rekruitmen - wordpress.com · web viewbuah dari pola pembinaan yang pmr madya smp negeri 3 bawang,...
TRANSCRIPT
POLA PEMBINAAN PMR MADYASMP NEGERI 3 BAWANG
Lama sudah perjalanan Palang Merah Remaja (PMR) Madya SMP
Negeri 3 Bawang Banjarnegara, 12 tahun lamanya sejak berdirinya tahun
1997 berbagai kejuaran dan
prestasi berhasil diraih dari tingkat
Kabupaten Banjarnegara,
Karisidenan Banyumas, dan
tingkat provinsi Jawa Tengah.
Semua prestasi yang diraih tidak
didapatkan dengan begitu
saja, melainkan dari usaha yang
panjang dan merupakan suatu proses yang sudah direncanakan berupa
langkah-langkah yang berkesinambungan saling terkait antara satu dengan
lainya dengan tujuan sudah ditentukan, kemudian menghasilkan suatu
pola atau desain yang sudah dipakemkan dalam bentuk “ Pola Pembinan “
Pola Pembinaan yang sudah dipakemkan dalam pembinaan Palang
Merah Remaja (PMR) Madya SMP Negeri 3 Bawang dan sudah dipakai
sebagai rujukan dan dasar pelaksanaan pengejawantahan program
pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler PMR adalah
merupakan “ Three in one “ Rekruitmen,Pendidikan dan Latihan
(Diklat ),Gladi Medan ( GM ).
Rekruitmen diterapkan untuk meneropong calon anggota ( CATA )
dari kemampuan awal (input) yang dimilikinya, dalam hal ini menyangkut
fisik dan psikisnya, mental dan kesehatan. Selain itu juga diuji pengetahuan
awalnya (kognitif) mengenai kepalangmerahan. Hasil rekruitmen berupa
angka kuantitatif sebagai dasar
calon anggota (CATA) diterima atau
tidak untuk melanjutkan jenjang
berikutnya sesuai pola pembinaan
untuk mengikuti pendidikan dan
latihan ( Diklat ). Dari proses
rekruitmen diharapkan ke depan
kualitas anggota PMR Madya SMP Negeri 3 Bawang dapat dibanggakan.
Massa pendidikan dan latihan (Diklat) diberlakukan “seleksi alam”
dengan aturan yang ketat teruma mengenai kehadiran, presensi diterapkan
dengan aturan yang sangat ketat sebagai dasar utama seleksi alam. Tidak
ada toleransi ketidak hadiran termasuk sakit, calan anggota yang tidak hadir
tiga kali selama masa pendidikan dan latihan dinyatakan “gugur”. Ternyata
dengan menerapkan seleksi alam menjadi tantangan tersendiri bagi setiap
calon anggota (CATA) untuk melalui jenjang berikutnya.
Materi Kepalangmerahan, menyangkut sejarah berdirinya Palang
Merah Internasional, Sejarah berdirinya Palang Merah di Indonesia, cikal
bakal berdirinya Palang Merah Remaja, Prinsip-prinsip Palang Merah, dan
Tri Bhakti PMR merupakan salah satu menu utama dalam materi
pendidikan dan latihan ( Diklat ). Selian itu materi Pertolongan Pertama
(PP), dan Perawatan Keluarga juga wajib dikuasai setiap calon anggota
dalam pendidikan dan latihan. Materi yang diberikan dalam masa
pendidikan dan latihan dikemas sedemikian rupa dalam pembelajaran
inovatif, kreatif, dan menyenangkan, sehingga tidak menjenuhkan bagi
calon anggota
Dalam pemberian materi
sesuai dengan kurikulum
PMR Madya, selalu
melibatkan alumni PMR
Madya SMP Negeri 3
Bawang yang sudah duduk
di bangku lanjutan tingkat
atas. Hal ini adalah sebagai
wujud tali silaturohmi (net working) tetap terjalin dan terjaga, juga akses
informasi kepalangmerahan bisa dengan mudah ditransfer dari alumni ke
mantan pangkalannya di SMP.
Pada masa pendidikan dan latihan (diklat) calon anggota juga harus
magang dengan frekuensi minimal untuk syarat Gladi Medan yang telah
ditentukan oleh Pembina. Pelaksanaan magang bagi calon anggota
diantaranya sebagai petugas P3K pada penjagaan upacara bendera setiap
hari Senin dan upacara hari-hari besar nasional, penjagaan piket UKS setiap
hari yang terjadwal. dan penanganan anak sakit setiap hari di sekolah.
Gladi Medan adalah puncak tertinggi pola pembinaan PMR Madya
di pangkalan SMP Negeri 3 Bawang. Bagaikan Gatot Kaca yang
telah digodok di kawah Candradimuka setiap calon anggota yang
telah melalui dan lulus Gladi Medan. Ujian fisik, mental, dan, pengetahuan
menjadikan tantangan tersendiri akhir sebuah proses pendidikan dan
latihan (diklat) bagi calon anggota (Cata). Dari beberapa pendapat siswa
SMP Negeri 3 Bawang yang telah menjadi anggota PMR Madya SMP Negeri
3 Bawang Gladi Medanlah
yang merupakan
“magnet” daya tarik siswa
masuk untuk menjadi
anggota PMR. Gladi
Medan merupakan
kegiatan yang dilakukan di luar sekolah yang dikemas dalam bentuk out
bond, dengan memadukan rekreasi, penggodokan mental, fisik, dan
pengetahuan bagi calon anggota PMR merupakan akhir sebuah proses
pembinaan sebelum terjun secara sesungguhnya menjadi anggota PMR
yang seutuhnya. Merupakan kebanggaan tersendiri bagi setiap calon
anggota (Cata) PMR setelah menyelesaikan Gladi Medan dengan upacara
pelantikan sebagai
anggota PMR dengan
pemasangan “bidge” PMR
pada pakaian seragam
sekolahnya.
Berapa tempat yang
pernah dilakukan untuk
Gladi Medan diantaranya
gunung Wiragede Pesangkalan, Paweden Karangkobar, Curug Kemiri
Sigaluh, dan curug Pletuk. Yang tidaj kalah pentingnya adalah disela-sela
Gladi Medan dirangkai dengan acara bhakti sosial (Bhasos) sebagai
perwujudan
pengamalan “Tri
Bhakti PMR”. Kegiatan
yang pernah dilakukan
dalam acara bhakti
sosial diantaranya
pemasangan poster
dan pembagian abathe
dalam
penanggulangan deman berdarah kepada penduduk disekitar base camp,
pembagian pakaian pantas pakai, kebersihan dan pengecetan sekolah dasar
serta pembagian alat tulis di lokasi terdekat dengan base camp, tidak
ketinggalan pula pernah memberikan seperangkat perlengkapan olah raga
bola voli yaitu di SD Negeri 1 Pesangkalan.
Buah dari pola pembinaan yang PMR Madya SMP Negeri 3 Bawang,
berbagai kejuaran berhasil diraih, diantaranya juara 2 dan juara 3 lomba
PMR Madya tingkat Karesidenan Banyumas dalam rangka Ulang Tahun
SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 1998, Juara harapan 1 Jumbara PMR
tahun 2001, juara 2 Jumbara PMR tahun 2003, Juara PMR dengan kategori
A Jumbara PMR tahun 2005, Juara PMR dengan kategori A Jumbara PMR
tahun 2007, Juara 1 PP tingkat Jawa Tengah Jumbara PMR tahun 2005,
Juara 1 PP Jumbara PMR tingkat Jawa Tengah, Juara 1 LCC
Kepalangmerahan tingkat kabupaten tahun 2007, dan Juara 3 Penulisan
artikel tingkat Jawa Tengah tahun 2008 dalam rangka hari ulang tahun
Palang Merah Indonesia.