rencana induk penelitian -...
TRANSCRIPT
RENCANA INDUK PENELITIAN
2015-2019
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pancasila
2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur, kami ucapkan atas rahmat dan bimbingan yang telah diberikan oleh ALLAH
SWT sehingga penyusunan Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila periode 2015 -
2019 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila berisikan rencana penelitian unggulan
untuk mendukung agenda riset nasional. Penelitian unggulan tersebut meliputi
pengembangan teknologi obat-obatan dan produk kesehatan terkait lainnya berbahan
alami, pengembangan energi baru dan terbarukan dan pengembangan teknologi
transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Penelitian unggulan lainnya merupakan
penelitian unggulan fakultas yang diarahkan agar dapat mendukung peningkatan daya
saing industri dan ekonomi nasional yang pada gilirannya berdampak positif bagi
kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan fakultas, tim
penyusun tingkat universitas dan fakultas, serta unit kerja terkait atas dedikasi dan
kerjasamanya sehingga Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila dapat diselesaikan
secara baik. Kami berharap Rencana Induk Penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh para
peneliti ditingkat fakultas maupun program studi dalam menghasilkan produk penelitian
yang bermutu di Universitas Pancasila.
Kami memahami sepenuhnya, bahwa Rencana Induk Penelitian ini masih terdapat banyak
kekurangan di dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik,
saran dan masukan untuk peningkatan mutu dari dokumen ini. Akhirnya kami berharap
Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila 2015-2019 bermanfaat bagi peningkatan
kinerja akademik Universitas Pancasila pada khususnya serta bagi masyarakat dan industri
nasional pada umumnya.
Jakarta, 23 Juli 2014
Rektor
(Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt.)
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ……………………………………………………………….. i
Daftar Isi ……………………………………………………………………… ii
Bab I : Pendahuluan ……...………………………………………………... 1
Bab II : Landasan Pengembangan Unit Kerja
1. Visi ……………………………………………………………… 3
2. Misi ……………………..………………………………………. 3
3. Tujuan ………….……………………………………………..… 3
4. Analisis Kondisi Saat Ini ……………………………………….. 4
Bab III : Garis Besar RIP Unit Kerja
1. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan ……………………………...… 7
2. Perumusan Strategi ……………………………………………… 8
3. Kebijakan Unit Kerja ………………………………………….… 9
Bab IV : Sasaran, Program Strategis, dan Indikator Kinerja.
1. Sasaran ……………………….………………………………….. 10
2. Program Strategis ………………………………………………... 10
3. Indikator Kinerja ………………………………………………… 11
4. Riset Unggulan Sesuai dengan Agenda Nasional ……………….. 12
5. Riset Unggulan Fakultas ………………………………………… 20
Bab V : Pelaksanaan RIP Unit Kerja
1. Pelaksanaan dan Luaran Penelitian ……………………………… 41
2. Sumber Pendanaan ………………………………......................... 41
Bab VI : Penutup ........................................................................................................ 43
ii
1
Bab I
PENDAHULUAN
Universitas Pancasila dalam rangka mewujudkan visinya sebagai “Perguruan
Tinggi yang Unggul dan Terkemuka Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila“ selalu
berupaya meningkatkan mutu pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, yang
meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, secara terus menerus
yang dituangkan dalam Rencana Strategis Universitas Pancasila. Salah satu
penjabaran dari rencana strategis yang diterapkan untuk meningkatkan mutu
akademik adalah Rencana Induk Penelitian (RIP) Institusi.
Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila (RIP-UP) merupakan suatu
kebijakan strategis yang menjadi pedoman arah untuk melaksanakan misi
Universitas Pancasila dibidang penelitian yaitu melakukan kegiatan penelitian
untuk menghasilkan IPTEKS yang unggul dalam meningkatkan kemandirian
bangsa dan berwawasan lingkungan.
Sebagai upaya melaksanakan misi tersebut, Universitas Pancasila menetapkan
kebijakan penelitian unggulan untuk 5 (lima) tahun kedepan, yaitu:
1. Pengembangan teknologi yang ramah lingkungan,
2. Teknologi untuk menghasilkan obat-obatan dengan bahan baku alami, serta
3. Pengembangan kebijakan “Good Governance” dan Peningkatan Produktivitas
untuk mewujudkan pembangunan nasional dibidang ekonomi, hukum,
pariwisata dan sumberdaya manusia yang berwawasan lingkungan dan
berkesinambungan dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila.
Langkah strategis untuk mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut maka
dibentuk pusat penelitian unggulan di bidang teknologi energi baru dan
terbarukan, teknologi obat-obatan bahan alam, dan Good Governance dan
Peningkatan Produktivitas.
RIP-UP disusun dengan tujuan meningkatkan peranan Universitas Pancasila
sebagai institusi pendidikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan bangsa. Untuk
itu RIP-UP dikembangkan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
berbagai kebijakan pemerintah mengenai penelitian ditingkat nasional, regional
dan institusi. Kebijakan yang menjadi acuan tersebut , antara lain :
1 Keputusan Menteri Riset dan Teknologi No.193/M/Kp/IV/2010 tanggal 30
April tahun 2010 mengenai Agenda Riset Nasional
2 Peraturan Presiden No.32 Tahun 2010 mengenai Komite Inovasi Nasional
3 Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 mengenai Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I).
4 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) tahun 2012
mengenai Langkah Menuju Ekonomi Hijau.
5 Rencana Strategis Universitas Pancasila Tahun 2009-2014
6 Kebijakan mutu bidang penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas
Pancasila
2
Dari hasil kajian secara internal dan eksternal diperoleh arah pengembangan
penelitian unggulan UP secara terpadu adalah menghasilkan IPTEK yang unggul
berwawasan lingkungan dan berkesinambungan seperti yang disajikan pada
gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Dasar Pemikiran Pengembangan Riset Unggul
3
Bab II
LANDASAN PENGEMBANGAN UNIT KERJA
Dalam upaya turut serta mendukung terwujudnya visi IPTEK 2025 nasional yaitu
IPTEK sebagai kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan
peradaban bangsa dan mewujudkan visi Universitas Pancasila sebagai “Universitas
Yang Unggul dan Terkemuka Berlandaskan Nilai-Nilai Luhur Pancasila” maka
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasila (LPPM-UP)
merumuskan visinya sebagai berikut:
2.1. Visi
LPPM yang unggul dalam menghasilkan dan memberikan layanan IPTEKS unggulan
yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan
2.2. Misi
1. Membentuk dan mengembangkan kelompok penelitian (Research Group)
sesuai dengan bidang keilmuan.
2. Mengembangkan agenda penelitian unggulan
3. Meningkatkan sumber pendanaan secara internal dan eksternal dalam
mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
berkelanjutan dan berorientasi pada lingkungan
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia dalam
mengembangkan penelitian berkelanjutan dan berorientasi pada lingkungan.
5. Meningkatkan kegiatan penelitian yang bersinergi dengan pengabdian
masyarakat serta dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan.
6. Mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri.
7. Mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dapat
meningkatkan reputasi Universitas Pancasila.
8. Meningkatkan taraf kesejahteraan bagi dosen , tenaga kependidikan dan
mahasiswa.
2.3. Tujuan
Rencana Induk Penelitian (RIP) Universitas Pancasila yang mengacu kepada rencana
strategis Universitas Pancasila 2009-2014, yaitu membangun pusat riset unggulan
yang berorientasi pada pengembangan IPTEK yang ramah lingkungan.
Pengembangan pilar-pilar utama penelitian yang ada dalam RIP 2015-2019 sebagai
berikut :
1. Pengembangan budaya akademik dalam mendukung pelaksanaan riset
unggulan yang berbasis lingkungan dan berkesinambungan
2. Peningkatan mutu penelitian melalui kesinergian berbagai keahlian di
lingkungan Universitas Pancasila.
4
3. Pengembangan kemampuan inovasi dan kewirausahaan melalui tahapan
penelitian awal, dasar, terapan dan industri sehingga menghasilkan produk
peneltian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri
4. Peningkatan pemanfaatan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
5. Peningkatan jumlah artikel ilmiah dosen yang diterbitkan di jurnal
internasional
2.4. Analisis Kondisi Saat Ini
Universitas Pancasila selalu berupaya untuk menumbuh-kembangkan budaya riset
dikalangan sivitas akademik melalui kebijakan pimpinan universitas dan fakultas
dengan memberikan dana insentif yang berasal dari Rencana Anggaran Belanja
untuk dosen yang melakukan penelitian, peningkatan mutu penelitian melalui
LPPM-UP dengan memberikan layanan informasi, konsultasi, monitoring, dan
evaluasi pelaksanaan penelitian kepada para dosen. Dalam melaksanakan kegiatan
tersebut di atas, LPPM-UP berkerjasama dengan Unit Penelitian ditingkat
fakultas. Upaya yang dilakukan Universitas Pancasila melalui kerjasama LPPM-
UP dan Unit Penelitian untuk meningkatkan motivasi dosen melakukan kegiatan
penelitian telah menunjukan hasil yang cukup menggembirakan dengan
meningkatnya jumlah proposal yang mendapat pembiayaan dari Dikti. Gambar 2
menunjukan perkembangan proposal penelitian yang mendapat pembiayaan dari
Dikti.
Gambar 2 Perkembangan Proposal Penelitian yang dibiayai Dikti
Analisis Kondisi Internal Universitas Pancasila meliputi bidang sumberdaya
manusia, sarana dan prasarana, organisasi dan manajemen.
1. Kekuatan (Strength)
Komitmen pimpinan universitas dan fakultas yang tinggi untuk
kegiatan penelitian dengan memberikan dana insentif bagi dosen yang
memenangkan seleksi internal proposal penelitian.
5
Universitas Pancasila memiliki dosen tetap sebanyak 287 orang yang
terdiri dari Guru besar sebanyak 15 orang, lektor kepala sebanyak 73
orang, lektor sebanyak 97 orang, asisten ahli sebanyak 67 orang dan
35 orang masih memiliki status sebagai tenaga pengajar.
Universitas Pancasila memiliki 25 program studi terdiri dari 1
program studi doktor, 5 program studi magister, 1 program profesi, 13
program studi sarjana dan 5 program Diploma D3 dengan jumlah
mahasiswa samapai dengan tahun akademik 2013/2014 berkisar
13.334 mahasiswa
Unit kerja pelaksana kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
ditingkat universitas dilakukan oleh LPPM-UP yang memiliki
tanggungjawab dalam perencanaan dan pengembangan kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat sedangkan ditingkat fakultas
memiliki unit kerja penelitian dan pengabdian masyarakat yang
berfungsi sebagai monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh dosen. Disamping itu Universitas Pancasila memiliki
Pusat Studi Pancasila, Pusat Studi Bahan Alam, Pusat Studi
Kewirausahaan, dan Pusat Kajian Energi.
Universitas Pancasila memiliki sarana dan prasana laboratorium
yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan praktikum maupun
penelitian
Universitas Pancasila memiliki jaringan kerjasama dengan institusi
pemerintah, BUMN, swasta dan perguruan tinggi dalam dan luar
negeri.
2. Kelemahan (Weakness)
Sumber dana yang dimiliki oleh Universitas Pancasila masih terbatas
sehingga penelitian yang dibiayai oleh sumber dana internal masih
terbatas pada penelitian awal atau literatur.
Manajemen kepakaran di Universitas Pancasila belum sepenuhnya
berjalan dengan baik
Jaringan kerjasama yang ada belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk
kerjasama penelitian
Penelitian yang lintas sektoral masih sedikit
Sebagian besar dari dosen tetap belum sepenuhnya memiliki
kemampuan manajemen waktu sehingga kegiatan penelitian dan
pengabdian masyarakat belum optimal
Topik-topik penelitian belum sepenuhnya berasal dari kebutuhan
masyarakat maupun industri sehingga kegiatan penelitian cenderung
terpisah dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat.
6
Analisis lingkungan eksternal yang terkait dengan kegiatan penelitian dan
pengabdian masyarakat di Universitas Pancasila, sebagai berikut:
1. Peluang (Opportunity)
Tersedinya sumber dana riset yang cukup besar dari pemerintah
seperti Kantor Kementerian Riset dan Teknologi, Departemen
Keuangan, DIKTI, Pemerintah Daerah dan Pihak Swasta
Peluang kerjasama melalui progam joint research cukup terbuka
dengan perguruan tinggi maupun institusi pemerintah yang terkait
dengan penelitian
Adanya era pasar bebas memberikan dampak peningkatan
kebutuhan penelitian untuk mendukung daya saing industri dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat terbuka luas
2. Ancaman (Threats)
Perusahaan atau industri besar di Indonesia masih dalam tahap
produksi atau distributor produk luar negeri sehingga kebutuhan akan
penelitian masih terbatas
Kuantitas dan kualitas perguruan tinggi negeri dan swasta dalam
kegiatan penelitian semakin tinggi sehingga persaingan dalam
memperoleh dana riset semakin sulit
Jurnal ilmiah yang terakreditasi nasional untuk beberapa program
studi sangat sedikit sehingga publikasi ilmiah dosen dari hasil
penelitian semakin sulit.
7
Bab III
GARIS BESAR RIP UNIT KERJA (5 TAHUN)
3.1. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan.
Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan dalam RIP-UP diarahkan untuk
melaksanakan misi dan mencapai visi dari LPPM-UP. Sasaran utama dari
Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila adalah terbangunnya budaya riset
yang inovatif dan jiwa kewirausahaan di kalangan sivitas akademik sehingga
mampu menghasilkan produk riset unggulan berbasis lingkungan dan
berkesinambungan yang dapat memajukan IPTEK, meningkatkan daya saing
bangsa dan kesejahteraan masyarakat. Rincian sasaran dan indikator keberhasilan
Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila sebagai berikut:
Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Dalam Kurun Waktu 5 Tahun Kedepan
No
Sasaran
Indikator
Keberhasilan
Metode
Pengukuran
1 Pengembangan tata kelola
penelitian yang terpadu antara
universitas, fakultas dan program
studi
Adanya
pengembangan
pusat kajian dan
kelompok riset
Dokumen pusat
kajian dan
kelompok riset
2 Peningkatan kemampuan dosen
tetap dalam merancang proposal
penelitian yang sesuai dengan
visi LPPM dengan
memperhatikan kebutuhan pasar
100 % dosen tetap Dokumen
proposal
penelitian
3 Peningkatan jumlah bahan ajar
yang berasal dari penelitian
>25 % dari hasil
penelitian
Dokumen
bahan ajar
4 Peningkatan jumlah penelitian
yang dimanfaatkan oleh
masyarakat atau industri
>10 % dari jumlah
penelitian pertahun
Dokumen
Penelitian
5 Jumlah artikel ilmiah yang
diterbitkan di Jurnal Internasional
>10% dari hasil
penelitian
Dokumen
Jurnal Ilmiah
Internasional
6 Jumlah mahasiswa yang terlibat
dalam agenda penelitian dosen
>25 % dari jumlah
penelitian
Dokumen
Tugas Akhir
7 Jumlah HaKI >2 HaKI pertahun Dokumen HaKI
8
3.2. Perumusan Strategi
Berdasarkan telaah yang dilakukan pada Bab II dan III maka disusun perumusan
strategi unit kerja LPPM-UP sebagai upaya mencapai visi, misi, tujuan, sasaran
dan indikator keberhasilan LPPM-UP untuk 5 tahun depan, sebagai berikut :
Tabel 2 Analisis SWOT dan Perumusan Strategi
Opportunity (O) Threats (T)
Eksternal
1. Tersediannya sumber
dana riset dari
pemerintah cukup
besar
1. Perusahaan atau industri
besar di Indonesia masih
tahap produksi dan
distributor produk luar
negeri
2. Kuantitas dan kualitas
PTN dan PTS semakin
baik dalam penelitian
sehingga semakin tajam
dalam memperoleh dana
hibah
3. Jurnal ilmiah beberapa
program studi sangat
sedikit
2. Kerjasama dalam joint
research terbuka
3. Era pasar bebas
meningkat permintaan
atas jasa penelitian
Internal
Strength (S) Strategi S-O Strategi S-T
1. Komitmen pimpinan yang tinggi 1. Mengembangkan
penelitian unggulan
berbasis kebutuhan
Industri
2. Mengembangkan jaringan
kerjasama penelitian
dengan PT maupun
institusi lain
1. Mengembangkan topik
penelitian yang dapat
meningkatkan efisiensi
dan produktivitas industri
2. Peningkatan kapabilitas
pengelolaan unit kerja
penelitian
3. Peningkatan mutu
pengelolaan jurnal
2. UP memiliki 287 dosen tetap
3. UP memiliki 25 program studi
4. UP memiliki sarana dan prasana
laboratorium
5. UP memiliki unit kerja penelitian
ditingkat universitas dan fakultas
6. UP memiliki jaringan kerjasama
dengan pemerintah maupun
swasta
Weakness (W) Strategi W-O Strategi W-T
1. Sumber dana internal yang
terbatas
2. Manajemen kepakaran belum
diterapkan
3. Mitra kerjasama belum
sepenuhnya dimanfaatkan dalam
penelitian
4. Dosen belum memiliki
kemampuan manajemen waktu
5. Penelitian masih bersifat sektoral
6. Topik penelitian belum
sepenuhnya berasal dari
kebutuhan pasar
1. Peningkatan sumber dana
penelitian dari eksternal
2. Pengembangan kerjasama
dengan mitra kerja dalam
bidang penelitian
3. Peningkatan kemampuan
dosen dalam
mengembangkan proposal
penelitian berbasis industri
1. Peningkatan kerjasama
penelitian dengan PT dan
industri besar khususnya
terkait dengan kepakaran
2. Peningkatkan kemampuan
dosen dalam akses jurnal
internasional
9
3.3. Kebijakan Unit Kerja
LPPM-UP dalam upaya melaksanakan strategi yang telah dirumuskan seperti
disajikan pada Tabel 2 Analisis SWOT dan Perumusan Strategi menetapkan
kebijakan unit kerja sebagai berikut :
1 Penguatan Tata Kelola Penelitian
Pengelolaan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Pancasila sampai saat
ini ditingkat universitas oleh LPPM-UP yang lebih fokus dalam manajemen
pengelolaan penelitian dan jaringan kerjasama sedangkan unit kerja di
fakultas lebih fokus pada monitoring kegiatan pelaksanaan penelitian. Untuk
meningkatkan kinerja mutu penelitian diperlukan pembentukan kelompok
riset sesuai bidang keahlian ditingkat program studi dan pusat studi ditingkat
universitas dengan bekerjasama dengan fakultas. Pelaksanaan monitoring dan
evaluasi mutu penelitian dilakukan oleh unit kerja penelitian lebih bersifat
manajemen dan administratif sedangkan koordinator pusat studi dan
kelompok riset lebih bersifat subtansi proses dan hasil penelitian.
2. Penyelenggaraan Workshop
Penyelenggaraan workshop bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
kelompok peneliti di lingkungan Universitas Pancasila dalam membuat
proposal penelitian unggulan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu
workshop ini juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam
membuat laporan penelitian baik dari aspek teknis maupun ekonomi.
3. Penyelenggaraan Forum Ilmiah, Seminar dan Pameran Penelitian
Penyelenggaraan forum ilmiah dilakukan secara periodik dengan melibatkan
peneliti dan pakar sesuai bidang keahlian bertujuan untuk meningkatkan mutu
hasil penelitian. Sedangkan kegiatan seminar dan pameran tingkat nasional
dan internasional dilakukan setiap tahun oleh LPPM-UP bekerjasama dengan Pusat Studi bertujuan untuk melakukan sosialisasi hasil penelitian UP kepada
pemerintah, masyarakat dan industri.
4 Peningkatan Layanan Penelitian dengan menggunakan SIM-Penelitian
Peningkatan layanan penelitian berupa layanan informasi jadwal pemasukan
proposal, konsultasi proposal, monitoring pelaksanaan penelitian, layanan
Haki, layanan publikasi, layanan seminar dan layanan lainnya dengan
mengunakan Sistem Informasi Manajemen Penelitian yang terus dikembangkan oleh LPPM-UP.
5. Penerapan Standar Penjaminan Mutu Penelitian (SPMP) Berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
Pengembangan dokumen akademik dan dokumen mutu dari SPMP berbasis
SNPT akan terus dikembangkan. Standar dan dokumen prosedur yang
dikembangkan meliputi standar hasil penelitian, isi, peneliti, luaran, capaian,
sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan.
10
Bab IV
SASARAN, PROGRAM STRATEGIS DAN
INDIKATOR KINERJA
4.1. Sasaran
Sasaran secara umum dari Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila adalah
meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat melalui
pengembangan IPTEK yang unggul berwawasan lingkungan dan
berkesinambungan. Sasaran penelitian unggulan tersebut meliputi bidang
teknologi kesehatan dan obat-obatan bahan alam, pengembangan teknologi energi
baru dan terbarukan, pengembangan arsitektur kawasan berbasis lingkungan,
pengembangan infrastuktur dan bahan material, pengembangan sistem industri
yang efisen dan ramah lingkungan, teknologi kendaraan city car yang ramah
lingkungan untuk mendukung transportasi massal, pengembangan ekonomi dan
bisnis dengan berwawasan lingkungan dan berkesinambungan, green & busines
psycology, pengembangan model komunikasi stratejik, media komunikasi dan
multimedia, pengembangan destinasi pariwisata berwawasan lingkungan dan
pengembangan tata kelola hukum yang “Good Governance”.
4.2. Program Strategis
Program strategis Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila dituangkan
dalam pelaksanaan penelitian unggulan untuk mendukung agenda riset nasional
dan riset unggulan setiap bidang keilmuan sesuai dengan program studi maupun
fakultas yang mengacu kepada kebutuhan nasional.
1. Penelitian unggulan sesuai agenda nasional.
a. Penelitian unggulan bidang teknologi obatan-obatan dengan bahan alam
untuk obat penyakit diabetes mellitus, obat antioksidan dan obat-obatan
untuk penyakit tropis.
b. Pengembangan energi baru terbarukan yang besifat hybrid, meliputi
teknologi energi biomass, angin, surya dan mikrohydro.
c. Pengembangan teknologi transportasi berupa pengembangan model city
car yang ramah lingkungan sebagai pendukung kebijakan
pengembangan teknologi massal.
2. Penelitian Unggulan Fakultas yang mendukung Daya Saing Bangsa
a. Pengembangan kualitas mental bangsa Indonesia untuk meningkatkan
daya saing bangsa meliputi pengembangan jiwa kewirausahaan,
pengaruh teknologi terhadap perilaku manusia, green psychology
pengaruh kebijakan yang berorientasi ramah lingkungan, produktifitas
di dalam organisasi/ perusahaan, dan pengembangan karakter
b. Pengembangan tourism management, sustainable tourism dan
community based tourism,
c. Pengembangan model komunikasi persuatif, komunikasi interaktif dan
11
komunikasi melalui media dengan dukungan teknologi informasi.
d. Pengembangan ekonomi berwawasan lingkungan melalui green
economic, permberdayaan UMKM, koperasi, perbankan Syariah dan
CSR,
e. Pengembangan model arsitektur kawasan yang ramah lingkungan
f. Pengembangan infrastruktur dan bahan bangunan,
g. Pengembangan model lean and clean manufacturing system dalam
meningkatkan daya saing industri nasional
h. Pengembangan tata kelola hukum dan perundang-undangan yang
mendukung terwujudnya “Good Governance”.
4.3. Indikator kinerja
Tabel. Indikator Kinerja Utama Penelitian (IKUP)
No
Jenis Luaran
Base
Line
2013
Indikator Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
1
Publikasi Ilmiah
Internasional 10 15 22 35 47 65
Nasional
Terakreditasi 32 36 45 55 70 90
Lokal 48 55 65 78 95 120
2
Sebagai pemakalah
dalam pertemuan
ilmiah
Nasional 10 12 14 17 20 23
Lokal 25 27 29 33 35 39
Internasional 10 11 12 14 16 18
3
Sebagai pembicara
utama (Keynote
Speaker) dalam
pertemuan ilmiah
Nasional 5 6 7 9 12 15
Lokal 10 12 14 17 20 24
Internasional 5 6 7 9 11 15
4 Visiting Lecturer 10 11 12 14 16 18
5 Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) 1 2 4 6 8 10
6 Teknologi Tepat Guna 3 4 6 9 12 15
7 Produk 10 12 14 17 20 24
8 Materi Pembelajaran
Buku Ajar
(ISBN) 3 5 7 9 11 14
Bahan Ajar 12 15 18 21 24 26
9 Hasil penelitian yang dimanfaatkan
dalam kegiatan pengabdian masyarakat 2 3 5 7 10 15
10 Laporan penelitian yang tidak
dipublikasikan 27 20 15 10 5 0
12
4.4. Riset Unggulan Sesuai Agenda Nasional
4.4.1. Penelitian Unggulan Bidang Teknologi Obatan-Obatan Dengan Bahan
Alam
A. Perumusan Topik Penelitian
Isu-Isu Strategis
Perkembangan penderita diabetes mellitus di Indonesia
sangat memperhatinkan pada tahun 2013 diperkirakan 5,7%
dan terus meningkat sehingga pada tahun 2030 diperkirakan
21,30 juta penderita. Faktor-faktor pemicu yang mendukung
timbulnya penyakit kronis adalah penurunan sistem
kekebalan tubuh yang semakin bertambah, faktor ini
dipengaruhi oleh tingginya polusi, perubahan gaya hidup
dan pola makan serta banyaknya virus dan bakteri yang
berkembang karena perubahan cuaca. Kondisi ini
menyebabkan permintaan obat-obatan alami seperti
sambiloto, mengkudu dan salam yang meningkat. Isu-isu
lain yang perlu dicermati adalah pemerintah saat ini belum
memperhatikan hal-hal yang dianggap penting bagi semua
tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang belum dianggap
penting akan berpotensi bahaya jika tidak diatur dengan
baik. Fokus pemerintah saat ini belum memberikan
keseimbangan dalam hak dan kewajiban yang sebenarnya
terus berkembang. Dengan anggaran daerah untuk kesehatan
antara 2,5% – 4% dan maksimal 7% dari APBD maka peran
pemerintah daerah dituntut lebih kreatif dalam
menyinergikan berbagai pemangku kepentingan, seperti
berbagai macam tenaga kesehatan. Peran perawat, dokter,
bidan, farmasi adalah komplementer terhadap yang lain.
Konsep Pemikiran
Peningkatan kesehatan di Indonesia sebaiknya dilakukan
dengan tindakan pencegahan yang ternyata jauh lebuh baik
ketimbangan pengobatan, untuk itu perlu dilakukan upaya
penyediaan obat-obat alami yang dapat mencegah timbulnya
penyakit kronis. Dengan tersedianya bahn baku yang cukup
berlimpah Indonesia mampu menyedikan obatan-obatan
yang berkualitas dan kuantitas yang terjamin. Sementera itu
untuk meningkatkan layanan prima bagi pasein diperlukan
kerjasama yang sinergi antara tenaga kesehatan yang terdiri
dokter, perawat, bidan, farmasi adalah komplementer.
13
Pemecahan
Masalah
Peningkatan jumlah penderita penyakit kronis di Indonesia
disebabkan oleh rusaknya lingkungan hidup, gaya hidup
yang kurang sehat dan pola makan yang tidak benar. Upaya
yang paling efektif dan efisien untuk mengatasi hal tersebut
adalah tindakan pencegahan dengan memanfaatkan pangan
fungsional berbasis bahan baku lokal dan obat-obatan alami
yang sesuai dengan standar kesehatan. Upaya lain untuk
mengobati penderita yang terkena penyakit berbahaya
adalah melakukan sinergi antara tenaga kesehatan di rumah sakit.
Topik Riset yang
diperlukan
1. Pengembangan kombinasi antidiabetes dari bahan alam
Indonesia
2. Pengembangan tanaman sambiloto, mengkudu, salam
sebagai imunomodulator
3. Pengembangan agen hayati untuk pangan fungsional
berbasis bahan baku lokal (karbohidrat) untuk penderita
diabetes mellitus
4. Kolaborasi Antar Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
B.Peta Jalan Penelitian
Market Industri Farmasi
Produk Obat diabetes mellitus dan antioksidan
Teknologi Obat-obatan Bahan Alam
Penelitian dan
Pengembangan 2015 2016 2017 2018 2019
Informasi mengenai
pihak tenaga kesehatan
Analisis permasalahan
dalam tenaga
kesehatan
Pendekatan
interpersonal mengenai
target, tujuan dan
sasaran tenaga
kesehatan
Penyusunan care plan
pengobatan pasien
dengan penyakit
degenerative yang
safe, rational dan
berkualitas
Strategi dilakukan
dari data yang
berhasil diperoleh
selama pendekatan
interpersonal
Rencana kolaborasi
yang akan
dilaksanakan
Konsep tujuan dan
sasaran care plan
Solusi care Pengukuran plan kepada output dan tenaga analisis hasil kesehatan di pelaksanaan
rumah sakit care plan
Kolaborasi
Antar Tenaga
Kesehatan di
Rumah Sakit
14
Pemilihan tanaman
sebagai antidiabet dari
9 tanaman unggulan
Standarisasi ekstrak
dan simplisia
Uji fitokimia
Uji secara in vitro
antidiabetes,antihiperk
olesterol dan
antihiperurisemia
Uji diabetes kombinasi
ekstrak dengan metode
induksi aloksan pada
mencit
Uji antidiabetes
kombinasi ekstrak
dengan metode induksi
streptozotocin pada
tikus
Uji anti hiperkolesterol
secara in vivo
Uji antihiperurisemia
Uji preklinik
Uji toksisitas akut
kombinasi ekstrak
Uji toksisitas subakut
Uji toksisitas khusus:
uji teratogenik, uji
mutagenic, uji
karsinogenik
Formulasi sediaan
farmasi
Parameter fisika
Parameter kimia
Stabilitas obat
Standarisasi Pilot plan simplisa industrialisasi berdasarkan
budidaya dan
kultivasi
Pengembangan
Kombinasi
Antidiabetes
dari bahan alam
Indonesia
Pengembangan Potensi
imunomodulator dari
sambiloto, mengkudu
dan salam dengan
metode in vivo
Challenge test
kombinasi ekstrak
Potensi imunomodulator dari
kombinasi sambiloto, mengkudu dan
salam dengan metode in vivo
Optimasi formulasi sediaan farmasi
dan uji aktivitas imunomodulator
Teknologi
produksi
sediaan
farmasi
tanaman
sambiloto,
mengkudu,
salam sebagai
imunomodulator
15
Isu-Isu
Strategis
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi
listrik sangatlah dibutuhkan mengingat rasio elektrifikasi Indonesia
untuk tahun 2010 baru mencapai 67, 20 %, yang artinya 38,80 %
penduduk Indonesia belum menikmati layanan listrik. Pemerintah
menargetkan melalui kebijakan energi nasional bahwa tahun 2020 rasio
elektrifikasi Indonesia sebesar 100%. Suatu target yang cukup berat
mengingat rasio elektrifikasi saat ini baru mencapai 67,20 % (sumber :
PLN). Permasalahan utama adalah sebagian besar penduduk yang belum
menikmati layanan listrik berasal dari daerah terpencil yang sulit
dijangkau oleh jaringan listrik PLN. Indonesia memiliki potensi EBT
yang cukup besar, khususnya energi terbarukan namun pemanfaatan
masih sedikit sebagai contoh potensi sumber biomass sebesar 49,81 GW
baru terpakai 302,40 MW sekitar 0,61 %, angin sebesar 9,29 GW
terpakai 0,5 MW baru sekitar 0,005 % , mini/micro hydro sebesar 458.75
MW terpakai 84 MW sekitar 18,31 % serta energi matahari yang
berlimpah pemanfaatan masih sedikit (sumber : ESDM). Pemanfaatan
energi terbarukan sebagai energi alternatif telah dijadikan program
pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.5
tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional yang mendorong
pemanfaatan energi alternatif sebagai pengganti sumber energi minyak
yang cadangannya semakin menipis.
Pengembangan Explorasi/screening
indegeneous microbe
Explorasi/screening
indigeneous microbe
prebiotic/probiotik
Kajian
aktivitas/karakterisasi
enzim
amilolitik,selulolitik,pro
teolitik, lignoselulolitik
Kajian aktivitas
pre/probiotik dalam
variasi teknologi
fermentasi
Optimalisasi
metabolit/tekno logi
produksi biomass
tunggal/konsor sium
Optimalisasi
teknologi
bahan baku
karbohidrat
dan faktor
lingkungan
dengan
biomass/
tuggal
konsorsium
Teknologi
fermentasi
berbasis
bahan baku
karbohidrat
Inkubator
teknologi
industrialisasi
Rekayasa
industri
Pilot plan
industrialisasi
tepung
temodifikasi I
dengan index
glikemik
rendah
agen hayati
untuk pangan
fungsional
berbasis bahan
baku local
(karbohidrat)
untuk penderita
diabetes
mellitus
4.4.2. Pengembangan energi baru terbarukan yang besifat hybrid, meliputi
teknologi energi biomass, angin, surya dan mikrohydro
A. Perumusan Topik Penelitian
16
Konsep
Pemikiran
Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan perusahaan milik
pemerintah yang bertanggungjawab terhadap penyediaan listrik
nasional, sampai saat ini masih mendapatkan subsidi pemerintah
untuk pengadaan listrik sebesar Rp 93 trilliun untuk tahun 2011
dan terus meningkatkan menjadi Rp 100 triliun untuk tahun 2012.
Dengan kondisi tersebut maka PLN akan mendapatkan banyak
kesulitan dalam mendukung tercapainya target rasio elektifikasi
yang ditetapkan oleh pemerintah. Pemanfaatan EBT seperti energi
angin, matahari, microhydro, biomass, biogass dan sepeda listrik
statis untuk pembangkit listrik merupakan salah satu langkah
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang ekonomis bagi
masyarakat daerah terpencil. Dengan menerapkan teknologi
pembangkit listrik yang sesuai dengan potensi daerah adalah
langkah strategis untuk mendukung target pemerintah
meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dari 67,20% menjadi
100% pada tahun 2020.
Pemecahan
Masalah
Pengembangan teknologi pembangkit listrik hybrid dengan
memanfaatkan energi terbarukan yang disesuaikan dengan potensi
daerah menjadi salah satu solusi permasalahan untuk kebutuhan
konsumsi energi untuk masyarakat secara efisien. Pengembangan
teknologi pembangkit listrik untuk daerah yang memiliki potensi
angin dan matahari yang cukup tersedia maka dikembangkan
sistem pembangkit energi listrik hybrid angin, matahari dan sepeda
listrik statis. Sedangkan untuk daerah yang potensi energi
microhydro dan matahari yang tersedia cukup akan dikembangkan
sistem pembangkit energi hybrid microhydro dan matahari
sedangkan energi tambahannya adalah sepeda listrik statis.
Pengembangan teknologi pembangkit listrik hybrid dengan energi
matahari dan angin dapat dikembangkan lebih lanjut untuk dapat
dimanfaatkan sebagai fasilitas penerangan di jalan tol dengan
memodifikasi desain turbin angin yang mampu memanfaatkan
hembusan aliran udara dari kendaraan yang lewat. Pembangkit
listrik dengan turbin angin ini digunakan sebagai sumber energi
tambahan jika solar cell tidak mencukupi kebutuhan energi listrik
untuk penerangan karena iklim yang tidak mendukung.
Topik Riset
yang
diperlukan
1. Penelitian potensi surya
2. Penelitian potensi air 3. Penelitian potensi angin
4. Penelitian dan pengembangan turbin angin
5. Penelitian dan pengembangan turbin air 6. Penelitian dan pengembangan sistem pembangkit surya
7. Penelitian dan pengembangan sepeda listrik 8. Penelitian dan pengembangan biomass
17
B. Peta Jalan Penelitian
Market Masyarakat daerah terpencil, pemerintah daerah, pengelola jalan tol, masyarakat
umum dan TPA
Produk Sistem Pembangkit Listrik EBT
Teknologi Teknologi EBT
2015 2016 2017 2018 2019
Penelitian
potensi energi
terbarukan
berdasarkan
daerah
Analisis
kelayakan
teknis dan
ekonomis
pengembang
an PLT
energi
terbarukan
Penelitian
literatur
teknologi
pembangkit
listrik energi
baru
terbarukan
Perancangan
sepeda listrik
statis untuk
pembangkit
listrik
Perancangan
turbin angin
putaran
rendah
Pembuaan
dan pengujian
turbin angin
putaran
rendah
Pembuatan
dan turbin
angin
hembusan
angin
kendaraan
Pembuatan
dan pengujian
sistem
pembangkit
listrik tenaga
surya
Pembuatan
dan pengujian
sistem
pembangkit
microhydro
Perancangan
sistem
pembangkit
biogas dan
biomass
Pengembang
an sistem
pembangkit
hybrid tenaga
surya, angin
dan sepeda
listrik statis
Pengembang
an sistem
pembangkit
listrik hybrid
surya,
microhydro
dan angin.
Pembuatan
dan pengujian
sistem
pembangkit
biogas dan
biomass
Pengujian
dan
evaluasi
sistem
pembangkit
energi
hybrid
Sosilisasi
sistem
pembangkit
listrik
hybrid
Perancangan
turbin angin
hembusan
angin
kendaraan
Penelitian dan
Pengembangan
Perancangan
sistem
pembangkit
listrik tenaga
surya
Perancangan
sistem
pembangkit
energi listrik
microhydro
Pembuatan
dan
pengujian
sepeda listrik
statis
18
4.4.3. Pengembangan teknologi transportasi berupa pengembangan model
city car yang ramah lingkungan sebagai pendukung kebijakan
pengembangan teknologi massal
A. Perumusan Topik Penelitian
Isu-Isu
Strategis
Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun
2013 cukup signifikan sebesar 11 % dengan populasi 104.211
juta unit, sedangkan populasi mobil sebesar 10,54 juta unit
(sumber Kepolisian Negara Republik Indonesia). Peningkatan
jumlah populasi kendaraan menyebabkan kualitas lingkungan
menjadi rendah dan timbulnya kemacetan khususnya di kota-
kota besar. Dampak negatif pertumbuhan populasi kendaraan
bermotor adalah meningkatnya emisi gas buang berupa gas
CO2, CO, H2O, NOx, HC dan partikel lepas lainnya akan
memicu penyakit infeksi sesak napas, hipertensi, iritasi mata,
kecerdasan dan reproduksi. Selain itu dampak lainnya adalah
meningkatkan konsumsi bahan bakar sehingga subsudi untuk
bahan bakar terus meningkat, pada tahun 2013 menembus
angka Rp 214 .000.000.000.000.
Konsep
Pemikiran
Konsep kerangka pemikiran untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah mengembangkan transportasi massal yang
ramah lingkungan seperti kereta api listrik, busway, monorel
dan jenis transportasi lainnya. Untuk mendukung transportasi
massal tersebut diperlukan suatu kendaraan jenis city car yang
mengantar penumpang dari rumah/kantor ke stasiun maupun
sebaliknya.
Pemecahan
Masalah
Rencana kegiatan penelitian dan pengembangan bertujuan
untuk mewujudkan kendaraan roda empat masa depan yang
ramah lingkungan, efisien, ramping dan harga terjangkau.
Kendaraan ini merupakan salah satu solusi permasalahan
polusi, kemacetan dan pemborosan pemakaian BBM. Konsep
kendaraan ini merupakan kendaraan roda emapat
berpenumpang 2 orang, dengan jangkauan 50 km dengan
sistem penggerak kendaraan hybrid (BBM dan listrik). Fungsi
utama kendaraan ini sebagai pembawa penumpang atau
barang dari stasiun ke tujuan atau sebaliknya. Dengan
demikian kendaraan ini dapat berfungsi sebagai kendaraan
pendukung keberhasilan penerapan sistem transportasi massal.
19
B. Peta Jalan Penelitian
Pasar
Para karyawan pengguna transportasi massal, para karyawan atau pengusaha yang
aktivitas kerjanya berdekatan dengan tempat tinggal, pengusaha angkutan umum,
dan ibu rumah tangga.
Produk
Kendaraan penumpang roda empat yang ringan dengan ukuran engine kecil untuk
mendapat efisiensi bahan bakar yang tinggi, dimensi luar kecil, ramah
lingkungan, aman, murah dan lincah untuk mendukung keberhasilan penerapan
sistem transportasi massal.
Teknologi Teknologi kendaraan hybrid dan aerodinamik
Penelitian dan
Pengembangan
2014 2015 2016 2017 2018
Penelitian dan
pengembangan
konsep
kendaraan
ramah
lingkungan,
efisien, murah
dan lincah
Penelitian dan
pengembang an
sistem
penggerak
kendaraan yang
hybrid
Penelitian dan
pengembang an
sistem kontrol
penggerak
kendaraan
Kajian sistem
pengereman
kendaraan
Kajian sistem
lampu kendaran
Penelitian dan
pengembang
an chasis
Penelitian dan
pengembang
an sistem
suspensi
Penelitian dan
pengembang
an sistem
steering
Pembuatan
Prototip dan
pengujian
sistem
penggerak
Pembuatan
Prototip dan
pengujian
sistem kontrol
penggerak
kendaraan
Pembuatan
Prototip dan
Pengujian
chasis
Pembuatan
Prototip dan
pengujian
sistem
suspensi.
Pembuatan
Prototip dan
pengujian
sistem
steering
Perancangan
bodi
kendaraan dari
aspek
ergonomik,
keamanan,
aerodinamik.
Perancangan
interior dan
eksterior kendaraan
Pembuatan
Prototip bodi
kendaraan
Pembuatan
Prototip
interior dan
eksterior
kendaraan
Perakitan
komponen
kendaraan
secara
keseluruhan
Penelitian dan
Pengujian
kendaran
secara indoor
Design for
Manufacturing
Pengujian
kendaraan
secara
outdoor
Evaluasi
keseluruh
kendaraan
Sosialisasi
kendaraan
hasil
penelitian
dan
pengembang
an
Desain dan
Pembuatan
welding jig
untuk frame
and chasis.
Desain dan
Pembuatan
dies and
mold untuk
body
a. Penelitian pasar mengenai kendaraan city car
b. Penelitian Powertrain
c. Penelitian Desain Kendaraan d. Penelitian Penggerak Kendaraan
e. Penelitian Brake System
f. Penelitian sistem kendali dan kelistrikan g. Penelitian sistem Aerodinamik
h. Penelitian suspensi kendaraan i. Penelitian Chasis Kendaraan
j. Perancangan dan manufaktur kendaraan
k. Perancangan interior dan eksterior kendaraan
l. Perancangan steering system
Topik Riset
yang
diperlukan
20
4.5. Riset Unggulan Fakultas yang Mendukung Daya Saing Nasional
4.5.1. Penelitian Unggulan Fakultas Psikologi
A. Perumusan Topik Penelitian
RIP Fakultas Psikologi UP tahun 2014-2015 disusun
berdasarkan Program Penelitian Strategis Nasional Dikti tahun
2012 dan 2013, penelitian unggulan yang ditetapkan oleh
Universitas Pancasila serta Renstra Fakultas Psikologi UP.
Penelitian Strategis Nasional merupakan tanggapan atas
pencanangan bidang strategis nasional oleh Presiden RI tahun
2008, yang memerlukan penelitian intensif untuk mengatasi
permasalahan bangsa Indonesia. Terdapat enam bidang
strategis yang kemudian dikembangkan oleh Direktorat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti
menjadi 12 tema isu strategis untuk diteliti dengan
mengakomodasi semua cabang keilmuan di perguruan tinggi
(Dikti, 2012, 2013). Salah satu tema tersebut adalah
Pembangunan manusia dan daya saing bangsa (Human
development and competitiveness). Agar dapat menjadi
kegiatan yang bermanfaat dalam mengatasi permasalahan
bangsa, maka hasil-hasil penelitian harus dapat memberikan
solusi bagi isu-isu strategis Nasional. Terkait dengan penelitian
unggulan yang ditetapkan oleh Universitas Pancasila,
ditetapkan 5 tema utama yaitu Ketahanan Pangan, Ketahanan
Isu-Isu Strategis Energi, Good Governance, Agroindustri dan Kesehatan, gizi &
obat-obatan. Dari tema-tema tersebut, kajian dan penelitian
psikologi dapat mengambil peran di semua bidang tersebut
karena terciptanya ketahanan pangan, ketahanan energi, tata
kelola pemerintahan yang baik, ketangguhan di dalam
agroindustri dan kemajuan di bidang kesehatan, gizi dan obat
tidak dapat dilepaskan dari Sumber Daya Manusia Indonesia
yang melaksanakan dan menjalankan kegiatan tersebut.
Sosialisasi dan intervensi sosial terkait dengan pelaksanaan
kebijakan pemerintah juga membutuhkan fokus kajian
psikologi untuk membantu memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi bangsa Indonesia, yang tentunya tidak bisa
dilepaskan dari kajian ilmu-ilmu lain (multidisiplin).
Sedangkan terkait dengan renstra Fakultas Psikologi
Universitas Pancasila sendiri, seperti yang sudah dijabarkan di
dalam pendahuluan sesuai dengan visi dan misi F. Psikologi
Universitas Pancasila, kajian psikologi yang dilakukan di
Universitas Pancasila berfokus pada kajian psikologi bisnis,
meskipun kami juga tetap mengakomodir kajian psikologi arus
utama seperti psikologi klinis, perkembangan, industri dan
organisasi, pendidikan dan psikologi sosial. Fokus kami
terhadap psikologi bisnis, membuat prioritas penelitian dan
21
kajian psikologi yang dilakukan pada tahun 2014-2018 terkait
dengan kewirausahaan. Mengingat jumlah pengusaha atau
wirausaha di Indonesia masih sangat jauh dari jumlah yang
diharapkan. Data tahun 2013 menurut Kementerian Koperasi
dan UKM, jumlah wirausaha di Indonesia hanya sebesar 1,26
%. Padahal sebuah Negara dianggap mampu berkembang
dengan baik bila jumlah wirausaha di Negara tersebut minimal
berjumlah 2 %. Kajian psikologis dibutuhkan untuk
mengetahui alasan masih kurangnya jumlah wirausaha di
Indonesia yang diduga tidak bisa dilepaskan aspek psikologis/
mental manusia Indonesia. Hal ini sejalan dengan bidang
strategis yang dikemukakan oleh Direktorat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti yaitu terkait
dengan pembangunan manusia dan daya saing bangsa. Daya
saing bangsa dapat ditingkatkan jika manusia Indonesia adalah
manusia yang berkualitas, tangguh, mencintai negaranya,
produktif dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan (menjadi
pengusaha) serta bijak di dalam pemanfaatan teknologi dan
lingkungan. Kajian dan penelitian psikologis yang selanjutnya
dapat diaplikasikan di dalam bentuk pelatihan (modul),
intervensi sosial, psikoterapi dan pengembangan alat tes
psikologis dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas mental manusia Indonesia yang berdaya saing.
Konsep
Pemikiran
Peningkatan manusia Indonesia yang berdaya saing
memfokuskan pembangunan bukan semata-mata pada
pembangunan fisik semata, namun berfokus pada pelaksana
kegiatan tersebut yaitu manusia. Pembangunan yang dilakukan
berkaitan dengan manusia, tidak semata-mata tentang “sesuatu”
atau benda. Hal ini juga berarti adanya perhatian pada aspek
“being” seperti yang dikemukakan oleh Erich Fromm. Menurut
Fromm, orientasi dasar ”to have’ (memiliki) ini menjadi
orientasi dasar masyarakat industri zaman sekarang. Sedangkan
ciri dari orientasi ”to be” atau ”menjadi” adalah adanya
aktivitas yang produktif, sikap mandiri, kritis, bebas, memperbarui diri, dan tumbuh.
Pemecahan
Masalah
Bangsa Indonesia saat ini ingin meningkatkan daya saing di era
globalisasi. Strategi pembangunan bangsa Indonesia hendaknya
mengutamakan kualitas Sumber Daya Manusia, khususnya
terkait dengan peningkatan kualitas mental manusia Indonesia.
22
B. Peta Jalan Penelitian
Pasar Perusahaan, pemerintahan, dan mahasiswa
Produk Modul Pelatihan
IPTEKS Konsep pengembangan jiwa kewirausahaan, teknologi terhadap perila
konsep Green Psychology, Produktivitas di dalam organisasi/perusahaa
Riset & Pengembangan 2015 2016 2017 2018 2019
Kewirausahaan Faktor-faktor internal (sikap, kepribadian,
aspek kognitif, afektif, perilaku, pandangan
terhadap uang) dan eksternal (pola asuh,
dukungan sosial) yang mempengaruhi pilihan seseorang menjadi wirausaha atau pekerja
Modul pelatihan dan cara-cara
memaksimalkan faktor internal
dan eksternal untuk meningkatkan
kemampuan berwirausaha
Teknologi terhadap
perilaku
Gangguan game online,
dampak teknologi terhadap
perilaku, stress dan problem
keluarga terkait dengan
teknologi, cyberbullying.
Pengembangan modul untuk psikoterapi dan
intervensi sosial terkait dengan dampak teknologi
Green Psychology Pengaruh kebijakan berorientasi ramah
lingkungan terhadap perilaku manusia,
pengaruh lingkungan fisik terhadap perilaku .
Modul intervensi sosial terkait
dengan kebijakan
Produktivitas di dalam
organisasi/perusahaan
Budaya perusahaan, etos
kerja, manajemen konflik,
peace psychology, harmoni
sosial
Modul pelatihan untuk peningkatan produktifitas
karyawan
Pengembangan
Karakter
Integritas, pengembangan kajian psikologi
dengan kearifan lokal, empati, religiusitas,
kebahagiaan (well being), kematangan
emosi, identitas kebangsaan, resiliensi,
prasangka
Modul pelatihan pengembangan
karakter positif untuk anak bangsa
1. Kewirausahaan: faktor-faktor internal (sikap, kepribadian,
aspek kognitif, afektif, perilaku, pandangan terhadap uang)
dan eksternal (pola asuh, dukungan sosial) yang
mempengaruhi pilihan seseorang menjadi wirausaha atau
pekerja
2. Teknologi: gangguan game online, dampak teknologi
terhadap perilaku, stress dan problem keluarga terkait
dengan teknologi, cyberbullying
3. Green psychology: pengaruh kebijakan berorientasi ramah
lingkungan terhadap perilaku manusia, pengaruh
lingkungan fisik terhadap perilaku
4. Produktifitas di dalam organisasi/ perusahaan: budaya
perusahaan, etos kerja, manajemen konflik, peace
psychology, harmoni sosial.
5. Pengembangan karakter: integritas, pengembangan kajian
psikologi dengan kearifan lokal, empati, religiusitas,
kebahagiaan (well being), kematangan emosi, identitas
kebangsaan, resiliensi
Topik Riset
yang diperlukan
23
4.5.2 Penelitian Unggulan Fakultas Pariwisata.
A. Perumusan Topik Penelitian
Isu-Isu Strategis
Industri pariwisata merupakan bagian dari industri kreatif
yang memiliki potensi yang besar mengingat Indonesia
memiliki berbagai macam budaya dan keunikan daerah
sehingga menjadi daya tarik yang wisatawan baik lokal
maupun mancanegara Peningkatan pendapatan suatu negera
akan berdampak pada peningkatan rencana kunjungan
(leisure time) ke destinasi-destinasi wisata. Pemulihan
ekonomi yang disebabkan dampak krisis keuangan dan resisi
ekonomi dunia pada tahun 2008 dan 2009 merupakan
pendorong berkembangnya industri pariwisata. Jumlah
kedatangan wisatawan mancanegara mengalami kenaikan
sebesar 4,09 % pada tahun 2013 dari pada tahun sebelumnya
dengan capaian angka 1,09 miliar kedatangan (sumber World
Tourism Organization). Indonesia merupakan salah satu
negara tujuan wisata yang meningkat cukup signifikan
dengan capaian 7,13 juta wisatawan dari mancanegara pada
Januari-Oktober tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya
(sumber BPS) Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
akan berdampak pada peningkatan pendapatan negara dan
daerah serta memberikan peningkatan kesejahteraan pada
masyarakat. Permasalahan utama yang dihadapi oleh industri
pariwisata Indonesia adalah sarana dan prasarana, SDM
pariwisata, komunikasi dan publikasi, kebijakan dan
peraturan, masyarakat, teknologi informasi dan investasi.
Konsep Pemikiran
Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila sebagai salah satu
lembaga pendidikan tinggi berupaya memberikan solusi atas
permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dibidang
pariwisata yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Sebagai langkah awal untuk mengurai permasalahan industri
pariwisata di Indonesia perlu dikembangkan konep pemikiran
mengenai torism management, sustainable tourism dan community based tourism.
24
Pemecahan
Masalah
Permasalahan pariwisata Indonesia termasuk destinasi
unggulan seperti Bali, Lombok, Jogja, serta destinasi
unggulan lainnya, pada umumnya terfokus pada tiga hal
mendasar, yakni; stakeholders consolidatioin, product
development, destination marketing dan maketing
communications. Untuk memecahkan permasalahan tersebut
perlu ada kebijakan dan tata kelola berupa masterplan yang
holistik, sistematik dan integral, yang dijabarkan dalam
sebuah tourism strategicplan berkelanjutan dengan rincian
program kerja sesuai dengan potensi dan khasanah masing-
masing destinasi. Implikasi dari rumusan strategic plan ini
memberikan kejelasan dalam mengelola suatu destinasi
pariwisata dan seberapa besar anggaran pengelolaannya.
Kerjasama private-public sektor yang terstruktur dengan baik
adalah langkah awal menuju pengelolaan pariwisata yang
professional & proportional sesuai dengan prinsip good & clean governance yang telah lama kita dambakan.
Topik Riset yang
diperlukan
Agrotourism, Ecotourism, Marine Tourism, Wisata Desa,
Green Tourism, MiCE dan Event, Heritage Tourism,
Perencanaan, Pengembangan dan pengelolaan Produk,
pemasaran, studi dampak, studi kebijakan, Health Torism,
Accessible, Pilgrimage Tourism dan Sports Tourism.
B. Peta Jalan Penelitian
Pasar Kementerian/Dinas pariwisata, pengelola distinasi/atraksi, asosiasi
pelaku pariwisata, konsultan/LSM, dan industri pariwisata
Produk Rekomendasi kebijakan, model tata kelola dan destinasi/desa wisata
binaan IPTEKS Jaringan Teknologi Informasi Komunikasi dan laboratorium
Riset &
Pengembangan 2015 2016 2017 2018 2019
Informasi Pengelolaan dan Rancangan Model
Manajemen dan
pemasaran
Destinasi Wisata
kualitas
pengelolaan
destinasi wisata
pemasaran destinasi
wisata
pengelolaan
destinasi wisata
yang mengarah
pada kualitas
Pengelolaan
destinasi wisata
manajemen
Identifikasi Peningkatan dan Rancangan Model
Manajemen atraksi
wisata
pemanfaatan atraksi alam,
budaya dan
Pengembangan kualitas
atraksi wisata
pengelolaan
atraksi wisata
pengelolaan
atraksi wisata
buatan
25
Pariwisata dan
ekonomi kreatif
Identifikasi
bentuk
kreatifitas
pada industri
pariwisata
Peningkatan dan
Pengembangan
kreatifitas produk
sebagai produk
ungggulan pada
industri pariwisata
Formulasi
produk wisata
kreatif
Model
pengembangan
ekonomi kreatif
pada industri
pariwisata
Ecotourism
(Ekowisata) dan
Sustainable
Development
(Pembangunan
Berkelanjutan
Identifikasi permasalahan lingkungan yang ditemukan dalam kaitan dengan
mengembangkan ecotourism dan green/sustainable tourism ( kawasan
pariwisata, destinasi pariwisata)
Identifikasi potensi flora, fauna sebagai daya tarik ekowisata.
Mengenal konsep dan pelaksanaan sertifikasi pariwisata berwawasan
;lingkungan dan berkelanjutan.
Mengenal jenis-jelas flora dan fauna di kawasan pariwisata, hotel,, konservasi
ekosistem, pelestarian flora dan fauna langka/dilindungi dalam kaitan dengan
kepariwisataan, penyalahgunaan flora-fauna langka/dilindungi di dunia
idustri pariwisata.
Mengkaji penerapan/implementasi hasil kajian amdal/ukl-upl dalam dunia
pariwisata (hotel, kawasan pariwisata)
Aspek-aspek hukum yang berkaitan dengan kepariwisataan, lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan, dan pemahaman serta pelaksanaannya dalam
industri pariwisata. Identifikasi stakeholders dalam industri pariwisata.
Perencanaan
operasional
perjalanan wisata
Pola kunjungan wisatawan
dan tipologi wisatawan.
Kebutuhan industri
perjalanan wisata wisatawan.
Strategi sertifikasi industri perjalanan
wisata.
Analisis daya dukung industri perjalanan
wisata.
TeknologiInformasi
Industri Perjalanan
Wisata
Database informasi industri
perjalanan wisata.
Manajemen teknologi dan informasi industri
perjalanan wisata.
Produk pariwisata
Sebaran produk pariwisata Penentuan daya tarik wisata unggulan dan
pendukung, Arahan sebaran daya tarik wisata
dan fasilitas pariwisata
Pelibatan
masyarakat
Pelibatan masyarakat lokal
dalam proses perencanaan
dan pengambilan
Pembangunan pariwisata berbasis
masyarakat dan daya dukung ekologis dan
sosial
26
4.5.3 Penelitian Unggulan Fakultas Komunikasi
A. Perumusan Topik Penelitian
Isu-Isu Strategis
Isu strategis yang berkaitan dengan bidang komunikasi baik
dalam ruanglikup nasional maupun internasional antara lain :
1. Perubahan sosial di masyarakat yang disebabkan oleh adanya
pasar bebas, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi,
pertambahan penduduk yang semakin tinggi, adanya
penemuan-penemuan baru, pertentangan masyarakat,
pelestarian lingkungan yang terabaikan serta permasalahan
sosial lainnya.
2. Isu lingkungan hidup menjadi kajian yang sangat menarik
karena menyangkut kelangsungan umat manusia. Isu
lingkungan berupa pemanasan global akibat pencemaran
udara dari gas buang kendaraan bermotor atau industri,
pencemaran air tanah, kebakaran hutan, semakin sedikitnya
keanekaragaman hayati, alih fungsi lahan pertanian dan
banyak lagi permasalahan dalam isu lingkungan.
3. Isu masalah gender di Indonesia masih didominasi oleh
penghapus kekerasan terhadap para wanita sesuai dengan
deklarasi PBB tahun 1993, keterlibatan para wanita di
lembaga eksekutif, legistatif, dan yudikatif masih terbatas,
dan isu gender lainnya di lingkungan keluarga, pendidikan
dan pekerjaan menjadi informasi yang menarik untuk dikaji.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka peranan
komunikasi sangat penting dan strategis karena bidang
komunikasi merupakan agen perubahan di masyarakat.
Konsep Pemikiran
Permasalahan tersebut di atas yang isu perubahan social,
pelestarian lingkungan hidup dan isu gender sangat menarik untuk
dikaji karena berdampak strategis terhadap kelangsungan
bernegara di Inonesia. Komsep pemikiran mengembangkan suatu
sistem komunikasi yang moderen berbasis teknologi informasi
untuk melakukan sosilisasi mengenai informasi terkait dengan
bidang perubahan sosial, lingkungan hidup dan isu gender
menjadi lebih efektif dan efisien.
Pemecahan Masalah
Kajian komunikasi untuk memberikan informasi yang benar dan
berimbang sehingga memdorong untuk perubahan menjadi lebih
baik, sangatlah dibutuhkan baik dalam bentuk komunikasi
persuatif, komunikasi interaktif dan komunikasi melalui media.
Topik Riset yang
diperlukan
1. Kajian media komunikasi 2. Kajian stratejik komunikasi
3. Kajian multimedia jurnalistik
27
B. Peta Jalan Penelitian
Market Pemerintah dan pihak swasta yang terkait dengan komunikasi
Produk Model komunikasi, Model komunikasi, kebijakan dan tata kelola serta model
pengembangan multimedia jurnalistrik
Teknologi Model Komunonikasi berbasis teknologi informasi
Penelitian dan
Pengembangan 2015 2016 2017 2018 2019
Kajian Media Dampak berita
tentang kebijakan
pemerintah dan
perusahaan terkait isu
kesetaraan gender
dan lingkungan
Pola penggunaan
dan kepuasan (uses
& gratification)
masyarakat
terhadap berita
tentang kesetaraan
gender dan
lingkungan
Identifikasi
hambatan-
hambatan terkait
dampak berita
tentang isu
kesetaraan gender
dan lingkungan
Solusi kebijakan dan
implementasi terkait
dampak berita tentang
isu kesetaraan gender
dan lingkungan
Peneliti, institusi pendidikan
Pesan terkait itu kesetaraan gender dan lingkungan
Media industries ; pemerintah, praktisi media, komunitas pemerhati lingkungan dan
gender, masyarakat
Memahami dampak berita
tentang kebijakan pemerintah
dan perusahaan terkait isu
kesetaraan gender dan
lingkungan
Memahami
pola
penggunaan
dan kepuasan
masyarakat
terhadap berita
tentang
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Memahami
hambatan-
hambatan terkait
dampak berita
tentang isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Memahami
solusi kebijakan
dan
implementasi
terkait dampak
berita tentang
isu kesetaraan
gender dan
lingkungan
Perubahan sikap terkait dampak
berita tentang kebijakan
pemerintah dan perusahaan
tentang isu kesetaraan gender dan
lingkungan
Perubahan
sikap terhadap
pola
penggunaan
dan kepuasan
masyarakat
terhadap berita
tentang
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Perubahan sikap
terhadap
hambatan-
hambatan terkait
dampak berita
tentang isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Perubahan sikap
terkait solusi
kebijakan dan
implementasi
dampak berita
tentang isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Pemberdayaan masyarakat : terkait kebijakan dan implementasi program CSR tentang
isu kesetaraan gender dan lingkungan
Jurnal /proceding internasional dan nasional setiap akhir tahun penelitian
Buku ajar dan model pembangunan masyarakat berbasis kesetaraan gender dan
lingkungan melalui peningkatan implementasi program CSR
28
Identifikasi
kebijakan
pemerintah
dan
perusahaan
tentang
program CSR
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Identifikasi
pelaksanaan
kebijakan
pemerintah dan
perusahaan
tentang program
CSR terkait isu
kesetaraan gender
dan lingkungan
Identifikasi
pola-pola
implementasi
program CSR
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Identifikasi
hambatan-
hambatan
implementasi
kebijakan
pemerintah
terkait program
CSR tentang isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Solusi kebijakan
dan
implementasi
program CSR
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Memahami
kebijakan
pemerintah
dan
perusahaan
terkait
program CSR
tentang
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Memahami
pelaksanaan
kebijakan
pemerintah dan
perusahaan
terkait program
CSR tentang
kesetaraan gender
dan lingkungan
Memahami
pola-pola
implementasi
program CSR
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Memahami
hambatan-
hambatan
implementasi
kebijakan
pemerintah
tentang program
CSR terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Memahami
solusi kebijakan
dan
implementasi
program CSR
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Strategik
Komunikasi
(Pesan)
Peneliti institusi pendidikan
Pesan terkait isu lingkungan dan kesetaraan gender
Media massa
Media industries ; pemerintah, praktisi media, komunitas pemerhati lingkungan dan gender,
masyarakat
Perubahan
sikap
terhadap
kebijakan
pemerintah
dan
perusahaan
terkait
program CSR
tentang
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Perubahan sikap
terhadap
pelaksanaan
kebijakan
pemerintah
terkait program
CSR tentang isu
kesetaraan gender
dan lingkungan
Perubahan
sikap terhadap
pola
implementasi
program CSR
terkai isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Perubahan sikap
terhadap
hambatan-
hambatan
implementasi
kebijakan
pemerintah
tentang program
CSR terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Perubahan sikap
terhadap solusi
kebijakan dan
implementasi
program CSR
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Pemberdayaan korporat/perusahaan terkait kebijakan dan implementasi program CSR
tentang isu kesetaraan gender dan lingkungan
Jurnal/proceding internasional dan nasional setiap akhir tahun penelitian
Buku ajar dan model pembangunan korporat/perusahaan berbasis kesetaraa gender dan
lingkungan melalui peningkatan implementasi program CSR
29
Kebijakan
pemerintah
dan industri
media terkait
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Implementasi
kebijakan
pemerintah dan
industri media
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Analisis isi/teks
media massa
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Identifikasi
hambatan-
hambatan
implementasi
kebijakan
pemerintah dan
industri media
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Solusi kebijakan
dan
implementasi
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Memahami
kebijakan
pemerintah
dan industri
media terkait
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Memahami
pelaksanaan
kebijakan
pemerintah dan
indusri media
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Memahami
isi/teks media
mass terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Memahami
hambatan-
hambatan
implementasi
kebijakan
pemerintah dan
industri media
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Memahami
solusi kebijakan
dan
implementasi
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Multimedia
Jurnalistik
Peneliti institusi pendidikan
Pesan terkait isu lingkungan dan kesetaraan gender
Media industries ; pemerintah, praktisi media, komunitas pemerhati lingkungan dan gender,
masyarakat
Perubahan
sikap terhadap
kebijakan
pemerintah dan
industri media
terkait
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Perubahan
sikap terhadap
pelaksanaan
kebijakan
pemerintah dan
indusri media
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Perubahan
sikap terhadap
isi/teks media
mass terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan
Perubahan
sikap terhadap
hambatan-
hambatan
implementasi
kebijakan
pemerintah dan
industri media
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Perubahan sikap
terhadap solusi
kebijakan dan
implementasi
terkait isu
kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Perubahan
perilaku
Perubahan
perilaku
Perubahan
perilaku
Perubahan
perilaku
Perubahan
perlaku terhadap
30
terhadap terhadap terhadap terhadap solusi kebijakan
kebijakan pelaksanaan isi/teks media hambatan- dan implementasi
pemerintah dan kebijakan mass terkait isu hambatan terkait isu
industri media pemerintah dan kesetaraan implementasi kesetaraan gender
terkait indusri media gender dan kebijakan dan lingkungan di
kesetaraan terkait isu lingkungan pemerintah dan media massa
gender dan kesetaraan industri media
lingkungan di gender dan terkait isu
media massa lingkungan kesetaraan
gender dan
lingkungan di
media massa
Pemberdayaan media massa terkait kebijakan dan implementasi program CSR tentang isu
kesetaraan gender dan lingkungan
Jurnal/proceding internasional dan nasional setiap akhir tahun penelitian
Buku ajar dan model pembangunan korporat/perusahaan berbasis kesetaraa gender dan
lingkungan melalui peningkatan implementasi program CSR
4.5.4. Penelitian Unggulan Fakultas Ekonomi.
A. Perumusan Topik Penelitian
Isue-isue strategis Isu besar dalam pengembangan ekonomi dunia yaitu
kesejahteraan masyarakat dan pelestarian fungsi lingkungan
dan pengelolaan sumberdaya alam. Indonesia memiliki
sistem perekonomian berbasis pada pemanfaatan
sumberdaya alam sehingga diperlukan upaya pelestarian
dan pelindungan lingkungan. Ekonomi hijau (green
economic) merupakan sistem perekonomian yang
memperhatikan pemerataan kesejahteraan, pelindungan dan
pelestarian lingkungan serta keadilan sosial.
Peraturan Pemerintah tentang Coorporate Social
Responsibilty bagi BUMN dan perusahaan besar di
Indonesia yang harus dikeluarkan BUMN dan Perusahaan
tersebut sebesar 2% dari laba bersih setiap tahunnya. Dana
tersebut diperuntukan bagi program kemitraan.
UKM merupakan usaha non formal yang mampu bertahan
dalam menghadapi krisis ekonomi. Indonesia memiliki
UMKM yang banyak dan perlu dibina agar dapat maju dan
berkembang.
Angkatan kerja di Indonesia sangat besar, tetapi hanya 0,2%
dari jumlah penduduk yang bekerja mandiri, , sedangkan di
Negara maju jumlah wirausaha mencapai 2% dari jumlah
penduduk.
Kemajuan dunia usaha tidak terlepas dari peran serta
perbankan. Sistem kelembagaan perbankan dan tersedianya
informasi yang transparan akan sangat membantu dunia
usaha dalam mengelola usahanya dengan baik.
31
Kemajuan usaha tersebut akan cepat berkembang jika
ditunjang dengan adanya professionalism akuntan agar
tercipta
Permaslahan utama yang dihadapi dalam perekonomian
adalah Green Economics, CSR dan kebijakan publik,
Pengelolaan UMKM dan Koperasi, Kajian perbankan
Konsep pemikiran Konsep ekonomi hijau adalah kegiatan perekonomian yang
mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan tetapi disisi
lain menghilangkan dampak negative pertumbuhan ekonomi
terhadap lingkungan dan kelangkaan sumberdaya alam.
Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila berupaya
memberikan solusi atas permasalahan dibidang ekonomi
tersebut melalui penelitian kewirausahaan, pengelolaan
keuangan masyarakat, pengelolaan CSR dan UKM.
Pemecahan
Masalah
Penerapan konsep pembanguan ekonomi yang berbasis pada
lingkungan dan berkesinambungan merupakan solusi untuk
membangun perekonomian yang berdaya saing tinggi
sekaligus memperhatikan faktor social dan faktor ekologi
sehingga pemerataan kesejahteraan lebih tercapai.
Topik Riset yang
diperlukan
Kajian tentang ekonomi yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan, ukm dan koperasi, pengelolaan UKM dan
koperasi, pengelolaan keuangan masyarakat.
B. Peta Jalan Penelitian
Pasar Pemerintah, BUMN, Pihak Swasta dan Pemda
Produk Model Kebijakan dan tata kelola serta Program Pelatihan dan
Pendampingan
Teknologi Pengembangan Ekonomi berbasis lingkungan dan berkesinambungan
Riset dan
pengembangan 2015 2016 2017 2018 2019
Green
Economics
Kebijakan
berwawasan
lingkungan
Pembangunan
green economics
Green
marketing
strategy
Pengembangan
kinerja
berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan
CSR dan
kebijakan publik
Pengelolaan CSR Analisis
Kebijakan public
dan pengelolaan
Penyusunan
Program CSR
yang berpihak
Pelaksanaan
program CSR
CSR pada
masyarakat
32
Pengelolaan
UMKM dan
Koperasi
Karakter
wirausaha
Analisis
koperasi tepat
budaya
Efektifitas
lembaga
keuangan
mikro
Gaya
pengelolaan
UKM
Nilai budaya
lokal tentang
kewirausahaan
kajian efektifitas
penanaman jiwa
kewirausahaan
di masyarakat
Pengujian
efektifitas
menumbuhkan
mental jiwa
wirausaha di
masyarakat
Pilot Project
efektifitas
usulan di
masyarakat
Kajian
perbankan
Identifikasi
system
kelembagaanke
uang an
informal di
masyarakat
Persepsi
masyarakat
tentang
pelayanan jasa
keuangan -Citra
merk perbankan
syariah
Efektifitas
kelembagaan
keuangan
formal dan
informal di
masyarakat
Kajian tentang
sistempengelol
a an keuangan
keluarga
Pengaruh tingkat
leverage
terhadap earning
response
coefficient
Kajian tentang
system
kelembagaan
keuangan dan
ketersediaan
informasi yang
adil dan
transparan
Terbentuknya
formula
pengelolaan
keuangan
swadaya
4.5.5. Penelitian Unggulan Fakultas Teknik.
A. Perumusan Topik Penelitian
Isu-isu
Strategis
Pelaksanaan kegiatan utama dan pendukung enam koridor Master Plan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
akan menyerap 9,44 juta tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja di sektor
utama (industri) sebanyak 4.731.770 (4,73 juta) dan sektor pendukung
(infrastruktur) sebanyak 4.975.400 (4,98 juta). Rincian perkiraan
Penyerapan Tenaga Kerja terbanyak tahun 2012-2014 di Sektor Utama
(Industri) sebagaimana termuat dalam data yang disebutkan Direktorat
Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas adalah
sebagai berikut :
Tabel 1 : Rincian Perkiraan Penyerapan Tenaga Kerja
Tahun 2012-2014
No
Nama
Koridor
Sektor Unggulan
1 Kalimantan 1.742.550 Besi baja, bauksit, kelapa sawit,
minyak dan gas, dan perikanan
2 Papua –
Kepulauan Maluku
1.462.518 Nikel tembaga, pertanian,
minya gas dan perikanan
3
Sumatera 579.973
Besi baja, perkapalan,
kelapa sawit, karet, batu
bara, pengerjaan jembatan
Selat Sunda
33
4
Sulawesi
460.940 Nikel, pertanian, minyak
dan gas, kakao dan
perikanan
5
Jawa
340.938
Makanan, minuman, tekstil,
peralatan transportasi,
perkapalan kegiatan di
Jabodatabek, dan
pertahanan (alutsista)
6 Bali – Nusa
Tenggara 144.851
Pariwisata, peternakan dan
perikanan
Sedangkan perkiraan penyerapan tenaga kerja terbanyak dari
kegiatan pendukung (infrastruktur) tahun 2012 -2014 adalah
Koridor Jawa sebanyak 2.553.800 (2,55 Juta) orang, Koridor
Sumatera sebanyak 942.300 orang, Koridor Papua - Kepulauan
Maluku sebanyak 654.000 orang, Koridor Kalimantan sebanyak
450.800 orang, Koridor Sulawesi sebanyak 220.000 orang dan
Koridor Bali – Nusa Tenggara sebanyak 155.600 orang.
Infrastruktur yang akan dibangun di enam koridor tersebut antara
lain: jalan, pelabuhan, pembangkit listrik, bandara, rel kereta api, air
bersih, dan telematika. Total nilai investasi pelaksanaan kegiatan
utama (industri) dan pendukung (infrastruktur) pada enam koridor
MP3EI mencapai Rp. 3.775,90 triliun (RN, Asdep Bidang Industri,
UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan).
Indonesia sebagai negara kepulauan sabagaimana diatur dalam
konvensi ke-3 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai hukum
laut (UNCLOS) pada tanggal 10 Desember 1982, yang merupakan
awal dari lahirnya hukum laut yang mengakui konsep negara
kepulauan, hal ini menimbulkan konsekuensi tersendiri bagi
Indonesia sebagai negara kepulauan, yakni Indonesia diwajibkan
memberikan akses lewat (navigasi) bagi kapal- kapal yang melintasi
perairan kepulauan untuk keperluan damai, hal ini merupakan
amanat pasal 53 UNCLOS.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996
tentang Perairan Indonesia pada tanggal 8 Agustus 1996 yang
dilengkapi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2002
tentang Hak dan Kewajiban Kapal dan Pesawat Udara Asing yang
Melaksanakan Hak Lintas di ALKI. Penetapan jalur ALKI itu
sendiri memiliki konsekuensi bagi bangsa Indonesia, hal ini apabila
ditinjau dari aspek ekonomi ALKI dapat memberikan keuntungan
dan devisa bagi Indonesia serta dari aspek geografis menambah
luasnya wilayah NKRI.
Kedua kerangka tersebut menginspirasi FTUP untuk ikut serta
dalam mengatasi permasalahan nasional dengan memberikan
34
kontribusi terhadap pengembangan kebutuhan industri dengan
memanfaatkan potensi sumber alam dan SDM yang dimiliki
FTUP.
Konsep
Pemikiran
Penyusunan roadmap mengacu kepada pokok-pokok Masterplan
Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia tahun 2011
(MP3EI), ALKI atau KKNI. Sebagai referensi, berikut disampaikan
KERANGKA DESAIN MASTER PLAN P3EI, Proyek MP3EI
serap 9,4 Juta Tenaga Kerja.
Pemerintah telah meyakini bahwa ketidakseimbangan niscaya
menciptakan ketidakadilan, kesenjangan, ketidakstabilan dan
meluasnya ketidaksejah-teraan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
selain mengusik, juga mengganggu tidur nyenyak. Sehingga,
membuat pemerintah merasa perlu untuk melengkapi master plan
pertumbuhan ekonomi dengan master plan pengurangan kemiskinan
agar dunia seimbang (equilibrium). Master plan tersebut diberi
nama Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan
Kemiskinan Indonesia (MP3KI), yang berniat memeratakan
pertumbuhan ekonomi agar mengeliminir kesenjangan.
Dalam rangka guna memperbanyak pilihan lapangan kerja itulah
MP3EI digagas untuk mempercepat dan memperluas pembangunan
ekonomi melalui pengembangan 8 program utama, yang terdiri atas
pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, dan
telematika, serta pengembangan kawasan strategis. Kedelapan
program tersebut dibagi lagi ke dalam 22 kegiatan ekonomi utama.
Strategi pengembangan 22 kegiatan ekonomi tersebut adalah
mengintegrasikan tiga elemen utama, meliputi:
1. Pengembangan potensi ekonomi wilayah di 6 Koridor Ekonomi
Indonesia, yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi
Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi,
Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara, dan Koridor Ekonomi
Papua–Kepulauan Maluku;
2. Memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal
dan terhubung secara global (locally integrated, globally
connected);
3. Memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional untuk
mendukung pengembangan program utama di setiap koridor
ekonomi. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi akan makin
terarah karena digenjot pada 8 program utama berbasis potensi
nasional (yang terdiri dari 22 kegiatan ekonomi) dan berlangsung
lintas wilayah di 6 koridor, terkoneksi, dan terintegrasi. Pada
gilirannya strategi tersebut diharapkan menunjang penguatan
kapasitas SDM dan penguasaannya terhadap pengembangan IPTEK.
35
Indonesia sebagai negara kepulauan sabagaimana diatur dalam
konvensi ke-3 Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai hukum laut
(UNCLOS) pada tanggal 10 desember 1982, yang merupakan awal
dari lahirnya hukum laut yang mengakui konsep negara kepulauan,
hal ini menimbulkan konsekuensi tersendiri bagi Indonesia sebagai
negara kepulauan, yakni Indonesia diwajibkan memberikan akses
lewat (navigasi) bagi kapal - kapal yang melintasi perairan
kepulauan untuk keperluan damai, hal ini merupakan amanat pasal
53 UNCLOS.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996
tentang Perairan Indonesia pada tanggal 8 Agustus 1996 yang
dilengkapi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2002
tentang Hak dan Kewajiban Kapal dan Pesawat Udara Asing yang
Melaksanakan Hak Lintas di ALKI. Penetapan jalur ALKI itu
sendiri memiliki konsekuensi bagi bangsa Indonesia, hal ini apabila
ditinjau dari aspek ekonomi ALKI dapat memberikan keuntungan
dan devisa bagi Indonesia serta dari aspek geografis menambah
luasnya wilayah NKRI.
Akan tetapi apabila ditinjau dari aspek pertahanan dan keamanan
ALKI dapat menjadi potensi kerawanan yang harus diwaspadai dan
dicermati, hal ini dikarenakan ALKI merupakan jalan yang paling
aman bagi kekuatan asing yang bermaksud mengancam kesatuan
NKRI. Hal tersebut diperburuk dengan kesiapan dan ketersediaan
alat utama sistem senjata, dan tidak adanya payung hukum yang
dapat menjadi dasar penindakan atas setiap pelanggaran di wilayah
Alur Laut Kepulauan Indonesia ALKI.
36
Pemecahan
Masalah
Berdasarkan aspirasi pencapaian yang terdapat pada kerangka
MP3EI dan ALKI bahwa target Indonesia mencapai:
Tabel 2 : GNP dan Pendapatan perkapita Tahun 2010- 2045
Sumber: Aspirasi pencapaian PDB Indonesia, MP3EI
Melihat potensi SDM yang dimiliki FTUP dan dengan
memperhatikan lokasi FTUP yang terletak di pulau Jawa, serta
memperhatikan kerangka MP3EI dan ALKI, maka celah yang akan
diisi oleh FTUP adalah mendorong kegiatan industri untuk
meningkatkan jasa industri Nasional.
Guna merealisasi konsep maka perlu dilakukan kegiatan penelitian
untuk menjawab tantangan:
1. Good Governance
2. Ketahanan Energi
3. Industri Konstruksi
Topik Riset
Yang
diperlukan
Penelitian dan pengembangan, PPM sesuai dengan kebutuhan
paradigma baru pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) meliputi penelitian bidang Arsitektur:
1. Sejarah dan Perkembangan Arsitektur
2. Perancangan Arsitektur 3. Teknologi Bangunan
4. Perumahan dan Permukiman
5. Perencanaan Lingkungan Kota 6. Aplikasi Komputer dalam Arsitektur
7. Studi Perilaku Lingkungan (environment behaviour) 8. Praktek Profesional 9. Pendidikan Arsitektur
Penelitian lain bidang Teknik meliputi : a. Kesadaran masyarakat terhadap Lingkungan dan segala
permasalahannya
b. Konsep material dengan memperhatikan kondisi potensi
sumber alam
c. Bangunan ramah Lingkunan
d. Kesadaran bertransportasi
e. Penelitian dan pengembangan teknologi Mesin dan industry
yang berkaitan dengan energy baru dan terbarukan serta
aplikasinya dengan konsep green energy topik berkaitan
Tahun GNP Pendapatan/kapita
2010 USD 200 miliar USD 3000
2025 USD 4.0 - 4.5 triliun USD 14.250 – 15.500
2045 USD 15 – 17.5 T USD 44.500 – 49.000
37
dengan potensi surya, angin dan air, pengembangan turbin
angin dan air, pengembangan pembangkit surya,
pengembangan sepeda listrik dan pengembangan biomass.
f. Sedangkan pengembangan dari segi industry dimulai dari
identifikasi nilai produk berdasarkan perspektif pelanggan,
Mengidentifikasi value stream process mapping untuk setiap
produk. Pemetaan proses ini akan melibatkan semua fungsi-
fungsi yang telah dikemukakan didepan. Menghilangkan
pemborosan yang tidak mempunyai nilai tambah pada
semua aktivitas sepanjang proses value stream tadi.
Mengorganisasikan agar material, informasi dan produk
mengalir secara lancar dan efisien spanjang value stream
dengan menggunakan sistem tarik (pull system). Secara
terus menerus mencari berbagai teknik dan alat perbaikan
(improvement tools and technique) guna mencapai
keunggulan dan peningkatan nilai tambah.
g. Penelitian dan pengembangan, PPM bidang elektronika
termasuk komputer dan telekomunikasi sesuai dengan
kebutuhan paradigma baru pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) dengan pemanfaatan energy
38
B. Peta Jalan Penelitian
Market Peningkatan ekonomi masyarakat di kota besar dan daerah
Produk Sistem Tata kelola sumber daya alam, energi, dan teknologi tepat guna
Teknologi Effisiensi sumber daya alam dan green environment Teknologi Baru dan
Terbarukan
Penelitian dan
Pengembangan
2015 2016 2017 2018 2019
Penelitian
Awal
Pra
Design1 Pra Design2 Design Komersialisasi
Penelitian
Modelling
Material
otomotif
Modelling
Material
energy
Modelling
material
konstruksi
Model prediksi
pertumbuhan
hasil komoditi
Model
manfaat
material
sumber
alam
Model
potensi
bisnis
Penerapan
hasil
penelitian
untuk
skala kecil
Model
potensi
bisnis
Sosialisasi
potensi
sumber alam
dan
pemanfaatan
nya
material
otomotif
Penelitian
material
energy
Penelitian
awal
identifikasi
pengemba
ngan sumber
daya alam
Penelitian
material
konstruksi
Penelitian
hasil
komoditi
Penelitian
material
sumber
alam
39
4.5.5. Penelitian Unggulan Fakultas Hukum
A. Perumusan Topik Penelitian
Isu Strategis Kajian hukum di Indonesia selalu berkembang seiring dengan
kompleksitas permasalahan yang melingkupi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Keragaman kultur, adat istiadat
agama, dan suku memberikan corak warna tersendiri dalam
struktur kajian keilmuan hukum. Untuk itu dinamika
perkembangan hukum perlu dikaji dan diteliti secara
menyeluruh dapat diperoleh konsepsi hukum yang semakin
membawa manfaat dan berkeadilan.
Konsep
Pemikiran Fakultas Hukum Universitas Pancasila sebagai salah satu
lembaga pendidikan tinggi yang berupaya untuk memberikan
solusi pembangunan hukum yang berkeadilan atas
permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dibidang
hukum.
Pemecahan
Masalah
Pembangunan hukum yang berkeadilan memuat pembentukan
hukum/kebijakan dan penegakan hukum.
Topik Riset yang
diperlukan
Kluster Penelitian I: Hukum Internasional
Grup I: Kelompok Penelitian Hukum Internasional
Publik;
Grup 2: Kelompok Penelitian Hukum Kontrak
Internasional;
Grup 3: Kelompok Penelitian Hukum Perdata
Internasional.
Kluster Penelitian 2: Hukum Perdata
Grup 1: Kelompok Penelitian Hukum Kebendaan;
Grup 2: Kelompok Penelitian Hukum Perikatan;
Grup 3: Kelompok Penelitian hukum Perkawinan dan
Kewarisan.
Kluster Penelitian 3: Hukum Pidana
Grup 1: Kelompok Penelitian Hukum Pidana Umum;
Grup 2: Kelompok Penelitian Hukum Pidana Khusus;
Grup 3: Kelompok Penelitian Hukum Kejahatan
Transnasional;
Grup 4: Kelompok Penelitan Hukum Pidana Cyber Crime.
Kluster Penelitian 4: Hukum Tata Negara
Grup 1: Kelompok Penelitian Kebijakan Daerah;
Grup 2: Kelompok penelitian kebijakan ketenagakerjaan;
Grup 3: Kelompok Penelitian Hukum Konstitusi;
Grup 4 Kelompok Penelitan Lembaga-lembaga Negara;
Grup 5: Kelompok Penelitian Hukum Pertanahan.
40
B.Peta Jalan Penelitian
Pasar Lembaga Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, Lembaga Pendidikan
Hukum, Lembaga Internasional, Lembaga Non Pemerintah.
Produk
1. Kajian untuk pembentukan hukum/kebijakan: Naskah Akademik/Kertas Kerja/Kertas Konsep Peraturan Perundang-
undangan dan Analisis Kebijakan 2. Kajian Penegakan Hukum
IPTEKS Jaringan Teknologi Informasi Komunikasi dan Laboratorium
Riset dan
Pengembangan
2015/2016
2015/2016
2016/2017
2016/2017
2017
Tahap
transisi
Tahap
Pondasi
Tahap
Pemantapan
Tahap
Implementasi
Tahap
Evaluasi &
Reorientasi
Kluster
Penelitian 1
Kluster
Penelitian 2
Kluster
Penelitian 3
Kluster
Penelitian 4
Kluster
Penelitian 5
Fundamental Research Applied Research
41
Bab V
PELAKSANAAN RIP UNIT KERJA
5.1. Pelaksanaan dan Luaran Penelitian
Pelaksanaan Rencana Induk Penelitian di Universitas Pancasila melibatkan unsur
LPPM-UP yang berfungsi sebagai manajemen pengelolaan penelitian, unit
penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang lebih banyak menjalankan
fungsi sebagai monitoring kegiatan penelitian, dan dosen sebagai pelaksana
kegiatan penelitian. Untuk beberapa fakultas yang telah memiliki pusat studi atau
pusat kajian maka pelaksanaan monitoring yang terkait dengan subtansi penelitian
menjadi tanggungjawab dari koordinator pusat penelitian atau pusat kajian.
Secara garis besar tahapan pelaksanaan kegiatan penelitian di Universitas
Pancasila diawali oleh penelitian pendahuluan, penelitian dasar, penelitian terapan
dan penelitian indutri. Dengan melakukan 4 (tahapan) tersebut diharapkan
dampak kegiatan penelitian pendahuluan dan dasar akan meningkatkan mutu
pendidikan karena hasil penelitian dapat dijadikan upaya untuk meningkatkan
mutu proses belajar mengajar. Sementara itu kegiatan penelitian terapan dan
industri akan berdampak pada peningkatan mutu pengabdian pada masyarakat
karena hasil penelitian tersebut bisa dimanfaatkan oleh pemerintah, masyarakat,
dan pihak industri. Agar kegiatan penelitian di setiap tahapan bermutu maka perlu
dilakukan kegiatan forum ilmiah atau diskusi panel dengan melibatkan
narasumber dan pakar dari akademis maupun praktisi.
Luaran dari kegiatan penelitian harus berdampak pada peningkatan mutu
pendidikan adanya artikel ilmiah yang diterbitkan jurnal illmiah terakreditasi
nasional maupun internasional dan buku ajar.Luaran penelitian juga harus dapat
meningkatkan mutu kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa adanya
teknologi tepat guna, model tata kelola atau produk penelitian lainnya yang dapat
dimanfaatkan masyarakat sehingga dapat menghasilkan revenue generating bagi
Universitas Pancasila.Luaran lainnya dari penelitian yang menjadi sasaran UP
adalah meningkatkan jumlah dosen yang memperoleh HaKI.
5.2. Sumber Pendanaan.
Pelaksanaan program rencana induk penelitian Universitas Pancasila dapat
dilaksanakan secara baik jika mendapatkan sumber pembiayaan yang tepat sesuai
dengan jenis penelitian yang dilakukan.Untuk hal tersebut di atas perlu
dirumuskan strategi pendanaan yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan penelitian
tersebut.
5.2.1. Strategi Pendanaan Untuk Penelitian Unggulan Sesuai Agenda
Nasional
Strategi pendanaan untuk melaksanakan kegiatan penelitian unggulan sesuai
dengan dengan agenda nasional dilakukan berdasarkan tahapan kegiatan
penelitian.Pada tahapan penelitian pendahuluan berupa kajian awal digunakan
42
sumberdana penelitian yang berasal dari Rencana Anggaran Belanja Universitas
Pancasila, selanjutnya untuk kegiatan penelitian dasar dan penelitian terapan
memanfaatkan sumberdana dari skim riset unggulan strategi nasional atau
Kementerian Riset dan Teknologi atau LPDP Departemen Keuangan. Untuk
kegiatan pelaksanaan kegiatan penelitian Industri menggunakan sumberdana dari
RAPID, Ristek, Pemerintah Daerah atau pihak swasta.
5.2.2. Strategi Pendanaan Untuk Penelitian Unggulan Fakultas
Strategi pendanaan untuk melaksanakan kegiatan penelitian fakultas dilakukan
berdasarkan tahapan kegiatan penelitian. Pada tahapan penelitian pendahuluan
berupa kajian awal digunakan sumberdana penelitian yang berasal dari Rencana
Anggaran Belanja Universitas Pancasila, selanjutnya untuk kegiatan penelitian
dasar dan penelitian terapan memanfaatkan sumberdana dari skim riset kompetitif
Dit.Litabmas Dikti dan pemerintah daerah. Untuk kegiatan pelaksanaan kegiatan
penelitian Industri menggunakan sumberdana dari Pemerintah Daerah atau pihak
swasta.
43
Bab VI
PENUTUP
Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila 2015-2019 betujuan agar
Universitas Pancasila mampu berperan aktif dalam mewujudkan Visi Universitas
menjadi perguruan tinggi yang unggul dan terkemuka berdasarkan Nilai-Nilai
Pancasila. Rencana Induk Penelitian diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil penelitian agar dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan
masyarakat.Selain itu Rencana Induk Penelitian ini untuk menumbuh-
kembangkan budaya riset yang inovatif dalam menghasilkan produk penelitian
yang dibutuhkan pemerintah, masyarakat dan industri.
Rencana Induk Penelitian Universitas Pancasila berisikan rencana penelitian
unggulan yang mendukung agenda penelitian nasional, sedangkan rencana
penelitian unggulan yang lain berisikan penelitian unggulan fakultas yang mampu
berperan dalam meningkatkan daya saing nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Luaran penelitian tersebut diarahkan untuk mendukung kegiatan pengabdian
masyarakat dan meningkatkan mutu bahan ajar sehngga akan berdampak positif
terhadap mutu proses pembelajaran. Disamping itu, luaran penelitian diharapkan
mampu meningkatkan reputasi Universitas Pancasila dalam dunia akademik
melalui artikel ilmiah yang fokus dalam membangun IPTEK yang unggul
berwawasan lingkungan dan berkesinambungan.
Akhir kata, LPPM-UP mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang
sebesar-sebesarnya atas kerja keras dari tim penyusun rencana induk penelitian
baik ditingkat universitas maupun fakultas. Disamping itu, kami dari LPPM-UP
mengucapkan terimakasih pada para pimpinan Universitas Pancasila yang telah
memberikan arahan dan dukungan sehingga pembuatan rencana induk penelitian
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.