referat ambliopia teeazh

Upload: poppy-pradina

Post on 07-Aug-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Ambliopia adalah suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak 

    mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah

    dikoreksi kelainan refraksinya. Ambliopia dapat unilateral maupun bilateral yang

    tidak dapat langsung dihubungkan langsung dengan kelainan struktural mata

    maupun jaras penglihatan posterior. Abliopia berasal dari bahasa Yunani, yang

     berarti penglihatan tumpul atau pudar (amblus:pudar, Ops:mata). lasifikasi

    ambliopia dibagi ke dalam beberapa kategori dengan nama yang sesuai dengan

     penyebabnya yaitu ambliopia strabismik, fiksasi eksentrik, ambliopia

    anisometropik, ambliopia isometropia, dan ambloipia depri!asi.

    Ambliopia juga dikenal dengan istilah "mata malas# (la$y eye), merupakan

    suatu permasalahn dalam penglihatan yang memang hanya mengenai %&'

     populasi, tetapi bila dibiarkan akan sangat merugikan nantinya bagi kehidupan si

     penderita. nsidensinya tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin dan ras. Ambliopia

    tidak sembuh dengan sendirinya. Ambliopia yang tidak diterapi dapat

    menyebabkan gangguan penglihatan permanen. *ika nantinya pada mata yang

     baik itu timbul suatu penyakit ataupun trauma, maka penderita akan bergantung

     pada penglihatan buruk mata yang ambliopis, oleh karena hal itu ambliopia harus

    diterapi dengan segera.

    +ampir seluruh kasus ambliopia dapat dicegah dan bersifat re!ersibel

    dengan deteksi dini dan inter!ensi yang tepat. mumnya penatalaksanaan

    ambliopia dilakukan dengan menghilangkan penyulit, mengoreksi kelainan

    refraksi, dan memaksakan penggunaan mata yang lebih lemah dengan membatasi

     penggunaan yang lebih baik. Anak dengan ambliopia atau beresiko ambliopia

    hendaknya dapat diidentifikasi pada umur dini, dimana prognosis keberhasilan

    terapi akan lebih baik. -rognosis juga ditentukan oleh jenis ambliopia dan

    dalamnya ambliopia saat terapi dimulai.

    1

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    2/31

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    . /agaimana etiologi ambliopia 0

    %. /agaimana patofisiologi ambliopia0

    '. /agaimana diagnosis ambliopia 01. /agaimana penatalaksanaan ambliopia 0

    5. /agaimana prognosis ambliopia 0

    1.3 TUJUAN

    . 2engetahui etiologi ambliopia

    %. mengathuai patofisiologi ambliopia.

    '. 2engetahui diagnosis ambliopia

    1. 2engetahui penatalaksanaan ambliopia

    3. 2engetahui prognosis ambliopia

    1.4 MANFAAT

    . 2enambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan

    ilmu penyakit mata pada khususnya.

    %. 4ebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti

    kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit mata.

    BAB II

    2

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    3/31

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    4/31

    9ungsi kelopak mata adalah :

    . Otot le!ator palpebra, tarsus dan septum bersama&sama berfungsi dalam

    membuka dan menutup kelopak mata yang gerakannya dilakukan secara reflek.

    %. Otot orbicularis okuli bila berkontraksi menimbulkan efek kedip yang arah

    gerakannya memompa yang memungkinkan kelenjar airmata disekresi dan

    dikeluarkan melalui punctum lakrimalis (punctum berada ' medial margo

     palpebra).

    '. 2embantu orang yang menderita kelainan refraksi tinggi dan astigmatisme

    melihat jelas dengan cara menyipitkan matanya.

    . Kon!"n#ti$a

    onjuncti!a merupakan hamparan membran mukosa yang tipis dan

    transparan yang terdiri dari ' bagian yaitu konjuncti!a tarsal, konjuncti!a forniks,

    dan konjuncti!a bulbi. onjuncti!a tarsal melapisi dan melekat dengan erat pada

     permukaan dalam kelopak mata. onjun!ti!a ini akan membelok dan membentuk 

    lipatan&lipatan yang disebut sebagai konjuncti!a forniks. ;ipatan ini berguna

    untuk memudahkan mata bergerak. 4elanjutnya konjuncti!a akan beralih menjadi

    konjuncti!a bulbi yang melekat longgar dipermukaan depan sklera dan berakhir 

    diperbatasan sklera dan kornea (daerah limbus). 6idaerah kantus medial

    konjuncti!a bulbi akan membuat lipatan tebal setengah lingkaran (lipatan

    semilunar) lunak dan mudah digerakkan. -ada bentuk mukosa ini akan beralih

    menjadi bentuk kulit dan daerah ini disebut karunkula.

    D. Bo%a mata

    /ola mata hampir mengambil seluruh isi rongga mata dan bentuknyahampir bulat yang mempunyai garis tengah depan belakang sebesar kira&kira

    %1mm. /atas luar bola mata ini 3 bagian (depan) adalah kornea dan sebelahnya

    sklera. /ola mata terdiri dari % (dua) bagian yaitu segmen depan dan segmen

     belakang. 4egmen depan dapat diamati dari luar terdiri dari kornea, sklera (hanya

     bagian depan), bilik mata depan, iris, pupil, dan lensa. 4egmen belakang yaitu

    dengan alat tambahan oftalmoskop kita dapat melihat !itreous, retina, papilla

    4

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    5/31

    optikus, sedangkan dengan alat gonioskop kita dapat melihat sudut bilik mata

    depan.

    /agian&bagian bola mata antara lain adalah :

    . ornea

    2erupakan bagian terdepan dari bola mata yang bentuknya menyerupai

    mangkuk dan transparan karena tidak mengandung pembuluh darah. ornea

    mendapat nutrisi makanan dari daerah limbus yang mengandung pembuluh

    darah. ;apisan luar kornea juga mendapat oksigen dari atmosfir dan lapisan

    dalam mendapat nutrisi dari cairan a&.= mm

     pada bagian tepi, dan ?=.3 mm pada bagian tengah, serta mempunyai garis

    tengah &% mm.

    ornea mendapat persarafan sensoris dari @. (5rigeminal). -ada epitel

    kornea banyak dijumpai serabut kolagen dengan ujung tanpa selubung sarf.

    /ila lapisan ini terpapar, akan timbul sensasi nyeri yang berat ringannya

    tergantung dari jumlah dan lokasi serabut saraf yang terkena. Ada tiga hal yang

    menyebabkan kornea menjadi transparan yaitu a!askular, struktur yang

    tersusun teratur, dan keadaan keseimbangan osmosis. ornea merupakan

     jendelatempat masuknya cahaya kedalam mata dan berfungsi sebagai media

    refraksi yang terdepan dan terkuat. /erkas cahaya dari luar yang masuk 

    kedalam mata akan difokuskan oleh kornea. 4ebagaian besar fungsi refraksi

    (B=) dipegang oleh kornea yang mempunyai kekuatan refraksi sebesar kira&

    kira 1'6. ornea akan berakhir di limbus dan akan melanjutkan diri sebagai

    sklera.

    %. 4klera

    4klera adalah lapisan terluar yang membungkus 13 bagian bola mata. 5erdiri

    dari jaringan ikat dan berfungsi sebagai pelindung mata. 4klera ke arah

     belakang akan bersatu dengan selubung saraf optikus. 2ulai dari limbus ke

    arah belakang mangkok bola mata dilapisi oleh tiga lapisan berturut&turut dari

    luar ke dalam adalah sklera, koroid, dan retina.

    5

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    6/31

    '. !ea

    /erada dibagian tengah bola mata terdiri dari tiga bagian yaitu iris, badan

    siliar, dan koroid. +anya iris yang dapat diamati dari luar. ris merupakan

     jaringan u!ea depan yang permukaannya tidak merata dan mempunyai kripte&

    kripte. ris mengandung pigmen yang mewarnai mata seseorang (biru, coklat,

    abu&abu). ris orang albino tidak berwarna karena tidak mengandung pigmen.

    /agian tengah iris yang merupakan celah bulat disebut pupil. -ada iris terdapat

    % macam otot yaitu otot sphincter pupilae yang dipersarafi parasimpatis unytuk 

    mengecilkan pupil (miosis) dan otot dilatator pupilk yang dipersarafi simpatis

    untuk melebarkan pupil (midriasis).

    earah belakang iris akan menjadi badan siliar yang berbentuk segitiga. /adan

    siliar berfungsi memproduksi cairan bola mata (A

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    7/31

    ;ensa berfungsi sebgai media refraksi (bias). ntuk dapat menjadi media

    refraksi yang baik lensa harus jernih. -ada usia muda lensa mempunyai

    kekenyalan tertentu yang dapat mencembung dan memipih, sehingga mata

    dapat melihat benda yang jatuh maupun yang dekat dengan jelas. emampuan

    ini yang kita kenal dengan daya akomodasi. ;ensa mempunyai kekuatan kira&

    kira ?=6 dalam keadaan mata tanpa akomodasi.

    3. /adan kaca (itreous humour)

    5erletak dibelakang lensa, didepan retina dan papilla @.Optikus, a!askuler, dan

     berbentuk agar&agar jernih. 2akin tua seseorang badan kaca makin cair. /adan

    kaca mengisi %' bagian bola mata, merupakan bagian terbesar bola mata,

     badan kaca juga berfungsi sebagai media refraksi.

    C. Detina

    Detina melapisi %' bagian dalam posterior bola mata. Detina terdiri dari lapisan jaringan

    saraf (sensoris&retina) dan jaringan pigmen retina. 4ecara histologis, retina

    terdiri dari B lapisan. ;apisan sensoris retina ini mudah terlepas dari lapisan pigmen retina

    dan keadaan ini disebut Ablatio Detina. 5ebal retina =. mm di daerah tepi =.%' mm di

     bagian polus posterior. /agian yang paling tipis berada di 9o!ea 4entralis yaitu bagian sentral

    makula. -ada pemeriksaan oftalmoskop akan tampak refleks fo!ea centralis berbintik 

    kuning (2akula ;utea). 4istem optik dari luar berakhir sampai di retina (lapisan sel kerucut

    dan batang). 4elanjutnya cahaya tersebut akan diolah secara kimiawi, tenaga elektris

    dan akandikirim ke otak untuk dianalisa. 4el kerucut terutama berguna untuk 

     penglihatan detail dan warna, dan terutama terdapat di makula bahkan di 9o!ea hanya

    mengandung sel kerucut. 6aerah 9o!ea inilah yang memberikan tajam penglihatan

    terbaik. 4el batang yang terutama berada di luar makula berfungsi untuk penglihatan

    gelap atau untuk penglihatan benda yang bergerak.

    C. A

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    8/31

     belakang (ruang antara iris, lensa, 7onula 7inii dan badan siliar) melalui celah lensa dan iris

    menuju pupil dan bilik mata depan (ruang diantara kornea dan iris). 4etelah melalui

     bilik mata depan aka masuk ke anyaman trabekula, ke kanal 4chlemm, ke kanal kolektor 

    dan akhirnya masuk ke system !ena. /ila aliran a

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    9/31

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    10/31

     bergerak cepat melalui udara daripada melelui transparan lain (airkaca). Eahaya masuk ke

    medium dengan densitas lebih tinggi menimbulkan cahaya lambat.

    6ua faktor yang berperan dalam derajat refraksi :

    A. 6ensitas komparatif antara % media (semakin besar perbedaan densitas, semakin besar 

     pula derajat pembelokkan).

    /. 4udut jatuhnya berkas cahaya di medium ke&% (semakin besar sudut, semakin besar 

     pembiasan).

    6ua faktor yang penting dalam kemampuan refraktif mata adalah :

    . ornea, permukaan kornea, struktur pertama yang dilalui cahaya sewaktu

    mata masuk mata, yang melengkung berperan paling besar dalam

    kemampuan refraktif total mata karena perbedaan densitas pertemuan udara

    atau kornea jauh lebih besar daripada perbedaan densitas antara lensa dan

    cairan yang mengelilinginya.

    %. ;ensa, kemampuan refraksi lensa dapat disesuaikan dengan mengubah

    kelengkungannya sesuai keperluan untuk melihat dekat atau jauh. 4truktur&struktur mata

    refraksi pada mata harus membawa bayangan sudah terfokus sebelum mencapai retina

    atau belum terfokus sewaktu mencapai retina, bayangan tersebut tampak kabur.

     1.4 R+/(a'i L+n'a

    A. ;ensa dengan permukaan kon!eks (cembung) menyebabkan kon!ergensi atau

     penyatuan, berkas&berkas cahaya, yaitu persyaratan untuk membawa suatu bayangan ke

    titik fokus, dengan demikian permukaan refraktif mata bersifat kon!eks.

    /. ;ensa dengan permukaan konkaf (cekung) menyebabkan di!ergensi atau penyebaran

     berkas cahaya, suatu lensa konkaf berguna untuk memperbaiki kesalahan refraktif mata

    tertentu, misalnya berpenglihatan dekat.

    St+(+o&'i'

    4tereopsis hasil dari kombinasi dua gambar yang diterima oleh otak dari setiap mata.

    4etiap mata memandang dunia dari sudut pandang yang sedikit berbeda (Gambar )

    10

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    11/31

    9usi daru dua gambar yang sedikit berbeda dari kedua "kamera# (mata) memberikan

    sensasi kedalaman tiga dimensi atau relatif kuat. -ada jarak dekat, ada perbedaan besar dalam

    apa yang ada di dua mata saat melihat dibandingkan dengan melihat jarak jauh. 6engan

    demikian, stereopsis paling kuat dan palingpenting pada jarak dekat.

    I.4 Ta-a& P+(+m0an,an P+n,%i-atan

    1. P+(+m0an,an P+n,%i-atan Mono"%a(

    -ada saat lahir, tajam penglihatan berkisar antara gerakan tangan sampai hitung jari.

    +alini karena pusat penglihatan di otak yang meliputi nukleus genikulatum lateral dan

    korteks striata belum matang. 4etelah umur 1&C minggu fiksasi bintik kuning atau

    fo!easentral timbul dengan pursuit halus yang akurat. -ada umur C bulan respon

    terhadap stimulus optokinetik timbul. -erkembangan penglihatan yang cepat terjadi pada

    %&' bulanpertama yang dikenal sebagai periode kritis perkembangan penglihatan.

    2. P+(+m0an,an P+n,%i-atan Bino"%a(

    -erkembangan penglihatan binokular terjadi bersamaan dengan meningkatnya

     penglihatan monocular. edua saraf dari mata kanan dan kiri akan bergabung

    memberikan penglihatan binokular (penglihatan tunggal dua mata). 6i korteks

    striata jalur aferen kanan dan kiri berhubungan dengan sel&sel korteks

    monocular yang berekasi terhadap rangasangan hanya satu mata. ira&kira >= sel&sel di korteks striata adalah sel&sel binokular. 4el&sel tersebut berhubungan dengan

    saraf di otak yang menghasilkan penglihatan tunggal binokular dan stereopsis

    (penglihatan tiga dimensi). 9usi penglihatan binokular berkembang pada usia .3

    hingga % bulan, sementara stereopsis berkembang kemudian pada usia ' hingga C bulan.

    3. P+n,%i-atan Bino"%a( T"n,,a% an St+(+o&'i'

    -englihatan binokular normal adalah proses penyatuan bayangan do retina dari dua

    matake dalam persepsi penglihatan tunggal tiga dimensi. 4yarat penglihatan binokular 

    11

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    12/31

    tunggal adalah memiliki sumbu mata jatuh pada titik di retina yang sefaal, yang akan

    diteruskanke sel&sel binokular korteks yang sama. Obyek di depan atau belakang

    horopter akan merangsang titik retina non&korespondensi. 5itik di belakang horopter 

    empiris merangsang retina binasal dan titik di depan horopter merangsang retina

     bitemporal. Ada daerah yang terbatas di depan dan di belakang garis horopter tempat

    obyek merangsang titik&titik retina non&korespondensi sehingga masih dapat terjadi fusi

    menjadi bayangan binokular tunggal. Area ini disebut area panum. Obyek dalam area

    ini akan menghasilkan penglihatan binokular tunggal dengan penglihatan stereopsis

    atau tiga dimensi. 9o!ea atau bintik kuning mempunyai resolusi atau daya pisah ruang

    yang tinggi, sehingga perpindahan kecil pada garis horopter pada lapang pandang sentral

    dapat terdeteksi, menghasilkan stereopsis derajat tinggi.

    4. Aa&ta'i S+n'o(i' &aa Gan,,"an Ran,'an, P+n,%i-atan

    +al ini terjadi karena kedua mata kita terpisah dan masing&masing mempunyai

     perbedaan penglihatan menyesuaikan dengan kekacauan bayangan retina yang tidak 

    sama dengan menghambat akti!itas korteks dari satu mata. +ambatan ini biasanya

    melibatkan bagian sentral lapang pandang dan disebut supresi kortikal. /ayangan yang

     jatuh dalam lapang pandang supresi kortikal tidak akan dirasakan di area ini disebut

    skotoma supresi. 4upresi tergantung pada adanya penglihatan binokular, dengan satu

    mata berfiksasi, sedang mata satunya suprsesi. etika fiksasi ditutup, skotoma supresi

    hilang. 4upresi korteks mengganggu perkembangan sel&sel kortikal bilateral dan akan

    menghasilkan penglihatan binokular abnormal tanpa stereopsis atau stereopsis yang

     buruk. *ika supresi bergantian antara kedua mata, tajam penglihatan akan berkembang

    sama meskipun terpisah tanpa fungsi binokular normal sehingga terjadi penglihatan

     bergantian atau alternating. 4upresi terus menerus terhadap akti!itas korteks pada satu

    mata akan mengakibatkan gangguan perkembangan penglihatan binokularitas dan tajam

     penglihatan buruk.

    Gan,,"an &aa Ta-a& P+(+m0an,an P+n,%i-atan an, B+(-"0"n,an

    +n,an Am0%io&ia.

    A. St(a0i'm"'

    12

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    13/31

    4trabismus adalah gangguan !isual di mana mata tidak sinkron dan titik fokus menuju

    kearah yang berbeda. *enis lasifikasi strabismus dibagi menjadi empat yaitu :

    Hsotropia. eadaan strabismus, yakni juling ke dalam atau strabismus kon!ergen

    manifest di mana sumbu penglihatan mengarah ke arah nasal.

    Hksotropia. eadaan strabismus, yakni juling ke luar atau strabismus di!ergen manifest

    di mana sumbu penglihatan kearah temporal.

    +ipertropia. eadan strabismus, dimana salah satu bola mata normal, sedangkan bola

    mata yang lain bergulir kearah atas, atau seakan&akan salah satu mata melihat kearah alis

    atau rambut.

    +ipotropia. eadan strabismus, dimana salah satu bola mata normal, sedangkan bola

    mata yang lain bergulir ke arah bawah, atau seakan&akan melihat kearah mulut.

    B. Gan,,"an R+/(a'i

    6alam keadaan normal, cahaya sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat atau

    tidak berakomodasi akan difokuskan pada satu titik di retina. ondisi ini disebut emetropia.

    etika mata dalam keadaan tidak berakomodasi dengan baik, mata tidak dapat memfokuskan

    cahaya ke retina. eadaan ini disebut ametropia. @amun, ada suatu keadaan dimana mata

    mempunyai kelainan refraksi yang tidak sama pada mata kanan dan mata mata kiri. Ada tiga

    keadaan yang dapat menyebabkan ametropia, yaitu:

    . 2iopia

    %. +ipermetropia (disebut juga hiperopia)

    '. Astigmat

    2iopia disebut sebagai rabun jauh akibat berkurangnya kemampuan untuk melihat

     jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan lebih baik. +ipermetropia dikenal juga

    dengan istilah hiperopia atau rabun dekat. -asien dengan hipermetrop mendapat

    kesukaran untuk melihat dekat akibat sukarnya berakomodasi. eluhan akan

     bertambah dengan bertambahnya umur yang diakibatkan melemahnya otot siliar 

    untuk akomodasi dan berkurangnya kekenyalan lensa. -ada astigmat atau silinder, sinar&

    sinar yang masuk ke mata tidak dapat difokuskan pada satutitik di retina akibat

     perbedaan kelengkungan kornea atau lensa. -resbiopia adalah perkembangan normal

    yang berhubungan dengan usia, dimana akomodasi yang diperlukan untuk melihat dekat

    13

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    14/31

     perlahan&lahan berkurang. -ada usia di atas 1= tahun umumnya seseorang akan

    membutuhkan kacamata baca. eadaan ini akibat telah terjadinya presbiopia.

    -ada keadaan tidak terfokusnya sinar pada retina, hal yang dapat dilakukan adalah

    memperlemah pembiasaan sinar seperti pada myopia dipergunakan lensa negatif untuk 

    memindahkan focus sinar ke belakang. /ila sinar dibiaskan di belakang retina seperti pada

    hipermetropia maka diperlukan lensa positif untuk menggeser sinar ke depan sehingga melihat

     jelas. ;ensa positif atau lensa negatif dapat dipergunakan dalam bentuk kacamata ataupun

    dalam bentuk lensa kontak. -enggeseran bayangan sinar dapat pula dilakukan dengan

    tindakan bedah yang dinamakan bedah refraktif.

    . Gan,,"an P+n,%i-atan F"n,'iona%

    -enurunan ketajaman !isual bilateral pada anak yang disebabkan karena anak 

    mengalami stres seperti kelahiran saudara baru, perceraian, atau kehilangan orang yang

    dicintai. 4eorang anak dengan gangguan penglihatan fungsional tidak akan menunjukkan

    faktor risiko amblyogenic seperti strabismus, kesalahan bias yang signifikan, dan

    kekeruhan media.

    2.2 D+/ini'i

    Ambliopia berasal dari bahasa Yunani (amblyosI tumpul, opiaI

     penglihatan). 6ikenal juga dengan "la$y eye# atau "mata malas#.

    Ambliopia adalah suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak 

    mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah

    dikoreksi kelainan refraksinya. Ambliopia adalah berkurangnya !isus atau tajam

     penglihatan unilateral atau bilateral walaupun sudah dengan koreksi terbaik tanpa

    ditemukannya kelainan struktur pada mata atau lintasan !isual bagian belakang.

    +al ini merupakan akibat pengalaman !isual yang abnormal pada masa lalu (masa

     perkembangan !isual) yang penyebabnya adalah strabismus atau mata juling,

    anisometropia atau bilateral ametrop yang tinggi, serta ambliopia eJanopsia.

    2.3 E&i+mio%o,i

    4tudi mengenai insiden dan pre!alensi secara khusus jarang dilakukan. -re!alensi

    ambliopia di Amerika 4erikat sulit untuk ditaksir dan berbeda pada tiap literatur, berkisar antara

    14

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    15/31

     F ',3 pada anak yang sehat sampai 1 F 3,' pada anak dengan problema mata. +ampir 

    seluruh data mengatakan sekitar % dari keseluruhan populasi menderita ambliopia. 6i Eina,

    menurut data bulan 6esember tahun %==3 yang lalu, sekitar ' F 3 atau B hingga 3 juta

    anak menderita ambliopia. *enis kelamin dan ras tampaknya tidak ada perbedaan. sia

    terjadinya ambliopia yaitu pada periode kritis dari perkembangan mata. Desiko meningkat

     pada anak yang perkembangannya terlambat, prematur dan atau dijumpai adanya riwayat

    keluarga ambliopia.

    6i ndonesia, pre!alensi ambliopia pada murid&murid kelas 46 di otamadya

    /andung pada tahun %==%, hasil penenlitian mengenai ambliopia di Yogyakarta,

    didapatkan insiden ambliopia pada anak & anak 46 perkotaan adalah sebesar =.%3

    sedangkan di daerah pedesan sebesar =.%=. 4erta tidak ditemukannya kelainan organik 

    ternyata hanya menemukan pre!alensi ambliopia sebesar =.'3.

    *enis kelamin dan ras tampaknya tidak ada perbedaan. sia terjadinya ambliopia yaitu

     pada periode kritis dari perkembangan mata. Desiko meningkat pada anak yang

     perkembangannya terlambat, prematur, dan atau dijumpai adanya riwayat keluarga

    ambliopia.

    2.4 Etio%o,i

    . 4trabismus dimana mata satu mata digunakan terus menerus untuk 

    fiksasi, sedang mata yang lain tidak digunakan.

    %. Gangguan refraksi yang tinggi

    '. elainan fiksasi misalnya pada nisyagmus dini

    1. ekeruhan pada lintasan !isual, misalnya katarak pada bayi

    3. Ambliopia toksik 

    2.5 Pato/i'io%o,i

    4eperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa terdapat suatu periode kritis penglihatan.

    6alam studi eksperimental pada binatang serta studi klinis pada bayi dan balita,

    mendukung konsep adanya suatu periode tersebut yang peka dalam berkembangnya

    keadaan ambliopia. -eriode kritis ini sesuai dengan perkembangan sistem penglihatan

    15

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    16/31

    anak yang peka terhadap masukan abnormal yang diakibatkan rangsanga depri!asi,

    strabismus, atau kelainan refraksi yang signifikan. -eriode kritis tersebut adalah :

    . -erkembangan tajam penglihatan dari %=%== (CC=) hingga %=%= (CC), yaitu pada

    saat lahir sampai usia '&3 tahun.

    %. -eriode yang berisko (sangat) tinggi untuk terjadinya ambliopia depri!asi, yaitu di

    usia beberapa bulan hingga usia >&K tahun.

    '. -eriode dimana kesembuhan ambliopia mash dapat dicapai, yaitu sejak terjadinya

    depri!asi sampai usia remaja atau bahkan terkadang usia dewasa.

    Ambliopia seharusnya tidak dilihat hanya dari masalah di mata saja, tetapi juga kelainan

    di otak akibat rangsangan !isual abnormal selama periode kritis perkembangan

     penglihatan. -enelitian pada hewan, bila ada pola distorsi pada retina dan strabismus pada

     perkembangan penglihatan awal, bisa mengakibatkan kerusakan struktural dan

    fungsional nukleus genikulatum lateral dan korteks striata. Ambang sistem penglihatan pada

     bayi baru lahir adalah di bawah orang dewasa meskipun sistem optik mata memiliki kejernihan

    %=%=. 4istem penglihatan membutuhkan pengalaman melihat dan khususnya interaksi

    kompetisi antara kedua jalur lintasan mata kanan dan kiri di korteks penglihatan

    untuk berkembang menjadi penglihatan seperti orang dewasa, yaitu !isus menjadi %=%=.

    -ada Ambliopia terdapat defek pada !isus sentral, sedangkan medan penglihatan perifer tetap

    normal.

    2. K%a'i/ia'i

    Ambliopia dibagi kedalam beberapa bagian sesuai dengan gangguan atau kelainan

    yang menjadi penyebabnya.

    1. Am0%io&ia St(a0i'mi Ambliopia yang paling sering ditemui, ini terjadi pada mata yang berde!iasi konstan.

    onstan, tropia yang tidak bergantian (nonalternating, khususnya esode!iasi) sering

    menyebabkan ambliopia yang signifikan. Ambliopia umumnya tidak terjadi bila terdapat

    fiksasi yang bergantian, sehingga masing F masing mata mendapat jalan atau akses yang

    sama ke pusat penglihatan yang lebih tinggi, atau bila de!iasi strabismus berlangsung

    intermiten maka akan ada suatu periode interaksi binokular yang normal sehingga

    kesatuan sistem penglihatan tetap terjaga baik.

    16

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    17/31

    Ambliopia strabismik diduga disebabkan karena kompetisi atau terhambatnya interaksi

    antara neuron yang membawa input yang tidak menyatu (fusi) dari kedua mata, yang

    akhirnya akan terjadi dominasi pusat penglihatan kortikal oleh mata yang berfiksasi dan

    lama kelamaan terjadi penurunan respon terhadap input dari mata yang tidak berfiksasi.

    -enolakan kronis dari mata yang berde!iasi oleh pusat penglihatan binokular ini

    tampaknya merupakan faktor utama terjadinya ambliopia strabismik, namun

     pengaburan bayangan fo!eal oleh karena akomodasi yang tidak sesuai, dapat juga

    menjadi faktor tambahan.

    +al tersebut di atas terjadi sebagai usaha inhibisi atau supresi untuk menghilangkan

    diplopia dan konfusi. (konfusi adalah melihat % objek !isual yang berlainan tapi

     berhimpitan, satu di atas yang lain). etika kita menyebut ambliopia strabismik, kitalangsung mengacu pada esotropia, bukan eksotropia. -erlu diingat, tanpa ada gangguan lain,

    esotropia primerlah, bukan eksotropia, yang sering di asosiasikan dengan ambliopia. +al ini

    disebabkan karena eksotropia sering berlangsung intermiten dan atau de!iasi alternat

    dibanding de!iasi unilateral konstan, yang merupakan #prasyarat# untuk terjadinya

    ambliopia.

    Fi'a'i E'+nt(i 

    9iksasi eksentrik mengacu kepada penggunaan regio nonfo!eal retina terus menerus

    untuk penglihatan monokular oleh mata ambliopia. 9iksasi eksentrik terdapat sekitar 

    K= dari penderita ambliopia. 9iksasi eksentrik ringan (derajat minor), hanya dapat

    dideteksi dengan uji khusus, seperti !isuskop, banyak dijumpai pada penderita ambliopia

    strabismik dan hilangnya tajam penglihatan ringan.

    4ecara klinis bukti adanya fiksasi eksentrik, dapat dideteksi dengan melihat refleJ kornea

     pada mata ambliopia tidak pada posisi sentral, dimana ia memfiksasi cahaya, dengan

    mata dominan ditutup. mumnya tajam penglihatan adalah %=%== (CC=) atau lebih

     buruk lagi. -enggunaan regio nonfo!eal untuk fiksasi tidak dapat disimpulkan sebagai

     penyebab utama menurunnya penglihatan pada mata yang ambliopia. 2ekanisme

    fenomena ini masih belum diketahui.

    2. Am0%io&ia Ani'om+t(o&i 

    5erbanyak kedua setelah ambliopia strabismik adalah ambliopia anisometropik, terjadi

    ketika adanya perbedaan refraksi antara kedua mata yang menyebabkan lama kelamaan

    17

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    18/31

     bayangan pada satu retina tidak fokus. *ika bayangan di fo!ea pada kedua mata berlainan

     bentuk dan ukuran yang disebabkan karena kelainan refraksi yang tidak sama antara kiri

    dan kanan, maka terjadi rintangan untuk fusi. ;ebih F lebih fo!ea mata yang lebih

    ametropik akan menghalangi pembentukan bayangan (form !ision). ondisi ini

    diperkirakan sebagian akibat efek langsung dari bayangan kabur pada perkembangan

    tajam penglihatan pada mata yang terlibat, dan sebagian lagi akibat kompetisi

    interokular atau inhibisi yang serupa (tapi tidak harus identik) dengan yang terjadi

     pada ambliopia strabismik. 6erajat ringan anisometropia hyperopia atau astigmatisma (&

    % 6) dapat menyebabkan ambliopia ringan. 2yopia anisometropia ringan (L & ' 6)

     biasanya tidak menyebabkan ambliopia, tapi myopia tinggi unilateral ( & C 6) sering

    menyebabkan ambliopia berat. /egitu juga dengan hyperopia tinggi unilateral (M C 6).

    5api pada beberapa pasien (kemungkinan onsetnya terjadi pada umur lanjut), gangguan

     penglihatan, adalah ringan. /ila gangguan penglihatan amat sangat besar, sering

    didapat bukti adanya malformasi atau perubahan degeneratif pada mata ametropia yang

    menyebabkan kerusakan fungsional atau menambah faktor amblyopiogenik.

    3. Am0%io&ia I'om+t(o&ia

    Ambliopia isometropia terjadi akibat kelainan refraksi tinggi yang tidak dikoreksi, yang

    ukurannya hampir sama pada mata kanan dan mata kiri. 6imana walaupun telah dikoreksi

    dengan baik, tidak langsung memberi hasil penglihatan normal. 5ajam penglihatan

    membaik sesudah koreksi lensa dipakai pada suatu periode waktu (beberapa bulan). has

    untuk ambliopia tipe ini yaitu hilangnya penglihatan ringan dapat diatasi dengan terapi

     penglihatan, karena interaksi abnormal binokular bukan merupakan faktor 

     penyebab. 2ekanismenya hanya karena akibat bayangan retina yang kabur saja. -ada

    ambliopia isometropia, bayangan retina (dengan atau tanpa koreksi lensa) sama dalam

    hal kejelasan atau kejernihan dan ukuran. +yperopia lebih dari 3 6 dan myopia lebih

    dari =6 beresiko menyebabkan bila ambliopia dan harus dikoreksi sedini mungkin agar 

    tidak terjadi ambliopia.

    4. Am0%io&ia D+&(i$a'i

    stilah lama ambliopia eJanopsia atau #disuse ambliopia# sering masih digunakan untuk 

    ambliopia depri!asi, dimana sering disebabkan oleh kekeruhan media kongenital atau

    dini akan menyebabkan terjadinya penurunan pembentukan bayangan yang

    akhirnya menimbulkan ambliopia. /entuk ambliopia ini sedikit kita jumpai namun

    18

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    19/31

    merupakan yang paling parah dan sulit diperbaiki. Ambliopia bentuk ini lebih parah pada

    kasus unilateral dibandingkan bilateral dengan kekeruhan identik.

    2. Gam0a(an K%ini'

    5anda ambliopia dapat dilihat dari kebiasaan sehari&hari penderita dalam

    melihat sebuah objek. 5anda&tanda tersebut meliputu :

    ) 2emincingkan mata

    %) 2emeringkan kepala untu melihat objek 

    ') 6uduk terlalu dekat dengan objek 

    1) 2enutup sebelah mata saat membaca

    3) 2ata terasa lelah

    C) 2emanfaatkan telunjuk saat membaca

    >) -eka terhadap cahayaK) 4ering mengeluh kepala sakit

    Gejala ambliopia meliputi semua kegiatan yang dilakukan penderita untuk 

    melihat sebuah objek yang dapat ditinjau dan dinilai secara medis. /erikut adalah

    gejala&gejala dari ambliopia :

    . +ilangnya sensiti!itas kontras

    %. 2enurunya tajam penglihatan, terutama pada fenomena crowding

    '. +ilangnya sensiti!itas kontras

    1. 2ata mudah mengalami fiksasi eksentrik 

    3. Anisokoria

    C. 5idak mempengaruhi penglihatan mata>. 6aya akomodasi menurun

    K. HDG dan HG penderita ambliopia selalu normal, yang berarti tidak 

    terdapat kelainan organik pada retina maupun pada korteks serebri.

    2. Dia,no'i'

    Ambliopia didiagnosis bila terdapat penurunan tajam penglihatan yang

    tidak dapat dijelaskan, dimana hal tersebut ada kaitannya dengan riwayat atau

    kondisi yang dapat menyebabkan ambliopia.

    -ada anamnesa perlu ditanyakan riwayat keluarga yang menderita

    strabismus atau kelainan mata lainnya, karena hal tersebut merupakan prediposisi

    seorang anak menderita ambliopia. 4trabismus dijumpai sekitar 1 dari

    keseluruhan populasi. 9rekuensi strabismus yang "diwariskan# berkisar antara

    antara %%&CC. 9rekuensi esotropia diantara saudara kandung, dimana pada

    19

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    20/31

    orang tua tidak dijumpai kelainan tersebut, adalah 3. *ika salah satu orang

    tuanya esotropia, frekuensinya meningkat hingga 1=.

    5erdapat kecurigaan ambliopia unilateral bila ditemukan :

    9iksasi kedua mata berbeda (pada bayi dan anak yang belum bisa

     berkomunikasi), atau terdapat perbedaan tajam penglihatan antara kedua

    mata sebanyak dua baris optotipe 4nellen atau lebih (pada anak yang sudah

    dapat berkomunikasi dan membaca)

    isus tidak berubah meskipun sudah diberikan lensa koreksi

    -erbedaan !isus sepenuhnya tidak berhubungan dengan kelainan struktural

    lintasan !isual

    Adanya efek density filter dan efek crowding phenomenon

    adang kala ambliopia sangat ringan sehingga hanya terdapat perbedaan

    !isus baris. arena pada anak&anak pemeriksaan ini sangat sulit, kadang

    kala diagnosis hanya berdasarkan penemuan kelainan yang berhubungan

    seperti adanya anisometropia atau strabismus sudut kecil (mikrotropia).

    5erdapat kecurigaan ambliopia bilateral apabila ada kelainan refraksi yang

     bermakna diikuti dengan kelainan atau kebiasaan sebagai berikut:

    • Anak harus maju pada saat melihat 5 ataupun di dalam kelas

    • 9iksasi di bawah kisaran rata&rata pada tiap mata (bayi dan anak yang belum

     bisa berkomunikasi)

    • isus tidak mencapai normal dengan lensa koreksi

    • -enurunan !isus tidak sepenuhnya berhubungan dengan kelainan struktural

    lintasan !isual

    • Adanya kekeruhan pada kornea atau lensa disertai nistagmus atau mata

     bergoyang&goyang tanpa disadari

    Gejala klinis ambliopia yang terpenting adalah penurunan penglihatan yang

    tidak dapat dikoreksi. 6efisit penglihatan yang berhubungan dengan ambliopia

    mempunyai karakteristik tertentu yang meliputi: crowding phenomenon, neutral 

    density filter effect dan fiksasi eksentris.

    1. U!i (o6in, P-+nom+non

    -enderita ambliopia kurang mampu untuk membaca bentuk atau huruf yang rapat

    dan mengenali pola apa yang dibentuk oleh gambar atau huruf tersebut. 5ajam

     penglihatan yang dinilai dengan cara kon!ensional, yang berdasar kedua fungsi tadi

    selalu subnormal. 5elah diketahui bahwa penderita ambliopia sulit untuk 

    20

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    21/31

    mengidentifikasi huruf yang tersusun linear (sebaris) dibandingkan dengan huruf yang

    terisolasi, maka dapat kita lakukan dengan penderita di minta membaca kartu snellen

    sampai huruf terkecil yang dibuka satu persatu atau yang diisolasi, kemudian isolasi

    huruf dibuka dan pasien disuruh melihat sebaris huruf yang sama. /ila terjadi penurunan

    tajam penglihatan dari huruf isolasi ke huruf dalam baris maka ini disebut adanya

    fenomena crowding pada mata tersebut. 2ata ini menderita ambliopia. +al ini

    disebut ”Crowding Phenomenon”.  5erkadang mata Ambliopia dengan tajam

     penglihatan %=%= (CC) pada huruf isolasi dapat turun hingga %=== (C'=) bila ada

    interaksi bentuk (countour interaction).

    2. U!i D+n'it Fi%t+( No(ma%

    6asar uji adalah diketahui pada mata yang ambliopia secara fisiologik berada dalam

    keadaan beradaptasi gelap, sehingga bila pada mata ambliopia dilakukan uji

     penglihatan dengan intensitas sinar yang direndahkan (memakai filter density) tidak 

    akan terjadi penurunan tajam penglihatan. 6ilakukan dengan memakai filter yang

     perlahan&lahan di gelakan sehingga penglihatan pada mata normal turun 3= pada

    mata ambliopia fungsional tidak akan atau hanya sedikit menurunkan tajam penglihatan

     pada pemeriksaan sebelumnya. 6ibuat terlebih dahulu gabungan filter sehingga

    tajam penglihatan pada mata yang normal turun dari %=%= menjadi %=1= atau

    turun % baris pada kartu pemeriksaan gabungan filter tersebut di taruh pada mata

    di duga ambliopia. /ila ambliopia adalah fungsional maka paling banyak tajam

     penglihatan berkurang satubaris atau tidak terganggu sama sekali. /ila

    mata tersebut ambliopia organik maka tajam penglihatan akan sangat menurun

    dengan pemakaian filter tersebut.

    eterangan :

    21

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    22/31

    A. -ada saat mata yang sehat ditutup, filter ditempatkan di depan mata yang ambliopik selama menit sebelum

    diperiksa !isusnya.

    /. 5anpa filter pasien bisa membaca %=1=.

    E. 6engan filter, !isus tetap %=1= (atau membaik atau % baris) pada Ambliopia fungsional.

    6. 9ilter bisa menurunkan !isus ' baris atau lebih pada kasus&kasus ambliopia organik.

    3. U!i 7o(t-8' /o"( Dot

    ji untuk melihat penglihatan binokular, adanya fusi, korespondensi retina abnormal,

    supresi pada satu mata dan juling. -enderita memakai kaca mata dengan filter merah

     pada mata kanan dan filter biru mata kiri dan melihat pada objek 1 titik dimana

     berwarna merah, % hijau putih. ;ampu atau pada titik putih akan terlihat merah olehmata kanan dan hijau oleh mata kiri. ;ampu merah hanya dapat dilihat oleh atau kanan

    dan lampu hijau hanya dapat dilihat oleh mata kiri. /ila fusi baik maka akan terlihat

    1 titik dan sedang lampu putih terlihat sebagai warna capuran hijau dan merah. Hmpat

    titik juga akan dilihat oleh mata juling akan tetapi telah terjadi korespondensi retina

    yang tidak normal. /ila dominan atau ' hijau bila mata kiriyang dominan. /ila terlihat

    3 titik ' merah dan % hijau yang bersilangan berarti maka berkedudukan esotropia.

    2.9 P+nata%a'anaan

    5ujuan utama pengobatan ambliopia adalah agar pasien dapat memiliki

    kembali !isus yang normal dan seimbang antara kedua mata, posisi aksis okular 

    dan persepsi kedalaman yang sempurna. Despon terhadap terapi ambliopia ini

    menurut beberapa peneliti tergantung beberapa hal antara lain: a) penyebab

    ambliopia (anisometropia, strabismus atau depri!asi), b) beratnya dan awal

    terjadinya dari ambliopia, c) umur saat terapi dimulai (tahun), d) lamanya terapi

    ambliopia (inisial dan maintenance dalam bulan sampai tahun), e) metode terapi

    ambliopia (penalisasi atau oklusi), dan f) kepatuhan pasien (+ittner et al., %===).

    5erapi ambliopia adalah sebagai berikut :

    ) menghilangkan (bila mungkin) hambatan penglihatan seperti katarak 

    %) mengkoreksi kesalahan refraktif 

    22

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    23/31

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    24/31

    dalam mengawasi penggunaan lensa kontak ini karena selain berisiko untuk 

    hilang, juga harus sering dibersihkan untuk mencegah infeksi. acamata afakia

    digunakan khususnya untuk pasien dengan afakia bilateral. /ila anak yang

    menderita ptosis (kelopak mata atas yangmelorot) maka penanganan dilakukan

    dengan mengkoreksi penyebab ptosis, khususnya pada tendon aponeurosis le!ator.

    adang&kadang operasi hingga ke otot le!ator distal dan pada kasus yang sangat

     berat, aponeurosis le!ator digantung pada otot dahi. /ila terdapat kelainan kornea

    seperti distrofi dan disgenesis kornea,sebaiknya dilakukan keratoplastik. Anak&

    anak yang menderita glaukoma kongenital sehingga mengalami kekeruhan kornea

     juga perlu mendapat penanganan segera seperti goniotomi, trabekulotomi, dan

    trabekulektomi untuk menurunkan tekanan bola mata dan mencegah berlanjutnya

    glaukoma.

    Ko(+'i R+/(ati/ 

    -ada ambliopia karena kelainan refraksi baik isometropia maupun

    anisometropia, sangat penting dilakukan perbaikan !isus dan pemberian kacamata

    dengan koreksi maksimal dan digunakan secara terus menerus serta konstan.

    ;ensa kontak dapat mengurangi aniseikonia pada kasus anisometropia, bagus

    secara kosmetik, mengurangi atau menghilangkan efek prisma, mengurangi

    distorsi perifer, dan pengecilan lapang pandang yang diakibatkan oleh pemakaian

    kaca mata pada pasien dengan miopia tinggi. acamata juga memberikan

    keuntungan karena lebih ekonomis, perawatan lebih mudah, memberikan

     perlindungan pada mata.

    -ada penderita hipermetropia, kaca mata harus diberikan dan bila anak 

    ternyata merasa  tidak nyaman serta menolak menggunakan kaca mata, dapat

    diberikan tetes mata atropin satu tetes pada malam hari sampai anak tersebut dapat

    menerima dan mau memakai kacamata yang telah ditetapkan.

    Anisometropia dengan derajat yang tinggi biasanya memerlukan  terapi

    oklusi. /ila !isus tidak membaik setelah 1 bulan koreksi kacamata, harus

    dipertimbangkan terapi oklusi.

    3. T+(a&i )%"'i an D+,(aa'i )&tia%

    1. )%"'i

    24

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    25/31

    5erapi oklusi sudah dilakukan sejak abad ke&K dan merupakan terapi pilihan yang

    keberhasilannya baik dan cepat, dapat dilakukan oklusi penuh waktu (full time) atau paruh

    waktu (part&time).

    A. )%"'i F"%% Tim+

    -engertian oklusi full& time pada mata yang lebih baik adalah oklusi untuk semua atau

    setiap saat kecuali jam waktu berjaga. (Occlusion for all or all but onewaking hour) arti

    ini sangat penting dalam pentalaksanaan ambliopia dengancara penggunaan mata yang

    #rusak#. /iasanya penutup mata yang digunakan adalah penutup adesif (adhesi!e patches) yang

    tersedia secara komersial.

    -enutup (patch) dapat dibiarkan terpasang pada malam hari atau dibuka sewaktu

    tidur. acamata okluder (spectacle mounted ocluder) atau lensa kontak opak, atau AnnisaNs

    9un -atches dapat juga menjadi alternatif full&time patching bila terjadi iritasi kulit atau perekat

     patch&nya kurang lengket. 9ull&time patching baru dilaksanakan hanya bila strabismus konstan

    menghambat penglihatan binokular, karena full&time patching mempunyai sedikit resiko,

    yaitu bingung dalam hal penglihatan binokular. Ada suatu aturan atau standar mengatakan

    full&time patching diberi selama minggu untuk setiap tahun usia misalnya penderita

    ambliopia pada mata kanan berusia ' tahun harus memakai full&time patch selama ' minggu,

    lalu die!aluasi kembali. +al ini untuk menghindarkan terjadinya ambliopia pada mata yang

     baik.

    B. )%"'i Pa(t*tim+

    Oklusi part&time adalah oklusi selama &C jam per hari, akan memberi hasil sama

    dengan oklusi full&time. 6urasi inter!al buka dan tutup patch&nya tergantung dari derajat ambliopia.

    Ambliopia 5reatment 4tudies (A54) telah membantu dalam penjelasan peranan full&time

     patching dibanding part&time. 4tudi tersebut menunjukkan, pasien usia '&> tahun dengan

    ambliopia berat (tajam penglihatan antara %=== C'= dan%=1== C%= ), full&time patching memberi efek sama dengan penutupan selama C jam per hari. 6alam studi lain,

     patching % jamhari menunjukkan kemajuan tajam penglihatan hampir sama dengan patching

    C jamhari pada ambliopia sedang atau moderate (tajam penglihatan lebih baik dari

    %===) pasien usia 6alam ' F > tahun. 4tudi ini, patching dikombinasi dengan akti!itas

    melihat dekat selama jam hari. dealnya, terapi ambliopia diteruskan hingga terjadi

    fiksasi alternat atau tajam penglihatan dengan 4nellen linear %=%= (CC) pada masing & masing

    25

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    26/31

    mata. +asil ini tidak selalu dapat dicapai. 4epanjang terapi terus menunjukkan kemajuan,

    maka penatalaksanaan harus tetap diteruskan.

    2. D+,(aa'i )&tia%

    2etode lain untuk penatalaksanaan ambliopia adalah dengan menurunkan kualitas

     bayangan (degradasi optikal) pada mata yang lebih baik hingga menjadi lebih buruk dari mata

    yang ambliopia, sering juga disebut penalisasi (penali$ation). 4ikloplegik (biasanya atropine tetes

    atau homatropine tetes 3) diberi satu kali dalam sehari pada mata yang lebih baik sehingga

    tidak dapat berakomodasi dan kabur bila melihat dekat dekat.

    A54 menunjukkan metode ini memberi hasil yang sama efektifnya dengan patching untuk 

    ambliopia sedang (tajam penglihatan lebih baik daripada %===). A54 tersebut dilakukan pada

    anak usia ' F > tahun. A54 juga memperlihatkan bahwa pemberian atropine pada akhir minggu

    (weekend) memberi perbaikan tajam penglihatan sama dengan pemberian atropine harian

    yang dilakukan pada kelompok anak usia ' F > tahun dengan ambliopia sedang.' Ada juga

    studi terbaru yang membandingkan atropine dengan patching pada 1B orang anak usia '&>

    tahun, menunjukkan atropine merupakan pilihan efektif. 4ehingga, ahli mata yang tadinya masih

    ragu F ragu, memilih atropine sebagai pilihan pertama daripada patching.

    -endekatan ini mempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan oklusi, yaitu tidak 

    mengiritasi kulit dan lebih apik dilihat dari segi kosmetis. 6engan atropinisasi, anak sulit untuk 

    #menggagalkan# metode ini. H!aluasinya juga tidak perlu sesering oklusi. 2etode pilihan lain

    yang prinsipnya sama adalah dengan memberikan lensa positif dengan ukuran tinggi

    (fogging) atau filter. 2etode ini mencegah terjadinya efek samping farmakologik atropine.

    euntungan lain dari metode atropinisasi dan metode non&oklusi pada pasien dengan mata

    yang lurus (tidak strabismus) adalah kedua mata dapat bekerja sama, jadi memungkinkan

     penglihatan binokular.

    4.: Kom&%ia'i

    4emua bentuk penatalaksanaan ambliopia memungkinkan untuk terjadinya ambliopia

     pada mata yang baik.Oklusi full&time adalah yang paling beresiko tinggi dan harus dipantau

    dengan ketat, terutama pada anak balita. 9ollow&up pertama setelah pemberian oklusi dilakukan

    setelah minggu pada bayi dan minggu per tahun usia pada anak (misalnya : 1 minggu untuk 

    anak usia 1 tahun). Oklusi part&time dan degradasi optikal, obser!asinya tidak perlu sesering

    oklusi full&time, tapi follow&up reguler tetap penting. +asil akhir terapi ambliopia unilateral

    26

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    27/31

    adalah terbentuknya kembali fiksasi alternat, tajam penglihatan dengan 4nellen linear tidak 

     berbeda lebih dari satu baris antara kedua mata.

    8aktu yang diperlukan untuk lamanya terapi tergantung pada hal berikut :

    a) 6erajat ambliopia

     b) -ilihan terapeutik yang digunakan

    c) epatuhan pasien terhadap

    d) 5erapi yang dipilih

    e) sia pasien, semakin berat ambliopia, dan usia lebih tua membutuhkan penatalaksanaan

    yang lebih lama.

    Oklusi full&time pada bayi dan balita dapat memberi perbaikan ambliopia strabismik berat

    dalam minggu atau kurang. 4ebaliknya, anak yang lebih berumur yang memakai penutup

    hanya seusai sekolah dan pada akhir minggu saja, membutuhkan waktu tahun atau lebih untuk 

    dapat berhasil.

    4.1 P(o,no'i'

    4etelah tahun, sekitar >' pasien menunjukkan keberhasilan setelah terapi oklusi

     pertama. /ila penatalaksanaan dimulai sebelum usia 3 tahun, !isus normal dapat tercapai. +al

    ini semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia. 2asa sensitif dimana ambliopia

     bisadisembuhkan sd K tahun pada strabismus dan sd % tahun pada anisometropi.

    9aktor resiko gagalnya penatalaksanaan amblyopia adalah sebagai berikut : *enis Amblyopia : -asien dengan anisometropia tinggi dan pasien dengan kelainan

    organik, prognosisnya paling buruk. -asien dengan ambliopia strabismik prognosisnya

     paling baik.

    sia dimana penatalaksanaan dimulai : 4emakin muda pasien maka prognosis semakin

     baik.

    6alamnya ambliopia pada saat terapi dimulai : 4emakin bagus tajam penglihatan

    awalpada mata ambliopia, maka prognosisnya juga semakin baik 

    4.1 Sa(an

    /erbagai macam cara yang dilakukan untuk mencegah timbulnya ambliopia

    antara lain dengan:

    . 2elalui -endidikan, baik pada orang tua, guru, dokter anak, dokte

    keluarga untuk melakukan skrining di kelompok bermain atau taman kanak&

    kanak. Orang tua di ajarkan untuk mewaspadai tingkah laku anak di rumah

    saat memandang suatu obyek seperti 5 atau membaca, bila terdapat 5 M

    ;M+mi#in,an mata< M+(+m< M+mi(in,an +&a%a< Ma!"*ma!"

    27

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    28/31

    m+n+ati o0+ an, i%i-at< an M+%otot= maka dapat dipastikan anak 

    telah menderita kelainan pada penglihatannya, dan diharapkan orang tua

    cepat tanggap dan langsung membawa anaknya tersebut berobat ke dokter 

    mata.

    %. 4krining rutin pada bayi dan anak terutama yang menderita kelainan

    okular dengan oftalmoskop untuk melihat apakah ada kekeruhan dan

    kondisi yang mengganggu penglihatan, serta membandingkan kelainan

    refraksi pada masing&masing mata secara kasar. 6iharapkan pada para

    tenaga medis, paramedis yang berhubungan dengan anak&anak sehat

    maupun sakit, tetap waspada adanya kelainan pada penglihatan anak.

    '. Anak umur di bawah C tahun yang menghubungi dokter mata karena

     penyakit lain yang tidak berhubungan dengan !isus seyogyanya dilakukan

     pemeriksaan refraksi dengan sikloplegi, karena terkadang dijumpai

    anisometropia yang akan menjadi penyebab ambliopia.

    1. 2engkompensasi keadaan anisometropia dengan pemberian kacamata

    atau lensa kontak. Adanya silinder yang berbeda .36, perlu dikoreksi

     penuh.

    3. Adanya strabismus segera diatasi dengan koreksi optis, latihan orthoptic,

    oklusi, terapi medik, operasi.

    C. ;esi pengganggu proses melihat, misalnya katarak, kekeruhan kornea,

     ptosis, hemangioma, dapat diatasi dengan operasi seawal mungkin. oreksi

     pasca operasi katarak antara lain dengan kacamata, lensa kontak, atau

     pemasangan lensa intra okuler, dan diikuti monitoring jangka panjang.

    28

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    29/31

    BAB III

    KESIMPULAN

    Ambilopia adalah suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai

    optimal sesuai dengan usia dan intelegensinya walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya.

    Ambliopia adalah berkurangnya !isus atau tajam penglihatan unilateral (satu mata) bisa juga

     bilateral (dua mata) walaupun sudah dengan koreksi terbaik tanpa ditemukannya kelainan

    struktur pada mata atau lintasan !isual bagian belakang. +al ini merupakan akibat pengalaman!isual yang abnormal pada masa lalu (masa perkembangan !isual) penyebabnya adalah

    strabismus, anisometropia, atau bilateral ametrop yang tinggi, serta amblyopia eJanopsia.

    4tudi mengenai insidens dan pre!alensi secara khusus jarang dilakukan. nsidens dan

     pre!alensi ambliopia pada anak&anak di Amerika berkisar hingga 3, tergantung pada

     populasi yag diteliti dan kriteria definisi ambliopia yang dipakai. Ambliopia, pada kebanyakan

    kasus, dapat di tatalaksana dengan efektif selama satu dekade pertama. ;ebih cepat

    tindakan terapeutik dilakukan, maka akan semakin besar pula peluang keberhasilannya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Americans Academy of Ophthalmology %==1&%==3.  Basic and Clinical Science

    Course Section 6 : -ediatric Ophthalmology  and 4trabismus, 5he Hye 26

    Association

    29

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    30/31

    Americans Academy of Ophthalmology %==1&%==3.  Basic and Clinical Science

    Course Section 12: Detina and itreous, 5he Hye 26 Association

    Americans Academy of Ophthalmology %==1&%==3.  Basic and Clinical ScienceCourse Section 13: nternational Ophthalmology, 5he Hye 26 Association

    Ehen -;, Ehen *5, 5ai 2E. %==>, Anisometropic Amblyopia 5reated with

    4pectacle Eorrection Alone: -ossible 9actors -redicting 4uccess and 5ime to

    4tart -atching, Am !phthalmol I 1'()I31&C=

    6D. 2ed. 6r. *annes 9rit$ 5an 4p.2I 6r. Hlisabet 4urjani 8idjajaI "odul S#ill $a% Bagian

     &' . 2ata 9 . %==3. *akarta: 9akultas edokteran ni!ersitas risten ndonesia.

    6D. Eooper, *efrey and Dachel Eooper. All About 4trabismus. %==&%=%.

    http:www.strabismus.orgallPaboutPstrabismus.html

    lyas, 4. &lmu 'enya#it "ata. %==3. *akarta : /alai -enerbit 9.

    lyas, 4. &lmu 'enya#it "ata untu# (o#ter )mum dan "ahasiswa *edo#teran. +d.2. %==%.

    *akarta : /alai -enerbit 9.

    lyas, 4. *elainan efra#si dan *acamata. %nd ed. *akarta : /alai -enerbit 9. %==C. &1,

    '3&1KB

    Gunawan, 8., %==C.  Astigmatisma "iop Simple# yang "engalami Am%liopia

     pada Ana# Se#olah (asar di -ogya#arta, Berita  *edo#teran "asyara#at , ol.

    %%:(')I'3&'B

    anski **, %==', 9unctional Eonse

  • 8/20/2019 referat ambliopia teeazh

    31/31