rekam medis terstruktur tinea manus - copy
DESCRIPTION
KOME Rekam MedisTRANSCRIPT
-
1Rekam Medis Terstruktur
Tinea Manus dan Tinea Unguium
Disusun oleh :
Erniyati 0808121340
Indah Prasetya Putri 0808151325
Javanico Serly 0808113118
Melita Handayani 0808121229
Putri Utami 0808113116
Riando Ginarsyah 0508112187
Rina Andriani 0808113430
Tria Juwita 0808113084
KEPANITERAAN KLINIKCOMUMUNITY ORIENTED MEDICAL EDUCATION (COME)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAUUPTD PUSKESMAS KECAMATAN PERHENTIAN RAJA
2014
-
2HALAMAN PENILAIAN KASUS KLINIK
Nama Kelompok : COME FKUR Angkatan 55
Nama Mahasiswa dan NIM :
Erniyati 0808121340
Indah Prasetya Putri 0808151325
Javanico Serly 0808113118
Melita Handayani 0808121229
Putri Utami 0808113116
Riando Ginarsyah 0508112187
Rina Andriani 0808113430
Tria Juwita 0808113084
Pembimbing : Drg.Rita Endriani,M.Kes
Tanggal Pelaporan :
Komentar pembimbing :
Pekanbaru, Maret 2014
Ket: Rentang nilai 1-100 (Drg.Rita Endriani,M.Kes)
Pekanbaru,Maret 2014
(Penilai)
Komponen Bobot Nilai
Perolehan informasi dari anamnesis, Pf
dan penunjang
25%
Identifikasi masalah dan penatalaksanaan 25%
Pembahasan 40%
Kesesuaian format dan kelengkapan 10%
-
3Identitas Pasien :
Nama : Ny. R
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Kristen
Status : Menikah
Tanggal periksa : 14 Februari 2014
Keluhan Utama :
Gatal pada tangan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Sejak 8 bulan yang lalu pasien merasakan tangan kiri gatal dan tampak merah.
Gatal dirasakan pada daerah punggung tangan, sela-sela jari dan pada kuku jari
telujuk dan kelingking.
- Sejak 6 bulan yang lalu pasien merasakan kuku jari telunjuk dan kelingking kiri
menebal dan diikuti dengan rasa gatal pada pinggiran kuku.
- Sejak 1 bulan yang lalu, pasien merasakan gatal yang makin lama makin
memberat dan bercak merah yang dideritanya makin menyebar ke daerah
sekitarnya dan daerah yang paling gatal dirasakan didaerah tepi bercak. Keluhan
pernah berkurang dengan pemberian obat salep yang diberikan oleh dokter
spesialis, pasien lupa nama obatnya namun hanya diberitahu obat anti jamur.
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Pasien tidak pernah mengalami gejala yang sama sebelumnya
- Diabetes melitus tidak diketahui
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal serupa.
Riwayat Pengobatan :
- Pasien pernah memeriksakan penyakitnya ke dokter spesialis kulit 2 bulan yang
lalu, pasien diberikan krim anti jamur dan keluhan berkurang.
-
4Pemeriksaan fisik :
Kesadaran : Kompomentis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,80C
Nafas : 20 x/menit
Pemeriksaan kepala dan leher :
- Konjungtiva anemis -/-
- Telinga: dalam batas normal
- Hidung: dalam batas normal
- Faring: permukaan rata, hiperemis(-)
- Tonsil : hiperemis (-) eksudat (-)
Paru :
- Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kiri dan kanan
- Palpasi : Vokal fremitus simetris kiri dan kanan
- Perkusi : Sonor diseluruh lapangan paru
- Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
- Inspeksi : IC tidak terlihat
- Palpasi : IC teraba di SIK 5 linea midclavicula sinistra
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-)
Abdomen :
- Inspeksi : Perut tampak datar
- Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
-
5Ektremitas :
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-).
Status Lokalis
a. Lokasi : Regio palmaris sinistra
Efloresensi : Makula eritema numularis, skuama halus (+), central healing (+),
tepi lesi aktif, berbatas tegas, lesi satelit (-)
Penyebaran : Regional
b. Lokasi : Unguium digiti II & V sinistra,
Efloresensi : Eritema jaringan di pangkal kuku, diskromia unguium (+),
hipertropia. unguium (+), pus (-),pitting nail (-).
Penyebaran : Regional
Pemeriksaan Penunjang di Puskesmas : Tidak ada
Data Psikososial
Ny. R usia 38 tahun merupakan seorang ibu ruamah taangga yang dahulunya
pernah bekerja sebagai seorang petani. Pasien tinggal bersama suami dan ketiga anak, di
rumah tidak permanen dengan ukuran 10x6 meter. Penghasilan suami RP 1.200.000,-
/bulan.
Genogram :
8th
4oth
22th
82
78th
70
80
6668
15th
Ny. R
An.SAn.RAn.R=L
Tn.S
Ny.J
Tn.K
Meninggal Tidak Tahu
Meninggal Tidak Tahu
Meninggal Tidak Tahu
Nama tidak tahu
Nama tidak tahu
Nama tidak tahu Meninggal
Tidak Tahu
Meninggal Tidak Tahu
Meninggal Tidak Tahu
Nama tidak tahu
RPK : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala yang sama
-
6Tanggapan pasien terhadap penyakitnya:
- Pasien malu karena ada kurap ditangannya, sehingga pasien kurang percaya diri
untuk bergaul.
Daftar Masalah :
- Tangan dan jari kiri gatal
Diagnosis Kerja :
Tinea manus sinistra + tinea unguium digiti II & V sinistra
Rencana Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan KOH 10% untuk pemeriksaan di kulit dan KOH 20% untuk
pemeriksaan di kuku.
Penatalaksanaan :
- Promotif :
o Memberikan edukasi bahwa penyakit ini merupakan penyakit infeksi
jamur yang bisa menular dan dapat sembuh namun terkadang dapat
meninggalkan berkas bercak.
- Preventif :
Memberikan edukasi bahwa penyakit ini menular melalui sentuhan
- Kuratif :
Non Medika mentosa :
o Memberikan motivasi agar tidak usah malu terhadap penyakitnya
walaupun kurap yang dideritanya itu menular namun itu dapat
disembuhkan.
o Menjaga kebersihan kulit
o Hindari keadaan kulit yang lembab atau berkeringat
o Menggunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat
o Jangan memakai handuk bersama
o Jaga kebersihan kuku dan menjaga agar kuku tetap kering
o Mencuci menggunakan sarung tangan dan sarung kaki
-
7Medikamentosa :
o Sistemik oral : Ketokonazol tablet 200 mg 1 x 1 hari selama 3 minggu
Klorfeniramin maleat tablet 4 mg 2 x 1 hari
o Lokal : Mikonazol krim 2 % dioleskan 2x 1 hari
-
8PEMBAHASAN
a. Dasar diagnosis
Berdasarkan anamnesis didapatkan Ny. R usia 38 tahun datang ke Puskesmas
Perhentian Raja dengan tangan kiri dirasakan gatal dan tampak bercak memerah. Gatal
dirasakan pada daerah punggung tangan, sela-sela jari dan pada kuku jari telujuk dan
kelingking. Gatal dan bercak merah semakin lama semakin menyebar ke daerah
sekitarnya dan paling gatal dirasakan di daerah tepi bercak. Pada kuku jari telunjuk dan
kelingking kiri menebal. Keluhan berkurang dengan pemberian obat salep, namun pasien
lupa apa nama obatnya. Sebelumnya pasien bekerja sebagai petani. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan pada lokasi regio manus sinistra, efloresensi makula eritema numularis,
skuama halus (+), central healing (+), tepi lesi aktif, berbatas tegas, penyebaran
regional. Pada lokasi unguium digiti II & V sinistra, efloresensi eritema jaringan di
pangkal kuku, diskromia unguium (+), hipertropia. unguium (+), penyebaran regional.
Penegakan diagnosis tinea manus berdasarkan gambaran klinis, status lokalis dan
pemeriksaan penunjang. Kelainan yang terlihat pada lesi berupa makula eritematosa yang
berbentuk bulat atau lonjong dan berbatas tegas. Pada daerah tepi terdapat skuama halus,
vesikel dan papul yang aktif, sedangkan pada daerah tengah lebih tenang (central
healing).1 Pemeriksaan penunjang pada pasien ini tidak dilakukan.
b. Dasar usulan pemeriksaan penunjang
Usulan pemeriksaan dilakukan untuk melihat gambaran hifa sebagai dua garis
sejajar yang terbagi oleh sekat dan bercabang maupun spora berderet (artrospora), yang
merupakan gambaran dari tinea2. Pemeriksaan ini seharusnya dilakukan untuk
mendukung arah diagnosis tinea. Kenyataannya pemeriksaan ini tidak dilakukan di
puskesmas karena keterbatasan alat dan bahan.
c. Dasar terapi pada pasien
Terapi pada penyakit kulit tinea manuus dan unguium dibagi menjadi dua bagian
yaitu terapi umum dan khusus Pada terapi umum bertujuan untuk menghilangkan faktor
predisposisi seperti memakai baju yang menyerap keringat supaya lingkungan kulit tidak
-
9lembab dan tidak menjadi tempat proliferasi jamur. Kemudian terapi khusus tinea
manuum berupa medikamentosa yang terdiri dari obat topikal dan sistemik.1,2
Pada pasien diberikan penatalaksanaan non medikamentosa berupa Menjaga
kebersihan kulit, hindari keadaan kulit yang lembab atau berkeringat., menggunakan
pakaian yang longgar dan menyerap keringat, jangan memakai handuk bersama, jaga
kebersihan kuku, jaga agar kuku tetap kering, mencuci menggunakan sarung tangan dan
sarung kaki. Terapi medikamentosa diberikan berupa obat sistemik dan topical.
Ketokonazol 200 mg/hari, klorfeniramin maleat 2 x 4 mg/hari, mikonazol krim 2 %
dioleskan 2x sehari, selama minimal selama 3 minggu.3 Dasar terapi yang dilakukan di
puskesmas sesuai dengan teori mengenai penatalaksanaan tinea.
d. Peran keluarga untuk pasien
Pada keluarga pasien diharapkan untuk dapat melakukan tindakan dalam
menghindari perpindahan penyakit dari pasien ke anggota keluarga lainnya. Selain itu
upaya dalam peningkatan sistem imun setiap anggota keluarga lainnya dapat dilakukan
seperti meningkatkan asupan makanan yang bergizi.2
e. Peran dokter keluarga pada pasien
Memberikan penjelasan mengenai penyakit yang diderita oleh pasien dan apa penyebabnya.
Memberikan edukasi pada pasien bahwa penyakit ini dapat menular ke anggota keluarga lainnya dengan kontak kulit sehingga diperlukan adanya upaya untuk
tidak memakai pakaian bersama dan handuk bersama dengan pada anggota
keluarga lainnya.
Penyakit ini dapat memanifestasi saat daya kelembapan kulit tinggi, kebersihan kulit kurang, sehingga dihindari pemakaian pakaian dan barang barang rumah
yang lembab.
-
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda A. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi V. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta.
2. Perdoski. 2001. Dermatofitosis superfisialis. Balai penerbit FKUI; Jakarta.