referensi makalah ttg tujuan

5
Tujuan Binbingan dan Konseling Sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian terdahulu bahwa bimbingan dan konseling menempati bidang dan pelayanan pribadi dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri. Dalam hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenali lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.[1] Sejalan dengan perkembangannya konsepsi bimbingan dan konseling maka tujuan bimbingan dan konselingpun mengalami perubahan dari yang sederhana sampai ke yang lebih konprehensif yaitu: Menurut Hamrin & Cliford, ialah untuk membantu individu membuat pilihan penyesuaian-penyesuaian interpretasi dalam hubungannya dengan situasi-situasi tertentu Bradshow untuk memperkuat fungsi-fungsi pendidikan Tiedeman untuk membantu menjadi insan yang berguna tidak hanya sekedar mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna saja dengan proses Dengan proses konseling dapat: Mendapat dukungan selagi klien mendapatkan segenap kekuatan dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Memperoleh wawasan baru yang lebih segar tentang berbagai alternative, pandangan dan pemahaman-pemahaman, serta keterampilan-keterampilan baru Menghadapi ketakutan-ketakutan sendiri; mencapai kemampuan untuk mengambil keputusan dan keberanian untuk melaksanakan kemampuan untuk

Upload: ulfilutfianiputri

Post on 19-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tujuan bimbingan dan konseling

TRANSCRIPT

Tujuan Binbingan dan KonselingSebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian terdahulu bahwa bimbingan dan konseling menempati bidang dan pelayanan pribadi dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan.Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri. Dalam hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenali lingkungan dan merencanakan masa depan.Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.[1]Sejalan dengan perkembangannya konsepsi bimbingan dan konseling maka tujuan bimbingan dan konselingpun mengalami perubahan dari yang sederhana sampai ke yang lebih konprehensif yaitu:Menurut Hamrin & Cliford, ialah untuk membantu individu membuat pilihan penyesuaian-penyesuaian interpretasi dalam hubungannya dengan situasi-situasi tertentuBradshow untuk memperkuat fungsi-fungsi pendidikanTiedeman untuk membantu menjadi insan yang berguna tidak hanya sekedar mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna saja dengan prosesDengan proses konseling dapat:Mendapat dukungan selagi klien mendapatkan segenap kekuatan dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.Memperoleh wawasan baru yang lebih segar tentang berbagai alternative, pandangan dan pemahaman-pemahaman, serta keterampilan-keterampilan baruMenghadapi ketakutan-ketakutan sendiri; mencapai kemampuan untuk mengambil keputusan dan keberanian untuk melaksanakan kemampuan untuk mengambil resiko yang mungkin ada dalam proses mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakiTujuan konseling dapat terentang dari sekedar klien mengikuti kemauan-kemauan konselor sampai kepada masalah pengambilan keputusan, pengembangan kesadaran, pengembangan pribadi, penyembuhan dan penerimaan diri sendiri.Menurut Thompson & Rudolph, 1983 Bimbingan dan konseling bertujuan agar klien:Mengikuti kemauan-kemauan/saran-saran konselorMengadakan perubahan tingkah laku secara positifMelakukan pemecahan masalahMelakukan pengambilan keputusan, pengembangan kesadaran dan pengembangan pribadiMengembangkan penerimaan diriMemberikan pengukuhan.Adapun tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), barbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status social ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.Dalam kaitan ini, bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupan yang memiliki berbagai wawasan, pendangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan ketermpilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya. Insan seperti itu adalah insan yang mandiri yang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri dan lingkungannya secara tepat dan objektif, menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, maupun mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana, mengarahkan diri sendiri sesuai dengan keputusan yang diambilnya itu, serta akhirnya mampu mewujudkan diri sendiri secara optimal.Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung dari permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan konpleksitas permasalahannya itu. Masalah-masalah individu berbagai macam ragam jenis, intensitas, dan sangkut pautnya, serta masing-masing bersifat unik.Oleh karena itu tujuan khusus bimbingan konseling untuk masing-masing individu bersifat unik pula. Tujuan bimbingan dan konseling untuk seorang individu berbeda dari (dan tidak boleh disamakan dengan) tujuan bimbingan dan konseling untuk individu lainnya.

Sumber 2 :TUJUANa.Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah:Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), sertadan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehatBersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

b.Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah :Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

c.Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki.