rencana kinerja tahun 2020ilmate.kemenperin.go.id/document/1589381291-5.2... · 1. infrastruktur...
TRANSCRIPT
RENCANA KINERJA TAHUN 2020
DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM ALAT TRANSPORTASI DAN ALAT
PERTAHANAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2019
I
1 KATA PENGANTAR
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis,
yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan melalui kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana
capaian kinerja untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan
kegiatan.
Dokumen rencana kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai
dalam tahun 2020; indikator kinerja sasaran dan rencana capaian program, kegiatan,
serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu dimuat pula
keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran,
kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan ini diharapkan menjadi pedoman dalam
menyusun Rencana Kinerja dan Anggaran bagi seluruh unit Eselon III di lingkungan
Direktorat Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan sehingga dapat
diwujudkan keselarasan dan keterpaduan dalam melaksanakan pembangunan
industri.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada segenap jajaran di lingkungan
Direktorat Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan serta semua pihak
yang telah memberikan saran dan masukan atas tersusunnya Dokumen Rencana
Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan Tahun 2019 ini.
Jakarta, 15 Februari 2019 Direktur Industri Maritim Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan
Putu Juli Ardika
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... I
DAFTAR TABLE ............................................................................................................ I
BAB I ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................................ 2
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................................ 2
1.4 Ruang Lingkup ................................................................................................ 3
BAB II ........................................................................................................................... 4
2.1 Sasaran dan Indikator Kinerja ........................................................................ 4
2.1.1 Perspektif Pemangku Kepentingan .......................................................... 4
2.1.2 Perspektif Proses Bisnis Internal ............................................................ 5
2.2 Indikator Kinerja Sasaran................................................................................ 5
2.3 Indikator Kinerja Utama .................................................................................. 6
BAB III .......................................................................................................................... 8
3.1 Kondisi yang Diharapkan ................................................................................ 8
3.2 Kegiatan .......................................................................................................... 9
BAB IV ........................................................................................................................ 10
LAMPIRAN ................................................................................................................. 11
I
2 DAFTAR TABLE
Table 2.1 Indikator Kinerja Sasaran ............................................................................. 6
Table 2.2 Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan Tahun 2019 ........................................................... 7
1
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai
kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja
tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan
kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda
penyusunan kebijakan dan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi
untuk mencapainya dalam tahun berikutnya.
Dengan memperhatikan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun
2009 ditentukan 10 industri prioritas yang akan dikembangkan tahun 2015-2019.
Kesepuluh industri prioritas tersebut dikelompokkan kedalam 6 (enam) industri
andalan, 1 (satu) industri pendukung, dan 3 (tiga) industri hulu dengan rincian
sebagai berikut:
1. Industri Pangan;
2. Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan;
3. Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka;
4. Industri Alat Transportasi;
5. Industri Elektronika dan Telematika (ICT);
6. Industri Pembangkit Energi;
7. Industri Barang Modal, Komponen, dan Bahan Penolong;
8. Industri Hulu Agro;
9. Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam; dan
10. Industri Kimia Dasar (hulu dan antara).
Pembangunan industri prioritas periode tahun 2015-2019 dilaksanakan dengan
mengacu
pada rencana aksi yang telah diamanatkan oleh Rencana Induk Pembangunan
Industri Nasional.
2
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 114 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41 Tahun 2010
tentang Peta Strategi dan Indikator Kinerja Utama Kementerian Perindustrian dan
Unit Eselon I Kementerian Perindustrian, dimana setiap Satuan Kerja Eselon I
dan Eselon II diharuskan menyusun Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja.
Direktorat Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP),
dalam melaksanakan program kegiatan instansi pemerintah perlu suatu
akuntabilitas, sehingga transparansi dapat terwujud dan mendukung pelaksanaan
good governance maka disusunlah dokumen Rencana Kinerja Direktorat
IMATAP.
1.2 Maksud dan Tujuan
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran rencana pencapaian sasaran dari Rencana Kinerja Direktorat IMATAP
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat IMATAP, dengan tujuan
melaksanakan kebijakan pembangunan IMATAP melalui program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan selama tahun 2019.
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Direktorat Industri Maritim,
Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan mempunyai mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan
industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan
sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,
pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,
penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan
industri di bidang industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan.
3
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi,
dan Alat Pertahanan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan
pengembangan industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan
2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi
industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;
3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri
nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan
sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,
pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, penanaman modal
dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang
industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;
4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di
bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat
transportasi, dan alat pertahanan;
5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi,
dan alat pertahanan;
6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau,
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri maritim, alat
transportasi, dan alat pertahanan; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
1.4 Ruang Lingkup
Secara garis besar dari segi substansi Rencana Kinerja ini mencakup dua hal, yaitu :
Pertama, melaporkan kinerja hasil pelaksanaan yang telah ditetapkan mencakup
kegiatan operasional dan kegiatan pembinaan yang dicapai oleh kelompok
Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan sebagai hasil pembinaan
yang telah dilakukan digambarkan pada Bab II
Kedua, menentukan arah kebijakan Pembangunan dan Rencana Kinerja Tahun
2019 yang akan dilakukan oleh Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan sebagai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, digambarkan
dalam Bab III
4
2 BAB II
RENCANA KINERJA
2.1 Sasaran dan Indikator Kinerja
Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada Rencana Kinerja Tahunan
Direktorat Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan tahun 2019
sebagai berikut :
2.1.1 Perspektif Pemangku Kepentingan
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya populasi industri dan persebaran industri
Meningkatnya populasi Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
diindikasikan dengan peningkatan jumlah unit Industri Maritim, Alat Transportasi,
dan Alat Pertahanan serta nilai investasi industri besar sedang (IBS) pada sektor
Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan khususnya. Indikator
kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran strategis ini adalah:
1. Jumlah unit Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan besar
sedang yang tumbuh.
2. Nilai Investasi Disektor Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan.
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri dimaksudkan untuk
meningkatkan penjualan produk dalam negeri dibandingkan dengan seluruh
pangsa pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan daya saing dan
produktivitas dilakukan melalui pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi
industri yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah,
daya saing dan kemandirian industri nasional. Indikator kinerja sasaran strategis
(IKSS) dari sasaran strategis ini adalah:
1. Kontribusi ekspor produk Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan terhadap ekspor nasional.
2. Produktivitas dan kemampuan SDM Industri Maritim, Alat Transportasi, dan
Alat Pertahanan.
5
2.1.2 Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis 1 : Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian, peran pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor industri ke
depan dilakukan secara terencana serta disusun secara sistematis dalam suatu
dokumen perencanaan dan kebijakan- kebijakan yang mendukung tercapainya
rencana tersebut. Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini
adalah:
1. RancanganStandar Nasional Indonesia (RSNI)
2. Regulasi Teknis Pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC Secara Wajib
Sasaran Strategis 2 : Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang
perindustrian yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan
Standardisasi industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dan
produktivitas dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun ekspor.
Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini adalah:
1. Infrastruktur Kompetensi yang terbentuk (SKKNI)
2.2 Indikator Kinerja Sasaran
Berdasarkan sasaran strategis diatas, Direktorat Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan menyusun Rencana Kinerja Tahun 2017
yang disusun dalam rangka pencapaian target jangka menengah disertai
beberapa penyesuaian. Hal ini dikarenakan pada perkembangannya Rencana
Strategis Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
mengalami beberapa review yang dipengaruhi oleh kondisi iklim bisnis.
Rencana Kinerja Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan Tahun 2017 memuat beberapa indikator kinerja yang ditetapkan
berdasarkan perspektif pemangku kepentingan dan pelaksanaan tupoksi.
Rencana kinerja tersebut adalah sebagai berikut.
6
Table 2.1 Indikator Kinerja Sasaran
No. Sasaran Program / Indikator Target
Satuan 2017 2018 2019 2020
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1.
Meningkatnya populasi dan persebaran Industri Logam Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
- Unit industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Unit 121 155 94-104 94-104
- Nilai investasi di sektor industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Rp triliun 36,9 43,5-46,3 54,11 54,11
2.
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri logam mesin, alat transportasi, dan elektronika
-
Kontribusi ekspor produk industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan terhadap ekspor nasional
Persen 4,95 4,9 4,9 4,9
-
Produktivitas dan kemampuan SDM industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Juta Rupiah/
orang per tahun
1.003,3 1.086 1.187,4 1.187,4
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1.
Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan dan Elektronika yang Efektif
- Rancangan Standard Nasional Indonesia (RSNI)
RSNI - 8 3 2
- Regulasi teknis pemberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
Regulasi - 1 1 1
2.
Terselenggaranya urusan pemerintah di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
- Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
SKKNI - 2 3 -
2.3 Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dalam perspektif pemangku
kepentingan dan perspektif proses bisnis internal merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan.
Untuk mencapai visi, misi dan sasaran strategis di atas maka ditetapkanlah
Indikator Kinerja Utama Direktorat IMATAP sebagai berikut:
7
Table 2.2 Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Tahun 2020
No Sasaran Program / Indikator Target
Satuan 2020
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1. Meningkatnya populasi dan persebaran Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
- Unit industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Unit 94-104
- Nilai investasi di sektor industri Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan Rp triliun 54,11
2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
- Kontribusi ekspor produk industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan terhadap ekspor nasional
Persen 4,9
- Produktivitas dan kemampuan SDM industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan
Juta Rupiah/
orang per tahun 1.187,4
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1 Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan dan Elektronika yang Efektif
- Rancangan Standard Nasional Indonesia (RSNI) RSNI 3
- Regulasi teknis pemberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
Regulasi 1
2 Terselenggaranya urusan pemerintah di bidang perindustrian yang berdaya saing dan
berkelanjutan
- Infrastruktur kompetensi yang terbentuk RSKKNI 3
8
3 BAB III
RENCANA PROGRAM/KEGIATAN
3.1 Kondisi yang Diharapkan
Pembangunan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
merupakan bagian dari penyokong dan penopang pembangunan nasional, oleh
sebab itu pembangunan industri harus diarahkan untuk mendorong terwujudnya
industri yang mampu memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan
ekonomi, sosial dan politik Indonesia. Pembangunan sektor Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan tidak hanya ditujukan untuk mengatasi
permasalahan dan kelemahan di sektor industri yang disebabkan oleh
melemahnya daya saing dan krisis global yang melanda dunia saat ini saja,
melainkan juga mampu turut mengatasi permasalahan nasional, serta meletakkan
dasar-dasar membangun industri andalan masa depan.
Adapun tujuan kondisi yang diharapkan terkait dengan Rencana Kerja Tahunan
Direktorat Jenderal Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Tahun
2018 adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya industri Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
nasional sebagai pilar perekonomian nasional;
2. Terwujudnya kedalaman dan kekuatan struktur Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan;
3. Terwujudnya Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan yang
mandiri, berdayasaing,dan maju serta terciptanya iklim usaha yang kondusif
4. Terbukanya kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja sektor
Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan;
5. Terwujudnya pemerataan pembangunan Industri Maritim, Alat Transportasi
dan Alat Pertahanan ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan
memperkukuh ketahanan nasional;
6. Meningkatnya layanan teknis dan administrative dalam rangka penumbuhan
dan pengembangan industri sektor IMATAP
9
3.2 Kegiatan
Kegiatan penumbuhan industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan
dilaksanakan oleh Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan dengan sasaran kegiatan/output yang dihasilkan dengan alokasi
anggaran adalah:
1) Review Kebijakan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat
Pertahanan (1-Rekomendasi Kebijakan);
2) Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Maritim, Alat
Transportasi, Dan Alat Pertahanan (2-RSNI);
3) Kebijakan Peningkatan Kemampuan Industri Perkapalan (1-Rancangan
Kebijakan);
4) Pengembangan Kendaraan Dan Komponen Berbasis Pemanfaatan Energi
Baru Dan Terbarukan (1-Roadmap);
5) Pilot Project Pengembangan AMMDes (1-Pilot Project);
6) Produk Industri Komponen Kereta Api (2-Produk);
7) Implementasi Making Indonesia 4.0 Sektor Otomotif (15-Industri);
8) Peningkatan Investasi Dan Ekspor Sektor Industri Maritim, Alat Transportasi
Dan Alat Pertahanan (3-Profile Investasi);
10
4 BAB IV
PENUTUP Dengan telah disusunnya Rencana Kinerja ini diharapkan bahwa Direktorat Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan dapat memiliki acuan dalam
pelaksanaan program dan kegiatan yang baik sehingga dapat mendukung
pengembangan sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan dan
mendukung peningkatan pembangunan ekonomi nasional.
Meskipun dalam pelaksanaannya terdapat hambatan-hambatan dari sisi anggaran
yaitu adanya penghematan pagu anggaran sehingga program dan kegiatan yang telah
direncanakan tidak dapat dilaksanakan
11
5 LAMPIRAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2020 DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM ALAT TRANSPORTASI
DAN ALAT PERTAHANAN
12
LAMPIRAN I KORELASI PROGRAM/KEGIATAN DENGAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
DAN PENCAPAIAN TUJUAN
NO
KETERKAITAN
KETERANGAN TUJUAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
1 - Laju
pertumbuhan
industri Maritim,
Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
- Kontribusi
industri Maritim,
Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
terhadap PDB
Nasional
- Penyerapan
Tenaga Kerja
Industri Non
Batubara dan
Non Migas
Meningkatnya
populasi dan
persebaran Industri
Maritim, Alat
Transportasi dan Alat
Pertahanan
- Unit industri Maritim,
Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
- Nilai investasi di sektor
industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat
Pertahanan
Kegiatan Penumbuhan
dan Pengembangan
Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat
Pertahanan
- Penyusunan Kebijakan
Kerjasama Internasional
Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat
Pertahanan
- Pengembangan Low
Carbon Emission Car
(lcec)
- Pengembangan Industri
Alat Transportasi Darat
- Pengembangan Industri
Maritim
- Pengembangan Industri
Kedirgantaraan, Alat
Pertahanan dan
Maintenance, Repair
And Overhaul (mro)
13
NO
KETERKAITAN
KETERANGAN TUJUAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
- Pengembangan
Pesawat Turboprop
Jarak Menengah *
- Pengembangan
Kendaraan Pedesaan *
2 - Laju
pertumbuhan
industri Maritim,
Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
- Kontribusi
industri Maritim,
Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
terhadap PDB
Nasional
- Penyerapan
Tenaga Kerja
Industri Non
Batubara dan
Non Migas
Meningkatnya daya
saing dan
produktivitas sektor
industri logam
mesin, alat
transportasi, dan
elektronika
- Kontribusi ekspor
produk industri
Maritim, Alat
Transportasi dan
Alat Pertahanan
terhadap ekspor
nasional
- Produktivitas dan
kemampuan SDM
industri Maritim,
Alat Transportasi
dan Alat
Pertahanan
Kegiatan Penumbuhan
dan Pengembangan
Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat
Pertahanan
- Penyusunan Kebijakan
Kerjasama Internasional
Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat
Pertahanan
- Pengembangan Low
Carbon Emission Car
(lcec)
- Pengembangan Industri
Alat Transportasi Darat
- Pengembangan Industri
Maritim
- Pengembangan Industri
Kedirgantaraan, Alat
Pertahanan dan
Maintenance, Repair
And Overhaul (mro)
- Pengembangan
Pesawat Turboprop
Jarak Menengah *
- Pengembangan
Kendaraan Pedesaan *
14
NO
KETERKAITAN
KETERANGAN TUJUAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
3 - Laju
pertumbuhan
industri Maritim,
Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
- Kontribusi
industri Maritim,
Alat
Transportasi
dan Alat
Pertahanan
terhadap PDB
Nasional
- Penyerapan
Tenaga Kerja
Industri Non
Batubara dan
Non Migas
A. Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan dan Elektronika yang Efektif - Rancangan
Standard
Nasional
Indonesia
(RSNI)
- Regulasi teknis
pemberlakukan
SNI, ST
dan/atau PTC
secara wajib
B. Terselenggaranya urusan pemerintah di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
- Infrastruktur
kompetensi
yang terbentuk
Kegiatan Penumbuhan
dan Pengembangan
Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat
Pertahanan
- Pengembangan Kualitas
Dan Sertifikasi Produk
Komponen Perkapalan
- Peningkatan
kemampuan dan
sertifikasi SDM Industri
Maritim, Alat
Transportasi, Dan Alat
Pertahanan
- Sertifikasi Tkdn Produk
Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat
Pertahanan
- Bantuan Peralatan
Dalam Rangka
Penerapan SNI Wajib
Pelek *
15
LAMPIRAN II KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA TUJUAN
Tujuan Program/Indikator
Target
Satuan 2017 2018 2019 2020
Meningkatnya peran industri logam mesin, alat transportasi, dan elektronika dalam perekonomian nasional
- Laju pertumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Persen 4,48-4,78 4,32-4,71 4,27-4,76 4,48-4,78
-
Kontribusi Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan terhadap PDB Nasional
Persen 1,88-1,91 1,90-1,94 1,91-1,94 1,88-1,91
-
Penyerapan Tenaga Kerja Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan terhadap PDB Nasional
(juta orang)
0,52 0,60-0,61 0,62-0,64 0,52
KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA TUJUAN
1. Laju pertumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan :
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Cara menghitung diukur melalui pertumbuhan nilai tambah dihitung dengan
melihat tingkat pertumbuhan rata-rata sektor industri sesuai data dari BPS. Untuk
setiap sektor akan mengikuti dengan mencantumkan nilai pertumbuhan dalam
persentase masing-masing jenis industri dan data diperoleh dari BPS
➢ Achievable
16
Dapat dicapai melalui penciptaan iklim usaha dan iklim investasi serta
pendalaman dan kekuatan struktur industri
➢ Relevance
Terkait dengan upayamewujudkan industri sektor ilmate sebagai piar
perekonomian
➢ Timebound
satu tahun periode
2. Kontribusi Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan terhadap
PDB Nasional:
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Data diperoleh dari hasil kompilasi BPS dimana data utamanya berdasarkan
dokumen ekspor impor dari Ditjen Beacukai
➢ Achievable
dapat dicapai melalui program peningkatan daya saing industri dan akses pasar
➢ Relevance
Terkait dengan upaya peningkatan akses pasar
➢ Timebound
satu tahun periode
3. Penyerapan Tenaga Kerja Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan terhadap PDB Nasional
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Data diperoleh dari laporan SAKERNAS dan BKPM
➢ Achievable
Dapat dicapai program kerja penciptaan lapangan kerja melalui peningkatan
investasi
➢ Relevance
Terkait dengan upaya peningkatan penyerapan tenaga kerja pada industri sektor
ILMATE
➢ Timebound
satu tahun periode
17
LAMPIRAN III
KRITERIA SMART INDIKATOR SASARAN STRATEGIS
No. Sasaran Program / Indikator Target
Satuan 2017 2018 2019 2020
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1.
Meningkatnya populasi dan persebaran Industri Logam Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
- Unit Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Unit 121 155 94-104 94-104
- Nilai investasi di sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Rp triliun 36,9 43,5-46,3 54,11 54,11
2.
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri logam mesin, alat transportasi, dan elektronika
-
Kontribusi ekspor produk Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan terhadap ekspor nasional
Persen 4,95 4,9 4,9 4,9
-
Produktivitas dan kemampuan SDM Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Juta Rupiah/
orang per tahun
1.003,3 1.086 1.187,4 1.187,4
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1.
Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan dan Elektronika yang Efektif
- Rancangan Standard Nasional Indonesia (RSNI)
RSNI - 8 3 2
- Regulasi teknis pemberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
Regulasi - 1 1 1
2.
Terselenggaranya urusan pemerintah di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
- Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
SKKNI - 2 3 -
18
KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA SASARAN 1. Unit Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan:
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Jumlah industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan dan elektronika
baru besar sedang yang tumbuh (note: merupakan jumlah penambahan pada
tahun berjalan saja, bukan kumulatif Cakupan industri baru merupakan
penumbuhan maupun perluasan)
➢ Achievable
Dapat dicapai melaluiperumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam rangka
Peningkatan Populasi dan Persebaran Industri melalui kebijakan iklim investasi
dan usaha yang kondusif
➢ Relevance
Terkait dengan upaya program peningkatan Populasi dan Persebaran Industri
➢ Timebound
satu tahun periode
2. Nilai investasi sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan:
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Data diperoleh dari laporan realisasi investasi PMA/PMDN berdasarkan
laporan LKPM-BKPM
➢ Achievable
dapat dicapai melalui monitoring dan evaluasi dalam rangka percepatan
Realisasi investasi
➢ Relevance
Terkait dengan upaya meningkatkan populasi industri sektor ILMATE
➢ Timebound
satu tahun periode
19
3. Kontribusi ekspor produk Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan terhadap ekspor nasional
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Data diperoleh dari hasil kompilasi BPS dimana data utamanya berdasarkan
dokumen eksporimpor dari Ditjen Beacukai. Perhitungannya:
Perbandingannilai eksporproduk industripengolahannon-migasterhadap
nilaiekspor nasional setiaptahunnya.
➢ Achievable
Dapat dicapai mnelalui program peningkatan dan perluasan akses pasar dan
kerjasama internasional (FTA)
➢ Relevance
Terkait dengan upaya meningkatkan pangsa pasar ekspor produk industri
sektor ILMATE
➢ Timebound
satu tahun periode
4. Produktivitas dan kemampuan SDM industri Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Pembagianantara Nilaitambah danjumlah TenagaKerja di sektorIndustri
besarsedang yangbersangkutan
➢ Achievable
Dapat dicapai melalui program peningkatan kompetensi SDM industri sektor
ILMATE
➢ Relevance
Terkait program peningkatan daya saing melalui peningkatan kompetensi
tenaga kerja pada industri sektor ILMATE
➢ Timebound
satu tahun periode
20
5. Rancangan Standard Nasional Indonesia (RSNI):
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Jumlah tersusunnya Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) produk
industri sektor ilmate
➢ Achievable
Dapat dicapai melalui akselarasipercepatan perumusan Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI)
➢ Relevance
Terkait dengan upaya untuk meningkatkan daya saing sektor ILMATE
➢ Timebound
satu tahun periode
6. Regulasi teknis pemberlakukan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib:
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Jumlah tersusunnya SNI wajib yang diberlakukan
➢ Achievable
Dapat dicapai melalui akselarasi percepatan perumusan regulasi teknis SNI
Wajib sektor ILMATE
➢ Relevance
Terkait dengan upaya untuk meningkatkan daya saing sektor ILMATE
➢ Timebound
satu tahun periode
7. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk:
➢ Specific
Tidak Dwimakna
➢ Measurable
Penambahanjumlah SKKNIyang ditetapkanserta LSP danTUK yangterbentuk
padatahun berjalan
21
➢ Achievable
dapat dicapai percepatan perumusanRSKKNIyang ditetapkanserta
pembentukan LSP danTUK
➢ Relevance
Terkait dengan upaya untuk mendukung peningkatan daya saing industri
melalui peningkatan produktivitas SDM industri
➢ Timebound
satu tahun periode