rekayasa ecoteknologi desain biokeramba danau

71
1 Perjanjian No:III/LPPM/2018-01/05-P LAPORAN PENELITIAN HIBAH MONODISIPLIN REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU STUDI KASUS: DANAU SAGULING-JATILUHUR JAWABARAT Pengusul: Peneliti Utama: Dr. Ir. Karyadi Kusliansjah,MT,IAI NIK: 19890058 NIDN: 0420125401 Anggota Peneliti 1: Doddi Yudianto, ST., MSC., Ph.D. NIK: 20030217 NIDN: 0419077701 Anggota Peneliti 2: Yenny Gunawan, ST., MA. NIK: 20100004 NIDN: 0430117602 Anggota Peneliti 3: Ir.Lydia Tjong, MT NIK: 19921491 NIDN: 0411036501 +Tim Mahasiswa Arsitektur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan Bandung, November 2018

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

1

Perjanjian No:III/LPPM/2018-01/05-P

LAPORAN PENELITIAN HIBAH MONODISIPLIN

REKAYASA ECOTEKNOLOGI

DESAIN BIOKERAMBA DANAU STUDI KASUS: DANAU SAGULING-JATILUHUR JAWABARAT

Pengusul:

Peneliti Utama: Dr. Ir. Karyadi Kusliansjah,MT,IAI

NIK: 19890058 NIDN: 0420125401

Anggota Peneliti 1: Doddi Yudianto, ST., MSC., Ph.D.

NIK: 20030217 NIDN: 0419077701

Anggota Peneliti 2: Yenny Gunawan, ST., MA.

NIK: 20100004 NIDN: 0430117602

Anggota Peneliti 3: Ir.Lydia Tjong, MT

NIK: 19921491 NIDN: 0411036501

+Tim Mahasiswa Arsitektur

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Katolik Parahyangan

Bandung, November 2018

Page 2: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

2

Page 3: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

3

Page 4: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

4

DAFTAR ISI

Halaman Bukti Pelaksanaan Seminar 2

Daftar Isi 4

Abstrak 5

Bab I. Pendahuluan 6

Bab II. Tinjauan Pustaka 10

Bab III. Metode Penelitian 20

Bab IV. Jadwal Pelaksanaan 22

Bab V. Hasil dan Pembahasan 24

Bab VI. Kesimpulan dan Saran 42

Daftar Pustaka 45

Lampiran-Lampiran vii

Lampiran 1. Renstra dan Peta Jalan Penelitian Perguruan Tinggi vii

Lampiran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian x

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas xi

Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul xii

Lampiran 5.Bukti Penyelesaian Kegiatan Penelitian (F09) xxxii

Page 5: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

5

Judul Penelitian : REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

Studi Kasus: Danau Saguling-Jatiluhur Jawabarat

ABSTRAK Perkembangan keramba jaring apung oleh masyarakat petani budidaya ikan sangat pesat ditemukan pada

perairan danau, sungai dan laut di Indonesia. Kenyataan penggunaan jaring keramba ini bersifat tidak ramah

lingkungan, Hal ini menyisakan limbah akibat adanya timbunan sisa pakan ikan yang mencemari kolom air

hingga sedimentasi dasar yang dapat menimbulkan ancaman bencana non-alam yang menimbulkan pencemaran

lingkungan perairan danau. dan rusaknya lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian ini mencarikan solusi

penanggulangan pencemaran lingkungan perairan danau dengan mengusulkan Rekayasa Eco-teknologi Desain-

Biokeramba yang mampu meminimalisasi pencemaran lingkungan perairan dan sedimentasi danau;

menggunakan teknologi mikrobakteri organik pengurai limbah yang dikembangkan dalam sub-based apung.

Jadi bidang fokus riset ini adalah „kebencanaan‟ yang bertema riset „teknologi dan manajemen lingkungan‟,

khususnya untuk topik riset „restorasi kerusakan lingkungan‟. Riset ini mengeksplorasi konsepsi Tingkat

Kesiapan Teknologi (TKT) mendukung budidaya Jenis Perikanan yang ramah lingkungan air, Manfaatnya akan

mengedukasi kegiatan masyarakat petani budidaya ikan agar beradaptasi ramah tata lingkungan air, guna

mendukung kebijakan pemerintah menjadikan danau sebagai daerah prioritas kantong perairan bagi air baku,

irigasi pelistrikan dan wisata lokal,yang memenuhi standar lingkungan Unesco-Global-Geopark berkriteria

sinergitas Geo-Bio-Cultural-Deversity. Penelitian ini direncanakan 1 tahun, dengan contectual-interpretative-

design methods pada lokasi sampel penelitian danau Saguling dan Jatiluhur di Jawa Barat. Diharapkan keluaran

penelitian ini menghasilkan kerangka konsep Rekayasa Eco-teknologi Desain-Biokeramba Danau. Penelitian

inipun sesuai dengan Renstra Unpar 2015-2019 dan RIP Unpar 2016-2019; serta secara umum diharapkan

bermanfaat bagi masyarakat petani budidaya ikan di Indonesia dan pengembangan ilmu teknik arsitektur

maupun tata lingkungan air.

Kata Kunci: Pencemaran, Eco-teknologi, Desain-Biokeramba, Danau-Saguling,Jatiluhur–Jawa Barat

Page 6: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

6

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fenomena berkembangnya jaringan keramba apung (KJA) oleh petani budidaya ikan di

banyak perairan sungai, danau maupun laut, telah membawa satu sisi peningkatan hasil nilai

ekonomi PAD maupun penghasilan masyarakat petani sektor perikanan. Tetapi hal ini di sisi

lain berdampak terhadap kualitas ekosistem dan tata ruang lingkungan perairan, khususnya di

perairan danau yang tidak memiliki daerah aliran/runoff. Pemasokan pakan ikan yang

berlangsung terus menerus hampir ratusan ton/hari ke danau oleh para petaninya, telah

menyisakan limbah yang mencemari kolom air hingga sedimentasi dasar danau. Selain

pencemaran, sisa pakan juga dapat menyebabkan tingginya kekeruhan air yang mengakibat

cahaya matahari akan susah menembus kolom air. Ahli lingkungan menggolongkannya

sebagai permasalahan bencana non alam berupa pencemaran air danau dan rusaknya

lingkungan alam sekitar. Banyak pemerintah daerah yang telah menerbitkan peraturan daerah

atau kebijakan yang melarang digunakannya keramba jaring apung pada perairan danau; dan

hal itu menimbulkan pertentangan yang menyangkut kelangsungan kehidupan petani

budidaya ikan danau. Untuk menetralisasinya diperlukan sejumlah upaya akademik dan

strategi pembangunan daerah yang bersifat kontekstual bagi perairan lingkungan danau.

Salah satu penelitian terkait akan dilakukan oleh para dosen Fakultas Teknik Unpar dari

Program Studi Arsitektur-Teknik Sipil bersama mahasiswanya, dibawah koordinasi oleh Tim

CAREDs1 LPPM UNPAR, untuk menggali Rekayasa Eco-teknologi Desain Biokeramba

Danau untuk menghasilkan konsep model keramba jaring apung yang ramah lingkungan

berbasis Geo-Bio-Cultural-Deversity sebagai kekhasan lokal yang dapat merekam adaptasi

lingkungan perairan danau dan resilensi masyarakat dalam budidaya ikan. Penelitian ini

dilaksanakan pada danau Saguling dan danau JatiLuhur. Kedua danau di Jawa Barat ini

mengalami fenomena di atas, yang bertentangan dengan peran penting danau untuk

mendukung irigasi, PLTA, tersedianya air baku Lingkungan dan distinasi wisata.

1.2. Permasalahan Penelitian

Pencemaran kualitas air dan lingkungan danau akibat budidaya ikan sistem Keramba Jaring

Apung (KJA) ini menjadi hal serius, perlu segera ditanggulangi oleh Pemerintah daerah.

Pentingnya melakukan pendekatan berbasis ketangguhan-berkesinambungan (resiliency-

sustainability) yang memenuhi standar Unesco Global Networks bagi lingkungan

1 Centre for Adaptation and Resilience Environment Design Studies

Page 7: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

7

alam/Geopark dalam kriteria sinergitas Geo-Bio-Cultural-Deversity. Solusi penanggulangan

dampak tersebut guna mengurangi pencemaran kualitas air danau, sangat diharapkan menjadi

tantangan bagi penelitian akademik.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Lingkungan air ( sungai, waduk, danau, laut) tercemar haruskah budidaya ikan lokal di danau

dilarang? Pencemaran lingkungan ini menjadi hal serius, yang perlu segera ditanggulangi

oleh Pemerintah Daerah setempat. Perlu dipertanyakan:

1.Apa upaya yang dilakukan masyarakat petani budidaya ikan dan pemerintah setempat

menanggulangi pencemaran lingkungan air?

2.Apa persyaratan standar lingkungan Unesco-Global-Network mengarahkan keberlanjutan

local-diversity bagi lingkungan air?

3.Bagaimana model inovasi teknologi Bio-Keramba yang ramah tata lingkungan air dan

memenuhi persyaratan standar lingkungan Unesco-Global-Networks secara berkelanjutan?

1.4.Urgensi Penelitian

Sejalan dengan Peta Jalan Penelitian Unpar 2016-2019 dan capaian Renstra Unggulan bidang

sustainable resiliensi infrastruktur lingkungan (lihat lampiran1 Renstra dan Peta Jalan

Penelitian Perguruan Tinggi), state of the art penelitian ini menggagas rekayasa

ecoteknologi desain bio-keramba danau, hasil dari kajian kasus pada waduk /danau

Saguling dan Jatiluhur maupun lingkungan air lainnya. Inovasi penelitian ini miliki

keterbaharuan (novelty), berupa penerapan Eco-teknologi pengurai limbah pakan ikan.

Hal ini membedakannya dari tipe keramba jala apung lainnya dan cara berternak ikan secara

tradisional umumnya pada era sekarang, yang kebanyakan dipraktekan oleh para petani

budidaya ikan di Indonesia, yang potensial mencemari lingkungan-lingkungan air.

1.5.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini mencarikan solusi penanggulangan pencemaran air danau dengan

menghasilkan rekayasa bio-keramba danau yang ramah tata lingkungan air, yang mampu

meminimalisasi pencemaran air dan sedimentasi danau; melalui penerapan bio-teknologi

menggunakan mikro-bakteri organik pengurai limbah yang dikembangkan dalam sub-based

apung melalui kajian awal literature maupun presedents. hasil penelitian sejenis yang sudah

di lakukan sebelumnya, sebagai landasan penyusunan konsepsi Pra-Model BKARTLA.

Page 8: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

8

Manfaat penelitian untuk mengedukasi kegiatan masyarakat petani budidaya ikan danau

khususnya, agar beradaptasi ramah tata lingkungan air, guna mendukung kebijakan

pemerintah pusat maupun daerah menjadikan danau sebagai daerah prioritas wisata, yang

memenuhi standar lingkungan Unesco-Global-Networks dalam kriteria sinergitas Geo-Bio-

Cultural-Deversity; disamping bagi masyarakat petani budidaya ikan lain di Indonesia serta

pengembangan ilmu teknik arsitektur dan tata lingkungan air.

1.6. Konsep penelitian

Penelitian ini memperhatikan tiga pilar penelitian yaitu 1). aspek lingkungan ekologis

(sustainaquality), 2). aspek sosial perubahan mindset kegiatan masyarakat dalam memanfaat

lingkungan air danau dan 3). aspek ekonomi, yang produktif-efektif-efisien bagi pemerintah

daerah setempat dan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat petani ikan budidaya di danau

yang memenuhi standar Unesco-Global-Networks, berkriteria sinergitas geo-bio-cultural

diversity,dalam kebijakan pemerintahan sebagai kawasan destinasi wisata; maupun di banyak

lingkungan air Indonesia serta pengembangan ilmu teknik arsitektur dan tata lingkungan air.

Gambar 1.3Konsep Penelitian Rekayasa EcoTeknologi Bio-Keramba Danau

Page 9: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

9

1.7 Rencana Capaian Luaran

Rencana capaian luaran penelitian ini berupa tersusunnya konsep pemodelan Bio-keramba

danau ramah lingkungan berbasis Eco-teknologi akan dilanjutkan kepenelitian Unggulan

Perguruan Tinggi. Untuk itu capaian luaran penelitian monodisiplin LPPM tahun 2018 ini

berupaya menyusun proposal penelitian berlanjutan; yaitu pada tahun 2019 berupaya meraih

hibah PTUPT pada Simlitabmas.ristekdikti dan target HaKI Hak Cipta hingga uji

Laboratorium dan Paten Sederhana pada tahun 2020, serta penerapan model prototipe di

lapangan pada tahun 2021. Untuk itu temuan konsep Bio-Keramba yang dituliskan berbentuk

artikel untuk diterbitkan pada jurnal sesuai persyaratan setelah usulan HaKI Hak Cipta atas

konsep Biokeramba ini didaftarkan ke Lembaga Paten.

Page 10: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

10

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. State of The Art.

State of the art bidang penelitian ini mengacu pada renstra penelitian Unpar 2016-2019 dan

sesuai dengan peta jalan bidang unggulan Sustainable and Resilient Infrastructure for cities

untuk mengatasi lingkungan air Danau Saguling dan Jatiluhur yang terancam oleh

permasalahan bencana non alami,oleh berkembangnya budidaya ikan berbasis Keramba Jala

Apung. State of the art penelitian ini berkontribusi mencari solusi terhadap permasalahan

tersebut, dengan mengagas menggagas Rekayasa Ecoteknologi Desain Bio-Keramba

Danau, dengan keterbaharuan (novelty) berupa Bio-Teknologi Keramba yang relevan

diterapkan dan mampu mengurai limbah pakan ikan sehingga terbangun kondisi tata

lingkungan air danau Saguling dan Jatiluhur, yang berkesinambungan (sustainaquality).

Gagasan inovasi Bio-Keramba Danau ini berbeda dari tipe keramba jala apung pada

umumnya maupun cara budidaya ikan secara tradisional oleh kebanyakan petani ikan di

Indonesia era sekarang, yang sangat potensial berdampak mencemari tata lingkungan air.

Uraian kajian literatur berikut menguraikan landasan teoritikal yang menjadi pertimbangan

gagasan ini; dan dirumuskan dari berbagai aspek seperti: lingkungan, sosial-ekonomi, hukum

tata ruang, eco-teknologi, adaptasi dan resiliensi kultural,serta desain bio-keramba.

2.2. Keramba Jaring Apung (KJA)

Keramba jaring apung merupakan sarana pemeliharaan ikan yang menggunakan jaring

sebagai bagian utamanya. Dengan menggunakan jaring apung, pemeliharaan ikan bisa

dilakukan di laut atau pun media air tawar seperti danau atau waduk, yang memiliki

kedalaman lebih dibandingkan sungai atau tambak (Aditya Permadi,2016).

Penerapan KJA untuk budidaya ikan di Indonesia dimulai dari konstruksi bangunan keramba

yang sederhana. Di era modern sekarang ini, budidaya ikan tidak lagi membutuhkan tempat

yang luas untuk dijadikan kolam pemeliharaan. Selain dipergunakan untuk budidaya ikan,

KJA juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya udang vanamae dan udang lobster.

Gambar 3.1 Keramba Jaring Apung Kotak

Sumber: Aditya Permadi,2016

Page 11: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

11

2.2.1 Konstruksi Keramba Jaring Apung (KJA)

Keramba jaring apung yang ada saat ini kebanyakan berupa jaring yang diikatkan pada

pelampung yang terbuat dari drum atau gentong bekas. Komponen konstruksi keramba

jaring apung sendiri terdiri dari kerangka, pelampung, kurungan atau kantong jaring,

bangunan pendukung, pemberat jaring, dan jangkar.

Tabel. 2.1. Konstruksi Keramba Jaring Apung

No. Komponen Spesifikasi Teknis

1. Kerangka atau

rakit

berfungsi untuk menempatkan kurungan atau jaring pembesaran, sekaligus merupakan

pondasi, tempat pemasangan kantong jaring dan sarana pendukung budidaya. Kerangka

jaring apung konvensional terbuat dari balok kayu, papan serta bambu, yang

berkembang dari besi (pipa atau siku). Saat ini konstruksi KJA sudah berkembang

dengan manggunakan bahan HDPE (High Density Polyethylene) yang diperkirakan

dapat bertahan hingga 20 tahun.

2. Kantong

jaring

merupakan komponen penting dalam satu rangkaian KJA. Ukuran mata jaring yang

digunakan disesuaikan dengan ukuran ikan yang dipelihara. Jenis bahan yang

digunakan untuk pembuatan kantong jaring, yakni hapa dan waring, masing-masing

memiliki ukuran mata berbeda. Hapa adalah anyaman senar plastik monofilamen kecil

tanpa simpul dengan ukuran mata 2 cm. Sementara benang waring berukuran lebih

besar dengan ukuran mata 5 cm. Kantong hapa dan waring dibuat dengan cara dijahit

dan keduanyadigunakan untuk pendederan. Hapa juga bisa untuk pembenihan.

4. Pelampung berfungsi untuk mengapungkan keseluruhan sarana budidaya, sebagai tempat peletakan

kerangka dan juga ponton penyeberangan. Pelampung yang digunakan kebanyakan

adalah drum-drum plastik dengan kapasitas 200 liter. Dalam satu petak keramba

diperlukan minimal 4 buah pelampung. Gubuk kecil juga didirikan untuk berbagai

fungsi mulai dari penyimpan pakan, tempat istirahat, hingga berteduh. Hal yang harus

diperhatian, fasilitas pendukung seperti rumah penjaga, gudang, serta ponton

penyeberangan.

5. Pemberat

jaring

dimaksudkan untuk merentangkan jaring ke arah vertikal dan horizontal. Pemberat

jaring biasanya memeiliki berat kurang-lebih 5 kg dan digantung di bagian luar jaring,

di setiap pojok dan tengah dengan jarak sekitar 1,5 meter.

6. Jangkar dilengkapi dengan pemberat sekitar 2 x 50 kg dipasang sebanyak kebutuhan untuk

menjaga posisi jaring apung di perairan. Jangkar dan pemberat dihubungkan dengan

tali plastik berdiameter sekitar 2 cm, panjang berkisar 1,5 meter kedalaman air. Jangkar

dilabuh agak miring pada setiap pojok.

Sumber:Syafitrianto, Irmawan, 2015

2.2.2 Ragam jenis Keramba Jaring Apung

Secara prinsip, semua bahan pembuatan KJA hampir sama. Namun, bentuk dan ukurannya

saja yang berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan. Ada beberapa tipe atau jenis

keramba jaring apung yang saat ini digunakan para pembudidaya, yaitu keramba jaring apung

bundar, kotak, dan oktagonal.

Gambar 2.2

Keramba Jaring Apung Bundar

Sumber: PTGani ArtaDG, 2015

Gambar 2.3

Keramba Jaring Apung Kotak

Sumber: Aditya Permadi, 2016

Gambar 2.4

Keramba Jaring Apung Oktagonal

Sumber: PTGani Arta DG, 2015

Page 12: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

12

Tabel. 2.2. Ragam Bentuk Keramba Jaring Apung

Keramba Jaring Apung Bulat Keramba Jaring Kotak Keramba Jaring Apung Oktagonal

Keramba ini berbentuk bulat

dengan diameter 10 hingga 50

meter, Biasa digunakan pembudi

daya di laut. Namun, ada beberapa

pembudidaya yang menggunakan-

nya di waduk atau danau karena

memiliki kedalaman yang cukup

dan area yang luas. Keramba

berukuran 20 meter ke atas

dirancang khusus untuk budidaya

berskala besar. Jenis ikan yang

biasa dipelihara pada keramba

ukuran ini seperti ikan kakap putih

atau barramundi, kerapu, dan

berbagai jenis ikan tuna. Adapula

keramba jaring apung bulat dengan

diameter berkisar 8-15 meter, yang

dirancang untuk budidaya industri

kecil dan menengah, digunakan

untuk budidaya ikan laut seperti

ikan kakap putih dan ikan bawal

bintang. Selain itu juga digunakan

untuk budidaya ikan air tawar

seperti ikan mas (carp) dan ikan

nila (nile tilapia).

Keramba jenis ini banyak

digunakan di danau atau waduk.

Bentuknya berupa kotak berpe-

tak-petak untuk pembudi daya

memelihara berbagai jenis ikan

dalam satu blok keramba,

seperti: ikan nila, ikan mas, ikan

lele, ikan bandeng, dan jenis

lainnya.

Keramba jaring apung oktagonal

memberikan volume budidaya ikan

yang jauh lebih besar dibanding

keramba jaring apung bulat dan kotak

sehingga cocok digunakan untuk

memelihara ikan-ikan perenang cepat

seperti ikan bandeng, ikan bawal

bintang, dan kakap putih. KJA jenis

ini didesain kuat dan lentur sehingga

mampu menghadapi ombak laut

hingga ketinggian 2 hingga 3 meter.

Alat apung dan komponen-komponen

KJA Oktagonal biasa-nya terbuat dari

bahan Prime Grade Polyethylene

(PE) dengan anti-UV yang ramah

lingkungan, menggunakan sistem

Completely Knock Down, terdiri dari

alat apung dan komponen-komponen

yang dapat dirangkai menjadi

keramba yang utuh dan dapat

dibongkar kembali dengan mudah

tanpa merusak keramba. Dengan

begitu, pembudidaya dimudahkan

saat ingin memindahkan lokasi

budidayanya.

Sumber : Aditya Permadi, 2016, PTGani ArtaDG, 2015

2.2.3 Persyaratan Teknis Keramba Jaring Apung

Sebelum membuat konstruksi wadah keramba jaring terapung pemilihan lokasi yang tepat

dari aspek sosial ekonomis dan teknis benar. Aspek sosial ekonomis yang sangat umum yang

harus dipertimbangkan adalah lokasi tersebut dekat dengan pusat kegiatan yang mendukung

operasionalisasi suatu usaha seperti tempat penjualan pakan, pembeli ikan dan lokasi yang

dipilih merupakan daerah pengembangan budidaya ikan sehingga mempunyai prasarana jalan

yang baik serta keamanan terjamin. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan dalam

memilih lokasi usaha budidaya ikan di keramba jaring terapung antara lain adalah :

Tabel. 2.3. Persyaratan Teknis Budidaya Keramba Jaring Apung

No Persyaratan Keterangan Teknis Lokasi

1 Arus air Arus air pada lokasi dipilih diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada arusnya agar

tetap terjadi pergantian air dengan baik dan kandungan oksigen terlarut dalam wadah

budidaya ikan tercukupi, selain itu dengan adanya arus maka dapat menghanyutkan sisa-

sisa pakan dan kotoran ikan yang terjatuh di dasar perairan. Dengan tidak terlalu kuatnya

arus juga berpengaruh terhadap keamanan jaring dari kerusakan sehingga masa pakai

jaring lebih lama. Bila pada perairan yang akan dipilih ternyata tidak ada arusnya (kondisi

air tidak mengalir), disarankan agar unit budidaya atau jaring dapat diusahakan di perairan

tersebut, tetapi jumlahnya tidak boleh lebih dari 1% dari luas perairan. Pada kondisi

perairan yang idak mengalir, unit budidaya sebaiknya diletakkan di tengah perairan sejajar

dengan garis pantai.

2. Kedalaman

perairan

Kedalaman perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air pada lokasi tersebut. Lokasi

yang dangkal akan lebih mudah terjadinya pengadukan dasar akibat dari pengaruh

gelombang yang pada akhirnya menimbulkan kekeruhan. Sebagai dasar patokan saat surut

terendah sebaiknya kedalaman perairan lebih 3 meter dari dasar jaring.

Page 13: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

13

3. Tingkat

kesuburan

Pada perairan umum dan waduk ditinjau dari tingkat kesuburannya dapat dikelompokkan

menjadi perairan dengan tingkat kesuburan rendah (oligotropik), sedang (mesotropik) dan

tinggi (eutropik). Jenis perairan yang sangat baik untuk digunakan dalam budidaya ikan di

jaring terapung dengan sistem intensif adalah perairan dengan tingkat kesuburan rendah

hingga sedang. Jika perairan dengan tingkat kesuburan tinggi digunakan dalam budidaya

ikan di jaring terapung, maka hal ini sangat beresiko tinggi karena pada perairan eutropik

kandungan oksigen terlarut pada malam hari sangat rendah dan berpengaruh buruk

terhadap ikan yang dipelihara dengan kepadatan tinggi

4. Bebas dari

pencemaran

Dalam dunia perikanan, yang dimaksud dengan pencemaran perairan adalah penambahan

sesuatu berupa bahan atau energi ke dalam perairan yang menyebabkan perubahan kualitas

air sehingga mengurangi atau merusak nilai guna air dan sumber air perairan tersebut.

Bahan pencemar yang biasa masuk ke dalam suatu badan perairan pada prinsipnya dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pencemar yang sulit terurai dan bahan pencemar

yang mudah terurai. Contoh bahan pencemar yang sulit terurai berupa persenyawaan

logam berat, sianida, DDT atau bahan organik sintetis. Contoh bahan pencemar yang

mudah terurai berupa limbah rumah tangga, bakteri, limbah panas atau limbah organik.

Kedua jenis bahan pencemar tersebut umumnya disebabkan oleh kegiatan manusia, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Penyebab kedua adalah keadaan alam seperti

banjir atau gunung meletus. Jika lokasi budidaya mengandung bahan pencemar maka akan

berpengaruh terhadap kehidupan ikan yang dipelihara di dalam wadah tersebut.

5. Kualitas air Dalam budidaya ikan, secara umum kualitas air dapat diartikan sebagai setiap perubahan

(variabel) yang mempengaruhi pengelolaan, kelangsungan hidup dan produktivitas ikan

yang dibudidayakan. Jadi perairan yang dipilih kualitas airnya harus memenuhi

persyaratan bagi kehidupan dan pertumbuhan ikan yang akan dibudidayakan. Kualitas air

meliputi sifat fisika, kimia dan biologi.

6 Lokasi

keramba

jaring apung

bukan

daerah up-

welling

Lokasi ini terhindar dari proses perputaran air dasar kepermukaan (up-welling). Pada

daerah yang sering terjadi up-welling sangat membahayakan kehidupan organisme yang

dipelihara, di mana air bawah dengan kandungan oksigen yang sangat rendah serta gas-gas

beracun akan kepermukaan, yang dapat menimbulkan kematian secara massal. Lokasi

seperti ini sebaiknya dihindari, kecuali sistem keramba dipasok oksigennya dengan suatu

mekanisme tertentu.

Sumber : Aditya Permadi, 2016,

2.3. Keunggulan Ekonomi Budidaya Ikan berbasis Keramba Jaring Apung

Para petani ikan menebarkan benih ikan pada awal masa pemeliharaan hingga saat panen

tiba. Para pembudidaya lebih memilih menggunakan keramba jaring apung daripada

memelihara dengan cara konvensional, karena sistem budidaya ini secara teknis maupun

ekonomis terbukti intensif produktif, efisien,dan efektif.

Tabel. 2.4.Komparasi Keunggulan Ekonomi Budi Daya Ikan

Keunggulan ekonomis usaha budidaya ikan

Dalam keramba Dalam kolam tanah liat

1).Menambah efisiensi penggunaan sumber daya;

2).Prinsip kerja usaha keramba, melakukan

pengurungan pada suatu badan perairan yang dapat

memberi makan dan meningkatkan produksi ikan;

3).Memberikan pendapatan yang lebih teratur kepada

nelayan dibandingkan dengan hanya bergantung

pada usaha penangkapan

1).Pembudidaya harus terus menjaga kandungan

oksigen agar tetap tersedia pada air.

2).Kolam tanah liat cukup rentan terhadap berbagai

macam serangan penyakit.

3). Pemanenan ikan secara manual lebih sulit karena

perlu menggiring ikan dengan alat bambu yang

dilakukan minimal oleh dua orang.

Sumber: Syafitrianto, Irmawan, 2015

Pembudidaya dapat memanfaatkan luasan media yang sempit dengan hasil panen ikan bisa dilipat

gandakan, tanpa harus berbiaya besar. Meskipun berbiaya investasi tinggi dari keramba konvensional,

keuntungan yang diperoleh pun lebih tinggi. Alasan sederhana pembudidaya memilih keramba jaring

apung karena sirkulasi air yang tetap terhubung langsung dengan laut, danau, atau waduk sebagai

Page 14: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

14

media pemeliharaannya. Kegiatan membersihkan jaring tidak terlalu sulit dan sangat praktis hingga

urusan memanen ikan. Beberapa keunggulan ekonomis usaha budidaya ikan dalam keramba

jaring apung, yaitu:

1. Menambah efisiensi penggunaan sumberdaya;

2. Prinsip kerja usaha keramba dengan melakukan pengurungan pada suatu badan perairan

dan memberi makan dapat meningkatkan produksi ikan;

3. Memberikan pendapatan yang lebih teratur kepada nelayan dibandingkan dengan hanya

bergantung pada usaha penangkapan.

2.4. Keramba Jaring Apung Mencemari Lingkungan.

Yang menjadi permasalahan pada budidaya ikan di keramba jaring apung adalah sisa pakan.

Sisa pakan menurut Irmawan Syafitrianto,(2015), yang tidak terkonsumsi dan metabolik

berupa senyawa nitrogen dan fosfor, apabila terbuang di kolom air dan tidak dimanfaatkan

oleh organisme di sekitar danau (ikan, organisme bentik), maka akan menjadi partikel

tersuspensi dalam bentuk partikel koloid di dasar perairan. Partikel tersebut akan

dimanfaatkan oleh mikro-organisme khususnya bakteri untuk pertumbuhan dan perkembang

biakannya.Selain pencemaran akibat nitrogen dan fosfor, sisa pakan juga dapat menyebabkan

tingginya kekeruhan. Akibatnya, cahaya matahari akan susah menembus kolom air.(lihat

gambar2.5)

Gambar 2.5. Aplikasi budidaya ikan dengan keramba dan limbah serta sedimentasi dan kekeruhan air.

Sumber: BP Geopark Toba Kaldera, 2017

Page 15: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

15

2.5. Aspek Hukum Lingkungan

Tabel 2.5 Aspek Hukum Lingkungan

Undang-Undang No. 32/2009 RPPLH

1 Pasal 12. Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan RPPLH. Dalam hal RPPLH belum

tersusun, pemanfaatan sumber daya alam dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan daya

tampung lingkungan hidup

2 Pasal 17. 2.b Segala usaha dan atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung

lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.

3 Pasal 98, (1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya

baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan

lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling

lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah)

dan paling banyak Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).

4 Pasal 99, (1) Setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara

ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup,

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun

dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) dan paling banyak

Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

5 Pasal100,(1). Setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi, atau baku mutu

gangguan dipidana, dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling

banyak Rp3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah) .

6 Perpres 81/

2014, Pasal 6

Pengembangan kawasan pariwisata berskala dunia yang terintegrasi dengan pengendalian

kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta

adaptif terhadap bancana alam.

Sumber: BP. Geopark Toba Kaldera ,Wilayah Kabupaten Samosir, 2017

Tabel 2.6 Sinerginitas Penataan Ruang Kawasan pada kasus Danau Toba

Tujuan Penataan Ruang

Kawasan kasus Danau Toba

Kasus Pelestarian Danau Toba

sebagai:

Air kehidupan masyarakat

Ekosistem

Kawasan Kampung Masyarakat

Batak

Kasus pengembangan pariwisata

berskala dunia, terintegrasi dengan

kawasan budidaya:

Perikanan

Perternakan

Perkebunan

Hortikultura

Sumber: BP.Geopark Toba Kaldera ,Wilayah Kabupaten Samosir, 2017

2.6. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Air akibat Budidaya Ikan

Keramba Jaring Apung

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran akibat budidaya ikan

sistem Keramba Jaring Apung antara lain: 1). Menggunakan dosis yang tepat dalam

pemberian pakan, 2). Menggunakan bahan pakan dengan tingkat kecernaan yang tinggi, 3).

Jika memungkinkan maka dapat menggunakan bakteri probiotik untuk meningkatkan daya

cerna, 4). Menggunakan komposisi nutrisi yang sesuai dengan organisme yang dipelihara, 5).

Page 16: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

16

Dilakukan treatmen terhadap limbah, 6). Perlu dilakukan analisa kesesuaian lahan sebelum

dilakukan kegiatan budidaya.

Sumber : BP. Geopark Toba Kaldera ,Wilayah Kabupaten Samosir, 2017

2.7. Sistem pengolahan limbah secara biologi

Pada dasarnya badan air memiliki kemampuan secara alami untuk mengembalikan daya

dukungnya atas suatu kejadian penurunan kualitas air terutama yang disebabkan oleh limbah

organik. Namun demikian proses restorasi ini sangat dipengaruhi oleh konsentrasi beban

limbah organik yang mencemari badan air tersebut. Badan air yang menerima beban limbah

dalam jumlah besar akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat mengembalikan

daya dukungnya mengingat bahwa proses ini melibatkan peran mikroorganisme khususnya

bakteri untuk menguraikan limbah organik tersebut. Pada suatu kondisi yang sangat buruk,

Tabel 2.7.Alternatif Penanganan Keramba Jaring Apung (KJA)

ASPEK TANPA KJA KJA TERTATA

Keberadaan

KJA

Semua KJA di kawasan Danau Toba

ditutup

-Sebagian KJA ditutup (Jumlah produksi disesuaikan

dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan)

- KJA ditempatkan pada zona tertentu

- Produksi dapat berubah sewaktu-waktu

Lingkungan 1.Jauh lebih aman (sumber pencemar

utama parameter hilang)

2.Sumber pencemar lain harus tetap

dikelola

1.Aman (beban pencemaran sesuai dengan daya

dukung)

2.Sumber pencemar lain harus tetap dikelola

Ekonomi Kehilangan mata pencaharian Kehilangan mata pencaharian (sebagian)

Ketenaga

kerjaan

1. Kehilangan pekerjaan

2. Penyediaan lapangan kerja baru

1. Kehilangan pekerjaan (sebagian)

2. Penyediaan lapangan kerja baru

Sosial 1. Lebih adil

2.Masalah timbul satu kali (pada

saat penutupan

1. Kurang adil

2. Masalah timbul berulang kali (setiap penyesuaian

daya dukung dan daya tampung lingkungan)

Hukum

PMA (arbiterase?) PMA (arbiterase-pengurangan kapasitas?)

Pariwisata

Lebih Natural Tetap ada ganjalan estetika dan ketidak nyamanan

berinteraksi dengan air danau

Pengawasan

Lebih mudah Sulit (potensi pelanggaran sangat tinggi)

Air baku

air minum

Lebih terjamin Terancam (penyediaan air baku air minum

Membutuhkan biaya besar)

Aplikasi pada communal septic tank Aplikasi pada instalasi pengolahan limbah industri di

Kota Taixing (Agustus 2006 – Januari 2007)

Gambar 2.6 Aplikasi teknologi bakteri pada communal septic tank and instalasi pengolahan limbah

Sumber: Liao et al, 2008 dan Nie et al, 2008

Page 17: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

17

bukan tidak mungkin badan air kehilangan kemampuannya untuk pulih kembali. Seiring

dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang mikrobiologi,

pemanfaatan bakteri dalam rangka restorasi badan air tercemar telah menjadi pusat perhatian

di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. Khususnya di Tiongkok,

pemanfaatan teknologi bakteri ini telah diterapkan tidak hanya pada instalasi pengolahan

limbah (Liao et al, 2008), namun juga communal septic tank, danau (Nie et al, 2008), dan

sungai (Yudianto dan Xie, 2011). Upaya restorasi dengan memanfaatkan teknologi bakteri ini

telah meraih kesuksesan. Selain menghasilkan kondisi air yang jernih, pada akhir masa

restorasi sungai teridentifikasi memenuhi kriteria kualitas air yang disyaratkan, terutama

oksigen terlarut atau dikenal sebagai Dissolved Oxygen(DO), Biochemical Oxygen Demand

(BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD). Lihat Gambar 2.7

Meskipun sejumlah ilustrasi di atas ini menggambarkan keberhasilan dari aplikasi teknologi

bakteri dalam upaya baik peningkatan kinerja instalasi pengolahan limbah maupun restorasi

badan air tercemar, namun praktis di dalam penerapannya metode ini memerlukan

pengkondisian tertentu. Khususnya sungai, mengingat bakteri yang diinjeksikan akan ikut

bersama aliran sungai, sangat dimungkinkan alur sungai perlu dimodifikasi untuk

mengendalikan kecepatan aliran dan menghindari terbilasnya bakteri secara percuma. Selain

itu, kinerja bakteri itu sendiri pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti

konsentrasi oksigen terlarut, jumlah kandungan nutrien, suhu udara, kandungan unsur limbah

yang bersifat toxic, dan sebagainya. Sedangkan pada waduk atau danau, dimana secara umum

air berada pada kondisi statis, upaya aerasi dan mixing menjadi sangat penting dalam proses

restorasi. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kedalaman danau yang membagi

kondisi air di danau atau waduk menjadi beberapa lapis sistem. Kasus Danau Toba sebagai

salah satu tampungan air alami yang memiliki peran vital serta kandungan budaya dan

keindahan yang luar biasa, saat ini terancam mengalami pencemaran.

Deskripsi kondisi kasus Sungai Gankeng sebelum dan sesudah aplikasi teknologi bakteri

Gambar2.7 Aplikasi teknologi bakteri pada kasus Sungai Gankeng dan Sungai Xuxi

Sumber: Yudianto dan Xie, 2011

Page 18: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

18

Selain limbah organik yang berasal dari kegiatan domestik rumah tangga warga, salah satu

aktivitas yang juga ikut menjadi sorotan publik adalah kegiatan pertanian ikan menggunakan

keramba jaring apung. Sebagaimana yang dialami pada sejumlah waduk besar yaitu Waduk

Saguling,Waduk Cirata,Waduk Jatiluhur,Waduk Karang Kates,dan sebagainya. Nutrien

pakan ikan secara berlebihan merupakan salah satu sumber pencemar air yang dapat

menyebabkan air mengalami kondisi eutrofikasi yang pada akhirnya berdampak pada

kematian ekosistem akuatik. Pemerintah sejauh ini berupaya untuk mengendalikan atau

membatasi jumlah keramba jaring apung yang kini kian marak berkembang di banyak waduk

dan danau. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pertanian ikan berbasis

keramba jaring apung ini telah menjadi sumber pendapatan bagi warga setempat yang

tentunya akan berdampak serius jika dihilangkan begitu saja. Perlu kajian akademik mencari

solusi terhadap kasus pencemaran akibat KJA ini agar budidaya ikan tetap dapat

berlangsung tanpa mencemari badan air danau.

Gambar2.8. Ragam container Bio-Septic dan kapasitas yang dapat dimanfaatkan menetralisir

limbah pakan ikan bagi lingkungan air

Sumber:Produsen Biosong,2018

Rekayasa Rekayasa Ecoteknologi-Biokeramba Danau dapat dirumuskan berdasarkan prinsip

inovasi sustainaquality sebagai berikut:

Gambar 2.9. Bagan alir Inovasi Sustainaquality Rekayasa Ecoteknologi-Biokeramba Danau

Sumber: penelitian,2018

Proses perubahan budidaya ikan di KJA yang bersifat tradisional direkayasa dengan budidaya

Tata

Lingkungan

Air Danau

Tercemar

Tata

Lingkungan

Air Danau

Bersih Alami

KJA

Pakan ikan

Sedimentasi +

air Keruh

BIO-KERAMBA

Pakan ikan

KJA Bio

Septic

Microbakteri

Organik

Air Alami

Page 19: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

19

ikan berbasis Eco-Teknologi menggunakan Bio-Keramba menggunakan mickrobakteri tentu

tidak dapat dilepaskan dari permasalahan social paradikma, yang secara edukasi perlu

disesuaikan melalui proses adaptasi tekno kultural dan berupaya untuk memelihara kebiasaan

atau budaya yang baik (resilience ) dalam masyarakat petani ikan dan masyarakat lingkungan

air. Upaya ini perlu memahami dan menerapkan pemahaman tentang adaptasi dan resilience

sebagai berikut.

2.8. Adaptasi dan Resiliensi Lingkungan

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara

penyesuaian bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam

menanggapi perubahan lingkungan. Dari pengertian adaptasi tersebut, ada tiga macam bentuk

adaptasi, yaitu: a. adaptasi fisiologi; b. adaptasi tingkah laku; c. adaptasi morfologi.Resiliensi

merupakan pendekatan proaktif dalam mempersiapkan guna menghadapi bencana alam / non

alam secara lebih baik yang melalui perencanaan yang tepat akan membantu suatu komunitas

mempercepat pemulihannya. Resiliensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan keadaan dan mempertahankan atau mendapatkan kembali fungsionalitas dan

vitalitas dalam menghadapi tekanan atau gangguan. Hal ini merupakan kemampuan untuk

bangkit kembali setelah ada ganggu-an atau rintangan. Pada ber-bagai tingkat individu, ke-

luarga, masyarakat, dan wila-yah melalui resiliensi, kita dapat menjaga kondisi yang dapat

dihuni jika terjadi bencana alam maupun non alam, atau gangguan lainnya dalam sumber

daya yang tersedia. (Resilient Design Institute).

Gambar 2.10. Kluster-kluslter Resiliensi

Sumber: Careds,2017

Page 20: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

20

Bab 3. METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi

Metodologi penelitian ini menerapkan pendekatan Ketangguhan-Berkelanjutan (resiliency-

sustainaquaility) berbasis sinergitas Geo-Bio-Cultural-Deversity untuk waduk/danau

Saguling dan Jatiluhur, yang direncanakan 1 tahun, dengan pendekatan contectual-

interpretative-design development methods, yang secara sistematik dapat dipahami pada

bagan Kerangka Penelitian Berkelanjutan (Bagan 3.1)

3.2. Strategi untuk mencapai hasil (output).

Strategi penelitian berkelanjutan terdiri dari 5 (lima) tahap yang terkait dengan proses

perancangan arsitektur bio-keramba. Tahapan proses prancangan tersebut akan dicapai dari

perioda 2018-2019-2020-2021, sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tahapan Perancangan,Luaran dan Indikator Periode 2018-2019-2020-2021

Tahapan Luaran: Indikator:

Tahap1. Orientasi; (tahun 2018)

Perumusan problem statement, khususnya terkait dengan

signifikansi lingkungan dan budaya bermukim masyarakat di

Kawasan Danau

Data Fisik,Eko,Sosio

Kultural dan Analisis

kualitas, resilien, bio dan

budaya Lingkungan air.

Data

tersedia;

Ada hasil

analisis data.

Tahap2. Konseptualisasi;(tahun 2018-2019)

Proses pemahaman gagasan konsep yang terkait problem statement

yang harus dicari solusinya (design as problem solving). Dalam

tahap ini dikaji bagaimana penyelesaian gagasan Bio-keramba,

terkait dengan lingkungan dan budaya kegiatan masyarakat petani

budidaya ikan di kawasan danau, sehingga dapat dikonseptuali-

sasikan menjadi rancangan awal Bio Keramba Danau.

Kriteria desain model

Biokeramba Danau;

Konsep desain model

Biokeramba Danau

Tersusunnya

Kriteria

desain;

Tersusunnya

Konsep

Biokeramba

Danau

Tahap3: Investigasi (tahun 2019) Proses explorasi, experimentasi, pengumpulan dan analisa data

melalui uji laboratorium. Proses pencarian informasi dan

pengumpulan data primer, data sekunder dan data instansional.

Investigasi penelaahan dan perumusan kriteria perancangan model

Biokeramba; untuk uji laboratorium.

Pembangunan model, uji

laboratorium

Model tes

tersedia;

Hasil uji

laboratorium

berhasil.

Tahap4: Design and Development (tahun 2020) Pembuatan relasi dan perumusan ataupun pembuatan anlisis-

sintesis yang memunculkan awal pengetahuan baru. Penelitian ini

menghasilkan ide-ide baru dalam rancangan dan pengembangan

model Biokeramba Danau

DED desain model

Biokeramba Danau,

Gambar DED

desain model

Biokeramba

Danau

Tahap5: Implementasi (tahun 2021)

Pilot project model percontohan penerapan di lapangan, Hak Cipta

Konsep dan Model Desain Bio Keramba Danau.

Penerapan dan Sosialisasi

Tersosialisasi

Sumber: Karyadi, 2018

Page 21: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

21

Tahun 2018= studi Kasus di Danau Saguling dan Jatiluhur

Tahun 2019=studikasus di Danau Toba

Data Fisik,Eko,SosKul.

Analisis kualitas,

resilien, bio & budaya

Kriteria desain model Biokeramba

Konsep desain model Biokeramba

Pembangunan model

Uji laboratorium

model

DED desain model Biokeramba

Pendaftaran Hak Cipta Desain Biokeramba Penerapan & Sosialisasi

Data tersedia

Ada hasil analisis data

Tersusunnya Kriteria desain

Tersusunnya Konsep Biokeramba Model tes tersedia

Hasil uji lab berhasil

Gambar DED desain model Biokeramba siap

Tersosialisasi

Gambar 3.1. Kerangka Penelitian Berkelanjutan

Pengembang

-an Konsep

& Model

Desain Bio

Keramba

Danau

Danau Jatiluhur&Saguling

ORIENTASI KONSEPTUALISASI DESIGN & DEVELOPMENT IMPLEMENTASI

TAHUN 2020 TAHUN 2021

INVESTIGASI

TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV TAHAP V

Hak Cipta Konsep

& Model Desain

Bio Keramba Danau

Contoh Bio Keramba

Danau

Penerapan

Lapangan

Pendaftaran

Hak Cipta Konsep

& Model Desain Bio

Keramba Danau

Penetapan Lokasi

Lapangan

Koord.Sosialisasi

dengan stakeholder

terkait

Uji Coba:

Tata Ruang

Struktur

Konstruksi

Material

Utilitas

Fabrikasi

Uji Bakteri

Perakitan

Perumusan Kriteria:

Resiliensi Tata Ruang

lingkungan Air

Bio Bakteria Organik

Bio Keramba Apung

Analisis Adaptasi Kultural

masyarakat petani ikan

keramba jala apung

Analisis Kualitas

Lingkungan Air

Analisis Resiliensi Tata

Lingkungan Air

Analisis Bio

Lingkungan Air

Data: Lingkungan Fisik-

Ekonomi-Sosial-Kultural

Konsep &

PraModel Desain

Bio- Keramba

Danau

LUARAN

INDIKA

TOR

INPUT PROSES OUTPUT

Konsep

& Desain

Pra model

Proses Explorasi,

Experimentasi, analisis

uji Laboratorium

Desian

pengembangan

Model

Pilot Project

Model percontohan

di lapangan

Sosialisasi Model & pendaftaran paten

HKI,Hak Cipta

Problem

Solving

Problem

Statement

Studi Fenomena &

Pendataan

Lingkungan

TAHUN 2018 TAHUN 2019

Page 22: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

22

1

BAB 4. JADWAL PELAKSANAAN

4.1 Jadwal Pelaksanaan

Penelitian pada tahun 2018 ini dilaksanakan, seperti Tabel 2 Bar Chart Penelitian.

Tabel 4.1 .Bar Chart Penelitian

Kegiatan penelitian Tahun penelitian 2018

J F M A M J J A S O N D TAHAP PERTAMA

TAHAP KEDUA

TAHAP KETIGA TAHAP KE EMPAT

TAHAP KELIMA Sumber: Karyadi, 2017

Tahap Pertama: merupakan Tahapan Orientasi berupa; melakukan studi fenomena dan Pendataan

Lingkungan Fisik, menghimpun data ekonomi, sosial, budaya lingkungan danau;

Tahap Kedua: merupakan Tahapan Orientasi berupa; perumusan problem statement analisis kualitas

lingkungan air, analisis resiliensi lingkungan air, analisis bio lingkungan air, analisis adaptasi kultural

masyarakat petani budidaya ikan keramba jala apung di danau;

Tahap Ketiga: merupakan Tahapan Konseptualisasi berupa; problem solving, perumusan kriteria:

resiliensi tata ruang lingkungan air, Bio bakteria organik pengurai limbah pakan ikan, bio-keramba

apung;

Tahap Keempat: merupakan Tahapan Lanjutan Konseptualisasi berupa; inovasi konsep dan desain

pra model bio-keramba Danau: dan

Tahap Kelima: Pelaporan, dan Penulisan draf- artikel jurnal.

Page 23: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

24

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. TAHAP ORIENTASI

5.1.1. Studi Fenomena dan Pendataan Lingkungan

Budidaya ikan keramba jaring apung menjadi sumber kehidupan bagi petani ikan yang

menggunakan perairan danau sebagai wadah budidaya ikan. Cara tradisional membiak ikan

dalam KJA dengan memberi makan ikan secara menabur pakan ikan ke keramba. Yang

menjadi permasalahan adalah pakan tersebut tidak habis dimakan ikan dan jatuh ke dasar

danau sebagai limbah. Limbah pakan ikan yang tertimbun sebagai sedimentasi di dasar danau

dan membusuk yang pada periode tertentu gas metan berbalik meracun air danau hingga

mematikan biodiversity di danau termasuk ikan keramba apung secara massal.

Gambar 5.1 Budidaya ikan lokal keramba jaring apung tradisional

Sumber : Tim Peneliti,2018

5.1.2. Data Lingkungan Fisik-Ekonomi-Sosial-Kultural

5.1.2.1. Kajian presedent Budidaya ikan KJA di danau Saguling dan Jatiluhur

Kecenderungan sifat perairan umum masih dianggap sebagai milik bersama (common

property) dan sifat terbuka (open access) hingga menyebabkan KJA tumbuh dan berkembang

sangat pesat di berbagai tempat hingga tidak terkendali. Pendataan ini mempelajari penelitian

presedent yang dilakukan pada danau Saguling dan danau Jatiluhur dan beberapa danau di

Sumatera. Kedua danau di Jawa Barat ini mengalami fenomena pencemaran di atas, akibat

meningkatnya perkembangan budidaya ikan keramba jaring apung (KJA) di perairan kedua

danau tersebut. Perkembangan ini berdampak pada fungsi penting danau sebagai bendung

pendukung bagi pembangkit listrik tenaga air (PLTA), sebagai sumber air irigasi bagi

persawahan di kawasan sekitarnya, penyedia air baku bagi lingkungan maupun sebagai

distinasi wisata.

Page 24: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

25

Gambar 5.2 Budidaya ikan KJA di Danau Jatiluhur

Sumber: Tim peneliti Lab hidrolika Unpar,2012

5.1.2.2. Budidaya ikan KJA sumber kehidupan dan ekonomi petani ikan lokal2

Pemeliharaan ikan dalam keramba jaring apung (KJA) di perairan umum seperti danau dan

waduk merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya perairan yang tersedia. Usaha

budidaya ikan tersebut telah memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan

ekonomi masyarakat setempat. Beberapa kelebihan budidaya ikan sistem KJA seperti, faktor

pemeliharaan yang relatif mudah dan faktor produksi yang tinggi menyebabkan tingginya

minat masyarakat untuk berusaha pada bidang ini. Fenomena ini dapat menyebabkan

permasalahan pada lingkungan perairan setempat

Gambar 5.3 Budidaya ikan KJA sebagai sumber ekonomi petani ikan lokal

Sumber: Tim peneliti 2018

2 Triyanto, Lukman,Ami A. Meutia, LIMNOTEK, 2005, Vol, XII, No, 2, p. 61-67

Page 25: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

26

5.1.2.3. Tercemarnya Lingkungan Air dan Ancaman Fungsi Waduk Saguling-Jatiluhur

Kartmihardja (1998) menyatakan perkembangan KJA yang pesat dan kurang terkendali telah

menyebabkan berbagai permasalahan yang mengganggu kelestarian sumberdaya perairan dan

usaha perikanan itu sendiri. Permasalahan yang terjadi antara lain seperti dampak pemberian

pakan berlebih, jumlah keramba yang melebihi daya dukung perairan, penurunan kualitas air

serta pada akhirnya menyebabkan kematian ikan yang dipelihara dalam keramba. Pemanfaatan

perairan danau sebagai tempat pemeliharaan ikan dalam KJA merupakan salah satu bentuk

pemanfaatan perairan umum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian,

perkembangan yang tidak terkendali telah menimbulkan dampak negatif bagi kegiatan

budidaya itu sendiri, yaitu terjadinya kematian massal ikan pada sistem KJA, sebagai akibat

dari meningkatnya akumulasi bahan organik baik pada dasar perairan maupun pada kolom air.

Pemberian nutrien pakan ikan pada budidaya KJA secara berlebihan menjadi salah satu

sumber pencemar air yang dapat menyebabkan air mengalami kondisi eutrofikasi dan akhirnya

berdampak pada kematian ekosistem akuatik. Sebagaimana yang dialami pada sejumlah

waduk besar yaitu Bendungan Karang Kates, Bendungan Cirata, Bendungan Saguling,dan

Bendungan Jatiluhur, terjadi pencemaran yang mengganggu kualitas lingkungan air. Untuk itu

perlu dipikirkan suatu bentuk pengelolaan KJA yang sesuai dengan daya dukung lingkungan

perairan dan danau dengan mempertimbangkan seluruh aspek lingkungan tata ruang dan social

ekonomi masyarakat setempat.

Gambar 5.4 Ratusan ton ikan budidaya KJA mati keracunan gas metan

Sumber: Penelitian Lab Hidrolika Unpar Dan ,2012

5.1.2.4. Kesadaran Masyarakat dan Pemerintah Setempat Terhadap Bencana Non Alam

Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan budidaya ikan berbasis KJA ini telah menjadi sumber

pendapatan bagi warga setempat. Pemerintah sejauh ini berupaya untuk mengendalikan atau

membatasi jumlah KJA yang kini kian marak berkembang di banyak waduk dan danau.

Page 26: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

27

Namun demikian hal ini tentunya akan berdampak serius jika dihilangkan begitu saja. Studi

penelitian ini dimaksudkan untuk merancang KJA berbasis ekoteknologi menggunakan

mikrobakteri untuk menetralisir dampak limbah akibat KJA, temuan penelitian ini diharapkan

dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk mengembangkan budidaya ikan tanpa mencemari

badan air lingkungan air danau, sungai maupun laut.

Gambar 5.5 Kesadaran Masyarakat Terhadap Bencana

Non Alam

Sumber: Penelitian , 2012

Gambar 5.6 Kesadaran Pemerintah Setempat Terhadap

Bencana Non Alam

Sumber: Penelitian , 2012

5.1.3. Analisis Lingkungan Danau dan Masyarakatnya

Danau Ir.H.Djuanda Jatiluhur seluas : 8.300.ha dengan isi waduk sebanyak 3 milyar m3,

tinggi muka air (TMA) normal 107 m dan TMA maksimum + 115,5 m, yang bersifat

multiguna (multi purpose), dan bermanfaat untuk kepentingan hajat hidup orang banyak,

antara lain: prasarana irigasi; pengendali banjir; energi listrik PLTA,penyedia air baku

industri (Pabrik), air mnum (PDAM), pariwisata (kebersihan dan keindahan), pertanian

perikanan. Keberadaan KJA memanfaatkan potensi SDA Danau Jatiluhur; memberdayakan

SDM Masyarakat setempat yang terkena dampak proyek pembangunan Jatiluhur (Sosial,

Ekonomi, Lapangan kerja); mensejahterakan masyarakat; teknologi budidaya ikan KJA

mulai diuji cobakan pada tahun 1974 dan mulai diusahakan pada tahun 1988. Populasi KJA

petani / pengusaha bervariasi dari pribumi (lokal), pribumi Purwakarta, pendatang, investor

(yang di lokasi hanya pekerja). Dari pendataan dapat dicatat:

1. Pada umumnya mereka mentaati peraturan. Namun beberapa kendala yang

mempengaruhi tertib / tidak tertib administrasi :

o Kondisi musim yang mengakibatkan kematian ikan masal;

o Daya dukung perairan mengalami perubahan;

o Harga pakan tinggi, harga jual ikan fluktuatif.

2. Beberapa kondisi kolam di waduk /danau:

Page 27: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

28

o Kondisi baik/ rusak;

o Kondisi tanam/ kosong;

o Kondisi tertib administrasi & aturan/ tidak tertib.

`

Gambar 5.7. Peta lokasi KJA pada waduk Saguling

Sumber Penelitian ,2012

Gambar 5.8. Lokasi KJA pada waduk Saguling

Sumber Penelitian ,2012

Pengaruh dan dampak dari adanya KJA:

1. Keberadaan KJA memberikan dampak Positif

Peningkatan produksi ikan;

Sosial, ekonomi;

Lapangan kerja;

Kesejahteraan masayarakat;

Pendapatan PAD;

2. Keberadaan KJA menimbulkan dampak permasalahan lingkungan:

Mengganggu pelestarian SDA di waduk;

Rusaknya kualitas air wduk/danau Jatiluhur yang dapat merugikan petani KJA sendiri

( kematian ikan masal)

3. Permasalahan akibat KJA:

Bertambahnya populasi KJA (luar zonase)

Peruntukan rumah jaga menjadi tempat pemukiman (kampung air)

Pencemaran lingkungan perairan air danau Jatiluhur (kotor dan bau)

Adanya kandungan logam berat Pb pada ikan dan lumpur yang dapat merusak

kesehatan dan mengakibatkan dampak pelapukan beton korosi metal terhadap

peralatan PLTA sehingga mudah rusak, kropos (berdasarkan analisa hasil study KJA

tahun 2006 dan 2007);

Tabel .1

Page 28: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

29

Menurunnya produksi ikan para petani KJA;

4. Faktor yang mengakibatkan pencemaran perairan akibat kegiatan KJA:

Limbah pakan ikan;

Sampah domestik dari rumah tangga petani KJA;

Limbah ekoli ( dari buang air besar /Tinja ) para pemukim / penjaga para petani KJA;

Sampah KJA ( drum,bambu bekas dan bangkai ikan).

5.1.3.1. Analisis Adaptasi Kultural masyarakat petani ikan keramba jala apung

Sistem KJA berlapis ini telah diterapkan di waduk Cirata, waduk Saguling dan waduk

Jatiluhur; salah satunya adalah bentuk pengelolaan KJA berlapis dengan melakukan

pemeliharaan bersama antara ikan mas dan nila. Sistim keramba tersebut sebagai sistem

pemeliharaan ikan dalam keramba yang ramah lingkungan, dapat meningkatkan efisiensi

pemberian pakan, dan lebih jauh dapat mengurangi dampak dari pemberian pelet yang

berlebih. (Pratiwi, et al. 1998).

Gambar 5.11 Konsep KJA

Sumber : pribadi,2018

Gambar 5.12 Konsep KJA

Sumber: Bumi Sinar Laut, 2017

5.1.3.2. Analisis Resiliensi Tata Lingkungan Air

Waduk Saguling merupakan salah satu lingkungan perairan yang sangat mungkin tercemar

oleh logam berat. Proses perpindahan logam berat dari air ke dalam tubuh ikan sangat

mungkin terjadi, yang pada akhirnya akan berdampak buruk bagi ikan tersebut dan manusia

yang mengkonsumsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat

Pb, Cu, dan Zn dalam air, dalam tubuh ikan nila, dan ikan mas yang dibudidayakan dalam

Page 29: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

30

keramba jaring apung di Waduk Saguling. Selain itu juga mengetahui kisaran nilai dari

parameter suhu, pH, alkalinitas, dan oksigen terlarut pada bulan Juni dan Juli.

Upaya-upaya untuk mengurangi limbah organik dari aktivitas KJA, baik dari feses maupun

dari sisa pakan, adalah sangat penting untuk meminimumkan akumulasi organik yang tinggi

di dasar perairan. Proses penumpukan bahan organik di dasar perairan memungkinkan

terbentuknya lapisan anaerobik yang makin besar yang diikuti oleh terbentuknya senyawaan

beracun seperti H2S dan NH3.

Menurut UNESCO, keberlangsungan lingkungan bagi masa depan untuk generasi

mendatang, perlu memperhatikan keberlangsungan resiliensi tata lingkungan air yang di

tunjukan oleh terbangunnya sinergitas Geo-Bio-Cultural Diversity.

Tabel 5.1 Alternatif Penanganan Keramba Jaring Apung (KJA)

Sumber: BP. Toba Kaldera, Wilayah Samosir, 2017

5.1.3.3.Analisis Kualitas Lingkungan Air

Berdasarkan hasil penelitian Lukman dan Hidayat (2002) di waduk Cirata, yang merupakan

waduk yang sangat ekstensif digunakan sebagai lahan pengembangan KJA, Pengukuran

kualitas air dilakukan secara intensif pada kegiatan introduksi tahap kedua. kadar oksigen

pada kedalaman 15 meter berkisar antara 1,2 – 1,8 mg.l-1. Sedangkan kadar bahan organik

yang terakumulasi pada sedimen antara 15,2 -18,9% berat kering sedimen. Kondisi parameter

kualitas air selama kegiatan berlangsung masih berada pada kisaran normal dan mendukung

Page 30: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

31

untuk kehidupan ikan. Namun demikian ada kecenderungan kenaikan pH sampai di atas

ambang untuk perikanan (>9), sementara untuk kehidupan ikan antara 7,02—8,02 (Alabaster

dan Lloyd,1982).

Gambar 5.9. Penelitian kualitas air pada waduk Saguling

Sumber Penelitian ,2012

Hal ini diduga ada kaitannya dengan masuknya air dari sungai-sungai kecil dari arah gunung

ke danau akibat curah hujan yang meningkat di bulan Desember. Air yang berasal dari

gunung ini membawa berbagai material ataupun partikel yang bersifat basa ke dalam danau.

Kandungan bahan organik total (TOM) juga meningkat tajam, dari rata-rata kisaran 2,25 mg.

l-1 pada bulan September meningkat menjadi 22,71 mg.l-1 pada bulan November dan turun

menjadi 4,63 mg. l-1 pada bulan Desember. Kisaran organik pada kolom air di danau

Maninjau, hampir menyamai kadar organik pada kolom air di waduk Cirata yang berkisar

antara 13,9 – 22,7 mg.l-1 (Lukman dan Hidayat, 2002). Parameter lainnya seperti kandungan

oksigen terlarut, nitrit dan amoniak serta suhu air masih berada dalam batas toleransi untuk

kehidupan biota air kususnya ikan. Hasil pengukuran oksigen terlarut berkisar antara 4,4 –

6,3 mg. l-1, sedangkan batas minimum oksigen terlarut untuk kehidupan. ikan adalah 3 mg.l-

1 (Schimittou, 1991). Kandungan nitrit berkisar antara 0,002- 0,012 mg. l-1 dan kadar

ammonia berkisar antara 0,004-0,043 mg.l-1, sementara nilai batas ambang kedua parameter

tersebut untuk kehidupan ikan adalah 0,1 mg.l-1 untuk nitrit dan untuk ammonia adalah 0,6

mg.l-1 (Spotte,1979).

Page 31: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

32

5.1.3.4.Analisis Bio Lingkungan Air

Pada penelitian presedent3 digunakan KJA berlapis/tumpangsari. KJA berukuran 5 x 5 x 3 m

untuk jaring lapis dalam (dua buah jaring) dan ukuran 12,5 x 6 x 5 m untuk jaring lapis luar

(satu buah jaring) (Gambar 5.13). Ukuran KJA 5 x 5 x 3 m ini merupakan ukuran umum yang

banyak digunakan oleh para pembudidaya ikan KJA di Danau Maninjau. Penelitian dilakukan

dalam dua tahapan.

Tahap pertama: ditebarkan benih ikan mas sebanyak 200 kg (dalam dua jaring) pada jaring

lapis dalam dan benih nila pada jaring lapis luar sebanyak 50 kg. Benih ikan mas dan nila

yang ditebar 20 ekor berukuran kg.-1

Tahap kedua dilakukan dengan dua periode pemeliharaan. Pada periode pertama ditebar

benih ikan mas sebanyak 250 kg dan pada periode ke dua adalah 240 kg, masing-masing

dalam dua jaring, sedangkan benih nila yang ditebarkan pada jaring lapis luar sebanyak 150

kg. Ukuran benih ikan mas yang ditebar 20 ekor.kg-1 dan benih ikan nila 50 ekor.kg-1.

Ukuran benih ikan mas dan jumlah yang ditebar merupakan ukuran dan jumlah yang banyak

diterapkan oleh pembudidaya ikan jaring apung di Danau Maninjau. Pemberian pakan hanya

untuk ikan mas pada jaring lapis dalam, sedangkan untuk ikan nila tidak diberikan pakan.

Pakan diberikan sebanyak 4-5 kali per hari dengan teknik ad libitum (pemberian pakan sesuai

dengan kebutuhan). Pakan yang digunakan merupakan pakan komersil, dengan kadar protein

26 – 28%, yaitu berupa pelet tenggelam.

Masa pemeliharaan ikan untuk tahap pertama, periode I dan periode II untuk tahap kedua,

masing-masing + 3 bulan. Pada tahap pertama, karena benih ikan mas dan benih ikan nila

berukuran sama, maka panen kedua jenis ikan bersamaan. Sedangkan pada tahap kedua,

periode panen ikan nila dua kali periode panen ikan mas, karena benih benih nila yang ditebar

lebih kecil dari benih ikan mas. Perhitungan-perhitungan konversi pakan (FCR; Food

Convertion Ratio) dari pemeliharaan ikan adalah sebagai berikut:

FCR ikan = Hasil panen – Jumlah benih yang ditebar x 100%

Total pakan yang diberikan

FCR total = Hasil panen total (mas+nila)–Jumlah benih total (mas+nila) x100%

Total pakan yang diberikan

Tambahan produksi = FCR total – FCR ikan mas

Gambar 5.10 Rumus Konversi Pakan

Sumber Peneliti, 2012

3 Triyanto, Lukman, Ami A. Meutia,2015

Page 32: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

33

Parameter penelitian kualitas air yang diukur sebagai penunjang meliputi meliputi

pengukuran kandungan oksigen terlarut (DO), suhu air, pH, konduktifitas, kecerahan,

ammonia (NH4-N) dan nitrit (N02-N). Analisa kualitas air dilakukan di Laboratorium

Hidrokimia Pusat Penelitian Limnologi LIPI. Introduksi KJA berlapis yang dilakukan pada

tahap pertama merupakan kegiatan pendahuluan di Danau Maninjau, dicobanya KJA berlapis

oleh pembudidaya ikan (Nasirwan 2002).

Hasil yang diperoleh dari tahap awal ini adalah, keramba berlapis yang dicoba tidak

mengalami masalah kerusakan jaring. Jaring apung lapis kedua menghasilkan ikan nila 150

kg, atau 14,56% dari produksi ikan mas (1.030 kg). Nilai FCR untuk ikan mas sendiri adalah

1,87, sedangkan untuk hasil total ikan (ikan mas dan ikan nila) yaitu 1,67. Hasil produksi

ikan pada tahap dua, tidak jauh berbeda antara periode pertama dan kedua yaitu pada kisaran

1300 kg (1,3 ton) ikan mas, dengan FCR antara 1,95 – 2,19 (Gambar5.10).

Pada kegiatan KJA di Waduk Cirata,Jawa Barat nilai FCR berada pada kisaran 1,25 – 1,93

dengan rata-rata FCR 1,51 (Garno dan Adibroto, 1999). Sedangkan pada penelitian ini, dari

dua tahap kegiatan, angka FCR memiliki nilai yang tinggi, yang menunjukkan pemberian

pakan kurang efisien. Mengingat pemberian pakan dilakukan dengan teknik ad libitum, ada

dugaan bahwa pakan ikan yang diberikan memiliki kualitas yang rendah.

Pada periode pertama ikan nila belum bisa dipanen mengingat ukurannya belum memenuhi

ukuran pasar (4 - 5 ekor.kg-1). Ikan nila baru dapat dipanen pada akhir pemeliharaan kedua,

yaitu sebesar 350 kg (Tabel 5.2).

Tabel 5.2. Hasil introduksi keramba jaring apung berlapis di Danau Maninjau

Hasil Introduksi Tahap I Tahap II

Periode I Periode II

Tebar ikan mas (kg)

Berat rataan individu (gr)

Tebar ikan nila (kg)

Berat rataan individu (gr

Hasil panen ikan mas (kg)

Hasil panen ikan nila (kg)

Masa pemeliharaan (bulan)

Jumlah pakan total (kg) FCR

ikan mas

FCR total (ikan mas + nila)

Tambahan Produksi Nila

200

50

50

50

1030

150

2,7

1550

1,87

1,67

6,46%

250

50

150

20

1330

350

3

2108

1,95

1,79

4,75%

240

50

1300

3,25

2320

2,19

2,0

4,31% Sumber Peneliti, 2012

Terdapat penambahan produksi yang dihasilkan dari ikan nila yang dipelihara dalam jaring

lapis luar. Untuk tahap pertama dihasilkan nila sebesar 6,46%, sehingga FCR total produksi

ikan mas dan nila menjadi 1,67. Sedangkan pada tahap kedua, dari dua periode pemeliharaan,

Page 33: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

34

terdapat penambahan produksi nila sebesar 4,31%, dengan FCR produksi total sebesar 2,00.

Mengingat selama pemeliharaan ikan nila pada jaring luar tidak diberi pakan, maka tambahan

produksi dari ikan nila hanya tergantung dari sisa pakan yang diberikan pada ikan mas di

jaring lapis dalam. Penelitian Pratiwi, et al (1998) dengan menggunakan KJA ganda ukuran

kecil (1 x 1 x 1,3 m3 untuk jaring lapis dalam dan 1,5 x 1,5 x 1,8 m3 untuk jaring lapis luar )

mendapatkan tambahan produksi dari ikan nila sebesar 32,24% (49,48% - 17,24%). Adanya

perbedaan hasil konversi pakan untuk produksi ikan nila yang sangat beragam ini dapat

disebabkan dari beberapa faktor yang berpengaruh seperti ukuran, jumlah, kualitas benih

yang ditebar, teknik pemberian pakan dan ukuran keramba serta faktor lingkungan seperti

kondisi kualitas air dan tingkat kesuburan perairan. Namun demikian dapat disimpulkan

bahwa ikan nila yang dipelihara dalam jaring lapis luar dan hanya mengandalkan makanan

dari sisa-sisa pakan ikan yang dipelihara dalam jaring lapis dalam, terbukti mampu

memanfaatkan pakan sisa tersebut untuk proses pertumbuhannya.

Dengan demikian upaya untuk mengurangi sisa pakan yang tidak termanfaatkan oleh ikan

mas dapat ditanggulangi dengan menerapkan sistim keramba jaring apung berlapis. Dengan

sistim ini diharapkan beban limbah organik yang masuk ke perairan danau dapat dikurangi.

Upaya-upaya untuk mengurangi limbah organik dari aktivitas KJA, baik dari feses maupun

dari sisa pakan, adalah sangat penting untuk meminimumkan akumulasi organik yang tinggi

di dasar perairan. Proses penumpukan bahan organik di dasar perairan memungkinkan

terbentuknya lapisan anaerobik yang makin besar yang diikuti oleh terbentuknya senyawaan

beracun seperti H2S dan NH3. Berdasarkan hasil penelitian Lukman dan Hidayat (2002) di

waduk Cirata, yang merupakan waduk yang sangat ekstensif digunakan sebagai lahan

pengembangan KJA, kadar oksigen. pada kedalaman 15 meter berkisar antara 1,2– 1,8 mg.l-

1. Sedangkan kadar bahan organik yang terakumulasi pada sedimen antara 15,2 -18,9% berat

kering sedimen.

5.1.4. Problem Statement

Lingkungan air tercemar akibat feses maupun dari sisa pakan limbah pakan ikan yang

bertimbun di dasar danau yang membusuk, pada periode tertentu gas metan meracun air

danau yang mematikan biodiversity di danau termasuk ikan keramba apung. Pencemaran

lingkungan ini menjadi hal serius, yang perlu segera ditanggulangi oleh Pemerintah Daerah

setempat. Dengan lingkungan air tercemar haruskah budidaya ikan lokal di danau dilarang?.

Untuk itu perlu diketahui upaya-upaya yang dilakukan masyarakat petani budidaya ikan dan

pemerintah setempat menanggulangi pencemaran lingkungan air. Untuk mengarahkan

Page 34: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

35

keberlanjutan local-diversity bagi lingkungan air perlu diketahui persyaratan standar

lingkungan Unesco-Global-Network; serta model inovasi teknologi Bio-Keramba yang ramah

tata lingkungan air dan memenuhi persyaratan tersebut secara berkelanjutan.

5.2. TAHAP KONSEPTUALISASI

Perlunya kerjasama Triple Helix Pemerintah-Masyarakat-Akademisi untuk menanggulangi

pencemaran lingkungan air, guna memberi pemahaman tentang sisi negatif dari hasil kegiatan

keramba tradisional akibat pencemaran danau akibat tidak berimbangnya nutrien pakan ke

lingkungan danau. Perlu memperkenalkan alternatif pemecahan masalah tersebut melalui

pengembangan bio-keramba tumpangsari / berlapis. Salah satu gagasan penelitian ini

mengusulkan naskah akademik berupa konsep model bio-keramba jaring apung yang

ramah lingkungan berbasis Geo-Bio-Cultural-Deversity lokal yang dari adaptasi dan

resilensi lingkungan perairan danau dalam budidaya ikan masyarakat lokal, sebagai

berikut:

5.2.1. Perumusan Kriteria Budidaya Keramba Jaring Apung

5.2.1.1. Resiliensi Tata Ruang lingkungan Air

Resiliensi tata ruang lingkungan air terjaga jika keseimbangan kualitas lingkungan air dan

kesinambungan kehidupan biota lokal yang menjadi keunikan lokasi tersebut tetap bertahan

hadir bagi kebutuhan generasi mendatang. Dalam prinsip demikian tata ruang lingkungan air

Page 35: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

36

haruslah terjaga, baik kualitas air bakunya untuk menjaga keseimbangan kandungan oksigen

dalam air. Terpelihara ruang kehidupan biota air di lingkungan air tersebut. Tidak

mengganggu kecukupan air operasional dari fungsi waduk atau danau, bagi pembangkit

listrik tenaga air, kebutuhan irigasi, kualitas air baku.

5.2.1.2. Eco-Teknologi Bio Bakteria Organik

Upaya restorasi dengan memanfaatkan teknologi bakteri organik ini telah meraih kesuksesan.

Selain menghasilkan kondisi air yang jernih, pada akhir masa restorasi air sungai

teridentifikasi memenuhi kriteria kualitas air yang disyaratkan, terutama oksigen terlarut atau

dikenal sebagai Dissolved Oxygen (DO), Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical

Oxygen Demand (COD). Pereseden penelitian terhadap mikroba starter dan bakteri antagonis

dapat menjelaskan hasilnya meliputi karakter dan manfaatnya sebagai berikut:

Mikroba starter.adalah inokulum yang ditambahkan pada suatu substrat sehingga substrat

tersebut akan berubah atau mengalami fermentasi. Starter merupakan media berisi mikroba

tertentu dan digunakan untuk memacu tumbuhnya mikroba yang diharapkan. Starter dapat

dibuat dengan mengendalikan lingkungan hidup mikroba sehingga mikroba yang diharapkan

tetap hidup dan mikroba lain tidak dapat tumbuh dan berkembang. Secara sederhana/ proses

biokimia fermentasi dapat dijelaskan bahwa hasil fermentasi diperoleh sebagai akibat

metabolisme mikroba pada suatu bahan pangan dalam keadaan anaerob. Mikroba yang

melakukan fermentasi membutuhkan energi yang umumnya diperoleh dari glukosa. Dalam

keadaan aerob/ mikroba mengubah glukosa menjadi air/ CO2 dan energi (ATP); yang

digunakan untuk kegiatan pertumbuhan. Beberapa mikroba hanya dapat melangsungkan

metabolisme dalam keadaan anaerob dan hasilnya adalah substrat setengah terurai. (Muchtadi

/2010). Bakteri antagonis adalah bakteri yang memiliki sifat berlawanan menghambat dan

membunuh; dikernakan bakteri pembusukan dan patogen atau yang tidak diharapkan

Keuntungan menggunakan mikroba antagonis;

Aman bagi manusia dan lingkungan;

Dapat mencegah timbulnya bakteri yang merugikan karena lawan dari bakteri yang

merugikan;

Produksi yang dihasilkan bebas residu;

Menghilangkan ketergantungan bahan sintesis

Biayanya murah

Page 36: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

37

Kegagalan pengendalian lingkungan dapat menyebabkan populasi mikroba yang diharapkan

menjadi menurun atau aktifitasnya menurun. Wujud starter beragam/ tergantung dari mikroba

yang dikandungnya. Mikroba yang terkandung di dalam starter sudah non aktif immobile.

Dalam keadaan non aktif/ kebutuhan mikroba terhadap energi relatif rendah.

Meskipun sejumlah ilustrasi di atas ini menggambarkan keberhasilan dari aplikasi teknologi

bakteri dalam upaya baik peningkatan kinerja instalasi pengolahan limbah maupun restorasi

badan air tercemar, namun praktis di dalam penerapannya metode ini memerlukan

pengkondisian tertentu. Khususnya sungai, mengingat bakteri yang diinjeksikan akan ikut

bersama aliran sungai, sangat dimungkinkan alur sungai perlu dimodifikasi untuk

mengendalikan kecepatan aliran dan menghindari terbilasnya bakteri secara percuma. Selain

itu, kinerja bakteri itu sendiri pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti

konsentrasi oksigen terlarut, jumlah kandungan nutrien, suhu udara, kandungan unsur limbah

yang bersifat toxic, dan sebagainya. Sedangkan pada waduk atau danau, dimana secara umum

air berada pada kondisi statis, upaya aerasi dan mixing menjadi sangat penting dalam proses

restorasi. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kedalaman danau/waduk yang

membagi kondisi air di danau atau waduk menjadi beberapa lapis sistem.

5.2.1.3. Bio Keramba Apung

Keramba jaring apung tumpangsari / berlapis

digunakan terdiri dari dua buah jaring dalam

dan satu buah jaring luar. Biasanya ikan mas

dipelihara pada jaring dalam dan ikan nila pada

jaring luar, sementara pemberian pakan hanya

diberikan pada ikan mas. Hasil penelitian4 di

Danau Maninjau Sumatera Barat, intoduksi

kegiatan budidaya ikan sistem KJA

tumpangsari/ berlapis menunjukan dapat

mengurangi beban limbah sisa pakan pada

lingkungan danau.

Gambar. 5.13 KJA tumpangsari/ berlapis di danau

Maninjau, SumateraBarat

Sumber: Triyanto, Lukman, Ami A. Meutia,2015

4 Triyanto, Lukman, Ami A. Meutia, 2005

Page 37: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

38

5.2.2. Konsep Desain Pra model Bio-Keramba Ramah Tata Lingkungan Air

(BKARTLA)

Konsep desain pra-model Bio-Keramba Ramah Tata Lingkungan Air (BKARTLA)

dirumuskan dengan memperhatikan, pertama aspek ekonomi yang berupaya meningkatkan

produktifitas petani budidaya ikan secara effektif dan effisien; kedua aspek tata ruang

lingkungan air yang berkelanjutan (sustainaquality) mengem-

bangkan desain arsitektur dinamik dan menerapkan eko-teknologi

berdasarkan prinsip daur ulang menggunakan mickrobakteri (Eko-

Teknologi) tentu yang tidak dapat dilepaskan dari aspek ketiga

paradigm sosial, yang ramah lingkungan dan perlu diedukasikan

pentingnya (resilience) pada proses adaptasi tekno kultural untuk

upaya memelihara kebiasaan lokal atau budaya yang baik dalam

masyarakat petani ikan dan masyarakat lingkungan air.

Gambar 5.14 Konsep Triple

Helix BKARTLA

Sumber: Tim Peneliti, 2018

5.2.2.1 Konsep Pra model Bio-Keramba Ramah Tata Lingkungan Air (BKARTLA)

Gambar 5.15 Prinsip kerja BioKeramba Apung

Sumber: Tim Peneliti 2018

1. Tipe BKARTLA

` Gambar 5.16 Bio Keramba BKARTLA

Sumber: tim peneliti, 2018

Gambar 5.17. Model Bioseptik penetralisir sisia Pakan ikan

Sumber: Produsen Biosong,2018

Tata

Lingkungan

Air Danau

Toba

Tercemar

Tata

Lingkungan

Air Danau

Toba Bersih

Alami

KJA

Pakan ikan

Sedimentasi +

air Keruh

BIO-KARAMBA(BKARTLA)

Pakan ikan

KJA Bio

Septic

Microbakteri

Organik

Air Alami

Page 38: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

39

2. Pola Perpetakan BKARTLA

Gambar 5.18 Penempatan rumah jaga dan petak kja sesuai kondisi yang ada di lapangan

Sumber: Penelitian, 2012

Gambar 5.19 Penempatan tata letak rumah jaga / gudang dan petak KJA

Sesuai SK BUPATI PWK Nomor . 523.32/Kep,234-Diskan/2000Tgl.7 September 2000

Sumber: Penelitian, 2012

3. Sistem BKARTLA

Secara keseluruhan fisik BKARTLA terbangun menggunakan sistem rakitan / knockdown

untuk sejumlah komponen pembentuknya. Komponen pembentuk BKARTLA terdiri dari 4

bagian komponen yaitu 1).komponen pembentuk keramba lapis dalam; 2). komponen

keramba lapis luar; 3). kompenen kantung bawah penangkap sisa limbah, dan 4). keramba

bioseptik penetralisir sisa pakan ikan. Sedangkan sistem penetralisir sisa limbah pakan ikan

menggunakan sistem proses penguraian limbah oleh mickro bakteri yang dikembangkan

secara lokal. agar dapat beradaptasi dengan lingkungan setempat. Microbakteri akan

Page 39: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

40

menetralisir sisa limbah menjadi zerowaste yang tidak membahayakan lingkungan.

Mikrobackteri di ganti sesuai per umur produktifnya.

5.2.2.2 Komponen dan Perakitan Pramodel Bio-Keramba Ramah Tata Lingkungan Air

(BKARTLA)

1. Komponen Pra model Bio-Keramba Ramah Tata Lingkungan Air (BKARTLA)

Komponen Pra model BKARTLA terdiri dari

- Komponen kerangka keramba yang terbuat dari bamboo atau pipa PVC

- Komponen pengapung

- Komponen jaring apung atau jaring apung tumpang sari

Gambar.5.20 Keramba tumpang sari/ Berlapis dan kantung penangkap limbah pakan ikan.

Sumber Triyanto, Lukman, Ami A. Meutia,2015+ tim peneliti 2018

-Komponen kantung bawah penangkap

limbah sisa pakan ikan;

-Komponen pipa penyalur limbah

pakan;

- Komponen bioseptik pengurai limbah

pakan ikan;

- Komponen rantai dan jangkar

Gambar 5.21 Model Bioseptik penetralisir sisia Pakan ikan

Sumber: Produsen Biosong,2018

Page 40: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

41

2. Perakitan Pra model Bio-Keramba Ramah Tata Lingkungan Air (BKARTLA)

Perakitan komponen Pra-model BKARTLA mulai dengan:

- mempersiapkan lokasi;

- mempersiapkan semua komponen BKARTLA;

- memasang komponen kerangka BKARLA;

- memasang komponen pengapung;

- memasang komponen jaring apung atau jaring apung tumpang sari;

- memasang komponen kantung bawah penangkap limbah sisa pakan ikan;

- memasang komponen pipa penyalur limbah pakan;

- memasang komponen bioseptik pengurai limbah pakan ikan;

Page 41: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

42

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Pencemaran lingkungan ini menjadi hal serius, yang perlu segera ditanggulangi oleh

Pemerintah Daerah setempat. Lingkungan air (sungai, waduk, danau, laut) tercemar haruskah

budidaya ikan lokal di danau dilarang?. Tentulah harus bijak menjawabnya. Berada dimana

lokasi budidaya ikan tersebut. Jika pada tempat yang kritis atau lokasi lingkungan air yang di

lindungi karena adanya infrastruktur vital, seperti pembangkit listrik, sumber air baku, dan

lain sebagainya baik milik pemerintah atau instansi khusus, haruslah dihindari, agar tidak

mengganggu oprasional infrastruktur tersebut. Tetapi budidaya ikan local perlu

dikembangkan untuk menjaga kesinambungan bio-diversity kekayaan lokal setempat, secara

terjaga keseimbangan lingkungan air dan berkelanjutan (sustainaquality). Atas pendekatan

pembangunan demikian maka pertanyaan penelitian yang dirumuskan oleh penelitian ini

dapat dijawab sebagai berikut:

1.Apa upaya yang dilakukan masyarakat petani budidaya ikan dan pemerintah

setempat menanggulangi pencemaran lingkungan air?

Upaya masyarakat petani budidaya ikan dalam menanggulangi pencemaran lingkungan air

kecenderungan baru melakukan tindakan pencegahan setelah menerima akibat musibah ikan

dalam KJA mati masal akibat terjadinya ketidak seimbangan kualitas air oleh kandungan

racun dampak meningkatnya kandungan gas metan dari pembusukan limbah pakan ikan di

dasar waduk sedimentasi terutama pada musim kemarau. Upaya yang dilakukan dengan

memindahkan KJA dan menguburkan bangkai ikan ke tepi waduk/ danau.

Menenggulangi pencemaran lingkungan air, Pemerintah setempat cenderung melaksanakan

kebijakan pelarangan terhadap KJA untuk bertumbuh kembang di lingkungan perairan

sungai,waduk atau danau. Hal ini mengakibatkan petani budidaya ikan KJA menjadi

kehilangan lahan produktifnya, Fakta ini terjadi pada waduk Jatiluhur, di mana pihak

berwajib melakukan sidak pada lingkungan budidaya ikan KJA dan melakukan penertiban

dan pembongkaran keramba. Kebijakan ini berdampak reduksi secara sosial –ekonomi bagi

masyarakat khususnya petani budidaya ikan KJA.

2.Apa persyaratan standar lingkungan Unesco-Global-Network mengarahkan

keberlanjutan local-diversity bagi lingkungan air?

Siklus keseimbang triple helix menjadi dasar pemikiran persyaratan standar lingkungan

menanggulangi pencemaran lingkungan air yang memenuhi standar lingkungan Unesco-

Page 42: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

43

Global-Networks, berkriteria sinergitas geo-bio-cultural diversity. Siklus keseimbang triple

helix ini perlu memperhatikan tiga pilar penelitian yaitu

1). Aspek lingkungan ekologis (yang perlu menjaga kesimbangan dan keberlanjutan

sustainaquality);

2). Aspek sosial perubahan mindset kegiatan masyarakat dalam memanfaat lingkungan air

danau dengan melakukan edukasi melalui penyuluhan pentingnya lingkungan air yang

sustainaquality dan sosialisasi melakukan budidaya ikan secara ramah lingkungan, dan

3). Aspek ekonomi, yang produktif-efektif-efisien meningkatnya hasil budidaya ikan dengan

menerapkan system budidaya ikan tumpangsari.

Ketigapilar yang menjadi persyaratan ini jika dipatuhi memberi manfaat bagi masyarakat

petani ikan budidaya di danau maupun bagi pemerintah daerah setempat dalam kebijakannya

menjadikan lingkungan air sebagai kawasan destinasi wisata.

3.Bagaimana model inovasi teknologi Bio-Keramba yang ramah tata lingkungan air

dan memenuhi persyaratan standar lingkungan Unesco-Global-Networks secara

berkelanjutan?

Model inovasi teknologi Bio-Keramba yang ramah tata lingkungan air (BKARTLA), secara

prinsip melakukan perbaikan terhadap KJA dan mengembangkan desain Bio-Keramba

Apung lingkungan Danau dengan rekayasa Eko-teknologi.

Prinsipnya menerapkan keramba tumpang sari / berlapis (double layer), dimana ikan mas

yang dipelihara dalam keramba apung dalam, yang diberi makan dan kotoran limbah dan

feses ikan tersebut dimakan oleh ikan nila yang dipelihara di keramba lapis luar; dimana

keramba lapis luar alasnya ditadah oleh kantung penampung limbah pakan ikan. Selanjutnya

limbah dan feses pakan ikan nila yang tertampung dalam kantong akan diproses

menggunakan countainer bioseptic yang digantung dan ditempatkan pada dasar keramba jala

apung. Dalam countainer bio-septic ditempatkan microbakteri senyawa lokal, yang akan

memakan limbah yang masuk. Buangan microbakteri di lepas ke lingkungan air sekitarnya

setelah melalui lapisan filter yang melepaskan buangan prosesnya menjadi H2O/ air

sekualitas air hujan sehingga tidak akan mencemari lingkungan air sekitarnya. Microbackteri

akan berkembang produktif dalam filter hingga mati dalam usia siklus produktifnya berakhir

untuk diperbaharui/ diganti dengan microbakteri baru. Temuan bio-keramba ini untuk

memberi solusi bagi petani budidaya ikan pada waduk/ sungai yang ramah tata lingkungan

air. Sangat disarankan penelitian akademik ini dapat berlanjut untuk proses pengembangan

rekayasa eco-teknologi dalam uji laboratorium dan penerapan model prototipe di lapangan.

Page 43: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

44

Saran Rencana Keberlanjutan Penelitian

Hasil kajian awal dan gagasan penelitian ini disarankan dapat dilanjutkan dalam model yang

diuji pada laboratorium dan dikembangkan menjadai model prototipe BKARTLA pada tahun

mendatang. Laporan hasil penelitian ini sudah dapat mengusulkan rencana keberlanjutan

untuk tahun 2019-2020-2021, sebagai berikut:

1. Proposal Skema Hibah:

Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi- PTUPT Simlitabmas Ristek.Dikti

Tahun 2019-2020-2021

2. Lokasi: Danau Toba, Sumatera Utara

3. Judul: Inovasi Bio-karamba Apung Ramah Tata Ling-kungan Air Mendukung

Danau Toba Wilayah Kabupaten Samosir Menuju Geopark-Global-Networks.

4. Luaran: Tahun 2019 Konsep desain model BKARTLA dan HaKI Hak Cipta Konsep

Model BKARTLA;

Tahun 2020 DED Desain Model Prototipe BKARTLA dan HaKI Paten

Sederhana Model Prototipe BKARTLA;

Tahun 2021 Penerapan Uji Model Prototipe di Lapangan dan Publikasi di

Jurnal Internasional.

Page 44: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

45

DAFTAR PUSTAKA

Adaptasi dan Resiliensi

Kusliansjah,Karyadi, Widaya, Pele, 2017, Sustainability and Resiliency, Centre for Adaptation and

Resilience Environmental Design Studies (Careds) LPPM Unpar.

Tata Lingkungan Air

Simandjorang, Wilmar, 2017, Menuju Danau Toba Lestari, BP. Geopark Toba,Kaldera

Sitanggang,Laksana Umanda ,Wahyuni,2012 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Danau

Toba 2012,Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara

Soeholet,2008 Membina Tata air Jabotabek : Seratus Tahun dari banjir,

Wilson,E.L. 2002, “Three Dymensional Static and Dynamic Analysis of Structures”,

Computers and Structures,Inc,Berkeley,California,USA.

Teknologi Biologi Bakteri

Liao,J.,Xie,Y.B.,Zong,X.C.,Cao, G.J.,2008 Pilot Study on Treatment of Complicated

Chemical Industrial Effluent with CABRM Process.Pollution Control

Technology,21(1),11-15.

Nie,Q.Y.,Xie,Y.B.,Zhuang,J.,She,L.L.,2008, Cyanobacteria Control Using Microorganism.

World Sci-Tech Research and Development, 30(4), 430-432.

Yudianto, D. and Xie, Y.B. ,2011,The Numerical Modelling and Practical Experience of

Xuxi River’s Natural Restoration Using Biological Treatment. Water

Environment Research (SCI), Vol. 83, Number 11, 2087 – 2098, Nov.2011.

Internet

Syafitrianto, Irmawan, 2015, Keramba Jaring Apung (Peluang, Masalah, dan Solusi),

http://m.kompasiana.com/syafitrianto/keramba-jaring-apung-peluang-masalah-

dan-solusi_ 54f8059ca3331169638b4930#sidr-main

Permadi, Aditya,2015, Penerapan Keramba Jaring Apung dalam Budidaya, Infoakuakultur ,

Posted on March 21, 2015

Permadi,Aditya,2016, Mengenal Ragam Jenis Keramba Jaring Apung (KJA),

Infoakuakultur , Posted on 29 Januari 2016

Shindu, Shita Femala, 2015, Kandungan Logam Berat Cu, Zn, dan Pb Dalam Air, Ikan Nila

(Oreochromis Niloticus) dan Ikan Mas (Cyprinus Carpio) dalam Keramba

Jaring Apung, Waduk Saguling, UT - Living Aquatic Resources

Management, http:// repository.ipb.ac.id/ handle/123456789/11884

Triyanto, Lukman, Ami A. Meutia, 2005, Introduksi Keramba Jaring Apung Berlapis

Sebagai Alternatif Sistem Pemeliharaan Ikan DalamKeramba Ramah

Lingkungan Di Danau Maninjau Sumatera Barat, LIMNOTEK, Vol, XII, No, 2,

p. 61-67.

Page 45: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

vii

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN PERGURUAN TINGGI

1. Renstra 2015- 2019 dan Rencana Induk Penelitian 2016-2019 Universitas Katolik

Parahyangan

Renstra dan Peta Jalan Penelitian Perguruan Tinggi tertuang dalam Dokumen Rencana Induk

Penelitian Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Tahun 2016-2019. Renstra Penelitian

UNPAR 2015- 2019, merupakan turunan dari visi dan misi UNPAR. Unpar terus berkarya

dengan visinya melaksanakan sesantinya ―Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti‖,

yang bermakna Berdasarkan keTuhanan, menuntut ilmu untuk dibaktikan kepada masyarakat,

untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia, menjadi komunitas akademik humanum yang

mengembangkan potensi lokal hingga ke tataran global demi peningkatan martabat manusia

dan keutuhan alam ciptaan. Rencana Strategis Unpar 2015-2019 ditetapkan untuk

peningkatan kualitas tatakelola universitas dan proses penyelenggaraan pendidikan tinggi

sesuai prinsip good university governance dan tradisi baik Unpar. Sasaran tersebut dijabarkan

dalam 5 Program Strategis penelitian dan publikasi, yaitu:

Tabel 1.1. Program Strategis penelitian dan publikasi Unpar

No. 5 Program Strategis penelitian dan publikasi Unpar

1 Secara regular menyempurnakan dan mensosialisasikan regulasi dan peta jalan penelitian;

2 Secara terus menerus mengupayakan fasilitasi (dana/hibah, akses dan insentif) bagi penelitian

dan publikasi baik di jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional yang tersitasi;

3 Secara berkelanjutan mendorong penelitian yang bersifat multi-/inter-disipliner dan pelibatan

mahasiswa;

4 Secara konsisten mendukung penelitian yang menghasilkan pengembangan keilmuan dan

rekomendasi kebijakan (bagi pemerintah kota, provinsi, maupun nasional maupun masyarakat)

untuk mengatasi persoalan dan tantangan pembangunan; dan

5 Secara regular melakukan monitoring dan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan kegiatan

penelitian dan publikasi. Sumber: Rencana Induk penelitian Unpar 2016-2019

Unpar memiliki statuta yang mengandung prinsip spiritualitas dan 8 nilai dasar, yaitu: (1).

Nirlaba; (2).Akuntabilitas; (3).Peningkatan mutu secara berkelanjutan; (4).Transparansi;

(5).Keadilan; (6).Keberpihakan kepada pihak yang lemah; (7).Kolegialitas; (8).Subsidiaritas.

Terdapat matriks bidang unggulan UNPAR yang diacu-silangkan dengan Agenda Riset

Nasional dan tujuan agenda Sustainable Development Goals (SDGs), yang diturunkan

menjadi 28 sub bidang unggulan UNPAR. Sebanyak 11 diantaranya terkait dan bersinergi

Page 46: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

viii

dengan usulan penelitian ini, yaitu: (1) Aksi terhadap perubahan lingkungan; (2) Air dan

sanitasi bersih; (3) Infrastruktur air dan sanitasi bersih; (4) Industri, inovasi dan infrastruktur;

(5) Material yang terbarukan (bio-material); (6) Perancangan produk yang kreatif; (7)

Resilient infrastructure and technology; (8) Green technology; (9) Tata kelola dan pendidikan

berkualitas; (10),Kota kreatif, komunitas kreatif, industri kreatif; dan (11) Perencanaan dan

tata kota, komunitas, /lingkungan hidup yang berkelanjutan.

2. Peta jalan penelitian bidang unggulan Universitas Katolik Parahyangan

Selain itu, kebijakan Unpar dalam penentuan program prioritas penelitian juga dijadikan

dasar untuk pembuatan peta jalan penelitian yang diunggulkan oleh Unpar. Adapun peta jalan

penelitian yang tercantum pada Rencana Induk Penelitian UNPAR 2016-2019, terkait

masalah kota dan transportasi berkelanjutan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1. Peta Penelitian terkait masalah kota dan transportasi berkelanjutan

3. Bidang Fokus SBK dan Usulan Penelitian

Pada peta jalan yang disajikan secara garis besar tersebut menunjukkan kesesuaian penelitian

akademik ini dengan bidang fokus Teknologi Manajemen Penanggulangan Kebencanaan non

alam antara pengembangan iptek melalui riset Teknik Arsitektur dan multi disiplin lainnya,

menggagas rekayasa ecoteknologi desain bio-keramba danau.

Hasil penelitian ini berkontibusi untuk penyelesaian permasalahan riset yang berkait

pencemaran kualitas lingkungan air pada danau Saguling dan Jatiluhur; merekomendasikan

solusi yang memungkinkan lingkungan air danau tersebut memiliki ketangguhan-

berkesinambungan (resiliency-sustainability) yang memenuhi standar bagi Lingkungan

Unesco dalam kriteria sinergitas Geo-Bio-Cultural-Deversity.

Road Safety

Transportation

Risk Management &

Impact Assesments

Social Inclusiveness

Appropriate and pro poor

technology

Economic, Environment and

Social Impact Assesement

Sustainable & Resilient

Infrastructure for cities

Sustainable & Resilient

Transportation

Penelitian Yang dikembangkan - Bidang Unggulan - Target 2030

Page 47: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

ix

4. Bagaimana sinergi antar kelompok penelitian dibangun untuk menghasilkan inovasi

yang ditargetkan

Berikut adalah skema keterkaitan antara bidang unggulan UNPAR dengan substansi

penelitian yang diusulkan, yang memperlihatkan posisi penelitian ini dalam bidang unggulan

UNPAR yaitu masalah kota dan transportasi berkelanjutan, dengan target road map tahun

2030 adalah tercapainya sustainable and resilient infrastructure for cities serta sustainable

and resilient transportation.

Gambar 2.2. Kesinergian dan keterkaitan bidang unggulan penelitian Unpar menghasilkan Inovasi BKARTLA

Topik Unggulan

Universitas Katolik Parahyangan

Hakekat Ketangguhan Berkesinambungan

Tata Lingkungan Air Danau Toba

Aksi terhadap perubahan lingkungan

Air dan sanitasi bersih

Infrastruktur air dan sanitasi bersih

Industri, inovasi dan infrastruktur

Material yang terbarukan (bio-material)

Perancangan produk yang kreatif

Resilient infrastructure and technology

Green technology

Tata kelola dan pendidikan berkualitas

Kota kreatif, komunitas kreatif, industri

kreatif

Perencanaan dan tata kota, komunitas,

/lingkungan hidup yang berkelanjutan

BIO-KERAMBA APUNG RAMAH TATA

LINGKUNGAN AIR (BKARTLA)

Toba Kaldera GeoPark Global Networks

Danau Toba Destinasi Wisata Prioritas

Geo-Diversity

BioDiversity

Cultural Diversity

ASPEK LINGKUNGAN /Sustainaquality

ASPEK EKONOMI /Produktif-Efektif-Efisien

ASPEK SOSIAL /Ramah Lingkungan

TATA RUANG LINGKUNGAN AIR

ARSITEKTUR DINAMIK

BIO-TEKNOLOGI

Page 48: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

x

Lampiran 2. DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN

Sarana Penelitian

1. Laboratorium Arsitektur Kota dan Desain Perkotaan (ARKODEKO) dan

Laboratorium Hidrolika Jurusan Arsitektur dan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Katolik Parahyangan;

2. Perpustakaan Universitas Katolik Parahyangan berupa fasilitas pinjaman buku dan

literatur;

3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan,

berupa perijian survey, fasilitas administrasi penelitian; dan

4. Kantor Biro Keuangan Universitas Katolik Parahyangan, untuk akunting administrasi

perpajakan.

Prasarana Penelitian

1. Peralatan Utama, didukung sejumlah fasilitas peralatan Fakultas Teknik Universitas

Katolik Parahyangan yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti:

No Peralatan Jumlah Lokasi Kegunaan Kemampuan

1 Notebook 1 peneliti Penyusunan dokumentasi, laporan Memadai

2 Computer 1 peneliti memidai Memadai

3 Printer deskjet 1 peneliti Print dokumen memadai

4 LCD projector 1 Jur.Arsitektur presentasi memadai

2. Fasilitas Kerja untuk dosen Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan seperti:

No. Sarana Pendukung Lokasi Status

1 Ruang kerja Jurusan Arsitektur Fasilitas pinjam

2 Internet BITEK INFO Unpar Fasilitas pinjam

3 Korespondensi Lembaga Penelitian Unpar Fasilitas pinjam

Page 49: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xi

Lampiran 3. SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS

No Nama Instansi Asal Bidang

Tugas Uraian Tugas Alokasi

Waktu)

1 Dr. Ir.Y.Karyadi

Kusliansjah,MT.,

IAI

Prodi Arsitektur

FT.UNPAR

Ketua Tim

Pengusul/

Peneliti

Utama

Memimpin tim penelitian

Mengatur manajemen kerja

Bertanggung jawab atas hasil kualitas

kerja

Menetapkan arah,lingkup dan subtansi

penelitian

10 bulan

/pertahun

2 Doddi Yudianto,

ST., MSC., Ph.D.

Prodi Teknik Sipil

FT.UNPAR

Anggota Tim

Pengusul1 Studi literature, studi lapangan, studi

material, penyusunan konsep dan desain

development model,

blueprint rancangan, pembuatan dummy

model, unit dan komponen,

pembuatan mockup,

pengujian model di Laboratorium,

,

Penyusunan laporan penelitian ,

Penulisan laporan

Makalah publikasi ilmiah,

Persiapan promosi dan pemasaran,

Studi pemodelan Struktur

Perhitungan Struktur dan Konstruksi

Penggambaran Gaya

Pelacakan internet

Pengetikan laporan

Penggambaran Model

10 bulan

/pertahun

3

4

5

Yenny Gunawan,

ST.,MA

Lidya Fransisca

Tjong, Ir., M.T

Amanda CS.

Prodi Arsitektur

FT.UNPAR

Prodi Teknik Sipil

FT UNPAR

Mahasiswa Prodi

Arsitektur

Anggota Tim

Pengusul2

Anggota

Tim

Pengusul 3

Anggota

Mahasiswa

10 bulan

/pertahun

10 bulan

Pertahun

10 bulan

Pertahun

bergantian

Page 50: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xii

Lampiran 4. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TIM PENGUSUL

1. Biodata Ketua Tim Pengusul 1 N a m a Lengkap Dr.Ir. Y.Karyadi Kusliansjah, MT., IAI

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 Jabatan Struktural Dosen Tetap

5 NIP/ NIK Identitas Lainnya 410619890058

6 NIDN/Serdos 0420125401 /120020010345

7 Tempat,Tanggal Lahir Banjarmasin, 20 Desember 1954

8 Alamat Rumah Jalan Venus Barat I No. 7, Bandung 40295

9 Nomor Telepon/Faks/Hp Telepon: (022) 7562101/ Faks: - / HP: 08122127169

10 Alamat Kantor Fakultas Teknik – Universitas Katolik Parahyangan

11 Alamat Kantor Jalan Ciumbuleuit No. 94, Bandung 40141

12 Nomor Telepon/Faks Telepon: (022) 2033691, Fax: (022) 2033692

13 Alamat E-Mail E-mail: karyadi@ unpar.ac.id E-mail:

14 Lulusan Yang Telah Dihasilkan S1: 94 Orang, S2: 4 orang, S3 : - Orang

15 Mata Kuliah Yang Diampu 1. Arsitektur Kota

2. Arsitektur Kawasan Pusat Kota

3. Metodologi Riset Arsitektur

4. Studio Perancangan Arsitektur 5 dan 6

5. Studio Akhir Arsitektur

6. Skripsi Sarjana Arsitektur

7. Studio SPPA Magister Desain

8. Morfologi dan Arsitektur Kota Magister Arsitektur

9. Perancangan Lingkungan Kota Magister Arsitektur

10. Proposal Tesis

11. Tesis Magister Arsitektur

A. RIWAYAT PENDIDIKAN S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

Universitas Katolik

Parahyangan-

Jurusan Arsitektur

Universitas Katolik

Parahyangan- Program

Pascasarjana Magister

Arsitektur

Universitas Katolik Parahyangan-

Sekolah Pascasarjana Doktor

Arsitektur

Bidang Ilmu Arsitektur Arsitektur dan

Arsitektur Kota

Arsitektur dan

Arsitektur Kota

Tahun Masuk-Lulus 1975 - 1981 1996 - 1997 2008 - 2015

Judul skripsi/Thesis/

Disertasi

Kompleks Gedung

Kesenian Bandung

Rasionalitas Muatan dan

Tataan Ruang Kota – Kawasan

Fungsi Komersial- Pusat Kota

Bandung,

Konsep Arsitektur Kawasan

Sungai Pasang Surut pada Era Pra

Kolonial dan Kolonial

di Kota Lama Banjarmasin

Nama

Pembimbing/Promotor

Ir. Ardiman

Setiamihardja/

Ir. Suarli Salam

Prof.Dr.John Nimpoeno / Dr.

Ir. Johannes Widodo, MArch

Prof. Dr.Ing.Ir.Uras Siahaan,

lic,rer.reg.

Dr. Ir.Rumiati R.Tobing,MT

B. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 12TAHUN TERAKHIR

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml

juta Rp.

1 2017 Model Konseptual Arsitektur Kota Tepi Air

Kalimantan

Penelitian Hibah Monodisiplin

LPPM UNPAR

15

2

2016

Prospek Arsitektur Kota Tepi Air Kalimantan

Kasus: Kota –Kota Sungai Ibu Kota Kalimantan

Timur, dan Kalimantan Utara, Indonesia**

Penelitian Hibah Bersaing

DP2M 2016, DIKTI,

Kementerian Pendidikan

Nasional/ Kopertis IV

50

3

2015

Prospek Arsitektur Kota Tepi Air Kalimantan

Kasus: Kota –Kota Sungai Ibu Kota Kalimantan

Tengah, dan Kalimantan Barat, Indonesia**

Penelitian Hibah Bersaing

DP2M 2015, DIKTI,

Kementerian Pendidikan

Nasional/ Kopertis IV

75

4

2014

Konsep Perancangan Infra Struktur Kolam Pakar

Tahura Ir. H. Djuanda Sebagai Arena Ruang Publik

LPPM UNPAR + Jurusan

Arsitektur UNPAR -15

Page 51: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xiii

Kota Bandung (Eco Learning Water Park)** Laboratorium Arkodeko

(Arsitektur Kota dan Desain

Perkotaan)

5 2013

Morfologi Arsitektur Kota Tepi Air

Kasus: Struktur Kota –Kota Sungai Ibu Kota Propinsi

di Kalimantan.Indonesia*

Penelitian Hibah Disertasi

DP2M 2013, DIKTI,

Kementerian Pendidikan

Nasional/ Kopertis IV

40

6 2013 Adaptasi Kolam Pakar Tahura Ir. H. Djuanda Sebagai

Arena Ruang Publik Kota Bandung**

LPPM UNPAR + Jurusan

Arsitektur UNPAR -

Laboratorium Arkodeko

(Arsitektur Kota dan Desain

Perkotaan)

15

7 2012

Struktur Pesisir (Waterfront) Kota Cirebon - Jawa

Barat

Studi Kasus: Telaah Morfologi Kawasan Pesisir

Kelurahan Panjunan, Lemahwungkuk, Kasepuhan,

Kasunean - Kota Cirebon**

LPPM UNPAR + Jurusan

Arsitektur UNPAR -

Laboratorium Arkodeko

(Arsitektur Kota dan Desain

Perkotaan)

12

8 2012 Pembentukan Jalan Sebagai Elemen Struktur Kota

Sungai Banjarmasin - Kalimantan Selatan*

LPPM UNPAR + Jurusan

Arsitektur UNPAR -

Laboratorium Arkodeko

(Arsitektur Kota dan Desain

Perkotaan)

12

9 2011

Inovasi Perancangan Arsitektur Model Rumah Apung

Fabrikasi Pada Tepi Air, Dalam Menghadapi Global

Warming – Banjir - Gempa Di Indonesia ( Tahun

ketiga/ Terakhir) **

Penelitian Hibah Bersaing

DP2M 2011, DIKTI,

Kementerian Pendidikan

Nasional/ Kopertis IV

45

10 2011 Transformasi Arsitektur Kota Pada Elemen Kanal

Kota Banjarmasin - Kalimantan Selatan* LPPM UNPAR 12 12

11 2010

Inovasi Perancangan Arsitektur Model Rumah Apung

Fabrikasi Pada Tepi Air, Dalam Menghadapi Global

Warming – Banjir - Gempa Di Indonesia (tahun ke

dua)**

Penelitian Hibah Bersaing

DP2M 2010, DIKTI,

Kementerian Pendidikan Nasional

32

13 2009

Inovasi Perancangan Arsitektur Model Rumah Apung

Fabrikasi Pada Tepi Air, Dalam Menghadapi Global

Warming – Banjir - Gempa Di Indonesia (tahun

pertama)**

Penelitian Hibah Bersaing

DP2M 2009, DIKTI,

Kementerian Pendidikan Nasional

22

14 2006

Rumah Susun Hemat Energi Untuk Daerah Perkotaan

di Indonesia ,pelaksanaan -2007-2008-2009***

Program Hibah Kompetisi A3

Tingkat Nasional - DIKTI

Jurusan Arsitektur UNPAR

3x800

15 2006 Tipologi Bangunan Rumah Toko (Ruko) Kota

Bandung ***

Laboratorium Arkodeko

(Arsitektur Kota dan Desain

Perkotaan) - Jurusan Arsitektur

UNPAR

10

16 2006 Transformasi Kota-kota Menengah Jawa Barat Jurusan

Arsitektur Unpar***

Laboratorium Arkodeko

(Arsitektur Kota dan Desain

Perkotaan) - Jurusan Arsitektur

UNPAR

10

17 2005

Gagasan Formatif ‗New CBD’ Kota Bandung,

Identifikasi Potensi Urban Spatial Form Kawasan

Perdagangan Pusat Kota Bandung **

Laboratorium ARKODEKO

(Arsitektur Kota dan Desain

Perkotaan) - LPPM Unpar

+Jurusan Arsitektur UNPAR.

10

* = sebagai peneliti ; ** = sebagai ketua peneliti; *** = sebagai anggota tim peneliti

C. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM 8 TAHUN

TERAKHIR

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml

Juta Rp 1 2017 PIC Pengabdian Masyarakat Kabupaten Samosir

mendukung Toba Kaldera Geopark meraih Unesco

Geopark Network

Pengabdian Careds LPPM Unpar

Kerjasama Unpar-Kab. Samosir-

Sumatera Utara

2 2015-

2016

PICTim Arsitektur Fakultas Teknik Unpar dalam

Restorasi Sungai Cikapundung Pemberdayaan

Masyarakat Kampung Tebing Kota RW11- RW12

Kerjasama antara Yayasan Jubit

International dan Universitas

Katolik Parahyangan

-

Page 52: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xiv

Kecamatan Coblong dan Kecamatan Cidadap**

3 2015-

2016

Arsitek Koordinator Perancangan Pelaksanaan

Pekerjaan Swakelola Penerapan Teknologi Sistem

Risha Dalam Pembangunan Gedung Living Bandung

Korean Project (LBKP) Di Bandung, Jawa Barat**

Kerjasama antara Yayasan Jubit

International Dan Pusat Penelitian

dan Pengembangan Perumahan dan

Permukiman Badan Penelitian dan

Pengembangan Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat dan Fakultas Teknik

Universitas Katolik Parahyangan

-

4 2012-

2014

PIC Tim pengabdian kemasyarakatan Unpar

Penyusunan Konsep masterplan Tahura Ir.H. Djuanda,

Jawa Barat**

Kerjasama Tripartiet; Dinas

Kehutanan Jawa Barat/Balai Tahura

Ir. H. Djuanda- Unpar- Yayasan

sahabat lingkungan Hidup

50

5 2012 -

2009

Tim Teknis Perancangan Pembangunan Gereja Gede

Bage Bandung Timur - Keuskupan Bandung **

Paroki HTBSPM+Paroki Odilia +

Keuskupan Bandung+ Dana Sosial

Masyarakat

-

6 2012-

2008

Tim Komsos Paroki HTBSPM Keuskupan Bandung* DPP Paroki HTBSPM -

7 2010 -

2009

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pasca

Gempa,Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa

Barat,**

Jurusan Arsitektur dan Teknik Sipil

Unpar – Jesuit Refugee Service

[JRS]

125

* = sebagai pelaksana (tunggal) pengabdian kepada masyarakat

** = sebagai ketua tim pengabdian kepada masyarakat

*** = sebagai anggota tim pengabdian kepada masyarakat

D. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH JURNAL DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/

Tahun

Nama Jurnal

1 REINTERPRETATION OF

ARCHITECTURAL IDENTITY IN A TIDAL

WATERFRONT CITY

Case Study: Transformation of Riverbank

Area in Banjarmasin Old City Center

Authors:1)KaryadiKusliansjah;2)

UrasSiahaan;3) Rumiati R Tobing

2014-2015 International Journal of Architecture and

Urban Development (IJAUD )

OnlineISSN : 2345-2331

Print ISSN : 2228-7396

www.ijaud.srbiau.ac.ir

2 ―RAFTA2011, The Innovation Of The

Manufactured Floating House Model: A New

Concept Of Waterfront Settlements For Flood

Risk Reduction In Indonesia‖

2013 The International Journal of Engineering

and Science (THE IJES)

e-ISSN: 2319-1813, p-ISSN: 2319-1805

www.theijes.com, has indexed in ANED

(American National Engineering Database)

number is 09.1913/0282018029

3 Inovasi Model RAFTA 2011

Perancangan Arsitektur Tepian Sungai Rawan

Banjir di Indonesia

Volume 9 Nomor

2, edisi Desember

2011

Jurnal TESA ARSITEKTUR ISSN 1410-

6094

4 Mengembangkan Tatanan ‗Ruang Publik‘

Dalam Arsitektur Kota Di Indonesia

Volume 1, No 1,

edisi Jan 2012

Klipping PURA – lab ARKODEKO

Jur.Arsitektur UNPAR

E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM PROSIDING SEMINAR / MAJALAH

10 TAHUN TERAKHIR

No Judul Artikel Ilmiah Tahun Nama Proceeding Seminar 1 THE URBAN ARCHITECTURAL

CONCEPT OF THE TIDAL RIVER AREA

IN BANJARMASIN‘S OLD TOWN IN THE

PRE-COLONIAL AND COLONIAL ERAS

1.Kusliansjah, Karyadi, 2, Siahaan, Uras

3.Tobing, Rumiati R

24-26 November

2015

Proceeding International Joint-Conference of

SENVAR-iNTA-AVAN 2015

Wisdom of the Tropics : Past, Present &

Future

Universiti Teknologi Malaysia, Johor

2. KONSEP 5A SEBAGAI PRINSIP DASAR

ARSITEKTUR KOTA SUNGAI PASANG

SURUT

Kasus Kota Lama Banjarmasin Kalimantan

Selatan

18-19 September

2015

Prosiding Seminar Nasional

ECO-LOGIC CITY 2015

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Tarumanagara

Jakarta

3 MORFOLOGI ARSITEKTUR KOTA TEPI

AIR Kasus: Struktur Kota Banjarmasin -

Kalimantan Selatan Indonesia

2014 Seminar Nasional Hasil Penelitian Hibah

Bersaing SIMLITABMAS DIKTI, Februari

2014

Page 53: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xv

4 REINTERPRETASI IDENTITAS

ARSITEKTUR KOTA AIRPASANG-SURUT

Studi Kasus:Transformasi

KawasanTepianSungai Pusat Kota Lama

Banjarmasin

November 2013 Prosiding Seminar Nasional

Reinterpretasi IdentitasArsitektur Nusantara,

Bali-2013, ISBN No. 1234-5678

Jurusan Arsitektur Universitas Udayana

Denpasar Bali

5 Keberlanjutan Arsitektur Kota Air Pasang

Surut Menghadapi Pengaruh Transformasi

Kota dan Peningkatan Permukaan Air Laut.

Studi Kasus: Kawasan Tepian Sungai Pusat

Kota Lama Banjarmasin

September 2013 Prosiding Seminar Nasional ‗ Kota Hijau

Pesisir Tropis ‗dan Kongres VII Asosiasi

Sekolah Perencanaan Indonesia

Jurusan Arsitektur Sam Ratulangi ,Manado,

Sulawesi Utara,

6 RAFTA 2011, Model Inovasi Perancangan

Arsitektur Pada Daerah Kritis Banjir Tepian

Sungai Di Indonesia

22-23 November

2011 Bandung.

ISBN 978-979-

95595-8-6

Prosiding seminar nasional dan pameran

Kebijakan dan Strategi Pengadaan

Perumahan Berkelanjutan Di Indonesia

Kementerian Pekerjaan Umum Pusat

Penelitian dan Pengembangan Pusat

Penelitian dan Pengembangan Permukiman

dan Universitas Katolik Parahyangan Jurusan

Arsitektur FT dan Magister Arsitektur

7 Model Rumah Apung Fabrikasi

Inovasi Perancangan Arsitektur Waterfront

untuk Daerah Kritis Banjir dan Gempa pada

Kasus Pesisir di Indonesia.

22 November

2008

Prosiding Seni Rupa & Desain Dalam

Transformasi Budaya Indonesia, Universitas

Kristen Maranatha, Bandung

8 Posisi Ideal Bangunan Gereja di Wilayah Kota September 2005 Majalah BerBuah P. HTBSPM- Bandung-/

dipublikasi

9 PENYUSUNAN KURIKULUM INTI

PENDIDIKAN ARSITEKTUR INDONESIA

Salah satu upaya menunjang penyiapan dasar

Arsitek Profesional di Era Globalisasi

LUSTRUM II

STT Musi

Palembang,

1 Juni 2002

Bertema : Berubah untuk Semakin

Berkualitas

F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH (ORAL PRESENTATION) DALAM 9TAHUN

TERAKHIR

No Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel ilmiah Waktu

&Tempat 1 PemakalahWorkshop Sustainable Urban

Development of CostalAreas Studi Kasus

Peremajaan Kampung Nelayan Di Muara

Angke Jakarta,

PERMUKIMAN SUNGAI PASANG-

SURUT KOTA BANJARMASIN

19-20 Oktober

2016 Universitas

Kristen Indonesia,

Jakarta- Cawang,

2 Speaker on International Joint-Conference of

SENVAR-iNTA-AVAN 2015

Wisdom of the Tropics : Past, Present & Future

Universiti Teknologi Malaysia, Johor

THE URBAN ARCHITECTURAL

CONCEPT OF THE TIDAL RIVER AREA

IN BANJARMASIN‘S OLD TOWN IN

THE PRE-COLONIAL AND COLONIAL

ERAS

24-26 November

2015

UTM,Johor,

Malaysia

3 Pemakalah Seminar Nasional ECO-LOGIC

CITY 2015,-Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Tarumanagara ,Jakarta

KONSEP 5A SEBAGAI PRINSIP DASAR

ARSITEKTUR KOTA SUNGAI PASANG

SURUT

Kasus Kota Lama Banjarmasin Kalimantan

Selatan

18-19 September

2015 FT Jurusan

Arsitektur

UniversitasTarum

anegara, Jakarta

4 Pemakalah Seminar dan Forum Diskusi (Fordis

3) Architecture as a Language, Kerjasama

Program Doktor Arsitektur - Pascasarjana

Universitas Katolik Parahyangan dengan

Program Pascasarjana Universitas Atmadjaya,

IDENTIFIKASI DAN INTERPRETASI

ARSITEKTUR PUSAT KOTA LAMA

BANJARMASIN

DALAM KONTEKS KAWASAN SUNGAI

PASANG-SURUT

27 November

2014- Program

Pascasarjana

Universitas

Atmadjaya,

Yogyakarta,

5 Pemakalah Seminar Nasional Hasil Penelitian

Hibah Bersaing DIKTI

MORFOLOGI ARSITEKTUR KOTA TEPI

AIR Kasus: Struktur Kota Banjarmasin -

Kalimantan Selatan Indonesia

Februari 2014

Universitas

Achmad Yan,

Cimahi

6 Pemakalah Seminar Nasional

Reinterpretasi IdentitasArsitektur Nusantara,

Bali-2013, ISBN No. 1234-5678

REINTERPRETASI IDENTITAS

ARSITEKTUR KOTA AIRPASANG-

SURUT Studi Kasus:Transformasi

KawasanTepianSungai Pusat Kota Lama

Banjarmasin

November 2013

Jurusan Arsitektur

Univ.Udayana

Denpasar Bali

7 Pemakalah Seminar Nasional ‗ Kota Hijau

Pesisir Tropis ‗dan Kongres VII Asosiasi

Sekolah Perencanaan Indonesia

Keberlanjutan Arsitektur Kota Air Pasang

Surut Menghadapi Pengaruh Transformasi

Kota dan Peningkatan Permukaan Air Laut.

Studi Kasus: Kawasan Tepian Sungai Pusat

September 2013

Jurusan Arsitektur

Sam Ratulangi

,Manado,

Page 54: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xvi

Kota Lama Banjarmasin Sulawesi Utara,

8 FGD I-II dan Seminar Nasional penyusunan

konsep masterplan Tahura Ir. H. Djuanda –

Kerjasama Tripartiet Pemda Jabar-Dinas

Kehutanan-Balai Tahura Ir. H. Djuanda-

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup-

Universitas katolik Parahyangan

Konsep Masterplan Tahura Ir. H. Djuanda

2014-2044

Februari, Juni,

Oktober 2013

Unpar , Bandung

9 Seminar Nasional dan Pameran Kebijakan &

Strategi Pengadaan Perumahan Berkelanjutan

Di Indonesia Kementerian Pekerjaan Umum

Pusat

RAFTA 2011, Model Inovasi Perancangan

Arsitektur Pada Daerah Kritis Banjir Tepian

Sungai Di Indonesia

22-23 November

2011, Hotel Aston

Bandung

10 Lokakarya Pengembangan Kurikulum FPTK-

UPI, Bandung

Kurikulum pendidikan sarjana Arsitektur,

2010

18-19 Nopember

2010

11 Seminar Seni Rupa & Desain Dalam

Transformasi Budaya Indonesia, Universitas

Kristen Maranatha, Bandung

Model Rumah Apung Fabrikasi

Inovasi Perancangan Arsitektur Waterfront

untuk Daerah Kritis Banjir dan Gempa pada

Kasus Pesisir di Indonesia.

22 November

2008, Universitas

Kristen

Maranatha,

Bandung

G. KARYA BUKU DALAM 15 TAHUN TERAKHIR

No Judul Buku Tahun Jlh

hal Penerbit

1 Buku Direktori Alumni Magister dan Doktor

Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas

Katolik Parahyangan

2015 48 Panitia Temu Alumni I Dan Forum Diskusi

Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik

Parahyangan

2 Buku Prosiding dan buku Acara Seminar

Nasional FengShui

2014 120 Panitia Seminar Nasional FengShui Program

Pascasarjana Universitas Katolik

Parahyangan

3 Buku Konsep Masterplan Tahura Ir. H.

Djuanda 2014-2044 kerjasama Tripartiet

Pemda Jabar-Dinas Kehutanan-Balai Tahura Ir.

H. Djuanda-Yayasan Sahabat Lingkungan

Hidup- Universitas katolik Parahyangan

2013 120 Tripartiet – LPPM Unpar

4 Buku, Penyusunan kurikulum berbasis

kompetensi jurusan Arsitektur Unpar 2012.

2012 96 jurusan Arsitektur Unpar

5 Penerbitan Buku SAA AWARD – I Final

Dummy

Pebruari

2005

96 Jurusan Arsitektur Unpar-IAI

6. Prosiding SIMLOK Nasional 2004 Program Pascasarjana Arsitektur Unpar

Jurusan Arsitektur Unpar, LSAI, REI,

Simposium Nasional Arsitektur Perumahan

dan LNPSA IX di Bandung

7 Tatanan Ruang Antara Bangunan di Kota,

Bacaan Keilmuan Arsitektur Kota –

Laboratorium Arkodeko-

Septem-

ber 2004

dipublikasi terbatas Jurusan Arsitektur Unpar

8 Tatanan Ruang Antara Bangunan Di Kota –

Problem Kota Krusial Untuk Perancangan

Arsitektur-Bacaan Keilmuan Arsitektur Kota

2004 dipublikasi terbatas, Jurusan Arsitektur

Unpar

9 Proceeding Sarasehaan Nasional Pendidikan

Doktor Arsitektur di Indonesia

2003 Program Pascasarjana Arsitektur Unpar

10 Buku Petunjuk Pelaksanaan Konsorsium Studio

Perancangan Arsitektur

2001-

2002,

Jurusan Arsitektur Unpar

11 Buku Lustrum - Berubah untuk semakin

berkualitas/ ―Penyusunan Kurikulum Inti

Pendidikan Arsitektur-Perguruan Tinggi

Indonesia, perlu bercermin diri untuk

menentukan kompetensi‖

2002 STT MUSI Palembang

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

I. PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK / REKAYASA SOSIAL

LAINNYA DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respons masyarakat

Page 55: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xvii

Lainnya yang telah Diterapkan Penerapan 1 PIC Pengabdian Masyarakat LPPM-Unpar

dalam Tim Tripartiet Dinas Kehutanan/Balai

Tahura ir H.Djuanda- Yayasan Sahabat

lingkungan Hidup- Universitas katolik

Parahyangan dalam penyusunan Masterplan

Tahura 2014-2044

2012-

2013

Tahura Ir, H.

Djuanda

Memotivas Masyarakat sadar

lingkungan hutan lindung Tahura ir.

H. Djuanda; Memperjuangkan

lahirnya PIKA Tahura Ir. H.

Djuanda, Mendukung lahirnya

EcoCamp.

2 Juri Indocement Award Better Shelter For A

Better Life – Inspiring Innovation - Semen Tiga

Roda Architectural Designwork Competition

Award

2010, Jakarta

Lingkup

nasional

Memotivasi inovasi para mahasiswa

seni / arsitektur dan perancang muda

menciptakan sarana untuk

lingkungannya.

3 ARSAPEX 2010,International Seminar

‖Architecture Education‖ and Student‘s Project

Exhibition

Maret

2010

Universitas

Katolik

Parahyangan,

Bandung

Indonesia.

Menggalang kerjasama antara

perguruan tinggi pendidikan

arsitektur (anggota APTARI) + IAI

(ikatan Arsitek Indonesia),

menunjukan kekhasan yang setara

internasional, dan berhasil merebut

pengakuan internasional (UIA +

ARCASIA)

4 Penerapan kembali konstruksi rumah bambu

pada Masyarakat Pasca Gempa 2009,kerjasama

Jurusan Arsitektur dan Teknik Sipil Unpar –

Jesuit Refugee Service [JRS]

2009 Kecamatan

Takokak

Kabupaten

Cianjur Jawa

Barat,

Sadar akan bahaya tinggal di

lingkungan kristis gempa, dan

tanggap bahaya, serta membangun

kembali kepercayaaan masyarakat

untuk mau memanfaatkan

konstruksi rumah bambu aman

terhadap gempa.

5 Advisor of Organizing Exhibition Werner Sobek

– Designing The Future – Triple Zero-

Architectural Travelling Exhibition, Goethe

Institute Indonesian-Werner Sobek-UPH,

Septem

ber

2009

Kampus

Universitas

Katolik

Parahyangan

Menarik dan membuka wawasan

mahasiswa arsitektur untuk

berinovasi dengan teknologi dalam

perancangan arsitektur dan punya

sikap terhadap lingkungan alam.

6 Juri Indocement Award, Better Shelter For A

Better Life - Innovation for Improvement -

Semen Tiga Roda Architectural Artwork

Competition Award.

2008 Jakarta

Lingkup

nasional

Memotivasi inovasi para mahasiswa

seni / arsitektur dan perancang muda

memperhatikan lingkungannya.

J . PENGHARGAAN YANG PERNAH DIRAIH DALAM 10 TAHUN TERAKHIR

(DARI PEMERINTAH, ASOSIASI ATAU INSTITUSI LAINNYA) No Jenis penghargaan Institusi Pemberi

penghargaan

Tahun

1 Pemenang pertama Sayembara Nasional Konsep dan Skematik

Perancangan ―Future Campus Surya University‖- (Ketua Tim

perancang)

Ikatan Arsitek Indonesia

(IAI)- universitas Surya

2013-2014

2 Penyaji Makalah Penelitian terbaik DIKTI –DP2M 2012

3 The Special Award: Excellent Design.–Sekolah Busana Indonesia

Pembimbing SAA –angkatan 23 an. Peserta : Elfan Kedmon

Nrp.20022008

SAA AWARD 10

Jurusan Arsitektur

UNPAR & IAI JAWA

BARAT

2007-2008

4 The Special Award: Excellent Design. –Hotel Bisnis Bintang Empat

Bandung Pembimbing SAA –angkatan 22 an. Peserta : Welly

Yogatama Nrp.2001200

SAA AWARD 9

Jurusan Arsitektur

UNPAR & IAI JAWA

BARAT

2006-2007

5 The Special Award: Excellent Design. –Sekolah Musik Bandung

Pembimbing SAA –angkatan 22 an. Peserta : Luki Nrp.2001200...

SAA AWARD 9

Jurusan Arsitektur

UNPAR & IAI JAWA

BARAT

2006-2007

6 The Special Award: Excellent Design. -Sony Distribution Office

Bandung Pembimbing SAA –angkatan 16 an. Peserta : Hendra

Rahman Nrp.199420087

SAA AWARD 3

Jurusan Arsitektur

UNPAR & IAI JAWA

BARAT

2003-2004

7 Karya terbaik / The First Best Design (Three) Family and Leisure

Hotel,Bandung Pembimbing SAA –angkatan 15 an. Peserta :

Rekotomo Prasetyo Nrp.199420087

SAA AWARD 2 Jurusan

Arsitektur UNPAR &

IAI JAWA BARAT

2003-2004

8 Karya terbaik Kategori Inovatif teknologi- Showroom Mercedesbens

Bandung Pembimbing peserta SAA –angkatan 14 an. Jimmy Sutomi

SAA AWARD 1 Jurusan

Arsitektur UNPAR &

2002-2003

Page 56: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xviii

Nrp IAI JAWA BARAT

9 Certificate of Appreciation Perancangan Renovasi / Pengembangan

Sekolah Yos Sudarso-Subang dan Sekolah Ign Slamet Riyadi –

Bandung

Yayasan Salib Suci 2005

10 Certificate for Lecturer Participation Workshop and StudyTour in

Singapore, Malaysia and Thailand ,August 2nd-10th 2004

JURUSAN

ARSITEKTUR FAK.

TEKNIK UNPAR

2004

11 Certificate of Appreciation Perancangan Renovasi / Pengembangan

Sekolah Yos Sudarso- Karawang

Yayasan Salib Suci 2004

K. JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL

L. KEANGGOTAAN ASOSIASI No Keanggotaan Asoiasi Nomor

1 Sertifikat PendidikDosen Profesional Bidang Ilmu Teknik

Arsitektur

(No.Reg.12104100607944)

NIDN 0420125401

2 Sertifikasi Keahlian Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi

(LPJK)

3 Anggota Profesional Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) 1381 831 200

4 Anggota Persatuan Sarjana Arsitektur Indonesia (PSAI)

5 Anggota dan Pengurus Ikatan Alumni UNPAR (IKA UNPAR)

6 Anggota Ikatan Alumni Arsitektur UNPAR (IAAU)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan

secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup

menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah stu persyaratan dalam pengajuan

Program Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi

Bandung, 09 Juni 2017

( Dr.Ir. Y.Karyadi Kusliansjah, MT, IAI)

No Jabatan Struktural/Fungsional Masa Bakti

1 Wakil Dekan Bidang Sumberdaya Fakultas Teknik Universitas

Katolik Parahyangan

2017-2019

2 Ketua Jurusan Arsitektur ,Fakultas Teknik Universitas katolik

Parahyangan

2008-2010

3 Asisten Direktur Bidang Sumber Daya, Program Pascasarjana

Unversitas Katolik Parahyangan,

2005-2007

4 Wakil Kepala Program Magister dan Doktor Arsitektur -

Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan

2003-2007

5 Anggota Senat Fakultas Teknik Unpar 2017-2019

2003-2007

6 Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unpar, 1992-kini

7 Dosen Pembina Jurusan Arsitektur STT.Musi Palembang,

kerjasama Program APTIK.

1999-2009

8 Dosen Program Pascasarjana Unpar, 2016- kini

2000-2007

9 Ketua KBI Arsitektur Kota dan Desain Perkotaan (ARKODEKO)

Prodi Arsitektur Unversitas Katolik Parahyangan

2015-kini

10 Ketua Pusat Studi Adaptasi dan Resilien Desain Lingkungan /

Centre for Adaptataion and Resilience Environmental Design

Studies (CAREDs)– LPPM Unpar.

2017-2018

Page 57: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xix

2. Biodata Anggota Tim Pengusul 1

1 N a m a Lengkap Doddi Yudianto, ST., MSC., Ph.D.

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 Jabatan Struktural Dosen Tetap

5 NIP/ NIK Identitas Lainnya 20030217

6 NIDN/Serdos 0419077701

7 Tempat,Tanggal Lahir Lampung, 19 Jul 1977

8 Alamat Rumah Jalan Banyak Endah 9, Kota Baru Parahyangan

9 Nomor Telepon/Faks/Hp -

10 Alamat Kantor Fakultas Teknik – Universitas Katolik Parahyangan

11 Alamat Kantor Jalan Ciumbuleuit No. 94, Bandung 40141

12 Nomor Telepon/Faks Telepon: (022) 2033691, Fax: (022) 2033692

13 Alamat E-Mail E-mail: [email protected], [email protected]

14 Lulusan Yang Telah Dihasilkan S1: -

15 Mata Kuliah Yang Diampu Sarjana (S1):

Mekanika Fluida

Hidraulika

Hidrologi

Praktikum Hidraulika

Irigasi dan Bangunan Air

Drainase Perkotaan

Pengembangan Sumber Daya Air

Perancangan Sistem Polder

Analisis Hidrologi Terapan

Analisis Hidraulika Terapan

Pasca Sarjana (S2 dan S3):

Tropical Hydrology and Streamflow Forecasting

Urban Flood Modelling and Disaster Management

Urban Water Management

Research Methodology

Surface Water Quality Modelling

Integrated Water Resources Management (S3)

Applied Modeling in Water Resources (S3)

A. RIWAYAT PENDIDIKAN S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Katolik

Parahyangan-Prodi Teknik

Sipil

University of Surrey,

Guildford, Inggris

Hohai University, Nanjing,

China

Bidang Ilmu Teknik Sipil Water and Environmental

Engineering

Hydrology and Water

Resources

Tahun Masuk-Lulus 1995 - 1999 2001 - 2002 2006-2009

Judul skripsi/Thesis/

Disertasi

Analisis Kualitas Air Sungai

Cikapundung Menggunakan

Model SWMM

Hydrological Characteristics

of the Upper Citarum

Catchment

Kinetics Equilibrium of

Bacteria Employed in the

Treatment of Urban

Polluted River

Nama

Pembimbing/Promotor

Salahudin Gozali, Ph.D. dan

Ir. Bambang Adi Riyanto,

M.Eng

Prof. Y. Ramsis Fares Prof. Xie Yuebo

B. PELATIHAN DAN SEMINAR 1. Peserta pelatihan tentang Pengujian Kualitas Air yang diselenggarakan oleh University of Surrey di Kota

Guildford pada tahun 2002.

2. Peserta seminar tentang Permasalahan Air Minum di Negara Berkembang yang diselenggarakan oleh

Thames Water di kota London, Inggris pada tahun 2002.

3. Peserta workshop tentang Pengelolaan Sampah Padat dan Banjir yang diselenggarakan oleh UNESCO-IHE

Delft-Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, pada bulan Desember 2002.

4. Peserta workshop nasional tentang Pengembangan Kapasitas dan Jejaring dalam rangka Pengelolaan

Sumber Daya Air yang diselenggarakan oleh CIWEMS- UNESCO-IHE Delft di Bandung pada tanggal 3-5

Page 58: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xx

Juni 2003.

5. Peserta seminar tentang Identifikasi Air Bersih di Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Dinas Permukiman

dan Tata Kota di Bandung pada tanggal 2 Oktober 2003.

6. Peserta seminar tentang Teknologi Keairan yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya Air di Bandung pada tanggal 14-15 Oktober 2003.

7. Peserta pelatihan tentang Logical Framework yang diselenggarakan oleh UNESCO-IHE Delft di Bandung

pada tanggal 25 Oktober 2003.

8. Peserta pelatihan tentang Pengembangan Jaringan Komputer yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik

Parahyangan di Bandung pada tanggal 12 November 2003.

9. Peserta pelatihan tentang Analisis Kualitas Data Menggunakan N-Vivo yang diselenggarakan oleh

Universitas Katolik Parahyangan di Bandung pada tanggal 15-16 Desember 2003.

10. Peserta pelatihan tentang Konseling dan Pengembangan Pendidikan yang diselenggarakan oleh

PUSDIKTEK di Bandung pada tanggal 13-14 Januari 2004.

11. Peserta pelatihan tentang Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh

Universitas Katolik Parahyangan bekerjasama dengan Indogement dan LPA FIA UNIBRAW bertempat di

Bandung pada tahun 2004.

12. Pembicara pada Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI yang diselenggarakan oleh HATHI bertempat di

Denpasar, Bali pada tanggal 30 September – 2 Oktober 2004.

13. Peserta pelatihan tentang Pengembangan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif yang diselenggarakan

oleh UNESCO-IHE bekerjasama dengan Universitas Katolik Parahyangan di Bandung pada tanggal 5

October 2004.

14. Peserta pelatihan tentang Pengelolaan Strategis Perkotaan yang diselenggarakan oleh UNESCO-IHE

bekerjasama dengan Universitas Katolik Parahyangan di Bandung pada tanggal 6 October 2004.

15. Peserta workshop tentang Pengelolaan Terpadu Sumber Daya Air yang diselenggarakan di Radin Hotel,

Jakarta pada tanggal 13-14Desember 2004.

16. Pembicara seminar sehari Aplikasi GIS dalam Pengelolaan Sumber Daya Air yang diselenggarakan oleh

Universitas Bina Nusantara di Jakarta pada tanggal 16 Desember 2004.

17. Peserta seminar sehari tentang Dampak Tsunami yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik

Parahyangan di Bandung pada tahun 2004.

18. Peserta workshop tentang Penulisan Esai di Jurnal Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik

Parahyangan di Bandung pada tahun 2005.

19. Peserta workshop tentang Concrete Faced Rockfill Dam (CFRD) bertempat di Sahid Hotel, Jakarta, pada

tanggal 15 - 16 Maret 2005.

20. Peserta pelatihan internasional tentang Pengelolaan Terpadu Daerah Aliran Sungai yang diselenggarakan

oleh UNESCO-IHE pada tanggal 1 Maret – 1 Juli 2005.

21. Peserta workshop tentang Metode Pembelajaran Kreatif yang diselenggarakan oleh PoWER – UNESCO

IHE dan Universitas Katolik Parahyangan bertempat di Lembang, Bandung pada tanggal 14-20 Mei 2005.

22. Peserta pelatihan tentang MapInfo dan Arcview yang diselenggarakan oleh Direktorat Geologi di Bandung

pada tanggal 1 - 5 Agustus 2005.

23. Pelatihan wokshop internasional tentang Pembelajaran Secara Online di Bidang Pengelolaan Sumber Daya

Air yang diselenggarakan oleh CapNet, PoWER, dan UNPAR bertempat di Bandung pada tanggal 21 – 25

November 2005.

24. Peserta workshop tentang Penilaian Kebutuhan Pengelolaan Sumber Daya Air yang diselenggarakan oleh

PT. IHE-Indonesia bertempat di Surabaya pada tanggal 1 – 5 Juni 2006.

25. Peserta pelatihan tentang Pendidikan Inovatif yang diselenggarakan oleh PoWER UNESCO-IHE, Delft,

Belanda pada tanggal 26 Maret – 3 April 2007.

26. Peserta workshop tentang Pengelolaan Terpadu Banjir yang diselenggarakan oleh PT. IHE Indonesia

bertempat di Bandung pada tanggal 6 – 9 Juli 2009.

27. Peserta workshop internasional tentang Metode dan Alat Untuk Beradaptasi Terhadap Perubahan Iklim

yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air di Bandung pada tanggal

8 – 9 Maret 2010.

28. Pembicara pada konferensi nasional tentang Teknologi Inovatif Untuk Mendukung Pengelolaan Sumber

Daya Air dan Peningkatan Kesejahteraan Komunitas yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air bertempat di Bandung pada tanggal 10 – 11 Maret 2010.

29. Pembicara di workshop akademik tentang Restorasi Sungai Citarum Menggunakan Teknologi Alternatif

yang diselenggarakan oleh BAPPENAS bertempat di Bandung pada tanggal 24 Mei 2010.

30. Penilai makalah Seminar Internasional tentang Pengelolaan Risiko Untuk Sumber Daya Air yang

diselenggarakan oleh HATHI bertempat di Hotel Borobudur pada tanggal 15 – 17 Juli 2011.

31. Penilai makalah Pertemuan Ilmiah HATHI yang diselenggarakan oleh HATHI bertempat di Ambon pada

tanggal 28 – 30 Oktober 2011.

Page 59: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxi

32. Pembicara tamu pada Master‘s Summer School Program of Environmental Science yang diselenggarakan

oleh Hiroshima University pada tanggal 3 – 9 Agustus 2012.

33. Pembicara pada Konferensi Internasional tentang Pengelolaan Air dan Lingkungan Berkelanjutan yang

diselenggarakan oleh Universitas Katolik Parahyangan pada tanggal 17 – 24 Januari 2013.

34. Pembicara tamu pada Master‘s Summer School Program of Environmental Science yang diselenggarakan

oleh Hiroshima University pada tanggal 3 – 9 Agustus 2013.

35. Penilai makalah seminar Internasional tentang Solusi Bencana Keairan yang diselenggarakan oleh HATHI

bertempat di Hotel Sheraton, Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 6 – 8 September 2013.

36. Penilai makalah Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI yang diselenggarakan di Jakarta pada bulan Oktober

2013.

37. Fasilitator pada Konferensi Internasional tentang Pengelolaan Bencana yang diselenggarakan oleh

Universitas Katolik Parahyangan pada tanggal 17 – 25 Januari 2014.

38. Pembicara tamu tentang Pengelolaan Banjir Perkotaan di Kyunghee University di Korea Selatan yang

diselenggarakan pada tanggal 8 Mei 2014.

39. Pembicara tamu pada Master‘s Summer School Program of Environmental Science yang diselenggarakan

oleh Hiroshima University pada tanggal 3 – 9 Agustus 2014.

40. Penilai makalah Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI yang diselenggarakan di Padang pada tanggal 22 – 24

Agustus 2014.

41. Narasumber pada workshop nasional tentang Pengelolaan Risiko Bencana Kekeringan dan Banjir yang

diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air pada tanggal 4 – 5 September

2014 yang diselenggarakan di Hotel Gumaya Tower, Semarang.

42. Penguji siding tesis program master yang diselenggarakan oleh Hohai University, Nanjing, China pada

tanggal 25 – 26 Mei 2015

43. Pembicara tamu pada Master‘s Summer School Program of Environmental Science yang diselenggarakan

oleh Hiroshima University pada tanggal 3 – 10Agustus 2015.

44. Narasumber pada Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi yang diselenggarakan di

Jakarta oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan pada

tanggal 1 – 3 Maret 2016.

C. PENGALAMAN PROFESIONAL 1999 - 2000

1. Asisten ahli hidrologi pada pekerjaan Studi Kelayakan Pembangunan Bendungan Muara Sungai Gong

Batam, Indonesia (Juli 1999 – Januari 2000)

2. Supervisor pekerjaan Rehabilitasi Bendungan Pacal dan Bendungan Prijetan, Jawa Timur, Indonesia

(Februari – Agustus 2000)

3. Ahli hidraulika pada pekerjaan Perencanaan Sistem Drainase Kota Batam, Indonesia (Agustus – Oktober

2000)

4. Asisten ahli hidrologi pada pekerjaan Studi Konservasi Sumber Daya Air di 15 Provinsi di Indonesia

(Agustus 2000 – Februari 2001)

5. Ahli hidraulika pada pekerjaan Perencanaan Sistem Drainase Desa Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

(Oktober 2000 – Januari 2001)

6. Asisten ahli hidrologi pada pekerjaan Perencanaan Dermaga Nipah Panjang, Bengkulu, Indonesia

(Desember 2000 – Maret 2001)

2002 - 2004

1. Ahli hidraulika pada pekerjaan Desain Detail dan Pengendalian Banjir Sungai Landak, Kalimantan Barat,

Indonesia (November 2002 – Januari 2003)

2. Ahli hidraulika pada pekerjaan Desain Detail dan Pengendalian Banjir Sungai Roambak, Papua, Indonesia

(November 2002 – Januari 2003)

3. Ahli hidrologi dan hidraulika pada pekerjaan Desain Detail Sistem Drainase Desa Bangka, Bangka,

Indonesia (Desember 2002 – Februari 2003)

4. Supervisor pada pekerjaan Pembangunan Sistem Distribusi Air Bersih Perumahaan Pinus Regency Village,

Bandung, Jawa Barat, Indonesia (Juni – Agustus 2003)

5. Ahli hidrologi dan hidraulika pada pekerjaan Pengendalian Banjir Sungai Kalijaga, Cirebon, Jawa Barat,

Indonesia (Agustus – Oktober 2003)

6. Ahli hidrologi dan hidraulika pada pekerjaan Perencanaan Sistem Distribusi Air Kawah Gunung

Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia (Agustus – Desember 2003)

7. Asisten ahli sumber daya air pada pekerjaan Identifikasi Daerah Kekeringan Di Jawa Barat, Indonesia

(Agustus – Desember 2003)

8. Ahli hidraulika pada pekerjaan Review Desain Sistem Irigasi Rentang, Jawa Barat, Indonesia. (Agustus

2003 – Agustus 2004)

Page 60: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxii

2005 - 2006

1. Ahli hidrologi pada pekerjaan Perencanaan Sistem Drainase Kawasan Pabrik PT. Adira-Honda, Cibeureum,

Jawa Barat, Indonesia (Maret – April 2005)

2. Ahli hidrologi dan hidraulika pada pekerjaan Review Desain Sistem Drainase Universitas Katolik

Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Indonesia (April - Mei 2005)

3. Ahli hidrologi dan hidraulika pada pekerjaan Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Parongpong, Jawa

Barat, Indonesia (April – Juni 2005)

4. Ahli sumber daya air pada pekerjaan Desain Detail Infrastruktur Sistem Air Bersih Pada Kawasan Rawan Air

di Jawa Barat (Agustus – Desember 2005)

5. Ahli hidrologi dan hidraulika pada pekerjaan Modifikasi Saluran Pada Sungai Cibeureum, Bandung, Jawa

Barat, Indonesia (Juni 2006 – Agustus 2006)

2010 - 2011

1. Ahli hidrologi pada pekerjaan Evaluasi Kapasitas Kolam Retensi dan Pengendalian Banjir Sungai Batakan

Kecil, Balik Papan, Kalimantan Timur, Indonesia. (Januari – Juli 2010)

2. Team Leader pada pekerjaan Perencanaan Sistem Drainase Perumahan the Marakesh, Bandung, Jawa Barat,

Indonesia (Maret – Desember 2010)

3. Co-Team Leader pada pekerjaan Review Desain Sistem Drainase Kawasan Industri MM2100, Cibitung,

Jawa Barat, Indonesia (Juli 2010 – Juni 2011)

2012 – Sekarang

1. Ahli hidrologi pada pekerjaan Studi Kelayakan dan Desain Detail Sistem Pengendalian Banjir Sungai

Tenggarong, Kalimantan Timur, Indonesia (Mei 2011 – Juni 2012)

2. Team Leader pada pekerjaan Investigasi Kejadian dan Muka Air Banjir Sungai Barito (Mei – Agustus

2012)

3. Ahli sumber daya air pada pekerjaan Pengembangan Kerangka Kerja Kerjasama Pemerintah Swasta (Maret

– Agustus 2012)

4. Ahli hidrologi pada pekerjaan Desain Detail Bendungan Bontojaya, Selayar, Sulawesi Selatan (Mei –

Desember 2012)

5. Ahli hidrologi pada pekerjaan Desain Detail Bendungan Pelosika, Sulawesi Tenggara (Mei – Desember

2012)

6. Team Leader pada pekerjaan Review Kapasitas Kolam Retensi Pada Perumahan Citra Garden, Lampung

(Januari – April 2013)

7. Ahli hidrologi pada pekerjaan Review Risiko Banjir Pembangunan Kawasan Permukiman Jakarta Jakarta

International School, Jakarta (Mei – Agustus 2013)

8. Team leader pada pekerjaan Perencanaan Sistem Drainase Berkelanjutan Kawasan Industri Cikande

Millenium, Banten, Jawa Barat (Februari – September 2014)

9. Team leader pada pekerjaan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Terpadu Sampah Padat di Desa

Sindang Pakuon, pembiayaan sepenuhnya oleh KOICA melalui Yayasan Jubit International (Oktober 2014

– Februari 2015)

10. Anggota tim perencana pada pekerjaan Pembangunan MCK Berbasis Teknologi Tepat Guna di Desa

Sindang Pakuon, pembiayaan sepenuhnya oleh KOICA melalui Yayasan Jubit International (Oktober 2014

– Februari 2015)

11. Anggota tim perencana pada pekerjaan Pengembangan Instalasi Pengolahan Limbah Industri tekstil

Berbasis Daur Ulang di Solokan Jeruk, Majalaya, pembiayaan sepenuhnya oleh KEITI (Oktober 2014 –

Februari 2015)

12. Anggota tim pada pekerjaan Perencanaan Perencanaan dan Pengelolaan Strategi Alokasi Air, bekerjasama

dengan Kyung Hee University (April 2015 – Sekarang)

13. Team leader pada pekerjaan Perencanaan Sistem Drainase Kawasan Permukiman Komersial Pesona Square

Depok, Depok (Mei 2015 – Sekarang)

14. Team leader pada pekerjaan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Restorasi Sungai Cikapundung,

sepenuhnya dibiayai oleh Jubit International (Mei 2015 – Sekarang)

D. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH JURNAL DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/

Tahun Nama Jurnal

1 Estimasi Dinamik Jangka Panjang Terhadap

Kualitas Air Untuk Pengendalian Eutrofikasi

Pada Waduk Jatiluhur

Vol. 3(1), Juni 2012 Jurnal Teknik Hidraulik, ISSN 2087-

3611 (terakreditasi LIPI).

2 Sistem Pendukung Keputusan Untuk

Perencanaan Alokasi Air Secara Partisipatoris

Pada Suatu Wilayah Sungai

Vol. 3(1), Juni 2012 Jurnal Teknik Hidraulik, ISSN 2087-

3611 (terakreditasi LIPI).

Page 61: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxiii

3 Extended Activated Sludge Model No. 1

(ASM1) for Simulating Biodegradation Process

Using Bacterial Technology

Vol. 5(3): 278-

290/2012

Water Science and Engineering (SCI

Expanded)

4 Optimal System Operation of the Drops-

Cascading Konto System, Indonesia

2015 Journal of Applied Water Engineering

and Research (online) http://dx.doi.org/10.1080/23249676.2015

.1033657

5 Effects of Temporal Variability on HBV Model

Calibration

Vol 8(4), pp. 291-300 Water Science and Engineering (EI SCI

Journal)

E.PUBLIKASI PADA SEMINAR NASIONAL 1. Triweko, R.W., Riyanto, B.A, Karya, G., dan Yudianto, D., 2004, Pengembangan Sistem Informasi

Geografis Untuk Mengevaluasi Kinerja Sistem Irigasi Rentang, Jawa Barat, Indonesia. Pertemuan Ilmiah

HATHI tanggal 30 September – 2 October 2004, Denpasar, Bali, Indonesia.

2. Irianto, E.W., Triweko, R.W., dan Yudianto, D., 2010, Status Mutu Ekosistem Waduk Sebagai Indikator

Keberhasilan Pengelolaan Terpadu Wilayah Sungai, disajikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI

tanggal 29 Juli – 1 Agustus 2010, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

3. Hatmoko, W., Triweko, R.W., dan Yudianto, D., 2010, Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air

di Tingkat Wilayah Sungai, disajikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI tanggal 29 Juli – 1 Agustus

2010, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

4. Sulaiman, D.M., Triweko, R.W., dan Yudianto, D., 2010, Pengelolaan Pantai Secara Terpadu Untuk Pulau

Bali, disajikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI tanggal 29 Juli – 1 Agustus 2010, Surabaya, Jawa

Timur, Indonesia.

5. Sulaiman, D.M., Triweko, R.W., dan Yudianto, D., 2011, Dampak peningkatan badai tropis terhadap erosi

pantai di Pulau Bali, disajikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI tanggal 28 – 30 Oktober 2011,

Ambon, Indonesia.

6. Wicaksono, A., Yudianto, D., dan Gandwinatan, J., 2012. Penerapan Sistem Semi Polder Sebagai Upaya

Manajemen Limpasan Permukaan di Kota Bandung, disajikan pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi

Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN 2301-6752.

7. Wicaksono, A., Yudianto, D., Riyanto, B.A., dan Graha, G.S., 2013. Penerapan Kolam Retensi Dalam

Pengendalian Debit Banjir Akibat Pengembangan Wilayah Kawasan Industri, disajikan pada Seminar

Nasional IX - 2013Teknik Sipil ITS - Peran Industri Konstruksi dalam Menunjang MP3EI, Surabaya.

8. Aryansyah, R., Yudianto, D., dan Wicaksono, A., Evaluasi Perubahan Intensitas Curah Hujan dan

Dampaknya Terhadap Kapasitas Saluran Drainase di Kampus Universitas Katolik Parahyangan, disajikan

pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air pada tanggal 20 September 2014, Universitas Katolik

Parahyangan, Bandung, Indonesia.

9. Wardhana, M.S., Yudianto, D., dan Wicaksono, A., Aplikasi Model NAM pada DAS Cikapundung Hulu

dengan Outlet Maribaya, disajikan pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air pada tanggal 20

September 2014, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia.

10. Rusli, S.R., Liu, J.T., and Yudianto, D., 2015, Implementasi Model Xinanjiang yang Berbasis Sistem

Informasi Geografis dalam Analisis Neraca Air DAS Jiangwan, disajikan pada Seminar Nasional Teknik

Sumber Daya Air, Bandung, 12 September 2015.

11. Wijaya, O.T., Yudianto, D., dan Guan, Y.Q., 2015, Analisis Sistem Cluster Sebagai Upaya Pengendalian

Banjir Pada Kawasan Industri, disajikan pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air, Bandung, 12

September 2015.

12. Fajar, S.F. dan Yudianto, D., 2015, Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase Pada Kawasan Permukiman

Mandiri Berwawasan Pendidikan, disajikan pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air, Bandung, 12

September 2015.

13. Saputra, A. dan Yudianto, D., 2015, Evaluasi Dampak Pembangunan Gedung PPAG Terhadap Sistem

Drainase Kampus Unpar, disajikan pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air, Bandung, 12

September 2015.

14. Saktina, M. dan Yudianto, D., 2015, Evaluasi Kinerja Sistem Drainase Pada Kawasan Permukiman di

Bandung Timur, , disajikan pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air, Bandung, 12 September

2015.

15. Rusli, S.R., dan Yudianto, D. 2015, Studi Kecenderungan Perubahan Tinggi Curah Hujan Terhadap

Kejadian Banjir DKI Jakarta, disajikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI, 6 – 8 November 2015,

Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

16. Wijaya, O.T., Yudianto, D., dan Guan, Y.Q. 2015, Pemanfaatan Sistem Cluster dalam Upaya Penyediaan

Air Baku pada Kawasan Industri, disajikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI, 6 – 8 November 2015,

Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Page 62: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxiv

F.PUBLIKASI PADA SEMINAR INTERNASIONAL

1. Fares, Y. R., dan Yudianto, D., 2003, Hydrological Characteristics of the Upper Citarum Catchment in West

Java, Indonesia, disajikan pada River Basin Management 2003 in Gran Canaria, Canary Island.

2. Gao, C., Liu, J., Cui, H., dan Yudianto, D., 2008, An Applicable Method to Calculate Drainage Modulus in

Urbanized Lowlying Area, disajikan pada International Workshop on Education Technology and Training

& 2008 International Workshop on Geoscience and Remote Sensing, Shanghai, China, 21-22 Desember

2008.

3. Irianto, E.W., Triweko, R.W., dan Yudianto, D., 2011, Long Term Simulation of Phytoplankton Dynamics

by Object Oriented Model to Control Euttrophication in Jatiluhur Reservoir, disajikan pada seminar

internasional HATHI tentang Water Related Risk Management pada tanggal 15 – 17 Juli 2011, Hotel

Borobudur, Jakarta, Indonesia.

4. Sulaiman, D.M., Triweko, R.W., dan Yudianto, D., 2011, Integrated Coastal Vulnerability Assessment

Model for Bali Island, disajikan pada seminar internasional HATHI tentang water related risk management

pada tanggal 15 – 17 Juli 2011, Hotel Borobudur, Jakarta, Indonesia.

5. Yudianto, D. dan Rusli, S.R., 2013. Consideration in Choosing the Appropriate Flood Control System for

Tenggarong River, disajikan pada seminar internasional HATHI tentang water related disaster solutions, 6 –

8 September 2013, Hotel Sheraton, Yogyakarta, Indonesia.

6. Wicaksono, A., dan Yudianto, D. The Evaluation of Retention Pond Capacity Under a Series of Rainfall

Occurrence and Land Development, disajikan pada seminar internasional HATHI tentang water related

disaster solutions, 6 – 8 September 2013, Hotel Sheraton, Yogyakarta, Indonesia

7. Wuysang, J.E. dan Yudianto, D., The Application of Retention Pond System to Control Flooding in

Southern Pontianak City, disajikan pada seminar internasional HATHI tentang water related disaster

solutions, 6 – 8 September 2013, Hotel Sheraton, Yogyakarta, Indonesia.

8. Yudianto, D. 2014. Opportunities and Challenges in Implementing Smart Water Management in Citarum

River Basin, disajikan pada Smart Water Grid International Conference, 25 – 27 November 2014, Incheon,

Korea Selatan.

9. Riyanto, B.A. dan Yudianto, D., 2015, Flood Management Challenges in the Citarum River Basin, disajikan

pada Chuncheon Global Water Forum 2015, Korea Selatan, 17 – 18 September 2015.

10. Yudianto, D. dan Barus, A., 2015, Study in Hydrological Characteristics of the Upper Catchment of

Selorejo Reservoir, disajikan pada International Conference of Civil Engineering and Infrastructure, 7-8

October 2015 in Grand Clarion Hotel and Convention, Makassar, Sulawesi Selatan.

11. Wijaya, O.T., Yudianto, D., dan Guan, Y.Q., 2015, Optimization of Pumping Operation System in

Massively Developed Industrial City of Cikande, disajikan pada International Conference of Civil

Engineering and Infrastructure, 7-8 Oktober 2015 in Grand Clarion Hotel and Convention, Makassar,

Sulawesi Selatan.

12. Rusli, S. R., Yudianto, D., dan Liu, J.T., 2015, Significance of Conceptual Rainfall Runoff Model Over

Synthetic Unit Hydrograph in Simulating High Flow, disajikan pada International Conference of Civil

Engineering and Infrastructure, 7-8 Oktober 2015 in Grand Clarion Hotel and Convention, Makassar,

Sulawesi Selatan.

G.BAHAN AJAR 1. Modul pelatihan Hydrological Modelling With HEC-HMS: Computer Exercises on Flood Modelling,

bidang pemodelan dan manajemen banjir. Desember 2005. UNESCO-IHE, Institute for Water Education,

Delft, Belanda, disusun oleh Biswa Bhattacharya, Doddi Yudianto, dan Fransisca Mulyantari.

2. Bahan ajar matakuliah Hidraulika Saluran Terbuka, Desember 2005

3. Bahan ajar matakuliah Hidraulika Terapan, Desember 2005

4. Bahan ajar matakuliah Hidrologi Terapan, Desember 2005

5. Bahan ajar matakuliah Drainase Perkotaan, Desember 2005

6. Bahan ajar matakuliah Pengembangan Sumber Daya Air, Desember 2005

7. Bahan ajar matakuliah Collection of Hydrological Information and Data Processing, November 2006, Hohai

University, Nanjing, disusun oleh Xie Yuebo dan Doddi Yudianto

H. KARYA BUKU DALAM 15 TAHUN TERAKHIR No Judul Buku Tahun Jlh hal Penerbit

I. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No Judul/Tema HKI T Jenis Nomor P/ID

Page 63: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxv

J. PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK / REKAYASA SOSIAL

LAINNYA DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang telah Diterapkan Tahun T Respons masyarakat

K . PENGHARGAAN YANG PERNAH DIRAIH DALAM 10 TAHUN TERAKHIR

(DARI PEMERINTAH, ASOSIASI ATAU INSTITUSI LAINNYA) No Jenis penghargaan Institusi Pemberi

penghargaan

Tahun

L. JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL

M. KEANGGOTAAN ASOSIASI No Keanggotaan Asoiasi Nomor

1 Anggota Pengurus Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

2 Anggota Komisi Teknis Sistem Nasional Indonesia Bidang Teknik

Sumber Daya Air

3 Anggota International Network Universities (INU)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan

secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup

menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan

Program Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi

Bandung, 20 Juni 2017

(Doddi Yudianto, ST., MSC., Ph.D.)

No Jabatan Struktural/Fungsional Masa Bakti

1 Kepala Laboratorium Hidraulika Unpar 2017-2019

2 Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Teknik Unpar 2014-2017

3 Kaprodi Teknik Sipil Unpar 2012-2014

4 Sekretaris Prodi Teknik Sipil Unpar 2011-2012

5 Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Unpar 2003-kini

Page 64: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxvi

3. Biodata Anggota Tim Pengusul 2

1 N a m a Lengkap Yenny Gunawan, ST., MA.

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 Jabatan Struktural Dosen Tetap

5 NIP/ NIK Identitas Lainnya 20100004

6 NIDN/Serdos 0430117602

7 Tempat,Tanggal Lahir Bandung, 30 November 1976

8 Alamat Rumah Jalan Pasirwangi II no 3

9 Nomor Telepon/Faks/Hp -

10 Alamat Kantor Fakultas Teknik – Universitas Katolik Parahyangan

11 Alamat Kantor Jalan Ciumbuleuit No. 94, Bandung 40141

12 Nomor Telepon/Faks Telepon: (022) 2033691, Fax: (022) 2033692

13 Alamat E-Mail E-mail: [email protected]

14 Lulusan Yang Telah Dihasilkan S1: -

15 Mata Kuliah Yang Diampu Pengantar Arsitektur

Teori Bentuk Arsitektur

Pengantar Teori Perancangan Arsitektur

Arsitektur Vernakular

Metodologi Riset Arsitektur

Studio Perancangan Arsitektur 2

Studio Akhir Arsitektur

Skripsi Sarjana Arsitektur

A. RIWAYAT PENDIDIKAN S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

Universitas Katolik

Parahyangan-Jurusan

Arsitektur

Oxford Brookes University,

Oxford, United Kingdom -

Bidang Ilmu Arsitektur Arsitektur

Vernakular -

Tahun Masuk-Lulus 1995 - 2000 2002 - 2004 -

Judul skripsi/Thesis/

Disertasi

Symbiosis: Motivation

in Designing

Architecture

Adaptation of Bugis Vernacular

Architecture, a semiotic approach -

Nama

Pembimbing/Promotor Dr. Purnama Salura Prof. Dr. Paul Oliver -

B. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 12TAHUN TERAKHIR

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml

juta Rp

1 2017 Joglo’s Knock Down Tectonic Culture** Penelitian Dosen Muda LPPM 10

2 2016 Discourse on phenomenology and vernacular

architecture **

Penelitian Dosen Muda LPPM 10

3 2015

Changing architectural design studio pedagogy

for digital generation.* Penelitian Mandiri -

4 2013 Bugis‘ Tectonic Culture ** Penelitian Dosen Muda LPPM 12

5 2010 Tamkesi‘s Tectonic Culture ** Penelitian Dosen Muda LPPM 12

* = sebagai peneliti ; ** = sebagai ketua peneliti; *** = sebagai anggota tim peneliti

C. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM 8 TAHUN

TERAKHIR

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml

JutaRp

Page 65: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxvii

1 2017 Tim Arsitektur Pengabdian Masyarakat

Kabupaten Samosir mendukung Toba Kaldera

Geopark meraih Unesco Geopark Network***

Pengabdian Careds LPPM Unpar

Kerjasama Unpar-Kab. Samosir-Sumatera

Utara -

2 2017 Pengabdian Masyarakat Perencanaan dan

Perancangan Master Plan Sekolah Tinggi

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Sumba Barat

**

Pengabdian LPPM Unpar

-

3 2015-

2016

Tim Arsitektur Fakultas Teknik Unpar dalam

Restorasi Sungai Cikapundung Pemberdayaan

Masyarakat Kampung Tebing Kota RW11-

RW12 Kecamatan Coblong dan Kecamatan

Cidadap***

Kerjasama antara Yayasan Jubit

International dan Universitas Katolik

Parahyangan -

4 2014-

2015

Tim Arsitektur Pengabdian Masyarakat

Rehabilitasi Goa Maria Bukit Kanada,

Rangkasbitung, Banten***

Pengabdian LPPM Unpar

-

5 2014 Pengabdian Masyarakat Perancangan Sekolah

Santo Josef Freinadementz**

Pengabdian LPPM Unpar -

6 2012-

2013

Tim Arsitektur Pengabdian Masyarakat Sekolah

Bestari Utami, Garut, Jawa Barat ***

Pengabdian LPPM Unpar

* = sebagai pelaksana (tunggal) pengabdian kepada masyarakat

** = sebagai ketua tim pengabdian kepada masyarakat

*** = sebagai anggota tim pengabdian kepada masyarakat

D. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH JURNAL DALAM 5 TAHUN TERAKHIR

No

Judul Artikel Ilmiah

Volume/

Nomor/

Tahun

Nama Jurnal

E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM PROSIDING SEMINAR / MAJALAH

10 TAHUN TERAKHIR

No Judul Artikel Ilmiah Tahun Nama Proceeding Seminar 1 UNDAGI‘S SUSTAINABLE

ARCHITECTURE

17-19 May 2012 Proceeding of International Conference Surveys on

Vernacular Architecture: Their Signigicance in 20th

century architectural culture, CEAA, Oporto,

Portugal

2. ACCOMODATING TEMPORALITY 21-22 Januari

2011

Proceeding of CIB International Conference Local

Wisdom in Glocal Era, Duta WAcana Christian

University, Yogyakarta, Indonesia

3 UNDERSTANDING

MANGUNWIJAYA‘S SPACE

9 Oktober 2009

Prosiding Seminar Nasional Jelajah Ruang

Nusantara, Institut Teknologi Sepuluh November,

Surabaya.

F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH (ORAL PRESENTATION) DALAM 9TAHUN

TERAKHIR

No Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel ilmiah Waktu &Tempat 1 Pemakalah the 11th International Symposium

on Architectural Interchanges in Asia

Resilience and Diversity: Rethinking Asian

Architecture for the Next Generation

DISCONTINUED PILLAR: THE

ADAPTABILITY OF WATER

STILT HOUSE AT KUIN RIVER,

BANJARMASIN

20-23 September 2016

Tohoku University, Sendai,

Japan

2 Speaker on Bamboo as Resilient Building

Material: proceedings of Parahyangan Bamboo

Nation 2: International Construction Workshop

and Conference

FOLDED FRAME BAMBOO

SHELTER

5-6 April 2015

Obi Eco Campus, Jatiluhur

3 Pembicara pada 2nd National Simposium of

Vernacular Architecture

Comparative Study between

Chinese, Javanese and Colonial

houses in Lasem

November 2008,

Universitas Katolik

Parahyangan Bandung

G. KARYA BUKU DALAM 15 TAHUN TERAKHIR No Judul Buku Tahun Jlh hal Penerbit 1 Sumba‘s Traditional Ecological Knowledge in

Rumah Adat, dalam Buku Vernacular Buildings:

a New World Survey.

2017 Thames and Hudson, United Kingdom

Page 66: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxviii

2 Trilogi Ekspedisi Arsitektur Hijau: Arsitektur

Timor (Uarau, Fohoterin dan Kamanasa)

2016 200 UNPAR PRESS, Bandung

3 Toi Doi: Sekilas Pandang Arsitektur Hanoi 2016 209 UNPAR PRESS, Bandung

4 Architecture for Humanities: URBANE‘s CSR

Projects

2014-

2015

177 URBANE, Bandung

5 Surau Bambu 2015 160 UNPAR PRESS, Bandung

6. Vocabulary of Architecture: DESIGN 2010 88 UPH PRESS, Tangerang

7 DESIGN FEVER: 25 competition entries of

URBANE

2009 URBANE, Bandung

8 Celebration of Civil Society dalam Buku

Rebuilding Community in Kosovo

2003 160 Center for Alternative Technology, UK

9 Naga Village: Heritage from Ancestor 2002 60 FORIS, Bandung

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No Judul/Tema HKI T Jenis Nomor P/ID

I. PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK / REKAYASA SOSIAL

LAINNYA DALAM 5 TAHUN TERAKHIR No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang telah Diterapkan

Tahun T Respons masyarakat

J . PENGHARGAAN YANG PERNAH DIRAIH DALAM 10 TAHUN TERAKHIR

(DARI PEMERINTAH, ASOSIASI ATAU INSTITUSI LAINNYA) No Jenis penghargaan Institusi Pemberi

penghargaan

Tahun

K. JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL

L. KEANGGOTAAN ASOSIASI

No Keanggotaan Asoiasi Nomor

1 Anggota Lembaga Sejarah Arsitektur Indonesia (LSAI)

2 Anggota Vernacular Architecture Group and Asian Vernacular

Architecture Network (AVAN)

3 Anggota International Network on Traditional Building,

Architecture and Urbanism (INTBAU)

4 Anggota Ikatan Alumni Arsitektur UNPAR (IAAU)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan

secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup

menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah stu persyaratan dalam pengajuan

Program Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi

Bandung, 13 Juni 2017

( Yenny Gunawan, ST., MA)

No Jabatan Struktural/Fungsional Masa Bakti

1 Ketua Divisi Riset dan Pengembangan Desain pada Centre for

Adaptataion and Resilience Environmental Design Studies

(CAREDs)– LPPM Unpar.

2017-2018

2 Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unpar 2010-kini

3 Dosen Jurusan Arsitektur UPH 2008-2010

Page 67: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxix

4. Biodata Anggota Tim Pengusul 3 Nama : Lidya Fransisca Tjong, Ir., M.T.

NIK

NIDN

SKA

:

:

:

19921491

0411036501

1.2.201.2.025.09.1161027

Tempat dan Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 11 Maret 1965

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Golongan / Pangkat : III/C

Jabatan Akademik : Lektor

Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Parahyangan

Alamat : Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung 40141

Telp./Faks. : 022 2042004 / 022 2033692

Alamat Rumah : Jl. Wira Angun-angun No. 13 Bandung 40115

Telp./Faks. : 022 4217163

Alamat e-mail : [email protected] / [email protected]

Tahun

Lulus

Program Pendidikan(diploma, sarjana, magister,

spesialis, dan doktor) Perguruan Tinggi

Jurusan/

Program Studi

1991 Sarjana Universitas Katolik

Parahyangan

Teknik Sipil

1996 Magister Institut Teknologi

Bandung

Teknik Sipil

Tahun Jenis Pelatihan( Dalam/ Luar Negeri) Penyelenggara Jangka waktu

2015 Pembuatan Materi Ajar Berbasis Multimedia

dengan Screencast-O-Matic dan iSpring

Pusat Inovasi

Pembelajaran Universitas

Katolik Parahyangan

± 4 jam

2014 Pelatihan Dasar E-Learning Pusat Inovasi

Pembelajaran Universitas

Katolik Parahyangan

± 4 jam

2013 Shortcourse Design Bangunan Tahan Gempa Himpunan Ahli

Konstruksi Indonesia

1 hari

2012 Training Quantitative Risk Analysis with @Risk Jurusan Teknik Sipil

Universitas Katolik

Parahyangan

2 hari

2011 Shortcourse Perancangan Struktur Tahan Gempa Himpunan Ahli

Konstruksi Indonesia

1 hari

2010 Shortcourse Mengapa Gedung-gedung Kita

Runtuh Saat Gempa

Himpunan Ahli

Konstruksi Indonesia

1 hari

2004 Pelatihan ―Kepemimpinan Eksekutif bagi

Perguruan Tinggi‖

Universitas Katolik

Parahyangan

2 hari

2004 Pelatihan ―Peningkatan Kemampuan dan

Ketrampilan Dosen Dalam Mengelola Proses

Pembelajaran‖

UPT – Pendidikan

Berkelanjutan Universitas

Katolik Parahyangan

3 hari

Mata Kuliah Program Pendidikan Institusi/Jurusan/Program

Studi

Sem/Tahun

Akademik.

Statika Sarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas

Katolik Parahyangan

Ganjil/1998-

1999 sampai

sekarang

Analisis Struktur 1 Sarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas

Katolik Parahyangan

Ganjil/2006-

2007 sampai

sekarang

Analisis Struktur 2 Sarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas Genap/2002-

A. RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

B. PELATIHAN PROFESIONAL

C. PENGALAMAN MENGAJAR

Page 68: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxx

Katolik Parahyangan 2003 sampai

sekarang

Struktur Baja 1 Sarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas

Katolik Parahyangan

Ganjil/2014-

2015

Struktur Beton

Bertulang 1

Sarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas

Katolik Parahyangan

Ganjil/2015-

2016 sampai

sekarang

Struktur Beton

Bertulang 2

Sarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas

Katolik Parahyangan

Genap/2014-

2015 sampai

sekarang

Skripsi Sarjana Program Studi Teknik Sipil Universitas

Katolik Parahyangan

Ganjil/1999-

2000 sampai

sekarang

Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota Tim Sumber Dana

2008 Inovasi Perancangan Arsitektur Model

Rumah Apung Fabrikasi Pada Tepi Air

dalam menghadapi global warming-

banjir-gempa di Indonesia

Anggota Penelitian Hibah

Bersaing

1997/1998 Faktor Aksi Kelompok Sambungan

Batang Tarik Kayu Dengan Baut Baris

Tunggal Berpelat Sisi Baja

Anggota LPPM Universitas

Katolik

Parahyangan

Buku/Bab Buku/Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2008 The Tension Strength Experiment Of Thread Connection Based

On The Depth Of Thread Penetration

Jurnal Keilmuan dan

Penerapan Teknik Sipil-

Dimensi Teknik Sipil,

Vol.10, No.1,

Universitas Kristen

Petra, Surabaya,

*termasuk karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan/teknologi/seni/desain/olahraga

Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat

2015-sekarang Pembangunan gedung gereja tahap 2 Bandung

2008-2013 Perencanaan struktur dan pembangunan gedung gereja

tahap 1

Bandung

2004 Presenter Public Expose SMU Stella Duce Yogyakarta;

SMU Santa Maria Yogyakarta

dan SMU Loyola Semarang

Tahun Jenis/ Nama Organisasi Jabatan/jenjang keanggotaan

2013 -

sekarang

Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia

Komda Jawa Barat

Bendahara

2001 -

sekarang

Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia Anggota Biasa

1993 - 2000 Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia Anggota Muda

D. PENGALAMAN PENELITIAN

E. KARYA ILMIAH*

F. KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

G. ORGANISASI PROFESI/ILMIAH

Page 69: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxxi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan

secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup

menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan

Program Penelitian Perguruan Tinggi

Bandung, 13 Juni 2017

(Lidya Fransisca Tjong, Ir., M.T)

Page 70: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxxii

LAMPIRAN 4: BUKTI PENYELESAIAN KEGIATAN PENELITIAN ( F-09)

Page 71: REKAYASA ECOTEKNOLOGI DESAIN BIOKERAMBA DANAU

xxxiii