rencana strategis - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/documents/ppid/setiapsaat/i - renstra...

39
Renstra B2TKE 2015-2019 1 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019 BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI (B2TKE) BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI REV. 3

Upload: phamnhan

Post on 10-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

Renstra B2TKE 2015-2019 1

RENCANA STRATEGISTAHUN 2015 – 2019

BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI (B2TKE)

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

REV. 3

Page 2: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi
Page 3: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

Renstra B2TKE 2015-2019 3

DAFTAR ISIHalaman

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan I-11.2 Visi dan Misi BPPT I - 2

1.3 KondisiUmum I - 2

1.3.1. Global I - 2

1.3.2. KondisiNasional I - 3

1.3.3. Capaian B2TKE 2010 - 2015 I - 4

1.4 PotensidanPermasalahan I – 7

1.4.1 Potensi I – 7

1.4.2 Permasalahan I - 8

BAB II SASARAN STRATEGIS DAN SASARAN PROGRAM

2.1 Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, Indikator dan Target II - 1

2.1.1 Visi B2TKE II - 2

2.1.2 Misi Kedeputian TIEM II - 2

2.1.3 Tujuan Strategis Kedeputian TIEM II - 2

2.1.4 Sasaran Strategis Kedeputian TIEM II - 2

2.2 Sasaran Program II - 3

2.2.1. Sasaran Program Bidang TIK II - 4

2.2.2 Sasaran Program Bidang Elektronika II - 13

2.2.3. Sasaran Program Bidang Energi Kelistrikan II - 16

2.2.4. Sasaran Program Bidang Bahan Bakar dan Industri Kimia II - 19

2.2.5. Sasaran Program Bidang Material II - 25

2.3 Pelayanan Teknologi II - 29

Page 4: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

Renstra B2TKE 2015-2019 4

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1 Arah Kebijakan Strategi Nasional III - 3

3.2 Arah Kebijakan dan Stategi BPPT III - 4

3.3 Arah dan strategi kedeputian TIEM III - 6

3.4 Struktur Organisasi & Kerangka Kelembagaan III - 7

3.4.1 Fungsi Struktur dan bagan organisasi III - 8

3.4.2 Diagram Struktur Organisasi III - 10

BAB IVTARGET KONERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja IV - 1

4.2 Kerangka Pendanaan IV – 3

BAB V PENUTUP V - 1

Page 5: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 1RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

BAB IPENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (RPJPN) 2005 –

2025 adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional periode 20 (dua puluh)

tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025, ditetapkan dengan

maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa

(pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha) di dalam mewujudkan cita-cita dan

tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati

bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat

sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan lainnya di dalam satu pola

sikap dan pola tindak.

Dalam RPJPN 2005 – 2025 disebutkan bahwa persaingan yang makin tinggi

pada masa yang akan datang menuntut peningkatan penguasaan dan pemanfaatan

teknologi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam rangka menghadapi

perkembangan global menuju ekonomi berbasis pengetahuan. Dalam rangka

meningkatkan kemampuan dan penerapan Iptek nasional, tantangan yang dihadapi

adalah perlu adanya peningkatan kontribusi Iptek untuk memenuhi hajat hidup

bangsa; menciptakan rasa aman; memenuhi kebutuhan kesehatan dasar, energi,

dan pangan; memperkuat sinergi kebijakan Iptek dengan kebijakan sektor lain;

mengembangkan budaya Iptek di kalangan masyarakat; meningkatkan komitmen

bangsa terhadap pengembangan Iptek; mengatasi degradasi fungsi lingkungan;

mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam; serta meningkatkan ketersediaan

dan kualitas sumber daya Iptek, baik SDM, sarana dan prasarana, maupun

pembiayaan Iptek.

Kondisi saat ini menunjukkan, bahwa penguasaan dan pemanfaatan teknologi

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil penelitian, kerekayasaan

dan pengembangan teknologi telah dimanfaatkan oleh kelompok industri dan

masyarakat.Meskipun demikian, kemampuan teknologi secara nasional dalam

penguasaan dan penerapan teknologi dinilai masih belum memadai untuk

meningkatkan daya saing bangsa. Hal ini antara lain ditunjukkan oleh masih

Page 6: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 2RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

rendahnya sumbangan teknologi terhadap sektor produksi nasional, belum

efektifnya mekanisme intermediasi, lemahnya sinergi kebijakan, belum

berkembangnya budaya Iptek di masyarakat, dan terbatasnya sumber daya Iptek.

Dengan adanya perkembangan global, regional dan nasional di bidang

teknologi dan adanya tuntutan reformasi birokrasi tatakelola pemerintahan maka

BPPT telah melakukan reorganisasi/restrukturisasi. Sebagai konsekuensinyamaka

perlu dilakukan penyesuaian perencanaan strategis.

1.1 Kondisi Umum1.3.1 Global

Kondisi geoekonomi global saat ini dan ke depan akan merupakan tantangan

sekaligus peluang bagi perekonomian Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Tantangan dan peluang terkait dengan peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi

antara lain adalah:

a. Pusat ekonomi dunia ke depan diperkirakan akan bergeser terutama dari

kawasan Eropa-Amerika ke kawasan Asia Pasifik.

b. Harga komoditas secara umum diperkirakan menurun, namun harga produk

manufaktur dalam tren meningkat.

c. Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang dimulai tanggal

31 Desember 2015.

Kebijakan di bidang ekonomi perlu diarahkan untuk meningkatkan stabilitas

dan pertumbuhan ekonomi dengan titik berat pada transformasi industri yang

berkelanjutan, sehingga perekonomian Indonesia akan berbasis kepada nilai tambah

ekonomi yang lebih tinggi. Perkiraan pelemahan harga komoditas di pasar

internasional menjadi tantangan penting bagi Indonesia untuk segera menggeser

struktur ekspor Indonesia ke arah produk manufaktur. Sementara itu, peningkatan

jaringan rantai suplai global dan regional pun perlu dimanfaatkan oleh Indonesia

melalui kebijakan kondusif, yang dapat membuka peluang yang lebih besar bagi

pengusaha domestik termasuk usaha kecil dan menengah untuk berpartisipasi dan

menjadi bagian dalam rantai suplai internasional.

Peningkatan daya saing perekonomian Indonesia menjadi hal utama yang

perlu menjadi perhatian. Titik berat peningkatan daya saing perekonomian perlu

diarahkanpada peningkatan infrastruktur dan ketersediaan energi, peningkatan iklim

Page 7: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 3RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

investasi dan iklim usaha, serta tata kelola birokrasi yang lebih efiisien. Peningkatan

daya saing perekonomian ini perlu didukung oleh kebijakan pemerintah daerah yang

kondusif, yang tidak menciptakan rente ekonomi maupun ekonomi biaya tinggi.

Peningkataninfrastruktur akan dititikberatkan pada upaya untuk meningkatkan

konektivitas nasional,sehingga integrasi domestik ini akan meningkatkan efisiensi

ekonomi dan kelancaran arus barang dan jasa antar wilayah di Indonesia.

1.1.2 Kondisi NasionalDalam menghadapi kondisi lingkungan strategis dan berbagai tantangan

tersebut di atas, Indonesia saat ini masih mengadapi berbagai kendala. Posisi daya

saing Indonesia jika diukur dengan indeks daya saing global (Global

Competitiveness Index –GCI) berdasarkan laporan World Economic Forum pada

tahun 2014-2015 meningkat dari peringkat 54 pada tahun 2009-2010 menjadi

peringkat 34 pada tahun 2014-2015. Tetapi peringkat daya saing ini lebih rendah

dibandingkan Malaysia (20), Thailand (31), Brunei Darussalam (26) dan lebih tinggi

dibandingkan Vietnam (68), Filipina (52), Kamboja (95) dan Timor-Leste (136).

Peningkatan daya saing tersebut merupakan resultan dari kinerja berbagai

pilar yang menjadi penopangnya, yang meliputi 12 pilar, yaitu: Institusi,

Infrastruktur,Lingkungan Ekonomi Makro, Kesehatan dan Pendidikan Dasar,

Pendidikan Tinggi dan Pelatihan, Efisiensi Pasar Barang, Efisiensi Pasar Tenaga

Kerja, Pasar Finansial, Kesiapan Teknologis, Ukuran Pasar, Kecanggihan Bisnis,

dan Inovasi

Diantara pilar-pilar daya saing tersebut, terdapat 3(tiga) pilar yang berkaitan

langsung dengan daya dukung teknologi, yaitu:

a. Kesiapan Teknologi dengan indikator: Keberadaan Teknologi Terbaru,

Tingkat Dayaserap Teknologi Perusahaan, Penanaman Modal Asing (PMA)

dan Transfer Teknologi, Pengguna Internet, Pita Lebar Internet, Pelanggan

Telpon Gerak/100 Penduduk;

b. Kecanggihan Bisnis dengan indikator: Kuantitas Pemasok Lokal, Kualitas

PemasokLokal, Pengembangan Klaster Negara, Sifat Keunggulan Kompetitif,

Kepanjangan Rantai Nilai, Pengendalian Distribusi Internasional,

Page 8: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 4RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Kecanggihan Proses Produksi, Keluasan Pemasaran, Kesediaan Untuk

Mendelegasikan Wewenang); dan

c. Inovasi dengan indikator: Kapasitas Inovasi, Kualitas Lembaga Penelitian

Ilmiah,Belanja Litbang Perusahaan, Kolaborasi Litbang Universitas-Industri,

PengadaanPemerintah untuk Produk Teknologi Maju, Ketersediaan Ilmuwan

dan Insinyur, Utilitas Paten Per Sejuta Penduduk.

Sedangkan dari 12 pilar daya saing diatas, pilar Kesiapan Teknologi, Efisiensi

Pasar TenagaKerja dan pilar Inovasi merupakan pilar dengan nilai terendah (nilai

Kesiapan Teknologi 3,6, Efisiensi Pasar Tenaga Kerja 3,8 sedangkan Inovasi 3,9

dari skala 1-7) dibandingkandengan sembilan pilar lainnya.Hal ini mencerminkan

bahwa iptek belum berperan secara signifikan dalam meningkatkan daya saing

Indonesia. Kemampuan teknologi secara nasional dalam penguasaan dan

penerapan teknologi dinilai masih belum memadai untuk meningkatkan daya saing

bangsa. Hal ini telah mengakibatkan ongkos untuk menghasilkan suatu produk

menjadi mahal, dan kualitas barang serta inovasi produk yang dihasilkan sangat

terbatas sehingga daya saing usaha tidak seperti yang diharapkan.

1.1.3 Capaian Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) 2010 - 2015B2TKE merupakan hasil kolaborasi antara Balai Besar Teknologi Energi

(B2TE) dan Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE). Selama

tahun 2010-2015, B2TE dan PTKKE telah menghasilkan beberapa capaian antara

lain sebagai berikut:

a. Inovasi Teknologi Skala Kecil s/d 5 MWKegiatan ini difokuskan pada pengembangan PLTP skala kecil hingga

kapasitas 3 MW dengan menerapkan teknologi condensing turbine and binary cycle

melalui kerjasama dengan industri manufaktur dalam negeri seperti PT. Nusantara

Turbin dan Propulsi (manufaktur turbin), PT. Pindad (generator), PT. Boma Bisma

Indra (condenser, demister, jet ejector), dan lain-lain dengan target meningkatkan

tingkat komponen dalam negeri (TKDN) secara maksimal.

Pilot plant PLTP condensing turbine dengan kapasitas 3 MW telah dibangun

di lapangan panas bumi Kamojang, Jawa Barat, melalui kerjasama dengan PT.

Pertamina Geothermal Energy (suplai uap panas bumi) dan Balai Besar Konservasi

Page 9: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 5RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Sumber Daya Alam Jawa Barat (menyediakan lahan), serta PT. PLN (penyaluran

listrik). Selain PLTP 3 MW, B2TKE juga mengembangkan Pilot plant PLTP binary

cycle dengan kapasitas 100 kW di lapangan panas bumi Wayang Windu, Jawa Barat

melalui kerjasama dengan Star Energy Geothermal Ltd. (menyediakan brine dan

lahan).

Pada Tahun 2012 telah diselesaikanPrototipe Komponen Turbin PLTP 3 MW

dan juga Pilot Plant PLTP Binary Cycle 100 KW. Sedangkan dalam Tahun 2013

telah dilaksanakanpengujian kinerja PLTP 3 MW, pengujian pilot plant PLTP binary

cycle 100 KW, dan pilot plantPLTP binary cycle 500 kW.

b. Inovasi Teknologi Smart Micro Grid.Menurut Badan Energi Amerika Serikat, “smart grid” merupakan kelas

teknologi yang digunakan untuk sistem pengantar listrik di abad 21, menggunakan

pengendali berbasis komputer dan mesin. Teknologi ini menghubungkan

pembangkit-pembangkit dari berbagai macam kepada konsumen baik rumah atau

bisnis. Teknologi berbasis komunikasi dua arah ini sudah dipakai di industri lain,

namun baru menjelang abad 21 ini diterapkan di industri perlistrikan.

Indonesia mulai menerapkan teknologi pembangkit smart grid yang

merupakan teknologi mengoperasikan sistem tenaga listrik dengan

mengombinasikan teknologi komputer, komunikasi dan jaringan. Untuk Indonesia,

teknologi ini pertama kali diterapkan di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur

Jadi saat ini, smart grid di Indonesia sudah masuk tahap pembuatan

kebijakan. Diharapkan ke depannya, Indonesia sudah menjadi salah satu negera

yang mengimplementasikan smart grid secara keseluruhan. Contoh

penerapan smart grid di Indonesia adalah pembangunan ‘Plant Smart Micro Grid’ di

Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur oleh BPPT (Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi) (sumber: teknologi.news.viva.co.id). Smart MicroGrid yang

dikembangkan oleh BPPT ini menggabungkan antara dua PLTD dan satu PLTMH

dan dikontrol oleh sebuah server pengatur. Ke depannya, Indonesia akan terus

mengembangkan smart micro grid dan saling terhubung satu dengan lainnya.

Keuntungan teknologi smart grid tidak hanya di sisi pelanggan saja, tetap juga di

pembangkit listrik. Dengan sistem smart grid, kerja pembangkit akan disesuaikan

dengan beban puncak listrik dan apabila melebihi kapasitas, pembangkit listrik akan

Page 10: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 6RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

dibantu oleh pembangkit listrik yang lain. Contohnya adalah ketika sedang beban

puncak, suatu PLTA yang mengalami kelebihan beban akan dibantu oleh

Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Walaupun turbin angin tidak menghasilkan energi

listrik secara terus menerus, tetapi cukup membantu saat kondisi beban puncak..

Teknologi ini membantu mengurangi beban produksi pembangkit dalam pemenuhan

kebutuhan pasokan listrik konsumen. Selain itu, teknologi smart grid juga

menawarkan solusi perawatan yang lebih intensif untuk mesin-mesin turbin

pembangkit listrik tanpa harus terjadinya pemadaman bergilir. Berbicara masalah

pemadaman bergilir, teknologi smart grid mampu mengantisipasi masalah itu

dengan pengaturan transmisi listrik yang efisien. Nantinya masalah-masalah yang

biasanya diakibatkan dari sisi produsen atau penyedia energi listrik menjadi

seminimal mungkin.

Dari sisi pelanggan, teknologi smart grid menawarkan penghematan energi yang

dikonsumsi. Contohnya adalah lampu ‘smart’ yang bisa menyesuaikan kebutuhan

pencahayaan sesuai dengan kondisi ruangan. Ada juga pengkondisi udara pintar

atau Smart Air Conditionerdimana AC ini memiliki sensor yang akan menyesuaikan

dengan jumlah orang dalam ruangan. Dengan teknologi ini, jumlah pengeluaran

energi di pelanggan dapat ditekan dan tentu saja mengurangi biaya pemaikan

energi listrik. Tidak hanya di sektor pelanggan rumahan saja, sekarang dapat kita

lihat di pusat-pusat perbelanjaan sudah menggunakan eskalator atau tangga

berjalan yang bisa menyesuaikan dengan penggunanya. Ketika tidak ada yang

menggunakan, eskalator akan berjalan lambat cenderung mati dan ketika ada yang

menggunakan akan berjalan seperti biasa. Jadi, smart grid ini menawarkan

penghematan di kedua sisi, yaitu penyedia energi listrik dan pengguna energi listrik.

Mengingat energy yang berasal dari fosil (BBM) akan habis di tahun 2025.

Sudah saatnya Indonesia mengembangkan energi terbarukan seperti menggunakan

tenaga surya / matahari, air dan angin.

Pada tahun 2010-2014, kegiatan Smart Grid difokuskan pada pembangunan

pilot plant smart grid. Pada tahun 2014 telah terbangun pilot plant smart Grid

kapasitas 500 kW di Sumba.Pada tahun 2016 hingga tahun 2019, smart grid akan

difokuskan pada smart gridfor smart city.

Page 11: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 7RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

c. Inovasi Teknologi Konservasi dan Audit Energi.Pada kegiatan ini terdapat dua sub kegiatan yaitu perekayasaan peralatan

hemat energi dan penerapan manajemen energi. Salah satu output dari kegiatan ini

adalah rekomendasi teknologi salah satunya teknologi kogenerasi. Penerapan

teknologi kogenerasi yang direkomendasikan oleh Balai Besar Teknologi Energi-

BPPT telah diterapkan di PT. Semen Padang dimana salah satunya adalah

penerapan Waste Heat Recovery Boiler yakni pemanfaatan gas panas buang dari

Kiln sebagai pembangkit tenaga listrik.Proyek tersebut pada perkembangannya

dilakukan bekerjasama dengan NEDO - Jepang dan selesai pada tahun 2011 yang

menghasilkan penghematan di bidang energi listrik sebesar ± Rp. 30 Milyar/ Tahun.

Pada tahun 2014, Penerapan teknologi kogenerasi di Industri difokuskan

pada tujuh sub sektor industri padat energi yaitu : Pulp dan Kertas, Tekstil, Semen,

Baja, Makanan dan Minuman, Keramik, dan Pupuk. Dari hasil studi didapatkan

bahwa potensi kogenerasi total dari sektor industri, pembangkit dan komersial

berdasarkan data tahun 2012 adalah sebesar 38.518,25 GWh atau setara dengan

penghematan sebesar 40,4 Trilyun Rupiah.Penghematan ini setara dengan

pengurangan CO2 sebesar 30,24 Juta ton CO2 per tahun.Untuk

mengimplementasikan potensi tersebut, estimasi investasi yang dibutuhkan adalah

sebesar 7,35 Milliar US Dollar atau setara dengan 88,27 Trilyun Rupiah.

Pelaksanaan audit energi pada tahun 2012 ditujukan untuk mengetahui

kapabilitas teknologi industri manufaktur dalam negeri guna mendukung infrastruktur

ketenagalistrikan. Hal-hal teknis yang tercakup dalam kegiatan ini meliputi

kemampuan desain, kemampuan produksi dan kualitas produk yang dihasilkan.

Beberapa industri komponen utama kelistrikan yang diaudit BPPT adalah PT.

Pindad memproduksi generator, PT. Nusantara Turbin Propulsi (NTP) memproduksi

Turbin, PT. PAL memproduksi balance of plant (komponen atau peralatan

pendukung), PT. Alstom Power ESI memproduksi Heat Recovery System Generator

(HRSG). Tahun 2012 telah diselesaikan: Rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi

dan efektifitas Litbang untuk mendukung kemandirian industri nasional. Tahun 2013

telah dilaksanakan: Layanan Teknologi Pelaksanaan Audit Teknologi, dan Layanan

Teknologi Sistem Manajemen Proses.

Page 12: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 8RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Dalam hal penerapan manajemen energi, pada tahun 2014 telah dipasang

prototipe Sistem Informasi Managemen Energi (SIME) yang di terapkan di B2TKE,

BPPT gedung 620 Kawasan Puspiptek Serpong. Dengan adanya prototipe ini, maka

kegiatan ini telah membantu pemerintah dalam program penerapan teknologi

efisiensi energi khususnya program konservasi energi.

d. Kawasan Baron Technopark (BTP)

Pada tahap awal pengembangan“Baron Teknopark”, BPPT mendapatkan

dana hibah dari NORAD-Norwegia sebesar USD 1.180.000. Dana tersebut

dipergunakan untuk membangun gedung kontrol kelistrikan dan gedung pabrik

pengolah minyak nabati. Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk pengadaan

peralatan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrida (PLTH), yang terdiri atas PLT Surya

36kWp, PLT Bayu (5kW, dan 10 kW) dengan back-up PLT Diesel berbahan bakar

biofuel 25kVA dan pabrik pengolah minyak nabati dengan kapasitas 150kg/ batch.

Selain itu, BPPT juga telah melengkapi kawasan tersebut dengan peralatan

desalinasi air laut kapasitas 10 ton/ hari dan Ice maker serta cold storage.dengan

kapasitas masing-masing864 liter/hari dan Kapasitas cold storage : 24 balok dan

Shelter Cold storage. di latar belakang gedung pabrik Biofuel

Beberapa aktifitas juga telah dilaksanakan, diantaranya adalah sosialisasi

IPTEK untuk anak sekolah dan melakukan kerjasama riset dengan Mitsubishi

Research Institute–Jepang (MRI). Dalam kerjasama riset tersebut, MRI telah

menghibahkan satu unit turbin angin berkecepatan rendah “Tomono Kaze” 4kW.

Baron Technopark juga telah banyak mendapatkan kunjungan diantaranya

Departemen Fisika IPB (Bogor), Jurusan Teknik Elektro UNJ (Jakarta), Jurusan T.

Elektro Universitas Semarang, Universitas Islam Negeri Malang, SMK Negeri 26

Jakarta, SMP Al Azhar Jogja, Kementerian Transmigrasi, ESDM dan beberapa

Pemda, LSM serta Lembaga riset asing.

Page 13: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 9RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

e.Layanan Jasa Teknologi Energi (PNBP)

Lingkup kegiatan pelayanan jasa teknologi yang dilakukan B2TKE adalah

sebagai berikut:

a. Bidang Teknologi Kelistrikan.1. Pengujian komponen sistem listrik tenaga fotovoltaik.2. Perencanaan potensi energi dalam wilayah tertentu.3. Pelatihan dan konsultasi masalah energi baru dan terbarukan.4. Pengujian pemakaian energi pada peralatan rumah tangga

b. Bidang Konversi Energi1. Audit energi di berbagai industri yang sarat pemakaian energi (baja, gula,

pupuk, kertas dll).2. Pelatihan dan konsultasi masalah konservasi energi di industri dan bangunan

komersial.3. Rancang bangun dan pengujian pengering hasil pertanian dan perikanan.4. Pengujian emisi cerobong industri.

Dari tahun 2010-2015, jumlah penerimaan PNBP disajikan dalam Gambar 1.1. Dari

gambar tersebut terlihat bahwa penerimaan PNBP cendereng menurun. Hal ini

disebabkan oleh berbagai factor baik factor internal maupun eksternal

Gambar 1.1 Penerimaan PNBP 2010 s/d 2015

Page 14: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 10RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

1.2 Potensi dan PermasalahanAnalisis potensi dan permasalahan di lingkungan unit kerja B2TKE dilakukan

dengan melakukan identifikasi dan analisis lingkungan berpengaruh baik dari

lingkungan internal maupun eksternal sebagai dasar untuk melakukan perencanaan

strategis.

1.2.1 Potensia. Potensi Internal

Sesuai dengan hasil reorganisasi, B2TKE tetap dipimpin oleh Ka. B2TKE

setingkat eselon 2, yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Deputi

Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM). Struktur organisasi

B2TKE yang baru terdiri dari3 (tiga) bidang dan satu Bagian setingkat eselon -3 yaitu

: Bidang Konversi Energi, Bidang Teknologi Kelistrikan, Bidang Layanan Jasa

Teknologi dan didukung oleh Bagian Umum. Masing-masing bidang dan bagian

tersebut mempunyai tugas, fungsi dan kedudukannya bersinergi menjalankan misi

untuk mencapai visi BPPT.

Potensi B2TKE yang meliputi sumberdaya manusia, fasilitas sarana danprasarana meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. B2TKE memiliki SDM dengan tingkat pendidikan dari berbagai disiplin ilmu dan

bidang keahlian. Dari total SDM sebanyak 165 orang, tingkat pendidikan S3

sebanyak 20 orang; S2 sebanyak 40 orang, S1 sebanyak 75 orang dan S0

sebanyak 30 orang.

Gambar 1.1 SDM B2TKE Menurut Tingkat Pendidikan

30

75

40

20

Pendidikan

Strata 0

Strata 1

Strata 2

Strata 3

Page 15: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 11RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Disisi lain sebagai satuan kerja yang mempunyai kompetensi dalam bidang

litbangyasa teknologi energi, pegawai B2TKE terdistribusi dalam berbagai jenis

jabatan fungsional antara lain jabatan fungsional Perekayasa 56% , Peneliti 13%,

Teknisi Litkayasa 17%. Selain jabatan fungsional tersebut diatas, terdapat

beberapa jabatan fungsional tertentu lainnya seperti Arsiparis 1%, Pranata Humas

1%. Sedangkan untuk jabatan fungsional umum (Non Fungsional Tertentu)

sebesar 66%.

b. Kompetensi B2TKE yang spesifik dalam Audit Energi, yaitu kemampuan untuk

melakukan evaluasi secara sistematis dan obyektif terhadap penggunaan energi

di industry dan bangunan komersial dalam rangka melakukan penghematan

energi.

c. B2TKE memiliki infrastruktur berupa laboratorium, workshop dan pilot plant yang

lengkap dan maju yang terakreditasi dan tersertifikasi sesuai standar internasional

seperti Laboratorium Pengujian Emisi (LPE), Laboratorium Pengujian Komponen

dan Sistem Fotovoltaic (LPKSF), Laboratorium Peralatan Listrik Rumah Tangga

(PERMATA), Lab. Pengujian Solar Water Heater (SWH), Pilot plant PLTP 3 MW,

Pilot Plant PLTP Binary Cycle 500 kW dan Sumba Micro Smart Grid 500 kW.

1

66

13

56

110

17

Jabatan Fungsional

Arsiparis

Fungsional Umum

Peneliti

Perekayasa

Pranata Humas

Struktural

Teknisi Litkayasa

Page 16: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 12RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

b. Potensi EksternalFaktor-faktor eksternal yang bisa dianggap menguntungkan dan dapat

menjadikan peluang adalah :

Telah dimulainya upaya-upaya penguasaan dan pengembangan teknologi

energi kelistrikan untuk peningkatan kemampuan daya saing industri

nasional.

Adanya komitmen pemerintah untuk melakukan pengembangan energi baru

terbarukan dan program konservasi energi.

Adanya mandatori presiden dalam upaya memenuhi kebutuhan energi di

Indonesia dalam jangka panjang, dengan menetapkan Perpres No. 5 Tahun

2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, yang berisi mandat pemenuhan

kebutuhan energi berdasarkan potensi sumberdaya energi di Indonesia,

dengan memberikan target peningkatan penggunaan energi baru (batubara,

gas alam) dan energi terbarukan (panas bumi, biofuel/bahan bakar nabati,

angin, surya dll) dari 45.6 % (2003) menjadi 80 % ke atas (2025)dan target

penurunan minyak bumi 41,7 % (2003) menjadi 20 % ke bawah (2025).

1.2.2 Permasalahana. Permasalahan Internal

Belum proporsionalnya insentif bagi pegawai dibanding beban kerjanya.

Peralatan laboratorium sebagian sudah tua (> 20tahun) sehingga perlu adnya

regenerasi dan revitalisasi alat lab.

b. Permasalahan Eksternal

Akses yang kurang memadai bagi BPPT dan B2TKE yang berlokasi di

PUSPIPTEK Serpong untuk berinteraksi dengan pemangku kepentingan di

Pusat yang berada di Jakarta.

Terbatasnya dana pengembangan/ Investasi bagi keperluan pengembangan

teknologi baik hardware dan software serta infrastruktur pendukungnya.

Pada Tahun 2015 penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) nasional yang

masih sangat rendah yaitu sekitar 3 % dari kebutuhan energi final total.

Page 17: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB I- 13RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Penguasaan teknologi EBT yang merupakan hal penting dan menjadi syarat

utama dalam rangka peningkatan kemandirian bangsa dan daya saing

industri masih rendah.

Page 18: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB II- 1RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

BAB IITUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga pemerintah non

kementerian, maka BPPT mempunyai kewenangan penyusunan rencana nasional

secara makro yaitu: (1) Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang

pengkajian dan penerapan teknologi; dan (2) Pemberian rekomendasi penerapan

teknologi dan pelaksanaan audit teknologi.

Berdasarkan kondisi umum, potensi dan permasalahan yang akan dihadapi ke

depan sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I sebelumnya, maka BPPT telah

menetapkan visi dan misi BPPT yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RPJMN 2015-2019.

Penyusunan Restra B2TKE 2015 – 2019 dilakukan dengan mempertimbangkan

lingkungan strategis dan kondisi terkini serta mengacu pada prioritas dan strategi

pembangunan yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) 2015 – 2019 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

2005 -2025 serta TUPOKSI BPPT. Secara khusus di dalam RPJPN 2005-2025

menyatakan bahwa penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan

dan teknologi (iptek) difokuskan pada 7 (tujuh) bidang prioritas, yaitu : (i) pembangunan

ketahanan pangan, (ii) penciptaan dan pemanfaatan sumber energi baru danterbarukan (iii) pembangunan teknologi transportasi, (iv) penciptaan dan pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi, (v) pengembangan teknologi pertahanan, (vi)

pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan, dan (vii) pengembangan

teknologi material maju.

2.1. Tujuan B2TKEDalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi BPPT ke dalam

program-program yang mendukung pembangunan nasional dan pembangunan bidang

yang akan dilaksanakan, maka tujuan B2TKE tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

Page 19: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB II- 2RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

1. Meningkatkan inovasi dan layanan teknologi energi dalam mendukung

peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa.

2. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan

layanan teknologi energi.

Tujuan B2TKE merupakan turunan dari tujuan strategis BPPT khusus untuk

bidang Teknologi Energi.

2.2 Sasaran KegiatanSasaran kegiatan B2TKE Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran lebih detail

dari Tujuan B2TKE dengan indikator dan target yang terukur. Formulasi keterkaitan

antara Tujuan dan Sasaran Kegiatan B2TKE 2015-2019 adalah sebagai berikut:

a. Sasaran Kegiatan terkait Tujuan 1 adalah:

Sasaran Kegiatan 1: Terwujudnya inovasi teknologi energi untuk mendukungpeningkatan daya saing dan kemandirian bangsa.

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan 1 adalah:

i. Jumlah Inovasi Teknologi Energi yang dihasilkan,

ii. Jumlah Rekomendasi Teknologi Energi yang dimanfaatkan.

Sasaran Kegiatan 2: Terwujudnya layanan teknologi energi untuk mendukung

peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa.

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan 2 adalah:

i. Jumlah Layanan Teknologi Energi,

ii. Indeks Kepuasan Pelanggan.

b. Sasaran Kegiatan terkait Tujuan 2 adalah:

Sasaran Kegiatan 3: Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk

mendukung inovasi dan layanan teknologi energi.

Page 20: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB II- 3RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan 3 adalah:

i. Indeks Reformasi Birokrasi,

ii. Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja.

2.3 Indikator Kinerja KegiatanDi bidang Energi, program pengkajian dan penerapan teknologi didorong untuk

mendukung sasaran strategis peningkatan inovasi dan layanan teknologi energi dalam

mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa.

CASCADING IMPACT, OUTCOME DAN OUTPUT BIDANG KELISTRIKAN

12Sub output, Komponen dan Sub Komponen

Buku 1 danBuku 2RPJMN

1 unit PLTP 500 kW Binary Cycleyang beroperasi

3 buah layanan audit energi yangditerapkan di industri dan sektorkomersial

Inovasi PLTP Skalakecil Binary Cycledan Kondensing

Inovasi danLayanan

TeknologiSMART GRID

Layanan TeknologiKonservasi dan Audit Energi

Terwujudnya LayananTeknologi untuk

Peningkatan kualitaskelistrikan energi

terbarukan

Termanfaatkannyapenggunaan energiterbarukan untuk

pembangkit listrik

Kawasan BaronTechnopark

• 1 unit PLTP skala kecil 3 MWdan 1 unit 500 kW Binary Cycle

• 3 buah layanan audit energi yangditerapkan di industri dan sektorkomersial

• 230 layanan pengujian energiterbarukan

Terwujudnyapemanfaatanrekomendasiaudit energi

Termanfaatkannyapenggunaan energiterbarukan untukpembangkit listrik

Peningkatan daya saing industri dan kemandirian bangsadi bidang teknologi informasi, elektronika, energi, industrikimia, dan material

1.Pemanfaatan EBT untuk pembangkitlistrik

2. Pemanfaatan Layanan Teknologi untukPengujian sistem energi baru terbarukan

3. Peningkatan pemanfaatanrekomendasi audit energi

Termanfaatkanya layanan

audit energi diindustri danbangunankomersial

peningkatanefisiensienergi

nasional

Pengujian KomponenPembangkit Energi Baru

Terbarukan

Dihasilkannya inovasi danlayanan teknologi energikelistrikan

Gb. 2.1 Cascading B2TKE.

Dalam Piramida di atas, dapat dilihat bahwa sasaran strategis yang menjadi

output lembaga dalam hal peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa bidang

kelistrikan adalah terkuasainya teknologi PLTP Skala Kecil sebagai subsitusi PLTD.

Page 21: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB II- 4RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Adapun indikator kegiatan ini adalah dihasilkan satu unit PLTP Skala Kecil kapasitas 3

MW dan satu unit PLTP Binary Cycle kapasitas 500 kW yang beroperasi.

Selain PLTP, output lembaga yang lain adalah terbangunnya dan berfungsinya

techno park Energi Terbarukan di daerah pantai Baron, Kab. Gunung Kidul, Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Indikator sasaran strategis tersebut adalah terbinanya 2

buah perusahaan berbadan hukum yang dilayani di Techno Park Kab. Gunung Kidul

dan sebanyak 4000 pengunjung eduwisata yang dilayani di Techno Park Kab. Gunung

Kidul.

Disamping itu, untuk mendukung sasaran bidang kelistrikan tersebut di atas,

dalam jangka menengah juga akan dihasilkan sebuah inovasi dan layanan teknologi

smart grid ketenaga-listrikan. Adapun indikator sasaran kegiatan tersebut adalah

didapatkannya prototipe dan standar nasional desain Smart Grid System. Disamping

menghasilkan Inovasi teknologi smart grid kelistrikan, dalam jangka menengah ini

B2TKE juga merencanakan untuk menghasilkan Inovasi Teknologi Konservasi dan

Audit Energi dengan indikator terbangunnya prototipe peralatan heat recovery system

dalam sebagai ko-generasi pembangkit listrik, Inovasi boiler vibrograte untuk PLTU

Batubara low-rank, dan rekomendasi audit energi untuk sector industri dan pembangkit

listrik.

Guna mencapai indikator sasaran strategis sebagaimana tertulis pada sasaran

strategis BPPT, maka ditentukan 4 sasaran kegiatan B2TKE, sebagaimana ditunjukkan

pada tabel berikut. Di mana 2 sasaran kegiatan merupakan kegiatan yang mendukung

sasaran strategis lembaga yang mendukung program nasional, yaitu Inovasi Teknologi

PLTP Skala Kecil dan Pengembangan Baron Techno Park. Sedangkan 2 sasaran

kegiatan lainnya merupakan sasaran program di tingkat kedeputian TIEM, yaitu

terwujudnya Inovasi dan Layanan Teknologi Smart Grid dan Teknologi Konservasi dan

Audit Energi

Page 22: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB II- 5RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Secara singkat, hubungan antara Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

B2TKE dapat dilihat di Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja B2TKE.

TUJUAN SASARAN KEGIATAN (SK)INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK)

Meningkatkan

inovasi dan layanan

teknologi energi

dalam mendukung

peningkatan daya

saing dan

kemandirian bangsa

SK1) Terwujudnya inovasi

teknologi energi untuk

mendukung peningkatan daya

saing dan kemandirian bangsa

Jumlah Pilot Plant PLTP Skala

Kecil yang beroperasi

Jumlah PLT berbasis EBT yang

beroperasi di Baron Techno Park

(BTP)

Jumlah Inovasi Teknologi SMART

GRID

Jumlah Rekomendasi Teknologi

Konservasi dan Audit Energi yang

diterapkan di Industri

SK2) Terwujudnya layanan

teknologi energi untuk

mendukung peningkatan daya

saing dan kemandirian bangsa.

Jumlah Layanan Teknologi Energi

Indeks Kepuasan Pelanggan

Meningkatkan tata

kelola pemerintahan

yang baik untuk

mendukung inovasi

dan layanan

teknologi energi.

SK3) Terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang baik untuk

mendukung inovasi dan layanan

teknologi energi

Indeks Reformasi Birokrasi

Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

Page 23: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB II- 6RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

2.4 Layanan Teknologi Energi.

Layanan teknologi merupakan jembatan yang baik untuk implementasi hasil

inovasi dan perekayasaan teknologi kepada semua pemangku kepentingan baik

pemerintah, BUMN, swasta dan masyarakat umum. Demikian pula layanan pengujian

melalui berbagai laboratorium uji yang dimiliki juga sangat mendukung penguatan

ouctome lembaga.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-

2019 buku II, tertulis tentang pentingnya layanan perekayasaan dan teknologi didalam

sebuah bisnis. Layanan tersebut bisa berupa jasa-jasa pengujian bahan, jasa

perancangan produk dan perekayasaan, problem solving dan juga jasa pelatihan dan

pendidikan.

Salah satu strategi yang diterapkan pemerintah untuk mencapai RPJMN

tersebut adalah meningkatkan kapasitas dan pelayanan. Untuk itu dilaksanakan

peningkatan kapasitas layanan dan revitaslisasi peralatan laboratorium serta

peningkatan kualitas dan jumlah SDM yang akan di biayai dari dana pemerintah.

Berdasarkan buku RPJMN 2015-2019, B2TKE direncanakan berfungsi sebagai

fasilitas untuk karakterisasi pembakaran batubara, pengujian refrigerator, pendingin

ruangan (AC), perancangan sistem pembangkit panas surya, laboratorium kalibrasi dan

laboratorium modul surya. Untuk itu, peralatan yang telah berumur lebih dari 20 tahun

perlu direvitalisasi. target beserta biaya yang dibutuhkan untuk revitalisasi peralatan

laboratorium di B2TKE yang umurnya sudah melebihi 20 tahun. Disamping

peningkatan fasilitas di bidang teknologi energi kelistrikan perlu diadakan kegiatan

dibidang layanan teknologi konservasi dan standardisasi efisiensi penyediaan dan

penggunaan energy serta Inovasi dan Layanan Teknologi Batere mobil listrik.

Namun demikian sangat sedikit usaha Pemerintah melalui BPPT untuk

mempertahankan kualitas dan kekinian Teknologi (technology state of the arts)

perlengkapan laboratorium uji tersebut, ditandai dengan telah tuanya berbagai perlatan

dan obsoletenay sejumlah perangkat uji yang berumur lebih dari 15 tahun. Untuk itu

sangat mendesak untuk dilakukan revitalisasi dan modernisasi laboratorim. Khusus

Page 24: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB II- 7RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

pada Lab Uji Komponen PLTS PV, sudah sangata mendesak untuk memenuhi

kebutuhan public agar tersedia Lab Uji untuk pengujian dengan Stadar IEC 61215.

Pada Table di bawah ini disajikan target beserta biaya yang dibutuhkan untuk

revitalisasi peralatan laboratorium di B2TE yang umurnya sudah melebihi 20 tahun

TABEL 2.3. Jenis Jasa Pelayanan Teknologi B2TKE

SASARAN INDIKATORTARGET (OUTPUT)

OUTCOMESATUAN 2016 2017 2018 2019

Layanan Jasa

Teknologi

Konversi

Energi

Jumlah Layanan Teknologi

Pengujian Energi Baru

Terbarukan

kontrak 80 81 81 81 Terwujudnya

produk-produk

kelistrikan

tersertifikasi

sehingga mampu

menciptakan nilai

tambah peningkatan

aspek keselamatan,

penghematan energi

dan kualitas teknis di

masyarakat

Jumlah Layanan Teknologi

Pengujian Peralatan listrik RT

kontrak 10 11 11 11

Jumlah Layanan Teknologi

Pengujian Solar thermal

kontrak 1 1 1 1

Jumlah Layanan Teknologi

Konsultasi, Kajian Teknologi,

studi kelayakan, konservasi dan

Audit Energi

kontrak 9 9 9 9

Anggaran Miliar 3,3 5 5,25 5,5

Page 25: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 1RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

BAB IIIARAH KEBIJAKAN STRATEGI DAN KERANGKA

KELEMBAGAAN

Dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri

dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, maka dalam RPJMN

2015 -2019 telah dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan.

Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA. Agenda Prioritas tersebut yang

secara langsung dapat didukung oleh BPPT khususnya B2TKE yaitu:

Nawa Cita 2 :Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

Nawa Cita 5:Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

Nawa Cita 6 :Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional

sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia

lainnya.

Nawa Cita 7 :Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor sektor strategis

ekonomi domestik.

Berdasarkan sasaran pokok Pembangunan Nasional yang sesuai dengan visi

pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong”, maka pembangunan nasional 2015-2019 akan

diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup: 1). Sasaran Makro; 2).

Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat: 3). Sasaran Pembangunan Sektor

Unggulan; 4). Sasaran Dimensi Pemerataan; 5). Sasaran Pembangunan Wilayah dan

Antarwilayah; 6). Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.

Page 26: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 2RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Mengacu pada sasaran utama serta analisis yang hendak dicapai serta

mempertimbangkan lingkungan strategis dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi

bangsa Indonesia ke depan, maka arah kebijakan umum pembangunan nasional 2015-

2019 adalah:

1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.

2. Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) yang

Berkelanjutan.

3. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan

4. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam dan

Penanganan Perubahan Iklim

5. Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh.

6. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat Yang

Berkeadilan

7. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah

Sasaran pembangunan Iptek adalah meningkatnya kapasitas iptek yang

dijabarkan sebagai berikut:

1. Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan

iptek yang mendukung daya saing sektor produksi barang dan jasa;keberlanjutan

dan pemanfaatan sumber daya alam; sertapenyiapan masyarakat Indonesia

menyongsong kehidupan global.

2. Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek termasuk penyediaan SDM, sarana

prasarana, kelembagaan, jaringan.

3. Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota, dan Science Park di setiap

provinsi.

Page 27: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 3RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

3.1 Arah Kebijakan Strategi NasionalArah kebijakan dan strategi nasional khususnya mengenai peningkatan

kapasitas inovasi dan teknologi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan Litbang (Riset):Pemgembangan dan penerapan energi baru terbarukan untuk menjawab kebutuhan

nasional di sektor industri, transportasi dan rumah tangga. Didalamnya termasuk

energi dan pembangkitan listrik dari PLTP, PV, angin dan nuklir serta kegiatan

konservasi energi.

b. Layanan Perekayasaan dan Teknologi;Secara umum strateginya adalah meningkatkan kapasitas dan pelayanan. Untuk itu

akan dilaksanakan peningkatan kapasitas layanan dan revitalisasi peralatan

laboratorium serta peningkatan kualitas dan jumlah SDM yang akan dibiayai dari

dana pemerintah.

c. Layanan Infrastruktur Mutu:Mencakup standardisasi, metrologi, kalibrasi, dan pengujian mutu, dengan strategi

utama meningkatkan pengawasan SNI barang beredar di pasar domestik dan

jaminan kualitas barang ekspor. Strategi berikutnya adalah meningkatkan kapasitas

dan kemampuan semua jajaran yang tercakup dalam infrastruktur mutu yang

tersebar di berbagai kementerian/lembaga pemerintah, lembaga swasta, dan

industri.

d. Penguatan Kerjasama Swasta-Pemerintah-Perguruan Tinggi:Khususnya untuk sektor pertanian dan industri serta pengembangan entrepreneur

pemula lewat pembangunan inkubator dan modal ventura.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPTDalam upaya mewujudkan visi dan misi dan pencapaian sasaran strategis BPPT

maka arah kebijakan BPPT pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Mendukung peningkatan daya saing industri melalui :

Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang

teknologi: energi, informasi, material, transportasi, maritim, hankam, permesinan,

Page 28: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 4RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

industri kimia, pangan dan pertanian ,sistim inovasi untuk pembangunan taman sains

dan tekno, dan inkubasi teknologi.

2. Mendukung kemandirian bangsa melalui :

Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang

teknologi: obat dan kesehatan, energi, teknologi sumber daya alam dan kelautan,

lingkungan dan kebencanaan.

3. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan

layanan teknologi melalui upaya-upaya inisiatif strategis yang diimplementasikan

dalam program-program BPPT yangterdiri dari :

a. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT).

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

1). Strategi untuk mendukung peningkatan daya saing industriStrategi untuk mendukung peningkatan daya saing industri dilaksanakan melalui

pelaksanaan Program PPT dengan 8 sasaran program sebagai berikut :

1. Terwujudnya e-service (e-Govt & e-business) dengan teknologi KTP-

elMultiguna.

2. Terwujudnya infrastruktur bersama Data Center untuk Cloud Computing

danCertificate Authority.

3. Terwujudnya Sistem Elektronika Navigasi untuk Meningkatkan Keselamatan

Transportasi.

4. Terwujudnya infrastruktur bersama Data Center untuk Cloud Computing dan

Certificate Authority.

5. Terwujudnya inovasi & layanan teknologi untuk meningkatkan daya

saingindustri galangan kapal nasional.

6. Terwujud dan berfungsinya Science/Techno Park.

7. Terbangunnya dan berfungsinya Pusat Inovasi.

8. Berfungsinya Kawasan Inovasi Teknologi Maritim Nasional

sebagaipercontohan Pusat Inovasi.

Page 29: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 5RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

2). Strategi untuk mendukung kemandirian bangsaStrategi untuk mendukung kemandirian bangsa dilaksanakan

melaluipelaksanaan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) dengan 10

Sasaran Program sebagai berikut :

1. Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi Bahan Baku Obat (BBO)

pada perusahaan farmasi dalam negeri.

2. Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi untuk mendukung pelaksanaan

kebijakan pembangunan industri strategis pertahanan dankeamanan.

3. Terwujudnya PLTP Skala kecil yang memanfaatkan peralatan dan komponen

produk dalam negeri secara maksimal.

4. Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi pangan berbahan baku

lokal untuk mendukung diversifikasi pangan di kabupaten percontohan.

5. Terwujudnya Inovasi teknologi pengurangan risiko bencana.

6. Terwujudnya industri yang memanfaatkan teknologi biomaterial di

dalamnegeri.

7. Diterapkannya inovasi dan layanan teknologi nanomaterial.

8. Terwujudnya industri bahan baku material untuk energi.

9. Diterapkannya inovasi dan layanan teknologi material komposit.

10.Pemanfaatan berbagai komponen perangkat keras maupun lunak TIK dan

elektronika dalam berbagai program nasional.

3). Strategi untuk meningkatnya tatakelola pemerintahan yang baik untukmendukung inovasi dan layanan teknologi

Strategi untuk meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik

untukmendukung inovasi dan layanan teknologi dilaksanakan melalui 3 program yaitu :

Page 30: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 6RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

A. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT)

Dengan sasaran programmya adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan persentase kualitas SDM perekayasa dan litkayasanasional.

2. Meningkatnya layanan inovasi yang dimanfaatkan mitra pengguna.

B. Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dengan sasaran program sebagai berikut:

1. Meningkatnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja.

3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat.

4. Tercapainya transparansi, kualitas pengawasan, dan percepatan penyelesaian

tindak lanjut hasil pengawasan dan memenuhiharapan pemangku kepentingan.

5.Tercapainya Penerapan Manajemen Risiko pada pelaksanaan

Program/Kegiatan.

C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dengan sasaran program :

Terwujudnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

3.3 Arah dan Strategi B2TKEArah penyusunan program tahun 2015-2019 di B2TKE adalah mendukung

Sasaran BPPT yang mengacu renstra BPPT yaitu Pengembangan Inovasi dan Layanan

Teknologi, peningkatan kemampuan SDM, serta peningkatan fasilitas pendukungnya di

bidang energi kelistrikan, yang berbasis pada pemanfaatan konversi energi terbarukan,

dan konservasi energi yang meliputi :

Penguasaan Teknologi PLTP Skala Kecil untuk Subtitusi PLTD dan

Peningkatan TKDN.

Inovasi Teknologi Konservasi dan Audit Energi

Pengembangan Teknologi Smart Grid

Pengembangan kawasan Baron Techno Park

Layanan Jasa Teknologi berupa pengujian peralatan EBT, kelistrikan,

konsultasi dan Studi kelayakan.

Page 31: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 7RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Strategi Pelaksanaan Program B2TKE 2015 – 2019 adalah :

Program merupakan bagian dari program pembangunan nasional yang

dilaksanakan secara sinergi komplementari bersama mitra dalam sistem inovasi

nasional.

Dilaksanakan dengan sistem tatakerja kerekayasaan secara konsisten.

Melibatkan seluruh potensi sumberdaya di BPPT secara lintas unit dan lintas

kedeputian secara matriks.

Berdasarkan kepada strategi diatas, program didefinisikan sebagai kumpulan

kegiatan yang terintegrasi serta dilaksanakan secara sinergi, komplementer oleh

seluruh potensi seluruh bangsa dalam satu kerangka sistem inovasi Bidang Teknologi

Energi Kelistrikan.

Program Lembaga BPPT berupa Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT)

menghasilkan luaran dalam bentuk impact atau benefit khususnya, tetapi tidak terbatas

pada fokus kegiatan yang tencantum dalam buku 1 RPPJMN 2015-2019. Impact/benefit

tersebut merupakan hasil dari outcomes kedeputian (program Eselon 1) yang juga

merupakan output unit kerja, seperti yang termaktub dalam Buku 1 RPJMN, Buku 2 dan

lampirannya.

3.4 Struktur Organisasi dan Kerangka KelembagaanPenyesuaian Kerangka kelembagaan BPPT (struktur organisasi, ketatalaksanaan

dan pengelolaan SDM) yang digunakan untuk melaksanakan Rencana Strategis BPPT

2015 – 2019 mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Meningkatkan keterkaitan dan koordinasi pelaksanaan bidang-bidang

pembangunan yang terdapat dalam RPJMN 2015-2019, sesuai dengan fungsi dan

visi/misi BPPT;

2) Mempertajam arah kebijakan dan strategi BPPT sesuai dengan kapasitas

organisasi dan dukungan sumber daya BPPT;

Page 32: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 8RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

3) Membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, menghindari

duplikasi fungsi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi BPPTdalam

melaksanakan program-program pembangunan nasional;

4) Memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan profesionalitas SDM BPPT.

3.4.1 Fungsi, Struktur dan Bagan Organisasi

1) Pola Perumusan Tugas dan FungsiPola perumusan tugas dan fungsi B2TKE, diatur sebagaimana dalam perka BPPT

No. 15 Tahun 2015 sebagai berikut:

Tugas B2TKE:B2TKE mempunyai tugas melaksanakan kegiatan inovasi dan layanan teknologi

konversi energi.

Fungsi B2TKE:Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, B2TKE menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut:

a. pelayanan teknologi di bidang kelistrikan dan konversi energi;

b. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program dan kerjasama teknologi

kelistrikan dan konversi energi;

c. pelaksanaan pengujian, penerapan, dan penyebarluasan teknologi kelistrikan

dan konversi energi; dan

d. pelaksanaan urusan ketatausahaan, perencanaan, keuangan, sumber daya

manusia, rumah tangga, dan pelaporannya serta pengelolaan Techno Park di

bidang energi.

Page 33: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 9RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

2) Struktur OrganisasiStruktur organisasi B2TKE merupakan kerangka dalam pola tetap hubungan

diantara fungsi-fungsi, unit-unit, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang

menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda

dalam satu organisasi B2TKE. Menurut Perka BPPT No. 12 Tahun 2015, B2TKE terdiri

atas:

a. Bagian Umum;

b. Bidang Layanan Jasa Teknologi;

c. Bidang Teknologi Kelistrikan; dan

d. Bidang Konversi Energi.

3) BaganBagan struktur organisasi B2TKE digambarkan seperti bagan berikut.

Page 34: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB III- 1RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

Diagram struktur Organisasi

Gambar. 3.1 Struktur Organisasi B2TKE

Page 35: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB IV- 1RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

BAB IVTARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target KinerjaDalam rangka menentukan target kinerja dan kerangka pendanaan kegiatan

di B2TKE 2015-2019, ada dokumen utama yang menjadi acuan adalah Peraturan

Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) Tahun 2015–2019, Renstra BPPT 2015-2019 dan Renstra

Kedeputian TIEM 2015-2019.

Berdasarkan acuan di atas, kemudian dilakukan sinkronisasi dengan

kompetensi dan sumber daya di B2TKE yang selanjutnya menghasilkan 4 (empat)

Kegiatan dan target kinerja B2TKE 2015-2019 seperti terlihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Kegiatan dan Target Kinerja B2TKE 2015-2019.

NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1

Inovasi Teknologi PLTP Skala

Kecil

Beroperasinya PLTP binary cycle

100 kW

1

Beroperasinya PLTP binary cycle

500 kW

1

Beroperasinya PLTP condensing 3

MW

1

2 Inovasi Teknologi Smart Grid

Pilot Plant SCADA Smart Grid for

Smart City

1

Testing Protocol dan Pengujian

Peralatan Listrik

3

3Inovasi Teknologi Konservasi

dan Audit Energi

Rekomendasi Desain Teknologi

Kogenerasi dan atau Boiler

Vibrogate yang dimanfaatkan

Industri

1

Rekomendasi Audit Energi yang

diterapkan di industri

2

4Pengembangan Baron Techno

Park

Kunjungan Wisata edukasi IPTEK

berbasis EBT

4000

Page 36: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB IV- 2RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

NO KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Beroperasinya PLT berbasis EBT 2

Jumlah pelatihan dan diseminasi

teknologi

10

5Layanan Jasa Teknologi

Energi

Jumlah Layanan Pengujian

Peralatan EBT

230

Jumlah Layanan Pengujian

Peralatan Listrik Berbasis Standar

Nasional atau Internasional

20

Indeks Kepuasan Pelanggan B

6 Layanan PerkantoranIndeks Reformasi Birokrasi B

Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja B

4.2 Kerangka PendanaanKerangka pendanaan ditujukan untuk mempertajam alokasi anggaran agar

efektif dan efisien. Melalui mekanisme penyusunan kerangka pendanaan yang

dilaksanakan yaitu dengan mempertimbangkan kegiatan dan anggaran tahun

sebelumnya, yang kemudian direview khususnya pada keberlanjutan program

terhadap agenda pembangunan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada

output/keluaran serta komponen-komponen di bawahnya. Dengan

mempertimbangkan lingkungan strategis dan capaian pada visi dan misi maka

dilakukan review baseline yang meliputi alokasi program, kegiatan dan output serta

komponen yang berlanjut maupun yang baru; volume target pada masing-masing

tingkatan serta evaluasi terhadap output yang sudah tercapai menjadi hasil/outcome.

Perhitungan pada KPJM (Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah) yang

melalui perhitungan khususnya sampai dengan awal 2016 yang sudah dilakukan di

awal tahun baik untuk biaya operasional maupun non operasional dengan dasar

mempertimbangkan hasil kegiatan dan evaluasinya terhadap capaian kinerja yang

sudah ditetapkan. Adapun perhitungannya yaitu dengan mempertimbangkan alokasi

dari masing-masing program, yang merupakan kompilasi alokasi per kegiatan

sebagai implikasi adanya anggaran di masing-masing output, sedangkan untuk

Page 37: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB IV- 3RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

tingkat komponen merupakan hasil perhitungan volume komponen dikalikan dengan

satuan biaya dan inflasinya.

Anggaran merupakan bagian terintegrasi dari pendanaan Program dan

Kegiatan BPPT pada RPJMN 2015-2019 dalam rangka untuk mewujudkan

kemandirian bangsa, peningkatan daya saing dan pelayanan publik. Kerangka

pendanaan kegiatan B2TKE 2015-2019 disajikan pada Arsitektur Data dan Informasi

Kegiatan (ADIK) B2TKE di bawah ini.

Page 38: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB IV- 4RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 3

PROGRAM/ KEGIATAN SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARANKEGIATAN (OUTPUT)/INDIKATOR

TARGET ALOKASI (Rp Milyar)2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan 22 : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Konversi Energi (5864) 34,05 32,28 62,16 72,37 78,65Sasaran Kegiatan 1 Terwujudnya Inovasi Teknologi PLTP Binary Cycle sd

500 KW1,87 3,60 5,0 20,0 40,00

Jumlah PLTP 100 KW yang beroperasi 1 - - - - 0,60 0,60 - - -Jumlah PLTP 500 kW yang beroperasi 1 1 1,27 2,63 1,66 5,0 -Jumlah PLTP 3 MW yang beroperasi 1 17,7 3,00 3,34 5,0 40Jumlah PLTP 5 MW yang beroperasi 1 0,00 - 10,0

Sasaran Kegiatan 2 Terwujudnya Inovasi Teknologi Smart Grid 1,5 0,73 30,5 10,0 5,00

Jumlah Inovasi Teknologi Smart Grid sebagai sistemenergi baru terbarukan

1 1 1 1 1 1,5 0,73 30,5 10,0 5,00

Sasaran Kegiatan 3 Terwujudnya Kawasan Techno Park Energi Terbarukan(Baron Techno Park)

12,1 6,19 3,5 10,0 5,00

Jumlah Pilot project teknologi sistem kelistrikan EBTdan Peningkatan jumlah wisatawan ke Baron

1 1 1 1 1 12,1 6,19 3,5 10,0 5,00

Sasaran Kegiatan 4 Terwujudnya Inovasi Teknologi Konservasi dan AuditEnergi

0,88 1,46 - 2,00 3,00

Jumlah Desain Teknologi Waste Heat Recovery Unitdan boiler yang Efisien

- 1 - 1 1 0,88 0,67 - 1,00 2,00

Jumlah Rekomendasi Audit dan Managemen Energi - - - 1 1 - 0,79 - 1,00 1,00Sasaran Kegiatan 5 Layanan Jasa Teknologi Energi (PNBP) 5,16 4,37 5,25 5,51

Jumlah Layanan Jasa Teknologi Energi (PNBP) 90 75 80 85 90 5,16 4,37 5,25 5,51Sasaran Kegiatan 6 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 0,44 - 0,28 0,33

Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 1 - 1 1 0,44 - 0,28 0,33Sasaran Kegiatan 7 Layanan Perkantoran 12,10 18,79 24,84 29,81

Jumlah Layanan Belanja Pegawai 14 14 14 14 9,09 15,10 15,84 19,01Jumlah Layanan Belanja Operasional 12 12 12 12 3,01 3,69 9,00 10,80

Page 39: RENCANA STRATEGIS - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/SetiapSaat/I - Renstra dan... · mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berbagai hasil ... penting bagi

BAB V- 1RENSTRA B2TKE 2015-2019 REV 1

BAB IV

P E N U T U P

Renstra B2TKE 2015-2019 merupakan acuan dalam menyusun program, kegiatan,

anggaran serta indikator kinerja dan target output di lingkungan B2TKE. Renstra ini

selanjutnya akan menjadi bahan acuan untuk Laporan Akuntabilitas Instansi

Pemerintah (LAKIP) B2TKE. Renstra ini juga berfungsi sebagai pedoman

bagistakeholders dan customers dalam hal perencanaan program, sumberdaya,

kelembagaanserta pengendalian dan pengawasan program agar lebih berhasil dan

berdaya guna dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi B2TKE.

Rencana strategis B2TKE merupakan cerminan dari program, kegiatan, anggaran,

indikator kinerja, dan target yang lebih operasional yang disusun dan ditindaklanjuti

dengan penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Pengukuran kinerja akan dilakukan dengan mengacu pada sistem dan prosedur

pengukuran kinerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan BPPT dan berdasarkan

peraturan perundangan yang berlaku dari Pemerintah. Pelaksanaan pengukuruan

kinerja dilakukan secara berkala.