refi yulita - fkik.pdf
TRANSCRIPT
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI POSYANDU
SAKURA CIPUTAT TIMUR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh :
REFI YULITA
NIM : 1110104000007
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2014 M/ 1435 H
iii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES SCHOOL OF NURSINGSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA
Undergraduate Thesis, Juli 2014
Refi Yulita, NIM. 1110104000007
The Relationship between Parenting Style and Children 1-5 Years OldGrowth in Posyandu Sakura Ciputat Timur
xvii + 58 pages + 18 tables + 2 figures + 8 appendixes
Parenting style is one factor influencing 1-5 years old growing child. Children 1-5 years old give the positive parenting by their own parents will have normal growth according to their ages. This study aims to know the relationship between parenting style and children 1-5 years old growth. This study in Posyandu Sakura Ciputat Timur. The samples are 59 respondents by using total sampling technique. This research is quantitative with cross sectional approach. This study is using questionnaire to collects data. The result show that 17 respondents (29%) have positive parenting style and have normal growth, 12 respondents (20%) have positive parenting style and have abnormal growth, 17 respondents (29%) have negative parenting style and normal growth, 13 respondents (22%) have negative parenting style and have abnormal growth. This study was using Chi Square test and show P value 0.879. There are no relationship between parenting style and young children growth. Researchers suggest that Posyandu can provide more health education about good parenting and how to achieve optimal growing child.
Key Word: Parenting Style, Growth, Children 1-5 Years OldReferences: 34 (2003 – 2014)
iv
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juli 2014
Refi Yulita, NIM. 1110104000007
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
xvii + 58 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 8 lampiran
Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak balita. Anak balita yang mendapatkan pola asuh positif dari orang tuanya diprediksi dapat terhindar dari penyimpangan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Sampel penelitian digunakan sebanyak 59 orang dengan teknik sampel jenuh. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional.Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan chi square dan didapatkan p value sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita.Peneliti menyarankan agar pihak posyandu dapat memberikan pendidikan kesehatan yang lebih kepada para Ibu tentang pola asuh yang baik dan bagaimana cara mencapai perkembangan anak yang optimal.
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Anak, BalitaSumber: 34 (2003 – 2014)
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Refi Yulita
Tempat, tanggal lahir : Bukittinggi, 6 Juli 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
HP : 081363321100
E-mail : [email protected] / [email protected]/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan / Program
Studi Ilmu Keperawatan
PENDIDIKAN
1. TK Al-Hidayah 1997-1998
2. SD 34 Sungai Tarab 1998-2004
3. SMP 1 Batusangkar 2004-2007
4. SMA 1 Batusangkar 2007-2010
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-sekarang
ORGANISASI
1. Drum Band SMP 1 Batusangkar 2005-2006
2. PMR SMP 1 Batusangkar 2005-2006
3. Drum Band SMA 1 Batusangkar 2007-2008
4. FSI SMA 1 Batusangkar 2008-2009
5. KOMDA FKIK UIN Jakarta 2010-2012
6. BEM IK UIN Jakarta 2012-2013
7. KAMMI MedSos UIN Jakarta 2011-2012
8. KAMMI Daerah Tangsel 2013-sekarang
9. BEM FKIKCFE
2013-sekarang
10.
ILMIKI 2013-sekarang
ix
Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu,
KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah m
Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang
Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya
Skripsi ini tak akan sebanding dengan
Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kuk
Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya
# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah
"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan,
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
ix1
P E R S E M B A H A N
Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu,
KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah menjadi bidadari sholihahmu,
Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang
mempunyai adek sholih sepertimu, Brother
Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya
Mama, Papa dan Putra
ini tak akan sebanding dengan pengorbananmu
Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kukumpulkan keringat
juangmu untuk
Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya
inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku
Deretan kertas putih ini semoga penuh akan
# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah
"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
#Terimakasih Yaa Alloh
Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu, Mama
enjadi bidadari sholihahmu, Papa
Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang
adek sholih sepertimu, Brother
Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya
pengorbananmu, Mama
umpulkan keringat
juangmu untukku, Papa
Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya, duhai
inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku
Deretan kertas putih ini semoga penuh akan makna
"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
#Terimakasih Yaa Alloh
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia
serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul
“Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di
Posyandu Sakura Ciputat Timur”.
Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta
menerapkan ilmu yang didapatkan oleh penulis dalam perkuliahan. Penulis telah
berusaha untuk menjadikan tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga
dapat dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal
skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan
tangan terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk
penyempurnaan proposal skripsi ini.
Penyusunan proposal skripsi ini banyak berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan/motivasi, bantuan serta masukan, sehingga dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Eni Nur’aini Agustini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Jamaluddin, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak Karyadi, Ph.D selaku pembimbing 1 dan Ibu Puspita Palupi, M. Kep.
xi
Ns, Sp. Kep. Mat selaku pembimbing 2 yang dengan sabar membimbing dan
memberi pengarahan kepada penulis.
7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Keluarga tercinta yaitu Ayah penulis Yunimal Apri, S.Sos, Ibu penulis
Era Lovita, S.Sos, dan Adik penulis Dian Purnama Putra.
9. Sahabat-sahabat penulis yaitu Reno Ramalia, Hervina, Lily Camelia,
Novitasari, dan seluruh teman-teman P S I K angkatan 2010, serta sahabat
seperjuangan ILMIKI, KAMMI dan BEM FKIK yang telah memberikan
semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis. Semua pihak yang telah
membantu selesainya proposal skripsi ini baik dalam persiapan, dan
pelaksanaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.
Wassalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh
Jakarta, Juli 2014
Refi Yulita
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................. i
Pernyataan Keaslian Karya .......................................................................... ii
Abstract ....................................................................................................... iii
Abstrak ........................................................................................................ iv
Pernyataan Persetujuan ............................................................................... v
Lembar Pengesahan .................................................................................... vi
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. viii
Lembar Persembahan .................................................................................. ix
Kata Pengantar ............................................................................................ x
Daftar Isi ..................................................................................................... xii
Daftar Tabel ................................................................................................ xv
Daftar Bagan ............................................................................................... xvi
Daftar Lampiran .......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Anak ................................................................... 8
B. Pola Asuh Orang Tua .................................................................. 12
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak .......... 15
D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak
xiii
...................................................................................................... 23
E. Penilaian Perkembangan Anak ................................................... 25
F. Kerangka Teori 29
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep ........................................................................ 30
B. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31
C. Definisi Operasional ................................................................... 32
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................. 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 34
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 35
E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................... 37
F. Tahap Pengambilan Data ............................................................ 38
G. Pengolahan Data ......................................................................... 39
H. Teknik Analisa Data ................................................................... 41
I. Etika Penelitian ........................................................................... 42
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .......................................... 44
B. Hasil Analisis Univariat .............................................................. 45
C. Hasil Analisis Bivariat ................................................................ 48
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat ....................................................................... 50
B. Analisis Bivariat ......................................................................... 53
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 55
xiv
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................... 57
Daftar Pustaka
Lampiran
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif 14
3.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan) 17
3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Biologi) 19
3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Hubungan
Interpersonal)
21
2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0-1 Tahun 25
2.6 Perkembangan Keterampilan pada Anak 1-2 Tahun 26
2.7 Perkembangan Keterampilan pada Anak 2-5 Tahun 27
3.1 Definisi Operasional 32
4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur 34
4.2 Kisi-Kisi Kuesioner 36
4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen 38
5.1 Karakteristik Balita Berdasarkan Jenis Kelamin 45
5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Orang Tua 46
5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pendidikan Orang Tua 46
5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Lama Interaksi Anak dengan
Orang Tua
47
5.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pola Asuh Orang Tua 47
5.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Perkembangan Anak Balita 48
5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak
Balita
49
xvi
DAFTAR BAGAN
Halaman
2.1 Kerangka Teori 29
3.1 Korelasi antara Variabel Independen dan Dependen 30
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumen Perizinan
Lampiran 2. Inform Consent
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
Lampiran 4. Tabulasi Data
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Univariat
Lampiran 7. Hasil Olahan SPSS Bivariat
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak karena
masa depan dunia tergantung kepada mereka. 10 Juta bayi dilahirkan ke
dunia ini setiap tahunnya dan mereka akan berkembang menjadi dewasa
nantinya. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak dalam hal
kasih sayang, gizi, perlindungan dan keamanan, serta kebutuhan untuk
tumbuh dan berkembang. Berkisar10 juta anak meninggal sebelum usia
10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi
mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan
kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal
(UNICEF, 2010 dalam Hasinuddin & Fitriah, 2011).
Kualitas hubungan seorang anak dengan orang tuanya sangatlah
penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak, termasuk
bagaimana kesehatan mentalnya, gaya hidup terkait kesehatannya,
konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran, cedera, kesehatan fisik,
keterampilan sosial, dan pencapaian pendidikannya (Simkiss dkk, 2013).
Tahun pertama usia seorang anak merupakan waktu yang sangat penting
dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya. Pada saat inilah
penting untuk merencanakan terkait dengan perkembangan seorang anak
(Groenendyk & Brenda 2007).
2
Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua yang
mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk
mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam
masyarakat (Edwards, 2006). Interaksi anak dengan orang dewasa dan
sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan
anak tersebut. Contohnya, interaksi anak dengan ibu yang merupakan
interaksi yang paling efektif untuk menjalin kedekatan dengan anak, serta
berpengaruh kepada perkembangan anak. Interaksi ini dapat
mempengaruhi perkembangan persepsi, membimbing serta dapat
mengendalikan perilaku anak-anak tersebut. Selain itu, juga membantu
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan diri mereka di
lingkungannya (Andrade dkk, 2005).
Pengasuhan keluarga selama lima tahun pertama kehidupan sangat
berpengaruh terhadap 4 domain perkembangan yaitu motorik, kognitif,
bahasa, dan sosial-emosional anak. Berbagai aspek inilah yang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak di masa
mendatang (Lamb dkk dalam Kariger dkk, 2012). Anak dapat dikatakan
mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh ketika anak
mengalami keterlambatan pada lebih dari dua domain perkembangan
(Ngurah dkk 2008).
Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak sangat
bergantung pada kasih sayang dan perhatian yang diberikan terhadap
diri anak. Hal-hal yang dilakukan oleh lingkungan sekitar anak
3
(keluarga dan masyarakat), akan menentukan kualitas pribadinya
dan mewarnai kehidupannya di masa mendatang. Peran aktif orang
tua adalah usaha langsung terhadap anak, dan peran lain yang
penting adalah dalam menciptakan lingkungan (Dewi & Pujiastuti,
2012).
Rahayu (2013) dengan penelitian yang dilakukan di desa Pandak,
kecamatan Baturraden, kabupaten Banyumas menyatakan bahwa dalam
banyak penelitian menunjukkan kecerdasan anak usia nol sampai empat
tahun terbangun 50% dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia
18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia empat tahun pertama adalah
masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak
dibanding masa-masa sesudahnya. Apabila tidak mendapat rangsangan
yang maksimal pada usia tersebut, maka potensi tumbuh kembang anak
tidak akan teraktualisasikan secara optimal atau mengalami gangguan
perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral.
Masa balita merupakan masa terpenting dalam tumbuh kembang
anak karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan dasar yang
akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Selain itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan
stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat
perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga apabila
keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan menghambat
perkembangan anak (Apriany, 2006)
4
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2011)
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua
dengan perkembangan anak di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo
Jogoroto, Jombang dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau P < 0,05 dan
penelitian yag dilakukan oleh Dewi dan Pujiastuti (2012) juga menunjukkan
adanya hubungan antara pola asuh orang tau terhadap pekembangan
perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi dengan
nilai signifikansi sebesar 0,013 atau P < 0,05.
Penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan penelitian
sebelumnya, variabel peneliti yaitu pola asuh orang tua yang meliputi
pola asuh positif dan negatif serta perkembangan anak balita. Penelitian
ini akan dilaksanakan di Posyandu Kota Tangerang Selatan. Survey yang
peneliti lakukan pada Posyandu di wilayah kerja Ciputat Timur kota
Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pada posyandu Sakura terdapat
beberapa penyimpangan perkembangan pada anak balita. Survey ini
dilakukan terhadap dua orang anak balita dengan menggunakan
instrument Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil survey
ini adalah dari dua balita menunjukkan adanya penyimpangan
perkembangan di dua poin perkembangan yaitu motorik halus dan
motorik kasar. Oleh karena itu, maka peneliti ingin mengetahui lebih
dalam tentang perkembangan anak balita disana dan menghubungkan
kepada salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu pola asuh orang
tua.
5
B. Perumusan Masalah
Lebih kurang 10 juta anak yang meninggal sebelum usia 10 tahun
dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka
karena adanya kesalahan dalam pengasuhan merupakan fenomena yang
cukup menjadi perhatian kita, terutama bagi orang tua dalam
memberikan pengasuhan yang maksimal kepada anak.
Jumlah anak yang lahir setiap tahunnya adalah tanggung jawab
kita semua, dan orang tua merupakan individu yang paling bertanggung
jawab dalam tugas perkembangan seorang anak. Hasil studi pendahuluan
yang dilakukan pada dua orang balita di wilayah Posyandu Sakura
Ciputat Timur didapatkan bahwa terdapat penyimpangan perkembangan
di dua poin perkembangan yang akan diteliti oleh peneliti yaitunya
penyimpangan perkembangan pada poin motorik halus dan motorik
kasar, dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat
hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita
di Posyandu Sakura Ciputat Timur.
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka
pertanyaan penelitian yang dikembangkan untuk menjawab masalah
penelitian adalah:
6
1. Bagaimana karakterisitik dari responden di Posyandu Sakura Ciputat
Timur?
2. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu
Sakura Ciputat Timur?
3. Bagaimana perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat
Timur?
4. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan
anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap
perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakterisitik responden, yaitu orang tua yang
mempunyai anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
b. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua terhadap anak
balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
c. Mengkaji perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat
Timur
d. Mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua terhadap
perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan, serta menjadi landasan dalam pengembangan
evidance based ilmu keperawatan, khususnya keperawatan anak dan
keluarga.
2. Bagi Posyandu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang
bermanfaat oleh Posyandu, terutama bagi Ayah dan Ibu dari anak
yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan pola asuh yang
positif terhadap anak.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal pengembangan
penelitian berikutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Anak
Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda, namun
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan (growth) merupakan
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang
dan keseimbangan metabolik. Perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks pada pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan.
(April, 2009). Perkembangan juga berarti “mekar terbuka atau membentang;
menjadi; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna
dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya (Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001 dalam April 2009).
Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, yang
dalam proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa balita
merupakan pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Masa balita terjadi perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan
intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
9
dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan
atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak
akan optimal bila interaksi sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan (Kania, 2006)
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagaiberikut:
1. Perkembangan merupakan “ Never Ending Process ”
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi .
3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu
4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase
perkembangan. (April, 2009).
Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Aspek-aspek perkembangan yang
dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan
bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2006)
1) Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan
otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
10
tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis
dan sebagainya.
3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai
bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
Ciri-ciri perkembangan pada masa balita menurut Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (2006) pada tiga tahun pertama kehidupan
ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih
berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-
cabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang komplek. Jumlah
dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja
otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga
bersosialisasi. Kecepatan pertumbuhan pada masa balita akan mulai menurun
dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi serta
perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial,
emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat.
11
Anak di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya dasar
kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan
berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Anak
balita merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan
pertumbuhannya memerlukan perhatian yang lebih khusus. Apabila
perkembangan dan pertumbuhan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal
ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang
berkualitas. Balita terbagi dalam dua kategori berdasarkan karakteristik, yaitu
anak usia satu sampai tiga tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi,
2004).
Perkembangan anak di masa prasekolah sangat penting. Menurut
Sumardi.I.S. (2005) masa prasekolah merupakan masa emas (golden age)
dimana anak berusia 0–6 tahun, rentang usia ini sangat menentukan
pertumbuhan dan perkembangan anak pada kehidupan selanjutnya.
Menurut nursalam (2005) perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari
proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang
terorganisasi.
12
B. Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak merupakan cara
yang digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan
anak untuk membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak
untuk mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan
motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan
tahap perkembangannya (Kurniawati dkk, 2011).
Menurut Baumrind (1971) dalam Apriany (2006) pola asuh
orangtua terdiri dari 2 dimensi yaitu parent warmth (dimensi kehangatan)
dan parent control (dimensi kendali) yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Dimensi kehangatan menunjukkan
bahwa respon dan afeksi pada anak. Sedangkan dimensi kendali adalah
aspek dimana orangtua mengendalikan perilaku anak untuk memastikan
bahwa peraturan mereka dipatuhi.
Berdasarkan kedua dimensi di atas, maka terdapat empat
kategori pola asuh orangtua yaitu permissive, authoritarian,
authoritative, dan neglectfull. Orangtua yang menerapkan pola asuh
authoritative memperlihatkan kehangatan tetapi keras, menjungjung
tinggi kemandirian tetapi menuntut tanggungjawab akan sikap anak.
Pada pola asuh authoritarian, orangtua menjungjung tinggi kepatuhan,
kenyamanan dan disiplin yang berlebihan/orangtua lebih menekankan
pemberian hukuman terhadap kesalahan, tanya jawab verbal dan
penjelasan tidak diterapkan. Pola asuh permissive, orangtua bersikap
13
menerima, murah hati dan agak pasif dalam hal kedisiplinan,
menerima seluruh tingkah laku yang ditampilkan anak, mengabulkan
setiap permintaan anak/terlalu memberikan perhatian yang berlebihan
tanpa menegakkan otoritasnya sebagai orangtua. Sedangkan pola asuh
neglectfull, orangtua memberikan kendali dan afeksi yang rendah pada
anaknya, mereka membiarkan anak mengambil keputusan sendiri,
orangtua dan anak tidak ada kedekatan emosi dan orangtua cenderung
mengabaikan kesejahteraan anak (Maccoby, 1980 dalam Apriany, 2006).
Muthmainnah (2012) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua
dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada
anak yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta
sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang tua
sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka memukul,
mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap
tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dsb - dianggap sebagai
hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap
negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan
menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi,
untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada
padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang.
Markie dkk (2002) dalam Muchtar (2011) mendefinisikan Positive
Parenting adalah pendekatan pola asuh yang bertujuan untuk mengembangkan
dan menglola prilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan
14
anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan juga
perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang.
Anak-anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif
kemungkinan besar akan berkembang baik, memiliki kemampuan baik, dan
selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah
dicapainya. Pendekatan dengan pola asuh yang positif akan mengembangkan
kebiasaan baik yang merupakan landasan dalam mengembangkan karakter
yang positif. (Muchtar, D.H. 2011)
Menurut Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011), berikut ini
perbandingan pola asuh negatif dan pola asuh positif :
Tabel 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif
Pola Asuh Negatif Pola Asuh Positif
1. Melihat dan memberlakukan anak sebagai “hak milik”
2. Berusaha untuk membentuk anak sesuai dengan keinginan orang tua
3. Menjadi teman yang tidak menyenangkan dan menekankan kalau orang tua tidak bisa menjadi teman bagi anak
4. Mengalah terhadap keinginan anak atau orang tua
5. Kontrol6. Mencoba untuk sempurna7. Memberikan hukuman 8. Sangat melindungi9. Menghindari perasaan terutama
emosi negatif10. Membetulakan atau mencari
jalan keluar untuk anak11. Selalu berpikir dari kacamata
orang tua12. Selalu merasa khawatir atau
takut
1. Melihat dan memberlakukan anak sebagai “titipan”
2. Mengasuh dan mengembangkan anak supaya anak menjadi dirinya sendiri
3. Sangat menghormati dan mendukung anak
4. Selalu tegas dan tetap fokus pada usaha untuk mencari faktor penyebab dan mencari solusi
5. Membimbing6. Mengajarkan dan mendidik
bahwa kesalahan dan kegagalan adalah keadaan agar kita dapat mengambil pelajaran untuk menjadi lebih baik
7. Melibatkan anak untuk mencari jalan keluar yang terbaik
8. Menawarkan pengawasan yang pada tempatnya
9. Mengizinkan anak untuk mengekspresikan perasaan dan emosi negatifnya
15
13. Selalu merasa kesal jika naak berprilaku tidak sesuai dengan keinginan orang tua
14. Mempunyai ersepsi bahwa kecerdasan intelektual adalah faktor utama yang akan membuat anak sukses kemudian hari
10. Mengajarkan yang berguna dalam kehidupan
11. Berusaha masuk ke dunia anak12. Menaruh kepercayaan dan
keyakinan pada anak13. Berusaha agaranak belajar dari
prilaku atau kejadian yang tidak menyenangkan
14. Memiliki persepsi bahwa kecerdasan intelektual membuat anak menjadi mampu dan kecerdasan emosionallah yang membuat anak sukses dan mampu meraih sgala potensi yang ada dalam dirinya.
Sumber: Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011)
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Untuk membantu para profesional menilai faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak, mereka telah dikelompokkan ke dalam empat bidang
yaitunya:
a) Environmental factors (Rumah, penghasilan, pekerjaan, pendidikan)
b) Biological factors (Jenis kelamin, kesehatan umum, kesehatan mental,
praktek kesehatan)
c) Interpersonal relationships (Kedekatan, pola asuh orang tua, jaringan
sosial)
Interaksi dengan yang manusia lain merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi seorang anak. Kontak mata, senyuman, memberikan
lingkungan untuk mereka agar dapat berkomunikasi lebih lanjut, adanya
pertukaran makna dalam berkomunikasi, dan keterlibatan orang tua atau
16
pengasuh akan membatu mengembangkan dunia mereka dalam
berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain.(Field dkk, 2007)
d) Early environments and experiences (Pengalaman dan lingkungan
sebelumnya)
(Shanker, Blair & Diamond, 2008)
17
Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat
Rumah Ruangan bermain untuk anak ada/tidak
Keadaan rumah padat/tidak
Ruangan hijau untuk bermain anak ada/tidak
Bangunan masyaratakat di sekitar rumah ada/tidak
Anak berada di rumah dalam keadaan aman/tidak
Kondisi rumah sehat/tidak
Lingkungan sekitar bebas dari kejahatan/ tidak
Lingkungan di sekitar memudahkan untuk mencari penghasilan/tidak.
Penghasilan Pakaian anak memadai/tidak
Keluarga mengalami tekanan keuangan/tidak
Ada program komunitas yang murang untuk keluarga /tidak
Ada subsidi atau bantuan sosial/tidak
Gizi untuk anak cukup/tidak
Keluarga bergantung kepada satu orang dewasa yang berpenghasilan/ tidak
Ada tempat membeli makan yang aman/tidak
Ada subsidi untuk makanan/tidak
Pekerjaan Ketika orang tua bekerja, anak dititipkan kepada penitipan anak yang berkualitas/tidak
Orang tua stres/tidak ketika anak dititipkan
Lingkungan sekitar termasuk banyak yang bekerja/tidak
Adanya kesetaraan pendapatan Ada/tidak
18
Memadai/tidak pekerjaan individu dalam sebuah keluarga
Keluarga butuh lebih banyak usaha agar pekerjaannya bermakna/ tidak
PendidikanSeseorang membaca dan bermain dengan anak/tidak
Tingkat pendidikan dari anggota keluarga
Ada/tidak dorongan dari masyarakat agar orang tua memberikan pendidikan yang memadai untuk anaknya
Ada/tidak program di masyarakat yang mendukung pendidikan
Anak memiliki buku-buku dan mainan yang merangsang perkembangan/ tidak
Keluarga membantu anak untuk mengembangkan kemampuan anak/tidak
Ada/tidak tingkatan dalam memperoleh pendidikan dalam masyarakat
Anak mengikuti pendidikan usia dini yang berkualitas/tidak
Keluarga memiliki akses ke program pendidikan/tidak
Ada/tidak kebijakan untuk pendidikan anak usia dini
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
Lanjutan Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
19
Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)
Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat
Jenis kelamin Laki-laki/PerempuanPernah mengalami kekerasan dalam keluarga/tidak
Ada laki-laki atau perempuan yang berpengaruh di lingkungan/tidak
Ada pengakuan laki-laki setara dengan perempuan/tidak
Kesehatan umumBerat badan ketika lahir sehat/tidak
Kehamilan dari ibu yang normal/tidak
Asupan nutrisi yang kuat selama trimester pertama ketika di dalam perit ibu
Ada//tidak pelayanan kesehatan terdekat
Anak dalam keadaan sakit/tidak
Ada anggota keluarga yang sakit/tidak.
Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap individu yang cacat
Ada/tidak dukungan masyarakat untuk keluarga yang mengalami kcacatan
Kesehatan mentalLingkungan anak sangat hangat akan kasih sayang/tidak
Kesehatan ibu ketika memiliki anak
Ada program untuk mendukung kesehatan mental ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan/tidak
Ada dukungan masyarakat terjadap kesehatan mental ibu hamil/tidak
Pengasuh anak konsisten dan responsif atau tidak
Keluarga mengalami trauma, penyalahgunaan obat atau
Ada/tidak dukungan program dari lingkungan sekitang tentang
Ada/tidak dukungan dari masyarakat sekitar tentang
20
kesehatan mental/tidak keterampilan koping mengurangi stigma negatif tentang kesehatan mental
Praktek kesehatanAda/tidak pola makan, tidur dan bermain anak
Keluarga mengatir secara aktif gizi, tidur dan bermain anak/tidak
Ada/tidak komunitas yang memberikan informasi tentang gizi, tidur, dan aktifitas anak
Anak diberikan ASI/tidakPaham/tidak keluarga tentang ASI
Ada dukungan/tidak dari lingkungan sekitar untuk memberikan ASI kepada anak
Anak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan/tidak
Anak olah raga stiap hari/tidak
Anggota keluarga mendorong anak untuk berolah raga/tidak
Ada/tidak program masyarakat untuk mendukung aktifitas fisik untuk anak
Ada bayaran/tidak untuk aktifitas fisik di sekolah anak
Anak dikenalkan untuk menjaga kebersihan mulut/tidak
Anak didorong untu\k membersihkan gigi/tidak
Mudah/tidak mendapatkan informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut untuk anak
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
Lanjutan Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)
21
Tabel 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Interpersonal)
Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat
KedekatanDekat/tidak anak dengan pengasuhnya
Responsif /tidak pengasuh dari anak kita
Ada program/tidak dari masyarakat tentang kedekatan anak denga orang tua
Pengasuh memberikan dukungan finansial/tidak kepada anak
Pola asuh orang tuaAnak mendapatkan pola asuh yang baik/tidak
Orang tua memberikan pengasuhan yang baik/tidak
Ada/tidak program tentang cara pengasuhan yang baik untuk anak
Hak-hak dan tanggung jawab orang tua diakui di tempat kerja/tidak
Jaringan sosialAda/tidak ada hubungan anak dengan orang dewasa lain
Keluarga memiliki banyak jaringan sosial/tidak
Di lingkungan masyarakat ada/tidak, kelompok-kelompok dengan kepentingan tertentu (Misal : Kelompok agama, budaya, dll)
Ada dukungan masyarakat/ tidak dalam mengembangakan kelpompok-kelompok dengan berbagai kepentingan tersebut
Anak memiliki teman sebaya/tidak
Anak diterima dalam keluarga/tidak
Ada/tidak perlakuan yang sama terhadap semua keluarga dari masyarakat sekitar
Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap hak azazi manusia
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
22
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak menurut
Edward (2006) adalah :
a. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta pengalamannya
sangat berpengaruh dalam mengasuh anak.
b. Lingkungan
Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak
mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang
diberikan orang tua terhadap anak.
c. Budaya
Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh
masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat
disekitarnya dalam mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut
dianggapnya berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan. Orang
tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan
baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam
mengasuh anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan
pola asuh terhadap anaknya.
23
D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Balita
Pengasuhan dalam keluarga sangatlah penting untuk perkembangan anak di
masa mendatang. Pengasuhan ini termasuk pengasuhan di aspek psikososial yang
mengarah kepada perkembangan yang positif. Indikator-indikator yang mempengaruhi
perkembangan yang positiflah yang dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh
pengasuhan yang diberikan oleh keluarga atau bagaimana penerapan nilai-nilai budaya
dalam keluarga tersebut. Pengasuhan dalam keluarga merupakan serangkaian tindakan
atau aktivitas yang diperankan oleh pengasuh dalam keluarga di lingkungannya , atau
kondisi lingkungan yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi
sehingga apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai. (Kariger
dkk, 2012).
Untuk mendukung beberapa teori, maka para peneliti melakukan
penelitian yang membahas tentang perkembangan anak yang dipengaruhi oleh
status perkawinan, hubungan antara oerang tua dan anak, dan hubungan anak
dengan saudaranya. (Groenendyk & Brenda 2007)
Baru-baru ini, ada peneliti yang sudah menekankan akan pentingnya
interaksi dalam sebuah keluarga. Diantaranya pengasuhan yang dilakukan oleh
ayah dan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi ini berpengarug
langsung terhadap perkembangan anak. (Groenendyk & Brenda 2007)
Pengasuhan dalam keluarga mengacu kepada prilaku atau nilai-nilai yang
diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu sama lain atau
juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua tergantung
bagaimana orang tua tersebut. (Groenendyk & Brenda 2007)
24
Pencarian perhatian oleh anak merupakan cara mereka dalam
menunjukkan harapan-harapan mereka tentang dunia sosial mereka. Menurut
teori kedekatan internal adalah anak-anak mempunyai keinginan kepada orang
tuanya agar diberikan respon saat mereka mengharapkan suatu hal ketika
diberikan perawatan dalam keluarganya. Adanya respon orang tua terhadap
harapan-harapan anak dapat mengajarkan mereka tentang adanya sebuah hubungan
timbal balik atau adanya komunikasi yang dua arah (Pierre & Forman, 2012)
Teori kedekatan ini sudah diprediksi dan menunjukkan bahwa anak yang
berusia 2 tahun secara positif dapat termotivasi untuk bekerjasama dengan
teman-teman bermainnya dalam menyelesaikan tugasnya, atau sebuah solusi
dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang selalu siap untuk
membantu mereka (Pierre & Forman, 2012)).
Menurut Marcobby, hubungan timbal balik antara anak dan orang tua
akan membantu anak dalam mengembangkan respon yang diberikan orang
tuanya, dimana peran orang tua menjadi fokus uatama dalam memberikan
respon (Pierre&Forman, 2012). Dengan respon yang diberikan orang tua dalam
berkolaborasi dengan anknya, anak juga belajar tentang cara memberi respon
yang sama. Kolaborasi antara anak dan orang tua ini bukanlah untuk
mengekang anak terhadap respon yang ada, tapi dengan repon yang diberikan
orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan terarah, sehingga adanya
interaksi yang menyenangkan bagi anak, adalah kewajiban orang tua merepon
anaknya dengan tanpa paksaan, sehingga orang tua dan anak dapat saling
memberikan kenyamanan (Pierre & Forman, 2012).
25
E. Penilaian Perkembangan Anak
1. Penilaian Cepat Perkembangan pada Umur Tertentu
Muhaimin (2003) menjelaskan bahwa penting untuk dapat menilai
perkembangan secara cepat pada semua umur. Tabel di bawah ini
memperlihatkan rentang umur normal saat anak mencapai kemampuan
tertentu yang dapat diukur dengan alat sederhana (kubus kayu berukuran 1
inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya keterlambatan,
diperlukan pemeriksaan klinis dan perkembangan secara lengkap dan
terencana.
Tabel 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0 – 1 tahun
Usia (Bulan)Keterampilan yang
dicapai 50 %Keterampilan yang
dicapai 100 %
Motorik KasarTengkurap, kepala ditegakkan dengan sudut 45°
1.0 2.4
Duduk dengan dipegangi, kepada tegak 2.2 3.8Dibantu untuk duduk, kepala tidak goyah 4.1 5.6Berguling 5.0 8.0Duduk tanpa bantuan 6.8 8.3Dibantu untuk berdiri 9.5 12.5Berjalan sambil memegang furnitur 10.2 13.1
Motorik halusMenyatukan tangan 1.9 3.6Meraih objek yang diletakkan di tangan 2.6 4.1Menggapai objek 4.2 5.9Memindahkan kubus dari tangan ke tangan
6.7 9.8
Menepukkan kubus dari tangan ke tangan
9.0 12.5
Menjepit bola kecil 10.0 13.3Bahasa
Bersuara – tidak menangis 0.5 1.7Tertawa 2.0 2.8“Papa”/”Mama” (Tidak spesifik) 6.8 9.4“Papa”/”Mama” (spesifik) 9.5 12.7
26
SosialSenyum berdasarkan respon 0.8 1.6Makan biskuit sendiri 5.5 7.4Main pat-a-cake 9.0 12.5Minum dari gelas terbuka 11.5 16.4
Sumber: Muhaimin (2003)
Tabel 2.6 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 1 – 2 tahun
Usia (Bulan)Keterampilan yang
dicapai 50 %Keterampilan yang
dicapai 100 %
Motorik KasarBerdiri sendiri secara baik 12.7 16.1Berjalan lima langkah 13.5 16.8Menaiki tangga sambil berpegangan 16.8 21.1
Motorik halusMenyusun menara dari dua kubus 13.8 18.6Menulis secara spontan 13.8 18.9Menyusun menara dari empat kubus 19.0 24.0
BahasaTiga kata selain Mama/papa 12.3 16.5Menunjuk salah satu anggotabadan 17.5 23.7Menggaubungkan dua akata yang berbeda
17.7 24.0
Merespon perintah sederhana tanpa isyarat
18.6 2.7 thn
Menyebutkan nama suatu gambar 20.0 2.2 thnSosial
Minum dari gelas yang terbuka 11.5 16.4Menggunakan sendok, tumpah sedikit 14.5 19.0Membantu di dalam rumah, tugas sederhana
17.1 22.2
Sumber: Muhaimin (2003)
27
Tabel 2.7 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 2 – 5 Tahun
Usia (Tahun)Keterampilan yang dicapai
50 %Keterampilan yang
dicapai 100 %
Motorik KasarBerdiri seimbang dengan satu kaki selama 1 detik
2.6 3.9
Melompat dengan satu kaki 3.6 4.6Berdiri seimbang degan satu kaki selama 5 detik
3.7 4.7
Menaiki tangga seperti orang dewasa 3 4Berjalan ke depan dengan cara tumit ke ibu jari
4.6 5.7
Motorik halusMenyusun delapan kubus ke atas 2.3 3.1Meniru garis vertikal 2.5 3.4Meniru jempatan tiga-kubus 2.9 3.6Menyalin gambar lingkaran 3.0 3.7Menyalin gambar silang 3.7 4.8Menggambar manusia-tiga bagian 3.8 4.8Meniru kotak 4.1 5.4Menggambar manusia-enam bagian 4.6 6.1Menyalin gambar kotak 4.7 6.3
BahasaMerujuk diri sendiri dengan nama 2Menggunakan kata jamak 2.3 3.0Memberikan nama pertama dan nama terakhir
2.6 3.5
Menggunakan kata saya, aku, kamu 2.5Mengerti kata dalam, atas, bawah 3.1 4.2Mengenali keluarga 3Mengenali sebagian besar orang asing 4Menggunakan kata kenapa, dan kapan 4Kalimat panjang dengan kata penghubung (Sehingga, karena)
4
SosialMencuci dan mengeringkan tangan 2.0 3.1Mengancingkan pakaian 3.7 4.9Berpakaian tanpa pengawasan 4.0 5.5Berpakaian dengan pengawasan 2.9 3.8
Sumber: Muhaimin (2003)
28
2. Penilaian Perkembangan Anak dengan Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan
(KPSP)
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salahsatu
alat skrining yang diwajibkan oleh Departemen Kesehatan untuk digunakan
di tingkat pelayanan kesehatan primer. KPSP sangat mudah digunakan baik
oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini
adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan
cepat dapat dilakukan intervensi dini (Ariani, 2012).
Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP bertujuan
untuk mengetahui perkembangan se o ra n g anak, dengan hasil normal atau
ada penyimpangan.
Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9,
12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak
belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada
umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur
7 bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan.
Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah
tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka
pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang
lebih muda. (Depkes RI, 2006)
29
p
Keterangan :: Berkaitan dengan penelitian: Tidak berkaitan dengan penelitian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Anak
Lingkungan
Biologi
Pengalaman danlingkungan sebelumnya
Hubungan antar personal
a. Genderb. General healthc. Mental healthd. Health practise
a. Housingb. Incomec. Employmentd. Education
Perkembangan
anak :
Normal
Menyimpang
Pola asuh positif
Pola asuh negatifHubungan sosial
Pola asuh orang tua
Kelekatan
Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen &Lisa (2003), Depkes RI (2006)
F. KERANGKA TEORI
30
BAB III
KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS PENELITIAN, DAN
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua
dan perkembangan anak balita, perkembangan anak mencakup
perkembangan bahasa, motorik halus, motorik kasar dan perkembangan
sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dibagi
menjadi empat, yaitunya: Lingkungan, biologi, hubungan antar personal
(Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini
meliputi pola asuh positif dan pola asuh negatif.
Bagan 3.1 Korelasi antara variabel Independen dan Dependen
Pola asuh orang tua Perkembangan anak balita
Independen Dependen
31
B. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban
sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (Dahlan, 2008).
Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah :
Ha: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua tetadap
perkembangananak balita.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional
ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.
Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur
dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008).
32
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Pendidikan akhir Pendidikan terakhir orang tua Kuisioner A 1. Dasar2. Menengah3. Atas
Ordinal
2 Pekerjaan Aktivitas keseharian orang tua Kuisioner A 1. Tidak bekerja2. Bekerja
Nominal
3 Lama interaksi orang tua dengan anak
Waktu yang dihabiskan orang tua untuk berinteraksi dengan anak
Kuisioner A Penilaian1. Interaksi baik
Lama interaksi > 3 jam2. Interaksi kurang baik
Lama interaksi < 3 jamSumber: Hartono (2012)
Ordinal
4 Pola asuh orang tua Cara orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak usia 1 – 3 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola prilaku anak saat ini dan masa mendatang.
Kuisioner dengan 14 pernyataan menggunakan skala likert(Kuisioner B)
Penilaian:1. Pola asuh positif ,
jika,Skor positif > skor negatif
2. Pola asuh negatif ,jika,Skor negatif > skor positif
Modifikasi Nelsen & Lisa (2003) dan Likert (2014)
Ordinal
5 Perkembangan anak
Bertambahnya kemampuan (skill) anak usia 1 – 3 tahun dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial dan bahasa.
KPSP dengan 9 dan 10 pernyataan(Kuisioner C)
Penilaian:1. Perkembangan anak sesuai (S)
jika skor 9 - 102. Perkembangan anak
kemungkinan ada penyimpangan jika skor kurang atau sama dengan 6
Sumber : Depkes RI (2006)
Ordinal
33
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan
penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran
dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu
(Hidayat, 2007).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini
dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di
Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari
keterangan salah seorang Kelompok Kerja (POKJA) 4 Kelurahan Rempoa
terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi
pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat
penyimpangan perkembangan disana.
Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola
asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana
hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita
disana.
34
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang
berjumlah 59 anak balita.
Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada
tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1
Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada Tahun 2014
No. Usia Jumlah anak1 1-2 tahun 23 orang2 3-5 tahun 36 orang
Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,
2007). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 1–5
tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut
digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian
mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.
35
Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain:
a. Orang tua yang memiliki anak usia balita
b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur
c. Bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian
tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai
sampel penelitian yang penyebabnya adalah :
a. Menolak menjadi responden
b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan
penelitian
c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran
maupun interpretasi hasil penelitian
(Hidayat, 2008)
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah
dengan mengambil semua anggota populasi yang ada (Hidayat, 2008). Jadi,
jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti
untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma,
2011). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan
instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain :
36
1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama
orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial
nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak.
2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri
dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan
adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini
dibuat dengan pilihan SS yaitu “Sangat Sesuai”, S yaitu “sesuai”, TS yaitu
“tidak sesuai” dan STS yaitu “Sangat Tidak Sesuai”. Skor yang diberikan
untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan
untuk STS sama dengan 0.
Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh
Variabel Nomor Item
Pola AsuhFavorable Favorable
1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14
3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi 9-10 pertanyaan tentang
kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP
anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan
untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar,
bahasa dan sosial (Depkes RI, 2005)
37
Interpretasi KPSP meliputi :
a. Jawaban Ya : Orang tua anak menjawab: anak bisa atau
pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
b. Jawaban Tidak : Orang tua menjawab: anak belum pernah
melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah :
a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan
tahap perkembangannya (S)
b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu
Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini
dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat
penelitian yang akan dilakukan.
Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan
penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai
standar (Hidayat, 2008).
1. Hasil Validitas Instrumen
Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan
tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan
6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua
pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah
penelitian dilakukan.
38
2. Hasil Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan langkah yang dilakukan setelah
melakukan validitas instrument. Dalam penelitian ini digunakan
metode Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas instrument pola
asuh orang tua. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah dapat
dihitung dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali)
dan tepat digunakan untuk skala likert (Dharma, 2011). Hasil
pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Alpha Cronbach Keputusan
Pola asuhPositif 0,741 ReliabelNegatif 0,741 Reliabel
F. Tahapan Pengambilan Data
Penelitian ini akan mengambil data mengenai pola asuh orang tua
dan perkembangan anak usia bawah tiga tahun. Penelitian ini mengambil data
dengan cara:
1. Peneliti mempersiapkan surat menyurat terkait dengan izin penelitian
di taman penitipan anak ke kampus FKIK UIN Jakarta.
2. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)
3. Peneliti menunggu persetujuan Dinkes Tangsel. Setelah itu langsung
menyerahkan surat ke Puskesmas Ciputat Timur.
39
4. Peneliti mengikuti Rapat koordinasi rutin Posyandu kelurahan
Rempoa, rekomendasi dari penanggung jawab ibu dan anak kecamatan
Ciputat Timur
5. Setelah mengikuti Rapat koordinasi rutin, peneliti mendapatkan dua
opsi tempat untuk dilakukan pengujian validitas dan penelitian.
6. Peneliti mempersiapkan segala kebutuhan untuk penelitian
7. Mengunjungi tempat yang sudah ditentukan yaitu Posyandu Sakura
8. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kembali ke pihak Posyandu
yang dikunjungi
9. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua yang memiliki anak
usia balita.
10. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada orang tua serta mengobservasi
dan memberikan perlakukan kepada anak balita sesuai dengan data
yang diberikan oleh kader Posyandu.
11. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden
12. Peneliti mengolah kuisioner dan data yang sudah dikumpulkan dan
memasukkan ke dalam laporan penelitian.
G. Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-
langkah pengolahan data menurut Hidayat (2008) diantaranya:
1. Pengolahan data (Editing)
Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir
kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada
40
tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul untuk
memastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
2. Pengkodean data (Coding)
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atasa kategori. Pemberian kode ini sangat
penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi
dan arti suatu kode dari suatu variabel.
Data yang sudah terkumpul, sebelum dimasukkan ke dalam
komputer diberikan kode dalam setiap pernyataan. Kuesioner pola
asuh orang tua diberikan kode pernyataan nomor satu menjadi 1,
pernyataan nomor 2 menjadi 2, dan seterusnya hingga akhir pernyataan
yaitu sampai 14. Sedangkan kuisioner perkembangan anak balita
diberikan kode pernyataan nomor 1 menjadi A, pernyataan nomor 2
menjadi B, hingga akhir pernyataan yaitu sampai J.
3. Pemasukan data (Entry)
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam program computer statistik untuk dapat di
analisis atau dibuat distribusi frekuensinya.
41
Tahapan ini adalah proses memasukkan data responden mulai
dari kuesioner A hingga kuesioner C. Masing-masing diisi sesuai
dengan isian responden.
4. Pembersihan Data (Cleaning)
Proses pengecekkan kembali data-data yang telah dimasukkan
untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian
pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data
tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil
pengumpulan data yang dilakukan.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah mendeskripsikan setiap variabel
yang diteliti, diagnosis asumsi statistik lanjut deteksi nilai
ekstrim/outlier (Amran, 2012). Analisa univariat pada penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui berbagai karakteristik responden, mulai
dari pendidikan responden, pekerjaan, lama interaksi responden
dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh responden
serta perkembangan anak balita.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini
digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan
dependen berskala ordinal (Dharma, 2011). Analisa bivariat pada
42
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang
tua dengan perkembangan anak balita.
I. Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan
sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses penelitian
adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007 & Dahlan, 2008) :
1. Lembar persetujuan (Informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang
diteliti untuk ketersediaannya menjadi responden penelitian.
Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang
sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan
penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan kerahasiaan
responden. Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh responden
yang bersedia menjadi responden penelitian.
2. Tanpa nama (Anonymity)
Penelitian ini tidak mencantumkan nama responden pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi
mengurutkan nomor pada lembar pengumpulan data yang
diberikan kepada responden.
43
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan teradap hasil
penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
4. Prinsip keadilan, mnfaat dan menghormati orang lain
Penelitian ini dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan,
manfaat dan menghormati orang lain.
44
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang
membawahi dua kelurahan, yaitu kelurahan Rempoa dan kelurahan
Cempaka Putih. Puskesmas ini terletak di Jalan Haji Juanda Ciputat Timur
Tangerang Selatan.
Kelurahan Cempakan Putih membawahi 20 Posyandu, dan
kelurahan Rempoa membawahi 25 Posyandu. Posyandu Sakura
merupakan salah satu Posyandu yang berada di kelurahan Rempoa.
Posyandu ini terletak di Jalan Haji Usman, Gang Kecapi, Sandratex,
Ciputat Timur. Posyandu Sakura saat ini telah memberikan
kebermanfaatannya kepada lebih kurang 59 balita dalam hal pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan anak di cakupan wilayah RT 5 RW 6
Rempoa.
Hal yang sangat menarik bagi peneliti terkait dengan Posyandu
ini adalah adanya pemantauan langsung oleh kader Posyandu terhadap
balita-balita yang bermasalah, baik permasalahan dalam hal tumbuh
kembang anak maupun dalam hal gizi seimbang. Hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti, setiap ada permasalahan yang terjadi pada anak
balita ketua Posyandu selalu turun tangan untuk menangani permasalahan
yang ada. Contohnya permasalahan pada gizi balita. Ketua Posyandu
45
beserta tim gizi dari Puskesmas langsung menangani permasalahan yang
ada dengan memberikan penyuluhan tentang gizi, dan kesehatan lainnya.
Hal yang belum ditemukan oleh peneliti disini adalah follow up tentang
perkembangan dari balita. Menurut peneliti fokus dari Posyandu saat ini
lebih kepada pertumbuhan balita dan belum mencapai follow up yang
maksimal pada perkembangan balita.
B. Hasil Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Karakteristik Balita berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)
Laki-laki 32 54
Perempuan 27 46Total 59 100
Data pada tabel 5.1 menunjukkan terdapat 32 orang (54%)
balita laki-laki dan 27 orang (46%) balita perempuan.
46
2. Gambaran Pekerjaan Orang Tua
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua
dapat dilihat pada tabel 5.2
Tabel 5.2 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pekerjaan Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)
Tidak bekerja 45 76
Bekerja 14 24Total 59 100
Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa 45 responden
(76%) tidak bekerja dan 14 responden (24%) adalah bekerja.
3. Gambaran Pendidikan Orang Tua
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua
dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Orang Tua dari Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)Dasar 15 25
Menengah 31 53Tinggi 12 20
Tidak diisi 1 2Total 59 100
Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden dengan
pendidikan kategori menengah 31 orang (53%), kategori dasar 15
orang (25%), kategori tinggi 12 orang (20%) , dan sebanyak 1 orang
tidak mengisi kolom pendidikan.
47
4. Gambaran Lama Interaksi Anak dengan Orang Tua
Karakteristik responden berdasarkan lama intraksi orang
tua dengan anak dapat dilihat pada tabel 5.4
Tabel 5.4 Karakteristik Lama Interaksi Orang Tua dan Anak
Rentang waktu Frekuensi (n) Persentase (%)<3 jam 0 0>3 jam 59 100Total 59 100
Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa 59 responden
berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari 3 jam, sedangkan
tidak ada responden yang berinteraksi dengan anak balita selama
kurang dari 3 jam.
5. Gambaran Pola Asuh Orang Tua
Variabel pola asuh orang tua terdiri atas 14 pernyataan.
Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan varibel
pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel 5.5
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pola Asuh Frekuensi (n) Persentase (%)
Positif 30 50,8
Negatif 29 49,2Total 59 100
Data pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa terdapat 30
responden (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada anaknya dan
48
29 reponden (49,2%) memberikan pola asuh yang negatif pada
anaknya.
6. Gambaran Perkembangan Anak Balita
Variabel perkembangan anak balita terdiri atas 9 dan 10
pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap variabel
perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.6
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Perkembangan Frekuensi (n) Persentase (%)Normal 34 57,6
Menyimpang 25 42,4Total 59 100
Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa terdapat 34 balita
(57,6%) mengalami perkembangan yang normal dan 25 balita (42,4%)
mengalami perkembangan yang menyimpang.
C. Hasil Analisis Bivariat
1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita
Analisa hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan
anak balita dapat dilihat pada tabel 5.7
49
Tabel 5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pola AsuhPerkembangan Anak Balita
TotalP
valueNormal(%)
Menyimpang(%)
Positif 17 17 34 0,879
29 29 58 %
Negatif 13 12 25
22 20 42 %
Total 30 29 59
51 49 100%
Hasil dari tabel 5.7 yaitu dari 59 responden dapat diketahui
bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak
yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif
dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang
(20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak
yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang
negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13
orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879
(Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia
balita.
50
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan
penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang
dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan
penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan
penelitian.
A. Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Anak Balita
Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak
balita di wilayah kerja Posyandu Sakura Ciputat Timur Tangerang Selatan.
Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 59 orang.
Responden yang memiliki balita berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32
orang (54%), dan responden yang memiliki balita berjenis kelamin
perempuan berjumlah 27 orang (46%). Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara jumlah balita laki-laki dan perempuan di Posyandu ini.
Perbandingan balita laki-laki dan perempuan adalah 32:27 sama dengan
sekitar 3:2.
2. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaannya
Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan anak (Shanker, Blair & Diamond, 2008).
Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden
51
adalah orang tua yang tidak bekerja. Orang tua yang dimaksudkan disini
adalah Ayah atau Ibu yang pada saat penelitian berkesempatan untuk
mengisi kuisioner yang diajukan. Dan pada umumnya kuisioner ini diisi
oleh Ibu dari anak balita yang ada. Terdapat sebanyak 45 responden (76%)
yang tidak bekerja, dan 14 responden (24%) yang bekerja. Terdapat
perbedaan yang signifikan antara orang tua yang tidak bekerja dengan orang
tua yang bekerja. Perbandingan antara responden yang bekerja dengan
responden yang tidak bekerja adalah 45:14 sama dengan sekitar 3:1.
3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikannya
Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta
pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak (Edward, 2006).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan akhir dari responden
sebanyak 31 orang (53%) adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), 15 orang
(25%) adalah sekolah tingkat dasar, 12 orang (21%) adalah diploma dan
sarjana, dan 1 orang (2%) tidak mengisi kolom pendidikan yang ada di
kuisioner.
4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Interaksi dengan Anak Balita
Kemampuan komunikasi awal untuk perkembangan anak berada di
tingkat keluarga. Keluarga yang memiliki budaya berkomunikasi dengan
anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi yang baik bagi
tumbuhnya kecerdasan anak- anak (Wijayanti, 2013).
Menurut Dr Chee, 2008, kualitas waktu interaksi orang tua dengan
anak lebih penting dari pada kuantitas waktunya. Alangkah tidak berarti apa-
52
apa jika orang tua mempunyai waktu 24 jam untuk anak, tetapi tidak dengan
kualitas yang maksimal.
Menurut Hartono (2012), interaksi minimal antara ibu dan anak
minimal 3 jam. Pada penelitian ini, peneliti hanya mampu mengukur
kuantitas interaksi Ibu dan anak dengan nilai statistik seluruh responden
memiliki waktu untuk berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari tiga
jam sehari.
5. Karakteristik Responden berdasarkan Pola Asuh
Menurut Groenendyk & Brenda (2007), interaksi anak dengan orang
dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi
perkembangan anak tersebut. Pada penelitian terdapat 2 macam pola asuh
yang akan dijabarkan oleh peneliti, sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Nelsen & Lisa (2003) dalam Muchtar (2011), yaitu tentang pola asuh
positif dan negatif.
Pada penelitian ini diperoleh data sebanyak 30 orang tua (50,8%)
memberikan pola asuh positif kepada balita, da 29 orang tua (49,2%)
memberikan pola asuh negatif kepada balita. Terdapat perbedaan yang tidak
terlalu signifikan disini.
Pola asuh positif adalah pola asuh yang diberikan orang tua
kepada anak dengan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif
serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif
adalah bila orang tua sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka
memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan,
53
menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah,
dan sebagainya yang dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan,
kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan
mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa
dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan
dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga
orang tua tidak memberikan kasih sayang (Muthmainnah, 2012).
6. Karakteristik Responden berdasarkan Perkembangan Balita
Hal yang terpenting dalam tumbuh kembang anak adalah masa
balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain
itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan
rangsangan/stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu
mendapat perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga
apabila keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan
menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006).
Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa
perkembangan normal balita di tempat ini sebanyaj 34 orang (57,6%),
dan perkembangan menyimpang sebanyak 25 orang (42,4%).
B. Analisis Bivariat
1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita
Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi
square karena kedua variabel berbentuk data kategorik. Hasil penelitian
54
mengenai hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan
anak balita menunjukkan bahwa responden yang memberikan pola asuh
positif kepada anak dan perkembanagn anak balita yang normal sebanyak
19 orang (29%) sebanding dengan orang tua yang memberikan pola asih
negatif kepada anak, tetapi perkembangan anak balita menyimpang. Dan
hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh
orang tua terhadap perkembangan anak usia balita, artinya pola asuh yang
diberikan orang tua kepada anak balita tidak memiliki hubungan dengan
perkembangan anak di Posyandu Sakura Ciputat Timur.
Edward (2006) menyatakan bahwa pola pengasuhan orang tua sangat
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka tidak mustahil jika lingkungan
juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap
anak. Penyebab dari tidak terdapatnya hubungan yang signifikan mungkin
disebabkan oleh faktor seperti lingkungan, dimana lingkungan yang ada di
sekitar memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak balita (Edward,
2006). Lingkungan di sekitar responden tampak bersahabat, yang dibuktikan
dengan kehangatan mereka menyambut peneliti untuk melakukan penelitian
disana dan nampak jelas ketika beberapa orang tua berinteraksi dengan
anak. Hubungan antara pemilik rumah satu dan pemilik rumah lainnya pun
terlihat seperti keluarga besar yang saling membutuhkan. Terdapat
kelompok-kelompok masyarakat yang setiap sore berkumpul dan
bercengkrama, selama 3 hari peneliti melakukan penelitian disana. Peneliti
55
mempunyai pandangan bahwa lingkungan tempat penelitian ini sudah cukup
baik, dan memberikan dampak baik terhadap Ibu dan anak balita.
Jaringan sosial merupakan salah satu yang mempengaruhi
perkembangan anak balita dalam faktor hubungan interpersonal dengan
masyarakat sekitar (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Di tempat
penelitian ini, peranan komunitas sosial seperti Posyandu sangat
berpengaruh. Diketahui dari kader Posyandu Sakura Ciputat Timur, rata-
rata penduduk sekitar rajin mengikuti acara dan kegiatan yang diadakan
oleh Posyandu, karena masyarakat sudah mulai mengerti akan pentingya
Posyandu untuk anak Balita. Peneliti mempunyai pandangan bahwa,
masyarakat disini mendapatkan motivasi yang cukup tinggi dari kader-
kader Posyandu yang ada.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dari
penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam
pelaksanaan penelitian ini, seperti saat penelitian ini berlangsung peneliti
belum mampu menggali bagaimana kualitas hubungan orang tua dengan
anak sehingga lama interaksi disini hanya digali secara kuantitas saja.
56
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari
keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut:
1. Karakteristik responden yang peneliti dapatkan pada penelitian ini
adalah balita berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada balita
berjenis kelamin laki-laki berbanding 32:27. Rata-rata responden yang
peneliti teliti berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 76% dari
jumlah responden. Pendidikan dari responden paling banyak adalah
tingkat menengah sebanyak 53% dari jumlah responden. Sebanyak
80% dari responden menghabiskan waktu bersama anak balita selama
24 jam.
2. Sebanyak 30 responden pada penelitian ini memberikan pola asuh
positif kepada anak balita.
3. Diperoleh perkembangan normal anak balita di tempat ini sebanyak
34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang anak balita
sebanyak 25 orang (42,4%).
4. Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita
dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang
positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang
57
(29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak
yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang
negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang
(29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan
anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji
Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua
dengan perkembangan anak usia balita.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka
dapat diberikan saran kepada berbagai pihak yang berkenaan dengan pola
asuh orang tua dan perkembangan anak balita sebagai berikut:
1. Bagi Posyandu
Kader Posyandu perlu meningkatkan lagi peranan kader sebagai
motivator dan edukator bagi Ibu-Ibu agar mampu untuk memberikan
pola asuh yang baik kepada anak.
2. Bagi Puskesmas
Puskesmas perlu mengevaluasi kembali materi yang akan
diberikan oleh Posyandu ke masyarakat tentang pola asuh orang tua
dan perkembangan anak balita.
3. Bagi Keperawatan
58
Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai concelor dan
dapat ikut terlibat dalam bimbingan konseling yang ada di Posyandu
sebagai suatu intervemsi dari keperawatan anak dalam mengkaji
perkembangan anak dan intervensi dari keperawatan keluarga dalam
mengkaji pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak.
4. Bagi Peneliti
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas judul
penelitian seperti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak atau jenis-jenis pola asuh yang diberikan orang tua
terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA
Amran, Yulia. 2012. Pengelolaan dan Analisis Data Statistik di Bidang
Kesehatan. Fakulltas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta:
Jakarta
Andrade dkk. Family environment and child’s cognitive development: an
epidemiological approach. Darci Neves Santos Instituto de Saúde Coletiva
– UFBa Rua Padre Feijó, 29 4º andar. (2005): hal 2
Apriany, Dyna. Gambaran Pola Asuh Orangtua Pada Anak Penyandang
Epilepsi Usia Balita Di Poliklinik Anak RSUP.Perjan Dr. Hasan
Sadikin Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani. 2006
April, Apriani. 2009. Keberfungsian Keluarga Dengan Perkembangan Anak Usia
Prasekolah. Tesis S2.
Ariani. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 2,(Agustus 2012);
Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum.
Blair, C. & Diamond, A. 2008. Biological processes in prevention and
intervention: The promotion of self-regulation as a means of preventing
school failure. Development and Psychopathology. Vol. 20: h. 899-911
Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian
Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta
Dharma, KK. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Panduan Melaksanakan
dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV Trans Info Media: Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar
Dewi & Pujiastuti. 2012 . Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak
Usia Prasekolah Di Tk Kartika X-9 Cimahi 2012. STIKES Jenderal
Achmad Yani Cimahi
Edwards D C. 2006. Ketika Anak Sulit Diasuh: Panduan Orangtua Mengubah
Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Groenendyk & Brenda. Coparenting and Early Conscience Development in the
Family. The Journal of Genetic Psychology. Vol. 168 no.2 (2007): h.
201-224
Hasinuddin & Fitriah. Modul Anticipatory Guidance: Terhadap Perubahan Pola
Asuh Orang Tua Yang Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak.
STIKES Ngudia Husada Madura, 2011
Hidayah, Nur. Layanan pada Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TPA Beringharjo
Yogyakarta ). 2004
Hidayat, A. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.
I Gusti Ngurah Suwarba, dkk 2008. Artikel kesehatan tentang perkembangan
anak.
Kania, Nia. 2006. Seminar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai
Tumbuh Kembang Yang Optimal
Kariger dkk. Indicators of Family Care for Development for Use in Multicountry
Surveys. Bangladesh. J Health Popul Nutr. Vol. 30 no. 4 (2012): h. 472-486
Kurniawati, dkk. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan
Anak Toddler (Usia 1-3 Tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan
Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2011
Muchtar, D.H. 2011. Six Pillars of Positive Parenting. Cicero Publishing: Jakarta
Muhaimin, Syamsi. 2003. Vade-Mecum Pediatri. Jakarta: ECG
Muthmainnah, Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang
Androgynius melalui Kegiatan Bermain. PGPAUD FIP Universitas
Negeri Yogyakarta. 2012
Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan)
Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.
Pangastuti, Ratna. Studi Analisis Implementasi Full Day di TPA Beringharjo Kota
Yogyakarta, TPA Pelangi Indonesia dan TPA Laboratorium PAUD
UGM Kabupaten Sleman, dan TPA Jabal Rahmah Kabupaten Bantul.
Tesis S2 Studi Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012
Pierre & Forman. Attention-Seeking During Caregiver Unavailability and
Collaboration at Age 2. Child Development. Vol. 83 no. 2 (Maret-April
2012): h 712-727
Rahayu, Muji. Pengaruh Pendampingan Stimulasi Perkembangan pada Keluarga
terhadap Perkembangan Batita di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden,
Kabupaten Banyumas. Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu
Kesehatan. Universitas Jenderan Soedirman. 2013.
Shanker, S. In search of the pathways that lead to mentally healthy children.
Journal of Developmental Processes. Vol. 3 no. 1 (2008): h. 22-23
Simkiss dkk. Validation of the mothers object relations scales in 2–4 year old
children and comparison with the child–parent relationship scale.
Health and Quality of Life Outcomes. (2013): h. 11-49
Sunarsih, Tri. Hubungan Antara Pemberian Stimulasi Dini Oleh Ibu dengan
Perkembangam Balita di Taman Balita Muthia Sido Arum, Sleman
Yogyakarta. 2010 ,
Sumardi I.S. 2005. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif. Jakarta:
Grasindo.
Uripi, V. 2004. Menu Sehat Untuk Balita. Penerbit Puspa Swara, Jakarta
Chee, Goh. 2008. Spending Quality Time with Our Children: How to be an
effective working parent. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 pukul
08.16 dari http://www.his.edu.my/education-and-parenting-ideas/324-
spending-quality-time-with-our-children-how-to-be-an-effective-
working-parent.html
Field dkk, 2007. Diakses pada hari Rabu, 26 Maret2014, pukul 09.00 dari
http://www.beststart.org/OnTrack_English/2-
factors.html#interpersonal
LAMPIRAN 2
INFORMED CONSENT
Tangerang Selatan, Juni 2014
Yth.
Calon Responden Penelitian
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Refi Yulita
NIM : 1110104000007
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian dengan judul
“ Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita pada Posyandu
Sakura di Kelurahan Rempoa”.
Penelitian ini memberikan manfaat tidak langsung kepada responden, yaitu dapat
mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak melalui
kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Penelitian ini tidak akan merugikan responden.
Peneliti akan merahasiakan identitas dan jawaban saudara sebagai responden dalam
penelitian ini. Bersama surat ini kami lampirkan lembar persetujuan menjadi responden.
Saudara dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan apabila bersedia secara
sukarela menjadi responden penelitian.
Besar harapan saya agar saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Peneliti
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian
yang dilakukan oleh:
Nama : Refi Yulita
NIM : 1110104000007
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai tujuan penelitian ini.
Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas
yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian.
Saya mengerti bahwa tidak ada risiko yang akan terjadi. Apabila ada
pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif pada saya,
maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak
kepada saya untuk mengundurkan diri menjadi responden dari penelitian ini tanpa
risiko apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.
Tangerang Selatan, Juni 2014
(…………………………..)
LAMPIRAN 3
KUISIONER PENELITIAN
Angket Pola Asuh Orangtua
No. Responden : (Diisi oleh peneliti)
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Lama interaksi orang tua dengan anak : Jam
Umur anak :
Alamat :
No. Telp / Hp :
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama dan isilah pernyataan- pernyataan
tesebut dengan tanda () sesuai dengan diri saudara yang sebenarnya. Kerjakan dengan
teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Alternatif pilihan jawaban sebagai berikut:
SS : Jika Anda “Sangat Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai
dengan diri Anda
S : Jika Anda “Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri
Anda
TS : Jika Anda “Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan
diri Anda
STS : Jika Anda “Sangat Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai
dengan diri Anda
No Pernyataan SS S TS STS
1Saya melihat dan memberlakukan anak sebagai
titipan dari Tuhan Yang Maha Esa
2Saya mengasuh dan mengembangkan anak
supaya anak menjadi dirinya sendiri
3 Saya sangat menghormati dan mendukung anak
4Saya selalu fokus untuk mencari solusi dari
permasalahan anak
5Saya membimbing anak kepada hal-hal yang
bermanfaat
6 Saya mendidik anak agar belajar dari kesalahan
7Saya melibatkan anak untuk mencari jalan
keluar terbaik
8Saya sangat melindungi dan tidak memberikan
kepercayaan kepada anak (Over protective)
9Saya tidak memberi kesempatan kepada anak
untuk mengungkapkan perasaannya.
10 Saya selalu mengikuti keinginan anak
11Saya selalu membuat keputusan sendiri tanpa
memikirkan pendapat anak
12 Saya selalu merasa khawatir atau takut
13Saya selalu merasa kesal jika anak berperilaku
tidak sesuai dengan keinginan saya
14
Saya mempunyai persepsi bahwa kecerdasan
intelektual adalah faktor utama yang akan
membuat anak sukses
= Terimakasih =
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di
pojok, kemudian muncui dan menghilang secaraberulang-ulang di hadapan anak, apakah iamencari anda atau mengharapkan anda munculkembali?
Sosialisasi&kemandirian
2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut denganperlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
Gerak halus
3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik ataulebih dengan berpegangan pada kursi/meja?
Gerak kasar
4 Apakah anak dapat mengatakan 2 sukukata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da”atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
Bicara &bahasa
5 Apakah anak dapat mengangkat badannya keposisi berdiri tanpa bantuan anda?
Gerak kasar
6 Apakah anak dapat membedakan anda denganorang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu- ragupada saat permulaan bertemu dengan orang yangbelum dikenalnya.
Sosialisasi&kemandirian
7 Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas diantara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
Gerak halus
8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?
Gerak kasar
9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakahia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi?
Bicara &bahasa
10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
Gerak halus
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat
mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
Gerak halus
2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
Gerak kasar
3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuktangan atau melambai-lambai? JawabTIDAK bila ia membutuhkan kemandirianbantuan.
Sosialisasi&kemandirian
4 Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika iamemanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan“mama” jika memanggil/melihat ibunya? JawabYA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.
Bicara &bahasa
5 Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
Gerak kasar
6 Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Gerak kasar
7 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
Gerak kasar
8 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?Jawab YA bila ia menunjuk, menarik ataumengeluarkan suara yang menyenangkan
Sosialisasi&kemandirian
9 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
Gerak kasar
10 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuitdengan menggunakan ibu seperti pada gambarini
Gerak halus
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuktangan atau melambai-lambai? JawabTIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
Sosialisasi &kemandirian
2 Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, ataumengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?
Bicara & bahasa
3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
Gerak kasar
4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Gerak kasar
5 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai,apakah anak dapat membungkuk untukmemungut mainan di lantai clan kemudianberdiri kembali?
Gerak kasar
6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yangdiinginkannya tanpa menangis ataumerengek? Jawab YA bila ia menunjuk,menarik atau mengeluarkan suara yangmenyenangkan.
Sosialisasi&kemandirian
7 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Gerak kasar
8 Apakah anak anak dapat mengambil bendakecil seperti kacang, kismis, atau potonganbiskuit dengan menggunakan ibu jari danjari telunjuk seperti pada gambar ?
Gerak halus
9 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
Gerak halus; Sosialisasi & kemandirian
10 Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Sosialisasi &kemandirian
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
Gerak kasar
2 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?Jawab YA bila ia menunjuk, menarik ataumengeluarkan suara yang menyenangkan.
Sosialisasi&kemandirian
3 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
Gerak kasar
4 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuitdengan menggunakan ibu jari clan jari telunjukseperti pada gambar ?
Gerak halus
5 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
Gerak halus
6 Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Sosialisasi&kemandirian
7 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yanganda lakukan?
Sosialisasi&kemandirian
8 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus diatas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubusitu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm
Gerak halus
9 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?.
Bicara &bahasa
10 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkahatau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anakmenarik mainannya)
Gerak kasar
Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan
rumah tangga, apakah anak meniru apa yanganda lakukan?
Sosialisasi&kemandirian
2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
Gerak halus
3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" dan "mama"?
Bicara &bahasa
4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
Gerak kasar
5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti:baju, rok, atau celananya? (topi dan kaoskaki tidak ikut dinilai).
Gerak halus; sosialisasi&kemandirian
6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri?Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisitegak atau berpegangan pada dinding ataupegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naiktangga dengan merangkak atau anda tidakmembolehkan anak naik tangga atau anakharus berpegangan pada seseorang.
Gerak kasar sosialisasi&kemandirian
7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda,dapatkah anak menunjuk dengan benar palingsedikit satu bagian badannya (rambut, mata,hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
Bicara dan bahasa
8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
Sosialisasi& kemandirian
9 Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?
Gerak halus
10 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidakikut dinilai.
Gerak kasar
Kuesioner Praskrining untu
No PEME1 Dapatkah anak melepas
baju, rok, Sosialisas(topi clan kaos kaki tida
2 Dapatkah anak besendiri? Jawab YAdengan posisi tegak ataupada Binding atauTIDAK jika ia naikatau anda tidak mematau anak harus berpegan
3 Tanpa bimbingan, petudapatkah anak menunseclikit satu bagianhidung, mulut, atau ba
4 Dapatkah anak makbanyak tumpah?
5 Dapatkah anak memainannya sendirimengangkat piring jik
6 Dapatkah anak menendbola tenis) Gerakberpegangan pada apikut dinilai.
7 Bila diberi pensil, acoret kertas tanpa bant
8 Dapatkah anak meletapersatu di atas kubmenjatuhkan kubusdigunakan ukuran 2.5
9 Dapatkah anak mengberbicara seperti “min“Terimakasih” dan “Da
10 Apakah anak dapatgambar-gambar ini tanpa
tuk Anak 30 bulan
ERIKSAAN Ypas pakaiannya seperti:si & atau celananya? dak ikut dinilai)
Sosialisasi &kemandirian
erjalan naik tangga jika ia naik tangga
atau berpeganganpegangan tangga. Jawab tangga dengan merangkak
mbolehkan anak naik tanggapegangan pada seseorang.
Gerak kasar
etunjuk atau bantuan anda,njuk dengan benar palingbadannya (rambut, mata,agian badan yang lain)?
Bicara &bahasa
kan nasi sendiri tanpa Sosialisasi &kemandirian
embantu memungut atau membantu
jika diminta?
Bicara &bahasa
ndang bola kecil (sebesarkasar ke depan tanpa
apapun? Mendorong tidak
Gerak kasar
apakah anak mencoret-ntuan/petunjuk?
Gerak halus
takkan 4 buah kubus satuubus yang lain tanpa s itu? Kubus yang
.5 – 5 cm.
Gerak halus
ggunakan 2 kata pada saatnta minum”, “mau tidur”?
Dadag” tidak ikut dinilai.
Bicara &bahasa
menyebut 2 diantara npa bantuan?
Bicara &bahasa
YA TIDAK
Kuesioner Praskrining untu
No PEM1 Bila diberi pensil, apa
kertas tanpa bantuan/pe2 Dapatkah anak meleta
persatu di atas kubuskubus itu? Kubus yancm.
3 Dapatkah anak menggunaberbicara seperti “tidur”? “Terimakasih”
4 Apakah anak dapat mgambar ini tanpa bantuan?
5 Dapatkah anak melematau dada anda dari ja
6 Ikuti perintah ini denganmemberi isyarat dengansaat memberikan perin“Letakkan kertas ini“Letakkan kertas ini“Berikan kertas iniibu”.7 Buat garis lurus ke basekurangkurangnya 2.5menggambar garis laisamping garis tsb.
8 Letakkan selembar keApakah anak dapat mdengan mengangkatbersamaan tanpa didah
9 Dapatkah anak mengena
10 Dapatkah anak mengasedikitnya 3 meter?
tuk Anak 36 bulan
MERIKSAANakah anak mencoret-coret/petunjuk?
Gerak halus
takkan 4 buah kubus satuyang lain tanpa menjatuhkan
ng digunakan ukuran 2.5 – 5
Gerak halus
enggunakan 2 kata pada saat“minta minum”; “mau
h” dan “Dadag” tidak ikut
Bicara &bahasa
menyebut 2 diantara gambar-tuan?
Bicara &bahasa
mpar bola lurus ke arah perutarak 1,5 meter?
Gerak kasar
dengan seksama. Jangandengan telunjuk atau mata pada
ntah berikut ini:di lantai”. di kursi”.
ni kepada
Bicara &bahasa
awah sepanjang2.5 cm. Suruh anak in di
Gerak halus
ertas seukuran buku di lantai.melompati bagian lebar kertas t kedua kakinya secara hului lari?
Gerak kasar
engenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &kemandirian
engayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar
YA TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak mengenakan sepatunya
sendiri?Sosialisasi&kemandirian
2 Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Gerak kasar
3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk sehinggaanda ticlak perlu mengulanginya?
Sosialisasi&kemandiria
4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak andakesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu2 detik atau lebih?
Gerak kasar
5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secarabersamaan tanpa didahului lari?
Gerak kasar
6 Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contohini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anakmenggambar lingkaran?
Gerak halus
7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubustersebut?Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Gerak halus
8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular nagaatau permainan lain dimana ia ikut bermain clanmengikuti aturan bermain?
Sosialisasi&kemandirian
9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidaktermasuk kemandirian memasang kancing, gesperatau ikat pinggang)
Sosialisasi&kemandirian
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga
sejauh sedikitnya 3 meter?Gerak kasar
2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehinggaanda tidak perlu mengulanginya?
Sosialisasi &kemandirian
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andakesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu2 detik atau lebih?
Gerak kasar
4 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secarabersamaan tanpa didahului lari?
Gerak kasar
5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contohini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anakmenggambar lingkaran?
Gerak halus
6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubustersebut?Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Gerak halus
7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular nagaatau permainan lain dimana ia ikut bermain danmengikuti aturan bermain?
Sosialisasi &kemandirian
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidaktermasuk memasang kancing, gesper atau ikatpinggang)
Sosialisasi &kemandirian
9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnyatanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanyamenyebutkan sebagian namanya atau ucapannyasulit dimengerti.
Bicara &bahasa
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkankubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran2-5 – 5 cm.
Gerak halus
2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ularnaga atau permainan lain dimana ia ikut bermaindan mengikuti aturan bermain?
Sosialisasi &kemandirian
3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atauikat pinggang)
Sosialisasi &kemandirian
4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnyatanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanyamenyebut sebagian namanya atau ucapannya sulitdimengerti.
Bicara &bahasa
5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak.Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan."Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?""Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apayang kamu lakukan jika kamu lelah?" Jawab YAbiia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi denganbenar, bukan dengan gerakan atau isyarat.Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk kedalam rumah’.Jika lapar, jawaban yang benar adalah"makan"Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"
Bicara &bahasa
6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya ataupakaian boneka?
Sosialisasi &kemandirian
7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andskesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6detik atau lebih?
Gerak kasar
8 Jangan mengomenyebut kataPerlihatkan gapada anak.Tanyakan: "Mapanjang?"Minta anak mlebih panjang.Setelah anaklembar ini dantersebut.Setelah anak mulangi pertanyApakah anak dlebih panjang
9 Jangan memmemberitahumenggambar syang tersediaApakah anak dini?
10 Ikuti perintahmemberi isyarsaat memberikkertas ini di atbawah kursi". kamu" "LetakkJawab YA haatas", "di bawa
ngoreksi/membantu anak. Jangan ata "lebih panjang".gambar kedua garis ini
Mana garis yang lebih
menunjuk garis yang
nak menunjuk, putar an ulangi pertanyaan
menunjuk, putar lembar ini lagi danaan tadi.dapat menunjuk garis yangsebanyak 3 kali dengan benar?
Gerak halus
mbantu anak dan jangan nama gambar ini, suruh anak
seperti contoh ini di kertas kosonga. Berikan 3 kali kesempatan.dapat menggambar seperti contoh
Gerak halus
h ini dengan seksama. Jangan rat dengan telunjuk atau mats padskan perintah berikut ini: "Letakkantas lantai". "Letakkan kertas ini di. "Letakkan kertas ini di depan
kkan kertas ini di belakang kamu" anya jika anak mengerti arti "di ah", "di depan" dan "di belakang”
Bicara &bahasa
us
us
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak.
Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan.“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?” “Apayang kamu lakukan jika kamu lelah?” Jawab YAbiia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi denganbenar, bukan dengan gerakan atau isyarat.Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk kedalam rumah’.Jika lapar, jawaban yang benar adalah“makan”Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”
Bicara &bahasa
2 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya ataupakaian boneka?
Sosialisasi&kemandirian
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andskesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6detik atau lebih?
Gerak kasar
4 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”.Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.Setelah anak menunjuk, putarlembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi danulangi pertanyaan tadi.Apakah anak dapat menunjuk garis yanglebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
Gerak halus
5 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosongyang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.Apakah anak dapat
Gerak halus
menggambar seperti contoh ini?
6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats padssaat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”. “Letakkankertas ini di bawah kursi”. “Letakkan kertas inidi depan kamu” “Letakkan kertas ini dibelakang kamu” Jawab YA hanya jika anakmengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan”dan “di belakang”
Bicara &bahasa
7 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidakrewel (tanpa menangis atau menggelayut padaanda) pada saat anda meninggalkannya?
Sosialisasi&kemandirian
8 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : “Tunjukkan segi empat merah” “Tunjukkan segi empat kuning”‘Tunjukkan segi empat biru” “Tunjukkan segi empat hijau”Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Bicara &bahasa
9 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapakali tanpa berpegangan (lompatan dengan duakaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapatmelompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Gerak kasar
10 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Sosialisasi&kemandirian
LAMPIRAN 4
TABULASI DATA
POLA ASUH DI POSYANDU SAKURA
Respondence Nomor item1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 33 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 25 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 26 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 18 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1
10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 412 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 413 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 114 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 216 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 117 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 218 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 319 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 220 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 222 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 323 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 324 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 225 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 126 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 227 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 228 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 229 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 230 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 131 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 132 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 333 4 4 3 3 4 4 0 3 3 4 3 3 2 334 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 335 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 236 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 337 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 338 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1
39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 140 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 241 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 142 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 343 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 144 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 145 4 4 4 3 3 4 3 3 3 0 3 3 3 146 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 147 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 148 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 349 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 450 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 251 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 252 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 353 4 3 3 0 4 4 3 3 4 3 4 3 3 254 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 355 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 356 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 157 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 158 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 359 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2
LAMPIRAN 5
HASIL UJI VALIDITAS DAM REALIBILITAS
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU MELATI
Respondence Nomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 522 4 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 4 3 3 433 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 38
4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 1 1 2 2 3 39
5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 496 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 39
7 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 458 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 1 1 2 4 41
9 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 4110 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 50
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5612 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 4 46
13 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4614 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 42
15 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 4416 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 51
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4218 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4619 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4220 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 47
21 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 1 2 4 45
22 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5223 4 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 4 42
24 4 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3925 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 44
26 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3927 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 3 45
28 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4529 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 43
30 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 1 3 4 46
rxy 0,303 0,559 0,536 0,420 0,333 0,190 0,322 0,568 0,650 0,584 0,640 0,331 0,439 0,605
t hitung 1,683 3,564 3,362 2,448 1,869 1,023 1,798 3,647 4,525 3,808 4,410 1,858 2,588 4,024
t tabel 1,701
KeteranganTDK
VALID VALID VALID VALID VALIDTDK
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Jumlah Valid 12
Realibilitasn 14
n-1 13vt 19,69vbi 0,093 0,254 0,328 0,326 0,185 0,240 0,685 0,648 0,544 0,754 0,751 0,921 0,493 0,392jvb 6,614
Alfa Cronbach 0,741
R
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU SAKURA
Respondence Nomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 462 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 443 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 465 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 46
6 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 357 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1 458 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 1 39
9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4810 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5612 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
13 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 4514 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 50
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5216 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 45
17 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4218 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 46
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
21 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 4822 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 49
23 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4024 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 50
25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4726 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2 43
27 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 2 41
28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4529 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 43
30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4931 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 1 4432 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 5133 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 43
34 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4735 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 43
36 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4737 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4738 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1 38
39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 4540 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 44
41 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1 4642 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 48
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 50
44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 1 4645 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 41
46 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 4047 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 40
48 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 3 4549 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 48
51 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 2 4652 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 3 42
53 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4354 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 5155 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5156 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 1 38
57 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 1 4358 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 41
59 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 42
rxy 0,28 0,50 0,47 0,42 0,22 0,38 0,53 0,54 0,45 0,55 0,45 0,47 0,60 0,42
t hitung 2,19 4,37 4,03 3,49 1,73 3,09 4,73 4,88 3,77 4,98 3,78 4,06 5,71 3,54
t tabel 1,67Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Jumlah Valid 14
Realibilitas \n 14
n-1 13vt 19,3vbi 0,05 0,30 0,25 0,21 0,15 0,25 0,61 0,60 0,75 0,45 0,32 0,76 0,51 0,91jvb 6,12Alfa
Cronbach 0,8
R
LAMPIRAN 6
HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT
PendidikanOrangTua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Diisi 1 1,7 1,7 1,7
SD 3 5,1 5,1 6,8
SMP 12 20,3 20,3 27,1
SMA 31 52,5 52,5 79,7
Diploma 4 6,8 6,8 86,4
S1 7 11,9 11,9 98,3
S2 1 1,7 1,7 100,0
Total 59 100,0 100,0
PekerjaanOrangTua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid IRT 45 76,3 76,3 76,3
Guru 4 6,8 6,8 83,1
Dosen 1 1,7 1,7 84,7
Karyawan 5 8,5 8,5 93,2
Lain-lain 4 6,8 6,8 100,0
Total 59 100,0 100,0
LamaInteraksiOrangTua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak diisi 1 1,7 1,7 1,7
1-12 jam 4 6,8 6,8 8,5
13-18 jam 7 11,9 11,9 20,3
17-24 jam 47 79,7 79,7 100,0
Total 59 100,0 100,0
PolaAsuh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pola Asuh Positif 29 49,2 49,2 49,2
Pola Asuh Negatif 30 50,8 50,8 100,0
Total 59 100,0 100,0
Perkembangan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Perkembangan yang sesuai 34 57,6 57,6 57,6
Perkembangan yang
menyimpang25 42,4 42,4 100,0
Total 59 100,0 100,0
LAMPIRAN 7
HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT
Statistics
PolaAsuh Perkembangan
N Valid 59 59
Missing 0 0
Mean 1,51 1,42
Median 2,00 1,00
Mode 2 1
Std. Deviation ,504 ,498
Minimum 1 1
Maximum 2 2
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Perkembangan * PolaAsuh 59 100,0% 0 0,0% 59 100,0%
Perkembangan * PolaAsuh Crosstabulation
Count
PolaAsuh
TotalPositif Negatif
Perkembangan Normal 17 17 34
Menyimpang 13 12 25
Total 30 29 59
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,023a 1 ,879
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,023 1 ,879
Fisher's Exact Test 1,000 ,544
Linear-by-Linear Association ,023 1 ,880
N of Valid Cases 59
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,29.
b. Computed only for a 2x2 table
PerkembanganAnakBalita * PendidikanOrangTua Crosstabulation
Count
PendidikanOrangTua
TotalTidak Diisi SD SMP SMA Diploma S1 S2
PerkembanganAnakBalita Normal 1 3 7 16 2 4 1 34
Menyimpang 0 0 5 15 2 3 0 25
Total 1 3 12 31 4 7 1 59
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 4,234a 6 ,645
Likelihood Ratio 6,064 6 ,416
Linear-by-Linear Association ,490 1 ,484
N of Valid Cases 59
a. 10 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.
PerkembanganAnakBalita * PekerjaanOrangTua Crosstabulation
Count
PekerjaanOrangTua
TotalIRT Guru Dosen Karyawan Lain-lain
PerkembanganAnakBalita Normal 25 3 1 3 2 34
Menyimpang 20 1 0 2 2 25
Total 45 4 1 5 4 59
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 1,416a 4 ,841
Likelihood Ratio 1,813 4 ,770
Linear-by-Linear Association ,020 1 ,888
N of Valid Cases 59
a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.
PerkembanganAnakBalita * LamaInteraksiOrangTua Crosstabulation
Count
LamaInteraksiOrangTua
TotalTidak diisi 1-12 jam 13-18 jam 17-24 jam
PerkembanganAnakBalita Normal 1 4 2 27 34
Menyimpang 0 0 5 20 25
Total 1 4 7 47 59
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 6,097a 3 ,107
Likelihood Ratio 7,928 3 ,048
Linear-by-Linear Association 1,140 1 ,286
N of Valid Cases 59
a. 6 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI POSYANDU
SAKURA CIPUTAT TIMUR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh :
REFI YULITA
NIM : 1110104000007
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2014 M/ 1435 H
iii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES SCHOOL OF NURSINGSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA
Undergraduate Thesis, Juli 2014
Refi Yulita, NIM. 1110104000007
The Relationship between Parenting Style and Children 1-5 Years OldGrowth in Posyandu Sakura Ciputat Timur
xvii + 58 pages + 18 tables + 2 figures + 8 appendixes
Parenting style is one factor influencing 1-5 years old growing child. Children 1-5 years old give the positive parenting by their own parents will have normal growth according to their ages. This study aims to know the relationship between parenting style and children 1-5 years old growth. This study in Posyandu Sakura Ciputat Timur. The samples are 59 respondents by using total sampling technique. This research is quantitative with cross sectional approach. This study is using questionnaire to collects data. The result show that 17 respondents (29%) have positive parenting style and have normal growth, 12 respondents (20%) have positive parenting style and have abnormal growth, 17 respondents (29%) have negative parenting style and normal growth, 13 respondents (22%) have negative parenting style and have abnormal growth. This study was using Chi Square test and show P value 0.879. There are no relationship between parenting style and young children growth. Researchers suggest that Posyandu can provide more health education about good parenting and how to achieve optimal growing child.
Key Word: Parenting Style, Growth, Children 1-5 Years OldReferences: 34 (2003 – 2014)
iv
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juli 2014
Refi Yulita, NIM. 1110104000007
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
xvii + 58 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 8 lampiran
Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak balita. Anak balita yang mendapatkan pola asuh positif dari orang tuanya diprediksi dapat terhindar dari penyimpangan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Sampel penelitian digunakan sebanyak 59 orang dengan teknik sampel jenuh. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional.Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan chi square dan didapatkan p value sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita.Peneliti menyarankan agar pihak posyandu dapat memberikan pendidikan kesehatan yang lebih kepada para Ibu tentang pola asuh yang baik dan bagaimana cara mencapai perkembangan anak yang optimal.
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Anak, BalitaSumber: 34 (2003 – 2014)
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Refi Yulita
Tempat, tanggal lahir : Bukittinggi, 6 Juli 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
HP : 081363321100
E-mail : [email protected] / [email protected]/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan / Program
Studi Ilmu Keperawatan
PENDIDIKAN
1. TK Al-Hidayah 1997-1998
2. SD 34 Sungai Tarab 1998-2004
3. SMP 1 Batusangkar 2004-2007
4. SMA 1 Batusangkar 2007-2010
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-sekarang
ORGANISASI
1. Drum Band SMP 1 Batusangkar 2005-2006
2. PMR SMP 1 Batusangkar 2005-2006
3. Drum Band SMA 1 Batusangkar 2007-2008
4. FSI SMA 1 Batusangkar 2008-2009
5. KOMDA FKIK UIN Jakarta 2010-2012
6. BEM IK UIN Jakarta 2012-2013
7. KAMMI MedSos UIN Jakarta 2011-2012
8. KAMMI Daerah Tangsel 2013-sekarang
9. BEM FKIKCFE
2013-sekarang
10.
ILMIKI 2013-sekarang
ix
Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu,
KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah m
Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang
Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya
Skripsi ini tak akan sebanding dengan
Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kuk
Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya
# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah
"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan,
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
ix1
P E R S E M B A H A N
Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu,
KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah menjadi bidadari sholihahmu,
Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang
mempunyai adek sholih sepertimu, Brother
Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya
Mama, Papa dan Putra
ini tak akan sebanding dengan pengorbananmu
Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kukumpulkan keringat
juangmu untuk
Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya
inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku
Deretan kertas putih ini semoga penuh akan
# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah
"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
#Terimakasih Yaa Alloh
Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu, Mama
enjadi bidadari sholihahmu, Papa
Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang
adek sholih sepertimu, Brother
Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya
pengorbananmu, Mama
umpulkan keringat
juangmu untukku, Papa
Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya, duhai
inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku
Deretan kertas putih ini semoga penuh akan makna
"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."
#Terimakasih Yaa Alloh
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia
serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul
“Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di
Posyandu Sakura Ciputat Timur”.
Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta
menerapkan ilmu yang didapatkan oleh penulis dalam perkuliahan. Penulis telah
berusaha untuk menjadikan tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga
dapat dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal
skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan
tangan terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk
penyempurnaan proposal skripsi ini.
Penyusunan proposal skripsi ini banyak berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan/motivasi, bantuan serta masukan, sehingga dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Eni Nur’aini Agustini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Jamaluddin, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak Karyadi, Ph.D selaku pembimbing 1 dan Ibu Puspita Palupi, M. Kep.
xi
Ns, Sp. Kep. Mat selaku pembimbing 2 yang dengan sabar membimbing dan
memberi pengarahan kepada penulis.
7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Keluarga tercinta yaitu Ayah penulis Yunimal Apri, S.Sos, Ibu penulis
Era Lovita, S.Sos, dan Adik penulis Dian Purnama Putra.
9. Sahabat-sahabat penulis yaitu Reno Ramalia, Hervina, Lily Camelia,
Novitasari, dan seluruh teman-teman P S I K angkatan 2010, serta sahabat
seperjuangan ILMIKI, KAMMI dan BEM FKIK yang telah memberikan
semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis. Semua pihak yang telah
membantu selesainya proposal skripsi ini baik dalam persiapan, dan
pelaksanaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.
Wassalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh
Jakarta, Juli 2014
Refi Yulita
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................. i
Pernyataan Keaslian Karya .......................................................................... ii
Abstract ....................................................................................................... iii
Abstrak ........................................................................................................ iv
Pernyataan Persetujuan ............................................................................... v
Lembar Pengesahan .................................................................................... vi
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. viii
Lembar Persembahan .................................................................................. ix
Kata Pengantar ............................................................................................ x
Daftar Isi ..................................................................................................... xii
Daftar Tabel ................................................................................................ xv
Daftar Bagan ............................................................................................... xvi
Daftar Lampiran .......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Anak ................................................................... 8
B. Pola Asuh Orang Tua .................................................................. 12
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak .......... 15
D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak
xiii
...................................................................................................... 23
E. Penilaian Perkembangan Anak ................................................... 25
F. Kerangka Teori 29
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep ........................................................................ 30
B. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31
C. Definisi Operasional ................................................................... 32
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................. 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 34
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 35
E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................... 37
F. Tahap Pengambilan Data ............................................................ 38
G. Pengolahan Data ......................................................................... 39
H. Teknik Analisa Data ................................................................... 41
I. Etika Penelitian ........................................................................... 42
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .......................................... 44
B. Hasil Analisis Univariat .............................................................. 45
C. Hasil Analisis Bivariat ................................................................ 48
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat ....................................................................... 50
B. Analisis Bivariat ......................................................................... 53
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 55
xiv
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................... 57
Daftar Pustaka
Lampiran
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif 14
3.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan) 17
3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Biologi) 19
3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Hubungan
Interpersonal)
21
2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0-1 Tahun 25
2.6 Perkembangan Keterampilan pada Anak 1-2 Tahun 26
2.7 Perkembangan Keterampilan pada Anak 2-5 Tahun 27
3.1 Definisi Operasional 32
4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur 34
4.2 Kisi-Kisi Kuesioner 36
4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen 38
5.1 Karakteristik Balita Berdasarkan Jenis Kelamin 45
5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Orang Tua 46
5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pendidikan Orang Tua 46
5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Lama Interaksi Anak dengan
Orang Tua
47
5.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pola Asuh Orang Tua 47
5.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Perkembangan Anak Balita 48
5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak
Balita
49
xvi
DAFTAR BAGAN
Halaman
2.1 Kerangka Teori 29
3.1 Korelasi antara Variabel Independen dan Dependen 30
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumen Perizinan
Lampiran 2. Inform Consent
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
Lampiran 4. Tabulasi Data
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Univariat
Lampiran 7. Hasil Olahan SPSS Bivariat
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak karena
masa depan dunia tergantung kepada mereka. 10 Juta bayi dilahirkan ke
dunia ini setiap tahunnya dan mereka akan berkembang menjadi dewasa
nantinya. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak dalam hal
kasih sayang, gizi, perlindungan dan keamanan, serta kebutuhan untuk
tumbuh dan berkembang. Berkisar10 juta anak meninggal sebelum usia
10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi
mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan
kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal
(UNICEF, 2010 dalam Hasinuddin & Fitriah, 2011).
Kualitas hubungan seorang anak dengan orang tuanya sangatlah
penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak, termasuk
bagaimana kesehatan mentalnya, gaya hidup terkait kesehatannya,
konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran, cedera, kesehatan fisik,
keterampilan sosial, dan pencapaian pendidikannya (Simkiss dkk, 2013).
Tahun pertama usia seorang anak merupakan waktu yang sangat penting
dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya. Pada saat inilah
penting untuk merencanakan terkait dengan perkembangan seorang anak
(Groenendyk & Brenda 2007).
2
Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua yang
mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk
mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam
masyarakat (Edwards, 2006). Interaksi anak dengan orang dewasa dan
sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan
anak tersebut. Contohnya, interaksi anak dengan ibu yang merupakan
interaksi yang paling efektif untuk menjalin kedekatan dengan anak, serta
berpengaruh kepada perkembangan anak. Interaksi ini dapat
mempengaruhi perkembangan persepsi, membimbing serta dapat
mengendalikan perilaku anak-anak tersebut. Selain itu, juga membantu
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan diri mereka di
lingkungannya (Andrade dkk, 2005).
Pengasuhan keluarga selama lima tahun pertama kehidupan sangat
berpengaruh terhadap 4 domain perkembangan yaitu motorik, kognitif,
bahasa, dan sosial-emosional anak. Berbagai aspek inilah yang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak di masa
mendatang (Lamb dkk dalam Kariger dkk, 2012). Anak dapat dikatakan
mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh ketika anak
mengalami keterlambatan pada lebih dari dua domain perkembangan
(Ngurah dkk 2008).
Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak sangat
bergantung pada kasih sayang dan perhatian yang diberikan terhadap
diri anak. Hal-hal yang dilakukan oleh lingkungan sekitar anak
3
(keluarga dan masyarakat), akan menentukan kualitas pribadinya
dan mewarnai kehidupannya di masa mendatang. Peran aktif orang
tua adalah usaha langsung terhadap anak, dan peran lain yang
penting adalah dalam menciptakan lingkungan (Dewi & Pujiastuti,
2012).
Rahayu (2013) dengan penelitian yang dilakukan di desa Pandak,
kecamatan Baturraden, kabupaten Banyumas menyatakan bahwa dalam
banyak penelitian menunjukkan kecerdasan anak usia nol sampai empat
tahun terbangun 50% dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia
18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia empat tahun pertama adalah
masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak
dibanding masa-masa sesudahnya. Apabila tidak mendapat rangsangan
yang maksimal pada usia tersebut, maka potensi tumbuh kembang anak
tidak akan teraktualisasikan secara optimal atau mengalami gangguan
perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral.
Masa balita merupakan masa terpenting dalam tumbuh kembang
anak karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan dasar yang
akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Selain itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan
stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat
perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga apabila
keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan menghambat
perkembangan anak (Apriany, 2006)
4
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2011)
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua
dengan perkembangan anak di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo
Jogoroto, Jombang dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau P < 0,05 dan
penelitian yag dilakukan oleh Dewi dan Pujiastuti (2012) juga menunjukkan
adanya hubungan antara pola asuh orang tau terhadap pekembangan
perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi dengan
nilai signifikansi sebesar 0,013 atau P < 0,05.
Penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan penelitian
sebelumnya, variabel peneliti yaitu pola asuh orang tua yang meliputi
pola asuh positif dan negatif serta perkembangan anak balita. Penelitian
ini akan dilaksanakan di Posyandu Kota Tangerang Selatan. Survey yang
peneliti lakukan pada Posyandu di wilayah kerja Ciputat Timur kota
Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pada posyandu Sakura terdapat
beberapa penyimpangan perkembangan pada anak balita. Survey ini
dilakukan terhadap dua orang anak balita dengan menggunakan
instrument Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil survey
ini adalah dari dua balita menunjukkan adanya penyimpangan
perkembangan di dua poin perkembangan yaitu motorik halus dan
motorik kasar. Oleh karena itu, maka peneliti ingin mengetahui lebih
dalam tentang perkembangan anak balita disana dan menghubungkan
kepada salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu pola asuh orang
tua.
5
B. Perumusan Masalah
Lebih kurang 10 juta anak yang meninggal sebelum usia 10 tahun
dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka
karena adanya kesalahan dalam pengasuhan merupakan fenomena yang
cukup menjadi perhatian kita, terutama bagi orang tua dalam
memberikan pengasuhan yang maksimal kepada anak.
Jumlah anak yang lahir setiap tahunnya adalah tanggung jawab
kita semua, dan orang tua merupakan individu yang paling bertanggung
jawab dalam tugas perkembangan seorang anak. Hasil studi pendahuluan
yang dilakukan pada dua orang balita di wilayah Posyandu Sakura
Ciputat Timur didapatkan bahwa terdapat penyimpangan perkembangan
di dua poin perkembangan yang akan diteliti oleh peneliti yaitunya
penyimpangan perkembangan pada poin motorik halus dan motorik
kasar, dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat
hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita
di Posyandu Sakura Ciputat Timur.
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka
pertanyaan penelitian yang dikembangkan untuk menjawab masalah
penelitian adalah:
6
1. Bagaimana karakterisitik dari responden di Posyandu Sakura Ciputat
Timur?
2. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu
Sakura Ciputat Timur?
3. Bagaimana perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat
Timur?
4. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan
anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap
perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakterisitik responden, yaitu orang tua yang
mempunyai anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
b. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua terhadap anak
balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
c. Mengkaji perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat
Timur
d. Mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua terhadap
perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan, serta menjadi landasan dalam pengembangan
evidance based ilmu keperawatan, khususnya keperawatan anak dan
keluarga.
2. Bagi Posyandu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang
bermanfaat oleh Posyandu, terutama bagi Ayah dan Ibu dari anak
yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan pola asuh yang
positif terhadap anak.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal pengembangan
penelitian berikutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Anak
Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda, namun
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan (growth) merupakan
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang
dan keseimbangan metabolik. Perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks pada pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan.
(April, 2009). Perkembangan juga berarti “mekar terbuka atau membentang;
menjadi; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna
dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya (Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001 dalam April 2009).
Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, yang
dalam proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa balita
merupakan pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Masa balita terjadi perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan
intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
9
dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan
atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak
akan optimal bila interaksi sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan (Kania, 2006)
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagaiberikut:
1. Perkembangan merupakan “ Never Ending Process ”
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi .
3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu
4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase
perkembangan. (April, 2009).
Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Aspek-aspek perkembangan yang
dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan
bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2006)
1) Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan
otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
10
tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis
dan sebagainya.
3) Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4) Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai
bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
Ciri-ciri perkembangan pada masa balita menurut Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (2006) pada tiga tahun pertama kehidupan
ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih
berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-
cabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang komplek. Jumlah
dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja
otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga
bersosialisasi. Kecepatan pertumbuhan pada masa balita akan mulai menurun
dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi serta
perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial,
emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat.
11
Anak di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya dasar
kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan
berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Anak
balita merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan
pertumbuhannya memerlukan perhatian yang lebih khusus. Apabila
perkembangan dan pertumbuhan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal
ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang
berkualitas. Balita terbagi dalam dua kategori berdasarkan karakteristik, yaitu
anak usia satu sampai tiga tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi,
2004).
Perkembangan anak di masa prasekolah sangat penting. Menurut
Sumardi.I.S. (2005) masa prasekolah merupakan masa emas (golden age)
dimana anak berusia 0–6 tahun, rentang usia ini sangat menentukan
pertumbuhan dan perkembangan anak pada kehidupan selanjutnya.
Menurut nursalam (2005) perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari
proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang
terorganisasi.
12
B. Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak merupakan cara
yang digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan
anak untuk membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak
untuk mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan
motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan
tahap perkembangannya (Kurniawati dkk, 2011).
Menurut Baumrind (1971) dalam Apriany (2006) pola asuh
orangtua terdiri dari 2 dimensi yaitu parent warmth (dimensi kehangatan)
dan parent control (dimensi kendali) yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Dimensi kehangatan menunjukkan
bahwa respon dan afeksi pada anak. Sedangkan dimensi kendali adalah
aspek dimana orangtua mengendalikan perilaku anak untuk memastikan
bahwa peraturan mereka dipatuhi.
Berdasarkan kedua dimensi di atas, maka terdapat empat
kategori pola asuh orangtua yaitu permissive, authoritarian,
authoritative, dan neglectfull. Orangtua yang menerapkan pola asuh
authoritative memperlihatkan kehangatan tetapi keras, menjungjung
tinggi kemandirian tetapi menuntut tanggungjawab akan sikap anak.
Pada pola asuh authoritarian, orangtua menjungjung tinggi kepatuhan,
kenyamanan dan disiplin yang berlebihan/orangtua lebih menekankan
pemberian hukuman terhadap kesalahan, tanya jawab verbal dan
penjelasan tidak diterapkan. Pola asuh permissive, orangtua bersikap
13
menerima, murah hati dan agak pasif dalam hal kedisiplinan,
menerima seluruh tingkah laku yang ditampilkan anak, mengabulkan
setiap permintaan anak/terlalu memberikan perhatian yang berlebihan
tanpa menegakkan otoritasnya sebagai orangtua. Sedangkan pola asuh
neglectfull, orangtua memberikan kendali dan afeksi yang rendah pada
anaknya, mereka membiarkan anak mengambil keputusan sendiri,
orangtua dan anak tidak ada kedekatan emosi dan orangtua cenderung
mengabaikan kesejahteraan anak (Maccoby, 1980 dalam Apriany, 2006).
Muthmainnah (2012) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua
dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada
anak yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta
sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang tua
sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka memukul,
mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap
tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dsb - dianggap sebagai
hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap
negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan
menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi,
untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada
padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang.
Markie dkk (2002) dalam Muchtar (2011) mendefinisikan Positive
Parenting adalah pendekatan pola asuh yang bertujuan untuk mengembangkan
dan menglola prilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan
14
anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan juga
perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang.
Anak-anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif
kemungkinan besar akan berkembang baik, memiliki kemampuan baik, dan
selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah
dicapainya. Pendekatan dengan pola asuh yang positif akan mengembangkan
kebiasaan baik yang merupakan landasan dalam mengembangkan karakter
yang positif. (Muchtar, D.H. 2011)
Menurut Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011), berikut ini
perbandingan pola asuh negatif dan pola asuh positif :
Tabel 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif
Pola Asuh Negatif Pola Asuh Positif
1. Melihat dan memberlakukan anak sebagai “hak milik”
2. Berusaha untuk membentuk anak sesuai dengan keinginan orang tua
3. Menjadi teman yang tidak menyenangkan dan menekankan kalau orang tua tidak bisa menjadi teman bagi anak
4. Mengalah terhadap keinginan anak atau orang tua
5. Kontrol6. Mencoba untuk sempurna7. Memberikan hukuman 8. Sangat melindungi9. Menghindari perasaan terutama
emosi negatif10. Membetulakan atau mencari
jalan keluar untuk anak11. Selalu berpikir dari kacamata
orang tua12. Selalu merasa khawatir atau
takut
1. Melihat dan memberlakukan anak sebagai “titipan”
2. Mengasuh dan mengembangkan anak supaya anak menjadi dirinya sendiri
3. Sangat menghormati dan mendukung anak
4. Selalu tegas dan tetap fokus pada usaha untuk mencari faktor penyebab dan mencari solusi
5. Membimbing6. Mengajarkan dan mendidik
bahwa kesalahan dan kegagalan adalah keadaan agar kita dapat mengambil pelajaran untuk menjadi lebih baik
7. Melibatkan anak untuk mencari jalan keluar yang terbaik
8. Menawarkan pengawasan yang pada tempatnya
9. Mengizinkan anak untuk mengekspresikan perasaan dan emosi negatifnya
15
13. Selalu merasa kesal jika naak berprilaku tidak sesuai dengan keinginan orang tua
14. Mempunyai ersepsi bahwa kecerdasan intelektual adalah faktor utama yang akan membuat anak sukses kemudian hari
10. Mengajarkan yang berguna dalam kehidupan
11. Berusaha masuk ke dunia anak12. Menaruh kepercayaan dan
keyakinan pada anak13. Berusaha agaranak belajar dari
prilaku atau kejadian yang tidak menyenangkan
14. Memiliki persepsi bahwa kecerdasan intelektual membuat anak menjadi mampu dan kecerdasan emosionallah yang membuat anak sukses dan mampu meraih sgala potensi yang ada dalam dirinya.
Sumber: Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011)
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Untuk membantu para profesional menilai faktor yang mempengaruhi
perkembangan anak, mereka telah dikelompokkan ke dalam empat bidang
yaitunya:
a) Environmental factors (Rumah, penghasilan, pekerjaan, pendidikan)
b) Biological factors (Jenis kelamin, kesehatan umum, kesehatan mental,
praktek kesehatan)
c) Interpersonal relationships (Kedekatan, pola asuh orang tua, jaringan
sosial)
Interaksi dengan yang manusia lain merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi seorang anak. Kontak mata, senyuman, memberikan
lingkungan untuk mereka agar dapat berkomunikasi lebih lanjut, adanya
pertukaran makna dalam berkomunikasi, dan keterlibatan orang tua atau
16
pengasuh akan membatu mengembangkan dunia mereka dalam
berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain.(Field dkk, 2007)
d) Early environments and experiences (Pengalaman dan lingkungan
sebelumnya)
(Shanker, Blair & Diamond, 2008)
17
Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat
Rumah Ruangan bermain untuk anak ada/tidak
Keadaan rumah padat/tidak
Ruangan hijau untuk bermain anak ada/tidak
Bangunan masyaratakat di sekitar rumah ada/tidak
Anak berada di rumah dalam keadaan aman/tidak
Kondisi rumah sehat/tidak
Lingkungan sekitar bebas dari kejahatan/ tidak
Lingkungan di sekitar memudahkan untuk mencari penghasilan/tidak.
Penghasilan Pakaian anak memadai/tidak
Keluarga mengalami tekanan keuangan/tidak
Ada program komunitas yang murang untuk keluarga /tidak
Ada subsidi atau bantuan sosial/tidak
Gizi untuk anak cukup/tidak
Keluarga bergantung kepada satu orang dewasa yang berpenghasilan/ tidak
Ada tempat membeli makan yang aman/tidak
Ada subsidi untuk makanan/tidak
Pekerjaan Ketika orang tua bekerja, anak dititipkan kepada penitipan anak yang berkualitas/tidak
Orang tua stres/tidak ketika anak dititipkan
Lingkungan sekitar termasuk banyak yang bekerja/tidak
Adanya kesetaraan pendapatan Ada/tidak
18
Memadai/tidak pekerjaan individu dalam sebuah keluarga
Keluarga butuh lebih banyak usaha agar pekerjaannya bermakna/ tidak
PendidikanSeseorang membaca dan bermain dengan anak/tidak
Tingkat pendidikan dari anggota keluarga
Ada/tidak dorongan dari masyarakat agar orang tua memberikan pendidikan yang memadai untuk anaknya
Ada/tidak program di masyarakat yang mendukung pendidikan
Anak memiliki buku-buku dan mainan yang merangsang perkembangan/ tidak
Keluarga membantu anak untuk mengembangkan kemampuan anak/tidak
Ada/tidak tingkatan dalam memperoleh pendidikan dalam masyarakat
Anak mengikuti pendidikan usia dini yang berkualitas/tidak
Keluarga memiliki akses ke program pendidikan/tidak
Ada/tidak kebijakan untuk pendidikan anak usia dini
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
Lanjutan Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
19
Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)
Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat
Jenis kelamin Laki-laki/PerempuanPernah mengalami kekerasan dalam keluarga/tidak
Ada laki-laki atau perempuan yang berpengaruh di lingkungan/tidak
Ada pengakuan laki-laki setara dengan perempuan/tidak
Kesehatan umumBerat badan ketika lahir sehat/tidak
Kehamilan dari ibu yang normal/tidak
Asupan nutrisi yang kuat selama trimester pertama ketika di dalam perit ibu
Ada//tidak pelayanan kesehatan terdekat
Anak dalam keadaan sakit/tidak
Ada anggota keluarga yang sakit/tidak.
Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap individu yang cacat
Ada/tidak dukungan masyarakat untuk keluarga yang mengalami kcacatan
Kesehatan mentalLingkungan anak sangat hangat akan kasih sayang/tidak
Kesehatan ibu ketika memiliki anak
Ada program untuk mendukung kesehatan mental ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan/tidak
Ada dukungan masyarakat terjadap kesehatan mental ibu hamil/tidak
Pengasuh anak konsisten dan responsif atau tidak
Keluarga mengalami trauma, penyalahgunaan obat atau
Ada/tidak dukungan program dari lingkungan sekitang tentang
Ada/tidak dukungan dari masyarakat sekitar tentang
20
kesehatan mental/tidak keterampilan koping mengurangi stigma negatif tentang kesehatan mental
Praktek kesehatanAda/tidak pola makan, tidur dan bermain anak
Keluarga mengatir secara aktif gizi, tidur dan bermain anak/tidak
Ada/tidak komunitas yang memberikan informasi tentang gizi, tidur, dan aktifitas anak
Anak diberikan ASI/tidakPaham/tidak keluarga tentang ASI
Ada dukungan/tidak dari lingkungan sekitar untuk memberikan ASI kepada anak
Anak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan/tidak
Anak olah raga stiap hari/tidak
Anggota keluarga mendorong anak untuk berolah raga/tidak
Ada/tidak program masyarakat untuk mendukung aktifitas fisik untuk anak
Ada bayaran/tidak untuk aktifitas fisik di sekolah anak
Anak dikenalkan untuk menjaga kebersihan mulut/tidak
Anak didorong untu\k membersihkan gigi/tidak
Mudah/tidak mendapatkan informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut untuk anak
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
Lanjutan Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)
21
Tabel 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Interpersonal)
Faktor atau Kondisi Anak Keluarga Lingkungan terdekat Lingkungan masyarakat
KedekatanDekat/tidak anak dengan pengasuhnya
Responsif /tidak pengasuh dari anak kita
Ada program/tidak dari masyarakat tentang kedekatan anak denga orang tua
Pengasuh memberikan dukungan finansial/tidak kepada anak
Pola asuh orang tuaAnak mendapatkan pola asuh yang baik/tidak
Orang tua memberikan pengasuhan yang baik/tidak
Ada/tidak program tentang cara pengasuhan yang baik untuk anak
Hak-hak dan tanggung jawab orang tua diakui di tempat kerja/tidak
Jaringan sosialAda/tidak ada hubungan anak dengan orang dewasa lain
Keluarga memiliki banyak jaringan sosial/tidak
Di lingkungan masyarakat ada/tidak, kelompok-kelompok dengan kepentingan tertentu (Misal : Kelompok agama, budaya, dll)
Ada dukungan masyarakat/ tidak dalam mengembangakan kelpompok-kelompok dengan berbagai kepentingan tersebut
Anak memiliki teman sebaya/tidak
Anak diterima dalam keluarga/tidak
Ada/tidak perlakuan yang sama terhadap semua keluarga dari masyarakat sekitar
Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap hak azazi manusia
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
22
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak menurut
Edward (2006) adalah :
a. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta pengalamannya
sangat berpengaruh dalam mengasuh anak.
b. Lingkungan
Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak
mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang
diberikan orang tua terhadap anak.
c. Budaya
Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh
masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat
disekitarnya dalam mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut
dianggapnya berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan. Orang
tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan
baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam
mengasuh anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan
pola asuh terhadap anaknya.
23
D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Balita
Pengasuhan dalam keluarga sangatlah penting untuk perkembangan anak di
masa mendatang. Pengasuhan ini termasuk pengasuhan di aspek psikososial yang
mengarah kepada perkembangan yang positif. Indikator-indikator yang mempengaruhi
perkembangan yang positiflah yang dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh
pengasuhan yang diberikan oleh keluarga atau bagaimana penerapan nilai-nilai budaya
dalam keluarga tersebut. Pengasuhan dalam keluarga merupakan serangkaian tindakan
atau aktivitas yang diperankan oleh pengasuh dalam keluarga di lingkungannya , atau
kondisi lingkungan yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi
sehingga apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai. (Kariger
dkk, 2012).
Untuk mendukung beberapa teori, maka para peneliti melakukan
penelitian yang membahas tentang perkembangan anak yang dipengaruhi oleh
status perkawinan, hubungan antara oerang tua dan anak, dan hubungan anak
dengan saudaranya. (Groenendyk & Brenda 2007)
Baru-baru ini, ada peneliti yang sudah menekankan akan pentingnya
interaksi dalam sebuah keluarga. Diantaranya pengasuhan yang dilakukan oleh
ayah dan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi ini berpengarug
langsung terhadap perkembangan anak. (Groenendyk & Brenda 2007)
Pengasuhan dalam keluarga mengacu kepada prilaku atau nilai-nilai yang
diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu sama lain atau
juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua tergantung
bagaimana orang tua tersebut. (Groenendyk & Brenda 2007)
24
Pencarian perhatian oleh anak merupakan cara mereka dalam
menunjukkan harapan-harapan mereka tentang dunia sosial mereka. Menurut
teori kedekatan internal adalah anak-anak mempunyai keinginan kepada orang
tuanya agar diberikan respon saat mereka mengharapkan suatu hal ketika
diberikan perawatan dalam keluarganya. Adanya respon orang tua terhadap
harapan-harapan anak dapat mengajarkan mereka tentang adanya sebuah hubungan
timbal balik atau adanya komunikasi yang dua arah (Pierre & Forman, 2012)
Teori kedekatan ini sudah diprediksi dan menunjukkan bahwa anak yang
berusia 2 tahun secara positif dapat termotivasi untuk bekerjasama dengan
teman-teman bermainnya dalam menyelesaikan tugasnya, atau sebuah solusi
dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang selalu siap untuk
membantu mereka (Pierre & Forman, 2012)).
Menurut Marcobby, hubungan timbal balik antara anak dan orang tua
akan membantu anak dalam mengembangkan respon yang diberikan orang
tuanya, dimana peran orang tua menjadi fokus uatama dalam memberikan
respon (Pierre&Forman, 2012). Dengan respon yang diberikan orang tua dalam
berkolaborasi dengan anknya, anak juga belajar tentang cara memberi respon
yang sama. Kolaborasi antara anak dan orang tua ini bukanlah untuk
mengekang anak terhadap respon yang ada, tapi dengan repon yang diberikan
orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan terarah, sehingga adanya
interaksi yang menyenangkan bagi anak, adalah kewajiban orang tua merepon
anaknya dengan tanpa paksaan, sehingga orang tua dan anak dapat saling
memberikan kenyamanan (Pierre & Forman, 2012).
25
E. Penilaian Perkembangan Anak
1. Penilaian Cepat Perkembangan pada Umur Tertentu
Muhaimin (2003) menjelaskan bahwa penting untuk dapat menilai
perkembangan secara cepat pada semua umur. Tabel di bawah ini
memperlihatkan rentang umur normal saat anak mencapai kemampuan
tertentu yang dapat diukur dengan alat sederhana (kubus kayu berukuran 1
inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya keterlambatan,
diperlukan pemeriksaan klinis dan perkembangan secara lengkap dan
terencana.
Tabel 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0 – 1 tahun
Usia (Bulan)Keterampilan yang
dicapai 50 %Keterampilan yang
dicapai 100 %
Motorik KasarTengkurap, kepala ditegakkan dengan sudut 45°
1.0 2.4
Duduk dengan dipegangi, kepada tegak 2.2 3.8Dibantu untuk duduk, kepala tidak goyah 4.1 5.6Berguling 5.0 8.0Duduk tanpa bantuan 6.8 8.3Dibantu untuk berdiri 9.5 12.5Berjalan sambil memegang furnitur 10.2 13.1
Motorik halusMenyatukan tangan 1.9 3.6Meraih objek yang diletakkan di tangan 2.6 4.1Menggapai objek 4.2 5.9Memindahkan kubus dari tangan ke tangan
6.7 9.8
Menepukkan kubus dari tangan ke tangan
9.0 12.5
Menjepit bola kecil 10.0 13.3Bahasa
Bersuara – tidak menangis 0.5 1.7Tertawa 2.0 2.8“Papa”/”Mama” (Tidak spesifik) 6.8 9.4“Papa”/”Mama” (spesifik) 9.5 12.7
26
SosialSenyum berdasarkan respon 0.8 1.6Makan biskuit sendiri 5.5 7.4Main pat-a-cake 9.0 12.5Minum dari gelas terbuka 11.5 16.4
Sumber: Muhaimin (2003)
Tabel 2.6 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 1 – 2 tahun
Usia (Bulan)Keterampilan yang
dicapai 50 %Keterampilan yang
dicapai 100 %
Motorik KasarBerdiri sendiri secara baik 12.7 16.1Berjalan lima langkah 13.5 16.8Menaiki tangga sambil berpegangan 16.8 21.1
Motorik halusMenyusun menara dari dua kubus 13.8 18.6Menulis secara spontan 13.8 18.9Menyusun menara dari empat kubus 19.0 24.0
BahasaTiga kata selain Mama/papa 12.3 16.5Menunjuk salah satu anggotabadan 17.5 23.7Menggaubungkan dua akata yang berbeda
17.7 24.0
Merespon perintah sederhana tanpa isyarat
18.6 2.7 thn
Menyebutkan nama suatu gambar 20.0 2.2 thnSosial
Minum dari gelas yang terbuka 11.5 16.4Menggunakan sendok, tumpah sedikit 14.5 19.0Membantu di dalam rumah, tugas sederhana
17.1 22.2
Sumber: Muhaimin (2003)
27
Tabel 2.7 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 2 – 5 Tahun
Usia (Tahun)Keterampilan yang dicapai
50 %Keterampilan yang
dicapai 100 %
Motorik KasarBerdiri seimbang dengan satu kaki selama 1 detik
2.6 3.9
Melompat dengan satu kaki 3.6 4.6Berdiri seimbang degan satu kaki selama 5 detik
3.7 4.7
Menaiki tangga seperti orang dewasa 3 4Berjalan ke depan dengan cara tumit ke ibu jari
4.6 5.7
Motorik halusMenyusun delapan kubus ke atas 2.3 3.1Meniru garis vertikal 2.5 3.4Meniru jempatan tiga-kubus 2.9 3.6Menyalin gambar lingkaran 3.0 3.7Menyalin gambar silang 3.7 4.8Menggambar manusia-tiga bagian 3.8 4.8Meniru kotak 4.1 5.4Menggambar manusia-enam bagian 4.6 6.1Menyalin gambar kotak 4.7 6.3
BahasaMerujuk diri sendiri dengan nama 2Menggunakan kata jamak 2.3 3.0Memberikan nama pertama dan nama terakhir
2.6 3.5
Menggunakan kata saya, aku, kamu 2.5Mengerti kata dalam, atas, bawah 3.1 4.2Mengenali keluarga 3Mengenali sebagian besar orang asing 4Menggunakan kata kenapa, dan kapan 4Kalimat panjang dengan kata penghubung (Sehingga, karena)
4
SosialMencuci dan mengeringkan tangan 2.0 3.1Mengancingkan pakaian 3.7 4.9Berpakaian tanpa pengawasan 4.0 5.5Berpakaian dengan pengawasan 2.9 3.8
Sumber: Muhaimin (2003)
28
2. Penilaian Perkembangan Anak dengan Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan
(KPSP)
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salahsatu
alat skrining yang diwajibkan oleh Departemen Kesehatan untuk digunakan
di tingkat pelayanan kesehatan primer. KPSP sangat mudah digunakan baik
oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini
adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan
cepat dapat dilakukan intervensi dini (Ariani, 2012).
Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP bertujuan
untuk mengetahui perkembangan se o ra n g anak, dengan hasil normal atau
ada penyimpangan.
Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9,
12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak
belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada
umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur
7 bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan.
Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah
tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka
pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang
lebih muda. (Depkes RI, 2006)
29
p
Keterangan :: Berkaitan dengan penelitian: Tidak berkaitan dengan penelitian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Anak
Lingkungan
Biologi
Pengalaman danlingkungan sebelumnya
Hubungan antar personal
a. Genderb. General healthc. Mental healthd. Health practise
a. Housingb. Incomec. Employmentd. Education
Perkembangan
anak :
Normal
Menyimpang
Pola asuh positif
Pola asuh negatifHubungan sosial
Pola asuh orang tua
Kelekatan
Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen &Lisa (2003), Depkes RI (2006)
F. KERANGKA TEORI
30
BAB III
KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS PENELITIAN, DAN
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua
dan perkembangan anak balita, perkembangan anak mencakup
perkembangan bahasa, motorik halus, motorik kasar dan perkembangan
sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dibagi
menjadi empat, yaitunya: Lingkungan, biologi, hubungan antar personal
(Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini
meliputi pola asuh positif dan pola asuh negatif.
Bagan 3.1 Korelasi antara variabel Independen dan Dependen
Pola asuh orang tua Perkembangan anak balita
Independen Dependen
31
B. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban
sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (Dahlan, 2008).
Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah :
Ha: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua tetadap
perkembangananak balita.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional
ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian.
Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur
dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008).
32
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Pendidikan akhir Pendidikan terakhir orang tua Kuisioner A 1. Dasar2. Menengah3. Atas
Ordinal
2 Pekerjaan Aktivitas keseharian orang tua Kuisioner A 1. Tidak bekerja2. Bekerja
Nominal
3 Lama interaksi orang tua dengan anak
Waktu yang dihabiskan orang tua untuk berinteraksi dengan anak
Kuisioner A Penilaian1. Interaksi baik
Lama interaksi > 3 jam2. Interaksi kurang baik
Lama interaksi < 3 jamSumber: Hartono (2012)
Ordinal
4 Pola asuh orang tua Cara orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak usia 1 – 3 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola prilaku anak saat ini dan masa mendatang.
Kuisioner dengan 14 pernyataan menggunakan skala likert(Kuisioner B)
Penilaian:1. Pola asuh positif ,
jika,Skor positif > skor negatif
2. Pola asuh negatif ,jika,Skor negatif > skor positif
Modifikasi Nelsen & Lisa (2003) dan Likert (2014)
Ordinal
5 Perkembangan anak
Bertambahnya kemampuan (skill) anak usia 1 – 3 tahun dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial dan bahasa.
KPSP dengan 9 dan 10 pernyataan(Kuisioner C)
Penilaian:1. Perkembangan anak sesuai (S)
jika skor 9 - 102. Perkembangan anak
kemungkinan ada penyimpangan jika skor kurang atau sama dengan 6
Sumber : Depkes RI (2006)
Ordinal
33
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan
penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran
dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu
(Hidayat, 2007).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini
dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di
Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari
keterangan salah seorang Kelompok Kerja (POKJA) 4 Kelurahan Rempoa
terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi
pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat
penyimpangan perkembangan disana.
Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola
asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana
hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita
disana.
34
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang
berjumlah 59 anak balita.
Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada
tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1
Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada Tahun 2014
No. Usia Jumlah anak1 1-2 tahun 23 orang2 3-5 tahun 36 orang
Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau
sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,
2007). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 1–5
tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut
digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian
mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.
35
Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain:
a. Orang tua yang memiliki anak usia balita
b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur
c. Bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian
tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai
sampel penelitian yang penyebabnya adalah :
a. Menolak menjadi responden
b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan
penelitian
c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran
maupun interpretasi hasil penelitian
(Hidayat, 2008)
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah
dengan mengambil semua anggota populasi yang ada (Hidayat, 2008). Jadi,
jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti
untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma,
2011). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan
instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain :
36
1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama
orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial
nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak.
2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri
dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan
adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini
dibuat dengan pilihan SS yaitu “Sangat Sesuai”, S yaitu “sesuai”, TS yaitu
“tidak sesuai” dan STS yaitu “Sangat Tidak Sesuai”. Skor yang diberikan
untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan
untuk STS sama dengan 0.
Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh
Variabel Nomor Item
Pola AsuhFavorable Favorable
1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14
3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi 9-10 pertanyaan tentang
kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP
anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan
untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar,
bahasa dan sosial (Depkes RI, 2005)
37
Interpretasi KPSP meliputi :
a. Jawaban Ya : Orang tua anak menjawab: anak bisa atau
pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
b. Jawaban Tidak : Orang tua menjawab: anak belum pernah
melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.
Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah :
a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan
tahap perkembangannya (S)
b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu
Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini
dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat
penelitian yang akan dilakukan.
Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan
penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai
standar (Hidayat, 2008).
1. Hasil Validitas Instrumen
Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan
tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan
6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua
pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah
penelitian dilakukan.
38
2. Hasil Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan langkah yang dilakukan setelah
melakukan validitas instrument. Dalam penelitian ini digunakan
metode Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas instrument pola
asuh orang tua. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah dapat
dihitung dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali)
dan tepat digunakan untuk skala likert (Dharma, 2011). Hasil
pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.3
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Alpha Cronbach Keputusan
Pola asuhPositif 0,741 ReliabelNegatif 0,741 Reliabel
F. Tahapan Pengambilan Data
Penelitian ini akan mengambil data mengenai pola asuh orang tua
dan perkembangan anak usia bawah tiga tahun. Penelitian ini mengambil data
dengan cara:
1. Peneliti mempersiapkan surat menyurat terkait dengan izin penelitian
di taman penitipan anak ke kampus FKIK UIN Jakarta.
2. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)
3. Peneliti menunggu persetujuan Dinkes Tangsel. Setelah itu langsung
menyerahkan surat ke Puskesmas Ciputat Timur.
39
4. Peneliti mengikuti Rapat koordinasi rutin Posyandu kelurahan
Rempoa, rekomendasi dari penanggung jawab ibu dan anak kecamatan
Ciputat Timur
5. Setelah mengikuti Rapat koordinasi rutin, peneliti mendapatkan dua
opsi tempat untuk dilakukan pengujian validitas dan penelitian.
6. Peneliti mempersiapkan segala kebutuhan untuk penelitian
7. Mengunjungi tempat yang sudah ditentukan yaitu Posyandu Sakura
8. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kembali ke pihak Posyandu
yang dikunjungi
9. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua yang memiliki anak
usia balita.
10. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada orang tua serta mengobservasi
dan memberikan perlakukan kepada anak balita sesuai dengan data
yang diberikan oleh kader Posyandu.
11. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden
12. Peneliti mengolah kuisioner dan data yang sudah dikumpulkan dan
memasukkan ke dalam laporan penelitian.
G. Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-
langkah pengolahan data menurut Hidayat (2008) diantaranya:
1. Pengolahan data (Editing)
Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir
kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada
40
tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul untuk
memastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
2. Pengkodean data (Coding)
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atasa kategori. Pemberian kode ini sangat
penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi
dan arti suatu kode dari suatu variabel.
Data yang sudah terkumpul, sebelum dimasukkan ke dalam
komputer diberikan kode dalam setiap pernyataan. Kuesioner pola
asuh orang tua diberikan kode pernyataan nomor satu menjadi 1,
pernyataan nomor 2 menjadi 2, dan seterusnya hingga akhir pernyataan
yaitu sampai 14. Sedangkan kuisioner perkembangan anak balita
diberikan kode pernyataan nomor 1 menjadi A, pernyataan nomor 2
menjadi B, hingga akhir pernyataan yaitu sampai J.
3. Pemasukan data (Entry)
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam program computer statistik untuk dapat di
analisis atau dibuat distribusi frekuensinya.
41
Tahapan ini adalah proses memasukkan data responden mulai
dari kuesioner A hingga kuesioner C. Masing-masing diisi sesuai
dengan isian responden.
4. Pembersihan Data (Cleaning)
Proses pengecekkan kembali data-data yang telah dimasukkan
untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian
pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data
tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil
pengumpulan data yang dilakukan.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah mendeskripsikan setiap variabel
yang diteliti, diagnosis asumsi statistik lanjut deteksi nilai
ekstrim/outlier (Amran, 2012). Analisa univariat pada penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui berbagai karakteristik responden, mulai
dari pendidikan responden, pekerjaan, lama interaksi responden
dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh responden
serta perkembangan anak balita.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini
digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan
dependen berskala ordinal (Dharma, 2011). Analisa bivariat pada
42
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang
tua dengan perkembangan anak balita.
I. Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan
sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses penelitian
adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007 & Dahlan, 2008) :
1. Lembar persetujuan (Informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang
diteliti untuk ketersediaannya menjadi responden penelitian.
Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang
sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan
penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan kerahasiaan
responden. Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh responden
yang bersedia menjadi responden penelitian.
2. Tanpa nama (Anonymity)
Penelitian ini tidak mencantumkan nama responden pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi
mengurutkan nomor pada lembar pengumpulan data yang
diberikan kepada responden.
43
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan teradap hasil
penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
4. Prinsip keadilan, mnfaat dan menghormati orang lain
Penelitian ini dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan,
manfaat dan menghormati orang lain.
44
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang
membawahi dua kelurahan, yaitu kelurahan Rempoa dan kelurahan
Cempaka Putih. Puskesmas ini terletak di Jalan Haji Juanda Ciputat Timur
Tangerang Selatan.
Kelurahan Cempakan Putih membawahi 20 Posyandu, dan
kelurahan Rempoa membawahi 25 Posyandu. Posyandu Sakura
merupakan salah satu Posyandu yang berada di kelurahan Rempoa.
Posyandu ini terletak di Jalan Haji Usman, Gang Kecapi, Sandratex,
Ciputat Timur. Posyandu Sakura saat ini telah memberikan
kebermanfaatannya kepada lebih kurang 59 balita dalam hal pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan anak di cakupan wilayah RT 5 RW 6
Rempoa.
Hal yang sangat menarik bagi peneliti terkait dengan Posyandu
ini adalah adanya pemantauan langsung oleh kader Posyandu terhadap
balita-balita yang bermasalah, baik permasalahan dalam hal tumbuh
kembang anak maupun dalam hal gizi seimbang. Hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti, setiap ada permasalahan yang terjadi pada anak
balita ketua Posyandu selalu turun tangan untuk menangani permasalahan
yang ada. Contohnya permasalahan pada gizi balita. Ketua Posyandu
45
beserta tim gizi dari Puskesmas langsung menangani permasalahan yang
ada dengan memberikan penyuluhan tentang gizi, dan kesehatan lainnya.
Hal yang belum ditemukan oleh peneliti disini adalah follow up tentang
perkembangan dari balita. Menurut peneliti fokus dari Posyandu saat ini
lebih kepada pertumbuhan balita dan belum mencapai follow up yang
maksimal pada perkembangan balita.
B. Hasil Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Karakteristik Balita berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)
Laki-laki 32 54
Perempuan 27 46Total 59 100
Data pada tabel 5.1 menunjukkan terdapat 32 orang (54%)
balita laki-laki dan 27 orang (46%) balita perempuan.
46
2. Gambaran Pekerjaan Orang Tua
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua
dapat dilihat pada tabel 5.2
Tabel 5.2 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pekerjaan Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)
Tidak bekerja 45 76
Bekerja 14 24Total 59 100
Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa 45 responden
(76%) tidak bekerja dan 14 responden (24%) adalah bekerja.
3. Gambaran Pendidikan Orang Tua
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua
dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Orang Tua dari Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)Dasar 15 25
Menengah 31 53Tinggi 12 20
Tidak diisi 1 2Total 59 100
Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden dengan
pendidikan kategori menengah 31 orang (53%), kategori dasar 15
orang (25%), kategori tinggi 12 orang (20%) , dan sebanyak 1 orang
tidak mengisi kolom pendidikan.
47
4. Gambaran Lama Interaksi Anak dengan Orang Tua
Karakteristik responden berdasarkan lama intraksi orang
tua dengan anak dapat dilihat pada tabel 5.4
Tabel 5.4 Karakteristik Lama Interaksi Orang Tua dan Anak
Rentang waktu Frekuensi (n) Persentase (%)<3 jam 0 0>3 jam 59 100Total 59 100
Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa 59 responden
berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari 3 jam, sedangkan
tidak ada responden yang berinteraksi dengan anak balita selama
kurang dari 3 jam.
5. Gambaran Pola Asuh Orang Tua
Variabel pola asuh orang tua terdiri atas 14 pernyataan.
Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan varibel
pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel 5.5
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pola Asuh Frekuensi (n) Persentase (%)
Positif 30 50,8
Negatif 29 49,2Total 59 100
Data pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa terdapat 30
responden (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada anaknya dan
48
29 reponden (49,2%) memberikan pola asuh yang negatif pada
anaknya.
6. Gambaran Perkembangan Anak Balita
Variabel perkembangan anak balita terdiri atas 9 dan 10
pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap variabel
perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.6
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Perkembangan Frekuensi (n) Persentase (%)Normal 34 57,6
Menyimpang 25 42,4Total 59 100
Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa terdapat 34 balita
(57,6%) mengalami perkembangan yang normal dan 25 balita (42,4%)
mengalami perkembangan yang menyimpang.
C. Hasil Analisis Bivariat
1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita
Analisa hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan
anak balita dapat dilihat pada tabel 5.7
49
Tabel 5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pola AsuhPerkembangan Anak Balita
TotalP
valueNormal(%)
Menyimpang(%)
Positif 17 17 34 0,879
29 29 58 %
Negatif 13 12 25
22 20 42 %
Total 30 29 59
51 49 100%
Hasil dari tabel 5.7 yaitu dari 59 responden dapat diketahui
bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak
yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif
dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang
(20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak
yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang
negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13
orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879
(Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia
balita.
50
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan
penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang
dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan
penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan
penelitian.
A. Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Anak Balita
Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak
balita di wilayah kerja Posyandu Sakura Ciputat Timur Tangerang Selatan.
Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 59 orang.
Responden yang memiliki balita berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32
orang (54%), dan responden yang memiliki balita berjenis kelamin
perempuan berjumlah 27 orang (46%). Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara jumlah balita laki-laki dan perempuan di Posyandu ini.
Perbandingan balita laki-laki dan perempuan adalah 32:27 sama dengan
sekitar 3:2.
2. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaannya
Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi perkembangan anak (Shanker, Blair & Diamond, 2008).
Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden
51
adalah orang tua yang tidak bekerja. Orang tua yang dimaksudkan disini
adalah Ayah atau Ibu yang pada saat penelitian berkesempatan untuk
mengisi kuisioner yang diajukan. Dan pada umumnya kuisioner ini diisi
oleh Ibu dari anak balita yang ada. Terdapat sebanyak 45 responden (76%)
yang tidak bekerja, dan 14 responden (24%) yang bekerja. Terdapat
perbedaan yang signifikan antara orang tua yang tidak bekerja dengan orang
tua yang bekerja. Perbandingan antara responden yang bekerja dengan
responden yang tidak bekerja adalah 45:14 sama dengan sekitar 3:1.
3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikannya
Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta
pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak (Edward, 2006).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan akhir dari responden
sebanyak 31 orang (53%) adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), 15 orang
(25%) adalah sekolah tingkat dasar, 12 orang (21%) adalah diploma dan
sarjana, dan 1 orang (2%) tidak mengisi kolom pendidikan yang ada di
kuisioner.
4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Interaksi dengan Anak Balita
Kemampuan komunikasi awal untuk perkembangan anak berada di
tingkat keluarga. Keluarga yang memiliki budaya berkomunikasi dengan
anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi yang baik bagi
tumbuhnya kecerdasan anak- anak (Wijayanti, 2013).
Menurut Dr Chee, 2008, kualitas waktu interaksi orang tua dengan
anak lebih penting dari pada kuantitas waktunya. Alangkah tidak berarti apa-
52
apa jika orang tua mempunyai waktu 24 jam untuk anak, tetapi tidak dengan
kualitas yang maksimal.
Menurut Hartono (2012), interaksi minimal antara ibu dan anak
minimal 3 jam. Pada penelitian ini, peneliti hanya mampu mengukur
kuantitas interaksi Ibu dan anak dengan nilai statistik seluruh responden
memiliki waktu untuk berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari tiga
jam sehari.
5. Karakteristik Responden berdasarkan Pola Asuh
Menurut Groenendyk & Brenda (2007), interaksi anak dengan orang
dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi
perkembangan anak tersebut. Pada penelitian terdapat 2 macam pola asuh
yang akan dijabarkan oleh peneliti, sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Nelsen & Lisa (2003) dalam Muchtar (2011), yaitu tentang pola asuh
positif dan negatif.
Pada penelitian ini diperoleh data sebanyak 30 orang tua (50,8%)
memberikan pola asuh positif kepada balita, da 29 orang tua (49,2%)
memberikan pola asuh negatif kepada balita. Terdapat perbedaan yang tidak
terlalu signifikan disini.
Pola asuh positif adalah pola asuh yang diberikan orang tua
kepada anak dengan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif
serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif
adalah bila orang tua sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka
memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan,
53
menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah,
dan sebagainya yang dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan,
kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan
mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa
dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan
dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga
orang tua tidak memberikan kasih sayang (Muthmainnah, 2012).
6. Karakteristik Responden berdasarkan Perkembangan Balita
Hal yang terpenting dalam tumbuh kembang anak adalah masa
balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain
itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan
rangsangan/stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu
mendapat perhatian dari lingkungan terutama keluarga sehingga
apabila keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan
menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006).
Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa
perkembangan normal balita di tempat ini sebanyaj 34 orang (57,6%),
dan perkembangan menyimpang sebanyak 25 orang (42,4%).
B. Analisis Bivariat
1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita
Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi
square karena kedua variabel berbentuk data kategorik. Hasil penelitian
54
mengenai hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan
anak balita menunjukkan bahwa responden yang memberikan pola asuh
positif kepada anak dan perkembanagn anak balita yang normal sebanyak
19 orang (29%) sebanding dengan orang tua yang memberikan pola asih
negatif kepada anak, tetapi perkembangan anak balita menyimpang. Dan
hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh
orang tua terhadap perkembangan anak usia balita, artinya pola asuh yang
diberikan orang tua kepada anak balita tidak memiliki hubungan dengan
perkembangan anak di Posyandu Sakura Ciputat Timur.
Edward (2006) menyatakan bahwa pola pengasuhan orang tua sangat
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka tidak mustahil jika lingkungan
juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap
anak. Penyebab dari tidak terdapatnya hubungan yang signifikan mungkin
disebabkan oleh faktor seperti lingkungan, dimana lingkungan yang ada di
sekitar memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak balita (Edward,
2006). Lingkungan di sekitar responden tampak bersahabat, yang dibuktikan
dengan kehangatan mereka menyambut peneliti untuk melakukan penelitian
disana dan nampak jelas ketika beberapa orang tua berinteraksi dengan
anak. Hubungan antara pemilik rumah satu dan pemilik rumah lainnya pun
terlihat seperti keluarga besar yang saling membutuhkan. Terdapat
kelompok-kelompok masyarakat yang setiap sore berkumpul dan
bercengkrama, selama 3 hari peneliti melakukan penelitian disana. Peneliti
55
mempunyai pandangan bahwa lingkungan tempat penelitian ini sudah cukup
baik, dan memberikan dampak baik terhadap Ibu dan anak balita.
Jaringan sosial merupakan salah satu yang mempengaruhi
perkembangan anak balita dalam faktor hubungan interpersonal dengan
masyarakat sekitar (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Di tempat
penelitian ini, peranan komunitas sosial seperti Posyandu sangat
berpengaruh. Diketahui dari kader Posyandu Sakura Ciputat Timur, rata-
rata penduduk sekitar rajin mengikuti acara dan kegiatan yang diadakan
oleh Posyandu, karena masyarakat sudah mulai mengerti akan pentingya
Posyandu untuk anak Balita. Peneliti mempunyai pandangan bahwa,
masyarakat disini mendapatkan motivasi yang cukup tinggi dari kader-
kader Posyandu yang ada.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dari
penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam
pelaksanaan penelitian ini, seperti saat penelitian ini berlangsung peneliti
belum mampu menggali bagaimana kualitas hubungan orang tua dengan
anak sehingga lama interaksi disini hanya digali secara kuantitas saja.
56
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari
keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut:
1. Karakteristik responden yang peneliti dapatkan pada penelitian ini
adalah balita berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada balita
berjenis kelamin laki-laki berbanding 32:27. Rata-rata responden yang
peneliti teliti berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 76% dari
jumlah responden. Pendidikan dari responden paling banyak adalah
tingkat menengah sebanyak 53% dari jumlah responden. Sebanyak
80% dari responden menghabiskan waktu bersama anak balita selama
24 jam.
2. Sebanyak 30 responden pada penelitian ini memberikan pola asuh
positif kepada anak balita.
3. Diperoleh perkembangan normal anak balita di tempat ini sebanyak
34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang anak balita
sebanyak 25 orang (42,4%).
4. Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita
dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang
positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang
57
(29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak
yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang
negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang
(29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan
anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji
Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua
dengan perkembangan anak usia balita.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka
dapat diberikan saran kepada berbagai pihak yang berkenaan dengan pola
asuh orang tua dan perkembangan anak balita sebagai berikut:
1. Bagi Posyandu
Kader Posyandu perlu meningkatkan lagi peranan kader sebagai
motivator dan edukator bagi Ibu-Ibu agar mampu untuk memberikan
pola asuh yang baik kepada anak.
2. Bagi Puskesmas
Puskesmas perlu mengevaluasi kembali materi yang akan
diberikan oleh Posyandu ke masyarakat tentang pola asuh orang tua
dan perkembangan anak balita.
3. Bagi Keperawatan
58
Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai concelor dan
dapat ikut terlibat dalam bimbingan konseling yang ada di Posyandu
sebagai suatu intervemsi dari keperawatan anak dalam mengkaji
perkembangan anak dan intervensi dari keperawatan keluarga dalam
mengkaji pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak.
4. Bagi Peneliti
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas judul
penelitian seperti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak atau jenis-jenis pola asuh yang diberikan orang tua
terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA
Amran, Yulia. 2012. Pengelolaan dan Analisis Data Statistik di Bidang
Kesehatan. Fakulltas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta:
Jakarta
Andrade dkk. Family environment and child’s cognitive development: an
epidemiological approach. Darci Neves Santos Instituto de Saúde Coletiva
– UFBa Rua Padre Feijó, 29 4º andar. (2005): hal 2
Apriany, Dyna. Gambaran Pola Asuh Orangtua Pada Anak Penyandang
Epilepsi Usia Balita Di Poliklinik Anak RSUP.Perjan Dr. Hasan
Sadikin Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani. 2006
April, Apriani. 2009. Keberfungsian Keluarga Dengan Perkembangan Anak Usia
Prasekolah. Tesis S2.
Ariani. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 2,(Agustus 2012);
Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum.
Blair, C. & Diamond, A. 2008. Biological processes in prevention and
intervention: The promotion of self-regulation as a means of preventing
school failure. Development and Psychopathology. Vol. 20: h. 899-911
Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian
Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta
Dharma, KK. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Panduan Melaksanakan
dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV Trans Info Media: Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar
Dewi & Pujiastuti. 2012 . Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak
Usia Prasekolah Di Tk Kartika X-9 Cimahi 2012. STIKES Jenderal
Achmad Yani Cimahi
Edwards D C. 2006. Ketika Anak Sulit Diasuh: Panduan Orangtua Mengubah
Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Groenendyk & Brenda. Coparenting and Early Conscience Development in the
Family. The Journal of Genetic Psychology. Vol. 168 no.2 (2007): h.
201-224
Hasinuddin & Fitriah. Modul Anticipatory Guidance: Terhadap Perubahan Pola
Asuh Orang Tua Yang Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak.
STIKES Ngudia Husada Madura, 2011
Hidayah, Nur. Layanan pada Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TPA Beringharjo
Yogyakarta ). 2004
Hidayat, A. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.
I Gusti Ngurah Suwarba, dkk 2008. Artikel kesehatan tentang perkembangan
anak.
Kania, Nia. 2006. Seminar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai
Tumbuh Kembang Yang Optimal
Kariger dkk. Indicators of Family Care for Development for Use in Multicountry
Surveys. Bangladesh. J Health Popul Nutr. Vol. 30 no. 4 (2012): h. 472-486
Kurniawati, dkk. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan
Anak Toddler (Usia 1-3 Tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan
Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2011
Muchtar, D.H. 2011. Six Pillars of Positive Parenting. Cicero Publishing: Jakarta
Muhaimin, Syamsi. 2003. Vade-Mecum Pediatri. Jakarta: ECG
Muthmainnah, Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Pribadi Anak yang
Androgynius melalui Kegiatan Bermain. PGPAUD FIP Universitas
Negeri Yogyakarta. 2012
Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan)
Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.
Pangastuti, Ratna. Studi Analisis Implementasi Full Day di TPA Beringharjo Kota
Yogyakarta, TPA Pelangi Indonesia dan TPA Laboratorium PAUD
UGM Kabupaten Sleman, dan TPA Jabal Rahmah Kabupaten Bantul.
Tesis S2 Studi Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012
Pierre & Forman. Attention-Seeking During Caregiver Unavailability and
Collaboration at Age 2. Child Development. Vol. 83 no. 2 (Maret-April
2012): h 712-727
Rahayu, Muji. Pengaruh Pendampingan Stimulasi Perkembangan pada Keluarga
terhadap Perkembangan Batita di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden,
Kabupaten Banyumas. Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu
Kesehatan. Universitas Jenderan Soedirman. 2013.
Shanker, S. In search of the pathways that lead to mentally healthy children.
Journal of Developmental Processes. Vol. 3 no. 1 (2008): h. 22-23
Simkiss dkk. Validation of the mothers object relations scales in 2–4 year old
children and comparison with the child–parent relationship scale.
Health and Quality of Life Outcomes. (2013): h. 11-49
Sunarsih, Tri. Hubungan Antara Pemberian Stimulasi Dini Oleh Ibu dengan
Perkembangam Balita di Taman Balita Muthia Sido Arum, Sleman
Yogyakarta. 2010 ,
Sumardi I.S. 2005. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif. Jakarta:
Grasindo.
Uripi, V. 2004. Menu Sehat Untuk Balita. Penerbit Puspa Swara, Jakarta
Chee, Goh. 2008. Spending Quality Time with Our Children: How to be an
effective working parent. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 pukul
08.16 dari http://www.his.edu.my/education-and-parenting-ideas/324-
spending-quality-time-with-our-children-how-to-be-an-effective-
working-parent.html
Field dkk, 2007. Diakses pada hari Rabu, 26 Maret2014, pukul 09.00 dari
http://www.beststart.org/OnTrack_English/2-
factors.html#interpersonal
LAMPIRAN 2
INFORMED CONSENT
Tangerang Selatan, Juni 2014
Yth.
Calon Responden Penelitian
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Refi Yulita
NIM : 1110104000007
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian dengan judul
“ Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita pada Posyandu
Sakura di Kelurahan Rempoa”.
Penelitian ini memberikan manfaat tidak langsung kepada responden, yaitu dapat
mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak melalui
kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Penelitian ini tidak akan merugikan responden.
Peneliti akan merahasiakan identitas dan jawaban saudara sebagai responden dalam
penelitian ini. Bersama surat ini kami lampirkan lembar persetujuan menjadi responden.
Saudara dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan apabila bersedia secara
sukarela menjadi responden penelitian.
Besar harapan saya agar saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Peneliti
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian
yang dilakukan oleh:
Nama : Refi Yulita
NIM : 1110104000007
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai tujuan penelitian ini.
Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas
yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian.
Saya mengerti bahwa tidak ada risiko yang akan terjadi. Apabila ada
pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif pada saya,
maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak
kepada saya untuk mengundurkan diri menjadi responden dari penelitian ini tanpa
risiko apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.
Tangerang Selatan, Juni 2014
(…………………………..)
LAMPIRAN 3
KUISIONER PENELITIAN
Angket Pola Asuh Orangtua
No. Responden : (Diisi oleh peneliti)
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Lama interaksi orang tua dengan anak : Jam
Umur anak :
Alamat :
No. Telp / Hp :
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama dan isilah pernyataan- pernyataan
tesebut dengan tanda () sesuai dengan diri saudara yang sebenarnya. Kerjakan dengan
teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Alternatif pilihan jawaban sebagai berikut:
SS : Jika Anda “Sangat Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai
dengan diri Anda
S : Jika Anda “Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri
Anda
TS : Jika Anda “Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan
diri Anda
STS : Jika Anda “Sangat Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai
dengan diri Anda
No Pernyataan SS S TS STS
1Saya melihat dan memberlakukan anak sebagai
titipan dari Tuhan Yang Maha Esa
2Saya mengasuh dan mengembangkan anak
supaya anak menjadi dirinya sendiri
3 Saya sangat menghormati dan mendukung anak
4Saya selalu fokus untuk mencari solusi dari
permasalahan anak
5Saya membimbing anak kepada hal-hal yang
bermanfaat
6 Saya mendidik anak agar belajar dari kesalahan
7Saya melibatkan anak untuk mencari jalan
keluar terbaik
8Saya sangat melindungi dan tidak memberikan
kepercayaan kepada anak (Over protective)
9Saya tidak memberi kesempatan kepada anak
untuk mengungkapkan perasaannya.
10 Saya selalu mengikuti keinginan anak
11Saya selalu membuat keputusan sendiri tanpa
memikirkan pendapat anak
12 Saya selalu merasa khawatir atau takut
13Saya selalu merasa kesal jika anak berperilaku
tidak sesuai dengan keinginan saya
14
Saya mempunyai persepsi bahwa kecerdasan
intelektual adalah faktor utama yang akan
membuat anak sukses
= Terimakasih =
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di
pojok, kemudian muncui dan menghilang secaraberulang-ulang di hadapan anak, apakah iamencari anda atau mengharapkan anda munculkembali?
Sosialisasi&kemandirian
2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut denganperlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
Gerak halus
3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik ataulebih dengan berpegangan pada kursi/meja?
Gerak kasar
4 Apakah anak dapat mengatakan 2 sukukata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da”atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
Bicara &bahasa
5 Apakah anak dapat mengangkat badannya keposisi berdiri tanpa bantuan anda?
Gerak kasar
6 Apakah anak dapat membedakan anda denganorang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu- ragupada saat permulaan bertemu dengan orang yangbelum dikenalnya.
Sosialisasi&kemandirian
7 Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas diantara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
Gerak halus
8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?
Gerak kasar
9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakahia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi?
Bicara &bahasa
10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
Gerak halus
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat
mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
Gerak halus
2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
Gerak kasar
3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuktangan atau melambai-lambai? JawabTIDAK bila ia membutuhkan kemandirianbantuan.
Sosialisasi&kemandirian
4 Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika iamemanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan“mama” jika memanggil/melihat ibunya? JawabYA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.
Bicara &bahasa
5 Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
Gerak kasar
6 Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Gerak kasar
7 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
Gerak kasar
8 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?Jawab YA bila ia menunjuk, menarik ataumengeluarkan suara yang menyenangkan
Sosialisasi&kemandirian
9 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
Gerak kasar
10 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuitdengan menggunakan ibu seperti pada gambarini
Gerak halus
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuktangan atau melambai-lambai? JawabTIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
Sosialisasi &kemandirian
2 Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, ataumengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?
Bicara & bahasa
3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
Gerak kasar
4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Gerak kasar
5 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai,apakah anak dapat membungkuk untukmemungut mainan di lantai clan kemudianberdiri kembali?
Gerak kasar
6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yangdiinginkannya tanpa menangis ataumerengek? Jawab YA bila ia menunjuk,menarik atau mengeluarkan suara yangmenyenangkan.
Sosialisasi&kemandirian
7 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
Gerak kasar
8 Apakah anak anak dapat mengambil bendakecil seperti kacang, kismis, atau potonganbiskuit dengan menggunakan ibu jari danjari telunjuk seperti pada gambar ?
Gerak halus
9 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
Gerak halus; Sosialisasi & kemandirian
10 Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Sosialisasi &kemandirian
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
Gerak kasar
2 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek?Jawab YA bila ia menunjuk, menarik ataumengeluarkan suara yang menyenangkan.
Sosialisasi&kemandirian
3 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
Gerak kasar
4 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuitdengan menggunakan ibu jari clan jari telunjukseperti pada gambar ?
Gerak halus
5 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
Gerak halus
6 Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Sosialisasi&kemandirian
7 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yanganda lakukan?
Sosialisasi&kemandirian
8 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus diatas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubusitu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm
Gerak halus
9 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?.
Bicara &bahasa
10 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkahatau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anakmenarik mainannya)
Gerak kasar
Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan
rumah tangga, apakah anak meniru apa yanganda lakukan?
Sosialisasi&kemandirian
2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
Gerak halus
3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" dan "mama"?
Bicara &bahasa
4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
Gerak kasar
5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti:baju, rok, atau celananya? (topi dan kaoskaki tidak ikut dinilai).
Gerak halus; sosialisasi&kemandirian
6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri?Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisitegak atau berpegangan pada dinding ataupegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naiktangga dengan merangkak atau anda tidakmembolehkan anak naik tangga atau anakharus berpegangan pada seseorang.
Gerak kasar sosialisasi&kemandirian
7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda,dapatkah anak menunjuk dengan benar palingsedikit satu bagian badannya (rambut, mata,hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
Bicara dan bahasa
8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
Sosialisasi& kemandirian
9 Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta?
Gerak halus
10 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidakikut dinilai.
Gerak kasar
Kuesioner Praskrining untu
No PEME1 Dapatkah anak melepas
baju, rok, Sosialisas(topi clan kaos kaki tida
2 Dapatkah anak besendiri? Jawab YAdengan posisi tegak ataupada Binding atauTIDAK jika ia naikatau anda tidak mematau anak harus berpegan
3 Tanpa bimbingan, petudapatkah anak menunseclikit satu bagianhidung, mulut, atau ba
4 Dapatkah anak makbanyak tumpah?
5 Dapatkah anak memainannya sendirimengangkat piring jik
6 Dapatkah anak menendbola tenis) Gerakberpegangan pada apikut dinilai.
7 Bila diberi pensil, acoret kertas tanpa bant
8 Dapatkah anak meletapersatu di atas kubmenjatuhkan kubusdigunakan ukuran 2.5
9 Dapatkah anak mengberbicara seperti “min“Terimakasih” dan “Da
10 Apakah anak dapatgambar-gambar ini tanpa
tuk Anak 30 bulan
ERIKSAAN Ypas pakaiannya seperti:si & atau celananya? dak ikut dinilai)
Sosialisasi &kemandirian
erjalan naik tangga jika ia naik tangga
atau berpeganganpegangan tangga. Jawab tangga dengan merangkak
mbolehkan anak naik tanggapegangan pada seseorang.
Gerak kasar
etunjuk atau bantuan anda,njuk dengan benar palingbadannya (rambut, mata,agian badan yang lain)?
Bicara &bahasa
kan nasi sendiri tanpa Sosialisasi &kemandirian
embantu memungut atau membantu
jika diminta?
Bicara &bahasa
ndang bola kecil (sebesarkasar ke depan tanpa
apapun? Mendorong tidak
Gerak kasar
apakah anak mencoret-ntuan/petunjuk?
Gerak halus
takkan 4 buah kubus satuubus yang lain tanpa s itu? Kubus yang
.5 – 5 cm.
Gerak halus
ggunakan 2 kata pada saatnta minum”, “mau tidur”?
Dadag” tidak ikut dinilai.
Bicara &bahasa
menyebut 2 diantara npa bantuan?
Bicara &bahasa
YA TIDAK
Kuesioner Praskrining untu
No PEM1 Bila diberi pensil, apa
kertas tanpa bantuan/pe2 Dapatkah anak meleta
persatu di atas kubuskubus itu? Kubus yancm.
3 Dapatkah anak menggunaberbicara seperti “tidur”? “Terimakasih”
4 Apakah anak dapat mgambar ini tanpa bantuan?
5 Dapatkah anak melematau dada anda dari ja
6 Ikuti perintah ini denganmemberi isyarat dengansaat memberikan perin“Letakkan kertas ini“Letakkan kertas ini“Berikan kertas iniibu”.7 Buat garis lurus ke basekurangkurangnya 2.5menggambar garis laisamping garis tsb.
8 Letakkan selembar keApakah anak dapat mdengan mengangkatbersamaan tanpa didah
9 Dapatkah anak mengena
10 Dapatkah anak mengasedikitnya 3 meter?
tuk Anak 36 bulan
MERIKSAANakah anak mencoret-coret/petunjuk?
Gerak halus
takkan 4 buah kubus satuyang lain tanpa menjatuhkan
ng digunakan ukuran 2.5 – 5
Gerak halus
enggunakan 2 kata pada saat“minta minum”; “mau
h” dan “Dadag” tidak ikut
Bicara &bahasa
menyebut 2 diantara gambar-tuan?
Bicara &bahasa
mpar bola lurus ke arah perutarak 1,5 meter?
Gerak kasar
dengan seksama. Jangandengan telunjuk atau mata pada
ntah berikut ini:di lantai”. di kursi”.
ni kepada
Bicara &bahasa
awah sepanjang2.5 cm. Suruh anak in di
Gerak halus
ertas seukuran buku di lantai.melompati bagian lebar kertas t kedua kakinya secara hului lari?
Gerak kasar
engenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &kemandirian
engayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar
YA TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak mengenakan sepatunya
sendiri?Sosialisasi&kemandirian
2 Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Gerak kasar
3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk sehinggaanda ticlak perlu mengulanginya?
Sosialisasi&kemandiria
4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak andakesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu2 detik atau lebih?
Gerak kasar
5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secarabersamaan tanpa didahului lari?
Gerak kasar
6 Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contohini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anakmenggambar lingkaran?
Gerak halus
7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubustersebut?Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Gerak halus
8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular nagaatau permainan lain dimana ia ikut bermain clanmengikuti aturan bermain?
Sosialisasi&kemandirian
9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidaktermasuk kemandirian memasang kancing, gesperatau ikat pinggang)
Sosialisasi&kemandirian
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga
sejauh sedikitnya 3 meter?Gerak kasar
2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehinggaanda tidak perlu mengulanginya?
Sosialisasi &kemandirian
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andakesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu2 detik atau lebih?
Gerak kasar
4 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secarabersamaan tanpa didahului lari?
Gerak kasar
5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contohini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anakmenggambar lingkaran?
Gerak halus
6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubustersebut?Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
Gerak halus
7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular nagaatau permainan lain dimana ia ikut bermain danmengikuti aturan bermain?
Sosialisasi &kemandirian
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidaktermasuk memasang kancing, gesper atau ikatpinggang)
Sosialisasi &kemandirian
9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnyatanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanyamenyebutkan sebagian namanya atau ucapannyasulit dimengerti.
Bicara &bahasa
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkankubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran2-5 – 5 cm.
Gerak halus
2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ularnaga atau permainan lain dimana ia ikut bermaindan mengikuti aturan bermain?
Sosialisasi &kemandirian
3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atauikat pinggang)
Sosialisasi &kemandirian
4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnyatanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanyamenyebut sebagian namanya atau ucapannya sulitdimengerti.
Bicara &bahasa
5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak.Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan."Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?""Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apayang kamu lakukan jika kamu lelah?" Jawab YAbiia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi denganbenar, bukan dengan gerakan atau isyarat.Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk kedalam rumah’.Jika lapar, jawaban yang benar adalah"makan"Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"
Bicara &bahasa
6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya ataupakaian boneka?
Sosialisasi &kemandirian
7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andskesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6detik atau lebih?
Gerak kasar
8 Jangan mengomenyebut kataPerlihatkan gapada anak.Tanyakan: "Mapanjang?"Minta anak mlebih panjang.Setelah anaklembar ini dantersebut.Setelah anak mulangi pertanyApakah anak dlebih panjang
9 Jangan memmemberitahumenggambar syang tersediaApakah anak dini?
10 Ikuti perintahmemberi isyarsaat memberikkertas ini di atbawah kursi". kamu" "LetakkJawab YA haatas", "di bawa
ngoreksi/membantu anak. Jangan ata "lebih panjang".gambar kedua garis ini
Mana garis yang lebih
menunjuk garis yang
nak menunjuk, putar an ulangi pertanyaan
menunjuk, putar lembar ini lagi danaan tadi.dapat menunjuk garis yangsebanyak 3 kali dengan benar?
Gerak halus
mbantu anak dan jangan nama gambar ini, suruh anak
seperti contoh ini di kertas kosonga. Berikan 3 kali kesempatan.dapat menggambar seperti contoh
Gerak halus
h ini dengan seksama. Jangan rat dengan telunjuk atau mats padskan perintah berikut ini: "Letakkantas lantai". "Letakkan kertas ini di. "Letakkan kertas ini di depan
kkan kertas ini di belakang kamu" anya jika anak mengerti arti "di ah", "di depan" dan "di belakang”
Bicara &bahasa
us
us
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan
No PEMERIKSAAN YA TIDAK1 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak.
Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan.“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?” “Apayang kamu lakukan jika kamu lelah?” Jawab YAbiia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi denganbenar, bukan dengan gerakan atau isyarat.Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk kedalam rumah’.Jika lapar, jawaban yang benar adalah“makan”Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”
Bicara &bahasa
2 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya ataupakaian boneka?
Sosialisasi&kemandirian
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan.Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak andskesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6detik atau lebih?
Gerak kasar
4 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”.Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.Setelah anak menunjuk, putarlembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi danulangi pertanyaan tadi.Apakah anak dapat menunjuk garis yanglebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
Gerak halus
5 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosongyang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.Apakah anak dapat
Gerak halus
menggambar seperti contoh ini?
6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats padssaat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”. “Letakkankertas ini di bawah kursi”. “Letakkan kertas inidi depan kamu” “Letakkan kertas ini dibelakang kamu” Jawab YA hanya jika anakmengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan”dan “di belakang”
Bicara &bahasa
7 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidakrewel (tanpa menangis atau menggelayut padaanda) pada saat anda meninggalkannya?
Sosialisasi&kemandirian
8 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : “Tunjukkan segi empat merah” “Tunjukkan segi empat kuning”‘Tunjukkan segi empat biru” “Tunjukkan segi empat hijau”Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Bicara &bahasa
9 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapakali tanpa berpegangan (lompatan dengan duakaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapatmelompat 2-3 kali dengan satu kaki?
Gerak kasar
10 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Sosialisasi&kemandirian
LAMPIRAN 4
TABULASI DATA
POLA ASUH DI POSYANDU SAKURA
Respondence Nomor item1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 33 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 14 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 25 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 26 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 18 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 19 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1
10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 111 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 412 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 413 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 114 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 216 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 117 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 218 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 319 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 220 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 222 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 323 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 324 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 225 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 126 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 227 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 228 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 229 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 230 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 131 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 132 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 333 4 4 3 3 4 4 0 3 3 4 3 3 2 334 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 335 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 236 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 337 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 338 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1
39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 140 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 241 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 142 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 343 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 144 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 145 4 4 4 3 3 4 3 3 3 0 3 3 3 146 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 147 4 3 0 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 148 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 349 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 450 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 251 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 252 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 353 4 3 3 0 4 4 3 3 4 3 4 3 3 254 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 355 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 356 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 157 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 158 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 359 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2
LAMPIRAN 5
HASIL UJI VALIDITAS DAM REALIBILITAS
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU MELATI
Respondence Nomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 522 4 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 4 3 3 433 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 38
4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 1 1 2 2 3 39
5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 496 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 39
7 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 458 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 1 1 2 4 41
9 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 4110 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 50
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5612 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 4 46
13 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4614 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 42
15 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 3 4416 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 51
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4218 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4619 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4220 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 47
21 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 1 2 4 45
22 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5223 4 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 4 42
24 4 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3925 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 44
26 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3927 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 3 45
28 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4529 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 43
30 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 1 3 4 46
rxy 0,303 0,559 0,536 0,420 0,333 0,190 0,322 0,568 0,650 0,584 0,640 0,331 0,439 0,605
t hitung 1,683 3,564 3,362 2,448 1,869 1,023 1,798 3,647 4,525 3,808 4,410 1,858 2,588 4,024
t tabel 1,701
KeteranganTDK
VALID VALID VALID VALID VALIDTDK
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Jumlah Valid 12
Realibilitasn 14
n-1 13vt 19,69vbi 0,093 0,254 0,328 0,326 0,185 0,240 0,685 0,648 0,544 0,754 0,751 0,921 0,493 0,392jvb 6,614
Alfa Cronbach 0,741
R
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU SAKURA
Respondence Nomor Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 462 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 443 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 465 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 46
6 4 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 357 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 1 458 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 3 1 3 1 39
9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4810 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 48
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5612 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
13 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 4514 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 50
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5216 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 45
17 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4218 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 46
19 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
21 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 4822 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 49
23 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4024 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 50
25 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4726 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2 43
27 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 3 2 2 2 41
28 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4529 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 43
30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4931 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 1 4432 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 5133 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 43
34 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4735 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 43
36 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4737 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4738 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 1 3 1 38
39 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 4540 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 44
41 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 1 4642 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 48
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 50
44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 1 4645 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 41
46 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 4047 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 2 1 40
48 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 2 3 4549 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
50 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 48
51 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 2 4652 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 4 2 2 3 42
53 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4354 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 5155 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5156 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 1 1 38
57 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 1 4358 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 41
59 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 42
rxy 0,28 0,50 0,47 0,42 0,22 0,38 0,53 0,54 0,45 0,55 0,45 0,47 0,60 0,42
t hitung 2,19 4,37 4,03 3,49 1,73 3,09 4,73 4,88 3,77 4,98 3,78 4,06 5,71 3,54
t tabel 1,67Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Jumlah Valid 14
Realibilitas \n 14
n-1 13vt 19,3vbi 0,05 0,30 0,25 0,21 0,15 0,25 0,61 0,60 0,75 0,45 0,32 0,76 0,51 0,91jvb 6,12Alfa
Cronbach 0,8
R
LAMPIRAN 6
HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT
PendidikanOrangTua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Diisi 1 1,7 1,7 1,7
SD 3 5,1 5,1 6,8
SMP 12 20,3 20,3 27,1
SMA 31 52,5 52,5 79,7
Diploma 4 6,8 6,8 86,4
S1 7 11,9 11,9 98,3
S2 1 1,7 1,7 100,0
Total 59 100,0 100,0
PekerjaanOrangTua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid IRT 45 76,3 76,3 76,3
Guru 4 6,8 6,8 83,1
Dosen 1 1,7 1,7 84,7
Karyawan 5 8,5 8,5 93,2
Lain-lain 4 6,8 6,8 100,0
Total 59 100,0 100,0
LamaInteraksiOrangTua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak diisi 1 1,7 1,7 1,7
1-12 jam 4 6,8 6,8 8,5
13-18 jam 7 11,9 11,9 20,3
17-24 jam 47 79,7 79,7 100,0
Total 59 100,0 100,0
PolaAsuh
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pola Asuh Positif 29 49,2 49,2 49,2
Pola Asuh Negatif 30 50,8 50,8 100,0
Total 59 100,0 100,0
Perkembangan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Perkembangan yang sesuai 34 57,6 57,6 57,6
Perkembangan yang
menyimpang25 42,4 42,4 100,0
Total 59 100,0 100,0
LAMPIRAN 7
HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT
Statistics
PolaAsuh Perkembangan
N Valid 59 59
Missing 0 0
Mean 1,51 1,42
Median 2,00 1,00
Mode 2 1
Std. Deviation ,504 ,498
Minimum 1 1
Maximum 2 2
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Perkembangan * PolaAsuh 59 100,0% 0 0,0% 59 100,0%
Perkembangan * PolaAsuh Crosstabulation
Count
PolaAsuh
TotalPositif Negatif
Perkembangan Normal 17 17 34
Menyimpang 13 12 25
Total 30 29 59
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,023a 1 ,879
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,023 1 ,879
Fisher's Exact Test 1,000 ,544
Linear-by-Linear Association ,023 1 ,880
N of Valid Cases 59
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,29.
b. Computed only for a 2x2 table
PerkembanganAnakBalita * PendidikanOrangTua Crosstabulation
Count
PendidikanOrangTua
TotalTidak Diisi SD SMP SMA Diploma S1 S2
PerkembanganAnakBalita Normal 1 3 7 16 2 4 1 34
Menyimpang 0 0 5 15 2 3 0 25
Total 1 3 12 31 4 7 1 59
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 4,234a 6 ,645
Likelihood Ratio 6,064 6 ,416
Linear-by-Linear Association ,490 1 ,484
N of Valid Cases 59
a. 10 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.
PerkembanganAnakBalita * PekerjaanOrangTua Crosstabulation
Count
PekerjaanOrangTua
TotalIRT Guru Dosen Karyawan Lain-lain
PerkembanganAnakBalita Normal 25 3 1 3 2 34
Menyimpang 20 1 0 2 2 25
Total 45 4 1 5 4 59
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 1,416a 4 ,841
Likelihood Ratio 1,813 4 ,770
Linear-by-Linear Association ,020 1 ,888
N of Valid Cases 59
a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.
PerkembanganAnakBalita * LamaInteraksiOrangTua Crosstabulation
Count
LamaInteraksiOrangTua
TotalTidak diisi 1-12 jam 13-18 jam 17-24 jam
PerkembanganAnakBalita Normal 1 4 2 27 34
Menyimpang 0 0 5 20 25
Total 1 4 7 47 59
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 6,097a 3 ,107
Likelihood Ratio 7,928 3 ,048
Linear-by-Linear Association 1,140 1 ,286
N of Valid Cases 59
a. 6 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,42.