reflektif zahra

9
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ANALISA SINTESA KETOROLAC OLEH: Zahra Kurnia Fajrih, S.Kep

Upload: iqbal-wibowo

Post on 01-Feb-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Reflektif Zahra

TRANSCRIPT

Page 1: Reflektif Zahra

STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

ANALISA SINTESA

KETOROLAC

OLEH:

Zahra Kurnia Fajrih, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERSJURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2011

Page 2: Reflektif Zahra

RUANG IGD

Senin, 2 Mei 2011

Masuk IGD merupakan suatu kebanggan dan ketakutan tersendiri karena

harus menangani berbagai macam pasien dengan keadaan dan penyakit yang

berbeda. Sebelumnya semua mahasiswa dikumpulkan oleh CI yaitu Pak Bambang

untuk diberi pengarahan dan orientasi ruangan di IGD agar mahasiswa dapat

mengikuti prosedur yang berlaku di ruangan IGD. Kami semua diberi pesan agar

selalu berhati-hati dan teliti dalam melakukan semua tindakan, semua tindakan

yang kita lakukan harus di dampingi oleh perawat ruangan. Waktu itu di dalam

pikiran saya, saya takut karena takut salah menganamnese yang berakibat fatal.

Tapi saya yakin bisa dan yakin akan mendapatkan banyak ketrampilan di ruangan

IGD ini. Apalagi IGD merupakan tempat pertama kali pasien masuk.

Setelah diberi pengarahan dan orientasi ruangan dengan Pak Bambang,

saya pun langsung mencoba membantu dan melihat prosedurnya ketika ada pasien

yang pertama kali datang. saya dengan cepat menyesuaikan dan mengerti tindakan

yang harus saya lakukan. Sungguh awal praktek yang sangat menyenangkan.

Selasa, 3 Mei 2010

Hari kedua ini saya jaga sift pagi pendek……

Seperti hari pertama pekerjaan yang dilakukan di IGD yaitu mengamnese

pasien yang baru datang kemudian menuliskannya ke dalam lembar status pasien

dan memberikan therapy sesuai instruksi dokter. Karena hari kedua semua

kelompok saya masuk pagi jadi kita ber-8 membagi tugas masing-masing. Benar-

benar IGD tempatnya mengasah berbagai macam ketrampilan yang selam ini saya

dapatkan dikampus seperti memasang EKG, Memasang infus, Memasang Kateter,

Memasang mayo dan masih banyak lagi. Ketika berada dibangsal ketrampilan

tersebut biasanya jarang didapatkan karena jarang diberi kepercayaan penuh untuk

melakukannya, tapi ketika di IGD semua tindakan yang akan dilakukan pada

pasien yang saya anamnese merupakan kewajiban saya untuk melakukan semua

prasat sesuai instruksi dari dokter.

Page 3: Reflektif Zahra

Hari kedua ini saya mulai berani menangani pasien yang baru datang,

entah itu dari menganamnese, memasang infus ataupun memberikan therapy obat-

obatan. Sehingga sayapun semakin merasa sebagai perawat yang benar-benar

profesional seperti harapan saya sebelumnya. Hal yang sangat menyenangkan ini

didukung oleh tenaga medis yang ada di IGD sendiri, entah itu dari Satgas,

Perawat, ataupun dokter, semuanya enak diajak sharing dan tidak marah bila kita

menanyakan sesuatu yang memang saya belum mengetahuinya.

Rabu, 4 Mei 2011

Hari rabu ini saya jaga sift malam, ternyata sift malam di IGD begitu

menyenangkan. Waktu itu tidak begitu banyak pasien yang datang.

Hal yang menarik yang belum pernah saya temui yaitu menemukan

pasien dengan jantung. Pasien baru pertama kali datang tapi ternyata sudah parah,

semakin malam kondisi pasien semakin memburuk dan hingga akhirnya kejang

lalu di lakukan RJP. Saya pun membantu melakukan RJP tetapi akhirnya pasien

tidak tertolong. Malam ini pun saya petama kali memasang kateter pada nenek,

awalnya bingung lubang yang sebelah mana yang harus di masukkan kateter tetapi

untungnya di bantu oleh perawat ruangan yaitu mba santi dan akhirnya berhasil

dengan sempurna, Alhamdulillah.

Kamis, 5 Mei 2011

Hari kamis ini saya sift malam lagi. Tanpa dugaan malam ini pasien di

IGD begitu banyak, berbeda dengan hari-hari berikutnya. Banyak hal yang

dilakukan seperti memasang infus, mengambil darah, EKG dan memberikan

injeksi. Alhamdulillah selalu berhasil saat memasang infus, ini benar – benar

melatih kemampuan saya di IGD.

Malam kedua saya sift di IGD ini merupakan malam yang

menyenangkan, karena waktu itu ada pasien post KLL dengan keadaan yang jelek

yaitu terdapat perdarahan pada kepala, telinga, hidung, dan muntah darah

sehingga pasien perlu dimonitor setiap jam dan melakukan suction setiap karena

banyaknya darah yang keluar dari mulut. Semakin malam pasien itupun

keadaanya semakin kritis sehingga diputuskan untuk dipasang mayo, sayapun

Page 4: Reflektif Zahra

selalu mengikuti dan memonitor hal apa saja yang dilakukan pada pasien yang

sedang dalam keadaan seperti itu.

Jum’at, 6 Mei 2011

Jum’at ini saya mendapatkan sift siang. Sore ini pasien kebanyak anak –

anak. Ada pasien yang mengalami diare dan ada pula anak – anak yang

mengalami KLL. Sore itu saya membersihkan luka di kepala anak yang

mengalami KLL, mungkin karena menahan sakit dan takut anak itu meronta-

ronta. Pada sore ini saya juga membantu perawat ruangan me-hecting ibu yang

mengalami luka sobek pada daerah mulut dan ternyata tidak gampang melakukan

hecting, butuh ketelitian dan ketepatan.

Sabtu, 7 Mei 2011

Sabtu ini saya mendapatkan sift siang. Hari ini tidak begitu banyak

pasien yang datang sehingga kegiatan yang di lakukan sama seperti hari-hari

sebelumnya. Sore ini saya dan nana pertama kali memindahkan pasien dari IGD

ke bangsal cempaka. Paien dengan febris suspect typoid sebelum diantar ke

bangsal harus di foto thorax. Setelah sampai bangsal kita harus operan dengan

perawat jaga di bangsal dan alhamdulillah sukses. Sampai maghrib tidak ada

pasien baru lagi sehingga kita semua sharing bersama perawat ruangan, anak -

anak praktek D3.

Page 5: Reflektif Zahra

Senin, 9 Mei 2011

Hari ini saya jaga pagi. Berada di IGD selama I minggu membuat badan

terus berolah raga, tidah hanya tangan atau kaki, akan tetapi jantung pun ikut

dipicu. Kebetulan pasien banyak sekali yang datang sehingga saya pun ikut

merasakan capek karena sedikitnya waktu untuk istirahat, meskipun kegiatan yang

dilakukan tidak begitu banyak berbeda dengan kegiatan-kegiatan dihari-hari

sebelumnya.

Selasa, 10 Mei 2011

Hari selasa pagi ini kegiatan yang saya lakukan di IGD tidak begitu jauh

berbeda dengan kegiatan pada hari-hari sebelumnya, yaitu memasang EKG,

Memasang infus, Memasang NGT, Memasang Cateter dan memberikan injeksi

kepada pasien sesuai therapy dan kadang juga menemukan program terapi

nebulisasi.

Rabu, 11 Mei 2011

Hari rabu ini saya sift pagi pendek di IGD. Kegiatan yang saya pun tidak

begitu jauh berbeda dengan kegiatan pada hari-hari sebelumnya, yaitu memasang

EKG, Memasang infus, Memasang NGT, Memasang Cateter dan memberikan

injeksi kepada pasien sesuai therapy dan kadang juga menemukan program terapi

nebulisasi. Hari rabu ini kegiatan yang banyak dilakukan yaitu mengantar pasien

ke tempat radiologi, karena kebatulan hari itu banyak sekali pasien. Hari ini ada

pasien terkena bambu di kaki kirinya dan harus di hecting. Saya dan rahman di

beri kepercayaan meng hecting pasien itu. Ternyata sangat susah menghecting

karena jarum suka lepas dan sangat susah memasukkan jarum ke kulit pasien

tetapi inilah pengalaman tak terlupakan.

Karena sekarang kami sift pagi pendek jadi jam 12.30 kami pamit

pulang walaupun sebenarnya tidak enak karena masih banyak pasien.

Kamis, 12 Mei 2011

Hari kamis ini saya sift malam. Malam ini pasien datang silih berganti. Hari ini

tindakan yang saya lakukan pasang infus, pasang DC, dan EKG. Malam ini tidak

Page 6: Reflektif Zahra

bisa menceritakan pasien satu per satu karena saking banyaknya. Yang jelas hari

ini benar-benar capek tapi sangat menyenangkan. Malam ini saya melakukan infus

2 x tetapi yang satunya tidak berhasil, kecewa sih tetapi tidak masalah karena ini

juga baru pembelajaran.

Jum’at, 13 Mei 2011

Hari jumat saya sift malam. Pertama kali datang sudah di todong untuk

melakukan pemasangan DC. Akirnya dengan bantuan 2 orang teman kami

melakukan pemasangan DC. Malam ini terdapat pasien CKB, kecelakaan tunggal.

Setiap setengah jam harus di saction untuk mengeluarkan sumbatan di jalan

nafasnya. Rasa hati tak kuat untuk melihat rintihan dan tangisan pasien maupun

keluarga. Hingga akhirnya jam 22.00 pasien CKB ini meninggal dunia. Malam ini

pasien tidak begitu banyak. Jam 23.30 saya dan erni anak D3 di suruh untuk

memindahkan pasien anak ke ruang kanthil dengan febris. Malam ini cukup

banyak pasien anak, pukul 06.00 pagi saya juga di tugaskan untuk mengantar

pasien ke ruanga khantil dengan DCA tanpa dehidrasi

Terima kasih kepada CI IGD (Pak Bambang), Perawat dan Tim medis

lain yang telah memberikan bimbingan serta ilmunya kepada saya.

IGD GUDANGnya mengasah ketrampilan……!!!!

Page 7: Reflektif Zahra