rekayasa dan rancang-bangun · web viewsim-bol kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian s1 s2...

62
KAIDAH ANALISIS KESESUAIAN LAHAN 1. Pendahuluan Lahan merupakan lingkungan fisik yang meliputi iklim, relief, tanah, hidrologi, dan vegetasi. Faktor-faktor ini hingga batas tertentu mempengaruhi potensi dan kemampuan lahan untuk mendukung suatu tipe penggunaan tertentu. Tipe penggunaan lahan ("major kind of land use") adalah golongan utama dari penggunaan lahan pedesaan, seperti lahan pertanian tadah hujan, lahan pertanian irigasi, lahan hutan, atau lahan untuk rekreasi. Tipe pemanfaatan lahan ("land utilization type, LUT") adalah suatu macam penggunaan lahan yang didefinisikan secara lebih rinci dan detail dibandingkan dengan tipe penggunaan lahan. Suatu LUT terdiri atas seperangkat spesifikasi teknis dalam konteks tatanan fisik, ekonomi dan sosial yang tertentu. Beberapa atribut utama dari LUT a.l. adalah: (1). Produk, termasuk barang (tanaman, ternak, kayu), jasa (misal- nya. fasilitas rekreasi), atau benefit lain (misalnya cagar alam, suaka alam) (2). Orientasi pasar, subsisten atau komersial (3). Intensitas penggunaan kapital (4). Intensitas penggunaan tenagakerja (5). Sumber tenaga (manusia, ternak, mesin dengan menggu nakan bahan bakar tertentu) (6). Pengetahuan teknis dan perilaku pengguna lahan (7). Teknologi yang digunakan (peralatan dan mesin, pupuk, ternak, metode penebangan, dll) (8). Infrastruktur penunjang (9). Penguasaan dan pemilikan lahan (10). Tingkat pendapatan. "Karakterisik lahan" merupakan atribut lahan yang dapat diukur atau diestimasi. Misalnya kemiringan, curah hujan, tekstur tanah, kapasitas air tersedia, biomasa vegetasi, dll. Sedangkan "Kualitas lahan" adalah kompleks atribut lahan yang mempunyai peranan spesifik dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Contohnya ketersediaan air, resistensi erosi, bahaya banjir, dan aksesibilitas. "Kriteria diagnostik" 1

Upload: vukhanh

Post on 15-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

KAIDAH ANALISIS KESESUAIAN LAHAN

1. Pendahuluan

Lahan merupakan lingkungan fisik yang meliputi iklim, relief, tanah, hidrologi, dan vegetasi. Faktor-faktor ini hingga batas tertentu mempengaruhi potensi dan kemampuan lahan untuk mendukung suatu tipe penggunaan tertentu.

Tipe penggunaan lahan ("major kind of land use") adalah golongan utama dari penggunaan lahan pedesaan, seperti lahan pertanian tadah hujan, lahan pertanian irigasi, lahan hutan, atau lahan untuk rekreasi. Tipe pemanfaatan lahan ("land utilization type, LUT") adalah suatu macam penggunaan lahan yang didefinisikan secara lebih rinci dan detail dibandingkan dengan tipe penggunaan lahan. Suatu LUT terdiri atas seperangkat spesifikasi teknis dalam konteks tatanan fisik, ekonomi dan sosial yang tertentu. Beberapa atribut utama dari LUT a.l. adalah:(1). Produk, termasuk barang (tanaman, ternak, kayu), jasa (misalnya. fasilitas

rekreasi), atau benefit lain (misalnya cagar alam, suaka alam)(2). Orientasi pasar, subsisten atau komersial(3). Intensitas penggunaan kapital(4). Intensitas penggunaan tenagakerja(5). Sumber tenaga (manusia, ternak, mesin dengan menggu nakan bahan bakar

tertentu)(6). Pengetahuan teknis dan perilaku pengguna lahan(7). Teknologi yang digunakan (peralatan dan mesin, pupuk, ternak, metode

penebangan, dll)(8). Infrastruktur penunjang(9). Penguasaan dan pemilikan lahan(10). Tingkat pendapatan.

"Karakterisik lahan" merupakan atribut lahan yang dapat diukur atau diestimasi. Misalnya kemiringan, curah hujan, tekstur tanah, kapasitas air tersedia, biomasa vegetasi, dll. Sedangkan "Kualitas lahan" adalah kompleks atribut lahan yang mempunyai peranan spesifik dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Contohnya ketersediaan air, resistensi erosi, bahaya banjir, dan aksesibilitas. "Kriteria diagnostik" adalah suatu peubah yang mem-punyai pengaruh tertentu terhadap hasil (atau input yang diperlukan ) pada penggunaan tertentu, dan peubah ini juga berfungsi sebagai dasar untuk menilai kesesuaian suatu bidang lahan bagi penggunaan tersebut. Peubah ini bisa berupa kualitas lahan, karakteristik lahan, atau fungsi dari beberapa karakteristik lahan.

Beberapa macam kualitas lahan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan produktivitas tanaman adalah: (i) hasil tanaman, (ii) ketersediaan air, (iii) ketersediaan hara, (iv) ketersediaan oksigen dalam zone perakaran, (v) kondisi bagi per-kecambahan, (vi) kemudahan pengolahan, (vii) salinitas atau alkalinityas, (viii) toksisitas tanah, (ix) ketahanan terhadap erosi, (x) bahaya banjir, (xi) rejim suhu, dan (xii) Fotoperiodik.

1

Page 2: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Beberapa kualitas lahan yang berhubungan dengan produktivitas hutan adalah (i) bahaya kebakaran, (ii) hama dan penyakit, (iii) faktor lokasi yang mempengaruhi perkembangan tanaman muda, (iv) tipe dan jumlah jenis kayu indigenous. Dalam konteks evaluasi sumberdaya lahan dikenal ada dua macam istilah, yaitu "kapabilitas" (kemampuan) lahan dan "suitabilitas" (kesesuaian) lahan. Kemam puan lahan dianggap sebagai kapasitas inherent dari sumberdaya lahan untuk mendu kung penggunaannya secara umum; sedangkan kesesuaian lahan mencerminkan kesesuaian bidang lahan bagi penggunaan yang spesifik. Pendapat lain menyatakan bahwa kemampuan lahan lebih mengarah kepada aspek konservasi, sedangkan kesesuaian lahan lebih mengarah kepada produktivitas.

Khusus dalam hubungannya dengan aktivitas pemba-ngunan dalam sektor pertanian dikenal istilah "penggunaan lahan pertanian" dan "evaluasi lahan pertanian" yang melibatkan berbagai macam kegiatan. Dalam hubungan ini, kesesuaian lahan juga bermakna sebagai kecocokan suatu bidang lahan bagi penggunaan tertentu. Perbedaan tingkat kesesuaian ini ditentukan oleh hubungan-hubungan (aktual atau yang diantisipasi) antara benefit dan input yang berhubungan dengan penggunaan lahan tersebut. Dengan demikian ada dua macam klasifikasi kese-suaian lahan, yaitu kesesuaian aktual dan kesesuaian potensial.

2. Evaluasi Sumberdaya Lahan Kegiatan evaluasi lahan dan survei tanah, sangat dianjurkan dalam rangka untuk

merencanakan dan mengkoordinir upaya perbaikan dan pengelolaan lahan pada masing-masing tipe penggunaan atau usahatani. Kegiatan evaluasi lahan ini mesuplai petani dengan informasi secara tepat dan akurat tentang apa yang seyogyanya dikerjakan, dan perbaikan apa saja yang diperlukan untuk pengelolaan lahannya. Termasuk ke dalam evaluasi tersebut adalah penelitian dan penilaian tentang tekstur tanah lapisan atas, tekstur tanah lapisan bawah, kedalaman solum dan subsoil, warna tanah lapisan atas, struktur tanah, keadaan batu-batuan, mudahnya diolah, permeabilitas subsoil, drainase permukaan, drainase internal profil tanah, kemiringan, derajat erosi, bahaya erosi bila tanah diolah, faktor-faktor yang digunakan untuk menentukan kelas lahan, dan kelas kapabilitas lahan. Disamping itu, semua tanah-tanah pertanian diuji kesuburan, reaksi tanah, dan kondisi alkalinitas/ salinitasnya.

2.1. Parameter evaluasi lahan

Sebagian besar teknik evaluasi lahan adalah seragam dalam melukiskan sifat lahan internal dan eksternal. Berikut adalah beberapa parameter yang lazim digunakan.

2

Page 3: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

2.1.1. Sifat Fisik Lahan dan Tanah

Tekstur lapisan atas Keadaan batu Erosi Kasar Bebas Tanpa-sedikit Sedang Sedikit SedangHalus Sedang Parah Banyak Sangat parah Tekstur subsoil Hambatan pengolahan Bahaya erosi bila diolah Kasar Tidak sulit Tidak ada Sedang Sulit ringan Halus Sangat sulit Sedang Parah Kedalaman topsoil Permeabilitas Faktor untuk dan subsoil subsoil kelas lahan: Dalam Sangat lambat Tekstur Agak dalam Lambat Permeabilitas Dangkal Sedang Kedalaman Sangat dangkal Cepat Slope Erosi Drainase Warna topsoil Drainase permukaan Kelas Lahan Kelas I Terang Jelek Kelas II Sedang Sedang Kelas III Gelap Baik Kelas IV Berlebihan Kelas VI Kelas VII Kelas VIII

Struktur tanah : Drainase internal: Pipih Berlebihan Prismatik Baik Kolumnar Cukup Kubus Jelek Granuler Slope : Butir lepas Hampir datar Curam Masif Landai Sangat curam Agak miring

2.1.2. Praktek konservasi dan pengelolaan yang dianjurkan

(a). Metode Vegetatif: 1. Rotasi tanaman selama satu atau dua tahun

3

Page 4: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

2. Rotasi tanaman selama tiga atau empat tahun 3. Rotasi tanaman selama lima tahun atau lebih 4. Pastur permanen 5. Hutan permanen 6. Jangan membakar residu tanaman 7. Strip-cropping 8. Pengelolaan residu tanaman 9. Tanam rumput dan/atau legum yang dianjurkan 10. Lindungi dari pembakaran 11. Penggembalaan/perumputan terkendali 12. Pengendalian tumbuhan liar yang merusaK 13. Pengendalian belukar dan pepohonan 14. Cagar alam 15. Saluran air berumput 16. Pupuk hijau 17. Bera .

(b). Metode Mekanik:1. Teras atau sabuk gunung 2. Perataan lahan 3. Strip cropping 4. Pembersihan batu dan belukar 5. Terrasering 6. Irigasi 7. Bangunan penguat terras 8. Saluran pengendali /pembuangan 9. Sistem drainase 10. Mulsa penutup permukaan tanah

3. Klasifikasi Kesesuaian Lahan

3.1. Kerangka Klasifikasi menurut Metoda FAO (1976)

"Kesesuaian lahan" adalah keadaan tingkat kecocokan dari sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Kelas kesesuaian suatu bidang lahan ini dapat berbeda-beda tergantung pada tataguna lahan yang diinginkan. Metode FAO ini dapat dipakai untuk klasifikasi kuantitatif maupun kualitatif tergantung dari data yang tersedia. Kerangka dari sistem klasifikasi kesesuaian lahan ini terdiri dari empat kategori, yaitu:

1. Order: keadaan kesesuaian secara global 2. Kelas: keadaan tingkatan kesesuaian dalam order 3. Sub-Kelas: keadaan tingkatan dalam kelas didasarkan pada jenis pembatas atau

macam perbaikan yang harus dijalankan. 4. Unit: keadaan tingkstan dalam sub kelas didasarkan pada sifat tambahan yang

berpengaruh dalam pengelolaannya.

4

Page 5: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

3.1.1. Kesesuaian lahan pada tingkatan kelas

Kelas kesesuaian lahan adalah pembagian lebih lanjut dari order dan menggambarkan tingkat-tingkat kesesuaian dari suatu order. Simbol Kelas ini berupa nomor urut yang ditulis di belakang simbol order, dimana nomor urut ini menunjukkan tingkatan kelas yang menurun dalam satu order. Banyaknya kelas dalam setiap order sebenarnya tidak terbatas, tetapi dianjurkan hanya memakai tiga kelas dalam order S dan dua kelas dalam order N. Jumlah kelas tersebut harus berdasarkan kepada keperluan minimum untuk mencapai tujuan- tujuan penafsiran.

Jika tiga kelas yang dipakai dalam order S dan dua kelas dalam order N, maka uraiannya adalah sbb:

(1). Kelas S1: Sangat sesuai (Highly suitable). Lahan tidak mempunyai pembatas yang serius untuk menerapkan pengelolaan yang diberikan atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti secara nyata berpengaruh terhadap produksinya dan tidak akan menaikkan masukan di atas yang telah biasa diberikan.

(2). Kelas S2. Cukup Sesuai (Moderately suitable). Lahan mempunyai pembatas-pembatas yang agak serius untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Pembatas tersebut akan mengurangi produksi atau keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan.

(3). Kelas S3 : Hampir Sesuai (Marginally suitable). Lahan mempunyai pembatas-pembatas yang serius untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Pembatas akan mengurangi produksi dan keuntungan atau lebih meningkatkan masukan yang diperlukan.

(4). Kelas N1 : Tidak sesuai pada saat ini (Currently not suitable). Lahan mempunyai pembatas yang lebih serius, tetapi masih memungkinkan untuk diatasi, hanya tidak dapat diperbaiki pada tingkat pengelolaan dengan modal normal. Keadaan pembatas sedemikian seriusnya sehingga mencegah penggunaan secara berkelangsungan dari lahan.

(5). Kelas N2 : Tidak sesuai untuk selamanya (Permanently not suitable). Lahan mempunyai pembatas permanen untuk mencegah segala kemungkinan penggunaan berke-langsungan pada lahan tersebut.

3.1.2. Kesesuaian lahan pada tingkatan sub-kelas

Sub-kelas kesesuaian lahan mencerminkan jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam suatu kelas. Setiap kelas dapat dipecahkan menjadi satu atau lebih sub-kelas tergantung dari jenis pembatas yang ada. Jenis pembatas ini ditunjukkan dengan simbol huruf kecil yang ditaruh setelah simbol kelas. Misalnya kelas

5

Page 6: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

S2 yang mempunyai pembatas kedalaman efektif (s) akan menurunkan sub-kelas S2s. Biasanya hanya ada satu simbol pembatas di dalam setiap subkelas. Akan tetapi bisa juga dalam subkelas mempunyai dua atau tiga simbol pembatas dengan catatan jenis pembatas yang paling dominan ditempatkan pertama. Misalnya dalam subkelas S2t,s, maka pembatas topografi (t) adalah pembatas dominan dan pembatas kedalaman efektif (s) adalah pembatas ke dua atau tambahan.

3.1.3. Kesesuaian lahan pada tingkatan unit

Kesesuaian lahan pada tingkat unit merupakan pembagian lebih lanjut dari subkelas. Semua unit yang berada dalam satu subkelas mempunyai tingkatan yang sama dalam kelas dan mempunyai jenis pembatas yang sama pada tingkat-an subkelas. Unit yang satu berbeda dengan unit yang lain dalam sifat-sifat atau aspek-aspek tambahan dari pengelolaan yang diperlukan dan sering merupakan pembedaan detail dari pembatas-pembatasnya. Diketahuinya pembatas secara detail memudahkan penafsiran dalam mengelola rencana suatu usahatani.

Kesesuaian lahan pada tingkat unit, pemberian simbolnya dibedakan oleh angka-angka arab yang dipisahkan oleh tanda penghubung dari simbol subkelas, misalnya S2 e-1, S2 e-2. Unit dalam satu subkelas jumlahnya tidak terbatas. Contoh penamaan dari mulai order hingga unit adalah sbb:

6

Page 7: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Order S (sesuai) Subkelas S2t S2t-2

Kelas S2 (cukup sesuai Unit 2 dari subkelas S2t

3.2. Kesesuaian Lahan untuk Padi sawah

Untuk penilaian kesesuaian lahan tanaman padi sawah ini digunakan modifikasi dari sistem Steele dan Robinson (1972). Pada sistem ini aslinya dikenal lima kelas :P-I: Lahan sangat sesuai untuk tanaman padi sawah P-II: Lahan cukup sesuai untuk tanaman padi sawah P-III: Lahan hampir sesuai untuk tanaman padi sawah P-IV: Lahan kurang sesuai untuk tanaman padi sawah P-V: Lahan tidak sesuai untuk tanaman padi sawah.

Untuk menyesuaikan dengan kerangka pada metode FAO (1975), korelasinya adalah sbb:

Kelas P-I menjadi kelas S1. Kelas P-II menjadi Kelas S2 Kelas P-III menjadi Kelas S3 Kelas P-IV menjadi Kelas N1 Kelas P-V menjadi Kelas N2.

Sebagai pedoman dalam penilaian ditambahkan kriteria kuantitatif dari besaran faktor pembatas kesuburan.

3.2.1. Kesesuaian pada tingkat kelas

Pedoman pengelompokkan menjadi kelas kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah mengikuti kriteria berikut ini.

7

Page 8: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

(1). Kelas S1 : Lahan sangat sesuai untuk tanaman padi sawah. Pada umumnya lahan ini sedikit sekali pembatasnya dengan sifat-sifat mempunyai kedalaman efektif 75 cm, teksturnya lebih halus dari berlempung halus (fine loamy), permeabilitas lambat, hampir datar dan drainase agak terhambat hingga terhambat. Mempunyai tingkat kesuburan tanah sangat tinggi atau sedang dan tidak mempunyai atau mengandung kadar garam atau bahan-bahan beracun dalam jumlah yang membahayakan . Air mudah ditahan pada tanah-tanah ini dengan alat pengontrol air yang biasa dipakai. Air irigasi cukup, paling tidak untuk satu kali tanam selama setahun tanpa adanya resiko kerusakan oleh kekeringan atau banjir.

(2). Kelas S2: Lahan cukup sesuai untuk tanaman padi sawah

Pembatas adalah kecil dan termasuk satu atau lebih dari pembatas-pembatas berikut ini: 1. Kedalaman efektif 50-75 cm2. Sebaran besar butir berliat, berlempung halus atau berdebu halus3. Permeabilitas 0.5 - 2.0 cm/jam4. Tingkat kesuburan tanah rendah 5. Salinitas 1500-2500 mmhos/cm6. Reaksi tanah yang sedikit membatasi produksi (pH pada lapisan 0-30 cm

adalah 4.5-5.0 atau 7.5-8.0)7. Kemiringan 1-3%8. Sedikit berkerikil yang menghambat pertumbuhan tanaman9. Kadang-kadang ada sedikit kekurangan air10.Kadang-kadang ada kerusakan sedang yang disebabkan oleh banjir/genangan

Air pada lahan ini dapat ditahan di tempat tanpa kesulitan. Air irigasi cukup tersdia untuk satu kali tanam dalam setahun. Dapat mengalami sedikit /sebentar menderita kekurangan air tanah tetapi produksi tidak begitu banyak berpengaruh oleh adanya kekeringan. Kadar hara dapat menjadi faktor pembatas akan tetapi biasanya masih dapat diatasi dengan pemupukan.

(3). Kelas S3: Lahan hampir sesuai untuk tanaman padi sawah.

Lahan ini mempunyai satu atau lebih dari pembataspembatas berikut:1. Kedalaman efektif 25-50 cm2. Permeabilitas 2.0 - 6.5 cm/jam3. Tingkat kemasaman yang ekstrim (pH lapisan 0.30 cm adalah 4.0-4.5)4. Sebaran besar butir (tekstur) berdebu kasar dan berlempung kasar5. Lereng 3-5%6. 50-80% wilayah rata tanpa mikro relief7. Sedikit berkerikil dan berbatu8. Resiko sedang dalam periode < 4 tahun, dalam 10 tahun yang disebabkan

oleh sedikit kekurangan air9. Drainase sangat terhambat atau sedang10. Sedang (tapi sering) kerusakan oleh banjir/genangan sewaktu-waktu kerusakan

dapat menjadi hebat.

8

Page 9: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Perlengkapan dan fasilitas pengendali air mungkin diperlukan untuk menahan air. Air irigasi cukup tersedia untuk satu kali tanam pada kebanyakan tahun, tetapi periode kering dapat menyebabkan kerusakan sedang pada tanah yang mempunyai kapasitas memegang air rendah. Dalam beberapa hal pemupukan diperlukan untuk mempertinggi hasil tanaman.

(4). Kelas N1: Lahan tidak sesuai pada saat ini.

Lahan mempunyai pembatas satu atau lebih dari faktor-faktor berikut ini:1. Kedalaman efektif 10-25 cm2. Sebaran besar butir (tekstur) berskeletal3. Permeabilitas 6.5-25 cm/jam4. Kesuburan tanah sangat rendah5. Reaksi tanah pada kedalaman 0-30 cm adalah 3.5-4.0 atau 8.0-8.56. Salinitas 2500-4000 mmhos/cm 7. Kemiringan 5-8% 8. Relief mikro: 40-50% pada wilayah datar9. Adanya resiko yang serius disebabkan oleh adanya kekurangan air10. Drainase cepat11. Banjir/genangan sering terjadi dan mem-bahayakan

(5). Kelas N2: Lahan tidak sesuai untuk tanaman padi sawahLahan mempunyai banyak pembatas yang sukar diatasi, sehingga membuatnya tidak sesuai untuk tanaman padi sawah. Pembatasnya termasuk lereng terjal, dan keadaan topografi yang tidak memungkinkan untuk mengumpulkan atau menahan air, kedalaman efektif dangkal sekali dan sangat berbatu, teksturnya berpasir dan berskeletal, permeabilitas sangat cepat, salinitas tinggi dan bahay banjir/genangan yang sangat membahayakan. Kebanyakan lahan-lahan dari kelas ini pada daerah tinggi atau bergunung. Lahan ini mungkin sesuai untuk padangrumput atau hutan.

3.2.2. Kesesuaian pada tingkat subkelas

Kelas kesesuaian untuk tanaman padi sawah juga dapat dirinci lagi menjadi satu atau lebih subkelas tergantung dari jenis pembatasnya. Faktor yang biasa menjadi pembatas dalam subkelas pada lahan untuk tanaman padi sawah ialah:s : Pembatas pada zone perakaran (kedalaman efektif, tekstur, permeabilitas dan

adanya batu)n : kesuburan tanahm : Kekurangan air untuk tumbuhnya tanaman. Ini dapat disebabkan oleh sumber

airnya, yaitu hujan, sungai dan air lainnya yang tidak cukup pada periode pertumbuhan tanaman

f : Banjir/genangan (frekuensi dan lamanya), kedalaman air genangan dan kecepat-an air harus dipertimbangkan dalam penentuan pembatas ini.

t : Pembatas topografi berupa lereng yang persentase kemiringannya tinggi (> 5%) dan ke-tinggian tempat lebih dari 750 m dpl, serta adanya mikro relief yang nyata yang membatasi pertumbuhan tanaman. Keadaan topografi seperti ini tidak memungkinkan untuk mengum-pulkan air tanpa masukan (input) yang tinggi dan sulitnya penggunaan alat-alat mekanis.

9

Page 10: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

x: Salinitas atau alkalinitas, pembatas ini berupa kandungan garam yang tinggi se-hingga mem-batasi pertumbuhan tanaman.

a : Reaksi tanah. Lahan mempunyai ke-masaman yang tinggi atau yang rendah yang sukar diatasi.

3.3. Kesesuaian Lahan Tanaman Lahan Kering

Pada dasarnya digunakan metode yang dikemukakan oleh Robinson dan Soepraptohardjo (1975) dalam " A Proposed Land Capability Appraisal System for Agricultural Use in Indonesia".

3.3.1. Kesesuaian lahan pada tingkat kelas Pedoman untuk mengelompokkan ke dalam kelas kesesuaian lahan tanaman

pangan dan tanaman tahunan dapat mengikuti tabel kriterianya masing-masing. 3.3.2. Kesesuaian lahan pada tingkat subkelasBeberapa jenis pembatas baik untuk tanaman pangan maupun tanaman tahunan

pada lahan kering yang merupakan kriteria subkelasnya adalah:s : Pembatas pada zone perakaran, berupa kedalaman efektifnya kurang, teksturnya

agak kasar hingga sangat kasar, kapasitas memegang air rendah dan berbatu.n : kesuburan tanah sangat rendah dan susah diatasi.a : reaksi tanah yang sangat masam dan susah untuk diatasix : salinitas dan alkalinitas, yaitu kandungan garam yang tinggi dan akan dapat

mempengaruhi tanaman.d : kelas drainase alamiah, yaitu berupa kelebihan air yang disebabkan oleh muka air

tanah (water table) yang tinggi, permeabilitas lambat, atau aliran permukaan yang lambat atau kombinasi ketiganya.

f : banjir, harus diperhatikan frekuensi, lama, dalam, kecepatan air dan juga kemungkinan masuknya air asin.

e : erosi, ketahanan terhadap erosi, tingkat kerusakan erosi terdahulu dan besarnya persentase lereng adalah faktor yang perlu diperhatikan

t : relief, harus diperhatikan persentase lereng dan atau relief mikro.r : tipe hujan; jumlah curah hujan setiap tahun dan distribusinya karena mempengaruhi

upaya-upaya pemeliharaan tanaman.

(1). Kriteria Evaluasi kesuburan Tanah

KTK (me/100 g liat) KB (%)

Sngt tinggi > 40 Sngt tinggi > 70Tinggi 25 - 40 Tinggi 51 - 70Sedang 17 - 24 Sedang 36 - 50Rendah 5 - 16 Rendah 20 - 35Sangat rendah < 5 Sangat rendah < 20Bahan organik % C P-tersedia; ppm P2O5

10

Page 11: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Sngt tinggi > 5 Sngt tinggi > 35 Tinggi 3.01 - 5 Tinggi 26-35Sedang 2.01 - 3.0 Sedang 16-25Rendah 1.00 - 2.00 Rendah 10-15Sangat rendah < 1.00 Sangat rendah < 10

Untuk tanah-tanah yang megandung "cat clay" di antara kedalaman satu meter, pH pada kedalaman 30 cm dipakai untuk menilai status kesuburan.

Kelas pH pH (H2O) pada kedalaman 0-30 cm

Agak rendah 4.3 - 4.5Agak rendah - rendah 4.0 - 4.2Rendah < 4.0

(2). Kunci untuk perkiraan kesuburan tanah

KTK KB BO P Status kesuburan ST-T ST ST-S ST-S Sangat tinggiST-T ST S-R S -R Tinggi ST-T S S ST-S Tinggi ST-T ST R S-SR Sedang ST-T S S-R S-SR Sedang ST-T SR S S Rendah S ST ST-S ST Sangat tinggiS ST S S Tinggi S ST R S-SR Sedang S S S S-SR Sedang S S R ST-S Sedang S S R S-SR Rendah S SR S ST-S Rendah S SR R S-SR Sangat rendahR ST S ST-S Tinggi R ST R S-SR Sedang R S S ST-S Sedang R S R S-SR Rendah R ST SR S-SR Rendah R S SR S-SR Sangat rendahR SR R S-SR Sangat rendahSR ST S R Rendah SR S-SR SR SR Sangat rendah

Tabel 4.1. Pedoman kriteria pengelompokkan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman pangan lahan kering

11

Page 12: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Faktor yang dipakai dalam mengevaluasi

Sim-bol

Kelas kesesuaian lahan

kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N21. Kedalaman efektif > 75

cm > 50 > 25 > 10 lainnya

2. Tekstur zone perakaran*)

s (a) (b) (c) (d) (e)

3. Pori air tersedia Tinggi Tinggi-sedang

Tg-rendah

Tg-rndah

Tg-sngt rendah

4. Kesuburan tanah**) n ST- Sd

ST - Rd ST- SR ST-SR

ST-SR

5. Reaksi tanah (pH) a 5.0-7.0

4.5-8.0 4.0-8.0 <4.0 <3.0 - >8.0

6. Salinitas tanah DHL x 103 (mmhos/cm)

x <1.5 <2.5 <4.0 >4.0 Lainnya

7. Kelas drainase d Sdang/

Sdang/ Agk cpat-

Cepat Sgat cepat

baik baik

agak terhabat

Sngt terhambat

Sngt terhabat

8. Kerusak-an banjir

f Jarang: < 1 x dalam 10 tahun

Kerusakan sedang kadang-kadang <3 x dlm 10 th

Kerusakan sedang mungkin - sering: < 4 x dalam 10 th

Sering terjadi kerusakan serius; memerlukan penga-turan air

Jarang sampai sering kerusakan yang serius

9. Erosi e Tdk ada /sedikit

Sedang

Berat Sangat berat

Sangat berat

10. Lereng/relief mikro

t <3% /relief mikro

Relief mikro < 8% sedikit

Relief mikro <8% sedang

<15% ba-nyak

Diperlukan pera taan/teras >15% lereng kompleks

12

Page 13: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

11. Tipe Hujan; Oldeman et al.

r A1; A2 A;B1;B2;B3

A;B;C; D1;D2

A;B;C;D;E1; E2

A;B;C;D;E.

Keterangan: *) tekstur tanah pada zone perakaran: (a) Berliat, berlempung halus, berdebu halus (b) Berliat, berlempung halus, berdebu halus (c) Berliat, berlempung halus dan kasar, berdebu halus dan kasar (d) Berliat, berlempung halus dan kasar, berdebu halus dan kasar, berskeletal (e) ............................. " ............................, berpasir dan berskeletal **) penilaian kesuburan tanah seperti penjelasan di atas.

Tabel 4.2. Pedoman kriteria pengelompokkan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman tahunan lahan kering

Faktor yang dipakai dalam mengevaluasi

Simbol

Kelas kesesuaian lahan

kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2

1. Kedalaman efektif

>100 cm

> 75 > 50 > 25 lainnya

2. Tekstur zone perakaran*)

s (a) (b) (c) (d) (e)

3. Pori air tersedia Tinggi Tinggi-sedang

Tg-rendah

Tg-rendah

Tg-sngt rendah

4. Kesuburan tanah**)

n ST - Sdg

ST - Rd ST - SR ST - SR

ST - SR

5. Reaksi tanah a pH 5.0-7.0

4.5-8.0 4.0-8.0 pH<4.0 pH<4.0- >8.0

6. Salinitas tanah DHL x 103 (mmhos/cm)

x <1.5 <2.5 <4.0 >4.0 Lainnya

7. Kelas drainase d sedang/baik

sedang/baik

agak cepat- agak terhambat

cepat - sngt terhamb at

Sangat cepatsngt terhambat

8. Kerusakan banjir

f < 3 x dalam 10 tahun

< 4 x dlm 10 th

Sering tapi tak serius

Sering sekali serius

Serius sekali-sngt serius

13

Page 14: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

14

Page 15: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

9. Erosi e Tidak ada/sedikit

Sedang-agak berat

Berat -sngt berat

Berat- sangat berat

Sangat berat

10. Lereng/relief mikro

t < 8 % < 8% <15% < 30% > 30%

11. Tipe Hujan, Oldeman et al.

r A,B A,B,C1,C2,C3

A,B,C,D1,D2,D3

A,B,C,D, E1,E2

A,B,C,D,E

Untuk tanah Histosol: 12. Jenis gambut

k Saprik Saprik Saprik Hemik Fibrik

13. Ketebalan gambut

g <50 cm < 50 < 50 < 100 Lainnya

14. Kesuburan tanah

n ST- Sdg ST - Rd ST-SR ST - SR --

15. Toksisitas c (kedalaman cat clay)

>150 cm

>100 >100 >50 Lainnya

16. Salinitas DHL x 103

x <1.5 <2.5 <4.0 <4.0 Lainnya

(mmhos/cm)

3.4. Evaluasi Lahan Hutan

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, "area lahan tertentu" dapat disebut sebagai 'Satuan Pemetaan Lahan' atau 'Satuan Peta Lahan'. Area ini merupakan area lahan yang dipetakan dengan karakteristik atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tipe pemanfaatan lahan (Land Utilization Type, LUT) merupakan spesifikasi lebih lanjut dari Tipe Utama Penggunaan Lahan. LUT ini ditandai oleh seperangkat spesifikasi teknis, dalam suatu tatanan fisik, ekonomi, dan sosial yang ada. Atribut kelengkapan dari LUT meliputi data atau asumsi-asumsi tentang tujuan dan produk, persyaratan fisik dan ukuran pemilikan lahan, persyaratan infrastruktur, kapital dan tenagakerja, teknologi dan sumber enerji yang digunakan, taraf pengelolaan dan penguasaan lahan.

3.4.1. Tipe Pemanfaatan Lahan untuk Hutan

Beberapa atribut penting bagi LUT untuk hutan adalah produk, slope, tenagakerja, kapital, taraf teknologi dan pengelolaan. Beberapa definisi penting disajikan berikut ini:

15

Page 16: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

(1). Tingkat ProduksiRendah : 0 - 5.0 m3/ha/tahunModerat : 5.1 - 10.0 Tinggi : 15.1 - 25.0Medium : 10.1 - 15.0 Sangat Tinggi : > 25.0

(2). Slope 0 - 3.0 % 15.1 - 30.0 % 3.1 - 5.0 % 30.1 - 50.0 % 5.1 - 8.0 % 50.1 - 70.0 % 8.1 - 15.0 % 70.1 - 100 % > 100 %

(3). Input tenagakerja per hektar per tahun: Rendah : 0.00 - 0.25 TOK/ha/tahun Medium : 0.26 - 1.00 Tinggi : 1.10 - 3.00 Sangat tinggi : > 3.00

(4). Input tenagakerja total Rendah : 0.00 - 5.00 Moderat : 6.00 - 25.00 Medium : 26.00 - 100.00 Tinggi : 101.00 - 500.00 Sangat tinggi : > 500.00 (5). Investasi kapital, Rp/ha/thRendah : 0.00 - 2 500.00 Moderat : 2 501.00 - 25 000.00Medium : 25 001.00 - 250 000.00Tinggi : 250 001.00 - 2 500 000.00 Sangat tinggi : > 2 500 000.00

(6). Investasi kapital total, Rp x 1000 Rendah : 0 - 500 Moderat : 501 - 5 000 Medium : 5 001 - 50 000 Tinggi : 50 001 - 500 001

Sangat tinggi : > 500 001 (7). Teknologi

A. Tradisional manusia dengan peralatan yang dioperasikan secara 'tangan' (handtools); tenagakerja ternak.

B. Semi-tradisional

Tenagakerja manusia dengan motor; traktor pertanian; sedikit tenagakerja manusia dengan handtools .

16

Page 17: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

C. Semi-maju Mesin-mesin yag dirancang secara khusus; hampir tidak ada tenagakerja manusia.

D Teknologi Maju

Mesin-mesin multi-fungsi yang dirancang untuk menggantikan semua tenagakerja manusia.

17

Page 18: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

(8). Tingkat pengelolaan

A Rendah Satu tingkat dalam organisasi lokal; belajar pengetahuan melalui proses pewarisan dan cobacoba; tidak ada sistem perencanaan untuk produktivitas dan pengembangannya; kendali anggaran dilakukan secara harian dengan uang tunai atau barang; pengalaman operasional hanya dengan teknologi tradisional.

B Medium Dua tingkat dalam organisasi lokal; latihan kerja; sasaran jangka panjang diketahui; rencana kerja tahunan; sistem pemantauan yang ekstensif terhadap produktivitas dan pengembangan; anggaran tunai tahunan; pengalaman operasional dengan teknologi tradisional dan semi tradisional.

C Tinggi Tiga tingkat dalam organisasi lokal; ada beberapa jasa pelengkap; tenagakerja terlatih dan semi terlatih; ada rencana jangka panjang dan rencana kerja tahunan; proses pelaporan; kendali anggaran tahunan; sistem pemantauan untuk produktivitas dan pengembangan; pengalaman operasional dengan teknologi semi maju.

D Sangat tinggi

Tiga tingkat atau lebih dalam organisasi lokal; jasa pelengkap sangat banyak; tenagakerja terlatih dan sering mengikuti latihan kerja; rencana jangka panjang dan rencana kerja tahunan jelas; sistem pelaporan dan pemantauan dengan komputer; sistem kendali anggaran permanen; pengalaman operasional dengan teknologi semi-maju dan maju.

3.4.2. Tipe-tipe LUT Hutan

Ada banyak tipe LUT Hutan yang dapat dideskripsikan, beberapa di antaranya adalah: Hutan lindung tetap, Hutan konservasi air alamiah, Hutan konservasi tanah alamiah, Hutan produksi alamiah: pengelolaan ekstensif, Hutan produksi alamiah: pengelolaan intensif, Hutan tanaman kaju komersial (timber), Hutan tanaman kayu pulp, Hutan tanaman kayu bakar, Hutan tanaman bambu, Hutan rakyat, Wanatani (agroforestry), Hutan tanaman konservasi tanah, Hutan wisata.

3.4.3. Tujuan Tipe Pemanfaatan Lahan untuk HutanBerbagai tipe pemanfaatan lahan untuk hutan mempunyai spesifikasi yang jelas

mengenai tujuan pengelolaannya. Beberapa hal pokok dijelaskan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Tujuan tipe-tipe pemanfaatan lahan untuk hutan

18

Page 19: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

No. Tipe Pemanfaatan

Tujuan

1. Hutan lindung tetap pendidikan

Konservasi hutan alam pegunungan sebagai sumber plasma nutfah dan untuk kepentingan penelitian dan

2. Hutan konservasi air alamiah

Pengamanan kesinambungan suplai air, untuk pertanian dan domestik.

3. Hutan konservasi tanah alamiah

Konservasi tanah terhadap erosi dalam rangka un-tuk mencegah kerusakan mekanik dan sedimentasi pada sistem penampung dan penyaluran air, sangat penting ada lereng yang curam dan mudah longsor.

4. Hutan produksi alamiah dengan pengelolaan ekstensif

Produksi kayu gergajian dan hasil kayu tambahandi hutan alam pegunungan dengan tingkat produksi rendah

5. Hutan produksi alamiah yang intensif

Produksi kayu gergajian dan kayu lain dengan produktivitas medium, dengan preservasi fisiognomihutan.

6. Hutan tanaman kayu timber

Produksi kayu gergajian untuk kebutuhan lokal dan ekspor.

7. Hutan tanaman kayu pulp

Produksi kayu pulp sangat fleksibel dengan biaya murah.

8. Hutan tanaman Produksi kayu bakar dengan biaya murah kayu bakar9. Hutan bambu Produksi material multiguna &sekaligus

untukkonservasi tanah10. Hutan rakyat Produksi kayu campuran di sekitar wilayah desa

11. Agro-hutani / Wanatani

Sistem hutan tanaman dengan ternak dan budidayatanaman pertanian menggunakan sistem rotasi yangterkendali

12. Hutan tanaman konservasi

Vegetasi penutup tanah di daerah yang sangat peka erosi dalam rangka untuk mengamankan daerah di bawahnya-

13. Hutan wisata Menciptakan fasilitas wisata di kawasan hutan.

3.4.4. Persyaratan Tipe Pemanfaatan Lahan Hutan

Beberapa persyaratan pokok bagi setiap tipe pemanfaatan lahan hutan disajikan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Persyaratan pokok bagi setiap tipe pemanfaatan lahan hutan

19

Page 20: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

No. Tipe Pemanfaatan

Lahan

Persyaratan

1.Hutan lindung tetap

Fisik : Tipe-tipe vegetasi alamiah yang relatif tidak terganggu, luas minimum setiap tipe vegetasi 50-100 ha, lokasi dan deskripsi tipe-tipe vegetasi Non-fisik : input tenagakerja rendah, investasi kapital rendah, teknologi tradisional; taraf pengelolaan medium, perlindungan terhadap gangguan, petak observasi permanen, pemantauan perkembangan vegetasi, latihan dan pendidikan.

2.Hutan konservasi

Fisik: Distribusi hutan seimbang per Sub DAS, air alamiah , luas total minimum 7000 ha; data setiap sub-DAS tentang kekurangan/kelebihan air dan debit air di batas hutan. Non fisik: input tenagakerja rendah; investasi kapital moderat; teknologi semi-tradisional, semi-maju atau maju; taraf pengelolaan medium, pengalaman dalam konservasi air dan pemantauan perkembangan hutan, konservasi tajuk dan perakaran, perlindungan terhadap gangguan, pemantauan curah hujan dan debit air di batas hutan.

3. Hutan alam untuk konservasi tanah

Fisik : komposisi vegetasi; klasifikasi erodibilitas DAS Non-Fisik: Input tenagakerja rendah; investasi kapital moderat; teknologi semi-tradisional atau semi-maju; taraf pengelolaan medium, pemantauan curah hujan, sedimentasi dan perkembangan vegetasi, stimulasi tajuk, topsoil yang strukturnya bagus dan perakaran yang dalam, perlindungan terhadap gangguan, ada perencanaan jalan dan metode pemanenan.

4. Hutan produksi alamiah yangekstensif

Fisik : data tentang komposisi dan dimensi vegetasi, estimasi tebang pilih; satuan-satuan hutan > 5 ha pada kemiringan > 100%, data tentangdata tentang kelas lereng, akses dari desa terdekat.Non-fisik: input tenagakerja rendah; investasi kapital rendah hingga moderat; teknologi semi-tradisional; taraf pengelolaan rendah hingga medium, pemantauan perkembangan hutan, perencanaan, perlakuan silvikultur, perlindungan terhadap gangguan, pengetahuan metode panen dan konservasi, pelatihan personil. Lanjutan.

5. Hutan produksi alamiah yang intensif

Fisik : data tentang komposisi dan dimensi vegetasi, estimasi tebang pilih; satuan-satuan hutan-> 25 ha pada lereng <70%, data tentang kelas ke miringan, sistem jalan yang terencana dengan aksesibilitas potensial yang bagus.

20

Page 21: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Non-fisik: input tenagakerja rendah hingga medium; investasi kapital medium hingga tinggi; teknologi semi-maju; taraf pengelolaan tinggi, perencanaan perlakuan silvikultur, perlindungan terhadap gangguan, pengetahuan tentang metode pembangunan jalan dan pemanenan, pelatihan personil.

6. Hutan tanaman kayu timber

Fisik : data komposisi spesies, potensial dan dimensi silvikultur, syarat tumbuh spesies tentang iklim, tanah dan hidrologi; tergantung pada teknologi yang digunakan pada kemiringan hingga 50% atau 70%, sebaiknya pada permukaan lahan yang tidak kasar dan aksesibilitasnya baik.Non-fisik: input tenagakerja rendah; rataan tingkat biaya medium; teknologi tradisional, semi-tradisional atau semi-maju; taraf pengelolaan medium atau tinggi, perencanaan yang intensif terhadap perlakuan silvikultur dan operasi panen, supervisi yang bagus dan intensif, fsilitas transpor yang baik, pelatihan personil.

7. Hutan tanaman kayu pulp

Fisik : data komposisi dan dimensi spesies; pada slope > 50% tidak peka terhadap erosi, potensi produktivitasnya baik, asesibilitasnya baik dan permukaan tanah tidak kasar; unit-unit minimum > 5 ha, skala usaha > 500 ha.-Non-fisik : input tenagakerja rendah; investasi kapital moderat, rataan tingkat biaya medium; teknologi semi tradisional atau semi- maju; taraf pengelolaan medium hingga tinggi, perencanaan yang baik dan intensif terhadap perlakuan silvikultur dan operasi pemanenan, fasilitas transportasi yang baik, pelatihan personil.

8. Hutan tanam an kayu bakar

Fisik: data tentang komposisi spesies dan potensial hasil; pada slope< 50% pada wilayah di dekat desa.

Non-fisik : input tenagakerja medium; investasi kapital rendah, rataan tingkat biaya medium hingga tinggi; teknologi tradisional; tingkat pengelolaan rendah atau medium, pada areal yang dapat tererosi operasi pemanenan lebih ekstensif.

9. Hutan tanam an bambu

Fisik : data komposisi spesies dan potensial hasil; sebaiknya padatanah-tanah yang subur.Non-fisik: input tenagakerja rendah hingga medium; investasi kapital rendah; teknologi tradisional; taraf pengelolaan rendah hingga medium, penelitian tentang sistem pengelolaan dan potensial hasil.

21

Page 22: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

10.Hutan rakyat Fisik: data tentang komposisi spesies, potensi dan dimensi silvikultur; pada slope hingga 50%; DI sekitar wilayah desa.Non-fisik: input tenagakerja rendah hingga medium; investasi kapital rendah; teknologi tradisional atau semi-tradisional; taraf pengelolaan medium, perencanaan dan implementasinya di bawah supervisi lembaga kehutanan.

11. Agro-hutani Fisik: data tentang kompoisi spesies, potensial, dimensi dan hasil tanaman hutan dan tanaman pertanian, pengetahuan tentang kompetisi antara spesies pohon dan tanaman pertanian; pada tanah-tanah yang tingkat kesuburannya moderat dan peka erosi; pada slope < 30%; aksesibilitas internal dan eksternalnya baik.Non-fisik: input tenagakerja medium; investasi kapital rendah hingga medium; teknologi tradisional atau semi-tradisional; taraf pengelolaan medium atau tinggi, perencanaan yang baik dan intensif terhadap penggunaan lahan ini, termasuk sistem penelitian dan pengelolaannya.

12. Hutan tana-man konserva si tanah

Fisik: data komposisi spesies, potensi dan dimensi silvikultur,data penutupan tajuk dan penutupan permukaan tanah; pada areal yang sangat peka erosi, dengan slope > 70%.Non-fisik: input tenagakerja rendah; investasi kapital rendah; teknologi tradisional; taraf pengelolaan medium, pengetahuan tentang perlakuan silvikultur dan konservasi tanah.

13.Hutan wisata Fisik: komposisi vegetasi yang sesuai, berselang- seling dengan tempat terbuka; kondisi iklim yang nyaman, lokasi kamping atau slope <15%, aksesibilitas eksternal dan internal yang bagus, fasilitas rekreasi yang memadai.Non-fisik: input tenagakerja medium hingga tinggi; investasi kapital medium hingga tinggi; teknologi tradisional atau semi- tradisional; taraf pengelolaan medium hingga tinggi, pengetahuan tentang pemanfaatan kawa san hutan untuk wisata.

3.4.5. Evaluasi Tingkat Kesesuaian Lahan

Pada dasarnya tahap akhir dari proses evaluasi lahan adalah "matching" kualitas satuan lahan dengan persyaratan dari suatu 'Tipe Pemanfaatan Lahan'. Setiap satuan

22

Page 23: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

lahan mempunyai informasi tentang berbagai parameter kualitas lahan. Informasi ini dapat dihimpun dari sumber data sekunder dan data primer melalui survei lapangan.

(1). Kriteria Kualitas Lahan Tiga macam kualitas lahan yang pokok adalah (i) aksesibilitas eksternal, (ii)

vegetasi, dan (iii) kelas kemiringan lahan. Kriteria yang berhubungan dengan kualitas lahan yang digunakan dalam

prosedur 'matching' disajikan dalam Tabel 4.5, 4.6 dan 4.7.

23

Page 24: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.5. Evaluasi tingkat kesesuaian kualitas lahan "aksesibilitas eksternal" untuk setiap Pemanfaatan Lahan (LUT); S = umumnya sesuai; NS = tidak sesuai; n.r. = tidak relevan)

No. LUT Deskripsi Sngat mudah

Mudah Sulit Sangat sulit

1. Hutan lindung tetap NS NS S S2. Hutan alam konservasi air

n.r n.r n.r n.r

3. Hutan alam konservasi tanah

n.r n.r n.r. n.r

4. Hutan produksi alamiah:Pengelolaan ekstensif Tradisional

S S S NS

Semi tradisional S S S NSMaju S S NS NS

5. Hutan produksi alamiahPengelolaan intensif :Tradisional S S S NSSemi tradisional S S S NSSemi maju S S NS NSMaju S NS NS NS6. Hutan tanaman Timber Tradisional S S S NSSemi tradisional S S NS NSSemi maju S S NS NS7. Hutan tanaman kayu pulp Semi tradisional S S NS NSSemi maju S S NS NS8. Hutan tanaman kayu bakar

S S S NS

9. Ht tanaman bambu S S NS NS10. Hutan rakyat S S S NS11. Agro-hutani S S NS NS12. Hutan tanaman konservasi tanah

S S S NS

13. Hutan wisata S S NS NSKeterangan: Tradisional dan semi tradisional: hanya akses dengan jalan kaki. Maju dan semi maju: akses kendaraan.

24

Page 25: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.6. Evaluasi tingkat kesesuaian kualitas lahan "vegetasi" untuk setiap LUT.

No LUT Fase degradasi hutan alam: A B C D E F G Ht tn 1 S1 S2 S3 NS NS NS NS NS 2 S1 S1 S2 S2 NS S3 S3 NS 3 S S S S S S S NS 4 NS S S S NS S S NS 5 NS S S NS NS S S NS 6 7 | 8 | 9 | 10 |---- n.r 11 | 12 13 S S S S NS S S S

Keterangan: S = umumnya sesuai; S1 = sangat sesuai; S2 = sesuai; S3 = hampir sesuai; n.r = tdk relevan.

25

Page 26: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.7. Evaluasi kesesuaian karakteristik lahan "slope" untuk setiap LUT

No LUT Teknologi Kelas Slope: <30% 30-50 50-70 70-100 >100 1 n.r 2 n.r 3 NS S3 S2 S2 S1 4 Tradisional S1 S1 S2 S3 NS Semi-tradisional S1 S2 S3 NS NS Maju S1 NS NS Ns NS 5 Tradisional S1 S1 S2 S3 NS Semi tradisional S1 S2 S3 NS NS Semi maju S1 S2 NS NS NS Maju S1 NS NS NS NS 6 Tradisional S1 S1 S2 S3 NS Semi tradisional S1 S2 S3 NS NS Semi maju S1 S2 NS NS NS 7 Semi tradisional S1 S2 S3 NS NS Semi maju S1 S2 NS NS NS 8 S1 S1 S2 S3 NS 9 S1 S1 S2 S3 NS 10 S1 S1 S2 S3 NS 11 S1 S2 S3 NS NS 12 S3 S3 S2 S2 S1 13 S1 S2 S2 S3 NS

Keterangan: n.r. = tidak relevan; NS = tidak sesuai; S1 = sangat sesuai; S2 = sesuai; S3 = hampir sesuai.

4. Evaluasi Lahan Untuk Penggunaan Non Pertanian

4.1. Evaluasi Lahan untuk Daerah Wisata/Rekreasi

4.1.1. Lapangan tempat bermain (play ground) Tempat bermain dalam hal ini adalah tanah lapang yang dapat digunakan untuk

bermain sepakbola, bola voli, badminton, baseball, dan olah raga permainan lainnya. Dengan demikian permukaan lahan akan terus diinjak-injak oleh para pemain dan penonton. Oleh karena itu dierlukan daerah yang datar, drainasenya baik, mempunyai tekstur dan konsistensi yang mampu mendukung permukaan tanah menjadi teguh, juga tidak berbatu. Kriteria evaluasi disajikan dalam Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Kriteria evaluasi kesesuaian lahan untuk tempat bermain

Sifat Tanah Kelas kesesuaian dan faktor penghambat Baik Sedang Buruk

26

Page 27: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Drainase Cepat, agak Agak baik dan Agak jelek,tanah cepat, baik agak jelek, jelek, sngat jelek- dan agak baik Air tanah lebih

dari 75cmAir tanah lebih dari

50cm Air tanah kurang

50cmBahaya banjir Tidak pernah Sekali dalam Lebih satu dua tahun kali dlm 2 tahun.Prmeabilitas Sgat cepat, sdg Agk lambat, lmbt Sangat lambat-Kemiringan 0-2% 2-6% > 6%Tekstur tanah lp,lph,lpsh lli,llip, lip, lid,permukaan*) l, ld llid, pl li,p,pl,tnh org.

Dalamnya batuan > 100 cm 50-100 < 50 cmKerikil dan kra-kal (0.2-25cm) 0% < 20% > 20%Batu ( > 25 cm) 0 0.01-3% > 3%Batuan 0 0.01-0.1% > 0.1%

Keterangan: *) lp = lempung berpasir; lph = lempung berpasir halus; lpsh = lempung berpasir sangat halus; l = lempung; ld = lempung berdebu; lli = lempung liat; llip = lempung liat berpasir; llid = lempung liat berdebu; pl = pasir berlempung; lip = liat berpasir; lid = liat berdebu; li = liat; p = pasir; pl = pasir berlempung.

4.1.2. Lahan tempat berkemah (camping ground)

Tempat berkemah adalah tempat untuk menginap dengan menggunakan tenda, beserta kendaraan kemah dan segenap aktivitas di luar perkemahan "(outdoor living)". Dalam kondisi seperti ini tanah harus dapat dilewati berulang-kali oleh manusia atau secara terbatas oleh kendaraan. Kriteria evaluasinya disajikan dalam Tabel 4.9.

4.1.3. Daerah untuk piknik Daerah untuk piknik adalah daerah semacam taman yang secara intensif

digunakan untuk berpiknik. Kendaraan yang melewati jalan- jalan dalam taman tersebut dibatasi inten-sitasnya. Kriteria untuk evaluasi kesesuaian lahannya disajikan dalam Tabel 4.10.

27

Page 28: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.9. Kriteria evaluasi untuk tempat berkemah

Sifat tanah Kesesuaian lahan

Baik Sedang BurukDrainase*) c, ac,b,ab ab, aj. aj, j, sj. Air tanah le- Air tanah le- Air tanah ku bih dari 75cm bih dari 50cm rang 50cmBanjir Tanpa Tanpa dalam Banjir dalam musim kemah musim kemahPermeabilitas Sangat cepat, Agak lambat, Sangat lam- sedang lambat batKemiringan 0-8% 8-15% > 15%Tekstur tanah lp,lph,lpsh lli,llip, lip,lid,permukaan l, ld llid, pl, p pasir lepas (bukan pasir (mudah ter- lepas) bang,organikKerikil dan 0-20% 20-50% > 50%kerakalBatu 0-0.1% 0.1 - 3% > 3%Batuan 0.01 0.01-0.1 > 0.1%

*) c = cepat; ac = agak cepat; b = baik; ab = agak baik; aj = agak jelek; j = jelek; sj = sangat jelek.

4.1.4. Jalan setapak (paths dan trails)

Jalan setapak yang dimaksud adalah jalan setapak yang sering digunakan untuk lintas alam (cross country). Daerah ini akan digunakan sebagai jalan setapak seperti dalam keadaan aslinya dan tidak ada pemindahan material tanah, baik dengan penggalian maupun penimbunan. Kriteria evaluasi kesesuaian lahan disajikan dalam Tabel 4.11.

28

Page 29: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.10. Kriteria evaluasi lahan untuk daerah piknik

Sifat tanah Kesesuaian lahan: Baik Sedang BurukDrainase c, ac, b, ab. ab, aj. Muka j, sj. Muka Muka air tanah air tanah ku air tanah ku- > 50 cm rang 50 cm rang 50 cm hingga

permukaanBanjir Tanpa Banjir 1-2 ka- Banjir lebih li selama musim 2 kali sela- piknik ma piknikKemiringan 0-8% 8-15% > 15%Tekstur tanah lp,lph,lpsh, lli,llip, llid,pl, lip,lid,li,permukaan l, ld p, (tidak lepas) p(lepas), organikKerikil/kerakal 0-20% 20-50% > 50%Batu 0-3% 3 -15 > 15%Batuan 0-0.1% 0.1-3% > 3%

Sumber: USDA, 1971

Tabel 4.11. Kesesuaian lahan untuk jalan setapak

Sifat tanah Kesesuaian Lahan: Baik Sedang BurukDrainase c,sc,b,ab. aj. Muka air j,sj. Muka Muka air tanah

lebih dari 50cm tanah < 50 air tanah<50cm,

sering dekat dngn permukaan

Banjir Sekali setahun 2-3 kali atau kurang setahun

Lebih 3 kalisetahun

Kemiringan 0-15% 15-25% >25%Tekstur tanah lp,lph,lpsh, llid,llip, lip,lid,li,permukaan l, ld lli ,pl p, organikKerikil/kerakal 0-20% 20-50% > 50%Batu dan Batuan 0-0.1% 0.1-3% > 3%

Sumber: USDA, 1971

4.4.2. Kesesuaian Lahan untuk Gedung Tempat Tinggal Bangunan gedung tempat tinggal yang dimaksud di sini adalah bangunan gedung

yang bebannya tidak lebih dari tiga lantai. Penentuan kesesuaian lahannya didasarkan pada kemampuan tanah sebagai penopang pondasi bangunan (Tabel 4.12). Sifat lahan yang berpengaruh adalah daya dukung tanah, dan sifat-sifat tanah yang berkaitan dengan biaya penggalian dan konstruksi. Daya dukung tanah ditentukan oleh kerapatan (density), tata air tanah (wetness), bahaya banjir, plastisitas dan tekstur, potensi mengembang dan mengkerut. Sedangkan biaya penggalian tanah untuk pondasi

29

Page 30: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

ditentukan oleh tata air tanah, kemiringan, kedalaman tanah hingga ke hamparan batuan, dan keadaan batu di permukaan (USDA, 1971).

Tabel 4.12. Kriteria kesesuaian untuk tempat tinggal

Sifat tanah Kesesuaian lahan: Baik Sedang BurukDrainase Bangunan dengan ruang bawah tanah: Baik hingga

sangat baik Sedang Agak buruk-

terhambat Tanpa ruang bawah tanah: Sedang hingga

Sngt cepatBuruk hingga Agak buruk

Terhambat

Air tanah musiman Dengan ruang bawah tanah:( > 1 bulan ) > 150 cm > 75 < 75 Tanpa ruang bawah tanah: > 57 cm > 50 < 50Banjir Tanpa Tanpa Jarang-seringLereng 0 - 8% 8 - 15% > 15%Potensi mengembang dan mengkerut

Rendah Sedang Tinggi

Besar butir*) GW,GP,SP,GM ML, CL, CH,MG,OL,OH dengan PI<15

GC,SM,SC,CL dengan PI>= 15

Batu kecil Tanpa-sedikit Sedang Agak banyak- sangat banyakBatu besar Tanpa Sedikit Sedang-sgt

banyak

Dalamnya hampar Tanpa ruang bawah tanah: an batuan > 150 cm 100-150 <100 cm

Dengan ruang bawah tanah: > 100 cm 50-100 < 50 cm

*) LL = liquid limit; PI = indeks plastisitas; GW = gravel GP = gravel, SP = pasir; SM = pasir berlempung; CL = liat; ML = lempung; CH = liat berdebu; MG= lempung berdebu;

4.4.3. Kesesuaian Lahan Untuk Pembuatan JalanDalam bab ini yang dimaksud dengan Jalan adalah jalan yang terdiri atas (i)

tanah setempat yang telah diratakan (tebal penggalian atau pengurugan tanah kurang dari 6 meter) dan disebut "subgrade"; (ii) lapisan dasar (base) yang terdiri atas kerikil, batu pecahan, penstabil tanah dari kapur atau semen; (iii) lapisan permukaan yang fleksibel (aspal) atau keras (beton), atau kerikil yang direkatkan seperti di pedesaan. Jalan ini dilengkapi dengan saluran drainase di kedua sisinya.

30

Page 31: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Sifat-sifat tanah yang dipertimbangkan dalam perencanaan dan pembuatan jalan adalah kekuatan tanah, stabilitas tanah dan jumlah tanah galian-urugan yang tersedia (USDA, 1971). Kriteria evaluasi kesesuaian lahan disajikan dalam Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Kriteria evaluasi lahan untuk pembangunan jalan

Sifat tanah Kesesuaian lahan

Baik Sedang BurukDrainase c, ac,b,ab aj j, sjBanjir Tanpa kung dari se Lebih dari kali dlm 5 th sekaliLereng 0-8% 8-15% >15%Dalamnya hampar-

>100 cm 50-100 <50

an batuanSubgrade:Indeks AASHO 0-4 5-8 >8Unified GW,GP,SW,SP,

CL dengan PI GM,GC,SM,

SC < 15 , CL dgn PI

>= 15,CH,MHOH,OL,Pt

Potensi mengem-

Rendah Sedang Tinggi

bang-mengkerut Batu 0-3% 3-15% > 15%Batuan besar 0-0.01% 0.01-0.1% > 0.1%

Sumber: USDA, 1971

4.4.4. Kesesuaian Lahan untuk Tempat Penimbunan Sampah (berbentuk galian).

Tempat penimbunan sampah berbentuk galian merupakan suatu galian untuk menimbun sampah setiap hari, kemudian ditutupi dengan lapisan tanah setebal kira-kira 15 cm. Bahan tanah penutup diperoleh dari tanah bekas galian tersebut. Setelah galian tanah penuh sampah, permukaan ditutup dengan lapisan tanah setebal sekitar 60 cm. Kesesuaian suatu bidang tanah untuk tempat penimbunan sampah dipengaruhi oleh tata air tanah (drainase tanah, kedalaman permukaan air bumi , dan permeabilitas tanah), lereng, tekstur, kedalaman hamparan batuan, dan jumlah batu di permukaan tanah (USDA, 1971). Kemungkinan terjadi pencemaran terhadap air bumi oleh tempat penimbunan sampah dapat ditunjukkan oleh kedalaman muka air bumi dan permeabilitas tanah. Air bumi akan tercemar apabila dekat dengan dasar galian penimbunan sampah dan apabila tanahnya permeabel. Untuk mencegah pencemaran terhadap air bumi pada tanah yang sarang (permeabel), dasar dan dinding galian harus dipadatkan. Kriteria evaluasinya disajikan dalam Tabel 4.14.

4.4.5. Kesesuaian Lahan untuk Tempat Pembuangan Sampah Terbuka

31

Page 32: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Sampah dibuang di atas permukaan tanah. Material tanah yang digunakan untuk menutup tempat sampah, yang dilakukan setiap hari atau setelah smapah penuh dida-tangkan dari tempat lain. Kriteria evaluasi kesesuaian lahan disajikan dalam Tabel 4.15.

4.4.6. Kesesuaian lahan untuk Septic-tankPenentuan kelas kesesuaian didasarkan atas kemampuan tanah untuk menyerap

aliran dari septic-tank. Kemampuan tanah ini ditentukan oleh permeabilitas, tinggi muka air bumi, dalamnya tanah hingga hamparan batuan, perkolasi tanah, bahaya banjir, lereng dan keadaan batu di permukaan. Kriteria evaluasi kesesuaian lahan disajikan dalam Tabel 4.16.

Penentuan kelas kesesuaian didasarkan atas kemampuan tanah untuk menyerap aliran dari "septic-tank". Kemampuan tanah ini ditentukan oleh permeabilitas, tinggi muka air bumi, dalamnya tanah hingga hamparan batuan, perkolasi tanah, bahaya banjir, lereng dan keadaan batu di permukaan.

32

Page 33: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.14. Kriteria kesesuaian tempat penimbunan sampah berbentuk galian

Sifat tanah Kesesuaian lahan Baik Sedang BurukDalamnya airbumi musiman (g) >= 180 cm >= 180 < 180

Drainase (d) c,ac,b,ab aj,ab j, sjAncaman banjir (f) Tanpa Jarang SeringPermeabilitas (p) <= 5 cm/jam <= 5 > 5

Lereng (s) 0-15% 15-25% > 25%

Tekstur hingga ke- Lmpung berpasir

Lempung liat Liat,gambut

dalaman 150 cm (t) lempung, lmpng berdebu,

lmpung liat berpasir

berdebu, lmpung berliat

kerikil,liat berdebu, liat

berpasir, pasir berlempung

Dalamnya hamparan

>= 180 >= 180 cm < 180

batuan (i)

Batu (sb) 0-0.1% 0.1-3% > 3%Batu besar (sr) 0-0.01% 0-0.01% > 0.01%

Sumber: USDA, 1971

33

Page 34: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.15. Kriteria evaluasi kesesuaian lahan untuk tempat pembuangan sampah secara terbuka

Sifat tanah Kesesuaian lahan: Baik Sedang BurukKedalaman groundwater

> 150 cm 100-150 < 100

Drainase tanah c,ac,b,ab aj j, sjBanjir Tanpa Jarang SeringPermeabilitas < 5

cm/jam < 5

cm/jam > 5

Lereng 0-8% 8-15 > 15Sumber: USDA, 1971

Tabel 4.16. Kriteria kesesuaian lahan untuk septic-tank

Sifat tanah Kesesuaian lahan Baik Sedang BurukPermeabilitas Cepat,agak

cepat-sedang Peralihan sedang -

Agak lambat,lambat

agak lambat agk cepat- sdgKonduktivitas > 25 mm/jam 15-25 < 15hidraulikPerkolasi < 18 menit/cm 18-24 > 24Dalamnya air bumi > 180 cm 120-180 < 120Banjir Tidak pernah Jarang Kadang-kadang atau seringLereng 0-8% 8-15 > 15Dalamnya lapisankedap air, batuan >180 cm 120-180 <120Banyaknya batu Tanpa - Sedang Agak banyak -kecil Sedikit Sangat banyakBatu besar Tanpa Sedikit Sedang-sangat banyak

Sumber: USDA, 1971

34

Page 35: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

5. Kesesuaian Lahan Bagi Tanaman, Crop Suitability

Pada hakekatnya evaluasi kesesuaian tanaman dilakukan dengan jalan membandingkan kualitas dan karakteristik lahan dengan syarat tumbuh tanaman. Oleh karena itu secara keseluruhan prosedur evaluasi terdiri atas tiga fase, yaitu:(1). Koleksi data karakteristik dan kualitas lahan yang diperlukan(2). Menentukan persyaratan tumbuh tanaman(3). Evaluasi senso-stricto dengan membandingkan karakteristik lahan dengan syarat

tumbuh tanaman.

(1). Evaluasi Fase 1.Kegiatan evaluasi dalam fase ini terdiri atas karakterisasi satuan-satuan lahan

dalam konteks karakteristik atau kualitas lahan. Hal ini melibatkan semua karaketeristik lahan yang berpengaruh terhadap kemampuan produksi tanaman. Karakteristik yang lazim menentukan kelas kesesuaian adalah: iklim, topografi, kebasahan, kondisi fisik tanah, kesuburan alamiah, salinitas dan alkalinitas.

Studi iklim melibatkan seleksi karakteristik iklim yang berpengaruh terhadap tanaman. Suatu teladan akan disajikan evaluasi kesesuaian tanaman kakao pada tanah Typic Haplorthox, berlempung halus, isohipertemik yang terletak di lokasi.

Data iklim disajikan dalam Tabel 4.17, deskripsi profil dengan karakteristik bentang lahan serta hasil analisis laboratorium disajikan dalam Tabel 4.18.

Tabel 4.17. Karakteristik iklim daerah /lokasi (Sys, 1983)

Karakteristik J F M A M J J A S O N D Jum lah C hujan; mm 89.9 98.4 150.6 148.4 188.1 127.2 149.7 169.1 177.8 243.8 187.6 120.7 1862.3 Suhu rataan; oC

25.4 25.1 25.9 25.8 25.5 24.9 24.0 24.0 24.3 24.7 25.1 24.6 24.9

Suhu maks; oC

30.7 31.1 31.3 30.7 30.5 29.7 27.9 28.4 29.1 29.5 30.1 28.9 29.8

Suhu minimum;oC

20.0 19.1 20.5 20.9 20.5 20.1 20.1 19.5 19.5 19.9 20.1 20.3 20.0

Lembab nisbi rataan

78 75.0 76.0 80 78.0 81 85 82 83 81 81 84 80.0

Sunshine n/N 55.3 53.7 49.1 50.9 45.1 41.2 42.5 33.8 43.8 40.5 43.6 48.9 45.6

Deskripsi profil tanah :Iklim: Af, suhu rataan tahunan 24oC, curah hujan 1875 mm, tanpa musim keringWilayah : DASVegetasi : rainforestBahan induk : deposit mid-pleistoceneTopografi : bagian atas plato berombak, slope 1%, 530m dpl.Drainase : baik, tidak ada watertable

35

Page 36: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Klasifikas:Typic Haplosthox, berlempung halus, mixed, hypertermik.

Deskripsi Horison :0 (0.5 - 0 cm) Seresah dedaunanA(0.0 - 7.0) Lempung liat berpasir; coklat tua (7.5 YR 4/2); berkembang baik, remah

medium dan halus; gembur; banyak akar sangat halus, batas smooth gradual.

A/B (7.0 -17.0) Lempung liat berpasir; coklat kemerahan (5 YR 4/4); berkembang moderat, remah medium ; gembur; banyak akar halus, batas smooth gradual.

B/A (17.0-30.0) Lempung liat berpasir;coklat kemerahan (5 YR 4/4); batas dif. B01 (30.0-70.0).Liat berpasir, merah kekuningan (5 YR 5/8); gumpal bersudut kasar dan

medium, lemah; agak keras; akar halus sedikit, akar medium banyak; batas difuse.

B01 (70.0-160). Liat berpasir; merah kekuningan (5 YR 5/8); gumpal bersudut sangat lemah hingga granuler halus; sangat gembur; akar halus sedikit.

Hasil analisis data iklim disajikan dalam Tabel 3.17 sedangkan format baku untuk data tanah dan bentang lahan disajikan dalam Tabel 3.18. Data dalam tabel ini diekstraks dari deskripsi profil tanah dan analisis laboratorium. Faktor pembobot untuk perhitungan kembali telah dipilih dengan pertimbangan tertentu. Data atau data hasil perhitungan kembali disajikan dalam Tabel 19.19 untuk tanaman kakao, kedalaman referensinya 150 cm, karena tanah memang mempunyai kedalaman 150 cm maka digunakan 6 seksi masing-masing setebal 25 cm dengan faktor pembobot: 2-1.5-1-0.75-0.50-0.25.

Topografi, slope: dari data deskripsi profil, nilainya 1%.Banjir, dari deskripsi profik kita baca FoDrainase, dari deskripsi profil ternyata drainasenya baik dan watertable lebih dari 2 m.

Karakteristik fisika tanah:Tekstur/struktur: untuk kandungan debu yang sama di seluruh profil kita melihat adanya kandungan liat yang beragam, sehingga kandungan liat harus diperhitungkan kembali.

Seksi (bagian) 0.25 cm : 0-7 : 7 x 2 x 31.3 = 438.2 7-17 : 10 x 2 x 31.7 = 634.0 17-25 : 8 x 2 x 33.4 = 534.4Bagian 25 - 50 cm : 25-30 : 5 x 1.5 x 33.4 = 250.5 30-50 : 20 x 1.5 x 41.0 = 1230.- Bagian 50 - 75 cm : 50-70 : 20 x 1 x 41.0 = 820.- 70-75 : 5 x 1 x 40.5 = 202.5Bagian 75 - 100 cm : 25 x 0.75 x 40.5 = 759.375

36

Page 37: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Bagian 100- 125 cm : 25 x 0.50 x 40.5 = 506.25Bagian 125-150 cm : 25 x 0.25 x 40.5 = 253.125 -------------------------------------------------------------------------------------Jumlah = 5628.35

Perhitungan kandungan liat dari profil: 5628.35 : 150 = 37.5%

Perhitungan tekstur : ScFragmen kasar : 0, kalau ada dianggap sebagai teksturKedalaman : dari deskripsi profil, > 200 cm

37

Page 38: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.18. Hasil analisis contoh tanah dari profil pewakil

Hori- Depth Frag- Fraksi ukuran partikel, mikron ,% B. organik Komplek jerapan Fe2

son (cm) men kasar

0-2 2-20 20- 50- 100- 250- 500- 1000 %C %N pH KTK

Ca Mg K 03

% vol.

50 100 250 500 1000 2000 ..me/100 g ... (%)

A 0 - 7 0 31.3 1.0 0.9 6.8 21.0 25.0 3.2 0.3 1.52 0.122 4.0 5.3 0.4 0.1 0.09 3.3 A/B 7- 17 0 31.7 1.0 1.2 4.6 25.6 23.5 2.2 0.2 0.93 0.080 4.0 4.7 0.3 0.08 0.08 2.9 B/A 17-30 0 33.4 1.2 1.5 5.8 20.5 22.6 14.7 0.3 0.62 0.060 4.1 4.1 0.2 0.05 0.06 3.3 B01 30-70 0 41.0 1.2 1.4 5.3 18.6 18.3 13.5 0.7 0.35 0.037 4.2 3.9 0.4 0.09 0.10 3.9 B02 70160 0 40.5 0.8 1.6 4.7 20.3 19.2 12.2 0.7 0.19 0.021 4.2 3.4 0.5 0.1 0.05 4.8

38

Page 39: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.19. Data iklim di lokasi yang diperlukan untuk evaluasi kesesuaian tanaman kakao (Sys, 1985).

Karakteristik iklim Nilai

Curah hujan tahunan, mm 1862Panjangnya musim kering, bulan 0Bulan dengan hujan berlebihan 0Rataan suhu tahunan, oC 24.9

Rata-rata suhu maksimum tahuanan, oC 29.8

Rata-rata suhu minimum tahuanan, oC 20.0

Rata-rata suhu minimum harian bulan terdingin o C 19.1Rataan lembab nisbi bulan terkering, % 75

Tabel 4.20. Pedoman seleksi faktor pembobot (Sys, 1985)

Kedalaman zone

Seksi-seksi yang sama

Faktor pembobot perakaran

125 - 150 cm 6 2-1.5-1.0-0.75-0.5-0.25100 - 125 5 1.75-1.5-1.0-0.5-0.2575 - 100 4 1.75-1.25-0.75-0.2550 - 75 3 1.5-0.9-0.625 - 50 2 1.2-0.8< 25 1 1

Karakteristik kesuburan tanah:

(a). KTK, dipilih horison B atau kedalaman 50 cm: (3.9 x 100)/4 = 9.5(b). Kejenuhan basa: Perhitungan kejenuhan basa dalam horison dengan

rumus [(Ca+Mg+K) x 100 ]/KTK, menghasilkan:

Horison A = 11.1%Horison A/B = 9.8%Horison B/A = 7.6%Horison B01 = 15.1%Horison B01 = 19.1%

Perhitungan kembali kejenuhan basa dengan menggu nakan faktor pembobot yang dipilih di atas akan menghasilkan nilai berikut:

Bagian 0-25 cm : 7 x 2 x 11.1 = 195.4 10 x 2 x 9.8 = 196.0 8 x 2 x 7.6 = 121.6

39

Page 40: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Bagian 25-50 cm : 5 x 1.5 x7.6 = 57.- 20 x 1.5 x 15.1 = 453.-Bagian 50-75 cm : 20 x 1 x 15.5 = 302.- 5 x 1 x 19.1 = 95.5Bagian 75-100 cm: 25 x 0.75 x 19.1= 358.125Bagian 100-125 : 25 x 0.5 x 19.1 = 238.75Bagian 125-150 : 25 x 0.25 x 19.1= 119.375 ---------------- 2096.75 :150 = 14

Hasil perhitungan kembali kejenuhan basa adalah 14%.

(c). Karbon Organik : dihitung rata-rata dari 0-15 cm0 -7 cm : 1.52% ------> 7 x 1.52 = 10.647-15 cm : 0.93% ------> 8 x 0.93 = 7.44

--------------------- 18.08:15 = 1.21%

(d). Kalau ada masalah salinitas dan alkalinitas, maka untuk salinitas digunakan rata-rata perhitungan hingga kedalaman 100 cm, sedangkan untuk alkalinitasa digunakan nilai ESP maksimum.

Tabel 4.21. Karakteristik tanah dan bentang lahan untuk profil pewakil

Topografi

Kebasahan Karakteristik fisika tanah

Kesuburan

% slope

Banjir Drainase

Teks./ Strk.

Frag-men

Kedalaman

KTK KB %C

kasar Profil 1 Fo

Baik Sc 0 + 200

cm 9.5 13.9 1.21

Watertable > 2 m

(2). Evaluasi fase 2: Menentukan syarat tumbuh tanamanSuatu teladan syarat tumbuh tanaman kakao disajikan dalam Tabel 4.22 dan

4.23. Tabel ini menyajikan informasi yang sederhana, sehingga hanya dapat digunakan untuk evaluasi kesesuaian dengan metode limitasi (faktor pembatas), tidak dapat digunakan dengan metode parametrik.

(3). Evaluasi Fase 3: membandingkan karakteristik lahan dengan syarat tumbuh tanaman dengan metode faktor pembatas sederhana. Kelas kesesuaian lahan ditentukan menurut karakteristik lahan yang paling tidak sesuai (yang menjadi faktor pembatas).

40

Page 41: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.22. Klasifikasi karakteristik iklim bagi tanaman kakao (Sys, 1985)

Karakteristik iklim Klasifikasi Iklim S1 S2 S3 N1 N2Curah hujan tahunan, mm

1600-2500

1400-3000

1200-3500

- Any

Panjang musim kering

< 2 < 3 < 4 - Any

Rataan suhu tahunan oC

23-32 22-35 21-38 - Any

Rataan suhu maksimum

< 30 Any

Rataan suhu minimum

> 15 > 13 > 10 - Any

Rataan lembab nisbi bulan kering:Perkebunan besar 45-65 40-75 35-85 - Any Kebun rakyat 45-60 40-65 35-75 - Any

Evaluasi iklim: Bandingkan Tabel 4.19 dengan Tabel 4.22.

Karakteristik iklim Kelas kesesuaian maksimumCurah hujan tahunan S1Panjang musim kering S1Rataan suhu tahunan S1Rataan suhu maksimum tahunan S1Rataan suhu minimum tahunan S1Lembab nisbi bulan terkering S2 Evaluasi iklim: S2

Tabel 4.23. Klasifikasi karakteristik tanah dan bentang lahan bagi kakao (Sys, 1985)

Karakteristik Kelasifikasi:lahan S1 S2 S3 N1 N2Topografi (t)Slope, % < 8 < 16 < 30 - AnyKEBASAHAN (w) Banjir No No < F1 <F2 Any Drainase Baik Baik Moderat Imper Any /lebih

baikfek

41

Page 42: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

KARAKTERISTIK FISIKA TANAH (s) Tekstur/struktur C+60s

-L C+60s-

SCLC+60V - Cm -cS

Fragmen kasar < 15 15-35 35-55 - > 55 Kedalaman > 150 100-

150 50-100 - < 50

CaCO3 (%) < 4 < 10 - Any Gipsum (%) < 0.5 - AnyKARAKTERISTIK KESUBURAN TNH (f) KTK, me/100g liat < 16 Any - Any KB, % > 50 > 35 > 15 Any Bh org.,%C,0-15 cm > 1.5 > 0.8 Any EC, mmhos/cm ESP

42

Page 43: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Evaluasi Tanah dan bentang lahan: bandingkan Tabel 4.22 vs 4.23

Karakteristik Kelas kesesuaian maksimumTopografi (slope) S1Kebasahan: Banjir S1

Drainase S1Kondisi fisika tanah:Tekstur/struktur S1Fragmen kasar S1Kedalaman S1

Kondisi kesuburan tanahKTK S2KB N1Bahan organik S2Evaluasi tanah N1

Hasil evaluasi secara keseluruhan kesesuaian lahan bagi tanaman kakao : Iklim = S2, dan tanah = N1. Sehingga hasil evaluasi keseluruhan adalah N1 (secara aktual tidak sesuai, secara potensial sesuai). Subkelas kesesuaiannya adalah N1f. Setelah koreksi faktor kesuburan tanah maka tinmgkat kesesuaian lahan dapat meningkat menajdi S2c (secara potensial).

6. Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

6.1. Deskripsi profil tanah Seri Tempur

1. Lokasi : Dukuh Tempur, Desa Pagak , Kecamatan Pagak, Malang

2. Serie Tempur Serie ini terdiri atas tanah-tanah yang solumnya sangat dalam, drainagenya baik ,

permeabilitasnya lambat, padfa lereng uang konveks, bahan induknya hasil lapukan material klastik-vulkanik yang terletak di atas batukapur yang telah lapuk; gradien slope 1-65%, rataan suhu udara tahunan 25oC, dan rataan curah hujan tahunan 1900 mm.

3. Kelas taksonomi : Udertic Paleustalfs, isohyperthermik

4. Profil pewakilTanah liat Tempur ini terletak pada lereng konveks yang menghadap ke Timur ,

lahan garapan berteras bangku dengan lebar teras 3-15 m dan tinggi tebing 30- 60cm, untuk menanam tanaman tebu , slope 3- 7%.

Ap (kedalaman 0-12 cm); liat coklat tua kemerahan (5YR 3/3) dan coklat tua (10 YR 4/3) bila kering; granuler halus lemah; konsistensi agak keras, gembur, plastis dan lekat; banyak pori halus, pori medium dan pori kasar yang tidak teratur ; banyak akar halus ; celah-celah lebar 3-5 cm; reaksinya agak masam ; batas horison smooth abrupt (tebalnya 9-15 cm)

43

Page 44: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Bt1 (kedalaman 12-47 cm); liat coklat tua kemerahan (5 YR 3/3) ; prismatik sangat kasar lemah hingga gumpal bersudut medium moderat; konsistensi teguh, plastis dan lekat; ada selaput liat cklat tua kemerahan pada permukaan ped dan pori; banyak akumulasi Mn ; banyak pori halus, sedikit pori medium dan pori kasar tubuler dan vesikuler; akar halus dan kasar sedikit ; celah-celah selebar 2-4 cm; reaksinya netral; batas horison smooth diffuse

Bt2 (kedalaman 47-68 cm); liat coklat tua kemerahan (5YR 3/3) ; sedikit material vulkanik-klastik keputihan berukuran pasir; struktur prismatik sangat kasar lemah hingga gumpal bersudut, medium , moderat, dan gumpal; konsistensi teguh, plastis dan lekat; ada selaput liat coklat tua kemerahan (5YR 3/4) pada permukaan ped dan pori; agak banyak akumulasi Mn; pori halus, dan medium sedikit ; akar halus dan kasar sedikit; celah-celah lebarnya 2-3 cm; reaksinya agak alkalin ; batas horison smooth gradual .

Bt3 (kedalaman 68- 97 cm); Liat coklat tua kemerahan ( 5YR 3/4); banyak material keputihan berukuran pasir dengan becak-becak keputihan halus; struktur gumpal bersudut medium dan kasar moderat; gumpal membulat; konsistensi teguh, plastis dan lekat; ada selaput liat coklat tua kemerahan (5YR 3/3) pada ped dan pori; akumulasi Mn cukup banyak; sedikit pori halus, dan pori medium tubuler; celah-celah selebar 1-2 cm; reaksinya netral ; batas horison smooth diffuse .

Bt4 (kedalaman 97 -115 cm); liat coklat kemerahan; banyak material vulkanik-klastik berukuran pasir keputihan; struktr prismatik sangat kasar lemah dan gumpal membulat lemah; konsistensi sangat teguh, plastis dan lekat; ada selaput liat yang jelas, coklat tua kemerahan(5YR 3/3) pada permukaan ped dan pori; banyak akumulasi Mn pada permukaan ped; pori halus agak banyak, pori medium dan pori kasar tubuler sedikit; celah-celah selebar 1-2 cm; reaksinya netral; batas horison smooth jelas..

Bt5 (kedalaman 115-142 cm); liat coklat kuat (7.5YR 4/6); struktur gumpal bersudut , kasar dan medium, lemah; konsistensi teguh, plastis dan lekat; ada sedikit selaput liat coklat tua kemerahan (5YR 3/3) pada permukaan ped ; sedikit akumulasi Mn yang jelas ; kerikil batukapur 5% ; reaksinya agak alkalin; batas horison smooth jelas (Tebalnya gabungan horison Bt adalah 110- 165 cm).

2C (kedalaman 142-161 cm); liat coklat kuat (7.5YR 5/6); masif; sangat teguh, plastis dan lekat; nodul besi merah (10YR 4/8) 5%; sedikit akumulasi Mn yang jelas; kerikil batukapur 5%; agak alkalin.

5. Karakteristik UmumSolum tanah 150-180 cm , dan kedalaman hingga bahan litologis yang

diskontinyu 80-130 cm, kedalaman hingga batuan induk lebih dari 150 cm. Celah-celah mulai terjadi pada permukaan tanah dan meluas hingga kedalaman 50-140 cm selama musim kering, lebarnya 3-5 cm di permukaan tanah dan 0.5 cm pada kedalaman 140 cm. Fragmen batuan kapur 1-5% di sebelah bawah diskontinyu; reaksinya agak masam hingga agak alkalis di sebelah atas lapisan diskontinyu dan agak masam hingga agak alkalis di sebelah bawah lapisan diskontinyu.Horison Ap mempunyai hue 10YR - 5YR , value 3 atau 4, dan khroma 2 atau 3 bila kering

dan bila basah mempunyai hue 10YR-5YR, value 3 dan khroma 2 atau 3; teksturnya liat , lempung liat, dan lempung debu; reksinya agak masam.

44

Page 45: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Horison Bt mempunyai hue 5YR atau 7.5YR, value 3 atau 4 , khroma 3 - 6 , teksturnya liat , akumulasi Mn sedikit hingga agak banyak; persentase kerikil batukapur 1-5%; reaksinya netral hingga agak alkalis.

Horison 2C mempunyai hue 5YR atau 7.5YR, value 4 atau 5 , khroma 6 - 8 , teksturnya liat ; nodul besi di beberapa horison 1-5%; reaksinya agak alkalis.

6. Tatanan GeografisTanah-tanah ini ditemukan pada punggung bukit yang konveks, dan lereng sisi

yang lurus , bahan induknya material vulkanik- klastis yang terletak di atas hasil lapukan batukapur; gradien slope 1% pada punggung bukit yang datar hingga 65% pada lereng sisi; rataan suhu udara 24-26oC, rataan curah hujan tahunan 1700-2100 mm.

7. Drainase dan PermeabilitasDrainage tanah baik , limpasan permukaan lambat hingga sangat cepat,

permeabilitasnya lambat.

8. Penggunaan lahan dan vegetasiSebagian besar digunakan sebagai lahan tegalan dengan tanaman jagung, tebu,

ubikayu , kelapa, kapok randu, pisang ; kayu jati, dan bambu.

Hasil analisis contoh tanah disajikan dalam Tabel 4.25, sedangkan hasil analisis neraca lengas lahan disajikan dalam Tabel 4.26. Evaluasi kesesuaian lahan disajikan dalam Tabel 4.27.

45

Page 46: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.25. Hasil analisis contoh tanah Seri Tempur

No. Analisis Kedalaman; cm: 0-12 12-47 47-68 68-97 97-

115 >115

1. Tekstur: Pasir; % 23 11 12 5 2 2 Debu; % 26 20 19 28 15 16 Liat; % 51 69 69 67 83 822. Reaksi tanah: pH(H2O) 6.5 7.1 7.5 7.3 7.3 7.4 pH(KCl) 4.9 5.2 5.3 5.6 6.2 6.43. Kesuburan C; % 0.89 0.46 0.42 0.40 0.30 0.26 N; % 0.07 0.04 0.03 0.03 0.04 0.02 C/N 13 12 14 13 8 13 P-Olsen; ppm 5 2 7 2 4 7 Total P; kg/ha 5 Total K; kg/ha 120 4. Kation Tukar: KTK; me/100g 27.49 34.17 34.66 36.10 33.08 33.70 Ca 14.60 20.33 20.65 22.08 23.32 25.95 Mg 2.40 2.54 2.44 3.18 3.67 4027 K 1.37 0.59 0.23 0.20 0.19 0.16 Na 0.27 0.67 0.80 0.82 0.65 0.62 KB; % 68 63 70 73 84 915.Lengastanah;v/v

pF 2.54 35.4 41.5 43.4 48.4 42.6 49.8 pF 4.2 23.9 17.9 18.2 26.8 26.3 31.2 Air tersedia 11.5 23.6 25.2 21.6 16.3 18.66. Faktor erodi- bilitas; k 0.30 0.10 0.10 0.15 0.10 0.10

46

Page 47: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.26 . Neraca lengas lahan bulanan di lokasi Tempur, Pagak

Unsur-unsur Bulan:Iklim Jan Fbr Mrt Apri

l Mei Juni Juli Agus

tSept. Okt. Nop Des.

1. ETP terkoreksi

120.6

104 118 112 114.5

106.3

106.9

111.8

112.7

124 128 124

2. C. hujan 330 263 170 165 67 74 80 30 52 126 243 275 3. SA 209.

4 159 51.

6 53.4

-47.5 -32.3 -26.9 -81.8 -60.7 2.4 115 151

4. APWL 0 0 0 0 47.5 79.8 106.6

188.4

249.1

0 0 0

5. Kadar air tanah (KAT) 486 486 486 486 446.

2 421 401.

2 346.3

310.5

313 486 486

6. Perubahan d(KAT) 0 0 0 0 -39.8 -25.2 -19.9 -54.9 -35.8 2.4 173

.0.0

7 .ETA 120.6

104 118 112 106.8

99.2 99.9 84.9 87.8 124 128.

124

8. Defisit 0 0 0 0 7.7 7.1 7.0 26.9 24.9 0 0 0 9. Surplus 209.

4 159 51.

6 33.4

0 0 0 0 0 0 0 151

Keterangan:Kedalaman tinjau tanah = 115 cm; KL = 486 mmAPWL = Akumulasi daya penguapanDefisit = ETP - ETASurplus = CH - ETP - d(KAT)Titik Layu Permanen (TLP) = 260 mm

47

Page 48: REKAYASA DAN RANCANG-BANGUN · Web viewSim-bol Kelas kesesuaian lahan kelas kesesuaian S1 S2 S3 N1 N2 1. Kedalaman efektif > 75 cm > 50 > 25 > 10 lainnya 2. Tekstur zone perakaran*)

Tabel 4.27. Hasil Analisis Kesesuaian Lahan

No. Jenis Tanaman

Tingkat kesesuaian :

S1 S2 S3 N1. Padi sawah 2. Padi gogo S2r.n 3. Ubikayu S2r.n 4. Ubijalar S2r.n 5. Kacangtanah S2r.n 6. Kedelai S2r.n 7. Pisang S3d.n 8. Pepaya S3d.n 9. Mangga S2r.n 10.Alpokat S2r.n 11.Jeruk S2r.n 12. Rambutan S3c.r.n 13. Apel N14. Tebu S2r.n 15. Kelapa S2r.n 16. Kopi S2r.n 17. Cokelat S2r.n Keterangan faktor pembatas: c = iklim (suhu udara dan tinggi tempat); d = kekeringan; n =

kesuburan tanah; r = pembatas zone perakaran (tanah padat, dangkal, berkerikil, berbatu); w = drainase buruk

48