referat alopesia areata

Upload: indiesha26

Post on 15-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Referat Alopesia Areata

    1/3

    Mekanisme Terjadinya Alopesia Areata

    Kelainan yang terjado pada alopesia areata dimulai oleh adanya rangsangan yang

    menyebabkan folikel rambut setempat memasuki fase telogen lebih awal sehingga terjadi

    pemendekan siklus rambut. Proses ini meluas, sedangkan sebagian rambut menetap di dalam fase

    telogen. Rambut yang melanjutkan siklus akan membentuk rambut anagen baru yang lebihpendek, lebih kurus, terletak lebih superficial pada middermis dan berkembang hanya sampai

    fase anaagen IV. Selanjutnya sisa folikel anagen yang hipoplastik ini akan membentuk jaringan

    sarung akar dalam dan mempunyai struktur keratin seperti rambut yang rudimeter. Beberapa ciri

    khas alopesia areata dapat dijumpai, misalnya berupa batang rambut tidak berpigmen dengan

    diameter bervariasi dan kadang-kadang tumbuh lebih menonjol ke atas (rambut-rambut pendek

    yang bagian proksimalnya lebih tipis dibanding bagian distal sehingga mudah dicabut) disebut

    exclamation-mark hairs atau exclamation point hal ini merupakan tanda patognomonis pada

    alopesia areata. Bentuk lain berupa rambut kurus, pendek dan berpigmen yang disebut black

    dots.1,4,23

    Lesi yang telah lama tidak mengakibatkan pengurangan jumlah folikel. Folikel anagen

    terdapat di semua tempat walaupun terjadi perubahan rasio anagen : telogen. Folikel anagen akan

    mengecil dengan sarung akar yang meruncing tetapi tetap terjadi diferensiasi korteks, walaupun

    tanpa tanda keratinisasi. Rambut yang tumbuh lagi pada lesi biasanya didahului oleh rambut

    velus yang kurang berpigmen.1,4,23

    1.Dawber RPR, Berker D, Wojnarowska F. Disoerders of hair, In champion RH et al eds. Rook,Wilkinsons, Ebling Textbook of Dermatology : In form volume 6

    th ed oxford, Black Well

    Science Ltd, 1998, 2869-931.

    4. Olgen A.E Hair Disorders. In Fitzpatrick TB, et al eds. Dermatology In General Medicine 5th

    ed. New York : MC Graw-Hill Inc : 1999 : 729-46

    23. Odoms RD, James WD, gerber TG. Andrews Disease of skin Clinical Dermatology. WB

    Sauncje Company, Philladelphia, 2000 : g43-6

    Gambaran Histopatologis

    Gambaran spesifik pada alopesia areata berupa miniaturisasi struktur rambut, baik pada

    fase awal rambut anagen maupun pada rambut telogen yang distrofik. Struktur fase awal rambut

    anagen biasanya dominan pada lesi baru, sedangkan struktur rambut telogen yang distrofik dijumpai pada stadium lanjut. Struktur fase awal rambut anagen tampak mengecil, bulbusnya

    terletak hanya sekitar 2 mm di bawah permukaan kulit. Proses keeratinisasi rambut tersebut di

    dalam folikel berlangsung tidak sempurna. Sarung akar dalam rambut biasanya tetap

    ada.Struktur rambut telogen distrofik tidak mengandung batang rambut atau hanya berupa

    rambut distrofik yang kecil. Folikel rambut akan berpindak ke dermis bagian atas. Kelenjar

    sebasea dapat tetap normal atau mengalami atrofi. Terjadi infiltrasi limfosit pada dermis di

  • 5/25/2018 Referat Alopesia Areata

    2/3

    sekeliling struktur rambut miniature. Pada kasus kronik jumlah infiltrate peradangan berkurang,

    dapat terjadi invasi sel radang ke matriks bulbus dan sarung akar luar fase awal rambut anagen.

    Infiltrat peradangan tampak tersusun longgar menyerupai gambaran sarang lebah.9,25,26

    9. Bolduc C, et als; Alopecia areata in medicine vol 2, No.11. 2001

    25. Murpiy GF. Dermatopathology in dermatopathology pratical. Philladelpia. Saunders

    Company. G95; 380-7

    26. Lever WF, Schaumberg Lever G.pathology of skin. Philladelphia. JB Ippirrcoctot mJrany. g

    B3 202-3

    Diagnosis

    Diagnosis alopesia areata berdasarkan gambaran inspeksi klinis atas pola mosaic alopesia

    atau alopesia yang secara klinis berkembang progesif. Didukung adanya trikodistrofi, effluvium

    anagen atau telogen yang luas dan perubahan pada gambaran histopatologi. Pada stadium akut

    ditemukan distrofi rambut anagen yang disertai rambut tanda seru (exclamation mark hairs)pada

    bagian proksimal, sedangkan pada stadium kronik akan didapatkan peningkatan jumlah rambut

    telogen. Peribahan lain meliputi berkurangnya diameter serabut rambut, miniaturisasi,

    pigmentasi yang tidak teratur. Tes menarik rambut bagian tepi lesi yang positif menunjukkan

    keaktifan penyakit.1,8

    Biopsi pada tempat yang terserang menunjukkan peradangan limfosit peribulbar pada

    sekitar folikel anagen atau katagen disertai meningkatnya eosinofil atau sel mast.9,25,26

    1. Dawber RPR, Berker D, Wojnarowska F. Disoerders of hair, In champion RH et al eds.Rook, Wilkinsons, Ebling Textbook of Dermatology : In form volume 6

    th ed oxford,

    Black Well Science Ltd, 1998, 2869-931.

    8. Madani S. Alopecia areata in journal mericarr academy of dermatologyc tl.4.2.2000.549-6.

    9. Bolduc C, et als; Alopecia areata in medicine vol 2, No.11. 2001

    25. Murpiy GF. Dermatopathology in dermatopathology pratical. Philladelpia. SaundersCompany. G95; 380-7

    26. Lever WF, Schaumberg Lever G.pathology of skin. Philladelphia. JB Ippirrcoctot mJrany. g

    B3 202-3

  • 5/25/2018 Referat Alopesia Areata

    3/3

    Diagnosis Banding

    Gambaran klinis alopesia areata yang berbentuk khas, bulat berbatas tegas, biasanya tidak

    memberikan kesulitan untuk mengakkan diagnosis. Secara mikroskopik, hal tersebut diperkuat

    oleh adanya rambut distrofik dan exclamation mark hairs. Pada keadaan tertentu gambaran

    seperti alopesia areata dapat dijumpai pada lupus eritmatosus discoid, dermatofitosis,trikontilomania atau sifilis stadium II, sehingga perlu dilakukan pemeriksaam penunjang lebih

    lanjut. Masa awitan alopesia areata yang cepat dan difus sulit dibedakan secara klinis dari

    alopesia pasca febris dan gangguan siklus rambut lainnya, kecuali bila dijumpai rambut distrofik.

    Sikatriks pada lesi alopesia areata yang kronik dapat pula terjadi oleh karena berbagai manipulasi

    sehingga perlu dilakukan pemeriksaan biopsi kulit.1,9,

    1. Dawber RPR, Berker D, Wojnarowska F. Disoerders of hair, In champion RH et al eds.Rook, Wilkinsons, Ebling Textbook of Dermatology : In form volume 6

    th ed oxford,

    Black Well Science Ltd, 1998, 2869-931.

    9. Bolduc C, et als; Alopecia areata in medicine vol 2, No.11. 2001