,000,002
8 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
Prosentase pemenuhan teknologi pertanian
46.31 2,570,000,000 46.31 2,089,000,000 47 2,113,660,000 49 2,450,526,000 51 9,223,188,000
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Jumlah alat dan mesin pertanian
NA NA 15.00 2,501,000,000 15.00 2,014,000,000 16 2,023,660,000 17 2,350,526,000 17 5,988,188,000
Pengelolaan Laboratorium Pertanian
Jumlah laboratorium pertanian yang dikelola
NA NA 1.00 69,000,000 1.00 75,000,000 1 90,000,000 1 100,000,000 1 3,235,000,000
9 Program Pengembangan SDM Pertanian
Prosentase kelompok tani yang telah mengikuti pelatihan
NA NA 50 2,944,775,000 50 3,296,500,000 60 3,497,073,401 65 3,703,509,392 65 13,441,857,793
Prosentase penyuluh yang telah mengikuti
NA NA 50 55 60 65 65
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
pelatihan
Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian
NA NA 1,298,750,000 1,095,000,000 1,097,000,000 1,098,000,000 5,098,000,000
Jumlah penyuluh dan petani yang dinilai menjadi penyuluh dan petani teladan tingkat kabupaten
NA NA 95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh
swadaya, 1878 petani,1878
gapoktan
95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya,
1878 petani,1878
gapoktan
95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya,
1878 petani,1878
gapoktan
95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya,
1878 petani,1878
gapoktan
95 penyuluh
PNS,65THL
TBPP,234 Penyuluh swadaya,
1878 petani,187
8 gapoktan
Jumlah Penyuluh yang menyusun program dan kegiatan penyuluhan yang sesuai dengan potensi wilayahnya
NA NA 100 org 100 org 100 org 100 org 100 org
Jumlah Penyuluh yang dimonitoring dan dievaluasi kinerjanya
NA NA 95 org 95 org 95 org 95 org 95 org
Jumlah Penyuluh Pertanian yang mengikuti peningkatan kapasitas
NA NA 65 orang 70 orang 75 orang 75 orang 75 orang
Peningkatan kapasitas Petani
NA NA 1,553,550,000 2,101,500,000 2,250,072,425 2,430,509,392 5,665,000,000
Jumlah petani yang mengikuti pelatihan
NA NA 3 klpk 3 klpk 3 klpk 3 klpk 3 klpk
Jumlah orang yang mengikuti SLPTT
NA NA 4 klpk 4 klpk 4 klpk 4 klpk 4 klpk
Jumlah KWT yang mengikuti pelatihan
5 kst 5 kwt 5 kwt 5 kwt 5 kwt
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
Jumlahpeserta yang mengikuti temu usaha pertanian
50 petani 10 petani 10 petani 10 petani 10 petani
Jumlah peserta yang dikirim Munas KTNA,Forum P4S,Sarasehan dan Penas Tani
NA NA
Pengembangan dan Penyebaran Informasi Teknologi Pertanian
NA NA 92,475,000 0 100,000,000 0 150,000,976 0 175,000,000 0 2,678,857,793
Jumlah Lahan BP3K yang termanfaatkan untuk model percontohan budidaya tanaman
NA Hari NA 2 ha 2 ha 1,5 ha 1,5 ha 1,5 ha
Jumlah informasi yang diterima Masyarakat tani mengenai informasi teknologi pertanian melalui media radio, televisi, surat kabar dan tabloid
NA NA 10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual
10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual
10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual
10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual
10 kali 2000
ekspl,15 jam audio
8 jam audio visual
10 Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian
Prosentase peningkatan pengetahuan petani untuk peningkatan kualitas bahan baku pertanian
NA NA 80 3,185,000,000 80 3,920,026,599 80 3,920,026,599 80 3,865,000,000 80 14,890,053,198
Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan managemen penguatan kelembagaan kelompok petani tembakau
NA NA 100 org 2.601.000.000 100 org 3.319.526.599 100 org 3.310.026,599 100 org 3.265,000,000 100 org 11.995.053,198
Jumlah peserta pelatihan pengolahan pascapanen tembakau
NA NA 100 org 100 org 100 org 100 org 100 org
jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pembuatan pupuk
NA NA 100 org 100 org 100 org 100 org 100 org
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
organik dan pestisida nabati bagi tembakau
Jumlah orang yang mengikuti SLPTT tembakau
NA NA 50 org 50 org 50 org 50 org 50 org
jumlah peserta mengikuti denfarm tembakau
NA NA 100 org 100 org 100 org 100 org 100 org
Pengembangan Bahan Baku Tembakau untuk Substitusi Impor dan Promosi
Jumlah petani yang mengikuti pelatihan pengembangan bahan baku tembakau melalui eksplorasi sumber genetic tembakau lokal
NA NA 30 org 584,000,000 30 org 600,500,000 30 org 610,000,000 30 org 600,000,000 30 org 2,895,000,000
11 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian
Prosentase Peningkatan pengetahuan petani
80% 150,000,000 80 150,000,000 80 175,000,000 80 200,000,000 80 675,000,000
Pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan budidaya tanaman perkebunan tahunan
Jumlah masyarakat yang mengikuti pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja
10 klpk 150,000,000 10 klpk 150,000,000 10 klpk 175,000,000 10 klpk 200,000,000 10 klpk 675,000,000
12 Program peningkatan produksi dan mutu tanaman perkebunan
Prosentase peningkatan produktivitas tanaman perkebunan
NA NA 0,5 2,739,000,000 0,5 2,862,250,000 0,5 2,573,482,001 0,5 2,646,399,499 0,5 10,821,131,500
Prosentase peningkatan luas areal tanaman perkebunan
0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Penyediaan teknologi dan mutu tanaman perkebunan
510,000,000 3 unit 534,250,000 3 unit 520,000,000 3 unit 530,000,000 3 unit 2,557,000,000
Jumlah sarana dan prasarana perkebunan
NA NA 2 unit 2 2 2 2
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
Jumlah petani yang mengikuti bimbingan teknis tanaman perkebunan dan kemitraan perkebunan besar
NA NA 4 klpk 4 klpk 4 klpk 4klpk 4klpk
Pengembangan dan peningkatan produksi Tanaman Perkebunan tahunan
NA NA 990,000,000 1,020,000,000 1,027,000,000 1,041,399,499 2,670,031,500
Jumlah luas areal pengembangan, diversifikasi, rehabilitasi, intensifikasin tanaman perkebunan tahunan
NA NA 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha
APP Perkebunan Jumlah kelompok tani yang mengikuti pembinaan
NA NA 3 179,000,000 3 188,000,000 3 190,000,000 3 200,000,000 3 800,000,000
Pengembangan dan peningkatan produksi Tanaman Perkebunan Semusim
NA NA 465,000,000 470,000,000 380,000,000 380,000,000 2,525,000,000
Jumlah luas areal pengembangan dan intensifikasi tanaman perkebunan semusim
NA NA 50 ha 50 ha 50 ha 50 ha 50 ha
Pengembangan Budidaya tanaman penyegar dan biofarmaka
Luas kawasan tanaman bofarmaka
NA NA 1 ha 376,000,000 1 ha 400,000,000 1 ha 310,000,000 1 ha 315,000,000 1 ha 1,169,100,000
Pengelolaan Kebun Dinas
Jumlah pupuk untuk tanaman di Kebun Dinas
NA NA ZA 30000kgv,organik 18750 kg
219,000,000 ZA 30000kgv,organik 18750 kg
250,000,000 ZA 30000kgv,organik 18750
kg
146,482,001 ZA 30000kgv,organik 18750
kg
180,000,000 ZA 30000kgv,
organik 18750 kg
1,100,000,000
13 Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Rasio ketersediaan pangan
NA NA 1.50 2,274,000,000 1.50 2,511,673,562 1.50 2,472,941,277 1.50 2,771,188,570 1.50 9,761,519,219
Peningkatan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian
NA NA 649,000,000 659,000,000 660,000,000 800,000,000 1,421,940,774
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
dan Optimalisasi Pekarangan melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Jumlah desa yang mengembangkan pangan lokal berbasis umbi-umbian
NA NA 4 4 4 4 4
Jumlah desa yang memanfaatkan pekarangan untuk pengembangan pangan
2desa 2desa 2desa 2desa 2desa
jumlah kelompok yang mengoptimalkan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan gizi keluarga melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
100 100 100 100 100
Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten
Jumlah laporan tentang situasi pangan dan gizi daerah
NA NA 1 275,000,000 1 280,000,000 1 286,151,277 1 290,000,000 1 1,175,000,000
Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering
300,000,000 374,547,124 370,000,000 345,420,200 1,524,578,445
jumlah kelompok di desa mandiri pangan
NA NA 2 klpk 2 klpk 2 klpk 2 klpk 2 klpk
jumlah kelompok olahan pangan di daerah lahan kering dengan memberdayaan kelompok usaha olahan pangan di daerah lahan kering serta mengembangkan pangan alternatif
NA NA 2 klpk 2 klpk 2 klpk 2 klpk 2 klpk
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
berbasis sumber daya local
Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat
Jumlah peserta sosialisasi pengembangan toko tani
NA NA 5 klpk 300,000,000 5 210,000,000 5 374,790,000 5 435,768,370 5 1,720,000,000
Peningkatan Pola Konsumsi Pangan B2SA
Jumlah peserta sosialisasi
NA NA 100 302,000,000 100 476,900,000 100 270,000,000 100 280,000,000 100 1,925,000,000
peningkatan scor pola pangan harapan
NA NA 88,5 88,5 88,5 88,5 88,5
Pemantauan distribusi pangan
peningkatan informasi ketahanan pangan
NA NA 1 Software 448,000,000 1 Software 511,226,438 1 Software 512,000,000 1 Software 620,000,000 1 Software 1,995,000,000
Jumlah pasar sebagai informasi harga
NA % NA 6 6 6 6 6
jumlah laporan hasil monev
NA NA 4 4 4 4 4
14 Program Peningkatan Mutu produk Pangan
Prosentase Peningkatan IKM yang telah memperoleh sertifikat BPOM dan MUI
NA NA 0.91% 730,000,000 0.91% 859,046,435 0.91% 950,441,108 0.91% 913,400,928 0.91% 3,352,887,841
Optimalisasi penganekaragaman konsumsi pangan
410,000,000 500,000,000 500,441,108 500,000,000 2,352,887,841
Jumlah orang yang menerapkan penanganan pasca panen dan pengolahan bahan pangan non beras
NA NA 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
jumlah penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam lomba cipta menu dan festival olahan pangan lokal
NA NA 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
Fasilitasi peningkatan mutu dan keamanan produk pangan
Jumlah IKM/UKM yang telah diaudit BPOM dan MUI
NA NA 2 IKM/ UKM 320,000,000 2 IKM/ UKM 359,046,435 2 IKM/ UKM 450,000,000 2 IKM/ UKM 413,400,928 2 IKM/ UKM
1,000,000,000
No Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir
Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu
jumlah petabi yang mendapatkan sosialisasi mutu dan keamanan pangan segar
NA NA 100 org 100 org 100 org 100 org 100 org
JUMLAH 28,245,755,000 30,145,292,996 30,828,316,528 33,002,774,591 122,222,139,115
Program/Kegiatan
Kondisi
Kinerja Awal
Periode
RPJMD
Tahun
Awal
Tahun
Akhir2018 2019 2020 2021 2016 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
100% 100% Meningkatny
a pelayanan
kesekretariat
Indeks
kepuasan
aparatur
Baik Baik Baik Baik Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Prosentase kepuasan aparatur % Jumlah aparatur puas
dibagi total aparatur dikali
100
100 100 922.314.000,00 100 900.000.000 100 950.000.000 100 1.060.720.000 100 1.198.541.600
Penyediaan dan Peningkatan Administra
si Perkantoran
Jumlah jenis layanan administrasi
perkantoran
jenis 5 5 922.314.000,00 5 900.000.000 5 950.000.000 5 1.060.720.000 5 1.198.541.600
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana
Prosentase sarana prasarana
aparatur dengan kondisi layak
fungsi
% Jumlah sapras yg layak
fungsi dibagi jml sapras
seluruhnya kali 100
80 82 1.090.435.000 92 1.800.000.000 93 1.950.000.000 94 2.086.000.000 95 2.173.080.000
Penyediaan, Pemeliharaan dan
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
1.090.435.000 1.800.000.000 1.950.000.000 2.086.000.000 2.173.080.000
Jumlah sarpras yang berfungsi baik unit 85 85 90 95 95
Jumlah gedung BPP yang dibangun unit 1 1 2 2 3
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Prosentase peningkatan kapasitas
SDM aparatur
% jumlah orang yang
mengikuti
Diklat/Bimtek/Pelatihan
dibagi jumlah total
aparatur kali 100
82 100 117.200.000 84 128.920.000 84,5 131.498.400 85 135.443.352 85,5 139.506.653
Pendidikan dan pelatihan formal Jumlah aparatur yang mengikuti
diklat/bimtek/pelatihan
org 10 117.200.000 10 128.920.000 10 131.498.400 3 50.000.000 3 50.000.000
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Jumlah aparatur yang mengikuti
peningkatan sumber daya aparatur
org 68 85.443.352 68 89.506.653
Mewujudkan
perencanaan
penganggara
n yang
berkualitas
Score
SAKIP
SKPD
Baik B BB A Program Perencanaan,
Penganggaran, Pengendalian dan
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Prosentase dokumen perencanaan,
laporan keuangan dan kinerja OPD
yang disusun tepat waktu
% Jumlah dokumen yang
diselesaikan tepat wakti
dibagi jumlah semua
dokumen kali 100%
80 83,64 77.865.000 90 128.000.000 92 139.040.000 94 151.373.200 94 164.892.596
Penyusunan Dokumen Anggaran dan
laporan Keuangan
Jumlah dokumen dok Laporan Keu Tahunan,
Semester I, Semester II, RKA,
RKA-P, DPA, DPA-P
3 15.000.000 7 22.000.000 7 22.440.000 7 23.113.200 7 23.806.596
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan
Pelaporan Capaian Kinerja
Jumlah dokumen dok Renstra/Review Renstra,
Renja, Renja-P, RKA, RKAP,
LPPD-LKPJ, LKjIP-LKj, IKU-IKI,
Perjanjian Kinerja, Pengukuran
Kinerja per TW.
4 15.000.000 10 40.000.000 10 44.000.000 10 48.400.000 10 53.240.000
Penyusunan Database Pertanian 220 60.000.000 66.000.000 72.600.000 79.860.000 87.846.000
Jumlah ubinan produktivitas pertanian ubinan 220 220 220 220
Jumlah dokumen database pertanian dok 1 1 1 1
Program Peningkatan Produksi dan
Mutu Tanaman Pangan
Jumlah produksi tanaman pangan
utama
Ton Jumlah produksi tanaman
padi dan jagung645.000 552.290.000 650.000 1.462.200.000 655.000 1.571.188.000 660.000 1.716.976.490 665.000 1.876.969.930
Prosentase budidaya tanaman
pangan ramah lingkungan
% Luas lahan yg ditanami
padi organik dibagi luas
lahan tanam dikali 100
0 0,1 1,2 % 1,4 % 1,5 % 1,6 %
Pengembangan dan peningkatan
produksi Tanaman Serealia
32 590.000.000 873.200.000 920.188.000 971.876.490 1.016.359.930
Luas lahan yang ditanami padi hibrida ha 20 230.000.000 20 30 40 50
Luas lahan yang ditanami jagung hibrida ha 10 160.000.000 20 30 40 50
Luas lahan yang ditanami padi organik ha 2 200.000.000 20 21 22 23
Pendampingan upaya khusus
peningkatan produktivitas tanaman
pangan
Jumlah komoditas upaya khusus
peningka tan produksi tanaman pangan
yang didampingi
komodi
tas
3 200.000.000 3 75.000.000 3 110.000.000 3 150.000.000 3 206.000.000
Sertifikasi Mutu produksi tanaman
pangan
Jumlah komoditas tanaman pangan
yang bersertifikat mutu
komodi
tas
1 39.000.000 1 43.000.000 1 47.300.000 1 52.030.000
Pengem bangan budidaya kacang-
kacangan dan ubi ubian
10 120.000.000 475.000.000 498.000.000 547.800.000 602.580.000
Luas lahan yang ditanami kacang-
kacangan jenis unggul
ha 10 70.000.000 12 12 12 12
Jumlah penangkar benih tanaman
kacang kacangan yang dibina
org 1 1 1 1
Prosenta
se
Peningka
tan
Produktiv
itas
Tanaman
Pertanian
(Produktivit
as tahun ini
dikurangi
produktivita
s tahun lalu)
dibagi
produktivita
s tahun lalu
kali 100%
2% 2% 2% 2%
2020 2021
Meningkatnya
produktivitas
usaha
masyarakat,
koperasi dan
UMKM berbasis
pertanian dan
pariwisata
Meningkatkan
produktivitas
tanaman
pertanian
serta
pemantapan
kondisi
ketahanan
pangan
masyarakat
1)
Prosentase
pertumbuh
an PDRB
pada sektor
pertanian
BPS 3,2% 4,5% Meningkatny
a
produktivitas
tanaman
pertanian
Target Tahunan Sasaran
SKPD Indikator Program (Outcome)/ Kegiatan
(output)
Formulasi Perhitungan
Indikator Program
(Outcome)
2017 2018 2019
KERTAS KERJA RENSTRA PERUBAHAN 2016-2021DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN BLITAR
Sasaran
RPJMDTujuan OPD
Indikator
Tujuan
Formulas
i
Perhitun
gan
Indikator
Tujuan
Target
Indikator
Tujuan Sasaran OPD
Indikator
Sasaran
(impact)
Formulasi
Perhitungan
Indikator
Sasaran
Page 1 of 5
Program/Kegiatan
Kondisi
Kinerja Awal
Periode
RPJMD
Tahun
Awal
Tahun
Akhir2018 2019 2020 2021 2016 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2020 2021Target Tahunan Sasaran
SKPD Indikator Program (Outcome)/ Kegiatan
(output)
Formulasi Perhitungan
Indikator Program
(Outcome)
2017 2018 2019Sasaran
RPJMDTujuan OPD
Indikator
Tujuan
Formulas
i
Perhitun
gan
Indikator
Tujuan
Target
Indikator
Tujuan Sasaran OPD
Indikator
Sasaran
(impact)
Formulasi
Perhitungan
Indikator
Sasaran
Jumlah varietas tanaman kacang
kacangan yang dijadikan percontohan
bh 2 50.000.000 5 5 5 5
Luas lahan yang ditanami ubi-ubian
jenis unggul
ha 5 5 5 5
Jumlah penangkar benih tanaman ubi-
ubian yang dibina
org 1 1 1 1
Jumlah varietas tanaman ubi-ubian yang
dijadikan percontohan
ha 5 5 5 5
Program Peningkatan Produksi dan
Mutu Tanaman Hortikultura
Prosentase peningkatan produksi
tanaman hortikultura utama
% jumlah produksi tahun ini
dikurangi jumlah produksi
tahun lalu dibagi jumlah
produksi tahun lalu kali
100%
7,26 7,48 744.698.000 2 901.000.000 2,1 937.220.000 2,2 963.219.100 2,3 990.253.423
Pengembangan budidaya tanaman
hortikultura
14 800.000.000 540.000.000 515.120.000 517.219.100 522.000.000
Luas kawasan tanaman sayuran ha 5 150.000.000 5 5 5 5
Luas kawasan tanaman hias ha 2 60.000.000 1 1 1 1
Luas kawasan tanaman buah-buahan ha 5 150.000.000 7 7 7 7
Jumlah penangkar benih tanaman
hortikultura yang dibina
ha 2 100.000.000 2 2 2 2
Jumlah kelompok hortikultura yang
melaksanakan GAP
klpk 8 340.000.000 4 4 4 4
Pendampingan upaya khusus
peningkatan produktivitas tanaman
hortikultura
Jumlah komoditas upaya khusus
peningkatan produksi tanaman
hortikultura yang didampingi
komodi
tas
3 200.000.000 3 200.000.000 3 242.000.000 3 255.000.000 3 267.253.423
Sertifikasi tanaman hortikultura Jumlah komoditas hortikultura yang di
observasi
komodi
tas
1 50.000.000 1 161.000.000 1 180.100.000 1 191.000.000 1 201.000.000
Jumlah komoditas hortikultura yang
didaftarkan di pusat varietas tanaman
komodi
tas
1 1 1 1
Jumlah komoditas tanaman hortikultura
yang bersertivikat mutu
komodi
tas
1 1 1 1
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Pertanian
Angka indeks pertanaman Jumlah luas tanam padi
dibagi jumlah luas lahan 1,69 1,71 15.797.002.500 2 8.332.860.000 2,2 8.777.850.000 2,6 9.011.960.000 2,7 9.909.506.000
Pengembangan sarana prasarana
pertanian
6.375.000.000 5.846.860.000 5.931.250.000 6.180.960.000 7.038.506.000
Panjang irigasi tersier yang di bangun km 3 3.509.000.000 2 3 3 3
Jumlah sumur dan embung yang
dibangun
unit 3 1.760.000.000 6 6 6 6
Panjang jalan usaha tani yang di
bangun
km 2,5 1.106.000.000 3 3 3 3
Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi
Pertanian
Jumlah dokumen monev kebijakan
subsidi pertanian
dok 1 28.000.000 1 101.000.000 1 91.000.000 1 66.000.000 1 71.000.000
Jumlah Kecamatan yang dimonitor Kec 22 22 22 22 22
Pengendalian dan monitoring OPT 100.000.000 475.000.000 450.000.000 475.000.000 480.000.000
Jumlah Kecamatan yang dimonitoring
dan evaluasi hama penyakit tanamannya
Kec 22 100.000.000 22 22 22 22
Jumlah kelompok tani yang mengikuti
Bimtek pengendalian OPT dan difasilitasi
dalam pengendalian OPT
klpk 2 2 2 2
Pendampingan pembangunan sarana
prasarana pertanian (Pendamping dana
tugas pembantuan)
Jumlah kelompok tani penerima manfaat
yg mengikuti sosialisasi
klpk 30 50.000.000 30 155.000.000 30 264.000.000 30 270.000.000 30 276.000.000
Promosi atas hasil produksi pertanian
dan perkebunan dan ketahanan pangan
1107272400 1.595.000.000 1.871.600.000 1.890.000.000 1.906.000.000
Jumlah pameran yang diikuti kali 2 757.272.400 2 2 2 2
Jumlah pameran yang diselenggarakan kali 3 350.000.000 3 3 3 3
Pendampingan Kegiatan APP Jumlah kelompok masyarakat yang
dibina kegiatan APP
klpk 3 100.000.000 2 160.000.000 2 170.000.000 2 130.000.000 2 138.000.000
Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian
Prosentase pemenuhan teknologi
pertanian
% Jumlah alsintan yang
disalurkan dibagi jumlah
permintaan alsintan kali
100%
42 60 258.770.000 62 2.570.000.000 64 2.089.000.000 66 2.113.660.000 69 2.450.526.000
Pengembangan alat dan mesin
pertanian
1.000.000.000 2.501.000.000 2.014.000.000 2.023.660.000 2.350.526.000
Page 2 of 5
Program/Kegiatan
Kondisi
Kinerja Awal
Periode
RPJMD
Tahun
Awal
Tahun
Akhir2018 2019 2020 2021 2016 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2020 2021Target Tahunan Sasaran
SKPD Indikator Program (Outcome)/ Kegiatan
(output)
Formulasi Perhitungan
Indikator Program
(Outcome)
2017 2018 2019Sasaran
RPJMDTujuan OPD
Indikator
Tujuan
Formulas
i
Perhitun
gan
Indikator
Tujuan
Target
Indikator
Tujuan Sasaran OPD
Indikator
Sasaran
(impact)
Formulasi
Perhitungan
Indikator
Sasaran
Jumlah kelompok tani yang
mendapatkan fasilitasi alsintan
klpk 6 40 40 40 40
Pengelolaan Laboratorium Pertanian Jumlah sampel tanah dan pupuk yang
diuji
sampel 10 120.000.000 10 69.000.000 15 75.000.000 30 90.000.000 50 100.000.000
Program Pengembangan SDM
Pertanian
Prosentase kelompok tani yang
telah mengikuti pelatihan
jumlah klp tani yang
mengikuti pelatihan dibagi
jumlah seluruh kelp tani
kali 100%
40 45 2.468.130.000 50 2.944.775.000 55 3.296.500.000 60 3.497.073.401 65 3.703.509.392
Prosentase penyuluh yang telah
mengikuti pelatihan
jumlah penyuluh yang
mengikuti pelatihan dibagi
jumlah seluruh penyuluh
kali 100%
35 45 50 55 60 65
Peningkatan Kapasitas Penyuluh
Pertanian
1.298.750.000 1.095.000.000 1.097.000.000 1.098.000.000
Jumlah penyuluh yang diberikan
pelatihan pengembagan kapasitas
penyuluh
org 148 148 148 148
Jumlah Penyuluh yang menyusun
program dan kegiatan penyuluhan yang
sesuai dengan potensi wilayahnya
org 148 148 148 148
Peningkatan kapasitas Petani 1.553.550.000 2.101.500.000 2.250.072.425 2.430.509.392
Jumlah petani yang mengikuti pelatihan org 800 1000 1200 1400
Jumlah petani wanita yang mengikuti
pelatihan
org 100 120 140 160
Pengembangan dan Penyebaran
Informasi Teknologi Pertanian
Jumlah informasi yang diterima
Masyarakat tani mengenai informasi
teknologi pertanian melalui media radio,
televisi, surat kabar dan tabloid
1 180.000.000 cetak 20
kali, online
10 hari,
TV 10
paket
92.475.000 cetak 20
kali, online
10 hari,
TV 10
paket
100.000.000 cetak 20
kali, online
10 hari,
TV 10
paket
150.000.976 cetak 20
kali, online
10 hari,
TV 10
paket
175.000.000
Program Peningkatan Kualitas
Bahan Baku Pertanian
Prosentase pengetahuan petani
untuk peningkatan kualitas bahan
baku pertanian
% Jumlah klpk petani yang
dilatih dibagi jumlah klpk
petani keseluruhan kali
100%
78 80 500.000.000 81 3.185.000.000 82,4 3.920.026.599 84,8 3.920.026.599 87,4 3.865.000.000
Penumbuhan dan Penguatan
Kelembagaan
2.601.000.000 3.319.526.599 3.310.026.599 3.265.000.000
Jumlah peseta penguatan kelompok
petani tembakau
org 100 100 100 100
Jumlah peserta yang mengikuti
pelatihan pembuatan pupuk organik dan
pestisida nabati
org 100 100 100 100
Jumlah petani yang mengikuti pelatihan
pengolahan pasca panen
org 100 100 100 100
Jumlah orang yang mengikuti SLPTT
tembakau
org 50 50 50 50
Jumlah peserta mengikuti denfarm org 100 100 100 100
Pengembangan Bahan Baku Tembakau
Melalui Eksplorasi Sumber Daya Genetik
Tembakau Lokal
584.000.000 600.500.000 610.000.000 600.000.000
Jumlah petani yang mengikuti pelatihan
pembudidayaan bahan baku berkadar
nikotin rendah melalui eksplorasi
tembakau lokal rendah nikotin
org 30 30 30 30
Jumlah tembakau varietas lokal yang
diujikan
jenis 5 5 5 5
Program Pembinaan Lingkungan
Sosial Pertanian
Prosentase pengetahuan petani % Jumlah klpk petani yang dilatih
dibagi jumlah klpk petani
keseluruhan kali 100%
80 150.000.000 82,4 150.000.000 84,8 175.000.000 87,4 200.000.000
Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan
Kerja bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat
melalui Pelatihan Budidaya Tanaman
Perkebunan Tahunan
Jumlah kelompok tani perkebunan yang
mengikuti pembinaan dan pelatihan
ketrampilan kerja
klpk 4 150.000.000 4 150.000.000 4 175.000.000 4 200.000.000
Program peningkatan produksi dan
mutu tanaman perkebunan
Prosentase peningkatan
produktivitas tanaman perkebunan
% Jumlah produktivitas
tahun ini-jumlah
produktivitas tahun lalu
dibagi jumlah
produktivitas tahun lalu
50 55 636.900.000 0.5 2.739.000.000 0,6 2.862.250.000 0,7 2.573.482.001 0,8 2.646.399.499
Prosentase peningkatan luas areal
tanaman perkebunan
% Luas areal perkebunan
tahun ini - luas areal
perkebunan tahun lalu
dibagi luas areal
0.5 0,6 0,7 0,8
Penyediaan teknologi dan mutu
tanaman perkebunan
510.000.000 534.250.000
Jumlah kelompok tani yang difasilitasi
dalam penerapan teknologi dan mutu
tanaman perkebunan
klpk 2 2
Page 3 of 5
Program/Kegiatan
Kondisi
Kinerja Awal
Periode
RPJMD
Tahun
Awal
Tahun
Akhir2018 2019 2020 2021 2016 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2020 2021Target Tahunan Sasaran
SKPD Indikator Program (Outcome)/ Kegiatan
(output)
Formulasi Perhitungan
Indikator Program
(Outcome)
2017 2018 2019Sasaran
RPJMDTujuan OPD
Indikator
Tujuan
Formulas
i
Perhitun
gan
Indikator
Tujuan
Target
Indikator
Tujuan Sasaran OPD
Indikator
Sasaran
(impact)
Formulasi
Perhitungan
Indikator
Sasaran
Jumlah kelompok tani yang mengikuti
bimbingan teknis tanaman perkebunan
dan kemitraan perkebunan besar
klpk 2 2
Pengembangan dan peningkatan
produksi Tanaman Perkebunan tahunan
Jumlah luas areal pengembangan,
diversifikasi, rehabilitasi, intensifikasi
tanaman perkebunan tahunan
Ha 50 990.000.000 50 1.020.000.000 50 1.027.000.000 50 1.041.399.499
APP Perkebunan Jumlah kelompok tani yang mengikuti
pembinaan
klpk 2 179.000.000 2 188.000.000 2 190.000.000 2 200.000.000
Pengembangan dan peningkatan
produksi Tanaman Perkebunan Semusim
Jumlah luas areal pengembangan dan
intensifikasi tanaman perkebunan
semusim
Ha 50 465.000.000 50 470.000.000 50 900.000.000 50 910.000.000
Jumlah kelompok tani yang difasilitasi
dalam penerapan teknologi dan mutu
tanaman perkebunan
klpk 2 2
Jumlah kelompok tani yang mengikuti
bimbingan teknis tanaman perkebunan
dan kemitraan perkebunan besar
klpk 4 4
Pengembangan Budidaya tanaman
penyegar dan biofarmaka
Luas tanaman biofarmaka Ha 1 60.000.000 1 376.000.000 1 400.000.000 1 310.000.000 1 315.000.000
Pengelolaan Kebun Dinas 219.000.000 250.000.000 146.482.001 180.000.000
Luas kebun dinas yang difasilitasi dalam
pengelolaannya
ha 5,6 5,6 5,6 5,6 5,6
Meningkatny
a ketahanan
pangan
masyarakat
Nilai
score
pola
pangan
harapan
% AKG kali
bobot
86,8 87,2 87,6 88,0 Program Peningkatan Ketahanan
Pangan
Rasio ketersediaan pangan Jumlah ketersediaan pangan
(ton) dibagi jumlah kebutuhan
konsumsi pangan (ton)
1,7 1,8 1.873.727.600 1,9 2.274.000.000 2 2.511.673.562 2,1 3.423.382.385 2,2 3.684.589.498
Peningkatan Ketersediaan Pangan
Berbasis Umbi-umbian dan Optimalisasi
Pekarangan melalui Konsep Kawasan
Rumah Pangan Lestari (KRPL)
0 403.455.000 649.000.000 659.000.000 660.000.000 800.000.000
Jumlah desa yang mengembangkan
pangan lokal berbasis umbi-umbian
desa 4 150.000.000 4 4 4 4
Jumlah desa yang memanfaatkan
pekarangan untuk pengembangan
pangan
desa 4 253.455.000 4 4 4 4
Pemantapan Kelembagaan Pangan
Tingkat Kabupaten
2 184.647.600,00 275.000.000 280.000.000 286.151.277 290.000.000
Jumlah laporan tentang situasi pangan
dan gizi daerah
Lapora
n
1 1 1 1 1
Jumlah laporan tentang kerawanan
pangan daerah
Lapora
n
1 1 1 1 1
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
dan Pengembangan olahan pangan di
Lahan Kering
253000000 300.000.000 374.547.124 370.000.000 345.420.200
jumlah kelompok di desa mandiri
pangan
klpk 4 153.000.000 4 4 4 4
jumlah kelompok olahan pangan di
daerah lahan kering dengan
memberdayaan kelompok usaha olahan
pangan di daerah lahan kering serta
mengembangkan pangan alternatif
berbasis sumber daya lokal
klpk 2 100.000.000 2 2 2 2
Pengembangan Usaha Pangan
Masyarakat
jumlah kelompok yang difasilitasi dalam
pengembangan toko tani
klpk 5 200.000.000 5 300.000.000 5 210.000.000 5 374.790.000 5 435.768.370
Peningkatan Pola Konsumsi Pangan
B2SA
286.400.000 302.000.000 476.900.000
Jumlah peserta sosialisasi org 100 217.400.000 100 100
Jumlah Laporan Pola Pangan Harapan
(PPH)
1 69.000.000 1 1
Pengembangan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan berbasis B2SA
(Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman).
720.000.000 693.400.928
Jumlah peserta sosialisasi
Penganekaragaman Konsumsi Pangan
berbasis B2SA
org 100 100
Jumlah peserta sosialisasi mutu dan
keamanan pangan segar
org 100 100
2)
Prosentase
perningkata
n score PPH
Konsumsi
Dinas
Pertanian
dan
Pangan
0,47% 1,85%
Page 4 of 5
Program/Kegiatan
Kondisi
Kinerja Awal
Periode
RPJMD
Tahun
Awal
Tahun
Akhir2018 2019 2020 2021 2016 Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2020 2021Target Tahunan Sasaran
SKPD Indikator Program (Outcome)/ Kegiatan
(output)
Formulasi Perhitungan
Indikator Program
(Outcome)
2017 2018 2019Sasaran
RPJMDTujuan OPD
Indikator
Tujuan
Formulas
i
Perhitun
gan
Indikator
Tujuan
Target
Indikator
Tujuan Sasaran OPD
Indikator
Sasaran
(impact)
Formulasi
Perhitungan
Indikator
Sasaran
Jumlah Laporan PPH Lapora
n
1 1
Jumlah pangan yang diujikan sampel 6 2
Pemantauan distribusi pangan 293.340.000 448.000.000 511.226.438 512.000.000 620.000.000
Peningkatan informasi ketahanan
pangan
Softwa
re
1 150.000.000 1 1 1 1
Jumlah pasar sebagai informasi harga pasar 10 50.000.000 22 22 22 22
Jumlah Laporan Data Pangan dan NBM Lapora
n
1 93.340.000 2 2 2 2
Pengembangan Pengolahan Pangan
Alternatif berbasis sumber daya lokal
500.441.108 500.000.000
Jumlah orang yang menerapkan
penanganan pasca panen dan
pengolahan bahan pangan non beras
org 100 100
jumlah penyelenggaraan dan
keikutsertaan dalam lomba cipta menu
dan festival olahan pangan lokal
kali 3 3
Program Peningkatan Mutu produk
Pangan
Prosentase Peningkatan IKM yang
telah memperoleh sertifikat BPOM
dan MUI
% Jumlah IKM yg bersertifikat
BPOM/MUI dibagi jumlah total
IKM kali 100%
0,91 0,91 1.117.272.400 0,91 730.000.000 0,91 859.046.435 0 0 0 0
Optimalisasi penganekaragaman
konsumsi pangan
410.000.000 500.000.000
Jumlah orang yang menerapkan
penanganan pasca panen dan
pengolahan bahan pangan non beras
org 100 70.000.000 100 100
jumlah penyelenggaraan dan
keikutsertaan dalam lomba cipta menu
dan festival olahan pangan lokal
kali 1 150.000.000 2 3
Fasilitasi peningkatan mutu dan
keamanan produk pangan
Jumlah IKM/UKM yang telah diaudit
BPOM dan MUI
IKM/
UKM
2 542.885.000 2 320.000.000 2 359.046.435
jumlah petani yang mendapatkan
sosialisasi mutu dan keamanan pangan
segar
org 100 100 100
28.245.755.000 30.145.292.996 30.828.316.528 33.002.774.591
Blitar, 10 September 2018
An. KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
KABUPATEN BLITAR
Sekretaris
Drs. CUK WIDATMUKO, MM.
Pembina Tk.I
NIP. 196407171992031008
JUMLAH
Page 5 of 5