readings in planning theory

5
Happy Tiara Asvita / 15409001 Readings in Planning Theory Teori perencanaan merupakan suatu objek studi yang sukar dipahami. Oleh karena itu, bab ini bertujuan untuk mendefinisikan batas area pekerjaan yang menajdi fokusnya serta untuk mengkonfrottasi isu prinsipal yang dihadapi planner sebagai teoritikus dan praktisi. Dalam teori perencanaan terdapat suatu pertanyaan utama, yaitu apa peran perencanaan dalam mengembangkan kota dan wilayah dalam kendala politik ekonomi kapitalis dan sistem politik demokrasi dengan menitikberatkan pada Pertanyaan tersebut akan dijelaskan melalui pendekatan – pendekatan yang ada pada bacaan ini. Teori perencanaan sulit untuk didefinisikan, karena terdiri dari berbagai macam disiplin ilmu dan penjelasan, sehingga bila ingin didefinisikan harus mencakup dari disiplin – disiplin ilmu tersebut. Terdapat 4 alasan untuk menjelaskan mengapa tidak mudah untuk mendefinisikan teori perencanaan. Pertama, teori perencanaan overlap dengan teori ilmu – ilmu sains sosial, sehingga sulit untuk menentukan batas lingkup spesifik perencanaan tersebut. Kedua, batas diantara perencana dan para profesional yang terkait tidak jelas. Perencana tidak hanya merencana dan yang bukan perencana juga merencanakan. Ketiga, bidang perencanaan dibagi menjadi siapa yang menentukan menurut objeknya dan siapa yang melakukan dengan metodenya. Keempat, banyak bidang yang didefinisikan oleh metodologi yang spesifik. Perencanaan biasanya mengambil berbagai metodologi dari banyak bidang. Teori perencanaan terkadang diabaikan oleh para praktisi, karena kualitas dari teori perencanaan yang tidak dapat dipastikan. Sedangkan perencana lebih mengandalkan pada intuisinya daripada teori yang sudah ada. Teori perencanaan tidak hanya sekedar berbicara mengenai batas dari bidangnnya. Jika dilakukan dengan buruk, maka hasilnya akan buruk dan menghambat, sedangkan jika dilakukan dengan benar, itu akan mendefinisikan bidang tersebut dan membuat lebih maju. Oleh karena teori perencanaan tidak selalu buruk, maka ditetapkan teori dasar yang menyediakan tidak hanya bidang dengan struktur umum untuk penelitian ilmiah tetapi juga menjelaskan apakah perencanaan itu. Teori mencoba untuk menghubungkan sesuatu yang tidak

Upload: happy-tiara-asvita

Post on 06-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Happy Tiara Asvita / 15409001Readings in Planning TheoryTeori perencanaan merupakan suatu objek studi yang sukar dipahami. Oleh karena itu, bab ini bertujuan untuk mendefinisikan batas area pekerjaan yang menajdi fokusnya serta untuk mengkonfrottasi isu prinsipal yang dihadapi planner sebagai teoritikus dan praktisi.Dalam teori perencanaan terdapat suatu pertanyaan utama, yaitu apa peran perencanaan dalam mengembangkan kota dan wilayah dalam kendala politik ekonomi kapitalis dan sistem politik demokrasi dengan menitikberatkan pada Pertanyaan tersebut akan dijelaskan melalui pendekatan pendekatan yang ada pada bacaan ini.Teori perencanaan sulit untuk didefinisikan, karena terdiri dari berbagai macam disiplin ilmu dan penjelasan, sehingga bila ingin didefinisikan harus mencakup dari disiplin disiplin ilmu tersebut. Terdapat 4 alasan untuk menjelaskan mengapa tidak mudah untuk mendefinisikan teori perencanaan. Pertama, teori perencanaan overlap dengan teori ilmu ilmu sains sosial, sehingga sulit untuk menentukan batas lingkup spesifik perencanaan tersebut. Kedua, batas diantara perencana dan para profesional yang terkait tidak jelas. Perencana tidak hanya merencana dan yang bukan perencana juga merencanakan. Ketiga, bidang perencanaan dibagi menjadi siapa yang menentukan menurut objeknya dan siapa yang melakukan dengan metodenya. Keempat, banyak bidang yang didefinisikan oleh metodologi yang spesifik. Perencanaan biasanya mengambil berbagai metodologi dari banyak bidang.Teori perencanaan terkadang diabaikan oleh para praktisi, karena kualitas dari teori perencanaan yang tidak dapat dipastikan. Sedangkan perencana lebih mengandalkan pada intuisinya daripada teori yang sudah ada. Teori perencanaan tidak hanya sekedar berbicara mengenai batas dari bidangnnya. Jika dilakukan dengan buruk, maka hasilnya akan buruk dan menghambat, sedangkan jika dilakukan dengan benar, itu akan mendefinisikan bidang tersebut dan membuat lebih maju.Oleh karena teori perencanaan tidak selalu buruk, maka ditetapkan teori dasar yang menyediakan tidak hanya bidang dengan struktur umum untuk penelitian ilmiah tetapi juga menjelaskan apakah perencanaan itu. Teori mencoba untuk menghubungkan sesuatu yang tidak berhubungan, misalnya aspek dari pengembangan kota yang saling bertentangan, dengan adanya teori maka dibuat suatu sistem rasional untuk membandingkan dan mengevaluasi ciri dari ide dan strategis perencanaan yang berbeda. Terdapat 2 pendekatan dalam teori perencanaan dalam buku ini. Pertama adalah untuk menempatkan teori perencanaan pada titik potong dari ekonomi politik dan sejarah intelektual. Perencana seharusnya menggunakan teori perencanaan untuk memikirkan bagaimana politik ekonomi lokal dan nasional pada sejarah bidangnya. Pendekatan kedua adalah menempatkan teori perencanaan pada titik potong antara kota sebagai fenomena dan perencanaan sebagai aktifitas manusia. Perencana tidak hanya merencanakan kota, tetapi mereka juga bernegosiasi, meramalkan, melakukan penelitian, survey, dll. Hasilnya adalah perencanaan dipengaruhi oleh banyak materi dan prosedur melebihi batas ilmunya sendiri yang sederhana. Teori perencanaan menjembatani antara kedua hal tersebut agar dapat lebih menjelaskan mengenai teori perencanaan tersebut.Dalam teori perencanaan terdapat banyak paradigma untuk mendefinisikan teori perencanaan. Seperti kurangnya kesepakatan mengenai prioritas dan ideologi perencanaan yang pasti terjadi. Pengajaran teori perencanaan seharusnya lebih dijelaskan secara jelas akar dan implikasinya dari perdebatan yang panjang dalam bidang ini. Terdapat 6 pertanyaan dalam teori perencanaan yang memperdebatkan mengenai definisi teori perencanaan ini. Sehingga dengan mengetahui pertanyaan pertanyaan ini dapat membantu kita dalam memahami mengenai teori perencanaan.Pertanyaan pertama adalah Apa akar sejarah dalam perencanaan?. Berdasarkan cerita tradisonal, perencanaan kota yang modern muncul dari beberapa pergerakan pada pergantian abad, yaitu Garden City, the City Beautiful dan pembaharuan kesehatan publik.Terdapat tiga karakteristik dasar sejarah tersebut. Pertama, pada awal perencanaan, para pelopor tidak menganggap diri merek sebagai seorang perencana. Kedua, Periode instutusi, profesional dan pengenalan diri terhadap perencanaan, pada waktu ini juga bersamaan dengan meningkatnya perencanaan wilayah dan negara. Ketiga, masa setelah perang dari standardisasi, krisis dan diversifikasi perencanaan. Kemudian ketika pelopor perencanaan sudah berlalu, terdapat suatu cerita great men of planning history. Cerita ini diterima oleh perencanaan masa kini. Hasilnya adalah model perencanaan kehidupan yang tidak termasuk politik, ekonomi, dan tekanan budaya yang mengubah perencanaan dalam ideologi dan paraktek.Jalan keluar untuk melemahkan sejarah ini adalah menjembatani dengan ramah cerita masalalu dan keraguan masa kini melalui penilaian kembali sejarah perencanaan dalam masa lalu dan masa kini yang diceritakan kembali dengan kritik yang sama. Tantangannya adalah untuk menulis sejarah perencanaan yang mrndorong pemahaman dari praktek perencanaan modern yang akurat, kritis, halus dan reflektif.Pertanyaan kedua adalah Apa dasar kebenaran dalam perencanaan? Kapan seharusnya intervensi dilakukan?. Perencanaan merupakan intervensi dengan maksud mengubah kegiatan yang sudah ada dari suatu peristiwa. Lalu, mengapa dan dalam situasi yang bagaimana seharusnya perencana mengintervensi?. Maksud dari pertanyaan tersebut adalah memahami alternatif untuk perencanaan. Banyak yang mengasumsikan bahwa alternatifnya adalah pasar bebas, tetapi hal tersebut sama sama dapat menyebabkan kekacauan. Untuk beberapa orang, harapan dari perencanaan adalah untuk menyamarkan pasar dengan ketidakpastian dan percaya bahwa logika dari perencanaan dapat menggantikan kekacauan dari pasar. Sedangkan yang lainnya percaya pada hal sebaliknya, bahwa logika pasar seharusnya menggantikan kekacauan yang ditimbulkan oleh perencanaan.Dualisme antara perencanaan dan pasar didefiniskan dalam kerangka teori perencanaan. Tidak semua orang melihat dualisme antara perencanaan dan pasar merupakan sesuatu yang baik. Untuk beberapa orang, fungsi perencanaan adalah untuk menghadapi pasar swasta. Sedangkan yang lain melihat perencanaan membantu pasar.Pertanyaan ketiga adalah Peraturan dalam permainan : nilai nilai apa yang dimasukkan dalam perencanaan? Dilema etik apa yang perencana hadapi?. Pertumbuhan kompleksitas dan ketidakapastian dalam pendirian perencana diantara sektor publik dan swasta menimbulkan pertanyaan asumsi tradisional. Perencana akan menghadapi dilema ketika perencana bekerja dalam sektor swasta. Kesetiaan perencana akan terpecah diantara melayani swasta, sesama perencana dan publik. Dilema ini akan lebih membingungkan oleh ekpansi dari fungsi perencanaan yang lebih dari sekedar tujuan teknokratis untuk mengatasi tantangan sosial ekonomi dan lingkungan yang lebih besar. Dimensi etis lainnya muncul dari kesulitan peran perencana sebagai ahli. Pertanyaan keempat adalah kendala dalam kekuatan perencanaan, bagaimana perencanaan dapat berjalan efektif dengan ekonomi yang campuran? Perencana tidak memiliki kekuatan monopoli atau keahlian melebihi objek pekerjaan. Perencana bekerja dalam kendala politik ekonomi kapitalis dan visi, mereka bersaing dengan pengembang, pelanggan dan grup lainya yang memiliki kekuatan. Perencana juga bekerja dalam kendala demokrasi dan birokrasi pemerintahan. Perencana yang paling kuat adalah perencana yang dapat menyusun sumber daya untuk melakukan perubahan. Mereka melawan peran perencana dan mengganti perbedaan diantara sektor publik dan swasta. Hasilnya adalah public-private partnership membuatn perencana menjadi aktivis, mereka juga menyusun identitas tradisional dari perencana publik dan membuat banyak idelis perencana berontak.Pertanyaan kelima adalah Gaya perencanaan : apa yang perencana lakukan?. Pertimbangan perencanaan terkadang adalah komprehensif, walaupun komprehensif mengalami kritik yang serius. Teori perencanaan menjelaskan perencanaan yang komprehensif sebagai usaha untuk mengkordinasikan beberapa pengembangan dan peraturan inisiatif yang dilakukan dalam wilayah atau kota. Tetapi sebenarnya usaha tersebut gagal dalam 2 bagian. Pertama, perencanaan yang komprehensif membutuhkan pengetahuan, analisis dan kordinasi organisasi yang rumit. Kritik ini mendorong adanya incremental planning. Kedua, Perencanaan yang komprehensif dianggap suatu kepentingan umum tetapi sebenarnya memberikan suara hanya pada satu kepentingan dan mengabaikan kebutuhan masyarakat miskin dan lemah. Kritik ini disebut juga perencanaan advokasi.Walaupun perencanaan komprehensif mengalami berbagai macam kritik, masih banyak perencana yang tetap menggunakan pendekatan komprehensif sebagai model dalam pekerjaan mereka, karena perencana tidak menemukan alternatif pendekatan lainnya.Pertanyaan yang keenam adalah mengenai kepentingan publik. Terdapat perdebatan menarik pada teori perencanaan yang melibatkan konflik diantara perencanaan komprehensif dan bertahap, objektif dan advokasi, sentralisasi dan desentralisasi, kepemimpinan top-down dan bottom up, dan perencanaan untuk manusia dan perencanaan untuk tempat. Perdebatan itu sekarang sudah lewat dan diselesaikan. Yang masih bertahan adalah pertanyaan mengenai kepentingan publik. Perencana terus menghadapi kontroversi utama yaitu apakah ada kepentingan umum tunggal dan apakah mereka menyadari dan melakukannya.Perencana bertahap menyatakan bahwa kompleksitas yang berlebihan dalam kepentingan publik yang komprehensif mencegah perencana secara langsung dalam mengerjakannya. Sedangkan perencana advokasi berpendapat bahwa apa yang digambarkan sebagi kepentingan publik hanya merepresentasikan kepentingan pribadi.Tugas utama perencana adalah melayani kepentingan publik di kota kota , pinggiran, negara bagian